FIX skenario A blok digestif
-
Upload
rizky-rusti -
Category
Documents
-
view
257 -
download
1
Transcript of FIX skenario A blok digestif
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
1/45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Digestif adalah blok sebelas pada semester VI dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario yang
memaparkan tentang !eorang pasien" #afli" laki$laki" umur %& tahun" diba'a ibunya
ke U(D #!MP dengan keluhan utama BB )air. *iga hari sebelum ke #!" penderita
BB )air frekuensi +$, kali sehari" konsistensi air lebih banyak dari pada ampas"
-umlah kira$kira $%/0 gelas setiap BB berbau amis" 'arna seperti )u)ian beras"
tidak ada darah dan lendir dalam feses. Keluhan muntah tidak menyemprot. #afli -uga
mengeluh perutnya terasa nyeri hebat seperti diremas yang hilang timbul. !e-ak %0
-am yang lalu" #afli mulai tampak lesu dan tidak mau minum.
1.2 Maksud dan Tujuan
dapun maksud dan tu-uan dari laporan tutorial studi kasus ini" yaitu 1
%. !ebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembela-aran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
0. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembela-aran diskusi kelompok.
2. *er)apainya tu-uan dari metode pembela-aran tutorial.
1
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
2/45
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
*utor 1 dr. *hia Prames'arie
Moderator 1 M. #i3ky #usti #.P.
!ekretaris 1 4inny Muthia
5otulen 1 Putri Utami Prati'i
4aktu 1 !enin" %, Maret 0&%+
Pukul &6.&& 7 %&.&& 4IB.
#abu" %6 Maret 0&%+
Pukul &6.&& $ %&.&& 4IB
The Ruleof *utorial 1 %. Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan ponsel dalam
keadaan diam.
0. Menga)ungkan tangan saat akan menga-ukanargumen.
2. I3in saat akan keluar ruangan.
2.2 Skenario asus
#afli" laki$laki" umur %& tahun" diba'a ibunya ke U(D #!MP dengan keluhan
utama BB )air. *iga hari sebelum ke #!" penderita BB )air frekuensi +$, kali sehari"
konsistensi air lebih banyak dari pada ampas" -umlah kira$kira $%/0 gelas setiap BB
berbau amis" 'arna seperti )u)ian beras" tidak ada darah dan lendir dalam feses. Keluhan
muntah tidak menyemprot. #afli -uga mengeluh perutnya terasa nyeri hebat seperti
diremas yang hilang timbul. !e-ak %0 -am yang lalu" #afli mulai tampak lesu dan tidak
mau minum.
Pe!eriksaan "isik #
eadaan u!u!# *ampak sakit berat" 0+ kg" *B %0& )m.
*anda vital1 kesadaran apatis" 5adi %+& 8/menit teratur isi teganggan kurang " ## 0,
8/menit" dan *emp.2,", 9.
eadaan s$esi"ik #
Kepala 1 Ubun$ubun besar menutup" kelopak m"ata )ekung" air mata tidak ada"
mukosa mulut kering
*hora8 1 !imetris " retraksi :$/$;" bunyi nafas vesikuler" bunyi bising -antung tidak ada.
2
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
3/45
bdomen 1 datar" lemas" bising usus meningkat" hepar dan lien tidak teraba" )ubitan
kulit :turgor; kembali sangat lambat
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
4/45
2. Keluhan disertai demam yang tidak terlalu tinggi dan mual" muntah frekuensi %$0
kali sehari" isi apa yang dimakan dan diminum" muntah tidak menyemprot.
>. #afli -uga mengeluh perutnya terasa nyeri hebat seperti diremas yang hilang timbul.
!e-ak %0 -am yang lalu" #afli mulai tampak lesu dan tidak mau minum.
(. Pe!eriksaan "isik #
eadaan u!u!# *ampak sakit berat" 0+ kg" *B %0& )m.
*anda vital 1 kesadaran apatis" 5adi %+& 8/menit teratur isi teganggan kurang "
## 0, 8/menit" dan *emp.2,", 9.
eadaan s$esi"ik #
Kepala 1 Ubun$ubun besar menutup" kelopak m"ata )ekung" air mata tidak
ada" mukosa mulut kering
*hora8 1 !imetris " retraksi :$/$;" bunyi nafas vesikuler" bunyi bising -antung
tidak ada.
bdomen 1 datar" lemas" bising usus meningkat" hepar dan lien tidak teraba"
)ubitan kulit :turgor; kembali sangat lambat
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
5/45
!eperti huruf A
da dua lubang 1 ostium )ardia)um dan ostium pylori)um
da dua )urvature1 )urvature ma-or dan )urvature minor
da dua dinding1 paries anterior dan paries posterior
Dibagi men-adi beberapa bagian yaitu1 fundus gastri)um" )orpus gastri)um"
anthrum pylori)um dan pylorus
=ubungannya
Ke anterior
r)us )ostalis sinistra
Pleura dan pulmo sinistra
Diaphragm
?obus hepatis sinister
Ke posterior
Bursa omentalis
Diapragma
?ien
(landula suprarenalis sinistra
Bagian atas renal sinister Pan)reas
Meso)olon transversum
9olon transversum
rteri
rteria gastri) sinistra
rteri gastri) dekstra
rteri gastri) breves rteri gastroomentalis sinistra
rteri gastroomentalis de8ra
Vena
Vena gastrika sinistra
Vena gastri) de8ra
Venae gastri)ae brave
Vena gastroomentalis sinistra
Vena gastroomentalis de8tra
5
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
6/45
Perdara'an Aliran L,!$'e
paries ventralis dan dorsalis bermuara kell.nn. gastrici superiores
fundus dan )orpus gaster bermuara kell.nn. pancreatico lienalis
)urvatura mayor sampai pylorus bermuara ke ll.nn. gastrici inf.
pars pylori)a bermuara ke ll.nn. subpylorici, ll.nn. hepatici, dan ll.nn. gastrici
superior
Inner-asi
Innervasi gaster oleh nervus vagus :parasimpatis;. Nervus vagus anterior pada
fa)ies ventralis gaster dan nervus vagus posterior pada fa)ies posterior gaster.
:!nell" 0&&,;
6
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
7/45
INTESTINUM TENUE
*erbentang dari pylorus pada gaster sampai -un)tura ileo)ae)alis
*erbagi atas 2 bagian 1 duodenum" -e-unum" dan ileum
Perdarahan 1
- rteri gastroduodenalis- rteri mesenteri)a superior- Vena portae hepatik- Vena mesenteri)a superior
liran ?imf- 5odi gastroduodenales ke nodi )oelia)i- 5odi mesenteri)i superiores
Persarafan 1 5. Vagus
:!nell" 0&&,;
INTESTINUM +ASSUM
*erbentang dari ileum sampai anus
7
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
8/45
*erbagi men-adi )ae)um" appendi8 vermiformis" )olon as)endens" )olon
transversum" )olon des)endens" dan )olon sigmoideum" re)tum" dan )analis
analis.
