FASE-FASE PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI
description
Transcript of FASE-FASE PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI
FASE-FASE PENGEMBANGAN FASE-FASE PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMIPSIKOLOGI ISLAMI
REFERENSI :
Nashori, F. 2002. Agenda Psikologi Islami, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
PERTEMUAN KE-4
LIMA FASE PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI
PERIODE PRA PENGEMBANGAN1. FASE TERPESONA
2. FASE KRITIK PERIODE PENGEMBANGAN
3. FASE PERUMUSAN
4. FASE PENELITIAN
5. FASE PENERAPAN
1. FASE TERPESONA
Meyakini bahwa Psikologi modern benar-benar dapat menjelaskan kondisi dan ajaran Islam secara ilmiah Mustafa Zewar (Badri, 1995) yakin kebenaran konsep
psikoanalisis bahwa figur Tuhan muncul karena figur ayah sudah tak sangat hebat
Mempercayai psikologi bebas nilai tidak dipengaruhi nilai agama/budaya tertentu (meski teorinya banyak yang dikembangkan sesuai budaya yang tidak percaya Tuhan)
Mempercayai bahwa teori psikologi senantiasa bersifat universal, misal setiap remaja mengalami storm and stress
2. FASE KRITIK
Muncul pemikiran kritis terhadap teori psikologi modern, misalnya : Psikoanalisis dikritik sebagai aliran yang tidak
mempercayai potensi asal yang bersifat positif, yaitu percaya kepada Tuhan
Behaviorisme dikritik menafikan keberadaan makhluk gaib yang mempengaruhi perilaku manusia
3. FASE PERUMUSAN
Merumuskan kajian Psikologi Islami berdasarkan :1. Isi dan penjelasan Al Qur’an dan Al Hadist2. Khazanah pemikiran kaum muslimin tentang manusia3. Sintesis dari konsep dan teori psikologi modern dengan
konsep Islam tentang manusia4. Kehidupan manusia yang hidup dalam dan dengan
ajaran Islam
Metode Perumusan Psikologi Islami (Nashori, 2002)
Metode ilmiah (method of science) Metode keyakinan (method of tenacity) Metode rasiosinasi (method of ratiocination) Metode otoritas (method of authority) Metode intuisi (method of intuition)
Metode Ilmiah
Mengandalkan penggunaan indera untuk memahami objek menggunakan kaidah-kaidah ilmiah ilmu pengetahuan Barat
Termasuk : metode eksperimen, deskriptif (observasi, riset korelasional), fenomenologi
Metode Rasiosinasi
Dalam pandangan Islam, manusia harus mempergunakan rasionalitas sambil menyadari keterbatasannya.
Rasio penting, tetapi kita tidak boleh menganut rasionalisme.
Contoh QS Ar Ruum: 12??
Metode Keyakinan
Meyakini kebenaran sesuatu tanpa keraguan apapun didalamnya.
Sumber : wahyu Ilahi (Al Qur’an dan AL Hadits) Wahyu (Al Qur’an) selalu dalam keadaan otentik
karena dalam penjagaanNya (QS AL Hijr: 9). Wahyu ditempatkan di atas rasio.
Metode Intuisi
Menggunakan intuisi, qalbu, atau mata hati nuraninya untuk mengetahui dan memahami apa yang terjadi dalam diri manusia.
Kasyaf (ketersingkapan) dan futuh (keterbukaan) Seseorang dapat melihat dengan mata batinnya tentang
kenyataan yg tidak dapat dilihat panca indera. Contoh : kemampuan Nabi Khidir, Nabi Yusuf,
precognition, retrocognition, clairvoyance
Metode Otoritas
Menyandarkan kepercayaan pada orang yang memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan dalam suatu bidang tertentu.
Berangkat dari metode ilmu tafsir bi al ma’tsur. Sumber : Rasulullah dan para alim ulama’, orang-
orang yang ahli dalam bidang tertentu.
4. FASE PENELITIAN Konsep/teori yang telah dirumuskan, dicek
dalam kehidupan nyata/empirik melalui penelitian ilmiah
Berdasarkan rumusan hasil Simposium Nasional Psikologi Islami II 1996 di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Bandung, metode penelitian yang digunakan : dekriptif dan eksperimen
5. FASE PENERAPAN Hasil perumusan dan penelitian psikologi
Islami digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupan Menerapkan hasil rumusan dan penelitian
Psikologi Islami dalam praktik tertentu Mengakomodasi kekayaan tradisi keislaman
sebagai intervensi psikologi Menambahkan perspektif Islam terhadap
intervensi psikologi modern yang telah berkembang