GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BOJA PADA MATA...
Transcript of GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BOJA PADA MATA...
GAYA BELAJAR SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 BOJA
PADA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
oleh
Faizatin Qisthi Maula
4401412045
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul ―Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boja pada Mata Pelajaran
IPA Biologi‖ disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen
pembimbing. Sumber informasi atau kutipan dari karya yang diterbitkan telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam
program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 13 November 2016
Faizatin Qisthi Maula
4401412045
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boja pada Mata Pelajaran IPA
Biologi
disusun oleh
Faizatin Qisthi Maula
4401412045
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Universitas
Negeri Semarang pada tanggal 20 Desember 2016.
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Dra. Endah Peniati, M.Si.
NIP 196412231988031001 NIP 196511161991032001
Penguji Utama
Dr. Siti Alimah, S.Pd., M.Pd.
NIP 197411172005012002
Anggota Penguji/ Pembimbing I Anggota Penguji/ Pembimbing II
Dr. Enni Suwarsi Rahayu, M.Si. Dr. drh. R. Susanti, M.P.
NIP 196009161986012001 NIP 196903231997032001
iv
ABSTRAK
Maula, Faizatin Qisthi. 2017. Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Boja pada Mata Pelajaran IPA Biologi. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Semarang. Dr. Enni Suwarsi Rahayu, M.Si. dan Dr. drh.
R. Susanti, M.P.
Gaya belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil belajar
dan dipengaruhi oleh jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gaya
belajar siswa, menentukan korelasi antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar,
serta membandingkan antara gaya belajar siswa putra dan siswa putri kelas VIII
pada mata pelajaran IPA Biologi di SMP Negeri 1 Boja.
Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja Tahun
Ajaran 2016/ 2017 sebanyak 228 siswa, sedangkan sampel penelitian terdiri atas
siswa putra sebanyak 28 siswa dan siswa putri sebanyak 42 siswa, yang diambil
dengan teknik stratified random sampling. Metode penelitian menggunakan
pendekatan Mixed Methods, untuk mendeskripsikan gaya belajar siswa dilakukan
penelitian kualitatif, sedangkan untuk menentukan koefisien korelasi gaya belajar
dan perbandingan gaya belajar siswa putra dengan siswa putri dilakukan
penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data meliputi analisis deskriptif persentase,
analisis Pearson, analisis regresi linier, dan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan siswa kelas VIII yang mempunyai gaya
belajar tipe visual 59,68% (37 siswa), auditorial 24,19% (15 siswa), dan kinestetik
16,13% (10 siswa). Hasil analisis Pearson menunjukkan terdapat hubungan yang
signifikan antara ketiga tipe gaya belajar siswa dengan hasil belajar biologi,
dengan koefisien korelasi berturut-turut sebesar 0,519; 0,481; dan 0,409. Hasil
regresi linier modalitas visual memberikan kontribusi hasil belajar biologi lebih
tinggi (27%) dibandingkan auditorial (23,1%) dan kinestetik (16,7%). Gaya
belajar visual dimiliki oleh 19,35% siswa putra dan 40,32% siswa putri. Gaya
belajar auditorial dimiliki oleh 16,13% siswa putra dan 8,06% siswa putri. Gaya
belajar kinestetik dimiliki oleh 3,23% siswa putra dan 12,90% siswa putri.
Simpulan penelitian ini adalah gaya belajar visual pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Boja lebih dominan daripada auditorial maupun kinestetik dan
terdapat hubungan yang signifikan antara ketiga tipe gaya belajar dengan hasil
belajar. Jumlah siswa putra dengan gaya belajar visual dan kinestetik lebih rendah
dibandingkan siswa putri, sedangkan jumlah siswa putra dengan gaya belajar
auditorial lebih tinggi dibandingkan siswa putri.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, gaya belajar sangat penting
diperhatikan. Oleh karena itu, guru perlu mengakomodasikan berbagai macam
metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa dalam pembelajaran
IPA Biologi, sehingga siswa dapat memaksimalkan gaya belajar yang dimiliki.
Katakunci: gaya belajar, hasil belajar, jenis kelamin
v
MOTTO
Manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan
dikerjakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian
mereka wajib berusaha.
Bila kita merasa letih berbuat kebaikan, maka ingatlah sesungguhnya letih
itu akan hilang dan kebaikan akan kekal (Umar Bin Khattab).
PERSEMBAHAN
Untuk Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Riyanto Nurfaidlin dan Ibu
Wasnirah, kedua orang tua yang senantiasa memberikan cinta kasih
sayang, mendukung dan mendoakan setiap langkahku.
Untuk Adik-adikku tercinta, Muzhhar Nur Alfy dan Farih Indi Rif’atin.
Untuk guru-guruku.
Untuk almamaterku Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri
Semarang.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ―Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Boja pada Mata Pelajaran IPA Biologi‖. Shalawat dan salam tidak lupa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan skripsi tidak lepas dari peran berbagai pihak yang
mendukung penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dengan setulus hati kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
menyelesaikan Studi Strata 1 Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin dan
kemudahan administrasi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Enni Suwarsi Rahayu, M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Dr. drh. R.
Susanti, M.P. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
pengarahan, saran, serta bimbingan dengan penuh semangat dan kesabaran.
5. Dr. Siti Alimah, S.Pd., M.Pd. sebagai penguji skripsi yang telah memberikan
saran dan masukan yang sangat berguna kepada penulis untuk penyempurnaan
skripsi ini.
6. Yogi Swaraswati, S.Psi., M.Si. selaku dosen validator yang telah memberikan
pengarahan, saran, serta bimbingan dengan penuh semangat dan kesabaran.
7. Dr. Nur Kusuma Dewi, M.Si. selaku dosen wali penulis yang telah sabar
memberikan saran dan motivasi luar biasa kepada penulis.
8. Drs. Agus Chrismoro, M.Pd. selaku kepala sekolah, Wahyu Raharjanti, S.Pd.
dan Hadi Nur Putra, S.Pd. selaku guru IPA, serta siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Boja Tahun Ajaran 2016/ 2017 yang telah berkenan bekerjasama dengan
peneliti dalam melaksanakan penelitian, dan memberikan doa serta motivasi
luar biasa.
vii
9. Kedua orang tuaku tercinta Ibu Wasnirah dan Bapak Riyanto Nurfaidlin,
adikku tersayang Muzhhar Nur Alfy dan Farih Indi Rif’atin serta keluarga
besar yang senantiasa memberikan doa, inspirasi, semangat, kesabaran, dan
kasih sayang tiada henti kepada penulis.
10. Orang-orang terdekatku Aisyah, Dyah, Erlita, Melisa, Susi Widiyanti,
Farkhana, Zilah, mbak Ziyah, Susi Lestari, Vina, Nadya, Evi W. Keluarga
besar kos Ibu Sutipah, ibu kos, mbak Puput, Dzakira, Aisyah, dek Marlina,
dek Listi, dek Taqi, dek Ariesta, dek Nifa, dek Uul, dek Ratih. Sahabat-
sahabatku, Indah, Lia, Gati, Bambang, Rista, Dodo. Keluarga besar Pramuka
SMA Negeri 2 Brebes Patdhien Angkatan 2010/ 2011.
11. Pihak-pihak lain yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Tiada satupun balasan yang mampu penulis berikan, hanya doa setulus hati
―Semoga Allah senantiasa memberikan karunia dan rahmat-Nya‖.
Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lain.
Semarang, 13 Desember 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
PERNYATAAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ ii
PENGESAHAN .................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 4
C. Penegasan Istilah ............................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................ 4
E. Manfaat Penelitian .......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Gaya Belajar ..................................................... 6
B. Jenis Kelamin ................................................................. 12
C. Hasil Belajar IPA Biologi .............................................. 13
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................... 15
B. Populasi dan Sampel ....................................................... 15
C. Fokus Penelitian ............................................................ 15
D. Jenis Penelitian ............................................................... 16
E. Prosedur Penelitian ........................................................ 16
F. Data, Metode, dan Instrumen Penelitian ....................... 17
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............. 19
H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................ 21
I. Metode Analisis Data ..................................................... 21
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................... 26
B. Pembahasan ................................................................... 34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................ 45
B. Saran ............................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 51
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Perbedaan gaya belajar visual, auditorial, dan
kinestetik .................................................................................... 10
2 Data penyebaran anggota sampel siswa kelas VIII .................... 15
3 Data, metode pengumpulan data, dan instrumen ....................... 17
4 Hasil analisis validitas instrumen uji coba ............................... 20
5 Kategori nilai persentase tingkat kecenderungan gaya belajar
siswa kelas VIII .......................................................................... 22
6 Pembandingan hasil angket, observasi, dan penilaian sejawat
terhadap gaya belajar 70 siswa ................................................... 26
7 Distribusi frekuensi gaya belajar siswa kelas VIII
yang diukur melalui angket ..................................................... 27
8 Ringkasan hasil observasi berdasarkan tipe gaya belajar ........... 28
9 Rekapitulasi hasil penilaian sejawat ........................................... 28
10 Skor modalitas gaya belajar dan hasil belajar siswa .................. 29
11 Hasil uji linieritas masing-masing modalitas gaya belajar
dengan hasil belajar biologi ........................................................ 30
12 Hasil uji korelasi modalitas gaya belajar siswa dengan hasil
belajar biologi ............................................................................. 31
13 Persamaan regresi ....................................................................... 31
14 Hasil perhitungan distribusi F dengan Anova ........................... 32
15 Hasil regresi modalitas gaya belajar terhadap hasil belajar ...... 32
16 Perbandingan gaya belajar siswa putra dan siswa putri ............. 33
17 Hasil uji Chi-Square gaya belajar siswa putra
dan siswa putri ............................................................................ 34
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Kisi-kisi instrumen angket, observasi, dan penilaian sejawat .... 52
2 Angket kecenderungan gaya belajar
penilaian Visual-Auditorial-Kinestetik ...................................... 53
3 Penilaian sejawat kecenderungan gaya belajar
Visual-Auditorial-Kinestetik ..................................................... 59
4 Lembar observasi gaya belajar siswa kelas VIII ........................ 62
5 Tabulasi hasil uji coba instrumen .............................................. 63
6 Hasil perhitungan validitas instrumen gaya belajar
Visual, Auditorial, dan Kinestetik .............................................. 65
7 Hasil perhitungan reliabilitas instrumen gaya belajar
Visual, Auditorial, dan Kinestetik .............................................. 67
8 Lembar hasil gaya belajar siswa ................................................. 68
9 Tabulasi hasil angket kecenderungan
gaya belajar siswa ...................................................................... 72
10 Lembar observasi gaya belajar siswa ......................................... 74
11 Tabulasi hasil observasi gaya belajar siswa ............................... 77
12 Rekapitulasi hasil observasi kecenderungan gaya belajar
siswa kelas VIII .......................................................................... 83
13 Catatan lapangan ........................................................................ 85
14 Lembar hasil penilaian sejawat .................................................. 97
15 Tabulasi hasil penilaian sejawat ................................................. 99
16 Rekapitulasi pembandingan data kecenderungan
gaya belajar siswa kelas VIII ..................................................... 101
17 Hasil uji normalitas data hasil belajar siswa ............................. 103
18 Hasil uji homogenitas data hasil belajar siswa ........................... 104
19 Hasil uji linieritas ....................................................................... 105
20 Data korelasi gaya belajar dengan hasil belajar siswa ............... 107
21 Hasil perhitungan korelasi gaya belajar
dengan hasil belajar siswa .......................................................... 116
22 Analisis regresi ........................................................................... 117
xii
23 Hasil uji Chi-Square ................................................................... 119
24 Dokumentasi ............................................................................... 120
25 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian ........................ 122
26 Surat penetapan dosen pembimbing ........................................... 123
27 Lembar validasi instrumen gaya belajar siswa ......................... 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA di sekolah dapat memberikan pengalaman yang
bermakna melalui kegiatan pengamatan terhadap fenomena atau kejadian dalam
kehidupan sehari-hari. Menurut Rahayu et al. (2012) proses pembelajaran IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pembelajaran IPA tidak sebatas teori-teori yang dituliskan, karena hakikat dari
pembelajaran IPA adalah penemuan, bukan penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja.
Pembelajaran IPA mengembangkan kompetensi melalui keterampilan
proses penyelidikan yang dapat menjawab pertanyaan berbagai masalah nyata
yang memerlukan pembuktian secara ilmiah. Menurut Supriatun (2014)
keterampilan proses penyelidikan adalah proses ―mencari tahu‖ dan ―berbuat‖
yang meliputi kegiatan mengamati, mengukur, mengajukan pertanyaan, membuat
hipotesis, merencanakan eksperimen untuk menjawab pertanyaan, menggunakan
alat sederhana, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis data, serta
mengkomunikasikan hasil melalui berbagai cara, yaitu dengan gambar, tulisan,
lisan, dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang tepat agar dapat memenuhi kriteria pembelajaran IPA yang
seharusnya serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil observasi selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
pada bulan Agustus-Oktober 2015 dan hasil wawancara dengan guru IPA,
pembelajaran di SMP Negeri 1 Boja lebih sering menggunakan metode ceramah,
sedangkan pembelajaran praktikum di laboratorium dan pembelajaran dengan
menggunakan media seperti video di ruang multimedia sangat jarang dilakukan.
Penggunaan metode ceramah tentu hanya cenderung merangsang auditori siswa,
sementara media video merangsang auditori dan visual siswa. Hasil wawancara
2
pada bulan Maret 2016 dengan siswa SMP Negeri 16 Semarang, guru hanya
memberikan tugas berupa soal-soal dan laporan praktikum yang tidak
dipresentasikan di depan kelas. Demikian pula dengan siswa SMP Negeri 13
Semarang memberikan informasi bahwa pemberian tugas oleh salah satu guru
kelas VIII hanya berbentuk mengerjakan soal dan merangkum materi pelajaran,
serta pembelajarannya hanya menggunakan metode ceramah. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Boja, sedangkan wawancara sebagai data awal
dilaksanakan pada siswa SMP Negeri 16 Semarang dan SMP Negeri 13 Semarang
dengan pertimbangan memiliki kesamaan dalam hal kurikulum, metode
pembelajaran, dan fasilitas belajar.
Seberapa besar pesan pembelajaran yang terserap oleh siswa bergantung
pada metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jika guru
menerapkan metode dan media yang hanya merangsang auditori siswa, maka
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan melalui metode dan media
tersebut belum optimal. Semakin guru berusaha merangsang sistem sensori siswa
yang meliputi aspek auditori (pendengaran), visual (penglihatan), dan kinestetik
(sentuhan atau gerakan), maka pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan
semakin optimal. Hasil penelitian Rufiana (2013) menunjukkan bahwa pesan
pembelajaran yang terserap oleh siswa sekitar 27,5 % dengan metode dan media
yang hanya menyentuh aspek auditorial seperti metode ceramah dan media radio,
serta sekitar 81,25 % dengan metode dan media yang menyentuh aspek visual dan
auditorial, seperti metode ceramah dan media Liquid Cristal Display (LCD).
Hasil belajar berhubungan dengan interaksi antara model atau strategi
pembelajaran dan kondisi pengajaran yang di dalamnya termasuk karakteristik
siswa. Menurut Windiatmojo (2012) pemilihan model atau strategi pembelajaran
tidak hanya disesuaikan dengan materi yang diajarkan, tetapi harus
mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik siswa. Salah satu karakteristik
siswa yang sangat mendukung pencapaian hasil belajar adalah gaya belajar.
Gaya belajar merupakan kemampuan seseorang untuk menyerap, dan
kemudian mengelola pengetahuan atau informasi dalam rangka mencapai prestasi
belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan. Gaya belajar dibagi tiga yaitu gaya
3
belajar visual melalui apa yang dilihat, auditori melalui apa yang didengar, dan
kinestetik melalui gerak dan sentuhan (Gunawan 2012). Ada siswa yang memilih
belajar dengan melihat, ada siswa yang memilih belajar dengan mendengarkan,
dan ada siswa yang lebih memilih belajar dengan gerakan. Hal ini menunjukkan
bahwa cara siswa dalam memilih gaya belajar berbeda-beda.
Gaya belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah
jenis kelamin. Berdasarkan penelitian Sarry (2011) terdapat hubungan yang
signifikan antara jenis kelamin dengan prestasi belajar dan antara gaya belajar
dengan prestasi belajar. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dan gaya belajar terhadap prestasi belajar.
Hasil penelitian Rijal & Bachtiar (2015) menunjukkan bahwa tipe gaya
belajar siswa di SMA Negeri 1 Ajangale didominasi oleh tipe visual sebanyak 90
siswa atau 42%. Nilai persentase 42% pada tipe visual menunjukkan
kecenderungan siswa menitikberatkan ketajaman penglihatan dalam proses
pembelajaran biologi. Pelajaran biologi meliputi materi berupa bentuk dan
susunan seperti struktur sel, jaringan dan organ tubuh tumbuhan, hewan maupun
manusia. Organ penglihatan juga jauh lebih cepat menerima informasi
dibandingkan organ pendengaran dan gerak.
Hasil observasi dan wawancara di SMP Negeri 1 Boja, SMP Negeri 16
Semarang, dan SMP Negeri 13 Semarang menunjukkan bahwa pemberian tugas
oleh guru belum disesuaikan dengan gaya belajar yang dimiliki setiap siswa,
karena cenderung hanya melibatkan salah satu aspek sensori saja. Hal ini akan
mempersulit siswa untuk mengarahkan gaya belajarnya sehingga pencapaian hasil
belajar kurang maksimal. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi gaya belajar
yang dimiliki siswa ditinjau dari jenis kelamin pada siswa SMP kelas VIII. Hal ini
akan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih metode
pembelajaran, teknik pemberian tugas terstruktur atau jenis bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan, gaya belajar, dan jenis kelamin siswa sehingga diharapkan
pembelajaran IPA Biologi di SMP Negeri 1 Boja lebih berkualitas.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah
1. Bagaimana gaya belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPA Biologi di
SMP Negeri 1 Boja Tahun Ajaran 2016/ 2017?
2. Apakah ada korelasi antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar IPA
Biologi?
3. Bagaimana perbandingan antara gaya belajar siswa putra dan siswa putri?
C. Penegasan Istilah
Penegasan istilah diperlukan untuk menghindari kesalahan penafsiran
istilah berikut ini.
1. Gaya Belajar
Gaya belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah kecenderungan
cara siswa menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang berdasarkan pada
modalitas belajar terdiri dari tiga tipe gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan
kinestetik. Setiap orang mempunyai kecenderungan terhadap salah satu gaya
belajar yang mendominasi (DePorter et al. 2014).
2. Hasil Belajar IPA Biologi
Hasil belajar biologi adalah usaha mencapai ketuntasan belajar sesuai
kompetensi dasar yang telah diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran
biologi dalam hal ini dibatasi pada tujuan pendidikan dalam aspek kognitif (Halim
2012). Hasil belajar dalam penelitian ini adalah dua nilai hasil ulangan IPA
Biologi Kelas VIII pada semester ganjil Tahun Ajaran 2016/ 2017.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan gaya belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPA
Biologi di SMP Negeri 1 Boja Tahun Ajaran 2016/ 2017.
2. Menentukan korelasi antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar IPA
Biologi.
3. Membandingkan antara gaya belajar siswa putra dan siswa putri.
5
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk
melakukan bimbingan konseling di sekolah dengan memperhatikan gaya belajar
siswa Visual, Auditorial, dan Kinestetik (VAK).
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengidentifikasi teknik atau cara belajar dalam rangka meningkatkan efektivitas
belajar siswa sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar bagi guru untuk
dapat mendukung proses pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan hasil
belajar siswa.
Selain itu, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
menentukan strategi mengajar dan pemberian tugas yang sesuai dengan gaya
belajar siswa guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang
gaya belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin yang diakomodasikan dengan
pembelajaran di kelas, serta dapat dijadikan sebagai pengalaman dalam penentuan
strategi atau model pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Gaya Belajar
Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari cara seseorang menyerap,
dan kemudian mengatur serta mengolah informasi (DePorter & Henarcki 2004).
Gaya dalam proses belajar disebut sebagai gaya belajar. Setiap orang memiliki
gaya belajar yang berbeda dengan gaya belajar orang lain. Menurut Budiardjo
(2008) gaya belajar terbentuk dari bagaimana seseorang mengolah informasi.
Pengolahan informasi ditentukan oleh dua aspek yang sama pentingnya, yaitu
kebiasaan seseorang dalam belajar dan kebiasaan seseorang berinteraksi dengan
informasi dan orang lain.
Menurut Gunawan (2012) gaya belajar adalah cara yang lebih disukai
dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi.
Misalnya untuk mempelajari tanaman, seseorang lebih suka menonton video,
mendengarkan ceramah, membaca buku atau bekerja langsung di perkebunan.
Gaya belajar merupakan modalitas belajar seseorang yang ―built up‖
sejak manusia lahir. Ketiga modalitas belajar VAK apabila dimaksimalkan akan
berharga (Hasrul 2009). Modalitas belajar adalah suatu cara bagaimana otak
menyerap informasi yang masuk melalui panca indera secara optimal (Tanta
2010). Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak modalitas yang dilibatkan
secara bersamaan, belajar akan semakin hidup, berarti, dan melekat (DePorter et
al. 2014).
Gaya belajar dalam penelitian ini diukur dengan memodifikasi
karakteristik dari Peng (2002). Karakteristik gaya belajar visual antara lain: (1)
lebih mudah untuk memproses informasi dalam bentuk tampilan visual seperti
instruksi tertulis, catatan, diagram, dan gambar, dan (2) lebih sering menggunakan
catatan yang lengkap untuk menyerap informasi dan lebih mudah memahami
instruksi tertulis daripada instruksi lisan. Karakteristik gaya belajar auditorial
antara lain: (1) lebih mudah untuk memproses informasi bentuk nonvisual seperti
7
penjelasan lisan, diskusi, dan menyimak apa yang orang lain katakan, dan (2)
informasi tertulis kurang bermakna, hingga informasi tersebut diucapkan atau
dibaca nyaring. Karakteristik gaya belajar kinestetik antara lain: (1) lebih mudah
memproses informasi dengan melakukan gerakan (moving), mempraktikkan
(doing), dan menyentuh (touching), a hands-on approach, dan menikmati bekerja
menggunakan tangan, dan (2) siswa menyaring intisari materi pembelajaran
sebelum membacanya secara detail.
1. Tipe Gaya Belajar
Sejak tahun 1997, banyak upaya untuk mengenali dan mengkategorikan
cara manusia belajar dan cara memasukkan informasi ke dalam otak. Ada tujuh
cara pendekatan yang dikenal dengan kerangka referensi yang berbeda, dan
dikembangkan oleh ahli dengan variasinya masing-masing. Gaya belajar VAK
merupakan pendekatan yang berdasarkan pada modalitas sensori yaitu
menentukan tingkat ketergantungan terhadap indera tertentu. Pendekatan ini
dikembangkan oleh Bandler & Ginder sebagaimana dikutip oleh Gunawan (2012).
Terdapat tiga tipe gaya belajar sebagai berikut.
a. Gaya Belajar Visual
Pelajar visual bersandar pada indera penglihatan ketika menyerap
informasi. Pelajar ini tertarik kepada pemandangan yang akrab, dan mengingatkan
tanda-tanda visual seperti gerak, warna, bentuk, dan ukuran. Pelajar tipe ini
memiliki kecenderungan bawaan untuk melihat sesuatu yang kemudian tangannya
menunjuk apa yang dilihat (Bradway & Hill 2003).
Modalitas visual mengakses citra visual, yang diciptakan maupun
diingat. Seseorang yang sangat visual memiliki ciri-ciri antara lain: (1) teratur,
memperhatikan segala sesuatu, dan menjaga penampilan, (2) mengingat dengan
gambar dan lebih suka membaca daripada dibacakan, (3) membutuhkan gambaran
dan tujuan menyeluruh, menangkap detail serta mengingat apa yang dilihat
(DePorter et al. 2014).
Pelajar visual sangat mudah melihat atau membayangkan apa yang
dibicarakan, melihat gambar yang berhubungan dengan kata atau perasaan,
mengerti suatu informasi bila melihat kejadian, dan melihat informasi itu tertulis
8
atau dalam bentuk gambar (Gunawan 2012). Gaya belajar visual mengacu pada
cara yang disukai siswa untuk menyerap dan mengolah materi pelajaran dengan
mudah melalui belajar dengan gambar, belajar dengan kata-kata, dan belajar
sendiri (Mahajani 2013). Pelajar visual memahami dengan baik ketika informasi
yang diterima dalam bentuk alat bantu visual, seperti picture, gambar, diagram,
dan demonstrasi (Shuib & Azizan 2015).
Hasil penelitian Gilakjani (2012) menunjukkan bahwa sekitar 50% siswa
lebih suka gaya belajar visual, 35% siswa lebih suka gaya belajar auditori, 15%
siswa lebih suka gaya kinestetik untuk belajar. Hasil penelitian Iriani & Leni
(2013) menunjukkan bahwa siswa kelas VIII cenderung dengan gaya belajar
visual sebanyak 10 siswa (43,48%), 9 siswa (39,13%) memiliki gaya belajar
auditorial, dan 4 siswa (17,39%) memiliki gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian
Mulyono et al. (2007) menunjukkan bahwa modalitas visual mendominasi sebesar
54,8%, sedangkan modalitas auditori dan kinestetik memiliki persentase yang
sama yaitu 22,6 %.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif oleh Lutfita (2014)
diperoleh gaya belajar yang paling dominan dimiliki oleh siswa adalah gaya
belajar visual dengan frekuensi 55 siswa (62,5%). Hasil penelitian Mahajani
(2013) menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki gaya belajar visual
adalah sebesar 66%, sebesar 23% memiliki gaya belajar auditori, dan sebesar 11%
memiliki gaya belajar kinestik.