Perdarahan
- 9abang dari arteri mesenteri)a superior- rteri mesenteri)a Inferior- rteri appendi)ularis )abang dari arteri )ae)alis posterior- Vena mesenteri)a !uperior- Vena mesenteri)a inferior- Vena )ae)alis posterior
Persarafan
- 5. Vagus- 5ervi splan)hni)i pelvi)i
:!nell" 0&&,;
/isiologi
/isiologi *aster
Fungsi mototrik yaitu
MenampungMenyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi
sedikit di)erna dan bergerak pada saluran )erna
Men)ampur Meme)ah makanan men-adi partikel$partikel ke)il dan
men)ampurnya dengan getah lambung melalui kontraksi otot yang
mengelilingi lambung.
Pengosongan lambung diatur oleh pembukaan sfingter pilorus yang diatur
oleh faktor saraf dan hormonal.
Fungsi pen)ernaan dan sekresi yaitu
Pen)ernaan protein oleh pepsin dan =9l dimulai disini" pen)ernaan
karbohidrat dan lemak oleh amilase dan lipase dalam lambung ke)il
peranannya. !ekresi faktor intrinsik untuk memungkinkan absorpsi vitamin B%0 dari usus
halus bagian distal
!ekresi mukus membentuk selubung untuk melindungi lambung serta
berfungsi sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah diangkut.
!ekresi bikarbonat" bersama dengan sekresi sel mukus berperan sebagai
barrier asam lumen dan pepsin. :Pri)e" 0&&,;
/isiolgi usus 'alus
8
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
9/45
Pen)ernaan :proses peme)ahan makanan men-adi bentuk yang dapat
ter)ernah melalui ker-a berbagai en3im dalam saluran gastrointestinal;.
bsopsi bahan 7 bahan nutrisi dan air.
/isiologi usus %esar
bsorpsi air dan elektrolit yang hampir selesai daalam kolon de8tra. Dan pada
kolon sigmoid untuk resevoir yang menampung massa fases yang sudah
terdehidrasi hingga berlangsungnya defekasi.
:Pri)e" 0&&,;
Histologi
Histologi *aster 1 sel 7 sel dig aster merupakan kelen-ar gaster. *erdapat 2
kelen-ar yaitu " )ardia)"o8ynti) dan pylori). 9ardia) merupakan pengahasil mu)us
yang terletak pada perbatasan )in)in gaster sampai oesophagus.E8ynti)
merupakan yang paling banyak dan didapatkan pada fundus. *ipe ketiga yaitu
pylori) merupakan %& permukaan gaster" di tandai adanya pits yangh dalam.
Dua tipe sel utama adalah sel penghasil mu)us dan sel pengahasil gastrin.
:
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
10/45
Histologi Intestinu! Tenue1
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
11/45
1 sel epitel silindris dengan Hbrush borderH " B1 sel absorptif dengan Hbrush
borderH
Histologi Intestinu! rassu!1
Permukaan mukosa dan kripta dilapisi oleh sel epitel kolumner :kolosit; dan sel
goblet yang membatasi dari -aringan mesenkim lamina propria. Kolosit memiliki
mikrovilus lebih sedikit dan lebih pendek daripada usus halus.
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
12/45
sigmoid" rektum dan anus melalui serabut$serabut parasimpatis dalam nervus
pelvikus" usus besar sepan-ang dari fleksura splenikus )olon sampai anus ter-adi
pengosongan feses.
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
13/45
f; ntihipertensi : #eserpine" (uanethidine" Methyldopa" (uanaben3"
(uanadrel ;.
g; Ebat$obat kolinergik : Bethane)ol" 5eostigmine ;.
h; 9ardia) gents : Juinidine" Digitalis" Digosin ;.
i; 5on !teroid nti Inflamasi Drugs : 5!ID ;.
-; Prostaglindin
k; Kolkisin
>; Penyakit
tahun; yaitu yaitu %,"C.. untuk anak +$%> tahun presentasenya adalah
Aenis kelamin
=ampir tidak ada perbedaan antara laki laki dan perempuan
:bdoerra)hman" dkk. 0&&C;
d. Bagaimana patofisiologi BB )air
Aa'ab1
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah 1
%; (angguan osmoti)" akibat terdapatnya makanan atau 3at yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmoti) dalam rongga usus meninggi"
sehingga ter-adi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga
13
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
14/45
usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
0; (angguan sekresi" akibat rangsangan tertentu :misal oleh toksin; pada dinding
usus akan ter-adi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus
dan selan-utnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
2; (angguan motilitas. =iperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan" sehingga timbul diare. !ebaliknya
bila peristalti) usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan
yang selan-utnya dapat menimbulkan diare. :bdoerra)hman" dkk. 0&&C;
0. *iga hari sebelum ke #!" penderita BB )air frekuensi +$, kali sehari" konsistensi air
lebih banyak dari pada ampas" -umlah kira$kira $%/0 gelas setiap BB berbau amis"'arna seperti )u)ian beras" tidak ada darah dan lendir dalam feses.
a. Berapa frekuensi" konsistensi dan -umlah normal BB
Aa'ab1
Frekuensi 1 28 / 0> -am
Konsistensi 1 lunak :tidak terlalu keras / terlalu )air;
Aumlah 1 L%&& 7 2&& gram / 0> -am :sama dengan orang de'asa;
dapun beberapa klasifikasi bentuk feses antara lain1
14
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
15/45
Ti$e 1 *in-a ini mempunyai )iri berbentuk bulat$bulat ke)il seperti ka)ang"
sangat keras" dan sangat sulit untuk dikeluarkan. Biasanya ini adalah bentuk
tin-a penderita konstipasi kronis.
Ti$e 2 *in-a ini mempunyai )iri berbentuk sosis"permukaanya menon-ol$
non-ol dan tidak rata" dan terlihat seperti akan terbelah men-adi berkeping$
keping. Biasanya tin-a -enis ini dapat menyumbat 49" dapat menyebabkan
ambeien" dan merupakan tin-a penderita konstipasi yang mendekati kronis.
Ti$e & *in-a ini mempunyai )iri berbentuk sosis" dengan permukaan yang
kurang rata" dan ada sedikit retakan. *in-a seperti ini adalah tin-a penderita
konstipasi ringan.
