Gambar Msn 1

22
Toleransi Linier Yang dimaksud dengan toleransi adalah batas penyimpangan yang diizinkan. Ada dua macam toleransi yaitu: 1. Toleransi Umum 2. Toleransi khusus

description

gambar mesin

Transcript of Gambar Msn 1

Page 1: Gambar Msn 1

Toleransi Linier

Yang dimaksud dengan toleransi adalah batas penyimpangan yang diizinkan.

Ada dua macam toleransi yaitu: 1. Toleransi Umum 2. Toleransi khusus

Page 2: Gambar Msn 1

Definisi Istilah Toleransi

Uku

ran

Min

Uku

ran

Mak

POROS

LUBANG

Tol

eran

si p

oros

Pen

y. k

ecil

Pen

y. b

esar

Garis nolU

kura

n N

omin

al

Uku

ran

min

Uku

ran

Mak

Tol

eran

si

Uku

ran

Nom

inal

Pen

y. b

esar

Pen

y. k

ecil

Page 3: Gambar Msn 1

Tingkat toleransi Yang dimaksud dengan tingkat toleransi

adalah nilai toleransi yang ditunjukan dengan angka 1 s/d 16.

Tingkat 1 s/d 4 untuk pekerjaan yang sangat teliti.

Tingkat 5 s/d 11 untuk pekerjaan sedang atau pemesinan umum.

Tingkat 12 s/d 16 untuk pekerjaan kasar

Page 4: Gambar Msn 1

Tabel nilai numerik untuk toleransi standar

Page 5: Gambar Msn 1

Daerah Toleransi

Yang dimaksud dengan daerah toleransi adalah menunjukkan kedudukan penyimpangan dari garis nol.

Untuk lubang ditunjukkan dengan huruf besar dari A s/d Z kecuali I;L;O;Q&W

Untuk poros ditunjukkan dengan huruf kecil dari a s/d z kecuali i;l;o;q & w

Page 6: Gambar Msn 1

Daerah Toleransi Lubang

A

B

CD

HG

EF

J K M N P R S T U VX

YZ

Garis nol

Uku

ran

Nom

inal

Neg

atip

Pos

itip

Page 7: Gambar Msn 1

Daerah Toleransi Poros

Garis nol

Uku

ran

Nom

inal

zy

x

a

b

cd

ef g

h j k m n p r s t u v

Pos

itip

Neg

atip

Page 8: Gambar Msn 1

Nilai toleransi poros

Page 9: Gambar Msn 1

Nilai toleransi lubang

Page 10: Gambar Msn 1

Suaian

Bila dua bagian/komponen dirakit, maka hubungan kedua komponen tersebut dinamakan suaian.

Secara umum suaian ada tiga jenis: 1. Suaian Longgar. 2. Suaian Transisi. 3. Suaian Sesak.

Page 11: Gambar Msn 1

Sistim Basis

Uku

ran

Nom

inal

Garis nol

Sistim basis poros Sistim basis lubang

TransisiSesak

LonggarTransisi

Sesak

Poros

Lubang

Page 12: Gambar Msn 1

Sistim Basis Poros

Suaian longgar: daerah toleransi poros yang dipilih adalah h, dimana ukuran maksimal poros berada pada garis nol, untuk lubang dapat dipilih dari A hingga H.

Suaian transisi: daerah toleransi poros yang dipilih adalah h, dimana ukuran maksimal poros berada pada garis nol, untuk lubang dapat dipilih dari J hingga N.

Suaian sesak: daerah toleransi poros yang dipilih adalah h, dimana ukuran maksimal poros berada pada garis nol, untuk lubang dapat dipilih dari P hingga Z.

Page 13: Gambar Msn 1

Sistim Basis Lubang Suaian longgar: daerah toleransi lubang yang dipilih

adalah H, dimana ukuran minimal lubang berada pada garis nol, untuk poros dapat dipilih dari a hingga h.

Suaian transisi: daerah toleransi lubang yang dipilih adalah H, dimana ukuran minimal lubang berada pada garis nol, untuk poros dapat dipilih dari j hingga n.

Suaian sesak: daerah toleransi lubang yang dipilih adalah H, dimana ukuran minimal lubang berada pada garis nol, untuk poros dapat dipilih dari p hingga z.

Page 14: Gambar Msn 1

Istilah suaian pada basis lubang

Run

ning

fit

Clo

se r

unni

ng f

it

Pres

s fi

t

Slid

ing

fit

Clo

se s

lidin

g fi

t

Wri

ngin

g fi

t

Forc

e fi

t

Lig

ht f

it

Poros

Lubang

Page 15: Gambar Msn 1

Istilah suaian pada basis poros

Pre

ss f

it

Lig

ht f

it

For

ce f

it

Wri

ngin

g fi

t

Clo

se s

lidi

ng f

it

Sli

ding

fit

Clo

se r

unni

ng f

it

Run

ning

fit

PorosLubang

Page 16: Gambar Msn 1

= Lambang permukaan yang bahannya tidak boleh dibuang.

= Lambang permukaan yang dimesin

= Lambang dasar konfigurasi permukaan

Page 17: Gambar Msn 1

Harga kekasaran Ra(μm)

Angka kelas kekasaran

5025

12,5 6,3 3,2 1,6 0,8 0,4 0,2 0,1

0,05 0,025

N12N11N10N 9N 8N 7N 6N 5N 4N 3N 2N 1

Page 18: Gambar Msn 1

a

b

e d

(c)

a = Nilai kekasaran N1 - N12

b = Proses produksi

c = Nilai kekasaran khusus (dalam kurung)

d = Arah bekas pengerjaan

e = Kelebihan ukuran untuk pengerjaan lanjut.

Page 19: Gambar Msn 1

Contoh pada gambar

1.N9

N7

N5

N7 N5( , )N7

N7N7N7

Page 20: Gambar Msn 1

RODA GIGI SIKLOIDE

i = Z2/Z1

Page 21: Gambar Msn 1

RODA GIGI EVOLVENTE

i = Z2/Z1

Page 22: Gambar Msn 1

Z1 = 20

i = 1,6

M = 5