Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

download Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

of 11

Transcript of Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    1/11

    faktor resiko kehamilan diatas usia 30 tahunLeave a reply

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan di Negara Indonesia merupakam bagian integral dari suatupembangunan nasional, dengan rioritas utama adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu, yangmendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak awl kehidupan.Kematian pada ibu hamil, ibu nifas serta bayi dirasakan sejak lama sudah menjadi masalah,khususnya dinegara berkembang kematian ibu dan bayi makin meningkat dari waktu ke waktu.Dengan demikian suatu persalinan harus dipersiapkan sedini mungkin sehingga ibu hamil dapatmempersiapkan persalinan agar ibu tidak cemas dalam persalinan sehingga tidak terjadikomlikasi dalam persalinannya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan ibu hamil untuk melakukanpemeriksaan kehamilan yang berkualitas yaitu minimal 4 kali kunjungan yaitu masing-masing 1kali pada trimester I dan II, serta 2 kali pada trimester III (Depkes, 2003)Penyebab kematian ibu sangat kompleks, antaralain disebabkan oleh factor-faktor reproduksi,komplikasi obstetric, pelayanan kesehatan dan social budaya. Sedangkan menurut manuaba(2010), penyebab kematian ibu adalah karena perdarahan 30,3%, pembuluh darah pecah 0,7%,dan lain-lain 1,5%. Untuk menurunkan angka kematian ibu perlu dilakukan upaya-upaya untukkesehatan ibu sejak hamil, persalinan, dan nifas. Menurut data dari Provinsi Jawa Barat tahun2010 bahwa angka kematian ibu mencapai 321 per 100.000 Kelahiran Hidup (Dinas ProvinsiJawa Barat, 2010).Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah memeliharakesehatan ibu hamil. Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedinimungkin (Syahlan, 2002:39)Pada saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi, kematian yang sangat tinggimerupakan masalah kesehatan hidup terutama di dalam persalinan, sehingga persiapan

    persalinan sangat dianjurkan untuk mengurangi resiko dalam persalinan. Menurut SurveyDemografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2010) angka kematian ibu mencapai 125 per 100.000Kelahiran Hidup.Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengankehamilannya. Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan (Marjono, 2012)Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah240 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (sarwono,2006:89).Banyak wanita yang mempertanyakan mengapa hamil di usia 30-an atau 40-an dianggapmemiliki resiko tinggi. Di atas usia 30 tahun, memang ada beberapa resiko yang meningkat baikuntuk sang ibu (seperti tekanan darah tinggi dan pre-eklampsia) dan juga untuk sang bayi

    (seperti resiko Down Syndrome) meningkat tiap tahunnya (Suriah, 2007)Resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mengganggu optimalisasi ibu maupun janin selamamasa kehamilan (Manuaba, 2008:270)Ada beberapa masalah yang sering ditemukan dokter pada wanita hamil dengan usia di atas 30tahun, seperti diabetes gestational (diabetes yang muncul pada saat kehamilan), tekanan darahtinggi dan juga masalah-masalah pada janin. Wanita hamil dengan usia yang lebih tua juga akanlebih sering mengalami masalah pada kandung kemih dibandingkan wanita hamil dengan usiayang lebih muda (Suriah, 2007)Resiko-resiko lainnya adalah resiko keguguran lebih besar, lebih banyak yang melahirkanmelalui operasi Caesar karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melahirkan secaranormal, dan juga memiliki resiko lebih tinggi melahirkan bayi cacat (Suriah, 2007)Berdasarkan data di Desa Kalimukti tahun 2012 terdapat Ibu hamil sebanyak 145 ibu hamil, danyang Usia di atas 30 tahun sebanyak 35 ibu hamil.

    http://maulacute14.wordpress.com/2013/04/30/faktor-resiko-kehamilan-diatas-usia-30-tahun/#respondhttp://maulacute14.wordpress.com/2013/04/30/faktor-resiko-kehamilan-diatas-usia-30-tahun/#respondhttp://maulacute14.wordpress.com/2013/04/30/faktor-resiko-kehamilan-diatas-usia-30-tahun/#respond
  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    2/11

    1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan masalah sebagaiberikut

    1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan UmumMengetahui Faktor-faktor Risiko Kehamilan Pada Usia di Atas 30 Tahun pada Multigravida

    1.3.2 Tujuan Khusus1. Mengetahui faktor risiko kehamilan pada ibu hamil di atas usia 30 tahun.2. Mengetahui faktor risiko janin pada ibu hamil di atas usia 30 tahun.3. Mengetahui faktor risiko persalinan pada ibu hamil di atas usia 30 tahun.

