Faktor Resiko CA Mammae

4
Faktor Resiko Ca Mammae Faktor resiko Ca mammae, terdiri dari: (Murray,2002) 1. wanita 2. Usia (resiko Ca mammae meningkat pada wanita yang berusia > 50 tahun) 3. mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2; mutasi pada gen tumor p 53 4. Riwayat pribadi ca mammae/kelainan mammae pada mammae sebelahnya 5. riwayat keluarga, ibu atau saudara perempuan kandung (+) kanker 6. Ras ( wanita kulit putih kebih beresiko dari wanita kulit hitam) 7. Riwayat penyinaran/roentgen pada daerah dada pada wakut anak- anak atau remaja sebagai terapi untuk karsinoma yang lain 8. Hasil biopsi mammae - hyperplasia atipikal - penyakit proliperatif mammae tanpa sel atipikal atauhiperplasia biasa - perubahan fibrokistik tanpa perubahan proliferatif 9. Nullipara 10. Hamil pertama sesudah usia 30 tahun 11. Menarche dini (usia < 12 tahun) 12. Menopause pada usia lanjut (. 30 tahun sesudah menarche) 13. Penggunaan terapi hormone pengganti jika progesteron diresepkan. 14. Gaya hidup, diet tinggi lemak dan protein, rendah serat. Asupan kalori yang berlebihan terutama yang berasal dari lemak binatang dan kebiasaan makan makanan yang kurang serat meninggikan resiko terhadap berbagai keganasan seperti kanker mammae dan kanker colon, namun hal tersebut belum terbukti ( Syamsuhidayat,R & Wim de jong, 1997: 165) Studi terbaru menunjukkan hubungan yang lemah atau tidak menyeluruh antara diet tinggi lemak dan Kanker mamma (Smeltzer & Bare, 2002: 1590). Smeltzer menambahkan kontrasepsi oral, alcohol, pengangkatan ovarium pada usia lebih dari 40tahun sebagai faktor resiko kanker mammae

description

ca ammae

Transcript of Faktor Resiko CA Mammae

Page 1: Faktor Resiko CA Mammae

Faktor Resiko Ca Mammae

Faktor resiko Ca mammae, terdiri dari: (Murray,2002)1. wanita2. Usia (resiko Ca mammae meningkat pada wanita yang berusia > 50 tahun)3. mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2; mutasi pada gen tumor p 534. Riwayat pribadi ca mammae/kelainan mammae pada mammae sebelahnya5. riwayat keluarga, ibu atau saudara perempuan kandung (+) kanker6. Ras ( wanita kulit putih kebih beresiko dari wanita kulit hitam)7. Riwayat penyinaran/roentgen pada daerah dada pada wakut anak-anak atau remaja sebagai terapi untuk karsinoma yang lain8. Hasil biopsi mammae- hyperplasia atipikal- penyakit proliperatif mammae tanpa sel atipikal atauhiperplasia biasa- perubahan fibrokistik tanpa perubahan proliferatif9. Nullipara10. Hamil pertama sesudah usia 30 tahun11. Menarche dini (usia < 12 tahun)12. Menopause pada usia lanjut (. 30 tahun sesudah menarche)13. Penggunaan terapi hormone pengganti jika progesteron diresepkan.14. Gaya hidup, diet tinggi lemak dan protein, rendah serat.Asupan kalori yang berlebihan terutama yang berasal dari lemak binatang dan kebiasaan makan makanan yang kurang serat meninggikan resiko terhadap berbagai keganasan seperti kanker mammae dan kanker colon, namun hal tersebut belum terbukti ( Syamsuhidayat,R & Wim de jong, 1997: 165)Studi terbaru menunjukkan hubungan yang lemah atau tidak menyeluruh antara diet tinggi lemak dan Kanker mamma (Smeltzer & Bare, 2002: 1590). Smeltzer menambahkan kontrasepsi oral, alcohol, pengangkatan ovarium pada usia lebih dari 40tahun sebagai faktor resiko kanker mammae

Page 2: Faktor Resiko CA Mammae

faktor-faktor risiko kanker payudara1. Umur

Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar wanita penderita kanker payudara berusia 50 tahun ke atas. Jika Anda mengalami menopause terlambat (setelah umur 55), risiko Anda lebih besar lagi. Secara umum, risiko mencapai puncaknya pada usia lebih dari 60 tahun.

2. Riwayat kanker payudara

Jika Anda pernah memiliki kanker di salah satu payudara, Anda berisiko lebih tinggi bahwa payudara lainnya juga akan terkena.

3. Riwayat keluarga dengan kanker payudara

Jika ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan Anda memiliki kanker payudara (terutama sebelum usia 40), risiko Anda lebih tinggi. Risiko berlipat dua bila ada lebih dari satu anggota keluarga inti Anda yang terkena kanker payudara. Memiliki kerabat non-inti dengan kanker payudara (misalnya tante, nenek atau sepupu perempuan) juga meningkatkan risiko Anda.

4. Usia saat melahirkan anak pertama

Semakin tua Anda ketika memiliki anak pertama Anda, semakin besar risiko Anda terkena kanker payudara. Risiko juga meningkat jika Anda sudah berusia 30 tahun atau lebih dan belum pernah melahirkan anak.

5. Perubahan payudara

Perubahan payudara sering terjadi pada hampir semua wanita. Sebagian besar perubahan itu bukan kanker. Namun, beberapa perubahan mungkin adalah tanda-tanda kanker. Jika Anda memiliki perubahan jaringan payudara yang dikenal sebagai hiperplasia atipikal (sesuai hasil biopsi), Anda memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

6. Usia saat menstruasi pertamaJika Anda mulai menstruasi di usia dini (sebelum 12 tahun), Anda memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

7. Terapi radiasi di dada

Jika Anda harus menjalani terapi radiasi di dada (termasuk payudara Anda) sebelum usia 30 tahun, Anda memiliki kenaikan risiko. Semakin muda Anda ketika menerima pengobatan radiasi, semakin tinggi risiko Anda terkena kanker payudara di kemudian hari.

8. Kepadatan tisu payudara

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita usia 45 tahun atau lebih yang memiliki minimal 75 persen jaringan padat pada mammogram memiliki peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara. Para ilmuwan belum tahu mengapa demikian.

9. Penggunaan hormon estrogen dan progestin

Jika Anda mendapatkan terapi penggantian hormon estrogen saja atau estrogen plus progestin selama lima tahun atau lebih setelah menopause, Anda memiliki peningkatan risiko mengembangkan kanker

Page 3: Faktor Resiko CA Mammae

payudara. Selain risiko kanker payudara, estrogen plus progestin juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, demensia dan pembekuan darah.

10. Obesitas setelah menopause

Jika Anda mengalami obesitas setelah menopause, Anda berisiko 1,5 kali lebih besar untuk mengembangkan kanker payudara dibandingkan dengan wanita berberat badan normal.

11. Aktivitas fisik

Sebuah penelitian terbaru dari Women’s Health Initiative menemukan bahwa aktivitas fisik pada wanita menopause yang berjalan sekitar 30 menit per hari dikaitkan dengan penurunan 20 persen risiko kanker payudara. Namun, pengurangan risiko terbesar di antara wanita yang berberat badan normal. Dampak aktivitas fisik tidak ditemukan di kalangan wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, aktivitas fisik yang dikombinasi dengan diet dapat menurunkan berat badan sehingga pada akhirnya menurunkan juga risiko kanker payudara dan berbagai penyakit lain.

Selain kesebelas faktor di atas, merokok (pasif atau aktif) dan kebiasaan makan juga berdampak terhadap risiko mengembangkan kanker payudara.