FM JULY 2015 100th edition b
-
Upload
monex-investindo-futures -
Category
Documents
-
view
220 -
download
1
description
Transcript of FM JULY 2015 100th edition b
Dear Pembaca Futures Monthly Yang Budiman,
Kita sering mendengar istilah ‘hawkish’
dan ‘dovish’. Apa artinya? Di dunia
keuangan istilah hawkish biasanya dipakai
untuk menggambarkan sikap agresif,
terutama menyangkut kebijakan bank
sentral suatu negara. Misalnya Federal
Reserve Bank menyatakan bahwa ada
ancaman inflasi di sektor perekonomian
Amerika Serikat (AS) sehingga bank
sentral perlu mengantisipasinya dengan
kenaikan suku bunga. Statement ini
termasuk dalam kategori hawkish
karena ada indikasi mengarah pada
kebijakan moneter yang lebih ketat.
Sebaliknya, dovish adalah pernyataan
yang tidak agresif atau lunak. Kalau the
Fed melihat laju inflasi tidak menjadi
ancaman terhadap ekonomi, maka
kenaikan suku bunga tidak diperlukan.
Nah, sepanjang tahun ini pelaku pasar
terus bicara soal potensi kenaikan suku
bunga the Fed. Berita terbaru menyebut
the Fed, melalui chairwoman-nya
Janet Yellen, menilai suku bunga yang
berlaku sekarang masih masih relevan
dengan perkembangan ekonomi. Di
saat yang sama, tingkat inflasi masih
di bawah 2% dan ada kecenderungan
menurun. Pernyataan Kepala Bank
Sentral Amerika Serikat ini termasuk
dalam kriteria dovish di mata investor.
Lalu bagaimana perkembangan isu
perubahan suku bunga di AS? Apakah
akan benar-benar dinaikkan tahun ini
atau tidak sama sekali? Pelaku pasar juga
masih gamang dalam membaca harga
emas, terutama arah pergerakannya di
semester II. Sedangkan efek krisis hutang
Yunani sudah dirasakan langsung oleh
mereka yang bertransaksi di lantai bursa.
Simak jawaban dan penjelasan dari isu-
isu di atas dalam majalah Futures Monthly
Selamat membaca!
Salam INSPIRE, Johannes Ginting CSA
PENDIRIMONEX INVESTINDO FUTURES
PENASEHATSamuel Semarun
PEMIMPIN UMUMFerhad Annas
PEMIMPIN REDAKSIJohannes Ginting
EDITORAriston Tjendra
KOORDINATOR PROMOSIEvi Pane
KONTRIBUTORTim Research & Analyst
Tim Education
COPYWRITERDimas Reza
MEDIA RELASIOmegawati
DESIGN GRAFIS & IKLAN Tomi BarkahReza Agusta
Febrianto Kurniawan
SEKRETARIAT REDAKSI & SIRKULASILanny BlankersSelviyani Putri
ALAMAT REDAKSIMenara Ravindo, Lt.8, Jl. Kebon Sirih Kav.75
Jakarta 10340, Phone : 021 - 315 0607
PERCETAKANTempPrint Jakarta
FUTURES MONTHLY adalah majalah edukasi yang membahas industri bursa berjangka. Media bulanan ini diterbitkan secara mandiri oleh Monex Investindo Futures yang mengulas perkembangan terkini pasar komoditi, indeks saham, valuta asing dan saham CFD serta artikel menarik lainnya disertai analisa yang tajam dan akurat.
FUTURES MONTHLY 100th Edition July 2015
DISCLAIMER. Isi artikel dan iklan dalam majalah ini hanya ditujukan untuk kepentingan edukasi dan bukan rekomendasi untuk membeli, menjual atau melakukan aktivitas lain-lain yang terkait dengan transaksi kontrak perdagangan apapun. Transaksi produk perdagangan berjangka mengandung risiko kerugian dan potensi keuntungan yang sama besar. Segala aktivitas dan transaksi yang diambil berdasarkan artikel dan iklan dalam majalah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor sebagai pihak pembuat keputusan.
PengantarRedaksi
EE
What’s
Editor FocusSinyal Dovish dari Fed
Forex Market OutlookKondisi Makro NaikkanPesona Dollar
Stock Index Market OutlookMencari Titik Terangdari Yunani
Gold OutlookMenerka Manuver Emasdi Semester II
Commodity FocusTarik Ulur Sentimen Minyak Mentah
07 36
11 38
16 40
214142
04 3423
25
28
30
32
Trading StrategyStrategi Momentum JangkaPendek
Investment ClinicPattern Trading
Fundamental AnalysisYunani Oh Yunani!
Trading Fact
Central Bank Interest Outlook
Global Economic Calendar
Multilateral ProductKetika Aksi Beli Tertahan
CFD StrategyMengapa Investasidi Saham Perbankan
Famous PersonGIl BlakeAntara Pola Harga dan Profit yang Konsisten
Highlight IndonesiaRupiah Mendapat Bantuan(Sementara) dari Fed
Trading StrategyStrategi Trading SederhanaMenggunakan Williams %R
JAKARTA
Monex Divisi Marketing Lt.8Menara Ravindo Lt. 8Jl. Kebon Sirih Kav. 75Jakarta 10340Telp : 021-3150607Fax : 021-3918866
Monex Cabang ThamrinThe City Tower Lt.29Jl. M.H. Thamrin No. 81Jakarta 10310Telp : 021-31997218Fax : 021-31997219
Monex Divisi Marketing Lt.12Menara Ravindo Lt. 12Jl. Kebon Sirih Kav. 75Jakarta 10340Telp : 021-31902626Fax : 021-31903322
Monex Cabang SalembaMenara Salemba Lt. 9 Jl. Salemba Raya No. 5Jakarta 10440Telp : 021-39840292Fax : 021-3900561
Monex Cabang Kelapa GadingPlaza Kelapa Gading Inkopal Jl. Boulevard Barat Raya Blok C 12BKelapa Gading Jakarta Utara 14240 Telp : 021-45851305Fax : 021-45851552
BOGORMonex Cabang BogorJl. Raya Pajajaran No.1 Ruko V-Point Blok Z-L,Bogor 16142Telp : 0251-8334847Fax : 0251-8319610
CIREBONMonex Cabang CirebonJl. Kesambi Raya Ruko Kesambi Regency KR. 7 Cirebon 45134Telp : 0231-233010Fax : 0231-209218
BANDUNGMonex Cabang Bandung Asia AfrikaWisma MONEX Lt.12Jl. Asia Afrika No.133-137Bandung 40112Telp : 022-4235858Fax : 022-4266161
Monex Cabang Bandung Pasir KalikiPaskal Hyper Square B-42Jl. Pasir Kaliki No. 25-27Bandung 40181Telp : 022-86061000Fax : 022-86061002
TEGALMonex Cabang TegalKompleks Ruko Nirmala Square Blok C No.6 Jl. Yos SudarsoTegal 52121Telp : 0283-320750Fax : 0283-320794
YOGYAKARTAMonex Cabang YogyakartaJl. Magelang No.32AYogyakarta 55184Telp : 0274-517585Fax : 0274-515048
SOLOMonex Cabang SoloJl. BrigjenSlamet Riyadi No. 330BSolo 57141Telp : 0271-7650777Fax : 0271-7651555
SEMARANGMonex Cabang SemarangCandi Plaza Building, Ground FloorJl. Sultan Agung No. 90 - 90ASemarang 50252Telp : 024-8502121Fax : 024-8502112
DENPASARMonex Cabang DenpasarJl. Teuku Umar No. 188,Denpasar 80113Telp : 0361-223000Fax : 0361-248950
SURABAYAMonex Cabang SurabayaGedung Graha Pena Lt. 19Jl. Ahmad Yani No.88,Surabaya 60234Telp : 031-8271188Fax : 031-8271177
BATAMMonex Cabang BatamJl. Pembangunan Ruko Penuin Center Blok RB No. 3Batam 29432Telp : 0778-450734 / 450735Fax : 0778-450656
MEDANMonex Cabang MedanUni Plaza Building, West Tower Lt.2Jl. MT. Haryono No.A-1Medan 20231Telp : 061-4531015Fax : 061-4531025
PONTIANAK Monex Cabang PontianakJl. Ahmad Yani No.61 A-BPontianak 78122Telp : 0561-765333 / 764111Fax : 0561-764252
OfficesBranches
Inside?
&
Bank Sentral Amerika Serikat atau sering disebut ‘Fed’ tidak jadi menaikkan suku bunga acuannya di bulan Juni. Keputusan ini sebenarnya sudah sesuai dengan ekspektasi sebagian besar pelaku pasar keuangan. Tetapi pasca rapat tersebut, Dollar AS tertekan cukup dalam terhadap nilai tukar mata uang lainnya. Indeks Dollar AS merosot lebih dari 1,5% pasca dirilisnya pernyataan hasil rapat moneter bulan lalu.
4 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Fed dalam pernyataan resminya bulan
lalu menyatakan bahwa tingkat suku bunga
acuan yang berlaku sekarang masih relevan
dengan kondisi perekonomian Amerika
Serikat (AS). Di lain pihak, tingkat inflasi
juga relatif rendah yaitu di bawah 2%,
dan kecenderungannya justru menurun.
Fed ingin melihat laju inflasi ini bergerak
naik lebih dahulu sebelum memutuskan
kenaikan suku bunga. Sementara kondisi
pasar tenaga kerja sudah tidak terlalu
menjadi fokus perhatian karena laju
pemulihannya cukup bagus dengan tingkat
pengangguran stabil di kisaran 5,5%.
EditorFocus Ariston Tjendra | Head of Research & Analysis Monex
Sinyal Dovish dari Fed
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 5
Dalam proyeksinya bulan Juni, Fed
merilis target kenaikan tingkat suku bunga
di akhir 2016 pada kisaran 1,625%. Angka
ini lebih rendah dari proyeksi yang dirilis
Maret lalu yang sebesar 1,875%. Demikian
pula proyeksi tingkat suku bunga di akhir
tahun 2017, targetnya diturunkan menjadi
2,875% dari sebelumnya di 3,125%.
Hal ini mengindikasikan bahwa Fed tidak
akan terburu-buru menaikkan suku bunga
acuannya dan memperkecil peluang
kenaikan suku bunga sebanyak 2 kali
tahun ini. Pasar sekarang memperkirakan
kenaikan suku bunga hanya terjadi sekali
di tahun 2015.
Hal ini mengindikasikan bahwa
Fed tidak akan terburu-buru menaikkan
suku bunga acuannya dan memperkecil
peluang kenaikan suku bunga sebanyak
2 kali tahun ini. Pasar sekarang
memperkirakan kenaikan suku bunga
hanya terjadi sekali di tahun 2015.
Proyeksi kenaikan suku bunga acuan
sejak awal tahun telah mendorong
penguatan Dollar AS dan rentan
menghambat roda perekonomian
domestik. Kepala Bank Sentral, Janet
Yellen, dalam konferensi pers pasca
rapat moneter menegaskan bahwa
kenaikan nilai tukar Dollar AS yang
signifikan akan mengganggu kinerja
ekonomi karena volume ekspor
AS ke luar negeri jadi berkurang.
Pernyataan Yellen bisa menjadi isyarat
kekhawatirannya terhadap penguatan
nilai tukar sehingga Fed mungkin saja
menunda kenaikan tingkat suku bunga
untuk meredam agresivitas Dollar AS.
Walaupun bersikap dovish, bukan berarti
Fed menutup kemungkinan kenaikan suku
bunga acuan tahun ini. Peluangnya masih
sangat terbuka lebar, sebagaimana terlontar
dari mulut Janet Yellen ketika ditanya oleh
awak media. Ia menegaskan bahwa Fed akan
memperhatikan perkembangan ekonomi
sebelum menaikkan tingkat suku bunganya.
Hingga saat ini perkembangan ekonomi
cukup mendukung potensi kenaikan suku
bunga pertama sejak krisis keuangan tahun
2008 silam, meski pertumbuhan GDP kuartal
I masih negatif dan tingkat inflasi masih
di bawah 2%. Para pejabat bank sentral
sepakat kalau pertumbuhan ekonomi masih
dalam kategori moderat setelah sempat
tertekan di kuartal pertama, dan risiko
penurunan inflasi telah memudar. Tingkat
inflasi diperkirakan bisa mencapai target
2% dalam jangka menengah.
Editor Focus
Namun ia juga berkeyakinan kalau perekonomian AS akan mampu mengatasi dampak negatif dari penguatan kurs
tersebut.
