FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum
-
Upload
fisip-unair-fisip -
Category
Documents
-
view
281 -
download
6
description
Transcript of FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum
FF ISIP pionir! FISIP pertamadalam redesign kurikulum!Demikian kira‐kira yang paling
pas untuk menggambarkan FISIP yangtelah menyelesaikan dan secara sah mem‐berlakukan kurikulum tahun ajaran2009/2010.
Tanggal 27 Mei 2010 menjadi sejarahbaru bagi civitas akademika fakultas kita..Pada tanggal itu Rektormengesahkan kurikulumseluruh program studiyang ada di fakultas kitadengan SK No792/H3/KR/2010. Kuriku‐lum baru ini merupakanredisain atau penyempur‐naan dari kurikulum yangberlaku sebelumnya.
Bagi warga FISIP,pengesahan kurikulumoleh Rektor itu merupakanprestasi tersendiri. Ditahun 2010, dari seluruhfakultas di Universitas Air‐langga baru FISIP yangtelah menyelesaikanpenyempurnaan kuriku‐lum dan sekaligus menda‐patkan pengesahan dariRektor. Pengesahan kuriku‐lum Rektor membuktikanbahwa FISIP menyiapkanlulusannya secara seriusdengan mempertim‐bangkan perkembanganilmu pengetahuan dantuntutan jaman.
Dalam kurikulum barutersebut terdapat sejumlahperubahan atau penyem‐purnaan yang radikal. Mis‐alnya, selain hardskill,kurikulum baru ini mema‐sukkan tuntutan softkillpada setiap mataajaran.Tuntuan softkill harus menjadi satu bagiandalam proses pembelajaran. Tuntutanpencapaian softskill ini merupakan jawa‐ban bahwa dalam kehidupan manusiatidak cukup hanya menguasai hardskills se‐
mata.Tidak sedikit studi yang menemukan
bahwa keberhasilan seseorang justru lebihbanyak ditentukan softskill dibandinghardskill‐nya. Memiliki hardskill yang tinggitanpa diikuti softkill yang memadai akanmenghasilkan sesuatu yang tidak maksi‐mal. Misalnya tidak memiliki motivasi kuatuntuk maju, tidak dapat berkomunikasi
yang baik., tidak memiliki etos kerja kerasdan seterusnya, maka kemungkinan besarhardskill tinggi tidak banyak menghasilkansesuatu yang spektakuler.
Karenanya, kurikulum baru merupakan
jalan menghasilkan lulusan yang memilikikompetensi sesuai visi dan misi programstudi masing‐masing. Kurikulum berasaldari kata cury culla yang berarti lintasan.Maka kurikulum yang disusun merupakansarana untuk menghasilkan lulusan den‐gan kompetensi yang siap beradaptasi dimana pun.
Dalam kurikulum setiap program studidicantumkan jugakompetensi lulusanyang dihasilkan setiapprogram programstudi. Penyempurnaankurikulum yang tergo‐long radikal pulaadalah munculnya pro‐fil lulusan yang di‐h a s i l k a nmasing‐masing pro‐gram studi.
Dari segi kuantitasmaka, bangunan lin‐tasan (baca: kuriku‐lum) yang dibuatsemulus mungkin adapada struktur kuriku‐lum. Kendati FISIPmenggunakan sistemsks murni —maha‐siswa dibebaskanmemilih mata ajaransetiap semester—tetapi mahasiswatetap dibuatkan jalandengan pilihan mataa‐jaran per semester.Dengan tawaran pili‐han ini mahasiswa di‐harapkan dapat lulustepat waktu, yaitu 8(delapan) semester.Kurikulum baru inijuga memberi peluangmahasiswa yang ce‐merlang bias lulus 3½
tahun atau 7 (tujuh) semester.(*)
KARNAJI(Kabag Akademik dan
Kemahasiswaan)
edisi: 17/Juli 2010
FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum
Jendela02 edisi: 17/Juli 2010
editorial
REKAMAN ACARA
l PENANGGUNG JAWAB: I. BASIS SUSILO (Dekan FISIP) l PEMIMPIN UMUM: VINSENSIO DUGIS (Wakil Dekan III) l PIMPINAN REDAKSI: Yayan Sakti Suryandaru
l JURNALIS: Puspita Adiyani C ; Erniza Puspita Ningsih ; Tanu Iswantoro, Guntur Yudinatal FOTOGRAFER: Prima Kirtti Utomo l LAY‐OUT/PRODUKSI: Irfan Wahyudi, S.Sos
l Alamat Redaksi: Gedung FISIP Kampus B Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam SurabayaTelp.(031) 5034 015, 5047 754, 5011 744, 5017 429. Fax.(031) 5012 442 l e‐mail: [email protected]
PENGABDIAN MASYARAKAT7 ‐ 11 Juni 2010
1. Titik Puji Rahayu, S.Sos., M.Com2. Dina Septiana, B. Comm., M.Com
3. Nove Eka Variant Anna, S.Sos., MIMS4. Siti Mas'udah, S.Sos., M.Si
(Peserta)Lokakarya Applied Approach (AA) Batch IV
LP3 Unair‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
16 s/d 18 Juni 2010Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.Si
(Presentasi Makalah)10th Essex Conference in Critical Political Theory
University of Essex, United Kingdom‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
11 Juni 2010Drs. Bagong Suyanto, M.Si
(Peserta)“Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan IMKM Jatim"
Bapeda Jatim‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
11‐12 Juni 2010Drs. Bambang Budiono, M.Si
(Pembicara)Pelatihan Advokasi Bagi Aktivis Pokja COP/FKPM terhadap komunitas dampingan
yang ada di Surabaya, Jombang, dan BanyuwangiKomisi HAM LPPM Unair
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
10 Juni 20101. Dra. S.S. Andarini, SU
2. Liestianingsih, MS3. Karnaji, S.Sos., M.Si4. Drs. Sudarso, M.Si
(Korektor Ujian Program Non Pendas UPBJJ‐UT Surabaya)Universitas Terbuka
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
14 ‐ 18 Juni 2010Ebrina Darmayanti Dwi Putri, Sekretaris Departemen Antropologi
(Peserta)Mengikuti Pelatihan tentang Management for Secretary Tenaga Kependidikan
di Prasetya Mulya Busines School Jakarta‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
15 Juni 20101. Prof. Dr. Hotman Siahaan
2. Drs. Priyatmoko, MA(Narasumber)
Pembahasan LKPJ Walikota Surabaya tahun akhir masa jabatan Kepala DaerahKota Surabaya 2006‐2010
DPRD Kota Surabaya‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
18‐19 Juni 2010B.L.S.W. Wardhani, Ph.D (Pembicara)
Lokakarya Pengolahan Naskah dan Penerbitan Jurnal Ilmiah sesuai Standart Mutudan Tata Kelola Nasional
DIKTI bekerjasama dengan Jurnal Masyarakat dan Kebudayaan ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
21 Juni 20101. Tri Susantari, Dra., MSi (Narasumber)
2. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si (Narasumber)Mensosialisasi UU No. 40 Th. 2009 tentang Kepemudaan di Kabupaten Magetan
Sekwilda Kab. Magetan ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
26 Juni 2010B.L.S.W. Wardhani, Ph.D (Pembicara)
Lokakarya akreditasi jurnal Ilmu Sosial UGM dengan tema"Pengelolaan Jurnal"dan Sistim Akreditasi Jurnal Ilmu Sosial
UGM Yogyakarta ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
18‐19 Juni 2010Prof. Kacung Marijan (Pembicara)
Lokakarya I Jurnal penegembang dan Pembina dengan tema "Pengolahan Naskah"Jurnal MKP FISIP Unair
WAKTU ACARA TEMPAT
7 Juni 2010 Kuliah Tjokroaminoto
“Prospek Keindonesiaan
dalam Perspektif Penegakan
Hukum” oleh Mahfud MD,
Ketua Mahkamah Konstitusi
Aula Garuda Mukti
Gedung Rektorat lantai 5
Universitas Airlangga
8 Juni 2010 Study Tour SMA Taruna
Gorontalo
kampus FISIP
9 Juni 2010 Diskusi reboan “Dinamika
Identitas Gender & Kese-
taraan”
Ruang Adi Sukadana
10 Juni 2010 Bedah Buku “Obama dan
Amerika, di Mata Nahdliyin”
Ruang Adi Sukadana
11-12 Juni 2010 Confrence of Conference ofCommunication and Informa-tion Technology for NationalStudent (Commitment)
2010
Ruang Adi Sukadana
14-15 Juni 2010 Mimbar demokrasi Parkiran FISIP
16 hingga 18 Juni 2010 Commfiesta 2010, ThreeDays Closer with Communica-tion Unair
Royal Plaza Surabaya
18 Juni 2010 Presentasi makalah Profesor
David Robie berjudul “Pa-cific Freedom Of The Press:Some campus based mediamodels relevant to Indonesia”
Ruang Adi Sukadana
18-19 Juni 2010 Lokakarya “Pengolahan
Naskah dan Penerbitan Jur-
nal Ilmiah Sesuai Standart
Mutu dan Tata Kelola Na-
sional”
Ruang Parlinah, Perpus-
takaan Kampus B Unair
23 juni 2010 Diskusi Cakra Studi Global
Strategis (CSGS) bertema
“Kondisi Buruh di China di
era Keajaiban ekonomi
China”
Ruang Cakra
29 Juni 2010 Kunjungan Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya (FISIB) Univer-
sitas Trunojoyo (Unijoyo),
Madura
kampus FISIP
edisi: 17/Juli 2010 Jendela 03
diskusi & seminar
RRuang Adi Sukadana (9/6)
sebuah tradisi kelimuan di
FISIP Unair, diskusi reboan di-
laksanakan dengan pembicara
Soe Tjen Marching. Diskusi
tersebut membahas tentang
identitas & gender. Pertanyaan
pertama Soe Tjen adalah apa
identitas Indonesia, beberapa
peserta menjawab Pancasila,
Merah putih, Bhinneka tunggal
ika, Indonesia raya, & Kepu-
lauan. Identitas merupakan se-
buah hal yang abstrak dan
berbeda antara perspektif satu
orang dengan orang lain. Soe
Tjen menjelaskan definisi iden-
titas dengan konsep yang diu-
tarakan Ben Andersen tentang
Imagine Community.
Sebuah pertanyaan peserta
menggiring diskusi kepada
kasus pelanggaran hak LGBTIQ
(lesbi, gay, bisex, transgender,
queer, intersex) pada peristiwa
di hotel Oval tempat menginap
peserta ILGA. Soe Tjen mem-
bagi pengalamannya pada peri-
stiwa tersebut. Soe Tjen
menyamar menjadi wartawan
foto dengan memotret ormas
yang mengepung hotel Oval.
Pertanyaan demi per-
tanyaan menghujam Soe Tjen
tentang peristiwa ILGA. Salah
satunya adalah pertanyaan
bagaimana advokasi yang di-
lakukan untuk kaum LGBTQI.
Menurut Soe bentuk advokasi
dengan cara diskusi, penelitian,
pembuatan artikel yang diter-
bitkan melalui Koran, milis,
mading kampus, notes face-
book. Yang menjadi kendala
adalah tidak sedikit media yang
menolak artikel tentang
LGBTQI sehingga tidak diter-
bitkan pada media tersebut.
Menurut Soe Tjen rekognisi
atas identitas oleh orang yang
melakukan diskriminasi pada
gender selain gendernya
sendiri. “Ini transgender, ini
bukan saya” ucap So Tjen saat
memberi contoh tentang
rekognisi atas identitas. Diskusi
ini ditutup dengan pembagian
secara gratis majalah Bhinneka
edisi khusus ILGA.
(Pri)
Dinamika IdentitasGender dan Kesetaraan
SSenin, 7 Juni 2010 lalu Univer-
sitas Airlangga kembali me-
nyelenggerakaan kuliah
Tjokroaminoto Untuk Ke-
bangsaan dan Demokrasi seperti
yang telah digelar sebelum sebe-
lumnya. Kali ini, topik yang diang-
kat adalah mengenai Prospek
Keindonesiaan dalam Perspektif
Penegakan Hukum. Adalah
Bapak Machfud , Ketua Mahka-
mah Konstitusi (MK) Republik
Indonesia masa jabatan 2009-
2014. Acara ini bertempat di Ge-
dung Rektor Universitas
Airlangga yang lokasinya berada
di kompleks kampus C.
Indonesia yang merupakan
negara yang memiliki keberaga-
man baik suku maupun budaya
seringkali menghadapi masalah
yang berkaitan dengan penega-
kan hukum. Nilai nilai yang telah
disepakati bersama oleh bangsa
ini seringkali ter-difusi oleh ka-
rena penyalahgunaan kekuasaan.
Hukum seperti kehilangan nyali,
tidak berdaya, dan senantiasa be-
rada dalam baying-bayang pen-
guasa (Mahfud , 2010 : 1). Keadi-
lan menjadi milik orang orang
yang berkuasa di Negeri ini. Pa-
dahal pada awal mula pemben-
tukan Negara republik Indonesia
dahulu disebutkan bahwa negeri
ini memperjuangkan keadilan
untuk semua orang, atau dalam
bahasa yang diucapkan oleh
Mahfud adalah Justice For All. Ini-
lah yang mejadi bahan diskusi
dalam Kuliah Tjokroaminoto
yang diselenggarakan oleh FISIP
Unair dengan mengundang Mah-
fud MD, Ketua MK sebagai pem-
bicara dan Suko Widodo,
Direktur Pusat Penelitian dan
Komunikasi Unair sebagai mo-
derator.
Joko Susilo, Dosen Ilmu Hu-
bungan Internasional, selaku pe-
mangku Kuliah Tjokroaminoto
menandaskan bahwa acara ini
mendapatkan animo yang cukup
besar dari masyarakat. Permin-
taan untuk menyelenggarakan
acara ini dari kota ke kota sangat
banyak, hanya saja untuk menye-
lenggarakan acara seperti itu
membutuhkan panitia yang
besar pula. “Ternyata respon ma-
syarakat terhadap acara ini
cukup bagus mas, permintaan
untuk menyelenggarakan acara
ini mulai dari sekolah sekolah
hingga instansi pemerintah mulai
dari Surabaya, Nganjuk, Blitar, Ba-
nyuwangi hingga kota kota lain
cukup banyak. Kita masih belum
siap untuk menyelenggarakannya
sekarang. Mungkin kedepannya
dengan panitia yang disiapkan
khusus untuk itu kami akan wu-
judkan acara ini”, tukasnya man-
tap.
