Fidas II, 9 Arus Listrik
-
Upload
elen-mustika -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Fidas II, 9 Arus Listrik
ARUS LISTRIK
Overview
t
Q
I t
Q
I
A
IJ A
IJ
EJ EJ
Vl
AI Vl
AI
Hukum II Ohm
Hukum I Ohm
Rapat Arus
Arus Listrik
0i
I
Hukum I Kirchhoff
IRE
Hukum II Kirchhoff
Hambatan
Hambatan
IA
lV
Gerak elektron sebagai pembawa arus listrik dalam bahan mendapat hambatan karena adanya interaksi dengan bagian kristal bahan, misalnya ion ion positif. l (panjang), konduktivitas listrik), A (luas penampang) adalah konstan untuk komponen tertentu.
A
lR
Hambat listrik R: resistivitas
A
lR
Beda potensial sebanding dengan arus dengan konstanta pembanding adalah hambat listrik R
RIV RVI /
Hukum II Ohm
Bagaimana menguji berlakunya hukum Ohm?
V
+
R
A
V
I Hambat Ohmic
V
I Bukan hambat Ohmic
RANGKAIAN HAMBATANRangkaian Seri
A
lR 2
2 A
lR 1
1
+
V
R2
A
R1
A
2l
1l
21
2121 )(
RRR
RRIIRIRIRV
A
lR
A
ll 21
A
l
A
l 21 21 RR
Hambat ekivalen:
l = l1 +l2
Ditinjau dari beda potensial:
Rangkaian paralel
+
V R2
A2
R1
A1
A
lR
l
A
R
1
l
A
l
A
21
21
11
RR
l
AA
21
Hambat ekivalen:
Ditinjau dari beda potensial:
21
21
21
2211
111
RRR
R
V
R
V
R
V
III
RIRIIRV
Daya terdisipasi
V Q U
Energi potensial = Muatan x Potensial
t
V Q
Vt
Q
V I t
UP
V I P
R I P2
Daya adalah perubahan energi per satuan waktu: Satuan daya: Joule / sekon (J/s) atau Watt (W)
Dengan menggunakan hukum Ohm:
IR V R V P/
2
Arus listrik: tinjauan mikroskopik
Laju hanyutan (Drift Speed)
Arus listrik dibawa oleh “pembawa muatan” Jenis jenis pembawa muatan: Elektron bebas (konduktor); Hole (semikonduktor); Polaron (polimer)
Pada logam, misalnya 1 atau 2 elektron per atom, elektron tsb bergerak pada jarak singkat dengan laju sangat tinggi, sekitar 106 ms-1 secara acak
Apakah laju hanyutan itu ?
Contoh: setiap lebah bergerak secara acak dengan laju sangat tinggi. Tetapi ‘kerumunan’ lebah akan bergerak dengan laju ‘hanyutan’ yang lebih kecil dari laju masing masing lebah!
drift
Laju hanyutan elektron: 14drift ms10 v
Laju hanyutan
A
vdrift
l
Jumlah muatan yang melalui permukaan A dalam selang waktu dalam selang waktu dt:
Avdrift t = Al :volume yang melewati An: jumlah pembawa muatan per satuan vol.q: muatan yang dibawa oleh satu pembawa muatan
A
vdrift
l
nqtAvQ drift )(
driftqnAvt
QI
Pembawa muatan lebih dari satu jenis* Medan listrik menghasilkan gaya listrik pada muatan. * Gaya listrik pada muatan negatif berlawanan arah dengan pada muatan positif sehingga arah aliran muatan akan berlawanan* Arah arus listrik searah dengan arah aliran muatan positif*Aliran muatan positif dan negatif berkontribusi pada arah arus listrik yang sama
)( ii
iii
vnqAt
QI
Hukum Kirchhoff
Hukum I: Kekekalan muatan
I1
I2
I3
Pada dasarnya, arus adalah aliran muatan.
Karena muatan adalah kekal, maka jumlah arus yang masuk kesuatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya.I1 = I2 + I3
Hukum II Kirchhoff:Kekekalan Energi
Pada baterei, tegangan di kutub positif selalu lebih tinggi dari tegangan di kutub negatif.
Arus di luar baterei mengalir dari kutub positif ke kutub negatif
Di dalam baterei, arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran muatan ini menggunakan energi kimiawi baterei
Jadi arus luar akan mengambil daya dari baterei
I
A B
+ A B
I
Arus I yang melalui hambat R akan memberikan DAYA pada
hambat sebesar P = IR
Arus listrik pada rangkaian mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah, jadi VAB = VA – VB >0
VAB = IR
Di luar baterei, arus mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan baterei memberikan DAYA pada rangkaian sebesar P = EI dimana E = VAB= VA – VB >0
POTONGAN RANGKAIAN
RANGKAIAN LISTRIK
Pada potongan rangkaian AD, arus mengalir dari A menuju D, jadi VAD >0
Arus I mengambil daya dari baterei ε2 , memberi daya
dari baterei ε1 dan R
VAD = VAB + VBC + VCD
VAD = -ε1 +ε2+IR
VAD = IR – (ε1 +ε2)
I
A
B
C D ε1 ε2
VAD = IR - ε
E positif jika arah hitungan dari – ke +
Hk Kirchhoff untuk Loop
I
ε1 ε2
R1
R2
R3
R4
VAA = IR - ε
VAA = 0
IR - ε = 0
IR = ε
Hukum kekekalan muatan tetap berlaku I di titik cabang = 0