FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA ......Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA ......Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHAMIKRO,KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM
MENGGUNAKAN INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada UMKM Kuliner di Kecamatan
Bajawa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur)
SKRIPSI
Oleh
NETI NOVIYANTI
NIM 105730522915
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA MIKRO,KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM MENGGUNAKAN
INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada UMKM Kuliner di Kecamatan BajawaKabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur)
NETI NOVIYANTI
105730522915
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memeperoleh gelarSarjana Ekonomi (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2020
ii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahhirabbil’alamin
Kupersembahkan dengan segenap cinta dan doa
Karya yang sederhana ini untuk :
kepada yang terkasih kedua orang tua Bapak (Jamaludin) dan Ibunda (Nur
Lena) tercinta yang tak pernah lelah membesarkanku. Terimakasih atas tetesan
keringat, yang selalu mendoakan dan menyemangati aku, tempat keluh kesahku.
Kakak-kakakku, (Nur Atika & Mirwan) yang selalu mendukungku.
Terimakasih atas doa dan dukungan kepadaku selama ini.
MOTTO
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau
menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau
harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah
apabila dibelanjakan. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (QS.Al-Insyirah;6-8)
Berubalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi
manusia yang berguna. (Albert Einstein)
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur bagi Allah SWTyang telah melimpahkan segala
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) Dalam Menggunakan Informasi Akuntansi (Studi Kasus
Pada UMKM Kuliner di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara
Timur)”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua bapak JAMALUDIN dan ibu NURLENA yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.
Dan saudara saudara tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerangan kehidupan di dunia dan di
akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
viii
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada :
1. Bapak Prof Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE, MM Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE, M.Si,AK,CA,CSP selaku ketua program studi
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.Ak.CA selaku pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga skripsi dapat diselesaikan.
5. Ibu Sitti Zulaeha, S.Pd., M.Si selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Muhammadiyah
Makassar.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya
dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
ix
Kepada mereka semua penulis tidak akan sanggup membalasnya dalam
bentuk apapun, hanya doa yang penulis panjatkan semoga Allah SWT
membalas jasa dan budi baik mereka atas penulis, penulis bersyukur atas
kenikmatan dan karuniannya yang telah Allah berikan kepadapenulis termasuk
menghindari orang-orang yang baik seperti mereka semua.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikan demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiya
Makassar.
Billahi fisabilil haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb
Makassar, 1 Januari 2020
NETI NOVIYANTI
x
ABSTRAK
NETI NOVIYANTI,2019 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Menggunakan Informasi Akuntansi (StudiKasus Pada UMKM Kuliner di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada NusaTenggara Timur), skripsi program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbbing I Bapak Dr.Ansyarif Khalid dan Pembimbing II Ibu Sitti Zulaeha.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pendidikanpemilik, skala usaha, umur perusahaan dan omzet usaha terhadap penggunaaninformasi akuntansi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yangdigunakan dalam penelitian ini berupa data primer. Responden adalah 61manajer/pemilik UMKM kuliner Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada yangterlibat dalam proses penggunaan informasi akuntansi. metode pengumpulansata dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan pemilik berpengaruhterhadap penggunaan infomasi akuntansi, umur perusahaan berpengaruhterhadap penggunaan informasi akuntansi, omzet usaha berpengaruh terhadappenggunaan informasi akuntansi. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwaskala usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Kata kunci : Latar belakang pendidikan pemilik, skala usaha, umur perusahaan,omzet usaha, penggunaan informasi akuntansi, UMKM.
xi
ABSTRACT
NETI NOVIYANTI, 2019 Factors Affecting Micro, Small and MediumEnterprises (MSMEs) in Using Accounting Information (Case Study on CalunaryMSMEs in Bajawa Regency Ngada Nusa Tenggara Timur). Thesis Faculty ofEconomics and Business Depertment of Accounting Muhammadiyah Universityof Makassar. Guided by Supervisor I Mr. Asyarif Khalid and Advisor II Mrs. SittiZulaeha.
This study aims to determine the educational background of the owner,business scale, company age, and business turnover on the use of accountinginformation. This type of research is quantitative research. The data used in thisstudy is the primary data. Respondents are 61 employees of Calunary at BajawaNgada Regency who are involved that accounting information statments. Methodof data affect collections used is questionnaire. Data anaysis method used in thisresearch is Multiple Linear Regression.
The results of this study indicate that analyze wether the educationalbackground of MSMEs owner affect significantly the use of accountinginformation. The results of this study indicate the firm age affect significantlysales influence the use of accounting information. The results of this study alsoshows that business scale has no significantly effect on use of accountinginformation.
Keyboard : education background of MSMEs owners, business scale, firm age,sales influence, use of accounting information.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK..................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI.................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 7
C. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................... 8
D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 10
A. LANDASAN TEORI........................................................................... 10
B. TINJAUAN UMUM TENTANG UMKM............................................... 19
C. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
UNTUK UMKM.................................................................................. 26
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI....................................... 28
E. PENELITIAN TERDAHULU............................................................... 29
F. KERANGKA PIKIR............................................................................ 38
G. HIPOTESIS......................................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 44
A. WAKTU DAN WILAYAH PENELITIAN .............................................. 44
B. JENIS PENELITIAN .......................................................................... 44
C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN........................................... 45
xiii
D. DATA DAN SUMBER DATA ............................................................. 45
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ...................................................... 45
F. VARIABEL PENELITIAN................................................................... 46
G. OPERASIONAL VARIABEL .............................................................. 46
H. METODE ANALISIS DATA .............................................................. 49
I. UJI HIPOTESIS ................................................................................ 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 54
A. HASIL PENELITIAN.......................................................................... 54
B. UJI STATISTIK DESKRIPTIF............................................................ 59
C. PENGUJIAN DAN HASIL ANALISIS DATA....................................... 60
D. PEMBAHASAN HASIL ANALISIS DATA........................................... 69
BAB V PENUTUP......................................................................................... 72
A. KESIMPULAN .................................................................................. 72
B. SARAN ............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 74
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU........................................................ 31
TABEL 4.1 RINGKASAN PENGIRIMAN DAN PENGEMBALIAN
KUEISIONER............................................................................. 57
TABEL 4.2 DEMOGRAFI RESPONDEN ...................................................... 58
TABEL 4.3 HASIL STATISTIK DESKRIPTIF ................................................ 59
TABEL 4.4 UJI VALIDITAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI....... 61
TABEL 4.5 UJI REALIBILTAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI .. 62
TABEL 4.6 UJI NORMALITAS...................................................................... 62
TABEL 4.7 UJI MULTOKOLONEARITAS..................................................... 63
TABEL 4.8 UJI HETEROSKEDASTISITAS .................................................. 64
TABEL 4.9 UJI F .......................................................................................... 65
TABEL 4.10 UJI KOEFISIEN DETERMINASI................................................. 65
TABEL 4.11 UJI REGRESI LINEAR BERGANDA .......................................... 66
xv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR KERANGKA PEMIKIRAN............................................................... 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 telah mengakibatkan jatuhnya
perekonomian nasional. Dampak lainnya adalah jumlah pengangguran dan
tingkat kemiskinan yang semakin meningkat. Di tengah keterpurukan akibat
krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi, UMKM dapat bertahan bahkan
dapat menjadi pemulih perekonomian. Sektor UMKM telah mampu
menunjukkan kinerja yang lebih kuat dalam menghadapi masa krisis. UMKM
merupakan potensi yang sangat strategis bagi perekonomian nasional. Hal
ini disebabkan oleh menyebarnya UMKM hingga ke pelosok pedesaan serta
jumlahnya yang begitu banyak (Salamah, 2010).
Sejarah telah menunjukkan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) di Indonesia masih eksis dan berkembang dengan krisis ekonomi
yang melanda sejak tahun 1997, bahkan menjadi penyelamat pemulihan
ekonomi bangsa karena kemampuan mereka untuk memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap Gross Domestic Produk (GDP) dan kesempatan
kerja (Murti, 2015).
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memainkan suatu peran
yang sangat vital dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Sebab
selain memberi kontribusi terhadap pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi nasional juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang
besar. Dengan mampu menampung jumlah tenaga kerja yang cukup banyak
jumlahnya baik di pedesaan maupun diperkotaan, maka permasalahan
2
ekonomi bangsa yang berupa jumlah pengangguran dapat berkurang
(Kusuma, 2014).
Pemerintah dalam upaya untuk mengurangi pengangguran berharap
pada peranan UMKM yang dianggap mampu dalam menangani masalah-
masalah tersebut. UMKM dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri
yang dapat mengurangi pengangguran dan akan berkaitan dengan
pengurangan jumlah kemiskinan serta pemerataan pendapatan (Kusuma,
2014).
UMKM dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi
nasional, meskipun rata-rata produktivitasnya relatif masih rendah. Struktur
UMKM yang khas, maka pembangunan UMKM melalui sentra/klaster
dianggap menjadi salah satu langkah strategis. Hal tersebut dapat dilakukan
melalui proses pengembangan sentra UMKM, disertai dengan memberikan
bantuan, baik dalam bentuk finansial ataupun non finansial. Mengingat peran
UMKM yang begitu besar dalam perekonomian nasional, maka upaya
peningkatan kinerja UMKM mutlak untuk dilakukan supaya terjaga stabilitas
perekonomian nasional, salah satunya melalui penerapan sistem informasi
akuntansi (Indralesmana, 2014).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2016 terdapat 55,2
juta UMKM di Indonesia. Seluruh usaha tersebut memberikan kontribusi
dalam Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 57,9 persen dan
kontribusi penyerapan tenaga kerja sebesar 97,2 persen. Selain itu, di
kawasan ASEAN, lebih dari 96 persen perusahaan di ASEAN adalah UMKM
dan kontribusi terhadap PDB sebesar 30 - 50 persen.
3
Informasi akuntansi sangat bermanfaat bagi UMKM, karena merupakan
alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi dapat digunakan untuk mengukur dan
mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan yang sangat
diperlukan oleh pihak manajemen dalam merumuskan berbagai keputusan
untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Selain itu informasi
akuntansi juga berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi,
misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang,
mengontrol biaya, mengukur dan meningkatkan produktivitas dan
memberikan dukungan terhadap proses produksi (Wahyudi, 2009).
Menurut Kusuma (2014), menyatakan bahwa UMKM telah memahami
informasi akuntansi, tetapi dalam hal penerapannya belum cukup terpenuhi.
Biasanya para pelaku UMKM dalam melakukan pencatatan akuntansi hanya
melihat beberapa uang yang masuk dan berapa uang yang keluar kemudian
disisihkan yang menghasilkan laba atau rugi, tanpa melihat pengeluaran
uang itu untuk usaha atau non usaha. Para pelaku seringkali mengatakan
usahanya berhasil jika dalam penerimaan lebih besar daripada jumlah yang
dikeluarkannya dalam satu periode, dan jika penerimaan tahun ini lebih
besar daripada penerimaan tahun kemarin.
Menurut Sitoresmi (2013), menyatakan bahwa salah satu sistem
informasi yang sangat dibutuhkan adalah sistem informasi akuntansi.
Keterbatasan UMKM dalam menggunakan dan menghasilkan informasi
akuntansi mengakibatkan kegagalan dalam pengembangan usaha.
Pemerintah telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan
informasi akuntansi pada UMKM. Hal ini tertuang dalam Undang-undang
4
UMKM No. 9 Tahun 1995 dan Undang-undang PerpajakanNo. 2 Tahun 2007
tentang Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi. Hanya saja
banyak pengusaha kecil dan menengah kurang menyadari akan pentingnya
hal ini.
Adapun beberapa variabel yang digunakan antara lain; Skala usaha,
Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola
usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan
besarnya pendapatan yang diperoleh perusahaan selama suatu periode
tertentu. Selain itu, tingkat produktivitas perusahaan sangat tergantung pada
jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan, semakin banyak jumlah tenaga kerja
yang dipekerjakan menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat produktivitas
perusahaan khususnya untuk perusahaan mikro, kecil dan menengah,
sehingga kebutuhan perusahaan akan informasi yang dibutuhkan juga akan
semakin meningkat (Wahyudi, 2009).
Skala usaha berhubungan positif terhadap tingkat penggunaan informasi
akuntansi. Hal ini dapat dipahami bahwa semakin besar perusahaan, maka
semakin kompleks kebutuhan perusahaan akan informasi yang dibutuhkan.
Tingkat informasi akuntansi yang disediakan tergantung pada skala usaha,
apabila skala usaha meningkat, maka proporsi perusahaan dalam
penyediaan informasi akuntansi juga meningkat (Wahyudi, 2009).
Umur perusahaan adalah lamanya perusahaan beroperasi. Semakin
lama perusahaan beroperasi, maka kebutuhan informasi semakin kompleks.
Hal ini disebabkan tuntutan dari perkembangan yang dialami oleh
perusahaan (Wahyudi, 2009). Umur perusahaan juga memiliki pengaruh
terhadap tingkat penggunaan informasi akuntansi. Perusahaan yang
5
memiliki usia kurang dari 10 tahun akanlebih banyak menyediakan informasi
akuntansi statutori, informasi akuntansi anggaran, dan informasi tambahan
yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.
