GEOMORFOLOGI Untuk SIG (Sistem Informasi...
Transcript of GEOMORFOLOGI Untuk SIG (Sistem Informasi...
PERPUTARAN BUMI PADA SUMBUNYA
GEOMORFOLOGI
Untuk SIG (Sistem Informasi Geografi) (Disampaikan pada Workshop dan Pelatihan Open Data untuk Analisa Spasial)
R. SUYARTO
Geomorfologi/Geomorphology
Ilmu yang mempelajari tentang Permukaan bumi
Geo : Bumi Morfo : Permukaan
Logi : Ilmu
PENDAHULUAN
1. GEOMORFOLOGI : Kajian tentang bentuklahan (Lobeck, 1939)
Bentuk permukaan bumi akan berubah akibat dinamika tatasurya (gerakan dan dinamika)
Revolusi dan Rotasi Bumi
DINAMIKA BUMI
BUMI
SIFAT-SIFAT ALAMI AKTIVITAS MANUSIA
GERAKAN PERMUKAAN
BUMI
DEFORMASI PERMUKAAN BUMI
Dinamika tektonik lempeng dunia
4. Geomorfologi : Studi landform dan hubungannya dengan struktur dan proses dan keterkaitannya dalam suatu tatanan keruangan (Van Zuidam, 1979)
Struktur dan materi penyusun
Columnar Joint di Flores Timur
A
Divergent
B
Convergent
C
Transform
Continental crust
rift valley
Oceanic crust mid-ocean ridge
2 continental plates mountain range
Plates move against each other
Stress builds up
Stress is released
earthquake
2 oceanic plates or oceanic + continental subduction
A
Divergent
B
Convergent
C
Transform
•plates are moving apart
•new crust is created
•Magma is coming to the surface
•plates are coming together •crust is returning to the mantle
•plates are slipping past each other
•crust is not created or destroyed
Struktural/Kerak/Lempeng
LINGKUP GEOMORFOLOGI
• 1. Morfologi/Morfophology : Bentuklahan
a. Morfografi : Deskripsi tentang bentuklahan
b. Morfometri : Menekankan aspek ukuran
2. Proses Geomorfologi
a. Morfo Struktur pasif : Proses yang bekerja secara pasif tanpa gerakan (pelapukan, struktur
geologi, litologi)
b. Morfo Struktur aktif : Proses tenaga endogen
c. Morfo Struktur dinamik : Proses tenaga exogen
3. Morfokronologi/Genesis
Mempelajari kronologi/sejarah dan juga umurnya
4. Morfoaransement/Morphoarrangement
Geomorfologi dalam kontek lingkungan secara alami
LINGKUP GEOMORFOLOGI
Bentuklahan/landform : Karakteristik komposisi tertentu dengan julat katrakteristik komposisi tertentu dimana dijumpai (Way, 1973)
Contoh : Delta, kipas aluvial, sandune, dll
Delta : Relief datar
Material aluvium
Struktur Berlapis : Lapisan atas – halus – top of bed
Lapisan tengah – kasar – fore set bed
Lapisan dasar – halus – bottom of bed
Fenomena permukaan bumi sebagai dasar analisis (Data dasar sebagai alat analisis)
• Fenomena alam (gunung, pegunungan, lembah, sungai, fall, G.api,
gempa dll)
• Topografi/bentang alam (gunung,lembah, gurun,gumuk pasir dll)
• Morfografi (Pola aliran sungai, pola garis kontur, pola torehan dll)
• Vegetasi/Penggunaan Lahan (Bambu, pandan,jati, hutan, savana, sawah
dll)
Bahan diskusi: • Ada bentuklahan pantai lan-dai
dan pantai terjal. Tentu-nya masing-masing akibat proses yang berbeda, proses apa saja?
• Akibat proses yang berbeda akan menghasilkan asosiasi bentuklahan yang berbeda pula. Apa saja?
• Informasi apa yang dapat kita peroleh dari selembar peta rupabumi?
Kata kunci: • Abrasi • Pengendapan dan pasang surut. • Tebing (cliff), dataran abrasi
(platform), tebing bergan-tung, teras pantai.
• Beting, spit, lagun, delta, rawa payau.
Pantai landai dan terjal di sekitar Parangtritis.
