FAM GW.docx
-
Upload
intanwulansari -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of FAM GW.docx
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 1/27
BAB I
PENDAHULUAN
Neoplasma atau tumor adalah pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terkontrol
dan berlebihan akibat faktor pengendali pertumbuhan sel normal yang tidak responsif.
Tumor dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas atau kanker.1,3
Dari Global Caner !tatisti, kanker payudara merupakan kanker yang paling
sering didiagnosis dan penyebab utama kematian pada "anita di seluruh dunia,
terhitung #3$ %1,3& juta' dari total kasus kanker baru dan 1($ %()&.(**' dari total
kematian akibat kanker pada tahun #**&.# Global +ealth stimates tahun #*13
menyatakan meskipun kanker payudara dianggap penyakit negara maju, hampir )*$
dari kasus kanker payudara dan )&$ kematian terjadi di negara berkembang %+,
#*13'.(
Di /ndonesia berdasarkan data !istem /nformasi 0umah !akit %!/0!' tahun
#**, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien ra"at inap di seluruh
0! di /ndonesia %12,&)$' dan kanker leher rahim menempati urutan kedua pada
pasien ra"at inap %11,&$'.) + memperkirakan insidensi kanker payudara pada
"anita akan enderung meningkat tiap tahunnya. Di /ndonesia, prealensi dari tumor
jinak payudara di 0!45 +aji 6dam 7alik 7edan sebesar 3*,)$ dari semua pasien
tumor payudara.2
8agi para "anita, kanker payudara %selain kanker seriks' merupakan kanker
yang sangat ditakuti. Data dari American Cancer Society menyebutkan bah"a
meskipun telah ada perbaikan dalam hal diagnosis dini dan penatalaksanaan, hampir
seperempat perempuan yang mengidap kanker ini dapat meninggal akibat penyakit
tersebut. leh karena itu, banyak penelitian intensif dilakukan untuk mengetahui
penyebab kanker ini serta berbagai penanganannya.1
1
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 2/27
9ibroadenoma mammae %967', umumnya menyerang para remaja dan "anita
dengan usia di ba"ah 3* tahun. 9ibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang
sering terjadi dipayudara. 8enjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa %mesenkim'
dan jaringan glanduler %epitel' yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut
sebagai tumor ampur %mi: tumor', tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oal,
bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. 9ibroadenoma ini dapat kita
gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat
mobile, oleh sebab itu sering disebut sebagai ;breast mouse;.1,3
2
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 3/27
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama < Nn. !
4mur < 1 tahun
=enis >elamin < 5erempuan
!tatus < 8elum 7enikah
6gama < /slam
5ekerjaan < 7ahasis"i
6lamat < !ei pimping
Dira"at di < 8angsal 8edah
Tanggal masuk < !enin, #2 ktober #*1)
Tanggal 5eriksa < !enin, #2 ktober #*1)
B. Anamnesis
>eluhan utama < 8enjolan di payudara kanan
0i"ayat 5enyakit !ekarang
5asien datang ke poli bedah 0!4D +. 8adaruddin Tanjung dengan keluhan
terdapat benjolan di payudara kanan sejak 1 tahun !70!. 6"alnya benjolan tersebut
kira-kira berukuran sebesar kaang merah. 8enjolan tidak terasa nyeri dan bisa
digerakkan. 5asien mengakatakan tidak pernah terbentur ataupun terpukul
payudaranya.
3
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 4/27
!ekitar 1 bulan !70! benjolan dirasa semakin membesar kira-kira sebesar
kelereng. 8enjolan tersebut tidak nyeri dan tidak ada terdapat keluhan lain. >arena
kha"atir akan membesarnya benjolan tersebut, pasien memutuskan untuk
memeriksakan payudaranya ke dokter spesialis bedah di 0!4D +. 8adaruddin
Tanjung, oleh dokter dikatakan bah"a pasien mengalami tumor jinak dipayudara dan
disarankan untuk dilakukan pengangkatan tumor.
0i"ayat keluar airan dari puting payudara kanan disangkal. 0i"ayat datang
bulan pertama kali sekitar umur 1* tahun. 0i"ayat datang bulan teratur setiap
bulannya dan tidak terdapat keluhan.