Hasil penelitian Tanta (2010) gaya belajar mahasiswa secara keseluruhan
sebesar 614 (49,92 %) adalah tipe gaya belajar visual dan jumlah mahasiswa tipe
gaya belajar visual sebanyak 22 (73,33 %). Tipe gaya belajar auditori keseluruhan
sebesar 516 (41,95 %), jumlah mahasiswa tipe gaya belajar auditori sebanyak 8
(26,67 %). Tipe gaya belajar kinestetik keseluruhan sebesar 100 (8,13 %) dan
jumlah mahasiswa tipe gaya belajar kinestetik adalah 0 (0 %).
b. Gaya Belajar Auditorial
Pelajar auditorial lebih mengutamakan suara dan kata atas informasi yang
diberikan dibandingkan pandangan maupun sentuhan (Bradway & Hill 2003).
9
Pelajar auditorial mengekspresikan diri melalui suara, baik itu melalui komunikasi
internal dengan diri sendiri maupun eksternal dengan orang lain (Gunawan 2012).
Modalitas auditorial mengakses segala jenis bunyi dan kata. Seseorang
yang sangat auditorial dapat dicirikan: (1) perhatiannya mudah terpecah, (2)
berbicara dengan pola berirama, (3) belajar dengan cara mendengarkan,
menggerakkan bibir dan bersuara saat membaca, (4) berdialog secara internal dan
eksternal (DePorter et al. 2014). Menurut Mahajani (2013) gaya belajar auditorial
adalah cara yang dipilih siswa untuk menyerap dan mengolah materi melalui
belajar kelompok dan mendengarkan penjelasan guru. Menurut Saleh & Faki
(2014) gaya belajar auditorial memiliki preferensi untuk transfer informasi
melalui mendengarkan, mengucapkan kata, dari diri sendiri atau orang lain, suara
dan bunyi.
c. Gaya Belajar Kinestetik
Modalitas kinestetik mengakses segala jenis gerak dan emosi. Gerakan,
koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik menonjol pada
modalitas ini. Seseorang yang sangat kinestetik sering: (1) menyentuh orang dan
berdiri berdekatan, banyak bergerak, (2) belajar dengan melakukan, menunjuk
tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik, (3) mengingat sambil berjalan dan
melihat (DePorter et al. 2014). Pelajar kinestetik sangat peka terhadap perasaan
atau emosi dan pada sensasi sentuhan dan gerakan (Gunawan 2012).
Menurut penelitian Sari (2014) siswa kinestetik lebih menyukai tugas
berupa proyek terapan. Hasil penelitian Mahajani (2013) gaya belajar kinestetik
dapat dilihat bahwa konsentrasi siswa dipengaruhi oleh posisi duduk di kelas.
Sebagian besar siswa sering tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar apabila
duduk diam terlalu lama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa dapat belajar
dengan baik apabila leluasa bergerak.
Berdasarkan uraian di atas, gaya belajar seseorang dapat dibedakan
menjadi tipe gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik dengan ciri-cirinya
dapat dilihat pada Tabel 1.
10
Tabel 1 Perbedaan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik
Gaya Belajar Ciri-ciri
Visual Tertarik pada pemandangan, hidupnya cenderung teratur, rapi, dan
menjaga penampilan, lebih suka membaca daripada dibacakan, teliti
terhadap detail, gambar, warna, bentuk, dan ukuran, mengingat apa yang
dilihat (tertulis) daripada yang didengar, belajar dengan kata-kata dan
belajar sendiri.
Auditorial Komunikasi internal maupun eksternal, perhatiannya mudah terpecah,
berbicara dengan pola berirama, belajar dengan mendengarkan/ melalui
suara, menggerakkan bibir/ melafalkan kata saat membaca, belajar
melalui belajar kelompok dan mendengarkan penjelasan guru.
Kinestetik Berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, menyentuh orang untuk
mendapatkan perhatian, menanggapi perhatian fisik, menggunakan jari
untuk menunjuk kalimat yang dibaca, menghafal dengan berjalan dan
melihat, peka terhadap perasaan atau emosi, menyukai tugas proyek
terapan (praktik), tidak dapat duduk diam untuk waktu lama.
Disarikan dari Bradway & Hill (2003), DePorter et al. (2014), Gunawan (2012),
Mahajani (2013), Sari (2014)
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar
Gaya belajar siswa dipengaruhi berbagai variabel yang telah ditemukan
Rita Dunn, seorang pelopor di bidang gaya belajar. Faktor-faktor tersebut menurut
DePorter & Henarcki (2004) adalah faktor fisik, faktor emosional, faktor
sosiologis, dan faktor lingkungan.
Gaya belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh keadaan fisik, berperan
dengan baik atau tidaknya fungsi anggota tubuh. Menurut Yusuf (2009)
keterampilan motorik siswa yang normal memungkinkan dapat belajar, bermain
atau bergaul dengan teman sebayanya.
Gaya belajar dapat dipengaruhi oleh keadaan emosional seseorang dalam
menyerap informasi. Apabila orang visual diminta untuk menuliskan suatu kata,
orang ini akan ―merasakan‖ dulu kata tersebut baru setelah itu menuliskan kata
tersebut (Gunawan 2012).
Gaya belajar juga dipengaruhi kehidupan sosialnya. Cara seseorang
bersosialisasi dan bagaimana memilih gaya hidup dapat memicu seseorang lebih
senang untuk belajar dengan berkelompok atau mandiri di rumah. Teman-teman
di sekitar tempat tinggal juga akan memberikan dampak bagaimana belajar atau
mengerjakan tugas dengan bermain atau bernyanyi dan mendengarkan musik
(DePorter & Henarcki 2004).
11
Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gaya
belajar seseorang adalah faktor dari dalam (faktor endogen) dan faktor dari luar
(faktor eksogen). Faktor endogen seperti faktor fisik, faktor psikis, faktor
intelegensi atau kemampuan, faktor perhatian dan minat, faktor bakat, faktor
motivasi, faktor kematangan, dan faktor kepribadian. Faktor eksogen seperti
faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan lain (Awang 2013).
Gaya belajar dipengaruhi oleh faktor keluarga. Ketika orang tua lebih
berperan mengarahkan anak dengan menyediakan ruang seluas-luasnya untuk
belajar sehingga anak kinestetik akan lebih maksimal menyerap pengetahuan
karena akan leluasa bergerak dan cepat menyelesaikan tugas (DePorter &
Henarcki 2004).
Menurut Prastiti & Pujiningsih (2014) merancang strategi pembelajaran
hendaknya memperhatikan karakteristik input seperti kecenderungan gaya belajar,
motivasi, dan faktor-faktor lain. Penting bagi dosen (guru) untuk menyadari gaya
mengajarnya agar tidak terdapat kesenjangan di antara dosen (guru) dan (maha)
siswa. Hasil penelitian Provitera & Esendal (2008) bahwa gaya belajar dan gaya
mengajar dapat bertentangan satu sama lain. Guru dan siswa akan mencapai
tujuan pembelajaran yang selaras jika guru maupun siswa dapat memahami gaya
belajar sedini mungkin.
Gaya belajar siswa juga akan dipengaruhi oleh cara atau gaya mengajar
guru di sekolah. Gaya mengajar guru akan mengikuti gaya belajar dominan guru
itu sendiri, karena gaya yang digunakan adalah gaya yang paling alamiah bagi
guru. Cara belajar yang mudah menurut guru akan digunakan sebagai parameter
dalam menentukan langkah mengajar yang efektif (Gunawan 2012).
Hasil penelitian Nurochma (2012) menunjukkan interaksi strategi
pembelajaran guided inquiry dengan gaya belajar, bahwa hasil belajar ranah
kognitif kelas eksperimen lebih didominasi siswa dengan gaya belajar visual,
sedangkan hasil belajar ranah kognitif pada kelas kontrol lebih didominasi oleh
siswa dengan gaya belajar auditorial.
Menurut DePorter et al. (2014) guru juga memiliki kecenderungan
modalitas mengajar yang biasanya sama dengan gaya saat belajar. Jika guru
12
termasuk pelajar visual, maka cenderung menjadi guru yang visual. Itu terjadi
secara alamiah. Sebagian mungkin memiliki modalitas belajar yang sama dengan
guru, tetapi mungkin banyak yang tidak.
Hasil penelitian Sari (2014) menunjukkan bahwa sebanyak 33% visual,
22% auditorial, 8% kinestetik, 14% gabungan visual dan auditorial, 10%
gabungan visual dan kinestetik, dan 14% gabungan auditorial dan kinestetik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat pula beberapa mahasiswa yang
memiliki kecenderungan gabungan beberapa gaya belajar, maka sebaiknya guru
diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang menggabungkan beberapa
karakteristik gaya belajar tersebut.
B. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara
biologis sejak seseorang lahir (Mufida 2013). Tanda-tanda anatomi jenis kelamin
mulai saat embrio berusia sekitar 2 bulan (Campbell & Reece 2010).
Jenis kelamin (sex) merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis
kelamin tertentu. Misalnya bahwa manusia jenis kelamin laki-laki adalah manusia
yang memiliki penis, memilki jakala (kala menjing), dan memproduksi sperma.
Perempuan memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkan,
memproduksi telur, memiliki vagina, dan memiliki alat menyusui (Fakih 2012).
Intelegensi antara siswa laki-laki dan perempuan tidak memiliki
perbedaan. Karena perbedaan tradisi yang dialami siswa laki-laki dan siswa
perempuan, mengakibatkan perbedaan gaya berpikir. Perempuan secara umum
benar-benar lebih baik untuk tugas auditori dan laki-laki lebih baik untuk tugas-
tugas visual (Kincher 2006). Antara laki-laki dan perempuan dapat dibedakan
dalam hal peranan dan perhatiannya terhadap sesuatu pekerjaan dan inipun
merupakan akibat dari pengaruh kultural (Ahmadi & Supriyono 2008).
Menurut Wisnuwardhani & Mashoedi (2012) perbedaan jenis kelamin
tampak juga pada komunikasi verbal. Perempuan tidak hanya berbicara dengan
cara yang berbeda dengan laki-laki, tetapi antara laki-laki dan perempuan juga
cenderung membicarakan hal-hal yang berbeda. Berdasarkan penelitian
(Soenarjadi 2011) menunjukkan bahwa profil pemecahan masalah geometri antara
13
subjek kinestetik laki-laki dan subjek kinestetik perempuan, menunjukkan
perbedaan yaitu subjek kinestetik laki-laki lebih unggul dalam melakukan visual
spasial dan subjek kinestetik perempuan lebih teliti, lebih cermat dan lebih
seksama.
C. Hasil Belajar IPA Biologi
Belajar adalah suatu proses. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan
suatu proses untuk mencapai tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih
luas, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan,
melainkan pengubahan kelakuan (Hamalik 2013). Hasil belajar yang dicapai oleh
siswa sangat erat hubungannya dengan rumusan tujuan intruksional yang
direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh kemampuan guru
sebagai perancang belajar-mengajar (Arifin 2011).
Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang (Sukmadinata 2005).
Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar
merupakan indikator ada terdapatnya perubahan tingkah laku siswa (Hamalik
2013).
Biologi adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari
tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Menurut Halim (2012) hasil belajar
biologi adalah usaha mencapai ketuntasan belajar sesuai kompetensi dasar yang
telah diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran biologi dalam hal ini dibatasi
pada tujuan pendidikan dalam aspek kognitif.
Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Syah (2007)
faktor internal (dari dalam siswa), yakni keadaan jasmani dan rohani siswa, (2)
faktor eksternal (dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, (3)
faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan mempelajari materi pelajaran.
Menurut Sudjana (2002) selain dipengaruhi oleh faktor kemampuan
siswa, hasil belajar juga dipengaruhi oleh motivasi belajar, minat dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
14
Faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah
dengan mengenal dan memahami bahwa setiap individu adalah unik dengan gaya
belajar yang berbeda antara individu satu dengan individu yang lain. Semua gaya
belajar unik dan berharga (Damayanti et al. 2012). Gaya belajar yang dimiliki
setiap individu sama uniknya dan sama berharganya, semua bergantung pada
individu tersebut dapat mengoptimalkan gaya belajar atau tidak.
Gaya belajar dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Penerapan
strategi pembelajaran di sekolah dalam hal ini termasuk teknik pembelajaran akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Hasil penelitian Halim (2012)
menggunakan uji Scheffe diketahui bahwa kelompok siswa yang memiliki
kecenderungan gaya belajar auditorial memperoleh hasil belajar fisika lebih tinggi
dibandingkan kelompok lainnya.
Hasil penelitian Rijal & Bachtiar (2015) menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar kognitif
biologi. Hasil penelitian Pujiarti (2013) menunjukkan ada hubungan positif dan
signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar siswa.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Boja, Kabupaten Kendal.
Waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2016/ 2017.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja Tahun
Ajaran 2016/ 2017 sebanyak 228 siswa (7 kelas), dengan jumlah siswa putra
sebanyak 89 siswa dan jumlah siswa putri sebanyak 139 siswa. Penempatan siswa
pada kelas VIII SMP Negeri 1 Boja dilakukan secara acak oleh pihak sekolah
tanpa didasarkan atas peringkat dan nilai. Dengan demikian, diasumsikan bahwa
kelas VIII SMP Negeri 1 Boja merupakan kelas homogen. Oleh karena itu, teknik
pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling berdasarkan jenis
kelamin dan kuota sampai jumlah yang diinginkan (Sugiyono 2013). Sampel
penelitian diambil sebanyak 30%, sehingga jumlah total sampel 70 siswa terdiri
atas siswa putra sebanyak 28 siswa dan siswa putri sebanyak 42 siswa. Jumlah
anggota sampel dari setiap kelas ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Data penyebaran anggota sampel siswa kelas VIII
No. Kelas
Populasi Sampel
Siswa
Putra
Siswa
Putri
Siswa
Putra
Siswa
Putri
1 VIII A 14 20 4 6
2 VIII B 14 20 4 6
3 VIII C 14 20 4 6
4 VIII D 12 20 4 6
5 VIII E 12 20 4 6
6 VIII F 12 20 4 6
7 VIII G 11 19 4 6
Jumlah 89 139 28 42
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian diarahkan pada:
1. Gaya belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja Tahun Ajaran 2016/ 2017.
16
2. Korelasi antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar pada Mata Pelajaran
IPA Biologi di SMP Negeri 1 Boja.
3. Perbandingan tipe gaya belajar pada siswa putra dan siswa putri.
D. Jenis Penelitian
Metode penelitian menggunakan pendekatan Mixed Methods, untuk
mendeskripsikan gaya belajar siswa dilakukan penelitian kualitatif, sedangkan
untuk menentukan koefisien korelasi gaya belajar dan perbandingan gaya belajar
siswa putra dengan siswa putri dilakukan penelitian kuantitatif.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan dengan 2 tahap:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah menentukan kisi-
kisi skala gaya belajar dengan indikator/ karakteristik yang mencerminkan
masing-masing gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik yang terlampir pada
Lampiran 1. Gaya belajar dalam penelitian ini diukur dengan memodifikasi
karakteristik dari Peng (2002).
Kemudian, mengembangkan instrumen penelitian yaitu skala
kecenderungan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik berupa pernyataan.
Setelah itu, dilakukan validasi skala gaya belajar melalui validasi ahli (judgment
experts) dan dilanjutkan penelitian pendahuluan untuk menguji validitas dan
reliabilitas skala kecenderungan gaya belajar.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian ini adalah
pengambilan data dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Melakukan observasi gaya belajar siswa pada pembelajaran IPA Biologi
materi ―Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup‖ di masing-
masing kelas. Kelas VIII diampu oleh 2 guru yang berbeda, namun
menggunakan metode pembelajaran yang sama, sehingga diasumsikan tidak
mempengaruhi hasil penelitian.
17
b. Membagikan angket gaya belajar ke siswa yang menjadi sampel penelitian
dan menyebarkan angket penilaian teman sejawat ke siswa yang berperan
sebagai observer.
c. Pengisian angket kecenderungan gaya belajar oleh sampel dan pengisian
skala penilaian teman sejawat oleh siswa yang berperan sebagai observer.
d. Mengumpulkan angket kecenderungan gaya belajar dan skala penilaian
sejawat yang sudah dijawab siswa.
e. Tabulasi hasil jawaban angket kecenderungan gaya belajar dari siswa.
f. Skoring angket dari hasil jawaban skala kecenderungan gaya belajar.
g. Penarikan kesimpulan kecenderungan gaya belajar siswa.
h. Mengambil data dua nilai hasil ulangan IPA Biologi kelas VIII pada semester
ganjil Tahun Ajaran 2016/ 2017 dari guru IPA secara dokumenter.
i. Melakukan analisis data gaya belajar dan jenis kelamin secara deskriptif
persentase, untuk menganalisis korelasi antara masing-masing gaya belajar
dengan hasil belajar siswa dilakukan uji korelasi Pearson, serta untuk
menguji perbandingan antara gaya belajar siswa putra dan siswa putri
dilakukan uji Chi-Square.
F. Data, Metode, dan Instrumen Penelitian
Data, metode pengumpulan data, dan instrumen, secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 3 Data, Metode Pengumpulan Data, dan Instrumen
No. Jenis Data Skala Data Metode Instrumen Metode
Analisis
1. Nilai Gaya
Belajar
Interval Angket Lembar angket Deskriptif
persentase
Observasi Lembar observasi
2. Hasil Belajar Interval Dokumentasi Daftar nilai hasil
ulangan IPA
Biologi materi
pertumbuhan dan
perkembangan pada
makhluk hidup
Uji Korelasi
Pearson, Uji
Regresi
Linier
3. Jenis Kelamin Nominal Dokumentasi Dokumen data
siswa SMP Negeri
1 Boja
Deskriptif
persentase,
Uji
Chi-Square
18
Data diambil dari siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja melalui metode
pengambilan data, meliputi:
a. Metode Angket (Kuesioner)
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kecenderungan
gaya belajar siswa. Kuesioner pada penelitian ini ditinjau dari segi siapa yang
menjawab merupakan jenis kuesioner langsung dan ditinjau dari segi cara
menjawab merupakan jenis kuesioner tertutup.
Instrumen dalam penelitian ini yaitu alat ukur tentang gaya belajar siswa
berupa angket yang disebut sebagai Kecenderungan Gaya Belajar Penilaian
Visual-Auditorial-Kinestetik yang secara berturut-turut ditunjukkan pada
Lampiran 2. Selain itu, terdapat instrumen penilaian teman sejawat untuk
mendapatkan data mengenai pernyataan yang tidak bisa diukur atau dinilai oleh
siswa (sampel) itu sendiri, sehingga diperlukan instrumen penilaian yang
dilakukan oleh teman satu kelasnya dan berperan sebagai observer. Angket
penilaian sejawat Kecenderungan Gaya Belajar Penilaian Visual-Auditorial-
Kinestetik secara berturut-turut ditunjukkan pada Lampiran 3. Penelitian ini
menggunakan angket dalam bentuk skala Guttman berupa pernyataan yang
jawabannya hanya ada dua alternatif (dikotomi) yaitu ―ya‖ atau ―tidak‖. Skor
jawaban ―ya‖ diberi skor 1 dan ―tidak‖ diberi skor 0 (Sugiyono 2013).
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan untuk pengambilan data tentang jenis
kelamin siswa dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA Biologi. Hasil belajar
siswa diperoleh dari dua nilai ulangan IPA Biologi kelas VIII pada semester ganjil
Tahun Ajaran 2016/ 2017.
c. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan untuk pengambilan data tentang gaya belajar
siswa pada pembelajaran IPA Biologi. Metode ini dilaksanakan dengan
mengamati gaya belajar setiap sampel penelitian pada saat pembelajaran biologi
berlangsung menggunakan lembar observasi pada Lampiran 4.
19
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum disebarkan pada anggota sampel, angket terlebih dahulu
diujicobakan kepada siswa dengan tujuan untuk validasi instrumen gaya belajar
pada Lampiran 1. Pengujian ini sebagai pemenuhan syarat validitas dan
reliabilitas.
1. Validitas Instrumen
Penentuan validitas konstruk menggunakan pendapat ahli (judgment
experts). Setelah pengujian konstruk dari ahli dan berdasarkan pengalaman
empiris di lapangan, maka dilanjutkan dengan uji coba instrumen. Jumlah sampel
uji coba sebanyak 70 siswa. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas
konstruksi dilakukan dengan analisis faktor (Sugiyono 2013).
Uji validitas instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment
dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 18
(Arikunto 2013) sebagai berikut.
=
√{ – }
Keterangan:
= Koefisien korelasi skor item dengan skor total
N = Jumlah responden
X = Skor setiap item
Y = Skor total responden
∑X = Jumlah skor setiap item
∑Y = Jumlah skor total responden
∑X2 = Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total responden
Kriteria: Jika rxy > rtabel dengan taraf signifikan 5% atau nilai signifikansi < 5%,
maka item valid.
Hasil analisis validitas instrumen dengan menggunakan korelasi Product
Moment sebanyak 55 item yang diujicobakan pada siswa kelas VIII sejumlah 70
siswa, dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4 Hasil analisis validitas instrumen uji coba
20
Gaya Belajar Kriteria Nomor Soal Jumlah
Visual Valid 1, 4, 13, 14, 15, 16, 26, 27, 38, 40, 41, 42, 47 13 item
Tidak Valid 2, 3, 28, 29, 39 5 item
Auditorial Valid 5, 6, 7, 19, 20, 30, 31, 32, 33, 43, 45, 46, 48,
49, 50, 51
16 item
Tidak Valid 8, 17, 18, 44 4 item
Kinestetik Valid 10, 11, 12, 21, 22, 23, 24, 34, 36, 52, 53, 54,
55
13 item
Tidak Valid 9, 25, 35, 37 4 item
Total Valid 42 item
Tidak Valid 13 item
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 6 Halaman 65
Berdasarkan Tabel 4 sejumlah 42 item valid digunakan sebagai
instrumen, sedangkan 13 item tidak valid tidak digunakan sebagai instrumen.
2. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha dengan bantuan
program SPSS 18 (Arikunto 2013) sebagai berikut.
= (
) (
)
Keterangan:
= Reliabilitas instrumen
n = Banyaknya butir pernyataan
= Jumlah varian skor tiap-tiap item
= Varian total
Kriteria: Jika r11 > rtabel, maka instrumen reliabel dan sebaliknya jika r11 < rtabel,
maka instrumen tidak reliabel. Sebagai pedoman interpretasi tentang berapa tinggi
koefisien reliabilitas digunakan klasifikasi sebagai berikut (Arikunto 2013).
0,800 – 1,00 = Sangat tinggi
0,600 – 0,800 = Tinggi
0,400 – 0,600 = Cukup
0,200 – 0,400 = Rendah
0,00 – 0,200 = Sangat Rendah
Setelah memperoleh data hasil uji coba instrumen, maka dilakukan
analisis reliabilitas skala gaya belajar siswa menggunakan rumus Alpha dengan
21
bantuan program SPSS 18 sebanyak 42 item (setelah drop item tidak valid) yang
diujicobakan pada siswa kelas VIII sejumlah 70 siswa. Berdasarkan hasil analisis
diperoleh koefisien reliabilitas visual sebesar 0,831 sehingga dapat
diinterpretasikan reliabilitas instrumen tipe visual sangat tinggi, sedangkan
koefisien reliabilitas auditorial sebesar 0,718 sehingga dapat diinterpretasikan
reliabilitas instrumen tipe auditorial tinggi, dan koefisien reliabilitas kinestetik
sebesar 0,827 sehingga dapat diinterpretasikan reliabilitas instrumen tipe
kinestetik sangat tinggi (data selengkapnya disajikan pada lampiran 7 halaman
67).
H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi,
memanfaatkan metode atau sumber lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data (Moleong 2007). Triangulasi yang digunakan pada
penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber, yakni siswa, teman sejawat, dan
observer. Pengujian ini dilakukan dengan jalan membandingkan dan mengecek
hasil angket kecenderungan gaya belajar dengan hasil penilaian teman sejawat,
dan hasil observasi terhadap gaya belajar siswa pada saat pembelajaran IPA
Biologi.
I. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif persentase menurut Arikunto (2012), analisis Pearson, analisis regresi
linier, dan uji Chi-Square. Berikut ini adalah tahap-tahap analisis data:
1. Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui gambaran
kecenderungan gaya belajar siswa dan mengetahui perbandingan gaya belajar
pada siswa putra dan siswa putri. Gaya belajar siswa diukur dengan angket
kecenderungan gaya belajar, dianalisis dengan menjumlahkan skor jawaban yang
didapat kemudian dilakukan pengambilan keputusan gaya belajar.