Ti$e ) *in-a ini mempunyai )iri berbentuk seperti sosis atau ular. *in-a ini
adalah bentuk tin-a penderita ge-ala a'al konstipasi.
Ti$e ( *in-a ini mempunyai )iri berbentuk seperti bulatan$bulatan yang
lembut" permukaan yang halus" dan )ukup mudah untuk dikeluarkan. Ini
adalah bentuk tin-a seseorang yang ususnya sehat.
15
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
16/45
Ti$e 3 *in-a ini mempunyai )iri permukaannya sangat halus" mudah men)air"
dan biasanya sangat mudah untuk dikeluarkan. Biasanya ini adalah bentuk
tin-a penderita diare.
Ti$e 4 *in-a mempunyai )iri berbentuk sangat )air :sudah menyerupai air; dantidak terlihat ada bagiannya yang padat. Ini merupakan tin-a penderita diare
kronis.
:?e'is" !-" dan =eaton K4. %C;
*ipe % dan 0 menun-ukkan konstipasi
*ipe 2" >" dan + menun-ukkan feses normal
*ipe , dan C menun-ukkan diare
Pada kasus kemungkinan menun-ukkan BB )air tipe ,
b. pa makna BB )air frekuensi +$, kali sehari" konsistensi air lebih besar dari
ampas" -umlah $%/0 gelas" bau amis" 'arna seperti )u)ian beras" tidak ada darah
dan lendir dalam feses
Aa'ab1
(ambaran klinis tersebut merupakan ge-ala yang khas dari penyakit kolera.
Penyakit kolera ini memiliki manifestasi klinis setelah masa inkubasi 0> sampai >6
-am. Kolera dimulai dengan a'itan diare berair tanpa rasa nyeri yang tiba$tiba yang
mungkin )epat men-adi sangat banyak dan sering langsung disertai muntah.
Pada kasus yang berat" volume feses dapat melebihi 0+& m?/kg dalam 0>
-am pertama. Bila )airan elektrolit tidak diganti" dapat ter-adi syok hipovolemik
dan kematian. Feses memiliki penampakan yang khas )airan yang tidak
mengandung empedu" kelabu" agak keruh dengan lendir" tidak ada darah dan
berbau agak amis dan tidak men-i-ikkan. Kolera di-uluki diare Nair )u)ian berasH
karena kemiripannya dengan air yang sudah digunakan untuk men)u)i beras.
:=arrison" 2000;
). Bagaimana patofisiologi BB )air pada kasus ini
Aa'ab1
Infeksi bakteri :vibrio )holerae; masuk melalui mulut :fe)al$oral route;
tertelan dan masuk ke dalam usus halus bakteri bermultiplikasi di usus halus
bakteri mengeluarkan enterotoksin kolera mempengaruhi sel mukosa usus halus
16
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
17/45
menstimulasi en3im adenilsiklase en3im tersebut mengubah *P men-adi
)MP dan meningkatnya )MP peningkatan sekresi ion 9l ke dalam lumen
usushipersekresi larutan isotonik oleh mukosa usus halusBB )air
:bdoerra)hman" 0&&C;
d. pa dampak BB )air frekuensi +$, kali sehari selama 2 hari
Aa'ab1
Dampak dari diare baik akut maupun kronis yaitu 1
%; Kehilangan air dan elektrolit :dehidrasi; yang mengakibatkan ter-adinya
gangguan keseimbangan asam$basa"
0; Penurunan berat badan"
2; =ipoglikemia">; (angguan sirkulasi darah.
:bdoerra)hman" dkk. 0&&C;
e. Bagaimana klasifikasi diare bedasarkan lamanya 'aktu
Aa'ab1
Klasifikasi diare berdasarkan lama 'aktu diare terdiri dari diare akut" diare
persisten dan diare kronis.
%; Diare kut
Diare akut adalah diare yang ter-adi se'aktu$'aktu" berlangsung kurang dari
%> hari" dengan pengeluaran tin-a lunak atau )air yang dapat atau tanpa disertai
lendir dan darah
0; Diare Persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung %+$2& hari" merupakan
kelan-utan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.
2; Diare kronis
Diare kronis adalah diare hilang$timbul" atau berlangsung lama dengan
penyebab non$infeksi" seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan
metabolisme yang menurun. ?ama diare kronik lebih dari 2& hari.
:bdoerra)hman" dkk. 0&&C;
2. Keluhan disertai demam yang tidak terlalu tinggi dan mual" muntah frekuensi %$0 kali
sehari" isi apa yang dimakan dan diminum" muntah tidak menyemprot.
17
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
18/45
a. pa makna demam tidak terlalu tinggi" mual
Aa'ab1
Makna demam tidak terlalu tinggi yaitu demam yang ter-adi akibat infeksi dari
bakteri.
Makna mual yaitu telah ter-adi gangguan pada sistem gastrointestinal.
:!udoyo" dkk. 0&&C ;
b. Bagaimana patofisiologi demam yang tidak tinggi
Aa'ab1
Infeksi / Peradangan
@
Makrofag
Pelepasan
Pirogen endogen
@
Prostatglandin
Meningkatkan titik patokan hipotalamus
Inisiasi Nreseptor dinginH
Meningkatkan produksi panas"
Menurunkan pengeluaran panas
Meningkatkan suhu tubuh
Ketitik patokan baru
Demam
:!her'ood" 0&%2;
18
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
19/45
). pa makna muntah frekuensi %$0 kali sehari" isi apa yang dimakan dan diminum
muntah tidak menyemprot
Aa'ab1
Menun-ukkan bah'a muntah bukan disebabkan adanya obstruksi" melainkan
bisa disebabkan karena adanya infeksi pada lambung. Dan biasanya pada gangguan
berupa obstruksi" muntah bersifat menyemprot :proyektil; :Auffrie" 0&%0;
d. pa hubungan BB )air dengan keluhan tambahan :demam" mual" muntah;
Aa'ab1
BB )air merupakan tanda bah'a ter-adi abnormalitas dari fungsi usus. =al
tersebut dapat ter-adi akibat infeksi dari virus atau bakteri yang menyebabkan
inflamasi. Demam dapat timbul akibat mengingkatnya prostaglandin yang
disebabkan teraktifasinya pirogen endogen didalam tubuh yang berguna untuk
membunuh pirogen eksogen.
Mual dan muntah merupakan suatu reaksi tubuh untuk mengeluarkan agen
asing didalam tubuh.
