geoteknik
-
Upload
ajeng-swariyanatar-putri -
Category
Documents
-
view
413 -
download
4
Transcript of geoteknik
Makalah Geoteknik 2011
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Karateristik Tanah, Batuan,
dan Mineral dari Negara Jerman (Benua Eropa). Makalah ini berisikan studi literatur yang
didapatkan dari beragam sumber mengenai karakteristik tanah, batuan, dan mineral yang
terdapat di Benua Eropa khususnya Negara Jerman dan bencana alam yang terkait dengan
karakteristik dari tanah, batuan, dan mineral wilayah tersebut. .
Kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan perlu diperbaiki.
Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini memberi manfaat dan
hanya kepada Allah SWT kami memohon agar meridhoi segala upaya kami.
Depok, Maret 2011
Universitas Gunadarma Halaman 1
Makalah Geoteknik 2011
Daftar Isi
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
Bab II Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Benua Eropa
Bab III Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Referensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Universitas Gunadarma Halaman 2
Makalah Geoteknik 2011
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya bumi ini hanya terdiri oleh satu benua besar, namun karena adanya
gaya endogen yang sangat kuat maka benua besar itu pun terpisah menjadi beberapa
bagian. Teori perpisahan benua akibat gaya endogen tersebut dikenal sebagai “Teori Big
Bang”. Benua besar itu pun terpisah menjadi 5 bagian yaitu Benua Amerika, Benua Asia,
Benua Afrika, Benua Eropa, dan Benua Antartika. Makalah ini mengambil Benua Eropa
sebagai benua yang akan dikaji karakteristik tanah dan batuannya.
Bencana alam yang terjadi di berbagai belahan bumi kita, banyak yang
disebabkan oleh keadaan alam dari wilayah tersebut seperti contoh terdapatnya lipatan
ataupun patahan di bawah permukaan tanah. Dari keadaan tanah di suatu wilayah, dapat
diketahui beberapa penyebab dari terjadinya bencana alam di wilayah tersebut.
Jenis batuan yang terdapat di suatu wilayah pun dapat menjadi acuan untuk
mengetahui keadaan alam dari wilayah tersebut. Bahkan pada beberapa kasus, seperti
longsor dan banjir bah pun jenis batuan dapat mempengaruhinya maka perhatian khusus
pada jenis batuan ini menjadi hal yang sangat penting saat merencanakan tata kota,
drainase, dan lain-lain.
Dengan memperhatikan karakteristik dari tanah dan batuan di suatu wilayah, kita
dapat mencegah bencana alam yang seharusnya tidak perlu terjadi. Makalah ini
diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak untuk merencanakan tata kota yang baik
dan aman.
Universitas Gunadarma Halaman 3
Makalah Geoteknik 2011
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah karakteristik tanah dan batuan yang terdapat di Jerman (Benua Eropa) ?
2. Apakah karakteristik dari tanah dan batuan di Jerman (Benua Eropa) berpengaruh
terhadap bencana alam yang terjadi di wilayah tersebut ?
3. Bagaimana cara menanggulangi bencana alam yang terjadi di Jerman (Benua Eropa)?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik dari tanah dan batuan yang terdapat di Jerman (Benua
Eropa).
2. Mengetahui pengaruh dari karakteristik tanah dan batuan di wilayah Jerman ( Benua
Eropa) terhadap bencana alam yang terjadi di wilayah tersebut.
Universitas Gunadarma Halaman 4
Makalah Geoteknik 2011
BAB II
Pembahasan
2.1 Teori Terciptanya Bumi
Bumi kita dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya
gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua
ini yang sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila Anda perhatikan peta dunia maka
Benua Afrika dan Amerika selatan dapat digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis
pantainya. Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan
perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan
”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).
Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas satu benua besar yang
disebut ”Pangaea”dan satu samudra besar ”panthalassa”, karena adanya tenaga endogen
benua besar itu terpecah membentuk Benua Eurasia di bagian utara (Amerika Utara, Eropa,
Asia bagian utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwana di bagian selatan (Amerika
Selatan, Afrika, India, Australia, dan Antartika).
Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat tenaga endogen, kurang lebih
20 – 50 juta tahun yang lalu Afrika dan Asia selatan bergabung dengan Eurasia, sedang
Australia memisahkan diri dengan Antartika. Proses pemisahan benua-benua tersebut
menyebabkan terpisah pula flora dan fauna saat itu.
Keanekaragaman dan persebaran flora dan fauna bumi selanjutnya juga dipengaruhi oleh
adanya periode glasiasi (periode pencairan es) dan periode interglasial (periode kering yang
panjang) yang menyebabkan banyak jenis flora dan fauna berevolusi dan suksesi akibat
adanya perubahan musim tersebut.
Universitas Gunadarma Halaman 5
Makalah Geoteknik 2011
2.2 Benua Eropa
A. Letak, Luas, dan Batas
Benua Eropa terletak di sebelah Barat Benua Asia. Bahkan dapat dikatakan
bahwa Benua Eropa adalah semenanjung bagian Barat Benua Asia yang dibatasi oleh
rangkaian Pegunungan Ural.
