Graphic Comics) “Susunan gambar dandewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/... · Pada candi...
Transcript of Graphic Comics) “Susunan gambar dandewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/... · Pada candi...
7 Universitas Kristen Petra
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA
2.1. Tinjauan Literatur Tentang Komik
2.1.1. Pengertian Komik Definisi komik menurut para praktisi cukup beragam, menurut Will Eisner
(Graphic 6) seorang yang dianggap sebagai bapak komik Amerika Serikat di tahun
1996 “Tatanan gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah buku
komik.”,lalu Will Eisner merevisi nya menjadi (Comics) “Susunan gambar dan
kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide”. Menurut
Scott McCloud komik adalah “Gambar yang menyampaikan informasi atau
menghasilkan respons estetik bagi orang yang melihatnya” . Sedangkan menurut
R.A.Kosasih bapak komik Indonesia mendefinisikan komik sebagai media atau alat
untuk bercerita (Roswati, par. 1). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia komik adalah cerita bergambar (di majalah, Surat kabar, atau berbentuk
buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Dari banyak definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa definisi komik adalah runtutan gambar yang bercerita.
2.1.2. Fungsi dan Peranan Komik Dalam Kehidupan Sosial Komik merupakan media yang sederhana untuk menarik orang untuk
membaca. Melalui komik pembaca bisa merasakan alur cerita lebih detail dan bisa
memahami pesan lebih jelas. Komik paling sering digunakan dalam media hiburan.
Karena komik bisa memberikan pesan lebih jelas maka komik sering digunakan
untuk. Buku pelajaran untuk menjelaskan sesuatu dengan sederhana, lebih menarik
dan mudah dimengerti, komik juga bisa digunakan untuk memberi instruksi suatu
wacana, infografis, iklan, dan sebagainya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dian Rohaeni Sebanyak 91, 5 % dari
responden penelitian yang dilakukan oleh Dian terhadap 100 anak-anak dapat
diketagorikan sebagai kelompok penggemar berat bacaan komik dan yang lebih
penting lagi Dian Rohaeni juga tidak menemukan fakta bahwa anak-anak yang
menggemari jenis bacaan komik tersebut hancur minat bacaannya terhadap bacaan
non-komik. Kegemaran mereka membaca komik umumnya beriringan dengan
8 Universitas Kristen Petra
kegemaran membaca buku-buku non-komik, termasuk buku-buku pelajaran.
Kemudian aktivitas belajar anak-anak penggemar bacaan komik tersebut juga sama
sekali tidak terganggu, apalagi menjadi amburadul karenanya (87).
2.1.3. Sejarah Perkembangan Komik Komik adalah runtutan gambar yang bercerita, jika dilacak lebih jauh ke
masa lampau maka cikal bakal komik ditemukan dalam berbagai prasasati dan
candi berupa runtutan gambar yang bercerita, sebagai contoh gambar berupa
beberapa sosok manusia tengah menggiring kuda yang tertera pada guci klasik
buatan Ergotimos dan Kleitias dari Yunani yang kira-kira dibuat pada 579 SM.
Gambar 2.1 Ergotimos dan Kleitias
Sumber: http://imgarcade.com/1/francois-vase-centauromachy/
Cikal bakal komik modern diawali dari komik strip yang berada di majalah
atau koran-koran berisi cerita lucu, lalu seiring dengan perkembangannya maka
komik tidak dibuat dalam bentuk komik strip lagi, dan tidak berisi cerita lucu lagi
tetapi lebih luas ke tema lainnya mulai dari aksi sampai fiksi ilmiah dan seiring
perkembangannya komik yang dulunya hanya bersegmentasi anak-anak mulai
menjadi konsumsi remaja dan dewasa, beberapa negara menyebutnya dengan
graphic novel, dan sekarang komik sendiri memasuki dunia digital dan disebut
dengan web comic, di Jepang komik sendiri di sebut dengan manga.
9 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.2 Goa Leang-Leang
Sumber: http://www.Indonesia.atvisit.com
Di Indonesia komik banyak dipengaruhi oleh agama Hindu, Islam, dan
Budha Contohnya di Gua Leang-leang di Sulawesi Selatan terdapat gambar babi
hutan yang bisa mengindikasikan tentang adanya pola komunikasi melalui gambar
bagi masyarakat pada waktu itu. Pada candi Borobudur dan Prambanan juga
terdapat relief yang menceritakan kehidupan spiritual serta kebudayaan masyarakat
kita pada abad pertengahan. Penampakan gambar pada candi-candi tadi juga bisa
dijadikan sebagai referensi timbulnya komik Indonesia bentuk tersebut sudah ada
sebelum perkembangan komik Amerika Serikat.