Pengambilan keputusan kecenderungan gaya belajar yaitu dengan cara
membandingkan tiga nilai masing-masing tipe gaya belajar yang diperoleh
sampel. Pengambilan keputusan didasarkan pada penelitian Peng (2002) bahwa
22
dari ketiga ekstrim gaya belajar (modalitas visual, auditori, dan kinestetik), siswa
mempunyai kecenderungan pada salah satu ekstrim saja. Langkah pengambilan
keputusan kecenderungan gaya belajar adalah jika terdapat jumlah skor tertinggi
pada suatu tipe modalitas gaya belajar, maka disimpulkan bahwa sampel
cenderung dominan pada gaya belajar tersebut.
Setelah itu, dibuat rekapitulasi berupa persentase kecenderungan gaya
belajar dari kelas VIII. Rumus persentase Sudijono (2010) yang digunakan adalah:
Keterangan: P = Persentase tipe gaya belajar yang dicari
F = Frekuensi kecenderungan tipe gaya belajar
N = Jumlah sampel total
Mengukur seberapa besar gaya belajar siswa maka ditetapkan kategori
persentase kecenderungan gaya belajar sesuai dengan rumus Azwar (2015).
Kategori persentase kecenderungan gaya belajar dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Kategori nilai persentase tingkat kecenderungan gaya belajar siswa kelas
VIII
Persentase (%) Kategori
X ≤10 Sangat rendah
10< X ≤ 17 Rendah
17 < X ≤ 24 Sedang
24< X ≤ 31 Tinggi
X > 31 Sangat Tinggi
Kemudian, untuk mengetahui perbandingan antara gaya belajar siswa
putra dan gaya belajar siswa putri, dianalisis dengan menjumlahkan siswa putra
maupun siswa putri sesuai dengan masing-masing tipe gaya belajar (Visual,
Auditorial, dan Kinestetik), kemudian dihitung ke dalam persentase dengan rumus
Sudijono (2010):
Keterangan:
P = Persentase tipe gaya belajar pada siswa putra/ siswa putri
23
F = Frekuensi tipe gaya belajar pada siswa putra/ siswa putri
N= Jumlah sampel siswa putra/ siswa putri
Mendeskripsikan gaya belajar siswa berdasarkan hasil observasi selama
pembelajaran IPA Biologi pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup.
2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk menentukan adanya hubungan antara
gaya belajar dengan hasil belajar siswa.
a. Dilakukan uji normalitas data gaya belajar siswa. Uji normalitas yang
digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian jika nilai
signifikansi > 5%, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika nilai
signifikansi < 5%, maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas data hasil belajar dan data gaya belajar siswa. Uji
homogenitas yang digunakan adalah uji Levene. Kriteria pengujian jika nilai
signifikansi > 5%, maka data homogen dan sebaliknya jika nilai signifikansi <
5%, maka data tidak homogen.
c. Uji linieritas dengan melihat plot data (scatter plot) dan nilai signifikansi
linearity pada Tabel Anova. Kriteria pengujian jika nilai signifikansi < 5%,
maka gaya belajar mempunyai hubungan linier terhadap hasil belajar dan
sebaliknya jika nilai signifikansi > 5%, maka gaya belajar tidak mempunyai
hubungan linier terhadap hasil belajar.
d. Analisis korelasi dilakukan dengan mencari besarnya koefisien korelasi.
Rumus korelasi antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa (Ary et al.
2007):
rxy =
√
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi X terhadap Y
24
X = Skor gaya belajar siswa
Y = Skor hasil belajar siswa
∑X = Jumlah skor dalam sebaran X
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y
∑X2
= Jumlah kuadrat skor dalam sebaran X
∑Y2
= Jumlah kuadrat skor dalam sebaran Y
Sebagai pedoman interpretasi tentang berapa tinggi koefisien korelasi digunakan
klasifikasi sebagai berikut (Arikunto 2013).
0,800 – 1,00 = Sangat tinggi
0,600 – 0,800 = Tinggi
0,400 – 0,600 = Cukup
0,200 – 0,400 = Rendah
0,00 – 0,200 = Sangat Rendah
Gaya belajar dan hasil belajar merupakan data interval, sehingga analisis yang
digunakan adalah uji Pearson dengan bantuan program SPSS 18 (Ruswana 2005).
3. Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier digunakan sebagai uji lanjut dari uji korelasi, untuk
menguji modalitas gaya belajar mana yang memberikan kontribusi dominan
terhadap hasil belajar siswa. Analisis regresi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus Sudjana (2005):
R2
=
Keterangan:
R2
= Koefisien determinasi
Yi = Harga Y
= Rata-rata data variabel Y
= Persamaan regresi Y atas X
X = Skor gaya belajar siswa
Y = Skor hasil belajar siswa
Analisis regresi yang digunakan adalah regresi linier dengan bantuan
program SPSS 18. Penaksir model linier ganda adalah ŷ = a+ bx1 + cx2 + dx3,
dengan uji dua pihak, taraf signifikan 5% (Sukestiyarno 2013).
4. Uji Chi-Square
25
Uji Chi-Square digunakan untuk melakukan uji banding dua sampel yaitu
gaya belajar siswa berdasarkan jenis kelamin atau menguji perbandingan antara
gaya belajar siswa putra dan gaya belajar siswa putri. Uji Chi-Square dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Sudjana (2005):
=
Keterangan:
= Nilai Chi-Square
Oi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuensi yang diharapkan
Jenis kelamin merupakan data nominal, sehingga analisis yang digunakan
adalah uji Chi-Square dengan bantuan program SPSS 18 (Ruswana 2005). Kriteria
pengujian jika nilai signifikansi < 5%, maka ada perbedaan yang signifikan antara
gaya belajar siswa putra dan siswa putri, sebaliknya jika nilai signifikansi > 5%,
maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara gaya belajar siswa putra dan
siswa putri.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa data gaya belajar siswa kelas VIII hasil
angket, hasil observasi, dan hasil penilaian sejawat; hasil belajar kognitif biologi
siswa kelas VIII materi IPA Biologi; koefisien korelasi antara gaya belajar dengan
hasil belajar siswa; koefisien regresi; dan perbandingan gaya belajar siswa putra
dengan siswa putri.
1. Gaya Belajar Siswa Kelas VIII
Gaya belajar siswa berdasarkan tiga modalitas sensori terdiri atas gaya
belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar
siswa diukur melalui metode angket, observasi, dan penilaian sejawat.
Data hasil angket, hasil observasi dan hasil penilaian sejawat
dibandingkan menggunakan teknik triangulasi sumber. Setelah mendapatkan data
dari ketiga sumber, yaitu siswa pribadi, observer, dan teman sejawat maka
diperoleh rekapitulasi hasil pembandingan yang disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Pembandingan hasil angket, observasi, dan penilaian sejawat terhadap
gaya belajar 70 siswa
Gaya Belajar Angket Observasi
Penilaian
Sejawat
Persentase (%)
Visual (V) 55,71 52,86 55,71
Auditorial (A) 30,00 28,57 21,43
Kinestetik (K) 14,29 14,29 14,29
VA—A - 1,43 5,71
VA—V - 2,86 -
AK—A - - 1,43
Jumlah 100 100 100
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16 Halaman 101
Tabel 6 menunjukkan bahwa antara hasil angket, observasi, dan penilaian
sejawat terdapat data yang tidak konsisten, yaitu pada 4 siswa dengan gaya belajar
antara visual auditorial atau auditorial, 1 siswa dengan gaya belajar antara visual
27
auditorial atau visual, dan 1 siswa dengan gaya belajar auditorial kinestetik atau
auditorial. Hasil triangulasi yang konsisten terdapat pada 37 siswa dengan
kecenderungan gaya belajar visual, 15 siswa dengan kecenderungan gaya belajar
auditorial, dan 10 siswa dengan kecenderungan gaya belajar kinestetik. Dengan
demikian jumlah total siswa dengan gaya belajar konsisten sebanyak 62 siswa.
Tahap selanjutnya dilakukan analisis deskriptif persentase, korelasi, dan uji Chi-
Square terhadap 62 siswa, sedangkan data 8 siswa dengan gaya belajar tidak
konsisten direduksi.
a. Hasil angket terhadap gaya belajar siswa kelas VIII
Hasil penelitian diukur melalui metode angket terhadap 62 siswa dengan
42 item skala kecenderungan gaya belajar. Hasil angket dapat dilihat pada Tabel
7.
Tabel 7 Distribusi frekuensi gaya belajar siswa kelas VIII yang diukur melalui
angket
No Gaya Belajar Frekuensi Persentase
(%) Kategori
1 Visual 37 59,68 Sangat Tinggi
2 Auditorial 15 24,19 Tinggi
3 Kinestetik 10 16,13 Rendah
Jumlah 62 100
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 9 Halaman 72
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Boja mempunyai gaya belajar visual, dan sebagian yang lain auditorial
serta kinestetik. Interpretasi dari masing-masing tipe gaya belajar termasuk pada
kategori yang berbeda-beda. Hal ini dapat diketahui dari karakteristik yang
dimiliki oleh siswa kelas VIII melalui metode angket. Jadi, kecenderungan gaya
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja adalah gaya belajar visual dengan
kategori sangat tinggi.
b. Hasil observasi terhadap gaya belajar siswa kelas VIII
Berdasarkan observasi terhadap 62 siswa di tujuh kelas (VIII A-VIIIG)
selama 3 kali pertemuan, diperoleh data hasil observasi dan hasil catatan
lapangan. Hasil observasi dibandingkan dengan data hasil angket dan hasil
penilaian sejawat. Hasil observasi yang diperoleh disajikan dalam Lampiran 11
28
Halaman 77, sedangkan ringkasan catatan lapangan hasil observasi dapat dilihat
dalam Tabel 8.
Tabel 8 Ringkasan hasil observasi berdasarkan tipe gaya belajar
Visual Auditorial Kinestetik
a. Siswa lebih mudah
menyerap instruksi tugas
secara tertulis.
b. Siswa lebih mudah
menyerap informasi
berupa tulisan dan
gambar melalui media
powerpoint.
c. Cenderung mengamati
hasil pekerjaan milik
sendiri, cenderung
membaca catatan, dan
menjawab pertanyaan
dengan membaca
catatan terlebih dahulu.
d. Cenderung menyerap
informasi dengan
membaca buku pelajaran
secara detail.
a. Siswa lebih mudah
menyerap instruksi tugas
secara lisan.
b. Siswa cenderung
mendengarkan penjelasan
guru.
c. Siswa cenderung
mendengarkan presentasi
atau maju presentasi di
depan kelas, dan
cenderung ingin
menanggapi penjelasan
teman.
d. Siswa mengikuti/
melanjutkan kalimat
guru.
e. Cenderung menjawab
pertanyaan secara lisan
tanpa membaca catatan
terlebih dahulu.
f. Cenderung menyerap
informasi dengan
bertanya pada teman,
menggerakkan bibir
(melafalkan kata saat
membaca).
a. Siswa lebih mudah
menyerap instruksi tugas
yang diperagakan/
disertai dengan gerakan.
b. Siswa cenderung sering
menulis/ mencatat.
c. Belajar sambil
menggerakkan kaki/
tangan, mengetuk-
ngetuk bolpoin,
menunjuk tulisan dengan
jari tangan ketika
membaca, tidak bisa
duduk tenang, dan
menyentuh teman.
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 13 Halaman 85
c. Hasil penilaian sejawat terhadap gaya belajar siswa kelas VIII
Penilaian sejawat dilakukan oleh siswa yang berperan sebagai penilai
yaitu teman sebangku dari siswa yang menjadi sampel penelitian (responden).
Hasil penilaian teman sejawat oleh 62 siswa dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Rekapitulasi hasil penilaian sejawat
Gaya Belajar Frekuensi Persentase (%)
Visual (V) 37 59,68
Auditorial (A) 15 24,19
Kinestetik (K) 10 16,13
Jumlah 62 100
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15 Halaman 99
29
2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Mata Pelajaran IPA Biologi
Hasil belajar siswa ini diwujudkan dalam bentuk nilai belajar yang
diambil dari rata-rata dua nilai hasil ulangan IPA Biologi kelas VIII pada semester
ganjil Tahun Ajaran 2016/ 2017. Data tersebut kemudian diuji korelasinya dengan
modalitas gaya belajar siswa. Skor modalitas gaya belajar siswa V (Visual), A
(Auditorial), dan K (Kinestetik) serta hasil belajar biologi dari 62 siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Boja dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Skor modalitas gaya belajar dan hasil belajar siswa
Kode
Resp.
Modalitas Gaya Belajar Nilai
Kode
Resp.
Modalitas Gaya Belajar Nilai
V A K V A K
SAI2 10 6 8 87,0 SDA1 9 6 7 78,0
SAI3 8 7 9 80,0 SDA2 8 4 7 71,5
SAI4 8 5 6 75,0 SDA3 8 6 9 88,0
SAI5 13 7 10 96,0 SEI1 6 9 6 79,0
SAA1 9 3 5 67,5 SEI2 5 4 8 74,0
SAA2 9 8 8 76,0 SEI3 5 4 8 73,0
SAA3 8 11 7 87,5 SEI4 11 5 7 78,0
SAA4 6 9 7 75,5 SEI5 11 6 8 83,0
SBI1 8 7 10 91,0 SEI6 12 6 9 84,0
SBI3 11 6 7 86,5 SEA2 8 7 7 70,0
SBI4 12 6 6 87,5 SEA3 7 6 9 80,0
SBI5 10 5 9 85,5 SEA4 9 10 8 80,0
SBI6 10 4 7 78,5 SFI1 8 9 7 81,0
SBA1 8 11 7 80,5 SFI2 12 11 9 90,0
SBA2 9 13 10 90,5 SFI3 4 9 6 80,0
SBA3 9 8 7 71,5 SFI4 7 8 10 89,0
SBA4 12 9 6 89,5 SFI5 2 0 5 70,0
SCI1 9 3 8 81,0 SFI6 3 5 2 74,0
SCI2 6 12 8 86,0 SFA1 11 14 7 90,0
SCI3 11 6 10 93,5 SFA2 11 13 8 88,0
SCI5 7 2 8 70,0 SFA3 9 6 8 79,0
SCI6 11 8 9 82,5 SFA4 9 12 9 83,0
SCA1 10 4 5 73,5 SGI1 13 7 8 93,0
SCA3 7 6 6 70,5 SGI2 10 8 11 94,0
SCA4 9 12 7 80,5 SGI3 9 7 7 80,5
SDI1 11 7 7 80,5 SGI4 10 8 4 83,0
SDI2 10 8 7 82,5 SGI5 10 7 9 78,0
SDI3 10 6 9 68,0 SGI6 8 7 7 75,5
SDI4 10 5 8 76,5 SGA1 10 8 9 86,0
SDI5 11 9 8 81,0 SGA3 8 11 9 80,0
SDI6 11 8 9 82,0 SGA4 11 8 3 89,0 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 20 Halaman 107
30
Tabel 10 menunjukkan nilai minimal adalah 67,5; nilai maksimal adalah
96; dan rata-rata nilai sebesar 81,2. Skor minimal modalitas gaya belajar visual =
2, auditorial = 0, dan kinestetik = 2. Skor maksimal modalitas gaya belajar visual
= 13, auditorial = 14, dan kinestetik = 11.
3. Korelasi Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
Sebelum pengujian korelasi, data hasil penelitian dilakukan uji
persyaratan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas. Hasil uji
normalitas data hasil belajar adalah data berdistribusi normal (data selengkapnya
disajikan pada Lampiran 17 Halaman 103). Hasil uji homogenitas adalah data
hasil belajar mempunyai varian sama atau homogen (data selengkapnya disajikan
pada Lampiran 18 Halaman 104). Hasil uji linieritas dengan menggunakan scatter
plot, menunjukkan plot data berada pada garis lurus. Korelasi antara ketiga tipe
modalitas gaya belajar dengan hasil belajar menunjukkan kemiringan garis plot
positif, maka korelasinya positif dapat dilihat pada Lampiran 19 Halaman 105.
Hasil uji linieritas dengan Anova dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Hasil uji linieritas masing-masing modalitas gaya belajar dengan hasil
belajar biologi
Variasi Mean
Square F Sig.
V >< HB Between
Groups
Linearity 793,833 20,949 0,000
A >< HB 694,228 16,702 0,000
K >< HB 485,422 14,724 0,000
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 19 Halaman 106
V: Visual, A: Auditorial, K: Kinestetik, HB: Hasil Belajar
Tabel 11 menunjukkan ketiga tipe modalitas gaya belajar (Visual,
Auditorial, dan Kinestetik) mempunyai plot data pada garis lurus terhadap hasil
belajar biologi dengan nilai signifikansi < 5%. Jadi, ketiga tipe gaya belajar linier
terhadap hasil belajar biologi.
Hasil uji korelasi diperoleh koefisien korelasi ketiga tipe modalitas gaya
belajar dengan hasil belajar. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel
12 menunjukkan koefisien korelasi ketiga modalitas gaya belajar termasuk pada
kategori cukup kuat dan nilai signifikansi < 5%. Karena nilai signifikansi (sig) <
31
5%, maka terdapat hubungan yang signifikan antara modalitas gaya belajar
dengan hasil belajar siswa. Jadi, berdasarkan besarnya koefisien korelasi yang
diperoleh menunjukkan hubungan yang sama kuatnya terhadap hasil belajar
biologi.
Tabel 12 Hasil uji korelasi modalitas gaya belajar siswa dengan hasil belajar
biologi
Korelasi Hasil Belajar
Modalitas Visual Korelasi Pearson (r) 0,519
Signifikansi (sig) 0,000
N 62
Modalitas Auditorial Korelasi Pearson (r) 0,481
Signifikansi (sig) 0,000
N 62
Modalitas Kinestetik Korelasi Pearson (r) 0,409
Signifikansi (sig) 0,001
N 62
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 21 Halaman 116
4. Analisis Regresi Linier
Setelah mengetahui koefisien korelasi, dilakukan uji regresi linier untuk
mengetahui modalitas gaya belajar mana yang memberikan kontribusi dominan
terhadap hasil belajar siswa. Hasil persamaan regresi berdasar sampel dapat dilihat
pada Tabel 13.
Tabel 13 Persamaan regresi
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiszed
Coefficients Sig.
B Std.
Error Beta
1
(Constant) 57,036 3,721 0,000
Modalitas_Visual 1,164 0,312 0,380 0,000
Modalitas_Auditorial 0,887 0,249 0,355 0,001
Modalitas_Kinestetik 0,958 0,420 0,231 0,026
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 22 Halaman117
Tabel 13 dapat diketahui nilai a = 57,036; b = 1,164; c = 0,887; dan d =
0,958 sehingga diperoleh persamaan regresi ŷ = 57,036+ 1,164x1 + 0,887x2 +
0,958x3. Diterimanya persamaan regresi ŷ = 57,036+ 1,164x1 + 0,887x2 + 0,958x3,
maka dengan persamaan tersebut dapat dijadikan sebagai dasar memprediksi hasil
belajar siswa (y) jika diketahui modalitas visual (x1), modalitas auditorial (x2), dan
32
modalitas kinestetik (x3). Misalkan siswa memperoleh skor modalitas visual = 13,
auditorial = 10, dan kinestetik = 7, maka hasil belajar siswa tersebut dapat
ditaksirkan memiliki skor hasil belajar sebesar 57,036+ 1,164 (13) + 0,887 (10) +
0,958 (7) = 87,744.
Nilai a, b, c, dan d diuji menggunakan perhitungan distribusi F dengan
tabel Anova untuk mengetahui persamaan adalah linier atau tidak antara x1, x2, x3
secara bersama terhadap y. Hasil perhitungan distribusi F dengan Anova dapat
dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Hasil perhitungan distribusi F dengan Anova
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1388,447 3 462,816 16,638 0,000a
Residual 1613,327 58 27,816
Total 3001,774 61
Tabel 14 menunjukkan nilai signifikansi (sig) = 0% < 5%. Jadi, persamaan
adalah linier atau x1, x2, dan x3 signifikan.
Penyelidikan faktor dominan dilakukan dengan analisis regresi linier
untuk masing-masing modalitas gaya belajar secara sendiri dan secara bersama-
sama dalam memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa. Hasil regresi
secara sendiri dan secara bersama-sama dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Hasil regresi modalitas gaya belajar terhadap hasil belajar
Modalitas R R Square Std. Error of
the Estimate
Secara sendiri
Visual
0,519a
0,270
6,04440
Auditorial 0,481a 0,231 6,20154
Kinestetik 0,409a 0,167 6,45441
Secara bersama-sama 0,680a 0,463 5,27409
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 22 Halaman 117
Tabel 15 menunjukkan besarnya kontribusi modalitas gaya belajar
terhadap hasil belajar. Besar kontribusi dapat dilihat nilai R square atau R2
(koefisien determinasi). Modalitas visual memberikan kontribusi hasil belajar
sebesar 0,270 = 27%, dan 73% hasil belajar dapat ditentukan oleh variabel lain.
Modalitas auditorial memberikan kontribusi hasil belajar sebesar 0,231 = 23,1%,
33
dan 76,9% hasil belajar dapat ditentukan oleh variabel lain. Modalitas kinestetik
memberikan kontribusi hasil belajar sebesar 0,167 = 16,7%, dan 83,3% hasil
belajar dapat ditentukan oleh variabel lain. Jadi, modalitas visual memberikan
kontribusi hasil belajar lebih dominan daripada modalitas auditorial dan
kinestetik. Hasil regresi secara bersama-sama diperoleh nilai R square atau R2 =
0,463 = 46,3%, menunjukkan bahwa variasi hasil belajar dapat dijelaskan oleh
modalitas visual, auditorial, dan kinestetik secara bersama-sama sebesar 46,3%.
Artinya modalitas visual, auditorial, dan kinestetik secara bersama-sama
memberikan kontribusi hasil belajar sebesar 46,3%, dan 53,7% hasil belajar dapat
ditentukan oleh variabel lain selain ketiga tipe modalitas gaya belajar tersebut.
5. Perbandingan Gaya Belajar Siswa Putra dan Siswa Putri
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 24 siswa putra dan 38 siswa putri,
dapat dilihat perbandingan dari masing-masing tipe gaya belajar visual, auditorial,
dan kinestetik. Perbandingan gaya belajar siswa putra dan siswa putri dapat dilihat
pada Tabel 16.
Tabel 16 Perbandingan gaya belajar siswa putra dan siswa putri
No Gaya Belajar Jumlah Siswa Persentase(%)
Putra Putri Putra Putri
1 Visual 12 25 19,35 40,32
2 Auditorial 10 5 16,13 8,07
3 Kinestetik 2 8 3,23 12,90
Jumlah 24 38 38,71 61,29
Tabel 16 menunjukkan gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik
siswa putri lebih banyak dibandingkan dengan siswa putra, sedangkan gaya
belajar auditorial siswa putra lebih banyak dibandingkan dengan siswa putri.
Setelah menghitung persentase, dilakukan uji Chi-Square untuk menguji
signifikansi perbandingan antara gaya belajar siswa putra dan siswa putri. Hasil
uji Chi-Square ketiga tipe gaya belajar pada siswa putra dan siswa putri dapat
dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Hasil uji Chi-Square gaya belajar siswa putra dan siswa putri
34
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 7,031a 2 0,030
Likelihood Ratio 7,032 2 0,030
Linear-by-Linear
Association
0,024 1 0,877
N of Valid Cases 62
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 23 Halaman 119
Berdasarkan Tabel 17 hasil uji Chi-Square dengan menggunakan
program SPSS 18 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara gaya
belajar siswa putra dan siswa putri. Nilai Chi-Square ( ) = 7,031 > 5,991 dan
nilai signifikansi 0,030 = 3% < 5%.
B. Pembahasan
Hasil analisis data penelitian gaya belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Boja pada Mata Pelajaran IPA Biologi dikaji sesuai dengan fokus penelitian.
Pembahasan difokuskan pada deskripsi gaya belajar siswa kelas VIII, korelasi
antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa, dan perbandingan gaya belajar
siswa putra dengan siswa putri.
1. Deskripsi Gaya Belajar Siswa
Berdasarkan cara siswa menyerap informasi, maka kategori gaya belajar
yang relevan bagi siswa adalah gaya belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik
(VAK). Hal ini disebabkan karena esensi gaya belajar VAK didasarkan atas
modalitas (cara termudah dari siswa untuk menyerap informasi) (Djatmika &
Murwani 2008). Siswa menyerap informasi melalui tiga sensori yang terdiri dari
visual, auditorial, dan kinestetik.
Kecenderungan gaya belajar ditentukan berdasarkan jumlah skor
tertinggi dari angket skala gaya belajar yang diisi oleh sampel. Jika terdapat dua
jumlah skor tertinggi yang sama dari dua tipe modalitas atau diperoleh jumlah
skor yang sama dari ketiga tipe modalitas, maka sampel direduksi atau tidak
diikutkan dalam analisis selanjutnya. Pengambilan keputusan mengenai
kecenderungan gaya belajar didasarkan pada penelitian Peng (2002) bahwa dari
ketiga ekstrim gaya belajar (modalitas visual, auditori, dan kinestetik), siswa
mempunyai kecenderungan pada salah satu ekstrim saja.
35
Berdasarkan hasil observasi, beberapa siswa visual (seperti siswa SDI1
dan SDI2) teramati cenderung menyerap informasi dari gambar dan tulisan pada
media powerpoint, penjelasan tertulis di papan tulis, dan suka membaca buku atau
catatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan Gunawan (2012) bahwa siswa visual
sangat mudah memahami suatu informasi yang tertulis atau dalam bentuk gambar.
