Giving PKPU September 2013

23
www.pkpu.or.id

description

 

Transcript of Giving PKPU September 2013

Page 1: Giving PKPU September 2013

www.pkpu.or.id

Page 2: Giving PKPU September 2013
Page 3: Giving PKPU September 2013

34muslimah inspiration

cover story

SEPT

EMBE

R 20

13

2

Giv

ing

In

sig

ht

karena merekamenginspirasi

Sangat disayangkan memang, RA Kartini tak banyak

mengetahui kiprah Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Martha Chistina Tiahahu, dan Nyai H. Siti Walidah Ahmad Dahlan. Andaikan RA Kartini tahu kiprah para perempuan pejuang pendahulunya, mungkin surat-suratnya jauh berdaya. Untuk semua perempuan pejuang ini, kita belajar banyak. Mereka, adalah perempuan yang menginspirasi.

5

komunikami

giver

Lula Kamal

Jangan Pernah Merasa Langkah Kita Lebih Pendek karena Kita Perempuan

14

Tampil Menawan dalam Bingkai Ketaatan

32giving move!

Mozaik Qurban

simak pulasebuah pengantar

SEPT

EMBE

R 20

13G

ivin

g I

nsi

gh

t

Assalamu’alaykum.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan begitu banyak nikmatnya pada kita.

Sungguh bahagia rasanya kami dapat menjumpai dan menyapa kembali para pembaca yang budiman melalui majalah ini. Memasuki 14 tahun usia PKPU, tentu banyak hal yang masih harus kami optimalkan kembali dalam kerja-kerja bagi kemanusiaan baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Sebagai upaya mewujudkannya, upaya menstandardisasikan proses manajemen terus kami lakukan dengan mengadopsi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang dimulai dari tingkat pusat hingga cabang di dalam maupun luar negeri, dimana para penerima manfaat (beneficiaries), donor, dan pelaksana program menjadi objek utama konsentrasi capaian strategi lembaga. Selain itu yang terpenting adalah adanya keterlibatan dan kebersamaan seluruh pihak dalam memberikan nilai positif dan kontribusi bagi kemanusiaan.

Kami berharap jalinan komunikasi melalui majalah Giving Insight ini sedikit banyak dapat menjadi salah satu jembatan bagi upaya merealisaikan hal itu. Kritik dan saran dari pembaca yang budiman tentunya menjadi harapan kami.

Selamat membaca.

“...upaya menstandardisasikan proses manajemen terus kami lakukan dengan mengadopsi sistem manajemen mutu ISO 9001 :2008 yang dimulai dari tingkat pusat hingga cabang di dalam maupun luar negeri.”

Agung Notowigono | Presiden Direktur PKPU

4. Komunikami

5. Giver

10. Insight

11. Insight

12. Insight

14. Insight

16. Insight

18. Insight

19. Insight

21. Medialita

23. Miracle of Sharing

24. Miracle of Sharing

25. Miracle of Sharing

26. Miracle of Sharing

27. Miracle of Sharing

28. Miracle of Sharing

30. Giving Move!

32.Giving Move!

34. Muslima Inspiration

36. Miracle of Giving

38. Travela

40. Spritualita

Perempuan, Inspirasi yang tiada habis

Menulis, Mempelopori Jejak Inspirasi

Karena Mereka Menginspirasi

Perempuan Madrasah Pertama bagi Anak-anak

Perempuan Berperan Membangun Kemandirian Keluarga

Jangan Pernah Merasa Langkah Kita Lebih Pendek

Strategi PR Lembaga Zakat

Fir'aun, Umar, danPemimpin Indonesia

Senyum untuk Ibu dari Program UMMI

Selling with Character

Produktif walau sedang sakit

Hikmah Puasa untuk Kesehatan

Bunga Bank boleh dizakatkan?

Perbedaan Zakat, Infak, danSedekah

Sejatinya Kita Harus Saling Memahami

Fenomena “Rumah Hantu” dalam Otak Manusia

Mozaik Qurban

Jejak - Jejak Qurban

Tampil Menawan dalam Bingkai Ketaatan

Karena perempuan itu penuh cinta

Hatiku Bergetar Ketika Menginjakkan Kaki di Tanah Suci

Catatan Dakwah di Negeri Sakura

Karena Kita Perempuan

3

Tampil percaya diri dan menawan memang menjadi impian banyak muslimah. Mungkin hal inilah yang membuat penggunaan hijab masa kini lebih variatif. Namun ada yang harus dipahami para muslimah dalam menjaga penampilan, yaitu bagaimana berbusana yang sesuai dengan tuntunan Islam.

Mozaik Program Ramadhan PKPU 1434 Hijriah

Menulis, Mempelopori Jejak Inspirasi

Program SQN PKPU 2013 siap menjadi perekat cinta dan jalinan kasih, juga menerima dan mendistribusikan kurban para mudhohiy (pekurban) kepada mereka yang membutuhkan di berbagai pelosok Indonesia.

Page 4: Giving PKPU September 2013

Perjuangan demokrasi adalah perjuangan peradaban manusia. Itu sebabnya, Karman pernah mengatakan bahwa peradaban kita adalah peradaban manusia dan tidak disangkutkan hanya kepada jenis laki-laki atau perempuan. Sungguh pun Islam hadir dengan jaminan hak dan kesetaraan bagi para perempuan, kecuali tugas kodratnya; mengandung, melahirkan, dan menyusui perjuangan melepaskan diri dari jerat patriarkis sebenarnya tak pernah usai.

Jauh sebelumnya, kegelisahan ini pernah dituliskan RA Kartini dalam surat-suratnya kepada sahabat di negeri Belanda. Jangankan untuk berkiprah luas dalam perjuangan merebut kemerdekaan, perempuan pada masa itu berada dalam posisi marginal, tidak berpendidikan, dan berakhir sebagai selir bagi para bangsawan. Sangat disayangkan memang, RA Kartini tak banyak mengetahui kiprah Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Martha Chistina Tiahahu, dan Nyai H. Siti Walidah Ahmad Dahlan. Andaikan RA Kartini tahu kiprah para perempuan pejuang pendahulunya, mungkin surat-suratnya jauh berdaya. Untuk semua perempuan pejuang ini, kita belajar banyak. Mereka, adalah perempuan yang menginspirasi.

Bagi perempuan, dalam keadaan apapun, ia harus selalu menjadi daya hidup orang lain. Lihat sosok Inggit Ganarsih di awal perjuangan Soekarno. Totalitasnya melayani seorang tokoh kemerdekaan, sungguh sangat luar biasa. Pun ketika Bung Karno dipenjara dan dibuang ke daerah terpencil, Inggit hadir sebagai peneguh perjuangan Bung Karno. Ia taksurut selangkah pun, taktakut sedetik pun. Bahkan ketika Soekarno berada di titik nadir terendah karena tekanan Belanda, Inggit tetap kokoh.

Tanpa Inggit, bisa jadi Indonesia tidak akan seperti hari ini. Seluruh biaya politik Soekarno saat di Bandung dibiayai Inggit. Bahkan, setelah Soekarno lulus kuliah, dia tetap takbekerja, dan seluruh kegiatan politiknya disokong Inggit. Cinta dan kesetiaannya takperlu diragukan. Ketika Soekarno ingin menduakannya dengan Fatmawati, Inggit memilih mundur. Sebab perjuangannya mengantar Soekarno ke gerbang telah selesai. Mari berjuang, mari menginspirasi dunia dengan cara kita masing-masing. (Rahma Damayanty)

SEPT

EMBE

R 20

13

4

Giv

ing

In

sig

ht

Tidak terhitung banyaknya kisah dari empat wanita surga ini. Perjuangaan, keikhlasan, ketangguhan, dan keshalihan mereka tak

tertandingi. Mereka adalah perempuan-perempuan terpilih dan sangat menginspirasi. Ribuan perempuan lain –sesuai zamannya- di setiap belahan negara, muncul menjadi inspirasi yang tak pernah padam. Kisah-kisah inspirasi mereka telah banyak dinarasikan.

Mari kita mulai dengan Tawakkul Karman, muslimah peraih nobel perdamaian tahun 2011, yang dengan lantang berkata “Women are no longer victims. They have become leaders. They are at the forefront of the demonstrations. We will share a role in all aspects of life, side by side with men.” Jika Karman dengan tegas menyatakan bahwa perempuan tidak lagi menjadi korban, maka sebelumnya pasti perempuan pernah menjadi korban. Ia menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di negaranya, Yaman. Bahkan bagi perempuan lain di belahan dunia yang lain. Terlepas dari pro kontra perjuangan demokrasi di Timur Tengah, sosok ini patut menjadi pembelajaran bagi masyarakat dunia. Perjuangannya yang takkenal takut karena berdiri di garis depan demonstrasi dan berkali-kali dipenjara oleh sang penguasa justru meneguhkan tekadnya.

PEREMPUANInspirasi yang Tiada Habis

“Sebaik-baik wanita surga adalah Khadijah

binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad,

Maryam binti Imran, dan Asiah binti

Muzahim.” (Al Baihaqi)

Page 5: Giving PKPU September 2013
Page 6: Giving PKPU September 2013
Page 7: Giving PKPU September 2013

P E N G A N T A R

insightSE

PTEM

BER

2013

10

Giv

ing

In

sig

ht

Karena MerekaMenginspirasi

“Dia berkorban demi orang yang dicintainya. Mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik. Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat. Cintanya tanpa syarat. Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang. Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa. Dia begitu bahagia mendengar kelahiran. Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian. Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. Hanya ada satu hal yang kurang dari Perempuan: Dia lupa betapa berharganya dia.” (Perempuan)

MUNGKIN JIKA kita bertanya pada hati kita yang terdalam, siapa orang yang sangat berarti dan memiliki peran besar dalam hidup kita? Ragam jawaban pun dengan spontan keluar dari mulut kita. Ada yang menjawab ibu, ibu, ibu, dan kemudian ayah. Ya, ibu disebut tiga kali dibandingkan ayah. Begitu yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya ketika ditanya siapa yang paling harus dihormati. Hal ini mengingat peran ibu sangatlah besar dalam hidup dan kehidupan seseorang.

Ibu mengandung selama 9 bulan. Selama itu ia bertanggungjawab penuh terhadap bayi yang ia kandung. Mulai dari memberi asupan gizi yang baik, memberikan pendidikan ketika masih dalam kandungan, dan menjaga keselamatan bayi. Memasuki bulan kesembilan, seorang ibu harus berjuang melahirkan anaknya dengan taruhan jiwa; berdarah, berkeringat, dan meneteskan air mata. Namun semua rasa payah dan sakit yang ia alami kemudian sirna ketika mendengar tangisan bayi

dan ia melihat bayinya lahir dalam keadaan sehat.

Sejarah mencatat bahwa perempuan khususnya ibu memiliki peran sangat berarti dalam sejarah hidup umat manusia. Dari rahim merekalah lahir pemimpin-pemimpin hebat dunia. Mereka adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anak mereka; mengajarkan bahasa, budi pekerti, dan nilai-nilai luhur agar anak-anak mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas, hebat, dan bermanfaat. Perempuan juga sebagai bendahara ulung bagi keluarga yang mengatur pengelolaan keuangan keluarga. Lebih dari itu, mereka luar biasa dan menginspirasi dengan segala aktifitas yang mereka lakukan baik di keluarga, masyarakat, negara, dan agama.

