geopolitik dan geostrategi

8
RESUME Wawasan Nasional sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Bangsa Indonesia Disusun Oleh : Nama : Uut Prihonggo Nim : K2510063 Prodi : Pendidikan Teknik Mesin PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

description

geopolitik dan geostrategi

Transcript of geopolitik dan geostrategi

Page 1: geopolitik dan geostrategi

RESUME

Wawasan Nasional sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Bangsa Indonesia

Disusun Oleh :

Nama : Uut Prihonggo

Nim : K2510063

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: geopolitik dan geostrategi

UUT PRIHONGGO K2510063 PTM – JPTK – FKIP - UNS

Resume Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Geostartegi Bangsa Indonesia PKn 1

Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya

menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau

visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional

Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi

”Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga

lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.

Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara)

merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa

Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi

politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.

Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang terdiri

dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu

atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas

pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi

lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi

wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.

Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari

kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.

Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan

artinya pandangan tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang,

cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan

kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan

kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudera,

yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara”

digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan

lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Atau

cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan lingkungannya, dengan

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayahh dalam

penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 3: geopolitik dan geostrategi

UUT PRIHONGGO K2510063 PTM – JPTK – FKIP - UNS

Resume Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Geostartegi Bangsa Indonesia PKn 2

Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau

rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa

yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuaidengan konsep

wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh

pula.

Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara

Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi wawasan nusanatara adalah

sebagai berikut.

Aspek Historis

Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang bersatu

dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :

a. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah, kehidupan

sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan, kesengsaraan, kemiskinan dan

kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri bangsa Indonesia. Politik

Devide et impera. Dengan adanya politik ini orang-orang Indonesia justru melawan

bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan melawan penjajah selalu ada pahlawan,

tetapi juga ada pengkhianat bangsa.

b. Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah Indonesia

adalah wialayah bekas jajahan Belanda. Wilayah Hindia Belanda ini masih terpisah-pisah

berdasarkan ketentuan Ordonansi 1939 dimana laut teritorial Hindia Belanda adalah

sejauh 3 (tiga) mil. Dengan adanya ordonansi tersebut, laut atau perairan yang ada diluar

3 mil tersebut merupakan lautan bebas dan berlaku sebagai perairan internasional.

Sebagai bangsa yang terpecah-pecah dan terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian

besar bagi bangsa Indonesia. Keadaan tersebut tidak mendukung kita dalam mewujudkan

bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Untuk bisa keluar dari keadaan tersebut kita

membutuhkan semangat kebangsaan yang melahirkan visi bangsa yang bersatu. Upaya untuk

mewujudkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang utuh tidak lagi terpisah baru terjadi 12

tahun kemudian setelah Indonesia merdeka yaitu ketika Perdana Menteri Djuanda

mengeluarkan pernyataan yang selanjutnya disebut sebagai Deklarasi Djuanda pada 13

Desember 1957. Isi pokok dari deklarasi tersebut menyatakan bahwa laut territorial Indonesia

tidak lagi sejauh 3 mili melainkan selebar 12 mil dan secara resmi menggantikam Ordonansi

1939. Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam UU No.4/Prp Tahun 1960 tentang perairan

Indonesia yang berisi

Page 4: geopolitik dan geostrategi

UUT PRIHONGGO K2510063 PTM – JPTK – FKIP - UNS

Resume Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Geostartegi Bangsa Indonesia PKn 3

1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman

Indonesia;

2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut;

3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi

dalam dari garis dasar.

Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara dimana laut

tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai perairan Indonesia

diperbaharui dengan UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.

Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum internasional. Melalui perjuangan

panjanag akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April menerima “The United Nation

Convention On The Law Of the Sea” (UNCLOS). Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982

tersebut Indonesia diakui sebagai negara dengan asas Negara Kepulauan (Archipelago State).

Aspek Geografis dan Sosial Budaya

Dari segi geografis dan Sosial Budaya Indonesia merupakan negara bangsa

dengan wialayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan

dan heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui visi menjadi bangsa yang

satu dan utuh. Keunikan wilayah dan heterogenitas itu sebagai berikut.