Acara yang digelar di Aula
Garuda Mukti Gedung Rektorat
lantai 5 Universitas Airlangga,
Kampus C Surabaya ini dihadiri
lebih dari 500 peserta. Mulai dari
mahasiswa, dosen, perwakilan
dari pemerintah kota Surabaya,
hingga perwakilan dari Angkatan
Laut memenuhi aula pada siang
itu. Diiringi oleh Paduan Suara
Universitas Airlangga dan Alunan
Musik Akustik dari pengisi acara
membuat acara Kuliah Tjokroa-
minoto edisi ke 14 ini meriah
dan menarik. Dalam edisi kali ini,
Kuliah Tjokroaminoto juga diba-
rengi dengan peluncuran buku
Sistem Politik Indonesia, oleh
Prof.Drs. Kacung Marijan MA
PhD. (tan)
Prof. Dr. mahfud MD (pembicara) dan Drs. Suko Widodo, MA (moderator)
Kuliah TjokroaminotoBahas Hukum & Kekuasaan
Jendela04 edisi: 17/Juli 2010
diskusi & seminar
SSiang itu 14‐15 Juni parkiranFISIP yang biasanya sunyi
dengan ketenangannya tiba‐tiba berubah riuh karena bunyigendang dan sorak sorai tanganyang betepuk tangan. Gemaalunan musik berirama jawamenusuk seantero ruang anFISIP. Ternyata sedang berlan‐gsung acara, yang diselenggara‐kan BEM FISIP. Acara tersebutdiperingati dalam rangka men‐genang dua aktivis FISIP yangsampai kini belum diketahui ke‐beradaannya. Memoriam ituadalah Petrus Bima mahasiswakomunikasi 1993 dan HermanHendrawan mahasiswa politik1990. Kedua sosok ini terkenalradikal dan sangat kritis mela‐
wan sistem Orde Baru yangtiran.
Dalam perayaan itu bebera ‐pa acara diselenggarakan anta ‐ra lain kesenian kuda lumping,aksi orasi di kampus B ke fakul‐tas lainnya, dan beberapa tam‐pilan band di atas panggungAcara saat itu memang ber tuju ‐an untuk menggalang dukun‐gan untuk membangunmonument yang rencananyaakan dibangun di tengah tamanFisip
Acara ini dihadiri pula olehpara orang tua korban. Merekadiberi kesempatan memberi‐kan sambutan dan doronganagar nasib anak‐anak merekadiperhatikan. Chodyr menutur‐
kan, selain acara memoriam se‐jarah dan kenangan tersebut,juga diselenggarakan diskusiterbuka untuk dua aktivis terse‐but yang dihadiri oleh paraorang tua yang kehilanganputra‐putra mereka, Eddy Herydosen sosiologi, I Basis SusiloDekan FISIP, dan Dandik dariIKOHI (ketua ikatan orang tua
aktivis hilang). Menurut Chodyr pemerin‐
tah hendaknya segera menye‐lesaikan masalah aktivis yanghilang. “Bagaimana pun jugakita harus berani untuk tetapmenegakan HAM dan kemer‐dekaan berpendapat, meski tohjuga tak pernah digubris olehpemerintah”. (gun)
TTerpilihnya Barrack HusseinObama sebagai Presiden
Amerika ke 44 yang meraih du‐kungan suara sebesar 95 per‐sen dari warga kulit hitam dan41 persen dari warga kulit putihmemberikan harapan bagi ma‐syarakat internasional secaraumum. Obama diharapkanmenjadi penetralisir hubunganAmerika dengan beberapa ne‐gara, khususnya negara negarayang berada di Timur Tengah.Selain itu, keterpurukan eko‐nomi Amerika Serikat akibatkrisis global juga digantungkanharapan pemulihannya di pun‐dak Obama. Lantas, Apakah ha‐rapan harapan tersebut dapattercapai? Sebenarnya sebesarapakah change yang dibawaObama terhadap Amerika ke‐pada tatanan dunia Internasio‐nal maupun politik ekonomidomestik Amerika Serikat sen‐diri ?
Inilah yang menjadi dasardisusunnya buku “Obama danAmerika, di Mata Nahdliyyin”yang diadakan Bedah Bukunyadi Ruang Adi Sukadana GedungA FISIP Unair Surabaya kamis 10
Juni 2010 lalu. Menurut RiezaPratama, salah seorang pesertabedah buku tersebut, Obamadapat dilihat dari berbagaisudut terhadap tindakan tinda‐kan nya yang akan mengarah‐kan Amerika dan MasyarakatDunia saat ini “ Seperti yangkita tahu, Amerika Serikat ada‐lah Negara yang memiliki
Power melalui kebijakan kebija‐kannya yang akan belbagai si‐stem di dunia, baik politikmaupun militer, nah arah darikebijakan tersebut lah yangmenjadi sorotan oleh seluruhmasyarakat dunia saat ini. Biladitelaah, arah kebijakannyamungkin tidak dapat jauh jauhdari apa yang telah dilakukan
oleh Presiden Amerika Serikatsebelumnya, karena ini berkai‐tan dengan sistem. Apa yangtelah menjadi membudaya diAmerika, akan terwujud dalamsetiap langkah kebijakan ASyang diteruskan oleh Obama”,tukasnya berapi‐api.
Pertemuan di siang ini, di‐hadiri oleh Mahasiswa FISIP,lalu Bapak Airlangga Pribadi,dosen Ilmu Politik FISIP UnairSurabaya, dan tentunya yangberkaitan dengan bedah bukuini, yakni Perwakilan dari Nah‐dliyyin. Jalannya bedah bukuyang diselingi diskusi menjadimenarik berkat pemaparanyang apik dan didukung olehsuasana kelas yang memadai.Rupanya, bedah buku sepertiini khususnya yang berkaitandenga isu isu kontemporer me‐miliki animo yang besar, dan di‐harapkan keberlanjutannyasecara periodik.
(tan)
Suasana mimbar Demokrasi di parkiran FISIP
Mimbar Demokrasi,Melawan Amnesia Sejarah
Bedah BukuBarrack Obama di Mata Nahdliyyin
edisi: 17/Juli 2010 Jendela 05
kuliah
SSelama tiga hari, 16 hingga 18
Juni 2010, Departemen Ko-
munikasi punya even yang cukup
meriah di area Royal Plaza Sura-
baya. Acara itu bernama Comm-
fiesta 2010, three days closer withcommunication Unair. Acara yang
berkonsep open house ini meny-
ajikan pameran foto, poster, coa-ching clinic dan hiburan berupa
pemutaran film dan penampilan
band. Ada juga berbagai lomba
seperti lomba desain poster,
lomba fotografi on the spot dan
lomba presenter berita untuk
siswa SMA/sederajat.
Di hari pertama, ada babak
penyisihan lomba presenter be-
rita. Lomba ini berlangsung
cukup seru, karena penampilan
tiap peserta dikomentari oleh
dua orang juri, yaitu Kandi
Aryani (dosen komunikasi) dan
Ruli Perdana (presenter berita
TVRI Jawa Timur). Dari babak
penyisihan ini diambil enam
orang peserta yang berhak me-
ngikuti babak final.
Selain lomba presenter, di
hari pertama juga dibuka lomba
fotografi on the spot. Para siswa
SMA berkeliaran di arena acara
untuk memotret apapun tentang
Commfiesta. Selain itu juga ter-
dapat coaching clinic tentang pu-blic relation oleh Syandra Kwan
dan coaching clinic“Proses Krea-
tif Pembuatan Film” bersama
Jaka Triadi. Di antara acara-acara
berbobot tersebut, ada selingan
hiburan dari band-band bintang
tamu. Namun, yang paling spe-
sial, malam harinya ada penam-
pilan spesial dari Ika Putri. Ika
Putri, penyanyi yang juga masih
berstatus sebagai mahasiswa ko-
munikasi, membawakan tiga lagu
andalannya dan satu lagu baru.
