fasade arsitektur
Click here to load reader
-
Upload
melissa-soraya -
Category
Documents
-
view
234 -
download
5
description
Transcript of fasade arsitektur
IDENTIFIKASI TIPOLOGI FASADE PADA BANGUNAN
PEMERINTAHAN KOTA PALEMBANG
Oleh:
Melisa Soraya
(03091006044)
Mahasiswa Program Study Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pembangunan merupakan suatu proses yang multi dimensional yang menyangkut perubahan-perubahan penting dalam suatu struktur, sistem sosial, ekonomi, sikap masyarakat, dan lembaga-lembaga nasional, akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka pengangguran, dan pemberantasan kemiskinan. Sementara itu, perkembangan arsitektur di Indonesia cukup beragam, salah satunya adalah desain yang diterapkan pada bangunan kantor pemerintah. Setiap daerah di Indonesia umumnya mendesain bangunan kantor pemerintah dengan memadukan arsitektur modern dan tradisional, yang bertujuan untuk memunculkan karakter/ ciri arsitektur daerah tersebut. Namun dewasa ini tidak banyak bangunan pemerintahan yang dibangun tanpa merencanakan apakah bangunan tersebut sesuai dengan identitas daerahnya atau tidak, terutama pada fasade bangunan. Maka melalui berbagai metode seperti study pustaka dan study observasi lapangan yang dilakukan, dapat ditemukan bahwa dari tiga objek bangunan pemerintahan yang ada di kota Palembang, hanya terdapat satu bangunan yang menerapkan arsitektur tradisional daerah dalam desain fasade bangunannya.
Kata Kunci : Identifikasi, Fasade, Arsitektur
ABSTRACTDevelopment is a multi-dimensional process that involves significant
changes in the structure, social systems, economics, public attitudes, and national institutions, accelerating economic growth, reducing unemployment, and poverty eradication. Meanwhile, the development of architecture in Indonesia is quite diverse, one of which is applied to the design of a government office building. Every region in Indonesia are generally designed with a government office building blends modern and traditional architecture, which aims to bring the character / architectural area. But today not many government buildings were constructed without planning is the building in accordance with local identity or not, especially in the building facade. So through various methods such as literature study and field observations conducted study, it can be found that of the three objects of government buildings in the city of Palembang, there is only one building that applying traditional regional architecture in the design of the building facade.
Keywords: Identification, facade, Architecture
PENDAHULUAN
Kota Palembang adalah salah
satu kota yang mempunyai arsitektur
yang sangat menarik. Tentunya dibalik
kota yang besar tidak lepas dari
campur tangan pemerintah dalam hal
pembangunan.
Pembangunan adalah suatu
proses yang dilakukan secara terus-
menerus dalam rangka memperbaiki
indikator sosial maupun ekonomi pada
suatu wilayah dari waktu ke waktu
(Gunawan Sumodiningrat,2009: 6)..
Namun demikian selain keberhasilan,
masih banyak masalah dan kendala
yang dihadapi Pemerintah Kota
Palembang dalam pelaksanaan
pembangunan tersebut dan dalam
periode mendatang.
Sementara itu, perkembangan
arsitektur di Indonesia cukup beragam,
salah satunya adalah desain yang
diterapkan pada bangunan kantor
pemerintah. Namun dewasa ini tidak
banyak bangunan pemerintahan yang
dibangun tanpa merencanakan
apakah bangunan tersebut sesuai
dengan identitas daerahnya atau tidak,
terutama pada fasade bangunannya.
Maka dari itu, makalah ini
dibuat dengan harapan dapat
mengidentifikasi dan mengetahui
bagaimana bentuk fasade bangunan-
bangunan pemerintahan yang ada
dikota Palembang. Yaitu dengan
menggunakan berbagai metode yang
digunakan, diantaranya adalah dengan
study pustaka (Library Reserch), yaitu
dari pengumpulan buku-buku dan
literatur serta beberapa jurnal internet
yang dapat membantu dalam
penyelesaian makalah ini, serta studi
observasi lapangan (Field Reserch),
yaitu dengan cara mengumpulkan
data-data dengan turun langsung
untuk mengamati bangunan-bangunan
yang ada. Pengambilan dokumentasi
terkait bangunan yang akan dijadikan
objek dan melakukan wawancara /
interview dengan pihak yang
bersangkutan.