Pendidikan pemilik juga memiliki peran penting dalam penyiapan dan
penggunaan informasi akuntansi, karena kemampuan dan keahlian pemilik
mempengaruhi pelaksanaan teknis akuntansi dalam usaha tersebut. Tingkat
pendidikan yang rendah diduga dianggap sebagai salah satu penyebab
kelemahan dalam kapasitas pemilik UMKM dan penggunaan informasi
akuntansi. Faktor lain adalah bahwa kesadaran UMKM kuliner tentang
pentingnya keberadaan informasi akuntansi masih rendah. Sebagian besar
UMKM kuliner berpendapat bahwa akuntansi adalah sesuatu yang sulit dan
itu menjadi beban.
Hasil dari penelitian Julia (2016) menyatakan bahwa semakin tinggi
omzet usaha yang didapatkan perusahaan, akan menyebabkan peningkatan
penerapan informasi akuntansi dalam perusahaan. Berdasarakan teori yang
ada dan penelitian terdahulu yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sementara yaitu omzet usaha mempengaruhi penerapan informasi akuntansi
yang ada dalam usaha mikro,kecil dan menengah.
Handayani (2011) mengungkapkan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha mikro, kecil dan
menengah di Indonesia, menyatakan bahwa variabel signifikan yang
berpengaruh adalah masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, umur
perusahaan dan pelatihan akuntansi yang diikuti pemilik.
Wahyudi (2009) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada
6
perusahaan mikro, kecil dan menengah di Indonesia, menyatakan bahwa
variabel yang signifikan berpengaruh antara lain pendidikan pemilik atau
manajer, skala usaha, masa memimpin perusahaan, umur perusahaan.
Dalam penelitian ini peneliti memilih UMKM Kuliner di Kecamtan Bajawa
Kabupaten Ngada, karena salah satu pendapatan Kabupaten Ngada adalah
berasal dari UMKM Kuliner. UMKM Kuliner di Kecamatan tersebut masih
tergolong usaha yang sedang berkembang pesat, tetapi UMKM Kuliner di
Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada masih jarang menggunakan informasi
akuntansi, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti di tempat tersebut.
Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang nyata pada perusahaan tersebut.
Penelitian ini merujuk pada penelitian Murti, Sumarni, dan Juwita (2015)
yang relatif mendorong penelitian tentang penggunaan informasi akuntansi
pada UKM. Peneliti ini menggunakan variabel skala usaha, umur
perusahaan, pendidikan pemilik dan omzet usaha, berbeda dengan
penelitian Murti, Sumarni, dan Juwita (2015) yang hanya menggunakan
variabel skala usaha, umur perusahaan, dan pendidikan manjer/pemilik
perusahaan.
Untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian Murti, Sumarni, dan
Juwita (2015) maka, peneliti menambahkan variabel independen yaitu omzet
usaha. Hal ini dikarenakan, dalam penelitian Julia (2016) menyatakan
bahwaomzet usaha berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah obyek
dalam penelitian ini merupakan UMKM yang mempunyai bidang usaha yang
7
sama yaitu UMKM Kuliner sedangkan penelitian terdahulu obyek dalam
penelitian yang berbeda. Adanya karakteristik yang sama terhadap obyek
penelitian akan memperkecil munculnya variabel-variabel lain yang
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Sementara penelitian yang dilakukan oleh Julia (2016), Sitoresmi (2013)
dan Murti, Sumarni, dan Juwita (2015) mengambil obyek penelitian yang
bervariatif. Kondisi ini menyebabkan beragamnya karakteristik UMKM yang
diteliti, sehingga mungkin adanya variabel lain yang mempengaruhi
penggunaan informasi akuntansi dan variabel tersebut antara satu UMKM
dengan UMKM yang lain berbeda.
Berdasarkan uraian diatas, maka menarik untuk dilakukan penelitian
mengenai bagaimana penggunaan informasi akuntansi di UMKM, apakah
skala usaha, umur perusahaan, pendidikan pemilik dan omzet usaha dapat
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi oleh UMKM. Maka, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam
Menggunakan Informasi Akuntansi”. (Studi Kasus pada Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) Kuliner di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada
NTT)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah pendidikan pemilik berpengaruh terhadappenggunaan informasi
akuntansi pada UMKM kuliner di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada
Nusa Tenggara Timur?
8
2. Apakah skala usaha berpengaruh terhadappenggunaan informasi
akuntansi pada UMKM kuliner Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada
Nusa Tenggara Timur ?
3. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada UMKM kuliner Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada
Nusa Tenggara Timur ?
4. Apakah omzet usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada UMKM kuliner Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada
Nusa Tenggara Timur ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh pendidikan pemilik terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada UMKM kuliner Kecamatan Bajawa Kabupaten
Ngada Nusa Tenggara Timur.
2. Untukmenganalisis pengaruh skala usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada UMKM kuliner Kecamatan Bajawa Kabupaten
Ngada Nusa Tenggara Timur.
3. Untuk menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada UMKM kuliner Kecamatan Bajawa Kabupaten
Ngada Nusa Tenggara Timur ?
4. Untuk menganalisi pengaruh omzet usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada UMKM kuliner Kecamatan Bajawa Kabupaten
Ngada Nusa Tenggara Timur ?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang informasi
akuntansi yang sering digunakan oleh UMKM.
9
2. Bagi Akademisi
Sebagai bahan kajian dan pengujian terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada UMKM dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Bagi Praktisi
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan
kebijakan dan keputusan terkait penggunaan informasi akuntansi dan
sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang ingin mendirikan
UMKM.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Informasi
Menurut George dan William informasi merupakan data yang diolah
sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Dalam bisnis,
informasi itu mempunyai pengertian yang lebih penting yaitu sebgai dasar
pengambilan keputusan. Informasi usaha membantu dalam memilih jalan
keluar sekarang atau masa datang untuk mencapai tujuan perusahan. Oleh
karena itu pemprosesan data dibutuhkan untuk memberikan perubahan
terhadap data yang ada untuk menghasilkan informasi yang berguna.
Pemprosesan data untuk menghasilkan informasi membutuhkan tiga
operasi, yaitu data input, data tranformation dan information output. Pada
bagian output ini, membutukan aktivitas sebelum data tersebut
ditransformasikan yaitu : recording, coding, stroring dan selecting. Data yang
telah diseleksi kemudian akan ditransformasikan dengan aktivitas pertama
dan seterusnya adalah calculating, summarizing, classifying. Setelah
aktivitas klasifikasi dilakukan maka informasi dapat dihasilkan, apakah akan
ditampilkan, diproduksi kembali atau dikomunikasikan jarak jauh George dan
William (2010) dalam Wulandari (2016).
Perusahaan membutuhkan informasi yang akurat, cepat dan tepat
dalam menjalankan segala kegiatan didalamnya, baik dalam pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen maupun kegiatan yang bersifat
operasional. Bahkan informasi yang cepat dan akurat juga dibutuhkan oleh
11
pihak luar manajemen seperti investor untuk pengambilan keputusan. Yang
menjadi sumber dari informasi adalah data, didalam menguraikan informasi
harus dikaitkan dengan pengertian data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-
kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia
usaha, kejadian-kejadian yeng sering terjadi adalah perubuhaan suatu nilai
yang disebut transaksi.
Pengertian informasi menurut para ahli :
Menurut Bodnar (2010);
“Informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat
mendukung ketepatan pengambilan keputusan”.
Menurut Suryantara (2014);
“Informasi adalah data yang diolah dan berguna bagi sipemakai”.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah
diolah atau diorganisasi sehingga bermanfaat bagi penerimanya untuk
pengambilan keputusan.
b. Akuntansi
a) Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi menurut Manurung (2011 : 1) didefinisikan
beberapa pakar, ilmu akuntansi (accounting) sebagai “proses
mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan mengkomunikasikan atau
melaporkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan”. Transaksi yang dimaksud disini adalah
kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dan mempengaruhi posisi
keuangan perusahaan. Dengan kata lain, akuntansi atau pekerjaan
12
akuntansi adalah proses mencatat semua kejadian yang bersifat keuangan
(disebut transaksi) dan melaporkannya dalam bentuk yang lazim disebut
laporan keuangan untuk dikomunikasikan kepada para pengguna.
Pengertian Akuntansi menurut Rudianto (2009 : 4) adalah sebuah
sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak –
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu
perusahaan. Sedangkan pengertian akuntansi menurut Jusup (2003: 4)
dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa
akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya. Dari sudut pemakainya
akuntansi didefiniskan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
b) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi menurut Tunggal bahwa akuntansi seringkali
dinyatakan sebagai Bahasa perusahaan (language of business) yang
berguna untuk memberikan informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilankeputusan. Informasi ini merupakan data yang
disajikan/diperoleh perusahaan yang bersifat keuangan dan dinyatakan
dalam istilah – istilah moneter.
Setiap perusahaan memerlukan dua macam informasi tentang
perusahaannya, antara lain perlu mengetahui:
a. Berapa nilai perusahaannya; dan
b. Berapa laba atau ruginya.
Kedua informasi itu berguna untuk :
a. Mengetahui besar modal yang tertanam dalam perusahaan;
13
b. Mengetahui maju mundurnya perusahaan;
c. Dasar perhitungan pajak;
d. Menjelaskan keadaan perusahaan sewaktu-waktu memerlukan kredit
dari bank atau pihak lain ;
e. Dasar untuk menentukan kebijakan yang akan ditumpuk;
f. Menarik para peminat saham, jika perusahaannya berbentuk
perseroan terbatas.
c) Akuntansi sebagai suatu proses
Sistem akuntansi semakin berkembang menjadi suatu yang penting, hal
ini karena adanya penerapan konstitusi dengan ke-13 pasal yang
memberikan wewenang kepada negara untuk memungut pajak
pendapatan. Sebuah persoalan yang cukup serius muncul sehingga
keperluanakuntansi semakain meningkat. Karena aktivitas perusahaan
selalu berubah, maka prosedur diusun tanpa adanya perdebatan dan
diskusi secara luas. Sehingga pada saat itu akuntansi dikatakan sebagai
suatu proses karena para akuntan menyusun dan menggembangkan
metode guna memenuhi kebutuhan masing-masing perusahaan dengan
memberikan dan menghasilkan prosedur yang berbeda antar perusahaan
walaupun mempunyai aktivitas sama.
d) Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
mengolah data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
para pengambil keputusan.Akuntansi adalah “bahasa bisnis” karena
dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis
dikomunikasikan.Perusahaan mendistribusikan laporan akuntansi yang
14
meringkas kinerja keuangan perusahaan kepada pemilik, kreditur,
pemerintaha, dan calon investor. Semakin baik anda menguasai bahasa
bisnis, akan semakin baik pula anda mengelola perusahaan.
c. Informasi Akuntansi
Belkaoui mendefinisikan informasi akuntansi informasi kuantitatif tentang
entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan.
Penggunaan informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis,
pengawasan manajemen dan pengawasan operasional.
Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama
digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan
implementasi keputusan-keputusan perusahaan. Agar data keuangan dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal
perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang
sesuai. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu informasi
operasi, informasi akuntansi manajemen, dan informasi akuntansi keuangan.
d. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (accounting information system) adalah
suatu system yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah
data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini
meliputi orang, prosedur, dan intsruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur
teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan
(Romney, 2015: 10).
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah system yang memproses
data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
15
merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan. Untuk dapat
menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan,
system informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut
(Krismiaji, 2015 : 5)
1. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam
system
2. Memproses data transaksi
3. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang
4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan,
atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang
tersimpan dikomputer
5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yanag
dihasilkan akurat dan dapat dipercaya
Menurut Widjajanto menjelaskan bahwa Sistem informasi akuntansi
adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk computer
dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan
laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen.
e. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan dasar yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan
kemampuan yang dikembangkan (UU No.20 Tahun 2003 Bab 1, Pasal 1,
Ayat 8).
16
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Latar belakang
pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus. Pengertian latar belakang
adalah latar belakang pendidikan formal.
Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 menjelaskan, pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Sariningtyas (2011) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses
pengalaman pribadi, baik lahiriah maupun batiniah. Keberhasilan seorang
manajer tergantung pada pendidikan dan kemampuan belajarnya dalam
lingkungan usaha, seorang manajer dituntut untuk menguasai aneka
keterampilan teknis dan kemampuan yang tinggi untuk belajar dan
beradaptasi dengan lingkungannya.Pendidikan pemilik dapat diukur
berdasarkan pendidikan formal. Pendidikan formal meliputi : SD, SMP, SMA,
Diploma, dan S1.
Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata –
rata pendidikan dari pemilik perusahaan usaha mikro, kecil dan menengah
yang berada di wilayah Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Tingkat
17
pendidikan tersebut dimulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga sarjana
(S1).
f. Skala Usaha
Handayani menyatakan skala usaha merupakan kemampuan
perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah
karyawan yang dipekerjakan dan berapa besar pendapatan yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode akuntansi. Perusahaan yang skala
usahanya besar dalam arti jumlah karyawannya banyak pasti cenderung
untuk menggunakan informasi akuntansi yang baik daripada perusahaan
yang skala usahanya lebih kecil.
Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan perusahaan dapat
menunjukkan perputaran aset atau modal yang dimiliki oleh perusahaan,
sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh
perusahaan maka semakin besar pula tingkat kompleksitas perusahaan
dalam menggunakan informasi akuntansi. Jumlah karyawan dapat
menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoprasionalkan
usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat
kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan.
g. Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah usia atau lamanya perusahaan tersebut
beroperasi. Umur perusahaan atau Lama usaha dalam hal ini adalah
lamanya suatu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdiri dari
UMKM semenjak usaha tersebut berdiri sampai pada saat penulis
melakukan penelitian ini.
18
Dengan asumsi bahwa semakin lama usaha tersebut berjalan maka
akan mengakibatkan adanya perkembangan usaha yang signifikan kearah
yang positif atau negatif. Perkembangan dari usaha tersebut tergantung dari
iklim perdagangan dan persaingan yang terjadi didunia usaha. Dan biasanya
usaha yang lebih lama berdiri cenderung lebih berkembang karena sudah
memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan usahanya. Dan juga usaha
yang memiliki umur yang bisa dibilang mapan lebih dapat bersaing dengan
usaha/pelaku UMKM lainnya.
Handayani menjelaskan jika sebuah perusahaan semakin lama
beroperasi, maka kebutuhan informasi semakin komplek, dan akan
mendorong penggunaan informasi akuntansi yang sesuai standar. Variabel
umur perusahaan ini diukur didasarkan pada lamanya perusahaan berdiri
(dalam tahun) sejak awal pendirian perusahaan sampai dengan penelitian ini
dilakukan.
h. Omzet Usaha
Omzet dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi III adalah
jumlah uang penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu masa jual.
Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan perusahaan dapat
menunjukkan perputaran aset atau modal yang dimiliki oleh perusahaan,
sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh
perusahaan maka semakin besarpula tingkat komplektisitas perusahaan
dalam menggunakan informasi akuntansi. Dengan semakin besarnya
penggunaan informasi akuntansi maka penerapan informasi akuntansi
sangat dibutuhkan di perusahaan.
19
B. TINJAUAN UMUM TENTANG UMKM
a. Definisi UMKM dan Penggolongan UMKM
Pada dasarnya terdapat beberapa definisi UMKM yang di peroleh dari
beberapa instansi yang berbeda. Berikut adalah definisi mengenai UMKM
tersebut :
a) Definisi menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah :
“Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha
kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha bukan merupakan anak cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha kecil atau Usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan.”
b) Definis menurut Kementrian Koperasi dan UMKM tahun 2014 :
“Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha
yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000, tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan
tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000. Sementara itu, Usaha
Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia
20
yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp.200.000.000 s.d
Rp.10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan.”
c) Definisi tentang UMKM menurut Bank Indonesia tahun 2014 :
“Usaha Kecil adalah usaha produktif milik warga negara Indonesia, yang
berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha berbadan usaha hukum seperti
koperasi, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang yang dimiliki,
dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan
usaha menengah atau besar. Memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp.200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan, atau memiliki hasil
penjualan paling banyak Rp.200.000.000 per tahun, sedangkan usaha
menengah, merupakan usaha yang memiliki kriteria aset tetapnya dengan
besaran yang dibedakan antara industri manufaktur (Rp.200.000.000 s.d
Rp.5.000.000.000) dan non-manufaktur (Rp.200.000.000 s.d
Rp.600.000.000)
Definisi UMKM menurut para ahli :
a) Menurut Rudjito (2003), pengertian UMKM adalah usaha yang punya
peranan penting dalam perekonomian negara Indonesia, baik dalam
lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya.
b) Menurut Ina Primiana (2009), pengertian UMKM adalah pengembangan
empat kegiatan ekonomi utama yang menjadi motor penggerak
pembangunan Indonesia.
c) Menurut M. Kwartono (2007), pengertian UMKM adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang punya kekayaan bersih maksimal Rp.200.000.000,- dimana
tanah dan bangunan tempat usaha tidak diperhitungkan, atau mereka
21
yang punya omset penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,-
dan milik warga negara Indonesia.
Dilihat dari beberapa definisi diatas dapat dikatakan bahwa Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang digerakan
oleh orang perorangan, atau badan usaha namun dengan modal usaha
tertentu dan keterbatasannya dalam mengembangkan usaha, serta bukan
anak perusahaan atau afiliasi yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan
atau koperasi.
b. Kriteria, Ciri-Ciri dan Jenis-Jenis UMKM
Sehubungan dengan perkembangan lingkungan perekonomian yang
semakin dinamis dan global, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang
Usaha Kecil yang hanya mengatur usaha kecil perlu diganti agar Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia dapat memperoleh jaminan
kepastian dan keadilan usaha (UU RI Nomor 20 Tahun 2008). Selanjutnya
menurut Undang-Undang UMKM Tahun 2008 (UU RI Nomor 20 Tahun
2008) Bab IV Pasal 6 menyebutkan tentang Kriteria dari Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :
a). Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b). Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah).
22
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :
a). Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) sampai paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b). Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,- (tiga ratus
juta rupiah) sampai paling banyak Rp.2.500.000.000,- (dua miliyard
lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut :
a). Memilki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) sampai paling banyak Rp.10.000.000.000,-(sepuluh milyard
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b). Memilki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,- (dua
milyard lima ratus juta rupiah) sampai paling banyak
Rp.50.000.000.000,- (lima puluh milyard rupiah).
Ciri-Ciri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
1). Jenis komodit atau barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau
bisa berganti sewaktu-waktu.
2). Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu.
3). Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi
dan keuangan usaha masih disatukan.
4). Sumber daya manusia (SDM) di dalamnya belum punya jiwa wirausaha
yang mumpuni.
5). Biasanya tingkat pendidikan SDMnya masih rendah.
6). Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan, namun
sebagian telah memiliki akses ke lembaga keuangan non bank.
23
7). Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legislatif, termasuk
NPWP.
Jenis-Jenis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Seperti yang dijelaskan pada pengertian UMKM yang tertuang dalam
Kappres RI No. 19 Tahun 1998 sebagai kegiatan ekonomi rakyat pada skala
kecil yang perlu dilindungi dan dicegah dari persaingan yang tidak sehat.
Pada dekade terakhir ini mulai marak bermunculan bisnis UMKM mulai dari
skala rumahan hingga skala yang lebih besar. Berikut ada 3 jenis usaha
yang termasuk UMKM :
1. Usaha Kuliner
Salah satu bisnis UMKM yang paling banyak digandrungi bahkan hingga
kalangan muda sekalipun. Berbekal inovasi dalam bidang makanan dan
modal yang tidak terlalu besar, bisnis ini terbilang cukup menjanjikan
mengingat setiap hari semua orang membutuhkan makanan.
2. Usaha Fashion
Selain makanan, UMKM di bidang fashion ini juga sedang diminati. Setiap
tahun mode tren fashion baru selalu hadir yang tentunya meningkatkan
pendapatan pelaku bisnis fashion.
3. Usaha Agribisnis
Siapa bilang usaha agribisnis di bidang pertanian harus bermodalkan
tanah yang luas. Anda bisa memanfaatkan perkarangan rumah yang
disulap menjadi lahan agribisnis yang menguntungkan.
c. Kondisi dan Potensi Perkembangan UMKM
Melihat sejarah perkembangan serta ketangguhan sektor UMKM dalam
menghadapi berbagai krisis keuangan yang pernah melanda Indonesia
24
maupun global. Pantas rasanya jika UMKM sering disebut sebagai sektor
usaha yang tangguh dan berperan bagi perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data yang diperoleh mengenai kondisi UMKM di Indonesia
hingga tahun 2012 menyebutkan bahwa jumlah UMKM telah mencapai
56.534.592 unit usaha atau meningkat sekitar 2,41% dibandingkan dengan
tahun 2011. dan jika di kelompokan berdasarkan skala usaha yang ada di
Indonesia menjadi sebagai berikut :
2009 jumlah UMKM 52.764.750 unit dengan pangsa 99,99%
2010 jumlah UMKM 54.114.821 unit dengan pangsa 100,53%
2011 jumlah UMKM 55.206.444 unit dengan pangsa 99,99%
2012 jumlah UMKM 56.534.592 unit dengan pangsa 99,99%
2013 jumlah UMKM 57.895.721 unit dengan pangsa 99,99%
Maka di perkirakan dari 2014-2016 jumlah UMKM lebih dari 57.900.000
unit dan pada tahun 2017 jumlah UMKM diperkirakan berkembang sampai
lebih dari 59.000.000 unit. Pada tahun 2016, Presiden RI menyatakan
UMKM yang memiliki daya tahan tinggi akan mampu untuk menopang
perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global. Pada November
2016 Presiden Joko Widodo menerima para pelaku usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) di Istana Merdeka untuk dimintai pendapatnya. Jokowi
sangat berharap pelaku UMKM menjadi grada terdepan dalam membangun
ekonomi rakyat. Dari data diatas diketahui bahwa sebenarnya jumlah pelaku
sektor UMKM jauh lebih besar dari pada sektor usaha besar. Besarnya
pelaku usaha ini ternyata masih menyimpan potensi yang jauh lebih besar
dari yang telah dikontribusikan oleh sektor UMKM saat ini.
25
Salah satu wujud kontribusi besar UMKM pada perekonomian Indonesia
adalah besarnya peran UMKM dalam penciptaan Product Domesic Bruto
(PDB) Indonesia. Ditahun 2011 saja UMKM mampu memberikan kontribusi
sebesar Rp.1.165,7652 triliun atau sekitar 56,1%, selanjutnya ditahun 2012
UMKM memberikan kontribusi sebesar Rp.1.214,7235 triliun atau sekitar
56,6%. Kontribusi usaha Mikro, Kecil dan Menengah terhadap PDB
meningkat dari 57,84% menjadi 60,34% dalam lima tahun terakhir ini.
Sarapan tenaga kerja pada sektor ini juga meningkat, dari 96,99% menjadi
97,22% pada periode yang sama. Meskipun indikator kontribusi terhadap
pembentukan PDB dan sarapan tenaga kerja naik, akses sektor usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ke rantai pasok produksi global sangat
minim. Kontribusi UMKM di Indonesia terhadap rantai pasok global hanya
0,8 persen.
Basri dan Nugroho (2009) menyebutkan bahwa pada dasarnya kondisi
UMKM saat ini sedang menghadapi tiga kategori permasalahan yang sering
kali mendera UMKM yaitu :
1. Permasalahan yang bersifat klasik dan mendasar (basic problems) yaitu
permasalahan modal, bentuk badan hukum yang umumnya non formal,
sumber daya manusia, pengembangan produk dan akses pemasaran.
2. Permasalahan lanjutan (advance problems) yang berupa pengenalan dan
penetrasi pasar ekspor belum optimal, keterbatasan pengetahuan terkait
prosedur kontrak penjualan serta peraturan di negara tujuan ekspor.
3. Permasalahan antara (intermediate problems) yakni permasalahan dari
instansi terkait untuk menyelesaikan masalah dasar agar mampu
menghadapi persoalan lanjutan secara lebih baik. Permasalahan lain
26
tersebut antara lain manajemen keuangan, pengajuan kredit, pelatihan
kewirausahaan, dan lain-lain.
Banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha UMKM
sedikit banyak mempengaruhi potensi pengembangan usaha mereka
kedepan. Pada dasarnya UMKM Indonesia memiliki potensi untuk
berkembang yang sangat besar yakni dengan mulai berlakunya
perdagangan bebas antar negara Asia Tenggara dengan Cina (ACFTA)
seharusnya dipandang sebagai suatau potensi untuk mengembangkan
ekspor UMKM Indonesia di negara lain, selain itu semakin banyaknya
kehadiran pasar swalayan dan supermarket dan swalayan dibanyak daerah
membuka kesempatan juga bagi UMKM untuk dapat mengakses pasar yang
baru. Kemudian dengan makin banyaknya pihak-pihak yang makin peduli
dengan perkembangan UMKM, saat ini banyak lembaga-lembaga nirlaba
yang bersedia mewadahi dan membantu UMKM untuk dapat mengatasi
permasalahan usaha mereka. Sehingga dengan potensi pengembangan
usaha yang dimiliki tersebut diharapkan UMKM dapat semakin
meningkatkan peran dan kontribusinya bagi perekonomian Indonesia seperti
dalam peningkatan Pendapatan Domestic Bruto dan penurunan angka
tingkat pengangguran.
C. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) UNTUK
UMKM
Indonesia merupakan Negara yang masuk dalam anggota G-20.
Anggota G-20 merupakan Negara yang tergolong dalam perekonomian
besar. Dengan kata lain, laporan keuangan di Indonesia harus mengacu
pada Internasional Financial Report Standar (IFRS) agar lajur modalantar
27
negara pada Indonesia dapat berjalan lancar. IFRS sendiri mengacu pada
PSAK,dan hingga pada saat ini Indonesia berhasil menerapkan IFRS hingga
mencapai 90%. Diketahui bahwa perusahaan besar di Indonesia sudah
menerapkan IFRS dengan cukup baik, sedangkan UMKM di Indonesia
masih kurang baik menerapkan standar akuntansi ETAP (Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik).