Penonton tampak ikut bernyanyi
dan mendekati panggung ketika
Ika Putri muncul di atas pang-
gung.
Pada hari kedua ada coachingclinic radio dengan tema “Creati -
vity in Auditive Medium”, bersa -
ma Radio Prambors. Kemudian
sore harinya ada coaching clinicfotografi dengan fotografer Jawa
Pos, Guslan Gumilang. Seentara
malam harinya acara full band,
diantaranya ada penampilan dari
Smamda Band dn The Ninit’s.
Grand final lomba presenter
berita membuka acara Com-
mfiesta di hari ketiga. Di hari te-
rakhir ini penuh dengan tampilan
dari band-band penghibur dan
bintang tamu. Acara puncak dari
Commfiesta ini adalah pengu-
muman pemenang tiga macam
lomba. Pada malam pengumu-
man, kursi penonton tampak
penuh, karena para peserta
mengajak serta keluarga dan
teman-temannya untuk men-
dengarkan siapa saja yang berha-
sil menjadi juara dalam lomba
presenter berita, fotografi dan
desain poster.
Acara commfiesta ditutup
oleh penampilan artis La Rieke.
Dengan berakhirnya acara
Commfiesta, berarti selesai
sudah empat rangkaian acara
memperingati HUT Komunikasi
ke-22. Dan yang paling menge-
jutkan, keesokan harinya panitia
mendapatkan kado spesial ka-
rena acara puncak HUT Komu-
nikasi ini ternyata berhasil
masuk ke dalam halaman metro-
polis Jawa Pos dengan judul,
”Commfiesta Ajak Bagi Imaji-
nasi”. Selamat untuk panitia
HUT Kom dan Selamat Ulang
Tahun untuk Departemen Ko-
munikasi!
(zaa)
Comfiesta yang digelar di Royal Plaza Surabaya
Ajang Open House Departemen Komunikasi
HHingga semester ini terdapat
sekitar 40 mahasiswa yang
terkena drop out dari berbagai ju-
rusan di FISIP. Umumnya, waktu
studi mahasiswa S1 empat tahun
dan tiga tahun untuk diploma
tiga. Namun ternyata, masih ada
saja yang menjalani proses bela-
jar hingga lebih dari lima tahun.
Menurut Kepala Bagian Akade-
mik, Karnaji di ruang kerjanya, sy-
stem drop out yang digulirkan
tentu mempunyai ketentuan dan
materi yang sudah teruji.
Mengenai ketentuan maha-
siwa DO, IPK bernilai 2 pada se-
mester 4 dan baru menempuh
60 sks. Karnaji menuturkan bah -
wa faktor sebagian besar maha-
siswa itu, disebabkan oleh absen
dan cekal akademik. “Faktor yang
utama kenapa mereka terkena
evaluasi adalah kebanyakan kena
cekal”ujar lelaki ramah tersebut.
Padahal, pada tiap semester
bagian akademik melayangkan
surat ke pihak orang tua maha-
siswa, baik surat kartu hasil studi
dan surat peringatan (bagi maha-
siswa yang mendapat kartu ku-
ning). Hal itu bertujuan agar ma-
sing-masing orang tua lebih in-
tensif mengontrol putra-putri
mereka menjadi lebih bertang-
gung jawab.
Memang presentase kelam-
batan penyelesaian skripsi sudah
menunjukan penurunan. Terjadi
penurunan dari 2,71 menjadi
2,04 untuk program sarjana satu.
Sedangkan untuk diploma tiga
menyusut dari 1,81 ke 1,78. Hal
ini menurut Karnaji adalah sinyal
positif yang harus dipertahankan.
Selain itu, kebanyakan para orang
tua belum paham dengan kate-
gori baik buruk nilai anak-anak
mereka. Oleh karena itu, diren-
canakan pada tahun ini, FISIP
akan mengadakan forum orang
tua guna memberikan penyulu-
han peraturan akademik anak
mereka.
Selain itu, Karnaji memberi
gagasan agar setiap program
study membuat struktur kuriku-
lum agar dapat mengefisienkan
waktu penyelesaian skripsi. “Perlu
dicantumkan target deadline
kapan harus selesai skripsi. Selain
itu perlu system terarah untuk
pengambilan sks tiap semester
agar tidak menyulitkan maha-
siswa menentukan tiap mata ku-
liah yang akan ditempuhnya,”
ungkap Karnaji. (gun)
Masih Saja Ada yang Kena DO
Jendela06 edisi: 17/Juli 2010
kunjungan
SSelasa (29/6) sekitar pukul09.30, kampus FISIP ke-
datangan serombongan ma-hasiswa yang mengenakanjas almamater berwarna birudongker. Serombongan ma-hasiswa tersebut memasukiFISIP gedung A dan langsungmenuju ke ruang AdiSukadana.
Mahasiswa-mahasiswitersebut berasal dari Fakul-tas Ilmu Sosial dan Ilmu Bu-daya (FISIB) UniversitasTrunojoyo (Unijoyo),Madura. Mereka sedangmelakukan study tour keFISIP dalam rangka mem-bandingkan dan mencariilmu agar kinerja mereka diBEM FISIB bisa lebih baik darisebelumnya. Salah satu pe-serta study tour menyatakanbahwa berkunjung ke uni-versitas-universitas lainadalah salah satu agendarutin mereka.
Di ruang Adisukadanatersebut, mahasiswa yangjumlahnya sekitar tigapu-luhan itu mendengarkansambutan dari ketua BEMFISIP, Abdul Kodir, mengenaiFISIP secara umum dan jugaBEM secara khusus. Keteran-gan yang disampaikan Kodirmeliputi FISIP yang memilikisembilan jurusan dan enamBSO (Badan Semi Otonom).
Setelah menyampaikanbeberapa slide, dibukalah
sesi sharing. Cukup banyakmahasiswa Unijoyo yangbertanya dan bercerita,membandingkan antara BEMFISIP Unair dan BEM mereka.Di antaranya ada pertanyaanmengenai agenda rutin divisiseni dan budaya FISIP yanglangsung dijawab oleh Gea,Menteri Kesenian BEM FISIP.Ada pula pertanyaan menge-
nai cara mengomunikasikankepada seluruh pengurusBEM agar mau bekerja den-gan baik. Rupanya pihak BEMFISIB Unijoyo merasa kesuli-tan untuk mengajak pengu-rus lain berpartisipasi dalammengurus berbagai event.Dan, pertanyaan ini dijawabdengan cukup bijak olehpihak BEM FISIP, “Jelaskansaja pada mereka bahwapekerjaan ini bukan peker-jaan BEM saja, tapi ini untuknama baik Fakultas. Dengancara menyampaikan yangbaik, maka kita akan menda-patkan dukungan positif, danmereka akan ikut bekerja.”Abdul Kodir juga menam-
bahkan, kita harus menjalinkedekatan dengan anggotakita di tiap divisi, janganhanya bertemu ketika adarapat saja. Jawaban inimembuat puas para pesertadan sesi sharing pun semakinmarak. Pertanyaan-per-tanyaan lain bermunculan,seperti pendapat BEM Unairtentang pembatalan UU BHP,dan juga besaran danaanggaran yang diterima olehBEM FISIP setiap tahunnya.Sesi sharing berakhir sekitarpukul 12.00 dan rombonganpun pulang kembali menujuPulau Madura.
(zaa)
Kunjungan FISIB Universitas Trunojoyo Madura
Kunjungan FISIB UnijoyoSharing Peningkatan Kualitas
DDi awal bulan Juni, tepat-nya Selasa, 8 Juni 2010,
tampak para siswa SMA me-makai seragam berwarnaputih dan memakai jas alma-mater berkeliling kampusoranye. Mereka adalah siswa-siswi asal SMA Taruna Goron-talo.