Tipologi itu sendiri berasal dari
dua suku kata yaitu Tipo yang berarti
pengelompokan dan Logos yang
mempunyai arti ilmu atau bidang
keilmuan. Jadi tipologi adalah ilmu
yang mempelajari pengelompokan
suatu benda dan makhluk secara
umum. Sedangkan Bangunan adalah
suatu bentukan yang mempunyai
massa, volume dan di dalamnya
terdapat ruang – ruang yang sesuai
dengan kegiatan serta fungsi di
dalamnya.
Sedangkan fasade (façade)
diambil dari kata latin facies yang
merupakan sinonim dari face
membicarakan wajah sebuah
bangunan, yaitu fasade, yang kita
maksudkan adalah bagian depan yang
menghadap jalan. Dan fasade
bangunan itu sendiri merupakan
elemen arsitektur terpenting yang
mampu menyuarakan fungsi dan
makna sebuah bangunan (Krier, 1988:
122). Fasade tidaklah semata-mata
mengenai memenuhi persyaratan
alami yang ditentukan oleh organisasi
dan ruang dibaliknya. Fasade adalah
representasi atau ekspresi dari
berbagai aspek muncul dan dapat
diamati secara visualUntuk itu
komponen fasade bangunan menurut
Krier (1983: 61 – 66) yang diamati
meliputi:
Gerbang dan Pintu Masuk
(Entrance), Pintu masuk menjadi
tanda transisi dari bagian publik
(eksterior) ke bagian privat
(interior). Terkadang posisi
entrance memberi peran dan
fungsi demonstratif terhadap
bangunan.
Zona Lantai Dasar, merupakan
elemen urban terpenting dari
fasade. Alas dari sebuah
bangunan, yaitu lantai dasarnya,
merupakan elemen perkotaan
terpenting dari suatu fasade.
Jendela dan pintu masuk ke
bangunan, Elemen ini
memungkinkan pemandangan
bentuk pintu gerbang yang tegas
dan rumit. Kehidupan urban yang
lebih baik, yaitu adanya bukaan
dari dalam bangunan ke luar
bangunan.
Pagar Pembatas (railling),
dibutuhkan ketika terdapat bahaya
dalam penggunaan ruangan.
Atap dan Akhiran Bangunan, ada
2 macam tipe atap: yaitu tipe atap
mendatar dan atap (face style)
yang lebih sering dijumpai yaitu
tipe atap menggunung (alpine
style). Akhiran atap dalam
konteks fasade di sini dilihat
sebagai batas bangunan dengan
langit.
Tanda-tanda (Signs) dan Ornamen
pada Fasade. Tanda-tanda (signs)
adalah segala sesuatu yang
dipasang oleh pemilik toko,
perusahaan, kantor, bank,
restoutan dan lain-lain pada
tampak muka bangunannya, dapat
berupa papan informasi, iklan dan
reklame. Sedangkan ornamen
merupakan kelengkapan visual
sebagai unsur estetika pada
fasade bangunan.
METODE
Study pustaka (Library
Reserch), mengenai identifikasi
tipologi fasade bangunan ini dipelajari
dari pengumpulan buku-buku dan
literatur serta beberapa jurnal internet
yang dapat membantu. Sedangkan
studi observasi lapangan dilakukan di
Kota Palembang, Sumatera Selatan
dengan lokasi objek di jalan Merdeka.
Adapun lokasinya dapat dilihat pada
gambar berikut ini,
Penelitian di awali dengan
mengumpulkan data-data dengan
turun langsung untuk mengamati
bangunan-bangunan yang ada,
pengambilan dokumentasi terkait
bangunan yang akan dijadikan objek
dan melakukan wawancara / interview
dengan pihak yang bersangkutan. Lalu
kemudian di lakukan analisa dan
identifikasi yang kemudian dituliskan
dalam bentuk laporan. Adapaun
kerangka berpikir penelitian ini
disimpulkan pada gambar berikut ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam makalah ini, objek yang
di amati adalah berupa gedung-
gedung pemerintahan yang ada di
Kota Palembang, antara lain sebagai
berikut :
MahasiswaArsitektur
IlmuArsitektur
Teori
Lapangan
Kuliah
Survey
Kantor Pemerintaha
nPermasalahan:Arsitektur
Tujuan:Mengidentifikasi data lapangan bangunan Pemerintahan Kota Palembang.