Hasil penelitian Mahajani (2013) juga menunjukkan bahwa gaya belajar visual
mengacu pada cara yang disukai siswa untuk menyerap dan mengolah materi
pelajaran dengan mudah melalui belajar dengan gambar. Ketika pembelajaran,
siswa visual akan cenderung membaca catatan atau buku (seperti siswa SAI2 dan
SBI3). Siswa dengan kecenderungan visual cenderung lebih suka membaca
daripada dibacakan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori DePorter et al. (2014)
bahwa seseorang yang sangat visual memiliki ciri lebih suka membaca daripada
dibacakan.
Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja, pada saat pembelajaran IPA
Biologi materi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup didominasi
oleh gaya belajar visual. Dalam hal ini, siswa lebih menggunakan modalitas
sensori visual (penglihatan) daripada modalitas sensori auditori (pendengaran)
maupun sensori kinestetik (gerakan). Hal ini relevan dengan hasil penelitian Iriani
& Leni (2013) bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kerinci cenderung memiliki
gaya belajar visual sebanyak 10 siswa (43,48%), dan 9 siswa (39,13%) memiliki
gaya belajar auditorial, serta 4 siswa (17,39%) memiliki gaya belajar kinestetik.
Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja sebagian besar memiliki gaya
belajar visual. Hal ini disebabkan oleh materi pembelajaran yang disajikan, yaitu
dalam bentuk tulisan, gambar, atau diagram. Selama pembelajaran, guru
merangsang modalitas sensori siswa dengan menampilkan tulisan, gambar, dan
warna, sehingga aspek visual siswa lebih banyak dilibatkan dibanding aspek
auditori dan kinestetik. Oleh karena itu, sensori visual siswa lebih mendapatkan
rangsangan daripada modalitas sensori yang lain. Organ penglihatan juga lebih
cepat menerima informasi dibandingkan organ pendengaran dan gerak. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Rijal & Bachtiar (2015) bahwa nilai
persentase 42% pada tipe visual menunjukkan kecenderungan siswa
36
menitikberatkan ketajaman penglihatan dalam proses pembelajaran biologi.
Pelajaran biologi meliputi materi berupa gambar seperti struktur sel, jaringan dan
organ tubuh tumbuhan, hewan maupun manusia. Sesuai dengan hasil penelitian
Khmakhien (2012) bahwa bidang studi adalah faktor yang paling signifikan
mempengaruhi pilihan gaya belajar.
Berdasarkan hasil angket, karakteristik tipe visual yang paling menonjol
adalah lebih mudah memproses informasi dalam bentuk tampilan visual seperti
instruksi tertulis, catatan, diagram, dan gambar, terbukti sebanyak 61 siswa
menjawab ―Ya‖ (item nomor 2). Semakin siswa intensif memahami materi
melalui media gambar, maka semakin kuat kecenderungan siswa untuk menyerap
informasi yang disajikan dalam media gambar. Sesuai dengan teori DePorter et al.
(2014) bahwa modalitas visual mengakses citra visual yang diciptakan maupun
diingat. Seseorang yang sangat visual memiliki ciri-ciri mengingat informasi
dengan gambar.
Berdasarkan hasil observasi, beberapa siswa auditorial (seperti siswa
SDA6 dan SGA1) teramati mendengarkan dengan seksama apa yang dijelaskan
guru, memperhatikan presentasi teman, menggerakkan bibir dan bersuara saat
membaca. Hal ini disebabkan siswa auditorial lebih tertarik menggunakan indera
pendengaran daripada indera penglihatan maupun sentuhan. Sesuai dengan teori
DePorter et al. (2014) bahwa seseorang dengan gaya belajar auditorial cenderung
belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir dan bersuara saat
membaca.
Siswa bergaya belajar auditorial cenderung menyerap informasi dengan
mendengarkan materi yang disampaikan guru, penjelasan lisan dari guru maupun
teman sebangku, dan mengingat materi melalui presentasi di depan kelas dengan
bahasa yang mudah dipahami siswa. Karakteristik gaya belajar auditorial menurut
penelitian Mahajani (2013) adalah cara yang dipilih siswa untuk menyerap dan
mengolah materi melalui mendengarkan penjelasan guru. Selain mendengarkan
penjelasan guru dan teman dengan seksama, siswa auditorial juga membaca
dengan keras ketika mempelajari materi. Hasil penelitian ini relevan dengan
Gunawan (2012) bahwa pelajar auditorial mengekspresikan diri melalui suara,
37
baik melalui komunikasi internal dengan diri sendiri maupun eksternal dengan
orang lain.
Ketika siswa auditorial mendapatkan rangsangan berupa pertanyaan,
siswa yang aktif akan cenderung langsung menjawab secara lisan tetapi tidak
mencari jawaban di buku maupun membaca catatan terlebih dahulu (seperti siswa
SBA1). Hal ini menunjukkan siswa auditorial lebih cenderung menggunakan
modalitas sensori auditorinya daripada kinestetik maupun visual. Hasil penelitian
ini sesuai dengan teori Bradway & Hill (2003) bahwa siswa auditorial lebih
mengutamakan suara dan kata atas informasi yang diberikan dibandingkan
pandangan maupun sentuhan.
Siswa dengan tipe auditorial sebanyak 24,19% dari total 62 siswa, karena
selain gambar materi biologi juga meliputi konsep yang berkaitan dengan definisi-
definisi seperti pengertian pertumbuhan dan perkembangan, perkecambahan,
metamorfosis dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk menyerap materi biologi, siswa
harus melibatkan telinga untuk mendengarkan penjelasan guru secara lisan.
Berdasarkan hasil angket, karakteristik tipe auditorial yang paling menonjol
adalah lebih mudah memproses informasi bentuk nonvisual seperti penjelasan
lisan, diskusi, dan menyimak apa yang orang lain katakan, terbukti sebanyak 60
siswa menjawab ―Ya‖ (item nomor 5). Semakin siswa intensif mendengarkan
dengan seksama apa yang dijelaskan guru, maka semakin kuat kecenderungan
siswa untuk menyerap informasi yang disampaikan secara lisan. Sesuai dengan
teori Mahajani (2013) gaya belajar auditorial adalah cara yang dipilih siswa untuk
menyerap dan mengolah materi melalui mendengarkan penjelasan guru.
Siswa kinestetik lebih menyukai tugas berupa proyek terapan (Sari
2014). Berdasarkan hasil angket, siswa bergaya belajar kinestetik cenderung
menyukai tugas percobaan atau praktikum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
siswa dengan gaya belajar kinestetik paling rendah (16,13%) dibandingkan visual
dan auditorial. Hal ini dikarenakan guru kurang memberikan pengalaman
langsung praktikum atau demonstrasi pada pembelajaran IPA Biologi di SMP
Negeri 1 Boja. Berdasarkan hasil penelitian Rijal & Bachtiar (2015) siswa
kinestesik di SMA Negeri 1 Ajangale sebesar 17%, hal ini disebabkan biologi
38
juga meliputi materi praktikum yang dalam prosesnya melibatkan organ gerak
(motorik) siswa.
Berdasarkan hasil observasi, siswa kinestetik sering berdiri dan
berpindah tempat duduk ketika mengikuti pembelajaran IPA Biologi (seperti
siswa SEA4). Hal ini disebabkan karena siswa merasa bosan ketika belajar dengan
duduk tenang sehingga ingin menggerakkan anggota tubuhnya agar lebih nyaman.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahajani (2013) bahwa konsentrasi
siswa dengan gaya belajar kinestetik dipengaruhi oleh posisi duduk di kelas.
Sebagian besar siswa sering tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar apabila
duduk diam terlalu lama.
Siswa kinestetik (seperti siswa SCI4) teramati sering menyentuh teman
satu bangkunya ketika mengikuti pembelajaran IPA Biologi. Siswa kinestetik
(seperti siswa SGI1) teramati cenderung mencoba menunjuk tulisan dengan jari
ketika membaca tulisan di buku. Merujuk pada ciri-ciri yang diuraikan DePorter
et al. (2014), seseorang yang sangat kinestetik sering menyentuh orang dan
menunjuk tulisan saat membaca.
Jumlah siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih rendah (16,13%)
dibandingkan dengan gaya belajar visual (59,68%) dan auditorial (24,19%). Hal
ini dikarenakan pada saat dilakukan observasi di kelas dan berdasarkan catatan
lapangan diketahui guru cenderung menampilkan tulisan dan gambar melalui
media powerpoint serta ceramah. Siswa tidak dibimbing untuk melakukan praktik
secara langsung pada pembelajaran IPA Biologi materi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup, namun hanya diberikan sebagai tugas rumah
secara individu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ibad (2011) bahwa
gaya belajar visual dan auditorial memiliki prestasi belajar yang lebih baik
dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik.
Berdasarkan hasil angket, karakteristik tipe kinestetik yang paling
menonjol adalah lebih mudah menyaring intisari materi pembelajaran sebelum
membacanya secara detail, terbukti dengan 64 siswa menjawab ―Ya‖ (item nomor
37). Semakin siswa intensif mencatat poin-poin materi yang disampaikan, maka
semakin kuat kecenderungan siswa untuk menyerap informasi melalui kegiatan
39
mencatat/ menulis. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Peng (2002) bahwa
gaya belajar kinestetik menikmati bekerja menggunakan tangan.
Berdasarkan hasil penelitian, siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja
mempunyai gaya belajar visual sebanyak 59,68%, siswa auditorial 24,19%, dan
siswa kinestetik 16,13%. Pola ini dapat disebabkan karena berbagai faktor seperti
metode pembelajaran, fasilitas belajar, lingkungan belajar siswa dan sebagainya.
Hal ini relevan dengan hasil penelitian Gilakjani (2012) yang menunjukkan bahwa
sekitar 50% siswa mempunyai gaya belajar visual, 35% siswa gaya belajar
auditorial, dan 15% siswa gaya kinestetik.
Berdasarkan hasil triangulasi data, diketahui bahwa antara hasil angket,
observasi, dan penilaian sejawat menunjukkan adanya data yang tidak konsisten.
Hasil triangulasi tidak konsisten terjadi pada 4 siswa dengan gaya belajar antara
visual auditorial atau auditorial, 1 siswa dengan gaya belajar antara visual
auditorial atau visual, dan 1 siswa dengan gaya belajar auditori kinestetik atau
auditorial. Hasil triangulasi konsisten antara hasil angket, observasi, dan penilaian
sejawat terjadi pada 37 siswa dengan kecenderungan gaya belajar visual, 15 siswa
dengan gaya belajar auditorial, dan 10 siswa dengan gaya belajar kinestetik.
Sementara data tidak konsisten ditemukan dari hasil observasi (pada siswa SAI1,
SAI6, dan SBI2) dan hasil penilaian sejawat (pada siswa SCI4, SCA2, SDA4,
SEA1, dan SGA2). Meskipun teman satu kelas dan satu bangku, tetapi juga
kurang tepat dalam menilai gaya belajar. Munculnya perbedaan ini antara lain
karena: (1) teman sejawat tidak atau belum terlalu mengenal siswa yang dinilai,
karena baru satu bulan masuk tahun ajaran baru, (2) kondisi teman sejawat ketika
menilai kurang serius sehingga data tidak valid, dan (3) kondisi gaya belajar siswa
yang dinilai memang tidak terlihat pada salah satu kecenderungan, tetapi masih
mengakomodasi ketiga tipe gaya belajar. Oleh karena itu, tidak menutup
kemungkinan siswa terlihat dengan dua tipe atau bahkan ketiga tipe gaya belajar.
Seperti hasil penelitian Sari (2014) bahwa sebanyak 33% visual, 22% auditorial,
8% kinestetik, 14% gabungan visual dan auditorial, 10% gabungan visual dan
kinestetik, dan 14% gabungan auditorial dan kinestetik. Hasil penelitian Patil &
Bhise (2015) bahwa sebanyak 39,84% memilih dua modalitas gaya belajar, antara
40
lain 15,78% auditori dan kinestetik, kemudian 12,78% visual dan auditorial, serta
11,27 % visual dan kinestetik. Siswa sebanyak 1,5% memilih tiga modalitas gaya
belajar (visual, auditorial, dan kinestetik). Sesuai dengan teori Damayanti et al.
(2012) semua gaya belajar unik dan berharga.
2. Korelasi antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan positif yang signifikan
antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa. Artinya, semakin tinggi skor gaya
belajar pada suatu tipe modalitas, maka semakin tinggi hasil belajar siswa.
Sebaliknya, semakin rendah skor gaya belajar pada suatu tipe modalitas, maka
semakin rendah hasil belajar siswa. Hal ini relevan dengan hasil penelitian
Prasetyo (2016) bahwa semakin siswa memahami dan menerapkan gaya belajar
yang dominan, maka semakin tinggi prestasi belajar siswa. Sebaliknya, jika
kurang memanfaatkan gaya belajar, maka semakin rendah prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif antara gaya belajar dengan
hasil belajar siswa, karena siswa yang memaksimalkan modalitas sensori visual,
auditori, atau kinestetik cenderung tekun dan semangat belajar, sehingga
mencapai hasil yang memuaskan. Sebaliknya, siswa yang kurang memaksimalkan
ketiga modalitas sensori tidak bersemangat belajar, sehingga hasil belajar kurang
maksimal. Hal ini menunjukkan cara belajar siswa dalam mencapai hasil belajar
dipengaruhi ketekunan dan motivasi belajar (faktor internal). Hasil penelitian
Sharp et al. (2008) bahwa siswa belajar melalui indera, lingkungan dan motivasi.
Otak manusia cukup baik untuk memproses informasi dari apa yang dilihat,
didengar, dan dilakukan. Sesuai dengan teori Sudjana (2002) bahwa hasil belajar
dipengaruhi oleh motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
Berdasarkan Tabel 15 modalitas visual memberikan kontribusi lebih
tinggi (27%) terhadap hasil belajar dibanding modalitas auditorial (23,1%) dan
kinestetik (16,7%). Dengan kata lain, variasi hasil belajar siswa lebih banyak
ditentukan oleh modalitas visual daripada auditorial dan kinestetik. Hal ini
diperkuat dengan hasil observasi dan catatan lapangan, pada saat pembelajaran
materi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup, guru menyajikan
41
gambar apical meristem akar, penampang membujur akar, tipe perkecambahan,
gambar biji tumbuhan dikotil dan monokotil, serta gambar gestasi pada manusia
melalui media powerpoint. Selain itu, pemberian tugas oleh guru berupa diagram
ciri-ciri dan tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hal ini tentu akan
merangsang indera penglihatan siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam mengenai struktur akar, perkecambahan, perbedaan dikotil dan
monokotil, perkembangan gestasi manusia pada materi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Pembelajaran yang diterapkan guru cenderung melibatkan modalitas
visual berupa gambar yang hanya dapat diterima oleh indera penglihatan, bukan
indera pendengaran maupun sentuhan. Oleh karena itu, siswa terbiasa belajar
dengan memaksimalkan modalitas visual untuk mendapatkan pemahaman
mengenai materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dengan optimal,
sehingga mencapai hasil belajar yang memuaskan. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Rijal & Bachtiar (2015) bahwa terdapat hubungan yang positif
antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar kognitif biologi. Demikian juga
penelitian Pujiarti (2013) menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara
gaya belajar dengan prestasi belajar siswa.
Gaya belajar secara bersama-sama mempengaruhi hasil belajar biologi
dengan koefisien korelasi sebesar 0,680 termasuk pada kategori tinggi. Hal ini
disebabkan guru menggunakan metode pembelajaran yang menyentuh ketiga
aspek sensori yaitu visual, auditori, maupun kinestetik secara bersama-sama pada
saat materi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. Seperti
diungkap sebelumnya, guru cenderung menampilkan tulisan dan gambar terkait
materi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup yang merangsang
visual siswa. Selain itu, guru menerapkan metode ceramah dan siswa diminta
melakukan presentasi materi ciri-ciri dan tahapan perkembangan manusia, serta
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup sehingga merangsang auditori siswa. Selain itu, guru memberikan tugas
percobaan perkecambahan untuk merangsang kinestetik siswa.
42
Modalitas gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik secara bersama-
sama memberikan kontribusi hasil belajar sebesar 46,3%, dan 53,7% hasil belajar
ditentukan oleh faktor lain. Hal ini dikarenakan modalitas gaya belajar bukan
satu-satunya faktor yang mendukung proses pembelajaran biologi. Hasil belajar
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi siswa, motivasi, minat, metode
pembelajaran, gaya mengajar guru dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan teori
Syah (2007) bahwa hasil belajar dipengaruhi faktor internal, eksternal, dan faktor
pendekatan belajar (approach to learning). Faktor internal adalah keadaan
jasmani dan rohani siswa. Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan di sekitar
siswa. Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya belajar siswa meliputi strategi
dan metode yang digunakan siswa dalam belajar.
3. Perbandingan Gaya Belajar Siswa Putra dan Siswa Putri
Hasil analisis Chi-Square menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
antara gaya belajar siswa putra dengan siswa putri. Seperti diungkap sebelumnya,
hasil belajar dipengaruhi faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar
(eksternal), salah satunya adalah tipe kepribadian. Hal ini sesuai dengan teori
Awang (2013) bahwa salah satu dari faktor endogen yang dapat mempengaruhi
gaya belajar seseorang adalah faktor kepribadian.
Siswa putra lebih baik dalam menggunakan modalitas auditori,
sedangkan siswa putri lebih baik dalam menggunakan modalitas visual. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori Wisnuwardhani dan Mashoedi (2012) bahwa
perbedaan jenis kelamin tampak juga pada komunikasi verbal. Perempuan tidak
hanya berbicara dengan cara yang berbeda dengan laki-laki, tetapi antara laki-laki
dan perempuan juga cenderung membicarakan hal-hal yang berbeda. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Viriya & Sapsirin (2014) bahwa laki-laki
dan perempuan berbeda dalam hal gaya belajar.
Gaya belajar auditorial siswa putra lebih tinggi (16,13%) daripada siswa
putri (8,06%). Kultural atau budaya di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa
juga berpengaruh terhadap gaya belajar auditorial. Siswa putra lebih berperan
aktif dan berani menyampaikan pendapat secara lisan. Hal ini sesuai dengan teori
Ahmadi & Supriyono (2008) bahwa antara laki-laki dan perempuan dapat
43
dibedakan dalam hal peranan dan perhatiannya terhadap sesuatu pekerjaan dan ini
merupakan akibat dari pengaruh kultural. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Damayanti et al. (2012) laki-laki dengan tipe kepribadian melankolis
cenderung memiliki gaya belajar auditorial karena cukup mudah berdiskusi
dengan teman dan bekerja secara kelompok.
Gaya belajar visual siswa putri (40,32%) lebih tinggi daripada siswa
putra (19,35%), karena tipe kepribadian tertentu pada siswa putri cenderung
melibatkan aspek visual. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Damayanti
et al. (2012) bahwa perempuan dengan tipe kepribadian melankolis cenderung
mempunyai gaya belajar visual karena sebagai pribadi yang sangat objektif,
sangat lembut, menyukai kerapian, keteraturan dan tertib, sehingga cenderung
menggunakan highlighting (memberikan warna pada tulisan yang dianggap
penting), flowchart, mind mapping dan model/ peralatan dalam memahami ilmu
pengetahuan.
Gaya belajar kinestetik siswa putri (12,90%) lebih tinggi daripada siswa
putra (3,23%). Hal ini disebabkan oleh tipe kepribadian siswa putri yang memilih
kecenderungan gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Damayanti et al. (2012) bahwa perempuan dengan kepribadian
plegmatis memiliki gaya belajar kinestetik karena sifatnya yang pasif dan kurang
percaya diri, sehingga cenderung menggunakan highlighting dan tick it (cek list
atau tanda).
Gaya belajar visual dan kinestetik lebih tinggi pada siswa putri, karena
jumlah siswa putri pada populasi penelitian lebih banyak daripada siswa putra.
Hal ini sesuai dengan Pangestika (2016) bahwa jumlah siswa putri pada suatu
populasi lebih banyak daripada siswa putra.
Berdasarkan hasil penelitian, semakin siswa mengasah ketiga modalitas
gaya belajar, siswa semakin mudah memahami materi pelajaran. Materi IPA
Biologi cenderung merangsang sensori visual, sehingga siswa perlu
memaksimalkan modalitas sensori visual agar mencapai hasil belajar yang
memuaskan. Hal ini tentu harus didukung oleh berbagai faktor dalam proses
pembelajaran biologi, antara lain strategi dan metode pembelajaran, teknik
44
pemberian tugas, gaya mengajar, fasilitas belajar, lingkungan belajar, ketekunan,
motivasi belajar, minat, serta tipe kepribadian siswa.
Metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas sangat menentukan
pencapaian hasil belajar siswa. Jika guru kurang tepat dalam menentukan metode
pembelajaran, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Salah satu faktor
yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan dan penentuan metode pembelajaran
adalah perbedaan individu siswa yang didalamnya perlu diperhatikan aspek
psikologis bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, antara
lain gaya belajar. Oleh karena itu, metode pembelajaran harus dirancang secara
sistematis dengan memperhatikan karakter siswa, kondisi lingkungan belajar, dan
sumber belajar yang tersedia, sehingga siswa dapat memaksimalkan gaya belajar
yang paling mudah untuk menyerap pengetahuan. Hal ini disebabkan
pembelajaran IPA Biologi materi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup lebih banyak melibatkan indera penglihatan (visual) siswa daripada indera
pendengaran (auditorial) dan sentuhan (kinestetik).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya belajar sangat penting
dipertimbangkan guru dalam penentuan metode pembelajaran dan penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dapat dilihat dari hasil penelitian ini
yaitu gaya belajar memberikan kontribusi sebesar 46,3% terhadap hasil belajar
siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Bire et al. (2014) bahwa gaya belajar
secara bersama-sama (visual, auditorial, dan kinestetik) memberikan kontribusi
sebesar 34,8% terhadap hasil belajar, lebih lanjut disebutkan bahwa gaya belajar
visual memberikan kontribusi sebesar 26,4%; auditorial memberikan kontribusi
sebesar 24,2%; dan kinestetik memberikan kontribusi sebesar 26,2% dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boja didominasi oleh gaya belajar visual sebanyak
37 siswa (59,68%), diikuti gaya belajar auditorial sebanyak 15 siswa (24,19%),
dan kinestetik sebanyak 10 siswa (16,13%). Ketiga tipe gaya belajar siswa (visual,
auditorial, dan kinestetik) memiliki hubungan signifikan dengan hasil belajar
biologi. Modalitas gaya belajar secara bersama-sama memberikan kontribusi
sebesar 46,3% terhadap hasil belajar. Modalitas gaya belajar visual memberikan
kontribusi sebesar 27%, auditorial memberikan kontribusi sebesar 23,1% dan
kinestetik memberikan kontribusi sebesar 16,7% terhadap hasil belajar. Jumlah
siswa putra dengan gaya belajar visual (19,35%) dan kinestetik (3,23%) lebih
rendah dibandingkan siswa putri dengan gaya belajar visual (40,32%) dan
kinestetik (12,90%), sedangkan jumlah siswa putra dengan gaya belajar auditorial
(16,13%) lebih tinggi dibandingkan siswa putri (8,07%).
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, gaya belajar sangat penting
diperhatikan. Guru perlu melibatkan atau mengakomodasikan banyak gaya belajar
secara bersamaan dalam pembelajaran IPA Biologi dengan menerapkan berbagai
metode pembelajaran. Metode pembelajaran harus dirancang secara sistematis
untuk mengarahkan gaya belajar siswa sesuai dengan kebutuhan belajar. Siswa
perlu mengasah teknik atau cara belajar yang dapat memudahkan dalam
memahami materi pelajaran untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar.
46
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi A & W Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik dan Prosedur. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ary D, LC Jacobs, & A Razavieh. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Terjemahan Arief Furchan: 1982. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Awang MN. 2013. Perilaku dan Gaya Belajar dengan Prestasi Mahasiswa
Semester IV Jalur Umum Tahun Akademik 2013/2014 Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang Tahun 2013 di Kupang. Jurnal
Info Kesehatan 12 (1): 5-18.
Azwar S. 2015. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bire AL, U Geradus, & J Bire. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial,
dan Kinestetik terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Kependidikan 44 (2):
168-174.
Bradway L & BA Hill. 2003. Pola-Pola Belajar: Kiat-Kiat Cerdas Mencerdaskan
Anak. Terjemahan M. Khoirul Anam: 2003. Jakarta: Inisiasi Press.
Budiardjo L. 2008. Keterampilan Belajar: Belajar Bagaimana Belajar.
Yogyakarta: ANDI.
Campbell NA & JB Reece. 2010. Biologi. Edisi Kedelapan Jilid 1. Terjemahan
Damaring Tyas Wulandari: 2010. Jakarta: Erlangga.
Damayanti A, K Suharnan, & NT Pratitis. 2012. Gaya Belajar Ditinjau dari Tipe
Kepribadian dan Jenis Kelamin. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia 1 (2):
88-98.
DePorter B & M Henarcki. 2004. Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman: 1992.
Bandung: Kaifa.