1. Indonesia bercirikam negara kepulauan atau maritime;

2. Indonesia terletak anata dua benua dan dua sameudera(posisi silang);

3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa;

4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim;

5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkum pasifik dan Mediterania;

6. Wilayah subur dan dapat dihuni;

7. Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam;

8. Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang beragam;

9. Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang besar, sebanyak 218.868 juta jiwa (tahun

2005 – www.datastatistik-Indonesia.com)

Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Prinsip geopolitik bahwa bangsa Indonesia memanndang wikayahnya sebagai ruang

hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah sebagai

ruang hidup (lebensraum). Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah bangaimanan

menjadikan bangsa dan wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan utuh. Kepentingan

Page 5: geopolitik dan geostrategi

UUT PRIHONGGO K2510063 PTM – JPTK – FKIP - UNS

Resume Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Geostartegi Bangsa Indonesia PKn 4

nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi

nasional

Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Bangsa Indonesia

Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya

perlu memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia

diterjemahkan dalam konsepsi Wawasan Nusantara, sedangkan geostrategi bangsa Indonesia

dirumuskan dalam konsepsi Ketahanan Nasional.

Ketahanan Nasional merupakan salah satu konsepsi politik dari Negara Republik

Indonesia. Ketahanan Nasional dapat dikatakan sebagai konsep geostrateginya bangsa

Indonesia. Dengan kta lain, geostartegi bangsa Indonesia diwujudkan melalui konsep

ketahanan nasional.

Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan

untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Ketahanan nasional sebagai

geostrategi bangsa Indonesia memiliki pengertian bahwa konsep ketahanan nasional

merupakan pendekatan yang digunakan bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan

dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Ketahanan nasional sebagai suatu

pendekatan merupakan salah satu pengertian dari konsepsi ketahan nasional itu sendiri.

Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahan nasional.yaitu :

1. Ketahanan Nasional sebagai suatu kondisi. Perspektif ini melihat Ketahanan Nasional

sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi. Keadaan atau

kondisi ideal demikian memungkinkan suatu negara memiliki kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu mengahadapi segala macam

ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan;

2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam menjalankan

suatu kegiatan khususnya pembangunan negara . Sebagai suatu pendekatan, ketahanan

nasional menggambarkan penedekatan yang integral. Integral dalam arti penedekatan

yang mencerminkan anatara segala aspek/isi, pada saat membangun maupun pemecahan

masalah kehidupan. Dalam hal pemikiran, pendekatan ini menggunakan pemikiran

kesisteman (system thinking);

3. Ketahanan Nasional sebagai suatu doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu

konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan

Page 6: geopolitik dan geostrategi

UUT PRIHONGGO K2510063 PTM – JPTK – FKIP - UNS

Resume Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Geostartegi Bangsa Indonesia PKn 5

penyelenggaraan bernegara. Sebagai doktrin dasar nasional konsep ketahanan nasional

dimasukkan dalam GBHN agar setiap orang, masyarakat dan penyelenggara negara

menerima dan menjalankannya.

Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional

Konsepsisi ketahanan nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di

Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasiona bermula pada awal tahun 1960-an pada

kalangan militer angjatan darae yang sekarang bernama SESKOAD. Masa itu adalah sedang

meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Pengaruh

Komunisme menjalar samapai kawasan Indo Cina sehingga satu persatu kawasan Indo Cina

seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan infiltrasi komunis mulai masuk ke Thailand,

Malaysia dan Singapura. Akankan efek domino itu akan terus ke Indonesia?

Concern atas fenomena tersebut mempengaruhi para pemikir militer di SSKAD (pada

masa itu). Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian terseut, yaitu tidak adanya

perlawanan yang gigih dan ulet di Indo Cina dalam menghadapi ekspansi Komunis. Bila

dibandingkan dengan Indonesia, kekuatan apa yang dimiliki bangsa ini, sehingga mampu

menghadapi berbagai ancaman termasuk pemeberontakan dala negeri. Jawaban sementara

dari kalangan pemikir tersebut adalah adanya kemampuan teritorial dan perang gerilya.