0i"ayat 5enyakit Dahulu
0i"ayat penyakit pada payudara disangkal
0i"ayat 5enyakit dalam >eluarga
8ibi pasien meninggal pada usia (* tahun karena kanker payudara
C. Pemeriksaan Fisik
>esadaran < ompos mentis
?ital sign
TD < 1#*@* mm+g
Nadi < &* kali@menit, isi dan tegangan ukup
5ernapasan < #* kali@menit
!uhu < 32,&A C
>epala
8entuk < Normoephal
0ambut < hitam, tidak mudah diabut
7ata < konjungtia anemis %-@-', sklera tidak ikterik, refleks
ahaya %B@B' normal, pupil bulat, isokor
4
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 5/27
+idung < tidak ada kelainan
Telinga < tidak ada kelainan
7ulut < tidak ada kelainan
eher < tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Thoraks
5aru-paru
/nspeksi < simetris, retraksi %-'
5alpasi < oal fremitus kiri sama dengan kanan
5erkusi < sonor pada kedua lapangan paru
6uskultasi < esikuler %B' normal, ronki %-@-', "heeing %-@-'
=antung
/nspeksi < iktus ordis tidak terlihat
5alpasi < iktus ordis tidak teraba
5erkusi < batas jantung dalam batas normal
6uskultasi < !1 dan !# reguler, murmur dan gallop tidak ada
6bdomen
/nspeksi < datar
5alpasi < soepel, nyeri tekan %-', hepar dan lien tidak teraba
5erkusi < timpani
6uskultasi < bising usus %B' normal
kstremitas < 6kral hangat, edema %-@-', C0T E# detik
5
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 6/27
Status Lokalis
0egio mammae de:tra <
• /nspeksi < arna kulit sama seperti sekitar, tak tampak adanya massa,
hiperemis %-', ekungan atau dimpling mammae tidak ada, retraksi atau
ekungan papilla mammae tidak ada, disharge tidak ada.
• 5alpasi < Teraba sebuah massa pada kuadran superolateral, bentuk
bulat, diameter F #,) m, permukaannya liin, konsistensi kenyal, mobile,
berbatas jelas, nyeri tekan %-', pembesaran >G8 aksila %-'
D. Pemeriksaan Penunan!
aboratorium tanggal #2 ktober #*1)
• Golongan darah < 8
• +emoglobin < 11, & gr@dl
• eukosit < ))**@mm3
• ritrosit < (,## jt@ul
• +itung jenis
- 8asofil < *$
- osinofil < 1$- !tab < #$
- !egmen < 2&$
- imfosit < #$- 7onosit < *$
• +ematokrit < 3(.&
• Trombosit < #)***@ul
• CT < 3H1*
• 8T < #H*
• +bs6g < Negatif
E. Dia!nosis Kera
!usp 9ibroadenoma 7ammae %967' de:tra
F. Penatalaksanaan
6
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 7/27
5ro lumpetomy
". Pro!nosis
Iuo ad itam < dubia ad bonam
Iuo ad funtionam < dubia ad bonam
H. Follo# u$
%an!!al Follo# u$
7
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 8/27
#@1*@#*1)
*2.**
!< puasa %B' pre-op, keluhan %-'
< TD< 1**@* mm+g, +0< &( :@m, !uhu< 32, * C, 00< #* :@m.
>epala < tidak ada kelainan
Thoraks < tidak ada kelainan
6bdomen < tidak ada kelainan
kstremitas< tidak ada kelainan
!tatus lokalis a@r mammae de:tra <
Teraba sebuah massa pada kuadran superolateral, bentuk bulat,
diameter F #,) m, permukaannya liin, konsistensi lunak kenyal,
mobile, berbatas jelas, nyeri tekan %-', hiperemis %-'
5apilla mamae tidak ada retraksi, pengeluaran disharge tidak ada.
5embesaran >G8 aksila %-'
6< !usp 967 de:tra
5< 5ro lumpetomy
#@1*@#*1)
1*.**
Dilakukan tindakan eksisi
aporan operasi <
• posisi supine, general anestesi, medan op tertutup duk
steril
• insisi areolar F # m, perdalam sampai batas tumor
• dilakukan lumpetomy
• kontrol perdarahan
• jahit luka lapis demi lapis
• op selesai
8
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 9/27
Tatalaksana post op <
• /?9D 0 1)** @#( jam
• /nj antrain 1 gr@& jam
• /nj efota:im 1gr@& jam
#&@1*@#*1
)
!< nyeri luka post op %B'
< TD< 11*@* mm+g, +0< &*:@m, !uhu< 32,2 * C, 00< #* :@m.