DePorter B, M Reardon, & SS Nourie. 2014. Quantum Teaching: Mempraktikkan
Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Terjemahan Ari Nilandari: 1999.
Bandung: Kaifa.
Djatmika ET & FD Murwani. 2008. Analisis tentang Dimensi-Dimensi Gaya
Belajar Konsumen. Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Bisnis 6 (1): 25-37.
47
Fakih M. 2012. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Gilakjani AP. 2012. Visual, Auditory, Kinaesthetic Learning Styles and Their
Impacts on English Language Teaching. Journal of Studies in Education 2
(1): 104-113.
Gunawan WA. 2012. Genius Learning Strategy: Petunjuk Praktis untuk
Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Halim A. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa SMPN 2 Secanggang Kabupaten Langkat. Jurnal
Tabularasa PPS Unimed 9 (2): 141-158.
Hamalik O. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasrul. 2009. Pemahaman tentang Gaya Belajar. Jurnal MEDTEK 1 (2): 1-9.
Ibad M. 2011. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Metode Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Metode Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together (NHT) Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa
(Tesis). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Iriani D & M Leni. 2013. Identifikasi Gaya Belajar dan Pengaruhnya terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII SMPN 2
Kerinci. Dalam: Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Khmakhien A. 2012. Demystifying Thai EFL Learners’ Perceptual Learning Style
Preferences. The Southeast Asian Journal of English Language Studies 18
(1): 61-74.
Kincher J. 2006. Psikologi untuk Anak dan Remaja II. Batam: Karisma Publishing
Group.
Lutfita ND. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar
Matematika di SMP Negeri 1 Ngunut (Skripsi). Tulungagung: Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri.
Mahajani F. 2013. Deskripsi Gaya Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika
(Suatu Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo) (Skripsi).
Gorontalo: Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo.
Moleong LJ. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mufida SI. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping dan Jenis
Kelamin terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTsN
Karangrejo Tulungagung (Skripsi). Tulungagung: Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri.
48
Mulyono WA, H Purwandari, & RH Permana. 2007. Pengaruh Pelatihan Gaya
Belajar terhadap Peningkatan Indeks Prestasi Mahasiswa. Jurnal
Keperawatan Soedirman 2 (3): 134-140.
Nurochma R. 2012. Perbedaan Hasil Belajar dengan Penerapan Strategi
Pembelajaran Guided Inquiry dan Demonstrasi Ditinjau dari Gaya Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Pelajaran 2011/2012 (Skripsi).
Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.
Pangestika AI. 2016. Identifikasi Gaya Belajar Siswa SMP Negeri Kelas VII
Sekota Solo Tahun Pembelajaran 2015/2016 Ditinjau dari Perbedaan
Gender dan Tingkat Kecerdasan Emosional (Skripsi). Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Patil NP & SV Bhise. 2015. Learning Styles Amongst First Year Medical Stuents
at S.R.T.R. Government Medical College, Ambajogai, India. International
Journal of Anatomy and Research 3 (1): 841-844.
Peng LL. 2002. Applying Learning Style in Instructional Strategies. Centre for
Development of Teaching and Learning 5 (7): 1-8.
Prasetyo AD. 2016. Hubungan antara minat baca dan gaya belajar terhadap
prestasi belajar siswa kelas atas di sd muhammadiyah baturan (Skripsi).
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Prastiti SD & S Pujiningsih. 2009. Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajar
terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Ekonomi Bisnis 1
(3): 224-231.
Provitera MJ & E Esendal. 2008. Learning And Teaching Styles In Management
Education: Identifying, Analyzing, And Facilitating. Journal of College
Teaching & Learning 5 (1): 69-78.
Pujiarti A. 2013. Hubungan antara Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa
Kelas V SD Negeri Percobaab 4 Wates Kulon Progo Tahun Ajaran 2012/
2013 (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahayu P, S Mulyani, & SS Miswadi. 2012. Pengembangan Pembelajaran IPA
Terpadu dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base melalui
Lesson Study. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 1 (1): 63-70.
Rijal S & S Bachtiar. 2015. Hubungan antara Sikap, Kemandirian Belajar, dan
Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa. Jurnal Bioedukatika 3
(2): 15-20.
Rufiana IS. 2013. Analisis Karakteristik Gaya Belajar Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Matematika ditinjau dari Preferensi Sensori. Jurnal Dimensi
Pendidikan dan Pembelajaran 1 (1): 32-37.
49
Ruswana A. 2005. Teori sederhana Prosedur pemilihan uji hipotesis. Makalah
disampaikan pada Pertemuan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi bagian
Obstetri dan Ginekologi RSHS/FKUP Bandung. FKUP Bandung. Bandung
6 Juli 2005.
Saleh AAA & IA Faki. 2014. Identifying the Learning Styles of TESOL Master’s
Students in King Abdul-Aziz University. American International Journal of
Contemporary Research 4 (5): 98-110.
Sari AK. 2014. Analisis Karakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial,
Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014. Jurnal
Ilmiah Edutic 1 (1): 1-12.
Sarry. 2011. Hubungan Antara Jenis Kelamin, Gaya Belajar, dan Prestasi Belajar
pada Mahasiswa Semester VI Fakultas Kedokteran Universitas
Pembangunan Nasional ―Veteran‖ Jakarta Tahun Ajaran 2010/ 2011.
(Skripsi). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional
―Veteran‖ Jakarta.
Sharp JG, J Byrne, & R Bowker. 2008. The Trouble with VAK. E-journal of the
British Education Studies Association 1(1): 89-97.
Shuib M & SN Azizan. 2015. Learning Style Preferences Among Male and
Female ESL Students in Universiti-Sains Malaysia. The Journal of
Educators Online 13 (2): 103-141.
Soenarjadi G. 2011. Profil Pemecahan Masalah Geometri ditinjau dari Perbedaan
Gaya Belajar dan Perbedaan Gender. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota
Surabaya 3 (1): 1-8.
Sudijono A. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sudjana N. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukestiyarno. 2013. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Sukmadinata NS. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Supriatun A. 2014. Pembelajaran IPA-Biologi dalam Rangka Membangun
Karakter Siswa Kelas VIII A di SMP N 4 Bojong. Jurnal Bioedukatika 2
(1): 35-41.
50
Syah M. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tanta. 2010. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata
Kuliah Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Cenderawasih. Jurnal Kependidikan Dasar 1 (1): 7-21.
Viriya C & S Sapsirin. 2014. Gender Differences in Language Learning Style and
Language Learning Strategies. Indonesian Journal of Applied Linguistics 3
(2): 77-88.
Windiatmojo VI. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) terhadap Hasil Belajar Biologi ditinjau dari Gaya Belajar
Siswa SMA Negeri 5 Surakarta (Skripsi). Surakarta: FKIP Universitas
Sebelas Maret.
Wisnuwardhani D & SF Mashoedi. 2012. Hubungan Interpersonal. Jakarta:
Salemba Humanika.
Yusuf S. 2009. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
51
LAMPIRAN-LAMPIRAN
52
Lampiran 1. Kisi-kisi instrumen angket, observasi, dan penilaian sejawat
KISI-KISI INSTRUMEN YANG DIPERLUKAN
UNTUK MENGUKUR GAYA BELAJAR SISWA
DIMENSI
GAYA
BELAJAR
KARAKTERISTIK
ITEM
Angket Observasi Penilaian
Sejawat
Visual
1. Lebih mudah untuk
memproses informasi dalam
bentuk tampilan visual
seperti instruksi tertulis,
catatan, diagram, dan
gambar
1, 2, 3, 4,
13, 14, 15,
16, 25
1 1, 5, 7
2. Lebih sering menggunakan
catatan yang lengkap untuk
menyerap informasi dan
lebih mudah memahami
instruksi tertulis daripada
instruksi lisan
26, 27, 28,
29 4, 7 4, 10, 13
Auditori 1. Lebih mudah untuk
memproses informasi bentuk
non visual seperti penjelasan
lisan, diskusi, dan
menyimak apa yang orang
lain katakan
5, 6, 7, 8,
17 2, 5 2, 8
2. Informasi tertulis kurang
bermakna, hingga informasi
tersebut diucapkan atau
dibaca nyaring
18, 19, 20,
30, 31, 32,
33, 39, 40,
41, 42
8 11, 14
Kinestetik 1. Lebih mudah memproses
informasi dengan melakukan
gerakan (moving),
mempraktikkan (doing), dan
menyentuh (touching), a
hands-on approach,dan
menikmati bekerja
menggunakan tangan
9, 10, 11,
12, 21, 22,
23, 24, 34,
35, 36
6, 9 3, 6, 9, 12
2. Lebih mudah menyaring
intisari materi pembelajaran
sebelum membacanya secara
detail
37, 38 3 15
Diadaptasi dari Peng (2002)
53
Lampiran 2. Angket kecenderungan gaya belajar penilaian Visual-Auditorial
Kinestetik
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA
VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTETIK (VAK)
oleh
Faizatin Qisthi Maula
Pendidikan Biologi Unnes 2012
54
Petunjuk pengisian angket kecenderungan gaya belajar V-A-K
(Visual- Auditori-Kinestetik)
Contoh :
No.
Item PERNYATAAN Ya Tidak
1. Saya akan merasa nyaman
menjawab pertanyaan dari guru
dengan membaca catatan
terlebih dahulu
Selamat mengerjakan ;-)
1. Tulis nama, kelas, tempat tanggal lahir, dan jenis kelamin pada bagian
yang telah disediakan.
2. Berikut ini akan diberikan sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan
gaya atau cara belajar Anda ketika mempelajari mata pelajaran IPA
Biologi pada materi “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk
Hidup”.
3. Anda diharapkan untuk membaca setiap pernyataan dengan teliti.
4. Anda diminta untuk mengerjakan semua item dengan memberi tanda
“√” pada kotak pilihan skala di bawah yang benar-benar
menggambarkan keadaan diri Anda.
5. Kerjakan setiap pernyataan dengan cara memberi tanda “√” pada
kotak pilihan “Ya” (jika pernyataan sesuai dengan gambaran diri Anda)
atau “Tidak” (jika tidak sesuai dengan gambaran diri Anda).
√
55
KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR PENILAIAN
VISUAL-AUDITORIAL-KINESTETIK
IDENTITAS Nama : ___________________________________________ Kelas : ___________________________________________ Kode responden : ___________________________________________ Tempat, tanggal lahir : ___________________________________________ Jenis kelamin : ___________________________________________
No.
Item PERNYATAAN Ya Tidak
1. Ketika guru menerangkan materi,
saya akan mencari gambar di buku
untuk lebih cepat memahami
2. Saya lebih mudah memahami
materi apabila disajikan dengan
media gambar
3. Dalam mempelajari materi, saya
suka membaca catatan berupa
diagram/ bagan
4. Saya kesulitan memahami
penjelasan guru secara lisan
5. Ketika guru menerangkan materi,
saya akan mendengarkan dengan
seksama apa yang dijelaskan oleh
guru
6. Ketika guru menjelaskan materi,
saya cenderung menaruh perhatian
pada suaranya
7. Saya akan merasa nyaman
menjawab pertanyaan dari guru
secara lisan
8. Saya menyimak penjelasan dari
teman mengenai materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup
9. Ketika guru menjelaskan materi,
saya cenderung menaruh perhatian
bagaimana guru memperagakannya
10. Saya akan merasa nyaman jika
diminta untuk mencontohkan/
memperagakan di depan kelas
11. Saya mudah memahami materi
perkecambahan apabila melakukan
56
percobaan sendiri
12. Saya kesulitan mengingat instruksi
tugas jika tidak ditunjukkan
dengan gerakan
13. Ketika membaca materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan, saya mencoba
untuk membayangkan bagian-
bagian tumbuhan
14. Ketika mengerjakan tugas
mengenai materi pertumbuhan dan
perkembangan, saya akan lebih
berkonsentrasi dengan melihat
catatan di buku, daripada meminta
penjelasan teman
15. Ketika mengerjakan soal, saya
dapat melihat kata-kata dalam
pikiran saya
16. Saat melihat gambar struktur biji
monokotil dan dikotil, saya dapat
dengan mudah mengenali gambar
yang sama walaupun posisi gambar
tersebut diputar/ diubah
17. Saya lebih memperhatikan ketika
teman presentasi di depan kelas
daripada melihat buku catatan
18. Saya kesulitan mengingat instruksi
tugas, jika disampaikan secara
tertulis
19. Dalam mempelajari materi, saya
lebih suka mendengarkan
penjelasan teman daripada
mencatat apa yang guru tuliskan di
papan tulis
20. Saat mempelajari materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup, saya harus
membaca dengan keras
21. Dalam mempelajari materi, saya
lebih suka belajar sambil berjalan/
berpindah tempat
22. Saya dapat mengingat proses
perkecambahan jika melalui
praktikum
23. Saya senang menggunakan gerakan
57
tubuh ketika presentasi di depan
kelas
24. Ketika membaca, saya mencoba
untuk menunjuk tulisan
menggunakan jari tangan
25. Saya membaca catatan sebelum
mengerjakan PR
26. Saya membaca setiap kalimat di
buku pelajaran dalam mempelajari
materi
27. Saya lebih suka membaca daripada
dibacakan
28. Jika mengerjakan tugas, saya selalu
membaca instruksinya terlebih
dahulu
29. Saya lebih mudah memahami
instruksi tertulis, daripada instruksi
yang diberikan secara lisan
30. Saya berbicara kepada diri sendiri
saat mempelajari materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup
31. Ketika guru memberikan instruksi
lisan, saya mengerti secara jelas
32. Saya meminta penjelasan ulang
dari teman atau guru setelah
membaca instruksi tertulis
33. Saya sulit memahami instruksi
tertulis
34. Saya suka menyentuh teman ketika
sedang berbicara
35. Ketika mendapat tugas, saya lebih
suka jika diminta untuk
mencontohkan/ memperagakannya
36. Saya lebih suka melakukan
percobaan daripada presentasi di
depan kelas
37. Ketika guru menerangkan materi,
saya akan mencatat poin-poin
materi yang disampaikan
38. Saya cenderung membaca
ringkasan materi di buku pelajaran
sebelum membaca secara detail
58
39. Saya lebih suka mempresentasikan
hasil percobaan, daripada
melakukan proses praktik
40. Ketika mengerjakan tugas, saya
akan berkonsentrasi dengan
mengingat suara guru pada saat
menjelaskan
41. Saya merasa menulis itu lebih sulit
daripada diminta untuk
menjelaskan secara lisan
42. Saya lebih suka jika diminta
presentasi di depan kelas daripada
membaca buku pelajaran
Jumlah
Diadaptasi dari Peng (2002)
59
Lampiran 3. Penilaian sejawat kecenderungan gaya belajar Visual-Auditorial-
Kinestetik
Petunjuk pengisian angket kecenderungan gaya belajar V-A-K
(Visual- Auditori-Kinestetik)*Penilaian Teman Sejawat
Contoh :
No.
Item PERNYATAAN Ya Tidak
1. Berbicara kepada diri sendiri
saat mempelajari materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup
Selamat mengerjakan ;-)
1. Anda diminta berperan sebagai observer yang akan menilai salah satu
teman di kelas.
2. Tulis nama Anda, nama teman yang dinilai, dan kelas pada bagian yang telah
disediakan.
3. Berikut ini akan diberikan sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan gaya
atau cara belajar teman ketika mempelajari mata pelajaran IPA Biologi pada
materi “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup”.
4. Anda diharapkan untuk membaca setiap pernyataan dengan teliti.
5. Anda diminta untuk mengerjakan semua pernyataan dengan memberi tanda
“√” pada kotak pilihan skala di bawah yang benar-benar menggambarkan
keadaan diri teman yang dinilai.
6. Kerjakan setiap pernyataan dengan cara memberi tanda “√” pada kotak
pilihan “Ya” (jika pernyataan sesuai dengan gambaran diri teman Anda) atau
“Tidak” (jika tidak sesuai dengan gambaran diri teman Anda)
√
60
PENILAIAN TEMAN SEJAWAT
KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR PENILAIAN
VISUAL-AUDITORIAL-KINESTETIK
IDENTITAS
Nama Observer (Nama Anda) : ___________________________________________
Nama Teman yang Dinilai : ___________________________________________
Kelas : ___________________________________________
No.
Item PERNYATAAN Ya Tidak
1. Ketika guru menerangkan materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup, akan
mencari gambar di buku untuk
lebih cepat memahami
2. Ketika guru menerangkan materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup,
mendengarkan dengan seksama
apa yang dijelaskan oleh guru
3. Dalam mempelajari materi, lebih
suka belajar sambil berjalan/
berpindah tempat
4. Membaca setiap kalimat di buku
pelajaran dalam mempelajari
materi
5. Merasa nyaman menjawab
pertanyaan dari guru secara lisan
6. Senang menggunakan gerakan
tubuh ketika presentasi di depan
kelas
7. Ketika mengerjakan tugas
mengenai materi pertumbuhan
dan perkembangan, akan lebih
berkonsentrasi dengan melihat
catatan di buku, daripada
meminta penjelasan teman
8. Lebih memperhatikan ketika
teman presentasi di depan kelas
daripada melihat buku catatan
9. Suka menyentuh teman ketika
sedang berbicara
61
10. Lebih suka membaca daripada
dibacakan
11. Saat mempelajari materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup, membaca
dengan keras
12. Ketika membaca, mencoba untuk
menunjuk tulisan menggunakan
jari tangan
13. Jika mengerjakan tugas, selalu
membaca instruksinya terlebih
dahulu
14. Meminta penjelasan ulang dari
teman atau guru setelah membaca
instruksi tertulis
15. Ketika guru menerangkan materi,
mencatat poin-poin materi yang
disampaikan
Jumlah
Diadaptasi dari Peng (2002)
62
Lampiran 4. Lembar observasi gaya belajar siswa kelas VIII
LEMBAR OBSERVASI
KECENDERUNGAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII
PADA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI
NO. RESPONDEN: KELAS:
No.
Item PERNYATAAN Ya Tidak
1. Ketika mempelajari materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup, cenderung
menaruh perhatian pada apa yang
guru tuliskan
2. Ketika guru menerangkan materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup,
mendengarkan dengan seksama
apa yang dijelaskan oleh guru
3. Ketika membaca materi
pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup, menunjuk
tulisan menggunakan jari tangan
4. Merasa nyaman menjawab
pertanyaan dari guru dengan
membaca catatan terlebih dahulu
5. Lebih suka mendengarkan
penjelasan teman mengenai materi
pertumbuhan dan perkembangan,
daripada mencatat apa yang guru
tuliskan di papan tulis
6. Senang menggunakan gerakan
tubuh
7. Ketika mempelajari materi
pertumbuhan dan perkembangan,
lebih berkonsentrasi dengan
melihat catatan di buku, daripada
meminta penjelasan teman
8. Lebih memperhatikan ketika teman
presentasi di depan kelas daripada
melihat buku catatan
9. Suka menyentuh teman ketika
sedang berbicara
Jumlah
Diadaptasi dari Peng (2002)
63
Lampiran 5. Tabulasi hasil uji coba instrumen
Ko
de
Re
sp
12
34
13
14
15
16
25
26
27
28
38
39
40
41
42
47
56
78
17
18
19
20
29
30
31
32
33
43
44
45
46
48
49
50
51
910
11
12
21
22
23
24
34
35
36
37
52
53
54
55
T1
11
11
10
10
11
01
10
11
11
14
11
01
11
11
11
01
11
01
00
10
014
00
01
00
11
00
11
01
11
83
6
T2
10
11
10
11
11
11
10
11
11
15
10
11
11
11
10
00
01
01
00
10
011
11
00
00
00
10
01
00
00
43
0
T3
11
11
10
11
11
11
10
11
11
16
11
11
11
11
10
10
01
00
01
10
013
11
10
11
10
11
11
11
11
14
43
T4
11
11
10
11
01
01
10
11
11
14
10
01
11
01
10
00
11
10
01
00
010
11
01
10
10
11
01
11
11
12
36
T5
11
11
01
01
11
01
10
00
11
12
11
11
01
11
11
10
10
01
11
11
117
11
01
01
11
11
11
11
11
14
43
T6
11
11
00
10
01
11
10
11
11
13
11
11
01
10
10
11
01
11
01
11
116
11
00
00
10
01
01
00
10
63
5
T7
00
11
10
00
10
01
01
11
00
81
00
10
11
11
00
01
10
10
00
00
91
10
00
10
00
00
10
01
05
22
T8
11
11
00
01
00
11
00
10
11
10
11
01
11
11
10
00
11
01
00
00
011
10
00
00
10
01
01
00
11
62
7
T9
01
10
00
10
10
11
10
00
00
71
10
01
01
10
11
01
11
10
00
01
12
10
00
00
10
01
01
00
11
62
5
T10
11
10
00
10
01
10
01
01
00
81
00
10
11
11
00
00
00
00
10
00
70
11
10
11
11
01
11
11
113
28
T11
10
11
00
11
11
10
10
10
11
12
10
01
01
00
10
10
00
10
01
00
07
11
00
00
10
00
00
01
11
62
5
T12
11
11
10
11
01
10
11
11
11
15
11
11
11
01
10
00
11
00
01
10
012
11
01
11
11
10
01
11
11
13
40
T13
11
11
10
11
11
11
10
11
11
16
10
01
11
10
11
00
01
11
00
00
010
10
00
01
11
11
11
00
01
93
5
T14
11
11
10
11
11
11
00
11
11
15
11
01
11
01
10
00
01
01
01
10
112
10
00
00
00
11
01
00
11
63
3
T15
11
01
00
11
10
10
10
00
11
10
11
01
11
11
10
00
11
01
01
10
013
11
01
11
10
11
11
01
11
13
36
T16
11
01
00
10
11
01
01
01
11
11
11
11
11
11
11
00
01
01
00
10
114
11
00
00
11
00
11
00
11
83
3
T17
11
01
00
10
11
01
10
10
11
11
10
11
11
11
10
11
11
00
00
10
013
11
01
01
10
00
10
01
10
83
2
T18
01
11
00
10
01
01
00
11
11
10
10
11
11
01
11
10
10
01
10
11
014
11
01
10
00
00
10
01
11
83
2
T19
11
11
00
11
11
11
10
11
11
15
11
11
11
01
11
00
00
11
10
11
014
11
01
10
11
11
01
01
11
12
41
T20
01
10
00
10
10
11
10
00
00
71
10
10
00
01
00
01
00
00
00
00
50
00
10
00
00
01
10
10
15
17
T21
10
11
00
11
11
10
00
11
10
11
10
01
01
00
11
11
11
00
00
10
010
11
00
00
10
10
10
01
11
82
9
T22
00
11
10
00
10
01
01
00
01
71
01
11
11
11
00
00
10
10
11
10
13
00
01
10
10
10
01
11
01
82
8
T23
11
11
10
11
01
01
10
11
11
14
11
11
00
01
10
01
01
00
01
10
111
11
00
10
10
10
11
01
10
93
4
T24
10
11
10
10
11
01
11
10
11
13
11
00
00
01
10
01
01
00
01
10
19
10
01
00
10
01
01
01
11
83
0
T25
11
11
00
11
00
01
11
01
10
11
11
11
11
11
11
11
00
11
01
11
118
10
01
00
10
11
01
01
11
93
8
T26
11
10
10
11
10
01
11
11
10
13
10
01
11
11
10
01
01
10
00
10
011
01
11
01
11
10
01
11
11
12
36
T27
11
11
00
11
01
10
11
11
11
14
11
00
10
11
10
00
00
10
00
00
07
11
00
01
10
10
11
01
10
93
0
T28
11
11
00
11
11
11
00
00
10
11
11
11
11
11
10
10
01
00
01
10
013
11
00
10
10
10
11
01
10
93
3
T29
01
11
01
11
11
10
11
11
11
15
11
10
10
11
01
01
11
01
00
11
114
11
00
00
00
10
01
00
00
43
3
T30
11
11
10
10
11
10
11
11
11
15
10
01
10
10
11
00
01
00
01
00
08
11
00
00
10
10
01
11
11
93
2
T31
01
11
00
11
01
00
10
11
11
11
11
11
11
10
10
11
11
10
11
11
017
01
01
00
11
10
01
01
11
93
7
T32
11
01
10
11
01
10
10
11
11
13
11
01
01
00
11
00
01
01
01
00
09
11
01
01
11
10
01
01
11
11
33
T33
01
11
00
01
10
00
01
01
11
91
00
10
10
01
00
00
10
10
10
00
71
00
00
01
00
10
10
01
16
22
T34
01
11
00
11
10
10
11
11
11
13
11
01
11
11
10
00
11
00
01
11
013
11
01
00
10
10
01
11
11
10
36
T35
01
10
00
10
10
11
10
00
00
71
00
11
00
01
00
00
11
00
00
00
61
00
00
01
01
01
10
11
18
21
Jm
lN
o.
Ite
m
K
Jm
lN
o.
