Final Presentasi 2-7-2013 Pertenunan Bangka-Blitung

50
TEKNOLOGI PROSES PERTENUNAN Irs. Drs. Moekarto Moeliono, MM., Dipl. Ac [email protected]

description

BAHAN AJAR UNTUK PELATIHAN IKM BANGKA BLITUNG

Transcript of Final Presentasi 2-7-2013 Pertenunan Bangka-Blitung

TEKNOLOGI

PROSES PERTENUNAN

Irs. Drs. Moekarto Moeliono, MM., Dipl. Ac

[email protected]

KLASIFIKASI KAIN

Kain yang dibuat dari benang - Kain Tenun (terbentuk dari anyaman benang) - Kain Rajut (terbentuk dari jeratan benang) - Kain Renda (terbentuk dari jalinan benang) - Pita (tali sepatu, helai pita)Kain yang dibuat dari serat - Kain Kempa (Dibentuk oleh lapisan-lapisan serat) - Kain Bonded, Kain Web (non-Woven)Kain yang dibuat tanpa menggunakan serat maupun benang contoh : Kertas, plastik sheet, film, dll.

Contoh Struktur Kain

Kain Tenun

Kain Rajut

(Kaos Kaki) Non Woven

KAIN TENUN

Terdiri dari benang-benang sejajar dan searah dengan pinggir kain dan benag-benang yang melintang.

Benang-benang yang sejajar pinggir kain disebut benang lusi.

Benang-benang yang melintang disebut benang pakan.

Penyilangan antara benang lusi dan benang pakan dihasilkan kain tenun

PENGGOLONGAN KAIN TENUN

Berdasarkan : Anyamannya, misalnya kain anyaman polos, kain anyaman

keper, dll Pemakainnya, misalnya :

- kain untuk sandang/pakaian, kain untuk rumah tangga seperti : gorden, sprei sarung bantal, dll. - kain untuk keperluan militer seperti : kain parasut, kain kanvas, ikat pinggang, dll- kain untuk industri, seperti : kain belt (ban), karung goni, dll.

Beratnya, macamnya : Kain Ringan (s.d. 60 g/m2), Kain Menengah (60 – 140 g/m2), Kain Setengah Berat (140 – 220 g/m2) dan Kain Berat lebih dari 200 g/m2).

TEKNOLOGI PERTENUNAN

Definisi :

Pertenunan adalah metode pembuatan kain melalui proses silangan antara benang lusi dan benang pakan.

Prinsip Pertenunan :

1. Pembukaan mulut lusi, yaitu proses menaikan atau menurunkan sebagian benang lusi.

2. Pemasukan benang pakan, yaitu proses memasukkan benang pakan ke dalam mulut lusi.

3. Pengetekan benang pakan, yaitu proses merapatkan benang pakan.

PROSES PERTENUNAN

1. Persiapan Pertenunan (Weaving Preparation)

2. Pertenunan (Weaving Process)

PERSIAPAN PERTENUNAN

Tujuan :

1. Memperbaiki sejauh mungkin kualitas benang, sehingga dalam proses pertenunan tidak mengalami kesulitan.

2. Membuat gulungan benang yang sesuai dengan persyaratan proses selanjutnya, baik dalam bentuk maupun volumenya.

Persiapan Pertenunan Pada umumnya proses persiapan

pertenunan meliputi :

1. Proses Pengelosan (Winding) dt_basic.swf

2. Proses Perangkapan (Doubling)

3. Proses Penggintiran (Twisting)

4. Proses Penghanian (Warping)

5. Proses Pencucukan (Drawing-in)

6. Proses Pemaletan (Pirn Rewinding)

Persiapan Pertenunan

Contoh

Urutan Proses PertenunanBahan Baku

Pengelosan Pengelosan

Perangkapan Pemaletan

Penggintiran

Penghanian

Pencucukan

Pertenunan

Benang Lusi Benang Pakan

BAHAN BAKU (BENANG)