Secara geografis, Eropa sebenarnya bukanlah suatu benua, namun dari
kemajuan budaya dan peranannya yang menonjol, maka Eropa dapat berdiri sendiri
sebagai suatu kawasan benua. Secara astronomis, Benua Eropa terletak di antara ± 10°
BB - 59° BT dan ± 71° LU - 35° LU, sehingga seluruh wilayahnya berada di belahan
bumi Utara. Luas wilayahnya mencapai kurang lebih 10.355.000 km² (± 6,5 % luas
wilayah daratan dunia) dengan batas-batas wilayah berikut ini.
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Benua Asia.
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Tengah, Laut Hitam, dan negara
Turki.
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Atlantik.
B. Kondisi Fisik
Eropa merupakan satu-satunya benua yang tidak memiliki wilayah gurun.
Jika dilihat dari bentuk wilayahnya, maka benua ini dicirikan dengan bentukan
alam semenanjung yang tersebar di tiga wilayah utama, yaitu Semenanjung
Skandinavia di bagian Utara, Semenanjung Siberia di bagian Barat, dan
Semenanjung Italia di bagian Selatan. Kondisi fisik yang lain akan diuraikan
berikut ini.
1 ) Iklim
Universitas Gunadarma Halaman 6
Makalah Geoteknik 2011
Eropa merupakan benua yang terletak di lintang tinggi, sehingga terletak di
kawasan beriklim sedang hingga dingin, bahkan ada wilayahnya di bagian
Utara yang telah masuk lingkaran Kutub Utara. Keadaan tersebut
menyebabkan Eropa mempunyai kondisi iklim berikut ini.
a) Di bagian pantai Barat dipengaruhi iklim laut dari Samudra Atlantik, arus
hangat yang mengalir dari Samudra Atlantik menyebabkan kawasan
pantai di daerah tersebut tidak membeku.
b) Di bagian tengah terjadi peralihan iklim maritim yang basah ke iklim
kontinen yang kering.
c) Di bagian Selatan dipengaruhi iklim Laut Mediterania dan angin dari
kawasan gurun yang panas, sehingga kondisi cuacanya menjadi lebih
hangat.
d) Di bagian Utara dipengaruhi iklim kutub yang dingin.
2 ) Gunung dan pegunungan di Eropa
Wilayah pegunungan di Eropa terdapat di bagian semenanjung-
semenanjungnya yang dibedakan atas pegunungan tua di kawasan Utara dan
pegunungan lipatan muda di kawasan Selatan.
Pegunungan di Eropa, yaitu gugusan pegunungan tua di Norwegia yang
membentang dari Utara ke Selatan dengan puncak tertinggi Gunung
Galdhopiggen (2.470 m), Pegunungan Alpen di kawasan Mediterania dengan
puncak tertinggi di Mount Blanc (4.808 m), Pegunungan Kaukasus di sebelah
Selatan dengan puncak tertinggi di Gunung Elbrus (5.633 m), dan Pegunungan
Ural di sebelah Timur yang merupakan batas alam antara Benua Eropa dengan
Benua Asia. Gunung-gunung di wilayah Benua Eropa pada umumnya masih
aktif, namun tidak terlalu tinggi, dan puncaknya diselimuti salju.
3 ) Sungai dan danau di Eropa
Universitas Gunadarma Halaman 7
Makalah Geoteknik 2011
Sungai-sungai di Eropa pada umumnya dijadikan sebagai batas alam
antarnegara, seperti Sungai Rhein (1.320 km) yang menjadi batas alam negara
Swiss, Liechtenstein, Austria, Prancis, dan Jerman. Selain itu, terdapat juga
Sungai Elbe dan Dapude di Jerman, Sungai Loire dan Sungai Ruhr di Prancis,
serta Sungai Uber dan Sungai Weiche di Polandia.
Sungai-sungai tersebut pada umumnya berhulu di Pegunungan Alpen dan
bermuara di Laut Baltik dan Laut Utara. Adapun persebaran danau di kawasan
Eropa banyak dijumpai di kawasan Utara, seperti Danau Vattern, Danau Vanem,
Danau Hyalmaren, Danau Stasyon di Swedia, Danau Orevesii, Danau Paulavesi,
Danau Ouluyami, Danau Inari di Finlandia, Danau Onega, dan Danau Ladoga di
Rusia.
C. Karakteristik Benua Eropa
Benua Eropa memiliki karakteristik atau ciri khas yang dapat membedakan
dari benua-benua lain yang ada di muka bumi ini. Berikut ini beberapa karakteristik
Benua Eropa.
1) Benua Eropa memiliki banyak fyord di kawasan Utara (Skandinavia).
2) Benua Eropa mayoritas penduduknya tinggal di daerah perkotaan.