10 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.3 Rileft Borobudur
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur
Bagi para komikus Indonesia, cerita bergambar yang bercorak realistis baru
dimulai seiring dengan munculnya komik berjudul “Mentjari Poetri Hidjau” karya
Nasoen As pada tahun 1939. Cerita bergambar itu dimuat di majalah Ratoe Timore
pada 1 Februari 1939. “Mentjari Poetri Hidjau” adalah kisah fantasi yang digali dari
cerita rakyat Sumatera. Dari segi kisahan, boleh dibilang inilah komik pertama
Gambar 2.4Put On
Sumber:http://jualkomiklama.blogspot.com/2
010/11/put-on-no-10.html
Gambar 2.5 Gundala
Sumber:
http://www.deviantart.com/mor
elikethis
/artists/138616321?view_mode
=2
11 Universitas Kristen Petra
Indonesia yang formatnya sudah lengkap sebagai komik modern. Jika “Put On”
adalah komik berkategori komik strip, komik “Mentjari Poetri Hidjau” waktu itu
sudah bisa dibukukan.
Sejarah Komik Indonesia mengalami masa berliku saat memasuki tahun
1963-1965. Saat itu, komik Indonesia lebih banyak membawa pesan-pesan
propaganda politik Orde Lama. Isi komik pada waktu itu banyak bercerita tentang
perjuangan melawan neo kolonialisme, pemberontakan, dan ideologi. Sementara
pada akhir 1965, saat keadaan negara stabil, komik populer tidak lagi bercerita
seperti yang dituliskan sebelumnya, tetapi berkisah tentang roman remaja yang
menyorot kisah remaja metropolitan. Masa keemasan dan kebangkitan kedua
komik Indonesia berlangsung pada tahun 1980. Hal itu ditandai dengan banyaknya
ragam dan judul komik yang muncul. Komik yang populer pada waktu itu adalah
komik bertema petualangan pendekar-pendekar silat dan super hero, misalnya Si
Buta dari Gua Hantu, Siluman serigala Putih, Tuan Tanah Kedawung, Si Djampang,
Panji Tengkorak, Godam, Gundala, dan lain-lain. Lalu pada waktu itu terjadi invasi
komik Eropa seperti Asterik, Tintin, dan sebagainya dan komik Amerika Serikat
juga mulai menginvasi Indonesia seperti Superman, Marvel, DC Comic, namun
komik Indonesia masih bertahan.
Gambar 2.6 Tintin
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tintin_film_kartun_logo.jpg
Lalu waktu Invasi komik Jepang, perkomikan Indonesia mulai tergoyahkan
karena serangan komik dan budaya Jepang yang cukup masif. Komik di Jepang
12 Universitas Kristen Petra
waktu itu dipromosikan dengan animasi yang menarik, cover buku yang lebih
menarik dan murah menurut para penerbit membuat penerbit lebih memilih komik
Jepang dari pada komik lokal. Contoh komik Jepang, Doraemon, Dragon Ball, Saint
Seiya, Samurai X, Captain Tsubasa, dan lain-lain, pada waktu itu sampai akhir
tahun 1999 komik silat masih bertahan sampai akhir.
Gambar 2.7Doraemon
Sumber: http://j-cul.com/wp-content/uploads/2012/12/doraemon5.jpg
Pada masa kejayaannya komik Gundala bisa terjual sampai sekitar 15000
eksemplar, sedangkan si buta dari gua hantu bisa terjual sampai 5000 eksemplar,
sedangkan di tahun 2000 ke atas jika komik Indonesia bisa terjual sebanyak lebih
dari 3000 eksemplar itu merupakan sebuah prestasi, kadang 1000 eksemplar belum
tentu habis dan toko buku menyembunyikanya. Para komikus Indonesia mengalami
keruntuhan karena waktu itu mengalami persaingan tidak sehat, pada waktu sekitar
tahun 1981 , Presiden Soeharto tidak puas cerita kepahlawanannya hanya dalam
bentuk film, Presiden Soeharto ingin membuat banyak komik pahlawan tentang
dirinya mulai dari g30spki, serangan wajar dan lain-lain. Hal itu membuat para
13 Universitas Kristen Petra
komikus melupakan komik asli bikinan komikus dan mulai membuat komik tentang
presiden Soeharto dan karena hal itu membuat para komikus sempat vakum dan
komik Jepang mulai menyerang dan menginvasi toko buku. dan waktu itu
pemerintah belum memberi perlindungan terhadap komik lokal sehingga hal
tersebut tidak terbendung. Di awal tahun 2001 merupakan masa sulit bagi komikus,
karena banyak penerbit yang menolak komik bikinan lokal, dan banyak komikus
yang merasa sudah sukses padahal bukunya tidak beredar di pasaran.