Gbr 1. Tingkat Pengangguran AS 2008-2015
Gbr 2. Tingkat Inflasi AS 2008-2015
Sumber: Tradingeconomics.com
Sumber: Tradingeconomics.com
Dengan hanya 4 rapat moneter lagi
yang tersisa tahun ini yaitu bulan Juli,
September, Oktober dan Desember, Fed
kemungkinan baru akan menaikkan
suku bunga acuan di bulan September
atau Desember. Mengingat di dua bulan
tersebut, Fed mengadakan konferensi
pers pasca rapat moneter, di mana
biasanya keputusan penting diumumkan
langsung di
hadapan media.
Menurut survei
Fed Funds Futures
terkini yang
dikeluarkan oleh CME Group, terdapat
kemungkinan 22% terjadinya kenaikan
suku bunga di bulan September,
dan peluang 0% kenaikannya di
bulan Juli. Indikasi kenaikan bunga
di bulan September atau Desember
pun diungkapkan oleh Yellen ketika
ia mengatakan bahwa tidak penting
apakah kenaikan yang pertama akan
terjadi di bulan September, Desember
atau Maret.
Sinyal dovish Fed telah berhasil
melemahkan nilai tukar Dollar AS
terhadap mata uang negara lainnya.
Apalagi bila data-data ekonomi AS
kembali menunjukkan perbaikan.
Dalam beberapa pekan ke depan,
pelaku pasar akan kembali menyoroti
data-data yang berkaitan dengan
sektor tenaga kerja, tingkat inflasi
dan pertumbuhan ekonomi AS. Mulai
dari data non-farm payrolls, data
tingkat pengangguran, data rata-rata
penghasilan pekerja per jam, data indeks
harga konsumen, data indeks aktivitas
manufaktur dan data
pertumbuhan GDP
kuartal II. Data-data
ekonomi AS yang
bagus diharapkan
bisa menyerap efek negatif dari kenaikan
suku bunga acuan.
Tingkat suku bunga acuan AS telah
hampir 10 tahun berada di level 0-0,25%
atau tepatnya sejak tahun 2008. Fed
terakhir kali menaikkannya di tahun 2006
ke level 5,25%. Tingkat suku bunga yang
bertahan di level rendah dalam waktu
lama tentunya akan memberikan dampak
negatif terhadap perekonomian, seperti
gelembung harga (bubble) yang pernah
terjadi di pasar perumahan AS, dan
bermuara pada krisis keuangan di tahun
2008. Oleh karena itulah Fed juga tidak
mau mempertahankan suku bunga di level
sangat rendah untuk waktu yang lama.
6 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Editor Focus
Tetapi pelemahan tersebut bisa saja tidak berlangsung
lama karena Fed masih membuka kemungkinan kenaikan suku bunga.
Kurs Dollar diprediksi masih menguat bersamaan dengan kenaikan yield obligasi AS tenor 10 tahun, yang kemungkinan merangkak naik ke level 2,5% di akhir 2015. Kenaikan tersebut didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang makin solid serta kenaikan suku bunga The Fed sebanyak satu atau dua kali di tahun 2015. Pasar obligasi Inggris diperkirakan juga akan mengikuti kenaikan yield, sehingga nilai tukar Poundsterling berpotensi naik terhadap berbagai mata uang utama dunia.
Indeks inflasi CPI AS memang naik 0,4% di bulan Mei (kenaikan terbesar sejak Februari 2013), namun sebagian besar lebih disebabkan oleh tingginya harga energi. Indeks inflasi inti sebenarnya hanya tumbuh 0.1%, atau belum cukup dijadikan alasan bagi Federal Reserve Bank untuk menaikkan suku bunga.
Pejabat The Fed juga lebih fokus mengamati indikator PCE deflator ketimbang angka CPI karena dianggap lebih relevan untuk mengukur kinerja ekonomi. Di bulan Mei, core CPI (di luar biaya rumah) hanya naik 0,1% m/m dan 0,9% YoY. Sementara meskipun harga energi mengangkat angka PCE deflator, core deflator hanya tumbuh 0,1% di bulan yang sama. Rangkaian fakta tersebut
menunjukkan bahwa tren inflasi AS masih lunak sehingga belum ada desakan untuk segera menaikkan suku bunga.
Di sisi lain, sektor perumahan AS menunjukkan tren pemulihan yang pesat. Building Permits (Ijin Membangun) tumbuh 11,8% di bulan Mei menuju level tertingginya sejak tahun 2007. Secara keseluruhan, jumlah permits (ijin) tumbuh 51% YoY. Revisi naik pada data perumahan ini tentunya dapat mendongkrak laju final GDP kuartal II. Sementara penjualan ritel juga tumbuh sehat sebesar 1,2% disertai revisi naik pada laju konsumsi. Laporan belanja konsumen yang bagus menjaga peluang kenaikan suku bunga The Fed di bulan September.
Laporan lainnya, data manufaktur ISM masih belum begitu menggembirakan. Indeks impor ISM naik dari 54,0 ke 55,0 sedangkan indeks export orders justru turun dari 51,5 ke 50,0 sehingga membuat defisit perdagangan makin melebar. Namun indeks pesanan baru masih cukup menjanjikan, naik ke level tertinggi sepanjang tahun ini di 55,8 atau hanya sedikit di bawah rata-rata tahun 2014 pada level 59,0. Berdasarkan hasil data ekonomi terbaru dari AS maka dapat disimpulkan bahwa:
• Perekonomian AS kembali berjalan lambat di awal tahun, namun lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Pelemahan selama kuartal I tidak diikuti dengan pertumbuhan kuat di kuartal II, namun outlook semester II masih cukup menjanjikan.
• Belanja Konsumen berpeluang pulih meski mengecewakan sepanjang tahun ini. Kenaikannya bisa mengimbangi pertumbuhan tenaga kerja dan pendapatan riil di semester II.
• Inflasi inti masih berjalan di bawah target 2% versi The Fed dan diprediksi belum akan sesuai harapan sampai 2016 karena tertahan oleh penguatan Dollar, pelemahan harga minyak dan pertumbuhan upah yang lambat.
• Peluang kenaikan suku bunga paling besar ada di rapat FOMC bulan September. Namun jika terdapat kendala makroekonomi yang besar maka bisa kembali ditunda.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 7
Forex MarketOutlook
Kondisi Makro Naikkan
Pesona DollarPotensi penguatan Dollar kembali terbuka lebar karena The Fed sedang bersiap menaikkan suku bunga acuan. Namun demikian laju kenaikannya akan terbatas karena pengaruh dari dalam dan luar negeri mulai dari iklim inflasi rendah di Amerika Serikat (AS), efek Quantitative Easing (QE) hingga iklim suku bunga negatif di Eropa.
Albertus Christian K | Senior Researcher & Analyst Monex
Patut diingat bahwa ada dua faktor utama yang memperbesar peluang kenaikan suku bunga di
September, yakni terhentinya tren pelemahan harga minyak
dan hilangnya momentum penguatan Dollar.
USD/JPY: Ekonomi Jepang Kekurangan Stimulus
Program Abenomics yang
dicanangkan oleh Perdana Menteri
Shinzo Abe sejauh ini gagal
merangsang pertumbuhan ekonomi
dan membawa Jepang keluar dari
jalur deflasi. Inflasi masih berada di
bawah target 2% yang ditetapkan
oleh Bank of Japan (BOJ) di awal
peluncuran Quantitative and Qualitative
Easing (QQE) bulan April 2013.
Hasil negosiasi kenaikan upah
dengan perusahaan swasta (diprediksi
sebesar 2,3% termasuk bonus)
kemungkinan hanya berdampak minim
terhadap arus konsumsi domestik.
Berita baiknya, pertumbuhan investasi
swasta bisa membaik berkat perbaikan
profit perusahaan meski belum
tentu berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan GDP. Perusahaan Jepang
masih lebih suka berinvestasi di luar
negeri karena Jepang kekurangan
stimulus fiskal dan reformasi struktural.
Sederet faktor di atas berujung
pada satu kesimpulan yaitu Bank
Sentral Jepang perlu menyuntikkan
stimulus tambahan untuk memperkuat
ekonomi di akhir 2015. BoJ
kemungkinan menambah porsi
pembelian atau jenis aset dalam
program QQE-nya di bulan Oktober.
Semua dilakukan untuk satu tujuan
yakni mengerek inflasi ke target 2%.
Studi Teknikal: USDJPY kemungkinan segera mengakhiri fase konsolidasi dalam pola segitiga di level 121.00 (wave IV) sebelum membentuk final wave/ gelombang akhir V menuju area 124.35 dan 125.85 untuk jangka panjang. Di sisi bawahnya, penembusan konsisten di bawah area 120.00 mengindikasikan pola wave koreksi IV yang lebih dalam menuju area 118.80. Secara keseluruhan, selama harga masih di atas area 117.50, maka tren masih tetap bullish.
GBP/USD: Risiko Pelemahan dari Penundaan Kenaikan Suku Bunga
Terdapat beberapa risiko ekonomi dan politik yang belum diantisipasi oleh Bank of England (BOE) dalam proyeksinya terakhir. Jika skenario buruk ini benar-benar terjadi maka kenaikan suku bunga pertama kemungkinan ditunda hingga Februari 2016.
Pada bulan Maret lalu, partai
konservatif sebagai pemenang pemilu
telah mengajukan ‘anggaran koalisi’.
Jika rancangan fiskal itu berbalik
memperlambat laju pertumbuhan,
maka BOE harus mempertahankan
pelonggaran moneternya. Risiko
lainnya adalah proposal referendum Uni
Eropa yang kini mendekati kenyataan.
Hal yang menjadi pertanyaan
sekarang adalah soal format dan
timing dari referendum tersebut.
Penguatan Poundsterling beberapa
bulan terakhir telah mendorong laju
inflasi. Apresiasi kurs lebih lanjut berisiko
mempengaruhi komponen inflasi inti,
mengurangi pesanan ekspor dan melukai
sektor manufaktur. Risiko lainnya yang
harus diperhitungkan adalah pertumbuhan
upah dan krisis hutang Yunani.
8 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Forex Market Outlook
Gbr 1. Grafik Pergerakan Harga Emas
Sumber: Monex Trader
Studi Teknikal: Wave atas III berpotensi
terbentuk di level resisten 1.5940.
Selanjutnya harga akan terkoreksi dalam
format wave a-b-c ke kisaran 1.5640
dan 1.5500 di jangka pendek dan
menengah. Tembus lagi ke bawah area
tersebut seharusnya dapat menambah
tekanan bearish meski tidak melampaui
area 1.5290 kemudian membentuk
pola konsolidasi dalam kisaran yang
lebih lebar. resisten kunci ada di area
1.6000. Tembus secara konsisten di atas
area tersebut mengindikasikan formasi
bullish membentuk final wave V yang
lebih dini ke area 1.6130 dan 1.6350.
EUR/USD: Tren Pertumbuhan
Masih Lemah
Zona Euro diuntungkan oleh
siklus rebound ekonomi di tengah
iklim suku bunga yang rendah,
pelemahan Euro, penurunan harga
minyak dan upaya konsolidasi fiskal
Uni Eropa. Jerman dan Spanyol masih
menjadi mesin pertumbuhan ekonomi
utama. Meski perekonomian Italia
dan Prancis mulai menunjukkan
tanda-tanda pemulihan, laju rata-rata
pertumbuhannya masih berada di bawah
level pra-krisis sampai tahun depan.
Inflasi masih condong lemah akibat
lambatnya apresiasi nilai tukar Euro dan
penurunan harga minyak beberapa
waktu lalu. Kondisi politik di seluruh
kawasan zona Euro masih belum kondusif
terutama jika hasil pemilu mendatang
memenangkan partai anti-Uni Eropa.
Sementara yield obligasi Jerman tenor
10 tahun condong lemah di kisaran
rata-rata 0-1% untuk 3 tahun ke depan.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 9
Forex Market Outlook
Gbr 2. Grafik Pergerakan GBP/USD
Sumber: Monex Trader
Oleh karena itulah, nilai tukar Euro diprediksi masih melemah hingga 1.0700 di akhir 2015 berkat pengaruh program Quantitative Easing (QE) dari Bank Sentral Eropa
(ECB).
Studi Teknikal: Bias bearish kemungkinan
berlanjut di jangka pendek dengan
menguji area 1.1240, yang sekaligus
akan mengkonfirmasi fase konsolidasi
lebih lebar di kisaran 1.1050 - 1.1520
sebelum akhirnya melanjutkan tren
bearish utama. resisten terdekat berada
di area 1.1430. Tembus secara konsisten
ke atas area tersebut berpotensi memicu
pernguatan, setidaknya ke area 1.1520
dan 1.1600. Di sisi bawahnya, hanya
penembusan ke bawah area 1.1050
dapat mengkonfirmasi berlanjutnya tren
bearish utama menuju 1.0810 untuk
jangka panjang.
