FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI ...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI ...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN
INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH
DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh
KURNIATI
NIM 105730540115
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN
INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH
DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh
KURNIATI
NIM 105730540115
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan kepada:
Kedua Orang Tua;
Ketiga Adek saya; dan
Almamater Biru Universitas Muhammadiyah Makassar
HALAMAN MOTTO
Jika bukan sekarang kapan lagi….
Hidup Cuma sekali. maka berbanyaklah berbuat kebajikan…
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa saya kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta para keluarga.sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang
tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan akuntansi pada usaha mikro kecil dan
menengah di kota Makassar”
Skripsi yang saya tulis ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama saya sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua saya bapak JUMADI dan ibu JUMRIA. yang senantiasa
memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak
pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan,dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan saya dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada saya menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan di akhirat.
Saya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
viii
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong,SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr.Ismail Badollahi,SE.,M. Si.,Ak.,CA.CSP. selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Agus Salim HR.,SE.,MM. selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis. sehingga
Skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Linda Arisanty Razak,SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada saya selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2015 terkhusus kelas AK15 yang selalu belajar bersama
yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat. kesabaran. motivasi. dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
ix
Akhirnya. sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu. kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman. penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi Fii Sabilil Haq. Fastabiqul Khairat. Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Makassar. Maret 2021
( KURNIATI )
x
ABSTRAK
KURNIATI.2021 “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi
Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Makassar ”. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Agus Salim HR. dan Pembimbing II Linda Arisanty Razak.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan informasi akuntansi menggunakan variabel skala usaha. umur perusahaan. pendidikan dan pelatihan akuntansi. Dalam pengumpulan data menggunakan kuisioner. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda dengan bantuan SPSS dan excel . Metode pengambilan sampel untuk penelitian menggunakan metode Random Sampling (acak) yang diperoleh sebanyak 45 pemilik/manajer UMKM di Kota Makassar dengan tingkat kesalahan 16%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor umur perusahaan dan pelatihan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Sedangkan variabel skala usaha dan pendidikan tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi pada UMKM.
Kata kunci : TAM. skala usaha. umur perusahaan. pendidikan. pelatihan
akuntansi.
xi
ABSTRACT
KURNIATI. 2021 "Factors Affecting the Use of Accounting Information in
Micro. Small and Medium Enterprises in Makassar City". Thesis of Accounting Study Program. Faculty of Economics and Business. Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Agus Salim HR. and Second Advisor Linda Arisanty Razak.
Accounting information applied at the MSME’s that is lacking is one of
the factors that causes MSME’s to be dificult to develop even to failures that end business closure. This study aims to examine the factor that influence the accounting information applied at the MSME’s using business scale. company age. owner’s/manager education background and accounting training. In collecting data using questionnaires. The regression model used in this study is a multiple linear regression models with SPSS. The sampling method for the study used the Random Sampling method and the result is 45 MSME owner’s/manager in the city of Yogyakarta with an error rate of 16%. The result showed that company age and accounting training has experiented had positive and significant effect on accounting information applied at the MSME’s. While scale of business and owner’s/manager education background do not affect the accounting information applied at the MSME’s.
Keywords: MSME’s .micro small and scale. company age. owner’s
manager education background. accounting training.
