FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM · teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada...
Transcript of FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM · teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada...
MINAT PEDAGANG PASAR PARUNG TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS
PEMBIAYAAN PADA BMT UGT SIDOGIRI CAPEM PARUNG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
ISMAIL
NIM : 109046100025
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
ABSTRAK
Ismail. NIM 109046100025. Minat Pedagang Pasar Parung Terhadap Pemamfaatan Fasilitas
Pembiayaan Pada BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Program Studi Muamalat (Ekonomi
Islam), Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015 M/1436 H.
Penelitian ini Berujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan
mengenai apakah faktor pengatahuan, pelayanan dan lokasi memempengaruhi minat pedagang
pasar parung terhadap memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem
Parung.. Tekhik pengambilan sampel yang digunakan dengan cara purposive sampling, dengan
teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada seluruh pedagang pasar
parung yang terdaftar telah melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri capem parung
berjumlah 108 sampel. Metode analisis dan datanya menggunakan Uji Asumsi Klasik, Regresi
Linear Berganda, dan Uji Hipotesis (uji f dan uji t).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari variabel Pelayanan dan Promosi berpengaruh
secara signifikan terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan di BMT, namun ditemukan bahwa
variabel lokasi dalam penelitian ini ternyata bukan faktor yang dapat di ikutsertakan karena tidak
memiliki nilai yang signifikan dalam prosedur penelitian.
Kata kunci : Pembiayaan, BMT, Pasar
Pembimbing I : Rizqon Halal Syah Aji, M.Si.
Pembimbing II : Abdurrauf, M.A
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Minat Pedagang Pasar Parung
Terhadap Pemanfaatan Fasilitas Pembiayaan Di BMT UGT Sidogiri Capem Parung ”.
Shalawat beriring salam penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah
membawa umat dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang terang benderang dan penuh
khazanah keilmuan saat sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini bisa terselesaikan berkat do’a, dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar M.A.
2. Ketua Program Studi Mu’amalat, Bapak A.M Hasan Ali, MA., yang telah
memberikan ilmunya.
3. Sekretaris Jurusan Perbankan Syari’ah, Bapak Abdurrauf, M.A., yang telah
memberikan ilmu, informasi dan membimbing penulis selama kuliah.
4. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M.Si, dan Bapak
Abdurrauf, M.A yang telah memberikan ilmu, motivasi, saran dan dengan sabar
membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Seluruh Pegawai BMT UGT Sidogiri Capem Parung yang telah bersedia menerina
saya dalam penelitian ini dan terimakasih saya ucapkan kepada bapak Fahrurrozi
selaku kepala cabang dan pak Khoiri yang telah meluangkan waktunya untuk turun
ke pasar untuk pengisian kuesioner kepada para pedagang pasar parung, dan beserta
para staf dan seluruh karyawan BMT UGT Sidogiri yang telah memberikan bantuan,
informasi dan ilmunya kepada penulis.
6. Seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syari’ah dan Hulum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya selama
ini.
7. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama, Perpustakaan Syari’ah dan Hukum yang
telah menyediakan buku-buku yang diperlukan penulis hingga terselesaikannya
skripsi ini.
8. Bapak Syukur Ali dan Ibu Jubaidah Kepong yang senantiasa mencurahkan kasih
sayang, do’a, dukungan, bimbingan dan kesabaran bagi anak-anaknya, Ridho, Aldi
serta jajaran keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dimana
selalu memberikan semangat moral dan material kepada penulis.
9. Sahabat Seperjuangan di HMI Komisariat Komfaksy, Bang Asep Sholahuddin,
Humaedullah Ipan, Abiuddin, Irpan Pasaribu, BL, Halim, Abenk, Rois, Zaki, Qori
dan yang lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu), dan kawan-kawan
alumni Ponpes Attaqwa Pusat Putra (Fanshoby & Dankdot) yang sudah memberikan
sejarah terindah dalam kehidupan sampai saat ini.
10. Komisariat Komfaksy, HMI Cabang periode 2013-2014, LKBHMI teman-teman PS
A 2009 dan seluruh teman-teman di UIN Syarif Hidayatullah yang tidak dapat saya
sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan dan bantuan kalian.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang turut
berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua
kalangan masyarakat dan para akademisi.Tak lupa penulis mengucapkan mohon maaf, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan
dan kemampuan penulis, baik kemampuan akademik maupun kemampuan teknik penulisan.
Ciputat. 8 Juli 2015
Ismail
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL I
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING II
LEMBAR PENGESAHAN III
LEMBAR PERNYATAAN IV
ABSTRAK V
KATA PENGANTAR VI
DAFTAR ISI IX
DAFTAR TABEL XII
DAFTAR GAMBER XIII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………...................... 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………............ 6
C. Pembatasan Masalah…………………………………….......... 6
D. Perumusan Masalah……………………………………............ 7
E. Tujuan Penelitian………………………………………........... 7
F. Manfaat Penelitian………………………………………........... 8
G. Studi Terdahulu ……………................................................. 9
H. Kerangka Prikir………………………………......................... 11
I. Hipotesis…………………………………............................... 12
J. Metode Penelitian................................................................ 12
1. Populasi dan Sampel………………………………………. 12
2. Metode Pengumpulan Data……………………………….. 13
3. Metode Analisis………………………………………….. 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Dalam Lembaga Keuangan
Mikro Syariah......................................................................
15
1. Pengertian Pembiayaan..................................................... 15
a. Tujuan Pembiayaan...................................................... 16
b. Fungsi Pembiayaan...................................................... 18
c. Jenis Jenis Pembiayaan................................................. 18
B. Konseptualisasi Minat Pedagang................................................ 20
1. Pengertian Minat Pedagang.................................................. 20
a. Minat....................................................................... .... 20
b. Macam Macam Minat................................................... 21
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya
Minat.....
21
C. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Minat Pedagang................. 22
1. Perilaku Nasabah, Pelayanan, Dan Pengatahuan Terhadap
Produk............................................................................
22
A. Pengatahiuan Terhadap Produk................................... 22
B. Perilaku Konsumen…………………………………….. 23
C. Pelayanan………………………………………………. 25
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen............ 28
E. Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian/
menggunakan jasa......................................................................
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Metode Penelitian ……………………………………….. 34
B. Populasi Dan Tehnik Pengambilan Sampel …………….......... 35
a. Populasi …................................................................. 35
b. Sampel …………………………………….................... 35
c. Tehnik Pengambilan Sampel........................................ 35
C. Sumber Data................................................................................ 37
a. Data Primer.......................................................................... 37
b. Data Sekunder....................................................................... 38
D. Metode pengumpulan Data......................................................... 38
E. Tehnik Analisis Data................................................................... 39
F. Variabel Penelitian dan Devinisi Oprasional.............................. 40
A. Variabel Bebas ( Independent Variable)........................ 40
1. Pelayanan.................................................. .. ....... 40
2. Lokasi..................................................... ............. 41
3. Pengatahuan/ Promosi........................................... 41
B. Variabel Terikat (Dependent Variable)........................... 42
G. Metode Analisis Data............................................................. 42
1. Analisis Deskriptif………………………………………...... 42
2. Uji Kualitas Data ………………………………………....... 43
a. Uji Validitas............................................................... 43
b. Uji Realibilitas............................................................ 43
3. Uji Asumsi Klasik................................................................ 44
a. Uji Normalitas ………………………………………….. 44
b. Uji Multikolinearitas …………………………………… 46
c. Uji Heteroskedastisitas …………………………………. 46
4. Analisis Regresi Linear Berganda ………………………..... 47
H. Uji Hipotesis………………………………………………........ 48
a. Uji Determinasi........................................................... 48
b. Uji Korelasi................................................................ 49
c. Uji-F ( Uji Global) …………....................................... 49
d. Uji-t ( Uji Pengaruh Parsial)......................................... 50
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ………………....... 52
1. Tempat Dan Waktu Penelitian…………………………....... 52
2. Karakteristik Profil Responden…………………………...... 53
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…….... 53
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia......................... 54
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status
Pernikahan…....................................................................
54
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian……………………………….... 55
1. Hasil Uji Deskriptif ………………………………………... 57
2. Hasil Uji Validitas………………………………………...... 58
3. Hasil Uji Reliabilitas……………………………………...... 50
4. Hasil Uji Asumsi Klasik…………………………………..... 61
a. Uji Normalitas………………………………………..... 61
b. Uji Multikolinearitas………………………………….... 62
c. Uji Heteroskedastisitas……………………………….... 63
5. Analisis Regresi Linear Berganda………………………...... 64
6. Hasil Uji Hipotesis………………………………………..... 66
a. Uji Koefisien Determinasi.............................................. 65
b. Uji Korelasi...................................................................... 67
c. Uji Simultan F………………………………………..... 68
d. Uji Parsial T………………………………………….... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………….... 72
B. Saran………………………………………………………….. 73
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 74
LAMPIRAN.................................................................................................................... 75
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Gambaran Umum……………………………………………..................... 5
Tabel 1.2 Studi Terdahulu …………………………………………………………... 9
Tabel 3.1 Tabel Kretjcie................................................................................................. 33
Tabel 3.2 Skala Likert…………………………………………………………............ 35
Tabel 3.3 Tabel Tingkat Hubungan................................................................................ 45
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian…………………………………………….............. 48
Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……................. 48
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia………............................. 49
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan……......... 50
Tanel 4.5 Hasil Hasil Uji Deskriptif Variabel………………………………................ 50
Tabel 4.6 Variabel Deskriptif (%)…………………………………………….............. 51
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Independen (X)……………………................. 53
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Dependen (Y)………………………………….............. 54
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………………….............. 55
Tabel 4.10 Analisis Statistik Normalitas ………………………………………............. 56
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas…………………………………………............. 57
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Berganda……………………………………............ 59
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi.................................................................... 61
Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi........................................................................................... 62
Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan (f)…………………………………………………........ 64
Tabel 4.16 Hasil Uji Parsial ……………………………………………………............ 65
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran………………………………………………… 11
Gambar 2.1 Proses Pembelian/Penggunaan Konsumen.............................. 28
Gambar 3.1 Variabel Penelitian................................................................... 36
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………………………. 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketertarikan masyarakat terhadap ekonomi syariah menunjukan
perkembangan yang baik dalam dunia perbankan. Peluang tersebut dimanfaatkan
oleh para melilik modal yang berkecimpung pada bisnis perbankan atau lembaga
keuangan untuk memberikan pelayanan perbankan secaara syariah. Maraknya
bank dan lembaga syariah diberbagai tempat menunjukkan bahwa kegiatan
finansial berbasis syariah telah turun dari tataran konsep ke tataran praktis
Menurut Nurul Widyaningrum (2002) lembaga keuangan syariah
mempunyai karakteristik umum dan landasan operasional yang merupakan
prinsip bagi hasil (profit sharing) atau prinsipnya berdasarkan kaidah al-mu
darabah1. Perbedaan antara lembaga keuangan konvensional dan lembaga
keuangan syariah terletak pada konsep pemodalan dari kedua lembaga keuangan
ini. Lembaga keuangan syariah juga tidak mengguakan pranata bunga seperti
pada lembaga keuangan konvensional.
Produk lembaga keuangan syariah tidak berbeda dengan lembaga
keuangan konvensional, yaitu bertumpu pada penyediaan jasa simpanan dan
pinjaman (pembiayaan). Ada banyak produk penghimpunan dan penyaluran
1 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani
Press, 2002), h.137.
2
dana yang secara teknis finansial dapat dikembangkan oleh sebuah lembaga
keuangan syariah. Hal ini dimungkinkan karena sistem syariah memberi ruang
yang cukup untuk itu. Namun dalam praktek, sebagian besar lembaga keuangan
syariah masih membatasi diri dengan beberapa produk saja yang dianggap aman
dan profitable (Makhalul Ilmi SM, 2002:29). Dalam upayanya menghimpun dana,
produk dengan prinsip bagi hasil mudarabah lebih diminati dengan
pertimbangan tidak terlalu beresiko, mengingat kapasitasnya sebagai mudarib,
serta relatif lebih mudah dalam penerapannya. Sedangkan dalam upaya
menyalurkannya kembali dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan pada
nasabah, produk murabahah lebih dikedepankan dengan alasan produk tersebut
mampu memberikan jaminan perolehan keuntungan yang memadai berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak pada saat perjanjian dilakukan.
Pada tahun 2014 ini aset keuangan syariah indonesia pada kuartal
2014 sudah mencapai Rp 524 Tirliun,yang mana komposisinya yakni 49% dari
Perbankan Syariah sukus kurang lebih 39% dan lembaga keuangan syariah
nonbank 8% artinya ini sangat menakjubkan bagi pertumbuhan bisnis keuangan
syariah di indonesia, hal ini membuat pertumbuhan industri keuangan syariah
pun telah tumbuh dari 10% menjadi 30% pada tahun 2013 sebelumnya.2
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan
Bank maupun non-Bank yang bersifat formal yang beroperasi di pedesaan,
2Kompas, Selasa, 4 November 2014
3
umumnya tidak dapat menjangkau lapisan masyarakat dari golongan ekonomi
menengah kebawah. Ketidak mampuan tersebut terutama dalam sisi
penanggungan resiko dan biaya operasi, juga dalam identifikasi usaha dan
pemantauan penggunaan kredit yang layak untuk usaha. Ketidak mampuan
lembaga keuangan ini menjadi penyebab terjadinya kekosongan pada segmen
pasar keuangan di wilayah pedesaan. Akibatnya 70% s/d 90% kekosongan ini
diisi oleh lembaga keuangan non -formal, termasuk yang ikut beroperasi adalah
para rentenir dengan menggunakan sukubunga yang tinggi. (Muhammad, 1998:
170)
Kehadiran BMT diharapkan dapat membantu pemberdayaan masyarakat
serta ikut andil dalam pengentasan kemiskinan. Terdapat catatan penting
untuk BMT yang berfungsi sebagai lembaga keuangan yang bersifat
menolong, yaitu:
a. Merealisasikan keuntungan, keuntungan diperlukan untuk menolong
masyarakat kecil lainnya yang membutuhkan modal usaha,
b. Keuntungan diperlukan untuk memperbesar gerak dan ruang lingkup
lembaga, serta untuk membiayai para karyawan supaya lembaga lebih
mandiri dan profesional. (Bambang Setiaji,1995: 134)
Baitul Mal Wat Tanwil (BMT) Sudah dikenal sebagai produk khas
Indonesia dalam sektor layanan keuangan mikro. sedemikian besarnya populasi
4
BMT, sehingga terdapat lembaga yang menaungi BMT, antara lain ABSINDO,
PBMT, Asosiasi BMT Indonesia, dan INKOPSYA3,
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT UGT Sidogiri merupakan
Koperasi Syariah yang berdiri pertama kali di Jawa Timur, tepatnya di Pasuruan
dan bertugas menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang
membutuhkan dan mensejahterakan anggotanya.
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT UGT Sidogiri menjadikan
kegiatan sosial dan bisnis sebagai kegiatan utama artinya, kegiatan sosial dan
bisnis berjalan bersamaan yakni, dilihat dari latar belakang berdirinya juga
sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menggunakan sistem
syariah. Dan pada tahun 2011 BMT- UGT Sidogiri mendapat penghargaan dari
Bank Syariah Mandiri sebagai koperasi Nasional berbasis syariah yang memiliki
aset terbesar 1,3 Terliun. Seiring berjalannya Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT-UGT Sidogiri, berdirilah salah satu Cabang Pembantu Parung yang telah
menorehkan hasil dan kinerja yang memuaskan, BMT yang berdiri pada tahun
2009 yang sampai pada saat ini masih melayani masyarakat, terbukti dengan
tetap mempertahankan penghargaan terbaik dalam bidang kedisiplinan dalam
memenuhi kewajiban laporan keuangan kepada BMT-UGT Sidogiri pusat dan
kepada nasabah (dengan aset yang dimiliki) pada tahun 2010-2012.
3Euis Amelia, Tatangan dan Peluan Islamic Micro Finance, Jurnal Ekonomika (Vol.1, No.1
2013)
5
Lebih lanjut dari sisi kinerja keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT-UGT Sidogiri Cabang Pembantu Parung ini, secara garis besar dapat
terlihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1
Gambaran Umum Kondisi Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT-UGT Sidogiri Cabang Pembantu Parung
Tahun Aktiva Kewajiban Modal Pendapatan Laba bersih
Tahun Aktiva Kewajiaban Modal Pendapatan Laba bersih
2012 3,858,832,795.22
3,150,542,887.53
708,289,907.69
734,758,350.00 258,289,907.69
2013 4,759,639,806.05
3,969,594,807.55
790,044,998.50
847,226,503.00
290,044,998.50
2014 7,079,877,102.40
6,252,083,732.95
827,793,369.45
827,793,369.45
327,793,369.45
Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT-UGT Sidogiri
Cabang Pembantu Parung Tahun 2012-2014.
Tidak sedikit lembaga keuangan yang mengalami kemajuan dan
kemunduran dalam perjalanannya. Menurut Husein Umar, perilaku konsumen
atau nasabah memang sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan
pemilihan produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan. (Husein Umar,
2000:50) Hal ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana respon masyarakat,
dalam hal ini pengusaha kecil, terhadap lembaga keuangan syariah pada
umumnya dan BMT pada khususnya. Pertanyaan ini penting dijawab untuk
melihat faktor- faktor apa yang mendukung keberhasilan suatu BMT, jika
ditinjau dari sudut pandang minat nasabah dalam memanfaatkan fasilitas
pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis melihat beberapa
faktor yang terkait dalam pembahasan penelitian ini yaitu :
1. Untuk meningkatkan kemajuan dalam memberikan pembiayaan
kepada nasabah khususnya pedagang pasar parung, BMT harus lebih
jeli dalam melihat minat dari pedagang dalam melakukan pembiayaan.