Indonesia merupakan negara yang dengan mudah menyerap budaya negara
lain, sehingga saat komik Eropa muncul komik Indonesia bergaya Eropa, saat
komik Jepang muncul gayanya juga berubah menjadi gaya Jepang. Tahun 2000 ke
atas saat internet mulai dipakai secara luas komik Indonesia mulai bergerilya dan
mempromosikan komiknya dalam bentuk online dan memajang komiknya dalam
situs internet seperti Makko, Ngomik, DB komik, dan lain-lain. Karena hal itu para
komikus tetap bisa kreatif dan Komikus Indonesia berhasil di beberapa lomba
komik internasional salah satunya Lomba “silent manga audition” (lomba manga
bisu tanpa balon kata) yang diselengarakan oleh Jepang.
Gambar 2.8" Excuse me - Alex
Irzaqi" Slent Manga Audition
Sumber: http://www.manga-
audition.com/list.html
Gambar 2.9 Satu Atap
Sumber: Koleksi Penulis
14 Universitas Kristen Petra
Komik Indonesia sekitar tahun 2005 juga mulai diterbitkan dalam bentuk
buku beberapa penerbitnya Darmizan dan Koloni dari MNC, dan majalah komik
Indonesia lokal pun terbit Re:On tujuan utama Re:On komik untuk membangkitkan
komik cetak di Indonesia , dan karena seringnya pentas dan acara pertemuan antar
budaya , komikus Indonesia memiliki kesempatan untuk mempromosikan dan
mengaktualisasikan diri kepada publik lebih luas.
2.1.4. Bentuk dan Jenis Komik Menurut Ade Mustajab berikut adalah jenis-jenis komik yang diketahui:
A. Kartun (Cartoon)
Komik yang isinya hanya berupa satu tampilan, komik ini di dalamnya
berisi beberapa gambar tokoh yang digabungkan dengan tulisan- tulisan. Tujuan
komik ini biasanya mengandung unsur kritikan, sindiran, dan humor. Sehingga dari
gambar (kartun/tokoh) dan tulisan tersebut mampu memberikan sebuah arti yang
jelas sehingga pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya dari komik
tersebut.
Contoh:
Di koran-koran ataupun majalah, di dalam komik Koran maupun majalah
biasanya menampilkan gambar kartun dari sosok seorang tokoh tertentu yang
intinya berupa kritikan, sindiran, bahkan cerita lucu yang menghibur.
B. Komik Potongan (Comic Strip)
Gambar 2.10 Chicken strip
Sumber:
http://meme.zenfs.com/u/5ac41736cc6e3a5e121dff8822048ad43160131a.png
Komik potongan adalah penggalan-penggalan gambar yang digabungkan
menjadi satu bagian / sebuah alur cerita pendek (cerpen). Tetapi isi dari ceritanya
tidak harus selesai disitu bahkan ceritanya bisa dibuat bersambung dan dibuat
sambungan ceritanya lagi. Komik ini biasanya terdiri dari 3-6 panel bahkan lebih.
15 Universitas Kristen Petra
Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalam tampilan harian atau
mingguan di sebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian komik
potongan ini ceritanya juga dapat berisi cerita yang humor, cerita yang serius untuk
dibaca setiap episodenya hingga tamat ceritanya.
Contoh:
Cak Sur dan Ning Ya di koran Surya
Panji Koming di dalam koran Kompas
C. Komik Tahunan (Comic Annual)
Komik ini biasanya terbit setiap 1 tahun sekali bahkan bisa juga 1 bulan
sekali. Penerbit bisanya akan menerbitkan buku-buku komik baik itu cerita putus
maupun serial. Contoh:
Dalam negeri:
M&C Gramedia, PMK, Mizan, Terant, Bumi Langit, Jagoan Comic, dan
sebagai nya.
Luar negeri:
Marvel Comics, DC Comics, dan lain sebagai nya.
Gambar 2.11 Avengers
Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/4/4c/Avengers4.jpg
D. Komik Online (Web comic)
Komik yang ditayangkan di situs web maka setiap pengunjung/pembaca
dapat membaca komik. Jangkauan pembacanya bisa lebih luas dari pada media
cetak. Komik Online lebih menguntungkan dari pada komik media cetak, karena
16 Universitas Kristen Petra
dengan biaya yang sangat relatif lebih murah kita bisa menyebar luaskan komik
yang bisa dibaca siapa saja.
