Geothermal DPD1. Prof.lambok

download Geothermal DPD1. Prof.lambok

of 27

Transcript of Geothermal DPD1. Prof.lambok

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    1/27

    POTENSI PANAS BUMIINDONESIA

    Lambok HutasoitKetua Umum IAGI

    13 4 1960

    IKATANA

    HL

    IGEOLOG

    IIN

    DONES

    IA

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    2/27

    Geothermal FieldsOn the Ring of Fire

    Prospect

    Developed Fields

    Geothermal FieldsOn the Ring of Fire

    Prospect

    Developed Fields

    PETA SEBARAN PANAS BUMI DI DUNIA

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    3/27

    PROSES TEKTONIK LEMPENG & PEMBENTUKAN

    PANASBUMIModified from Geothermal Education Office, 2000

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    4/27

    POTENTIAL RESOURCES

    COUNTRY RESOURCES

    Central America 8.800 MWe

    Costa Rica 163 MWe

    El Salvador 151 MWe

    Guatemala 33 MWe

    Mexico 976 MWe

    Philippines 4.000 MWe

    Indonesia 27.000 MWe

    Japan 20.000 MWe

    Sumber: IGA, 2008

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    5/27

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    6/27

    Countries Installed Capacity (MW)

    USA 2,544

    Philippines 1,931

    Indonesia 1058

    Mexico 953

    Italy 790

    Some Industry Statistics (2)

    (Bertani, World Geothermal Congress, 2005 & PLN 2007)Top Five Geothermal Countries by Installed Capacity (2005 &

    2007)

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    7/27

    Jumlah daerah panasbumi: 253

    Total Potensi: 27.800 MWe Panasbumi non-vulkanik

    Sumber : Badan Geologi (2004)

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    8/27

    POTENSI SUMBER DAYA PANAS BUMI

    (27000 MW)

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    9/27

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    10/27

    Peta Distribusi Lokasi dan Wilayah

    Kerja Pertambangan Panas Bumi

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    11/27

    SUMBER DAYA (MWe) CADANGAN (MWe)LOKASI

    SPEKULATIF HIPOTETIS TERDUGA MUNGKIN TERBUKTI

    SUMATRA 5400 2267 5635 15 380

    JAWA 2360 1446 3135 1285 1530

    BALI - NUSATENGGARA

    360 359 943 14

    SULAWESI 950 12 853 150 78

    MALUKU 250 117 157 - -

    Total

    253 lokasi

    9.415 4201 10.723 1450 2.002

    13.616 14.175

    -

    KALIMANTAN

    50 ----

    Total : 27.800 MWe

    KAPASITAS

    PRODUKSI

    Total

    857 MWe

    2

    835

    20

    IRIAN

    45 - - - -

    -

    -

    -

    -

    Sumber : Badan Geologi (2004)

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    12/27

    Installed geothermal generating capacity (December

    2009) in MW

    Gunung Salak 375

    Kamojang 200

    Darajat 260

    Wayang Windu 227

    Dieng 60

    Lahendong 60

    Sibayak 15.3

    Total 1,197.30

    Sumber: IGA

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    13/27

    ENERGI NASIONAL

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    14/27

    2004 2008 2012 2016 2020

    822MW

    (produksi)

    2000MW

    3442MW

    4600MW

    6000MW

    (target)

    1142 MWExisting

    WKP

    1300 MW ?Existing

    WKP+ NewWKP

    1600 MW ?New WKP

    1093 MWExisting

    WKP

    Geothermal Road-map by 2025Program Pemerintah

    9000MW ?

    (target)

    2025

    (Program Pemerintah , 2004)

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    15/27

    INVESTASI BIDANG PANASBUMI

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    16/27

    MANIFESTASI PANASBUMI BERUPA LAPANGAN FUMAROL

    Geyser (Alor)Suhu : 100oCpH : 6

    Debit : 2 l/detGas: CO2, H2S

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    17/27

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    18/27

    Eksplorasi Pengembangan Komersial

    2 tahun 2-3 tahun 25-30 tahun

    Dari Pertamina, 2006

    TAHAPAN SUATUKEGIATAN PANASBUMI

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    19/27

    PROSES ESPLOITASI UAP MENJADI TENAGA LISTRIK(Dari Pertamina 2006)