Macam Benang :

1. Benang dari serat alam, seperti kapas, wool, sutera, rami, dll.

2. Benang semi-synthetic, seperti rayon viskosa, rayon acetat, dll.

3. Benang Synthetic, seperti nylon, poliester, acrilyc, polyprophhelene, dll.

Bahan Baku (Benang)

Mutu Benang : Keseragaman Nomor Benang Keseragaman Twist Benang Kekuatan Tarik Grade Kerataan

Kontrol terhadap mutu bahan baku (benang) sangat diperlukan untuk kelancaran proses dan efesiensi, kepastian mutu kain, dsb.

Bahan Baku (Benang)

Penomoran Benang Penomoran Benang Tidak Langsung

(Makin besar diameter benang/makin kasar, makin kecil nomornya)

Macamnya : Ne1 dan Nm

Ne1 20 artinya benang tersebut tiap pound

panjangnya 20 hanks.

Nm 10 artinya benang tersebut 1 gram

panjangnya 20 meter

Ne1 = Panjang Benang (hanks)/Berat Benang (pound)

Nm = Panjang Benang (meter)/Berat Benang (gram)

Bahan Baku (Benang)

Penomoran Benang Penomoran Benang Langsung

(Makin kecil diameter benang/makin halus, makin kecil nomornya)Macamnya : Tex dan Td (D)

100 Tex artinya benang tersebut tiap 1000 meter, beratnya 100 gram.

150 D artinya benang tersebut tiap 9000

meter, beratnya 150 gram.

Tex = 1000 x Berat (gram)/Panjang (meter)

Td = 9000 x Berat (gram)/Panjang (meter)

PROSES PENGELOSAN

Tujuan :

1. Penggulungan Benang dalam bentuk kelosan.

2. Memperbaiki mutu benang yang akan diproses, yang meliputi : kekuatan, kerataan, kebersihan dan sambungan-sambungan yang kurang baik.

3. Memperbaiki gulungan benang.

4. Meningkatkan efesiensi produksi.

Mesin Kelos

Mesin Kelos Buatan Balai Besar Tekstil

Tujuan :

1. Merangkap benang sesuai dengan kebutuhan proses selanjutnya

2. Mempersiapkan benang yang akan diproses gintir (twisting)

Pada dasarnya dalam proses perangkapan, baik mesin yang digunakan maupun prosesnya sama dengan proses pengelosan. Hanya pada proses perangkapan benang yang disuapkan lebih dari satu helai.

PROSES PERANGKAPAN

Mesin Rangkap Benang Buatan BBT

PROSES PENGGINTIRAN Proses penggintiran adalah merangkap beberapa helai

benang yang kemudian diberi puntiran (twist) yang tertentu untuk setiap panjang tertentu.

(2 cones simpel.swf)--3 cones.swfTPI : Twist per InchiTPM : Twist per meter

Tujuan dari proses penggintiran adalah untuk meningkatkan mutu dan kenampakan (oerformance) dari benang maupun kain yang ditenun dari benang tersebut, yang meliputi :- Keseimbangan puntiran- Kekuatan tarik- Tahan gosok- Efek hias- Kilau kain- Efek garis keper (pada hasil desain tenun)

Mesin Gintir Naik (Up-Twister) Buatan BBT dt_basic.swf

Tujuan :

Menggulung benang ke dalam boom lusi/tenun, yaitu boom yang dipasang pada mesin tenun, dengan gulungan yang sejajar.

PROSES PENGHANIAN

Macam Alat Penghanian

1. Alat Hani Tangan

2. Mesin Hani Seksional

3. Mesin Hani Lebar

Proses Penghanian

1

2

3

5678

9

4

Proses Penghanian Skema Mesin Hani Seksional

Keterangan :

1. Rak Kelosan benang 6. Rol Pengantar

2. Rol Pengantar 7. Tambur

3. Sisir Silangan 8. Rol Pengatur Tegangan

4. Sisir Hani 9. Boom tenun

5. Pengukur Panjang Hanian

Peralatan Penghanian Tangan Buatan BBT

Benang dalam boom tenun sebelum ditenun diperlukan proses pencucukan.