Tahun 1960-an terjadi gerakan Komunis di Filiphina, Singapura dan Thailand. Bahkan

gerakan komunis Indonesia berhasil mengadakan pemberontakan pada 30 September 1965,

namun akhirnya dapat diatasi menyadari atas berbagai kejadian tersebutr, semakin kuata

gagasan pemikiran tentang kekuatan apa yang seharusnya ada dalam masyarakat dan abngsa

Indonesia agar kedaulatan dan keutuhan bangsa negara Indonesia terjamin di masa-masa

mendatang. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah adanya kekuatan nasional yang anatara

lain berupa unsure kesatuan dan persatuan kukatan nasional. Pengembangan atasa pemikiran

tersebut dilnjutkan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional). Dalam pemikiran

Lemhanas tahun 1968 telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsure-unsur dari

tata kehidupan nasional yang berupa ideology, politik, social, ekonomi dan militer. Pada

tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang menjadi pertanda dari ditinggalkannya

konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri terdapaty konsep kekuatan.

Konsepsi Ketahan nasional waktu itu dirumuskan sebagai keuletan dan daya tahan suatu

bangsa yang mengandung kemampuan mngembangkan kekuatan nasional yang ditujukan

untuk mengahadapi segala anaman dan kekuatan membahayakan kelangsungn hidup negara

dan bangsa Indonesia. Kata “segala” menunjukkan kesadaran akan spectrum ancaman yang

Page 7: geopolitik dan geostrategi

UUT PRIHONGGO K2510063 PTM – JPTK – FKIP - UNS

Resume Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Geostartegi Bangsa Indonesia PKn 6

lebih dari sekedar ancaman komunis dan atau pemberontakan.Kesadaran akan spectrum ini

diperluas tahun 1972 menjadi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG).

Konsepsi Ketahanan Nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa

yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan

kekuatan nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan

dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak

langsung yang membahayakan identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara

serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional.

Unsur Unsur Ketahanan Nasional

Unsur elemen atau faktor yang mempengaruhi kekuatan/ketahanan nasional suatu

negara terdiri atas beberapa aspek.

a. Unsur atau Gatra Penduduk

Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara

yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi dua hal

yaitu aspek kualitas dan kuantitas.

b. Unsur atau Gatra Wilayah

Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Hal ini terkait dengan

wilayah negara meliputi :

1) Bentuk wilayah negara nerupa negara pantai, negara kepulauan atau negara

continental;

2) Luas wilayah Negara;

3) Posisi geografis, astronomis dan geologis Negara;

4) Daya dukung wilayah negara, ada negara yang habitable dan unhabitable.

c. Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam

Hal-hal yang berkaitan dengan unsure sumber daya alam sebagai elemen ketahan

nasional meliputi :

1) Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alam

hewani, namabati dan tambang;

2) Kemampuan mengeskplorasi sumber daya alam;

3) Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan

lingkungan hidup;

4) Kontrol atas sumber daya alam.

d. Unsur atau Gatra di Bidang Ideologi

Page 8: geopolitik dan geostrategi

UUT PRIHONGGO K2510063 PTM – JPTK – FKIP - UNS

Resume Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Geostartegi Bangsa Indonesia PKn 7

Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa karena ideology bagi suatu bangsa

memiliki dua fungsi poko yaitu:

1) Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan artinya

nilai-nilai yang terkandung dalam ideology itu menjadi cita-cita yang hendak dituju

secara bersama;

2) Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat ang bersangkutan, artinya masyarakat

yang banyak dan beragam itu bersedia menjadikan ideology sebagai milik bersama

dan menjadikannya bersatu..

e. Unsur atau Gatra di Bidang Politik

Politik penyelenggaraan negara sangat mempengaruhi kekuatan nasional yang

ditinjau dari beberapa aspek :

1) Sistem politik suatu Negara;

2) Sistem pemerintahan suatu Negara;

3) Bentuk pemerintahan suatu Negara;

4) Bentuk negara suatu Negara.

f. Unsur atau Gatra di Bidang Ekonomi yang berkaitan denan sistem ekonomi sutu negra

baik yang menganut sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi sosialis.

g. Unsur atau Gatra di Bidang Sosial Budaya yang berkaitan dengan akulturasi dan

asimilasi budaya dan masyarakat di suatu negara.

h. Unsur atau Gatra di Bidang Pertahanan Keamanan yang berkaitan ancaman militer yang

dihadapi sutu negara dari negra lain, sehingga unsure utama pertahanan dan keamanan

berada ditangan tentara (militer).

Referensi:

Winarno, S.PD, M.Si, Paradigma Baru : Pendidikan Kewarganegaraan. Bumi Aksara.

Jakarta : 2007.

Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintah Konstitusional di Indonesia, Jakarta : Grafitti,

1995.