Ite
m
V
Jm
l
A
No
. It
em
To
tal
Dim
en
si
Gaya B
ela
jar
60
64
Ko
de
Re
sp
12
34
13
14
15
16
25
26
27
28
38
39
40
41
42
47
56
78
17
18
19
20
29
30
31
32
33
43
44
45
46
48
49
50
51
910
11
12
21
22
23
24
34
35
36
37
52
53
54
55
T36
11
10
01
01
00
00
11
11
11
11
10
01
01
11
10
00
11
01
00
00
09
11
11
00
11
01
01
11
11
12
32
T37
11
10
10
11
01
10
11
11
11
14
11
01
11
11
11
10
11
01
00
10
014
11
00
00
00
10
01
00
00
43
2
T38
11
01
00
11
11
11
10
11
11
14
11
01
11
10
11
10
11
01
00
10
013
11
01
10
10
11
11
01
11
12
39
T39
11
11
00
11
11
00
10
11
11
13
01
11
11
01
10
00
00
00
00
10
08
11
00
00
10
01
01
01
11
82
9
T40
11
11
00
11
11
10
10
01
01
12
01
11
11
01
10
00
00
00
00
10
08
10
00
00
10
01
01
00
11
62
6
T41
11
11
10
01
01
11
10
11
11
14
11
11
10
11
11
10
11
01
11
10
016
11
10
11
10
11
11
11
11
14
44
T42
10
11
00
11
01
11
11
01
11
13
11
11
10
11
10
00
11
00
01
11
114
11
11
01
11
10
01
11
11
13
40
T43
11
11
11
11
11
11
10
11
11
17
11
11
11
10
10
00
11
01
01
10
013
11
01
11
10
11
11
01
11
13
43
T44
11
11
00
11
00
00
10
10
10
91
00
11
10
11
00
01
11
00
10
00
10
11
01
10
00
01
00
00
10
62
5
T45
11
11
10
11
11
11
10
11
11
16
10
00
11
01
10
01
01
01
01
10
010
10
01
00
10
11
01
01
11
93
5
T46
11
11
10
10
11
10
11
11
11
15
10
11
01
11
11
00
01
01
00
10
011
11
11
01
11
10
11
11
11
14
40
T47
01
10
00
10
10
11
10
00
00
71
10
11
10
01
00
00
00
00
01
00
71
10
00
00
01
00
10
00
04
18
T48
11
11
10
11
11
11
10
11
11
16
11
11
11
01
10
00
11
00
01
10
012
11
00
00
00
10
01
00
00
43
2
T49
10
11
10
11
11
11
10
11
11
15
10
11
11
01
10
00
01
01
10
11
012
11
10
11
10
11
11
11
11
14
41
T50
11
11
10
11
11
11
10
11
11
16
11
01
10
11
10
00
01
01
00
10
010
11
11
01
11
10
11
11
11
14
40
T51
11
01
01
11
11
11
11
11
11
16
11
11
11
11
10
00
01
01
00
10
012
11
01
11
10
11
11
01
11
13
41
T52
11
11
11
11
11
11
11
11
11
18
11
11
01
10
10
11
01
11
01
11
116
01
11
01
11
10
11
11
11
13
47
T53
11
11
11
11
01
11
11
11
11
17
11
11
10
11
10
00
01
01
00
10
011
11
00
10
10
01
01
01
11
93
7
T54
00
11
10
00
10
01
01
11
00
81
00
10
11
11
00
01
10
10
00
00
91
10
00
00
01
00
10
00
04
21
T55
01
11
00
01
10
00
01
01
11
91
00
11
10
10
00
11
00
10
00
00
81
11
10
00
00
00
01
01
17
24
T56
11
11
00
11
01
10
11
11
11
14
11
11
01
11
11
10
10
01
11
11
117
10
01
11
11
11
11
01
11
13
44
T57
11
11
10
11
11
10
10
11
11
15
10
01
11
01
10
00
11
10
01
00
010
10
00
00
10
01
01
00
11
63
1
T58
01
00
10
00
01
01
11
01
00
71
10
11
10
01
00
01
00
10
00
00
81
10
11
00
00
10
01
01
07
22
T59
11
01
01
11
11
11
11
11
11
16
01
11
11
01
10
00
00
00
00
10
08
11
11
01
11
10
01
11
11
13
37
T60
11
10
10
11
01
10
11
11
11
14
10
01
11
11
11
10
11
01
11
11
016
11
01
00
10
11
11
01
11
11
41
T61
11
11
11
11
11
11
10
11
11
17
11
11
10
11
11
10
11
01
11
10
016
11
10
11
10
11
11
11
11
14
47
T62
01
10
00
10
10
11
10
00
00
71
11
10
00
11
00
10
10
00
11
01
11
11
00
00
10
01
01
00
11
62
4
T63
01
10
00
10
10
11
10
00
00
70
11
11
10
11
00
00
00
00
01
00
80
10
00
11
00
00
10
10
16
21
T64
11
11
10
11
01
10
10
11
11
14
11
01
11
11
11
00
11
01
00
10
013
10
00
00
10
01
01
00
11
63
3
T65
01
11
00
10
01
00
10
00
11
81
01
10
10
01
00
00
10
10
01
01
91
10
00
00
01
00
10
00
04
21
T66
10
11
10
11
01
10
11
11
10
13
10
11
11
11
10
00
01
01
00
10
011
01
11
01
11
10
01
11
11
12
36
T67
11
01
10
11
01
10
10
11
11
13
11
11
11
11
10
11
11
01
00
11
117
11
01
01
11
11
11
11
11
14
44
T68
11
11
10
11
11
10
11
11
11
16
10
01
01
11
11
00
11
11
11
11
015
01
11
01
11
10
11
11
11
14
45
T69
11
11
10
11
01
11
11
11
10
15
11
11
10
11
11
10
11
01
11
10
016
11
11
01
11
10
01
11
11
13
44
T70
01
11
00
01
10
00
01
01
11
90
11
11
10
11
00
00
00
00
01
00
81
00
00
00
01
00
10
00
04
21
To
tal
Dim
en
si
Gaya B
ela
jar
V
Jm
l
A
Jm
l
K
Jm
lN
o.
Ite
mN
o.
Ite
mN
o.
Ite
m
61
65
Lampiran 6. Hasil perhitungan validitas instrumen gaya belajar Visual, Auditorial,
dan Kinestetik
Visual
No. Item Nilai
Korelasi
Signifikansi Kriteria No. Item Baru
1 0,711 0,000 Valid 1
2 0,123 0,310 TD
3 0,013 0,912 TD
4 0,489 0,000 Valid 2
13 0,503 0,000 Valid 3
14 0,369 0,002 Valid 4
15 0,413 0,000 Valid 13
16 0,596 0,000 Valid 14
25 0,020 0,871 TD
26 0,693 0,000 Valid 15
27 0,411 0,000 Valid 16
28 0,032 0,794 TD
38 0,420 0,000 Valid 25
39 0,034 0,778 TD
40 0,707 0,000 Valid 26
41 0,589 0,000 Valid 27
42 0,695 0,000 Valid 28
47 0,592 0,000 Valid 29
Auditorial
No. Item Nilai
Korelasi
Signifikansi Kriteria No. Item Baru
5 0,311 0,009 Valid 5
6 0,314 0,008 Valid 6
7 0,451 0,000 Valid 7
8 0,098 0,417 TD
17 0,151 0,212 TD
18 0,074 0,540 TD
19 0,552 0,000 Valid 8
20 0,252 0,035 Valid 17
29 0,012 0,920 TD
30 0,468 0,000 Valid 18
31 0,612 0,000 Valid 19
32 0,247 0,039 Valid 20
33 0,351 0,003 Valid 30
43 0,284 0,017 Valid 31
66
44 0,070 0,566 TD
45 0,431 0,000 Valid 32
46 0,542 0,000 Valid 33
48 0,338 0,004 Valid 39
49 0,581 0,000 Valid 40
50 0,637 0,000 Valid 41
51 0,380 0,001 Valid 42
Kinestetik
No. Item Nilai
Korelasi
Signifikansi Kriteria No. Item Baru
9 -0,102 0,403 TD
10 0,321 0,007 Valid 9
11 0,597 0,000 Valid 10
12 0,560 0,000 Valid 11
21 0,370 0,002 Valid 12
22 0,700 0,000 Valid 21
23 0,631 0,000 Valid 22
24 0,568 0,000 Valid 23
34 0,463 0,000 Valid 24
35 0,178 0,141 TD
36 0,513 0,000 Valid 34
37 0,198 0,100 TD
52 0,651 0,000 Valid 35
53 0,742 0,000 Valid 36
54 0,558 0,000 Valid 37
55 0,558 0,000 Valid 38
67
Lampiran 7. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen gaya belajar Visual,
Auditorial, dan Kinestetik
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen gaya belajar visual siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,831 13
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen gaya belajar auditori siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,718 16
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen gaya belajar kinestetik siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,827 13
Rekapitulasi perhitungan reliabilitas instrumen gaya belajar siswa
Jumlah item (N) r hitung r tabel Simpulan
Visual 13 0,831 0,553 Reliabel
Auditorial 16 0,718 0,497 Reliabel
Kinestetik 13 0,827 0,553 Reliabel
68
Lampiran 8. Lembar hasil gaya belajar siswa
69
70
71
72
Lampiran 9. Tabulasi hasil angket kecenderungan gaya belajar siswa
69
12
34
13
14
15
16
25
26
27
28
29
56
78
17
18
19
20
30
31
32
33
39
40
41
42
91
01
11
22
12
22
32
43
43
53
63
73
8
SA
I10
11
00
11
01
01
00
61
00
11
00
01
01
10
10
07
10
11
01
00
00
10
16
19
A
SA
I21
01
01
11
01
11
11
10
10
11
10
00
01
00
01
00
60
11
00
10
01
11
11
82
4V
SA
I31
00
10
11
00
11
11
81
01
11
00
10
10
00
10
07
11
10
01
00
11
11
19
24
K
SA
I41
10
10
10
10
11
01
80
10
01
00
01
00
10
01
05
01
10
01
00
10
11
06
19
V
SA
I51
11
11
11
11
11
11
13
10
01
00
10
10
10
11
00
71
01
11
10
11
01
11
10
30
V
SA
I61
11
11
01
11
11
11
12
11
01
10
11
00
11
11
00
10
11
10
01
01
10
11
19
31
V
SA
A1
11
00
11
01
10
11
19
10
00
10
00
01
00
00
00
31
00
00
10
00
01
11
51
7V
SA
A2
11
10
01
11
11
00
19
10
01
11
11
01
10
00
00
81
00
11
10
10
11
01
82
5V
SA
A3
01
00
11
11
00
11
18
01
11
10
10
11
11
11
00
11
10
10
00
11
10
10
17
26
A
SA
A4
01
00
00
11
10
11
06
11
01
11
00
01
11
01
00
91
00
01
10
10
01
11
72
2A
SB
I10
10
01
10
11
11
10
81
01
11
00
01
01
00
10
07
00
11
11
11
10
11
110
25
K
SB
I21
11
11
11
11
11
11
13
10
11
10
01
11
00
11
00
91
11
01
11
10
11
11
11
33
V
SB
I31
11
01
11
11
11
01
11
10
11
10
00
01
10
00
00
61
00
10
10
00
11
11
72
4V
SB
I41
11
01
11
11
11
11
12
10
00
10
00
01
10
01
10
60
01
01
01
00
11
10
62
4V
SB
I51
10
01
01
11
11
11
10
10
01
00
00
11
10
00
00
51
01
11
11
10
00
11
92
4V
SB
I61
11
01
10
11
11
10
10
10
10
10
00
10
00
00
00
41
00
00
11
10
01
11
72
1V
SB
A1
10
11
01
01
10
10
18
01
11
11
11
11
10
00
10
11
10
11
01
10
01
01
07
26
A
SB
A2
11
10
10
10
11
01
19
11
11
11
01
11
10
01
11
13
11
10
11
01
11
01
110
32
A
SB
A3
11
10
01
01
11
11
09
00
01
00
10
10
11
10
11
81
01
11
00
00
10
11
72
4V
SB
A4
11
10
11
11
11
11
112
11
10
10
01
01
00
11
01
91
00
00
11
01
00
11
62
7V
SC
I10
10
01
11
11
01
11
91
00
01
00
01
00
00
00
03
00
11
11
00
01
11
18
20
V
SC
I21
00
01
01
00
11
10
61
10
11
11
11
11
10
10
012
10
10
01
01
01
11
18
26
A
SC
I31
10
11
11
11
11
10
11
10
11
00
00
01
10
01
00
61
11
01
11
10
10
11
10
27
V
SC
I41
11
01
11
01
10
10
91
00
11
01
01
11
10
10
110
10
00
11
00
00
11
16
25
A
SC
I51
10
01
11
10
00
10
71
00
00
00
00
10
00
00
02
10
10
01
01
01
11
18
17
K
SC
I61
11
01
01
11
11
11
11
11
11
10
00
01
10
01
00
81
11
00
11
00
11
11
92
8V
SC
A1
11
00
11
10
11
11
110
10
10
00
00
00
00
01
10
40
00
10
10
00
01
11
51
9V
SC
A2
11
01
11
11
11
11
112
11
11
11
11
11
11
11
11
16
11
01
11
01
11
11
111
39
A
SC
A3
11
00
10
11
01
10
07
10
01
11
00
10
10
00
00
60
00
10
10
01
01
11
61
9V
SC
A4
11
10
11
01
11
01
09
11
11
00
11
11
01
11
10
12
11
01
11
00
00
10
17
28
A
SD
I10
11
01
11
11
11
11
11
10
11
10
00
01
10
01
00
71
01
00
10
00
11
11
72
5V
SD
I20
11
01
11
01
11
11
10
11
01
10
10
01
10
01
00
81
01
01
10
00
01
11
72
5V
SD
I31
11
01
11
01
01
11
10
11
01
10
10
01
00
00
00
61
01
01
10
10
11
11
92
5V
SD
I40
10
01
11
11
11
11
10
10
00
10
00
11
00
01
00
51
01
10
10
10
01
11
82
3V
SD
I51
11
01
11
11
11
10
11
10
11
11
00
01
11
01
00
91
01
01
10
11
01
10
82
8V
SD
I61
11
01
11
11
11
10
11
11
01
10
00
11
10
01
00
81
01
01
11
00
11
11
92
8V
Ko
de
Re
sp
on
de
nT
ota
lK
ep
utu
san
Jm
lN
o.
Ite
m
K
Jm
l
Dim
en
si
Gaya B
ela
jar
No
. It
em
V
Jm
l
A
No
. It
em
73
SD
A1
01
00
11
10
11
11
19
10
11
10
00
00
10
01
00
60
01
01
10
10
01
11
72
2V
SD
A2
10
10
11
00
11
11
08
10
00
00
00
01
10
10
00
41
00
00
10
11
01
11
71
9V
SD
A3
11
00
10
10
10
11
18
10
01
10
10
01
00
00
01
61
01
01
10
10
11
11
92
3K
SD
A4
11
10
11
11
00
00
07
10
11
00
00
11
11
01
11
10
11
10
01
11
01
01
19
26
A
SE
I10
10
01
01
01
00
11
61
10
10
11
01
11
00
10
09
00
10
01
01
00
11
16
21
A
SE
I20
10
00
10
00
01
11
50
11
01
00
00
00
00
00
14
10
11
00
11
10
11
08
17
K
SE
I30
10
00
10
00
01
11
50
11
01
00
00
00
00
10
04
10
11
01
01
10
11
08
17
K
SE
I40
10
11
11
11
11
11
11
10
00
10
01
10
10
00
00
51
00
10
10
11
01
10
72
3V
SE
I51
11
01
01
11
11
11
11
10
01
10
00
11
10
00
00
61
01
10
10
10
01
11
82
5V
SE
I61
11
01
11
11
11
11
12
10
01
10
00
11
10
00
00
61
01
10
10
11
01
11
92
7V
SE
A1
11
00
10
01
11
11
19
10
01
11
10
11
11
11
10
12
00
00
01
11
00
11
16
27
A
SE
A2
11
11
01
00
01
10
18
11
10
10
00
10
10
10
00
71
00
01
11
11
00
10
72
2V
SE
A3
11
00
10
10
10
11
07
10
01
10
00
01
10
01
00
61
01
10
11
10
01
11
92
2K
SE
A4
11
11
01
11
11
00
09
11
01
11
00
01
11
11
00
10
10
11
11
00
00
11
18
27
A
SF
I10
11
01
11
01
01
10
81
01
11
10
11
10
10
00
09
00
10
01
10
01
11
17
24
A
SF
I21
11
01
11
11
11
11
12
11
11
10
00
11
00
11
11
11
01
10
01
11
11
01
19
32
V
SF
I30
01
00
01
01
01
00
41
10
10
01
10
11
10
01
09
11
10
00
00
01
01
16
19
A
SF
I41
10
01
10
01
01
10
70
01
01
10
11
11
10
00
08
10
10
11
11
10
11
110
25
K
SF
I50
10
01
00
00
00
00
20
00
00
00
00
00
00
00
00
10
00
11
00
00
10
15
7K
SF
I60
00
01
00
11
00
00
31
00
01
00
01
10
01
00
05
10
00
00
01
00
00
02
10
A
SF
A1
10
10
11
11
11
11
111
11
11
11
10
10
11
11
11
14
00
10
11
00
01
11
17
32
A
SF
A2
11
10
11
11
11
11
011
11
01
10
11
11
11
11
10
13
00
10
11
00
11
11
18
32
A
SF
A3
11
00
11
11
10
10
19
11
01
10
00
01
00
01
00
60
01
01
10
10
11
11
82
3V
SF
A4
10
00
11
11
11
01
19
11
11
00
11
01
10
11
11
12
10
11
01
01
01
11
19
30
A
SG
I11
11
11
11
11
11
11
13
11
01
10
00
01
10
01
00
71
01
00
10
10
11
11
82
8V
SG
I21
11
01
01
11
10
11
10
11
11
00
10
01
10
01
00
81
01
01
11
11
11
11
11
29
K
SG
I31
10
11
00
10
11
11
91
00
11
01
01
01
00
10
07
10
00
01
01
01
11
17
23
V
SG
I41
10
01
11
11
11
10
10
10
11
10
00
11
10
01
00
80
00
10
10
00
01
10
42
2V
SG
I51
11
01
01
01
11
11
10
11
01
10
00
01
10
01
00
71
01
00
11
10
11
11
92
6V
SG
I61
10
01
01
01
11
10
81
10
10
00
01
11
00
10
07
10
01
11
00
00
11
17
22
V
SG
A1
11
10
11
11
11
01
010
10
11
00
00
01
10
11
01
81
10
10
11
01
10
11
92
7V
SG
A2
11
10
10
10
01
00
06
10
10
11
01
11
01
10
01
10
01
00
10
11
00
01
16
22
A
SG
A3
11
00
10
11
10
11
08
11
10
11
01
11
11
00
01
11
10
00
11
11
01
11
19
28
A
SG
A4
11
10
01
11
11
11
111
11
10
10
00
11
00
11
00
80
00
00
10
00
00
11
32
2V
To
tal
53
61
38
13
57
49
54
46
57
49
56
56
42
631
62
31
33
50
54
16
21
18
38
52
47
21
20
44
15
14
536
52
15
46
25
31
63
24
41
23
33
56
64
60
533
1700
74
Lampiran 10. Lembar observasi gaya belajar siswa
Minggu ke-1
75
Minggu ke-2
76
Minggu ke-3
77
Lampiran 11. Tabulasi hasil observasi gaya belajar siswa
Minggu ke-1
1 4 7 2 5 8 3 6 9
SAI1 1 0 1 2 1 1 0 2 1 0 0 1 5 VA
SAI2 1 1 1 3 1 0 1 2 1 0 0 1 6 V
SAI3 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2 4 K
SAI4 1 1 1 3 0 1 1 2 0 1 1 2 7 V
SAI5 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 1 2 7 V
SAI6 1 0 1 2 1 0 1 2 0 0 0 0 4 VA
SAA1 1 1 0 2 1 0 0 1 0 0 0 0 3 V
SAA2 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SAA3 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SAA4 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SBI1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 3 6 K
SBI2 0 1 1 2 1 1 0 2 0 0 0 0 4 VA
SBI3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 1 2 7 V
SBI4 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 0 0 5 V
SBI5 1 1 0 2 0 0 1 1 0 0 1 1 4 V
SBI6 1 1 1 3 0 0 1 1 0 1 1 2 6 V
SBA1 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SBA2 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SBA3 1 1 1 3 0 1 1 2 1 1 0 2 7 V
SBA4 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SCI1 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SCI2 1 1 0 2 1 1 1 3 1 1 0 2 7 A
SCI3 1 1 0 2 1 0 0 1 0 0 0 0 3 V
SCI4 1 1 0 2 1 1 1 3 0 1 1 2 7 A
SCI5 1 0 0 1 1 1 0 2 1 1 1 3 6 K
SCI6 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SCA1 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SCA2 1 0 0 1 1 1 1 3 0 1 0 1 5 A
SCA3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 0 1 6 V
SCA4 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 1 1 6 A
SDI1 1 1 1 3 0 0 0 0 0 1 0 1 4 V
SDI2 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDI3 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 3 V
SDI4 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDI5 1 1 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 3 V
SDI6 1 1 1 3 0 1 1 2 0 1 1 2 7 V
SDA1 1 1 1 3 1 0 0 1 0 0 0 0 4 V
SDA2 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDA3 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 2 4 K
SDA4 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SEI1 1 0 0 1 0 1 1 2 0 0 1 1 4 A
SEI2 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 3 4 K
SEI3 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2 4 K
SEI4 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SEI5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 V
SEI6 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
Dimensi Gaya Belajar
Kode Responden Jml Total KeputusanV
No. Item
KA
No. Item No. Item JmlJml
78
Keterangan:
1) S = Subjek
2) A = Kelas VIII A, B = Kelas VIII B, C = Kelas VIII C, D = Kelas VIII D,
E = Kelas VIII E, F = Kelas VIII F, G = Kelas VIII G
3) A = Siswa putra dan I = Siswa putri
4) 1 – 6 = Nomor urut subjek
1 4 7 2 5 8 3 6 9
SEA1 1 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 0 3 A
SEA2 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SEA3 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 3 4 K
SEA4 0 0 1 1 1 1 0 2 0 0 0 0 3 A
SFI1 1 0 0 1 1 1 1 3 0 0 0 0 4 A
SFI2 1 1 1 3 1 0 1 2 0 0 0 0 5 V
SFI3 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 A
SFI4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2 K
SFI5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 2 3 K
SFI6 1 0 0 1 1 1 1 3 0 0 0 0 4 A
SFA1 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SFA2 1 0 1 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SFA3 1 1 1 3 0 0 0 0 0 1 0 1 4 V
SFA4 1 0 1 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SGI1 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI2 1 0 0 1 1 1 0 2 1 1 1 3 6 K
SGI3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI4 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI5 1 1 1 3 1 1 0 2 1 0 0 1 6 V
SGI6 1 1 1 3 1 0 0 1 1 0 0 1 5 V
SGA1 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 0 0 5 V
SGA2 0 0 0 0 1 0 1 2 1 0 0 1 3 A
SGA3 1 0 1 2 1 1 1 3 1 0 0 1 6 A
SGA4 1 1 1 3 1 0 0 1 0 0 0 0 4 V
Kode Responden
Dimensi Gaya Belajar
Jml Total KeputusanV
Jml
A
Jml
K
No. Item No. Item No. Item
79
Minggu ke-2
1 4 7 2 5 8 3 6 9
SAI1 1 0 1 2 1 1 1 3 1 0 0 1 6 A
SAI2 1 1 1 3 1 0 1 2 1 0 0 1 6 V
SAI3 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2 4 K
SAI4 1 1 1 3 0 1 1 2 0 1 1 2 7 V
SAI5 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 1 2 7 V
SAI6 1 0 1 2 1 0 0 1 0 0 0 0 3 V
SAA1 1 1 0 2 1 0 0 1 0 1 0 1 4 V
SAA2 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SAA3 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SAA4 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SBI1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 3 6 K
SBI2 0 1 1 2 0 1 0 1 0 0 0 0 3 V
SBI3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 1 2 7 V
SBI4 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 0 0 5 V
SBI5 1 1 0 2 0 0 1 1 0 0 1 1 4 V
SBI6 1 1 1 3 0 0 1 1 0 1 1 2 6 V
SBA1 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SBA2 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SBA3 1 1 1 3 0 1 1 2 1 1 0 2 7 V
SBA4 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SCI1 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SCI2 1 1 0 2 1 1 1 3 0 1 1 2 7 A
SCI3 1 1 0 2 1 0 0 1 0 0 0 0 3 V
SCI4 1 0 0 1 1 1 1 3 1 1 0 2 6 A
SCI5 0 0 0 0 1 1 0 2 1 1 1 3 5 K
SCI6 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SCA1 1 1 0 2 0 0 1 1 0 0 0 0 3 V
SCA2 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SCA3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 0 1 6 V
SCA4 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 1 1 6 A
SDI1 1 1 1 3 0 0 0 0 0 1 0 1 4 V
SDI2 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDI3 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 3 V
SDI4 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDI5 1 1 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 3 V
SDI6 1 1 1 3 0 1 1 2 0 1 1 2 7 V
SDA1 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDA2 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SDA3 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 2 4 K
SDA4 0 1 1 2 1 1 1 3 0 0 1 1 6 A
SEI1 1 0 0 1 0 1 1 2 0 0 1 1 4 A
SEI2 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 3 4 K
SEI3 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2 4 K
SEI4 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SEI5 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SEI6 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
Kode Responden
Dimensi Gaya Belajar
Jml Total KeputusanJml JmlNo. Item No. Item No. Item
V A K
80
1 4 7 2 5 8 3 6 9
SEA1 1 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 0 3 A
SEA2 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SEA3 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 3 4 K
SEA4 0 0 1 1 1 1 0 2 0 0 0 0 3 A
SFI1 1 0 0 1 1 1 1 3 0 0 0 0 4 A
SFI2 1 1 1 3 1 0 1 2 0 0 0 0 5 V
SFI3 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 2 A
SFI4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2 K
SFI5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 2 3 K
SFI6 1 0 0 1 1 1 1 3 0 0 0 0 4 A
SFA1 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SFA2 1 0 1 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SFA3 1 1 1 3 0 0 0 0 0 1 0 1 4 V
SFA4 1 0 1 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SGI1 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI2 1 0 0 1 1 1 0 2 1 1 1 3 6 K
SGI3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI4 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI5 1 1 1 3 1 1 0 2 1 0 0 1 6 V
SGI6 1 1 1 3 1 0 0 1 1 0 0 1 5 V
SGA1 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 0 0 5 V
SGA2 0 0 0 0 1 0 1 2 1 0 0 1 3 A
SGA3 1 0 1 2 1 1 1 3 1 0 0 1 6 A
SGA4 1 1 1 3 1 0 1 2 0 1 1 2 7 V
Kode Responden
Dimensi Gaya Belajar
Jml Total KeputusanV
Jml
A
Jml
K
No. Item No. Item No. Item
81
Minggu ke-3
1 4 7 2 5 8 3 6 9
SAI1 1 0 1 2 1 1 1 3 1 0 0 1 6 A
SAI2 1 1 1 3 1 0 1 2 1 0 0 1 6 V
SAI3 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2 4 K
SAI4 1 1 1 3 0 1 1 2 0 1 1 2 7 V
SAI5 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 1 2 7 V
SAI6 1 0 1 2 1 0 0 1 0 0 0 0 3 V
SAA1 1 1 0 2 1 0 0 1 0 1 0 1 4 V
SAA2 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SAA3 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SAA4 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SBI1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 3 6 K
SBI2 0 1 1 2 0 1 0 1 0 0 0 0 3 V
SBI3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 1 2 7 V
SBI4 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 0 0 5 V
SBI5 1 1 0 2 0 0 1 1 0 0 1 1 4 V
SBI6 1 1 1 3 0 0 1 1 0 1 1 2 6 V
SBA1 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SBA2 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SBA3 1 1 1 3 0 1 1 2 1 1 0 2 7 V
SBA4 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SCI1 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SCI2 1 1 0 2 1 1 1 3 0 1 1 2 7 A
SCI3 1 1 0 2 1 0 0 1 0 0 0 0 3 V
SCI4 1 0 0 1 1 1 1 3 1 1 0 2 6 A
SCI5 0 0 0 0 1 1 0 2 1 1 1 3 5 K
SCI6 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SCA1 1 1 0 2 0 0 1 1 0 0 0 0 3 V
SCA2 0 0 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0 3 A
SCA3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 1 0 1 6 V
SCA4 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 1 1 6 A
SDI1 1 1 1 3 0 0 0 0 0 1 0 1 4 V
SDI2 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDI3 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 3 V
SDI4 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDI5 1 1 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 3 V
SDI6 1 1 1 3 0 1 1 2 0 1 1 2 7 V
SDA1 1 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 V
SDA2 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SDA3 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 2 4 K
SDA4 0 1 0 1 1 1 1 3 0 0 1 1 5 A
SEI1 1 0 0 1 0 1 1 2 0 0 1 1 4 A
SEI2 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 3 4 K
SEI3 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2 4 K
SEI4 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SEI5 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SEI6 1 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
Kode Responden
Dimensi Gaya Belajar
Jml Total KeputusanJml JmlNo. Item No. Item No. Item
V A K
82
1 4 7 2 5 8 3 6 9
SEA1 1 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 0 3 A
SEA2 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 V
SEA3 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 3 4 K
SEA4 0 0 1 1 1 1 0 2 0 0 0 0 3 A
SFI1 1 0 0 1 1 1 1 3 0 0 0 0 4 A
SFI2 1 1 1 3 1 0 1 2 0 0 0 0 5 V
SFI3 0 0 0 0 1 0 1 2 0 0 0 0 2 A
SFI4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2 K
SFI5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 2 3 K
SFI6 1 0 0 1 1 1 1 3 0 0 0 0 4 A
SFA1 1 1 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SFA2 1 0 1 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SFA3 1 1 1 3 0 0 0 0 0 1 0 1 4 V
SFA4 1 0 1 2 1 1 1 3 0 0 0 0 5 A
SGI1 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI2 1 0 0 1 1 1 0 2 1 1 1 3 6 K
SGI3 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI4 1 1 1 3 1 1 0 2 0 0 0 0 5 V
SGI5 1 1 1 3 1 1 0 2 1 0 0 1 6 V
SGI6 1 1 1 3 1 0 0 1 1 0 0 1 5 V
SGA1 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 0 0 5 V
SGA2 0 0 0 0 1 0 1 2 1 0 0 1 3 A
SGA3 1 0 1 2 1 1 1 3 1 0 0 1 6 A
SGA4 1 1 1 3 1 0 1 2 0 1 1 2 7 V
Kode Responden
Dimensi Gaya Belajar
Jml Total KeputusanV
Jml
A
Jml
K
No. Item No. Item No. Item
83
Lampiran 12. Rekapitulasi hasil observasi kecenderungan gaya belajar siswa kelas
VIII
Kode Responden Kecenderungan Gaya Belajar
Minggu Ke-
1 2 3
SAI1 VA A A
SAI2 V V V
SAI3 K K K
SAI4 V V V
SAI5 V V V
SAI6 VA V V
SAA1 V V V
SAA2 V V V
SAA3 A A A
SAA4 A A A
SBI1 K K K
SBI2 VA V V
SBI3 V V V
SBI4 V V V
SBI5 V V V
SBI6 V V V
SBA1 A A A
SBA2 A A A
SBA3 V V V
SBA4 V V V
SCI1 V V V
SCI2 A A A
SCI3 V V V
SCI4 A A A
SCI5 K K K
SCI6 V V V
SCA1 V V V
SCA2 A A A
SCA3 V V V
SCA4 A A A
SDI1 V V V
SDI2 V V V
SDI3 V V V
SDI4 V V V
84
SDI5 V V V
SDI6 V V V
SDA1 V V V
SDA2 V V V
SDA3 K K K
SDA4 A A A
SEI1 A A A
SEI2 K K K
SEI3 K K K
SEI4 V V V
SEI5 V V V
SEI6 V V V
SEA1 A A A
SEA2 V V V
SEA3 K K K
SEA4 A A A
SFI1 A A A
SFI2 V V V
SFI3 A A A
SFI4 K K K
SFI5 K K K
SFI6 A A A
SFA1 A A A
SFA2 A A A
SFA3 V V V
SFA4 A A A
SGI1 V V V
SGI2 K K K
SGI3 V V V
SGI4 V V V
SGI5 V V V
SGI6 V V V
SGA1 V V V
SGA2 A A A
SGA3 A A A
SGA4 V V V
85
Lampiran 13. Catatan lapangan
Catatan Lapangan: No. 2
Waktu: tanggal 1 Agustus 2016, pukul 09.00 – 10.50
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII A dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SAI1 s.d SAI5 dan SAA1 s.d SAA5
Guru Siswa
a. Memberikan tugas mengenai
tahapan dan ciri pertumbuhan dan
perkembangan manusia pasca natal,
mencari gambar di internet/ foto bayi,
anak-anak, remaja, dewasa dan
manula.