Ruang Lingkup:Terbatas pada tipologi fasade bangunan Pemerintah Kota Palembang.
Analisa & Identifikasi
Data & Metode
Kesimpulan & Saran
Gambar 01. Lokasi
Studi
Gambar 02.
Kerangka
Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang
Badan Kepegawaian Daerah
dan Diklat Kota Palembang
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota
Palembang.
Ketiga bangunan tersebut
merupakan bangunan pemerintahan
yang berlokasi dikawasan Jalan
Merdeka. Dari hasil pengamatan dan
analisa yang dilakukan, yang mengacu
pada beberapa komponen yang
berhubungan dengan fasade
bangunan, maka hanya ada satu
bangunan pemerintahan Palembang
ini yang masih banyak menerapkan
arsitektur Palembang, yaitu Badan
Kepegawaian Daerah dan Diklat.
Sedangkan bangunan yang
lainnya lebih dominan dengan
penggunaan gaya arsitektur modern.
Berikut adalah pembahasannya.
Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang.
Secara umum tampak terlihat dari
bentuknya yang mencirikan arsitektur
modern sebagai berikut:
kubisme,
orientasi pola horizontal,
sebagian besar atap datar,
penampilan efisien,
menggunakan jendela-jendela
kaca,
pengguaan aluminium dan
stainless stell pada pintu dan
jendela,
deretan jendela atau garis garis
yang beritme,
tidak terlalu banyak jenis ornamen
yang digunakan, serta
Pemilihan warna yang tidak
berlebihan.
Identifikasi komponen Fasade:
Gerbang dan Pintu Masuk
(Entrance), posisi gerbang sangat
tidak mendukung. Ketika
pengunjung datang terkadang
menimbulkan kebingungan.
Jendela dan pintu pada bangunan
ini sudah terlihat jelas. Pintu
masuk
Pagarar Pembatas (railling), pagar
pembatas bangunan ini tidak
terlihat jelas. Sehingga tingkat
keamanannya belum terjamin,
apalagi ini merupakan bangunan
yang sentral yang berhubungan
denga Kota Palembang.
Atap dan Akhiran Bangunan,
bangunan ini menggunakan atap
datar dan juga limas.
Gambar 03.
Dispenda
Tanda-tanda (Signs) dan Ornamen
pada Fasade pada bangunan ini.
Terletak didepan, menyatu dengan
bangunan, tepatnya dibagian
depan bangunan. Pada bangunan
ini tidak terlalu banyak
menggunakan jenis ornamen,
hanya pengulangan ornamen pada
jendela.
Pada bangunan ini minim
penggunaan arsitektur tradisional,
Palembang pada khususnya yang
diterapkan pada desain bangunana.
Sedangkan jika diamtai dari segi
geometri, simetri, kontras kedalaman,
ritme, dan skala, bangunan ini sudah
menerapkan hampir semuanya pada
desain bangunan.
Badan Kepegawaian Daerah dan
Diklat Kota Palembang
Identifikasi Fasade Bangunan:
Gerbang dan Pintu Masuk
(Entrance), tidak terlihat adanya
gerbang yang jelas disekitar
bangunan. Justru yang banyak
terlihat adalah mobil-mobil
pegawai yang parkir tidak teratur
disekitar kawasaan bangunan.
Jendela dan pintu masuk ke
bangunan, sudah terlihat jelas.
terbuat dari aluminium dan kaca
yang besar yang juga merupakan
ciri arsitektur modern.
Pagar Pembatas (railling), belum
terdaat pagar maupun pintu
gerbaang yang jelas.
Atap dan Akhiran Bangunan,
bangunan ini menggunakan
bentuk atap limas dengan penutup
genteng. Hal ini sesuai dengan
iklim di Indonesia.
Tanda-tanda (Signs) dan Ornamen
pada Fasade, pada bangunan ini
sudah sangat terlihat jelas papan
nama gedung.