Dalam rangka mewujudkan UMKM Indonesia yang maju, mandiri, dan
moderen Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI telah
mengesahkan Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,
Kecil, dan Menengah (“ED SAK EMKM”) dalam rapatnya pada tanggal 18
Mei 2016. Dengan disahkan ED SAK EMKM ini, maka standar akuntansi
keuangan indonesia nantinya akan menjadi lengkap dengan tiga pilar
standar akuntansi keuangan, yakni SAK umum yang berbasis IFRS, SAK
ETAP, dan SAK EMKM. Masing-masing pilar utama tersebut merupakan
dukungan infrasturktur dalam konteks standar akuntansi keuangan yang
dapat mencerminkan esensi dari entitas dunia usaha Indonesia, yaitu :
1. SAK Umum yang berbasis IFRS merupakan standar akuntansi yang
mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh entitas dengan akuntabilitas publik signifikan .
2. SAK ETAP merupakan stndar akuntansi keuangan yang dimaksudkan
untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan
namun menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi
penggunanya.
3. ED SAK EMKM yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan
keuangan entitas mikro, kecil dan menengah.
28
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI
a. Pendidikan Manajer atau Pemilik
Kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer UMKM ditentukan dari
pendidikan formalyang pernah ditempuh. Tingkat pendidikan manajer atau
pemilik menentukan pemahaman manajer atau pemilik terhadap pentingnya
penggunaan informasi akuntansi. pendidikan pemilik atau manajer
perusahaan akan diukur berdasarkan pendidikan forma; yang pernah diikuti.
Apabila pemilik atau manajer perusahaan mempunyai pendidikan SMA
berarti pemilik atau manajer tersebut telah menempuh pendidikan selama
kurang lebih 12 tahun.
b. Skala Usaha
Skala usaha juga berhubungan positif terhadap tingkat penyediaan
informasi akuntansi. Hal ini dapat dipahami bahwa semakin besar
perusahaan, maka semakin kompleks kebutuhan perusahaan akan informasi
yang dibutuhkan. Tingkat informasi akuntansi yang disediakan tergantung
pada skala usaha, apabila skala usaha meningkat, maka proporsi
perusahaan dalam penyediaan informasi akuntansi juga meningkat.
Pengukuran skala usaha dalam penelitian ini dengan menggunakan angka0
untuk perusahaan yang memiliki tenaga kerja 1 sampai 19 orangsan angka 1
untuk perusahaan yang memiliki tenaga kerja lebih dari 20 orang.
c. Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah lamanya perusahaan beropersi. Semakin
lama perusahaan beroperasi, maka kebutuhan informasi semakin kompleks.
Hal ini disebabkan tuntutan dari perkembangan yang dialami oleh
29
perusahaan. Umur perusahaan adalah usia atau lamanya perusahaan
tersebut beroperasi. Variabel ini diukur didasarkan pada lamanya
perusahaan berdiri (dalam tahun) sejak awal pendirian perusahaan sampai
dengan penelitian ini dilakukan.
d. Omzet Usaha
Omzet usaha adalah jumlah uang penjualan barang (dagangan) tertentu
selama suatu masa jual. Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan
perusahaan dapat menunjukan perputaran aset atau modal yang dimiliki
oleh perusahaan, sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang
diperoleh perusahaan maka semakin besar pula tingkat komlektisitas
perusahaan dalam menggunakan informasi akuntansi. Dengan semakin
besarnya penggunaan informasi akuntansi maka penerapan informasi
akuntansi sangat dibutuhkan di perusahaan.
E. PENELITIAN TERDAHULU
Masa memimpin perusahaan, umur perusahaan dan pelatihan
Penelitian mengenai penggunaan informasi akuntansi telah dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya yang digunakan oleh penulis sebagai rujukan.
Beberapa penelitian terdahulu diantaranya sebagai berikut :
Muhammad Wahyudi (2009), melakukan penelitian tentang analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada
usaha kecil dan menengah (UKM) di Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pendidikan manajer/pemilik, skala usaha, berpengaruh
terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM Yogyakartaakuntansi
manajer/pemilik tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada UKM di Yogyakarta.
30
Rudiantoro (2010), melakukan penelitian tentang Analisis Kualitas
Laporan Keuangan, Besaran Kredit, Serta Prospek Implementasi SAK
ETAP. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ukuran Usaha, Jenjang
Pendidikan dan Latar Belakang Pendidikan berpengaruh terhadap secara
signifikan terkait persepsi pengusaha terkait pentingnya Laporan Keuangan.
Nahar dan Widiastuti (2011), melakukan penelitian tentang penggunaan
informasi akuntansi pada industri menegah di kabupaten Jepara, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan akuntansi, skala
usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap penggunaan informasi
akuntansi dengan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderating.
Dari hasil penelitian menunjukan skala usaha, jenis usaha dan pengetahuan
akuntansi berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Handayani (2011), meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan informasi akuntansi usaha kecil dan menengah. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik,
umur perusahaan dan pelatihan akuntansi yang diikuti pemilik berpengaruh
signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi, sedangkan skala
usaha dan ketaatan terhadap aturan akuntansi tidak berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan informasi akuntansi.
31
Tabel 1.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No
Nama
Penelitian
dan Tahun
Penelitian
Judul
Penelitian
Variabel
PenelitianHasil Penelitian
1 Muhammad
Wahyudi
(2009)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
penggunaan
informasi
akuntansi
Variabel (X)
dalam
penelitian ini
yaitu,
pendidikan
manajer, skala
usaha, lama
usaha, umur
perusahaan
dan
pengetahuan
akuntansi
Pendidikan
manajer/pemilik,
skala usaha,
berpengaruh
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi dan
masa pemimpin
perusahaan,
umur
perusahaan dan
pelatihan
akuntansi
manajer/pemilik
tidak
berpengaruh
terhadap
penggunaan
32
informasi
akuntansi
2 Rudiantoro
(2010)
Analisis
kualitas
laporan
keuangan,
besaran kredit,
serta peospek
implementasi
SAK ETAP
Variabel (X)
latar belakang
pendidikan,
pendidikan
terakhir, skala
usaha dan
lama usaha
Variabel (Y)
yaitu persepsi,
jumlah kredit
yang diterima,
pemahaman
SAK ETAP
Ukuran usaha,
jenjang
pendidikan dan
latar belakang
pendidikan
berpengaruh
terhadap
persepsi
pengusaha
terkait
pentingnya
laporan
keuangan
3 Candra
Cristian
(2010)
Pengaruh
skala usaha,
umur
perusahaan,
pendidikan
pemilik
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi
Variabel bebas
: skala usaha,
umur
perusahaan,
pendidikan
manajer/pemilik
Variabel terkait
: penggunaan
informasi
Skala usaha,
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi. Umur
perusahaan
berpengaruh
33
pada usaha
kecil
menengah di
kabupaten
blora
akuntansi signifikan
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi.
Pendidikan
pemilik/manajer
berpengaruh
signifikan
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi. Skala
usaha, umur
perusahaan, dan
pendidikan
manajer atau
pemilik secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi.
34
4 Nahar dan
Widiastuti
(2011)
Penggunaan
informasi
akuntansi
pada industri
menengah di
kabupaten
Jepara
Pengetahuan
akuntansi,
skala usaha,
pengalaman
usaha dan
jenis usaha
Skala usaha,
jenis usaha dan
pengetahuan
akuntansi
berpengaruh
positif terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi
5 Handayani
(2011)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penggunaan
informasi
akuntansi
usaha kecil
dan menengah
Masa
memimpin,
pendidikan
pemilik, dan
umur usaha
Menunjukan
bahwa masa
memimpin
perusahaan,
pendidikan
pemilik, umur
perusahaan dan
penelitian
akuntansi
berpengaruh
signifikan
terhadap
penggunaan
informasi
6 Permana
(2013)
Pengaruh
penggunaan
Variabel bebas
: latar belakang
Latar belakang
pendidikan,
35
sistem
informasi
akuntansi bagi
usaha kecil
dan menengah
di wilayah
sidoarjo
pendidikan,
pengalaman
memimpin,
jenis ukm,
skala usaha
Variabel terikat
: penggunaan
sistem
informasi
akuntansi
pengalaman
memimpin, dan
skala usaha
berpengaruh
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi pada
usaha kecil dan
menengah di
wilayah Sidoarjo.
Sedangkan jenis
UKM tidak
berpengaruh
terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi pada
usaha kecil dan
menengah di
wilayah Sidoarjo
7 Kusuma
(2014)
Faktor yang
berpengaruh
pada
pemahaman
Variabel bebas
: masa
memimpin,
pendidikan
Pendidikan dan
pelatihan
akuntansi pemilik
berpengaruh
36
UKM dalam
menggunakan
informasi
akuntansi
pemilik, skala
usaha, umur
perusahaan,
pelatihan
akuntansi
Variabel terikat
: penggunaan
informasi
akuntansi
signifikan
terhadap
pemahaman
informasi
akuntansi.
pemilik lama
waktu dalam
mengelola,
ukuran bisnis,
dan lama waktu
dalam operasi
tidak secara
signifikan
mempengaruhi
pemahaman
informasi
akuntansi
8 Sitoresmi
(2013)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penggunaan
informasi
akuntansi
pada usaha
kecil dan
Variabel bebas
: pendidikan
pemilik, skala
usaha, umur
perusahaan,
pelatihan
akuntansi
Dari empat faktor
yang diteliti
terbukti bahwa
pendidikan
pemilik, skala
usaha, umur
perusahaan dan
pelatihan
37
menengah Variabel terikat
: penggunaan
informasi
akuntansi
akuntansi
berpengaruh
positif terhadap
penggunaan
informasi
akuntansi
9 Murti (2015) Faktor yang
mempengaruhi
aplikasi
informasi
akuntansi di
perusahaan
suci
Variabel bebas :
ukuran
perusahaan,
umur
perusahaan dan
pendidikan
pemilik
Variabel terikat :
aplikasi
informasi
akuntansi
Ukuran
perusahaan,
umur
perusahaan dan
pendidikan
pemilik
berpengaruh
positif terhadap
aplikasi
informasi
akuntansi dalam
usaha kecil dan
menengah
10 Fransiska
Ade Julia
(2016)
Pengaruh
tingkat
pendidikan,
umur
perusahaan,
omzet usaha,
Variabel bebas :
tingkat
pendidikan,
umur
perusahaan,
omzet usaha,
Tingkat
pendidikan dan
pelatihan
akuntansi
berpengaruh
secara
38
skala usaha,
dan pelatihan
akuntansi
terhadap
penerapan
informasi
akuntansi para
pelaku ukm
skala usaha,
dan pelatihan
akuntansi
Variabel terikat :
penerapan
informasi
akuntansi
signifikan
terhadap
penerapan
informasi
akuntansi,
omzet bisnis
dan ukuran
bisnis tidak
mempengaruhi
penerapan
informasi
akuntansi pada
usaha kecil dan
menengah
F. KERANGKA PIKIR
Kerangka berfikir digunakan untuk mempermudah jalan pemikiran
terhadap masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini skala usaha, umur
perusahaan, pendidikan pemilik dan omzet usaha merupakan variabel
yangberpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Adapun
kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam
diagram berikut:
39
Gambar 1.1
Skema kerangka pemikiran
G. HIPOTESIS
a. Pengaruh Pendidikan Pemilik Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu proses
perubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Kemampuan serta keahlian pemilik sangat mempengaruhi penerapan
informasi akuntansi, dan kemampuan serta keahlian dari pemilik perusahaan
ini sangat ditentukan dari pendidikan formal yang pernah ditempuhSemakin
tinggi wawasan yang dipunyai pemilik didapatkan dari pendidikan yang telah
ditempuh, dan semakin tinggi pendidikan manajer atau pemilik maka
mendorong pemilik untuk memikirkan kelangsungan usahanya,
berlangsungnya usaha dengan jangka lama salah satunya dengan
pengelolaan manajerial yang baik dan manajerial yang baik salah satunya
Pendidikan pemilik (X1)
Skala Usaha (X2)
Umur Perusahaan (X3)
Omzet Usaha (X4)
Penggunaan Informasi
Akuntansi (Y)
40
dengan melakukan pengelolaan keuangan yang baik. Penerapan informasi
akuntansi dalam perusahaan merupakan salah satu bentuk dari pengelolaan
keuangan.
Hasil penelitian Sitoresmi (2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh
positif antara pendidikan pemilik dengan penggunaan informasi akuntansi
pada usaha kecil dan menengah. Hal ini berarti semakin tinggi pendidikan
yang ditempuh oleh pemilik akan menyebabkan peningkatan penggunaan
informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah.
Berdasarakan teori yang ada dan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sementara yaitu tingkat pendidikan pemilik
atau manajer UMKM mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi dalam
perusahaan.