Kunjungan mereka keFISIP kala itu adalah salahsatu dari rangkaian studytour mereka ke universitas-universitas di Pulau Jawa.“Alumnus sekolah mereka‘kan jarang ada yang kuliahdi Jawa, jadi mereka ingintau, bagaimana sih duniakampus di Jawa,” begitu ke-terangan yang didapat dariDaniel Susilo, salah satu pen-
damping mereka selama ber-keliling di FISIP.
Sekitar lima puluh siswatersebut diterima langsungoleh Pak Basis Susilo, selakudekan, Pak Punari mewakili
Kemahasiswaan, dan AyuIrene mewakili BEM di ruangAdi Sukadana. Di ruang terse-but, para siswa antusias ber-tanya mengenai Unair.Mereka tampak benar-benar
Kunjungan siswa SMA Taruna Gorontalo di gedung C
Study Tour SMA Taruna GorontaloBanyak yang Tertarik Jurusan IIP
edisi: 17/Juli 2010 Jendela 07
diskusi & seminar
MMasih dalam rangka memperingatiHUT Departemen Komunikasi yang
ke-22, Hima Komunikasi Unair menye-langgarakan even nasional yang bertajukConfrence of Conference of Communica-tion and Information Technology for Na-tional Student (Commitment) 2010. Adatiga rangkaian besar acara yang diseleng-garakan tanggal 11-12 Juni lalu, yaituKonfrensi mahasiswa komunikasi seluruhIndonesia, Diskusi Nasional bersama IMIKI(Ikatan Mahasiswa Komunikasi Indonesia)dan Seminar Nasional dengan tema“Transformasi Komunikasi dalam Pendi-dikan menyongsong Perkembangan Tek-nologi Informasi Global”
Konfrensi nasional dibuka dengankeynote speaker Dra. Rachmah Ida,M.Comm, PHD dengan tema yang sama.Ia sebagai Kepala Departemen Komuni-
kasi Unair, membagikan semangat supayamahasiswa sebagai insan intelektualtertan tang untuk mengembangkan ide-idenya, sambil tetap peka akan perkem-bangan sekitar. Karena itulah diadakankompetisi call for paper untuk mewadahipemikiran-pemikiran mahasiswa yangmembangun ini. “Mahasiswa jangan diamsaja, tapi harus mampu berbicara,mampu unjuk kemampuan. Tapi tidakboleh sembarangan, ingat anda adalahakademisi. Secara intelektual tuangkanide-ide anda!,” serunya.
Setelah Rachmah Ida selesai meny-ampaikan materi umum, audience masukpanel-panel dengan tema-tema komuni-kasi tertentu. Disinilah mahasiswa berbi-cara, mempresentasikan ide-idenya yangtelah dipilih.
Mahasiswa komunikasi dari berbagaidaerah datang untuk mengikuti Commit-ment 2010 ini, total ada 12Universitasdari seluruh Indonesia datang. Diantara-nya dari UGM, Unhas, Unibraw, Universi-tas Budi Luhur Jakarta, UniversitasMercubuana, Unitirta, Universitas Anda-las Padang dan masih banyak lagi. Kon-frensi ini menjadi bahan acuan yang akandibahas pada diskusi IMIKI pada malamharinya. Di sini perwakilan jurusan komu-nikasi dari berbagai universitas di Indo-nesia berdiskusi untuk menghasilkansuatu resolusi yang akan direkomendasi-kan kepada Bapak Menteri Pendidikan M.
Nuh.Ya, karena pada seminar puncak di
hari kedua Commitment 2010, M. Nuh di-jadwalkan akan menjadi keynote spea-ker. Beliau diagendakan menyampaikanseminar mengenai tema terkait, berdam-pingan dengan Henri Subiakto, staf ahlimenkominfo bidang media massa. Se-hingga dihasilkan seminar yang sinergi.Sayangnya, menteri berhalangan hadir.“Saya mengucapkan permohonan maafkarena tidak bisa hadir. Tetap semangatadek-adek mahasiswa, ingatlah bahwamahasiswa adalah agent of change,” ujarM. Nuh di video yang diusahakan panitiaberdurasi 5 menit.
Ketidakhadiran M. Nuh, tidak mem-buat acara menjadi mengambang. Semi-nar tetap berjalan seru, karena materiterkini seputar transformasi komunikasidan entrepreneur media yang disampai-kan Henri Subiakto, Ishadi S.K, komisarisTrans TV, dan Dhiman Abror, Ketua PWIJatim. Kapasitas ketiga orang ini menda-patkan minat yang tinggi dari 400-an au-dience yang hadir. Dimoderatori olehRatih Puspa, pertanyaan kritis terusmengalir dari audience, begitu juga den-gan tepuk tangan. Resolusi yang dihasil-kan sehari sebelumnya dari DiskusiNasional bersama IMIKI, tetap diserahkanterimakan kepada perwakilan Dirjenmenteri pendidikan.
(puz)
Acara yang dihelat dalam rangka HUT Dep. Komunikasi ke-22
memanfaatkan kesempatan kunjunganini untuk menggali informasi tentangkampus Unair dan kehidupan perkulia-han di Unair.
Puas bertanya-tanya, kelima puluhsiswa yang datang bersama dua orangguru itu berkeliling ke FISIP gedung A, B,C dan D ditemani 3 orang pengurus BEM.“Mereka paling antusias ketika diajakberkunjung ke gedung B,” jelas DanielSusilo. “Dan mereka banyak yang terta-rik pada jurusan IIP (Ilmu Informasi danPerpustakaan, red), mungkin karenamenurut mereka jurusan itu langka ya,di Gorontalo hehe…” tambah Iis, Benda-hara BEM FISIP yang juga ikut mendam-pingi rombongan.
Selesai berkeliling ke semua gedungFISIP, rombongan diajak ke pusat souve-nir di depan Fakultas Ilmu Budaya. Di-sana mereka berbelanja dan berfotobersama. Kemudian, mereka menuju keMasjid Nuruzzaman sebelum akhirnyameninggalkan Unair dan melanjutkanstudy tour ke universitas-universitaslain.
(zaa)
Commitment 2010Soroti Transformasi Komunikasi di Era Global
Jendela08 edisi: 17/Juli 2010
diskusi & seminar
BBagi seorang akademisi, seharusnyabudaya menulis sudah tidak bisa di-
lepaskan dari kehidupannya. Menulisadalah sama dengan mengungkapkanapa yang ada dipikiran, ide-ide dan ga-gasan kedalam bentuk tulisan, sehinggadapat dibagi ke orang lain. Namun, tuli-san akademisi yang dianggap sebuahkarya keilmuannya, tidak boleh ditulissecara sembarangan. Menulis adalahekspresi akademik mereka, namun se-lalu ada logika-logika sistematis yang di-gunakan. Dalam pembuatan jurnal ataunaskah ilmiah, ada standard dan tata ke-lola nasional yang harus dipatuhi. Apa-kah ini menghambat? Bagaimanamembuat tulisan yang baik dalam jurnaldan naskah ilmiah?
Semua hal itu, termasuk kesulitanmenulis dari awal hingga akhir prosespembuatan, semuanya mengenai itu, di-bahas tuntas di lokakarya “PengolahanNaskah dan Penerbitan Jurnal Ilmiah Se-suai Standart Mutu dan Tata Kelola Na-sional”, 18-19 Juni 2010 di RuangParlinah, Perpustakaan Kampus B Unair.Lokakarya yang diselenggarakan FISIPUnair ini terbuka untuk semua dosenperguruan tinggi dan jurusan apapunyang berminat. Sebab pengisi materinyapun, bukan hanya dari FISIP.