Syurga di bawa telapak kaki ibu. Maka sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada ibu-ibu kita. Mereka adalah perempuan-perempuan yang hebat dan mereka sangat menginpirasi. (Mahfud Achyar)

Foto: internet

RagamS U D U T P A N D A N G

insight

SEPT

EMBE

R 20

13

11

Giv

ing

In

sig

ht

Perempuan Madrasah Pertama Bagi Anak-Anak

Perempuan (ibu) adalah madrasah pertama bagi pendidikan seorang anak. Apa yang didapatkan oleh seorang anaknya pada

masa-masa awalnya akan sangat berpengaruh ketika ia tumbuh besar kelak. Anak cenderung meniru apa yang dilihatnya. Hal tersebut bergantung sekali kepada orang-orang yang ada di sekelingnya. Di sinilah letak peran penting seorang perempuan dalam pembentukan watak seorang anak, dimana perempuanlah orang yang pertama kali berhubungan komunikasi dengan sang anak, yaitu dimulai sejak sang anak berada dalam kandungan atau bahkan jauh sebelum itu, saat ruh ditiupkan ke dalam rahimnya.

Ketika anak dalam kandungan, perempuan sebagai ibu memiliki peran penting untuk pertumbuhkembangan sang anak, selain peran penting sang ayah. Ketika ibu tidak menjaga pola komunikasi fisik dan mentalnya, maka akan berakibat buruk. Tidak hanya dirasakan oleh ibu itu sendiri, dan anak yang berada di dalam kandungan turut merasakannya.

Hal itu akan berlanjut hingga sang anak lahir. Komunikasi dan kontak fisik serta batin secara langsung begitu erat terjalin antara ibu dan anak. Maka ketika seorang ibu memperlakukan anak dengan baik ketika merawat anaknya, pada saat itu pula ia telah memberikan contoh perilaku baik pada sang anak. Pada masa-masa berikutnya, anak akan melewati sebuah masa emas bagi perkembangan hidupnya. Anak akan dengan mudah menyerap segala informasi yang sampai padanya.

Maka sangat ditekankan, seorang perempuan (ibu) haruslah mengerti dan memahami posisi penting ini dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk sebuah “misi suci”, membangun generasi-generasi tangguh yang akan menjadi pelaku-pelaku sejarah di masa mendatang. Akan berbeda tentunya bila kita membandingkan seorang perempuan yang mempunyai ilmu dan tidak. Ketika perempuan itu mempunyai ilmu dan memahami hakekat dirinya maka ia akan selalu berbuat apa yang telah disebutkan Al-Qur'an sebagai pedoman bagi kaum Muslim, umat yang terbaik yang selalu bermanfaat bagi manusia.

Namun sayangnya, masih sedikit sekali orang tua yang menyadari peranan penting mereka, terlebih ibu yang mempunyai kedekatan komunikasi dan emosional lebih dalam pendidikan anak ini. Mereka beranggapan ketika anak sudah memasuki bangku sekolah, maka tanggung jawab pendidikan sudah lepas dari tangan mereka dan beralih pada guru-guru yang ada di sekolah. Padahal tidaklah demikian, karena perempuan (ibu) lebih banyak waktu kebersamaan keluarga bagi anak daripada kebersamaan anak dengan guru-guru mereka.

Terlebih lagi pada ibu, yang mempunyai peran penting dalam sosialnya, seperti melahirkan, menyusui dan mendidik, di samping ayah, setidaknya ia menyadari betul akan peran pentingnya tersebut. Ia seharusnya memanfaatkan momen-momen penting yang dilalui oleh anak dan mengisinya dengan hal-hal yang berharga, melalui pendidikan yang ia berikan selama kebersamaannya dengan sang anak. Ia juga berpeluang untuk menanamkan nilai-nilai yang bersumber pada agama yang juga sesuai dengan fitrah sang anak. Maka ketika semua ini disadari, akan lahir generasi-generasi tangguh dari keluarga tersebut.

Dengan demikian, peran perempuan ternyata begitu besar dalam hal melahirkan sebuah peradaban. Tanpa kehadiran perempuan niscaya kehidupan ini tidak akan berputar seperti yang kita lihat sekarang. Tugas-tugas seperti itulah yang akhirnya memuliakan seorang perempuan. (Cecep Y Pramana)

Foto: internet

Page 8: Giving PKPU September 2013

insightSE

PTEM

BER

2013

12

Giv

ing

In

sig

ht

Orang tua bagi anak, tentunya harus banyak melindungi

sekaligus mengayomi, membimbing sekaligus mendidik bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, tidak salah disebutkan bila orang tua, terutama ibu, merupakan pendidik pertama dan utama anak-anak dalam keluarga. Wajar jika seorang ibu dalam setiap keluarga memiliki peran strategis.

Pasalnya, selain harus mampu menjaga keseimbangan dalam berbagai interaksi hubungan komunikasi dalam keluarga, seorang perempuan juga harus dapat mengatur kehidupan keluarga agar mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin bagi keluarganya.

Perempuan adalah rumah dari segala harapan. Kedudukan, peranan, nilai, serta citra seorang perempuan dapat memberikan sesuatu yang utama dalam kemandirian keluarga. Seorang perempuan juga sebagai pendidik pemula, dan pandu kehidupan dunia dalam sejarah hidup dan kehidupan manusia. Perjuangan, pengorbanan dan pengabdian seorang perempuan sangat tulus dan tanpa pamrih.

Terkadang kemandirian seorang perempuan, sangat identik dengan sekedar isu kemandirian secara ekonomi. Padahal, jika dapat melihat persoalan perempuan yang sesungguhnya, maka ia adalah persoalan menyeluruh meski permasalahan yang ada di negara maju dan negara berkembang memiliki titik kulminasi berbeda.

Perempuan Berperan Membangun Kemandirian Keluarga

Namun pada kebanyakan negara berkembang, termasuk Indonesia, persoalan perempuan banyak berkutat pada permasalahan himpitan ekonomi, rendahnya kualitas hidup, ketimpangan sosial serta budaya masyarakat. Selain itu masih minimnya akses layanan kesehatan, diskriminasi kerja, kesenjangan layanan pendidikan, kecilnya kesempatan dalam kegiatan publik, dan masih tingginya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Ada beberapa jenis kemandirian perempuan yang perlu diberdayakan agar dapat menjaga keseimbangan dalam keluarga. Pertama, mandiri dalam ekonomi. Mandiri dalam ekonomi ini berarti memiliki kemampuan ekonomi yang produktif untuk mencari pemasukan tambahan maupun memberdayakan dirinya sendiri, juga keluarga. Oleh karena itu, perempuan perlu memiliki berbagai ketrampilan agar dapat menolong dirinya sendiri, memandirikan diri agar tidak bergantung sepenuhnya pada suami.

insight

Kedua, mandiri dalam pengetahuan. Mandiri dalam pengetahuan berarti perempuan beraktualisasi diri dengan memanfaatkan pengetahuannya agar memiliki eksistensi. Meskipun perempuan secara ekonomi bergantung pada suami, namun perempuan secara mandiri harus dapat eksis untuk memberi kontribusi nyata bagi masyarakat, lingkungan dan bangsa.

Ketiga, mandiri dalam sikap. Artinya perempuan harus memiliki kemampuan untuk bersikap dalam berbagai persoalan kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Perempuan harus menjadi mitra kerja yang setara dengan suami untuk menyampaikan saran, pendapat, masukan, maupun solusi nyata. Hal ini sangat penting agar perempuan menjadi penyeimbang sekaligus mitra kerja dalam rumah tangga, sejajar suami dalam mengarungi dan menjalankan biduk rumah tangga.

Al Quran telah menggambarkan bahwa perempuan memiliki hak untuk dapat berpacu menggapai beragam kemandirian. Baik kemandirian dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, masyarakat, politik, serta menentukan pilihan-pilihan pribadi, maupun dalam berdakwah amar ma'ruf nahi munkar, serta beragam bentuk kemandirian lainnya.

Sejarah mencatat banyak perempuan-perempuan mandiri pada masa Rasulullah SAW. Contohnya Khadijah, seorang pebisnis perempuan yang tangguh, ulet, dan disegani oleh masyarakatnya; Aisyah, seorang

perempuan yang memiliki kecerdasan sekaligus mumpuni dibidang keilmuan, perawi ribuan hadis, juga tempat belajar para sahabat setelah nabi SAW wafat. Ummu Sulaim, seorang da'i perempuan yang dakwahnya sangat menggelora, maupun Asma binti Yazid yang merupakan ahli ceramah dan diplomat ulung.

Konsep hidup kemandirian juga sejalan dengan prinsip hadis yang dikemukakan dalam riwayat Thabrani. “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesamanya”. (HR Thabrani dan Daruquthni). Konsep kemandirian disini bukan berarti hidup sendiri tanpa membutuhkan campur tangan orang lain dalam proses hidupnya, namun tetap dibutuhkan peran orang lain dalam porsi sewajarnya. Mengingat manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, tidak egois dengan menikmati hidupnya sendiri.

Oleh karena itu, peran seorang perempuan tidak boleh terkalahkan oleh apapun. Peran seorang perempuan dalam kemandirian keluarga harus terus berjalan dan dijaga dengan baik. Selain dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam kemandirian, peran seorang perempuan juga dapat menjadi perekat rasa cinta, keharmonisan, kesejukan, persatuan dan kesatuan, perdamaian, keluarga serta masyarakat dan bangsa.( Cecep Y Pramana )

SEPT

EMBE

R 20

13

13

Giv

ing

In

sig

ht

Foto: Shady

Page 9: Giving PKPU September 2013

SEPT

EMBE

R 20

13

14

Giv

ing

In

sig

ht

insight

Lula Kamal

Jangan Pernah Merasa Langkah Kita Lebih Pendek karena Kita Perempuan

iapa yang tidak mengenal sosok Lula Kamal? Dokter, aktris, presenter dan ibu dari Stiga anak ini masih terlihat cantik di usianya yang menginjak 43 tahun. Ditengah kesibukannya yang luar biasa membuat ia harus pandai membagi waktu untuk karir

dan keluarga. Setamat Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 1985, Lula pun hijrah ke Jakarta. Ia memulai karirnya di dunia hiburan sejak terpilih sebagai None Jakarta 1990. Namun ia tidak serta merta merangsek ke dalam dunia entertainment, ia memilih untuk menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.

Menjadi seorang dokter bukanlah cita-cita Lula sejak kecil. Selepas SMA, wanita yang lebih menyukai pelajaran matematika dan fisika dibandingkan biologi ini didorong untuk mendaftarkan diri di Fakultas Kedokteran oleh orang tuanya. “Waktu kecil cita-cita berubah terus, Tapi saya lebih suka matematika dan fisika dibanding biologi. Lulus SMA, orang tua meminta saya masuk FK,” ujarnya.

Siapa sangka, keinginan orang tuanya agar Lula menempuh pendidikan dokter disambut baik. Setelah menempuh pendidikan tersebut, Lula pun jatuh cinta dengan dunia kedokteran sehingga ia semakin yakin akan berkarir sebagai dokter.

Setelah menjadi dokter di tahun 1995, Lula menjadi pegawai tidak tetap di sebuah Puskesmas di kelurahan Paseban, kecamatan Senen, Jakarta. Ia pun sempat mengambil program spesialisasi kedokteran jiwa di Universitas Indonesia. Di sinilah awal mula ia menjadi aktivis bagi para pecandu narkoba dan aktif dalam mengkampanyekan antinarkoba ke daerah-daerah.

Sebutan wanita multitalenta patut disandang olehnya. Perjalanan hidupnya yang takmelulu berada di jalan yang lurus, telah membawanya pada sebuah keberhasilan tanpa batas.

insight

SEPT

EMBE

R 20

13

15

Giv

ing

In

sig

ht

Namun akhirnya ia menanggalkan almamater kuningnya karena mendapat beasiswa Master di King's College, London. Pengalaman bertemu dengan banyak pasien adiksi membuat Lula tertarik untuk mengambil gelar Master di bidang adiksi, penanganan pecandu narkoba, alkohol dan rokok. Hanya satu tahun di London, ia sudah menggenggam gelar master.

“Waktu ambil spesialisasi kesehatan jiwa, saya bertemu banyak pasien adiksi, dari sana saya tertarik untuk mengalami ilmu adiksi,” paparnya.