    1.4 Manfaat Penelitian1.4.1 Manfaat TeoritisDiharapkan dapat dijadikan bahan materi kuliah Asuhan Neonatus, dan dimasukkan kedalamsub pokok bahasan tentang faktor-faktor risiko kehamilan di atas usia 30 tahun padamultigravida..1.4.2 Manfaat praktisDiharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :1. Bagi Ibu HamilDiharapkan ibu hamil dapat memahami factor risiko pada kehamilan di atas usia 30 tahun,melalui penyuluhan dan konseling dari Bidan.

    2. Bagi BidanBidan lebih mengetahui factor risiko kehamilan pada usia di atas 30 tahun, sehingga dapatmemberikan Asuhan Kebidanan dengan tepat.3. Bagi Institusi Pendidikan (STIKKU)Sebagai sumber bacaan di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIIKU).Disamping itu dapat digunakan sebagai bahan kajian bagi peneliti selanjutnya.

    BAB IITINJAUAN TEORITIS

    Tinjauan teoritis disini merupakan suatu pemaparan tentang hal-hal yang berhubungan denganfaktor-faktor resiko kehamilan pada usia di atas 30 tahun.

    2.1 Kehamilan2.1.1 Pengertian KehamilanKehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280hari (40 minggu dan 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir (Syaifuddin,2001:89).Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 240hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (sarwono, 2006:89).Menurut Wiknjosastro (2006:125) Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalahkira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 mingguini disebut matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilanpostmatur.

    2.1.2 Tanda-tanda KehamilanMenurut Winkjosastro (2006 : 125-126) Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda dan gejala,antara lain sebagai berikut :1. Amenorea (tidak dapat haid)2. Nausea (enek) dan emesis (muntah)

    3. Mengidam4. Pingsan

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    3/11

    5. Payudara menjadi tegang dan membesar6. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)7. Sering kencing8. Obstipasi9. Pigmentasi kulit10. Epulis

    11. VarisesMenurut Herdiana (2013) tanda dan gejala kehamilan sebagai berikut :1. Perut terasa kembung

    Wanita yang diduga hamil dan kemungkinan memang hamil, maka akan mengeluhkanperutnya yang terasa kembung. Hal ini disebabkan oleh adanya proses perubahan hormon.Perubahan hormon ini biasanya akan terjadi pada masa-masa awal kehamilan. Karena adanyaperubahan hormon inilah yang menyebabkan perut menjadi kembung. Gejala kembungnyasangat mirip seperti pada saat seorang perempuan sebelum datangnya masa menstruasi /periode menstruasi.2. Intensitas buang air kecil yang tinggi / sering.

    Kencing menjadi salah satu indikator kuat hamil atau tidaknya seorang wanita, lebih tepatnyaseberapa sering wanita tersebut kencing. Jika terbilang sering buang air kecil, maka

    kemungkinan besar dia memang sedang mengalami kehamilan.Penyebab seringnya kencing pada wanita yang sedang hamil adalah adanya peningkatan jumlahcairan dan darah selama masa kehamilan yang menyebabkan timbulnya cairan tambahan.Dengan adanya cairan tambahan tersebut, maka ginjal dan kandung kemih akan memprosescairan tambahan tersebut. Intinya, sering kencing sepanjang waktu merupakan salah satupertanda seorang wanita mengalami kehamilan.3. Terjadinya pembengkakan payudara dan payudara menjadi lebih empuk

    Rasa sakit pada bagian payudara yang dialami seorang wanita yang sedang hamil memangterbilang lebih sakit apabila dibandingkan dengan sakit yang dirasakan saat mengalami masa-masa menstruasi.Jika wanita sedang mengalami kehamilan, payudara akan menjadi lebih sensitif dan terasasedikit sakit. Penyebab sensitif dan terasa sakit pada payudara ini disebabkan oleh adanya

    peningkatan kadar hormon.Kondisi seperti ini biasanya dirasakan selama masa awal kehamilan (trimester pertama )kehamilan. Biasanya, pada trimester pertama ini tidak sedikit wanita yang belum menyadaribahwa dirinya sedang hamil. Mengkonsumsi makanan apa saja seperti biasa, bahkanmengkonsumsi obat yang bisa membahayakan sang janin karena memang belum mengetahuibahwa dirinya sedang hamil.Ketidaknyaman yang terjadi pada payudara pada wanita yang sedang hamil ini lambat laun akanmenurun dan hilang setelah melewati trimester pertama kehamilan karena tubuh sudah dapatberadaptasi terhadap adanya perubahan hormon yang menyebabkan sakit pada payudaratersebut.4. Lebih cepat merasa lelah

    Kondisi kehamilan memang berpengaruh besar terhadap fisik sang wanita yang sedanghamil. Pada masa trimester pertama kehamilan, rasa cepat lelah sering sekali dirasakan.