=al tersebut menandakan bah'a pada kasus ini #afli terinfeksi bakteri yang
menyebabkan BB )air" demam mual dan muntah :Auffrie"0&%&;.
e. pa makna #afli mengeluh perutnya nyeri hebat seperti diremas
Aa'ab1
Makna #afli mengeluh perutnya nyeri hebat seperti diremas yang hilang
timbul yaitu #afli dapat dikategorikan mengalami nyeri vis)eral yang bersifat
kolik. 5yeri yang dialami ini -ika dikaitkan dengan ge-ala yang dialami dapat
ter-adi karena ter-adinya peregangan se)ara berlebihan pada organ visera" terutama
pada usus akibat dari hipersekresi yang ter-adi pada sistem digestif.
5yeri vis)eral adalah nyeri yang berasal dari organ vis)eral" bersifat kolik"
adalah nyeri yang hilang timbul dalam gelombang$gelombang dan dapat
menun-ukkan ter-adinya regangan dan tarikan pada ortgan berongga berdinding
otot" seperti usus" saluran empedu" dan ureter :Monaghan" *" *homas" A. 0&%0;
!etiap stimulus yang dapat merangsang u-ung serabut nyeri di daerah visera yang
luas dapat menimbulkan rasa nyeri vis)eral. Beberapa stimulus men)akup keadaan
iskemia -aringan vis)eral" kerusakan akibat bahan kimia pada permukaan visera"
spasme otot polos pada organ yang berlumen" peregangan berlebihanorgan perut
19
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
20/45
berlumen" atau teregangnya -aringan ikat yang mengelilingi organ visera :(uyton"
. 0&&C;.
f. Bagaimana patofisiologi mual muntah pada kasus
Aa'ab1
Umumnya mual dan muntah merupakan suatu proses fisiologis dalam tubuh.
Fisiologi ini beker-a ketika adanya 3at$3at yang tidak baik :patogen; masuk ke
dalam tubuh melalui *. Digestivus dan -uga dapat ter-adi karena efek motion
sicknessdantaking short medical treatment chemotheraphy! . dapun mekanisme
mual dan muntah dapat ter-adi sebagai berikut1
T'e o!!on Me'anis! o" Nausea 5E!esis
20
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
21/45
:Kat3ung" 0&%0;
g. Bagaimana skala nyeri
Aa'ab1
5ilai V! #afli ,$6
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada kasus" #afli mengalami nyeri hebat
pada bagian abdomen. 5yeri tersebut dapat dinilai dengan menggunakan berbagai
metode" )ontohnya dengan skala nyeri"ourbanisdan V! :Visual nalog !)ale;.
kan tetapi" pada kasus ini lebih tepat menggunakan V!. Metode"ourbanis lebih
)o)ok untuk dipakai pada orang de'asa karena penilaian intensitas nyeri hanya
tertu-u pada pertanyaan ke pasien.
%; !kala nyeri menurut bourbanis
Intensitas nyeri menga)u kepada kehebatan nyeri itu sendiri" untuk
menentukan dera-at nyeri" dapat menanyakan pasien tentang nyeri yang dirasakan
dengan menggunakan skala numerik &$%& atau skala yang serupa lainnya yang
membantu menerangkan bagaimana intensitas nyerinya. 9ara mengka-i nyeri yang
digunakan adalah &$%& angka skala intensitas nyeri. Intensitas nyeri dibedakan
men-adi empat dengan menggunakan skala numerik yaitu 1
21
Vomiting 9enter
:Brain stem;Medulla Eblongata
Vagal !ensory 5erve :5. Q;
bdominal Mus)le !Ruee3es
5ausea
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
22/45
& 1 *idak nyeri
%$2 1 5yeri ringan1 se)ara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
>$, 15yeri sedang1 !e)ara obyektif klien mendesis" menyeringai" dapat
menun-ukkan lokasi nyeri" dapat mendeskripsikannya" dapat mengikuti
perintah dengan baik.
C$ 1 5yeri berat terkontrol1 se)ara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan" dapat menun-ukkan lokasi nyeri"
tidak dapat mendeskripsikannya" tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas
pan-ang dan distraksi
%& 1 5yeri sangat berat tidak terkontrol 1 Pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi" memukul. :!udoyo" 0&&;
0; Mengunakan V! :Visual nalog !)ale;
Pengukuran nyeri dengan visual analogue s)ale adalah dengan menggunakan
gambaran suasana hati pasien karena nyeri yang diekspresikan dalam bentuk motion
dari senyum sampai sedih.
:Pri)e" 0&&,;
>. #afli -uga mengeluh perutnya terasa nyeri hebat seperti diremas yang hilang timbul.
!e-ak %0 -am yang lalu" #afli mulai tampak lesu dan tidak mau minum.
a. pa makna se-ak %0 -am yang lalu tampak lesu dan tidak mau minum
Aa'ab1
Diare akut yang disertai dengan muntah yang telah ter-adi beberapa hari banyak
mengeluarkan air dan elektrolit. Bila penderita telah kehilangan banyak )airan dan
elektrolit" maka ge-ala dehidrasi mulai tampak" seperti lesu dan tidak mau minum
:Aenson" 0&&,;.
22
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
23/45
b. pa hubungan tampak lesu dan tidak mau minum dengan keluhan utama
Aa'ab1
*ampak lesu dan tidak mau minum merupakan ge-ala dehidrasi berat.
=ubungannya yaitu akibat dari infeksi bakteri di usus" maka ter-adi hipersekresi
)airan dari tubuh" yang mengakibatkan keseimbangan elektrolit tubuh terganggu
:bdoerra)hman" dkk. 0&&C;. Aika dehidrasi ter-adi terus menerus maka akan
tampak ge-ala seperti lesu karena kurangnya asupan nutrisi di tubuh" dan pasien
tidak mau minum karena dehidrasi sudah berat sehingga ter-adi penurunan
osmolaritas )airan ekstra sel yang akibatnya tidak dapat menimbulkan sensasi rasa
haus :(uyton" . 0&&C;.
). Bagaimana klasifikasi dehidrasi
Aa'ab1
*abel %. Dera-at Dehidrasi menurut 4=E :%+;1
Tanda6*ejala Tidak
De'idrasi
De'idrasi
Tidak Berat
De'idrasi
Berat
1 eadaan
U!u!