10 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Forex Market Outlook
Gbr 3. Grafik Pergerakan EUR/USD
Sumber: Monex Trader
Pasar saham global berfluktuasi di
bulan Juni karena investor risk aversion
meluap di tengah tarik ulur negosiasi
menyangkut krisis hutang Yunani.
Kepercayaan pelaku pasar saham
mulai pulih setelah ada tanda-tanda
tercapainya kesepakatan dengan pihak
kreditur Eropa. Berkurangnya eskalasi
krisis Yunani akan menumbuhkan
kembali risk appetite sehingga
membuat aset saham disukai lagi.
Negosiasi terus berjalan alot. Yunani
berupaya memperbarui proposal agar
untuk mencari jalan tengah antara
permintaan reformasi keuangan versi
kreditur dan desakan rakyatnya. Proposal
11-halaman yang diajukan tanggal 22
Juni berhasil diolah hingga mendekati
keinginan para kreditur. Revisi ini dinilai
cukup memuaskan oleh tim peninjau,
walau Jerman (yang meminjamkan
56 miliar Euro ke Yunani) menyatakan
proposal itu perlu disempurnakan lagi.
Tantangan yang dihadapi Yunani
tidak hanya dari para kreditur. Perdana
Menteri Alexis Tsipras juga harus
menghadapi penolakan dari partainya.
Menurut partai Syriza, pemangkasan
anggaran dan kenaikan pajak telah
memperburuk kondisi perekonomian
Yunani. Sekiranya proposal Yunani
disetujui para kreditur, PM Tsipras harus
bisa mendapatkan persetujuan dari
parlemen agar rancangan reformasi
bisa dijalankan. Pemerintahannya
membutuhkan dukungan partai oposisi
jika terdapat lebih dari 10 deputi Syriza
yang menolak atau abstain dalam
voting paket bailout terbaru. Kegagalan
reformasi akan mengancam posisi
PM Tsipras, terutama jika ia akhirnya
bersedia kompromi dengan pihak
kreditur. Hal ini pernah dialami oleh dua
PM Yunani sebelumnya, yaitu George
Papandreou dan Antonis Samaras.
Bursa Amerika Serikat (Wall Street)Bursa Wall Street tidak luput dari
pengaruh perkembangan negosiasi
Yunani. Berita soal kemungkinan
tercapainya kesepakatan di akhir bulan
Juni membantu indeks Nasdaq untuk
mencetak rekor penutupan tertinggi
selama dua hari beruntun. Yunani
memang tidak berpengaruh langsung
pada pasar saham Amerika Serikat (AS).
Namun kegagalan negara ini dalam
mengamankan dana bailout akan
berujung pada disintegrasi zona Euro
dan berpotensi mengguncang stabilitas
kurs EUR/USD. Kejatuhan nilai tukar
mata uang tunggal merugikan pihak
eksportir AS, terutama mereka yang
sahamnya diperdagangkan di Wall Street.
Dari dalam negeri,
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 11
Stock IndexMarket OutlookYulia Safrina | Researcher & Analyst Monex
Mencari Titik Terang dari Yunani
Tahun 2015 telah memasuki paruh kedua, namun pelaku pasar saham global masih memusatkan perhatiannya ke Yunani. Investor berbondong-bondong membeli aset saham ketika muncul titik terang dari kesepakatan antara perwakilan Athena dan pihak kreditur Eropa akan tercapai. Namun demikian, sentimen positif hanya akan bertahan lama jika pemerintah Yunani bisa benar-benar menyelamatkan anggaran negara sebesar 7,9 miliar Euro untuk jangka waktu dua tahun ke depan.
langkah bank sentral AS untuk tidak terburu-buru menaikkan
suku bunga menjadi alasan bagi investor untuk
berinvestasi di pasar saham.
Rapat Federal Market Open
Committee (FOMC) yang berakhir hari
Rabu, 17 Juni lalu memutuskan bahwa
kenaikan suku bunga dilakukan bertahap
tahun ini. Pertemuan FOMC yang kelima
akan dilaksanakan pada tanggal 28
dan 29 Juli. Rangkuman hasil rapat
dirilis setelah rapat dan investor seperti
biasanya akan meneliti setiap kata dalam
pernyataan untuk mencari petunjuk
yang lebih jelas tentang waktu kenaikan
suku bunga. Saat ini mayoritas pelaku
pasar berspekulasi kenaikan suku bunga
secepatnya dilakukan bulan September.
Asumsi ini membuat pasar saham jadi
salah satu investasi yang menarik bagi
investor karena memberikan imbal saham
yang lebih kompetitif. Aset saham akan
menarik perhatian investor di tengah
iklim suku bunga yang rendah, karena
dianggap dapat memberikan imbal
hasil yang lebih tinggi dibandingkan
aset keuangan lainnya seperti obligasi.
Studi teknikal: Grafik mingguan
menandakan adanya potensi tren
penurunan. Baik indikator MACD
maupun stochastic menandakan potensi
bearish. Harga yang menembus area
support 17480 (MA-50) dapat memicu
momentum bearish untuk membidik area
yang lebih rendah di kisaran 17000 atau
bahkan area 16460. Untuk menguat,
dibutuhkan penembusan konsisten ke
atas resisten 18180, sebelum harga
menguji area 18530 dan 18925.
Bursa EropaIndeks Eropa merupakan pasar saham
yang terdampak secara langsung oleh
perkembangan isu Yunani. Berdasarkan
data yang dikumpulkan Bloomberg
Padahal tanpa ketidakpastian Yunani,
bursa saham Eropa seharusnya bisa
menikmati program pelonggaran
kuantitatif European Central Bank
(ECB), yang oleh para analis diklaim bisa
meningkatkan pertumbuhan earnings
(pendapatan) perusahaan-perusahaan
Eropa sampai lebih dari 10% dalam tiga
tahun.
Inflasi area Euro bahkan melonjak
lebih tinggi dari ekspektasi di bulan
Mei berkat program stimulus ECB.
Inflasi konsumen zona Euro secara
mengejutkan naik 0,3% dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya,
lebih tinggi dari estimasi kenaikan versi
ekonom yaitu di level 0,2%. Berita
ini sempat menjatuhkan bursa saham
Eropa karena investor khawatir Presiden
ECB, Mario Draghi, akan menghentikan
program pembelian obligasi 60 miliar
Euro per bulan guna meredam kenaikan
inflasi yang lebih cepat dari harapan.
Namun kecemasan tersebut pudar
karena Draghi akhirnya berjanji untuk
tetap menjalankan program moneternya
sampai dengan bulan September 2016,
sesuai rencana awal.
Sektor manufaktur zona Euro juga
menjadi bukti keberhasilan program
stimulus masif ECB. Indeks manufaktur
dua negara terbesar zona Euro, Jerman
dan Prancis, mampu mengungguli
ekspektasi ekonom di bulan Juni.
Aktivitas manufaktur Jerman berhasil
mengatasi dampak ketidakpastian dari
Yunani dan persaingan dari kompetitor
yang semakin ketat termasuk Spanyol
dan Irlandia. Sementara sektor
manufaktur di Prancis untuk pertama
kalinya berekspansi di bulan Juni dalam
hampir setahun berkat pertumbuhan
dan ekspektasi bisnis yang jauh lebih
tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
12 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Stock Index Market Outlook
Gbr 1. Grafik Pergerakan Indeks Dow Jones
Sumber: Monex Trader
drama negosiasi hutang Yunani yang telah berjalan
selama lima bulan telah membuat investor saham
Eropa merugi US$897 miliar tahun ini
Studi teknikal: Indeks DAX Futures
Jerman terindikasi bearish untuk jangka
panjang jika mengacu pada sinyal
bearish MACD pada grafik mingguan.
Penurunan konsisten akan membidik
area support 11000, 10650 dan 10270.
Meskipun demikian, indeks DAX
berkesempatan menguat untuk jangka
pendek berdasarkan arah uptrend
indikator stochastic. Tren penguatan akan
mengarah ke area resisten 11910, 12235
atau bahkan ke resisten kuat 12645.
Bursa Asia
Bursa Asia tidak luput dari lika-liku
krisis di Yunani. Bursa saham Nikkei
Jepang menyentuh level tertinggi dalam
hampir 19-tahun terakhir mengikuti
penguatan bursa global, tepatnya
ketika titik terang kesepakatan Yunani
mengemuka menjelang bulan Juni.
Beragam faktor juga mendukung saham-
saham Jepang yang telah menunjukkan
performa mengesankan sejak bulan
Oktober tahun lalu.a Salah satu pasar
ekuitas paling berpengaruh di Asia ini
kebanjiran sentimen positif mulai dari
suntikan dana pensiun pemerintah
yang masif, pelemahan Yen, lonjakan
investor asing hingga maraknya
pembelian dari investor lokal di tengah
rendahnya yield obligasi Jepang.
Optimisme ini menunjukkan bahwa
perusahaan-perusahaan Jepang memiliki
anggaran lebih untuk diinvestasikan
ke dalam aset tetap untuk tujuan
ekspansi bisnis. Kenaikan belanja modal
merupakan kunci dari kesuksesan
stimulus Shinzo Abe. Pemerintah
berharap perekonomian akan tumbuh
seiring kesediaan perusahaan dan
konsumen untuk meningkatkan
pengeluarannya dibandingkan hanya
menabung.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 13
Stock Index Market Outlook
Gbr 2. Grafik Pergerakan Indeks DAX Jerman
Sumber: Monex Trader
Pertumbuhan ekonomi Jepang bahkan direvisi naik dari
estimasi awal 2,4% menjadi 3,9% di kuartal pertama.
Studi teknikal: Berdasarkan pengamatan
pada grafik mingguan, indeks Nikkei
Futures masih berpotensi bullish
terbatas. Indikator MACD mensinyalkan
kecenderungan penguatan begitu pula
Moving Average (MA-50, MA-100,
dan MA-100) masih menunjukkan
tren kenaikan. Momentum bullish
diperkirakan mengarah ke resisten
21380, 22055 atau resisten kunci
22682. Namun sinyal bearish dari
indikator stochastic dapat membatasi
kenaikan saham-saham Jepang, atau
justru memicu momentum bearish ke
support 20120, 19700 dan support
terkuat 19065.
14 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Stock Index Market Outlook
Gbr 3. Grafik Pergerakan Indeks Nikkei Jepang
Sumber: Monex Trader
LiputanCSRAdinda Ardania | Corporate Social Responsibility
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 15
Perkembangan emas berdasarkan
data terakhir World Gold Council
memperlihatkan bahwa jumlah
permintaan tidak banyak berubah sejak
tahun 2014, di mana hanya terjadi
penurunan tipis sebanyak 11 metrik
ton atau setara 1%. Untuk kategori
perhiasan, arus permintaan memang
berkurang 3% menjadi 600,8 metrik
ton namun jumlahnya masih di atas
rata-rata permintaan selama 5 tahun
terakhir (570,3 metrik ton). Tingkat
permintaan emas untuk perhiasan dari
China merosot 23 metrik ton padahal
di India minat konsumen naik 27 metrik
ton. Berkurangnya permintaan logam
mulia dari China dipengaruhi oleh iklim
perlambatan ekonomi di negara itu
serta tren kenaikan di pasar sahamnya.
Di saat yang sama, laju permintaan
emas untuk investasi justru mengalami
kenaikan 11 kali berturut-turut sejak
kuartal I akibat kenaikan sirkulasi modal
di aset exchange-traded funds (ETF)
yang mencapai 4%. Permintaan untuk
emas fisik potongan dan koin turun
sebanyak 28 metrik ton dibandingkan
tahun lalu menjadi 253,1 metrik ton.
Meski demikian, bisa dibilang bahwa
prospek demand masih relatif kuat.
Sebaliknya permintaan fisik dari Asia
cenderung menurun.
16 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
GoldOutlook
Menerka Manuver Emas di Semester II
Semester pertama 2015 telah berlalu namun beberapa isu sentral masih belum benar-benar tuntas. Headline utamanya tentu masih seputar wacana kenaikan suku bunga the Fed yang idealnya dilakukan tahun ini. Kabar lain yang tidak kalah dominan di pasar keuangan adalah krisis hutang Yunani. Kombinasi antara kedua isu ini konsisten menghantui pergerakan emas sejak awal tahun dan kemungkinan tetap berlanjut selama 6 bulan ke depan.