Tugas: Apakah informasi me-ngenai geologi (bentuk-lahan, batuan, struktur geologi), karakteristik sungai, bencana banjir, eksplorasi bahan galian, gumuk pasir, kerekaya-saan, pertanian dan lingkungan dapat kita peroleh dari selembar foto di atas? Bila dapat, maka jelaskan. Sebutkan perbedaan per olehan data dari peta ru pabumi dan foto udara serta kelebihan dan ke-kurangannya masing-masing. Pantai Parangtritis
Kuliah Ke II
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI
Konsep Dasar Geomorfologi (Thornbury)
1. Proses fisik dan hukum-hukum yang
sama yang berlaku sekarang, telah berlangsung sepanjang waktu geologi, walaupun tidak selalu dengan intensitas yang sama.
“Principles of uniformitarianism” (Hutton)
“The Present is The Key To The Past”
a. Perlapisan Mendatar : Pengendapan yang terjadi terus menerus
b. Perlapisan Crossbeded : Perlapisan yang berganti arah
c. Perlapisan silang siur : Perlapisan yang terlipat-lipat
d. Dll
A continental-continental convergent plate boundary
Gb.1 Pembentukan pegunungan
The collision of India and Asia produced the Himalayas (before)
Gb.2 Genesis of Himalaya
The collision of India and Asia produced the Himalayas (after)
Gb.3. Pegunungan Himalaya
2. Struktur Geologi merupakan kontrol utama dalam evolusi bentuklahan dan tercermin pada
bentuklahan tersebut. Struktur geologi telah berkembang sebelum
bentuklahan terbentuk
a. Lipatan (fold), maka perkembangannya dikontrol oleh struktur geologinya
b. Sesar (fault), Perkembanganya juga dikontrol oleh struktur geologi
c. Kubah (Dome), perkembangannyadikontrol oleh struktur geologi
d. Lapisan mendatar, dataran tinggi, paneplain
e. Vulcanism : Prose gunungapi
A
Divergent
B
Convergent
C
Transform
•plates are moving apart
•new crust is created
•Magma is coming to the surface
•plates are coming together •crust is returning to the mantle
•plates are slipping past each other
•crust is not created or destroyed
Struktural/Kerak/Lempeng
Erosi Pantai akibat adanya Reklamasi Bandara Ngurah Rai yang menjorok ke Laut kurang lebih 400 m
3. Pada tingkatan yang luas permukaan bumi mempunyai relief karena proses geomorfik
bekerja dengan tingkatan yang berbeda
Apabila suatu daerah ada perbedaan relisef maka pasti ada perbedaan tentang struktur,
proses, dan material/litologi.
Adanya perbedaan relief dipantai disebabkan adanya “beach ridge”
Daerah yang datar sekali dimungkinkan adalah daerah aluvial pantai
Daerah dengan kondisi air tanah ada yang asin dimungkinkan disebabkan adanya perbedaan litologi
Struktur Geologi
Pegunungan Patahan (Fault)
Pegunungan Lipatan (Fold)
Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Pegunungan kompleks (denudasional)
Gunungapi
Dome
Dome
4. Proses geomorfik akan memberikan bekas yang nyata (imprint) pada bentuklahan dengan nyata
dan berkembang dengan sendirinya sesuai bentuklahan tersebut ( assemblage of land form)
Landform bentuknya akan sesuai dengan prosesnya
a. Tebing terjal (cliff) prosesnya longsoran atau proses angkatan akan tercermin pada data geomorfiknya
b. Pelapukan pada batuan ada yang spereoidal weathering
c. Terjadinya berbagai jenis longsoran (sliding, creep, fall)
Perlapisan Pasir di G.Tapak Bedugul
Bekas erupsi gunungapi
Pengendapan setempat pada perlapisan
Perlapisan silang siur
5. Karena tenaga erosional berbeda yang bekerja dipermukaan bumi maka dihasilkan suatu
bentuklahan dengan tingkatan yang berurutan.
Tahap muda (youth stage)
Tahap matang (maturity stage)
Tahap tua (old satage)
6. Evolusi geomorfologi yang kompleks lebih umum terjadi dipermukaan bumi dibanding
dengan evolusi yang sederhana
Adanya proses pengangkatan bawah laut, setelah sampai dipermukaan maka akan terjadi juga proses eksoge, sehingga hasilnya akan lebih kompleks
7. Topografi di muka bumi sedikit sekali yang berumur lebih tua dari tersier,
sebagian besar dari padanya tidak lebih tua dari Pleistosen.