xii
DAFTAR ISI Halaman
SAMPUL ........................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................................... ix
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ....................................................................... x
DAFTAR ISI...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 73
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9
A. Landasan Teori Dan Pengertian Variabel ........................................... 9
B. Usaha Mikro. Kecil. Dan Menengah (UMKM) ..................................... 10
C. Akuntansi ............................................................................................. 13
D. Penggunaan Informasi Akuntansi ........................................................ 24
E. Skala Usaha ......................................................................................... 25
F. Umur Perusahan .................................................................................. 26
G. Pendidikan ............................................................................................ 27
H. Pelatihan Akuntansi ............................................................................. 29
I. Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 29
J. Hipotesis ............................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 37
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 37 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................... 37
C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran .................................. 37
D. Populasi Dan Sampel Penelitian ......................................................... 40
E. Jenis Dan Sumber Data ....................................................................... 41
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 41
G. Metode Analisis .................................................................................... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 45
A. . Deskripsi Data Dan Responden ........................................................ 45
B. . Hasil Penelitian Dan Pembahasan .................................................... 61
xiii
BAB V PENUTUP .................................................................................... 66
1. KESIMPULAN .................................................................................... 66
2. SARAN .................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 69
LAMPIRAN .................................................................................... 73
xiv
DAFTAR TABEL
2. 1 Tabel Kriteria Dan Ciri-Ciri UMKM ............................................................ 13
2. 2 Tabel Entitas UMKM ................................................................................ 20
2. 3 Tabel Kerangka Dan Tujuan UMKM ....................................................... 22
2. 4 Tabel Penelian Yang Relevan .................................................................. 29
2. 5 Tabel Kerangka Pemikiran ...................................................................... 36
3. 1 Indikator Pertanyaan ................................................................................ 39
3. 2 Persamaan Regresi Brganda .................................................................. 43
4. 1 Distribus pengembalian kuesioner ........................................................... 45
4. 2 responden berdasarkan tingkat pendidikan ............................................ 46
4. 3 responden berdasarkan jenis kelamin ...................................................... 47
4. 4 responden berdasarkan masa kerja ......................................................... 47
4. 5 responden berdasarkan umur .................................................................. 48
4. 5 uji validitas dan reliabilitas ........................................................................ 49
4. 6 deskrpisi data penelitian .......................................................................... 52
4. 7 hasil uji autokorelasi .................................................................................. 56
4. 8 hasil uji multikolinearitas ........................................................................... 57
4. 9 hasil uji hipotesis ....................................................................................... 58
xv
DAFTAR GAMBAR
4. 1 Hasil uji normalitas ................................................................................... 54
4. 2 hasil heterokedasitas ............................................................................... 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis UMKM telah mengalami penurunan tajam akibat pandemi
Covid-19. Adanya aturan Pembatasan Berkala Besar (PSBB) membuat
transaksi langsung menjadi sulit. Daya beli masyarakat juga menurun
karena banyak karyawan yang diberhentikan. Kebutuhan konsumen tetap
sama hanya saja yang membedakan adalah cara konsumen
mendapatkan apa yang mereka butuhkan yang mengubah perilaku. Hal
inilah yang memaksa pelaku UMKM beradaptasi dengan perubahan
perilaku konsumen akibat pandemi ini. Tingkat bisnis di Indonesia terbagi
dalam beberapa kelas sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Diantaranya adalah usaha besar. usaha menengah. usaha kecil dan
usaha mikro. Dari empat kelas tersebut. tiga merupakan kelas bisnis
yang paling banyak jumlahnya. sehingga pemerintah menetapkan satu
dari tiga kelas tersebut sebagai UMKM.
UMKM adalah badan usaha publik yang saat ini mendapatkan
perhatian dan keistimewaan yang diberikan oleh Undang-Undang. antara
lain bantuan dalam pemberian pinjaman kepada usaha dengan suku
bunga rendah.penyederhanaan persyaratan izin usaha. bantuan
pengembangan usaha dari instansi pemerintah.dan sejumlah fasilitas
lainnya. UMKM adalah usaha mikro. kecil dan menengah. UMKM diatur
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro Kecil dan Menengah. Kapabilitas perusahaan diukur dari total aset.
2
jumlah karyawan dan pendapatan selama satu periode pelaporan yang
disebut skala bisnis. Jika perusahaan besar dan maju maka dibutuhkan
jumlah karyawan yang banyak untuk menjalankan aktivitas di perusahaan
(Yasa. Herawati. Dan Sulindawati.2017). Peningkatan aset akan
memaksa perusahaan untuk lebih memperhatikan detail aset yang
dimilikinya tidak hanya aset yang dimilikinya. tetapi juga penggunaan aset
tersebut. Semakin besar skala bisnisnya maka semakin kompleks
masalah yang ada di perusahaan tersebut. sehingga manajer yang
membutuhkan informasi yang sesuai mengambil keputusan saat
menentukan langkah yang akan diambil di masa depan. Informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan adalah informasi
akuntansi. Durasi bisnis dapat dinilai dari usia perusahaan.
