Faktor Lingkungan Fisik
-
Upload
arief-bayu-purwanto -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of Faktor Lingkungan Fisik
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
1/11
Faktor Lingkungan Fisik
Faktor fisik lingkungan kerja merupakan faktor yang secara umum bisa
ditemui pada setiap bidang kegiatan industri yang menghasilkan barang maupun di
bidang jasa.
Faktor-faktor fisik tersebut antara lain :
1. Kebisingan
Bunyi didengar sebagai rangsangan-rangsangan pada telinga oleh getaran-
getaran melalui media elastis, dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak dikehendaki,
maka dinyatakan sebagai kebisingan. Terdapat 2 hal yang menentukan kwalitassuatu bunyi, yaitu frekuensi dan intensitas. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah
getaran perdetik atau disebut er!t "!#. $ntensitas atau arus energi persatuan luas
dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut dengan desibel " dB #. Telinga
manusia mampu mendengar frekuensi-frekuensi antara %& - 2'.''' !, sedangkan
sensitifitas terhadap frekuensi-frekuensi tersebut berbeda-beda.
a. Jenisi-jenis kebisingan yang sering ditemukan :
%# (ebisingan yang kontinyu "steady state# , misalnya : generator
2# (ebisingan terputus-putus " ) intermitent #, misalnya : lalu lintas, suara
kapal terbang di lapangan udara.
*# (ebisingan impulsif " ) impact or impulsi+e noise #, seperti pukulan tukul,
tembakan bedil atau meriam, ledakan.
b. Pengaruh Kebisingan
engaruh utama dari kebisingan pada kesehatan adalah kerusakan pada indera
pendengaran, yang menyebabkan ketulian progresif. ula-mula efek kebisingan
pada pendengaran adalah sementara dan pemulihan terjadi secara cepat
sesudah dihentikan kerja ditempat yang bising. Tetapi kerja terus menerus
ditempat bising berakibat kehilangan daya dengar yang menetap dan tidak pulih
kembali. Biasanya dimulai pada frekuensi sekitar ''' ! dan kemudian meluas
pada frekwesi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi-frekuensi yang
digunakan untuk percakapan. /i $ndonesia, 01B kebisingan adalah 3 dB "1#
yang terus menerus dinilai oleh anitia Teknik 0asional 01B.
(lasifikasi dampak negatif kebisingan :
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
2/11
%# 1uditory
"i# 1coustic trauma, menunjukkan kerusakan organik pada pendengaran,
merupakan kerusakan yang permanen, yang dapat disebabkan oleh tingkat
bunyi yang sangat tinggi "4mumnya di atas %' dB1#.
"ii# 0oise $nduced Temporary Threshold 5hift "0$TT5#. yaitu kehilangan
sensiti+itas pendengaran, tetapi sensiti+itas pendenagran ini dapat diperoleh
kembali
"iii# 0oise $nduced ermanent Threshold 5hift "0$T5#, yaitu kehilangan
sensi+itas pendengaran yang tidak dapat kembali "permanent# al inidapal
disebabkan oleh 1coustic trauma atau kebisingan yang kumulatif berlangsug
tererus menerus selama bertahun-tahun
2# 0on 1uditory
"i# 6angguan komunikasi
ada intensitas kebisingan yang tinggi seseorang harus berteriak keras
untuk bisa berkomunikasi.
"ii# 6angguan tidur
(ebisingan yang terputus-putus akan lebih memngganggu dari pada
kebisingan kontinyu.
"iii# 6angguan dalam melaksanakan pekerjaan
1kibat dari kebisingan yang tinggi tenaga kerja tidak bisa konsentrasi
secara penuh terhadap suatu pekerjaan
"i+# 6angguan fisiologis
eningkatnya kelenjar endokrin dalam tubuh sehingga memacu denyut
nadi bergerak cepat.
c. Gangguan Pendengaran pada usia lanjut
roses menua yang dialami seseorang dengan bertambahnya usia,
merupakan hal wajar yang dialami. 0amun demikian seringkali timbulnya
gangguan kesehatan yang dialami karena adanya perubahan pada organ tubuh
sering dianggap sebagai suatu kewajaran saja tanpa ada usaha untuk
memperbaikinya atau setidaknya mengurangi gangguan kesehatan yang timbul
tersebut.
enurunan fungsi dari organ tubuh yang terjadi pada proses menua
disebut juga sebagai proses degeneratif. 7rgan pendengaran juga tidak luput
dari perubahan yang terjadi pada proses degeneratif. 5eringkali timbulnya
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
3/11
gangguan pendengaran pada usia lanjut dianggap sebagai suatu hal yang wajar
saja dan membuat penderitanya tidak berobat atau mencari tahu penyebab
gangguan tersebut. 8enis ketullian yang dialami pada kelompok usia lanjut
umumnya dikarenakan adanya kerusakan pada saraf sehingga disebut juga
sebagai tuli saraf, namun juga dapat berupa tuli yang terjadi karena adanya
gangguan hantaran udara "tuli konduksi# atau campuran dari kedua jenis tuli
tersebut.