Bagi Lula, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Ia menyarankan bagi semua pecandu, baik pecandu alkohol, narkoba, maupun rokok, untuk segera berhenti sebelum mendapat dampak buruknya. Jika memang dirasa sulit untuk menghentikan kecanduannya, carilah pertolongan. disamping keinginan dari diri sendiri, dukungan dari keluarga, lingkungan, sistem, dan lingkungan juga sangat berperan.

“Semua orang berperan (dalam memerangi kecanduan narkoba, alkohol, dan rokok), mulai dari orang tua, lingkungan, sistem pendidikan, pemda, pemerintah. Saya mengajak semua untuk berperang melawan narkoba dan rokok. Setiap orang bisa berperan,” pungkasnya.

***

Sebagai artis sekaligus presenter, Lula telah banyak membawakan berbagai acara diskusi. Karirnya di dunia hiburan dan perannya sebagai dokter saling mendukung. Apalagi saat ini banyak acara diskusi yang dibawakannya terkait dengan dunia kesehatan. Ia merasa memiliki passion di dunia presenting.

Di tengah kesibukannya yang luar biasa, dukungan keluarga merupakan syarat mutlak. Ia menetapkan skala prioritas dalam hidupnya. Keluarga tetap menjadi nomor satu. Ia rela melepaskan kesempatan kerja di dunia hiburan jika memang dibutuhkan, demi keluarga.

“Ada skala prioritas. Keluarga nomor satu. Waktu dibutuhkan saya tidak menerima pekerjaan di hiburan. Keluarga mendukung selama saya tahu batas yang wajar,” ujar Lula.

Dalam kehidupan setiap manusia, pasti ada kerikil yang mengganjal langkah kita. Untuk itu, Lula selalu berserah kepada Tuhan. Banyak pengalaman-pengalaman rohani yang telah ia alami. Setiap masalah yang dihadapi selalu ia serahkan kepada Tuhan. Wanita yang berhijab sejak Ramadhan 2012 ini yakin apa yang diberikan oleh Allah selalu menjadi yang terbaik.

“Saya tidak terlalu memikirkan. Saya yakin yang diberikan Allah pasti yang terbaik. Kalau sulit artinya harus belajar. Saya banyak curhat sama Allah. Satu lagi saya punya harapan tapi tidak pernah mematok target tertentu dalam hidup,” jelas Lula yang kini memiliki hobi baru berbelanja hijab.

Lula yang ramah dan murah senyum ini mengaku selalu belajar dari banyak orang. Mulai dari tokoh kartun, hingga tokoh besar. Ia percaya, selalu ada yang bisa dipelajari dari kehiduan seseorang. Pengalamannya berkeliling Indonesia dan dunia membuatnya semain bersahaja.

Bagi Lula, kehidupan yang dijalaninya saat ini bisa dikatakan sempurna. Dukungan dari suami, Andi Mulyadi Tirta Sasmita dan anak-anaknya, membuat Lula semakin menikmati perannya sebagai ibu, istri, dokter dan aktris. Ia merasa tidak harus memilih, karena apa yang diraih dan dijalaninya saat ini merupakan kerja keras yang telah dilaluinya di masa lalu.

Bagi para wanita Indonesia Lula berpesan agar jangan pernah berhenti belajar. Tidak pernah ada syarat atau batasan untuk orang yang mau menambah ilmu. Bahkan ditengah pencapaiannya saat ini, Lula masih memiliki cita-cita untuk dapat meraih gelar doktor dan memiliki rumah sakit sendiri.

“Jangan pernah merasa langkah kita lebih pendek karena kita perempuan, selalu ada cara dan jalan lain,” pungkasnya.

(Reporter: Monique Shintami)

Page 10: Giving PKPU September 2013

esadaran dan semangat untuk menunaikan Kzakat di masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Satu dasawarsa lalu

mungkin orang kebanyakan masih awam akan istilah zakat maal, zakat penghasilan, zakat perdagangan, dan istilah lainnya. Namun dengan terusnya para aktivis di bidang zakat menyosialisasikan hal tersebut maka kesadaran masyarakat semakin tumbuh dan perolehan ZISWAF (Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf ) semakin meningkat diiringi juga dengan semakin banyaknya lembaga pengelola zakat.

Perolehan zakat nasional pada 2012 diperkirakan mencapai Rp. 2,5 Trilyun dari potensi zakat nasional Rp. 217 Trilyun. Saat ini, setidaknya terdapat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ) tingkat nasional, 33 Badan Amil Zakat (BAZ) tingkat provinsi, dan 429 BAZ tingkat kabupaten/kota. Belum lagi bila kita perhitungkan LAZ tingkat daerah, 4.771 BAZ tingkat kecamatan, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) hingga amil-amil tradisional-individual berbasis masjid dan pesantren. Di satu sisi, kecenderungan ini positif karena dunia zakat Indonesia kemudian menggeliat menjadi sangat dinamis. Namun di sisi lain, kecenderungan ini berpotensi menimbulkan masalah, terutama terkait tata kelola zakat dan kepercayaan masyarakat. (Mintarti, 2011).

Mengelola kepercayaan masyarakat berarti mengelola citra lembaga zakat. Lembaga zakat (pemerintah ataupun swasta) karena mengelola dana publik, harus

Strategi Public RelationLembaga Zakat

menjadi lembaga yang memiliki citra akuntabilitas dan transparan. Lembaga zakat dapat menjadi pelopor dalam mengampanyekan gaya hidup berbagi, jujur, dan peduli sesama di masyarakat. Lembaga zakat juga dapat membuktikan reputasinya sebagai lembaga yang dikelola secara profesional dan mempunyai aksi nyata di masyarakat. Sebagai lembaga pengelola dana publik, akuntabilitas dan komunikasi kepada publik harus terjalin dengan baik.

Di tengah kebebasan pers dan semakin maraknya penggunaan sosial media, berita dan isu semakin cepat menyebar. Mengelola isu dan citra harus semakin cerdas dan cepat dilakukan agar tidak ketinggalan. Di sinilah peran public relation (PR) menjadi strategis dan mulai diperlukan oleh lembaga zakat. Saat ini kebanyakan lembaga zakat belum memiliki bidang khusus yang

Public Relation (PR) memiliki tugas yang sangat mendasar dalam mendukung kinerja manajemen, terutama dalam memberi pengertian kepada publik agar muncul harmonisasi antara persepsi dan realitas; yakni antara public dan lembaga yang ditangani oleh PR tersebut.

SEPT

EMBE

R 20

13

16

Giv

ing

In

sig

ht

insight

SEPT

EMBE

R 20

13

17

Giv

ing

In

sig

ht

menangani public relation dan fungsinya lebih banyak dilakukan oleh tim media. Pengaturan peran ini sesungguhnya tidak tepat. Key Performance Indicator (KPI) dan framework kerja tim media lebih mengacu kepada besaran teknis seperti penyelenggaraan event media dan jumlah liputan di media massa. Padahal yang dibutuhkan saat ini adalah pendekatan dan olah pikir strategis.

PR memiliki tugas yang sangat mendasar dalam mendukung kinerja manajemen, terutama dalam memberi pengertian kepada publik agar muncul harmonisasi antara persepsi dan realitas; yakni antara public dan lembaga yang ditangani oleh PR tersebut. Melalui peran PR, publik menjadi paham, dan akan lebih baik lagi kalau masyarakat bisa berubah perilakunya karena program pencitraan yang kita bangun.

Silih Agung Wisesa dalam bukunya “Strategic Public Relation” memaparkan tahapan pencitraan sebagai berikut:

Pertama, Awareness. Pada tahap ini lembaga zakat kita baru dikenal. Orang baru tersadar lembaga kita ada, namun hanya sebatas tahu. Jika disebutkan beberapa lembaga zakat seperti Baznas, Dompet Dhuafa, PKPU maka publik langsung mengetahui lembaga tersebut. Namun belum tentu ketika masyarakat tahu, lantas bersikap positif terhadap lembaga yang kita citrakan. Maka diperlukan tahap selanjutnya.

Kedua, Attitude. Sikap adalah bagaimana penerimaan publik terhadap pesan yang kita sampaikan. Tentu saja, pesan yang tidak sekali lempar, melainkan susunan beberapa pesan hingga mampu menjadi sebuah arti yang di dalamnya terkandung tujuan perusahaan atau organisasi yang kita citrakan. Awareness positif belum tentu menghasilkan sikap yang positif.

Jika disebutkan beberapa lembaga zakat, apakah sikap masyarakat positif memandangnya. Apakah masyarakat menganggap lembaga zakat yang ada sudah bisa dipercaya untuk menyalurkan Ziswaf dari Muzakki (pembayar zakat) kepada mereka yang berhak (mustahiq).

Tentu adalah pekerjaan PR untuk meningkatkan status awareness yang positif, kemudian diikuti dengan sikap yang positif pula. Sikap positif sudah sangat cukup sebetulnya untuk kebutuhan pencitraan karena setidaknya dukungan akan dihasilkan dari sikap positif. Tapi, tentu saja, harus dibuktikan bahwa sebuah sikap yang positif bisa menghasilkan tindakan positif.

Ketiga, Action. Seberapa jauh kerja PR bisa diapresiasi dengan perilaku masyarakat yang menjadi audiensi target. Karena perilaku adalah nyata, kita bisa melihat sebuah perilaku secara kasat mata.

Jika semakin lama semakin banyak orang yang menunaikan zakatnya, membayar zakat melalui lembaga kita, laporan penyaluran yang diapresiasi oleh donor dan program-program pemberdayaan yang kita tawarkan disambut positif, maka bisa dianggap berhasil program pencitraan kita.

Semua tahapan di atas merupakan pola pengukuran secara kualitatif. Agar hasil kerja PR lebih terukur, maka pola pengamatan secara kuantitatif melalui survey dan wawancara akan melengkapi hasil kerja PR secara lebih lengkap. (Deni Kurniawan, Public Relations PKPU)

insight

Page 11: Giving PKPU September 2013

insight

SEPT

EMBE

R 20

13

19

Giv

ing

In

sig

ht

Jakarta - Usaha kecil di Indonesia tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 71,2 juta atau sebesar 88,7 % dari total tenaga kerja Indonesia dengan keberadaan mereka yang telah mencapai 44,6 juta unit atau 99,84% dari total jumlah unit usaha pada tahun 2005 (Data Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah).

Namun dalam kenyataannya, pelaksana usaha kecil seringkali terbentur dengan masalah permodalan ketika ingin mengembangkan usahanya. Usaha kecil masih dinilai tidak memenuhi dua kriteria bankable 5C, yaitu capacity dan collateral. Nilai usaha yang kecil dan tidak tersedianya agunan, membuat para pelaku usaha kecil kerap menerima penolakan ketika mengajukan permohonan modal usaha ke bank, akibatnya tidak sedikit dari mereka yang akhirnya memilih untuk berurusan dengan rentenir.

PKPU menyadari kondisi tersebut dan berupaya untuk memberikan solusi dengan meluncurkan program UMMI (Usaha Masyarakat Mandiri Indonesia). Program UMMI merupakan program

pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya para ibu guna meningkatkan taraf ekonomi keluarganya sekaligus memperkuat iman dengan pembinaan spiritual. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para pelaku usaha kecil melalui pemberian dana bergulir yang disertai dengan upaya peningkatan kapasitas dan pemberian motivasi.

Dalam program UMMI, para pelaku usaha kecil dengan usia produktif yang telah memiliki usaha mikro atau ingin berusaha mikro dan tergolong mustahik (berpenghasilan di bawah Rp. 1.000.000/bulan), dikelompokkan sehingga membuat satu struktur yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan anggota.

Kelompok tersebut diberi suntikan dana bergulir yang selanjutnya dikelola oleh struktur kelompok yang telah dibentuk. Dalam satu tahun, PKPU melakukan pendampingan terhadap kelompok tersebut dengan mengadakan pertemuan rutin pekanan yang

dari Program UMMISenyum untuk Ibu

SEPT

EMBE

R 20

13

18

Giv

ing

In

sig

ht

leadership melainkan oleh praktek un-ethical leadership: sisi gelap pemimpin yang dalam tahun-tahun belakangan terasa semakin menemui konteks dan urgensinya.