H1 : Pendidikan Pemilik berpengaruh terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi.
b. Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Skala usaha Menurut Kushnir (2010) dalam Murti (2014) skala usaha
didasarkan pada jumlah pekerja yang bekerja di perusahaan. Menurut
Sitoresmi (2013) menyatakan bahwa perusahaan yang telah maju
membutuhkan jumlah tenaga kerja yang lebih besar lagi, seiring dengan
bertambahnya aktivitas perusahaan. Semakin besar pendapatan yang
diperoleh maka jumlah tenaga kerjayang dibutuhkan akan meningkat,
sehingga tingkat kompleksitas perusahaan dalam menggunakan informasi
akuntansi juga semakin besar.
Skala usaha berhubungan positif terhadap tingkat penggunaan informasi
akuntansi. Hal ini dapat dipahami bahwa semakin besar perusahaan, maka
41
semakin kompleks kebutuhan perusahaan akan informasi yang dibutuhkan.
Tingkat informasi akuntansi yang disediakan tergantung pada skala usaha,
apabila skala usaha meningkat, maka proporsi perusahaan dalam
penyediaan informasi akuntansi juga meningkat (Wahyudi, 2009).
Berdasarakan teori yang ada dan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sementara yaitu skala usaha
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi yang ada dalam usaha kecil
dan menengah.
H2 : Skala usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi.
c. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Menurut Kusuma (2014) menyatakan bahwa umur perusahaan adalah
usia atau lamanya perusahaan beroperasi. Pengukuran usia perusahaan
didasarkan sejak perusahaan berdiri sampai sekarang. Jika perusahaan
sudah lama beroperasi pasti akan lebih maju dari awal berdirinya, salah
satunya dalam penggunaan informasi akuntansi.
Menurut Sitoresmi (2013) menyatakan bahwa umur perusahaan
mengakibatkan perubahan pola pikir dan tingkat kemampuan pemilik
perusahaan dalam pengambilan keputusan atas setiap tindakan-tindakan.
Pemilik perusahaan yang telah lama mengoperasikan usahanya telah
banyak belajar dari pengalamanmereka daripada yang dilakukan oleh
pemilik perusahaan yang baru mengoperasikan usahanya.
Menurut Julia (2016) menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan
antara umur perusahaan dengan penyiapan dan penggunaan informasi
42
akuntansi perusahaan mikro, kecil dan menengah. Artinya, semakin lama
umur usaha menyebabkan peningkatan penyiapan dan penggunaan
informasi akuntansi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Berdasarakan teori yang ada dan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sementara yaitu umur perusahaan
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi yang ada dalam usaha kecil
dan menengah.
H3 : Umur Perusahaan berpengaruh terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
d. Pengaruh Omzet Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntnasi
Omzet dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi III adalah
jumlah uang penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu masa jual.
Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan perusahaan dapat
menunjukkan perputaran aset atau modal yang dimiliki oleh perusahaan,
sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh
perusahaan maka semakin besar pula tingkat komplektisitas perusahaan
dalam menggunakan informasi akuntansi (Hadiyahfitriyah, 2006 dalam Julia,
2016). Dengan semakin besarnya penggunaan informasi akuntansi maka
penerapan informasi akuntansi sangat dibutuhkan di perusahaan.
Hasil dari penelitian Julia (2016) menyatakan bahwa terdapat perbedaan
antara penerapan informasi dengan omzet usaha kurang dari dua puluh lima
juta rupiah, dua puluh lima juta rupiah sampai dengan tujuh puluh lima juta
rupiah, dan lebih dari tujuh puluh lima juta rupiah. Dengan demikian semakin
tinggi omzet usaha yang didapatkan perusahaan, akan menyebabkan
peningkatan penerapan informasi akuntansi dalam perusahaan.
43
Berdasarakan teori yang ada dan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sementara yaitu omzet usaha
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi yang ada dalam usaha
mikro, kecil dan menengah.
H4 : Omzet Usaha berpengaruh terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan WilayahPenelitian
Waktu penelitian yang digunakan dimulai dari penyusunan proposal,
yakni pada bulan agustus 2019 sampai oktober 2019 selesai. Adapun rincian
tabel waktu penelitian adalah :
no ket Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Acc Judul √
2 Pembuatan
Proposal ᷃√
3 Bimbingan √ √
4 Ujian
Proposal
√
5 Revisi √
6 Penelitian √ √ √
Wilayah penelitian dilaksanakan pada usaha Kuliner di Kecamtan
Bajawa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur. Tempat ini dipilih karena
usaha Kuliner yang berada di wilayah tersebut masih tergolong usaha yang
sedang berkembang pesat, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan
mampu memberikan kontribusi yang nyata pada perusahaan tersebut.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis
data dengan menggunakan prosedur statistik (Indiantoro dan Supomo, 2014:
45
12). Didalam penelitian ini faktor yang diteliti meliputi pendidikan pemilik, skala
usaha, umur perusahaan dan omzet usaha.
C. Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang atau segala sesuatu yang memiliki
karakteristik tertentu (Indiantoro dan Supomo, 2014): populasi dalam
penelitian ini adalah pemilik usaha kuliner di Kecamtan Bajawa Kabupaten
Ngada Nusa Tenggara Timur yang terdaftar di Dinas Perdagangan dan
Perindustrian.
D. Data dan Sumber Data
a. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli (tidak melalui media perantara) (Indiantoro dan Supomo,
2014: 147). Data berupa kuesioner yang dibagikan ke responden pemilik
usaha UMKM Kuliner di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada Nusa
Tenggara Timur.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan ke responden pemilik usaha kuliner di Kecamatan Bajawa
Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
survei langsung dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan tanggungjawab
kepada responden dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
46
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang dapat
diberi berbagai macam nilai. Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut
yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu :
a. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau yang
mempengaruhi variabel independen atau variabel lainnya. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Penggunaan Informasi Akuntansi.
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang dijelaskan dan
dipengaruhi oleh variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah pendidikan pemilik (X1), skala usaha (X2), umur perusahaan (X3),dan
omzet usaha (X4).
G. Operasional Variabel
Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai
untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-
fenomena. Variabel operasional adalah penentuan construct sehingga
menjadi variabel yang dapat diukur.
a. Penggunaan Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi merupakan informasi yang digunakan sebagai dasar
evaluasi kinerja sehingga dapat dijadikan tolok ukur dalam memberikan
reward atas kinerja manajerial. Konsep informasi akuntansi menurut Wibowo
(2015) inilah yang akan digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu,
penggunaan informasi akuntansi mencakup penggunaan informasi operasi,
informasi akuntansi manajemen dan informasi akuntansi keuangan yang
47
bermanfaat untuk memenuhi peraturan yang ada, melakukan perencanaan,
penilaian dan pengambilan keputusan, serta untuk meningkatkan efektifitas
pengambilan keputusan manajer.
Dalam penelitian ini responden diminta untuk merespon pernyataan
mengenai penggunaan informasi akuntansi, dengan menggunakan skala
likert dalam lima poin, Responden diminta untuk memilih jawaban alternatif
mulai dari skala 1 (tidak pernah) sampai skala 5 (sangat sering). Setiap
skema memerlukan jawaban responden untuk menunjukkan apakah
tindakan yang dinyatakan dalam skema itu menggunakan informasi
akuntansi atau tidak menggunakan informasi akuntansi, dan kemudian
skema melakukan tindakan yang sama dengan skema.
Semua item pertanyaan variabel ini diukur dengan menggunakan skala
likert 1-5 poin, yaitu :
Tidak Pernah = 1
Sekali-kali = 2
Kadang-kadang = 3
Sering = 4
Sangat Sering = 5
b. Pendidikan Pemilik
Pendidikan pemilik adalah tingkatan pendidikan pemilik atau manajer
usaha mikro, kecil dan menengah sangat mempengaruhi penggunaan
informasi akuntansi keuangan manajemen. Tiongkat pendidikan formal yang
rendah (SD sampai SMP), maka pemilik atau manajer akan rendsah dalam
penggunaan informasi akuntansi dibandingkan dengan tingkat pendidikan
yang tinggi. Pendidikan formal yang dimaksud adalah pendidikan yang
48
diperoleh dibangku sekolah formal antara lain SD, SMP, SMA, DIII, dan SI.
Indikator yang digunakan untuk mengukur pendidikan pemilik adalah :
SD (6 tahun) = 1
SMP (9 tahun) = 2
SMA (12 tahun)= 3
DII (15 tahun) = 4
SI (16 tahun) = 5
c. Skala Usaha
Skala Usaha adalah banyaknya jumlah karyawan yang dimiliki
perusahaan (Badan Pusat Statistik). Skala usaha adalah kemampuan
perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah
karyawan yang dipekerjakan perusahaan (Julia, 2016). Indikator yang
digunakan untuk mengukur skala usaha , adalah:
Semua item pertanyaan variabel ini diukur dengan menggunakan skala
Ordinal 1-5 poin, yaitu :
<5 orang = 1
6-10 orang = 2
11-15 orang = 3
16-20 orang = 4
>20 orang = 5
d. Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah berapa lamanya perusahaan berdiri dan
beroperasi. Studi ini menyatakan bahwa semakin muda usia usaha, maka
terdapat kecenderungan untuk menyatakan informasi akuntansi yang
ekstendif dengan tujuan membuat keputusan dibandingkan dengan usaha
49
yang usianya lebih tua (Sitoresmi, 2013). Indikator yang digunakan untuk
mengukur umur perusahaan (Sitoresmi, 2013), adalah :
Semua item pertanyaan variabel ini diukur dengan menggunakan skala
Ordinal 1-5 poin, yaitu :
<5 tahun = 1
6-10 tahun = 2
11-15 tahun = 3
16-20 tahun = 4
>20 tahun = 5
e. Omzet Usaha
Omzet usaha merupakan hasil atau jumlah pendapatan yang diperoleh
perusahaan (Julia, 2016). Dalam penelitian ini pengukuran omzet usaha
diukur dari pendapatan perusahaan per tahun.
Indikator yang digunakan untuk mengukur omzet usaha, adalah
Omzet usaha per tahun (Julia, 2016).
Semua item pertanyaan variabel ini diukur dengan menggunakan skala
Ordinal 1-5 poin, yaitu :
< Rp. 300.000.000 = 1
Rp. 300.000.000 – Rp. 1.000.000.000 = 2
Rp. 1.000.000.000 – Rp. 10.000.000.000 = 3
Rp. 10.000.000.000 – Rp. 50.000.000.000 = 4
> Rp. 50.000.000.000 = 5
H. Metode Analisis Data
Setelah data-data yang penulis perlukan terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data yang penulis gunakan
50
pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
a. Instrumen Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui survei
lapangan dengan menggunakan kueioner yang diserahkan secara
langsung kepada responden. Instrumen penelitian dalam penelitian ini
berupa kuesioner yang berhubungan dengan indikator masing-masing
variabel penelitian. Untuk menunjukan kuesioner yang akan digunakan
harus memiliki unsur valid dan relliabel maka dilakukan uji validitas dan
uji reabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan seusatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut dengan yang diharapkan oleh
peneliti.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel yang digunakan dalam
penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel dan handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adlah kuesioner atau stabil
dari waktu ke waktu.
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi
normal atau tidak normal. Dalam penelitian ini penguji normalitas
51
data dilakukan dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan
adalah uji statistik non parametik kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika
nilai signifikan >0,05 maka model regresi memenuhi distribusi
normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah metode
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat
dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance, jika nilai
Tolerance >0,10 atau sama dengan VIF <10 berarti tidak terjadi
multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamtan yang lain. Regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian
heteroskedastisitas adalah menggunakan uji Glejser. Uji Glejser
dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolut dari
unstandardized residual sebagai variabel dependen dengan variabel
bebas. Syarat model dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas
adalah jika signifikan seluruh variabel bebas >0.05.
c. Uji Ketepatan Model
1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menguji apakah semua variabel independen
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
52
dependen. Apabila > atau nilai signifikan <0,05 yang
berarti variabel independen secara bersama-sama atau simultan
mempengaruhi variabel dependen.
2. Uji Koefisien Determinan ( )
Uji koefisien determinan untuk menunjukan besarnya kontribusi
seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai
koefisien determinan adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan, nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
d. Analisi Regresi Linear Berganda
Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
partisipasi anggaran, penekanan anggaran dan informasi asimetri terhadap
kesenjangan anggaran dengan keadilan prosedural dan iklim kerja etis.
Y = + + + + +Keterangan :
Y : penggunaan infomasi akuntansi
: konstanta
, , , : koefisien regresi
X : pendidikan pemilik
X : skala usaha
53
X : umur perusahaan
X : latar belakang
I. Uji Hipotesis
Uji signifikan parameter Individu (uji t) pada dasarnya untuk mengetahui
apakah variabel independen secara individual mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen.
Kriteria pengujian
a. t hitung > t tabel berarti variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
b. t hitung < t tabel berarti variabel independensecara individual tidak
mempengaruhi variabel dependen.