    Bahkan datangnya rasa lelah bisa secara tiba-tiba. Adalah karena adanya peningkatan kadarhormon progesteron. Namun, setelah memasuki trimester kedua kehamilan, wanita yangmengalami kehamilan akan lebih enerjik.5. Timbulnya sedikit pendarahan pada bagian vaginaHal ini sering terjadi, yaitu adanya sedikit pendarahan. Memang tidak semua perempuan yanghamil akan mengalami hal ini. Sedikit pendarahan ini biasanya akan terjadi 11 sampai 12 harisetelah berhubungan.Jika dilihat dengan seksama, pendarahan ini terbilang sangat ringan. Biasanya hanya berupabercak darah, merah muda bahkan hanya bercak noda yang berwarna coklat kemerahan.Adalah karena masuknya sel telur yang telah dibuahi kedalam lapisan rahim.6. Mual Muntah

    Berbeda dengan mual dan muntah yang terjadi di pagi hari yang dialami oleh wanita yang

    biasanya muncul setelah 1 bulan melakukan hubungan suami istri. Mual dan muntah yang terjadipada wanita hamil lebih sering dari itu, karena terjadi di pagi, siang bahkan malam hari.

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    4/11

    7. Terjadinya keterlambatan jadwal menstruasiApabila periode menstruasi teratur, maka seorang wanita / perempuan akan melakukan tes

    kehamilan. Tes kehamilan ini biasa dilakuakan sebelum tanda-tanda yang lainnya mulai terlihat.Akan tetapi apabila periodenya tidak teratur, maka salah satu gejala di atas dapat dijadikansebagai petunjuk bahwa ibu hamil akan terlambat mendapat periode menstruasi.8. Selama sekitar 18 hari suhu basal tubuh tetap tinggi

    Suhu basal tubuh adalah suhu yang diukur pada waktu pagi hari disaat masih berada di tempattidur dan belum melakukan aktifitas sama sekali. Alat yang biasa dipergunakan untuk mengukursuhu basa tubuh adalah termometer. Caranya adalah menaruh termometer dibawah lidah.Apabila didapati hasil suhu basal tubuh yang tetap tinggi selama kurang lebih 18 hari, makakemungkinan besar wanita tersebut memang sedang mengalami kehamilan.9. Alat Tes Kehamilan

    Tanda kehamilan memang terbilang banyak dan beragam. Memang alat tes kehamilanmerupakan salah satu pertanda kehamilan yang bisa dibilang paling akurat.Dan waktu yang paling baik dan paling tepat untuk tes kehamilan adalah sekitar 1 minggusetelah terlambat mendapatkan menstruasi. Tetapi jika hasilnya negatif, maka lakukan teskehamilan selang beberapa hari kemudian.10. Lebih peka terhadap bau-bauan

    Mungkin tidak semua perempuan / wanita mengalami hal ini. Tetapi memang hal ini yangsering terjadi. Wanita yang kemungkinan mengalami kehamilan bisa saja menjadi tidak tahandan merasa jijik terhadap bau-bauan, misalnya menjadi tidak tahan dan merasa jijik terhadapbau makanan atau minuman favoritnya bahkan terhadap bau parfum favoritnya sendiri punmenjadi jijik dan tidak tahan menghirupnya.Terkadang perempuan hamil merasa jijik dengan bau tertentu seperti kopi, parfum atau baumakanan yang sebelumnya sangat disenangi oleh perempuan tersebut. Reaksi ini dapat memicurefleks muntah.

    2.2 Risiko Tinggi Kehamilan2.2.1 Pengertian risiko tinggiResiko tinggi kehamilan adalah ibu hamil yang mengalami resiko atau bahaya yang lebih besar

    pada waktu kehamilan maupun persalinan, bila dibandingkan dengan ibu hamil yang normal.Keadaan yang dapat mempengaruhii optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yangdihadapi (Ukhti, 2005)Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mengganggu optimalisasi ibu maupun janinselama masa kehamilan (Manuaba, 2008:270)Sedangkan menurut Suriah (2007) resiko kehamilan tinggi adalah ibu hamil yang mempunyairesiko atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan atau persalinannya dibandingkan denganibu hamil dengan kehamilan atau persalinan normal.