UMKM yang beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama memiliki
pola pikir dan kemampuan untuk bertindak dan menggambarkan
perusahaan lebih berkembang karena mereka memiliki banyak
pengalaman dalam menjalankan usahanya. Holmes dan nicholls
(1988)menunjukkan bahwa informasi akuntansi yang disajikan
dipengaruhi oleh usia bisnis. Pemilik usaha yang sudah lama
berkecimpung dalam kegiatan manufaktur memiliki pengalaman yang
lebih banyak dibandingkan dengan pemilik usaha yang baru memulai
usahanya (Yasa. Herawati. Dan Sulindawati. 2017). Pemilik yang belajar
dengan banyak pengalaman memahami pentingnya informasi ini untuk
bisnis mereka. Semakin lama usia UMKM maka semakin banyak
pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki tentang pentingnya
informasi akuntansi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)
3
Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau
sekelompok orang dalam upaya menjadi dewasa melalui pendidikan dan
pelatihan. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan teknis. kemampuan organisasi dan pengetahuan informasi
akuntansi. Apabila pemilik atau pengelola memiliki pendidikan yang baik
tentunya informasi khususnya informasi akuntansi akan mendapat
perhatian lebih dari pada pemilik atau pengelola yang pendidikannya
masih kurang. Mempelajari sesuatu secara mendetail memungkinkan
seseorang untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang jenis
pembelajaran yang mereka jalani. Akuntansi merupakan salah satu alat
bantu yang dapat digunakan UMKM untuk mengelola keuangannya di
dalam suatu perusahaan
UMKM dicirikan oleh manajemen mandiri. modal swadaya. pasar
penjualan lokal. aset perusahaan kecil. dan jumlah karyawan yang
dipekerjakan terbatas. Prinsip-prinsip pelaksanaan UMKM adalah sebagai
berikut. kohesi. ekonomi kerakyatan. kemandirian. keseimbangan
kemajuan. keberlanjutan. efisiensi keadilan dan kesatuan ekonomi
nasional. Untuk membedakan suatu usaha. baik itu usaha mikro. kecil.
atau menengah. pemerintah diberikan batasan hukum sesuai kriteria jenis
usaha masing-masing berdasarkan total asset yang dimiliki. Bisnis UMKM
berkembang di berbagai bidang seperti memasak. fashion. dan pertanian.
Contoh UMKM di bidang kuliner adalah berjualan jajanan. gorengan.
berjualan makanan. membuka rumah makan. atau membuka kafe.
Contoh UMKM di bidang fashion antara lain membuka toko pakaian kecil.
distribusi yang menjual pakaian khusus anak muda. toko batik. pakaian
4
muslim. dan lain sebagainya. UMKM di bidang pertanian seperti padi.
jagung. sayur mayur. buah-buahan.tanaman hias dan lain sebagainya.
70% dari mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Melihat
hal tersebut bisnis di bidang pertanian pun memiliki prospek yang
menjanjikan Setiap tahun. tugas bisnis semakin banyak. termasuk bagi
peserta bisnis UMKM. Mereka dituntut untuk bisa mengikuti
perkembangan zaman. Dari peningkatan kualitas produk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar hingga strategi pemasaran. Tantangan bagi
para pebisnis tidak hanya soal pengembangan produk atau bersaing
dengan kompetitor.