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    20/27

    TERHAMBATNYA PENGEMBANGAN PANASBUMI

    SESUAI PROGRAM PEMERINTAH

    Aspek Regulasi:

    Belum sinkronnya antara satu regulasi dengan regulasilainnya dalam implementasi pengembangan panasbumi

    Aspek investasi dan tekhnologi:

    Pengembangan Panasbumi dianggap sebagai investasi berisikotinggi, sehingga harga listrik per Kwh menjadi tinggi

    Pengembangan Panasbumi membutuhkan padat modal dan

    tekhnologi

    Jangka waktu esplorasi hingga pengembangan butuh waktu

    cukup lama (10-15 tahun ), sehingga ada kemungkinan

    Investor dalam negeri kurang berminat

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    21/27

    Lanjutan: Setelah IUP terbit, Perlu perizinan dan

    rekomendasi a.l:

    Rekomendasi Gubernur/Bupati untuk pinjam pakai lahan

    untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi

    Izin Pinjam Pakai Lahan untuk Kegiatan Eksplorasi danEksploitasi dari Kementerian Kehutanan, Rekomendasi

    Teknis dari Perhutani

    Izin Penggunaan Air Tanah dan Air Permukaan,

    Izin Lokasi Pembangunan Proyek dari BPN,

    Persetujuan AMDAL, UKL dan UPL

    (Sumber: Dirjen EBTKE, 2011)

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    22/27

    Aspek regulasi :

    UU No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi,

    sumber energi panas yang terkandung di

    dalam air panas, uap air dan batuan

    bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang

    secara genetik semuanya tidak dapat

    dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi

    dan untuk pemanfaatannya diperlukanproses penambangan.

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    23/27

    Potensi Panas Bumi Indonesia

    Energi alternatif yang terbarukan dan lebih ramahlingkungan;

    Potensi Panas bumi Indonesia mencapai 40% daripotensi panas bumi dunia;

    Potensi yang termanfaatkan baru sekitar 1.200megawatt (4%)

    Kondisi :

    Lokasi sebagian besar (70%) berada di dalam

    kawasan konservasi dan hutan lindung; Peraturan perundangansektor pertambangan

    tidak diperkenankan di dalam kawasankonservasi

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    24/27

    Aspek regulasi: Penggunaan

    Kawasan Hutan

    Pasal 38 UU No.41/1999:1) Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan

    pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya

    dapat dilakukan di dalam kawasan hutanproduksi dan kawasan hutan lindung.

    2) Penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan

    dilakukan melalui ijin pinjam pakai oleh Menhut.Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan

    penambangan dengan pola pertambangan terbuka

    Sumber : Dirjen Perlindungan Hutan &Konservasi Alam Kemhut, 2011

    Aspek regulasi Kehutanan

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    25/27

    Aspek regulasi Kehutananuntuk Sanksi yang ditetapkan

    Pasal 50 ayat (3) UU No.41/1999 :Setiap orang dilarang :a) Mengerjakan/menggunakan/menduduki kawasan

    hutan secara tidak sah;

    ...g) Melakukan kegiatan penyelidikan umum atau

    eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang di dalamkawasan hutan, tanpa izin Menteri;

    Pasal 78 ayat (3) UU No. 41/1999 :sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksudhuruf a atau g : pidana penjara paling lama 10 tahundan denda paling banyak Rp. 5 milyar rupiah

    Sumber : Dirjen Perlindungan Hutan &Konservasi Alam Kemhut, 2011

  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    26/27

    KESIMPULAN

    Potensi Panas bumi Indonesia mencapai 40% dari potensi

    panas bumi dunia (tertinggi) Total potensi tersebut adalah 27.000 MWe

    Installed capacity baru mencapai 1200 Mwe (4%)

    Hambatan: - Regulasi

    - Modal

    - Teknologi & SDM

    Rekomendasi: - Meninjau kembali regulasi yang ada

    - Pemerintah diharapkan melakukan pemboran

    eksplorasi

    - Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/8c/Jigokudani_hotspring_in_Nagano_Japan_001.jpg
  • 7/29/2019 Geothermal DPD1. Prof.lambok

    27/27

    Airpanas Jigokudani di Nagano Jepang

    TERIMA KASIH

    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/8c/Jigokudani_hotspring_in_Nagano_Japan_001.jpghttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/8c/Jigokudani_hotspring_in_Nagano_Japan_001.jpg