b. Bertanya kepada siswa mengenai
pengertian pertumbuhan dan
perkembangan.
c. Menjelaskan pengertian pertumbuhan
dan perkembangan.
d. Siswa diminta untuk mencatat tulisan
yang ditampilkan melalui powerpoint.
a. Mendengarkan penjelasan guru.
b. Mencatat.
c. Membaca buku pelajaran.
d. Membaca catatan terlebih dahulu
ketika guru bertanya.
e. Banyak diam (SAA1).
f. Bertanya kepada teman apa yang
dijelaskan guru (SAI1).
g. Menyentuh teman (SAI3, SAI4,
SAI5).
h. Menggerakkan kaki dan tangan
(SAA2, SAA3, SAA4).
i. Menulis sambil melihat tulisan yang
ditampilkan pada powerpoint.
Tanggapan pengamat:
Guru memberikan instruksi tugas secara lisan, siswa visual akan kesulitan
mengingat instruksi tersebut, sebaiknya diberikan instruksi tertulis.
Metode yang digunakan oleh guru adalah dominan metode ceramah, hal ini akan
mempersulit siswa yang memiliki kecederungan gaya belajar kinestetik.
Siswa visual cenderung menyerap informasiberupa tulisan dan gambar dari
powerpoint yang ditampilkan guru.
Siswa kinestetik mendapatkan kesempatan melalui kegiatan menulis.
Siswa menerima informasi dengan cara belajarnya masing-masing.
Catatan Lapangan: No. 9
Waktu: tanggal 8 Agustus 2016, pukul 09.00 – 10.50
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII A dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SAI1 s.d SAI5 dan SAA1 s.d SAA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
ciri dan tahapan pertumbuhan dan
perkembangan manusia pasca natal.
b. Menjelaskan materi.
c. Memberikan instruksi lisan tentang
a. Presentasi tugas tahapan dan ciri
pertumbuhan dan perkembangan
pasca natal.
b. Memperhatikan teman presentasi di
depan kelas.
c. Menulis sambil melihat tulisan
86
tugas percobaan perkecambahan.
d. Memberikan tugas faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan secara lisan.
yang ditampilkan pada
powerpoint.
Tanggapan pengamat:
Guru merangsang auditori siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mempresentasikan tugas di depan kelas.
Guru merangsang visual siswa dengan menampilkan tulisan dan gambar melalui
media powerpoint.
Metode yang digunakan guru dominan metode ceramah.
Siswa kinestetik cenderung menyukai tugas percobaan yang akan dilakukan di
rumah.
Catatan Lapangan: No. 16
Waktu: tanggal 15 Agustus 2016, pukul 09.00 – 10.50
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII A SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SAI1 s.d SAI5 dan SAA1 s.d SAA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
b. Menjelaskan materi faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan.
c. Menjelaskan materi pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan
(metamorfosis).
a. Presentasi tugas faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan (SAA4).
b. Mendengarkan penjelasan guru.
Tanggapan pengamat:
Auditori siswa akan dirangsang dengan presentasi di depan kelas.
Siswa auditori cenderung mendengarkan penjelasan teman presentasi di depan
kelas dan mendengarkan penjelasan guru.
Catatan Lapangan: No. 6
Waktu: tanggal 5 Agustus 2016, pukul 07.00 – 08.20
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII B dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SBI1 s.d SBI5 dan SBA1 s.d SBA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
tahapan dan ciri pertumbuhan dan
a. Presentasi tugas tahapan dan ciri
pertumbuhan dan perkembangan
pasca natal.
83
87
perkembangan pada manusia pasca
natal.
b. Menjelaskan materi menggunakan
media powerpoint.
b. Menunjuk tulisan dengan jari tangan
ketika membaca (SBI1).
Tanggapan pengamat:
Guru merangsang auditori siswa melalui kegiatan presentasi di depan kelas,
siswa lain mendengarkan dan mengamati hasil pekerjaan milik sendiri. Namun,
siswa auditori akan cenderung mendengarkan apa yang dijelaskan oleh teman,
sedangkan siswa visual cenderung mengamati hasil pekerjaan milik sendiri.
Catatan Lapangan: No. 13
Waktu: tanggal 12 Agustus 2016, pukul 07.00 – 08.20
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII B dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SBI1 s.d SBI5 dan SBA1 s.d SBA5
Guru Siswa
a. Menjelaskan perkecambahan,
pertumbuhan pada tumbuhan,
perbedaan dikotil dan monokotil
secara lisan.
b. Menjelaskan struktur daun melalui
gambar, seperti stomata.
c. Bukti pertumbuhan sekunder,
menanyakan apakah gambar diiris
melintang/ membujur.
d. Memberikan tugas tugas faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan secara lisan yang
tertulis di powerpoint pada akhir
pembelajaran.
a. Melihat catatan teman.
b. Mengamati tulisan dan gambar di
slide powerpoint (SBI5).
c. Mencatat (SBI1, SBI3, SBI4).
d. Mendengarkan penjelasan lisan
guru.
e. Berbicara ketika guru menjelaskan,
yaitu mengucapkan/ melanjutkan
penjelasan guru dengan keras
(SBA2).
Tanggapan pengamat:
Guru merangsang auditori siswa melalui penjelasan lisan, siswa mendengarkan
dengan seksama.
Terdapat siswa yang rajin mencatat, namun ada yang kadang-kadang mencatat,
bahkan tidak mencatat sama sekali.
Ketika guru menjelaskan materi, terdapat siswa yang mengikuti/ melanjutkan
kalimat guru.
Catatan Lapangan: No. 20
Waktu: tanggal 19 Agustus 2016, pukul 07.00 – 08.20
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII B dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SBI1 s.d SBI5 dan SBA1 s.d SBA5
84
88
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
b. Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
a. Presentasi tugas faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
b. Memperhatikan teman presentasi di
depan kelas.
Tanggapan pengamat:
Tugas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan melatih siswa untuk mencari jawaban di rumah melalui media
internet maupun referensi lain seperti buku pelajaran, dapat merangsang visual
maupun kinestetik siswa.
Guru merangsang auditori siswa pada saat pembelajaran melalui kegiatan
presentasi di depan kelas.
Catatan Lapangan: No. 4
Waktu: tanggal 3 Agustus 2016, pukul 07.00 – 08.20
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII C dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SCI1 s.d SCI5 dan SCA1 s.d SCA5
Guru Siswa
a. Menjelaskan materi pertumbuhan dan
perkembangan melalui media
powerpoint.
b. Menyajikan gambar pertumbuhan
tanaman kacang, gambar fertilisasi,
dan sebagainya.
c. Memberikan instruksi tugas
percobaan perkecambahan secara
lisan.
a. Menggerakkan kaki/ tangan (SCI4,
SCA5).
b. Melihat gambar di powerpoint
dengan seksama (SCA3, SCA4).
c. Menunjuk tulisan dengan jari tangan
ketika membaca (SCI4).
d. Mendengarkan penjelasan guru.
Tanggapan pengamat:
Siswa kinestetik sangat terlihat, seperti menggerakkan kaki/ tangan, dan
menunjuk tulisan dengan jari tangan ketika membaca.
Guru memberikan instruksi tugas secara lisan, akan membuat siswa visual
merasa kesulitan untuk mengerti dengan jelas, sebaiknya dijelaskan dengan
gambar dan tulisan, dan dijelaskan dengan demonstrasi untuk mempermudah
siswa kinestetik.
Siswa kinestetik akan menyukai tugas percobaan yang akan dilakukan di rumah.
85
86
89
Catatan Lapangan: No. 11
Waktu: tanggal 10 Agustus 2016, pukul 07.00 – 08.20
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII C dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SCI1 s.d SCI5 dan SCA1 s.d SCA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
mengenai ciri dan tahapan
pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia.
b. Menjelaskan perkecambahan dan
pertumbuhan pada tumbuhan melalui
media powerpoint.
a. Presentasi tugas mengenai ciri dan
tahapan pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia pasca
natal.
b. Mendengarkan penjelasan guru.
c. Mengamati gambar pada powerpoint
yang disajikan guru.
d. Cenderung menggerakkan kaki dan
tangan.
e. Menyentuh teman.
Tanggapan pengamat:
Siswa kinestetik, visual, dan auditori sangat terlihat.
Siswa visual cenderung mengamati gambar dengan seksama.
Siswa auditori cenderung mendengarkan penjelasan guru dengan seksama.
Siswa kinestetik cenderung tidak bisa duduk tenang, menggerakkan kaki tangan,
dan menyentuh teman.
Catatan Lapangan: No. 18
Waktu: tanggal 17 Agustus 2016, pukul 07.00 – 08.20
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII C dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SCI1 s.d SCI5 dan SCA1 s.d SCA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
b. Menjelaskan materi pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan
(metamorfosis).
a. Presentasi tugas faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
b. Memperhatikan teman presentasi di
depan kelas.
c. Mendengarkan penjelasan guru.
Tanggapan pengamat:
Tugas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dapat merangsang ketiga sistem sensori siswa. Dapat merangsang
auditori siswa melalui kegiatan presentasi, kinestetik siswa melalui melakukan
kegiatan mencari, serta dapat merangsang visual siswa melalui kegiatan melihat
tulisan.
Namun dari ketiganya, aspek kinestetik siswa yang digunakan terbatas, karena
87
90
hanya sebatas mencari di internet ataupun di buku pelajaran. Sehingga lebih
dominan aspek visual dan auditori siswa yang digunakan daripada kinestetik.
Catatan Lapangan: No. 7
Waktu: tanggal 6 Agustus 2016, pukul 10.10 – 11.30
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII D dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SDI1 s.d SDI5 dan SDA1 s.d SDA5
Guru Siswa
a. Memberikan tugas percobaan
perkecambahan secara lisan.
b. Memberikan tugas mengenai tahapan
dan ciri pertumbuhan dan
perkembangan pasca natal, mencari
gambar di internet/ foto bayi, anak-
anak, remaja, dewasa, dan manula.
c. Bertanya kepada siswa mengenai
pengertian pertumbuhan dan
perkembangan.
d. Menjelaskan pengertian pertumbuhan
dan perkembangan.
e. Siswa diminta untuk mencatat tulisan
yang ditampilkan melalui powerpoint.
a. Mencatat.
b. Melihat catatan teman.
c. Melihat gambar dengan seksama.
d. Meminta penjelasan teman.
e. Menunjuk tulisan dengan jari tangan
ketika membaca (SDA4).
Tanggapan pengamat:
Siswa putri lebih terlihat banyak berbicara sendiri daripada siswa putra.
Guru merangsang auditori siswa melalui penjelasan lisan dan bertanya kepada
siswa, siswa mendengarkan dengan seksama dan menjawab pertanyaan dari guru,
namun banyak siswa yang tidak mendengarkan, tetapi berbicara sendiri.
Siswa kinestetik akan menyukai tugas percobaan yang akan dilakukan di rumah.
Catatan Lapangan: No. 14
Waktu: tanggal 13 Agustus 2016, pukul 10.10 – 11.30
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII D SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SDI1 s.d SDI5 dan SDA1 s.d SDA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
mengenai tahapan dan ciri
pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia.
b. Memberikan instruksi tugas faktor-
faktor yang mempengaruhi
a. Presentasi tugas mengenai tahapan
pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia.
b. Menanggapi presentasi teman antara
tahapan remaja dan anak terbalik
(SDA5).
c. Membaca catatan, tidak
88
91
pertumbuhan dan perkembangan
secara lisan pada akhir pembelajaran,
instruksi tidak dituliskan.
memperhatikan teman presentasi
(SDI2).
d. Meminta penjelasan teman
mengenai instruksi tugas.
e. Mengikuti kata-kata guru.
Tanggapan pengamat:
Ketika siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan di depan kelas,
siswa kurang memberikan respon positif, sehingga waktu tidak efektif. Jadi, dua
jam pelajaran hanya digunakan untuk presentasi karena waktu habis untuk
menunggu siswa yang bersedia maju presentasi di depan kelas.
Siswa auditori cenderung ingin menanggapi penjelasan teman dan memperhtikan
teman presentasi
Siswa visual cenderung membaca catatan dan mengamati hasil pekerjaan milik
sendiri daripada memperhatikan teman presentasi
Instruksi tugas yang diberikan oleh guru disampaikan secara lisan, sehingga
siswa yang cenderung visual dan kinestetik akan langsung mencatat, berbeda
dengan siswa yang cenderung auditori akan mendengarkan dengan seksama.
Catatan Lapangan: No. 21
Waktu: tanggal 20 Agustus 2016, pukul 10.10 – 11.30
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII D dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SDI1 s.d SDI5 dan SDA1 s.d SDA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
a. Presentasi tugas faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
b. Memperhatikan teman presentasi di
depan kelas.
Tanggapan pengamat:
Guru hanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
tugas tanpa guru menjelaskan materi esensial dari faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, sebaiknya menggunakan
metode pembelajaran lain mengingat efisiensi waktu, misal dengan menerapkan
metode diskusi, namun karena keterbatasan referensi seperti buku pelajaran dan
tidak diperbolehkan membawa alat elektronik seperti handphone maka tugas
dikerjakan di rumah.
Catatan Lapangan: No. 5
Waktu: tanggal 4 Agustus 2016, pukul 08.20 – 09.40
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII E dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SEI1 s.d SEI5 dan SEA1 s.d SEA5
89
92
Guru Siswa
a. Menjelaskan materi mengenai
tahapan pertumbuhan dan
perkembangan melalui media
powerpoint.
b. Bertanya kepada siswa mengenai
materi.
a. Menunjuk tulisan dengan jari tangan
ketika membaca (SEI1, SEI2,
SEA4).
b. Mendengarkan penjelasan guru.
Tanggapan pengamat:
Siswa putri cenderung lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru daripada siswa
putra. Dari beberapa siswa putri yang aktif terdapat siswa yang cenderung
menjawab pertanyaan dengan membaca catatan terlebih dahulu,dan menjawab
pertanyaan secara lisan tanpa membaca catatan terlebih dahulu.
Siswa visual cenderung mengamati tulisan dan gambar yang disajikan pada
powerpoint.
Siswa auditori cenderung mendengarkan penjelasan guru dengan seksama.
Siswa kinestetik, dari beberapa siswa, teramati menunjuk tulisan dengan jari
tangan ketika membaca seperti pada siswa dengan kode SEI1, SEI2, dan SEA4.
Catatan Lapangan: No. 12
Waktu: tanggal 11 Agustus 2016, pukul 08.20 – 09.40
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII E dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SEI1 s.d SEI5 dan SEA1 s.d SEA5
Guru Siswa
a. Menjelaskan materi mengenai
tahapan pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia.
b. Memberikan instruksi lisan
mengenai tugas percobaan
perkecambahan (siswa diminta
mengamati selama 9-10 hari,
menuliskan proses perkecambahan.
c. Memberikan instruksi tugas
mengidentifikasi pertumbuhan dan
perkembangan pasca natal/ pasca
embryo.
d. Memberikan instruksi tugas faktor-
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
(secara lisan dan tertulis di
powerpoint).
a. Mendengarkan penjelasan guru.
b. Mencatat.
Tanggapan pengamat:
Instruksi yang diberikan guru adalah instruksi tertulis dan lisan, sehingga lebih
90
93
memudahkan siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual maupun
siswa yang memiliki kecenderungan auditori.
Siswa kinestetik akan cenderung memahami materi melalui kegiatan mencatat
dan tugas kegiatan percobaaan yang dilakukan di rumah secara individu.
Catatan Lapangan: No. 19
Waktu: tanggal 18 Agustus 2016, pukul 08.20 – 09.40
Disusun pukul: 21.00
Tempat: Kelas VIII E dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SEI1 s.d SEI5 dan SEA1 s.d SEA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
ciri dan tahapan pertumbuhan dan
perkembangan pasca natal.
b. Bertanya kepada siswa mengenai
pengertian pertumbuhan dan
perkembangan.
c. Menjelaskan pengertian pertumbuhan
dan perkembangan.
a. Presentasi tugas ciri dan tahapan
pertumbuhan dan perkembangan
pasca natal.
b. Mendengarkan presentasi teman.
c. Mengamati gambar hasil pekerjaan
milik teman dan milik sendiri.
Tanggapan pengamat:
Ketiga aspek sensori yang meliputi visual, auditori, dan kinestetik ikut berperan
dalam kegiatan pembelajaran, meskipun tidak spesifik. Sehingga terdapat aspek
sensori yang lebih dominan daripada aspek yang lain. Aspek yang lebih dominan
terlihat adalah kegiatan pembelajaran yang merangsang auditori siswa.
Hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa ketika mengikuti pembelajaran, aspek
sensori yang banyak digunakan oleh siswa adalah visual. Oleh karena itu, jumlah
siswa dengan kecenderungan gaya belajar visual sangat jelas lebih banyak yang
teramati daripada jumlah siswa dengan kecenderungan gaya belajar auditori dan
kinestetik.
Catatan Lapangan: No. 1
Waktu: tanggal 1 Agustus 2016, pukul 07.40 – 09.00
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII F dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SFI1 s.d SFI5 dan SFA1 s.d SFA5
Guru Siswa
a. Memberikan tugas mengenai tahapan
dan ciri pertumbuhan dan
perkembangan pasca natal, mencari
gambar di internet/ foto bayi, anak-
anak, remaja, dewasa, dan manula.
b. Bertanya kepada siswa mengenai
a. Membaca detail.
b. Mencatat.
c. Bertanya pada teman (SFA3,
SFA4).
d. Menggerakkan bibir.
e. Mengetuk-ngetuk bolpoin,
92
91
94
pengertian pertumbuhan dan
perkembangan.
c. Menjelaskan pengertian pertumbuhan
dan perkembangan.
d. Siswa diminta untuk mencatat tulisan
yang ditampilkan melalui powerpoint.
menyentuh teman, dan menunjuk
tulisan dengan jari ketika membaca
(SFI3).
Tanggapan pengamat:
Siswa visual cenderung menyerap informasi dengan membaca detail buku
pelajaran.