>epala < tidak ada kelainan
Thoraks < tidak ada kelainan
6bdomen < tidak ada kelainan
kstremitas< tidak ada kelainan
!tatus lokalis a@r mammae de:tra <
Tampak luka post op, keadaan luka baik, perdarahan %-', pus %-'
6< 5ost lumpetomy
5< 5asien diperbolehkan pulang, diberikan <
• Cefadro:il 3:)** mg
• 6sam mefenamat 3:)** mg
• Ganti erban setiap # hari di puskesmas
• >ontrol setelah 1 minggu
BAB III
9
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 10/27
%IN&AUAN PUS%AKA
A. De'inisi
9ibroadenoma adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi
kenyal. Neoplasma payudara jinak ini umum yang terjadi pada semua usia, dengan
insidensi tertinggi pada "anita muda. 9ibroadenoma munul sebagai nodul padat
pada payudara yang berbatas tegas dan dapat digerakkan dengan bebas.1
9ibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oal, tunggal,
relatie mobile, dan tidak nyeri. 7assa berukuran diameter 1-)m. 8iasanya
ditemukan seara tidak sengaja.
1,3
9ibroadenoma multiple terjadi pada 1*$ kasus. 4mumnya, fibroadenoma
terbungkus di dalam kapsul, teraba padat, dan seluruhnya rata ber"arna putih
keabuan.1
B. Anatomi Pa(udara
5ayudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada
pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi
seperti pada "anita %rudimeter'. 5ayudara terletak antara iga ketiga dan ketujuh serta
terbentang lebarnya dari linea parasternalis sampai axillaris anterior dan mediana.
8erat dan ukuran payudara berariasi sesuai pertambahan umur, pada masa pubertas
membesar, dan bertambah besar selama kehamilan dan sesudah melahirkan, dan
menjadi atropi pada usia lanjut.
!etiap payudara terdiri atas 1) sampai #) lobus kelenjar yang masing-masing
mempunyai saluran ke papilla mamma yang disebut duktus laktiferus dan dipisahkan
oleh jaringan lemak yang berariasi jumlahnya. Diantara kelenjar susu dan fasia
pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara
lobus tersebut terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang
merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu dengan lapisan luar fasia
superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk
payudara. =aringan ikat memisahkan payudara dari otot-otot dinding dada, otot
pektoralis dan anterior.
10
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 11/27
5embuluh darah mammae berasal dari arteri mamaria interna dan arteri
torakalis lateralis. ?ena superisialis mamae mempunyai banyak anastomosa yang
bermuara ke ena mamaria interna dan ena torakalis interna@epigastrika, sebagian
besar bermuara ke ena torakalis lateralis. 6liran limfe dari payudara kurang lebih
)$ ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar terutama dari bagian yang sentral dan medial
dan ada pula aliran ke kelenjar interpektoralis.
Gambar 1. 6natomi 5ayudara anita
C. Fisiolo!i
5ayudara mengalami tiga maam perubahan yang dipegaruhi oleh hormon.
5erubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa
fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. !ejak pubertas, pengaruh estrogen
dan progesteron yang diproduksi oleh oarium dan juga hormon hipofise, telah
menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.,&
5erubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. !ekitar hari ke J
& haid, payudara jadi lebih besar dan beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi
11
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 12/27
pembesaran maksimal. >adang J kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata.
!elama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga
pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. 5ada "aktu itu,
pemeriksaan foto mamografi tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar.
8egitu haid mulai, semuanya berkurang.
5erubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. 5ada kehamilan,
payudara menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus aleolus berproliferasi,
dan tumbuh duktus baru. !ekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memiu
laktasi. 6ir susu diproduksi oleh sel J sel aleolus, mengisi asinus, kemudian
dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.,&
D. Insiden dan E$idemiolo!i
Data dari Global Caner !tatisti, kanker payudara merupakan kanker yang
paling sering didiagnosis dan penyebab utama kematian pada "anita di seluruh dunia,
terhitung #3$ %1,3& juta' dari total kasus kanker baru dan 1($ %()&.(**' dari total
kematian akibat kanker pada tahun #**&.# Global +ealth stimates tahun #*13
menyatakan meskipun kanker payudara dianggap penyakit negara maju, hampir )*$
dari kasus kanker payudara dan )&$ kematian terjadi di negara berkembang %+,
#*13'.(
Di /ndonesia berdasarkan data !istem /nformasi 0umah !akit %!/0!' tahun
#**, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien ra"at inap di seluruh
0! di /ndonesia %12,&)$' dan kanker leher rahim menempati urutan kedua pada
pasien ra"at inap %11,&$'.) + memperkirakan insidensi kanker payudara pada
"anita akan enderung meningkat tiap tahunnya. Di /ndonesia, prealensi dari tumor
jinak payudara di 0!45 +aji 6dam 7alik 7edan sebesar 3*,)$ dari semua pasien
tumor payudara.2
12
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 13/27
9ibroadenoma mammae sering dijumpai pada perempuan muda, pada tumor
filoides terdapat pada semua usia, kista payudara sering ditemukan pada usia dekade
kelima. Distribusi letak tumor payudara berdasarkan penelitian %+aagensen' lebih
sering terjadi di kuadran lateral atas %)*$', kemudian sentral@subareolar %#*$',
kuadran lateral ba"ah %1*$', kuadran medial atas %1*$' dan kuadran medial ba"ah
%1*$'. 5ayudara sebelah kiri lebih sering terkena bila dibandingkan sebelah kanan.1,
E. Etiolo!i dan Pato'isiolo!i
9ibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada
masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat
sensitiitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga
kelainan ini sering digolongkan dalam mamary dysplasia.&
5enyebab munulnya beberapa fibroadenoma pada payudara belum diketahui
seara jelas dan pasti. +ubungan antara munulnya beberapa fibroadenoma dengan
penggunaan kontrasepsi oral belum dapat dilaporkan dengan pasti. !elain itu adanya
kemungkinan patogenesis yang berhubungan dengan hipersensitiitas jaringan
payudara lokal terhadap estrogen, faktor makanan dan faktor ri"ayat keluarga atau
keturunan. >emungkinan lain adalah bah"a tingkat fisiologi estrogen penderita tidak
meningkat tetapi sebaliknya jumlah reseptor estrogen meningkat. 5eningkatan
kepekaan terhadap estrogen dapat menyebabkan hiperplasia kelenjar susu dan akan
berkembang menjadi karsinoma.&
9ibroadenoma sensitif terhadap perubahan hormon. 9ibroadenoma berariasi
selama siklus menstruasi, kadang dapat terlihat menonjol, dan dapat membesar
selama masa kehamilan dan menyusui. 6kan tetapi tidak menggangu kemampuan
seorang "anita untuk menyusui. Diperkirakan bah"a sepertiga dari kasus
fibroadenoma jika dibiarkan ukurannya akan berkurang bahkan hilang sepenuhnya.
Namun yang paling sering terjadi, jika dibiarkan ukuran fibroadenoma akan tetap.&
Tumor ini biasanya bersifat kenyal dan berbatas tegas dan tidak sulit untuk
diraba. 6pabila benjolan didorong atau diraba akan terasa seperti bergerak-gerak
sehingga beberapa orang menyebut fibroadenoma sebagai Kbreast mouse”. 8iasanya
13
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 14/27
fibroadenoma tidak terasa sakit, namun kadang kala akan menimbulkan rasa tidak
nyaman dan sangat sensitif apabila disentuh.
F. Klasi'ikasi
!eara sederhana fibroadenoma dapat diklasifikasikan menjadi tiga maam<,
1. Common 9ibroadenomaCommon fibroadenoma memiliki ukuran 1-3 m, disebut juga dengan simpel
fibroadenoma. !ering ditemukan pada "anita kelompok umur muda antara
#1-#) tahun. >etika fibroadenoma dapat dirasakan sebagai benjolan, benjolan
itu biasanya berbentuk oal atau bulat, halus, tegas, dan bergerak sangat
bebas. !ekitar &*$ dari seluruh kasus fibroadenoma yang terjadi adalah
fibroadenoma tunggal.