Ahli-ahli di bidang pengolahan nas-kah dan penerbitan jurnal ilmiah diha-dirkan disini. Pada hari pertama, materiyang disampaikan adalah Alur berpikir Il-miah oleh Prof. Dr. Suhartono TaatPutra, dr.,MS, dan Langkah penulisan ar-tikel ilmiah oleh Dr. H. Harun Joko Pray-itno, SE, MHum. “Pada dasarnya semuapenulisan ilmiah kuncinya Cuma satu,harus mengikuti alur pikir ilmiah, kritistapi sistematis,” ungkap Dr. Suhartonomengawali Lokakarya ini.
Lalu apa yang terjadi ketika semuaproses itu sudah dilakukan, namun jur-nal di anggap masih kurang bagus dankurang layak untuk diterbitkan. Bebe-rapa kali menulis, tapi tidak berhasil
membuat dampak yang signifikan. Drs.I. Basis Susilo, MA menjawabnya di sesipembahasan kesalahan-kesalahan yangSering Dilakukan Penulis. “Paling tidakada 15 kesalahan umum yang dilakukanpenulis. Ini murni pengalaman saya se-lama berkiprah di pengolahan jurnal il-miah,” ujarnya membuka sesi.Kesalahan ini dikupas tuntas, mulai darikurang menghargai kerja ilmiah, hingganaskah yang terlalu panjang sampai mo-tivasi yang keliru.
Sesi-sesi berikutnya semakin menarikdengan tema yang lebih dalam mengu-pas tentang pengolahan jurnal ilmiahdengan pembicara-pembicara yang se-suai dengan kapasitas. Misalnya saja,Dra. Myrtati Dyah Artaria MA, PhD yangmerupakan dosen teladan FISIP, Prof.
Soetandyo, dan masih banyak lagi.Menariknya, diakhir lokakarya ini pe-
serta diberi kesempatan untuk berkon-sultasi secara mendalam untuk jurnalilmiah. Bagi mereka yang masih baru,dan membutuhkan bimbingan dan pan-duan lagi, juga diberi kesempatan. Pe-manduan dan konsultasi person toperson ini langsung dibimbing oleh Prof.Soetandyo, Ida Nurul Chasanah, S.S,MHum. Dra. B.I.S Wahyu W., MA, Phd,dan Dra. Myrtaty Dyah Artaria MA, PhD.
Lokakarya ini diharapkan untukmembangkitkan kembali gairah insan in-telektual kampus untuk membuat jurnaldan naskah ilmiah. Bukan sembaranganmenulis, namun penulisan bermutu yangilmiah dan sesuai dengan standard dantata kelola nasional. (puz)
Menulis Jurnal dan Naskah IlmiahTidak Sembarang Menulis
CCakra Studi Global Strategis (CSGS)menyelenggarakan sebuah diskusi
rutin mengenai isu isu internasionalyang hangat dewasa ini. Ini adalah se-buah pertemuan yang diselengga ra kanoleh departemen Ilmu Hu bu ngan Inter-
nasional FISIP Unair yang memulaidiskusi perda na nya Rabu lalu, 23 Juni2010. Dalam pertemuan perdananyatersebut, topik yang diangkat adalahkondisi buruh di China di era keajaibanekonomi China.
Suasana diskusi Cakra 23 Juni 2010
edisi: 17/Juli 2010 Jendela 09
diskusi & seminar
RRuang Adi Sukadana (18/6)Profesor David Robie se-
orang dosen Design + Cre-ative Technologies dari AUTUniversity Selandia Barubertandang ke FISIP Universi-tas Airlangga. Kedatangannyayang merupakan kali kedu-anya ke Indonesia ini untukmemberikan kuliah kepadamahasiswa FISIP. Beliaumempresentasikan makalahberjudul “Pacific Freedom OfThe Press :Some campusbased media models relevantto Indonesia”. Makalah terse-but merupakan makalah yangia presentasikan UNESCOPress Freedom Day dan acarakonferensi kebebasan persdunia di Auckland University.
Dalam presentasinya
David memperlihatkan videoberisi kegiatan pers maha-siswa yang ada di Papua Nug-ini. Dalam tayangan videotersebut mahasiswa di PapuaNugini berusaha melakukanreportase berkenaan peris-tiwa “Black Tuesday”. Padaperistiwa Black Tuesday ma-hasiswa ditembak polisi.Peristiwa Black Tuesdaymembuat mahasiswa PapuaUniversity berusaha untukmengungkapnya karena ter-sangka yang merupakanpolisi belum juga terungkap.
Saat reportase ke tempatkejadian perkara mahasiswadihadang oleh polisi yangberbahasa Perancis danmenendang mahasiswa yangkala itu berposisi sebagai ju-
rnalis kampus. Peristiwatersebut menurut RachmahIda, Ketua Departemen Ko-munikasi FISIP Unair, meru-pakan peristiwa yang miripsaat “Retorika” majalahkampus FISIP yang berusaha
memberikan kritik-kritikpedas terhadap pemerinta-han orba dan pada saat itu“Retorika” merupakan salahsatu motor penggerak per-lawanan mahasiswa sehinggaterjadi reformasi.
“Kebebasan pers adalahdengan memberikan infor-masi yang menjadi hak publikuntuk mengetahuinya, isu-isuseputar publik minoritasberhak diangkat,” kata Davidmenjawab pertanyaan salahsatu mahasiswa komunikasitentang definisi kebebasanpers yang menjadi judulmakalahnya. Menurut Robietiap-tiap negara memiliki ke-bebasan pers yang berlainanantara satu sama lain. Kebe-basan pers sangat dipen-garuhi oleh keadaan politik ditiap-tiap negara.
Setelah memberikan ku-liah di FISIP David bertan-dang ke Graha Pena tempatuntuk mengumpulkan infor-masi tentang bagaimanaproses pembuatan berita diIndonesia. David disambutoleh Leak Kustiya, pemimpinredaksi Jawa Pos. Leak men-erangkan bagaimana prosespembuatan berita hingganaik cetak. (Pri)
Pacific Freedom of The Press
Mr. Bill Hurst, dosen tamu dari Amerikamemimpin jalannya diskusi tersebut. Tampakpula I Basis Susilo (Dekan FISIP Unair), Vincen-sio Dugis ( Wakil Dekan III), Baiq Wardhani(Ketua Departemen Ilmu Hubu ngan Interna-sional), Sartika Soesilowati (Ketua Prodi Mag-ister Ilmu Hubungan Internasional) turut hadirdalam acara yang berlangsung pukul 13.00WIB tersebut. Disamping itu, turut hadir be-berapa mahasiswa program studi hubunganinternasional baik dari jenjang sarjanamaupun pascasarjana, lalu perwakilan dosenUniversitas Brawijaya Malang.
Jalannya acara ini cukup kondusif, dis-elingi beberapa jokes dari peserta yang hadirmembuat suasana jadi hangat. Menurut FendiEko Wahyudi, salah seorang penguruskegiatan CSGS, Acara ini memang didesainsedemikian rupa, dengan jumlah peserta yangtidak terlalu banyak yakni sekitar 30 peserta
dengan format seperti Format Group Discus-sion, mengangkat sebuah isu tematik, disituturut diundang pula pers, pakar sebuah isutersebut, misalnya, pada isu buruh, akanmengundang perwakilan dari serikat buruh.“Pada briefing kemarin, kita memang meru-juk pada sebuah grup diskusi kecil yang hanyamelibatkan orang orang yang terkait denganisu yang kita angkat lalu pers,“ tukasnya.