Siswa auditori cenderung menyerap informasi dengan bertanya pada teman,
menggerakkan bibir (melafalkan kata saat membaca).
Siswa kinestetik cenderung menyerap informasi dengan mengetuk-ngetuk
bolpoin, menyentuh teman, dan menunjuk tulisan dengan jari ketika membaca,
dari beberapa siswa terdapat siswa yang teramati sangat kinestetik yaitu siswa
dengan kode SFI3.
Siswa menyerap informasi (materi) dengan caranya masing-masing.
Catatan Lapangan: No. 8
Waktu: tanggal 8 Agustus 2016, pukul 07.40 – 09.00
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII F dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SFI1 s.d SFI5 dan SFA1 s.d SFA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
mengenai tahapan pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia.
b. Memberikan instruksi tugas faktor-
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
secara lisan pada akhir pembelajaran.
a. Presentasi tugas mengenai tahapan
pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia pasca natal.
b. Membaca hasil pekerjaan sendiri
dan mengamati hasil pekerjaan
teman.
c. Mendengarkan teman presentasi.
Tanggapan pengamat:
Metode yang digunakan guru cenderung siswa diminta presentasi di depan kelas,
hal ini akan membuat siswa merasa bosan pada saat pembelajaran.
Sebaiknya menerapkan berbagai metode, media, atau model pembelajaran,
seperti metode diskusi, media charta, model TGT (Tour Games Tournament) dan
sebagainya agar siswa tidak merasa bosan atau jenuh pada saat mengikuti
pembelajaran di kelas.
Catatan Lapangan: No. 15
Waktu: tanggal 15 Agustus 2016, pukul 07.40 – 09.00
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII F dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
93
95
Subjek Penelitian: SFI1 s.d SFI5 dan SFA1 s.d SFA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
a. Presentasi tugas faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
b. Mendengarkan teman presentasi.
Tanggapan pengamat:
Tugas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan melatih siswa untuk mencari jawaban di rumah melalui media
internet maupun referensi lain seperti buku pelajaran, dengan adanya tugas
tersebut lebih dapat merangsang visual siswa tetapi juga dapat merangsang
kinestetik siswa.
Guru merangsang auditori siswa pada saat pembelajaran melalui kegiatan
presentasi di depan kelas, siswa cenderung mendengarkan presentasi yang
disampaikan.
Catatan Lapangan: No. 3
Waktu: tanggal 2 Agustus 2016, pukul 10.50 – 12.10
Disusun pukul:
Tempat: Kelas VIII G dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SGI1 s.d SGI5 dan SGA1 s.d SGA5
Guru Siswa
a. Memberikan tugas mengenai tahapan
dan ciri pertumbuhan dan
perkembangan pasca natal, mencari
gambar di internet/ foto bayi, anak-
anak, remaja, dewasa, dan manula.
b. Bertanya kepada siswa mengenai
pengertian pertumbuhan dan
perkembangan.
c. Menjelaskan pengertian pertumbuhan
dan perkembangan.
d. Siswa diminta untuk mencatat tulisan
yang ditampilkan melalui powerpoint.
a. Sering berdiri dan berjalan.
b. Meminta ulang instruksi kepada
guru.
c. Bertanya kepada teman (SGI5).
d. Melihat tulisan/ gambar dengan
seksama (SGI2, SGI3).
e. Menunjuk tulisan dengan jari tangan
ketika membaca.
Tanggapan pengamat:
Guru memberikan instruksi tugas secara lisan, sebaiknya instruksi tertulis dan
memperagakan/ mendemonstrasikan secara singkat jika diperlukan. Oleh karena
itu, ada siswa yang meminta kepada guru untuk mengulang instruksinya.
Siswa visual cenderung melihat tulisan/ gambar dengan seksama.
Siswa kinestetik terlihat suka menulis.
Metode yang digunakan guru cenderung presentasi di depan kelas, hal ini akan
membuat siswa merasa bosan pada saat pembelajaran sehingga ada siswa yang
94
96
sering berdiri bahkan berjalan atau berpindah tempat.
Catatan Lapangan: No. 10
Waktu: tanggal 9 Agustus 2016, pukul 10.50 – 12.10
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII G dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SGI1 s.d SGI5 dan SGA1 s.d SGA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
mengenai tahapan pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia.
b. Memberikan tugas faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan secara lisan pada akhir
pembelajaran.
a. Presentasi tugas mengenai tahapan
pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia.
Tanggapan pengamat:
Instruksi tugas sebaiknya selain disampaikan secara lisan, juga disampaikan
secara tertulis. Hal ini akan membuat siswa yang tidak bisa mengikuti instruksi
lisan dengan baik akan merasa kesulitan memahami secara benar dan jelas.
Catatan Lapangan: No. 17
Waktu: tanggal 16 Agustus 2016, pukul 10.50 – 12.10
Disusun pukul: 20.00
Tempat: Kelas VIII G dan ruang multimedia SMP Negeri 1 Boja
Subjek Penelitian: SGI1 s.d SGI5 dan SGA1 s.d SGA5
Guru Siswa
a. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan tugas
faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
a. Presentasi tugas faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
Tanggapan pengamat:
Tugas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan ini dapat dipelajari sendiri di rumah, sehingga guru hanya perlu
memberikan penekanan-penekanan berkaitan dengan materi secara singkat dan
jelas kepada siswa.
Tidak efisien waktu ketika hanya mengisi pembelajaran dengan presentasi.
Meskipun presentasi dapat melatih keaktifan siswa dan melatih keberanian siswa
tampil di depan kelas menyampaikan hasil pekerjaan kepada teman satu
kelasnya.
95
97
Lampiran 14. Lembar hasil penilaian sejawat
98
99
Lampiran 15. Tabulasi hasil penilaian sejawat
1 4 7 10 13 2 5 8 11 14 3 6 9 12 15
1 SAI1 1 0 0 0 1 2 1 1 0 0 1 3 0 0 1 0 1 2 7 A
2 SAI2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 4 1 0 0 1 1 3 12 V
3 SAI3 0 0 1 1 1 3 1 1 0 0 1 3 1 0 1 1 1 4 10 K
4 SAI4 1 1 0 1 0 3 0 1 0 1 0 2 0 0 0 1 1 2 7 V
5 SAI5 1 1 1 0 1 4 1 0 1 0 0 2 1 1 0 0 1 3 9 V
6 SAI6 1 1 0 1 1 4 0 1 1 0 0 2 1 1 0 0 0 2 8 V
7 SAA1 1 1 1 0 1 4 1 0 1 1 0 3 0 0 0 0 0 0 7 V
8 SAA2 1 1 0 1 1 4 1 0 1 0 0 2 0 1 0 0 0 1 7 V
9 SAA3 1 1 1 0 0 3 1 1 1 0 1 4 0 1 0 1 0 2 9 A
10 SAA4 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5 1 0 1 1 1 4 13 A
11 SBI1 0 1 1 1 1 4 1 1 0 1 1 4 1 1 1 1 1 5 13 K
12 SBI2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 4 1 1 1 0 1 4 13 V
13 SBI3 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1 3 0 0 0 0 1 1 8 V
14 SBI4 1 1 1 1 1 5 1 1 0 0 1 3 1 1 0 0 1 3 11 V
15 SBI5 1 1 0 1 1 4 1 1 1 0 0 3 0 0 1 0 0 1 8 V
16 SBI6 0 1 1 1 1 4 1 1 0 0 0 2 0 1 0 0 0 1 7 V
17 SBA1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 5 0 1 0 1 1 3 9 A
18 SBA2 1 0 1 0 1 3 1 1 1 1 1 5 1 0 1 1 1 4 12 A
19 SBA3 1 0 1 1 1 4 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 1 2 8 V
20 SBA4 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 3 0 1 0 1 1 3 11 V
21 SCI1 1 1 1 1 1 5 1 0 0 1 1 3 0 0 1 0 1 2 10 V
22 SCI2 1 0 0 1 1 3 1 1 1 1 1 5 0 0 1 0 1 2 10 A
23 SCI3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 0 3 1 1 0 0 1 3 11 V
24 SCI4 1 1 1 0 1 4 1 1 0 1 1 4 1 0 0 0 1 2 10 VA
25 SCI5 1 0 1 1 0 3 1 1 0 0 1 3 0 1 1 1 1 4 10 K
26 SCI6 1 0 1 1 1 4 1 1 0 0 1 3 0 1 0 0 1 2 9 V
27 SCA1 1 1 1 1 1 5 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 7 V
28 SCA2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5 1 0 1 1 1 4 14 VA
29 SCA3 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1 3 0 0 0 1 1 2 9 V
30 SCA4 1 1 1 0 0 3 1 0 1 1 1 4 1 0 0 0 0 1 8 A
31 SDI1 1 1 1 1 1 5 1 1 0 0 1 3 0 0 1 0 1 2 10 V
32 SDI2 1 0 1 1 1 4 1 1 0 0 1 3 1 0 0 0 1 2 9 V
33 SDI3 1 1 1 0 0 3 1 1 0 0 0 2 0 0 0 1 1 2 7 V
34 SDI4 0 1 1 1 1 4 1 1 0 1 0 3 0 0 1 0 1 2 9 V
35 SDI5 1 1 1 1 1 5 1 1 0 0 1 3 1 1 0 0 1 3 11 V
36 SDI6 1 1 1 1 1 5 1 1 0 1 1 4 1 1 0 0 1 3 12 V
37 SDA1 0 1 1 1 1 4 1 1 0 0 0 2 0 0 1 1 1 3 9 V
38 SDA2 1 1 1 1 1 5 1 0 0 0 1 2 0 0 1 1 1 3 10 V
39 SDA3 1 0 0 1 1 3 1 1 0 0 0 2 1 1 1 0 1 4 9 K
40 SDA4 1 1 0 0 0 2 1 0 0 1 1 3 0 1 1 0 1 3 8 AK
41 SEI1 1 1 0 0 0 2 1 1 1 1 1 5 0 1 0 1 1 3 10 A
42 SEI2 0 1 0 1 1 3 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 4 8 K
43 SEI3 0 1 0 0 1 2 1 1 0 0 0 2 0 0 1 1 1 3 7 K
44 SEI4 1 1 1 1 1 5 1 0 1 1 1 4 0 0 1 1 1 3 12 V
45 SEI5 1 1 1 1 1 5 1 0 0 1 1 3 0 0 1 0 1 2 10 V
46 SEI6 1 1 1 1 1 5 1 1 0 1 1 4 0 0 1 1 1 3 12 V
47 SEA1 1 1 0 1 1 4 1 1 0 1 1 4 0 1 1 0 1 3 11 VA
48 SEA2 1 1 1 1 1 5 1 1 0 1 1 4 1 0 0 1 1 3 12 V
49 SEA3 0 0 1 0 1 2 1 0 0 0 1 2 0 1 0 1 1 3 7 K
50 SEA4 0 1 1 0 1 3 1 1 0 1 1 4 1 0 0 0 1 2 9 A
No. ItemKode RespondenNo. Total Keputusan
Jml No. Item
K
Jml
Dimensi Gaya Belajar
No. Item
V
Jml
A
100
Keterangan:
1) S = Subjek
2) A = Kelas VIII A, B = Kelas VIII B, C = Kelas VIII C, D = Kelas VIII D,
E = Kelas VIII E, F = Kelas VIII F, G = Kelas VIII G
3) A = Siswa putra dan I = Siswa putri
4) 1 – 6 = Nomor urut subjek
51 SFI1 0 1 1 1 0 3 1 1 1 0 1 4 0 1 1 0 1 3 10 A
52 SFI2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 4 0 1 1 0 1 3 12 V
53 SFI3 0 0 1 1 0 2 1 0 1 0 1 3 0 0 0 0 1 1 6 A
54 SFI4 0 1 1 1 1 4 0 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5 13 K
55 SFI5 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 2 4 K
56 SFI6 1 1 0 0 0 2 1 1 0 1 0 3 0 0 1 0 0 1 6 A
57 SFA1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 5 1 0 0 0 1 2 11 A
58 SFA2 1 1 1 0 0 3 1 0 1 1 1 4 0 1 1 0 1 3 10 A
59 SFA3 1 1 1 1 1 5 1 1 0 1 1 4 1 1 0 1 1 4 13 V
60 SFA4 0 1 1 0 1 3 1 1 0 1 1 4 0 0 0 0 1 1 8 A
61 SGI1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 0 0 3 0 0 0 1 1 2 9 V
62 SGI2 1 0 1 0 1 3 1 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 5 10 K
63 SGI3 1 0 1 1 1 4 1 0 0 1 1 3 0 0 0 0 1 1 8 V
64 SGI4 1 1 1 1 1 5 1 1 0 0 1 3 0 0 1 0 1 2 10 V
65 SGI5 1 1 1 1 0 4 1 1 0 0 1 3 0 0 0 1 1 2 9 V
66 SGI6 1 1 1 0 1 4 0 0 1 1 0 2 1 1 0 1 0 3 9 V
67 SGA1 1 1 1 0 1 4 1 0 0 0 1 2 0 1 0 1 1 3 9 V
68 SGA2 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 0 4 0 1 0 0 1 2 10 VA
69 SGA3 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 4 13 A
70 SGA4 1 1 1 1 1 5 1 1 0 1 0 3 0 0 0 0 1 1 9 V
Total 55 53 53 49 53 263 62 51 28 35 45 221 27 31 31 29 59 177 661
101
Lampiran 16. Rekapitulasi pembandingan data kecenderungan gaya belajar siswa
kelas VIII
1 2 3
1 SAI1 VA A A A A Tidak Konsisten
2 SAI2 V V V V V Konsisten
3 SAI3 K K K K K Konsisten
4 SAI4 V V V V V Konsisten
5 SAI5 V V V V V Konsisten
6 SAI6 VA V V V V Tidak Konsisten
7 SAA1 V V V V V Konsisten
8 SAA2 V V V V V Konsisten
9 SAA3 A A A A A Konsisten
10 SAA4 A A A A A Konsisten
11 SBI1 K K K K K Konsisten
12 SBI2 VA V V V V Tidak Konsisten
13 SBI3 V V V V V Konsisten
14 SBI4 V V V V V Konsisten
15 SBI5 V V V V V Konsisten
16 SBI6 V V V V V Konsisten
17 SBA1 A A A A A Konsisten
18 SBA2 A A A A A Konsisten
19 SBA3 V V V V V Konsisten
20 SBA4 V V V V V Konsisten
21 SCI1 V V V V V Konsisten
22 SCI2 A A A A A Konsisten
23 SCI3 V V V V V Konsisten
24 SCI4 A A A A VA Tidak Konsisten
25 SCI5 K K K K K Konsisten
26 SCI6 V V V V V Konsisten
27 SCA1 V V V V V Konsisten
28 SCA2 A A A A VA Tidak Konsisten
29 SCA3 V V V V V Konsisten
30 SCA4 A A A A A Konsisten
31 SDI1 V V V V V Konsisten
32 SDI2 V V V V V Konsisten
33 SDI3 V V V V V Konsisten
34 SDI4 V V V V V Konsisten
35 SDI5 V V V V V Konsisten
36 SDI6 V V V V V Konsisten
37 SDA1 V V V V V Konsisten
38 SDA2 V V V V V Konsisten
39 SDA3 K K K K K Konsisten
40 SDA4 A A A A AK Tidak Konsisten
41 SEI1 A A A A A Konsisten
42 SEI2 K K K K K Konsisten
43 SEI3 K K K K K Konsisten
44 SEI4 V V V V V Konsisten
45 SEI5 V V V V V Konsisten
46 SEI6 V V V V V Konsisten
47 SEA1 A A A A VA Tidak Konsisten
48 SEA2 V V V V V Konsisten
49 SEA3 K K K K K Konsisten
50 SEA4 A A A A A Konsisten
51 SFI1 A A A A A Konsisten
52 SFI2 V V V V V Konsisten
53 SFI3 A A A A A Konsisten
54 SFI4 K K K K K Konsisten
55 SFI5 K K K K K Konsisten
No. Kode Responden KonsistensiObservasi Minggu ke-Angket Penilaian Sejawat
Hasil Triangulasi
102
Total Gaya Belajar
Konsisten 37 siswa Visual
15 siswa Auditorial
10 siswa Kinestetik
Jumlah 62 siswa
Tidak Konsisten 5 siswa VA atau A
2 siswa VA atau V
1 siswa AK atau A
Jumlah 8 siswa
1 2 3
56 SFI6 A A A A A Konsisten
57 SFA1 A A A A A Konsisten
58 SFA2 A A A A A Konsisten
59 SFA3 V V V V V Konsisten
60 SFA4 A A A A A Konsisten
61 SGI1 V V V V V Konsisten
62 SGI2 K K K K K Konsisten
63 SGI3 V V V V V Konsisten
64 SGI4 V V V V V Konsisten
65 SGI5 V V V V V Konsisten
66 SGI6 V V V V V Konsisten
67 SGA1 V V V V V Konsisten
68 SGA2 A A A A VA Tidak Konsisten
69 SGA3 A A A A A Konsisten
70 SGA4 V V V V V Konsisten
Observasi Minggu ke-Angket Penilaian Sejawat
No. Kode Responden
Hasil Triangulasi
Konsistensi
103
Lampiran 17. Hasil uji normalitas data hasil belajar siswa
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil_Belajar_Siswa 62 100,0% 0 ,0% 62 100,0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil_Belajar_Siswa ,076 62 ,200 ,981 62 ,436
a. Lilliefors Significance Correction
104
Lampiran 18. Hasil uji homogenitas data hasil belajar siswa
103
105
Lampiran 19. Hasil uji linieritas
Plot data gaya belajar visual dan hasil belajar iswa
Plot data gaya belajar auditorial dan hasil belajar siswa
Plot data gaya belajar kinestetik dan hasil belajar siswa
106
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Hasil_Belajar_Siswa * Gaya_Belajar_Visual
Between Groups (Combined) 1111,670 11 101,061 2,673 ,009
Linearity 809,687 1 809,687 21,419 ,000
Deviation from Linearity 301,983 10 30,198 ,799 ,630
Within Groups 1636,240 50 37,802 Total 2557,371 61
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Hasil_Belajar_Siswa * Gaya_Belajar_Auditorial
Between Groups (Combined) 1006,660 13 77,435 1,863 ,060
Linearity 694,228 1 694,228 16,702 ,000
Deviation from Linearity 312,432 12 26,036 ,626 ,809
Within Groups 1995,114 48 41,565 Total 3001,774 61
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Hasil_Belajar_Siswa * Gaya_Belajar_Kinestetik
Between Groups (Combined) 1300,548 9 144,505 4,417 ,000
Linearity 502,208 1 502,208 15,351 ,000
Deviation from Linearity 798,340 8 99,792 3,050 ,007
Within Groups 1701,226 52 32,716 Total 3001,774 61
106
107
Lampiran 20. Data korelasi gaya belajar dengan hasil belajar siswa
Kode Responden Tipe Gaya Belajar
U 1 U 2 Rata-rata U1 dan U2
(Hasil Belajar Biologi) V A K
SAI2 10 6 8 87 87 87,0
SAI3 8 7 9 88 72 80,0
SAI4 8 5 6 70 80 75,0
SAI5 13 7 10 92 100 96,0
SAA1 9 3 5 70 65 67,5
SAA2 9 8 8 83 69 76,0
SAA3 8 11 7 96 79 87,5
SAA4 6 9 7 83 68 75,5
SBI1 8 7 10 89 93 91,0
SBI3 11 6 7 83 90 86,5
SBI4 12 6 6 89 86 87,5
SBI5 10 5 9 93 78 85,5
SBI6 10 4 7 77 80 78,5
SBA1 8 11 7 83 78 80,5
SBA2 9 13 10 90 91 90,5
SBA3 9 8 7 77 66 71,5
SBA4 12 9 6 89 90 89,5
SCI1 9 3 8 77 85 81,0
SCI2 6 12 8 83 89 86,0
SCI3 11 6 10 90 97 93,5
SCI5 7 2 8 80 60 70,0
SCI6 11 8 9 89 76 82,5
SCA1 10 4 5 80 67 73,5
SCA3 7 6 6 77 64 70,5
SCA4 9 12 7 95 66 80,5
SDI1 11 7 7 87 74 80,5
SDI2 10 8 7 76 89 82,5
SDI3 10 6 9 76 60 68,0
SDI4 10 5 8 83 70 76,5
SDI5 11 9 8 88 74 81,0
SDI6 11 8 9 89 75 82,0
SDA1 9 6 7 85 71 78,0
SDA2 8 4 7 78 65 71,5
SDA3 8 6 9 89 87 88,0
SEI1 6 9 6 86 72 79,0
SEI2 5 4 8 80 68 74,0
SEI3 5 4 8 79 67 73,0
SEI4 11 5 7 85 71 78,0
SEI5 11 6 8 89 77 83,0
SEI6 12 6 9 92 76 84,0
108
SEA2 8 7 7 78 62 70,0
SEA3 7 6 9 83 77 80,0
SEA4 9 10 8 87 73 80,0
SFI1 8 9 7 88 74 81,0
SFI2 12 11 9 94 86 90,0
SFI3 4 9 6 80 80 80,0
SFI4 7 8 10 85 93 89,0
SFI5 2 0 5 78 62 70,0
SFI6 3 5 2 88 60 74,0
SFA1 11 14 7 86 94 90,0
SFA2 11 13 8 80 96 88,0
SFA3 9 6 8 80 78 79,0
SFA4 9 12 9 84 82 83,0
SGI1 13 7 8 93 93 93,0
SGI2 10 8 11 90 98 94,0
SGI3 9 7 7 80 81 80,5
SGI4 10 8 4 83 83 83,0
SGI5 8 7 7 75 76 75,5
SGI6 10 7 9 78 78 78,0
SGA1 10 8 9 84 88 86,0
SGA3 8 11 9 80 80 80,0
SGA4 11 8 3 89 89 89,0
Nilai Minimal 2 0 2 70 60 67,5
Nilai Maksimal 13 14 11 96 100 96,0
Rata-rata 9,0 7,3 7,6 84,1 78,3 81,2
Keterangan:
1) S = Subjek
2) A = Kelas VIII A, B = Kelas VIII B, C = Kelas VIII C, D = Kelas VIII D,
E = Kelas VIII E, F = Kelas VIII F, G = Kelas VIII G
3) A = Siswa putra dan I = Siswa putri
4) 1 – 6 = Nomor urut subjek
5) U 1 = Nilai hasil ulangan materi pertumbuhan dan perkembangan pada `
makhluk hidup
6) U 2 = Nilai hasil ulangan materi sistem organ pada manusia.
Catatan:
Data yang dikorelasikan adalah skor gaya belajar pada masing-masing tipe gaya
belajar dengan rata-rata nilai hasil ulangan biologi.
109
110
111
112
113
114
115
116
Lampiran 21. Hasil perhitungan korelasi gaya belajar dengan hasil belajar siswa
117
Lampiran 22. Analisis regresi
Variables Entered/Removed
b
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Gaya_Belajar_Kinestetik, Gaya_Belajar_Auditorial, Gaya_Belajar_Visual
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Siswa
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,680a ,463 ,435 5,27409
a. Predictors: (Constant), Gaya_Belajar_Kinestetik, Gaya_Belajar_Auditorial, Gaya_Belajar_Visual
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1388,447 3 462,816 16,638 ,000a
Residual 1613,327 58 27,816 Total 3001,774 61
a. Predictors: (Constant), Gaya_Belajar_Kinestetik, Gaya_Belajar_Auditorial, Gaya_Belajar_Visual b. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Siswa
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 57,036 3,721 15,330 ,000
Gaya_Belajar_Visual 1,164 ,312 ,380 3,733 ,000
Gaya_Belajar_Auditorial ,887 ,249 ,355 3,565 ,001
Gaya_Belajar_Kinestetik ,958 ,420 ,231 2,281 ,026
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Siswa
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,519a ,270 ,258 6,04440 1,788
a. Predictors: (Constant), Gaya_Belajar_Visual b. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Siswa
111
118
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,481a ,231 ,218 6,20154 2,132
a. Predictors: (Constant), Gaya_Belajar_Auditorial b. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Siswa
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,409a ,167 ,153 6,45441 1,950
a. Predictors: (Constant), Gaya_Belajar_Kinestetik b. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Siswa
112
119
Lampiran 23. Hasil uji Chi Square
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jenis_Kelamin *
Kategori_Gaya_Belajar
62 100,0% 0 ,0% 62 100,0%
Jenis_Kelamin * Kategori_Gaya_Belajar Crosstabulation
Count
Kategori_Gaya_Belajar
Total Visual Auditorial Kinestetik
Jenis_Kelamin Putri 25 5 8 38
Putra 12 10 2 24
Total 37 15 10 62
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 7,031a 2 ,030
Likelihood Ratio 7,032 2 ,030
Linear-by-Linear
Association
,024 1 ,877
N of Valid Cases 62
a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 3,87.
120
Lampiran 24. Dokumentasi
Pembelajaran metode ceramah
Siswa visual mengamati gambar pada media powerpoint
Siswa auditorial presentasi hasil tugas di depan kelas
121
Siswa kinestetik menyentuh teman
Siswa kinestetik menunjuk tulisan menggunakan jari tangan
Pengisian angket gaya belajar
122
Lampiran 25. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian
123
Lampiran 26. Surat penetapan dosen pembimbing
124
Lampiran 27. Lembar validasi instrumen gaya belajar siswa
125
126