Fungsi Asam Nukleat

10
Nurul Hidayah (1306371060) Teknologi Bioproses Fungsi Asam Nukleat Ditinjau dari DNA, RNA dan Fungsi Nukleotida Lain ABSTRAK : Asam nukleat yang meliputi DNA, RNA dan nukleotida lain memiliki fungsi utama sebagai pembawa kode genetik suatu generasi ke generasi berikutnya. Namun jika ditinjau dari segi lain, sebagai subunit dari asam nukleat nukleotida memiliki variasi fungsi yang lain dalam setiap sel, seperti pembawa energi, komponen dari enzim kofaktor, dan chemical messenger. PENDAHULUAN Asam nukleat merupakan polimer dari monomer-monomer yang disebut nukleotida. Masing-masing nukleotida itu sendiri terdiri dari tiga bagian : suatu molekul organik yang disebut basa nitrogen, suatu pentosa (gula berkarbon lima) dan gugus fosfat. Gambar xx. Struktur nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gugus pentosa dan gugus fosfat. Sumber : http://www.ib.bioninja.com.au/standard-level/topic-3- chemicals-of-life/33-dna-structure.html Ada dua jenis asam nukleat, yaitu deoxyribosanucleic acid atau dikenal sebagai DNA, dan ribonucleic acid atau dikenal sebagai RNA. Namun dengan semakin luasnya penelitian para ahli biokimia sejak senyawa ini diisolasi dari inti sel untuk pertama kalinya, topik bahasan kali ini tidak hanya pada DNA dan RNA saja, namun akan ada pembahasan tentang jenis nukleotida lainnya. 1. FUNGSI DNA 1

description

Fungsi asam nukleat dilihat dari DNA, RNA dan nukleotida penyusunnya

Transcript of Fungsi Asam Nukleat

Nurul Hidayah (1306371060)Teknologi Bioproses

Fungsi Asam Nukleat Ditinjau dari DNA, RNA dan Fungsi Nukleotida Lain

ABSTRAK :

Asam nukleat yang meliputi DNA, RNA dan nukleotida lain memiliki fungsi utama sebagai pembawa kode genetik suatu generasi ke generasi berikutnya. Namun jika ditinjau dari segi lain, sebagai subunit dari asam nukleat nukleotida memiliki variasi fungsi yang lain dalam setiap sel, seperti pembawa energi, komponen dari enzim kofaktor, dan chemical messenger.

PENDAHULUAN

Asam nukleat merupakan polimer dari monomer-monomer yang disebut nukleotida. Masing-masing nukleotida itu sendiri terdiri dari tiga bagian : suatu molekul organik yang disebut basa nitrogen, suatu pentosa (gula berkarbon lima) dan gugus fosfat.

Gambar xx. Struktur nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gugus pentosa dan gugus fosfat.Sumber : http://www.ib.bioninja.com.au/standard-level/topic-3-chemicals-of-life/33-dna-structure.html

Ada dua jenis asam nukleat, yaitu deoxyribosanucleic acid atau dikenal sebagai DNA, dan ribonucleic acid atau dikenal sebagai RNA. Namun dengan semakin luasnya penelitian para ahli biokimia sejak senyawa ini diisolasi dari inti sel untuk pertama kalinya, topik bahasan kali ini tidak hanya pada DNA dan RNA saja, namun akan ada pembahasan tentang jenis nukleotida lainnya.

1. FUNGSI DNA

Deoxyribosanucleic atau sering disebut sebagai DNA adalah sebuah bagian penting dalam hereditas. Informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya dihantarkan oleh DNA. Untuk menurunkan informasi genetik tersebut, DNA harus memiliki beberapa fungsi lainnya. Berikut akan dibahas mengenai fungsi DNA dari beberapa sudut pandang.

1. Sumber Informasi Informasi genetik yang disimpan dalam rangkaian nukleotida DNA mempunyai 2 fungsi. Ini merupakan sumber informasi untuk sintesis semua molekul protein sel dan organisme, dan memberikan informasi yang diturunkan ke sel anak atau keturunan (off springs).

2. Template (Model Pembentuk)Nolekul DNA berfungsi sebagai template (model pembentuk), pada kasus pertama untuk transkripsi informasi ke dalam RNA dan pada kasus kedua untuk replikasi informasi ke dalam molekul DNA anak.