2. Ada dua faktor yang mempengaruhi timbulnya minat para pedagang
yaitu faktor emosional terdiri dari pelayanan, relegius, stimulin, profit
sharing, dan faktor motif sosial yang terdiri dari reportasi, promosi
dan lokasi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel untuk
mengukur minat pedagang pasar parung terhadap pemanfaatan fasilitas
pembiayaan yaitu faktor pengatahuan, pelayanan dan lokasi.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan penelitian ini tidak meluas dan memudahkan
penulis untuk analisis, maka sesuai dengan judul skripsi diatas, masalah
penilitian dalam skripsi ini dibatasi hanya pada “Faktor Pengatahuan,
Pelayanan dan lokasi yang mempengaruhi Minat Pedagang Pasar Parung
Terhadap Pemanfaatkan Fasilitas Pembiayaan Pada BMT UGT Sidogiri”.
7
D. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
a. Apakah Pengatahuan, Pelayanan, dan Lokasi memempengaruhi
minat pedagang pasar parung dalam memanfaatkan fasilitas
pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri?
b. Seberapa besar pengaruh Pengatahuan, pelayanan dan lokasi
terhadap minat pedagang pasar parung dalam memanfaatkan
fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri?
E. Tujuan Teoritis
1. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah yang diatas, adapun tujuan dan
manfaat dari penelitian ini yakni terhadap minat pedagang pasar parung dalam
memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri adalah :
Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan
mengenai faktor yang memempengaruhi minat pedagang pasar parung
terhadap memanfaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem
Parung.
8
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Mengatahui dan dapat menelaah terkait faktor yang
memempengaruhi minat pedagang dalam memanfaatkan fasilitas
pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri, mengenai fakta yang terjadi di
lapangan yang nanti nya akan menjadi informasi baru. Sehingga dapat
memantapkan fungsi keilmuan yang di pelajari semasa mengikuti
program perkuliahan Perbankan Syariah di Fakultas Syariah dan
Hukum.
2. Bagi BMT (Lembaga)
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi pihak pengelola BMT serta lembaga yang
terkait dalam rangka pengambilan kebijakan guna pengembangan
BMT, sebagai upaya meningkatkan kinerja keuangan lembaganya,
khususnya berkaitan dengan produk pembiayaan.
3. Bagi Pihak lain
Adapun bagi dunia akademis, hasil penelitian ini kiranya dapat
digunakan untuk mengkaji lebih jauh tentang keberadaan BMT di
antara lembaga keuangan lainnya. Melalui penelitian ini pula
diharapkan muncul berbagai kajian -kajian yang berkaitan dengan
pengembangan BMT, yang selanjutnya dapat memberikan sumbangan
9
berharga bagi kerangka berpikir serta model–model
pengembangannya.
G. Studi Terdahulu
Untuk menghindari kesamaan pada penulisan skripsi ini, maka penulis
melakukan beberapa penelitian terlebih dahulu, di antaranya yaitu:
Tabel 1.2
Review Studi terdahulu
No Nama/Judul
Skripsi/Thn
Isi Skripsi Perbedaan Analisis
1. Fadilla
Program Study
Muamalat, Jurusan
Perbankan Syariah
Fakultas Syariah
dan Hukum 2013
Analisi Pengaruh
Pedagang Cipete
Terhadap Aksek
Pembiayaan
Syariah
Membahas tentang
pengaruh perilaku
pedagang pasar
terhadap akses
pembiayaan syariah,
yang mana mengacu
pada tingkat
pengatahuan
pedagang mengenai
akses pembiayaan
syariah.
Sedangkan untuk
metode yang du
gunakan oleh
penulis adalah
dengan melakukan
pengumpulan data
melalui wawancara,
kuesioner, dan study
dokumentasi,
Penelitian ini
membahas
tentang perilaku
pedagangnya saja,
berbeda dengan
penulis yang
membahas minat
dari pedagang
yang ingin
melakukan
pembiayaan.
-Pembahasan
skripsi
sebelumnya
tentang
pembiayaan
syariah yang
sifatnya luas,
akan tetapi
penulis
membatasi hanya
pada BMT UGT
Sidogiri yang
dekat dengan
Pasar Parung.
Metode penelitian
yang di gunakan
oleh penulis
dalam sekripsinya
yaitu
menggunakan
analisis uji
hipotesis dan uji
regresi sedehana
yang mana tehnik
pengumpulan
data yang di
gunakan oleh
peneliti adalah
melalui tehnik
wawancara,
kuesioner dan
sttudi
dokumentasi,
sedangkan
responden dalam
penelitian ini
adalah pedagang
pasar cipete.
10
2. Fika rima
muharani
Program Study
Muamalat, Jurusan
Perbankan Syariah
Fakultas Syariah
dan Hukum 2010
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
keputusan nasabah
dalam
menggunakan jasa
perbankan syariah
(study kasus pada
bank muammalat
cabang cileduk)
Skripsi ini
membahas tentang
bagaimana cara
Mengetahui faktor-
faktor yang
mempengaruhi
nasabah dalam
memilih produk dan
agama, merek dan
pelayanan, tempat,
fasilitas dan promosi
agar dapat memilah
kecendrunganm
nasabah dalam
memilih produk.
Penelitian skripsi ini
menggunakan
metode kualitatif
dengan pendekatan
deskriptif
Skripsi ini
membahas
karakteristik
produk tabungan
yang dipakai dan
untuk mengetahui
karakteristik
produk mana
yang mempunyai
hubungan paling
dominan terhadap
karakteristik
konsumen dalam
menabung.
-Adapun
Perbedaan adalah
penulis
membahas dalam
skripsinya adalah
Analisa Faktor
yang
mempengaruhi
pedagang dalam
menggunakan
pembiayaan di
BMT UGT
Sidogiri Capem
Parung,
Dalam sekripsi ini
yang di tulis oleh
Fika rima
maharani yang
berjudul Analisis
faktor-faktor yang
mempengaruhi
keputusan
nasabah dalam
menggunakan
jasa perbankan
syariah, penulis
menggunakan
analisis faktor
sebagai instrumen
utama dalam
analisis ini,
dimana yang
menjadi
responden nya
adalah nasabah
dari Bank
Muammalat
cabang cileduk.
3 Titin Agustin
Ningsih, Jurusan
Ekonomi Islam,
IAIN STS Jambi
Analisis Minat
Masyarakat
Terhadap Baitul
mal Watanwin di
Kota Jambi
Jurnal Statistika,
Vol. 13, No 1, 33-
Dalan jurnal ini
penulis mencoba
mengekplorasi besar
minat masyarakat
tentang keberadaan
BMT serta faktor
apa saja yang bisa
mempengaruhi daya
minat seseorang
untuk ikut dalam
BMT yang ada di
Dalam tulisan
dalam jurnal
statistika yang di
tulis oleh Titin
Agustin Nigsih
ini beliau
menganalisi
terkait faktor –
faktor yang
pengaruhi daya
minat masyarakat
Penelitian ini,
maka dalam
penelitian ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif-
asosiatif.
Pendekatan ini
digunakan untuk
minat masyarakat
terhadap BMT
11
38 Mei 2013 Jambi.
Dalam penelitian ini
penulis
menggunakan
Analisis Regresi
Logistik Biner
tujuannya adalah
prosedur permodalan
yang telah di
tetapkan untuk
memodelkan
variabel dan untuk
objek dari
penelitiannya adalah
masyarakat yang
bertempat tinggal di
jambi.
dalam
menggunakan
BMT dan meng
ekplorasi besaran
minat masarakat
jambi dalam
menggunakan
BMT.
Dalam penelitian
yang saya
lakukan berbeda
objek
penelitiannya
dimana objek
penelitian yang
saya gunakan
adalah pedagang
pasar parung.
dalam rangka
pendirian
BMT di Kota
Jambi
H. Kerangka Pikir
Gambar 1.1
Kerangka Pikir Penelitian
Minat Pedagang
1. Pelayanan
2. Lokasi
3. Promosi
Fasilitas Pembiayaan
Menggunakan Fasilitas
Pembiayaan BMT UGT Sidogiri
PEDAGANG PASAR
12
Kerangka berfikir minat pedagang pasar parung yang mempengaruhi pemanfaatan
fasilitas BMT
I. Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 :Terdapat pengaruh minat pedangang pasar parung terhadap fasilitas
pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri
H0 : Tidak terdapat pengaruh minat pedangang pasar parung terhadap fasilitas
pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri
J. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah anggota kelompok yang tinggal bersama
dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kecimpulan
dari hasil ahir satu penelitian (Sukardi, 2007:53). Dalam penelitian ini
yang akan dijadikan populasi target penelitian adalah seluruh
pedagang Pasar Parung yang menggunakan jasa layanan pembiayaan
di BMT UGT Sidogiri. Sample penelitian adalah sebagian kecil dari
pedagang Pasar Parung yang memanfaatkan fasilitas Pembiayaan di
BMT UGT Sidogiri. Penentuaan jumlah sampel menggunakan tabel
kretjcie untuk menentukan besaran sampel. (Sugiyono 1999).
13
Sedangkan untuk memilih sample digunakan tehnik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Purposive. Simple
Purposive merupakan tehnik pengambilan sample yang mana tehnik
penentuan sampelnya sesuai dengan pertimbangan tertentu. (Ety
rochaety, 2009: 66).Simple Purposive termasuk dalam salah satu
tehnik pengambilan sampel dengan Nonprobability Sampling yang
mana sampel yang di ambil adalah sampel yang memenuhi kreteria
yang telah di tentukan. Nonprobability Sampling merupakan tehnik
pengambilan sample dimana setiap objek penelitian yang di ambil
tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian
(Lily soraya eka, 2007:27)
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner yang berisi pertanyaan yang akan dijawab oleh responden
berupa pertanyaan tertutup.Penentuan butir pertanyaan dilakukan
dengan mengekstrak variable kedalam indicator kemudian indicator di
pecah kedalam butir pertanyaan (Arikunto, 2002:2). Kuesioner yang
digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk melihat keabsahan
dan keandalannya sehingga kuesioner dikatakan layak untuk
digunakan. Uji coba kuesioner disebut dengan uji Validitas dan uji
Relibilitas.
14
3. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan, disesuaikan dengan tujuan
penelitian yaitu untuk melihat berpengaruh minat pedagang terhadap
pemanfaatan fasilitas pembiayaan di BMT dalam memilih
menggunakan pembiayaaan di BMT tersebut oleh pedagang pasar
parung. Metode analisis yang akan digunakan adalah analisis
Deskriptif dan Analsis Regresi Linier Berganda juga dilihat dari
korelasi berganda dan korelasi parsial. Analisi deskrptif merupakan
analisis yang menyajikan informasi berupa tabel, gambar dan diagram-
diagram lain. Metode analisis deskriptif adalah metode yang
digunakan dalam penyusunan data ke dalam daftar-daftar atau jadwal,
pembuatan grafik, dan lainlain serta pengolahan yang bersifat
interpretasi data (Anto Dajan, 1986:22).
Metode analisis untuk melakukan inferensia statistik
digunakan metode korelasi berganda dan korelasi parsial. Metode
korelasi dianggap sangat tepat untuk melakukan uji terhadap fenomena
yang menunjukkan suatu hubungan keterkaitan yang secara teori erat
terjadi.
15
A. .Pembiayaan dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah
1. Pengertian Pembiayaan
Secara Harfiah, pembiayaan (financeing atau mathur bih) di artikan
sebagai dana rahn , yaitu dana yang di proleh rahin (nasabah) setelah
aplikasi rahn-nya di terima oleh pihak mutahin (bank), dengan syarat setelah
ada penyerahan makhun (jaminan) kepada pihak murtahin.
Secara istilah, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu didasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibayai mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Pembiayaan atau financing merupakan pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain,
pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan,
Pembiayaan dalam perbankan syriah atau istilah tekhnisnya aktiva
produktif menutut ketentuan BI adalah penanaman dana Bank Syariah
baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang,
qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan
modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta
SWBI (Muhammad, 2004: 183).
16
Sedangkan menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1
ayat (12), pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan anatara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut, setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.4
a. Tujuan Pembiayaan
Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu (Muhammad, 2004: 17):
a) Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro
1. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk peningkatan
ekonomi ummat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses
secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat
melakukan akses ekonomi. Dengan demikian dapat
meningkatkan taraf ekonominya.
2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha
3. Meningkatkan produktifitas
4. Membuka lapangan kerja baru
4 Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, Pasal 1 ayat 12
17
5. Terjadi distribusi pendapatan
b) Tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro
1. Upaya memaksimalkan laba
2. Upaya meminimilkan risiko
3. Pendayagunaan sumber ekonomi
4. Penyaluran kelebihan dana
Dalam pelaksanaan pembiayaan, Bank Syariah harus memenuhi 2
aspek, yaitu:
a. Aspek Syariah, berarti dalam setiap realisasi pembiayaan
kepada nasabah, Bank Syariah harus tetap berpedoman
pada Syariat Islam ( antara lain tidak mengandung unsur
Gharar, maisir dan riba serta bidang usahanya harus
halal )
b. Apek Ekonomi, berarti disamping mempertimbangkan
hal – hal syariah Bank Syariah tetap mempertimbangkan
perolehan keuntungan baik bagi Bank Syariah maupun
bagi nasabah Bank Syariah.
Secara prinsip pembiayaan Bank Syariah harus memenuhi
dua aspek, yaitu aspek Syariah dan aspek ekonomi. Artinya selain
harus sesuai syariah, Bank Syariah harus tetap memperhitungkan
profitabilitas dari usaha yang akan dibiayai, agar menguntungkan
bagi bank maupun nasabah (Muhammad, 2004: 16).
18
b. Fungsi Pembiayaan
Pembiayaan memiliki fungsi dalam perekonomian,
perdagangan dan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Pembiayan dapat meningkatkan Utility (daya Guna) dari modal.
2. Pembiayaan dapat menikatkan Utility (Daya Guna) suatu barang.
3. Pembiayaan dapat meningkatkan Peredaran dan lalu lintas uang.
4. Pembiayaan menigkat gairah usaha masyarakat.
5. Pembiayaan sebagai alat stabilisasi ekonomi.
6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk meningkatkan pedapatan
nasional.
7. Pembiayaan sebagai alat hubung ekonomi internasional.
c. Jenis-jenis Pembiayaan
Pembiayaan memiliki fungsi dalam perekonomian, perdagangan
dan keuangan adalah sebagai berikut
a. Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil
Prinsip bagi hasil adalah perjanjian kontraktual antara dua
orang atau lebih, yang memperbolehkan mereka untuk menempatkan
sumber daya mereka untuk investasikan dalam sebuah proyek untuk
berbagi dalam keuntungan dan kerugian.
19
Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah
dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-
mudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Sungguhpun demikian,
prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah dan al-
mudharabah.
Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan (Syafi’I Antonio, 2001:90)
Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si
pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan
atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab
atas kerugian tersebut (Syafi’I Antonio, 2001:95)
B. Konseptualisasi Minat Pedagang
1. Pengertian Minat Pedagang
20
a. Minat
Secara leksikal atau kamus, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yg tinggi terhadap sesuatu
gairah, keinginan. Secara lebih lanjut, supaya bahasan minat ini lebih jelas,
akan dipaparkan pengertian minat menurut beberapa ahli di bawah ini yang
dikutip dari.
Minat adalah keinginan dan perhatian yang mengandung unsur-
unsur suatu dorongan untuk berbuat sesuatu5 pengertian minat menurut
Muhibbin Syah adalah suatu kecendrungan dan ke gairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin syah, 1999:136)
Sedangkan menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh
(Slameto, 2010: 180). Penulis dapat menyimpulakn bahwa minat adalah
kecenderungan seseorang terhadap objek atau suatu kegiatan yang digemari
yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan
berbuat. Dalam memperhatikan sesuatu yang digemari, seseorang bisa saja
memperhatikan secara seksama apa yang ia sangat gemari. Dalam
menikmati, seseorang bisa menikmati apa yang ia gemari hingga akhirnya
mendapatkan rasa puas.
b. Macam-macam minat
Macam-macam minat dapat di uraikan sebagai berikut:
5 Sudarsono, kamus Filsafat dan psikologi, (Jakarta; anggota IKAPI. 1993), h. 156
21
a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat di bedakan menjadi minat primitive
dan minat kultural. Minat primitive adalah yang timbul kerena
kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan
akan makanan. Sedangakan minat kultural adalah minat yang timbul
dari hasil belajar.
b. Berdasarkan arahnya, minat dapat di bedakan menjadi minat Intrinsic
dan Ekrinsik. Minat intrinsic adalah minat yang langsung berhubungan
dengan aktifitas itu sendiri, ini merupakann minat yang lebih mendasar
atau minat asli. Minat Ekrinsik adalah minat yang berhubunagan dengan
tujuan ahir dari kegiatan tersebut.
c. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan menjadi 4
yaitu; Experessed Interest, Manifast Interest, Tested Interest, Inventoried
Interest (Abdul Rahman Shaleh, 2004:267)
c. . Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat
Menurut Crow and Crow yang dikutip dalam bukunya Abdul
Rahman Shaleh berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat
yaitu (Abdul Rahman Shaleh, 2004:268) :
a. Dorongan dari dalam diri indifidu, misalnya dorongan
makan rasa ingin tahu dan seks.
22
b. Motif Sosial. Dapat menjadi faktor yang
membangkitkan minat untuk melakukan aktifitas
tertentu.
c. Faktor Emosional, minat mempunyai hubungan yang
erat dengan emosi.
Dalam faktor-faktor minat nasabah menjadi dua faktor
yaitu;
a. Faktor Emosional (Internal) dengan indikator
pelayanan, relegius, stimuli,dan profit sharing.
b. Faktor Motif Sosial (Eksternal) dengan indikatot
repotasi, promosi dan lokasi.