5elain mengenai saraf, proses degenerasi juga terjadi pada bagian
telinga yang lain antara lain berupa berkurangnya elastisitas dan bertambah
besarnya ukuran daun telinga, atrofi dan bertambah kakunya liang telinga,
penumpukan serumen "kotoran tellinga#, penebalan dan kekakuan gendang
telinga dan kekakuan sendi tulang-tulang pendengaran. 5elain itu kelenjar pada
telinga yang menghasilkan serumen "sejenis "cairan minyak# juga mengalami
degenerasi sehingga serumen tersebut menjadi kering dan menggumpal
"serumem prop# yang menyumbat liang telingga yang tampak sebagai kotoran
telingga yang sulit dihilangkan . 6angguan-gangguan pada telingga tersebut
akan menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pendengaran akibat
adanya perubahan hantaran udara atau yang disebut sebagai tuli konduktif.
Tuli saraf pada usia lanjut atau yang dalam dunia medis dikenal sebagai
presbikusis merupakan gangguan pendengaran yang paling sering dialami pada
usia lanjut dan biasanya terjadi pada usia lebih dari 60 tahun dan perjalan
penyakitnya lebih cepat pada laki-laki dibandingkan perempuan. Selain karena
prosses degeneratif pada organ pendengaran timbulnya gangguan ini didasari
oleh berbagai faktor (multifaktor) antara lain faktor-faktor herediter (keturunan),
kekakuan pembuluh darah, metabolisme, infeksi, bising, pola makan, gaya
hidup. roses degeneratif yang terjadi pada organ pendengaran mengakibatkan
berubahnya struktur dari rumah siput "koklea# dan saraf pendengaran "0.
1uditorius#. erubahan struktur tersebut antara lain berupa mengecilnya "atrofi#
dan degenerasi pada sel-sel rambut penunjang pada organ corti yang disertai
dengan perubahan pendarahan pada struktur tersebut. 5elain itu juga terjadi
pengurangan jumlah dan ukuran dari saraf. (elainan pada struktur tersebut
menyebabkan penderitanya berkurang pendengarannya terutama pada nada
frekuensi tinggi "frekuensi %''' ! atau lebih#.
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
4/11
6angguan pendengaran tersebut terjadi secara perlahan-lahan dan semakin
memburuk "progresif#, dan terjadi pada kedua telinga. 1wal terjadinya gangguan
pendengaran tersebut tidak diketahui secara pasti. 0amun jika kita menelusuri
lebih lanjut maka penderitanya akan mengeluhkan adanya kesulitan dalam
memahamii pembicaraan walaupun tetap dapat mendengar pembicaraan yang
didengarnya terutama bila diucapkan dengan cepat di tempat dengan latar
belakang yang yang riuh sehingga sering disebut sebagai coctail party
deafness. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga yang
disebabkan adanya faktor kelelahan saraf.
emasangan alat bantu dengar "hearing aid# diperlukan sebagai upaya
rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi pendengaran penderitanya. 4ntuk
mengasilkan hasil yang optimal maka diperlukan kerjasama dengan ahli terapi
wicara "speech therapist # untuk melakukan kombinasi terapi dengan latihan
membaca latihan membaca ujaran "speech reading # dan latihan mendengar
"auditory reading #. 0amun yang terpenting adalah kepatuhan penderita dalam
menjalani terapi yang diberikan.
d. Pengendalian kebisingan :
5ecara tehnis " pengurangan kebisingan pada sumbernya # dilakukan dengan
cara :
%# embatas akustik " menempatkan peredam pada sumbernya #
2# Fondasi mesin harus baik, dijaga agar baut dan sambungan tidak ada yang
goyang.