3) Di Benua Eropa terdapat wilayah rawa terluas, yaitu Rawa Pripet (± 46.950 km²) di
perbatasan Belarusia - Rusia.
Fyord (berasal dari bahasa Norwegia; fjord) merupakan semacam teluk yang
berasal dari lelehan gletsjer atau glaciar yaitu tumpukan es yang sangat tebal dan
berat. Sebuah fyord oleh karena itu bisa sangat dalam dan sangat panjang. Fyord
banyak ditemukan di negara Skandinavia dan di Amerika Utara,
terutama Alaska dan Kanada.
D. Geografi Jerman
Universitas Gunadarma Halaman 8
Makalah Geoteknik 2011
Lokasi Jerman
Peta umum Jerman
Jerman adalah sebuah negara di Eropa Tengah , yang membentang
dari Alpen , di dataran Eropa Utara ke Laut Utara dan Laut Baltik. Wilayah Jerman
mencakup 357.021 km 2(137.847 sq mi), yang terdiri dari 349.223 km 2 (134.836 mil
²) tanah dan 7.798 km 2 (3.011 mil ²) air. Elevasi berkisar dari
pegunungan Alpen (titik tertinggi: yang Zugspitze pada 2.962 meter (9.718 kaki) di
selatan ke tepi Laut Utara (Nordsee) di barat laut dan Laut Baltik (Ostsee). Di Jerman
Pusat terdapat hutan dataran tinggi dan terdapat dataran rendah di Jerman utara yang
dilalui oleh beberapa sungai seperti Rhine , Danube, dan Elbe.
Iklim
Universitas Gunadarma Halaman 9
Makalah Geoteknik 2011
Jerman memiliki dua iklim yaitu sedang dan dingin .Sebagian besar daerah
Jerman terletak pada zona dingin dan daerah beriklim sedang dimana angin barat
mendominasi. Musim dingin relatif ringan dan musim panas relatif dingin. Di timur,
iklim menunjukkan fitur kontinental jelas (musim dingin bisa sangat dingin untuk
waktu yang lama) dan musim panas bisa menjadi sangat hangat. Di Eropa Tengah
dan selatan ada iklim transisi. Musim dingin yang ringan dan musim panas cenderung
dingin, meskipun suhu maksimal dapat melebihi 30 ° C (86 ° F ) selama beberapa hari
berturut-turut selama gelombang panas.Daerah terpanas Jerman dapat ditemukan di
barat-selatan. Musim panas di Eropa bisa menjadi sangat panas dengan suhu
melebihi 30 ° C (86 ° F ).
Penggunaan lahan
Jerman mencakup total 357.021 km ², yang 4.750 km ² adalah irigasi tanah dan
7.798 km ² ditutupi oleh air, danau terbesar adalah Danau Constance (seluas 536 km ²,
dengan 62% dari pantai yang Jerman), Müritz (117 km ²) dan Chiemsee (80 km
²). Mayoritas Jerman ditutupi oleh salah satu tanah yang subur (33%)
atau kehutanandan hutan (31%). Hanya 15% ditutupi oleh padang rumput permanen.
Jerman memiliki total 2.389 km dari garis pantai, dan perbatasan sebesar 3.621 km
(searah jarum jam dari utara: Denmark 68 km, Polandia 456 km, Republik Ceko 646
km, Austria 784 km, Swiss 334 km, Perancis 451 km, Luxembourg 138
km, Belgia 167 km, Belanda 577 km).
Gua
Sepanjang karst terdapat banyak gua dibentuk terutama dalam
lembah Hönne . Gua bersejarah terbesar Eropa terletak di Balve .
Sungai
Universitas Gunadarma Halaman 10
Makalah Geoteknik 2011
Utama Jerman sungai
Sungai utama di Jerman adalah:
Sungai Rhine (Rhein di Jerman ) dengan bagian Jerman dari 865 km (sungai utama
termasuk Neckar , yang utama dan Moselle (Mosel));
Sungai Elbe dengan bagian Jerman 727 km (juga mengalir ke Laut Utara ), dan,
Sungai Danube (Donau) dengan bagian Jerman dari 687 km.sungai penting lebih
lanjut meliputi Isar di tenggara, yang Utama di Jerman pusat, Neckar di barat daya,
dan Weser di Utara. Lihat juga daftar sungai-sungai di Jerman .
Masalah saat ini
Emisi dari pembakaran batu bara untuk industri berkontribusi ke udara menyebabkan
hujan asam (hasil dari emisi sulfur dioksida) yang merusak hutan. Pencemaran Laut
Baltik dari limbah industri ke sungai-sungai di Jerman timur (limbah berbahaya
pembuangan). Namun berita terakhir, gletser Jerman sudah menghilang.
Banjir melalui sungai setelah hujan deras, seperti selama 2002 banjir Eropa ,
atau lonjakan badai , seperti banjir Laut Utara pada tahun 1962 atau bersejarah
banjir 1634 dan 1362 yang mengubah garis pantai yang sekarang pantai
barat Schleswig-Holstein .