C. Unsur-Unsur Yang Pengaruhi Minat Pedagang
1. Perilaku Nasabah, Pelayanan dan Pengetahuan Terhadap Produk
A. Pengatahuan Terhadap Produk
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya:
1. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
23
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita
kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
2. Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio,
koran, dan majalah.
3. Keterpaparan informasi
Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang
menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Pada hakekatnya
informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan
observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui
komunikasi.6
B. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen menurut Kotler (2008:214) bahwa,
“perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu,
kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan
memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.
6 Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “Pengetahuan”, artikel diakses
pada 01 Januari 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.htm
24
Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung
dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal
mungkin (Husein Umar,2005:49) Banyak pengertian perilaku
konsumen yang dikemukakan para ahli, salah satunya yang
didefinisikan oleh Engel dan kawan-kawan (1994) yang mengatakan
bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan
individu secara langsung terlibat dalam usaha memperolehnya,
menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
tersebut (Engel, James, 1996:4)
Paul Peter dan Jerry C.Olson memberikan definisi perilaku
nasabah sebagai konsumen bank (consumer behavior) yaitu interaksi
dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar
kita, yaitu tempat manusia melakukan aspek pertukaran didalam hidup
mereka (Murti Sumarni, 2002:233)
Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Schiffman dan
kanuk (2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca
konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhannya (Ristiyanti Prasetyo, 2005:9)
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan studi
25
tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu,
kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli
atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan
mengkonsumsinya.
Perilaku nasabah mengacu pada perilaku yang ditunjukan oleh
para individu dalam membeli dan menggunakan barang dan jasa.
Secara garis besar, perilaku konsumen mencakup aktivitas mental dan
fisik berkenaan dengan proses mendapatkan, mengonsumsi, dan
menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, dan atau pengalaman
tertentu.
C. Pelayanan
a. Pengertian pelayanan
Pelayanan menurut bahasa adalah perbuatan, yaitu perbuatan untuk
menyediakan segala yang diperlukan orang lain.7 Sedangkan menurut
istilah terdapat beberapa definisi, antara lain:
1. Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang
lain yang langsung (Moenir, 2002:17)
2. Kotler mendefinisikan pelayanan atau jasa sebagai segala tindakan
atau perbuatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain
7 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1999). h 76
26
yang pada dasarnya bersifat intangibles (tidak berwujud fisik) dan
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Fandy Tjiptono, 1997:134)
3. Pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi layanan bisa
berhubungan dengan produk fisik atau tidak (Bilson Simamora,
2001:172).
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
pelayanan atau servis adalah sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pelayanan pada dasarnya
bersifat intangible (tak teraba) dan tidak berujung pada kepemilikan (Wira
Sutedja,2007:5).
Pelayanan sangat penting, karena jika pelayanan diberikan dengan
baik dan benar merupakan daya tarik bagi calon nasabah atau nasabah
untuk tetap menjadi nasabah, bahkan pelayanan ini sangat menentukan
organisasi mencapai sasaran. Konsep pelayanan yang baik dan benar akan
menciptakan simpati dari calon nasabah baik dari masyarakat maupun dari
bank-bank saingan, jika masyarakat simpati akan menimbulkan
kepercayaan, sehingga pemasaran produk jasa bank lebih lancar (Malayu
Hasibuan, 2002:53).
27
b. Dasar-Dasar Pelayanan Nasabah
Dasar-dasar pelayanan yang perlu dikuasai oleh seorang petugas
bank sebelum melakukan tugasnya, mengingat karakter masing-masing
nasabah beragam. Berikut ini dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami
tersebut adalah:
1. Berpakaian dan berpenampilan yang rapih dan bersih
2. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum
3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika kenal
4. Tenang, sopan, hormat dan tekun mendengarkan setiap pembicaraan
5. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar
6. Bergairah dalam melayani nasabah dan menunjukan kemampuannya
7. Jangan menyela atau memotong pembicaraan
8. Mampu meyakini nasabah serta memberikan kepuasan
9. Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, maka mintalah
bantuan kepada petugas lain yang mampu
10. Bila belum dapat melayani, beri tahukan kapan harus melayani
(Kasmir, 2003:210).
c. Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik
Dalam prakteknya, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri
tersendiri dan hampir semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama
untuk membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor
28
pendukung yang mempengaruhi pelayanan yang baik. Pertama, adalah
faktor manusia yang memberi pelayanan tersebut, yang melayani
pelanggan harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat
dan cepat. Kedua, pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh
tersediannya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan
dan keakuratan pekerjaan. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang
dimiliki juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi
dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lainnya.
Beberapa ciri pelayanan yang baik yang harus diikuti oleh
karyawan yang bertugas melayani pelanggan atau nasabah yaitu,
tersedianya karyawan yang baik, tersedianya sarana dan prasarana yang
baik, bertanggung jawab kepada setiap nasabah dari awal hingga selesai,
mampu berkomunikasi dengan baik, memberikan jaminan kerahasiaan
setiap transaksi, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik,
berusaha memahami kebutuhan nasabah, dan mampu memberikan
kepercayaan kepada nasabah (Kasmir, 2003:223).
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kotler (2008) mengatakan bahwa, “perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis”.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai
berikut:
29
1. Faktor Budaya.
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling
dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang
lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok
ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat
manusia memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi lebih sering
ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang
relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang
para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang
didalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam
daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua,
orang merasa dirinya menempati posisi inferior atau superior dikelas
sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan
variabel-seperti pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan,
dan orientasi nilai-bukannya satu variabel. Keempat, individu dapat
pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama
masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung
pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
30
2. Faktor sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok
acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan
memengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan
menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat
mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual.
Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung
seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama,
politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri dan cinta.
Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan
berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang
diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran
menghasilkan status.
3. Faktor pribadi.
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan
gaya hidup pembeli.
31
4. Faktor psikologi.
Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan
karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan
dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi,
persepsi, pembelajaran, dan memori-secara fundamental
mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan
pemasaran.
E. Tahapan-tahapan dalam Proses Keputusan Pembelian/ Menggunakan
Jasa
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian mereka. Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan
sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu
sebagai berikut: (Kotler, 2008:234)
Gambar 2.1
Proses Pembelian/Penggunaan Konsumen Model Lima Tahap
Sumber: Kotler (2008:235)
Penjelasan secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
Mengenali
Kebutuhan
Pencarian
informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
Prilaku
Pasca
Pembelian
32
1. Pengenalan Masalah. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini
ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan
yang belum terpenuhi dan belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut
diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan
yang belum segera terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya,
serta kebutuhan yang sama sama harus dipenuhi. Jadi dari tahap ini proses
pembelian itu mulai dilakukan.
2. Pencarian Informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian.
Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk.
Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi:
mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk
mempelajari produk tertentu. Melalui pengumpulan informasi, konsumen
tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur merek
tersebut.
3. Evaluasi alternatif. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan
model- model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai
proses yang berorientasi kognitif. Model tersebut menganggap
konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan
rasional. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses
evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
33
Kedua, konsumen mencari manfaat terntentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang
digunakan untuk muaskan kebutuhan itu.
Keputusan Pembelian. Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk
preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.
Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling
disukai.
4. Perilaku sesudah pembelian. Setelah pembelian, konsumen mungkin
mengalami ketidak sesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu
yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang
merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung
keputusannya.
Para konsumen membetuk harapan mereka berdasarkan pesan yang
diterima dari para penjual, teman dan sumber-sumber informasi lain.
Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar
ketidakpuasan konsumen. Jika kinerja produk lebih rendah daripada
harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai dengan harapan,
pelanggan akan puas, jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Metode Penelitian
Penelitian atau penyelidikan adalah suatu tindakan yang di lakukan
dengan sistematis dan teliti, dengan tujuan mendapatkan pengatahuan baru
atau mendapatkan susunan atau tafsiran yang baru dari pengatahuan yang
telah ada, dimana sikap orang yang bertindak itu harus keritis dan prosedur
yang gunakan harus lengkap (Moehar Daniem, 2000: 5)
Jenis meteode penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif, penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang yang bertujuan
untuk mencari jawaban atas pertanyaan tentang apa, siapa, dimana, bila mana
dan mendifinisikan suatu subjek atau menciptakan profil suatu pristiwa,
orang dan masalah (Tony Wijaya, 2013:1).
Penelitian ini di gunakan dalam mengambil data dengan menggunakan
survei kepada pedagang Pasar Parung yang telah menjadi anggota dari BMT
UGT Sidogiri. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
bukti empiris mengenai factor minat pedagang pasar parung dalam melakukan
pembiayaan di BMT UGT Sidogiri.
B. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri
yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 2003:271). Sedangkan sampel adalah
bagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dari objek yang
merupakan sumber data.8 Populasi pada penelitian ini adalah pedangan
pasar parung di BMT UGT Sidogiri Capem Parung yang telah melakukan
pembiayaan di BMT tersebut, jumlah populasi dalam penelitian ini
berjumlah 150 orang pedagang yang melakukan pembiayaan di BMT UGT
Sidogiri Capem Parung.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu pedagang Pasar Parung yang telah
melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung dalam hal
ini jumlah sampel berjumlah 108 yang mana melihat dari tabel krejcie
sebagai tehnik penentuan sampel dalam penelitian ini.
c. Tehnik Pengambilan Sampel
Untuk menentukan ukuran sampel yang dijadikan objek dalam
penelitian ini menggunakan tabel Kretjcie adalah tabel ukur untuk
menentukan populasi yang lebih simple, pada tabel Kretjcie ukuran
8Sukandarruidi, Metodelogi Penelitian, (Jogjakarta: Gajah madauniversitas prees,2002), h.50
sampel langsung diketahui berdasarkan jumlah populasi yang dimiliki
(Sugiyono, 1999:6)
Muhammad nisfianoor (2009:6) mengatakan dalam bukunya bahwa
bila sampel yang di ambil jumlahnya kecil, maka besar kemungkinan akan
memperoleh sampel yang tidak representatif, maka dari itu melihat dari
jumlah populasi yang hanya berjumlah 150 dari pedagang pasar parung
yang melakukan pembiayaan di Bmt tersebut makan penulis dalam
penelitian ini menggunakan Tabel Kretjcie dalam penetuan sampel.
Penentuan sampel dari penggunaan tabel Kretjcie iyalah melihat
jumlah populasi (N) lalu di seuaikan dengan nilai (S) yang menjadi
sampel dalam penelitian ini, berikut tabel Kretjcie yang di gunakan.
Tabel 3.1
Tabel Kretjcie
Untuk menentukan besar sampel (Sugiyono 1999)
N S N S
10 10 80 66
15 14 85 70
20 19 90 73
25 24 95 76
30 28 100 80
35 32 110 86
40 36 120 92
45 40 130 97
50 44 140 103
55 48 150 108
60 52 160 113
65 56 170 118
70 59 180 123
75 63 190 127
Keterangan:
Tabel dibuat dengan tingkat kesalahan 5%
dan tingkat kepercayaan 95%
N= Jumlah Populasi
S=Sampel
Berdasarkan hasil pengoperasian Tabel Kretjcie tersebut, maka ukuran
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sebesar 108
sampel pedagang pasar parung yang melakukan pembiayaan di bmt ugt
sidogiri dengan jumlah (N) 150 Populasi dan (S) 108 Sampel.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis sumber data yaitu data
primer dan dokumentasi,
a. Data Primer
Kuisioner (angket) yang langsung disebarkan kepada nasabah yang
telah melakukan pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem Parung
khususnya kepada pedagang pasar Parung yang telah melakukan
pembiayaan di BMT tersebut. Jawaban responden atas pertanyaan-
pertanyaan akan menjadi data pokok untuk melihat respon nasabah
dalam memilih menggunakan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem
Parung.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan
bersifat siap pakai serta mampu memberikan informasi dalam
pengambilan keputusan meskipun dapat di olah lebih lanjut.9 Data
sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu buku-buku pedoman,
makalah, artikel, dan sumber tulisan lainnya yang berkenaan dengan topik
masalah penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan survei, kuesioner
merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data. Kuesioner
disebut pula sebagai angket. Angket adalah alat pengumpulan data dengan
cara mengirim suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.10
Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden (Hendi
Tanjung: 2013). Kuisioner, yaitu menyebarkan angket (kuisioner) kepada
nasabah /pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT
UGT Sidogiri Capem Parung. Distribusi kuesioner dilakukan secara langsung,
9 Tony Wajaya, Metodelogi penelitian ekonomi dan bisnis: Teori dan praktek, (Yogjakarta :
Graha Ilmu ,2013) h.19 10
Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk peneliti Pemula,
(Jogjakarta: Gajah mada universitas prees,2002).h.78.
yaitu peneliti bertemu dengan responden untuk memberikan daftar pertanyaan
dan menerima jawabannya.
Kuesioner ini menggunakan pengukuran skala lima atau skala likert,
skala likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi, seorang atau kelompok orang tentang fenomena social (Ety
Rochaety, 2009:43)
Tabel 3.2
Skala Likert
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Netral/Ragu-ragu
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
E. Teknik Analisis Data
Dalam peneitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana,
dimana ketergantungan satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel
tidak bebas, dengan maksud untuk meramal nilai tidak bebas pada
penelitian ini. Untuk membantu penelitian ini peulis menggunakan
Software pengelola data statistik SPSS for Windows version 21.0.
F. Variabel penelitian dan Devinisi Oprasional
Definisi variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sejumlah variabel
yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : variabel independen (variabel
bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Definisi operasional masing-
masing variabel adalah sebagai berikut :
Gambat 3.1
Variabel Penelitian
A. Variabel Bebas (Independent Variable)
1. Pelayanan
Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen
terhadapa tingkat layanan yang dipersepsikan (Perceived service)
dengan tingkat pelayanan yang diharapakan (expected value). Adapun
indikator-indikator kualitas layanan adalah :
X1
Pelayanan
X2
Lokasi
X3
Pengatahuan/Promosi
Y
Fasilitas pembiayaan
MINAT PEDAGANG
a. Kualitas layanan dapat diandalkan
b. Daya tanggap
c. Kesopanan dan keramahan
2. Lokasi
Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena
dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi lebih
tegas berarti tempat secara fisik Lokasi adalah letak atau toko
pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan
laba Adapun indikator-indikator lokasi dalam penelitian sebagai
berikut menurut adalah :
a. Akses lokasi b. Tempat parkir yang luas dan aman.
c. Lingkungan yg mendukung
3. Pengatahuan/ Promosi
Menurut Mc.Charty & Perrealt ”Promosi adalah komunikasi
informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain
dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”.
Adapun indikator-indikator promosi menurut Kotler &
Amstrong (2001) adala :
a. Periklanan
b. Promosi penjualan
c. Pemasaran langsung
B. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Fasilitas Pembiayaan.
Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang disediakan pengelola jasa
untuk menunjang pelayanan dan memenuhi kebutuhan pelanggan serta
untuk melengkapi dan mendukung aktivitas dalam kelancaran jasa.
Indikatornya dari fasilitas antara lain Indikator dalam fasiltas adalah
sebagai berikut :
a) Fasilitas penunjang pelayanan
b) Kelengkapan fasilitas
c) Optimalisasi fungsi fasilitas
G. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah memberi gambaran atau deskrpsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum , sum, range, kurtois dan skewness
(kemencengan distribusi).
2. Uji Kualitas data
a. Uji Validitas
Imam Ghozali (2001: 49) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner akan di katakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang di ukur oleh kuesioner
tersebut. Dalam menentukan valid atau tidaknya butir-butir
pertanyaan dalam
penelitian ada beberapa cara yang dapat di gunakan,
namu dalam hal ini peneliti menggunakan Corracted item-Total
Correlation dengan patokan 0,2 . jika nilai pada Corracted item-
Total Correlation dibawa 0,2 atau bertanda negativ (-) maka
dinyatakan tidak valid, sebaliknya jika nilai Corracted item-
Total Correlation di atas 0,2 maka dinyatakan valid. Valid atau
tidaknya butir adalah sama dengan fungsi yang dinyatakan daya
beda butir. Penggunaan patokan 0,2 untuk menyakan bahwa
butir telah valid dapat di lihat pada beberapa rujukan kriteria
empirik.
b. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang
sama. Setiap pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Semakin kecil
kesalahan pengukuran, maka reliabel alat pengukur. Sebaliknya
makin besar kesalahan pengukur, makin tidak reliabel alat
pengukur tersebut. Untuk mengetahui tingkat reliabelitasnya
adalah besarnya nilai Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha
semakin mendekati 1 berarti semakin tinggi konsistensi internal
reliabilitasnya. Nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60
dikategorikan reliabilitasnya kurang baik. Adapun reliabilitas
suatu konstruk variabel dikatakan realibel jika memiliki nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari > 0,60, standarisasi reliabilitas
ini didasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah pengujian tentang kenormalan data.
Penggunaan uji normalitas dalam penelitian ini adalah karena asumsi
yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi
normal. Maksud data terdistribusi normal adalah bahwa data akan
mengikuti bentuk distribusi normal dan data memusat pada nilai rata-
rata dan median. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah metode regresi, variabel dependent dan variabel
independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal.
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji
grafik Propability Plot dan One Sampel Kolmegrov-simirnov Test.
dalam uji grafik Propability Plot, hasil pengelolaan data dapat dilihat
dari
penyebaran data di sekitar garis diagonal. Kreteria
pengambilan keputsan adalah sebagai berikut :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah diagonal, maka diartikan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diaonal atau
tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Sedangkan uji One Sampel Kolomogoro-Swirnov Test, adalah
variabel yang mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas tingkat
signifikasi sebesasar 0,05 maka di artikan bahwa variabel-variabel
tersebut berdistribusi normal begitu juga sebaliknya (Imam Ghozali,
2001:163)
b. Uji Multikolonieritas
Adalah bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.11
Pendeteksian Mutlikolinioritas dilakukan dengan mengunakan
tolerance value dan VarianceInflation Faktor (VIF), jika nilai
tolerance value>0,10 dan VIF <10,0 maka di artikan tidak terjadi
Multikolineritas.
c. Uji Heteroskedestisitas
Menurut Imam Ghozali (2001:69) uji Heteroskedestisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak
samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari satu pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Salah
satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
11
H. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2001), h. 57.