    2.3 Faktor resiko2.3.1 Resiko pada IbuSebagai gambaran tentang mengapa angka kematian ibu dan angka kematian anak tinggi di

    Indonesia dapat dikemukakan beberapa faktor yang dapat disebut sebagai 4T, yaitu : terlalubanyak anak, terlalu pendek jarak kehamilan, terlalu muda hamil dan melahirkan, dan terlalu tuauntuk hamil kembali (Manuaba, 1999: 5).Menurut Suriah (2007) ada beberapa masalah yang sering ditemukan pada wanita hamildengan usia di atas 30 tahun, seperti : Diabetes gestational (diabetes yang muncul pada saatkehamilan), tekanan darah tinggi dan juga masalah-masalah pada janin.a. Diabetes gestational adalah jenis diabetes mellitus yang berkembang hanya selamakehamilan dan biasanya menghilang pada saat persalinan (Harlinda, 2012)a. Tekanan darah tinggi (Hipertensi) adalah gangguan pada sistem peredaran darah yangdapat menyebabkan kenikan tekanan darah diatas nilai normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg(Shafira, 2004)Wanita hamil dengan usia yang lebih tua juga akan lebih sering mengalami masalah padakandung kemih dibandingkan wanita hamil dengan usia yang lebih muda. Resiko-resiko lainnya

    adalah resiko keguguran lebih besar, lebih banyak yang melahirkan melalui operasi Caesarkarena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, dan juga memiliki

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    5/11

    resiko lebih tinggi melahirkan bayi cacat (Suriah, 2007)Kehamilan di atas usia 30 tahun berisiko lebih besar untuk mengalami komplikasi seperti pre-eklampsia, diabetes gestational, kelahiran premature (persalinan premature), bayi dengan beratbadan rendah, serta komplikasi plasenta yang dikenal dengan placenta previa (Irawan, 2009)b. Pre-ekslampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuriayang timbul karena kehamilan (Rachimbadi, 2006:282)

    c. Diabetes gestational adalah jenis diabetes mellitus yang berkembang hanya selamakehamilan dan biasanya menghilang pada saat persalinan (Harlinda, 2012)d. Kelahiran premature (persalinan premature) adalah persalinan sebelum kehamilanmemasuki pecan ke-37 minggu atau ke-38 minggu (Marcelina, 2013)e. Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterussehingga menutupi sebagian jalan lahir (Wiknjosastro, 2002)

    2.3.2 Faktor pada JaninSelain resiko yang terjadi pada ibu dengan kehamilan di atas usia 30 tahun, dapat terjadi jugaresiko lebih tinggi pada janin atau bayi dengan kelahiran cacat.Dalam beberapa kasus, terlihat bahwa umur wanita terbukti berpengaruh besar terhadapsindrom down pada bayi yang dilahirkan. Kemungkinan wanita berumur diatas 30 tahun

    melahirkan bayi dengan sindrom down adalah 1:1000. Sedangkan jika usia ibu 35 tahun,kemungkinannya adalah 1:4000. Hal ini menunjukkan angka kemungkinan sindrom down makintinggi sesuai usia ibu saat melahirkan (Elsa, 2003)Sedangkan resiko pada janin yang harus diwaspdai adalah meningkatnya risiko kelainan downsyndrome pada janin, yaitu anak lahir mengalami kecacatan mental dan fisik.Down syndrome merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi padamanusia. Diperkirakan 20% anak dengan down syndrome dilahirkan oleh ibu yang berusia diatas 30 tahun. Kelainan ini merupakan cacat bawaan yang disebabkan oleh kelebihankromosom x pada wanita (Irawan, 2009)2.3.2.1 Pengertian Sindrom DownSindrom Down atau Down syndrome adalah kecacatan bercirikan kehadiran bahan genetiksalinan tambahan pada kromosom 21 manusia, samada keseluruhan (trisomi 21) atau sebagian

    (disebabkan translokasi kromosom) (Wikipedia, 2002)Sindrom down adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anakyang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom (Cuncha, 2000)Manusia secara normal memiliki 46 kromosom, sejumlah 23 diturunkan oleh ayah dan 23 lainnyaditurunkan oleh ibu. Para individu yang mengalami sindrom down hampir selalu memiliki 47kromosom, bukan 46. Ketika terjadi pematangan telur, 2 kromosom pada pasangan kromosom21, yaitu kromosom terkecil gagal membelah diri. Jika telur bertemu dengan sperma, akanterdapat kromosom 21 yang istilahnya adalah trisomi 21. Bayi yang mengalami sindrom downjarang dilahirkan oeh ibu yang berusia dibawah 30 tahun, tetapi resiko akan bertambah setelahibu mencapai usia diatas 30 tahun (Aryanto, 2008)Bayi dengan Sindrom Down mempunyai unsur genetik tambahan di dalam sel mereka. Merekabiasanya mempunyai kromosom tambahan dalam setiap sel. Mereka juga mempunyai ciri-cirifisik tertentu, misalnya :a. Otot dan sendi yang longgar dan mungkin terlihat lembekb. Mempunyai satu garisan pada telapak tanganc. Mempunyai mata sipit, juga mulut dan telinga yang kecild. Bagian belakang kepala yang cepere. Badan yang lebih kecil dan ringan waktu lahir dibandingkan dengan bayi normal.f. Bentuk badan yang pendek dan gempalDan biasanya bayi yang mempunyai sindrom down juga mempunyai resiko yang tinggimendapatkan leukemia dan masalah lain yang berkaitan dengan darah (Wikipedia, 2002)Istilah leukemia menggambarkan suatu bentuk kangker yang timbul pada organ pembentukandarah pada tubuh (limpa,system limfatik, sumsum tulang) organ ini dibedakan sesuai dengansystem leukositik yang terlibat (Akhiarif, 2011)2.3.2.2 Penyebab Sindrom Down