3. Kromasomal Secara umum, DNA membentuk gen dan kemudian gen membuat kromosom. Kromosom adalah struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu DNA dan protein. Manusia baik laki-laki maupun perempuan memiliki 23 pasang kromosom - total 46 kromosom. 22 pasang merupakan kromosom autosom yang bersifat somatik, sedangkan satu pasang lainnya merupakan kromosom seks . Kromosom ke 23 ini tentunya bergantung pada jenis kelamin seseorang, jadi kromosom seks pria tentu berbeda dengan wanita. Wanita memiliki kromosom XX, sedangkan pria kromosom XY.Kromosom Xberukuran lebih besar dan memiliki wilayah euchromatin lebih aktif daripada kromosom Y. Euchromatin adalah bentuk ringan dikemas kromatin (DNA, RNA dan protein) yang kaya akan konsentrasi gen. Sedangkan kromosom Y mewakili sekitar 2% dari total DNA sel manusia. Kromosom Y manusia mengandung 86 gen, yang merupakan kode untuk hanya 23 protein yang berbeda. Sifat yang diwariskan melalui kromosom Y disebut sifat holandric.Selain kromosom seks, manusia juga memiliki pasangan kromosom autosomal yang tidak bergantung pada jenis kelamin. 22 dari 23 kromosom pada manusia merupakan DNA Autosomal DNA Autosomal merupakan istilah yang digunakan dalam silsilah genetika untuk menggambarkan DNA yang diwariskan dari kromosom autosomal. Autosom yang adalah pasangan kromosom yang diturunkan masing-masing 1 dari ayah dan 1 dari ibu. Proses bersatunya kromosom dari ayah dan ibu secara tidak teratur dinamakan recombination. Kromosom autosomal dapat menjadi genetic record karena akan terus mengalami recombination dari setiap generasi.4. Organisme

a. VirusAsam nukleat pada virus dapat berupa untaian atau rantai tunggal (RNA) ataupun ganda (DNA). Sama seperti pada organisme lainnya, DNA pada virus juga berperan sebagai materi genetik. Banyaknya jenis virus dan jenis sel yang diinfeksi oleh beragam virus tersebut, digunakan DNA yang telah direkayasa atau dimodifikasi genetiknya untuk membawa DNA asing ke sebuah sel. Ini membawa pengaruh yang besar sebagai ekspirimen terapi gen.Virus harus berada dalam sel inang untuk dapat mereplikasi dirinya. Pada replikasi virus, dikenal tahap litik dan lisogenik. Pada pertengahan tahap infeksi oleh lisogenik , beberapa virus dapat tinggal dalam jangka panjang dalam DNA sel inangnya , bahkan hingga bertahun-tahun tanpa banyak mengganggu kerja sel itu sendiri (silent virus). Virus yang memiliki kecendrungan tersebut dapat menyebabkan efek jangka panjang yang amat serius. Karena mereka dapat mengganggu gen yang mengontrol siklus kehidupan normal sel , virus tersebut dapat mengakibatkan kanker di kemudian hari . Contohnya HPV (Human Papilloma Virus) yang sangat terkait dengan kanker serviks, atau dapat mengganggu gen yang berhubungan dengan kondisi lingkungan , seperti HIV yang mengganggu fungsi sel T.Pada tahap tengah hingga akhir fase lisogenik, DNA virus akan ditranskripsi dan diterjemahkan oleh RNA dan protein yang diproduksi pada tahap awal dan pertengahan untuk menghasilkan Eksemplar dari DNA virus itu sendiri Protein yang membentuk kapsid kosong yang mengandung DNA virus jika tidak dalam sel Packaging protein, yang akan menempatkan keduanya bersama-sama, dan pada tahap akhir akan mentranskripsi dan menterjemahkan enzim litik yang dapat merobek membran sel dan melepaskan virus salinan hasil replikasi .Seperti kebanyakan DNA, fungsi dari DNA virus yang intinya ialah untuk mereplikasi diri atau membuat lebih banyak virus. DNA yang dimiliki virus lisogenik , seperti apa yang dijelaskan di atas , memiliki manfaat dalam dunia medis serta bioteknologi. Jika pembentukan kode DNA virus biasanya menghasilkan DNA tinggal lama pada kromosom sel inang, hal ini dapat memungkinkan berbagai macam gen yang berbeda dimasukkan ke dalam organisme inang. Hal ini dapat dilihat pada produksi insulin manusia menggunakan bakteri E. coli, serta implementasi terapi gen untuk mengobati penyakit seperti cystic fibrosis dengan mengganti gen mutan dengan gen normal.b. Prokariotik dan Eukariotik