Dari Eropa, permintaan emas fisik meningkat sampai 16%
di tengah potensi terdepaknya Yunani dari zona Euro dan eskalasi konflik Ukraina.
Johannes Ginting CSA | Head of Education Monex
Prospek Emas di Paruh Ke-dua 2015 Berdasarkan data-data tadi, kita bisa
melihat peta pergerakan harga emas
dan faktor yang melatarbelakanginya.
Kita juga bisa menemukan adanya tarik
ulur sentimen positif dan negatif yang
membuat harga emas cenderung sideways
atau bergerak dalam range tertentu. Emas
sempat menyentuh level puncak $1.300
per troy ons di bulan Januari dari titik
rendahnya di $1.140 (November 2014).
Kemudian harga semakin melempem di
pertengahan Maret hingga berbalik ke
level dasarnya di $1.150. Sejak itu, emas
cenderung bergerak dalam range yakni
antara $1.170 dan $1.210 per troy ons.
Ke mana emas akan mengarah di
semester II ini? Kalau kita melihat variabel
supply dan demand fisik emas, sentimen
yang berkembang dan analisa teknikalnya,
maka bisa disimpulkan kalau harga masih
berpeluang naik dalam 6 bulan ke depan.
Logam mulia favorit investor ini bisa
merih kembali level $1.300 meskipun
dibayangi oleh wacana kenaikan
suku bunga Federal Reserve Bank.
Studi Teknikal: harga emas bergerak
sideways atau di dalam range tertentu.
Lebih banyak bergerak di area 1210 (titik
tingginya) dan 1170 (titik rendahnya).
Mengacu pada pola teknikal, emas
akan bergerak menuju 1300 jika
lepas dari range-nya. EMA 200 masih
menjadi resistance terdekat yaitu di
kisaran 1215. Tembus area 1230, emas
berpotensi kembali meraih level puncak
di bulan Januari yakni di 1300. Level
1142 berperan sebagai support kuat
sepanjang tahun ini.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 17
Grafik Pergerakan Harga Emas
Sumber: Monex Trader
Gold Outlook
18 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Procedure forOpening an Account
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 19
Procedure for Opening an Account
Seperti yang telah diperkirakan
sebelumnya, Organization of Petroleum
Exporting Countries (OPEC) masih
mempertahankan kebijakan produksi
30 juta barel per hari (bph) dalam
pertemuan Juni lalu. Di lain pihak,
data yang dirilis beberapa lembaga
perminyakan justru memperlihatkan
adanya kenaikan jumlah produksi
sebanyak 2 juta barel per hari (bph)
dari negara-negara anggotanya.
Pasokan bahkan bisa meningkat lagi
jika resolusi nuklir disepakati oleh
Iran dan blok Barat. Eskalasi perang
melawan milisi ISIS sejauh ini belum
cukup berpengaruh terhadap aktivitas
produksi Irak, di mana lifting minyak di
sana sempat mencapai rekor tertinggi
3,2 juta bph pada bulan Juni. Isu
keamanan masih cukup kental di wilayah
Timur Tengah menyusul terjadinya
kekacauan di negara Yaman, yang
lokasinya dekat dengan jalur pelayaran.
Beralih ke Amerika Serikat
(AS), hingga pekan ke-3 bulan Juni
persediaan minyak mentah telah
berkurang selama 7 minggu berturut-
turut. Namun hal itu tampaknya
masih belum cukup untuk memacu
tercapainya keseimbangan supply-
demand, mengingat jumlah produksi di
sana masih tinggi. Stok minyak mentah
AS tercatat sebesar 89 juta barel di atas
rata-rata 5 tahun terakhir dan lebih
tinggi 82 juta barel dibandingkan posisi
tahun 2014 (data Energy Information
Administration). Sementara dalam
Short-term Energy Outlook yang
diterbitkan bulan Juni, EIA juga
merevisi naik target pertumbuhan
produksi minyak mentah AS untuk
tahun 2015 dari 530.000 bph menjadi
720.000 bph. Tetapi di saat bersamaan,
target permintaan hanya dinaikkan
dari 340.000 bph menjadi 380.000.
Di negara konsumen minyak
terbesar ke-2 dunia, China, impor
minyak turun dalam volume terbesarnya
sejak November 2013 karena pengaruh
iklim perlambatan ekonomi. Laporan
General Administration of Customs
menunjukkan impor minyak hanya
mencapai 23,24 juta ton di bulan Mei,
atau 11% lebih rendah dibandingkan
satu tahun sebelumnya. Impor produk
turunannya juga turun lebih dari 6%.
Penyebab utama tidak lain adalah
terhentinya operasional beberapa
kilang utama dan kilang penyulingan.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 21
Pudarnya harapan kenaikan suku bunga AS di bulan Juni lalu telah meredam laju penguatan US Dollar. Depresiasi Dollar membuka ruang bagi harga minyak mentah untuk beranjak menjauhi level terendahnya dalam 6 tahun terakhir. Tarik ulur supply-demand masih akan terus menciptakan volatilitas di pasar minyak sampai semester II 2015. Investor juga masih harus mewaspadai beberapa faktor penggerak antara lain krisis hutang Yunani dan kondisi geopolitik di Timur Tengah.
CommodityFocusVidi Yuliansyah | Researcher & Analyst Monex
Permintaan minyak China telah menjadi salah satu pilar yang menopang pemulihan harga minyak, dan tanda-tanda pelemahan ekonomi
jelas dapat berdampak negatif terhadap harga.
FundamentalBelum
Berpihakke Minyak
22 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Di luar itu semua, pelaku pasar juga
harus mencermati setiap perkembangan
dari krisis hutang Yunani dan timing/
waktu kenaikan suku bunga pertama di
AS. Ketidakpastian seputar pengucuran
bailout tahap berikutnya dan masa
depan Yunani di blok 19-negara telah
mendatangkan tekanan jual pada Euro,
mendorong penguatan US Dollar dan
pada gilirannya akan membebani harga
minyak mentah. Sementara setiap data
ekonomi AS yang lebih baik dari estimasi
berpotensi menghidupkan kembali
harapan kenaikan suku bunga tahun ini.
Bagaimanapun juga, lembaga
perminyakan dunia terlihat mulai optimis
dengan outlook permintaan karena harga
sudah lebih murah dan kondisi ekonomi
beberapa negara mulai membaik.
Untuk tahun 2015, International
Energy Agency (IEA) meramalkan
jumlah permintaan minyak mentah
dunia meningkat sebanyak 1,4 juta bph
menjadi 94 juta barel atau 300.000
bph lebih tinggi dibandingkan proyeksi
sebelumnya. Tetapi lembaga yang
berbasis di Paris ini juga memperingatkan
bahwa kenaikan tersebut masih
belum cukup untuk mengimbangi
banjir pasokan minyak di pasar.
Studi Teknikal: Mengacu pada grafik
mingguan, bias cenderung masih bullish
meskipun tetap diperlukan penembusan
konsisten di atas area 64.35 (fibo 61,8%
dari 33.19-114.81) untuk memicu
momentum bullish ke area 69.50
dan 74.00. Pada sisi sebaliknya, area
58.30 masih akan bertindak sebagai
support terdekat. Penetrasi kembali ke
bawah area tersebut seharusnya akan
membawa harga ke zona netral dalam
jangka pendek dengan kemungkinan
menguji area 53.60. Support berikutnya
dapat dijumpai di area 48.05.
Commodity Focus
Grafik Pergerakan Harga Minyak
Sumber: Monex Trader
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | Extra 1
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | Extra 3
Kilas BalikFutures MonthlyEvi Pane | Head of Corporate Promotions
Futures Monthly mulai diterbitkan pertama
kali di Bandung pada tahun 2005 dalam bentuk
news catalog dan hanya dibuat untuk konsumsi
internal Monex. Beberapa konten yang menjadi
materi bacaan utamanya kala itu antara lain
Review Market, Technical Outlook, Program
Internal, Recruitment dan beberapa artikel
penunjang.
Dalam perjalanan selanjutnya di tahun
2008, Futures Monthly berkembang menjadi
bulletin news yang berisi sejumlah artikel seperti
Editor Focus, Commodity Focus, Market Outlook,
dan sudah bisa ditemui di beberapa pick-up
point yang tersebar di Jakarta dan Bandung.
Kemudian pada tahun yang sama lahir pula
icon ‘Mr. FM’ yaitu tokoh komik yang selalu
memberikan edukasi kepada pembacanya.
Bulletin news ini juga sudah bisa menerima
kerjasama pemasangan iklan dari pihak sponsor
serta melakukan wawancara dengan otoritas
berjangka Indonesia dan beberapa tokoh
ekonomi penting lainnya.
Pada tahun 2011, pihak manajemen PT
Monex Investindo Futures ingin mengembangkan
Futures Monthly menjadi sebuah majalah
edukasi dengan artikel yang lebih lengkap dan
halaman promosi yang lebih menarik. Tujuannya
adalah agar majalah ini dapat dinikmati juga
oleh masyarakat luas sehingga mereka bisa
mendapatkan pemahaman yang benar tentang
pasar keuangan dan perdagangan berjangka.
Cover-nya pun ber-transformasi dari waktu
ke waktu, salah satu temanya adalah dengan
menampilkan tokoh ekonomi dan public figure
yang berhasil diwawancarai oleh tim redaksi.
Futures Monthly berkembang menjadi
majalah edukasi yang membahas tentang
produk commodity, stock index, forex dan
CFD. Diterbitkan secara mandiri oleh PT Monex
Investindo Futures, Futures Monthly merupakan
bagian dari value added service untuk nasabah.
Komposisi tim redaksinya juga lengkap, diisi
oleh Direkur Utama Monex sebagai Penasihat
dan Direktur Kepatuhan Monex sebagai
Pemimpin Umum-nya. Kekuatan dari majalah ini
terletak pada kontennya yang membahas secara
spesifik tentang produk investasi berjangka
serta produk derivatif lainnya dari berbagai sisi,
dan diperkaya oleh berbagai referensi. Di setiap
Kilas Balik Majalah Futures Monthly
Edisi-100
News catalog 2005-2008
Mr. FM 2008-2014
Bulletin News 2008-2011
4 Extra | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Kilas Balik Futures Monthly
edisi, Futures Monthly selalu mengangkat tema-
tema menarik dalam artikel Editor Focus, Forex
Market Outlook, Stock Index market Outlook,
Gold Outlook, Coomodity Focus dan CFD
Strategy plus tambahan konten menarik lainnya.
Kontributor yang menulis artikel dalam majalah
ini juga merupakan analis dan pakar keuangan
yang kerap tampil di berbagai media nasional,
baik cetak maupun elektronik.
Saat ini, Futures Monthly sudah dapat
dinikmati secara online melalui digital magazine
melalui berbagai perangkat seperti tablet dan
smartphone. Menurut Pemimpin Redaksinya,
Johannes Ginting, ide pembuatan majalah ini
sebenarnya cukup sederhana. Hingga saat
ini belum ada media di Indonesia yang secara
khusus menerbitkan majalah yang membahas
seputar perdagangan berjangka, lengkap
dengan berita terkini dan analisa pasar secara
reguler setiap bulan. Futures Monthly ingin
menjadi pelopor dalam aktivitas edukasi
perdagangan berjangka kepada masyarakat
luas.
Di edisi yang ke-100 ini, majalah Futures
Monthly menghadirkan nuansa baru dalam
layout dan disain-nya. Semua dipersembahkan
hanya untuk Anda yang selalu setia mengikuti
berita dan analisa terkini di Futures Monthly.
Terima kasih atas perhatian dan apresiasi
seluruh pembaca, semoga Futures Monthly bisa
terus memberikan manfaat bagi pelaku industri
perdagangan berjangka di Indonesia.
Futures Monthly Magazine 2011- sekarang
Mr. FM 2014 - sekarang
E-Magazine launching 2014
22 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Di luar itu semua, pelaku pasar juga
harus mencermati setiap perkembangan
dari krisis hutang Yunani dan timing/
waktu kenaikan suku bunga pertama di
AS. Ketidakpastian seputar pengucuran
bailout tahap berikutnya dan masa
depan Yunani di blok 19-negara telah
mendatangkan tekanan jual pada Euro,
mendorong penguatan US Dollar dan
pada gilirannya akan membebani harga
minyak mentah. Sementara setiap data
ekonomi AS yang lebih baik dari estimasi
berpotensi menghidupkan kembali
harapan kenaikan suku bunga tahun ini.