#. Giant 9ibroadenomaGiant fibroadenoma adalah tumor jinak payudara yang memiliki ukuran
dengan diameter lebih dari ) m. !eara keseluruhan insiden giant
fibroadenoma sekitar ($ dari seluruh kasus fibroadenoma. Giant
fibroadenoma biasanya ditemui pada "anita hamil dan menyusui. Giant
fibroadenoma ditandai dengan ukuran yang besar dan pembesaran massa
enkapsulasi payudara yang epat. Giant fibroadenoma dapat merusak bentuk
payudara dan menyebabkan tidak simetris karena ukurannya yang besar,
sehingga perlu dilakukan pemotongan dan pengangkatan terhadap tumor ini.
3. =uenile 9ibroadenoma
=uenile fibroadenoma biasa terjadi pada remaja perempuan, dengan insiden
*,)-#$ dari seluruh kasus fibroadenoma. !ekitar 1*-#)$ pasien dengan
juenile fibroadenoma memiliki lesi yang multiple atau bilateral. Tumor jenis
ini lebih banyak ditemukan pada orang 6frika dan /ndia 8arat dibandingkan
pada orang >aukasia.
9ibroadenoma mammae juga dapat dibedakan seara histologi antara lain<
1. 9ibroadenoma 5erianaliulare
Lakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
#. 9ibroadenoma intraanaliulare
14
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 15/27
Lakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjang-panjang %tidak teratur' dengan lumen yang sempit atau
menghilang. 5ada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran
sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
15
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 16/27
". Dia!nosis
). Dia!nosis Klinik
a* "am+aran Klinik
9ibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala
dan terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan fisik. 5ertumbuhan
fibroadenoma relatif lambat dan hanya menunjukkan sedikit perubahan
ukuran dan tekstur dalam beberapa bulan. 9ibroadenoma memiliki gejala
berupa benjolan dengan permukaan yang liin dan merah. 8iasanya
fibroadenoma tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan. ,1#
+* Pemeriksaan Fisik .
!eara klinik, fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai massa
soliter, diskret, dan mudah digerakkan, selama tidak terbentuk jaringan
fibroblas di sekitar jaringan payudara, dengan diameter kira-kira 1 J 3 m,
tetapi ukurannya dapat bertambah sehingga membentuk nodul dan lobus.
9ibroadenoma dapat ditemukan di seluruh bagian payudara, tetapi lokasi
tersering adalah pada Muadran lateral atas payudara. Tidak terlihat
16
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 17/27
perubahan kontur payudara. 5enarikan kulit dan axillary adenopathy yang
signifikan pun tidak ditemukan.3,
,. Pemeriksaan Histo$atolo!i!eara makroskopis, semua tumor teraba padat dengan "arna okelat J putih
pada irisan, dengan berak J berak kuning J merah muda yang menerminkan
daerah kelenjar.3
Gambar 2. 7akroskopik 9ibroadenoma 5ayudara
!eara histologis, tumor terdiri atas jaringan ikat dan kelenjar dengan berbagai
proporsi dan ariasi. Tampak storma fibroblastik longgar yang mengandung
rongga mirip duktus berlapis sel epitel dengan ukuran dan bentuk yang beragam.
0ongga yang mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi oleh satu atau lebih lapisan sel
yang reguler dengan membran basal jelas dan utuh. 7eskipun di sebagian lesi
duktus terbuka, bulat hingga oal dan ukup teratur %fibroadenoma
perikanalikularis', sebagian lainnya tertekan oleh proliferasi ekstensif stroma
sehingga pada potongan melintang rongga tersebut tampak sebagi elah atau
struktur ireguler mirip J bintang %fibroadenoma intrakanalikularis'.3
-. Pemeriksaan Radiolo!ik
a* ammo!ra'i5ada pemeriksaan mamografi, fibroadenoma digambarkan sebagai massa
berbentuk bulat atau oal dengan batas yang halus dan berukuran sekitas (
J 1** mm. 9ibrodenoma biasanya memiliki densitas yang sama dengan
jaringan kelenjar sekitarnya, tetapi, pada fibroadenoma yang besar, dapat
17
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 18/27
menunjukkan densitas yang lebih tinggi. >adang-kadang, tumor terdiri
atas gambaran kalisifikasi yang kasar, yang diduga sebagai infraksi atau
inolusi. Gambaran kalsifikasi pada fibroadenoma biasanya di tepi atau di
tengah berbentuk bulat, oal atau berlobus J lobus. 5ada "anita
postmenopause, komponen fibroglandular dari fibroadenoma akan
berkurang dan hanya meninggalkan gambaran kalsifikasi dengan sedikit
atau tanpa komponen jaringan ikat.1#,13
Gambar . 7ammografi 9ibroadenoma 7amae
+* Ultrasono!ra$/( 0US"*
Dalam pemeriksaan 4!G, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas,
berbentuk bulat, oal atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya. /nternal ehogeninya
homogen dan ditemukan gambaran dari isoehoi sampai hypoehoi.