E. Karakteristik Tanah di Benua Eropa
Universitas Gunadarma Halaman 11
Makalah Geoteknik 2011
Dari sumber yang didapatkan, terdapat 4 jenis tanah yang memiliki karakteristik
berbeda di Benua Eropa, yaitu :
Tanah dengan akumulasi bawah permukaan mineral liat aktivitas rendah
dan kejenuhan basa rendah (dari bahasa Latin,Acris, yang berarti sangat asam).
Sebuah Akrisol terjadi pada tanah di daerah beriklim hangat dan basah di bagian
dari daerah tropis dan subtropis. Akrisol memiliki sifat kimia sedikit, rendahnya tingkat
nutrisi tanaman, tingginya tingkat aluminium dan kerentanan tinggi terhadap
erosi. Kondisi ini menjadi keterbatasan untuk penggunaan pertanian. Peta Eropa
menunjukkan terdapat daerah di Eropa yang memiliki akrisol tipe Coverdominan pada
tanah (kurang dari 1% di Eropa) .
Gambar : Erosi rill pada akrisol - profil Akrisol akibat erosi parit dalam
Universitas Gunadarma Halaman 12
AKRISOL
Makalah Geoteknik 2011
Asam tanah dengan lapisan disejajarkan menembus permukaan dari tanah
liat (dari bahasa Latin, albus, yang berarti putih dan eluere, yang berarti untuk
mencuci keluar).
Albeluvisols memiliki akumulasi dari tanah liat di bawah tanah dengan sebuah
kerusakan pada permukaan atas batas atau tidak teratur dan penetrasi mendalam.
Umumnya disebabkan oleh hasil dari proses mencair-membeku dalam
kondisi periglasial dan sering menunjukkan jaringan poligonal pemotongan pada garis
horizontal. Albeluvisols terjadi terutama di daerah beriklim lembab dan dingin. Juga
dikenal sebagai Podzoluvisols (FAO), tanah podsolik-Ortho (Rusia ) dan beberapa
sub order Alfisols (Taksonomi Tanah).
Gambar : lapisan albeluvisols di permukaan tanah
Universitas Gunadarma Halaman 13
ALBELUVISOLS
Makalah Geoteknik 2011
Andosol kebanyakan terbentuk dari sisa vulkanik (abu, batu apung, abu) dan
bahan induk terkait. Bahan kimia cepat pelapukan berpori, bahan permeabel, mineral
halus, di hadapan bahan organik, umumnya menghasilkan perkembangan pesat profil
tanah. Tanah lapisan atas gelap itu umumnya berbeda dalam warna dari bawah
tanah. Andosol terjadi di seluruh dunia di mana aktivitas gunung berapi sangat
umum. nama-nama internasional lainnya adalah Andisols (Taksonomi
Tanah), Vitrisols (Perancis) dan tanah abu vulkanik. Peta menunjukkan lokasi daerah
di Eropa mana Andosol adalah jenis tanah yang dominan.
Gambar: tanah subur rumput dikembangkan pada sisa abu vulkanik
Universitas Gunadarma Halaman 14
ANDOSOL
Makalah Geoteknik 2011
Anthrosol adalah tanah yang dibentuk atau diubah secara signifikan melalui kegiatan
manusia mulai dari istilah dalam budidaya panjang (teras misalnya), penambahan besar dan
pupuk organik mineral, aplikasi terus menerus di bumi (sods misalnya, kerang), irigasi dan
penambahan besar sedimen untuk budidaya basah melibatkan pelumpuran permukaan
tanah. Dan kimia karakteristik morfologi tanah ini bervariasi tergantung pada aktivitas
manusia yang spesifik. Anthrosols juga dikenal sebagai tanah plaggen, tanah padi, tanah Oasis.
Peta menunjukkan lokasi daerah di Eropa mana Anthrosols adalah jenis tanah yang dominan.
Pada skala benua Eropa, itu adalah tanah dominan dalam waktu kurang dari 0,1%
dari Eropa tetapi secara lokal bisa menjadi sangat penting.
Gambar : "Plaggen" pemupukan dari waktu ke waktu telah menyebabkan permukaan tanah terangkat.
Universitas Gunadarma Halaman 15
ANTRHOSOL
Makalah Geoteknik 2011
F. Karakteristik Batuan dan Mineral di Benua Eropa
Batuan
Batuan yang sering ditemukan di wilayah Eropa adalah batu kapur karena terdapat
banyak gua batu kapur di wilayah Jerman salah satunya. Batu kapur (bahasa
Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri
dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut.
Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di
lantai samudra sebagai pelagicooze (lihat lysocline untuk informasi tentang dissolusi calcite).
Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air
tanah yang presipitasi material di gua). Ini menciptakan
speleothem seperti stalagmit dan stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu
kapur Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur
membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen.
