Fibrilasi Atrium
-
Upload
aletha-ayu-merpati -
Category
Documents
-
view
127 -
download
3
description
Transcript of Fibrilasi Atrium
Fibrilasi Atrium
Definisi• Fibrilasi Atrium (Atrial Fibrillation, AF) adalah
bentuk aritmia paling sering terjadi di mana terdapat masalah dengan laju irama detak jantung. Akibat tidak teraturnya sinyal listrik, atria (bilik atas jantung) berkontraksi dengan cepat dan tidak teratur. (http://gleneagles.com.sg/)
Epidemiologi• Sering ditemukan pada praktek klinik sehari-
hari• Aritmia paling banyak pada populasi manusia
(1-2%)• Insiden AF mencapai 15% pada usia >80 tahun• AF adalah suatu aging disease• Ditemukan pada 50% pasien laki-laki
Faktor Resiko• Usia• Obesitas• Family history• Hipertensi• Diabetes• Abnormalitas katup jantung• Merokok• Gagal jantung kongestif• Perikarditis
Manifestasi Klinis• Asimptomatik
• Fatigue• Peningkatan urin di malam hari (increased nighttime
urination)• Nafas pendek• Exercise intolerance• Kepala pening/sakit kepala• Pingsan• Palpitasi• Nyeri dada
Diagnosis• Anamnesa- Riwayat sosial : olahraga, emosi, konsumsi
alkohol- Derajat gejala yang dirasakan- Episode AF (sering/jarang)- Faktor Komorbid : hipertensi, PJK, gagal jantung,
riwayat stroke, diabetes, PPOK, hipertiroid- Riwayat keluarga
• Px lab - Px darah : fungsi renal, elektrolit dan fungsi
tiroidFungsi px elektrolit adalah untuk mengetahui kemungkinan pencetus AF oleh ketidakseimbangan elektrolitFungsi ginjal dan tiroid untuk keperluan pengobatan amiodaron atau digitalis
- Px status koagulasi seperti INR atau aptt bila terapi anti koagulan akan diberikan
• Elektrokardiogram (EKG)
• QRS complex irregular, laju QRS cepat (140 kpm)
• QRS complex sempit/narrow• Gelombang P sulit diidentifikasi (berupa
gelombang f karena gelombang fibrilatorik)• Hubungan P dengan QRS sulit diidentifikasi
karena gelombang P tidak terlihat
• Echocardiografi : untuk mengevaluasi katup jantung, dimensi ruang-ruang jantung, fungsi ventrikel kiri, tekanan ventrikel kanan, adanya trombus di atrium kiri dan kelainan perikardium
• Rontgen thorax : Pembesaran ventrikel kiri yang ditandai dengan CTR >55%, kontur ganda yang merupakan tanda pembesaran atrium kiri, penonjolan segmen pulmonal
Klasifikasi• AF pertama : Semua pasien yang pertama kali diketahui
menderita AF• AF paroksismal : AF yang kembali ke irama sinus secara spontan
(self – terminating), <48 jam, berlangsung hingga 7 hari• AF persisten : Berlangsung >7hari dan membutuhkan
kardioversi untuk mengubah ke irama sinus• AF persisten lama : Berlangsung lebih atau sama dengan
setahun tapi masih diinginkan untuk diubah menjadi irama sinus
• AF permanen : AF yang permanen dan tidak ada keinginan untuk mengubahnya menjadi irama sinus
Komplikasi• Gagal jantung• Angina• Stroke
Tata Laksana• Tujuan : - Mengurangi simtom - Mencegah komplikasi : terapi antitrombotik,
mengontrol laju ventrikel, terapi adekuat pada penyakit jantung penyerta.
- Menghiangkan simtom : kontrol irama kardioversi, terapi antiaritmia dan ablasi
Terapi Antitrombotik• Stratifikasi risiko stroke dan tromboemboliDengan menggunakan CHADS2score.- Cardiac failure, Hypertension, Age, Diabetes =
skor 1- Stroke = skor 2
• Warfarin : antikoagulan oral yang merupakan antagonis vitamin K
• Antiplatelet : Pemberian aspirin lebih baik dalam mencegah tromboemboli pada pasien AF (tetapi sdh tidak direkomendasikan lagi)
• Antikoagulan oral baru : dabigatran, rivaroxaban, dan apixaban (lebih efektif dibandingkan warfarin)
Dabigatran dosis 110-150 mg 2x/hariRivaroxaban dosis 20 mg 1x/hari
• Kontrol laju jantung menggunakan obat
•Kontrol laju bukan dengan obatPemutusan nodal AV dengan tindakan ablasi, selanjutnya laju jantung yang adekuat dipertahankan dengan pemasangan alat pacu jantung menetap.
“ablate and pace”
•Kontrol Irama memakai obatAmiodaron masih merupakan obat dengan efektifitas yang paling baik untuk kontrol irama
• Kontrol Irama bukan dengan obatDengan kardioversi elektrik atau ablasi frekuensi radio