Bagaimanapun juga, lembaga
perminyakan dunia terlihat mulai optimis
dengan outlook permintaan karena harga
sudah lebih murah dan kondisi ekonomi
beberapa negara mulai membaik.
Untuk tahun 2015, International
Energy Agency (IEA) meramalkan
jumlah permintaan minyak mentah
dunia meningkat sebanyak 1,4 juta bph
menjadi 94 juta barel atau 300.000
bph lebih tinggi dibandingkan proyeksi
sebelumnya. Tetapi lembaga yang
berbasis di Paris ini juga memperingatkan
bahwa kenaikan tersebut masih
belum cukup untuk mengimbangi
banjir pasokan minyak di pasar.
Studi Teknikal: Mengacu pada grafik
mingguan, bias cenderung masih bullish
meskipun tetap diperlukan penembusan
konsisten di atas area 64.35 (fibo 61,8%
dari 33.19-114.81) untuk memicu
momentum bullish ke area 69.50
dan 74.00. Pada sisi sebaliknya, area
58.30 masih akan bertindak sebagai
support terdekat. Penetrasi kembali ke
bawah area tersebut seharusnya akan
membawa harga ke zona netral dalam
jangka pendek dengan kemungkinan
menguji area 53.60. Support berikutnya
dapat dijumpai di area 48.05.
Commodity Focus
Grafik Pergerakan Harga Minyak
Sumber: Monex Trader
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 23
Kombinasi antara tingkat persediaan
yang tinggi dan penguatan nilai tukar
Ringgit Malaysia telah membuat
harga minyak kelapa sawit atau crude
palm oil (CPO) melemah sepanjang
bulan Juni 2015. Meski harga sempat
menguat ke atas RM2100 per ton
metrik, tekanan turun jelas masih
ada untuk jangka panjang. Dari sisi
persediaan, data Malaysian Palm
Oil Board (MPOB) memperlihatkan
bahwa volume stok bulan Juni lalu
merupakan rekor tertinggi sejak bulan
November 2014 yaitu pada angka
2.24 juta ton. Artinya kenaikan ekspor
yang diharapkan terjadi akibat faktor
musiman dalam kenyataannya tidak
mampu mengurangi jumlah persediaan.
Terlihat jelas bahwa trader
komoditas masih melakukan aksi
pancing harga untuk memastikan bahwa
CPO sudah mencapai level tertingginya.
Menurut data cargo surveyor tanggal
10 Juni lalu, telah terjadi kenaikan
tingkat ekspor sekitar 2% untuk
periode 1-10 Juni yakni antara 468.975
ton dan 437.307 ton. Fakta tersebut
memperlihatkan penurunan aksi beli
investor untuk produk minyak sawit.
Berkurangnya volume permintaan,
terutama dari konsumen utama seperti
China dan negara-negara Asia Tenggara,
membuat perilaku pelaku pasar menjadi
berubah. Kalau sebelumnya mereka suka
menumpuk persediaan hingga berbulan-
bulan, maka sekarang para trader lebih
memilih untuk meng-impor komoditi
untuk diproses langsung supaya stok
tidak terlalu melimpah. Cara ini dianggap
ideal untuk solusi jangka pendek karena
bisa menghemat ongkos penyimpanan
dan menghindari penurunan kualitas
produk akibat ditimbun terlalu lama
di gudang. Pola seperti ini pula yang
sebenarnya turut berperan menghambat
kenaikan harga dalam waktu dekat.
Sampai dengan pertengahan tahun, harga jual CPO masih belum mampu meningkat ke level ideal. Alasannya masih sama yaitu volume persediaan dan permintaan yang belum sinkron akibat perlambatan ekonomi di beberapa negara konsumen. Kini pelaku pasar masih menunggu efek positif dari datangnya bulan puasa dan hari raya umat muslim di bulan Juli.
Kemudian saat harga kembali turun hingga ke level yang
dianggap murah, baru mereka mulai melakukan aksi
pembelian fisik.
MultilateralProduct
Ketika Aksi Beli Tertahan
Ariana Nur Akbar | Educator Monex
24 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Di sisi lain, penguatan nilai tukar Ringgit terhadap US Dollar juga ikut mengubah perilaku orang-orang yang terlibat dalam perdagangan CPO. Di saat mata uang Malaysia menguat, para trader asing memastikan bahwa nilai tukarnya terhadap ringgit tidak terlalu tinggi sehingga ada peluang untuk melakukan aksi beli. Semakin dekatnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri juga dipandang sebagai momentum yang pas untuk memborong minyak sawit di pasaran.
Studi teknikal: Harga masih berada dalam kondisi bearish jangka panjang. Namun ada peluang naik. Bollinger Bands belum membentuk tren baru. Bollinger Bands masih bertahan di dekat MA-20 (garis tengah Bollinger Bands). Trend channel menunjukkan harga masih turun, waspada breakout ke atas area Upper Band MA-20. RSI
positif bergerak menuju area 70. Harga bisa bertahan di atas level tersebut dan akan bertahan dalam periode bulanan. Indikator Stochastic, masih membuka peluang penguatan seiring dengan pergerakan 2 garis indikator ke area 80.
Namun demikian, potensi downtrend masih terbuka khususnya jika melihat terbentuknya Lower Low dan Lower High. MACD yang bergerak di bawah area nol (0), kontrak harga CPO kemungkinan masih akan turun lagi ke kisaran support 1797 (Fibo23.6%) hingga ke 1074 (Fibo0%). Sementara jika menguat, maka resistance yang akan dituju adalah 2607 (Fibo50%) hingga ke 2909 (Fibo61.8%).
Studi teknikal: Harga masih berada dalam kondisi bearish jangka panjang. Namun ada peluang naik. Bollinger Bands belum membentuk tren baru.
Bollinger Bands masih bertahan di dekat MA-20 (garis tengah Bollinger Bands). Trend channel menunjukkan harga masih turun, waspada breakout ke atas area Upper Band MA-20. RSI positif bergerak menuju area 70. Harga bisa bertahan di atas level tersebut dan akan bertahan dalam periode bulanan. Indikator Stochastic, masih membuka peluang penguatan seiring dengan pergerakan 2 garis indikator ke area 80.
Namun demikian, potensi downtrend masih terbuka khususnya jika melihat terbentuknya Lower Low dan Lower High. MACD yang bergerak di bawah area nol (0), kontrak harga CPO kemungkinan masih akan turun lagi ke kisaran support 1797 (Fibo23.6%) hingga ke 1074 (Fibo0%). Sementara jika menguat, maka resistance yang akan dituju adalah 2607 (Fibo50%) hingga ke 2909 (Fibo61.8%).
Grafik Pergerakan Harga CPO Bulanan
Sumber: Reuters
Multilateral Product
Kombinasi antara perbaikan
data makroekonomi Amerika Serikat
(AS) dan wacana kenaikan suku
bunga acuan (prediksi pasar bulan
September) berpengaruh positif
terhadap kinerja perbankan AS. Di
masa lalu, saham bank-bank AS sukses
menguat di atas sektor manapun
berkat kenaikan suku bunga acuan.
Kami optimis bank-bank akan kembali
diuntungkang oleh kondisi ekonomi
sekarang karena dua alasan, yaitu:
• Kenaikan jumlah pinjaman bank.
Pemulihan ekonomi berdampak pada
peningkatan jumlah permintaan lredit.
• Kenaikan Net Interest Margins
(NIMs) saat suku bunga acuan
naik. Menariknya, tenor sebagian
besar pinjaman bank berbasis
bunga jangka pendek sehingga
perolehan laba bank sensitif
terhadap akhir kurva yield short-end.
Kinerja Keuangan: Performa bagus akan berlanjut
Sektor perbankan berhasil mencatat
pertumbuhan laba bagus dalam beberapa
bulan belakangan dengan kenaikan
harga saham antara 3-10% dalam 3
bulan terakhir. Tetapi penguatan itu bisa
berlanjut seiring dengan kenaikan suku
bunga dan perbaikan kondisi ekonomi AS.
Saham PilihanWalaupun saham-saham perbankan
akan naik secara merata di awal fase
kenaikan suku bunga AS, ada perbedaan
mendasar terkait kinerja bank-bank regional
dibandingkan bank internasional dan
lembaga multi-keuangan karena risiko dari
sisi regulasi dan persyaratan modal menurun
sehingga bank mampu menghasilkan return
modal dalam bentuk dividen dan buyback.
Saham-saham yang menarik adalah Wells
Fargo & Co dan Citigroup Inc.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 25
CFDStrategyVicky Amarnani | Market Strategist Monex
Bursa saham terus meningkat selama beberapa tahun terakhir di tengah iklim suku bunga rendah. Tidak ada alternatif investasi yang lebih menarik karena obligasi pemerintah tidak menghasilkan bunga yang tinggi sekarang ini.
Mengapa Investasi di Saham Perbankan?
26 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
CFD Strategy
Wells Fargo & Co (Harga Fair = $62.00)
• Wells Fargo & Co (WFC) adalah
perusahaan keuangan yang
layanannya ter-diversifikasi mulai
dari banking, asuransi, investasi,
KPR, leasing, kartu kredit dan
pendanaan konsumen. Bank ini
adalah pengumpul deposito terbesar
di seluruh kota metropolitan AS.
• Model bisnisnya yang relatif
sederhana memberikan keuntungan
tersendiri bagi WFC dibandingkan
perusahaan lain yang mempunyai
bisnis lebih kompleks. WFC tidak perlu
menghabiskan uang banyak untuk
keperluan regulasi dan litigasi (meski
skalanya yang besar bisa menjadi objek
pengawasan regulator dan politisi).
• Bunga pinjaman menjadi
kunci keuntungan bagi WFC.
Perusahaan mempunyai low-
cost core deposits lebih dari $1
triliun yang hanya memakan biaya
9 basis poin di kuartal I berkat
kemampuannya dalam membuat
aturan switching. Wells Fargo
menghasilkan non-interest income
2,4% dari total asetnya di 2014.
• Net Interest margin (NIM) diprediksi
berkisar di rata-rata 3,5% untuk jangka
panjang (lebih tinggi dari NIM saat ini
~3,1%). Kami perkirakan pengenaan
biaya turun ke rata-rata 0,5% dari
pinjaman untuk jangka panjang.
• Dengan estimasi Return on Equity
(R.O.E.) jangka panjang sebesar
15%, maka return dan modal
akan relatif aman. Sampai dengan
31 Maret, rasio common equity
Tier 1 Wells Fargo adalah 10,5%,
atau melampaui targetnya sendiri
di level 10% dan batas yang
ditetapkan pemerintah di 9%.
Citigroup Inc. (Harga Fair = $64.00)• Citigroup (Citi) memiliki jaringan
global yang tidak dimiliki oleh
perusahaan sejenis di industrinya. Di
saat yang sama, bank ini adalah satu
dari 3 bank lintas negara (selain HSBC
dan Standard Chartered). Citigroup
memiliki bisnis yang kompetitif dar
sisi operasional intinya dan switching
costs. Dari total $900 miliar dana yang
disimpan, sekitar seperempatnya
tidak terkena biaya bunga. Kami
melihat skala ke-ekonomian dan
posisinya sebagai bank kredit
konsumen di banyak negara sebagai
kunci keuntungan Citigroup.
• Perusahaan telah mencatat banyak
kemajuan selama lima tahun terakhir
dengan menaikkan jumlah modal,
mengurangi aset dan merampingkan
jajaran direksi dan manajemennya.
• Valuasi sahamnya sebesar 0.8x price
to book ratio (p/b) cukup atraktif
dengan ROE diperkirakan dalam tren
peningkatan dari waktu ke waktu.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 27
CFD Strategy
Saham
Wells Fargo & Co
Citigroup Inc
Kapitalisasi Pasar
$293 miliar
$171 miliar
Harga Fair
$62.00
$64.00
Return on Equity (R.O.E)
12.5%
13.1%
Harga Terakhir24/06/2015
$57.53
$56.66
Saham Pilihan
Citi relatif memiliki sensitivitas aset yang tinggi, artinya
labanya akan ikut terkerek naik seiring dengan kenaikan
suku bunga (suku bunga tinggi = laba tinggi).
Gil Blake memiliki perusahaan investasi
bernama Twenty Plus, yang dipersepsikan
oleh investor sebagai ‘return minimal 20%’.
Nama itu terasa tepat karena selama 20 tahun
perjalanan karirnya, Blake mampu menghasilkan
bunga investasi rata-rata sebesar 45% per
tahun. Twenty Plus sendiri memang tidak
pernah mencetak return di bawah 20%, dan
bahkan di tahun terburuknya perusahaan itu
masih mampu membukukan imbal hasil 24%.