Inilah ucapan Fir'aun ketika seorang pembawa kebenaran mengingatkannya untuk tidak bersikap takabur: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi..” (QS 79:24). Inilah juga yang dikatakan olehnya ketika sebagian rakyatnya berusaha menetang kezaliman Fir'aun yang sudah luar biasa: “...pasti aku akan potong tangan dan kaki kalian secara bersilangan, dan aku akan menyalib kalian semua…” (Q.S 7:124)

Inilah Umar bin Khatab yang menurut Hafsah putrinya, “Jika Umar memiliki kebutuhan, dia akan mendatangi penjaga Baitul Maal dan berhutang padanya. Seringkali dalam keadaan sulit, petugas Baitul Maal datang menagih hutangnya. Maka Umar meminta penjadwalan ulang untuk pelunasan hutangnya (Abdus Sattar Asy Syaikh, 2011).

Merujuk pada artikelnya terdahulu, Kellerman menyatakan dengan tegas di akhir publikasinya: pemimpin yang hebat hanya bisa dilahirkan oleh para pengikut yang hebat. Sebaliknya, pemimpin yang buruk lahir pasti karena dipilih, didukung, dan diikuti juga oleh para pengikut yang buruk atau setidaknya para pengikutnya itu mengambil keuntungan dari kepemimpinan yang buruk tersebut. Pemimpin adalah cermin para pengikutnya.

Fir'aun, Umar, danPemimpin Indonesia

insight

pakah Fir'aun pemimpin besar? Bisa jadi ada di Aantara kita yang mengatakan iya. Bahkan di sebagian kalangan helenisme fanatik dan

sebagian kaum ultranasionalis Mesir terdapat gagasan dan upaya sistematis untuk kembali membangkitkan Mesir dalam kejayaan Fir'aun.

Apakah Umar bin Khatab adalah pemimpin besar? Harusnya lebih banyak lagi orang yang mengatakan iya. Karya-karya gemilang dan kisah-kisah hebatnya sudah sangat diketahui serta diakui masyarakat.

Apakah dengan kebesaran yang dimiliki keduanya membuat Anda dapat menyepakati untuk menyamakan keduanya: Fir'aun dan Umar bin Khatab? Tentu saja tidak. Setidaknya hati nurani kita akan merasa tidak nyaman untuk menempatkan keduanya dalam “maqam” yang setara.

Lalu apa yang membedakan antara keduanya?

Isu kepemimpinan adalah tema yang tetap menarik di sepanjang waktu dan tempat; dulu dan sekarang; di barat maupun timur. Selain sisi-sisi heroik dan prestasi gemilang para pemimpin yang dianggap hebat, saat ini kajian-kajian kepemimpinan juga menyentuh sisi-sisi gelap seorang pemimpin yang dianggap juara. Barbara Kellerman (2004) dalam publikasi yang dikeluarkan oleh Harvard Business Review menyimpulkan isu tesebut dalam dua terminologi sederhana: effective dan ethical. Pemimpin genuine adalah mereka yang berhasil mengelola otoritasnya secara efektif sekaligus teguh memegang penuh etika.

Karakter, keterampilan, kompetensi konseptual dan taktital adalah faktor-faktor yang membangun efektifitas seorang pemimpin. Sedangkan kemampuan membedakan antara baik dan benar serta menegakkannya selama praktek kepemimpinan adalah pilar utama dari sisi etika. Kellerman kemudian berpanjang-panjang menguraikan kasus-kasus bad leadership para pemimpin dunia dan beberapa benang merah yang menghubungkannya. Untuk sebagian besar kasus, ternyata ia mencatat bahwa bad leadership memang dipicu bukan oleh In-effective

Penulis: Wildhan Dewayana, Managing Director PKPU

Page 12: Giving PKPU September 2013

insightSE

PTEM

BER

2013

20

Giv

ing

In

sig

ht

diisi dengan kurikulum peningkatan kapasitas, seperti pemberian pengetahuan ekonomi rumah tangga, pembukuan usaha sederhana, manajemen usaha kecil, pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), motivasi usaha, dan pembinaan spiritual.

Dengan dijalankannya program UMMI beserta kurikulum yang menyertainya, diharapkan akan terbentuk dinamika kelompok menuju perubahan yang lebih baik, setiap anggota meningkat pendapatannya dan mampu melakukan pemisahan antara keuangan keluarga dan usaha, serta nilai-nilai positif seperti; jujur, tanggungjawab, kerjasama dan peduli dapat tumbuh dalam setiap individu di kelompok usaha tersebut.

Dari sebagai finalisasi program, kelompok UMMI yang telah terbentuk akan bertransformasi menjadi UMMI swakelola, dimana pendampingan PKPU terhadap kelompok dihentikan dan masyarakat (anggota kelompok UMMI) melakukan sendiri pengelolaan terhadap dana bergulir berikut pengembangan di komunitasnya.

Program UMMI telah terbukti dapat diaplikasikan di masyarakat, salah satu success story-nya adalah kelompok UMMI Al-Falah. Pada awal perintisannya di tahun 2009, kelompok UMMI Al-Falah yang hanya beranggotakan 7 orang mendapat dana bergulir sebesar 14 juta

rupiah dan beberapa anggota sebelumnya telah berurusan dengan 10 orang rentenir ketika menjalankan usahanya.

Namun hingga Oktober 2012 kemarin, tercatat kelompok UMMI Al-Falah berhasil mengelola dana yang awalnya sebesar 14 juta rupiah menjadi 102 juta rupiah, dan menambah jumlah anggotanya hingga 100 orang yang notabene adalah para pedagang kaki lima di Pasar Mampang. Para anggota UMMI Al-Falah pun tidak lagi berurusan dengan rentenir.

Dengan niat yang baik, program yang matang, pelaksanaan program yang profesional, serta sinergisitas antara PKPU, donatur dan masyarakat, diharapkan program UMMI (Usaha Masyarakat Mandiri Indonesia) ini dapat diaplikasikan lebih luas lagi dan menjadi solusi nyata atas permasalahan perekonomian masyarakat Indonesia. (Destie Mulyaningsih/MT3/PKPU)

medialita

SEPT

EMBE

R 20

13

21

Giv

ing

In

sig

ht

Selling with CharacterJudul Buku : Selling with CharacterPenulis : Hermawan Kertajaya & Ardhi RidwansyahPenerbit : PT. Gramedia Pustaka UtamaTebal Halaman : 1. Bab The Principles : 73 Halaman 2. Bab The Stories : 170 Halaman

“Selling with character” judul buku ini sangat menarik dan wajib untuk para pembaca di kalangan pelaku bisnis. Tampilan sampul buku yang unik mengundang rasa penasaran bagi mereka yang haus dan tertarik dengan ilmu marketing. Buku ini memiliki dua sisi yang berbeda dengan judul yang berbeda pula.

“Simple, fun, kreatif, dan sangat menarik!” Begitulah kesan pertama dari buku ini. Buku ini bukanlah buku panduan etika, melainkan buku bisnis.

Buku ini menampilkan prinsip -prinsip yang berhubungan dengan etika dan moralitas. Namun konteksnya bukan rambu-rambu yang membatasi dan mengekang. Karakter seorang bisnisman yang perlu dibangun dan dipahami dalam menjual sebuah produk atau menyampaikan pesan sebuah produk serta bagaimana cara menjaga customer atau memberikan pelayanan yang baik dan berkelanjutan.

Karakter menjadi pembeda sekaligus kunci keberhasilan para pelaku usaha. Prinsip bisnis pun taklagi sama. Demikianlah yang terjadi di dunia pemasaran. Marketing sudah tidak lagi berbicara tentang hal-hal rasional dan emosional semata. Mari

kita sambut era baru di saat marketing menemukan sisi spiritualitasnya.

Ada 18 prinsip keberhasilan di era horizontal dalam membangun bisnis dan hubungan dengan pelanggan yang berkelanjutan menurut MarkPlus Institute of Marketing yang sangat aplikatif dan respresentatif untuk kondisi kekinian.

Di era yang serba horizontal dan transparan seperti sekarang ini agaknya karakter adalah satu-satunya hal yang bisa memberikan garis tegas untuk membedakan mana perusahaan yang akan sukses dan mana yang tidak. Ada 18 prinsip keberhasilan penjualan yang akan dikupas secara tuntas yang dapat memberikan amunisi dan perbekalan yang lebih dari cukup kepada Anda dan perusahaan Anda untuk menjadi juara dalam menghadapi iklim bisnis yang hypercompetitive ini.

MIM Professional Class membahas bagaimana 18 perusahaan terkemuka menerapkan prinsip-prinsip tersebut untuk bisnisnya masing-masing dalam format yang menarik untuk disimak:1. Role of Salesman and The Impact of New Era of Transparancy in Selling Activity Nowadays; 2. 18 Guiding Principles in Selling with Character to Strive & Survive Transparency Era.

Buku ini sangat layak untuk untuk dibaca bagi Anda yang menyukai dunia marketing. Jika Anda merasa penasaran, silakan dibaca versi lengkapnya dengan pergi ke toko buku dan cari buku “Selling with Character” . (Dimas Maulana Putra, CSR Management Coordinator)

Page 13: Giving PKPU September 2013

SEPT

EMBE

R 20

13

22

Giv

ing

In

sig

ht

miracle of sharing

SEPT

EMBE

R 20

13

23

Giv

ing

In

sig

ht

Rasa kasih dan sayang sangat lekat dalam diri kita. Rasa inilah yang mewarnai kehidupan berumah tangga bersama istri, suami, anak, dan

orang-orang yang kita cintai dalam keluarga. Rasa yang menjelma dalam warna-warna indah itu terhimpun menjadi keinginan yang membuncah. Keinginan untuk membangun surga dalam keluarga sehingga kebahagiaan mengisi setiap jenak perjalanan hidup kita.

Setiap keluarga mendambakan sebuah ketenangan. Di dalamnya, penuh jalinan cinta dan kasih sayang dalam membangun mahligai kebahagiaan. Kebahagiaan yang hakiki adalah ketika kita dapat meraih surga di akhirat nanti. Hal itu menuntut kita untuk mampu menjadikan seluruh lingkungan, termasuk rumah keluarga menjadi taman-taman atau beranda surga duniawi yang mampu menghantarkan semua keluarga kita menuju taman-taman surga ukhrawi.

Baiti Jannati, rumahku laksana surga bagiku. Begitulah ungkapan yang terlontar dari lisan Rasulullah saw. Keberhasilan Rasulullah patut menjadi tauladan bagi setiap umatnya dalam membina hubungan berumah tangga. Ungkapan inipun menjadi semboyan oleh setiap rumah tangga muslim yang mendambakan rumah tangga bahagia.

Keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah merupakan dambaan setiap insan yang menjalani bahtera rumah

keluargaKeluargaku adalah

Beranda Surga Bagikuoleh: Cecep Y Pramana

tangga. Ia bagaikan beranda surga di dalam keluarga. Keindahan surga rumah tangga tersebut dapat diwujudkan dengan upaya bersama buah dari peduli dan berbagi suami dan istri. Yang satu tidak menjadi beban bagi yang lainnya, tapi sebaliknya memperkuat satu sama lain.

Kebahagiaan itu sangat dekat dengan diri manusia. Sebab kebahagiaan itu ada di dalam hati. Ekspresi jiwa akan menggambar suasana hati manusia. Sedih, tertawa, gembira, gelisah, marah atau perasaan takut bermula dari hati. Karena itu adalah wilayah yang mendominasi hati. Materi kehidupan hanyalah alat yang menopang kebutuhan manusia. Ia bukan sumber kebahagiaan. Di dalamnya ada kecemasan, kegelisahan dan ketidakharmonisan.