Pada hampir semua sel eukariotik, DNA berada dalam inti sel, menempati sekitar 10% dari volume total sel. Bagian ini dibatasi oleh membran nukleus, yang dibentuk oleh dua membran lipid bilayer konsentris pada interval pori-pori nucleus (tempat transportasi antara inti dan sitosol). Sedangkan pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti, misalnya bakteri dan ganggang.Fungsi utama DNA pada prokariotik sama seperti pada sel manusia, yaitu transkripsi menjadi asam ribonukleat (RNA) yang diikuti oleh penerjemahan menjadi asam amino dan berikutnya, menyambung asam amino-asam amino tersebut menjadi protein (fungsi heterokatalitis), dan fungsi autokatalis.5. Mitokondria Sebagian besar DNA terletak dalam kromosom pada nukleus, namun pada mitokondria juga terdapat sejumlah kecil DNA. Materi genetik ini dikenal sebagai DNA mitokondria atau mtDNA. Pada manusia, DNA mitokondria meliputi sekitar 16.500 ( pasangan basa ), yang mewakili sebagian kecil dari total DNA dalam sel.DNA mitokondria mengandung 37 gen, yang seluruhnya penting untuk fungsi mitokondria normal. Tiga belas dari seluruh gen tersebut memberikan instruksi dalam pembuatan enzim yang terlibat dalam fosforilasi oksidatif. Fosforilasi oksidatif adalah proses yang menggunakan oksigen dan gula sederhana untuk membuat adenosin trifosfat (ATP), sumber energi utama sel . Gen-gen yang tersisa memberikan instruksi untuk membuat molekul yang disebut RNA transfer (tRNA) dan RNA ribosom (rRNA) yang membantu transformasi asam amino menjadi protein yang fungsional.DNA mitokondria rentan terhadap mutasi somatik , yang merupakan jenis mutasi yang tidak menurun. Mutasi somatik terjadi dalam DNA sel-sel tertentu selama seumur hidup seseorang dan biasanya tidak diteruskan ke generasi berikutnya. Mutasi somatik pada DNA mitokondria dapat dikaitkan dengan berbagai penyakit kanker, seperti kanker payudara, usus besar, lambung, hati, serta tumor ginjal.DNA mitokondria umumnya diuji untuk berbagai keperluan yang menyangkut masalah keturunan. DNA mitokondria merupakan untai DNA yang sensitif dan mutasi pada DNA tersebut dapat menyebabkan penyakit menurun. DNA mitokondria juga memungkinkan kita untuk melacak ratusan generasi. Dalam forensik, mtDNA digunakan untuk mengidentifikasi mayat dan sisa-sisa kerangka yang biasanya digunakan untuk melacak identitas seseorang yang terlibat dalam tindakan criminal. DNA menjadi lebih penting setelah ditemukannya teknologi kloning.DNA mitokondria sangat berperan dalam produksi energi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sel. DNA mitokondria memiliki fungsi khusus seperti semua DNA lainnya yaitu mengatur kerja sel.