Uji t juga bisa dilihat pada tingkat singnifikan 5% :
a. Jika tingkat signifikan <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
b. Jika tingkat signifikan >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Gambaran Umum UMKM Kuliner Kota Bajawa
Profil UMKM kuliner
Pendirian usaha ini dilatar belakangi oleh melimpahnya hasil pertanian
dan peternakan di kecamatan Bajawa Kbupaten Ngada. Sebegaian pendiri
UMKM Kuliner di kecamatan Bajawa menyayangkan jika potensi daerah
yang luar biasa itu tidak di manfaatkan secara optimal, sehingga para pendiri
UMKM berinisiatif untuk mengoptimalkan potensi daerah tersebut dengan
ide-ide kreatifnya. Sehingga hasil pertanian tersebut dapat diolah menjadi
makanan yang bisa dinikmati masyarakat dengan bentuk dan rasa yang
berbeda, sekaligus dapat di jadikan sebagai tambahan penghasilan.
Letak Geografis UMKM Kuliner
Menjadi salah satu bagian di Provinsi Nusa Tenggara Timur, kabupaten
Ngada yang beribukota di daerah Bajawa ini memiliki potensi bisnis yang
sangat beragam. UMKM Kuliner berada di pusat kota bajawa, kabupaten
Ngada memiliki kondisi tanah berupa pegunungan, perbukitan, dan dataran
di bagian tengahnya. Melihat potensi daerahnya yang cukup melimpah,
pemerintah setempat terdorong untuk mengembangkan potensi yang ada
menjadi peluang usaha. Salah satu wujud kontribusinya adalah dengan
memperhatikan dan membentuk UMKM Kuliner sesuai dengan potensi
penghasilan yang ada disekitarnya.
Visi, Misi, Tujuan dan Struktur Organisasi UMKM Kuliner
Visi, Misi dan Tujuan UMKM Kuliner
55
Menurut kamus besar bahasa Indonesia visi sendiri adalah wawasan
atau kemampuan untuk melihat pada inti persoalan. Sedangkan Misi adalah
implementasi lebih lanjut untuk mewujudkan visi. Dalam sebuah organisasi
di perlukan adanya visi dan misi untuk mencapai tujuan dari organisasi.
Menurut Para pendiri UMKM Kuliner Visi mereka adalah “bekerja
dengan tekun untuk mendapatkan berkah” sedangkan Misi mereka adalah
“menjaga kehalalan produk, mengutamakan kualitas rasa serta menjaga
kualitas pelayanan”.
Setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang industri, produksi
maupun jasa, padaumummnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
memperoleh keuntungan. Tujuan dari para pendiri UMKM Kuliner tidak
hanya berorientasi pada laba saja, akan tetapi bertujuan untuk
memanfaatkan hasil pertanian yang cukup melimpah sehingga dapat
memperbaiki perekonomian keluarga serta memperbaiki perekonomian
masyarakat sekitar, dengan adanya lapangan pekerjaan yang tercipta.
Struktur Organisasi UMKM Kuliner.
Struktur organisasi pada umumnya digambarkan dalam suatu bagan
yang disebut bagan organisasi. Bagan organisasi adalah gambar struktur
organisasi yang formal. Dalam gambar tersebut ada garis-garis yang
menunjukan kewenangan dan hubungan komunikasi.
b. Manfaat Informasi Akuntansi Dalam Mempengaru UMKM
Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai
keberhasilan usaha, termasuk bagi UMKM. Infomasi akuntnasi dapat
menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan dalam pengelolaan
UMKM, antara lain untuk keputusan penetapan harga, pengembangan
56
pasar, termasuk untuk keputusan investasi. Namun dalam kenyataannya,
pada umumnya pamilik UMKM tidak menyelenggarakan dan menggunakan
informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya, sehingga kualitas laporan
keuangan pada UMKM masih rendah dan praktek akuntansi, khususnya
akuntnasi keuangan pada UMKM di indonesia banyak memiliki kelemahan.
c. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan pada UMKM kuliner di Kecamatan Bajawa
Kabupaten Ngada. Pada penelitian ini jumlah kuesioner yang disebar
sebanyak 82 kuesioner yang dilakukan dari tanggal 9 september 2019
sampai tanggal 18 september 2019 dan kuesioner yang kembali sebanyak
61 kuesioner artinya presentase tingkat pengembalian kuesioner tersebut
sebesar 74,4%.
Responden dalam penelitian ini adalah pemilik/manager industri kuliner
pada usaha tersebut. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner
yang dikirim langsung oleh peneliti ke seluruh perusahaan industri Kuliner di
Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada.
Langkah-langkah penyebaran kuesioner dimulai dari pembuatan surat
ijin penelitian dari kampus yang ditunjukkan kepada Kepala Kesatuan
Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) yang akan ditandatangani oleh Dekan
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, dalam proses ini membutuhkan waktu 2 hari.
Surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di kirim ke
kesbangpol untuk membuatkan surat ijin penelitian yang ditujukan kepada
Bapak Camat Bajawa Kabupaten Ngada. Proses ini hanya sebentar yaitu
menggadakan surat tersebut sesuai dengan tembusan yang diberikan.
Setelah itu meminta cap dan tanda tangan dari Kepala Kesbangpol, proses
57
ini tidak membutuhkan waktu yang lama selanjutnya bisa langsung
menyebarkan kuesioner.
Langkah penyebaran kuesioner dilakukan selama 1 minggu dengan
memberikan secara langsung kepada Responden/manager/pemilik UMKM
kuliner di Kecamtan Bajawa Kabupaten Ngada. Kuesioner diserahkan ke
responden secara langsung. Hal ini dilakukan untuk memperjelas isi dari
kuesioner, karena ada beberapa responden yang meminta untuk bertemu
agar lebih mudah dalam pengisian kuesioner.
Kemudian sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, kuesioner
diambi kembali. Pengambilan kuesioner dilakukan dua kali, sebab saat
pertama pengambilan masih ada kuesioner yang belum selesai diisi oleh
responden. Berikut adalah ringkasan pengiriman dan pengembalian
kuesioner.
Tabel 4.1
Ringkasan Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner
Kuesioner Jumlah Presentase %
Kuesioner yang dibagikan 82 100%
Kuesioner yang tidak kembali 7 8,5%
Kuesioner yang tidak diisi lengkap 14 17,1%
Kuesioner yang dapat diolah 61 74,4%
Sumber : Data Premier Diolah, 2019
d. Deskripsi Responden
Karakteristik demografi responden dalam penelitian ini merupakan profil
dari 61 responden dari pemilik UMKM kuliner yang ada di Kecamatan
Bajawa Kabupaten Ngada yang menjadi responden dalam pengisian
58
kuesioner ini. Karakteristik responden ini meliputi jenis kelamin, umur,
pendidikan terakhir. Demografi responden dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut ini.
Tabel 4.2
Demografi Responden
No Kriteria Jumlah Presentase %
1 Umur
- 20-30 tahun 8 13,1%
- 31-40 tahun 22 36,1%
- 41-50 tahun 21 34,4%
- >50 tahun 10 16,4%
Jumlah 61 Responden 100%
2 Status
- Menikah 58 95%
- Belum Menikah 3 5%
Jumlah 61 Responden 100%
3 Jenis Kelamin
- Laki-laki 58 95%
- Perempuan 3 5%
Jumlah 61 Responden 100%
Sumber : Data Yang Diolah,2019
Berdasarakan tabel 4.2 di atas, umur responden didominasi umur lebih
dari 31-40 tahun dengan jumlah 22 orang (36,1%) dan 41-50 tahun dengan
jumlah 21 orang (34,4%) selanjutnya disusul dengan umur responden >50
59
tahun dengan jumlah 10 orang (16,4%) dan kemudian umur 20-30 tahun
berjumlah 8 orang (13,1%).
Pengelompokan responden berdasarakan status menikah dan/atau
belum menikah didominasi oleh status menikah yaitu 58 orang (95%),
kemudian status belum menikah sebnayak 3 orang (5%). Responden
dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 3 orang (5%) dan laki-laki
berjumlah 58 orang (95%).
B. Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran secara
umum mengenai data yang digunakan dalam penelitian dari masing-masing
variabel. Berikut ini adalah rangkuman hasil uji statistik deskriptif.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Variabel N Minimal Maksimal Mean Std.
Deviation
Pendidikan Pemilik 61 1 5 2,93 1,153
Skala Usaha 61 1 5 2,41 0,973
Umur Perusahaan 61 1 5 2,82 1,336
Omzet Usaha 61 1 5 2,79 0,968
Penggunaan
Informasi Akuntansi
61 16 48 36,57 6,684
Pada variabel pendidikan pemilik terdiri dari 1 item pertanyaan. Para
responden memiliki jawaban yang bervariasi dengan nilai minimal jawaban
adalah 1 dan maksimal jawaban adalah 5 dengan rata-rata jawaban 2,93
60
serta dan standar deviasi 1,153. Kemudian variabel skala usaha 1 item
pertanyaan memiliki nilai jawaban minimal adalah 1dan maksimal adalah 5
dan rata-rata jawaban 2,41 serta dengan standar deviasi 0,973.
Variabel umur perusahaan dengan 1 item pertanyaan dengan total
jawaban minimal adalah 1 dan total jawaban maksimal adalah 5 kemudian
memiliki rata-rata total jawaban adalah 2,82 dan standar deviasi 1,336.
Variabel omzet usaha dengan 1 item pertanyaan memiliki total jawaban
minimal adalah 1, maksimal adalah 5, rata-rata adalah 2,79 dan standar
deviasi 0,968. Dan yang terakhir variabel penggunaan informasi akuntansi
dengan 10 item pertanyaan memiliki total jawaban minimal adalah 16
maksimal adalah 48, rata-rata adalah 36,57 dan standar deviasi 6,684.
C. Pengujian Dan Hasil Analisis Data
a. Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Validitas Data
Tujuan pengujian validitas adalah untuk mengetahui sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi bila alat
ukur tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut. Uji yang menghasilkan data yang tidak
relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai uji yang memiliki
validitas rendah.
Nilai dihitung dengan menggunakan analisis df (degree of
freedom) yaitu dengan rumus df = n – 2 dengan n adalah jumlah responden.
Dengan demikian , df = 59 (61-2). Berdasarkan tabel rproduct
61
momentdiperoleh nilai sebesar 0,2518. Hasil pengujian validitas
ditampilkan dalam tabel-tabel berikut.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Penggunaan Informasi Akuntansi
Item Pertanyaan Kesimpulan
1 ,557 0,2518 Valid
2 ,669 0,2518 Valid
3 ,553 0,2518 Valid
4 ,763 0,2518 Valid
5 ,670 0,2518 Valid
6 ,638 0,2518 Valid
7 ,471 0,2518 Valid
8 ,576 0,2518 Valid
9 ,553 0,2518 Valid
10 ,396 0,2518 Valid
Tabel-tabel diatas menunjukkan nilai untuk setiap item
pertanyaan dari masing-masing variabel lebih besar dari nilai . Tingkat
signifikan untuk semua item berada pada level 0,05. Hal ini berarti bahwa
semua indikator/item pertanyaan yang mengukur variabel penggunaan
informasi akuntansi adalah valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas Data
Pengujian reliabilitas data dilakukan dengan uji statistic Cronbach’s
Alpha. Hasil pengujian reliabilitas kuesioner ditampilkan dalam tabel berikut
62
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan Informasi Akuntansi
Variabel Cronbach’s
Alpha
Kesimpulan
Penggunaan Informasi
Akuntansi
0,867 Reliabel
Tabel di atas menunjukan bahwa nilai Cronbach’s alpha untuk variabel
Penggunaan Informasi Akuntansi adalah 0,867. Angka ini > 0,70. Hal ini
berarti bahwa konstruk pertanyaan yang disusun untuk mengukur
Penggunaan Informasi Akuntansi adalah Reliabel.
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model penelitian variabel
terdistribusi secara normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan penguji one-sample kolmogorov smirnov test yang terdapat
dalam program SPSS 22. Data dikatakan terdistribusi dengan normal apabila
residual terdistribusi dengan normal yaitu memiliki tingkat signifikasi diatas 5%
(Ghozali 2016).