Tentunya kita berharap rumah tangga yang kita jalani menjadi damai bagaikan surga, yang di dalamnya ada pasangan yang penuh perhatian, cinta, selalu akur, dan nyaman sehingga terkadang mereka lebih betah di rumah ketimbang mengisi hari-hari luang di luar rumah. Rumah tangga seperti ini tidaklah didapatkan, tetapi ia dibangun dan dibina sedemikian rupa.

Pertama, adanya saling kepercayaan. Kedua, adanya saling keterbukaan. Suami adalah pelindung bagi istri, dan istri adalah selimut sekaligus bendahara bagi suami. Suami yang baik selalu terbuka dalam hal apa pun, begitu pula sebaliknya. Keduanya juga harus mampu menjaga kehormatan dan dapat menyenangkan hati pasangan. Ketiga, perlu pembiasaan seorang istri dengan menyambut suami dan suami seringlah bercanda-tawa dengan istri. Keempat, jangan menyebarkan aib. Apa yang terjadi dalam rumah tangga, cukuplah pasangan tersebut yang merasakan kekurangan dan kelebihannya. Kelima, jadikan rumah tangga taman-taman surga, yaitu dengan zikir, fikir, dan amal soleh. Hal ini penting untuk mempertahankan suasana religius. Selain itu, kegiatan tersebut dapat mendamaikan hati dan menghiasi rumah tangga tanpa adanya gangguan setan yang sewaktu-waktu menyelinap dalam hati.

Page 14: Giving PKPU September 2013

miracle of sharing

SEPT

EMBE

R 20

13

25

Giv

ing

In

sig

ht

Memaknai Hakikat Transaksi Dalam Bisnis

keua

ngan

alah satu tujuan yang kita ingin capai dalam Sberbisnis yang berlandaskan syariah adalah agar Allah SWT. memberkahi bisnis yang kita

jalankan. Kita meyakini bahwa ketika bisnis yang kita jalankan tegak di atas nilai-nilai syariah, maka kemudahan dan keberkahanlah yang akan kita peroleh. Namun sebaliknya, ketika bisnis yang kita jalankan bertentangan dengan nilai syariah, pastilah Allah melaknat dan menjauhkan keberkahan dari bisnis kita. Andaikata pun terlihat tumbuh, namun tetap saja upaya melawan aturan Allah pastilah berdampak buruk.

Ketika kita berbicara tentang bisnis dengan landasan syariah, kita akan berpikir tentang sistem permodalan syariah dan akad-akad yang mengaturnya. Seolah konsep berbisnis secara syariah hanya meliputi permodalan atau financing. Padahal, konsepsi bisnis syariah lebih luas daripada itu. Salah satu yang terlupakan oleh ummat Islam saat ini adalah hakikat transaksi.

Transaksi adalah proses jual beli yang terjadi antara penjual dan pembeli. Ada barang yang dibeli oleh pembeli dan ada uang yang diterima oleh penjual. Untuk memahami makna transaksi, kita harus lebih dahulu memahami makna uang.

Makna Uang

Mengapa Anda mau membeli beras di swalayan yang relatif lebih mahal ketimbang Anda membelinya langsung di sawah? Mengapa Anda mau membayar supir angkutan padahal Anda tidak mendapatkan barang apa-apa? Di sinilah uang bekerja. Kita mau membeli beras dengan harga yang lebih mahal karena kita mendapatkan kemudahan; kualitas beras yang bersih, sudah

dibungkus rapi, dan berbagai manfaat lainnya. Kita mau membayar supir angkutan karena beliau berjasa mengantarkan kita ke tempat yang kita tuju. Sebab demikian, maka uang dipahami sebagai alat tukar nilai. Uang membeli manfaat, keunggulan, kelebihan, dan kebutuhan yang kita yang lainnya.

Sudahkah produk Anda senilai dengan harganya?

Dengan memahami makna uang yang sudah saya paparkan, maka sudah selayaknya kita mengevaluasi bisnis kita. Sudahkah uang yang kita dapatkan sebanding dengan nilai yang kita berikan? Sudahkah harga produk yang kita tawarkan sebanding dengan nilai yang didapatkan oleh consumer? Di sinilah semangat syariah yang harus kita perhatikan. Seorang pebisnis yang baik adalah yang berfokus pada nilai produknya, bukan hanya sekadar pada raihan profit semata.

Semangat tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau secara terang memaparkan kualitas barang yang beliau jual. Jika cacat, beliau katakan cacat, jika baik, beliau katakan baik. Rasulullah sebagai pebisnis berusaha semaksimal mungkin agar nilai produk yang beliau tawarkan sebanding dengan nilai uang yang beliau terima.

Sebuah transaksi bukan hanya sekedar jual beli. Ia adalah sebuah proses bertukarnya nilai antara kedua belah pihak. Maka pastikanlah bahwa nilai tersebut memang layak dan pastikanlah kesesuaian nilai produk Anda dan harga yang Anda tentukan.

oleh : Rendy SaputraBusiness & Counselor

miracle of sharing

SEPT

EMBE

R 20

13

24

Giv

ing

In

sig

ht

kesehatan

erapa orang yang tetap bangkit tersenyum dan Bmelanjutkan hidup dengan terus produktif walau divonis menderita penyakit yang mematikan?

Penyakit yang belum ditemukan obatnya? Atau penyakit yang membuat dokter harus menyampaikan prediksi bahwa usia akan segera berakhir? Saya yakin tidak banyak. Satu dari yang tidak banyak itu adalah perempuan tangguh bernama, Pipiet Senja. Perempuan bernama asli Etty Hadiwati ini telah berkarya lebih dari 40 tahun. Di usianya yang ke 57 tahun ia telah menulis dan menerbitkan lebih dari 100 novel dan sejumlah cerpen serta tulisan di berbagai media massa di tanah air.

Teh Pipiet, begitu ia dipanggil menderita Thalasemia. Dan terakhir divonis menderita penyakit jantung. Walau dokter memprediksi usianya, semestinya telah berakhir beberapa tahun yang lalu. Pipiet sampai saat ini kokoh berkarya. Penyakit yang dideritanya memaksa ia harus menjalani transfusi darah sekali sebulan. Dengan kondisi tak memiliki limpa, kini ia berjuang dengan beragam komplikasi yang dideirtanya.

Senarai penyakit yang dideritanya tak menyurutkan langkahnya. Bulan Juli 2013, ia baru saja mengakhiri aksi “teror” menulisnya ke Kairo dan Surabaya. Ibu dua anak ini, bahkan bersetia pergi ke sana kemari dengan menggunakan angkotan umum seperti angkot dan ojek. Ia tak kenal lelah menulis dan menyebarkan teror menulis. Agar makin banyak orang menulis untuk kebaikan dan menyebar manfaat bagi orang lain.

Apa yang menyebabkan seseorang yang menderita penyakit seperti ini bertahan, produktif dan tetap berupaya bahagia? Apa itu thalasemia dan mengapa ia bisa bertahan dengan energi kreatif yang luar biasa? Kalau kita membaca berbagai sumber, thalassemia adalah penyakit genetik yang menyebabkan usia sel-sel darah menjadi lebih pendek. Gen yang rusak adalah gen yang bertugas mengkodekan hemoglobin, yaitu suatu komponen penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen. Sel darah merah menjadi mudah pecah atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari) dan kemampuannya dalam mengangkut oksigen menjadi menurun drastis.

Pada tahun 2006 tercatat ada 3053 kasus. Di tahun 2008 jumlah penderita thalasemia meningkat menjadi 5000 orang. Ditengarai, terdapat 200 ribu penderita yang belum terdeteksi kasusnya. Prevalensi carrier thalassaemia di Tanah air mencapai sekitar 3-8%. Jika diasumsikan terdapat 5% saja carrier dan angka kelahiran 23 per mil dari total populasi 240 juta jiwa. Maka diperkirakan terdapat 3000 bayi penderita thalassaemia setiap tahunnya. Artinya, penyakit ini harus diantisipasi semua pasangan yang hendak menikah. Tingginya angka prevalensi penyakit ini, menyebabkan kita harus membuka wawasan dan pemahaman akan penyakit ini.

Penderita thalasemia harus menyediakan dana rutin hingga 300 juta rupiah per tahun untuk transfusi dan obat-obatan. Belum lagi komplikasi penyakit yang menyertainya. Pipiet Senja memutuskan menghadapi semua derita dengan kekuatannya. Poduktivitas luar biasa lahir dari tubuh yang menanggung sakit. “Mungkin kalau tidak thallasemia, saya takkan pernah menjadi seorang penulis,” kata Pipiet Senja suatu ketika.

Energi hidup apa yang dimilikinya, dalam bahasa psikologi, hanya dimiliki oleh orang memiliki “Resilience” atau ketahanan dalam hidup. Menurut Grotberg (1999) resilience adalah kemampuan manusia untuk menghadapi, mengatasi, menjadi kuat ketika menghadapi rintangan dan hambatan.Resilience bukan merupakan suatu keajaiban, tidak hanya ditemukan pada sebagian manusia dan bukan merupakan sesuatu yang berasal dari sumber yang tidak jelas. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk menjadi resilience. Setiap orang mampu untuk belajar bagaimana menghadapi rintangan dan hambatan dalam hidupnya. Resilience membuat seseorang bertambah kuat ketika ia menghadapi pukulan dalam hidup.

Pipiet Senja membuktikan hal ini. Ia terus bertahan dan mengerahkan segenap kekuatan dari dalam dirinya untuk semakin kreatif dan produktif menulis dan meneror banyak orang untuk menulis sebuah kebaikan. Cara ia memaknai hidup dan bertahan terhadap penyakit yang berat menginspirasi tak hanya penderita thalasemia lainnya, tetapi menginspirasi kita semua. Semoga.

*Rahma Damayanty adalah staf Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU. Telah menulis di tiga buku antalogi. Ibu satu anak ini, sedang mengejar mimpi menerbitkan buku solonya.

Tetap Produktif Walau Sakit

Teh Pipiet -begitu ia dipanggil- menderita Thalasemia. Dan terakhir divonis menderita penyakit jantung. Walau dokter memprediksi usianya, semestinya telah berakhir beberapa tahun yang lalu, Pipiet sampai saat ini kokoh berkarya.

oleh : Rahma Damayanty*

Page 15: Giving PKPU September 2013

miracle of sharingSE

PTEM

BER

2013

26

Giv

ing

In

sig

ht

Apakah bunga di bank konvensional juga dikeluarkan zakat?

PERTANYAAN

Perkenalkan, saya seorang pegawai swasta. Saya menabung di bank syariah dan bank konvensional. Saldo saya di bank syariah sejumlah 100juta dan di bank konvensional 50 juta. Pertanyaan saya, apakah saya sudah wajib mengeluarkan zakat maal? Bagaimana cara menghitungnya? Apakah bunga bank yang ada di bank konvensional juga dikeluarkan zakat? Selain itu, saya juga mendapatkan hadiah dari bank berupa 1 unit mobil. Apa saya juga wajib mengeluarkan zakat? Mohon penjelasannya dari ustad.

JAWABAN Terima kasih atas pertanyaannya, dari pertanyaan tersebut terdapat 2 masalah atau 2 jenis zakat yang berbeda, pertama uang simpanan dan kedua adalah hadiah.

1. Uang simpananUang simpanan dikeluarkan zakatnya dikarenakan, dari sifat hartanya uang simpanan termasuk ke dalam 3 kriteria harta atau maal, yaitu: 1. Uang simpanan mempunyai nilai ekonomi yaitu

nilai tukar2. Uang simpanan disukai semua orang bahkan banyak

yang memerlukannya 3. Uang simpanan yang dizakati adalah yang

dibenarkan pemanfatannya secara syar'i Bahkan karena uang simpanan itu merupakan surplus, maka lebih layak dikenakan zakat dibandingkan dengan hasil penghasilan yang bisa jadi surplus bisa juga tidak.