*# emeliharaan peralatan
# 5ecara 1dministratif :
"i# engaturan jam kerja terpapar
"ii# 9otasi kerja
3# /engan penggunaan alat pelindung diri " 1/ #
"i# 5umbat telinga " ear plug #
"ii# Tutup telinga " ear muff #
/engan pendidikan dan penyuluhan "Trainning#.
0ilai 1mbang Batas kebisingan didasarkan pada waktu pemajanan
terhadap bising, sesuai (eputusan enteri Tenaga (erja 0omor : 3%en%;;;.
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
5/11
setiap kenaikan * dB1 intensitas bising maka akan turun waktu pemajanan <
nya "waktu paruh#
=aktu emajananperhari
Tingkat kebisingan"dB1#
jam
jam
2 jam
% jam
*' menit
%3 menit
3
;%
;
;>
%''
?atatan : Tidakboleh terpajan lebih %' dB1, walaupun sesaat
. !ekanan panas " iklim kerja
$klim kerja adalah suatu kondisi kerja yang merupakan perpaduan antara suhu
udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi. (ombinasi
keempat faktor tersebut dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh disebut
tekanan panas. 5uhu udara diukur dengan thermometer dan disebut suhu kering.
(elembaban udara diukur dengan menggunakaan hygrometer. 5edangkan suhu dan
kelembaban udara dapat diukur bersama-sama dengan menggunakan
psychrometer. 5uhu basah adalah suhu yang ditunjukkan oleh suatu thermometer
yang berbola basah "reser+oir dibungkus kain basah#. (ecepatan gerakan udara
yang besar dapat diukur dengan suatu anemometer, sedangkan kecepatan udara
yang rendah diukur dengan (ata Thermometer. 5uhu radiasi diukur dengan globe
Thermometer.
5uhu nikmat bagi orang-orang $ndonesia adalah sekitar 2 - 2&o
?. 5uhu dinginmengurangi efisiensi atau kurangnya koordinasi otot. 5uatu percobaan mengikat tali
dengan suhu %' o?, %3 o? menunjukkan perbaikan effisiensi sejalan dangan
kurangnya keluhan kedinginan. 5uhu panas terutama berakibat menurunnya
prestasi kerja fikir. enurunan sangat hebat sesudah *2 o?. 5uhu panas mengurangi
kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan waktu pengambilan keputusan,
mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordinasi syaraf perasa dan
motoris, dan memudahkan untuk dirangsang.a. Parameter !ekanan Panas
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
6/11
Terdapat beberapa cara untuk menetapkan besarnya tekanan panas, yaitu
antara lain :
%# 5uhu effektif, yaitu indeks sensoris dari tingkat panas yang dialami oleh
seorang tanpa baju dan kerja enteng dalam berbagai kombinasi suhu,
kelembaban dan kecepatan aliran udara.
2# $ndeks 5uhu Basah dan Bola "$5BB#, yaitu dengan rumus :
"i# $5BB ) ',> suhu basah @ ',2 suhu radiasi @ ',% suhu kering " bekerja di
luar ruangan dengan sinar matahari #
"ii# $5BB ) ',> suhu basah @ ',* suhu radiasi " untuk dalam ruangan
pekerjaan tanpa penyinaran matahari #
b. Gangguan yang disebabkan oleh !ekanan Panas
%# (ejang anas " eat ?ramps #
/apat terjadi sebagai kelainan sendiri atau bersama-sama kelelahan panas.
(ejang otot timbul secara mendadak, terjadi setempat atau menyeluruh,
terutama pada otot ekstremitas dan abdomen. enyebab utamanya adalah
defisiensi garam. (ejang otot yang berat dalam udara panas menyebabkan
keringat diproduksi banyak, bersama dengan keluarnya keringat, hilamg
sejumlah air dan garam.
6ejalanya adalah gelisah, kadang-kadang berteriak kesakitan, suhu tubuh dapat
normal atau sedikit meninggi.
2# (elelahan anas " eat Ahaustion #
(elelahan panas timbul akibat kolaps sirkulasi darah perifer karena dehidrasi
dan defisiensi garam. /alam usaha menurunkan panas, aliran darah ke perifer
bertambah, yang mengakibatkan pula produksi keringat bertambah.
enimbunan darah perifer menyebabkan darah yang dipompa dari jantung ke
organ-organ lain tidak cukup sehingga terjadi gangguan.
6ejalanya : kulit pucat, dingin, basah dan berkeringat banyak, merasa lemah,
sakit kepala, pusing, +ertigo, badan terasa panas, sesak nafas, palpitasi dan
lain-lain.