2. FUNGSI RNARibonucleic acid atau sering disebut dengan RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibanding DNA. RNA juga dapat berfungsi sebagai katalis reaksi biokimia (dalam perannya sebagai ribozyme).RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan RNA non-genetik. Pada prinsipnya, RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yaitu sebagai pembawa informasi genetik. RNA genetik hanya ditemukan pada makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, misalnya virus. Dalam hal ini fungsi RNA menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel. RNA non-genetik tidak berperan sebagai pembawa keterangan genetik sehingga RNA jenis ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup yang juga memiliki DNA.Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA non-genetik terbagi lagi menjadi :a) Messenger RNA (mRNA)mRNA merupakan RNA yang urutan basanya komplementer (berpasangan) dengan salah satu urutan basa rantai DNA. RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal linier dan disintesis oleh DNA di dalam nukleus. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dengan panjang pendeknya rantai polipeptida yang akan disusun. Urutan asam amino yang menyusun rantai polipeptida itu sesuai dengan urutan kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Adapun fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA ini dibentuk bila diperlukan dan jika tugasnya selesai, maka akan dihancurkan dalam plasma.Setiap gen pada DNA berisi petunjuk untuk membuat satu protein spesifik dengan urutan asam amino dikode oleh urutan yang tepat dari amina heterosiklik pada nukleotidab) Transfer RNA (tRNA) atau ARNt (ARN transfer)Transfer RNA dibentuk di dalam nukleus, tetapi kemudian terletak dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA, dan mentranslasinya menjadi asam amino lalu menyusunnya menjadi sebuah proteinTransfer RNA merupakan RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA yang juga berfungsi mengikat asam-asam amino di dalam sitoplasma yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Bagian tRNA yang berhubungan dengan kodon dinamakan antikodon.c) Ribosomal RNA (rRNA) atau ARNr (ARN ribosomal)RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam nukleus. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi dari RNA ribosom adalah sebagai perakit dalam sintesis protein yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di dalam ribosom, molekul rRNA ini mencapai 30-46%. Dalam sitoplasma, RNA ribsomal (rRNA) dan protein bergabung membentuk nukleoprotein yang disebut ribosom. Ribosom menempel pada m-RNA dan menyediakan struktur menstabilkan untuk menampung semua zat dalam posisi sebagai protein disintesis. Beberapa ribosom dapat menempel pada RNA tunggal pada setiap saat. Di sudut kanan atas adalah sub satuan 30S dengan mRNA dan tRNA terpasang.d) MicroRNA (miRNA)Pada dasarnya, miRNA merupakan pelengkap bagi bagian dari satu atau lebih messenger RNA (mRNAs). MiRNA juga berperan sebagai pendukung kerja RNAi. miRNA juga memiliki peranan penting yakni terlibat dalam ekspresi gen. miRNA berukuran sangat kecil (sebagian besar hanya panjang sekitar 25 nukleotida). Sebagian Mirna mencegah transkripsi gen tertentu dan jika mereka hilang, gen-gen akan terekspresi.e) Transfer messenger RNA (tmRNA)Transfer messenger RNA (tmRNA) memiliki beberapa fungsi, seperti memperbaiki atau memperbaharui kerja ribosom, menambahkan proteolysis-inducing tag ke polipeptida yang belum selesai terbentuk, dan membantu degradasi messenger RNA yang tidak sesuai. Pada kebanyakan bakteri, fungsi-fungsi ini dilakukan oleh satu tmRNAs. Dalam spesies bakteri lainnya, gen ssrA yang telah mengalami permutasi menghasilkan dua tmRNA di mana dua rantai RNA yang terpisah berpasang-pasangan.RNA yang stabil ini mengurangi jumlah ribosom yang tidak dapat menyelesaikan sintesis protein pada mRNA yang kurang kodon stop.f) Small nucleolar RNAs (snoRNAs)Small nucleolar RNAs (snoRNAs) merupakan kelas molekul RNA kecil yang terutama membimbing modifikasi kimia RNA