Green Produk Translate
-
Upload
yasin-rahmawati -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Green Produk Translate
![Page 1: Green Produk Translate](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022070420/5695d4af1a28ab9b02a25e92/html5/thumbnails/1.jpg)
Green Product adalah produk yang di dalam perencanaan maupun proses
pembuatanya menggunakan teknik yang memiliki sedikit dampak terhadap lingkungan, baik
itu dalam proses produksi, distribusi maupun proses pemakaiannya.
Menurut United States Presidential Executive Order 13101, Green Product adalah
produk yang berdampak lebih sedikit atau lebih berkurang dampaknya pada kesehatan
manusia dan lingkungan jika dibandingkan dengan produk yang disediakan dengan tujuan
yang sama.
Kriteria Umum Green Product
Green produk pada umumnya memiliki salah satu atau beberapa dari ciri-ciri di bawah ini :
1. Mengurangi Resiko Kesehatan
Green produk yang efektif meliputi produk-produk yang bebas dari iritan dan bebas
dari racun kimia yang memiliki resiko jangka pendek maupun resiko jangka panjang
terhadap kesehatan. Hal ini sangat penting diperhatikan utamanya di sekolah-sekolah
karena anak-anak mudah terpapar zat kimia atau peka terhadap zat kimia karena perilaku
mereka yang ceroboh seperti duduk di lantai yang kotor atau mengunyah mainan.
Pekerja kebersihan yang bekerja lebih sering membersihkan zat kimia juga mudah
terpapar zat kimia karena sering melakukan kontak langsung dengan zat kimia. Banyak
sekolah-sekolah yang memulai menghubungkan antara kesehatan, proses belajar
mengajar dan produktifitas, menyadari bahwa murid-murid yang sehat adalah penutut
ilmu yang baik dan pekerja kebersihan yang sehat dapat bekerja lebih efektif daripada
tidak masuk beberapa hari karena sakit.
Aroma
Green Product juga cenderung menghindari komponen seperti ditambahkannya
wewangian / aroma yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan dan memicu
asma pada orang-orang yang berada di suatu bangunan.
2. Mencegah Polusi
Pencegahan Polusi / Pollution Prevention (P2) berpusat pada pepatah “Lebih baik
mencegah daripada mengobati.” 3 R yang diidentifikasi berkesinambungan dengan P2
adalah Reduce, Reuse dan Recycle.
Pengemasan
Melakukan P2 dapat dengan membeli barang dengan kemasan minimal, kemasan
yang dapat di recycle. Kemasan biasanya 100% membuang-buang uang dan dapat
menambah biaya pembelian. Berikut ini beberapa saran untuk memilih kemasan :
Plastik yang ramah lingkungan diberi label angka 1 atau 2
![Page 2: Green Produk Translate](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022070420/5695d4af1a28ab9b02a25e92/html5/thumbnails/2.jpg)
Plastik yang diberi label angka 4 dan 5 adalah plastik yang hanya sebagian dapat di
recycle
Hindari plastik yang diberi label angka 3, 6 dan 7
Kemasan kertas harus memenuhi tuntunan pembekalan komprehensif U. S EPA
untuk kotak dan karton
Green Seal’s GS-37 menyarankan bahwa kemasan dapat menggunakan keduanya baik
kemasan yang dapat di recycle maupun kemasan yang dapat diisi ulang, dengan
pengecualian kantung dan tas. Produk EcoLogo tidak boleh dikemas di dalam plastic
yang diklorinasi.
3. Ketahanan
Kita harus menyadari bahwa masyarakat kita saat ini menggunakan sumber daya alam
(SDA) lebih cepat daripada pembaharuan SDA. Sebagai contoh penebangan hutan untuk
membuat kertas lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan untuk pohon agar tumbuh
kembali, atau menggunakan minyak tanah (SDA yang tidak dapat diperbaharui) untuk
membakar sampah sampai tidak tersisa kotoran sampahnya. Ketahanan disini berarti kita
dapat memilih untuk melakukan tindakan sekarang yang tidak merusak kemampuan /
hak generasi masa depan untuk menikmati hal yang sama dengan apa yang kita nikmati
sekarang.