Acara semacam ini sangat baik dilakukankarena merupakan perwujudan kepeduliancivitas academica FISIP Unair terha dap per-masalahan internasional dan domestik kon-temporer. Inilah yang harus kita upayakanbersama, agar nantinya keberlangsunganacara ini dapat terus berlangsung dari waktuke waktu dan dengan membahas berbagai isubaik domestic maupun internasional ten-tunya.
(tan)
Prf. David Robie mendapat bingkisan dari mahasiswa
Cakra Studi Global StrategisBahas Kondisi Buruh China
Jendela10 edisi: 17/Juli 2010
mahasiswa
CCanggung adalah sifat
lumrah ketika kita ber-
bicara di depan publik,
apalagi publik tersebut adalah
orang-orang yang menguji kita.
Tapi, ini sama sekali tidak terja di
pada Rani Lukitasari. Mahasiswa
Departemen Hubu ngan Interna-
sional angkatan 2007 ini tampil
sangat percaya diri ketika men-
jalani presentasi mawapres di
ruang Mini Theater, FISIP ketika
uji public camawapres, xx lalu.
Performa presentasinya nya-
ris sempurna dengan gaya ber-
tutur runtut dan intonasi yang
tepat. Padahal apa yang dipre-
sentasikannya tidak main-main,
ia mengangkat topik masalah
pulau-pulau perbatasan terluar
Indonesia. Ia menawarkan solusi
pendekatan kesejahteraan untuk
mengatasi masalah itu, karena
nasionalisme saja tidak cukup
ketika himpitan hidup mengikis-
nya.
Persaingan di mawapres
FISIP cukup ketat, tapi Rani ber-
hasil unggul dan dinobatkan se-
bagai Mahasiswa Berprestasi
FISIP 2010. “Saya salut akan wa-
wasan ke-Indonesiaan anda,”
puji I. Basis, dekan FISIP padanya
kala itu. Masalah perbatasan me-
mang masalah krusial, yang se-
lama ini selalu menimbulkan
konfrontasi dengan negara te-
tangga. Dan sebagai mahasiswa
generasi penerus bangsa, apalagi
mahasiswa ilmu sosial, kondisi ini
menjadi tanggung jawab ber-
sama untuk dicarikan solusinya.
Kelebihan lain yang unik dari
mahasiswa ber-IPK 3,7 ini adalah
kemampuannya berbahasa Ing-
gris. Ketika menyampaikan pre-
sentasi dalam bahasa Indonesia,
Rani memang bagus. Tapi ketika
menjawab pertanyaan dengan
bahasa Inggris, dirinya menyam-
paikan dengan lebih lancar dan
lebih bagus lagi. Disinggung akan
kelebihannya ini, Rani mengaku
tidak mempersiapkan apa-apa.
Kemampuan bahasa Inggris-
nya memang sudah dilatih sejak
SD lewat kursus, namun setelah
lulus SD ia belajar secara otodi-
dak. Bagaimana bahasa Inggris li-
sannya bisa fasih dan lugas ?
“Yang penting rajin dan tidak
malu untuk mempraktekkannya.
Semua bahasa kan gitu, kalau
kita rajin menggunakannya, jadi-
nya terbiasa,” ungkapnya. Prak-
tek ini dilakukan Rani di mana
saja, bahkan lebih seringnya di
rumah. Maklum, ibunda dari Rani
membuka usaha dibidang jasa
travel di Malang, kota asalnya.
Segudang prestasi juga sudah
dimiliki Rani sejak duduk di
bangku sekolahan. Ia sering
menjuarai lomba debat ketika
masih di Malang dulu. Dari situ-
lah ia semakin terlatih. Karena
sudah akrab dengan bahasa Ing-
gris dan banyak orang luar ne-
geri, maka Rani tertarik
mengambil bidang HI sebagai
jalan akademisnya. “Karena HI
itu luas, aku sendiri ingin jadi
duta bangsa pariwisata di kapa-
sitasku nantinya. Di bisnis inter-
nasional lah,” ungkap mahasiswa
yang magang selama setahun di
International Office Universitas
Airlangga ini.
Menginjak bangku kuliah,
Rani sempat menjuarai PIM
Unair dengan gelar juara ketiga.
Yang terbaru, Rani sudah berha-
sil lolos seleksi beasiswa Eras-
mus Mundus dan akan segera
berangkat ke Turki, di Universi-
tas Sabanchi. Gelarnya sebagai
mawapres FISIP juga ia pertang-
gung jawabkan ketika seleksi
mawapres se-Unair. Rani mewa-
kili FISIP, meskipun tidak keluar
menjadi juara, telah berhasil
lolos sebagai sepuluh besar ma-
hasiswa berprestasi Universitas
Airlangga.
Buat semua teman-teman
FISIP, Rani berpesan untuk selalu
percaya sama diri sendiri, karena
sebenarnya itulah rahasia kesuk-
sesan. “Kalau yakin kita bisa, kita
pasti berusaha. Nah, rajin beru-
saha inilah yang akan membuat
kita berhasil mewujudkan keing-
inan,” ungkapnya. (puz)
Rani Lukitasari, Mahasiswi HI angkatan 2007
Berwawasan Keindonesiaan Luas
Rani Lukitasari
3535mahasiswa FISIP
berkumpul di ruang Adi
Sukadana untuk mengikuti
pelatihan Jurnalistik bertajuk
“Pelatihan Menulis Artikel
Ilmiah di Media Massa”. Ariyanti
yang merupakan alumnus De-
partemen Ilmu Komunikasi
memberikan materi tentang
penulisan artikel ilmiah pada
pelatihan tersebut. Kiat-kiat
dan pengalaman dalam menulis
artikel Ariyanti berikan pada
peserta pelatihan ini.
Menurut Ayik, panggilan
akrab Ariyanti, mahasiswa FISIP
harus jago menulis. “Menulis
sudah seringkali kita lakukan;
menulis status Facebook,
menulis makalah dsb”, ujar
Ariyanti yang kini menjadi salah
satu redaktur Jawa Pos. Menu-
rut Ayik diperlukan kiat-kiat
dalam menulis yang lebih baik
agar tidak sekedar asal-asalan.
Kiat tersebut adalah memiliki
motivasi menulis, berlatih terus
menerus, membedakan menulis
artikel dengan mengarang, dan
rajin menggali ide untuk men-
cari topik. Untuk itu diperlukan
jam terbang atau frekwensi
menulis yang lebih sering.
Ayik berbagi pengalaman-
nya saat meliput pernikahan Siti
Nurhaliza. Ayik duduk sejak
pagi di masjid yang akan digu-
nakan sebagai tempat akad
nikah Siti. Padahal di saat yang
sama wartawan dilarang
meliput. Ayik menyamar men-
jadi pengunjung masjid yang
akan beribadah. Ayik pulang
dengan membawa berita yang
tidak banyak wartawan menda-
patkannya.
Menurut Daniel Susilo,
ketua panitia pelatihan ini, acara
serupa akan diselenggarakan
lagi dengan berbagai tema-tema
menarik. Rencananya acara
serupa akan diadakan 3 kali
dalam setahun untuk
meningkatkan kemampuan ma-
hasiswa dalam menulis artikel.