Cara membayar zakat uang simpananUang simpanan dikenakan zakat dari jumlah saldo akhir (tanpa mempertimbangkan fluktuasi jumlah tabungan setiap bulannya) bila telah mencapai nishab dan berjalan selama 1 tahun. Besaran nishabnya setara dengan 85 gram emas. Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2,5%.

Bunga dalam uang simpanan di bank konvensional tidak termasuk komponen yang dikeluarkan zakatnya, karena disepakati para ulama bahwa bunga termasuk

riba yang diharamkan. Sehingga ketika tiba masa haul*nya, kita dapat melihat saldo akhir lalu keluarkan bunganya, dan lihat apakah jumlah saldo akhir lebih dari nishab* atau kurang dari nishab. Jika lebih dari nishab maka bersihkan harta dengan berzakat tetapi jika dibawah nishab, bersihkan harta dengan infak/sedekah.

Bagi hasil dari uang simpanan di bank syariah termasuk komponen yang dikeluarkan zakat. Apabila tiba masa haulnya, cukup dengan melihat saldo akhir, apakah diatas nishab atau dibawah nishab. jika lebih dari nishab maka bersihkan harta dengan berzakat tetapi jika dibawah nishab, bersihkan harta dengan infak/sedekah.

Dari pertanyaan diatas, terdapat dua rekening bank yang pertama bank syariah berjumlah Rp 100 juta dan kedua bank konvensional berjumlah Rp 50 juta. Maka mengeluarkan zakat dengan cara : - Apabila asumsi harga emas pergram adalah Rp 500,000,-

maka nishabnya 85 x 500,000 = Rp 42,500,000,-- Bank syariah 100 juta x 2,5% = Rp 2,500,000,- - Bank konvensional 50 juta, tidak disebutkan apakah

bunganya sudah dikeluarkan atau belum. Jika bunganya sudah dikeluarkan maka zakatnya adalah 50 juta x 2,5% = Rp 1,250,000,-

2. Hadiah Hadiah yang diberikan sebuah bank bukan termasuk barang temuan yang didapat secara tak terduga, sebab biasanya sebuah bank memberikan promosi atau sosialisasi atau mengumumkan terlebih dahulu hadiah tersebut sebagai daya tarik agar masyarakat mau menjadi nasabah atau menambah saldo tabungannya. Dan biasanya pihak bank menentukan kriteria siapa saja yang berhak untuk mendapatkan hadiah kemudian mengundi pemenangnya.

Semangat yang ingin disampaikan adalah semangat membersihkan harta, karena sejatinya dalam harta kita terdapat hak orang miskin dan para peminta, sebagaimana keumuman ayat dalam surat Adz-Dzariyat : 19 dan surat At-Taubah : 103, dan karena mobil nilainya (biasanya) melebih nishab (diatas 85gram emas), maka dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5% setelah dipotong pajak.

Wallahua'lam bishowab

zakat

miracle of sharing

SEPT

EMBE

R 20

13

27

Giv

ing

In

sig

ht

Sejatinya Kita Harus Saling Memahami

mua

malah

idup ibarat pergerakan sepeda yang dinaiki. HAgar tidak terjatuh dari sepeda, kita perlu menjaga keseimbangan dengan kaki dan kita

harus terus bergerak dan mengayuhkan kaki. Tidak ada kata henti dalam mengarungi hidup ini karena berhenti berarti mati. Kita tetap harus berjalan walau tertatih menatap masa depan yang belum pasti. Sejatinya kita harus saling memahami.

Kita hidup tidak sendiri yang terkotak-kotak dalam peti mati, tetapi kita hidup secara berkoloni yang saling berinteraksi karena itu adalah esensi dari setiap insani yang lahir di bumi. Sejatinya kita harus saling memahami.

Hubungan antarsesama manusia yang hakiki tidak selalu diisi dengan emosi karena itu pasti akan menjadi tragedi. Kita harus mengisi dengan akal nurani yang mengedapankan nilai-nilai manusiawi dan menghormati setiap diri yang mempunya ciri-ciri pribadi. Sejatinya kita harus saling memahami.

Dalam hubungan bertetangga, kita harus saling toleransi agar tidak mudah berselisih. Kita harus saling menahan diri dan menonjolkan sikap mawas diri. Mari kita saling mengerti dan menghargai tanpa ada diskriminasi, sebaliknya kembangkan sikap saling berbagi. Sejatinya kita harus saling memahami.

Dalam dunia kerja dan organisasi, bawahan selayaknya menghormati atasan dan menjalani sebaik mungkin setiap instruksi dan kerja yang sudah dibebani. Sementara bagi atasan yang mempunyai jabatan berotoritas lebih tinggi sudah semestinya mengasihi

dengan memberikan setiap tugas yang mudah dipahami, rutin memberikan motivasi, serta mengevaluasi dan mengoreksi secara hati-hati. Jangan ada justifikasi tanpa dilalui dengan konfirmasi, sudah saatnya mengembangkan komunikasi dari hati ke hati. Sejatinya kita harus saling memahami.

Hubungan antara suami istri bagai koin dengan dua mata sisi. Secara hakiki berbeda namun harus saling melengkapi agar nilainya berarti. Pertentangan dan perbedaan dalam menanggapi itu pasti selalu menghiasi namun tidak boleh mengurangi rasa untuk saling mencintai dan mengasihi. Sejatinya kita harus saling memahami.

Ajari anak-anak kita untuk berbagi dan memberi karena kelak ia akan mengerti bahwa hidup tidak boleh ada rasa iri dan dengki, jangan ajari anak untuk saling membenci karena kelak mereka akan saling mencaci. Sejatinya kita harus saling memahami.

Kepada orang tua yang sudah melahirkan dan mendidik kita sejak usia dini, berbakti dan muliakanlah hari-harinya karena itu yang akan membawa kita pada keselamatan hidup di dunia ini dan di akhirat nanti. Sejatinya kita harus saling memahami.

Kita selalu punya pilihan hidup tiap hari. Kita tinggal kita memilih dan melewati, memulai niat baik yang sudah kita lalui, ataukah menunggu dan mendapatkan rasa penyesalan esok hari. Sejatinya kita harus saling memahami.

Ajari anak-anak kita untuk berbagi dan memberi karena kelak ia akan mengerti bahwa hidup tidak boleh ada rasa iri dan dengki, jangan ajari anak untuk saling membenci karena kelak mereka akan saling mencaci.

Ahmad Firdaus, MA Iset - PKPU

diasuh oleh: diasuh oleh: diasuh oleh: Ust. H. Mohamad Suharsono, Lc, MESyUst. H. Mohamad Suharsono, Lc, MESyBiro Syariah PKPUBiro Syariah PKPUUst. H. Mohamad Suharsono, Lc, MESyBiro Syariah PKPU

*nishab : jumlah batasan kepemilikan seorang muslim selama satu tahun untuk wajib mengeluarkan zakat*haul : jangka masa setahun bermula dari pada cukup haulnya

Page 16: Giving PKPU September 2013

SEPT

EMBE

R 20

13

29

Giv

ing

In

sig

ht

Seluruh aktifitas otak fokus pada tafsiran atau sangkaan yang telah muncul dalam pikiran kita. Otak akan membuka seluruh “file-file” yang mendukung “kebenaran” atas tafsiran atau sangkaan itu. Semakin fokus, pikiran logika kita akan semakin berpindah digantikan dengan perasaan yang mulai berkecamuk. Dalam kondisi seperti ini, sesungguhnya kita sedang mengalami kecemasan yang amat sangat ketika pikiran kita dikalahkan oleh dominansi perasaan yang mengisi kekosongan informasi dengan sangkaan-sangkaan yang negatif.

Kita dapat membayangkan bila “Rumah Hantu” ini berada dalam pikiran para penjabat pimpinan bangsa, para pimpinan instansi pemerintah ataupun swasta. Pasti banyak kebijakan yang penuh ketidakbijakan. Bila “Rumah Hantu” kita biarkan terus berada dalam otak kita, maka kita akan mudah cemas, gelisah, dan mudah stres yang akhirnya merusak mental dan fisik kita. Bukankah gangguan psikosomatik adalah salah satu contoh yang diakibatkan oleh ketidakmampuan mengelola pikiran kita dan membiarkannya masuk dalam jebakan “Rumah Hantu”. Kalau sudah demikian, “Rumah Hantu” pasti akan menghantui kehidupan bahagian kita.

Ada keahlian mengenali sesuatu (termasuk “Rumah Hantu”) secara cepat, namanya BLINK.

Dengan kemampuan ini, saya dan Anda akan mampu memutuskan keputusan yang jitu (snap judgement) dan mampu menangkap informasi walau hanya cuplikan tipis (thin slicing). Menggunakan “Thin Slicing”, saya atau Anda memiliki kemampuan menyaring sedikit mungkin faktor-faktor terpenting dari sejumlah kemungkinan yang banyak ragamnya sehingga dapat memberikan kesimpulan secara cepat. Menggunakan “Snap Judgment” dan “Thin Slicing” harus benar-benar terlatih karena bisa mendatangkan bencana yang lebih besar. Bila belum terlatih, silakan menggunakan cara yang pertama yakni dengan mendapatkan kejelasan informasi sebanyak-banyaknya.

Melakukan komunikasi rutin juga penting karena bila Anda telah mendapatkan informasi, jangan buru-buru mengambil kesimpulannya. Buatlah jeda sedikit antara informasi yang masuk dengan respon Anda. Minimal, berdiam diri sebentar dan tariklah nafas dalam-dalam. Prinsip dasar kerja otak kita adalah penghasil pikiran dan perasaan. Semakin jelas stimulus (informasi) yang masuk maka akan semakin jelas respon yang diberikan yang akhirnya akan semakin mudah untuk memilih dan memutuskan.

Salam Golden Family!

miracle of sharingSE

PTEM

BER

2013

28

Giv

ing

In

sig

ht

“RUMAH HANTU” DALAM OTAK MANUSIA

oleh: Dokter Amir ZuhdiDokter Keluarga Parenting Neuroscience

aat terakhir pertemuan Anda dengan teman SAnda sempat diwarnai dengan kericuhan ringan yang membuat Anda dongkol. Dua hari

kemudian, Anda menelponnya, namun tidak diangkat. Kemudian, Anda mengirim sms tenyata juga tidak dibalas-balas. Apa yang Anda pikirkan dan rasakan terhadap teman Anda tersebut?

Kisah ini saya sampaikan dalam kelas “Brain Life Coaching” dan mereka memberikan respon sebagai berikut: kemungkinan teman Anda tersebut masih marah (80%), sedang sibuk (12%), handphone miliknya di-silent (6%) dan kemungkinan teman Anda tersebut tidak membawa handphone (2%).

Sadar atau tidak sadar, kisah di atas mungkin pernah atau bahkan sering kita alami. Dalam kondisi demikian, pikiran kita penuh dengan ragam kemungkinan, penuh dengan sangkaan. Pikiran kita tidak asing lagi dengan kata-kata “jangan-jangan” dan “terdengar” pula beraneka macam bisikan dan bayangan yang muncul dalam pikiran kita. Pikiran kita cenderung mengikuti apa-apa yang kita sangka atau yang kita tafsirkan padahal kita belum tahu apa yang sesungguhnya terjadi.

Ketidakjelasan informasi memungkinkan otak bekerja untuk menjadi jelas. Semakin sedikit informasi yang didapatkan, maka semakin besar peluang munculnya salah tafsir atau salah sangkaan. Betapa tersiksanya perasaan kita yang sedang berkecamuk dengan sangkaan-sangkaan yang kita buat sendiri. Coba renungkan, apa yang sedang kita pikirkan ketika kita mengeluarkan kata-kata kasar, memukul dinding, atau menutup pintu dengan kasar?