Dengan dasar analisis :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Jika semua uji asumsi klasik telah dilakukan dan model dapat
digunakan, maka regresi dapat dilakukan. Model regresi yang akan
digunakan adalah regresi linear berganda dengan lima variabel
independen. Model ini dituliskan sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Keterangan:
Y = Fasilitas Pembiayaan
a = konstanta yang menunjukkan besar nilai Y jika X = 0
b1-b3 = koefisien regresi parsial, yaitu konstanta yang menunjukkan
besar peran X dalam menentukan besar Y
X1 = Pelayanan
X2 = Lokasi
X3 = Pengatahuan/promosi
H. Uji Hipotesis
Setelah model regresi berganda memenuhi syarat uji asumsi klasik,
dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk memeriksa
atau menguji apakah koefisiens regresi yang didapat signifikan. Ada dua
jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji-F dan uji-t.
a. Uji Determinasi
Dalam analisi korelasi terdapat suatu angka yang disebut
dengan koefisien determinasi atau disebut juga dengan R Square yang
merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien determinasi
digunakan untuk Untuk menentukan besarnya pengaruh frekuensi
variabel i terhadap variabel Y. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X.
b. Uji Korelasi
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan
dalam besarnya koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, uji
hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara varabel
minat pedagang yaitu terdiri dari pelayanan (X1), lokasi (X2) dan
promosi (X3) terhadap variabel fasilitas pembiayaan.
Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat berpedoman pada
keterangan yang tertera pada tabel 3.3 sebagai berikut: (Nisfiannoor,
2005:154)
Tabel 3.3
Tabel Tingkat Hubungan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,00
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
c. Uji-F (Uji Global)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang
signifikan variabel terkait.
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat
Pedagang (Pelayanan, lokasi dan pengatahuan terhadap
Pemamfaatan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem
parung
Ha : Terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat Pedagang
(Pelayanan, lokasi dan pengatahuan terhadap Pemamfaatan fasilitas
pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem parung
Adapun kriteria pengujianya adalah jika FHitung > FTabel maka H0
ditolak atau sig < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga jika FHitung < FTabel
maka H0 diterima atau sig > 0,05 maka H0 diterima.
d. Uji-t (Uji pengaruh parsial)
Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara
individual, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara
parsial masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh
signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapt nilai t
hitung maka selanjutnya nilai t dibanding dengan nilai t tabel.
1. Hipotesis parsial untuk pelayanan (X1)
H01 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap Fasilitas pembiayaan
Ha1: terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap fasilitas pembiayaan
2. Hipotesis parsial untuk lokasi (X2)
H02 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada lokasi
terhadap fasilitas pembiayaan
Ha2 : terdapat pengaruh pada lokasi terhadap fasilitas
pembiayaan
2. Hipotesis parsial untuk pengatahuan (X3)
H03 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada
pengatahuan terhadap fasilitas pembiayaan
Ha3 : terdapat pengaruh yang signifikan pada pengatahuan
terhadap fasilitas pembiayaan
Adapun kriteria adalah jika THitung > TTabel maka H0 ditolak atau Sig <
0,05 maka H0 ditolak, sehingga jika THitung < Ttabelmaka H0 diterima atau sig >
0,05 maka H0 diterima.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pasar Parung sedangkan objek dari
penelitan ini adalah pedagang pasar parung yang mana telah melakukan
pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung.
Dalam analisis yang di lakukan dalam penelitian ini variabel lokasi
(X2) ternyata bukan faktor yang di ikut sertakan, karena secara statistika
variabel ini tidak memiliki nilai signifikasi yang sesuai prosedur, nilai sig
yang di dapatkan adalah 0.421.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden, yaitu
seluruh pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT
UGT Capem Parung. Dilaksanakan mulai tanggal 29 April 2015 hingga 6
April 2015.
Peneliti mengambill sampel menyesuaikan dengan penetuan sampel
menggunakan rumus Kretjcie, sampel tersebut ialah pedagang yang telah
melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri, jumlah sampel yang di
dapatkan berjumlah 108 pedagang. Kuesioner yang terdaftar disebarkan
berjumlah 108 eksemplar dan jumlah kuesioner yang kembali adalah
sebanyak 108 eksemplar kuesioner atau 100%. Gambaran mengenai data
sampel disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah kuesioner yang tersebar 108 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 108 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pedagang pasar parung yang telah
melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Berikut ini adalah
deskripsi mengenai indentitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin,
usia, dan status pernikahan.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frequency Percent
Laki-laki 80 74%
Perempuan 28 26%
Total 108 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Data di atas menunjukan bahwa 80 orang atau 74% responden didominasi
oleh jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 28 orang atau 26% responden
berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.3 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
usia.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Tahun Frequency Percent
16-20 Tahun 2 2%
21-25 Tahun 6 5%
26-30 Tahun 26 24%
31-36 Ahun 33 31%
>37 tahun 41 38%
Total 108 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Data di atas menunjukan bahwa 41 Orang atau 38% responden
mendominasi usia di atas 37 Tahun, 2 Orang atau 2% responden pedagang yang
berusia 16-20 tahun, 26 orang atau 24% responden berusia 26-20 tahun, 33
orang atau 31% responden yang berusia 31-36 tahun.
c. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja
Tabel 4.4 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan status
pernikahan.
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi
Responden Berdasarkan Status pernikahan
Lama Bekerja Frequency Percent
Nikah 90 83%
Belum Menikah 18 17%
Total 108 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Berdasarkan data yang telah diolah penulis dapat diketahui bahwa
responden yang telah bersetatus nikah berjumlah sebanyak 90 orang atau sama
dengan 83%, responden yang belum bersetatus nikah sebanyak 18 orang atau
sama dengan 18%.
B. Hasi Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi Fasilitas
(X1), Lokasi (X2), Promosi (X3), dan Fasilitas Pembiayaan (Y) akan diuji
secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.5.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pelayanan X1 108 10.00 25.00 19.3241 2.65044
Lokasi X2 108 10.00 25.00 18.7037 3.33001
Promosi X3 108 6.00 19.00 14.3889 2.44503
Fasilitas Pembiayaan Y 108 9.00 25.00 19.2037 3.52232
Valid N (listwise) 108
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS data primer tahun 2015
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada variabel Pelayanan X1 jawaban
minimum responden sebesar 10.00 dan maksimum sebesar 25.00 dengan rata rata
total 19.3241 dan standar deviasi sebesar 2.65044. Variabel Lokasi X2 jawaban
minimum 10.00 dan maksimum 25.00 dengan rata-rata total 18.7037 dan standar
deviasi 3.33001. Variabel Promosi X3 jawaban minimum responden 6.00 dan
maksimum 19.00 dengan rata-rata total 14.3889 dan standar deviasi 2.44503.
Nilai standar deviasi utuk setiap variabel lebih kecil dari mean mengartikan
bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga penentuan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti lebih lanjut.
Dari enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, masing-masing
variabel memiliki lima tingkat jawaban. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
bernilai 1, Tidak Setuju (TS) bernilai 2, Netral (N) bernilai 3, Setuju (S) bernilai 4,
dan Sangat Setuju (SS) bernilai 5. Berikut adalah tabel jawaban responden pada
setiap variabel :
Tabel 4.6
Variabel Deskriptif (%)
Variabel No STS TS N S SS
Pelayanan
P1 0 7 10.5 75 7.5
P2 0 5.6 14.7 67.8 11.9
P3 0 7.3 25.7 60.6 6.4
P4 0 5.5 17.2 58 19.3
P5 0 7.4 18.3 39.4 34.9
Total 0 32.8 86.9 300.8 79.5
Percent 0.0% 7.0% 17.0% 60.0% 16.0%
STS TS N S SS
Lokasi
LO1 0 9.2 20.3 50.5 20
LO2 9 6.4 15.4 55.6 13.6
LO3 0 7.3 13.8 63.3 15.6
LO4 9 7.3 24.8 35.2 23.7
LO5 2.8 19.3 22 47.6 8.3
Total 20.8 49.5 96.3 252.2 81.2
Percent 4.0% 10.0% 19.0% 51.0% 16.0%
STS TS N S SS
Promosi
PR1 9 7.3 23.9 57.8 9.2
PR2 0 5.5 30.8 51.8 11.9
PR3 3.7 8.3 31.9 50.5 5.6
PR4 3.7 6.4 32.1 45.9 11.9
Total 16.4 27.5 118.7 206 38.6
Percent 4.0% 7.0% 29.0% 51.0% 9.0%
STS TS N S SS
Fasilitas
Pembiayaan
F1 2.8 12.7 14.7 45.9 23.9
F2 1.8 5.9 25.7 45.9 20.7
F3 0 6.4 18.3 39.4 35.9
F4 5.5 5.5 16.5 54.1 18.4
F5 0 4.9 14.8 68.8 11.5
Total 10.1 35.4 90 254.1 110.4
Percent 2.0% 7.0% 18.0% 51.0% 22.0%
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS data primer tahun 2015
2. Hasil Uji Validitas
Validitas suatu instrument menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur
yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok
pengukuran. Uji validitas dilakukan guna mengetahui tingkat kesahihan data
penelitian yang diisi oleh responden atau dengan kata lain uji yang dilakukan
untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu pertanyaan kuesioner yang digunakan
dalam penelitian.
Suatu penelitian akan valid jika instrumen penelitian yang digunakan dapat
mengukur apa yang seharunya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara
data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan
peneliti. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah
indeks validitasnya > 0,3. Dengan demikian, jika korelasi antara butir dengan skor
total kurang dari 0,3 maka butir instrumen terebut tidak valid. Semakin tinggi
korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya
atau validitasnya.
Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas dari enam variabel yang
digunakan dalam penelitian ini dengan total sampel 108 responden.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Independen
Variabel No
Corrected
Item-Total
Correlation
Indeks Validitas Keterangan
Pelayanan P1 0.510 0,2 Valid
P2 0.630 0,2 Valid
P3 0.650 0,2 Valid
P4 0.360 0,2 Valid
P5 0.600 0,2 Valid
Lokasi LO1 0.726 0,2 Valid
LO2 0.691 0,2 Valid
LO3 0.651 0,2 Valid
LO4 0.687 0,2 Valid
LO5 0.417 0,2 Valid
Promosi PR1 0.442 0,2 Valid
PR2 0.509 0,2 Valid
PR3 0.563 0,2 Valid
PR4 0.512 0,2 Valid
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Dependen
Variabel
No
Corrected
Item-Total
Correlation
Indeks
Validitas Keterangan
Fasilita
s
Pem
bia
yaan
F1 0.666 0,2 Valid
F2 0.779 0,2 Valid
F3 0.732 0,2 Valid
F4 0.607 0,2 Valid
F5 0.415 0,2 Valid
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015
Pada tabel hasil uji validitas variabel independen dan dependen dapat
disimpulkan mempunyai data dengan kriteria valid untuk semua item pertanyaan
dengan nilai korelasi diatas 0,2.
3. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dari instrument
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach
Alpha berada diatas > 0,6. Cara menganalisisnya dengan ketentuan jika skor r
Alpha > r Tabel, maka dapat dinyatakan reliable dan sebaliknya jika skor r Alpha
< r Tabel, maka dinyatakan tidak reliabel. Tabel 4.9 ini menunjukan hasil uji
reliabilitas untuk 3 variabel penelitian yang digunakan untuk penelitian ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Pelayanan 0.769 Reliabel
Lokasi 0.827 Reliabel
Promosi 0.717 Reliabel
Fasilitas pembiayaan 0.834 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah pada Tahun 2015
Tabe; 4.9 menunjukan nilai Conbech’s Alpha atas variabel yang digunakan
dalam penilitian. Pelayanan 0,769, Lokasi 0,827, Promosi 0,717, dan Fasilitas
pembiayaan 0,834. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbech’s alpha lebih dari 0,6.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
dapat mengikuti atau mendekati hukuman sebaran data normal.12
Sebaran data
dapat dilakukan normal apanbila nilai sig > 0,05, dan sebaliknya data tidak
normal jika nilai sig < 0,05. Atau selain itu, intuk mendeteksi normalitas adalah
dengan melihat tabel histogram dan normal P-Plot pada hasil output analisis
data program computer SPSS versi 16.0 for Windows
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Predicted
N 108
Normal Parametersa Mean 19.2037037
Std. Deviation 2.71214282
Most Extreme
Differences
Absolute .122
Positive .101
Negative -.122
Kolmogorov-Smirnov Z 1.269
Asymp. Sig. (2-tailed) .080
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
12 M. Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. h.91
Hasil uji normalitas berdsarkan analisa statistik non-parametrik
Kolmogorov Smirnov pada Tabel 4.10 diatas menunjukan nilai rata-rata sig (p)
0.080 > 0,05, hal ini berarti data residual berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan
melihat VIF (Variance Inflation Faktor) pada Output SPSS versi 16.0. pada
umumnya apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10
(VIF < 10) maka Variabel tersebut tidak mempunyai masalah
multikolinearitas.
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.481 .049
-
153.497 .000
VAR
PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR
PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547
a. Dependent Variable: Standardized Predicted
Value Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015
Dari gambar 4.12 adalah grafik scatterplot yang menunjukan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (Nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak
digunakan untuk memprediksi minat pedagang pasar parung dalam
memafaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri berdasarkan variabel
yang mempengaruhinya.
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linear untuk pembuktian hipotesis penelitian, yaitu untuk menguji
pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini
menggunakan input berdasarkan data primer yang diperoleh dari lembar
kuesioner yang telah tersebar ke 108 responden. Perhitungan statistik dalam
penelitian ini menggunaka aplikasi berbasis Windows yaitu SPSS versi 16.0.
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.481 .049
-
153.497 .000
VAR
PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR
PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547
b. Dependent Variable: Standardized Predicted
Value Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diperoleh hasil persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = -7,481 + 0,331 X1 + 0,076 X2 + e
a. nilai konstanta (a) sebesar -7,481 dapat diartikan bahwa nilai Y akan bernilai
-7,481 jika semua variabel independen masing masing-bernilai nol.
b. Koefisien regresi untuk X1, yaitu pelayanan sebesar 0,331 menyatakan bahwa
setiap kenaikan variabel pelayanan sebesar 1 akan menaikan fasilitas
pembiayaan sebesar 0,331. Semakin meningkat variabel pelayanan maka akan
diikuti dengan meningkatnya fasilitas pembiayaan.
c. Koefisien regrasi untuk X2, yaitu promosi sebesar 0,076 menyatakan bahwa
setiap kenaikan variabel promosi sebesar 1 akan menaikan fasilitas pembiayaan
sebesar 0, 076. Semakin meningkat variabel promosi maka akan diikuti dengan
meningkatnya fasilitas pembiayaan.
6. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat,
tidak peduli apakah variabel tersebut berpenngaruh terhadapa variabel
dependen. Oleh karena itu, pada penelitain ini R Square yang digunakan
adalah R Square yang telah di sesuaikan atau Adjuted R Square (Adjuted R²)
karena di sesuaikan dengan jumlah variabel yang di gunakan dalam penelitian.
Nilai Adjuted R² dapat naik atau turun apa bila satu variabel independent di
tambahkan ke dalam model penelitian. berikut.
Tabel 4.13
Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .998a .996 .996 .06627539
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Tabel 4.13 menunjukan nilai dari Square R² sebesar 0,996. Hal ini
menandakan bahwa variasi dua variabel menjelaskan sebesar 99,6% fasilitas
pembiayaan dipengaruhi oleh dua variabel diantaranya variabel pelayanan dan
vaiabel promosi sedangkan sisanya yaitu 0.4% dijelaskan oleh faktor-faktor
lain.
b. Uji Korelasi
Uji korelasi untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antar variabel bebas
(pelayanan dan promosi) dengan variabel terikat (fasilitas pembiayaan). Untuk
melakukan uji korelasi ini dengan menggunakan rumus korelasi Pearson
Correlation melalui program SPSS 16.0. Berikut ini hasil uji korelasi yang
dilakukan pada kedua variabel tersebut:
Tabel 4.14
Hasil Analisis Uji Korelasi
Correlations
Standardized
Predicted
Value
VAR
PROMOSI
VAR
PELAYANA
N
Pearson
Correlation
Standardized Predicted
Value 1.000 .707 .987
VAR PROMOSI .707 1.000 .595
VAR PELAYANAN .987 .595 1.000
Sig. (1-tailed) Standardized Predicted
Value . .000 .000
VAR PROMOSI .000 . .000
VAR PELAYANAN .000 .000 .
N Standardized Predicted
Value 108 108 108
VAR PROMOSI 108 108 108
VAR PELAYANAN 108 108 108
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi
antara variabel bebas ( fasilitas pembiayaan) dengan variabel pelayanan
sebesar 0,707, dimana hal ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang
kuat antara variabel pelayanan dengan fasilitas pembiayaan. Kemudian angka
koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut bertanda positif (+) yang
berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat berbanding lurus, yang
artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan diikuti oleh penaikkan
variabel lain, sehingga semakin tinggi tingkat pelayanan maka akan membuat
nilai fasilitas pembiayaan menjadi semakin tinggi pula.