Pleistosen : tektonik aktif (dominant)
perubahan iklim ekstrim
8. Interpretasi secara sempurna dari landscape (bentang alam) sekarang adalah tidak mungkin tanpa memperhatikan secara penuh perubahan
kondisi geologi dan iklim selama pleistosen.
9. Suatu penilaian iklim dunia penting untuk dapat mengerti secara wajar tentang
variasi proses geomorfik yang berbeda
Analisis bentang lahan masa lalu harus tahu perubahan iklim dan geologi masa pleistosen
10. Geomorfologi, walaupun lebih mengutamakan kepentingan land scape
(bentang alam) masa kini, dan akan memperoleh manfaat maksimal bila
diperluas melalui sejarah/genesis
Paleogeomorfologi berkembang
Kuliah 3
PROSES GEOMORFOLOGI
(Geomorphology Process)
Morphology Positioning for the Future
PROSES GEOMORFOLOGI
Proses geomorfologi : semua perubahan fisik dan kimia yang mempengaruhi modifikasi bentuk muka bumi.
Geomorphic agent/anasir geomorfic : semua media alami yang mampu memantabkan dan menghancurkan dan mengangkut bahan/material muka bumi
Anasir geomorfic :
air, hujan, gletsyer, angin, gelombang, pasut, tsunami dll.
Berasal dari luar kerak bumi disebut dengan exogenetic agent
(eksogen)
Berasal dari dalam kerak bumi disebut dengan endogenetic agent
(endogen)
Proses eksogen
1. Gradation
(Proses perataan permukaan bumi)
Denudation (penelanjangan)
Deposition/sedimentation (pengendapan)
Planation (pengikisan)
a. Degradasi :
- Pelapukan (weathering)
- Mass wasting/landslide/longsoran
- Erosion : air, angin, gletsyer, gelombang dll
b. Agradasi
- air
- Gelombang (wave), arus (current),
pasut (tidal), tsunami dll
- Angin
- Gletsyer
c. Kerja Organisme
Daerah Kering/proses eksogen aktif
Proses endogen
A. Diatrofisma (diastrophism)
(Gerakan naik turun kerak bumi)
1. Orogenic/orogen
(Gerakan pembentukan pegunungan)
2. Epirogenic/epirogen
(Gerakan turun naik kerak bumi yang cukup
luas dibanding orogen)
- Lipatan (fold)
- Patahan, sesar (fault, fracture)
- Kubah (Dome)
Tenaga Endogen
Proses orogen (Pembentukan Pegunungan)
Gb.1 Genesis of Himalaya
Gb.2. Pegunungan Himalaya
Struktur Geologi
Pegunungan Patahan (Fault)
Dome (Kubah)
Pegunungan Lipatan (Fold)
B. Volcanism
(Proses kelurnya magma ke permukaan
bumi)
Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Pegunungan kompleks (denudasional)
Gunungapi
Dome
Danau Tiga Warna
Sebaran Gunungapi Di Indonesia
Gunung Batur terletak didalam kaldera Batur dengan diameter 13,8 x 10 km, berada pada posisi geografis 8
o 12’ 00” - 8
o 17’ 40” LS dan 15
o 20’ 00”- 15
o 25’ 25” BT
G. Batur
Denpasar
U
G. Agung
57
Letusan G. Batur, 26 Agustus 1994
Letusan. G. Agung 12 Maret 1963
58
Letusan. G. Batur,
29 Agustus 1994
Semburan api G. Batur
dari lubang letusan,
Juni 1998
KARAKTER LETUSAN
• Sebelum 1994, karakter letusan G. Batur adalah efusif yang menghasilkan aliran lava
• Setelah 1994, Letusan G. Batur umumnya bersifat eksplosif, strombolian, berupa letusan abu dan lontaran material pijar
• Produk letusan: lontaran piroklastik/strombolian dan leleran lava, leleran lava, abu dan semburan gas
NO AKTIFITAS TAHUN KEJADIAN
1 Mengeluarkan lava panas 1821, 1849, 1888, 1897, 1904, 1921, 1922, 1923, 1924, 1925, 1926, 1963