Berawal dari penghujung tahun 2019 dunia dikejutkan dengan
kemunculan virus yang berasal dari Wuhan. Banyak usaha mikro. kecil
dan menengah (UMKM) yang tidak memahami bahwa usahanya sedang
menghadapi kendala dan bahkan tidak dapat bertahan. Sebanyak 1. 785
koperasi dan 163. 713 usaha mikro. kecil. dan menengah terdampak
pandemi virus corona (Covid-19). Sebagian besar koperasi terdampak
Covid-19 menangani kebutuhan sehari-hari.sementara sektor UMKM
paling terdampak yaitu makanan dan minuman. Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan koperasi yang
bergerak di bidang jasa dan manufaktur juga paling terdampakl oleh
pandemi Covid-19. Pengurus koperasi mengalami penurunan penjualan.
kekurangan modal. dan kesulitan distribusi. sektor UMKM yang
terguncang oleh pandemi Covid-19 selain makanan dan minuman adalah
industri kreatif dan pertanian. Dari data di atas dapat dilihat seberapa
besar dampak pandemi Covid-19 terhadap pelaku usaha UMKM. Namun
5
kondisi ini harus dihadapi dengan segenap tenaga. Memobilisasi
kreativitas agar produktif dan menguntungkan kembali. meskipun daya
beli masyarakat menurun akibat rendahnya pendapatan di tengah
pandemi Covid-19. Tantangan utama adalah bagaimana bisnis UMKM
dapat beradaptasi dengan lingkungan ini yang menyebabkan
meningkatnya perilaku konsumen baru yang menggunakan barang dan
jasa UMKM. Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah telah meningkatkan pengembangan sumber daya
manusia dan pelatihan akuntansi untuk meningkatkan kompetensi peserta
UMKM. Beberapa penelitian yang meneliti informasi akuntansi tentang
UMKM. Budiyanto (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
skala usaha. umur perusahaan. pendidikan dan pelatihan akuntansi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi
akuntansi pada UMKM.
Donna Maulita Intan Finishia (2018) dalam penelitiannya. dimana
umur perusahaan dan pelatihan akuntansi tidak berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. sedangkan
Awanda Nirwana (2019) mencatat bahwa ukuran usaha tidak
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi bagi
UMKM. dan Nurul Aini Yolanda (2002) menyimpulkan bahwa pendidikan
tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi bagi UMKM.
Berdasarkan latar belakang diatas dan terdapat perbedaan hasil yang
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. serta besarnya peran UMKM bagi
kehidupan pemilik. karyawan. masyarakat dan bagi negara sebagai
penggerak perekonomian. peneliti akan mengkaji ulang faktor yang
6
mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada UMKM dengan
judul penelitian “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan
Informasi Akuntansi pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah di Kota
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas. rumusan masalah yang terdapat
dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah skala usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi bagi UMKM di kota Makassar ?
2. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap penggunaan
informasi akuntansi bagi UMKM di kota Makassar ?
3. Apakah pendidikan mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi
bagi UMKM di kota Makassar ?
4. Apakah pelatihan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada UMKM di Kota Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas. penelitian ini memiliki
tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh skala usaha terhadap penggunaan informasi
akuntansi bagi UMKM di kota Makassar
2. Mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap penggunaan
informasi akuntansi oleh UMKM di kota Makassar.
3. Mengetahui pengaruh pendidikan terhadap penggunaan informasi
akuntansi bagi UMKM di Kota Makassar.
7
4. Mengetahui pengaruh pelatihan akuntansi terhadap penggunaan
informasi akuntansi bagi UMKM di kota Makassar
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini. antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran yang relevan
mengenai penggunaan informasi akuntansi pada UMKM di Kota
Makassar. Selain itu dapat dijadikan sebagai dasar bagi pengembangan
ilmu akuntansi khususnya informasi akuntansi bagi UMKM.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
akuntansi. terkait dengan informasi akuntansi yang ada pada UMKM di
kota Makassar khususnya mengenai ukuran usaha. umur perusahaan.
pendidikan dan pelatihan akuntansi.
b. Bagi Pemilikataumanajer UMKM
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemilik atau
pengelola dalam menyusun kebijakan. mengelola keuangan perusahaan.
dan dalam memutuskan bagaimana penggunaan informasi akuntansi bagi
pemilik atau pengelola UMKM untuk pengembangan dan kesuksesan
usaha.
8
c. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi memperluas
pengetahuan informasi akuntansi bagi UMKM dan menjadi motor penggerak
untuk penelitian lebih lanjut mengenai informasi akuntansi yang berguna bagi
UMKM
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori Dan Pengertian Variabel
1. Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Davis.