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
Uji Sig. Alpha Kesimpulan
Kolmogorov Smirnov 0,200 0,05 Terdistribusi normal
Tabel diatas menunjukan bahwa pengujian terhadap residual
persamaan regresi memberikan nilai signifikasi diatas 0,05 yaitu sebesar
63
0,200. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini telah
terdistribusi dengan normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel
independen. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat
korelasi antara variabel independen atau korelasi antar variabel
independennya rendah. Keberadaan multikolinieritas dideteksi dengan varians
inflating factor (VIF) < 10 dan nilai tolerance > 0,10. Hasil uji multikolonoeritas
tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolineritas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
Pendidikan pemilik ,671 1,489 Tidak Ada
Multikolinearitas
Skala usaha ,736 1,358 Tidak Ada
Multikolinearitas
Umur perusahaan ,584 1,713 Tidak Ada
Multikolinearitas
Omzet usaha ,686 1,457 Tidak Ada
Multikolinearitas
Dilihat dalam nilai tolerance setiap variabel lebih kecil dari nilai tolerance
yaitu <10. VIF setiap variabel juga >10. Kesimpulan dari uji multikolinearitas
adalah bahwa terjadi kolerasi antar variabel independen.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
Glejser. Uji Glesjer dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolute dari
unstandardized residual sebagai variabel dependen dengan variabel
64
bebas. Apabila tingkat signifikasi variabel pendidikan pemilik, skala usaha,
umur perusahaan, omzet usaha kurang dari 0,05, maka dapat dikatkan
mengandung heteroskedastisitas. Hasil dalam penelitian ini tersaji dalam
tabel sebagai berikut ini :
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig. Alpha Kesimpulan
Pendidikan pemilik ,475 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Skala usaha ,163 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Umur perusahaan ,093 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Omzet usaha ,217 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Dari hasil Uji Glejser diperoleh nilai signifikan dari pendidikan pemilik
,475, skala usaha,163, umur perusahaan ,093 dan komitmen omset usaha
yaitu ,217. Apabila pendidikan pemilik, skala usaha, umur perusahaan dan
omzet usaha < 0,05, maka dapat dikatakan mengandung heteroskedastisitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa keempat data tidak mengandung
heteroskedastisitas.
c. Uji Ketepatan Model
1. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
Uji F merupakan pengujian bersama-sama variabel independen yang
dilakukan untuk melihat variabel independen secara keseluruhan terhadap
variabel dependen. Dengan menggunakan signifikasi 5%. Hasil uji F dilihat
tabel berikut :
65
Tabel 4.9
Hasil Uji F
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Regression
1 Residual
Total
1220,334
1460,574
2680,918
4
56
60
305,086
26,082
11,697 ,000Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa signifikasinya adalah
0,000 kurang dari 0,05. Nilai F hitung 11,697 > F tabel yaitu 2,533 (df N1=4 -1
dan df N2=61-4). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan sudah tepat atau fit.
2. Uji Koefisien Determinasi (Ajusted )
Hasil uji koefisien determinasi antara pendidikan pemilik, skala
usaha, umur perusahaan dan omzet usaha terhadap penggunaan informasi
akuntansi dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisisen Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Esimate
1 ,675 ,455 ,416 5,107
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa nilai Adjust R Square
sebesar 0,416. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh pendidikan pemilik,
skala usaha, umur perusahaan, dan omzet usaha dalam menggunakan
66
informasi akuntansi sebesar 41% dan sisanya 59% dipengaruhi oleh faktor
lain diluar model penelitian.
d. Uji Regresi Linear Berganda
Uji regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh pendidikan pemilik (X1), skala usaha (X2), umur perusahaan (X3),
dan omzet usaha (X4) terhadap penggunaan informasi akuntansi (Y). Dengan
menggunakan SPSS, maka hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel B Sig. Alpha
Konstanta 25,365 7,895 2,002 ,000 0,05
Pendidikan Pemilik 2,200 3,175 2,002 ,002 0,05
Skala Usaha 1,082 1,379 2,002 ,173 0,05
Umur Perusahaan -1,421 -2,267 2,002 ,027 0,05
Omzet Usaha 2,357 2,888 2,002 ,006 0,05
Berdasarkan data tabel diatas, dapat diketahui persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut :
KA = 25,365+2,200PP+1,082SU – 1,42UP+2,357OU+e
Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa nilai
koefisien regresi dari variabel pendidikan pemilik, skala usaha, umur
perusahaan, dan omzet usaha adalah sebagai berikut :
1. Konstanta ( )
Nilai konstanta adalah sebagai 25,365 yang berarti bahwa apabila
keempat variabel independen dianggap konstan, maka rata-rata nilai
penggunaan informasi akuntansi adalah 25,365.
67
2. Pendidikan Pemilik (PP)
Nilai koefisien PP sebesar 2,200 yang berarti bahwa setiap kenaikan nilai
pendidikan pemilik sebesar 1 satuan maka akan menaikkan nilai pengguna
akuntansi sebesar 2,200.
3. Skala Usaha
Nilai koefisien SU sebesar 1,082 yang berarti bahwa setiap kenaikan nilai
skala usaha sebesar 1 satuan maka akan menaikkan nilai penggunaan
informasi akuntansi sebesar 1,082.
4. Umur Perusahaan
Nilai koefisien UP sebesar -1,421 yang berarti bahwa setiap menaikkan
nilai umur perusahaan sebesar 1 satuan maka akan menurunkan nilai
penggunaan akuntansi sebesar -1,421.
5. Omzet Usaha
Nilai koefisien OU sebesar 2,357 yang berarti bahwa setiap kenaikkan nilai
umur perusahaan sebesar 1 satuan maka akan menaikkan nilai
penggunaan informasi akuntansi sebesar 2,357.
e. Uji Hipotesis (Uji t)
Uji Signifikasi Parameter Individu (Uji t) pada dasarnya untuk
mengetahui apakah variabel independen secara individual mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian :
1. Jika t >t atau p-value (sig) signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Sehingga variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
2. Jika t <t atau p-value (sig) signifikasi > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Sehingga variabel independen secara individual tidak
mempengaruhi variabel dependen.
68
Pembuktian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, hasil uji t
dapat dilihat pada tabel 4.10 pada kolom t dan sig. Dan nilai tabel t adalah
2,002 (df = 57 (n – k = 61 – 4). Berdasarakan tabel 4.10 diatas dapat
dijelaskan menggunakan uji signifikasi sebagai berikut :
1. Nilai signifikasi pendidikan pemilik terhadapa penggunaan informasi
akuntansi sebesar 0,002 sehingga signifikasi kurang dari 0,05. Nilai t3,175 >t 2,002, maka H1 diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel pendidikan pemilik berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi.
2. Nilai signifikasi skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi
sebesar 0,173 sehingga signifikasi kurang dari 0,05. Nilai t 1,379
> t 2,002, maka H2 diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel skala usaha tidak berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi.
3. Nilai signifikasi umur perusahaan terhadap penggunaan informasi
akuntansi sebesar 0,027 sehingga signifikasi lebih dari 0,05. Nilai t -
2,267 <t 2,002, maka H3 diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel umur perusahaan berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi.
4. Nilai signifikasi omzet usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi
sebesar 0,006 sehingga signifikasi kurang dari 0,05. Nilai t 2,888
> t 2,002, maka H4 diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel omzet usaha berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi.
69
D. Pembahasan Hasil Analisis Data (Pembuktian Hipotesis)
a. Pengaruh Pendidikan Pemilik Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa Hditerima dan disimpulkan bahwa pendidikan pemilik berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi. hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasi
pendidikan pemilik sebesar 0,002 berarti tingkat signifikasinya dibawah dari
0,05. Nilai t 3,175 >t 2,002. Jika nilai probabilitas kurang dari 0,05
dan t >t , maka H diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sitoresmi (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara
pendidikan pemilik dengan penggunaan informasi akuntansi pada usaha
mikro, kecil dan menengah. Hal ini berarti semakin tinggi pendidikan yang
ditempuh oleh pemilik akan menyebabkan peningkatan penggunaan informasi
akuntansi pada usaha kecil dan menengah.
Berdasarakan hasil penelitian diketahui bahwa pendidikan pemilik pada
UMKM Kuliner di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada diakui sudah
berkompeten sehingga dalam mengelola usahanya dan dalam menyusun
laporan keuangan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Jadi
apabila pendidikan pemilik lebih tinggi, maka dalam mengelola usaha dan
menyusun laporan keuangan yang dihasilkan akan baik.
b. Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Inforamsi Akuntansi
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa Hditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel skala usaha tidak berpengaruh
terhadap penggunaan informasi akuntansi. hal ini dapat dilihat dari nilai
70
signifikasi diatas 0,05 sedangkan nilai t 1,379 > t 2,002. Nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan t >t , maka H ditolak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Julia
(2016) yang menyatakan bahwa skala usaha tidak berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi. Penelitian ini juga sejalan dengan
Cristian(2010) yang menyatakan bahwa skala usaha tidak berpengaruh
signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Berdasarkan fakta yang ada dilapangan, pelaku UMKM yang memiliki
jumlah karyawan lebih dari 20, ada yang jarang menggunakan informasi
akuntansi dalam usahanya. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan informasi
akuntansi, tidak dapat diukur berdasarkan banyaknya jumlah karyawan yang
dimiliki oleh para pelaku UMKM.
c. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa Hditerima dan dapat disimpulkan bahwa variabel umur perusahaan
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Hal ini dapat dilihat
dari nilai signifikasi umur perusahaan terhadap penggunaan informasi
akuntansi sebesar 0,027 sehingga signifikasidibawah 0,05 sedangkan nilait -2,267 > t 2,002. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dant >t , maka H diterima.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perusahaan yang berdiri selama
5-10 tahun menyediakan lebih banyak informasi akuntansi, karena pemilik
perusahaan memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dibandingkan
dengan perusahaan yang berdiri lebih dari 10 tahun, karena pemilik
71
perusahaan yang berdiri dari 10 tahun memiliki jenjang pendidikan lebih
rendah dibandingkan dengan perusahaan yang berdiri selama 5-10 tahun.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitoresmi
(2013) dan Julia (2016) yang menyatakan bahwa umur perusahaan
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.
d. Pengaruh Omzet Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa Hditerima dan dapat disimpulkan bahwa variabel omzet usaha berpengaruh
terhadap penggunaan informasi akuntansi. hal imi dapat dilihat dari nilai
signifikasi omzet usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi sebesar
0,006 sehingga signifikasi dibawah 0,05 sedangkan nilai t 2,888 >t2,002. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan t > t , maka Hditerima.
Berdasrakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi III omzet
usaha adalah jumlah uang penjualan barang (dagangan) tertentu selama
suatu masa jual. Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan
perusahaan dapat menunjukan perputaran aset atau modal yang dimiliki oleh
perusahaan, sehingga semakin besar pula tingkat komplektisitas perusahaan
dalam menggunakan informasi akuntansi . dengan semakin besarnya
penggunaan informasi akuntansi maka penerapan informasi akuntansi sangat
dibutuhkan diperusahaan.
Penelitian ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Julia (2016) yang
menyatakan bahwa omzet usaha yang diukur dengan besarnya pendapatan
atau penjualan dari sebuah perusahaan berpengaruh terhadap penggunaan
informasi akuntansi.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan mengenai Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam
Menggunakan Informasi Akuntansi pada UMKM Kuliner di Kecamatan Bajawa
Kabupaten Ngada sebagai berikut :
1. Hipotesis pertama (H ) diterima dan disimpulkan bahwa pendidikan pemilik
berpengaruh terhadap panggunaan informasi akuntansi dengan di tunjukan
oleh nilai signifikasi 0,002 yang berarti tingkat signifikasi dibawah dari 0,05.
2. Hipotesis kedua (H ) ditolak dan disimpulkan bahwa skala usaha tidak
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi dengan
menunjukan nilai signifikasi 0,173 yang artinya tingkat signifikasi diatas
0,05.
3. Hipotesis ketiga (H ) diterima dan disimpulkan bahwa umur perusahaan
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi dengan
menunjukan nilai signifikasi 0,027 yang artinya tingkat signifikasi dibawah
dari 0,05.
4. Hipotesis keempat (H ) diterima dan disimpulkan bahwa omzet usaha
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi dengan
menunjukan nilai signifikasi 0,006 yang artinya tingkat signifikasi dibawah
dari 0,05.
73
B. Saran
Dalam penelitian ini penulis memiliki saran penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada UMKM Kuliner di Kecamatan Bajawa
Kabupaten Ngada. Berdasarkan data UMKM di Kabupaten Ngada masih
ada UMKM kuliner yang ada di kecamatan-kecamatan lain yang ada di
Kabupaten Ngada. Sehingga UMKM Kuliner yang belum diteliti adalah se-
Kabupaten Ngada .
2. Penelitian yang berasal dari persepsi responden yang disampaikan secara
tertulis dan dengan bentuk instrumen kuesioner mungkin mempengaruhi
validitas hasil. Persepsi responden belum tentu mencerminkan keadaan
yang sebenarnya.
3. Penelitian ini hanya menggunakan variabel pendidikan pemilik/manager,
skala usaha, umur perusahaan dan omzet usaha sehingga dimungkinkan
adanya variabel lain yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi,
misalnya pemahaman akuntansi, pelatihan akuntansi, dan lain-lain.
74
DAFTAR PUSTAKA
Baas dan Schrooten, 2006. “Relation Banking and SMEs : A Theoretical
Analysis, Small Business Economic Vol 27”.
Basri, Yusnawar Zainul dan Nugroho Mahendro. 2009. Ekonomi Kerakyatan :
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jakarta : Universitas Trisakti.
Belkaoui, Riahi Ahmed. 2010. Teori Akuntansi Buku 1. Salemba Empat : Jakarta.
George H. Bodnar dan William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi.
Terjemahan Jusuf A. A. Edisi Keenam, Penerbit Salemba. Jakarta.
Ina, Primana. 2009. Menggerakan Sektor Riil UKM & Industri. Penerbit alvabeta.
Bandung.
Kusuma, Nifsu Alim. 2014. Faktor Yang Berpengaruh Pada Pemahaman UKM
dalam Menggunakan Informasi Akuntansi. Jurusan akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
M. Kwartono Adi. 2007. Analisis Usaha Kecil dan Menengah. Penerbit CV Andi
Offset. Yogyakarta.