2 Menyemburkan Abu 1965 dan 1966
3 Mengeluarkan lava panas 1968
4 Menyemburkan Abu 1970 dan 1971
5 Mengeluarkan Lava panas 1974
6 Terbentuk kawah baru 1994
7 Ekslosip 1995
8 Pelepasan gas 1997
9 Letusan gas kering dan terbentuk kawah baru
1998
10 Hembusan asap 1999
11 Letusan piroklastik 2000
( sumber : PVMBG, 2005 )
AKTIFITAS GUNUNG API BATUR
SEJAK TAHUN 1804 SAMPAI SEKARANG
Letusan G. Agung 1963
Korban Manusia Korban meninggal
sebanyak 1,148 orang
dan luka-luka sejumlah
296 orang
Kampung 66 kampung terlanda,
diantaranya 17 buah
musnah, sisanya rusak
sebagian
Rumah 7,699 rumah tertimbun,
terbakar dan rusak
Sawah, ladang, hutan 1,434 ha sawah, 58,500
ha ladang terlanda, dan
11,745.00 ha hutan rusak
Ternak 3,884 ekor ternak dan
14,917 ekor unggas
Letusan 12 Maret 1963
Proses extraterestrial (Meteor jatuh)
Pelapukan (weathering) Proses penghancuran (disintegration) atau dekomposisi (decomposition) dari batuan
ditempatnya
Type and Rate weather (tipe dan kecepatan) :
- Struktur batuan : joints, bedding planes, sesar dan retakan antar butir dan rongga (voids)
- Iklim (suhu dan kelembaban)
- Topografi mempengaruhi keterbukaan batuan (exposure) dan adanya singkapan batuan (outcrop)
Pelapukan fisik (Pelapukan fisik yang menjadi perpecahan (fragmentation)
(Sphereoidal, exfoliation)
1. Pengembangan karena kehilangan muatan (expansion due to unloading)
2. Pertumbuhan kristal (crystal growth)
3. Pengembangan karena panas (thermal expansion)
4. Kegiatan organisme (organic activity)
5. Daya menyedot oleh koloid (colloidal plucking)
Pelapukan kimia
Hidrasi (Hydration)
Hidrolisis (Hydrolysis)
Oksidasi (Oxidation)
Karbonisasi (Carbonation)
Pelarutan (Solution)
Pelapukan Batuan
Laminer dan Columnar Joint Di Flores Timur
Mass Wasting (Gerakan masa batuan menuruni lereng dibawah pengaruh langsung
grafitasi
- Tipe gerakan lambat (slow flowage) : rayapan (creep), soil creep, talus/scree creep, rock creep, solifluction
- Tipe gerakan cepat (rapid flowage) : earthflow, mudflow, debris avalanches
- Landslide (Longsoran) : Slump, debris slide, debris fall, rockslide, rock fall
- Subsidence (Runtuhan)
Contoh-contoh Mass Wasting
Material Longsoran Berasal dari lereng bagian Atas, melanda alur dan Meluas pada daerah landai Lereng asli Lereng asli
Posisi Asli
Runtuhan batu
Massa tanah
Longsoran batu
Posisi Asli
Gerakan tanah Rotasi Gerakan tanah Translasi Aliran Bahan Rombakan
Rayapan
Jenis-jenis Gerakan Tanah
70
KONDISI
GEOLOGI
GERAKAN TANAH/TANAH LONGSOR
CURAH HUJAN
MORFOLOGI PENGGUNDULAN
HUTAN/PERUBAHAN TATA LAHAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
TANAH LONGSOR
Longsor di Desa Pancasari, Kec.
Sukasada, Kab. Buleleng tanggal
13/01/2009
KEJADIAN
GERAKAN
TANAH/LONGSOR
DI BALI
Longsor di Kendran, Kab.
Gianyar tanggal 04/02/2002
72
Daerah Villa di Tabanan, Bali
yang rawan longsor
Bagian lereng barat daya dan
selatan Gunung Agung
merupakan daerah yang rawan
longsor terutama musim hujan
Debris avalanche/Longsor yang menghancurkan beberapa rumah
Soil creep
Subsidence
Debris slide/fall
Pelapukan Batuan Beku
Proses Erosi di Batuan Sedimen
Geomorfologi dan Pariwisata
Terimakasih Maturnuhun
Matur Suksma Thank