(1989) menawarkan sebagai landasan untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan
penggunaan sistem informasi.
Model TAM berasal dari teori psikologis untuk menjelaskan
perilaku pengguna teknologi informasi yang berladaskan pada
kepercayaan (belief). sikap (attitude). minat (intention). dan hubungan
perilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini
adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku
pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan
teknologi informasi itu sendiri.
Menurut Gefen (2007) sampai saat ini Technology Acceptance
Model (TAM) merupakan model yang paling banyak digunakan dapat
memprediksi penerimaan teknologi informasi. Technology Acceptance
Model (TAM) secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan-
penerimaan teknologi informasi dengan dimensi-dimensi tertentu yang
dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya teknologi informasi
oleh pemakai. Tecnology of acceptance model adalah suatu model
untuk memprediksi dan menjelaskan berbagai pengguna teknologi
menerima dan menggunakan teknologi yang berkaitan dengan
10
pekerjaan pengguna. TAM merupakan model yang paling berpengaruh
untuk dapat melihat penerimaan penggunaan sistem informasi. Model
ini akan menggambarkan bahwa penggunaan sistem informasi akan
dipengaruhi oleh kegunaan persepsi dan kemudahan pengguna. dan
efektivitas dimana ketiganya memiliki determinan yang tinggi dan
validitas yang telah teruji secara empiris. TAM meyakini bahwa
penggunaan sistem informasi akan meningkatkan kinerja karyawan
atau perusahaan.disamping itu penggunaan sistem informasi adalah
mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainnya.
keputusan.
B. Usaha Mikro. Kecil. dan Menengah (UMKM)
1. Pengertian UMKM
Pengertian menurut Undang-Undang NO 20 Tahun 2008 tentang
usaha mikro. kecil. dan menengah:
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
mikro.
b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki. dikuasai. atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha
kecil.
11
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki. dikuasai. atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan. ”
Berdasarkan definisi UMKM menurut UU. NO 20 tahun 2008.
usaha yang dimiliki oleh perorangan maupun badan usaha akan
diklasifikasikan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk mengetahui
peningkatan perkembangan usaha dan terkait dengan UMKM lebih
berfokus untuk menghasilkan produk berdasarkan jenis usahanya
terkait dengan UMKM lebih berfokus untuk menghasilkan produk
berdasarkan jenis usahanya.
2. Kriteria Dan Ciri-Ciri UMKM
Usaha mikro. kecil dan menengah atau selanjutnya kita sebut
sebagai UMKM adalah suatu bentuk usaha produktif yang dimiliki oleh
perorangan atau badan hukum yang biasanya beroperasi dalam suatu
kegiatan perdagangan yang mempunyai ciri yang berbeda. Berikut
masih-masing pengertian UMKM dan kriterianya:
a. Usaha Mikro
Usaha Mikro adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki
oleh orang perseorangan atau badan hukum sesuai dengan
kriteria usaha mikro. bisnis yang diklasifikasikan sebagai bisnis
mikro adalah bisnis dengan kekayaan bersih Rp 50. 000. 000 dan
12
tidak termasuk bangunan dan tanah tempat bisnis tersebut
berada. Pendapatan tahunan dari penjualan usaha mikro
maksimal Rp 300. 000. 000.
b. Usaha Kecil
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang merupakan
pemilik perseorangan atau kelompok yang berdiri sendiri dan
bukan merupakan cabang dari perusahaan induk. Dikendalikan
dan dimiliki serta sebagai bagian dari baik secara langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah. bisnis yang
diklasifikasikan sebagai usaha kecil adalah bisnis dengan
kekayaan bersih Rp 50. 000. 000 dengan jumlah maksimum yang
disyaratkan sebesar Rp 500. 000. 000. Hasil penjualan tahunan
berkisar dari Rp 300. 000. 000 hingga Rp 2. 500. 000. 000.
c. Usaha Menengah
Usaha Menengah adalah usaha dalam perekonomian
produktif yang bukan merupakan cabang atau anak perusahaan
dari perusahaan pusat tetapi menjadi bagian langsung atau tidak
langsung dari usaha kecil atau besar dengan agregat kekayaan
bersihnya sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-
undangan. perusahaan menengah sering diklasifikasikan sebagai
perusahaan besar menurut kriteria yang menurut kriteria kekayaan
bersih pemilik bisnis adalah antara Rp 500. 000. 000 dan Rp 10.