Batu kapur memiliki karakteristik sebagai berikut :
Dapat terkikis jika terkena air terus menerus
Berwarna putih kekuning-kuningan
Mineral
Di eropa terutama di Benua Eropa khususnya di Negara Jerman, sering
ditemukan mineral Gipsum yang terdapat pada gua di wilayah tersebut. Maka, kami
menggunakan mineral ini sebagai contoh.
Universitas Gunadarma Halaman 16
Makalah Geoteknik 2011
Contoh : Gipsum
Mawar Gurun, panjang 47 cm
Umum
Kalsium mineral
Kalsium sulfat CaSO4·2H2O
Kata gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani μαγειρεύω, yang
artinya memasak. Disebut memasak karena di daerah Montmartre, Paris, pada
beberapa abad yang lalu orang-orangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan,
dan material tersebut kemudian disebat dengan plester dari Paris.
Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu
yang lama, sehingga gipsum jarang ditemui dalam bentuk butiran atau pasir. Tetapi
ada suatu kejadian unik di White Sands National Monument, di negara bagian New
Mexico, Amerika Serikat, terdapat 710 km² pasir gipsum putih yang cukup sebagai
bahan baku untuk industri drywall selama 1000 tahun. Kristal gipsum terbesar dengan
panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan di Naica, Chihuihua, Mexico. Gipsum
banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu Jamaika, Iran, Thailand, Spanyol
(penghasil gipsum terbesar di Eropa), Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Manitoba,
Ontario, Canada, New York, Michigan, Indiana, Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma,
Arizona, New Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Paris, California, New South Wales,
Kalimantan, dan Jawa Barat.
Universitas Gunadarma Halaman 17
Makalah Geoteknik 2011
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang
mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis
hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu dari
beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut adalah
karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini diendapkan di laut, danau, gua
dan di lapisan garam karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas
atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi basanit
(CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum
yang berada di atas suhu 108 °F atau 42 °C dalam air murni akan berubah menjadi
anhidrit.
Klasifikasi
Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan,
gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan
belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua
kapur, tudung kubah garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di
daerah batu gamping.
Pembentukan
Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang
bervariasi. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses
evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah.
Sebagai mineral evaporit, endapan gipsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan
sedimen batu gamping, serpih merah, batu pasir, lempung, dan garam batu, serta
sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen.
Deskripsi
Gipsum termasuk mineral dengan sistem kristal monoklin 2/m, namun kristal
gipsnya masuk ke dalam sistem kristal orthorombik. Gipsum umumnya berwarna
putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Hal ini tergantung mineral pengotor
yang berasosiasi dengan gipsum. Gipsum umumnya memiliki sifat lunak dan pejal
Universitas Gunadarma Halaman 18
Makalah Geoteknik 2011
dengan skala Mohs 1,5 – 2. Berat jenis gipsum antara 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air
1,8 gr/liter pada 0 °C yang meningkat menjadi 2,1 gr/liter pada 40 °C, tapi menurun
lagi ketika suhu semakin tinggi. Gipsum memiliki pecahan yang baik, antara 660
sampai dengan 1140 dan belahannya adalah jenis choncoidal. Gipsum memiliki kilap
sutra hingga kilap lilin, tergantung dari jenisnya.
Kegunaan
Gipsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
Beberapa kegunaan gipsum pada bangunan yaitu :
Drywall
Bahan perekat.
Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19, gipsum
Nova Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister, digunakan dalam
jumlah yang besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.
Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu
menjadi langka pada Zaman Perunggu, gipsum digunakan sebagai bahan
bangunan.
Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
Untuk bahan baku kapur tulis
Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen
Sebagai indikator pada tanah dan air
Universitas Gunadarma Halaman 19
Makalah Geoteknik 2011
G. Bencana Alam di Benua Eropa
Erosi tanah
Erosi tanah adalah proses alami, yang terjadi dari waktu ke waktu, dan memang itu
adalah proses yang sangat penting untuk pembentukan tanah di tempat
pertama. Sehubungan dengan degradasi tanah, masalah yang paling terkait dengan
erosi, di mana tingkat kerusakan alam telah meningkat secara signifikan terutama oleh
aktivitas manusia. Erosi tanah oleh air merupakan masalah yang tersebar di seluruh
Eropa.
Proses erosi tanah melibatkan detasemen bahan dengan dua proses, dampak
hujan dan traksi aliran, dan diangkut baik dengan penyebaran melalui udara atau
dengan aliran air darat. Hempasan adalah laju langsung yang paling penting dari erosi
tanah berat oleh air dan karena itu proses yang mempengaruhi hempasan memainkan
peran penting dalam setiap analisis intensitas erosi tanah.