Contoh:
http://www.gibug.com
http://www.kaptenbandung.com
http://www.tapastic.com
http://www.ngomik.com
Gambar 2.12 Ngomik.com
Sumber: http://ngomik.com
E. Buku Komik (Comic Book)
Buku komik adalah suatu cerita yang berisikan gambar-gambar, tulisan dan
cerita yang dikemas dalam sebuah buku. Buku Komik (Comic Book) ini sering kita
jumpai dan dibaca. Comic book sering kali disebut sebagai komik cerita pendek,
yang biasanya di dalam komik ini berisikan 32 halaman, tetapi ada juga komik yang
berisi 48 halaman dan 64 halaman, komik ini biasanya berisikan cerita lucu, cerita
cinta (cerita remaja) , superhero (pahlawan) dan lain-lain.
Buku Komik itu sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis:
Komik Kertas Tipis (Trade Paperback)
Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu lebar dan besar.
Walau berkesan tipis namun bisa juga dikemas dengan menggunakan kualitas
17 Universitas Kristen Petra
kertas yang baik/bagus sehingga penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik.
Apalagi dengan gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat
digemari.
Contoh:
Gundala, Godam, Si Buta Dari Gua Hantu, Lamaut kapten Bandung, Caroq,
Gina, Gunturgen, Blacan, Zantoro
Komik terbitan Marvel dan DC Comics (luar negeri)
Komik Majalah (Comic Magazine)
Buku komik berukuran seperti majalah (ukuran besar), biasanya
menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras untuk sampulnya. Dengan ukuran
yang besar tersebut tentunya dengan misalkan 64 halaman bisa menampung banyak
gambar dan isi cerita.
Contoh:
Tintin (luar negeri), Lucky Luke (luar negeri), Asterik/Obelik (luar negeri)
Komik Novel Grafis (Graphic Novel)
Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi serta membutuhkan
tingkat berpikir yang lebih dewasa untuk pembacanya. Isi buku bisa lebih dari 100
halaman. Biasanya dalam bentuk seri atau cerita putus.
F. Komik Ringan (Comic Simple)
Komik yang biasanya dibuat dari hasil karya sendiri yang di fotokopi dan
dijilid sehingga menjadi sebuah komik. Alternatif ini sangat mendukung dalam
pembuatan komik, karena hanya bermodal ide dan keahlian menggambar ditambah
pengeluaran yang sangat ringan. Sang pencipta komik ini bisa ikut berpartisipasi
dalam membuat komik, hal ini bisa dijadikan langkah awal untuk menjadi seorang
komikus. Contoh: Kakek Bejo (pragatcomic. com)
G. Buku Instruksi dalam format Komik (Instructional Comics)
Komik ini biasanya digunakan dalam media pembelajaran. Banyak sekali
sebuah buku panduan atau instruksi yang dibuat dalam format Komik, bisa dalam
bentuk Buku Komik, Poster Komik, atau tampilan lainnya. Biasanya pembaca
buku ini akan lebih mudah cepat mengerti dari pada menggunakan buku panduan
yang tidak bergambar. Dengan menggunakan gambar maka pembaca bisa menguti
18 Universitas Kristen Petra
langkah –langkah yang tertera pada komik. Dengan adanya gambar yang dimuat
dalam format komik, buku bisa menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
2.1.5. Element Komik Menurut Scott McCloud (Making Comics 37) komik terdiri dari beberapa
element penting:
A. Momen
Menghubungkan titik, menunjukkan momen-momen penting dan
membuang yang tidak penting.
B. Bingkai
Menunjukkan hal penting yang harus dilihat pembaca menciptakan
gambaran tempat, posisi dan pusat perhatian.
C. Citra
Membuat penampilan Karakter, objek, lingkungan dan simbol dengan jelas
dan cepat.
D. Kata
Mengkomunikasikan gagasan, percakapan dan suara secara jelas dan
persuasif serta menyatu dengan cerita.
E. Alur
Menuntun pembaca menyusuri panel dan menciptakan pengalaman membaca yang
transparan dan intuitif.
2.1.6. Kategori Teknik Cara Pembuatan Komik Pembuatan komik ada 4 cara yaitu:
A. Tradisional
Menggunakan alat dan bahan tradisional seperti pensil, tinta, spidol, kertas,
cutter, dan lain-lain.
B. Hibrid
Gabungan antara cara digital dan tradisional.
C. Digital
Membuat komik murni menggunakan alat digital seperti komputer, pen
tablet, hingga proses akhir dilakukan murni secara digital.
D. Non Konvensional
19 Universitas Kristen Petra
Membuat komik dengan cara yang tidak biasa yang belum dijelaskan di atas
misal di atas pasir, di panggangan roti panas, di dinding dan lain-lain.