    Sindrom down terjadi karena kelainan susunan kromosom ke-21, dari 23 kromosom manusia.Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga jumlahnya menjadi

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    6/11

    46. Pada penderita sindrom down, kromosom nomor 21 tersebut berjumlah tiga (trisomi),sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan tersebut mengakibatkankegoncangan pada system metabolism sel, yang akhirnya memunculkan sindrom down(Aryanto, 2008)Hingga saat ini, diketahui adanya hubungan antara usia sang ibu ketika mengandung dengankondisi bayi, yaitu semakin tua usia ibu, semakin tinggi pula resiko melahirkan anak dengan

    sindrom down. Sindrom down juga disebabkan oleh kurangnya zat-zat tertentu yang menunjangperkembangan sel syaraf pada saat bayi masih didalam kandungan, seperti kurangnya zatiodium (Aryanto, 2008)

    2.3.2.3 Gejala Sindrom DownMenurut Judarwanto (2012) Gejala yang muncul akibat sindrom down dapat bervariasi mulaidari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas.Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yangmenonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagiananteroposterior kepala mendatar.Sifat pada kepala, muka dan leher : Mereka mempunyai paras muka yang hampir sama sepertimuka orang Mongol. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar. Pangkal

    hidungnya kemek. Jarak diantara 2 mata jauh dan berlebihan kulit di sudut dalam.Ukuran mulut adalah kecil dan ukuran lidah yang besar menyebabkan lidah selalu terjulur. Mulutyang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Pertumbuhan gigi lambat dantidak teratur. Paras telinga adalah lebih rendah. Kepala biasanya lebih kecil dan agak lebar daribahagian depan ke belakang. Lehernya agak pendek.Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds)(80%), white Brushfield spots di sekililing lingkaran di sekitar iris mata (60%), medial epicanthalfolds, keratoconus, strabismus, katarak (2%), dan retinal detachment. Gangguan penglihatankarena adanya perubahan pada lensa dan kornea.Manifestasi mulut : gangguan engunyah menelan dan bicara. scrotal tongue, rahang atas kecil(hypoplasia maxilla), keterlambatan pertumbuha gigi, hypodontia, juvenile periodontitis, dankadang timbul bibir sumbing.

    Hypogenitalism (penis, scrotum, dan testes kecil), hypospadia, cryptorchism, dan keterlambatanperkembangan pubertas.Manifestasi kulit : kulit lembut, kering dan tipis, Xerosis (70%), atopic dermatitis (50%),palmoplantar hyperkeratosis (40-75%), dan seborrheic dermatitis (31%), Premature wrinkling ofthe skin, cutis marmorata, and acrocyanosis, Bacteria infections, fungal infections (tinea), andectoparasitism (scabies), Elastosis perforans serpiginosa, Syringomas, Alopecia areata (6-8.9%),Vitiligo, Angular cheilitis.Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinyaserta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. Sementara itulapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics).Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistimorgan yang lain. Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa congenital heart disease. Kelainanini yang biasanya berakibat fatal karena bayi dapat meninggal dengan cepat. Masalah jantungyang paling kerap berlaku ialah jantung berlubang seperti Ventricular Septal Defect (VSD) yaitujantung berlubang diantara bilik jantung kiri dan kanan atau Atrial Septal Defect (ASD) yaitujantung berlubang diantara atria kiri dan kanan. Masalah lain adalah termasuk salur ateriosisyang berkekalan (Patent Ductus Ateriosis / PDA). Bagi kanak-kanak down syndrom bolehmengalami masalah jantung berlubang jenis kebiruan (cynotic spell) dan susah bernafas.Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esofagus (esophagealatresia) atau duodenum (duodenal atresia). Saluran esofagus yang tidak terbuka (atresia)ataupun tiada saluran sama sekali di bahagian tertentu esofagus. Biasanya ia dapat dekesansemasa berumur 1 2 hari dimana bayi mengalami masalah menelan air liurnya. Saluran ususkecil duodenum yang tidak terbuka penyempitan yang dinamakan Hirshprung Disease.Keadaan ini disebabkan sistem saraf yang tidak normal di bagian rektum. Biasanya bayi akanmengalami masalah pada hari kedua dan seterusnya selepas kelahiran di mana perut

    membuncit dan susah untuk buang air besar.Saluran usus rectum atau bagian usus yang paling akhir (dubur) yang tidak terbuka langsung