Dengan menghilangkan lapisan atas tanah yang paling subur, erosi tanah dan
mengurangi produktivitas, di mana tanah yang dangkal, dapat mengakibatkan
kerugian ireversibel tanah pertanian alami. Bahkan di kedalaman tanah yang baik,
hilangnya tanah lapisan atas sering kali tidak mencolok tetapi tetap berpotensi
merusak.Tingkat keparahan erosi umumnya terkait dengan pengembangan saluran
sementara atau permanen yang terkikis atau selokan yang bisa bertindak sebagai
fragmen tanah pertanian. Tanah dihapus oleh hempasan dari darat, misalnya saat
badai besar, terakumulasi di bawah wilayah terkikis, pada kasus berat memblokir
jalan raya atau saluran drainase dan bangunan membanjiri.
Universitas Gunadarma Halaman 20
Makalah Geoteknik 2011
Laju erosi sangat sensitif terhadap keduanya menggunakan iklim dan tanah,
serta praktek konservasi rinci di tingkat petani. Terutama wilayah Mediterania yang
rentan terhadap erosi karena berada pada periode kering yang lama diikuti dengan
semburan berat yang menyebabkan hujan, jatuh di lereng curam dengan tanah rapuh.
Namun, erosi masih merupakan masalah serius di Eropa Tengah, dan berpotensi
meningkat. Di wilayah Mediterania, erosi telah mencapai tahap ireversibilitas dan di
beberapa tempat erosi telah praktis berhenti karena tidak ada tanah yang tersisa.
Dengan tingkat pembentukan tanah yang sangat lambat, hilangnya tanah lebih
dari 1 t ha -1 tahun -1 dapat dianggap tidak dapat diubah dalam rentang waktu 50-100
tahun. Kerugian dari 20 sampai 40 t ha -1 pada individu, yang mungkin terjadi sekali
setiap dua atau tiga tahun, diukur secara teratur di Eropa dengan kerugian lebih dari
100 t ha -1 pada kejadian ekstrem. Penyebab utama erosi tanah yaitu praktek-praktek
pertanian yang tidak tepat, deforestasi, berlebihan, kebakaran hutan dan kegiatan
konstruksi.
Erosi Pantai
Kelima garis pantai Eropa sedang disapu habis oleh laut dan semakin sering
terjadi badai dan banjir. Sebuah studi yang diprakarsai oleh eksekutif Uni Eropa yang
telah diterbitkan, menemukan bahwa garis pantai di Eropa mundur rata-rata sebesar
antara 0,5 dan 2 meter per tahun bahkan hingga 15 meter dalam beberapa kasus yang
dapat mengakibatkan tersapunya rumah ke laut dan jalan pesisir menjadi runtuh .
55% dari garis pantai Polandia telah terkikis, penelitian mengatakan,
menambahkan bahwa efek berbeda, tergantung pada jenis pantai. Seperempat dari
pantai Belgia, misalnya, mengikis hingga dua pertiga dari pantai. Namun, pantai
Finlandia hampir tidak terkikis akibat batuan keras.
Universitas Gunadarma Halaman 21
Makalah Geoteknik 2011
Sementara erosi pantai adalah murni bencana alam, pengembangan kawasan
pesisir dan hulu sungai telah mengganggu keseimbangan alam, peneliti mengatakan.
Biaya penanggulangan erosi meningkat, Komisi Eropa mengatakan, dengan
pemerintah di 25 negara anggota, termasuk mereka yang bergabung bulan ini,
pengeluaran 3,2 miliar € (euro) per tahun dapat memerangi masalah.
Dampak pada kehidupan manusia akibat erosi juga berkembang karena lebih
banyak orang memilih untuk tinggal dekat dengan pantai. Selama 50 tahun terakhir
penduduk pesisir memiliki lebih dari dua kali lipat menjadi 70 juta atau 16 % orang
di Eropa.
Sinkhole(lubang menganga) di Kota Schmalkalden, Jerman
Kemunculan Sinkhole (lubang menganga) ini muncul di area pemukiman
penduduk di Kota Schmalkalden, negara bagian Thuringia, Jerman dan sangat
mengejutkan warga setempat. Sinkhole di Jerman ini mempunyai diameter 30 meter
dan kedalaman 20 meter, lebih dangkal 10 meter dibanding lubang di Guetemala
pasca badai tropis Agatha.
Badan Geologi Kota Schmalkalden tersebut melalui Lutz Katschmann, hanya
memberi penjelasan “kemungkinan”, menurutnya lubang ini terjadi akibat formasi
bebatuan yang terdiri dari batuan garam, batu kapur dan kalsium sulfat yang terus
terkikis oleh air, yang efeknya terbentuk sebuah rongga besar yang berakhir pada
longsor atau fenomena ini biasa disebut sinkhole.
Katschman juga menambahkan bahwa fenomena kemunculan lubang sudah
biasa terjadi di Thuringia, bahwa terdapat kemunculan 20 lubang lebih kecil disana
setiap tahunnya. Dan cara satu-satunya menutup lubang ini dengan menambalnya
dengan kerikil, katanya.
Universitas Gunadarma Halaman 22
Makalah Geoteknik 2011
Gambar : sinkhole di Kota Schmalkalden, Jerman
Tsunami
Sebuah penggambaran shoaling gelombang .