Baik/biasa (elisah Aelek/*idak
sadar
2 Na"su Minu! Biasa *ampak haus *idak mampu
& Mata ekung :@; :@@; :@@@;
) Air Mata :@; :$; :$;
( Mulut ering :$; :@; :@@;
3 Turgor ulit % detik %$0 detik S0 detik
e'ilangan
airan
+ BB +$%& BB S%& BB
Dera-at dehidrasi bedasarkan kehilangan )airan1
a; Dehidrasi ringan :kehilangan )airan 0$+ dari BB semula;
%; =aus" gelisah
0; Denyut nadi &$%%& 8/menit" nafas normal
2; *urgor kulit normal
>; Pengeluaran urine :%2&& ml/hari;
+; Kesadaran baik
,; Denyut -antung meningkat
b; Dehidrasi sedang :kehilangan )airan + dari BB semula;
%; =aus meningkat
0; 5adi )epat dan lemah2; *urgor kulit kering" membran mukosa kering
23
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
24/45
>; Pengeluaran urien berkurang
+; !uhu tubuh meningkat
); Dehidrasi berat :kehilangan )airan 6 dari BB semula;
%; Penurunan kesadaran
0; ?emah" lesu
2; *akikardi>; Mata )ekung
+; Pengeluaran urine tidak ada
,; =ipotensi
C; 5adi )epat dan halus
6; . Ubun$ubun 5ormal 9ekung !angat )ekung
+. Mata 5ormal 9ekung !angat )ekung
,. $+ ,$ %& atau lebih
24
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
25/45
%%. Perkiraan
kehilangan )airan
>&$+& mm=g ,&$& %&&$%%& mm=g
%0. Fontanella
anterior
5ormal 9ekung !angat )ekung
:Auffrie" 0&%0;
Pembagian dehidrasi berdasarkan tonisitas darah 1
%; Dehidrasi isotonik" yaitu apabila tidak ada perubahan konsentrasi elektrolit
darah"
0; Dehidrasi hipotonik" yaitu apabila konsentrasi elektrolit darah menurun"
2; Dehidrasi hipertonik" yiatu apabila konsentrasi elektrolit darah naik" biasanya
disertai rasa haus dan ge-ala neurologis.
:bdoerra)hman" dkk. 0&&C;
Pembagian dehidrasi berdasarkan kadar natrium 1
%; Dehidrasi isonatremia" yaitu apabila kadar natrium dalam plasma %2&$%2+
m
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
26/45
:!udoyo" 0&&C !her'ood" 0&%2;
(. Pe!eriksaan "isik #
eadaan u!u!# *ampak sakit berat" 0+ kg" *B %0& )m.
*anda vital 1 kesadaran apatis" 5adi %+& 8/menit teratur isi teganggan kurang "
## 0, 8/menit" dan *emp.2,", 9.
eadaan s$esi"ik #
Kepala 1 Ubun$ubun besar menutup" kelopak m"ata )ekung" air mata tidak
ada" mukosa mulut kering
*hora8 1 !imetris " retraksi :$/$;" bunyi nafas vesikuler" bunyi bising -antung
tidak ada.
26
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
27/45
bdomen 1 datar" lemas" bising usus meningkat" hepar dan lien tidak teraba"
)ubitan kulit :turgor; kembali sangat lambat
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
28/45
Kelopak mata cekung
(Jaringan dibawah mata sebagian besar merupakan jaringan ikat !nggar "ang terdiri dari
Air mata tidak ada(&enurunan '!ume #airan - sekresi air mata berkurang- air mata tidak ada%
Mukosa mulut kering
(&enurunan '!ume #airan - penurunan sekresi udah !eh ke)udah di amina pr!pria-
Turgor kulit kembali lambat
(*astisitas dipengaruhi #airan%
Kedua ujung kaki dan tangan mulai dingin
('as!k!ntriksi pembuuh darah di ekstremitas%
Dehidrasi
nurunan '!ume #airan dan eektr!it daam tubuh
Diare dan muntah T pengeluaran nutrien dan )airan elektrolit tubuh se)ara
berlebihanT gangguan metabolik :hipoglikemia dan dehidrasi; T gangguan
penyediaan energi dan aliran listrik pada membran neuron otak T penurunan
fungsi neuron$neuron #! :pengaturan kesadaran; T penurunan kesadaran
:apatis; :Pri)e" 0&&,;.
0. 5adi 1 %+&8/menit isi tegangan kurang dan ## 1 0,8/menit
Diare dan muntah T pengeluaran nutrien dan )airan elektrolit tubuh se)ara
berlebihan T volume plasma menurun T gangguan sirkulasi darah T isi
tegangan nadi kurang T kompensasi tubuh dengan peningkatan heart rate"
peningkatan buangan 9E0dan pengambilan E0T denyut nadi meningkat dan
la-u pernapasan meningkat :Pri)e" 0&&,;.
eadaan S$esi"ik#
Kelopak mata )ekung" air mata tidak ada" mukosa mulut kering" )ubitan kulit
:turgor; kembali sangat lambat" tangan dan kaki teraba dingin1
,. Pe!eriksaan la%oratoriu! #
=b %0", g/dl" -umlah 4B9 ,&&&/mm2" differential )ount &/%/0/>+/>6/>.
Feses rutin 1
28
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
29/45
Makroskopis 1 )air lebih banyak ampas" darah :$;" pus :$;" lendir :$;" 'arna
keputihan
?eukosit feses 1 ,$%&/lpb" bakteri :@;" hyfa :$;" Aamur & :$;
a. pa interpretasi dari pemeriksaan laboratorium
Aa'ab1
*anda 5ormal Interpretasi
=b %0", g/dl nak 1 %% 7 %, gr 5ormal
Differential 9ount 1
&/%/0/>+/>6/>
$ & 1 basophil" rentang & 7 %
$ % 1 eosinofil rentang % $2
$ 0 1 neutrofil batang"
rentang 0 7 ,
$ >+ 1 neutrofil segmen"
rentang +& 7 C&
$ >6 1 limfosit" rentang 0& 7
>&
$ > 1 monosit rentang 0 7 %&
$ 5ormal :Basophil;
$ 5ormal :
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
30/45
intraselular leukosit yang bertindak mengalami kenaikan peningkatan
sekseri hipersekresi )airan di usus peningkatan )airan usus
peningkatan tekanan intraluminal daya dorong usus diare banyak
)airan dalam feses.
2. Biakan bakteri feses :@;
Invasi dan infeksi bakteri pada mukosa saluran pen)ernaan T bakteri tumbuh
dan berkembang biak di saluran )erna T pelepasan senya'a antigen
:enterotoksin; T reaksi antigen dan antibodi :respon seluler dan humoral; T
bakteri mati dan dibuang ke dalam feses T biakan bakteri feses :@;
>. ?eukosit dalam feses
Invasi dan infeksi bakteri pada mukosa saluran pen)ernaan T bakteri tumbuh
dan berkembang biak di saluran )erna T pelepasan senya'a antigen
:enterotoksin; T reaksi antigen dan antibodi :respon seluler dan humoral; T
migrasi sel leukosit ke intralumen T leukosit terdapat dalam feses
:Pri)e" 0&&,;
). Bagaimana )ara pemeriksaan fases rutin
Aa'ab1
Pemeriksaan feses rutin1
$ Makroskopis
Untuk mengetahui bentuk dan konsistensi" bau dan 'arna" serta darah dan
lendir.