Gambar 04. Badan Kepegawaian Daerah & DiklatSumber: google
Gambar 05. Pintu & JendelaSumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 06. Penggunaan atap limasSumber: Dokumentasi Pribadi
Sedangkan ornamen banyak
ditonjolkan adalah jenis ornamen
gara arsitektur kolonial dan juga
tradisional palembang. Ini terlihat
pada kolom-kolom depan, pada
jendela, dan juga pada beberapa
bagian lainnya.
. Pada bangunan ini jika kita
perhatikan menerpakan arsitektur
tradisional pada sebagian besar
desainnya. Kolom-kolomnya
menggunakan gaya arsitektur
tradisional dengan berbagai
ornamentya. Ini juga dipengaruhi
budaya-budaya yang ada
dipalembang, yaitu arab, india dan
China.
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota
Palembang
Jika kita perhatikan bangunan
Bappeda ini tidak terawat. Dari
bentuknya bangunan ini terlihat seperti
bangunan yang bercirikan arsitektur
kolonial, terlihat dari bentuknya yang
monumental. Juga penggunaan kolom
dan balok yang besar.
Identifikasi Fasade Bangunan:
Gerbang dan Pintu Masuk
(Entrance), sudah terlihat adanya
gerbang pintu masuk kedalam
bangunan.
Jendela dan pintu masuk ke
bangunan, untuk jendela dan pintu
sudah terlihat jelas. Pintu masuk
belum terliha atau susah untuk
dikenali, karena desainnya yang
kurang tertata.
Pagar Pembatas (railling),
bangunan ini belum sudah
terdapat pagar keliling yang
terbuat dari besi. Selain itu, sudah
tersedia lahan parkir didalam
pagar, walaupun belum tertata
secara maksimal.
Atap dan Akhiran Bangunan,
bangunan ini terlihat
menggunakan kedua jenis atap.
Pada bangunan utama
menggunakan atap pelana yang
dipadukan dengan atap-atap
datar.
Tanda-tanda (Signs) dan Ornamen
pada Fasade.
Pada bangunan ini sudah
sangat terlihat jelas papan nama
Gambar 07. Ornament bangunanSumber: Dokumentasi Prib
adi
Gambar 19. Bappeda PalembangSumber : Google
gedung. Terletak didepan, menyatu
dengan bangunan, tepatnya dibagian
depan bangunan.
Bangunan ini belum banyak
menggunakan ornament..
Jika diamati secara
keseluruhan, fasade yang ditampilkan
dalam bangunan ini aadalah
penggabunagan arsitektur lama yang
digabunkan dengan gaya modern.
Terbukti dengan penggunaan-
penggunaaan bentuk kubisme, dan
juga jendela-jendela kaca. Juga tidak
terlalu banyak ornament.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pengamatan dan
identifikasi yang dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode
penelitian yang sudah dilakukan. Maka
dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya bangunan pemerintahan
Kota Palembang yang berada
disepanjang jalan merdeka belum
terlalu diperhatikan masalah desain
arsitekturnya. Dan juga selain itu
hanya beberapa bangunan yang
menggunakan atau memasukkan gaya
arsitektur tradisioanl palembang
sebagai ciri budaya daerah
Palembang sendiri.
Nah karna sebab itu majan
seharusnya sebagai bangunan yang
ada di Palembang, terutama bangunan
pemerinatahan daerah Palembang
seharusnya bangunan-bangunan
tersebut lebih menerapkan arsitektur
daerah, sebagai identitas diri dan juga
pelestarian budaya.
DAFTAR PUSTAKA
(http://
tutirahayuknowledge.blogspot.com/
2012/05/tipologi-arsitektur.html)
Selasa,06/11/12/0.31
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/
JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKT
UR/197110221998022-
LILIS_WIDANINGSIH/
Factory_Outlet.pdf Rabu,
07/11/2012 16:57
http://antariksaarticle.blogspot.com/
2010/05/tipologi-wajah-bangunan-
dan-riasan.html Rabu, 07/11/2012
16:57
https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:RSI2_Jud2FcJ:reposit
Gambar 08. Papan namaSumber: Dokumentasi Pribadi
ory.usu.ac.id Rabu, 07/11/2012
16:57