Karena aktivitas seismik dan vulkanik di lempeng tektonik sepanjang Cincin
Api Pasifik , maka tsunami terjadi paling sering terjadi di Samudra Pasifik . Mungkin
dimanapun ombak air besar ditemukan, termasuk pedalaman danau, di mana mereka
dapat disebabkan oleh tanah longsor dan calving gletser. Jika tsunami sangat kecil,
non-destruktif dan tidak terdeteksi tanpa peralatan khusus, hal itu sering terjadi
sebagai akibat dari gempa bumi kecil dan aktivitas bumi lainnya.
Universitas Gunadarma Halaman 23
Makalah Geoteknik 2011
Pada awal 426 SM, sejarawan Yunani Thucydides bertanya dalam
bukunya Sejarah Perang Peloponnesia (3.89.1-6) tentang penyebab tsunami. Dia
berpendapat bahwa hal itu hanya dapat dijelaskan sebagai konsekuensi dari gempa
laut, dan tidak bisa melihat kemungkinan penyebab lain untuk fenomena ini.
Eropa
6100 SM - Storegga Slide , Norwegia - The slide Storegga menghasilkan tsunami
besar yang dicuci melalui Samudra Atlantik Utara,
memukul Norwegia , Islandia dan pantai timur Skotlandia , di mana ia mencapai
ketinggian 21 meter, dan bahkan dicuci selama beberapa Pulau Shetland .
11 Januari 1683 - Gempa yang terjadi di Italia memicu tsunami yang
menewaskan lebih dari 1000 orang.
6 Februari 1783 - Sebuah lepas pantai gempa di Italia Selatan menyebabkan
tsunami yang menewaskan sekitar 1500 orang.
20 September 1867 - Sebuah gempa bumi di Yunani menyebabkan tsunami yang
menewaskan 12 orang.
11 September 1930 - 2 orang tewas akibat tsunami di Italia, yang disebabkan oleh
gempa bawah laut berukuran 7.7 pada Skala Ritcher .
9 Juli 1956 - Sebuah gempa bumi di Yunani menimbulkan tsunami yang
tenggelam 4 orang.
28 Februari 1969 - Sebuah gempa bumi bawah laut berkekuatan 7,3 pada Skala
Ritcher , dengan pusatnya dari pantai Portugal , menyebabkan tsunami yang
melanda Portugal Utara , bagian dariSpanyol , dan Maroko . Tidak ada kehidupan
yang hilang.
16 Oktober 1979 - 23 orang meninggal ketika pantai Nice , Perancis , dilanda
tsunami, yang disebabkan oleh tanah longsor bawah laut. Laut tiba-tiba surut dari
pantai dan kembali dalam dua gelombang besar, memukul hamparan pantai 36
mil-panjang. Ratusan perahu terbalik, dan 11 orang yang bekerja di sebuah
galangan kapal tenggelam.
13 Desember 1990 - 6 orang meninggal ketika gempa bumi bawah laut di Italia
menyebabkan tsunami.
17 Agustus 1999 – Tahun 1999 Izmit gempa di Northwest Turki memicu tsunami
tinggi 2 meter di Laut Marmara .
Universitas Gunadarma Halaman 24
Makalah Geoteknik 2011
Gempa
Zona gempa di Jerman
Gempa bumi di Jerman relatif lemah namun terjadi beberapa kali dalam
setahun, beberapa dari mereka di daerah pertambangan batu bara di tempat yang
sedang set mereka.Menyusul gempa 4.0, dihubungkan dengan pertambangan dan
berpusat di Saarwellingen. Dilaporkan, gempa melanda cerobong dan menyebabkan
listrik padam.
Sebagian besar gempa terjadi dalam seismik zona aktif yang berhubungan
dengan Rhine Rift Valley yang membentang dari Basel , Swiss , ke Benelux negara,
khususnya dalam " Cologne Teluk ". Ada juga gempa zona di tepi utara Alpen ,
sekitar Danau Constance , di Vogtland , sekitar Gera dan di Leipzig polos.
Jerman transeksi oleh bagian dari Eropa Kenozoikum Rift Sistem , khususnya
Upper dan Lower Rhine Grabens dan daerah-daerah tersebut tetap tektonik aktif hari
ini. Zona ini deformasi intraplate disebabkan oleh efek berkelanjutan dari orogeni
Alpine sebagai lempeng Afrika terus mendorong utara ke Lempeng Eurasia .
Seismolog menganggap gempa bumi sampai dengan 6,4 pada skala Richter
teoritis mungkin dalam Rhine Graben zona gempa bawah. Namun, wilayah ini adalah
yang paling seismik aktif dan mengalami gempa terkuat di Jerman. Sebuah gempa
kuat (sekitar 5,5-6,0 pada skala Richter) terjadi di sana kira-kira setiap 200 tahun rata-
rata. Sebuah gempa kuat akan membahayakan kota termasuk Aachen , Bonn , Düren ,
Düsseldorf , Grevenbroich , Heinsberg , Koblenz , Cologne , dan Leverkusen.