Gambaran ehogeni kapsul yang tipis, merupakan gambaran khas dari
fibroadenoma dan mengindikasikan lesi tersebut jinak. 9ibroadenoma
18
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 19/27
tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul yang terlihat pada pemeriksaan
4!G merupakan pseudoapsule yang disebabkan oleh penekanan dari
jaringan di sekitarnya.1#,13
Gambar &. Gambaran 4!G 9ibroadenoma. Tampak massa hipoehoi yang rata, batas
tegas pada sebagian lobus merupakan khas dari fibroadenoma
1* a!neti1 Resonan1es Ima!in! 0RI*
Dalam pemeriksaan 70/, fibroadenoma tampak sebagi massa bulat atau
oal yang rata dan dibandingkan dengan menggunakan kontras
gadolinium-based. 9ibroadenoma digambarkan sebagai lesi yang
hypointense atau isointense, jika dibandingkan dengan jaringan sekitarnya
dalam gambaran T1-"eighted dan hypointense and hyperintense dalam
gambaran T#-"eighted.1#,13
19
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 20/27
Gambar . !eorang "anita ( tahun, dengan lesi 1m yang terohat dari mamografi.Dari pemeriksaan 4!G dan 9N6, menujukkan gambaran fibroadenoma. 5emeriksaan
dengan 70/ post-ontras, memperlihatkan penyerapan yang epat tanpa
pembersihan, yang merupakan iri khas dari fibroadenoma
H. DIA"NOSIS BANDIN"
Diagnosis banding dari fibroadenoma, antara lain <3,,1#
1. Cystosaroma 5hyllodes. Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan dan
diperkirakan berasal dari stroma intralobulus. Tumor ini berdiameter keil,
sekitar 3 J ( m, tetapi sebagian besar terus tumbuh dan membesar sehingga
menyebabkan payudara membesar. Tumor ini terdapat pada semua usia,
namun kebanyakan ditemukan pada usia () tahun. Gambaran radiologis
%mammografi' dari tumor ini berupa massa berbentuk bulat dan berbatas
tegas.
20
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 21/27
Gambar 1*. 7amografi Cystosaroma 5hyllodes. Tampak massa berbatas tegas tanpakalsifikasi
Gambaran 4!G tumor ini, pada umumnya hipoehoi dengan batas yang
masih tegas, eho-internal dapat homogen atau sedikit inhomogen serta adanya
penyangatan akustik posterior lemah, hal ini mungkin disebabkan struktur kistik
pada tumor tersebut.
Gambar 1). Gambaran 4!G Cystosaroma 5hylloides. esi hypoehoi tampak
besar, berlobulasi dengan eho-internal inhomogen, sering ampak struktur anehoiyang menandakan adanya proses degeneresi kistik. %dikutip dari kepustakaan 12'
21
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 22/27
#. >ista 5ayudara.
>ista payudara dapat berasal dari adenosis, ketika lamina duktus dan aini
mengalami dilatasi dan dibatasi oleh jaringan epitel. Gambaran mamografinya
berupa massa bulat atau oal yang berbatas tegas. Tepi kista ini dapat
berbatasan dengan jaringan fibroglandular, baik sebagian maupun
seluruhnya.13
Gambar 11. Gambaran 7amografi >ista 5ayudara. Tampak massa bulat atau oal
dengan densitas yang lebih terang dibandingkan dengan parenkim payudara.
Gambaran 4!G pada kista adalah lesi dengan bentuk bulat atau oal,
mempunyai batas tegas dan teratur, an-ehoi dan adanya penyangatan akustik
posterior.
22
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 23/27
Gambar 1#. Gambaran 4!G >ista 5ayudara. Tumor ini akan tampak sebagai suatulesi an-ehoi dengan batas teratur serta tampak penyangatan akustik posterior.