2.1.7. Kriteria Komik Yang Baik Komik yang baik adalah komik yang berhasil membuat pembaca mengerti
pesan yang disampaikan, merasakan dan mengikuti alur cerita komik sampai selesai
dan membuat pembaca penasaran dengan apa yang terjadi berikutnya.
2.1.8. Prosedur Proses Perancangan Komik Proses perancangan komik dibagi menjadi beberapa langkah besar:
1) Penentuan ide dan tema dasar
Untuk membuat komik diperlukan dasar tema dan ide. Beberapa tema
komik yang sudah ada:
Horror
Cerita mistik yang berorientasi untuk membangkitkan ketakutan
padah hal-hal takhayul dan belum tentu ada, cenderung
mengobral sadisme, darah, dan permainan psikologi.
Sci-fi
Fiksi ilmiah cerita dibangun berdasarkan acuan teknologi yang
sudah ada maupun konsep, dikembangkan lebih jauh sehingga
menjadi cerita yang baik contoh mesin waktu, masa depan,
perjalanan luar angkasa, dan sebagai nya.
Fiksi
Cerita khayalan, tidak selalu bercerita masa depan atau teknologi
tetapi lebih cenderung kejadian sehari hari dan berupa khayalan.
Aksi
Cerita aksi dimana banyak terjadi adegan perkelahian, parkour,
kejar kejaran, dan sebagai nya.
Drama
Cerita tentang kehidupan sehari hari seseorang dimana ada cinta
sedih, perjuangan untuk mencapai cita-cita yang diingankannya.
Komedi
20 Universitas Kristen Petra
Kisah lucu atau konyol mengobral lelucon kadang lelucon nya
dipaksakan dan perlakuan yang dilebih-lebihkan.
Witchcraft
Kisah tentang mahluk dengan kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia, berkesan seperti magic/mutant di masa lalu dengan
latar belakang kerajaan.
Misteri
Cerita yang menjurus ke permainan logika karena banyak teka
teki dalam cerita ini, seperti cerita detektif.
Cerita nyata
Cerita yang berdasarkan cerita nyata, tidak semuanya benar
karena hanya berdasarkan cerita nyata, kalau ceritanya nyata
terjadi biasanya tidak ada kata di dasarkan cerita nyata di cerita
ini.
Mitos/legenda/cerita rakyat
Cerita yang berdasarkan kisah turun temurun kadang dianggap
religius oleh kalangan masyarakat tertentu. Kadang
menceritakan manusia dengan kekuatan super dan keberhasilan
super, kekuatan ini berasal dari mahluk mistis atau mahluk yang
lebih unggul dari manusia.
Epic
Cerita yang menggunakan teknik puisi yang panjang untuk
menceritakan keberhasilan seseorang di masa lalu.
History/based on history
Tema yang menggunakan sejarah sebagai referensi ceritanya.
Fabel
Kisah yang bercerita tentang tanaman/hewan yang berbicara
atau berperilaku seperti manusia biasanya berisi cerita moral.
Fabel adalah dongeng tentang binatang yang bisa berbicara dan
bertingkah laku seperti manusia, sebagai lambang pengajaran
moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang) .Jadi Fabel
adalah cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya.
21 Universitas Kristen Petra
Fabel, diambil dari bahasa Belanda dan merupakan salah satu
jenis dongeng dalam prosa lama. Banyak sastrawan dan penulis
dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam karangannya.
Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de
La Fontaine dari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari
Persia juga menuliskan karyanya yang termasyhur yakni
musyawarah Burung dalam bentuk fabel. Biasa pada sebuah
fabel tersirat moral atau makna yang lebih mendalam.
Sex
Kisah yang mengumbar sex sebagai sasaran dan hiburan.
Campuran
Tema terdiri dari berbagai campuran tema yang sudah
disebutkan tadi atau yang belum pernah disebutkan.
2) Menyusun plot dan sinopsis
Menurut M.S Gumelar (12) “plot adalah kerangka untuk menyusun
keseluruhan cerita dari awal sampai akhir secara terperinci berfungsi sebagai guide
agar cerita tidak keluar dari bahasan dan tema yang diperlukan ” .
Plot muncul karena beberapa pertanyaan berikut:
What (apa).
When (kapan).
Where (dimana).
Why (kenapa).
Who (siapa).
How (bagaimana).
Solution (solusi).
Plot mempunyai anatomi dua variasi penyusunan,
A. Variasi Normal:
Beginning of the Story, atau Awal Cerita?
Why, who, when, where.
Story Expander, Tengah atau Pengembangan Cerita?
Why, when, where, how.
Ending, akhir atau final atau solution atau problem solving?
22 Universitas Kristen Petra
Who, how, when, where, problem solving (solution).
B. Variasi Flashback:
Story Expander, Tengah, Hampir ke Akhir Cerita atau
Pengembangan Cerita?