Sebelum masuk ke dunia trading, Gil Blake
menjalani karir yang panjang di banyak bidang.
Setelah lulus sekolah, ia menjadi anggota
angkatan laut selama tiga tahun. Kemudian
Blake melanjutkan pendidikan di Wharton
Business School, dan berhasil lulus dengan nilai
tinggi. Karir profesionalnya dimulai dari level staf
akuntan sebelum sukses menduduki kursi chief
financial officer di sebuah perusahaan. Selama
bekerja, Blake tidak pernah menyimpan minat
untuk ikut trading. Ia hanya investor biasa yang
masih percaya akan teori random walk, membeli
saham dan memegangnya untuk jangka panjang.
Gil Blake mulai tertarik dengan dunia
trading setelah ia mengunjungi kantor temannya
dan mendapat presentasi soal pergerakan pasar
yang tidak acak. Ia kemudian meneliti sendiri
dan menemukan bahwa memang terdapat
perilaku tidak acak di pasar yang bisa membuka
peluang untuk meraup keuntungan besar.
Random walk adalah teori di pasar modal
yang mengatakan bahwa harga saham di masa
lampau dan arah harga secara keseluruhan tidak
bisa dipakai sebagai alat untuk memprediksi
pergerakan saham di masa depan karena harga
bergerak secara acak (random). Peluang harga
untuk naik sama dengan peluangnya untuk
turun walaupun dalam jangka panjang, harga
saham selalu punya kecenderungan untuk
meningkat. Teori ini jauh berbeda dengan
metode market timing yang diterapkan oleh
Blake dalam berinvestasi. Blake menggunakan
model teknikal murni untuk menghasilkan
sinyal yang optimal dalam strategi investasinya.
Periode penahanan posisinya relatif singkat,
berkisar antara satu sampai empat hari
28 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
FamousPerson
Gil Blake adalah spekulan dan manajer reksadana yang mempelopori strategi investasi ‘market timing’ pada tahun 1980. Market timing merupakan metode investasi uang mengacu pada pengulangan pola-pola harga. Ia sangat menyukai mutual funds karena lebih mudah diprediksi ketimbang jika menanamkan modal di di salah satu saham perusahaan saja.
Meskipun lebih banyak melakukan investasi di produk reksa dana,
beberapa gaya trading Blake bisa diaplikasikan dalam dunia futures.
Putu Agus Pransuamitra | Researcher & Analyst Monex
Antara Pola Harga dan Profit yang Konsisten
Terdapat lima dasar yang harus dimiliki
jika ingin jadi trader sukses versi Blake.
Pertama, fokus pada sistem trading, strategi
dan jangka waktu yang cocok dengan
kepribadian. Kedua, identifikasi perilaku
harga yang tidak acak (non-random). Ketiga,
pastikan hasil identifikasi tadi benar-benar
valid secara statistik. Keempat, siapkan
aturan trading. Kelima, ikuti aturan tersebut
secara independen dan penuh kedisiplinan.
Setiap trader harus mempunyai sistem
sendiri kalau ingin sukses, sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing. Cara ini
lebih berpotensi membawa kesuksesan
dibandingkan memakai sistem orang lain.
Tetapi tidak ada salahnya menggunakan
sistem orang lain asalkan sesuai dengan gaya
trading-nya. Menurut Blake, banyak trader
mengalami kegagalan karena beberapa
faktor mendasar. Selain tidak memiliki sistem
yang baik, sebagian besar dari mereka juga
kerap tidak mengikuti sistem dan strateginya.
Baginya, tekanan dunia trading terlampau
besar bagi manusia yang mentalnya lemah.
Gil Blake adalah trader yang sangat setia
mematuhi sistem dan aturan trading yang
dibuatnya. Ia percaya bahwa sekali saja aturan
dilanggar, maka dirinya akan mudah tergoda
untuk melanggar aturan-aturan lain di masa
depan. Disiplin memang sangat diperlukan
sejak pertama kali melakukan trading. Namun
begitu, ia menganggap wajar jika ada trader
yang meragukan sistemnya sendiri karena
tidak berkerja baik dalam kondisi tertentu.
Ketika mengalami itu, ia melakukan penelitian
kembali dan mengubah aturan dalam sistem
jika memang diperlukan. Investor spesialis
reksadana ini percaya jika kesempatan berubah,
maka strategi juga harus berubah tetapi
manusia dan faktor psikologisnya tidak akan
berubah. Jika suatu sistem tidak bekerja dengan
baik, maka sistem lain pasti akan bekerja.
Ketika mengambil posisi, Blake
selalu membayangkan skenario terburuk.
Dengan begitu, ia tidak akan kebingungan
dalam mengambil langkah selanjutnya jika
kondisi benar-benar memburuk. Selain itu,
Blake mengatakan perlunya perpaduan
antara pemikiran artistik dan ilmiah. Sisi
artistik dibutuhkan untuk membayangkan,
menemukan dan menciptakan sistem
trading. Sementara sisi ilmiah diperlukan
untuk menerjemahkan ide, menjadikannya
sebagai aturan trading dan mengeksekusinya.
Blake sangat percaya diri dengan kinerja
investasinya yang konsisten. Ia berani memberi
jaminan uang kembali 25% jika nasabahnya
mengalami kerugian, dan pengembalian 100%
untuk nasabah baru jika mengalami kerugian
dalam 12 bulan pertama. Sementara jika mereka
untung, Blake akan menarik biaya sebesar 25%
dari total profit per orang. Tidak heran jika ia
didapuk sebagai salah satu trader paling sukses
di eranya.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 29
Trading Strategy
Apabila kita melihat grafik
pergerakan Rupiah terhadap Dollar
AS, jelas bahwa tren pelemahan masih
membayangi nilai tukar valuta Indonesia.
Keinginan Fed untuk menaikkan
tingkat suku bunga acuannya tahun
ini masih menjadi faktor utama pemicu
pelemahan. Melemahnya kurs akibat
kebijakan Fed tidak hanya dialami oleh
Rupiah tetapi juga mata uang emerging
markets dan negara maju lainnya.
Fed sebenarnya sudah melihat efek
buruk dari pemberlakuan suku bunga
rendah terhadap ekonomi domestik.
Tingkat suku bunga acuan yang rendah
ini bisa menimbulkan masalah berupa
gelembung harga (bubble), yang bila
meletus akan menimbulkan goncangan
ekonomi dalam negeri seperti pernah
terjadi di pasar perumahan beberapa
tahun lalu. Itulah mengapa Fed
masih menjaga harapan terjadinya
kenaikan suku bunga acuan di 2015.
Namun selain memberi sinyal
kenaikan suku bunga, Fed di sisi
lain juga melontarkan isyarat bahwa
kebijakan itu tidak akan diambil secara
terburu-buru. Pelaku pasar membaca
wacana perubahan suku bunga
baru diimplementasikan pada bulan
September atau Desember dengan
frekuensi kenaikan hanya satu kali di
2015. Petunjuk yang diberikan oleh
Fed pasca rapat moneter bulan Juni
ini mampu membantu penguatan
Rupiah terhadap Dollar AS, meskipun
hanya akan bersifat sementara.
Hal inilah yang belum terjadi sekarang.
Laporan indeks harga konsumen bulan
Mei menunjukkan tingkat inflasi year on
year naik menjadi 7,15%, lebih tinggi dari
bulan sebelumnya yang sebesar 6,79%.
Inflasi meningkat dari bulan ke bulan
sejak Februari 2015, dan laju kenaikan
yang terlampau cepat bisa mengganggu
pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang
sangat bertumpu pada sektor konsumsi.
Tingkat inflasi yang tinggi bisa menggerus
daya beli masyarakat Indonesia.
Data Perdagangan Indonesia juga
mengalami penurunan di bulan Mei
meskipun surplus meningkat. Nilai ekspor
Indonesia turun 4,11% dari US$13,103
miliar menjadi US$12,564 miliar.
Sementara nilai impor Indonesia turun
8,05% dibandingkan bulan sebelumnya.
Di bulan Mei, impor Indonesia tercatat
sebesar US$11,609 miliar atau
lebih rendah dibandingkan impor
bulan April yang sebesar US$12,626
miliar. Penurunan ekspor impor ini
mengindikasikan adanya penurunan
aktivitas ekonomi di dalam negeri.
30 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Rupiah Mendapat Bantuan (Sementara) dari FedPelemahan Rupiah terhadap Dollar AS telah melampaui titik terlemah tahun 2008 di posisi 13145. Kurs mata uang Indonesia bahkan sempat mencapai level 13400 per Dollar AS bulan lalu. Pelemahan terjadi karena faktor internal dan eksternal yaitu bayang-bayang kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat dan data-data ekonomi Indonesia yang kurang bagus.
Penguatan Rupiah terhadap Dollar AS untuk jangka panjang harus didukung oleh faktor yang lebih
fundamental yaitu data-data ekonomi Indonesia yang impresif.
HighlightIndonesia Ariston Tjendra | Head of Research & Analysis Monex
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 31
Selain faktor eksternal dari AS,
kekhawatiran adanya guncangan
ekonomi dunia akibat krisis Yunani juga
menjadi variabel yang menekan nilai tukar
Rupiah. Hal ini dimungkinkan karena
Rupiah diasosiasikan sebagai instrumen
berisiko yang dimiliki oleh negara kategori
emerging market. Bukan hanya persoalan
Yunani saja, masalah lainnya yang memicu
kekhawatiran pasar akan mendorong
pelemahan Rupiah. Pelarian ‘hot money’
ke luar negeri untuk mencari aset yang
lebih aman di tengah ketidakpastian
mendorong pelemahan Rupiah.
Secara umum, Rupiah masih belum
memberi sinyal pemulihan terhadap Dollar
AS. Pelaku pasar masih harus mewaspadai
kemungkinan Rupiah melemah kembali
ke area 13400 atau bahkan melebihi
level tersebut. Potensi penguatan Rupiah
hanya akan mencapai area 13180-13000.
Grafik Pergerakan Harga Mingguan USD/IDR
Highlight Indonesia
Sumber: Monex Trader
32 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
TradingStrategy
Strategi Trading Sederhana Menggunakan Williams %R
Dalam Oscillator, terdapat beberapa indikator teknikal yang bisa digunakan untuk mengukur level overbought dan oversold pada harga, salah satunya adalah Williams’ Percent Range (%R). Larry Williams mengembangkan indikator ini untuk membandingkan harga penitipan pasar terhadap kisaran high dan low selama beberapa periode waktu, biasanya 14 hari. Jika digunakan secara tepat, Williams’ %R mampu memberikan sinyal yang akurat secara lebih dini.
Williams %R dipakai untuk menentukan
level masuk dan keluar. Sama seperti Stochastic
Oscillator, indikator ini mampu mengukur
validitas harga misalnya apakah telah naik
mencapai level overbought atau justru turun
terlalu banyak hingga oversold. Perbedaannya
dengan Stochastic adalah Williams %R diukur
secara terbalik, dengan level pembacaan
antara nol (0) hingga minus (-) 100. Pada
umumnya, minus tidak dibaca sehingga
pembacaan Williams %R adalah overbought
bila indikator berada di antara 0 dan 20%,
dan oversold bila indikator berada di antara
80 dan 100%. Williams %R juga hanya
menggunakan 1 garis indikator, berbeda dengan
Stochastic yang memiliki 2 garis indikator.
Sama seperti hampir semua Oscillator,
penempatan posisi hanya disarankan kalau
indikator terkonfirmasi berbalik arah. Saat
harga berada di level oversold, posisi buy
(beli) diambil jika indikator telah ditutup di
atas -80%. Sebaliknya ketika harga berada
pada level overbought, posisi sell (jual) diambil
bila indikator telah ditutup di bawah -20%.
Seringkali indikator ini membentuk peak,
kemudian turun ke bawah beberapa periode
lebih dahulu dibandingkan pelemahan harga
yang sebenarnya dan begitu pula sebaliknya.
Area Overbought dan Oversold Indikator Williams %R
Sumber: Monex trader MT4
Fenomena yang menarik dari indikator Williams %R
adalah kemampuannya untuk mengantisipasi reversal harga.
Andian Widjaya | Research & Analyst Monex Thamrin
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 33
Trading Strategy
Formula Williams %R
%R = (HIGH(i-n)-CLOSE)/(HIGH(i-n)-LOW(i-n))*100
Dengan:
CLOSE — harga penutupan hari ini;
HIGH(i-n) — nilai tertinggi dari (n) periode;
LOW(i-n) — nilai terendah dari (n)periode.