Sedangkan nilai korelasi antara variabel bebas ( fasilitas pembiayaan) dengan
variabel promosi sebesar 0,987, dimana hal ini menunjukkan adanya
korelasi/hubungan yang kuat antara variabel promosi dengan fasilitas
pembiayaan. Kemudian angka koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut
bertanda positif (+) yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat
berbanding lurus, yang artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan
diikuti oleh penaikkan variabel lain, sehingga semakin tinggi tingkat promosi
maka akan membuat nilai fasilitas pembiayaan menjadi semakin tinggi pula.
c. Uji Simultan (F)
Untuk menguji apakah regresi tersebut sudah benar dan layak, maka
dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara variabel X
terhadap Y dimana variabel X terdapat 3 variabel yaitu pelayanan (X1), dan
promosi (X2) terhadap fasilitas pembiayaan (Y). untuk menemukan pengaruh
secara simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut :
1. Ha : Faktor pelayanan, dan promosi berpengaruh positif bagi pedagang
pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di BMT UGT
Sidogiri Capem Parung.
2. H0 : Faktor pelayanan, dan promosi tidak berpengaruh positif bagi
pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di
BMT UGT Sidogiri Capem Parung.
Tabel 4.15
Hasil Uji Simultan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 106.539 2 53.269 1.213E4 .000a
Residual .461 105 .004
Total 107.000 107
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR
PROMOSI
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Dilihat dari hasil prin out tabel ANOVA, diperoleh nilai Fhitung = 1.213 dengan
tingkat signifikansi 0,000 dan tingkat signifikan lebih kecil dari alpha 0,05 (0.00 <
0.05) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Faktor pelayanan, dan
promosi berpengaruh positif bagi pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas
pembaiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Hal ini berarti bahwa Ha
diterima dan H0 ditolak.
d. Uji Parsial (t)
Uji parsial atau uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen (Minat pedagang) dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Fasilitas Pembiayaan).
[1] Hipotesis parsial untuk pelayanan (X1)
H01 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Ha1: terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan terhadap
pemamfaatan fasilitas pembiayaan
[2] Hipotesis parsial untuk promosi (X2)
H02 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi
terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Ha2 : terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi terhadap
pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Hasil uji parsial (t) ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel 4.16
Hasil Uji Parsial (t)
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.481 .049
-153.497 .000
VAR
PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR
PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Dari tabel di atas menunjukan bahwa variabel pelayanan (X1)
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.000 dengan nilai parsial t
109,949 tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang
berarti Ha1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan
berpengaruh secara signifikan terhadap fasilitas pembiayaan.
Sedangkan variabel promosi (X2) memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0.000 dengan nilai parsial t positif 23,284
tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha2
diterima sehingga promosi berpengaruh secara signifikan terhadap
fasilitas pembiayaan.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan dalam Lembaga Keuangan Mikro Syariah
1. Pengertian Pembiayaan
Secara Harfiah, pembiayaan (financeing atau mathur bih) di artikan
sebagai dana rahn , yaitu dana yang di proleh rahin (nasabah) setelah
aplikasi rahn-nya di terima oleh pihak mutahin (bank), dengan syarat setelah
ada penyerahan makhun (jaminan) kepada pihak murtahin.
Secara istilah, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu didasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibayai mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Pembiayaan atau financing merupakan pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain,
pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan,
Pembiayaan dalam perbankan syriah atau istilah tekhnisnya aktiva
produktif menutut ketentuan BI adalah penanaman dana Bank Syariah
baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang,
16
qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan
modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta
SWBI (Muhammad, 2004: 183).
Sedangkan menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 Pasal 1
ayat (12), pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan anatara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut, setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.1
a. Tujuan Pembiayaan
Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu (Muhammad, 2004: 17):
a) Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro
1. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk peningkatan
ekonomi ummat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses
secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat
melakukan akses ekonomi. Dengan demikian dapat
meningkatkan taraf ekonominya.
1 Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, Pasal 1 ayat 12
17
2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha
3. Meningkatkan produktifitas
4. Membuka lapangan kerja baru
5. Terjadi distribusi pendapatan
b) Tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro
1. Upaya memaksimalkan laba
2. Upaya meminimilkan risiko
3. Pendayagunaan sumber ekonomi
4. Penyaluran kelebihan dana
Dalam pelaksanaan pembiayaan, Bank Syariah harus memenuhi 2
aspek, yaitu:
a. Aspek Syariah, berarti dalam setiap realisasi pembiayaan
kepada nasabah, Bank Syariah harus tetap berpedoman
pada Syariat Islam ( antara lain tidak mengandung unsur
Gharar, maisir dan riba serta bidang usahanya harus
halal )
b. Apek Ekonomi, berarti disamping mempertimbangkan
hal – hal syariah Bank Syariah tetap mempertimbangkan
perolehan keuntungan baik bagi Bank Syariah maupun
bagi nasabah Bank Syariah.
Secara prinsip pembiayaan Bank Syariah harus memenuhi
dua aspek, yaitu aspek Syariah dan aspek ekonomi. Artinya selain
18
harus sesuai syariah, Bank Syariah harus tetap memperhitungkan
profitabilitas dari usaha yang akan dibiayai, agar menguntungkan
bagi bank maupun nasabah (Muhammad, 2004: 16).
b. Fungsi Pembiayaan
Pembiayaan memiliki fungsi dalam perekonomian,
perdagangan dan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Pembiayan dapat meningkatkan Utility (daya Guna) dari modal.
2. Pembiayaan dapat menikatkan Utility (Daya Guna) suatu barang.
3. Pembiayaan dapat meningkatkan Peredaran dan lalu lintas uang.
4. Pembiayaan menigkat gairah usaha masyarakat.
5. Pembiayaan sebagai alat stabilisasi ekonomi.
6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk meningkatkan pedapatan
nasional.
7. Pembiayaan sebagai alat hubung ekonomi internasional.
c. Jenis-jenis Pembiayaan
Pembiayaan memiliki fungsi dalam perekonomian, perdagangan
dan keuangan adalah sebagai berikut
a. Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil
Prinsip bagi hasil adalah perjanjian kontraktual antara dua
orang atau lebih, yang memperbolehkan mereka untuk menempatkan
19
sumber daya mereka untuk investasikan dalam sebuah proyek untuk
berbagi dalam keuntungan dan kerugian.
Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah
dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-
mudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Sungguhpun demikian,
prinsip yang paling banyak dipakai adalah al-musyarakah dan al-
mudharabah.
Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana (atau amal) dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan (Syafi’I Antonio, 2001:90)
Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si
pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan
atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab
atas kerugian tersebut (Syafi’I Antonio, 2001:95)
20
B. Konseptualisasi Minat Pedagang
1. Pengertian Minat Pedagang
a. Minat
Secara leksikal atau kamus, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yg tinggi terhadap sesuatu
gairah, keinginan. Secara lebih lanjut, supaya bahasan minat ini lebih jelas,
akan dipaparkan pengertian minat menurut beberapa ahli di bawah ini yang
dikutip dari.
Minat adalah keinginan dan perhatian yang mengandung unsur-
unsur suatu dorongan untuk berbuat sesuatu2 pengertian minat menurut
Muhibbin Syah adalah suatu kecendrungan dan ke gairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin syah, 1999:136)
Sedangkan menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh
(Slameto, 2010: 180). Penulis dapat menyimpulakn bahwa minat adalah
kecenderungan seseorang terhadap objek atau suatu kegiatan yang digemari
yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan
berbuat. Dalam memperhatikan sesuatu yang digemari, seseorang bisa saja
memperhatikan secara seksama apa yang ia sangat gemari. Dalam
menikmati, seseorang bisa menikmati apa yang ia gemari hingga akhirnya
mendapatkan rasa puas.
2 Sudarsono, kamus Filsafat dan psikologi, (Jakarta; anggota IKAPI. 1993), h. 156
21
b. Macam-macam minat
Macam-macam minat dapat di uraikan sebagai berikut:
a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat di bedakan menjadi minat primitive
dan minat kultural. Minat primitive adalah yang timbul kerena
kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan
akan makanan. Sedangakan minat kultural adalah minat yang timbul
dari hasil belajar.
b. Berdasarkan arahnya, minat dapat di bedakan menjadi minat Intrinsic
dan Ekrinsik. Minat intrinsic adalah minat yang langsung berhubungan
dengan aktifitas itu sendiri, ini merupakann minat yang lebih mendasar
atau minat asli. Minat Ekrinsik adalah minat yang berhubunagan dengan
tujuan ahir dari kegiatan tersebut.
c. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan menjadi 4
yaitu; Experessed Interest, Manifast Interest, Tested Interest, Inventoried
Interest (Abdul Rahman Shaleh, 2004:267)
c. . Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat
Menurut Crow and Crow yang dikutip dalam bukunya Abdul
Rahman Shaleh berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat
yaitu (Abdul Rahman Shaleh, 2004:268) :
a. Dorongan dari dalam diri indifidu, misalnya dorongan
makan rasa ingin tahu dan seks.
22
b. Motif Sosial. Dapat menjadi faktor yang
membangkitkan minat untuk melakukan aktifitas
tertentu.
c. Faktor Emosional, minat mempunyai hubungan yang
erat dengan emosi.
Dalam faktor-faktor minat nasabah menjadi dua faktor
yaitu;
a. Faktor Emosional (Internal) dengan indikator
pelayanan, relegius, stimuli,dan profit sharing.
b. Faktor Motif Sosial (Eksternal) dengan indikatot
repotasi, promosi dan lokasi.
C. Unsur-Unsur Yang Pengaruhi Minat Pedagang
1. Perilaku Nasabah, Pelayanan dan Pengetahuan Terhadap Produk
A. Pengatahuan Terhadap Produk
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya:
1. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
23
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita
kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
2. Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio,
koran, dan majalah.
3. Keterpaparan informasi
Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang
menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Pada hakekatnya
informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan
observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui
komunikasi.3
B. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen menurut Kotler (2008:214) bahwa,
“perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu,
kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan
memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.
3 Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “Pengetahuan”, artikel diakses
pada 01 Januari 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.htm
24
Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung
dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal
mungkin (Husein Umar,2005:49) Banyak pengertian perilaku
konsumen yang dikemukakan para ahli, salah satunya yang
didefinisikan oleh Engel dan kawan-kawan (1994) yang mengatakan
bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan
individu secara langsung terlibat dalam usaha memperolehnya,
menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
tersebut (Engel, James, 1996:4)
Paul Peter dan Jerry C.Olson memberikan definisi perilaku
nasabah sebagai konsumen bank (consumer behavior) yaitu interaksi
dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar
kita, yaitu tempat manusia melakukan aspek pertukaran didalam hidup
mereka (Murti Sumarni, 2002:233)
Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Schiffman dan
kanuk (2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca
konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhannya (Ristiyanti Prasetyo, 2005:9)
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan studi
25
tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu,
kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli
atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan
mengkonsumsinya.
Perilaku nasabah mengacu pada perilaku yang ditunjukan oleh
para individu dalam membeli dan menggunakan barang dan jasa.
Secara garis besar, perilaku konsumen mencakup aktivitas mental dan
fisik berkenaan dengan proses mendapatkan, mengonsumsi, dan
menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, dan atau pengalaman
tertentu.
C. Pelayanan
a. Pengertian pelayanan
Pelayanan menurut bahasa adalah perbuatan, yaitu perbuatan untuk
menyediakan segala yang diperlukan orang lain.4 Sedangkan menurut
istilah terdapat beberapa definisi, antara lain:
1. Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang
lain yang langsung (Moenir, 2002:17)
2. Kotler mendefinisikan pelayanan atau jasa sebagai segala tindakan
atau perbuatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain
4 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1999). h 76
26
yang pada dasarnya bersifat intangibles (tidak berwujud fisik) dan
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Fandy Tjiptono, 1997:134)
3. Pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi layanan bisa
berhubungan dengan produk fisik atau tidak (Bilson Simamora,
2001:172).
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
pelayanan atau servis adalah sebuah kegiatan atau keuntungan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pelayanan pada dasarnya
bersifat intangible (tak teraba) dan tidak berujung pada kepemilikan (Wira
Sutedja,2007:5).
Pelayanan sangat penting, karena jika pelayanan diberikan dengan
baik dan benar merupakan daya tarik bagi calon nasabah atau nasabah
untuk tetap menjadi nasabah, bahkan pelayanan ini sangat menentukan
organisasi mencapai sasaran. Konsep pelayanan yang baik dan benar akan
menciptakan simpati dari calon nasabah baik dari masyarakat maupun dari
bank-bank saingan, jika masyarakat simpati akan menimbulkan
kepercayaan, sehingga pemasaran produk jasa bank lebih lancar (Malayu
Hasibuan, 2002:53).
27
b. Dasar-Dasar Pelayanan Nasabah
Dasar-dasar pelayanan yang perlu dikuasai oleh seorang petugas
bank sebelum melakukan tugasnya, mengingat karakter masing-masing
nasabah beragam. Berikut ini dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami
tersebut adalah:
1. Berpakaian dan berpenampilan yang rapih dan bersih
2. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum
3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika kenal
4. Tenang, sopan, hormat dan tekun mendengarkan setiap pembicaraan
5. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar
6. Bergairah dalam melayani nasabah dan menunjukan kemampuannya
7. Jangan menyela atau memotong pembicaraan
8. Mampu meyakini nasabah serta memberikan kepuasan
9. Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, maka mintalah
bantuan kepada petugas lain yang mampu
10. Bila belum dapat melayani, beri tahukan kapan harus melayani
(Kasmir, 2003:210).
c. Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik
Dalam prakteknya, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri
tersendiri dan hampir semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama
untuk membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor
28
pendukung yang mempengaruhi pelayanan yang baik. Pertama, adalah
faktor manusia yang memberi pelayanan tersebut, yang melayani
pelanggan harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat
dan cepat. Kedua, pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh
tersediannya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan
dan keakuratan pekerjaan. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang
dimiliki juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi
dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lainnya.
Beberapa ciri pelayanan yang baik yang harus diikuti oleh
karyawan yang bertugas melayani pelanggan atau nasabah yaitu,
tersedianya karyawan yang baik, tersedianya sarana dan prasarana yang
baik, bertanggung jawab kepada setiap nasabah dari awal hingga selesai,
mampu berkomunikasi dengan baik, memberikan jaminan kerahasiaan
setiap transaksi, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik,
berusaha memahami kebutuhan nasabah, dan mampu memberikan
kepercayaan kepada nasabah (Kasmir, 2003:223).
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kotler (2008) mengatakan bahwa, “perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis”.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai
berikut:
29
1. Faktor Budaya.
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling
dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang
lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok
ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat
manusia memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi lebih sering
ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang
relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang
para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang
didalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam
daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua,
orang merasa dirinya menempati posisi inferior atau superior dikelas
sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan
variabel-seperti pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan,
dan orientasi nilai-bukannya satu variabel. Keempat, individu dapat
pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama
masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung
pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
30
2. Faktor sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok
acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan
memengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan
menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat
mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual.
Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung
seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama,
politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri dan cinta.
Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan
berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang
diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran
menghasilkan status.
3. Faktor pribadi.
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan
gaya hidup pembeli.
31
4. Faktor psikologi.
Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan
karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan
dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi,
persepsi, pembelajaran, dan memori-secara fundamental
mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan
pemasaran.
E. Tahapan-tahapan dalam Proses Keputusan Pembelian/ Menggunakan
Jasa
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian mereka. Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan
sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu
sebagai berikut: (Kotler, 2008:234)
Gambar 2.1
Proses Pembelian/Penggunaan Konsumen Model Lima Tahap
Sumber: Kotler (2008:235)
Penjelasan secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
Mengenali
Kebutuhan
Pencarian
informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
Prilaku
Pasca
Pembelian
32
1. Pengenalan Masalah. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini
ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan
yang belum terpenuhi dan belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut
diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan
yang belum segera terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya,
serta kebutuhan yang sama sama harus dipenuhi. Jadi dari tahap ini proses
pembelian itu mulai dilakukan.
2. Pencarian Informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian.
Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk.
Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi:
mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk
mempelajari produk tertentu. Melalui pengumpulan informasi, konsumen
tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur merek
tersebut.
3. Evaluasi alternatif. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan
model- model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai
proses yang berorientasi kognitif. Model tersebut menganggap
konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan
rasional. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses
evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
33
Kedua, konsumen mencari manfaat terntentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang
digunakan untuk muaskan kebutuhan itu.
Keputusan Pembelian. Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk
preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.
Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling
disukai.
4. Perilaku sesudah pembelian. Setelah pembelian, konsumen mungkin
mengalami ketidak sesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu
yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang
merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung
keputusannya.
Para konsumen membetuk harapan mereka berdasarkan pesan yang
diterima dari para penjual, teman dan sumber-sumber informasi lain.
Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar
ketidakpuasan konsumen. Jika kinerja produk lebih rendah daripada
harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai dengan harapan,
pelanggan akan puas, jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Metode Penelitian
Penelitian atau penyelidikan adalah suatu tindakan yang di lakukan
dengan sistematis dan teliti, dengan tujuan mendapatkan pengatahuan baru
atau mendapatkan susunan atau tafsiran yang baru dari pengatahuan yang
telah ada, dimana sikap orang yang bertindak itu harus keritis dan prosedur
yang gunakan harus lengkap (Moehar Daniem, 2000: 5)
Jenis meteode penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif, penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang yang bertujuan
untuk mencari jawaban atas pertanyaan tentang apa, siapa, dimana, bila mana
dan mendifinisikan suatu subjek atau menciptakan profil suatu pristiwa,
orang dan masalah (Tony Wijaya, 2013:1).
Penelitian ini di gunakan dalam mengambil data dengan menggunakan
survei kepada pedagang Pasar Parung yang telah menjadi anggota dari BMT
UGT Sidogiri. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
bukti empiris mengenai factor minat pedagang pasar parung dalam melakukan
pembiayaan di BMT UGT Sidogiri.