lain, terutama RNA ribosom, dan RNA transfer. Kemajuan terbaru dalam bioinformatika telah menghasilkan algoritma baru dan dapat dengan cepat mengidentifikasi RNA noncoding umumnya dan khususnya di snoRNAs genomic. snoRNAs juga dapat berfungsi sebagai miRNAs. Baru-baru ini, telah ditemukan bahwa snoRNAs dapat memiliki fungsi yang tidak berkaitan dengan rRNA.g) RNA InterfaceRNAi memiliki tugas penting yaitu mengendalikan aktivitas sel, serta menghentikan proses transkripsi sehingga tidak berlanjut ke proses translasi. RNAi berperan penting dalam sistem pertahanan terhadap informasi genetik asing (virus), mengatur proses perkembangan, dan dalam sejumlah aspek ekspresi gen lainnya .RNAi sering disebut sebagai teknologi revolusioner karena membuka pintu untuk mengembangkan terapi baru untuk kanker dan penyakit lainnya berdasarkan membungkam gen tertentu. RNAi dapat memungkinkan kita mengeksplorasi fungsi dari setiap gen, sehingga kita dapat menentukan bagaimana hal itu cocok ke dalam proses penyakit. Menggunakan RNAi, peneliti dapat mematikan gen individu, satu per satu, dalam rangka untuk mencari tahu mana fungsi mereka kontrol. Setelah peneliti medis tahu, misalnya, bahwa sebuah gen tertentu merupakan penyumbang utama untuk proses penyakit tertentu, mereka dapat membuat target untuk pengembangan obat masa depan, ia menjelaskan.Berdasarkan penelitian RNAi awal, uji klinis telah dimulai di Amerika Serikat untuk beberapa penyakit, termasuk hepatitis C dan leukemia. Teknologi ini juga saat ini sedang digunakan untuk mengeksplorasi degenerasi makula, penyebab utama kebutaan pada orang tua.h) SiRNASiRNAs memiliki kemungkinan besar dapat berkembang sebagai respon kekebalan primitif ditimbulkan oleh adanya asam nukleat asing. sRNA memiliki tugas utama sebagai pendukung miRNA, dalam hal ini siRNA membantu pembelahan miRNA. siRNA atau molekul seperti siRNA terwakili di hampir setiap kingdom.Selain kemampuan yang berguna untuk membungkam gen melalui penghambatan translasi, fungsi selular utama siRNA adalah perlindungan dari asam nukleat asing. Penemuan ini telah menyebabkan meluasnya penggunaan teknologi ini untuk mempelajari fungsi gen mamalia termasuk gen yang relevan secara klinis, menyinggung aplikasi terapi yang berbasis teknologi RNAi.i) Non-coding RNA (ncRNA)Istilah non - coding RNA (ncRNA) umumnya digunakan untuk RNA yang tidak mengkode protein, tapi ini tidak berarti bahwa RNA tersebut tidak mengandung informasi atau memiliki fungsi. Meskipun telah umum diasumsikan bahwa informasi genetik yang paling ditransaksikan oleh protein, bukti terbaru menunjukkan bahwa mayoritas genom mamalia dan organisme kompleks lainnya adalah sebenarnya ditranskripsi menjadi ncRNAs , banyak yang alternatif disambung dan / atau diolah menjadi produk yang lebih kecil . NcRNAs ini termasuk microRNAs dan snoRNAs (banyak jika tidak sebagian besar yang masih harus diidentifikasi), serta kelas-kelas lain kemungkinan belum - to-be - ditemukan RNA peraturan kecil, dan puluhan ribu transkrip lagi (termasuk pola-pola kompleks jalinan dan rasa tumpang tindih dan transkrip antisense ), sebagian besar yang fungsinya tidak diketahui.j) XistRNA (X Inactive transcript RNA)XistRNA merupakan RNA yang terdapat dalam kromosom X, dan berperan penting dalam proses penonaktifkan kromosom X. Penonaktifan kromosom X ini melibatkan Xic (X inactivation centre), Xist, dan Tsix.k) Small nuclear RNA (snRNA) snRNA Ditemukan dalam nukleus sel eukarIot. snRNA memiliki panjang sekitar 150 nukleotida. snRNA memproses pre-mRNA (hnRNA) menjadi mRNA dalam nukleus (proses splicing), serta mengatur / menjaga telomer. Fungsi lain yang dimilikinya ialah membantu regulasi (transcription factor, RNA polymerase II), membentuk snRNP dengan protein, dan ikut serta dalam splicing (penyambungan) RNA.l) Heterogonous nuclear RNA (hnRNA)hnRNA merupakan precursor RNA yang mengandung kodon. hnRNA ini merupakan transkripsi dari DNA genomik. Selain itu, hnRNA yang diproses dengan snRNA juga menghasilkan mRNA. hnRNA Merupakan transkripsi dari DNA genomik yang terbentuk di nukleus