Why, when, where, how.
Beginning of the Story, atau Awal Cerita?
Why, who, when, where.
Story Expander, Tengah atau Pengembangan Cerita?
Why, when, where, how.
Ending, akhir atau final atau solution atau problem solving?
Who, how, when, where, solution.
3) Pembentukan karakter
Di sini karakter komik dibentuk mulai dari sifat-sifatnya. tampilan
wajah, bentuk tubuh, kostum, aksesoris, adat, budaya kebiasaan dan
sifat dari suatu tokoh yang kita buat, character chart, facial expression
serta gerakan khusus (gesture) yang dimiliki untuk setiap tokoh mulai
dari tokoh utama (main character) yang biasanya protagonis sampai
pada tokoh-tokoh yang jadi rivalnya, biasanya antagonis.
4) Menulis skenario/naskah
Setelah tema, plot, dan karakter siap dibuatlah skenario lengkapnya, di
sini semua dijelaskan secara mendetil cerita awal hinga terakhir dan
semua adegan karakter, setting tempat kejadian, special Efek dan posisi
pengambilan gambar.
5) Pembagian kolom dan teks
Pembagian kolom dan teks di dalam komik disesuaikan dengan naskah
yang telah dibuat, masih berupa pembagian layout kasar tetapi
mendekati layout hasil akhir, berisi layout gambar adegan, teks, dan
pembagian kolom komik di setiap halaman.
6) Sketsa kasar/draf
Setelah pembagian kolom selesai gambar setiap adegan dibuat lebih
detail, diberi tambahan gambar latar yang lebih detail, tetapi masih
berupa sketsa kasar.
23 Universitas Kristen Petra
7) Inking
Sketsa yang sudah selesai diberi tinta garis tegas, Gaya bisa bervariasi
tergantung tema komik dan gaya gambar komikus. Inking bisa
dilakukan secara digital maupun tradisional, jika memakai digital maka
sketsa discan terlebih dahulu.
8) Warna
Setelah halaman diberi tinta, maka diberi screen tone/halftone jika
komik yang dibuat merupakan hitam putih atau mulai diberi warna jika
komik yang dibuat berwarna.
9) Mengisi dialog
Setelah semua proses selesai maka setiap balon komik diisi dialog nya.
10) Koreksi
Proses terakhir sebelum mencetak adalah memeriksa dan mengoreksi
setiap bagian yang dianggap tidak sempurna.
11) Cetak
(Komik web dan komik elektronik langsung melewati proses ini ke
distribusi) Setelah semuanya siap maka komik dibawa ke percetakan,
masih berupa lembaran komik.
12) Jilid
Setelah dicetak komik dijilid sesuai dengan kebutuhan.
13) Distribusi
Terakhir semua komik yang telah jadi didistribusikan, komik web
langsung didistribusikan ke penyedia layanan komik web/digital.
2.2. Tinjauan Literatur Tentang Pendidikan Karakter Anak
2.2.1. Pengertian Karakter Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti Sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
Karakter juga bisa bermakna “huruf". Menurut Kementerian Pendidikan Nasional,
Karakter adalah Cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu
untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa
dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat
24 Universitas Kristen Petra
keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia
buat (para. 1).
W. B. Saunders menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda
yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
Jadi karakter yang baik adalah karakter yang unik, siap bertanggung jawab akibat
dari keputusan yang dia buat (126).
2.3. Tinjauan Buku Komik Yang Akan Dirancang
2.3.1. Tinjauan Dari Segi Ide dan Tema Cerita Buku komik yang akan dirancang bertemakan tentang fabel. Berupa
karakter binatang yang berperilaku seperti manusia (Anthropormism) dengan ciri
khasnya masing-masing.
2.3.2. Tinjauan Dari Aspek Dasar Filosofis Komik ini dibuat untuk memberikan anak-anak fondasi karakter yang baik
untuk masa depan dalam hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang buat dan memperkuat
keunikan karakter Anak. Mengajarkan pada anak-anak tentang tenggang rasa,
gotong royong, memahami satu dengan yang lain, memaksimalkan setiap
kecerdasan majemuk yang dominan pada anak dan saling menyempurnakan.
2.3.3. Tinjauan Faktor Eksternal atau Faktor Sosial Agar anak memiliki Masa depan yang baik, dimulai dengan pembentukan
karakter yang baik sejak dini. Mulai ditanamkan tanggung jawab, berteman yang
baik, Cara besosialisasi yang baik, bisa mengetahui mana yang benar dan mana
yang tidak, dan sebagainya.