$ Mikroskopis
Untuk men)ari telur dan proto3oa" sel$sel darah" sel epitel" dan sisa$sisa
makanan.
$ Kimia
Untuk memeriksa Darah samar" bilirubin" dan urobilin :sterkobilin;
:=adi" 0&%2;
4. Bila kumpulan ge-ala pada kasus saling di kaitkan1
30
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
31/45
a. Bagaimana )ara menegakkan diagnosis pada kasus
Aa'ab1
Dalam menegakkan suatu diagnosis kolera meliputi ge-ala klinis"
pemeriksaan fisik" reaksi aglutinasi dengan anti serum spesifik dan kultur
bakteriologis. Menegakkan diagnosis penyakit kolera yang berat terutama diderah
endemik tidaklah sukar. Kesukaran menegakkan diagnosis biasanya ter-adi pada
kasus$kasus yang ringan dan sedang" terutama di luar endemi atau epidemi.
%. (e-ala klinik
Kolera yang tipik dan berat dapat dikenal dengan adanya berak$berak yang
sering tanpa mulas diikuti dengan muntah$muntah tanpa mual" )airan tin-a
berupa air )u)ian beras" suhu tubuh yang tetap normal atau menurun dan )epat
bertambah buruknya keadaan pasien dengan ge-ala$ge-ala akibat dehidrasi"
ren-atan sirkulasi dan asidosis yang -elas.
0. Pemeriksaan Fisik.
danya tanda$tanda dehidrasi yaitu keadaan turgor kulit" mata )ekung" Ubun
ubun besar yang )ekung" mulut kering"denyut nadi lemah atau tiada" takikardi"
kulit dingin" sianosis" selaput lendir kering dan kehilangan berat badan
:!oemarsono" %,;.
2. Kultur Bakteriologis
Diagnosis pasti kolera tergantung dari keberhasilan mengisolasi V. Kolera &%
dari tin-a penderita penanaman pada media seletif agar gelatin tiosulfat$sitrat$
empedu$sukrosa :*9B!; dan **(. *ampak pada *9B! organisme V. Kolera
menon-ol sebagai koloni besar" kuning halus berlatar belakang medium hi-au
kebiruan. Pada **( koloni ke)il" opak dengan 3one pengkabutan
sekelilingnya :!oemarsono" %,;.
>. #eaksi aglutinasi dengan antiserum spesifik
aitu melalui penentuan antibodi$antibodi vibriosidal" aglutinasi dan
penetralisasi toksin" titer memun)rat dan ke 2 antibodi tersebut akan ter-adi C$
%> hari setelah a'itan penyakit$titer antibodi vibriosidal dan aglutinasi akan
kembali pada kadar a'al dalam 'aktu 6$%0 minggu setelah a'itan penyakit"
sedangkan titer antitoksin akan tetap tinggi hingga %0$%6 bulan. Kenaikan
sebesar >8 atau lebih selama masa penyakit akut atau penurunan titer selama
masa penyembuhan :!oemarsono" %,;.
+. Pemeriksaan darah
31
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
32/45
Pada darah lengkap ditemukan angka leukosit yang meninggi yang
menun-ukkan adanya suatu proses infeksi" pemeriksaan terhadap p="
bikarbonat didalam plasma yang menurun" dan pemeriksaan elektrolit untuk
menentukan gangguan keseimbangan asam basa :=assan" %6+;.
%. (angguan apa yang mungkin ter-adi pada kasus
Aa'ab1
*abel %. !imptom dan (e-ala Diare Berdasarkan
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
33/45
?eukosit
!ifat lain
$
*in-a seperti
air )u)ian
beras
Mikoorganis!e Nausea
5
Munta'
N,eri
A%do!en
De!a
!
Diare Lokasi
1. 7rganis!e $eng'asil
toksin
toksinpreformed
"acillus cereus,
#taphylococcus aureus,
$lostridium perfringens
8889888
8 8988 98
@@@$@@@
@"air
Usus
halus
Enterotoksin
%.cholerae,
enterotoxigenic &.coli,
'lebsiella pneumoniae,
(eromonas species
8898888 8988 98@@@$@@@
@"air
,totoksin
$lostridium difficle
)emorrhagic &.coli
98
98
88898888
898888
8988
8988
@$@@@"
biasanya
air" kadang
berdarah
@$@@@"
a'al
air")epat
berdarah
2. 7rganis!e
Enteroad'rent
Entero$at'ogeni dan 89 89888 8988 @$@@"air
Usus
'alus
33
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
34/45
enteroad'erent
&.coli, Erganisme
*iardia,
$ryptosporidiosis, 9a)ing
&. 7rganis!e In-asi"
In"la!asi !ini!al
Rotavirus dan virus
nor+alk
8988 889888 888988
88
@$@@@"air
Kolon
ileum
terminal
In"la!asi aria%el
#almonella,
$ampylobacter, dan
(eromonas species,
%ibrio
parahaemolitycus,
ersinia enterocolitica
9888 898888889888
8
@@@$@@@
@"air atau
berdarah
In"la!asi %erat
#higella species,
enteroinvasive &.coli,
&ntamoeba hystolitica
98 898888 98888@$@@
berdarah
:!imadibrata"0&&C;
). Data tambahan apa lagi yang di perlukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus
:pemeriksaan penun-ang;
Aa'ab1
Pemeriksaan ?aboratorium
a. Pemeriksaan darah tepi lengkap.b. Pemeriksaan analisis gas darah"
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
35/45
infeksi V. 9holera non$E% Dilakukan dengan membiakan organisme dari kotoran
diare individu yang terinveksi atau dari darah pasien yang menderita septi)emia
:infeksi dalam liran darah; :nderson" 0&&C;.
d. (angguan apa yang paling mungkin ter-adi pada kasus
Aa'ab1
Diare :gastroenteritis; akut dengan dehidrasi berat et )ausa %ibrio cholera.
e. Bagaimana epidemiologi gangguan pada kasus
Aa'ab1
9holera telah men-adi endemi) di (anges delta"Bengal barat"Bangladesh dan
asia bagianselatan sekitar %6%C"22 beberapa -enis obat resisten terhadap
kolera"sementara di #'anda ter-adi kematian lebih dari 0&.&&&. epidemi) kolera
pada %% dan %6 menyebabkan lebih dari % -uta kematian di amerika latin.