3. 5apilloma7erupakan lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan )$ tumbuh di
ba"ah areola mamma. 5apilloma memberikan gejala berupa sekresi airan
serous atau berdarah, adanya tumor subareola keil dengan diameter beberapa
milimeter atau retraksi puting payudara %jarang ditemukan'. 8iasanya, ukuran
lesi papilloma sangat keil, hanya beberapa milimeter, sehingga pada
mamografi, terlihat gambaran sedikit pengembungan atau normal dari duktus
retro-areolar.1,1*
23
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 24/27
Gambar 13. 7amografi 5apilloma. Tampak gamabran heterogen dari payudara
dengan kalsifikasi yang menyebar tanpa gambaran massa
I. Penatalaksanaan.
perasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma.
perasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudara dan
untuk menghindari bekas luka. 5emilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran
dan lokasi dari lesi di payudara. terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan, yaitu1*
). Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.
2. Circumareolar Incision3. Curve/Semicircular Incision
Tipe insisi yang paling sering digunakan adalah tipe radial. Tipe
irumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi hanya
memberikan pembukaan yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk fibroadenoma
yang tunggal dan keil dan lokasinya sekitar # m di sekitar batas areola.
!emiirular inision biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang besar dan
berada di daerah lateral payudara.1*
24
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 25/27
Gambar 1(. Teknik insisi lumpectomy
&. Pro!nosis
5rognosis pada umumnya baik. 9ibroadenoma mammae dapat terulang hingga
#*$ pada perempuan. !ebagian keil dapat hilang dengan sendirinya.
25
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 26/27
BAB I2
ANALISIS KASUS
5asien datang dengan keluhan munul benjolan pada payudara kanan nya
yang munul sejak sekitar 1 tahun !70!. 8enjolan tersebut dirasakan semakin lama
semakin membesar, mula-mula diameter lebih kurang 1 m yang kemudian
membesar sebesar kelereng. Namun, pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri atau
keluhan lain.
5ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum dan tanda-tanda ital
pasien dalam batas normal dengan status lokalis pada payudara kanan seara palpasi
teraba benjolan di kuadran superolateral, berbentuk bulat dengan diameter F #,) m,
permukaannya liin, konsistensi lunak kenyal, mobile, berbatas jelas, nyeri tekan
tidak ada. 5apilla mamae elastis tidak ada retraksi, pengeluaran disharge tidak ada.
5embesaran >G8 aksila tidak ada.
8erdasarkan keluhan utama pasien yang datang dengan adanya benjolan di
payudaranya tersebut maka perlu dibedakan benjolan tersebut apakah disebabkan
oleh neoplasma atau benjolan yang bukan disebabkan oleh neoplasma. 4ntuk
keadaan dimana terdapat benjolan di payudara non-neoplasma dapat dipikirkan
adanya kista dan abses payudara.
>emungkinan benjolan tersebut kista dapat disingkirkan sebab seara klinis
kista akan menampilan konsistensi keras dan nyeri tekan. !edangkan kemungkinan
abses payudara juga dapat disingkirkan dengan tidak adanya gambaran benjolan yang
nyeri, merah, suhu lokal panas, fisura@luka pada puting, abses %nanah', demam, dan
pembesaran limfonodus.
!etelah menyingkirkan kedua diagnosis banding tersebut, maka selanjutnya
dapat dipikirkan bah"a benjolan tersebut disebabkan oleh neoplasma yaitu
26
7/23/2019 FAM GW.docx
http://slidepdf.com/reader/full/fam-gwdocx 27/27
neoplasma ganas atau neoplasma jinak. Neoplasma atau sering dikenal dengan tumor
didefinisikan sebagai setiap pertumbuhan baru yang abnormal khususnya dimana
multiplikasi selnya bersifat tidak terkontrol dan progresif. 8erdasarkan usia pasien,
anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik, maka diagnosis mengarah pada
9ibroadenoma 7ammae %967' yang merupakan tumor jinak. Tanda-tanda adanya
keganasan tidak ditemukan. Namun, 967 juga harus dibedakan dengan tumor ganas
stadium a"al.
Diagnosis pasti fibroadenoma mammae adalah dengan pemeriksaan
histopatologi. 5emeriksaan tambahan dapat yang dilalukan antara lain< radiologi
diagnosis dengan mammografi, 4!G, 0ontgen Thora:, CT !an, 9ine Needle
6spiration 8iopsy. 5ada kasus ini dilakukan terapi dengan eksisi pada benjolan
tersebut %lumpektomi'.