(Pri)
Belajar Menulis Bersama Ariyanti
Ariyanti
edisi: 17/Juli 2010 Jendela 11
dosen
PPerkembangan ilmu pengetahuan danteknologi dewasa ini sudah begitu ba‐
nyak memberikan keuntungan bagiberbagai pihak. Setidaknyaitulah yang dirasakan olehUniversitas Airlangga, khusus‐nya Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik (FISIP) Unair yangmenerima pengajar‐pengajarberkelas dunia, sebut saja Mr.Bill Hurst dari Brooklin, NewYork Amerika Serikat, MadameAnne Francoise Guttinger dariParis, Prancis, dan Mr. Kamil Za‐jaczkowski Ph.D dari Polandia. Me‐reka adalah pengajar lulusanuniversitas ternama di dunia, yangakhirnya berkesempatan memberi‐kan pengajaran di FISIP Unair Sura‐baya.
Mr. Bill Hurst, seorang Amerika lulusanSaint Ann’s High School, Political ScienceUC Berkeley, Political Science and EastAsian Languages University of Chicago danbergabung dengan University of Texas atAustin, Government Dept hingga saat ini.Bill mengajar beberapa mata kuliah diUnair, sebut saja Masyarakat Budaya danPolitik Asia Timur. Menurut penuturannya,Indonesia memiliki penduduk yang ramah,itulah yang membuatnya betah tinggal diSurabaya.” (di) Indonesia penduduknyaramah, kami saling menyapa , hanya saja(udara‐nya) panas”, tukasnya. Dosen yangsatu ini tentu saja murah senyum.
Selanjutnya adalah Madame Anne,
seorang Prancis yang ahli dalam masalahGeopolitik dan Social science. Anne telahmenempuh pendidikan di Institute of Po‐litical Science di Paris (mengambil SocialScience dan Social Study) lalu selepas itumengajar beberapa mata kuliah untuk ma‐hasiswa di Amerika untuk beberapa lama.“ Rasanya sudah lama sekali saya lulus,hehe lalu saya mengajar di Amerika , laluyaa .. akhirnya saya kesini (Universitas Air‐langga),” tukasnya sembari tersenyum.Dosen cantik ini mengajar Geopolitik danGeostrategi, Sejarah Diplomasi, dan Orga‐nisasi Internasional di FISIP Unair, sesuaidengan kecakapannya dalam bidang terse‐but. Ketika ditanya apakah akan tinggal di
Indonesia (Unair) untuk waktu yang lama,ia menjawab i’d love soo sembari terse‐nyum. Rupanya dosen yang tinggal ber‐sama keluarganya di Surabaya ini telahmencintai Indonesia.
Setelah Madame Anne, kita punya satudosen tamu lagi, yakni Mr. Kamil dari Po‐landia. Dosen yang telah menjelajahi be‐berapa Negara di berbagai dunia inimengaku telah menghabiskan waktu diberbagai tempat Wisata di Indonesia. Se‐lama kurang lebih 3 minggu mendatang,Kamil akan ke Lombok, menikmati pantaidisana, setelah beberapa waktu lalu ke Gu‐nung Bromo. “ saya akan ke kesana (Lom‐bok), menikmati pantainya yang indah,“tukasnya. Dosen enerjik ini berasal dariCentre for Europe University of Warsaw,Polandia. Kamil merupakan Coordinatorfor International Cooperation and Projectsdi Polandia, dan melalui Erasmusbeliau ke Indonesia. (tan)
Anne Francoise Guttinger
Bill Hurst bersama staf pengajar FISIP Unair
Dosen Tamu Kelas Duniadi FISIP Unair
Anne Francoise Guttinger dan putrinya
Bill Hurst
Jendela12
profil
II cha, begitu Raizza Intifadabiasa dipanggil oleh temantemannya adalah salah seo‐
rang mahasiswa Ilmu Politik FISIPUnair yang belakangan ini kerapmuncul di RCTI. Ia mengikuti sebuahajang pencarian bakat yang diadakanoleh stasiun televisi dengan ratingtertinggi di Indonesia itu sejak padaawal tahun ini. “Aku ikut IndonesianIdol sebenarnya mulai SMA, kali iniyang kali kedua aku ikut. Waktu ituaku lolos ke Jakarta, tapi aku masihmau nglanjutin sekolahku dulu. Soal‐nya kalo SMA kan nggak bisa cuti.Jadi ya sayang kalo musti ngalahin se‐kolah,“ kata Icha. Kali ini ia dapat ke‐sempatan lagi ikut Indonesian Idoldan itu pun lolos hingga ke babakspektakuler yang ditonton jutaanorang se‐Indonesia.
Selama masa karantina di Indone‐sian Idol, tentu saja Icha mendapatbegitu banyak pengalaman berhargayang tidak semua orang dapat men‐galaminya. Belajar disiplin dibawahbimbingan instruktur top tanah air,sebut saja di vocal coach ada Pastosama Catherine Leimena, fashion sty‐lish Ai Syarief, motivator Tommy Sia‐wira, koreografer Uncle Joe, dan dipsychology class ada Bunda Romi.Juri dari musisi kondang di tanah air,sebut saja Anang Hermansyah, AgnesMonica, Rossa, Erwin Gutawa danmasih banyak lagi merupakan halyang diimpikan oleh begitu banyakorang. untuk sampai ke tahap ini sajaIcha harus menyingkirkan jutaan pe‐serta dari berbagai kalangan, mulaidari mahasiswa, penyanyi profesio‐nal, penyanyi jalanan, hingga pesertaunik yang berdandan seperti susterngesot di film misteri. Inipun juga dariaudisi di berbagai kota di Indonesia,mulai dari Sumatera hingga Papua.Jadi lolos ke babak spektakuler Indo‐nesian Idol 2010 ini membuat Ichasangat bergembira. Belum lagi den‐gan bertambahnya teman yang ia da‐patkan selama masa audisi dankarantina. sebut saja Ro yang dikabar‐kan dekat dengan nya. Tetapi saat di‐konfirmasi mengenai kedekatan nyadengan Rio, Icha menampik dengan
sedikit tertawa, “Hahahaha ... Biasaaja kok.“
Selama masa karantina, Icha be‐serta kontestan lainnya mendapatperlakuan khusus dari panitia penye‐lenggara. mulai dari pengkondisianfisik dan stamina yang prima, penja‐gaan stabilitas mental yang optimal,serta pengurangan pengaruh dari luaryang berupa larangan berkomunikasibaik dari pihak saudara maupun fans.“Ini semua sebenarnya biar kita bisafokus,“ ujarnya.
Lantas, bagaimana perasaan ichasetelah masuk ke babak spektakulerdan jadi salah seorang idola indone‐sia, khususnya kawula muda? denganwajah berbinar ia menjawab, “Indo‐nesian Idol ini saingannya banyakbanget, suaranya enak enak, apalagiditunjang attitude sama stage perfor‐mance yang luar biasa, jadi sebenar‐nya aku nggak percaya lolos babakspektakuler ini,” jelas Icha. Rupanyaia sangat gembira dengan apa yangtelah diraihnya di ajang pencarianbakat ini. Semoga saja ke depannyaIcha dapat meneruskan perjuangan‐nya dengan lancar dan cita‐citanyauntuk terjun di dunia entertainmentdapat terwujud. Tapi jangan lupa ku‐liahnya lho Cha. “Sip,“ tukasnya men‐gakhiri pembicaraan. Sukses buatIcha ! (tan)
Raizza Intifada, Finalis Indonesian Idol 2010
Idol dari Ilmu Politik
edisi: 17/Juli 2010
Idol dari Ilmu Politik