Insidensi % kasus per satu -uta orang.
%ibrio cholera adalah kelompok yang paling sering menyebabkan 'abah dan
penyakit. da 0 0 biotipe" )lassi) dan
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
36/45
serovar; didasarkan pada aniten somatik atau E.V. Kolera &%mempunyai dua tipe
antigenik E mayor :Ega'a dan India; dan tipe intermediate tidak stabil
:=iko-ima:. ;(ome3" %0;
Patogenesis ter-adinya infeksi oleh %ibrio cholera yaitu dimulai dengan
menempelnya Vibrio pada mukosa usus halus. Penempelan ini dapat ter-adi karena
adanya membrane protein terluar dan adhesi flagella. %ibrio cholera merupakan
bakteri yang non invasive" pathogenesis yang mendasari ter-adinya penyakit ini
disebabkan oleh enterotoksin yang dihasilkan %. cholera yang menyebabkan
hilangnya )airan dan elektrolit yang maasif yang disebabkan oleh ker-a toksin pada
sel epitel usus halus" terutama duodenum dan -e-unum. .&&& Dalton" tahan panas dan tidak tahan asam"
resisten terhadap trispsin tapi dirusak oleh protease. *oksin kolera mengandung 0
sub unit yaitu B :binding; dan :a)tive;. !ub unit B mengandung + polipeptida"
dimana masing$masing molekul memiliki berat %%+&& dan terikat pada gangliosid
monosialosil yang spesifik" reseptor (MI" yang terdapat pada sel epitel usus halus.
!ub unit kemudian dapat masuk menembus membran sel epitel. !ub unit ini
memiliki aktivitas adenosine diphospate rybosiltransferase yang menyebabkan
transfer DP ribose dari ni)otinamide$adenine dinu)leotide :5D; ke sebuah
guanosine triphospate :(*P; binding protein yang mengatur aktivitas adenilat
siklase. =al ini menyebabkan peningkatan produksi )MP" yang menghambat
absorpsi 5a9l dan merangsang ekskresi klorida" yang menyebabkan hilangnya air"
5a9l" kalium" dan bikarbonat. Kolera ditandai dengan diare yang sangat berat yang
dapat menyebabkan dehidrasi" ketidakseimbangan elektrolit dan hipovolemia
:!oemarsono" =. 0&&;.
g. Bagaimana penatalaksanaan se)ara komprehensif gangguan pada kasus
Aa'ab1
Prinsip pengobatan pada kasus ini adalah 1
a. Memperbaiki dehidrasi dan gangguan elektrolit
b. Memperbaiki asidosis dan ren-atan :bila ter-adi asidosis dan ren-atan;
). Membunuh kuman dengan antibiotika
d. Pemberian makanan peroral yang adekuat segera setelah rehidrasi ter)apai
#ehidrasi
36
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
37/45
#ehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan harus memperhatikan beberapa hal
diantaranya 1
1: Aenis )airan
a: 9airan rehidrasi oral
%: 9airan parenteral2: Aalan pemberian )airan
a: Peroral untuk dehidrasi ringan" sdang dan tanpa dehidrasi dan bila anak
mau minum serta kesadaran baik.
%: Intragastrik untuk dehidrasi ringan" sedang" atau tanpa dehidrasi" tetapi anak
tidak mau minum" atau kesadaran menurun.
: Intravena untuk dehidrasi berat.
:bdoerra)hman" dkk. 0&&C;
&: Aumlah )airan
Aumlah )airan yang diberikan sesuai dengan -umlah )airan yang di keluarkan.
Kehilangan )airan tubuh dapat dihitung dengan beberapa )ara" diantaranya1
$ Metode Pier)e1 berdasarkan keadaan klinis :dera-at dehidrasi;
!e)ara klinis dera-at dehidrasi dibagi menurut tingkatan dehidrasi ringan"
sedang" dan berat" sesuai persntase kehilangan )airan dari tubuh.
*abel Petun-uk untuk *erapi Pemeliharaan
Aumlah diare Ma)am )airan Aumlah )airan 9ara pemberian
Diare ringan E#! %&& ml/kg BB/hari
sampai diare berhenti
Eral di rumah
Diare sedang E#! (anti kehilangan
lume tin-a dengan
volume )airan. Bila
tak terukur beri %&$
%+ ml/kgBB/-am
Eral di rumah atau
rumah sakit
Diare berat IV #inger laktat %%& ml/kgBB 2 -am pertama
guyur sampai nadi
teraba kuat" sisanya
dibagi dalam 0 -am
berikutnya
:!oemarsono" =. 0&&C;
$ Metode Daldiyono1 berdasarkan keadaan klinis yang diberi penilaian atau skor.
Modifikasi )ara penilaian klinis dilakukan Daldiyono dengan menilai dera-at dehidrasi
inisial berdasarkan gambaran klinis yang diter-emahkan ke dalam nilai skor.*abel !kor Daldiyono
37
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
38/45
Klinis !kor
#asa haus / muntah
*ekanan darah sistolik ,&$& mm=g
*ekanan darah sistolik ,& mm=g
Frekuensi nadi S %0&8/menit
Kesadaran apatis
Kesadaran somnolen" sopor atau koma
Frekuensi napas S2&8/menit
Fasies kolerika
Vo8 )holeri)a
*urgor kulit menurun
N4asher 'omans handH tangan keriuput seperti kena air
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
39/45
Eral sebanyak anak mau minum :ad libitum; atau % gelas setiap kali buang
air besar. Parenteral dibagi rata dalam 0> -am.