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    7/11

    atau penyempitan yang dinamakan Hirshprung Disease. Keadaan ini disebabkan sistem sarafyang tidak normal di bagian rektum. Biasanya bayi akan mengalami masalah pada hari keduadan seterusnya selepas kelahiran di mana perut membuncit dan susah untuk buang air besarapabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikutimuntah-muntah.Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis

    bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yangpernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 30 tahunkeatas, harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risikomelahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi.Sifat pada tangan dan lengan : Sifat-sifat yang jelas pada tangan adalah mereka mempunyai jari-jari yang pendek dan jari kelingking membengkok ke dalam. Tapak tangan mereka biasanyahanya terdapat satu garisan urat dinamakan simian crease.Tampilan kaki : Kaki agak pendek dan jarak di antara ibu jari kaki dan jari kaki kedua agak jauhterpisah dan tapak kaki.Tampilan klinis otot : mempunyai otot yang lemah menyebabkan mereka menjadi lembik danmenghadapi masalah lewat dalam perkembangan motor kasar. Masalah-masalah yang berkaitanKanak-kanak down syndrom mungkin mengalami masalah kelainan organ-organ dalam terutama

    sekali jantung dan usus.Down syndrom mungkin mengalami masalah Hipotiroidism yaitu kurang hormon tairoid. Masalahini berlaku di kalangan 10 % kanak-kanak down syndrom. Down syndrom mempunyaiketidakstabilan di tulang-tulang kecil di bagian leher yang menyebabkan berlakunya penyakitlumpuh (atlantoaxial instability) dimana ini berlaku di kalangan 10 % kanak-kanak downsyndrom. Sebagian kecil mereka mempunyai risiko untuk mengalami kanker sel darah putih yaituleukimia.Pada otak penderita sindrom Down, ditemukan peningkatan rasio APP (amyloid precursorprotein) seperti pada penderita Alzheimer.Masalah Perkembangan Belajar Down syndrom secara keseluruhannya mengalamiketerbelakangan perkembangan dan kelemahan akal. Pada peringkat awal pembesaran merekamengalami masalah lambat dalam semua aspek perkembangan yaitu lambat untuk berjalan,

    perkembangan motor halus dan bercakap. Perkembangan sosial mereka agak menggalakkanmenjadikan mereka digemari oleh ahli keluarga. Mereka juga mempunyai sifat periang.Perkembangan motor kasar mereka lambat disebabkan otot-otot yang lembek tetapi merekaakhirnya berjaya melakukan hampir semua pergerakan kasar.Gangguan tiroid : Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa. Usia30 tahun menderita demensia (hilang ingatan, penurunan kecerdasan danperubahankepribadian).Penderita Sindrom down sering mengalami gangguan pada beberapa organ tubuh sepertihidung, kulit dan saluran cerna yang berkaitan dengan alergi. Penanganan alergi pada penderitaSindrom down dapat mengoptimakan gangguan yang sudah ada.2.3.2.4 Deteksi Dini Sindrom DownSelama 20 tahun terakhir, teknologi baru telah meningkatkan metode deteksi kelainan janin,termasuk sindrom Down. Dalam deteksi sindrom Down dapart dilakukan deteksi dini sejak dalam

    kehamilan. Dapat dilakukan tes skrening dan tes diagnostik. Dalam tes diagnostik, hasil positifberarti kemungkinan besar pasien menderita penyakit atau kondisi yang memprihatinkan.Skrining, tujuannya adalah untuk memperkirakan risiko pasien yang memiliki penyakit ataukondisi. Tes diagnostik cenderung lebih mahal dan memerlukan prosedur yang rumit.Tes skrining cepat dan mudah dilakukan. Namun, tes skrining memiliki lebih banyak peluanguntuk salah: ada false-positif (test menyatakan kondisi pasien ketika pasien benar-benar tidak)dan false-negatif (pasien memiliki kondisi tapi tes menyatakan dia / dia tidak) (Judarwanto,2012)2.3.2.5. Pencegahan Sindrom DownMenurut Judarwanto (2012) Konseling Genetik maupun amniosentesis pada kehamilan yangdicurigai akan sangat membantu mengurangi angka kejadian Sindrom Down. Dengan BiologiMolekuler, misalnya dengan gene targeting atau yang dikenal juga sebagai homologous

    recombination sebuah gen dapat dinonaktifkan.Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    8/11

    bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yangpernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahunharus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risikomelahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi. Sindrom down tidak bisa dicegah, karenaDS merupakan kelainan yang disebabkan oleh kelainan jumlah kromosom. Jumlsh kromosm 21yang harusnya cuma 2 menjadi 3. Penyebabnya masih tidak diketahui pasti, yang dapat

    disimpulkan sampai saat ini adalah makin tua usia ibu makin tinggi risiko untuk terjadinyaDS.Diagnosis dalam kandungan bisa dilakukan, diagnosis pasti dengan analisis kromosomdengan cara pengambilan CVS (mengambil sedikit bagian janin pada plasenta) pada kehamilan10-12 minggu) atau amniosentesis (pengambilan air ketuban) pada kehamilan 14-16 minggu.