2.3.4. Tinjauan Fungsi dan Peranan Komik Sebagai Media untuk Menyampaikan Pesan Fungsi dan peranan utama dari komik ini adalah menstimulasi dan
membentuk karakter pada anak. Mengajarkan pada anak-anak kebiasaan yang baik.
2.4. Tinjauan Buku Komik Pesaing
25 Universitas Kristen Petra
Referensi komik pesaing untuk perancangan komik ini adalah Bona Rong-
Rong dan komik Bobo.
2.4.1. Tinjauan Aspek Bentuk Komik Bona Rong-Rong dan komik Bobo terbit dalam bentuk konten dalam
majalah mingguan anak-anak Bobo. Sedangkan komik yang akan di rancang akan
di buat dalam bentuk One-Shoot (1 edisi buku komik tamat).
2.4.2. Tinjauan Aspek Ide Cerita Komik Bona dan Rong-Rong menceritakan tentang sepasang sahabat
kucing dan gajah pink dengan belalainya yang serba bisa, Bona dan Rong-Rong
sahabat setia yang selalu membantu teman-temanya di kota tempat mereka tinggal.
Komik Bobo menceritakan tentang anak kelinci yang aktif bernama Bobo,
tinggal bersama dalam keluarga besar kelinci yang damai, menceritakan tentang
keseharian Bobo dan teman-temannya. Bobo merupakan maskot dari majalah
Bobo.
Sedangkan komik yang akan dirancang menceritakan tentang Fokky rubah
yang aktif dan periang, senang bermain bersama dengan teman-temannya. Tetapi
Fokky rubah yang bandel dan nakal, tetapi dia belajar untuk menjadi rubah yang
cerdik, baik, dan periang.
2.4.3. Tinjauan Aspek Visual Keduanya menggunakan karakter berjenis “anthropomorphism” yaitu gaya
anthropomorphism yang berdiri menggunakan 2 kaki, bertingkah laku seperti
manusia. Komik yang akan di rancang juga menggunakan karakter berjenis
“anthropomorphism” dengan gaya manga.
2.4.4. Tinjauan Aspek Content -Message Komik Bona dan Rong-Rong lebih fokus ke cerita tentang kehidupan
besosialisasi dengan masyarakat dan persahabatan, Sedangkan komik Bobo lebih
fokus ke arah kehidupan dalam keluarga. Sedangkan komik yang di rancang fokus
ke bagaimana seorang Fokky mengambil keputusan dan belajar dari keputusanya
dalam kehidupan sehari harinya, Semuanya mengajarkan tentang pembentukan
karakter.
26 Universitas Kristen Petra
2.4.5. Data Visual
Gambar 2.13 Bona dan Rong-Rong
Sumber: Majalah Bobo Edisi 1
Gambar 2.14 Komik Bobo
Sumber:
http://vaniamarita.deviantart.com/art/bo
bo-s-ilustration-contest-68090916
2.5. Analisis Data Lapangan
2.5.1. Analisis Profil Pembaca Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dian Rohaeni Sebanyak 91, 5 % dari
responden penelitian yang dilakukan oleh Dian (100 anak-anak) dapat
diketagorikan sebagai kelompok penggemar berat bacaan komik dan yang lebih
penting lagi Dian Rohaeni juga tidak menemukan fakta bahwa anak-anak yang
menggemari jenis bacaan komik tersebut hancur minat bacaannya terhadap bacaan
non-komik. Kegemaran mereka membaca komik umumnya beriringan dengan
kegemaran membaca buku-buku non-komik, termasuk buku-buku pelajaran.
Kemudian aktivitas belajar anak-anak penggemar bacaan komik tersebut juga sama
sekali tidak terganggu, apalagi menjadi amburadul karenanya. 50% responden
menyatakan mereka termotivasi membaca komik apabila tokoh dalam cerita dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 53, 2% memiliki minat baca pada cerita
persahabatan lalu juga 29, 8% suka dengan komik yang memiliki jagoan yang
mereka minati.
27 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Penelitian yang telah di lakukan pada bulan Oktober 2014
dengan cara mengisi kuesioner terhadap 47 responden dengan komposisi responden
sebagai berikut.
Gambar 2.15 Sumber responden
Gambar 2.16 Komposisi Kelas
Gambar 2.17Usia
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada hari Rabu tanggal 8
Oktober 2014 dan Kamis tanggal 9 Oktober 2014 terhadap responden,
menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih menyukai tokoh yang di
gambarkan sebagai anthropomorphism dengan persentase 68% di bandingkan
dengan tokoh yang di gambarkan sebagai manusia biasa dengan persentase 32%
berikut sampel gambarnya
28 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.18 Manusia
wufflecomic.tumblr.com
Gambar 2.19 Anthropomorphism
wufflecomic.tumblr.com
Gambar 2.20 Jenis Tokoh Komik Yang Disuka
Mayoritas responden lebih menyukai Komik dengan panel besar 51% di
bandingkan dengan komik dengan jumlah panel yang banyak dengan jumlah
persentase 49% dan dalam pemilihan gaya gambar responden lebih menyukai
29 Universitas Kristen Petra
penggambaran tokoh yang lebih proporsional dan detail dengan warna halus dan
outline hitam sebanyak 28 % berikut contoh sampelnya.