35
B. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri
yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 2003:271). Sedangkan sampel adalah
bagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dari objek yang
merupakan sumber data.1 Populasi pada penelitian ini adalah pedangan
pasar parung di BMT UGT Sidogiri Capem Parung yang telah melakukan
pembiayaan di BMT tersebut, jumlah populasi dalam penelitian ini
berjumlah 150 orang pedagang yang melakukan pembiayaan di BMT UGT
Sidogiri Capem Parung.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu pedagang Pasar Parung yang telah
melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung dalam hal
ini jumlah sampel berjumlah 108 yang mana melihat dari tabel krejcie
sebagai tehnik penentuan sampel dalam penelitian ini.
c. Tehnik Pengambilan Sampel
Untuk menentukan ukuran sampel yang dijadikan objek dalam
penelitian ini menggunakan tabel Kretjcie adalah tabel ukur untuk
menentukan populasi yang lebih simple, pada tabel Kretjcie ukuran
1Sukandarruidi, Metodelogi Penelitian, (Jogjakarta: Gajah madauniversitas prees,2002), h.50
36
sampel langsung diketahui berdasarkan jumlah populasi yang dimiliki
(Sugiyono, 1999:6)
Muhammad nisfianoor (2009:6) mengatakan dalam bukunya bahwa
bila sampel yang di ambil jumlahnya kecil, maka besar kemungkinan akan
memperoleh sampel yang tidak representatif, maka dari itu melihat dari
jumlah populasi yang hanya berjumlah 150 dari pedagang pasar parung
yang melakukan pembiayaan di Bmt tersebut makan penulis dalam
penelitian ini menggunakan Tabel Kretjcie dalam penetuan sampel.
Penentuan sampel dari penggunaan tabel Kretjcie iyalah melihat
jumlah populasi (N) lalu di seuaikan dengan nilai (S) yang menjadi
sampel dalam penelitian ini, berikut tabel Kretjcie yang di gunakan.
Tabel 3.1
Tabel Kretjcie
Untuk menentukan besar sampel (Sugiyono 1999)
N S N S
10 10 80 66
15 14 85 70
20 19 90 73
25 24 95 76
30 28 100 80
35 32 110 86
40 36 120 92
45 40 130 97
50 44 140 103
55 48 150 108
60 52 160 113
65 56 170 118
70 59 180 123
37
75 63 190 127
Keterangan:
Tabel dibuat dengan tingkat kesalahan 5%
dan tingkat kepercayaan 95%
N= Jumlah Populasi
S=Sampel
Berdasarkan hasil pengoperasian Tabel Kretjcie tersebut, maka ukuran
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sebesar 108
sampel pedagang pasar parung yang melakukan pembiayaan di bmt ugt
sidogiri dengan jumlah (N) 150 Populasi dan (S) 108 Sampel.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis sumber data yaitu data
primer dan dokumentasi,
a. Data Primer
Kuisioner (angket) yang langsung disebarkan kepada nasabah yang
telah melakukan pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem Parung
khususnya kepada pedagang pasar Parung yang telah melakukan
pembiayaan di BMT tersebut. Jawaban responden atas pertanyaan-
pertanyaan akan menjadi data pokok untuk melihat respon nasabah
dalam memilih menggunakan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem
Parung.
38
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan
bersifat siap pakai serta mampu memberikan informasi dalam
pengambilan keputusan meskipun dapat di olah lebih lanjut.2 Data
sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu buku-buku pedoman,
makalah, artikel, dan sumber tulisan lainnya yang berkenaan dengan topik
masalah penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan survei, kuesioner
merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data. Kuesioner
disebut pula sebagai angket. Angket adalah alat pengumpulan data dengan
cara mengirim suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.3
Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden (Hendi
Tanjung: 2013). Kuisioner, yaitu menyebarkan angket (kuisioner) kepada
nasabah /pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT
UGT Sidogiri Capem Parung. Distribusi kuesioner dilakukan secara langsung,
2 Tony Wajaya, Metodelogi penelitian ekonomi dan bisnis: Teori dan praktek, (Yogjakarta :
Graha Ilmu ,2013) h.19 3Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk peneliti Pemula,
(Jogjakarta: Gajah mada universitas prees,2002).h.78.
39
yaitu peneliti bertemu dengan responden untuk memberikan daftar pertanyaan
dan menerima jawabannya.
Kuesioner ini menggunakan pengukuran skala lima atau skala likert,
skala likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi, seorang atau kelompok orang tentang fenomena social (Ety
Rochaety, 2009:43)
Tabel 3.2
Skala Likert
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Netral/Ragu-ragu
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
E. Teknik Analisis Data
Dalam peneitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana,
dimana ketergantungan satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel
tidak bebas, dengan maksud untuk meramal nilai tidak bebas pada
penelitian ini. Untuk membantu penelitian ini peulis menggunakan
Software pengelola data statistik SPSS for Windows version 21.0.
40
F. Variabel penelitian dan Devinisi Oprasional
Definisi variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sejumlah variabel
yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : variabel independen (variabel
bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Definisi operasional masing-
masing variabel adalah sebagai berikut :
Gambat 3.1
Variabel Penelitian
A. Variabel Bebas (Independent Variable)
1. Pelayanan
Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen
terhadapa tingkat layanan yang dipersepsikan (Perceived service)
dengan tingkat pelayanan yang diharapakan (expected value). Adapun
indikator-indikator kualitas layanan adalah :
X1
Pelayanan
X2
Lokasi
X3
Pengatahuan/Promosi
Y
Fasilitas pembiayaan
MINAT PEDAGANG
41
a. Kualitas layanan dapat diandalkan
b. Daya tanggap
c. Kesopanan dan keramahan
2. Lokasi
Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena
dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi lebih
tegas berarti tempat secara fisik Lokasi adalah letak atau toko
pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan
laba Adapun indikator-indikator lokasi dalam penelitian sebagai
berikut menurut adalah :
a. Akses lokasi b. Tempat parkir yang luas dan aman.
c. Lingkungan yg mendukung
3. Pengatahuan/ Promosi
Menurut Mc.Charty & Perrealt ”Promosi adalah komunikasi
informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain
dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”.
Adapun indikator-indikator promosi menurut Kotler &
Amstrong (2001) adala :
42
a. Periklanan
b. Promosi penjualan
c. Pemasaran langsung
B. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Fasilitas Pembiayaan.
Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang disediakan pengelola jasa
untuk menunjang pelayanan dan memenuhi kebutuhan pelanggan serta
untuk melengkapi dan mendukung aktivitas dalam kelancaran jasa.
Indikatornya dari fasilitas antara lain Indikator dalam fasiltas adalah
sebagai berikut :
a) Fasilitas penunjang pelayanan
b) Kelengkapan fasilitas
c) Optimalisasi fungsi fasilitas
G. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah memberi gambaran atau deskrpsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum , sum, range, kurtois dan skewness
(kemencengan distribusi).
43
2. Uji Kualitas data
a. Uji Validitas
Imam Ghozali (2001: 49) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner akan di katakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang di ukur oleh kuesioner
tersebut. Dalam menentukan valid atau tidaknya butir-butir
pertanyaan dalam
penelitian ada beberapa cara yang dapat di gunakan,
namu dalam hal ini peneliti menggunakan Corracted item-Total
Correlation dengan patokan 0,2 . jika nilai pada Corracted item-
Total Correlation dibawa 0,2 atau bertanda negativ (-) maka
dinyatakan tidak valid, sebaliknya jika nilai Corracted item-
Total Correlation di atas 0,2 maka dinyatakan valid. Valid atau
tidaknya butir adalah sama dengan fungsi yang dinyatakan daya
beda butir. Penggunaan patokan 0,2 untuk menyakan bahwa
butir telah valid dapat di lihat pada beberapa rujukan kriteria
empirik.
b. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang
sama. Setiap pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
44
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Semakin kecil
kesalahan pengukuran, maka reliabel alat pengukur. Sebaliknya
makin besar kesalahan pengukur, makin tidak reliabel alat
pengukur tersebut. Untuk mengetahui tingkat reliabelitasnya
adalah besarnya nilai Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach’s Alpha
semakin mendekati 1 berarti semakin tinggi konsistensi internal
reliabilitasnya. Nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60
dikategorikan reliabilitasnya kurang baik. Adapun reliabilitas
suatu konstruk variabel dikatakan realibel jika memiliki nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari > 0,60, standarisasi reliabilitas
ini didasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah pengujian tentang kenormalan data.
Penggunaan uji normalitas dalam penelitian ini adalah karena asumsi
yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi
normal. Maksud data terdistribusi normal adalah bahwa data akan
mengikuti bentuk distribusi normal dan data memusat pada nilai rata-
rata dan median. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah metode regresi, variabel dependent dan variabel
independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
45
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal.
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji
grafik Propability Plot dan One Sampel Kolmegrov-simirnov Test.
dalam uji grafik Propability Plot, hasil pengelolaan data dapat dilihat
dari
penyebaran data di sekitar garis diagonal. Kreteria
pengambilan keputsan adalah sebagai berikut :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah diagonal, maka diartikan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diaonal atau
tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Sedangkan uji One Sampel Kolomogoro-Swirnov Test, adalah
variabel yang mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas tingkat
signifikasi sebesasar 0,05 maka di artikan bahwa variabel-variabel
tersebut berdistribusi normal begitu juga sebaliknya (Imam Ghozali,
2001:163)
46
b. Uji Multikolonieritas
Adalah bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.4
Pendeteksian Mutlikolinioritas dilakukan dengan mengunakan
tolerance value dan VarianceInflation Faktor (VIF), jika nilai
tolerance value>0,10 dan VIF <10,0 maka di artikan tidak terjadi
Multikolineritas.
c. Uji Heteroskedestisitas
Menurut Imam Ghozali (2001:69) uji Heteroskedestisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak
samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari satu pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Salah
satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
4H. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2001), h. 57.
47
Dengan dasar analisis :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Jika semua uji asumsi klasik telah dilakukan dan model dapat
digunakan, maka regresi dapat dilakukan. Model regresi yang akan
digunakan adalah regresi linear berganda dengan lima variabel
independen. Model ini dituliskan sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Keterangan:
Y = Fasilitas Pembiayaan
a = konstanta yang menunjukkan besar nilai Y jika X = 0
b1-b3 = koefisien regresi parsial, yaitu konstanta yang menunjukkan
besar peran X dalam menentukan besar Y
48
X1 = Pelayanan
X2 = Lokasi
X3 = Pengatahuan/promosi
H. Uji Hipotesis
Setelah model regresi berganda memenuhi syarat uji asumsi klasik,
dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk memeriksa
atau menguji apakah koefisiens regresi yang didapat signifikan. Ada dua
jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji-F dan uji-t.
a. Uji Determinasi
Dalam analisi korelasi terdapat suatu angka yang disebut
dengan koefisien determinasi atau disebut juga dengan R Square yang
merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien determinasi
digunakan untuk Untuk menentukan besarnya pengaruh frekuensi
variabel i terhadap variabel Y. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X.
b. Uji Korelasi
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan
dalam besarnya koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, uji
49
hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara varabel
minat pedagang yaitu terdiri dari pelayanan (X1), lokasi (X2) dan
promosi (X3) terhadap variabel fasilitas pembiayaan.
Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat berpedoman pada
keterangan yang tertera pada tabel 3.3 sebagai berikut: (Nisfiannoor,
2005:154)
Tabel 3.3
Tabel Tingkat Hubungan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,00
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
c. Uji-F (Uji Global)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang
signifikan variabel terkait.
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat
Pedagang (Pelayanan, lokasi dan pengatahuan terhadap
Pemamfaatan fasilitas pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem
parung
50
Ha : Terdapat pengaruh positif pada Prinsip-prinsip Minat Pedagang
(Pelayanan, lokasi dan pengatahuan terhadap Pemamfaatan fasilitas
pembiayaan pada BMT UGT Sidogiri Capem parung
Adapun kriteria pengujianya adalah jika FHitung > FTabel maka H0
ditolak atau sig < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga jika FHitung < FTabel
maka H0 diterima atau sig > 0,05 maka H0 diterima.
d. Uji-t (Uji pengaruh parsial)
Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara
individual, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara
parsial masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh
signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapt nilai t
hitung maka selanjutnya nilai t dibanding dengan nilai t tabel.
1. Hipotesis parsial untuk pelayanan (X1)
H01 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap Fasilitas pembiayaan
Ha1: terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap fasilitas pembiayaan
2. Hipotesis parsial untuk lokasi (X2)
51
H02 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada lokasi
terhadap fasilitas pembiayaan
Ha2 : terdapat pengaruh pada lokasi terhadap fasilitas
pembiayaan
2. Hipotesis parsial untuk pengatahuan (X3)
H03 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada
pengatahuan terhadap fasilitas pembiayaan
Ha3 : terdapat pengaruh yang signifikan pada pengatahuan
terhadap fasilitas pembiayaan
Adapun kriteria adalah jika THitung > TTabel maka H0 ditolak atau Sig <
0,05 maka H0 ditolak, sehingga jika THitung < Ttabelmaka H0 diterima atau sig >
0,05 maka H0 diterima.
52
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pasar Parung sedangkan objek dari
penelitan ini adalah pedagang pasar parung yang mana telah melakukan
pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung.
Dalam analisis yang di lakukan dalam penelitian ini variabel lokasi
(X2) ternyata bukan faktor yang di ikut sertakan, karena secara statistika
variabel ini tidak memiliki nilai signifikasi yang sesuai prosedur, nilai sig
yang di dapatkan adalah 0.421.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden, yaitu
seluruh pedagang pasar parung yang telah melakukan pembiayaan di BMT
UGT Capem Parung. Dilaksanakan mulai tanggal 29 April 2015 hingga 6
April 2015.
Peneliti mengambill sampel menyesuaikan dengan penetuan sampel
menggunakan rumus Kretjcie, sampel tersebut ialah pedagang yang telah
melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri, jumlah sampel yang di
dapatkan berjumlah 108 pedagang. Kuesioner yang terdaftar disebarkan
berjumlah 108 eksemplar dan jumlah kuesioner yang kembali adalah
53
sebanyak 108 eksemplar kuesioner atau 100%. Gambaran mengenai data
sampel disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah kuesioner yang tersebar 108 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 108 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pedagang pasar parung yang telah
melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Berikut ini adalah
deskripsi mengenai indentitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin,
usia, dan status pernikahan.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frequency Percent
Laki-laki 80 74%
Perempuan 28 26%
Total 108 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
54
Data di atas menunjukan bahwa 80 orang atau 74% responden didominasi
oleh jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 28 orang atau 26% responden
berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.3 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
usia.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Tahun Frequency Percent
16-20 Tahun 2 2%
21-25 Tahun 6 5%
26-30 Tahun 26 24%
31-36 Ahun 33 31%
>37 tahun 41 38%
Total 108 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Data di atas menunjukan bahwa 41 Orang atau 38% responden
mendominasi usia di atas 37 Tahun, 2 Orang atau 2% responden pedagang yang
berusia 16-20 tahun, 26 orang atau 24% responden berusia 26-20 tahun, 33
orang atau 31% responden yang berusia 31-36 tahun.
55
c. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja
Tabel 4.4 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan status
pernikahan.
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi
Responden Berdasarkan Status pernikahan
Lama Bekerja Frequency Percent
Nikah 90 83%
Belum Menikah 18 17%
Total 108 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Berdasarkan data yang telah diolah penulis dapat diketahui bahwa
responden yang telah bersetatus nikah berjumlah sebanyak 90 orang atau sama
dengan 83%, responden yang belum bersetatus nikah sebanyak 18 orang atau
sama dengan 18%.
B. Hasi Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi Fasilitas
(X1), Lokasi (X2), Promosi (X3), dan Fasilitas Pembiayaan (Y) akan diuji
secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.5.
56
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pelayanan X1 108 10.00 25.00 19.3241 2.65044
Lokasi X2 108 10.00 25.00 18.7037 3.33001
Promosi X3 108 6.00 19.00 14.3889 2.44503
Fasilitas Pembiayaan Y 108 9.00 25.00 19.2037 3.52232
Valid N (listwise) 108
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS data primer tahun 2015
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada variabel Pelayanan X1 jawaban
minimum responden sebesar 10.00 dan maksimum sebesar 25.00 dengan rata rata
total 19.3241 dan standar deviasi sebesar 2.65044. Variabel Lokasi X2 jawaban
minimum 10.00 dan maksimum 25.00 dengan rata-rata total 18.7037 dan standar
deviasi 3.33001. Variabel Promosi X3 jawaban minimum responden 6.00 dan
maksimum 19.00 dengan rata-rata total 14.3889 dan standar deviasi 2.44503.
Nilai standar deviasi utuk setiap variabel lebih kecil dari mean mengartikan
bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga penentuan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti lebih lanjut.