Universitas Gunadarma Halaman 25
Makalah Geoteknik 2011
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Di belahan bumi bagian manapun bencana alam pasti terjadi. Namun, hal
yang membedakan benua satu dengan benua yang lain adalah bagaimana cara
pemerintah ataupun masyarakat untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan
menanggulangi bencana alam tersebut.
Ternyata karakteristik dari tanah, batuan, dan mineral terhadap bencana alam
saling berkaitan erat. Batu kapur dan gipsum yang mudah terkikis jika terkena air
terus menerus perlu diwaspadai penggunaannya dalam pembangunan. Begitupun
dengan pembangunan sarana dan prasarana di jenis tanah yang berbeda-beda.
Telah banyak peralatan yang diciptakan oleh peneliti di seluruh dunia untuk
mendeteksi gejala-gejala akan terjadinya bencana alam. Menggunakan peralatan
tersebut dengan bijaksana menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat di dunia.
3.2 Saran
Dalam periode perubahan yang cepat dalam keduanya menggunakan iklim dan
tanah, karena perubahan global, kebijakan pertanian direvisi dan mengubah kekuatan
pasar internasional, adalah sangat penting untuk dapat menilai keadaan erosi tanah di
tingkat Eropa, menggunakan metodologi objektif . Metodologi ini juga harus
memungkinkan penilaian erosi harus diulang sebagai perubahan kondisi, atau untuk
mengeksplorasi implikasi skala luas perubahan global dalam pemanfaatan
lahan. Hasil penerapan metodologi tersebut dapat memberikan perkiraan biaya
keseluruhan yang timbul akibat erosi dan dapat mengidentifikasi area mana yang
perlu dilakukan perbaikan secepat mungkin.
Universitas Gunadarma Halaman 26
Makalah Geoteknik 2011
Melanjutkan langkah penyuntikkan gas karbondioksida ke kedalaman 600 meter dari
permukaan yang telah dilakukan oleh Jerman. Penyimpanan gas karbon dioksida di dalam
tanah merupakan salah satu pilihan untuk mengatasi emisinya yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Sejumlah ilmuwan juga tengah mengembangkan teknologi alternatif untuk
menekan laju kenaikan kadar karbon dioksida di atmosfer yang menjadi biang pemanasan
global. "Menyimpan karbon dioksida di dalam tanah akan memperlambat pemanasan global,
sementara para ilmuwan memiliki waktu lebih banyak untuk mencari sumber energi
alternatif," ujar Reinhard Huettl, Direktur Sains lembaga geofisika Jerman, GTZ.
Menjaga kelestarian hutan dan pesisir pantai pun harus terus dilakukan untuk
mencegah terjadinya erosi dan abrasi. Melakukan reboisasi (penghijauan) di hutan gundul
dan pesisir pantai akan menjadi warisan bagi generasi penerus untuk merasakan keindahan
bumi.
Universitas Gunadarma Halaman 27
Makalah Geoteknik 2011
REFERENSI
http://en.wikipedia.org/wiki/2002_European_floods&rurl
http://en.wikipedia.org/wiki/2003_European_heat_wave&rurl
http://en.wikipedia.org/wiki/2006_European_floods&rurl
http://en.wikipedia.org/wiki/2010_Central_European_floods&rurl
http://en.wikipedia.org/wiki/Earthquakes_in_Germany&rurl
http://en.wikipedia.org/wiki/Geography_of_Germany
http://eusoils.jrc.ec.europa.eu/esdb_archive/pesera/pesera_cd/sect_h6.htm
http://eusoils.jrc.ec.europa.eu/projects/soil_atlas/pages/28.html
http://eusoils.jrc.ec.europa.eu/projects/soil_atlas/pages/28.html
http://library.thinkquest.org/J0112187/germany_geography.htm
http://top-topics.thefullwiki.org/Natural_disasters_in_Germany
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/country/2001/gmmyb01.pdf
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.mii.org/commonminerals.html
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.britannica.com/bps/media-view/19254/0/0/0&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiJ5ZJOF4avTa_YoK1Zun7jqvPrfQ
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.britannica.com/bps/media-view/19254/0/0/0&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiJ5ZJOF4avTa_YoK1Zun7jqvPrfQ
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://maps.grida.no/go/graphic/major-mineral-fuel-resources-in-europe-caucasus-and-central-asia1&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi4V2eRWTSoiF4kIwp4zIh_lze4cg
http://www.germanculture.com.ua/library/facts/bl_geography.htm
http://www.mii.org/commonminerals.html
http://www.preventionweb.net/english/professional/maps/v.php?id=3831
http://www.showcaves.com/english/de/Geology.html
http://www.smh.com.au/articles/2004/05/18/1084783511316.html?from=moreStories
Universitas Gunadarma Halaman 28