    BAB IIIKERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPRASIONAL

    3.1 Kerangka KonsepKonsep merupakan cikal bakal pemikiran yang dibangun didasarkan pada sebuah pemikiran (Badriah, 2006 : 55 ).

    Variabel Terikat Variabel Bebas

    Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

    3.2 Definisi OprasionalDefinisi oprasional adalah suatu definisi mengenai variable yang dirimuskan berdasarkankarakteristik-karakteristik variable tersebut yang dapat diamati dan benar-benar dilakukan olehpenelitisesuai dengan variable yang terlibat dalam penelitian (Badriah, 2006:97)Definisi Oprasional variable penelitian ini adalah :

    Tabel 3.2 Definisi Oprasional PenelitianNo Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur1 Variabel Bebas

    Faktor resiko pada ibu dan janin Adalah faktor resiko atau bahaya pada ibu dan janin padakehamilan diatas usia 30 tahun Observasi Observasi a. Faktor resiko pada ibub. Faktor resiko pada janin Ordinal2 Variabel Terikat

    Faktor-faktor resiko kehamilan pada usia diatas 30 tahun adalah keadaan yang dapatmengganggu optimalisasi ibu maupun janin selama masa kehamilan Observasi Observasi

    a. Faktor resiko pada ibub. Faktor resiko pada janin Ordinal

    3.3 HipotesisHipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis juga merupakan keterangan sementara dan hubungan fenomena-fenomena yang kompleks (Badriah, 2012).Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis menentukan hipotesis sebagai berikut:H0 : Terdapat Resiko tinggi pada ibu hamil dengan usia diatas 30 tahun pada primigravida diDesa Kalimukti Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon tahun 2013Ha : Terdapat Resiko pada Janin atau Bayi pada ibu hamil diatas usia 30 tahun padaprimigravida di Desa Kalimukti Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon tahun 2013

    BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    9/11

    4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian4.1.1 Jenis PenelitianDalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian denganpendekatan kuantitatif menekankan analisis pada data-data numerikal yang diolah denganmetode statistik. (Badriah, 2012: 19).4.1.2 Rancangan penelitian

    Rancangan penelitian manggunakan rancangan penelitian deskriptif pada dasarnya bertujuanuntuk memberikan deskripsi dengan maksud menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. (Badriah, 2012 : 133 ).

    4.2 Populasi dan Teknik Sampling4.2.1 PopulasiMenurut Notoatmodjo (2002 : 79) populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yangditeliti. Dan menurut Badriah (2008 : 80) populasi adalah sebagai kelompok subjek yang hendakdikenal generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah sampai 7 hari (1minggu) di Desa Kalimukti.

    4.2.2 Sampel

    Menurut Notoatmodjo (2005 : 79) sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objekyang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini. Menurut Badriah (2008 : 81) sampeladalah sebagian dari populasi karena ia merupakan bagian dari populasi tentulah ia memiliki ciri-ciri yang dimiliki populasi. Sedangkan menurut Sugiyono (2002 : 56) Sampel penelitian adalahsebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental sampling. Menurut Notoatmodjo(2005:89). Accidental sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambilkasus atau responden yang kebetulan ada /tersedia, jumlah minimal 35 responden denganwaktu penyebaran kuesioner selama 2 minggu.Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling karena mengingat waktu yangditentukan untuk meneliti tidak terlalu lama.

    4.3 Variabel Penelitian4.3.1 Variabel BebasMenurut Badriah (2008 : 74) variable bebas adalah suatu variabel yang variasinyamempengaruhi variabel lain. Dari variabel penelitian ini yang dijadikan sebagai variabel bebasadalah Faktor Resko pada Ibu dan Janin.4.3.2 Variabel TerikatMenurut Badriah (2008 : 74) variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untukmengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Yang dijadikan sebagain variabel terikatadalah Faktor-faktor Resiko Kehamilan Di Atas Usia Kehamilan 30 Tahun.4.4 Instrumen PenelitianMenurut Notoatmodjo (2002 : 48) instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untukpengumpulan data. Menurut Badriah (2008 : 90) instrumen adalah alat pengumpulan data yang

    telah baku atau alat pengumpul data yang dimiliki standar validitas dan reliabilitas. Padapenelitian ini instrumen penelitian yang digunakan untuk mengambil data adalah kuesioner.Setelah diperoleh hasil dengan cara perhitungan seperti diuraikan di atas, kemudian nilaitersebut dimasukan kedalam nilai kriteria standar absolute sebagai berikut :1. Kategori baik :Jika pertanyaan dijawab benar oleh responden lebih dari 76 100%.2. Kategori cukup :Jika pertanyaan dijawab benar oleh responden antara 60- 75%.3. kategori kurang :Jika pertanyaan dijawab benar oleh responden kurang dari 60%.