3. FUNGSI NUKLEOTIDA LAIN

a) Nukleotida Membawa Energi Kimia Menuju Sel

Suatu gugus fosfat yang berikatan kovalen dengan C5 hidroksil dari ribonukleotida dapat mempunyai satu atau dua ikatan fosfat tambahan. Molekul yang dihasilkan dapat disebut sebagai nukleosida mono-, di-, dan trifosfat.

Gambar xx. Nukleosda fosfat. Struktur umum dari nukleosida mono-, di-, dan trifosfatSumber : Nelson, David L; Cox, Michael M. Lehninger Principles Biochemistry, chapter 8

Dimulai dari ribosa, ketiga fosfat yang secara umum dinamai , , dan . Hidrolisis dari nukleosida trifosfat menghasilkan energi kimia untuk menjalankan beberpa reaksi sel. Adenosine 5-trifosfat atau biasa disebut ATP sejauh ini merupakan senyawa yang paling banyak digunakan untuk tujuan ini. Namun, UTP, GTP, dan CTP juga ikut berperan dalam beberapa reaksi lainnya.Energi yang dihasilkan dari hidrolisis ATP dan nukleosida trifosfat lain akan dihitung dari struktur gugus trifosfat. Ikatan antara ribosa dan fosfat adalah ikatan gugus ester. Hidrolisis dari ikatan ester menghasilkan sekitar 14 kJ/mol dalam kondisi standar, sedangkan hidrolisis pada setiap ikatan anhidrida menghasilkan 30 kJ/mol.

b) Adenin Nukleotida adalah Komponen dari Beberapa Enzim Kofaktor

Beberapa enzim kofaktor menyediakan serangkain fungsi dalam suatu reaksi kimia termasuk adenosin yang merupakan bagian dari strukturnya. Enzim tersebut tidak memiliki hubungan secara struktural, kecuali dengan adanya keberadaan dari adenosin. Dengan tidak adanya aktivitas dari kofaktor, disitulah adenosin secara langsung secara langsung menjalankan fungsi utamanya. Namun, dengan tidak adanya kehadiran adenosin akan menyebabkan turunnya kinerja kofaktor secara drastis. Hal tersebut terjadi karena adanya ikatan antara enzim dan subtrat (atau kofaktor) yang digunakan dalam katalisis dan menstabilkan kompleks enzim-subtrat inti.

c) Beberapa Nukleotida Adalah Molekul yang Umum

Suatu sel memberikan respon kepada lingkungannya dengan cara menerima sinyal dari hormon atau sinyal kimia eksternal yang lain. Dalam interaksi sinyal kimia ekstraseluler (first messengers) dengan penerima sinyal pada permukaan sel kadang menghasilkan secong messengers di dalam sel, yang sebaliknya mengarah pada perubahan adaptif pada interior sel. Kadang kala second messenger tersebut adalah nukleotida. Yang paling umum adalah terbentuknya adenosin 3,5-siklo monofosfat (siklo AMP atau cAMP) dari ATP yang dikatalisasi oleh adenylyl cyclase, suatu enzim yang berhubungan dengan rupa dalam suatu plasma membran. Siklo AMP menyajikan fungsi regulasi di hampir setiap sel diluar kingdom tumbuhan. Guanosine 3,5-siklo mono fosfat (cGMP) muncul di banyak sel dan juga mempunyai fungsi regulasi.Fungsi regukasi nukleotida yang lainnya diproduksi pada bakteri sebagai respon terhadap melambatnya sintesis protein selama asam amino kekurangan bahan bakar.

d) Pembawa bahan pembentuk dasar suatu molekulNukleotida dapat berperan sebagai bahan pembentuk suatu molekul, contoh dari fungsi ini mantara lain adalah Nukleotida Uridin Difosfat (UDP) yang digunakan untuk sintesis glikogen, Kolin Sitidin Difosfat untuk sintesis kolin fosfolipid, dan Nukleotida trifosfat (NTP) untuk sintesis DNA dan RNA.

KESIMPULANAsam nukleat yang terdiri dari DNA dan RNA memiliki fungsi utama sebagai penyimpan dan pembawa sifat genetika suatu organisme sebagai penerus sifat untuk generasi selanjutnya, dimana DNA sebagai tempat penyimpanan gen tersebut dan akan direplikasi oleh RNA. Asam nukleat yang disusun oleh nukleotida-nukleotida juga mempunyai fungsi lain untuk membawa energi kimia menuju sel, sebagai komponen dari beberapa komponen dari enzim kofaktor, sebagai molekul umum da pembawa bahan pembentuk dasar suatu molekul.

DAFTAR PUSTAKACampbell, N.A., Mitchell, L.G., Reece, J.B., Biologi Jilid 1, edisi 5, Jakarta : Erlangga.Lodish H., Berk A., Zipursky S.L., dkk. 2000, Molecular Cell Biology. 4th edition. New York: W. H. Freeman.Mayes, Peter A. 1992, Biokimia (Harpers Review of Biochemistry), cetakan ke VI, Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran.Poedjiadi, Anna. 1994, Dasar-Dasar Biokimia, Jakarta : UI-Press.7