Semakin fokus, pikiran logika kita akan semakin berpindah digantikan dengan perasaan yang mulai berkecamuk. Dalam kondisi seperti ini, sesungguhnya kita sedang mengalami kecemasan yang amat sangat ketika pikiran kita dikalahkan oleh dominansi perasaan yang mengisi kekosongan informasi dengan sangkaan-sangkaan yang negatif.

miracle of sharing

Page 17: Giving PKPU September 2013

SEPT

EMBE

R 20

13

30

Giv

ing

In

sig

ht

Rohingya adalah senarai air mata. Suku bangsa yang berdiam ratusan tahun di Burma, kini Myanmar hidup dalam level serendah-rendahnya

di kamp pengungsian yang sesak dan serba terbatas. Inilah kisah kaum paling terlunta di pengungsian. Tak diakui kewarganegaraan di negeri yang mereka tinggali sejak nenek moyang. Dihalau pulang oleh negara tetangga yang juga miskin. Namun, yang heroik dari itu semua, dalam kondisi semata bertahan hidup, mereka mempertahankan harga diri dan keyakinannya.

Mereka ada. Bahkan secara geografis lebih dekat dari Palestina yang juga terluka. Lebih dekat dari Somalia, nun di Afrika. Derita ini ada di halaman rumah kita. Rohingya hidup seperti sebatang kara di negara bagian Rakhine, Myanmar, negara yang terikat dengan Indonesia sebagai anggota ASEAN. Terisolasi hampir di tepian laut lepas. Hidup dimata-matai maut yang tak berkesudahan. Air mata mereka menjelma selimut yang tak menghangatkan jiwa.

Sekilas Konflik Kemanusiaan Rohingya

Rohingya sudah ada sebelum Myanmar ada. Sebagai etnis, Muslim Rohingya bermula sejak 7 Masehi,

bernama kerajaan Arakan (1430-1784). Sekitar 3.5 abad Rohingya berada dalam kekuasaan Muslim hingga Burma menyerang, kemudian dianeksasi Inggris. Setelah itu Rohingya menjadi bagian British India yang juga belum merdeka. Tahun 1940-an ada 137 etnis yang terdapat di Burma sejak merdeka tahun 1948. Sejak saat itu pula etnis Rohingya tidak diakui di Burma.

Selama puluhan tahun mengalami diskriminasi, kini mereka stateless atau tak memiliki negara. Jauh sebelum konflik Rohingya pada 2012 menyita perhatian dunia, etnis Rohingya telah ditindas selama puluhan tahun, baik oleh negara maupun etnis mayoritas di Myanmar, yang kebetulan beragama Buddha. Aksi ribuan orang Rohingya dibunuh. Kekerasan terhadap etnis Rohingya berulang terus setelah Burma merdeka, ada operasi tentara yang seringkali dilakukan sejak tahun 1950-an.

Mei 2012, kekerasan yang terjadi di Rakhine (Arrakan) setelah pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita Buddha yang disalahkan pada laki-laki Rohingya. Insiden yang memicu pembalasan dari militer Myanmar, berdalih untuk memulihkan ketertiban. Sejak insiden 2012, orang muslim terus terbunuh di kawasan Arrakan

giving move!

Kondisi Muslim Rohingya semakin mengkhawatirkan karena dunia tidak mempedulikannya. Skala kekerasan sungguh besar dan luas. Populasi Muslim Rohingya di Myanmar sekitar 4,0 persen atau hanya sekitar 1,7 juta jiwa dari total penduduk negara itu sekitar 42,7 juta jiwa. Jumlah itu menurun drastis dari catatan pada dokumen Images Asia 'Report On The Situasion For Muslim In Burma pada Mei 1997' yang dalam laporan itu umat Muslim mendekati tujuh juta jiwa.

Pemerintah Myanmar membatasi gerak dengan tidak memberikan hak atas tanah, pendidikan dan layanan publik lainnya seperti yang dikatakan PBB. Ini menyebabkan banyak diantara mereka mengungsi ke berbagai negara terdekat, seperti di Bangladesh sekitar 400 ribu jiwa, Thailand 60 ribu jiwa, Pakistan 40 ribu jiwa dan Malaysia sekitar 40 ribu jiwa. Menurut UNHCR, satu juta etnis Rohingya kini tinggal di luar Myanmar dan masih belum ada satu negarapun yang menerima mereka.

Pendekatan Kemanusiaan untuk Rohingya

PKPU memasuki tahun kedua melakukan aksi kemanusiaan untuk Rohingya. Mulai dari distribusi kebutuhan dasar untuk hidup, berupa makanan dan obat-obatan hingga ke penyediaan sumur pompa tangan dan shelter untuk mereka bernaung.

Misi pertama PKPU ke Myanmar, mendistribusikan logistik dan santunan untuk anak-anak yatim Rohingya. Sedangkan misi kedua membangun 10 Shelter (hunian yang masing-masing dihuni 10 KK) dan 8 pompa air yang mencukupi untuk kebutuhan 100 KK pengungsi. Juga dilaksanakan qurban untuk pengungsi sebanyak 130 ekor sapi. Misi ketiga, misi terbesar, yaitu: pembangunan 11 shelter, 33 MCK, 11 pompa tangan ,distribusi 550 karung beras untuk pengungsi Muslim dan Budha, penyediaan 40 ribu kayu bakar, bantuan dana pengelolaan untuk sekolah darurat di Kamp The Caung, distribusi bantuan kebutuhan hidup untuk komunitas korban cacat permanen dari Kyau Pyu Island, bantuan pendidikan ke komite pendidikan, penyerahan bantuan untuk San Tu Le (pengungsi paling teraniaya di Sittwe), penyerahan santunan ke kampung terisolir Aw Ming Laar (di pusat Kota Sittwe).

giving move!

Saya belum pernah melihat penderitaan sebesar derita yang ditanggung orang Rohingya selama menjalankan tugas kemanusiaan di Luar Negeri. Mereka bahkan tak diakui sebagai warga negara. Semua yang telah mereka miliki, musnah dan dirampas. Walaupun kepedulian internasional meningkat, derita mereka tiada berkurang!--Kaimuddin, Manager Disaster Risk Management (DRM)

Rohingya: Derita Di Atas Derita

Misi keempat akan kembali membangun 10 shelter untuk rohingya. Kerja kemanusiaan untuk rohingya masih akan berlanjut. Harapan yang disemai mulai memperlihatkan hasil. Keceriaan dan semangat terpancar dari pengungsi rohingya dengan kedatangan tim kemanusiaan.

Adakah Jalan Keluar?

Semua aksi kemanusiaan yang dilakukan memberikan optimisme bagi pekerja kemanusiaaan. Namun, tak sedikit kenyerian di hati. Sang komite pendidikan yang bahagia menerima dana pengelolaan dari PKPU, beberapa waktu kemudian ditangkap oleh pemerintah. Masjid yang dipakai tim kemanusiaan untuk sholat subuh, beberapa saat kemudian habis dibakar orang Budha. Menyaksikan pengungsi San Tu Le yang tidak diakui sebagai komunitas pengungsi, hidup nestapa berharap belas kasihan dari pengungsi lain. Adakah derita yang lebih derita dari Rohingya? The world's most opressed people? The most persecuted people?

Koko Lwin, Head of Program Myanmar Resource Foundation, mitra PKPU di Myanmar, menjelaskan bahwa pendekatan masalah Rohingya harus dengan diplomasi kemanusiaan. Saling memahami antara Budha myanmar dan orang Rohingya harus dibangun dengan perspektif untuk memajukan negara. Bahwa populasi orang rohingya yang cukup besar, mesti dipandang sebagai sumberdaya manusia yang potensial untuk menghidupkan perekonomian, terutama di bidang industri di Myanmar secara umum dan di Rakhine secara khusus.

Menambahkan argumentasi Koko Lwin, Manager DRM berpendapat bahwa yang harus diedukasi adalah dari kalangan Rohingya itu sendiri. Belajar dari masuknya Islam di Indonesia yang damai, dimana penganut agama Islam beradaptasi dengan kultur lokal. Memakai bahasa, berpakaian yang sama, bergaul dan berkomunikasi dengan kesetaraan, tidak ekslusif dan memisahkan diri dari pergaulan, akhirnya diterima dengan damai.

Terbangunnya perdamaian di Myanmar, bukanlah mimpi. Butuh kerja keras dan diplomasi kemanusiaan internasional. Persoalannya, sejauh mana kerja yang berjamaah ini sudah dilakukan? Seperti kata banyak orang, tak semudah membalik telapak tangan. (Rahma Damayanty)

SEPT

EMBE

R 20

13

31

Giv

ing

In

sig

ht

Page 18: Giving PKPU September 2013
Page 19: Giving PKPU September 2013

muslima inspirationmuslima inspiration

SEPT

EMBE

R 20

13

35

Giv

ing

In

sig

ht

modis? Jawabannya tentu bisa. Setelah hijab menjadi populer, ditambah dengan akses informasi yang terbuka lebar melalui internet, tak sulit menemukan inspirasi berhijab yang sesuai syariat. Sebut saja dua desainer muda anggota Hijabers Community, yaitu Fitri Aulia dan Ghaida Tsurayya. Keduanya bisa dijadikan inspirasi dalam berhijab dengan gaya khas masing-masing.

BagiAnda yang gemardenganwarna-warnabold and solid, gaya berbusana Fitri Aulia akan cocok Anda aplikasikan. Desainer yang sedang menempuh kuliah Fashion Design di LaSalle College International Indonesia ini gemar memakai gaun dengan warna tegas dipadu dengan blazer etnik dengan syal berwarna senada. Untuk gaya kasual, Fitri Aulia sering mengenakan rok berwarna gelap yang dipadukan dengan kaos dan syal sifon.

SEPT

EMBE

R 20

13

34

Giv

ing

In

sig

ht

Meski Indonesia adalah negara dengan jumlah Muslim terbesar, namun tak mudah menemui perempuan berhijab di negeri ini tiga deka delalu. Ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan para muslimah tentang kewajiban berhijab. Selain itu, sampai tahun 90-an, masih kerap terjadi pelarangan penggunaan hijab di berbagai universitas hingga perusahaan. Kini, seiring dengan sistem pemerintahan Indonesia yang semakin demokratis, ternyata hijab berrevolusi menjadi sesuatu yang lumrah dan biasa, terlepas dari apapun motif seseorang menggunakannya. Berjalanlah kesuatu pusatperbelanjaan, maka Anda akan menjumpai banyak perempuan mengenakan busana tertutup dengan berbagai model.

Tampil percaya diri dan menawan memang menjadi impian banyak muslimah. Mungkin hal inilah yang membuat penggunaan hijab masa kini lebih variatif. Namun ada yang harus dipahami para muslimah dalam menjaga penampilan, yaitu bagaimana berbusana yang sesuai dengan tuntunan Islam. Bila diukur prioritasnya, syariat dalam berbusana hendaknya didahulukan dibanding mengikuti perkembangan gaya berbusana.

Sekedar mengingatkan, Islam telah mengatur bagaimana berbusana yang benar bagi para muslimah. Perintah ini termaktub dalam QS Al Ahzabayat 59:

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu

Tampil Menawan dalam Bingkai Ketaatan

mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Selainitu, perintah menutup aurat juga diatur dalam QS An-Nurayat 31. Kedua surat inilah yang menjadi pedoman bagi muslimah dalam berbusana.