Dari enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, masing-masing
variabel memiliki lima tingkat jawaban. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
bernilai 1, Tidak Setuju (TS) bernilai 2, Netral (N) bernilai 3, Setuju (S) bernilai 4,
57
dan Sangat Setuju (SS) bernilai 5. Berikut adalah tabel jawaban responden pada
setiap variabel :
Tabel 4.6
Variabel Deskriptif (%)
Variabel No STS TS N S SS
Pelayanan
P1 0 7 10.5 75 7.5
P2 0 5.6 14.7 67.8 11.9
P3 0 7.3 25.7 60.6 6.4
P4 0 5.5 17.2 58 19.3
P5 0 7.4 18.3 39.4 34.9
Total 0 32.8 86.9 300.8 79.5
Percent 0.0% 7.0% 17.0% 60.0% 16.0%
STS TS N S SS
Lokasi
LO1 0 9.2 20.3 50.5 20
LO2 9 6.4 15.4 55.6 13.6
LO3 0 7.3 13.8 63.3 15.6
LO4 9 7.3 24.8 35.2 23.7
LO5 2.8 19.3 22 47.6 8.3
Total 20.8 49.5 96.3 252.2 81.2
Percent 4.0% 10.0% 19.0% 51.0% 16.0%
STS TS N S SS
Promosi
PR1 9 7.3 23.9 57.8 9.2
PR2 0 5.5 30.8 51.8 11.9
PR3 3.7 8.3 31.9 50.5 5.6
PR4 3.7 6.4 32.1 45.9 11.9
Total 16.4 27.5 118.7 206 38.6
Percent 4.0% 7.0% 29.0% 51.0% 9.0%
STS TS N S SS
Fasilitas
Pembiayaan
F1 2.8 12.7 14.7 45.9 23.9
F2 1.8 5.9 25.7 45.9 20.7
58
F3 0 6.4 18.3 39.4 35.9
F4 5.5 5.5 16.5 54.1 18.4
F5 0 4.9 14.8 68.8 11.5
Total 10.1 35.4 90 254.1 110.4
Percent 2.0% 7.0% 18.0% 51.0% 22.0%
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS data primer tahun 2015
2. Hasil Uji Validitas
Validitas suatu instrument menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur
yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok
pengukuran. Uji validitas dilakukan guna mengetahui tingkat kesahihan data
penelitian yang diisi oleh responden atau dengan kata lain uji yang dilakukan
untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu pertanyaan kuesioner yang digunakan
dalam penelitian.
Suatu penelitian akan valid jika instrumen penelitian yang digunakan dapat
mengukur apa yang seharunya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara
data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan
peneliti. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah
indeks validitasnya > 0,3. Dengan demikian, jika korelasi antara butir dengan skor
total kurang dari 0,3 maka butir instrumen terebut tidak valid. Semakin tinggi
korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya
atau validitasnya.
59
Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas dari enam variabel yang
digunakan dalam penelitian ini dengan total sampel 108 responden.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Independen
Variabel No
Corrected
Item-Total
Correlation
Indeks Validitas Keterangan
Pelayanan P1 0.510 0,2 Valid
P2 0.630 0,2 Valid
P3 0.650 0,2 Valid
P4 0.360 0,2 Valid
P5 0.600 0,2 Valid
Lokasi LO1 0.726 0,2 Valid
LO2 0.691 0,2 Valid
LO3 0.651 0,2 Valid
LO4 0.687 0,2 Valid
LO5 0.417 0,2 Valid
Promosi PR1 0.442 0,2 Valid
PR2 0.509 0,2 Valid
PR3 0.563 0,2 Valid
PR4 0.512 0,2 Valid
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Dependen
Variabel
No
Corrected
Item-Total
Correlation
Indeks
Validitas Keterangan
Fasilita
s
Pem
bia
yaan
F1 0.666 0,2 Valid
F2 0.779 0,2 Valid
F3 0.732 0,2 Valid
F4 0.607 0,2 Valid
F5 0.415 0,2 Valid
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015
60
Pada tabel hasil uji validitas variabel independen dan dependen dapat
disimpulkan mempunyai data dengan kriteria valid untuk semua item pertanyaan
dengan nilai korelasi diatas 0,2.
3. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dari instrument
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach
Alpha berada diatas > 0,6. Cara menganalisisnya dengan ketentuan jika skor r
Alpha > r Tabel, maka dapat dinyatakan reliable dan sebaliknya jika skor r Alpha
< r Tabel, maka dinyatakan tidak reliabel. Tabel 4.9 ini menunjukan hasil uji
reliabilitas untuk 3 variabel penelitian yang digunakan untuk penelitian ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Pelayanan 0.769 Reliabel
Lokasi 0.827 Reliabel
Promosi 0.717 Reliabel
Fasilitas pembiayaan 0.834 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah pada Tahun 2015
Tabe; 4.9 menunjukan nilai Conbech’s Alpha atas variabel yang digunakan
dalam penilitian. Pelayanan 0,769, Lokasi 0,827, Promosi 0,717, dan Fasilitas
pembiayaan 0,834. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbech’s alpha lebih dari 0,6.
61
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
dapat mengikuti atau mendekati hukuman sebaran data normal.1 Sebaran data
dapat dilakukan normal apanbila nilai sig > 0,05, dan sebaliknya data tidak
normal jika nilai sig < 0,05. Atau selain itu, intuk mendeteksi normalitas adalah
dengan melihat tabel histogram dan normal P-Plot pada hasil output analisis
data program computer SPSS versi 16.0 for Windows
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Predicted
N 108
Normal Parametersa Mean 19.2037037
Std. Deviation 2.71214282
Most Extreme
Differences
Absolute .122
Positive .101
Negative -.122
Kolmogorov-Smirnov Z 1.269
Asymp. Sig. (2-tailed) .080
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
1 M. Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. h.91
62
Hasil uji normalitas berdsarkan analisa statistik non-parametrik
Kolmogorov Smirnov pada Tabel 4.10 diatas menunjukan nilai rata-rata sig (p)
0.080 > 0,05, hal ini berarti data residual berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan
melihat VIF (Variance Inflation Faktor) pada Output SPSS versi 16.0. pada
umumnya apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10
(VIF < 10) maka Variabel tersebut tidak mempunyai masalah
multikolinearitas.
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.481 .049
-
153.497 .000
VAR
PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR
PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547
a. Dependent Variable: Standardized Predicted
Value Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015
63
64
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015
Dari gambar 4.12 adalah grafik scatterplot yang menunjukan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (Nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat
suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak
digunakan untuk memprediksi minat pedagang pasar parung dalam
memafaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri berdasarkan variabel
yang mempengaruhinya.
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linear untuk pembuktian hipotesis penelitian, yaitu untuk menguji
pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini
menggunakan input berdasarkan data primer yang diperoleh dari lembar
kuesioner yang telah tersebar ke 108 responden. Perhitungan statistik dalam
penelitian ini menggunaka aplikasi berbasis Windows yaitu SPSS versi 16.0.
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
65
1 (Constant) -7.481 .049
-
153.497 .000
VAR
PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR
PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547
b. Dependent Variable: Standardized Predicted
Value Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diperoleh hasil persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = -7,481 + 0,331 X1 + 0,076 X2 + e
a. nilai konstanta (a) sebesar -7,481 dapat diartikan bahwa nilai Y akan bernilai
-7,481 jika semua variabel independen masing masing-bernilai nol.
b. Koefisien regresi untuk X1, yaitu pelayanan sebesar 0,331 menyatakan bahwa
setiap kenaikan variabel pelayanan sebesar 1 akan menaikan fasilitas
pembiayaan sebesar 0,331. Semakin meningkat variabel pelayanan maka akan
diikuti dengan meningkatnya fasilitas pembiayaan.
c. Koefisien regrasi untuk X2, yaitu promosi sebesar 0,076 menyatakan bahwa
setiap kenaikan variabel promosi sebesar 1 akan menaikan fasilitas pembiayaan
sebesar 0, 076. Semakin meningkat variabel promosi maka akan diikuti dengan
meningkatnya fasilitas pembiayaan.
66
6. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat,
tidak peduli apakah variabel tersebut berpenngaruh terhadapa variabel
dependen. Oleh karena itu, pada penelitain ini R Square yang digunakan
adalah R Square yang telah di sesuaikan atau Adjuted R Square (Adjuted R²)
karena di sesuaikan dengan jumlah variabel yang di gunakan dalam penelitian.
Nilai Adjuted R² dapat naik atau turun apa bila satu variabel independent di
tambahkan ke dalam model penelitian. berikut.
Tabel 4.13
Hasil Analisis Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .998a .996 .996 .06627539
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Tabel 4.13 menunjukan nilai dari Square R² sebesar 0,996. Hal ini
menandakan bahwa variasi dua variabel menjelaskan sebesar 99,6% fasilitas
pembiayaan dipengaruhi oleh dua variabel diantaranya variabel pelayanan dan
vaiabel promosi sedangkan sisanya yaitu 0.4% dijelaskan oleh faktor-faktor
lain.
67
b. Uji Korelasi
Uji korelasi untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antar variabel bebas
(pelayanan dan promosi) dengan variabel terikat (fasilitas pembiayaan). Untuk
melakukan uji korelasi ini dengan menggunakan rumus korelasi Pearson
Correlation melalui program SPSS 16.0. Berikut ini hasil uji korelasi yang
dilakukan pada kedua variabel tersebut:
Tabel 4.14
Hasil Analisis Uji Korelasi
Correlations
Standardized
Predicted
Value
VAR
PROMOSI
VAR
PELAYANA
N
Pearson
Correlation
Standardized Predicted
Value 1.000 .707 .987
VAR PROMOSI .707 1.000 .595
VAR PELAYANAN .987 .595 1.000
Sig. (1-tailed) Standardized Predicted
Value . .000 .000
VAR PROMOSI .000 . .000
VAR PELAYANAN .000 .000 .
N Standardized Predicted
Value 108 108 108
VAR PROMOSI 108 108 108
VAR PELAYANAN 108 108 108
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi
antara variabel bebas ( fasilitas pembiayaan) dengan variabel pelayanan
sebesar 0,707, dimana hal ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang
68
kuat antara variabel pelayanan dengan fasilitas pembiayaan. Kemudian angka
koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut bertanda positif (+) yang
berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat berbanding lurus, yang
artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan diikuti oleh penaikkan
variabel lain, sehingga semakin tinggi tingkat pelayanan maka akan membuat
nilai fasilitas pembiayaan menjadi semakin tinggi pula.
Sedangkan nilai korelasi antara variabel bebas ( fasilitas pembiayaan) dengan
variabel promosi sebesar 0,987, dimana hal ini menunjukkan adanya
korelasi/hubungan yang kuat antara variabel promosi dengan fasilitas
pembiayaan. Kemudian angka koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut
bertanda positif (+) yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat
berbanding lurus, yang artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan
diikuti oleh penaikkan variabel lain, sehingga semakin tinggi tingkat promosi
maka akan membuat nilai fasilitas pembiayaan menjadi semakin tinggi pula.
c. Uji Simultan (F)
Untuk menguji apakah regresi tersebut sudah benar dan layak, maka
dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara variabel X
terhadap Y dimana variabel X terdapat 3 variabel yaitu pelayanan (X1), dan
promosi (X2) terhadap fasilitas pembiayaan (Y). untuk menemukan pengaruh
secara simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut :
69
1. Ha : Faktor pelayanan, dan promosi berpengaruh positif bagi pedagang
pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di BMT UGT
Sidogiri Capem Parung.
2. H0 : Faktor pelayanan, dan promosi tidak berpengaruh positif bagi
pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas pembaiayaan di
BMT UGT Sidogiri Capem Parung.
Tabel 4.15
Hasil Uji Simultan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 106.539 2 53.269 1.213E4 .000a
Residual .461 105 .004
Total 107.000 107
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR
PROMOSI
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Dilihat dari hasil prin out tabel ANOVA, diperoleh nilai Fhitung = 1.213 dengan
tingkat signifikansi 0,000 dan tingkat signifikan lebih kecil dari alpha 0,05 (0.00 <
0.05) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Faktor pelayanan, dan
promosi berpengaruh positif bagi pedagang pasar parung dalam pemamfaatan fasilitas
pembaiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung. Hal ini berarti bahwa Ha
diterima dan H0 ditolak.
70
d. Uji Parsial (t)
Uji parsial atau uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen (Minat pedagang) dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Fasilitas Pembiayaan).
[1] Hipotesis parsial untuk pelayanan (X1)
H01 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan
terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Ha1: terdapat pengaruh yang signifikan pada pelayanan terhadap
pemamfaatan fasilitas pembiayaan
[2] Hipotesis parsial untuk promosi (X2)
H02 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi
terhadap pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Ha2 : terdapat pengaruh yang signifikan pada promosi terhadap
pemamfaatan fasilitas pembiayaan
Hasil uji parsial (t) ditunjukan pada tabel berikut :
71
Tabel 4.16
Hasil Uji Parsial (t)
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.481 .049
-153.497 .000
VAR
PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR
PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547
Sumber : Data Primer Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
Dari tabel di atas menunjukan bahwa variabel pelayanan (X1)
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.000 dengan nilai parsial t
109,949 tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang
berarti Ha1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan
berpengaruh secara signifikan terhadap fasilitas pembiayaan.
Sedangkan variabel promosi (X2) memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0.000 dengan nilai parsial t positif 23,284
tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha2
diterima sehingga promosi berpengaruh secara signifikan terhadap
fasilitas pembiayaan.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di bab sebelumnya penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Faktor Pengatahuan dan Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat
pedagan pasar parung terhadap pemanfaatan fasilitas pembiayaan di BMT UGT
Sidogiri, dibuktikan signifikansi 0.00>0,05
2. Sedangkan faktor lokasi dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat pedagan pasar parung, hal tersebut dibuktikan signifikansi 0.421>
0,05.
3. Dari hasil penelitian ini faktor pelayanan dan promosi kedua variabel sangat
berpengaruh terhadap minat pedagang pasar parung dalam pemanfaatan fasilitas
pembiayaan di BMT UGT Sidogiri, yang mana dapat dilihat dari Uji Koefisien
Determinasi sebasar 99,6%.
73
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran antara lain sebagai
berikut :
1. Output dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input bagi
perusahaan dalam meningkatkan pelayanan, seperti daya tanggap pegawai,
kesopanan dan keramahan kepada nasabah.
2. Perusahan di harapkan untuk meningkatkan promosi kepada pedangan baik berupa
iklan, brosur dan media online hal tersebut untuk lebih menarik minat pedangan
untuk melakukan pembiayaan di BMT.
3. Perusahaan juga diharapkan untuk meningkatkan fasilitas lokasi yang di sediakan
bagi nasabah, yaitu tempat parkir yang luas dan aman dan akses kelokasi, untuk
memberikan kemudahan bagi nasabah BMT.
4. Untuk penelitian salanjutnya penulis dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menambah variabel yang di anggap layak dan memiliki pengaruh terhadap minat
pedagang dalam menggunakan pembiyaan di lembaga keuangan syariah baik Bank
maupun non Bank
74
Daftar Pustaka
Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Anto Dajan, Pengantar Metode Statistika Ii, Jilid 2, Edisi Sepuluh, Jakarta:
Lp3es, 1986.
Abdul Rahman Shaleh dan muhib abdul wahab, sikologi suatu pengantar dalam
respektif islam, jakarta; Prenada media. 2004.
Bank Indonesia, Kamus Isltiah Keuangan Dan Perbankan Syariah, Jakarta:
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2006.
Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitale,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Euis Amelia. M.Ag, Tatangan Dan Peluan Islamic Micro Finance, Jurnal
Ekonomika (Vol.1, No.1 2013)
Lily Surayya Eka, Metode Penelitian Saint, Uin Jakarta Pres, 2007
Engel, James, F.Blackwell Miniard, Perilaku konsumen, Jakarta: Binarupa
Aksara, 1996, Edisi VI
Fandy Tjiptono, Startegi Pemasaran, Yogyakarta: ANDI, 1997.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivarate dengan Pengolahan Aplikasi
SPSS”. Cetakan ke-empat. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2006.
Hendi Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Bekasi:
Gramata Publishing, 2013.
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2005.
Moehar Daniem, Ms “ Metode penelitian social ekonomi” Jakarta: PT Bumiaksa
Koran Kompas,Selasa,4 November 2014
75
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “Pengetahuan”, artikel
diakses pada 01 Januari 2016 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.htm.
Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran ; Analisa Perencanaan, dan
Pengendalian, Edisi keempat, Jilid II, Erlangga, Jakarta.
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek Jakarta: Gema
Insani Press, 2002
Makhalul Ilmi Sm, Teori Dan Praktek Lembaga Keuangan Mikro Keuangan
Syariah, Yogyakarta: Uii Pres, 2002.
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Cat Ke 1, Yogyakarta, Fak
Ekonomi Uii, 2004.
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta, Fak Ekonomi
Uii, 2004.
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001.
Muhibbin Syah, Psikologis Belajar, Jakarta; PT Logos Wacaana Ilmu .1999.
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001.
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Liberty, 2002.
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, Cet. Keempat.
Malayu Hasibuan, Teori dan Praktek Operasional Bank, Jakarta: PT. Citra
Masagung, 1996.
Nurul Widyaningrum, Model Pembiayaan Bmt Dan Dampaknya Bagi Pengusaha
Kecil
Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, Pasal 1 Ayat 12
Vaithzal H. Rivai, Islamic Financial Management, Teori,Konsep, Dan Aplikasi
Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan , Nasabah, Praktis, Praktisi
Dan Mahasiswa, Jakarta ; Rajagrafindo Persada, 2008.
76
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Wira Sutedja, Panduan Layanan Konsumen, Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
Ristiyanti Prasetyo, John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: ANDI,
2005.
Rochaety, Ety, dkk. “Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS”. Jakarta :
PT. Mitra Wacana Media. 2009
Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi,Jakarta; Anggota Ikapi. 1993.
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta; Pt Rineka
Cipta, 2010.
Sukandar Rumidi, Metodelogi Penelitian, Jogjakarta: Gajah mada universitas
prees, 2002.
Sugiyono. “Statistik Untuk Penelitian”. Bandung : Alfabeta, 2010
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara 2007
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 13, Bandung: Alfabeta, 2009.
Setiadi. J, Nugroho, Perilaku Konsumen: Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi
Dan Penelitian Pemasaran, Jakarta: Kencana, 2008.