    4.5 Teknik Pengumpulan Data4.5.1 Sifat DataBadriah (2008 : 101) menjelaskan bahwa data penelitian digolongkan sebagai sumber dataprimer dan data sekunder. Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh

    langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilandata langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data sekunder atau datatangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain tidak langsung diperoleh oleh peneliti

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    10/11

    dari subjek penelitiannya. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan pengumpulan dataprimer. Data primer diperoleh langsung dari responden menggunakan alat ukur kuesioner.

    4.5.2 Cara Pengumpulan DataPelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di Desa Kalimukti pada ibu yangberusia diatas 30 tahun dengan data sekunder. Peneliti menyebarkan kuesioner atau angketkepada responden dengan memberikan waktu kepada responden untuk mengisi langsung.

    4.6 Rancangan Analisis Data4.6.1 Teknik Pengambilan DataTeknik pengambilan data yaitu menggunakan kuesioner atau angket secara tertutup sehinggaresponden dapat memilih jawaban yang sesuai. Angket digunakan untuk mengetahui respon daripertanyaan dalam angket yang berkaitan dengan faktor resiko pada ibu dan faktor resiko padajanin yang terjadi. Menurut Budiarto (2001 : 29) tata cara pengolahan data dilakukan denganlangkah sebagai berikut :1. Editing (Memeriksa kuesioner yang masuk)

    Yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan, yang dilakukan dalam kegiatan memeriksaadalah menjumlah dan melakukan koreksi. Yang dimaksud menjumlah yaitu menghitung

    banyaknya daftar lembaran pertanyaan yang telah di isi untuk mengetahui apakah sesuaidengan jumlah yang telah ditentukan. Sedangkan yang dimaksud dengan melakukan koreksiyaitu proses membenarkan atau menyelesaikan hal-hal yang salah atau kurang jelas.2. Coding (Pemberian kode)

    Yaitu kode terhadap setiap jawaban yang diberikan, selanjutnya melakukan pengelompokandata sesuai variable yang diteliti.3. Tabulasi (Penyusunan Data)

    Merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengn mudah dapat dijumlah,disusun dan didata untuk disajikan dan di analisis.4. Entry Data

    Data yang telah selesai ditabulasi dimasukkan ke dalam software pengolah statistik untukdilakukan analisa data.

    4.6.2 Analisis dataData yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan penyeleksian data sesuaidengan kriteria yang ada. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisisunivariat.Menurut Badriah (2008:118) analisis univariat yaitu yang dilakukan terhadap tiap variabel darihasil penelitian. Pada umumnya hasil analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase daritiap variabel. Rumus yang digunakan adalah :p = x 100 %Keterangan :p = persentasef = Frekuensi

    n = Jumlah Responden(Budiarto, 2001 : 37).

    Menurut penjelasan dr.Prima Progestian, Sp.OG, selain risiko perdarahan ada beberapa risiko

    yang harus dihadapi wanita yang melahirkan terlalu sering.

    1. Risiko placenta previa dan plasenta akreta meningkat. Placenta previa adalah kelainan letak

    plasenta yang seharusnya di atas rahim malah di bawah, sehingga menutupi jalan lahir.

    2. Meningkatnya intervensi dalam persalinan seperti pemasangan infus atau induksi

    (rangsangan) agar tanda persalinan muncul. Induksi bisa dilakukan dengan pemberian obat-

    obatan atau memecahkan kantung ketuban.

    3. Usia ibu yang terlalu tua juga menyebabkan risiko kecacatan janin, komplikasi pada ibu

    (preeklampsia atau diabetes gestasional).

  • 7/27/2019 Faktor Resiko Kehamilan Diatas Usia 30

    11/11

    4. Risiko bayi dilahirkan prematur akibat jaringan parut dari kehamilan sebelumnya bisa

    menyebabkan masalah pada plasenta bayi.

    Menurut dr.Prima, meski sampai sekarang belum ada batasan pasti berapa banyak ibu boleh

    hamil dan dioperasi caesar, namun menurut riset diperoleh kurva bahwa melahirkan anak di atas

    tiga orang maka risiko komplikasi akan meningkat.