Lalu bagaimana aplikasi kedua surat tersebut dalam kehidupan sehari-hari? Syaikh Al Albani dalam bukunya Jilbab Al-Marah Al-Muslimah fil Kitabi was Sunnah menyebutkan kriteria jilbab yang benar. Kriteriatersebutadalah: 1) menutup seluruh badan kecuali wajah dan dua telapak, 2) jilbab bukan merupakan perhiasan, 3) tidak tipis, 4) tidak ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh, 5) tidak disemprot parfum, 6) tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian wanita-wanita kafir, dan 7) bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas diri.Bisakah dengan ketentuan di atas kita tetap tampil

oleh: Fitria Nur Syamsiah*

Bila Anda ingin mengesankan tampilan cute and chic, warna-warna pastel koleksi Ghaida Tsurayya adalah

Sumber: http://kivitz.blogspot.com/

Sumber: http://gdagallery.blogspot.com

/

Sumber: http://gdagallery.blogspot.com

/

Sumber: http://kivitz.blogspot.com/

Page 20: Giving PKPU September 2013

SEPT

EMBE

R 20

13

36

Giv

ing

In

sig

ht

miracle of giving

Karena Perempuan ituPenuh CINTABagaimana kesan Bu Desi menghadirkan 100 yatim di acara “Belanja Bareng Yatim' yang tengah berlangsung saat ini?

Alhamdulillah. Sungguh sebuah kebahagiaan dapat berkumpul dengan mereka semua. InsyaAllah ke depannya, kami (Megapolitan) akan mengajak lebih banyak lagi anak-anak yatim dalam acara yang lebih semarak lagi.

Sejauh mana urgensi acara seperti ini bila dikaitkan dengan peran penting berzakat, berinfaq dan bersedekah?

Semestinya semua persoalan sosial bisa selesai di negeri kita dengan pengelolaan zakat yang professional. Kalau kita lihat cikal bakalkejayaan islam ini dimulai di Madinah di bawah Khalifah Umar bin Abdul Aziz dimana tak ada lagi orang miskin, semua muzakki. Saking sulitnya menemukan orang miskin, para mustahiknya justru banyak dari luar madinah.

Saya rasa untuk mengumpulkan 2 Milyar per hari di Indonesia dari zakat, infaq, sedekah, mudah saja. Saya doakan agar semua lembaga amil zakat semakin professional dan semakin mampu menghimpun kekuatan dari masyarakat.

Demikian juga penyaluran infaq dan sedekah dengan BBY. Tak sekedar berbagi rezeki dan kebahagiaan dengan anak-anak yatim, tetapi saya melihat jauh ke depan, bahwa agar anak-anak ini memiliki motivasi kelak setelah mereka dewasa mereka akan menjadi pemimpin, menjadi seorang muzakki, yang akan membahagiakan generasi masa depan.

Bagaimana anda melihat peran perempuan dalam menyiarkan dan mesukseskan zakat, infaq, dan sedekah?

Saya rasa perempuan adalah pondasi yang kuat untuk penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah. Pimpinan kami yang juga perempuan dengan cara mengispirasi. Sebagai figur ibu yang kuat untuk terus memberi kebaikan bagi sekitarnya.

Karena perempuan itu penuh cinta. Jadi untuk berdiskusi untuk bagaimana sama-sama berbagi, harusnya keinginan untuk berbagi itu semakin kuat. Adalah harapan saya, acara seperti ini mampu menginspirasi perempuan-perempuan dari kalangan terdekat, keluarga, teman kantor, kolega, seluruh pimpinan dan perempuan pada umumnya agar melakukan hal yang sama. Menjadi muzakki sejati. Mengembangkan kedermawanan dengan mempercayakan pengelolaan zakat, infaq dan sedekah kepada lembaga amil zakat yang profesional dan handal. Juga terpercaya dan menjalin hubungan baik dengan para stakeholdernya, seperti PKPU

Boleh saya tahu mengapa memilih PKPU sebagai mitra penyaluran zakat, infaq dan sedekah?

Wah, saya punya chemistry dengan PKPU. Saya memiliki sejarah dengan PKPU. Saya pernah duduk bersama dengan para BOD (Board of Director) dan staf marketingnya untuk sama-sama bekerja untuk sama-sama membangun lembaga yang professional. Saya angkat topi melihat komitmen mereka betul-betul ingin mengelola lembaga yang professional. Saya sendiri sebagai muzakki sudah mendapat dapat kartu dan

Foto: Dok. Pribadi

miracle of giving

Desi Yuliana

Sales & Marketing Director Megapolitan Development ini sangat energik dan berpembawaan ceria. Ditemui di sela-sela acara “Belanja Bareng Yatim” di Mal Giant Cinere, Kamis, 25 Juli 2013, Desi Yuliana berkenan berbincang dengan wartawan Giving Rahma Damayanty.

menerima Newsletter. Saya salut banyak anak muda yang dari perguruan top mau bekerja untuk PKPU. karena lembaga ini benar-benar memikirkan strategi dan mengembangkan skill dan kompetensi agar semakin banyak yang paham signifikannya berzakat, berinfaq dan bersedekah di lembaga yang professional dan dapat dipercaya. Jika kita menyalurkan zakat sediri, boleh jadi orang terdekat bisa kita bantu. Namun alangkah

baiknya jika kita bermitra dengan lembaga amil zakat yang insya Allah menyampaikan ke penerima manfaat yang tepat, bahkan hingga nun jauh ke Papua. Subhanallah. Insya Allah sedikit saja kebaikan yang kita tanamkan, Allah akan balas berlipat ganda. Jangankan 2.5%, 10% saja sesungguhnya mudah saja bagi kita untuk kita keluarkan bagi zakat infaq dan sedekah.

Boleh dibagikan sedikit kita-kiat berprestasi untuk kami para pekerja di lembaga amil zakat?

Fokuslah pada tujuan. Milikilah visi ke depan yang luar biasa. Becomes visioner yang hebat. Bersemangat dan antusiaslah pada apa yang tengah kita hadapi. InsyaAllah target-terget dapat tercapai.

Desi Yuliana telah membuktikan bahwa kiat-kiat yang ia bagikan telah mengantarkannya ke posisi Sales & Marketing Director dalam enam bulan saja, dari posisi sebelumnya General Manager. Perempuan yang kerap menjadi publik speaker dan motivator di berbagai kesempatan menutup bincang-bincang kami dengan mengingatkan kembali kiat-kiatnya: Fokus!

Nama :Tempat Tgl lahir :Posisi :Alamat Rumah :Hobi :Nama Suami :Nama Anak :Quotes :

Desi YulianaTembilan, 18 Juli 1975Sales & Marketing Director Megapolitan DevelopmentJl. Pelita Kav Pertamina no.99Membaca, publik SpeakingYoni Arif SugiartoAisyah Aulia Sugiarto dan Annisa Aulia Sugiarto (kembar)Balasan kebaikan adalah kebaikan

profil�muzakki profil�muzakki

SEPT

EMBE

R 20

13

37

Giv

ing

In

sig

ht

Page 21: Giving PKPU September 2013

travelaSE

PTEM

BER

2013

38

Giv

ing

In

sig

ht

Ada momentum yang paling bersejarah dalam perjalanan hidup saya yaitu di saat Allah memanggil untuk menunaikan ibadah umroh. Sebuah perjalan suci yang bernilai ibadah dan mendapatkan pahala tiada terkira. Banyak orang mengimpikan untuk berangkat menunaikan ibadah ketanah suci. Alhamdulillah, saya bersama beberapa rekan PKPU dipilih oleh Allah untuk berangkat ke sana. Ini adalah karunia yang Allah anugerahkan kepada kami. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar

Hatiku Bergetar Ketika Menginjakkan Kaki di Tanah Suci

Bismillahi tawakkaltu 'ala Allah. Kaki ini akhirnya menginjakkan tanah haram, negeri penuh berkah yang dirahmati Allah. Tubuh terasa bergetar, rasa haru dan bahagia menjadi satu ketika mata ini tertuju pada menara Masjid Nabawi yang tidak jauh dari penginapan kami. Masjid Nabawi adalah masjid yang sangat megah dengan arsitektur hebat dengan teknologi yang sangat canggih.

Alhamdulillah. Kami betul-betul memaksimalkan waktu untuk melakuan ibadah I'tikaf di Masjid Nabawi, khususnya di Raudhah. Kami merasakan begitu nikmatnya ibadah di sana terasa berada dalam taman-taman surga. Seperti sabda Rasulullah saw, “Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga.” (HR. Bukhari no. 1196).

Kami betul-betul larut dalam kekhusyukan di Masjid Nabawi. Selanjutnya pada hari ketiga kami melakukan ziarah ke beberapa tempat bersejarah di antaranya Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah

tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa Masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108)

Setelah dari Masjid Quba, kami melanjutkan perjalanan ke Jabal Uhud yang merupakan bukit dimana terjadi pertempuran yang sangat sengit antara pasukan Nabi yang dipimpin oleh Abdullah bin Jubair al Anshir dengan kaum musyrikin. Kami juga sempat berziarah ke makam para syuhada uhud yang berlokasi di atas Jabal 'Ainain (Jabal Uhud), dan di sanalah Rasulullah menempatkan 50 orang pemanah.

***

Di depan Masjid Quba

Foto: internet

Dok. Pribadi

travela

SEPT

EMBE

R 20

13

39

Giv

ing

In

sig

ht

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Kami sudah tidak sabaran untuk segera berangkat ke Mekah Al- Mukarromah untuk melakukan umroh. Tidak terasa air mata ini meleleh saat melantunkan “Labbaikallahumma Labbaik. Labbaika Laa Syarikalaka Labbaik. Innalhamda Wan Ni'mata. Laka Wal Mulk. Laa Syarikalak.” Kami kemudian melakukan Thawaf mengelilingi Ka'bah selama tujuh kali seperti Thawaf Rasulullah saw.

Setelah selesai Thawaf, kami melakukan ibadah Sai yaitu Ibadah yang merupakan salah satu rukun Haji dan umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya dengan jarak kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar 405 meter. Selepas melakukan Sai, kami melakukan Tahallul sebagai rangkain akhir dari ibadah umrah. Tahallul secara bahasa artinya menjadi boleh atau diperbolehkan. Maksudnya diperbolehkan atau dibebaskannya seseorang dari larangan atau pantangan Ihram. Pembebasan tersebut ditandai dengan tahallul yaitu dengan mencukur atau memotong rambut sedikitnya tiga helai rambut.

Rangkaian ibadah umroh sudah selesai kami kerjakan. Kemudian kami melakukan I'tikaf di Masjidil Haram. Alhamdulillah, ketika saat sholat Subuh kami berkesempatan mendengarkan lantunan yang sangat syahdu dari imam besar Masjidil Haram yaitu Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais, yang selama ini hanya sering kami dengarkan melalui kaset, tapi sekarang kami langsung bisa menjadi makmumnya.

Di Mekah Al Mukarromah kami juga melakukan kunjungan ke beberapa tempat bersejarah bagi peradaban agama Islam. Kami berkunjung ke Jabal Nur, lokasi Gua Hira (tempat Rasulullah menerima wahyu pertama) namun kami tidak naik ke guanya karena jarak tempuh berjalan kami selama dua jam

sementara agenda kami cukup padat.

Kami juga melakukan kunjungan ke beberapa tempat di antaranya adalah di Jabal Rahmah, dimana sebuah bukit tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah selama puluhan tahun terpisah. Setelah selesai melakukan

ziarah kami berkunjung ke masjid Aisyah/Tan'im untuk melakukan miqad karena kami ingin umrah yang ke dua (umrah sunnah).

Rangkaian ibada umroh sudah selesai kami tunaikan. Namun air mata tidak tertahan dan berlinang. Dada saya terasa sesak; saya meraung-raung, mengiba kepada Sang Pencipta. ”Ya Rabb, ijinkanlah kami kembali untuk menunaikan ibadah haji bersama keluarga kami.”

Hanya satu pesan saya ketika bertemu dengan kawan-kawan setelah pulang dari tanah suci. Berangkatlah ke tanah suci di saat tenaga masih kuat karena semakin kita punya energi banyak, maka semakin banyak pula kita melakukan ibadah di sana. (Romdlon Hidayat, General Manager Kemitraan Nasional PKPU)

Di depan Masjid Nabawi

Di Jabal Rahmah

Dok. Pribadi

Dok. Pribadi

Page 22: Giving PKPU September 2013
Page 23: Giving PKPU September 2013