*# 5engatan anas " eat 5troke, eat yreia, 5un 5troke #
8arang terjadi di industri, namun bila terjadi sangat hebat, biasanya yang terkena
laki-laki yang pekerjaannya berat dan belum beraklimatisasi.
6ejala yang terpenting adalah suhu badan yang naik sedangkan kulit kering dan
panas.
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
7/11
0ilai 1mbang Batas $klim (erja $ndeks 5uhu Basah dan Bola "$5BB# yang
diperkenankan berdasarkan (epmen 0omor : 3% Tahun %;;;
$5BB " '?#
engaturan waktu kerja setiap hari Beban (erja
=aktu kerja =aktu $stirahat 9ingan 5edang Berat%'' C
>3 C
3'C
23 C
-
23 C
3' C
>3 C
*'.'
*'.&
*%.
*2.2
2&.>
2.'
2;.%
*%.%
23.'
23.;
2>.;
*'.'
?atatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori %'' D 2'' kilo kalorijam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori E2'' D 23' kilo kalorijam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori E*3' - 3'' kilo kalorijam
#. Pencahayaan
ada umumnya pekerjaan memerlukan upaya penglihatan.. encahayaan yang
kurang memadai dapat merupakan beban tambahan bagi tenaga kerja. /engan
demikian dapat menimbulkan gangguan performance "penampilan# kerja,
produkti+itas menurun serta pada akhirnya dapat memberikan pengaruh terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja.
a. Pengaruh Pencahayaan
encahayaan yang buruk akan menimbulkan kelelahan mata yang
menyebabkan:
%# $ritasi, mata berair dan kelopak mata berwarna merah "(onjuncti+itis#.
2# englihatan rangkap dan sakit kepala.
*# (etajaman penglihatan merosot, demikian pula kepekaan terhadap
perbedaan "contras sensitifity# dan kecepatan pandangan.
# (ekuatan menyesuaikan " accomodation # dan kon+ergensi menurun.
b. $umber-sumber Pencahayaan.
(epadatan pencahayaan ditentukan dari sumbernya, yang secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua jenis :
%# 5umber pencahayaan alam "sinar matahari#
2# 5umber pencahayaan buatan "lampu#
5istem penempatan lampupencahayaan dapat diatur sebagai :
F encahayaan umum : dimana pencahayaan tersebut dapat menerangiseluruh ruangan.
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
8/11
F encahayaan setempat "lokal# : dimana pencahayaan tersebut untuk
menerangi satu lokasi pekerja tersebut, misalnya pekerjaan reparasi jam
lebih memerlukan pencahayaan yang sifatnya lokal.
c. %eberapa &aktor yang harus diperhatikan dalam pengaturan pencahayaan
buatan:
%# embagian cahaya dalam lapangan penglihatan.
2# (esilauan.
*# 1rah cahaya.
# =arna cahaya.
3# anas akibat sumber cahaya.
d. Langkah-langkah Pengendalian.
/alam melakukan pengaturan pencahayaan yang memenuhi syarat perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
%# 5umber pencahayaan yang meliputi : intensitas atau kekuatan
pencahayaan,jenis sumber cahaya, pengaturan lokasi atau sumber cahaya,
efisiensi dan efektifitas sumber cahaya.
2# (eadaan lingkungan atau tempat kerja, yang harus diperhatikan : luas tempat
kerja, banyaknya jendela dan genting kaca, langit-langit dan dinding yang
berwarna gelap dan terang, bangunan yang tinggi disekitar tempat kerja.
'. Getaran
a. (e&inisi Getaran.
6etaran dapat diartikan sebagai gerakan dari suatu sistem bolak-balik,
gerakan tersebut dapat berupa gerakan yang harmonis sederhana dapat pula
sangat kompleks, sifatnya dapat periodik atau random, stady-state atau
intermitent "solid#.
5istemmedia : dapat berupa gas "udara#, cairan "liuid# dan padat "solid#.
1pabila media tersebut adalah udara dan getaran yang terjadi dalam frekuensi
2' - 2'.''' ! akan menimbulkan suara "bunyi#. 6erakan partikel-partikel dari
suatu sistem "gas, cair, padat# mempunyai karakteristik sebagai berikut :
%# empunyai amplitudo
2# empuyai frekuensi
*# empunyai kecepatan
# empunyai percepatan "akselerasi#
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
9/11
b. Pengaruh Getaran.