Trading dengan Williams %R
Prinsip pemanfaatan sinyal trading Williams
%R mirip dengan indikator Commodity Channel
Index (CCI), yaitu ambil posisi buy bila %R naik
ke atas -20% dan keluar bila %R kembali ke
bawah overbought. Sebaliknya lakukan sell bila
%R turun ke bawah -80% dan keluar saat %R
kembali ke atas oversold. Mengingat strategi
ini lebih berisiko, maka diperlukan indikator
tambahan untuk menyaring sinyal-sinyal masuk,
yaitu Exponential Moving Average 14 (EMA14).
Apabila sinyal buy terbentuk saat harga di
atas EMA14, indikasi beli cukup kuat. Namun
jika harga masih di bawah EMA14 dan sinyal
buy sudah terbentuk, maka sebaiknya tunggu
konfirmasi harga bergerak ke atas terlebih dahulu.
Apabila sinyal sell terbentuk saat harga
bergerak di bawah EMA14, indikasi jual cukup
kuat. Namun jika harga masih di atas EMA14
dan sinyal sell sudah terbentuk, maka sebaiknya
tunggu konfirmasi harga bergerak ke bawah
terlebih dahulu. Strategi lain yang bisa diterapkan
adalah untuk mencari indikasi divergence
pada harga dan indikator Williams %R.
Dengan menguasai pola Williams %R dan
pergerakan pasar, maka strategi trading anda
akan lebih bervariasi dengan potensi risiko
yang lebih minim. Sangat disarankan untuk
membiasakan diri untuk menganalisa indikator
baru berdasarkan periode harian. Kemudian
timeframe-nya bisa diturunkan secara bertahap
sampai 15 menit apabila dirasa sudah benar-
benar menguasai metodenya.
Bearish Divergence dengan Williams %R
Sumber: Monex trader MT4
Dalam memanfaatkan strategi momentum
jangka pendek, anda bisa menggunakan 3
indikator yang terdapat dalam Monex Trader yaitu:
1. Exponential Moving Average periode 20 (EMA20)
2. Simple Moving Average periode 100 (SMA100)
3. Moving average convergence divergence (MACD) – default setting.
Garis EMA20 untuk membaca pergerakan
dari momentum grafik yang baru terjadi.
Sedangkan garis SMA100 digunakan untuk
memastikan anda hanya membuka posisi
yang sejalan dengan arah tren. Adapun
MACD digunakan untuk mengukur kekuatan
momentum serta menyaring sinyal yang salah
Dalam penggunaan strategi momentum
jangka pendek, silakan ikuti petunjuk di bawah ini:
Buka Posisi Buy/Beli• Gunakan timeframe M5.
• Tentukan pasangan mata uang yang
bergerak di bawah EMA20 dan SMA100.
• Tunggu hingga harga memotong kedua
indikator MA tersebut sebanyak 15 pip
dan pastikan MACD sudah berada pada
level positif, tidak lebih dari 5 batang.
• Tempatkan stop loss pada harga terendah
dari batang yang memotong kedua MA.
Buka Posisi Sell/Jual• Gunakan timeframe M5.
• Tentukan pasangan mata uang yang
bergerak di atas EMA20 dan SMA100.
• Tunggu hingga harga memotong kedua
indikator MA tersebut sebanyak 15 pip
dan pastikan MACD sudah berada di
level negatif tidak lebih dari 5 batang.
• Tempatkan stop loss pada harga tertinggi
dari batang yang memotong kedua MA.
34 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
TradingStrategy
Strategi Momentum Jangka Pendek
Strategi momentum jangka pendek cocok bagi mereka yang suka mengincar profit kecil dalam frekuensi yang sering. Sebagian trader memang lebih memilih untuk menghasilkan 10 pip sebanyak 10 kali sehari ketimbang mendapatkan 100 pip dari satu kali transaksi disertai floating loss terlebih dahulu. Di sisi lain, menahan posisi dengan tidak terlalu lama juga memperkecil risiko kerugian.
Prinsip dasarnya, andamelakukan buka posisi
buy/sell ketika momentum berada di pihak anda.
Kuswanto | Researcher & Educator Monex RHW
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 35
Prinsip ini juga dapat digunakan oleh
trader yang berorientasi jangka panjang untuk
menentukan titik buka posisi yang bagus.
Dan dengan strategi momentum jangka
pendek ini, frekuensi trading yang sedikit
akan berimbas pada sedikitnya potensi profit
yang akan didapat. Strategi ini menuntut
trader untuk bertransaksi lebih sering untuk
mendapatkan profit yang lebih maksimal.
Selamat mencoba!
Trading Strategy
Strategi Momentum Jangka Pendek
Sumber: Monex trader MT4
36 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Double Bottom/Top Pola pertama dalam pembahasan ini
umumnya terjadi pada saat downtrend (gambar
1) di mana harga biasanya selalu berhasil
membentuk titik terendah baru yang signifikan
meski sebelumnya sempat naik. Keberhasilan
membentuk lower low ini merupakan ciri
khas dari downtrend. Namun terkadang pada
saat trend mengalami masalah, harga gagal
membentuk lower low yang signifikan (tidak
jauh berbeda) atau bahkan hanya membentuk
low yang persis sama dengan low sebelumnya.
Pada saat seperti inilah seringkali muncul pola
double bottom, yang menyerupai huruf ‘w’.
Pola ini biasanya berdampak bullish reversal
setidaknya untuk jangka pendek, dan dalam
banyak kasus menjadi pemicu perubahan trend.
• Identifikasi: pola ini lebih mudah dikenali
dengan cara menempatkan label abc
pada pergerakan yang membentuknya, di
mana ‘a’ sebagai harga terendah pertama
yang terbentuk kemudian disisipi dengan
gerakan harga yang menguat (swing high)
membentuk titik ‘b’, dan kembali turun
membentuk ‘c’ sebagai titik terendah ke-
dua sekaligus pelengkap formasi double
bottom.
• Entry level: ketika harga telah bergerak ke
atas dan berbalik (konfirmasi paling sedikit
2 bar ditutup ke atas), tempatkan posisi beli
sedikit di atas level tertinggi ‘b’ ditandai
dengan poin ‘x’.
• Penentuan stop loss: stop loss ditempatkan
pada titik yang paling rendah di antara 3 bar
sebelum terjadinya breakout (titik mana saja
terendah di antara 3 bar). Pada gambar di
atas dan di bawah ditandai dengan ‘y’.
• Target profit: ditentukan dengan cara
mengukur panjang pergerakan minimal
antara titik ‘a’ dan ‘b’ dengan ‘b’ dan ‘c’.
Misalnya selisih jarak antara titik ‘ab’ adalah
$10 sementara ‘bc’ sebesar $9, maka target
ditempatkan dengan cara menambahkan
$9 pada harga entry (x), yang pada gambar
ditandai dengan point ‘y’.
Sebaliknya, masalah pada uptrend yang
berlangsung kadang dapat diidentifikasi
dengan formasi double top, yang dapat memicu
berbaliknya harga untuk jangka pendek atau
bahkan jangka panjang. Double top terjadi ketika
harga membentuk dua level tertinggi yang relatif
sama, namun sebelumnya telah disisipi oleh
sebuah penurunan yang signifikan (swing high).
Sehingga jika diamati, pola ini mirip dengan
huruf ‘M’, dan memiliki efek bearish reversal.
Pola ABCD
Pola ini memiliki banyak nama karena
diadopsi oleh analis-analis teknikal dalam strategi
dan teori mereka. Jika diperhatikan, pola ini memiliki
kemiripan dengan pola double bottom sebelumnya.
Perbedaannya terletak pada titik rendah ‘c’ di ABCD
bullish yang lebih tinggi secara visual dibanding titik
titik ‘a’. Sementara titik ‘d’ tidak lain adalah level
tinggi yang berhasil dibentuk setelah terjadinya
breakout, atau sekedar proses pemberian label pada
pergerakannya saja. Cara mengidentifikasikannya
pun tidak berbeda, termasuk teknik penempatan
stop loss dan penentuan level target profit.
InvestmentClinic
Pattern Trading
Iswardi Lingga | Senior Educator Monex
Pergerakan harga yang bergelombang naik, turun dan terkadang sideway membentuk pola tertentu merupakan cerminan perilaku pasar dan kekuatannya masing-masing. Pola-pola tersebut dapat dikenali karena terjadi berulang-ulang dan kerap menciptakan efek yang sama terhadap pergerakan harga selanjutnya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyusun strategi trading. Artikel ini akan membahas beberapa pola harga yang populer untuk dijadikan panduan dalam mengenali, menentukan level dan merespon kegagalan breakout harga maupun transaksi.
Gbr 1 dan 2. Double Bottom Double Top dalam grafik Emas TF 1 jam
Satu hal yang penting untuk diperhatikan
dalam penggunaan pola ABCD ini adalah
rasio kegagalannya yang tinggi pada
saat trend mengalami konsolidasi atau
sideway. Sehingga untuk meningkatkan
kinerjanya, identifikasi sebaiknya dilakukan
hanya pada saat uptrend dan downtrend.
Head and shoulder• Identifikasi: seperti pada pembahasan sebelumnya,
untuk mengenali pola ini kita dapat menempelkan
label ‘shs’ (shoulder-head-shoulder) pada setiap
puncak atau dasar harga pembentukan pola.
Untuk lebih jelasnya, pembaca dapat melihat pola
ini membentuk tiga dasar harga pada gambar
4. Dan supaya memudahkan pengenalan titik
pentingnya, label abcde dapat diterapkan pada 5
titik penting identifikasi seperti pada gambar.
• Entry: ketika harga berhasil ditutup di atas neckline
(garis bd pada gambar 1), anda dapat menunggu
harga kembali ke area line dan menempatkan
posisi buy. Atau jika memungkinkan, tempatkan
buy limit di area line bd.
• Stop loss: tempatkan stop loss beberapa Dollar
di bawah harga terendah (low) bar/candle yang
melakukan breakout.
• Target profit: target maksimum dari pergerakan
ini sama besarnya dengan selisih harga antara
neckline bd ke titik c, yang diukur dari level breakout
ke atas. Sementara target minimum memiliki
besaran yang sama antara titik d ke garis ae. Jika
anda mengambil target maksimum, jangan lupa
menempatkan stoploss pada level target minimum
untuk menjaga keuntungan anda.
Pattern lain Di situs internet, terdapat banyak sekali
pattern lain yang dapat ditemukan. Anda
harus memahami pentingnya menempatkan
titik awal identifikasi pola, kemudian diikuti
dengan penentuan level entry dan exit.
Langkah selanjutnya adalah memahami
potensi kegagalan setiap pattern dan berusaha
menerapkan antisipasi yang diperlukan.
Failure
Posisi sell sangat mungkin terkena stop sebelum
harga sempat mencapai target maksimum. Namun
demikian, harga umumnya mampu mencapai target
minimum dari setiap pola sehingga sebaiknya fokus
pengelolaan posisi dialihkan pada bagaimana sebisa
mungkin likuidasi dilakukan dalam keadaan positif.
Jika kembali ke gambar 4, anda dapat melihat
bahwa target minimum sebenarnya sudah tercapai
saat penulisan artikel ini. Pada gambar 5, pola
bearish head and shoulder terjadi dan hanya mampu
mencapai target minimum sebelum akhirnya kembali
menguat melampaui level stop. Jika pada kesempatan
tersebut (di level target minimum) likuidasi belum
sempat dilakukan, maka sebaiknya pola lain yang
menunjukkan lemahnya breakout yang terjadi, dapat
dijadikan sinyal untuk melikuidasi posisi.
Pada gambar 5 potensi kegagalan breakout
untuk mencapai target maksimum diperlihatkan
oleh candle ke-3 yang berhasil ditutup di bagian atas
padahal sebelumnya sempat melanjutkan penurunan
lebih dalam. Pemegang posisi sell memiliki banyak
kesempatan untuk melikuidasinya sebelum berakhir
dengan kerugian.
Dan hal lain yang perlu dipertimbangkan ketika
mengambil posisi sell pada saat breakout pola head and
shoulder (timeframe 1 jam) adalah potensi terjadinya
pertentangan arah harga. Mengingat pola yang sama
dengan efek yang berlawanan telah terjadi sebelumnya
pada bingkai waktu daily (bandingkan gambar 4 dan 5).