%: Dehidrasi ringan
% -am pertama 1 0+ 7 +& ml/kgBB peroral atau intragastrik
!elan-utnya 1 %0+ ml/kgBB/hari atau ad libitum
: Dehidrasi sedang
% -am petama 1 +& 7 %&& ml/kgBB peroral atau intragastrik
!elan-utnya 1 %0+ ml/kgBB peroral atau intragastrik
d: Dehidrasi berat
Untuk anak % bulan 7 0 tahun dengan berat badan 2 7 %& kg
% -am pertama 1 >& ml/kgBB/-am atau %& tetes/kgBB/menit :dengan
infus berukuran % ml %+ tetes; atau %2 tetes/kgBB/menit :dengan infus
berukuran % ml 0& tetes;
C -am kemudian 1 %0 ml/kgBB/-am atau 2 tetes/kgBB/menit :dengan
infuse brukuran % ml %+ tetes; atau > tetes/kgBB/menit :dengan infuse
berukuran % ml 0& tetes;
%, -am berikut 1 %0+ ml/kgBB oralit peroral atau intragastrik. Bila anak
tidak mau minum" teruskan D( aa intravena 0 tetes/kgBB/menit :% ml %+
tetes; atau 2 tetes /kgBB/menit :% ml 0& tetes;
Untuk anak lebih dari 0 7 + tahun dengan berat badan %& $%+ kg
% -am pertama 1 2& ml/kgBB/-am atau 6 tetes/kgBB/mnit :% ml %+
tetes; atau %& tetes/kgBB/menit :% ml 0& tetes;
C -am kemudian 1 %& ml/kgBB/-am atau 2 tetes/kgBB/menit :% ml %+
tetes; atau > tetes/kgBB/menit :% ml 0& tetes;
%, -am berikut 1 %0+ ml/kgBB oralit peroral atau intragastrik. Bila anak
tidak mau minum" teruskan D( aa intravena 0 tetes/kgBB/menit :% ml %+
tetes; atau 2 tetes/kgBB/menit :% ml 0& tetes;
Untuk anak lebih dari + 7 %& tahun dengan berat badan %+ 7 0+ kg
% -am pertama 1 0& ml/kgBB/menit :% ml %+ tetes; atau C
tetes/kgBB/menit :% ml 0& tetes;
C -am kemudian 1 %& ml/kgBB/-am atau 0"+ tetes/kgBB/menit :% ml
%+ tetes; atau 2 tetes/kgBB/menit :% ml 0& tetes;
39
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
40/45
%, -am berikut 1 %&+ ml/kgBB oralit peroral atau bila anak tidak mau
minum dapat diberikan D( a a intravena % tetes/kgBB/menit :% ml %+
tetes; atau %"+ tetes/kgBB/menit :% ml 0& tetes;
Membunuh kuman dengan antibiotika
!elain terapi rehidrasi se)ara intravena maupun dengan )airan oral pada kolera"
tidak kalah pentingnya adalah terapi kausal dengan antibiotika. *erapi antibioti)
dini dapat segera mengeradikasi Vibrio dan mengurangi frekuensi serta volume
diare se)ara bermakna.
*abel *erapi ntimikroba pada Kolera
*erapi ?ini Pertama lternatif
De'asa *etrasiklin +&& mg per oral > kali
sehari selama 2 hari
Doksisiklin 2&& mg per oral dosis
tunggal
!iprofloksasin %&&& mg per oral
dosis tunggal
kali
sehari selama 2 hari
*rimetoprimsulfametoksasole :+
mg/kg trimetroprim @ 0+ mg/kg
sulfametoksasol; per oral 0 kali
sehari selama 2 hari
Fura3olidon %&& mg per oral > kali
sehari selama 2 hari
nak *etrasiklin %0"+ mg kg per oral >
kali sehari selama 2 hari
Doksisiklin , mg per kg per oral
dosis tunggal
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
41/45
Aa'ab1
a. Dapat ter-adi Diare akut men)akup potensial terhadap Distritmia -antung
akibat hilangnya )airan dan elektrolit se)ara bermakna :Khususnya kehilangan
Kalium;.
b. Keluaran Urine kurang dari 2& ml/-am selama 0$2 hari berturut$turut.
). Kelemahan otot dan Parastesia" =ipotensi dan noreksia" serta mengantuk
karena kadar kalium darah di ba'ah 2"& m;
i. Bagaimana prognosis gangguan pada kasus
Aa'ab1
Juo ad Fungsionam1 Bonam
Juo ad Vitam1 Bonam
pabila diagnosis dan terapinya terutama tindakan redehidrasinya tepat" dengan
pengobatan yang adekuat" akhir$akhir ini angka kematian dapat diturunkan sampai
& :bdoerra)hman" dkk. 0&&C;.
-. Bagaimana Kompetensi Dokter Umum pada kasus
Aa'ab1
>. Kompetensi yang di)apai pada saat lulus dokter
*ingkat Kemampuan >1 mendiagnosis" melakukan penatalaksanaan se)ara mandiridan tuntas
?ulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan
penyakit tersebut se)ara mandiri dan tuntas.
k. Bagaimana pandangan islam yang berhubungan dengan kasus
llah berfirman dalam J!. l$BaRarah 1 +C yang artinya 1
NWmakanlah dari makanan yang baik$baik yang telah kami berikan kepada
kalianWH :J!. l$BaRarah 1 +C;
41
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
42/45
Dikaitkan dengan kasus ini" penularan bakteri kolera salah satunya yaitu melalui
makanan" maka hendaklah kita memakan makanan yang baik$baik lagi bersih demi
ebaikan kita sendiri" yaitu salah satunya demi kesehatan kita.
42
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
43/45
2.3 erangka onse$
2.4 esi!$ulan
#afli" laki$laki %& tahun" menderita gastroenteritis dengan dehidrasi berat et )ausa vibrio
)holerae.
43
Infeksi Fe)al$Eral
:bakteri %. $holerae;
5ausea X emesis
Bakteri lolos dari asam
=ipersekresi =9? =iperperistaltik Demam Mekanismepengeluaran bakteri
pada saluran
Bermultifikasi
Diare
5yeri kolik
ir S 3at ampas Peningkatan
penggunaan *P
Dehidrasi
Mata )ekung *urgor :@;ir mata :$;
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
44/45
DF*# PU!*K
bdoerra)hman" dkk. 0&&C. "uku 'uliah /lmu 'esehatan (nak ilid 1. Aakarta 1 Bagian
Ilmu Kesehatan nak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
nderson" 9lifford #. 0&&C.-etunuk 3odern kepada 'esehatan. Bandung1 !inar Baru
lgensindo.
(ome3 =.F dan 9leary *.(. %0.'olera, Nelson, /lmu 'esehatan (nak, "agian 2, edisi 12.
Aakarta1 ,%.
Auffrie" Muhammad. Dkk. 0&%0."uku (ar *astroenterologi5)epatologi ilid 1. Aakarta1
Badan Penerbit IDI. =lm1 0$," %2C$%>C.
Kat3ung" (. et al" 0&%0.4armakologi 6asar 8 'linik -atofisiologi &metik!. Aakarta1
-
7/24/2019 FIX skenario A blok digestif
45/45
!oemarsono =.!. 0&&.'olera, "uku (ar /lmu -enyakit 6alam, ilid /, &disi :. Aakarta1
Buku Penerbit FKUI. =lm1 >>2.
!udoyo" ru" dkk. 0&&C."uku (ar /lmu -enyakit 6alam. Aakarta 1 Interna Publishing
!uraatma-a" !udaryat. 0&&C.'apita #elekta *astroenterologi (nak. Denpasar1 ?ab !MF IK
FK U5UD/ #! !anglah.