Fistula Fisura Ani
-
Upload
eka-ulfatul-fitriani -
Category
Documents
-
view
92 -
download
2
description
Transcript of Fistula Fisura Ani
FISTULA FISURA ANIEka U. F. 1310211001
DEFINISI
Robekan atau kerusakan mukosa anus dan kanal anus, biasanya disebabkan tinja yang keras dan besar melalui anus selama buang air besar
Fissura ani adalah suatu ulkus di mukosa anal, biasanya karena trauma sekunder dari konstipasi, feses yang keras, kriptitis, dan ulserasi mukosa yang menutupi hemmorrhoid.(Sabiston)
EPIDEMOLOGI
Insidens terjadinya fissura ani merupakan 1 dalam 350 orang. Frekuensi terjadinya fissure ani sama di antara laki-laki dan perempuan. Fissura ani lebih cenderung terjadi pada usia yang lebih muda dan usia pertengahan.
ETIOLOGI
Trauma (BAB keras + pengedanan, seks anal) Non trauma (Penyakit Crohn,kanker
anorektal, leukimia)
KLASIFIKASI
Keighley membagi fissura ani menjadi:1. Fissura ani primer- Akut- Kronis2. Fissura ani sekunder
Fissura ani primer tampak sebagai suatu superficial ulcer pada mukosa anal di bawah linea dentata,
apabila letaknya lebih ke proksimal hampir dapat dipastikan merupakan fissura ani sekunder akibat penyakit lain.
Fissura ani dikatakan akut bila penyakit terjadi kurang dari 6 minggu, dan dikatakan kronis bila sudah lebih dari 6 minggu.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri didaerah rektum, biasanya digambarkan seperti rasa terbakar, rasa terpotong, atau seperti terasa robekan.
Konstipasi akibat takut nyeri. Feses keras Buang air besar berdarah warna merah
terang pada permukaan feses. Darah biasanya tidak bercampur dengan feses.
Malodorous discharge / sekret melalui anus yang berbau tidak enak
Pruritus
PATOFISIOLOGI
Apabila feses yang keras melewati anal akan terjadi perenggangan dan merobek mukosa anal.
Fisura ani biasanya terjadi pada bagian anterior dan posterior, di duga daerahini merupakan daerah lemah.
ketika feses melewati anal massa akan disalurkan ke bagian anterior dan posterior oleh karena adanya otot pada bagian lateral.
Fissura akan meningkatkan kontraksi internal anal sphingter dan meningkatkan tekanan istirahat pada anal.
Peningkatan tekanan menyebabkan iskemia pada area disekitar fissura.
Adanya spasme yang berulang pada anal dan adanya iskemia yang berlanjut akan menyebabkan fissura menjadi kronis oleh karena ulkus yang tidak dapat sembuh
PEMERIKSAAN FISIK
Pada inspeksi sering ditemukan skin tag, fissura, dan hipertropi papilla.
Pemeriksaan dilakukan dengan menarik kedua pantat secara perlahan-lahan untuk melihat apakah ada skin tag, discharge, atau darah.
Pada rectal touche dapat ditemukan traktus fibrosa atau uliran di bawah kulit.
Pengeluaran pus secara spontan dapat terlihat atau terjadi saat penekanan dengan jari tangan
Fissura ani akut terlihat eritem dan mudah berdarah. Pada fissura yang kronis, nyeri tidak begitu hebat sehingga pemeriksaan colok dubur dapat dilakukan.
Fissura ani kronik ditandai dengan tiga gejala klasik yaitu ulkus yang dalam, sentinel pile (dimana terbentuk saat bagian dasar fissura mengalami edema dan hipertropi), Papilla anal membesar.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan anoskopi : inspeksi adanya fissura di ani
Pemeriksaan sigmoidoskopi : menyingkirkan penyakit kolorektal lain
Pemeriksaan Rontgen usus besar : menyingkirkan penyakit rektal dan kolon
Pemeriksaan colok dubur : meraba apakah ada benjolan/hemoroid/nyeri di anus
DIAGNOSIS BANDING
- Hidradenitis supuratif- Infeksi sinus pilonidal - kista sebasea perianal- kolitis ulseratif dan - penyakit Crohn
TALAK
Lebih banyak non bedah, sebagian besar tidak ada pengobatan khusus
Gejala dan tanda hilang dalam 2 minggu Jika robekan/ luka anus tidak membaik dalam
6-8 minggu dilakukan pembedahan
TALAK SUPORTIF
Banyak makanan tinggi serat Banyak minum air Banyak berolahraga Memakai alat pelunak tinja (preparat
docusate) Mandi/cuci anus dan sitz baths (duduk di air
hangat 10-20 menit/hari )
NON BEDAH
Krim/supositoria yang mengandung anestesi (lidocaine, tetracaine)
Krim yang mengandung Ca-channel blocker (Nifedipine)
Krim yang mengandung kortikosteroid (hidrokortison)
Krim yang mengandung nitrogliserin Toksin botulinum
BEDAH
Partial Lateral Internal Sfingterotomi : tujuan dari sfingterotomi internal adalah sfingter internal yang hipertrofi dipotong dan menyebabkan mengurangi ketegangan dan memungkinan fissura ani untuk sembuh.
Dilatasi sfingter : prosedur ini merupakan dilatasi atau strecthing dubur yang dikendalikan di bawah anestesi umum. hal ini dilakukan karena salah satu faktor penyebab fisura anus dianggap sebagai sfingter internal yang ketat dan peregangan membantu untuk memperbaiki kelainan yang mendasari
KOMPLIKASI
Langsung- Perdarahan- Impaksi fecal- HemoroidTertunda- Inkontinensia- Rekurens- Stenosis analis- Penyembuhan luka lambat
PROGNOSIS
Prognosis dari penyakit ini sangat baik setelah sumber infeksi dan fistula teridentifikasi. Fistula akan menetap bila tidak didrainase dengan benar.
Dengan tindakan yang tepat dan mengikuti anjuran yang, maka prognosis dari fistula ani baik. Komplikasi pun dapat terhindarkan.