Langkah-langkah tersebut sebenarnya telah
dipermudah melalui penggunaan autochartist yang
sudah terdapat pada platform Monex Trader . Kirimkan
tanggapan anda ke [email protected].
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 37
Investment Clinic
Kegagalan pola (pattern) harga yang banyak dikeluhkan
sebenarnya masih dapat dihindari jika target keuntungan
tidak harus dipaksakan mencapai level maksimum.
Gbr 3. Pola ABCD Emas TF 1 jam
Gbr 4. Pola H&S saat downtrend TF Daily
Gbr 5. Pola H&S saat uptrend, TF Hourly
38 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Meski sektor industrinya kurang
menjanjikan, Yunani punya potensi
untuk dijadikan lokasi investasi asing.
Sayangnya krisis yang melanda
selama beberapa tahun terakhir
telah menurunkan kepercayaan
pemodal dan memperparah kondisi
ekonomi domestik. Bahkan jika gagal
ditangani sesegera mungkin, negara
ini terancam bangkrut atau default.
Melalui pemberitaan di media,
masyarakat dunia mengetahui kalau
perekonomian Yunani sedang lumpuh.
Aksi demonstrasi dan mogok kerja
berbagai elemen masyarakat makin sering
dilakukan karena tingkat kesejahteraan
warga terus menurun. Bukan hanya
kaum buruh, pegawai negeri sipil juga
mengungkapkan perlawanannya kepada
aparat negara. Suara mereka sama yaitu
menentang kebijakan tidak populer
pemerintah, antara lain penundaan
gaji untuk pegawai negeri, kenaikan
beberapa komponen pajak, penundaan
dana pensiun dan pemangkasan
anggaran militer sebagai upaya untuk
meningkatkan cadangan devisa nasional.
FundamentalAnalysis Azhar Fauzi Noor | Researcher & Educator Monex Medan
YUNANI, OH YUNANI!
Yunani memang hanya sebuah negara kecil yang menyumbang 2,6% dari keseluruhan produk domestik bruto (GDP) zona Euro. Namun krisis hutang yang dialaminya turut mempengaruhi stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan regional Eropa. Hal ini terjadi karena sebagai salah satu pengguna mata uang tunggal, krisis Yunani rentan memicu efek domino ke negara anggota Euro lainnya.
Yunani bukanlah negara besar
seperti Jerman atau Prancis, dan juga
bukan negara dengan sistem birokrasi
yang mapan semacam Inggris dan
Belanda. Sebaliknya, Yunani adalah
salah satu negara dengan Corruption
Perceptions Index di peringkat 69 dunia
atau masuk dalam kategori korupsi yang
buruk. Budaya korupsi diklaim sebagai
alasan utama yang menjerumuskan
negara ini ke dalam krisis. Semua orang
tahu bahwa korupsi adalah masalah
besar, tetapi karena sudah terjadi
dalam berbagai aspek kehidupan maka
pemerintah sulit untuk memeranginya.
Padahal tanpa adanya korupsi
pun, Yunani sudah punya masalah
pembengkakan defisit di sektor
perdagangan. Neraca perdagangannya
sangat negatif karena impor sebesar $60
miliar gagal diimbangi oleh kinerja ekspor
yang nilainya hanya mencapai $1,9 miliar.
Defisit yang tinggi ini akan semakin
menggerogoti cadangan devisa nasional.
Di balik kesuksesannya, biaya
Olimpiade tahun 2004 ternyata jauh
lebih mahal dibandingkan kemampuan
finansial negara itu. Segala kecanggihan
yang diperlihatkan sejak acara
pembukaan hingga pesta penutupan
adalah salah satu biang krisis hutang
Yunani.
Efek Domino Krisis YunaniKrisis Yunani cukup mirip dengan
masalah yang pernah melanda Eropa di
tahun 1931. Kala itu krisis bermuara di
negara Austria, salah satu bagian paling
lemah dalam struktur ekonomi politik
Eropa. Kemudian efeknya meluas ke
negara yang lebih besar seperti Jerman,
Inggris dan akhirnya mengganas ke
seluruh dunia. Bayang-bayang itulah
yang sekarang menghantui pemangku
kebijakan di benua biru. Kondisi
Yunani sekarang adalah ibarat Austria
jilid II, yang apabila tidak ditangani
secara cepat maka penyebarannya bisa
meluas ke Italia, Spanyol atau Portugal.
Yunani belum bisa lepas dari
beban hutang yang besar meskipun
mendapatkan dana bailout. Ke depannya,
Yunani bisa kembali menghadapi periode
kesulitan pembayaran hutang dan
memerlukan bantuan Uni Eropa lagi. Dan
Uni Eropa kemungkinan akan kembali
membantu Yunani karena menyadari
betapa pentingnya menjaga keutuhan
Uni Eropa. Membiarkan Yunani terdepak
belumlah suatu opsi yang dapat diterima
oleh semua pihak.
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 39
Fundamental Analysis
Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa hutang Yunani telah mencapai 300
miliar Euro akibat beban ongkos pelaksanaan olimpiade 2004.
40 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000
Contoh transaksi Seorang nasabah membeli Crude Oil (CLS10) sebanyak 5 lot di harga 57.22/251. Jika Crude Oil (CLSC) naik ke harga 61.00/03 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi:
P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (61.00 – 57.25) x 1,000 barrel x 5 lot = US$ 18,750Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp.187.500.000
2. Jika ternyata Crude Oil (CLS10) turun atau melemah dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 56.30
Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (56.30 – 57.25) x 1,000 barrel x 5 lot = - (US$ 4,750) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 47.500.000
*Perhitungan di atas tidak termasuk komisi.
Product Crude Oil – CLS10 Specification
Contract Size 1,000 barrel
Minimum Fluctuation 0.01 poin
MARGINS
Necessary Margin US$2,000 / Lot
Spread Rata – Rata 0.03 pips
Trading Hours 05.00 WIB – 04.15 WIB (Summer), Terdapat masa rehat transaksi antara jam 04.15 WIB s/d jam 05.00 WIB (summer)Winter + 1 jam
TradingFact
www.mifx.com July 2015 Futures Monthly | 41
18 Juni 2015/TetapPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 18 November 2014
18 Juni 2015/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 75 basis poin pada 16 Desember 2008
3 Juni 2015/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 10 basis poin pada 4 September 2014
4 Juni 2015/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada5 Maret 2009
18 Juni 2015/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada 19 Maret 2015
2 Juni 2015/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada5 Mei 2015
19 Juni 2015/Tetap Perubahan terakhir:
pemangkasan 20 basis poin pada 19 Desember 2008
27 Mei 2015/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada 21 Januari 2015
11 Juni 2015/BerubahPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada11 Juni 2015
14 Juli 2015
30 Juli 2015
16 Juli 2015
9 Juli 2015
17 September 2015
7 Juli 2015
23 Juli 2015
15 Juli 2015
23 Juli 2015
HSBC Global Research memprediksi Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga acuan, dan justru akan memangkasnya sebanyak 25 basis poin di kuartal II 2015.
Dalam rapat terakhir Federal Open Market Committee 18 Juni 2015, terindikasi bahwa wacana kenaikan suku bunga baru akan dibahas bulan September mendatang. Pejabat bank sentral mempertahankan proyeksi kenaikan suku bunga ke level 0,625% di tahun 2015.
ECB masih fokus mengejar target inflasi 2%. Program pembelian aset masih akan diteruskan hingga September 2016 dan suku bunga belum akan mengalami perubahan.
Hasil MPC Official Bank Rate votes terakhir masih menunjukan selisih suara 0-0-9. Artinya, sebagian besar pemangku kebijakan masih menginginkan tingkat suku bunga di levelnya saat ini.
Langkah intervensi masih akan dilakukan oleh bank sentral untuk melemahkan nilai tukar Franc. Kebijakan ini diperlukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang sekarang berkisar di level 1% sampai dengan akhir tahun 2015.
Peluang penurunan suku bunga terbuka karena harga komoditas masih rendah dan perekonomian negara mitra dagang utama, seperti China, masih lesu.
BOJ masih belum mau mengubah komponen kebijakan moneternya yaitu jumlah monetary base sebesar 80 triliun Yen dan penetapan target inflasi di level 2% untuk tahun 2015.
Untuk saat ini, inflasi bukan menjadi fokus utama dalam kebijakan suku bunga. Isu terpenting sekarang adalah penurunan harga minyak dunia. Kisaran suku bunga acuan diprediksi masih tetap sama dalam beberapa bulan ke depan.
Masih terbuka ruang untuk pemangkasan suku bunga susulan di bulan Juli 2015. Selain karena faktor fundamental, komentar pejabat tinggi bank sentral juga mengarah pada prediksi tersebut.
BI Rate 7.50%
Federal Reserve (The Fed)0%-0,25%
European Central Bank (ECB) 0,05%
Bank of England (BOE)0,50%
Swiss National Bank (SNB) -0,75%
Reserve Bank of Australia (RBA) 2,00%
Bank of Japan (BOJ)0,10%
Bank of Canada (BOC)0,75%%
Reserve Bank of New Zealand 3,25 %
Central Bank Interest Rate OutlookDwi Aviono Pamudji
| Senior Researcher & Educator Monex Bandung
42 | Futures Monthly July 2015 www.mifx.com
DATE TIME (WIB) CURRENCY ECONOMIC DATA PREVIOUS
Kalender Ekonomi mingguan bisa dilihat di http://www.monexnews.com/calendar/homeCalendar.htm
01 8:00 CNY Manufacturing PMI 50.2 8:30 AUD Building Approvals m/m -4.4% 8:45 CNY HSBC Final Manufacturing PMI 49.2 15:30 GBP Manufacturing PMI 52.0 19:15 USD ADP Non-Farm Employment Change 201K 21:00 USD ISM Manufacturing PMI 52.8 21:30 USD Crude Oil Inventories N/A02 19:30 USD Non-Farm Payrolls 280K Jobless Claims N/A Unemployment Rate 5.5%03 8:30 AUD Retail Sales m/m 0.0% Trade Balance -3.89B 15:30 GBP Services PMI 56.5 21:00 USD ISM Non-Manufacturing PMI 55.706 13:00 EUR German Factory Orders m/m 1.4%07 11:30 AUD Cash Rate 2.00% 15:30 GBP Construction PMI 55.9 Manufacturing Production m/m -0.4% 19:30 USD Trade Balance -40.9B08 19:30 CAD Building Permits m/m 11.6% 21:30 USD Crude Oil Inventories N/A09 1:00 USD FOMC Meeting Minutes N/A 8:30 AUD Employment Change 42.0K CNY CPI y/y 1.2% 18:00 GBP Official Bank Rate 0.50% 19:30 USD Jobless Claims N/A10 19:30 CAD Employment Change 58.9K13 15:30 GBP BOE Credit Conditions Survey N/A14 15:30 GBP CPI y/y N/A 16:00 EUR German ZEW Economic Sentiment N/A 19:30 USD Core Retail Sales m/m 1.0%15 9:00 CNY GDP q/y 7.0% Industrial Production y/y 6.1% 15:30 GBP Claimant Count Change N/A 19:30 USD PPI m/m 0.5% 21:00 CAD Overnight Rate 0.75% 21:30 USD Crude Oil Inventories N/A16 18:45 EUR Minimum Bid Rate 0.05% 19:30 USD Jobless Claims N/A 21:00 USD Philadelphia Fed Manufacturing Index N/A17 19:30 USD Building Permits N/A Core CPI m/m N/A 21:00 USD Prelim UoM Consumer Sentiment 94.620 8:45 CNY HSBC Flash Manufacturing PMI N/A 14:30 EUR German Flash Manufacturing PMI N/A21 8:30 AUD Monetary Policy Meeting Minutes N/A 15:00 EUR German Ifo Business Climate N/A22 8:30 AUD CPI q/q 0.2% 15:30 GBP MPC Official Bank Rate Votes N/A 21:30 USD Crude Oil Inventories N/A23 4:00 NZD Official Cash Rate 3.25% 15:30 GBP Retail Sales m/m N/A 19:30 USD Jobless Claims N/A24 21:00 USD New Home Sales N/A27 19:30 USD Core Durable Goods Orders m/m N/A28 15:30 GBP Prelim GDP q/q 0.3%29 21:00 USD Pending Home Sales m/m N/A 21:30 USD Crude Oil Inventories N/A30 1:00 USD Federal Funds Rate N/A 8:30 AUD Building Approvals m/m N/A 19:30 USD Advance GDP q/q 0.2% Jobless Claims N/A31 08:30 AUD PPI q/q 0.5%
Global EconomyCalendar Faisyal | Research & Analyst Monex