Tubuh manusia dilihat baik secara fisik maupun biologis merupakan suatu
sistem yang sangat kompleks, dan secara mekanik tubuh terdiri dari elemen-
elemen yang linier dan non linier yang berbeda-beda pada setiap orang.
Beberapa studi eksperimental menunjukkan bahwa terpaparnya pekerja
terhadap getaran dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada tubuh manusia
baik bersifat mekanik, biologik, fisik dan psikis.
/ampak getaran terhadap tubuh manusia sangat tergantung pada sifat
pemaparan, yaitu bagian tubuh yang kontak dengan sumber getaran. Bentuk
pemaparan dapat dibagi dalam 2 katagori sebagai berikut :
%# (atagori $ adalah pemaparan seluruh tubuh "=hole body +ibration#
terhadap getaran, pada saat pekerja sedang berdiri, atau getaran yang
dirasakan pada saat pekerja duduk mengemudikan traktornya.
2# (atagori $$ adalah pemaparan yang bersifat segmental "and and 1rm
+ibration# yaitu hanya bagian tubuh tertentu " misalny : lengan dan bahu #
yang mengalami kontak dengan sumber getaran. 5ebagai contoh pekerja
yang menggunakan Gchain sawH atau GjackhammerH. engkatagorian ini tidak
berarti bahwa bagian tubuh yang tidak kontak langsung dengan sumber
getaran tidak terpengaruh.
Beberapa studi penelitian yang digunakan menunjukkan bahwa ambang
toleransi tubuh terhadap getaran bagi seorang yang sedang duduk adalah pada
frekuensi * - % !. 5tudi ini juga memberikan indikasi bahwa resonansi tubuh
akan terjadi pada frekuensi * - & !, dan %' - % !.
/ampak resonansi pada bagian kepala dan bahu dirasakan pada frekuensi 2' -
*' ! sedangkan gangguan resonansi yang dirasakan pada bola mata terjadi
pada frekuensi &' - ;' ! dan efek pada rahang bawah dan tengkorak terjadi
pada frekuensi %'' - 2'' !.
engaruh akibat pemaparan tubuh terhadap getaran tidak saja dirasakan
secara mekanikal tersebut diatas, tapi dirasakan juga pengaruhnya secara
fisiologis walaupun dampaknya kompleks dan sulit diukur.
c. Pada umumnya getaran mekanis menyebabkan :
%# 6angguan kenyamanan kerja.
2# empercepat terjadinya kelelahan.
*# 6angguan kesehatan
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
10/11
d. Penilaian !erhadap Getaran
Berdasarkan (eputusan enteri Tenaga (erja 0omor : (A-3%A0%;;;
tentang 0ilai 1mbang Batas Faktor Fisika di tempat (erja, untuk 6etaran
adalah :
---------------------------------------------------------------------------------
Iama emaparan 1cceleration " mdtk2 #
---------------------------------------------------------------------------------
- jam
2 - 8am &
% - 2 8am
J % 8am %2
e. )lat (an *ara pengukuran Getaran.
1lat untuk mengukur intensitas getaran adalah +ibration meter. 5atuan
percepatan getaran adalah mdetik2 satuan kecepatan getaran adalah mdetik.
&. Pengendalian Getaran.
?ara-cara pengendalian getaran antara lain adalah sebagai berikut :
%# emilih peralatan kerja yang rendah intensitas getarannya. eralatan
tersebut adalah yang telah dilengkapi dengan damping didalamnya "internal
damping#. isalnya : Bor listrik yang dilengkapi dengan damping piston.
2# enambahmenyisipkan damping diantara tangan dan peralatan. isalnya
:
K emasang damping material diantara badan peralatan dan pegangan
peralatan .
K embalut pegangan peralatan karet.
K memakai sarung tangan karet busa pada waktu mengoperasikan
peralatan.
K emakai remote controle.
K engatur waktu kerja, sebagai berikut :
L 9otasi jenis pekerjaan
L engaturan jam kerja, sehingga sesuai dengan Threshold Iimit Malues.
!+G)$ ,(,,(+
/)!) K+L,)0 ()$) K2$20)!) () K2$2L)/)!) K2J)
!2!)G F)K!3 L,GK+G) F,$,K
-
8/16/2019 Faktor Lingkungan Fisik
11/11
(isusun oleh:
)rie& %ayu Pur4anto J'1516155
F)K+L!)$ K2$20)!) /)$7))K)!+,2$,!)$ /+0)//)(,7)0 $+)K)!)
518