Pencucukan dipengaruhi oleh anyaman kain yang akan dibuat.

Yang termasuk proses pencucukan, antara lain :- Memasukkan benang lusi pada gun-gun.- Memasukkan benang lusi pada sisir tenun.- Memasukkan benang lusi pada dropper

(alat penjaga lusi putus).

PROSES PENCUCUKAN

Proses Pencucukan

Pencucukan pada Mata Gun dengan tangan--PENCUCUKAN-TYE-IN-ARSIP 2-MOEKARTO MOELIONO.FLV

Tujuan :

Menggulung kembali benang-benang dari bentuk untaian, bentuk bobin kerucut atau silinder lainnya, menjadi bentuk bobin pakan atau palet (pirn).

PROSES PEMALETAN

Posisi Penggulungan

Proses Pemaletan

KONSEP PERTENUNAN

Gerakan Primer

&

Gerakan Sekunder

Gerakan Primer 5 Gerakan Pertenunan-MOEKARTO MOELIONO.swf-

ATBM-MOEKARTO MOELIONO.swf

Pembukaan Mulut Lusi (Shedding Motion) MOEK-MOEL-GERAKAN TENUN-SHEDDING.swf

Peluncuran Benang Pakan

(Picking Motion) Perapatan Benang Pakan (Beating Motion) MEKANISASI PROSES PEMUKULAN-2012.swf

Gerakan Sekunder PENGGULUNGAN-PENGULURAN-2012-MOEKARTO

MOELIONO.swf

Penguluran Lusi (Let - off Motion)

Penggulungan Kain (Take - up Motion)

Bagian-bagian Mesin Tenun dan Terjadinya Tenunan --5 Gerakan Pertenunan-MOEKARTO MOELIONO.swf---ATBM-MOEKARTO MOELIONO.swf

Keterangan :1. Boom Lusi2. Boom Kain3. Poros Utama4. Rangka Gun5. Rol kerekan6. Injakan7. Lade8. Poros Lade9. Benang Lusi10.Kain Tenunan11. Teropong

1

5

4

32

6

7

8

910

11

Perkembangan Alat Tenun

Alat Tenun Gedogan

Alat Tenun Bukan Mesin

Alat Tenun Mesin Shuttle

Mesin Tenun Modern

Jenis dan Macam ATBM

ATBM BIASA

ATBM DOBBY

ATBM JACQUARD

ATBM FUNGSI GANDA

ATBM Biasa Buatan BBT

ATBM Dobby Buatan BBT

ATBM Jacquard Buatan BBT

ATBM Fungsi Ganda Buatan BBT

Kontruksi Kain Tenun1. Nomor benang2. Tetal benang (Jumlah benang per satuan

panjang) Tetal lusi Tetal pakan

3. Anyaman3. Anyaman4. Lebar Kain4. Lebar Kain

Anyaman Polos Anyaman Polos Anyaman Keper Anyaman Keper Anyaman SatinAnyaman Satin

5. Berat per m5. Berat per m22

Anyaman Dasar Kain Tenun

Anyaman Polos (Plain)

• Anyaman Keper (Twill)

Anyaman Satin

Membuat desain tenun dapat dilakukan dengan cara :

•Manual,

•Software (weave design, weave point, db-design, ned-graf)

RENCANA TENUN

Contoh Konstruksi Kain Tenun

Kain Anyaman Polos• Bahan : Kapas• Lebar : kain mentah 40 inchi,

finish 39 inchi• Berat Kain : 48,2 g/m2• Tetal Kain : Kain mentah 76 x 72,

Kain finish 78 x 70• Nomer Benang : 68 x 82• Twist per Inchi : Lusi 40/2 z, pakan 30 z

50