Green Product dapat digunakan untuk bahan desain interior dengan konsep nature. Seperti
yang direnanakan pada Implementasi Green Design dengan Konsep Nature pada Perancangan
Interior Green Product Centre di Surabaya. Perancangan yang dilakukan meliputi :
1. Konsep Perancangan
Perancangan Green Product Centre ini merupakan suatu wadah yang berangkat dari
realita yang ada bahwa bumi yang semakin bertambah usia ini juga semakin memiliki
permasalahan-permasalahan yang makin bertambah dan kompleks terkait dengan
lingkungan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dibutuhkan suatu tempat yang
menerapkan aspek green design didalamnya dan memberikan edukasi melalui produk-
produk ramah lingkungan untuk semakin meningkatkan green lifestyle di seluruh lapisan
masyarakat. Green design, green product, dan green lifestyle merupakan suatu bentuk
totalitas yang ingin diusung dalam Green Product Centre ini. Pada dasarnya, ketiga hal
tersebut memiliki tiga esensi utama, yaitu sama-sama bersifat alami, sama-sama
meningkatkan kesehatan (healthy), dan sama-sama bertujuan untuk mengurangi energi
yang berlebihan. Oleh karena itu, nature diusung menjadi konsep dalam perancangan ini,
sedangkan healthy dan energy less diterapkan dalam batasan perancangan. Nature
![Page 3: Green Produk Translate](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022070420/5695d4af1a28ab9b02a25e92/html5/thumbnails/3.jpg)
sebagai konsep perancangan ini memiliki karakter yang murni, dinamis, beraneka ragam
namun harmonis, dan terbuka.
2. Implementasi Konsep Perancangan
Karakter nature diaplikasikan kedalam desain perancangan ini. Karakter terbuka dan
dinamis diterapkan dalam penataan layout yang open plan dan bentuk yang dinamis.
Bentuk yang dinamis nampak pada sebagian bentuk perabot dan penataan layout seperti
pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Denah Green Product Centre
![Page 4: Green Produk Translate](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022070420/5695d4af1a28ab9b02a25e92/html5/thumbnails/4.jpg)
Dalam penataan layout, galeri dibagi ke dalam zona-zona lifestyle, yakni living zone(A),
sleeping zone(B), dining zone(C), outdoor zone(D), working zone(E), dan fashion zone(F).
Terdapat pula green design zone(G) sebagai pusat informasinya yang berada di tengah,
sehingga organisasi dan sirkulasi ruangnya adalah terpusat.Area pendukung lainnya adalah
area kasir dan resepsionis (H), area konsultasi(I), office(J), dan workshop(K). Aspek-aspek
green design yang diterapkan diantaranya adalah pemakaian material dan finishing yang
alami dan berstandar ramah lingkungan, pemilihan site eksisting yang juga menerapkan
standar ramah lingkungan, memakismalkan pencahayaan alami dan penggunaan pencahayaan
buatan hemat energi, serta pemberian tanaman indoor di beberapa sudut area agar dapat
menyerap polusi yang timbul disekitarnya.
Penerapan green product pada perancangan ini adalah sebagai berikut :
1. Elemen dinding dapi potongan penampang kayu bekas
Pemakaian material reuse diantaranya adalah potongan penampang kayu bekas pada
main entrance.
![Page 5: Green Produk Translate](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022070420/5695d4af1a28ab9b02a25e92/html5/thumbnails/5.jpg)
2. Dinding partisi tempurung kelapa
Dinding partisi pada dining zone juga memakai material alami, yakni setengah batok
kelapa yang sudah dikeringkan dan dilapis ulang agar lebih awet dan tidak mudah
berjamur.
3. Kayu bekas geladak kapal
Material reuse lainnya adalah kayu bekas geladak kapal yang diaplikasikan pada semua
zona dan dinding padaworkshop. Kayu bekas geladak kapal tersebut dilapis ulang sesuai
dengan karakter yang ingin ditampilkan pada tiap zona.
![Page 6: Green Produk Translate](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022070420/5695d4af1a28ab9b02a25e92/html5/thumbnails/6.jpg)
4. Penggunaan rotan panjang
5. Penggunaan rotan dan bamboo
![Page 7: Green Produk Translate](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022070420/5695d4af1a28ab9b02a25e92/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Kesimpulan
Keberadaan suatu bangunan dengan interior yang menerapkan aspek-aspek green design
merupakan hal yang penting dalam menanggapi berbagai masalah lingkungan dan kesehatan.
Edukasi merupakan faktor penting untuk mengenalkan kepada masyarakat mengenai green
design melalui green product maupun perancangan interiornya, sehingga green lifestyle dapat
ditularkan kepada semua orang.Tidak hanya edukasi yang ingin ditularkan, namun aspek
green design juga diterapkan ke dalam perancangan agar pengunjung juga dapat melihat
contoh langsung bagaimana green design dapat diterapkan ke dalam suatu interior. Namun
karena adanya batasan-batasan dalam perancangan ini, sehingga terdapat beberapa aspek
yang tidak dapat diterapkan semuanya.