Titin Agustin Ningsih, Jurusan Ekonomi Islam, Iain Sts Jambi Analisis Minat
Masyarakat Terhadap Baitul Mal Watanwin Di Kota Jambi Jurnal
Statistika, Vol. 13, No 1, 33-38 Mei 2013
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi Dan Bisnis : Teori dan praktek,
Yogjakarta : Graha Ilmu ,2013
KUESIONER
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEDAGANG PASAR
PARUNG DALAM MEMANFAATKAN FASILITAS PEMBIAYAAN PADA
BMT UGT SIDOGIRI
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Responden yang terhormat
Dalam rangka menunjang kegiatan penelitian yang akan kami lakukan untuk meraih gelar
Sarjana Program Strata-1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kami
sangat mengharapkan Bapak/Ibu/Saudara(i) bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
pendapat mengenai faktor yang mempengaruhi minat pedagang pasar parung dalam
memanfaatkan fasilitas pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Parung melalui kuesioner
yang telah disediakan.
Bapak/Ibu.Saudara(i) kami harapkan bisa memberikan informasi yang sebenarnya secara
jujur sesuai dengan kenyataan yang ada (kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak/Ibu/Saudara(i)
kami jamin sepenuhnya), sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti pada penelitian
ini.
Atas bantuan dan kerjasama yang telah Bapak/Ibu/Saudara(i) berikan, kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat kami,
Ismail
Nomor: ......... (diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : .........................................
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Umur : a. 16-20 tahun b. 26-30 tahun d. > 37 tahun
b. 21-25 tahun c. 31-36 tahun
Status Pernikahan : a. Nikah b. Belum nikah c.Lainnya......
Penghasilan perbulan : a. < Rp 1.000.000 b. Rp 1.100.000 – Rp 2.500.000
c. Rp 2.600.000 – Rp 3.500.000 d. > Rp 3.600.000
Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa c. Wiraswasta
b. Karyawan/Karyawati d. Pegawai Negeri Sipil
e. Lainnya.......
Pendidikan terakhir : a. SD c. SMA e. S-2
b. SMP d. S-1 f. S-3
Berilah tanda ceklist (√) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)
a. Pengatahuan/Promosi (X1)
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
1 Anda menggunakan produk ini karena
promosi yang dilakukan oleh Bmt melalui
iklan
2 Anda menggunakan produk ini karena
tertarik pada iklan yang di berikan oleh Bmt
3 Anda menggunakan produk ini karena
sosialisasi langsung ke pasar oleh Bmt
4 Anda menggunakan produk ini karena
anjuran tokoh agama
b. Pelayanan (X2)
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
N
(3)
S
(4)
SS
(5)
5 Anda menggunakan produk ini karena
karyawan Bmt ramah dalam pelayanannya
6 Anda menggunakan produk ini karena
karyawan Bmt tanggap dengan keinginan
nasabah dan berpengetahuan luas
7 Anda menggunakan produk ini karena sikap
pengurus dan karyawan yang sopan dan
santun terhadap anggota/nasabah.
8 Anda menggunakan produk ini karena
karyawan Bmt memberikan pelayaanan
yang baik kepada nasabah/anggotanya.
9 Anda menggunakan produk ini karena
konsi kantor yang nyaman bagi
nasabah/anggota
c. Lokasi (X3)
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
10 Anda menggunakan produk ini karena
tempatnya strategis dan mudah dijangkau
11 Anda menggunakan produk ini karena
karena jarak Bmt dengan rumah Anda
dekat?
12 Anda menggunakan produk ini karena
lokasi Bmt berdekatan dengan pasar
13 Anda menggunakan produk ini karena
adanya akses angkotan umum ke Bmt
14 Anda menggunakan produk ini karena Bmt
memiliki lahan parkir yang aman dan luas
d. Fasilitas Pembiayaan (Y)
No Pertanyaan STS
(1)
TS
(2)
RR
(3)
S
(4)
SS
(5)
15 Apakan anda menggunakan produk ini
karena menggunakan sistem bagi hasil
memberikan rasa kepercayaan saat
melakukan keputusan menggunaan
produk ini pada Bmt
16 Apakah anda menggunakan produk ini karena menggunakan produk ini karena
bebas dari riba dan haram (Syariah)
17 Apakah anda menggunakan produk ini
karena karena cicilan pembiayaan nya
mudah dan praktis
18 Apakah anda menggunakan produk ini
karena pembiayaan di bmt memberikan
jenis plafon yang bervariasi
19 Apakah anda menggunakan produk ini
karena menggunakan akad bagi hasil
No PR1 PR2 PR3 PR4 Total F1 F2 F3 F4 F5 Total
1 4 4 3 3 14 3 4 4 4 3 18
2 4 3 4 3 14 2 3 4 3 4 16
3 4 3 3 3 13 3 2 3 3 4 15
4 4 3 4 5 16 2 3 3 1 4 13
5 4 3 4 3 14 2 3 4 2 3 14
6 4 4 4 4 16 3 4 4 4 4 19
7 5 4 4 4 17 2 3 3 2 4 14
8 4 4 3 3 14 3 4 4 3 5 19
9 4 3 2 1 10 2 3 3 1 4 13
10 3 3 4 4 14 4 3 3 2 4 16
11 4 4 3 3 14 3 4 5 3 4 19
12 4 4 4 4 16 3 4 5 3 4 19
13 2 2 2 2 8 2 2 3 2 2 11
14 1 2 1 2 6 2 2 2 1 2 9
15 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 15
16 3 2 1 2 8 3 2 2 2 2 11
17 3 3 5 4 15 3 1 3 1 3 11
18 3 2 2 1 8 2 3 2 2 2 11
19 2 3 1 1 7 1 2 2 1 4 10
20 3 3 1 1 8 1 1 2 1 4 9
21 5 5 4 4 18 5 4 5 5 4 23
22 5 5 4 4 18 5 5 5 4 4 23
23 4 5 5 5 19 4 4 5 4 3 20
24 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 21
25 4 5 4 3 16 4 4 5 4 4 21
26 5 3 4 5 17 5 5 5 4 4 23
27 4 4 2 4 14 4 5 5 4 5 23
28 4 5 3 2 14 4 3 5 4 4 20
29 2 4 4 4 14 5 5 5 4 4 23
30 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 19
31 4 5 4 4 17 4 4 5 4 4 21
32 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 21
33 4 4 4 3 15 4 4 5 4 4 21
34 4 5 4 4 17 4 4 5 4 4 21
35 5 4 4 4 17 4 4 4 5 4 21
36 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20
37 5 4 4 5 18 4 5 5 5 5 24
38 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
39 4 4 4 5 17 5 5 4 4 4 22
40 4 4 4 2 14 4 4 5 4 5 22
41 3 3 3 3 12 5 4 5 3 5 22
42 4 4 4 3 15 4 4 5 4 5 22
43 2 3 3 4 12 4 4 4 4 4 20
44 2 5 5 3 15 4 4 4 3 4 19
45 3 4 4 4 15 3 5 4 5 4 21
46 4 2 3 2 11 4 4 5 4 5 22
47 4 4 3 4 15 4 3 4 3 4 18
48 4 4 2 4 14 4 5 4 4 4 21
49 3 4 2 4 13 5 4 4 4 4 21
50 3 4 3 4 14 5 5 4 5 4 23
51 4 4 3 4 15 5 4 4 4 4 21
52 4 4 4 5 17 5 5 4 4 4 22
53 4 3 2 4 13 5 5 4 4 4 22
54 4 3 3 5 15 5 5 5 4 4 23
DATA HASIL KUESIONER PENELITIAN
VARIABEL PENGATAHUAN/PROMOSI VARIABEL FASILITAS
55 2 3 4 4 13 4 4 4 3 2 17
56 2 4 2 4 12 4 4 4 4 4 20
57 3 4 3 4 14 3 4 5 3 5 20
58 3 3 4 3 13 4 5 4 4 4 21
59 4 3 4 4 15 4 4 5 4 4 21
60 3 3 4 2 12 5 4 5 5 4 23
61 4 4 4 4 16 5 4 4 4 4 21
62 3 4 3 3 13 4 4 4 4 4 20
63 4 4 4 3 15 5 4 5 4 4 22
64 4 4 3 4 15 4 4 5 4 4 21
65 4 5 5 5 19 4 4 5 3 4 20
66 4 4 4 4 16 4 5 5 4 4 22
67 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20
68 3 4 3 4 14 4 4 4 3 4 19
69 4 4 4 4 16 5 5 5 4 4 23
70 3 4 4 4 15 4 4 5 3 4 20
71 4 2 3 3 12 5 5 5 5 4 24
72 4 4 3 3 14 5 4 4 4 4 21
73 4 3 2 3 12 4 5 5 4 4 22
74 5 5 4 4 18 4 4 4 3 5 20
75 4 5 5 3 17 5 4 4 4 4 21
76 4 4 4 3 15 4 4 5 4 5 22
77 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20
78 3 4 3 3 13 5 4 5 4 4 22
79 4 4 4 3 15 5 4 5 4 4 22
80 5 3 4 4 16 4 3 4 3 4 18
81 5 3 4 5 17 5 3 3 5 3 19
82 3 3 4 5 15 2 4 4 4 4 18
83 4 4 4 5 17 1 3 3 5 5 17
84 5 4 4 4 17 4 3 3 4 4 18
85 4 4 4 3 15 2 3 3 4 4 16
86 4 3 3 3 13 2 3 4 4 4 17
87 4 3 4 3 14 2 3 3 5 3 16
88 3 3 3 3 12 4 4 4 5 4 21
89 4 4 5 4 17 3 3 3 4 4 17
90 4 4 3 3 14 4 4 4 5 4 21
91 4 4 4 4 16 3 3 3 4 4 17
92 3 3 3 3 12 4 3 3 4 3 17
93 4 4 4 3 15 3 3 3 4 4 17
94 3 3 4 3 13 4 2 3 3 3 15
95 3 3 4 3 13 4 3 3 5 3 18
96 4 4 4 3 15 3 3 3 4 4 17
97 4 4 3 4 15 4 3 4 4 4 19
98 4 4 3 4 15 4 3 4 4 4 19
99 3 4 4 3 14 4 4 2 4 3 17
100 3 3 3 3 12 2 3 2 3 3 13
101 4 4 3 3 14 3 3 4 5 4 19
102 3 3 3 4 13 5 5 4 5 3 22
103 4 4 4 4 16 5 5 5 5 4 24
104 3 3 4 4 14 4 5 4 5 3 21
105 3 5 3 5 16 5 5 5 5 5 25
106 4 3 3 4 14 4 4 4 4 3 19
107 4 5 4 4 17 5 5 5 5 5 25
108 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20
HASIL UJI DESKRIPTIF
HASIL UJI VALIDITAS
Validitas Variabel Pelayanan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1 15.4722 5.186 .510 .268 .739
P2 15.4352 4.771 .630 .403 .700
P3 15.6667 4.542 .650 .475 .689
P4 15.4352 5.220 .360 .155 .788
P5 15.2870 4.057 .600 .458 .709
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pelayanan X1 108 10.00 25.00 19.3241 2.65044
Lokasi X2 108 10.00 25.00 18.7037 3.33001
Promosi X3 108 6.00 19.00 14.3889 2.44503
Fasilitas Pembiayaan Y 108 9.00 25.00 19.2037 3.52232
Valid N (listwise) 108
VALIDITAS VARIABEL LOKASI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
LO1 14.8796 7.023 .726 .587 .762
LO2 14.8981 7.476 .691 .563 .775
LO3 14.8426 7.779 .651 .510 .787
LO4 14.8889 6.922 .687 .514 .773
LO5 15.3056 7.822 .417 .205 .859
VALIDITAS VARIABEL PROMOSI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
PR1 10.7130 3.982 .442 .198 .690
PR2 10.6852 3.900 .509 .263 .654
PR3 10.9259 3.415 .563 .322 .618
PR4 10.8426 3.424 .512 .272 .652
VALIDITAS VARIABEL FASILITAS PEMBIAYAAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
F1 15.4352 7.538 .666 .521 .794
F2 15.4259 7.705 .779 .623 .759
F3 15.1667 7.916 .732 .607 .773
F4 15.4722 7.971 .607 .415 .811
F5 15.3148 10.218 .415 .306 .852
HASIL UJI REALIBILITAS PELAYANAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 108 100.0
Excludeda 0 .0
Total 108 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.769 .775 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3.8519 .62375 108
P2 3.8889 .66041 108
P3 3.6574 .71253 108
P4 3.8889 .75298 108
P5 4.0370 .89574 108
Inter-Item Correlation Matrix
P1 P2 P3 P4 P5
P1 1.000 .436 .410 .323 .378
P2 .436 1.000 .534 .332 .528
P3 .410 .534 1.000 .277 .635
P4 .323 .332 .277 1.000 .228
P5 .378 .528 .635 .228 1.000
Inter-Item Covariance Matrix
P1 P2 P3 P4 P5
P1 .389 .180 .182 .152 .211
P2 .180 .436 .251 .165 .313
P3 .182 .251 .508 .148 .405
P4 .152 .165 .148 .567 .154
P5 .211 .313 .405 .154 .802
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3.865 3.657 4.037 .380 1.104 .019 5
Item Variances .540 .389 .802 .413 2.062 .026 5
Inter-Item Covariances .216 .148 .405 .257 2.730 .007 5
Inter-Item Correlations .408 .228 .635 .407 2.787 .015 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1 15.4722 5.186 .510 .268 .739
P2 15.4352 4.771 .630 .403 .700
P3 15.6667 4.542 .650 .475 .689
P4 15.4352 5.220 .360 .155 .788
P5 15.2870 4.057 .600 .458 .709
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19.3241 7.025 2.65044 5
HASIL UJI REALIBILITAS LOKASI
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 108 100.0
Excludeda 0 .0
Total 108 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.827 .835 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
LO1 3.8241 .86282 108
LO2 3.8056 .79082 108
LO3 3.8611 .75453 108
LO4 3.8148 .91864 108
LO5 3.3981 .98531 108
Inter-Item Correlation Matrix
LO1 LO2 LO3 LO4 LO5
LO1 1.000 .716 .579 .572 .402
LO2 .716 1.000 .581 .555 .328
LO3 .579 .581 1.000 .650 .264
LO4 .572 .555 .650 1.000 .392
LO5 .402 .328 .264 .392 1.000
Inter-Item Covariance Matrix
LO1 LO2 LO3 LO4 LO5
LO1 .744 .489 .377 .453 .342
LO2 .489 .625 .347 .403 .256
LO3 .377 .347 .569 .451 .196
LO4 .453 .403 .451 .844 .355
LO5 .342 .256 .196 .355 .971
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3.741 3.398 3.861 .463 1.136 .037 5
Item Variances .751 .569 .971 .402 1.705 .026 5
Inter-Item Covariances .367 .196 .489 .293 2.494 .008 5
Inter-Item Correlations .504 .264 .716 .453 2.717 .021 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
LO1 14.8796 7.023 .726 .587 .762
LO2 14.8981 7.476 .691 .563 .775
LO3 14.8426 7.779 .651 .510 .787
LO4 14.8889 6.922 .687 .514 .773
LO5 15.3056 7.822 .417 .205 .859
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18.7037 11.089 3.33001 5
HASIL UJI REALIBILITAS PROMOSI
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 108 100.0
Excludeda 0 .0
Total 108 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.717 .718 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PR1 3.6759 .78334 108
PR2 3.7037 .75206 108
PR3 3.4630 .86927 108
PR4 3.5463 .91083 108
Inter-Item Correlation Matrix
PR1 PR2 PR3 PR4
PR1 1.000 .359 .360 .329
PR2 .359 1.000 .441 .375
PR3 .360 .441 1.000 .468
PR4 .329 .375 .468 1.000
Inter-Item Covariance Matrix
PR1 PR2 PR3 PR4
PR1 .614 .211 .245 .235
PR2 .211 .566 .288 .257
PR3 .245 .288 .756 .371
PR4 .235 .257 .371 .830
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3.597 3.463 3.704 .241 1.070 .013 4
Item Variances .691 .566 .830 .264 1.467 .015 4
Inter-Item Covariances .268 .211 .371 .159 1.754 .003 4
Inter-Item Correlations .389 .329 .468 .139 1.424 .003 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
PR1 10.7130 3.982 .442 .198 .690
PR2 10.6852 3.900 .509 .263 .654
PR3 10.9259 3.415 .563 .322 .618
PR4 10.8426 3.424 .512 .272 .652
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
14.3889 5.978 2.44503 4
HASIL UJI NORMALITAS
Analisis statistic
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Predicted
N 108
Normal Parametersa Mean 19.2037037
Std. Deviation 2.71214282
Most Extreme
Differences
Absolute .122
Positive .101
Negative -.122
Kolmogorov-Smirnov Z 1.269
Asymp. Sig. (2-tailed) .080
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2015
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.481 .049 -153.497 .000
VAR PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547
a. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.481 .049
-153.497 .000
VAR PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
HASIL ANALISIS UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .998a .996 .996 .06627539
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR PROMOSI
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
HASIL ANALISIS UJI KORELASI
Correlations
Standardized
Predicted Value VAR PROMOSI VAR
PELAYANAN
Pearson Correlation
Standardized Predicted Value 1.000 .707 .987
VAR PROMOSI .707 1.000 .595
VAR PELAYANAN .987 .595 1.000
Sig. (1-tailed) Standardized Predicted Value . .000 .000
VAR PROMOSI .000 . .000
VAR PELAYANAN .000 .000 .
N Standardized Predicted Value 108 108 108
VAR PROMOSI 108 108 108
VAR PELAYANAN 108 108 108
HASIL UJI SIMULTAN
( Uji F )
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 106.539 2 53.269 1.213E4 .000a
Residual .461 105 .004
Total 107.000 107
a. Predictors: (Constant), VAR PELAYANAN, VAR
PROMOSI
b. Dependent Variable: Standardized Predicted Value
HASIL UJI PARSIAL
( Uji t )
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -7.481 .049
-153.497 .000
VAR
PELAYANAN .331 .003 .876 109.949 .000 .646 1.547
VAR
PROMOSI .076 .003 .186 23.284 .000 .646 1.547