Murti, Galuh Tresna dkk. 2015. Faktors Influence The Accounting Information
Application In Suci T-Shirt Centre Bandung, West Java, Indonesia.
Muliyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa.
Yogyakarta : Penerbit STIE YKPN.
Muliyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Yogyakarta : Salemba Empat.
75
Murniati. 2002. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan
Penggunaan Informasi Akuntansi pada Pengusaha Kecil dan Menengah
di Jawa Tengah. Semarang : Universitas Diponegoro.
Permana. 2013. Pengharuh Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Bagi
Usaha Kecil dan Menengah diwilayah Sidoarjo. Universitas
Pembangunan Nasional Veteran.
Rosita. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penggunaan
Sistem Informasi Akuntansi Pada UMK. STIE Surakarta.
Rudjito. 2003. Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Otonomi Daerah Guna
Menggerakan Ekonomi Rakyat dan Menanggulangi Kemiskinan, Studi
Kasus: Bank Rakyat Indonesia. Ekonomi Rakyat, Th. II- NO. 1-Maret
2003.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta : CV. Alvabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : CV. Alvabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
CV. Alvabeta.
Umara, Husen. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja
Grafindo. Jakarta.
Wahyudi, Muhamad. 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) di Yogyakarta”. Universitas Diponegoro Semarang.
L
A
M
P
I
R
A
N
DAFTAR UMKM KULINER DI KECAMTAN BAJAWA
KABUPATEN NGADA
No Nama UMKM Kuliner Alamat1 Warung Padang Jalan Gajah Mada2 RM Rizky Ngedukelu3 RM Garuda Jalan Basuki Rahmat Bajawa4 Warung Solo Jln. Nangaruda5 Warung Sate Ngedukelu6 RM Ampera Honda Jln. Letjen Soeprapto Bajawa7 RM Dadi Mulyo Kota Bajawa8 RM Familinda Kota Bajawa9 RM Istana Minang Jln. Gajah Mada
10 RM Lalapan Jln. Lhajoko11 Warung Sate Rahma Ngedukelu12 RM Gantoragam Kota Bajawa13 RM Sinar Minang Kota Bajawa14 RM Putra Minang Ngedukelu15 RM Serbarasa Jln. Gajah Mada16 RM Sari Bundo Ngedukelu17 RM Sari Ratu Jln. Letjen Soeprapto Bajawa18 RM Sinar Jaya Kota Bajawa19 Restoran Sederhana Jln. Basuki Rahmat Bajawa20 RM Simpang Raya Jln. Basuki Rahmat Bajawa21 RM Padang Express Jln Letjen Soeprapto Bajawa22 RM Indah Jaya Minang Kota Bajawa23 RM Surya Kota Bajawa24 RM Ayam Bebek Mafia Kota Bajawa25 RM Taman Laut Ngedukelu26 RM Ikan Kuah Asam Kota Bajawa27 RM Dapur Nakamese Jln. Gajah Mada28 Max Coffee Jln. Gajah Mada29 Bakso Solo Ngedukelu30 Bakso Favorit Jln. Lhajoko31 Sate Madura Kota Bajawa32 RM Bubur Ayam Kota Bajawa33 RM Nasi Kuning Kota Bajawa34 RM Nasi Uduk Jln. Basuki Rahmat Bajawa35 UM Gorengan Jln. Basuki Rahmat Bajawa36 UM Kue Tradisional Jln. Basuki Rahmat Bajawa37 UM Roti Bakar Ngedukelu38 UM Martabak Mini Ngedukelu39 Usaha Warteg Jln. Lhajoko40 UM Asinan Sayuran Jln. Gajah Mada41 Usaha Makanan Ringan Kota Bajawa42 Usaha Makanan Seblak Kota Bajawa43 UM Kripik Buah Jln. Gajah Mada
44 UM Aneka Baso Jln. Gajah Mada45 UM Aneka Mie Jln. Basuki Rahmat Bajawa46 UM Ayam Goreng Jln. Basuki Rahmat Bajawa47 UM Nasi Goreng Ngedukelu48 Usaha Makan Pecel Ngedukelu49 Usaha Catering Kota Bajawa50 UM Olahan Ikan Jln. Gajah Mada51 Usaha Makan Pempek Jln. Gajah Mada52 Usaha Kripik Tempe Kota Bajawa53 Usaha Kripik Singkong Kota Bajawa54 UM Tahu Kribo Kota Bajawa55 Usaha Bakso Goreng Malang Kota Bajawa56 Usaha Kripik Pisang Coklat Ngedukelu57 UM Bebek Goreng Jln. Gajah Mada58 RM Soto Sapi Basuki Jln. Gajah Mada59 Warung Makan Suramadu Kota Bajawa60 RM Barokah Ngedukelu61 Warung Makan Bu Desi Kota Bajawa
DATA HASIL KUESIONERN
O
Variabel X Variabel YX1 X2 X3 X4 Penggunaan Informasi AkuntansiP
P
S
U
U
P
O
U
PIA
1
PIA
2
PIA
3
PIA
4
PIA
5
PIA
6
PIA
7
PIA
8
PIA
9
PIA1
0
JM
L
1 2 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 39
2 5 2 1 3 4 4 3 4 5 2 2 3 5 4 36
3 3 2 3 4 5 4 5 5 4 4 2 3 4 3 39
4 5 3 1 2 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 45
5 4 4 5 5 3 4 4 3 5 5 3 4 5 5 41
6 3 4 5 5 5 4 2 3 1 5 4 4 5 5 38
7 3 2 5 2 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 38
8 4 1 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37
9 3 2 3 3 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 44
10 3 2 4 4 4 4 5 4 2 3 4 4 4 5 39
11 2 2 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32
12 2 2 4 2 4 3 3 2 3 4 3 2 1 2 27
13 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 36
14 1 1 4 2 1 1 1 2 2 1 3 2 1 2 16
15 2 2 3 2 3 4 4 4 4 5 3 4 4 3 38
16 2 2 3 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 45
17 2 1 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 36
18 2 2 4 4 4 4 5 5 4 2 2 2 4 4 36
19 3 3 2 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 40
20 2 2 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 43
21 2 2 1 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 36
22 3 2 3 2 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 42
23 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 29
24 1 5 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 35
25 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 37
26 2 2 4 2 3 3 3 4 4 5 5 4 4 4 39
27 1 2 5 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 33
28 1 2 5 3 2 1 2 2 2 1 2 3 3 4 22
29 5 2 1 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 44
30 4 2 2 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 44
31 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 43
32 4 2 2 2 4 3 1 2 3 4 3 4 4 4 32
33 5 2 1 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 47
34 3 1 1 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 34
35 4 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 40
36 5 3 1 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 46
37 3 2 2 1 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 30
38 4 2 2 2 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 34
39 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 35
40 3 1 3 1 2 3 1 2 3 3 4 3 3 3 27
41 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 28
42 2 3 5 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 34
43 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 39
44 4 2 2 2 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 40
45 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 39
46 4 3 2 3 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 43
47 2 2 5 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 29
48 1 3 5 3 2 2 2 2 2 1 1 1 4 4 21
49 2 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 42
50 1 1 5 2 2 3 2 1 1 1 2 3 3 3 21
51 1 1 2 1 2 2 2 2 3 4 2 2 4 5 28
52 5 5 5 3 5 4 4 4 4 2 2 2 5 5 37
53 4 2 2 2 4 4 4 4 4 5 4 3 4 2 38
54 2 2 5 2 4 4 3 5 5 4 3 4 4 3 39
55 3 4 2 2 4 5 5 3 3 2 1 2 4 5 34
56 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 41
57 3 3 4 2 3 4 5 4 5 4 3 3 5 5 41
58 3 4 5 3 3 2 1 3 5 4 5 5 5 5 38
59 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48
60 2 5 5 4 3 4 4 5 3 5 1 2 4 5 36
61 3 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 41
KUESIONER PENELITIAN
Makassar, September 2019
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa
Program Strata Satu (S1) Universitas Muhammadiyah Makassar, saya :
Nama : Neti Noviyanti
NIM : 105730522915
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/X
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi
dengan judul :
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA MIKRO,KECIL DANMENENGAH (UMKM) DALAM MENGGUNAKAN INFORMASIAKUNTANSI(Studi Kasus Pada UMKM Kuliner di KecamatanBajawaKabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur).
Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjadiresponden dengan mengisi lembaran kuesioner secara lengkap dan sebelumnyasaya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerja anda. Data yang diperolehhanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian, mohon diisi denganlengkap dan sebenar-benarnya.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya
Peneliti
(Neti Noviyanti)
KUESIONER PENELITIAN PETUNJUK UMUM PENELITIAN:
Agar tidak ada kesulitan dalam analisis dan penafsiran data, maka kami mohon
dengan hormat kepada Bapak/Ibu/Sdr/i untuk :
1. Menjawab semua pertanyaan dibawah ini dengan cara melengkapi isinya
dan/atau memberikan tanda centang (√) pada tempat yang tersedia.
2. Satu jawaban untuk satu pertanyaan.
3. Jika menurut Bapak/Ibu/Sdr/i tidak ada jawaban yang tepat, harap memilih
jawaban yang paling sesuai atau mendekati dengan keadaan Bapak/Ibu/Sdr/i.
A. DATA RESPONDEN
Sebelum menjawab pertanyaan dalam kuesioner ini, silahkan Bapak/Ibu/Sdr/i
mengisi identitas diri terlebih dahulu (Jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan
akan diperlakukan secara rahasia).
1. Nama Bapak/ ibu :..................................................(boleh tidak diisi)
2. Alamat Bapak/Ibu :..............................................................................
3. Nama Usaha :..............................................................................
4. Umur Bapak/Ibu :.............Tahun
5. Status : Menikah Belum Menikah
6. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
B. DAFTAR PERTANYAAN
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan memberi tanda centang (√) pada
kolom yang mewakili pilihan Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai berikut :
1. Pendidikan Bapak/Ibu :
SD
SMP
SMA
D3
S1
2. Skala Usaha/ Jumlah Karyawan :
< 5 orang
6 -10 orang
11 – 15 orang
16 – 20 orang
>20 orang
3. Umur Perusahaan/ Lama Usaha :
< 5 tahun
6 -10 tahun
11 – 15 tahun
16 – 20 tahun
>20 tahun
4. Total Omzet Perusahaan per Tahun :
< Rp. 300.000.000
Rp. 300.000.000 – Rp. 1.000.000.000
Rp. 1.000.000.000 – Rp. 10.000.000.000
Rp. 10.000.000.000 – Rp. 50.000.000.000
>Rp. 50.000.000.000
Petunjuk Pengisian :
Bacalah baik-baik pernyataan berikut dan pilihlah salah satu jawaban yang
sesuai dengan memberi tanda (√) pada kolom yang mewakili pilihan
Bapak/Ibu/Sdr/i dengan petunjuk sebagai berikut :
1 = Tidak Pernah
2 = Sekali-kali
3 = Kadang-kadang
4 = Sering
5 = Sangat Sering
Penggunaan Informasi Akuntansi
No Keterangan 1 2 3 4 5
Penggunaan Informasi Operasi
1 Saya menggunakan informasi
akuntansi untuk mengetahui
jumlah produksi yang dihasilkan
setiap harinya
2 Saya menggunakan informasi
akuntansi untuk mengetahui
jumlah pemakaian bahan baku
kuliner
3 Saya menggunakan informasi
akuntansi untuk mengetahui
jumlah pembelian bahan baku
kuliner
4 Saya menggunakan informasi
akuntansi untuk mengetahui
penggajian/upah ke karyawan
5 Saya menggunakan informasi
akuntansi untuk mengetahui
penjualan kuliner setiap harinya
Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen
1 Saya menggunakan informasi
akuntansi untuk merencanakan
kegiatan usaha
2 Saya menggunakan infomasi akuntansi
untuk
mengimplementasikan/menjalankan
usaha kuliner
3 Saya menggunakan informasi
akuntansi untuk mengendalikan usaha
kuliner
Penggunaan Informasi Keuangan
1 Saya menggunakan informasi
akuntansi untuk mengetahui
keuntungan usaha kuliner setiap
tahunnya
2 Saya menggunakan infomasi akuntansi
untuk mengetahui kenaikan atau
penurunan modal yang saya miliki
setiap tahunnya
BIOGRAFI PENULIS
Nama Neti Noviyanti, lahir di Kaburea pada tanggal 21 maret
1997, anak ke tiga dari 3 bersaudara dari pasangan suami istri Bapak
Jamaluddin dan Ibu Nurlena, jenis kelamin perempuan, agama islam,
berkewarganegaraan Indonesia, alamat di Kaburea Kabupaten Nagekeo Nusa
Tenggara Timur
Pendidikan yang telah di tempuh oleh penulis yaitu Sekolah Dasar di SDN
Kaburea lulus pada tahun 2009, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di
SMPN 1 Wolowae lulus tahun 2012, Pendidikan Sekolah Menengah Atas di
SMAN 1 Wolowae lulus tahun 2015, dan mulai tahun 2015 mengikuti program S1
di Universitas Muhammadiyah Makassar, Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.