A) Komik 4 panel
Gambar 2.21 Komik 4 Panel
Sumber:wufflecomic.tumblr.com
B) Komik Multi Panel
Gambar 2.22 Komik Multi Panel
Sumber:wufflecomic.tumblr.com
Gambar 2.23 Layout komik yang disuka
Contoh sampel gaya gambar
30 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.24 Cartoon Flat Shading
Sumber:wufflecomic.tumblr.com
Gambar 2.25 Cartoon Soft Shading
Sumber:wufflecomic.tumblr.com
Gambar 2.26Cartoon Propotional Flat
Shading
Sumber:wufflecomic.tumblr.com
Gambar 2.27Black White Comic Style
Sumber:wufflecomic.tumblr.com
Gambar 2.28 Hasil Survey Gaya Gambar Yang Diminati
Sebanyak 89% Responden merupakan pengguna gadget, gadget yang paling
banyak di gunakan adalah smartphone sebanyak 39%, tablet sebanyak 29%, dan
31 Universitas Kristen Petra
24% responden lebih memilih buku. Tema cerita yang disukai responden 36%
humor, 23% petualangan, 13% romance, 8% super hero dan kartun dan komik yang
dibaca paling banyak oleh responden Doraemon 14%, Masha and The Bear 13%
berikut grafiknya.
Gambar 2.29 Hasil Survey Kartun/Anime/Komik yang sering di lihat dan disukai
Dalam meminta maaf 93% responden meminta maaf saat melakukan
kesalahan, 89% berkata tolong jika menginginkan bantuan, 93% berkata terima
kasih jika di beri bantuan. Dalam hal kebersihan 67% responden membersihkan
tempat tidur setelah bangun tidur. 91% responden suka berolahraga dan olahraga
yang paling disukai Lari 26%, Renang 24%, Senam 16%.
Berdasarkan analisis data tersebut maka komik akan bercerita dengan salah
satu tokoh yang mendominasi, karakter yang berusaha menyelesaikan masalahnya
dan memiliki banyak sahabat. Memiliki bentuk anthropomorphism.
2.5.2. Analisis Kelemahan dan Kelebihan Perancangan komik ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan:
Menarik dan cepat dimengerti oleh anak.
Menstimulasi Karakter pada anak dengan menampilkan suatu karakter
berinteraksi dengan berbagai karakter unik yang berbeda dan mengambil suatu
keputusan dalam berbagai kondisi skenario.
32 Universitas Kristen Petra
Kekurangan:
Dampak yang dihasilkan tidak instan, dan hasil bisa bervariasi tergantung
masing-masing individu.
Anak memiliki imajinasi yang berlebih tentang dunia dalam komik dan
mungkin membuat dunia nyata tidak menarik.
Rata-rata komik dengan tema pembentukan karakter dibentuk berseri dan
panjang, akan tetapi dalam perancangan komik ini hanya dibuat dalam 1 buku.
2.5.3. Analisis Prediksi Dampak Positif Prediksi dampak positif dari komik ini adalah anak-anak akan berusaha
meniru dan memahami isi komik ini, sehingga anak-anak akan
mengalami stimulasi pembetukan karakter secara tidak langsung dengan meniru
tokoh dalam komik berinteraksi dengan sekitarnya dan mengambil keputusan
dalam suatu keadaan.
2.6. Simpulan
Kesimpulan dari hal yang di atas adalah anak-anak membutuhkan
pendidikan karakter, dan buku komik diminati oleh anak-anak. Buku komik bisa
menjadi jembatan yang baik pada pendidikan karakter dan anak-anak.
2.7. Usulan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dilakukan dengan membuat komik dengan tokoh
berbentuk anthropomorphism dan cerita bertema fabel. Karena dengan
menggunakan tema fabel, tiap sifat tokoh komik bisa ditonjolkan dengan
karakteristik yang kuat karena terlihat jelas dari bentuk penggambaran tokoh
tersebut yang diwakilkan dengan bentuk hewan dan sebagainya. Dengan
menonjolkan kehidupan salah satu tokohnya pembaca akan di suguhkan oleh
bagaimana cara tokoh utama berpikir dan bertindak dalam skenario cerita yang di
siapkan.