000. 000. 000 dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat
13
usaha berada. pendapatan penjualan tahunan mencapai Rp 2.5.
000. 0000. - milyar sampai dengan Rp 50.000.000.000. –
singkatnya dapat dilihat pada tabel berikut:
No Usaha Kriteria
Aset Omset
1 Usaha mikro Maks Rp 50. 000. 000 Maks Rp 300. 000. 000
2 Usaha kecil > Rp 50. 000. 000– Rp
500. 000. 000.
> Rp 300. 000. 000 –
Rp 2. 500. 000. 000.
3 Usaha menengah > Rp 500. 000. 000. – Rp
10. 000. 000. 000
> Rp 2. 500. 000. 000. –
Rp 50.000.000.000. -
Tabel 2. 1 Kriteria dan ciri-ciri UMKM
C. Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Menurut Kieso (2002) akuntansi didefinisikan dengan tiga
karakteristik penting akuntansi: identifikasi. penilaian dan transmisi
informasi keuangan .entitas ekonomi .pengguna yang tertarik. Secara
umum. akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang
menyediakan laporan kepada pihak yang berkepentingan tentang
bisnis dan keadaan perusahaan. (Warren. 2006). Menurut Karl S.
Warren. James M.Reeve.Dan E.Fees (2006) akuntansi adalah sistem
14
informasi yang melaporkan kepada pemangku kepentingan tentang
kinerja ekonomi dan kondisi perusahaan.
Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2000)
dalam standar akuntansi keuangan terdiri dari 5 (lima) yaitu: neraca.
laporan laba-rugi. laporan perubahan modal. laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan. Laporan-laporan tersebut mempunyai
fungsi masing masing yang berguna untuk memberikan informasi
mengenai posisi bisnis suatu usaha. laporan laba rugi adalah
gambaran pendapatan dan pengeluaran untuk periode tertentu.
Misalnya bulan atau tahun. Laporan ini melaporkan pendapatan dan
pengeluaran untuk periode waktu tertentu berdasarkan konsep
perbandingan yaitu dengan membandingkan biaya dengan
pendapatan yang diterima selama periode terjadinya biaya. Laporan
ini juga melaporkan adanya selisih penghasilan melebihi pengeluaran
yang disebut laba bersih atau sebaliknya bila pengeluaran melebihi
penghasilan disebut rugi bersih. (Warren. 2006).
Laporan perubahan ekuitas adalah ikhtisar perubahan ekuitas
yang telah terjadi selama periode waktu tertentu seperti bulanan atau
tahunan. Laporan ini dikompilasi setelah laporan laba rugi karena
laporan laba rugi juga muncul dalam laporan ini. (Warren. 2006).
Neraca adalah pernyataan yang mencantumkan aset. kewajiban. dan
ekuitas pada tanggal tertentu. pada umumnya tanggal di neraca
menggunakan hari di akhir bulan atau di akhir tahun. (Warren. 2006).
Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan arus
masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Arus kas dapat memberikan
15
informasi yang memungkinkan pengguna untuk menilai perubahan
dalam aset bersih perusahaan. struktur keuangan (termasuk likuiditas
dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah dan
waktu arus kas untuk beradaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang. informasi arus kas berguna dalam menilai kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan
pengguna untuk mengembangkan model untuk memperkirakan dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai
perusahaan (Endif.2009). Atas dasar kas pendapatan diakui pada
periode di mana kas diperoleh atau diterima. Akuntansi berguna untuk
menghasilkan laporan yang berfungsi sebagai sumber informasi utama
yang menjadi dasar pengambilan keputusan pemangku kepentingan
atau stake holder warren kepentingan (Warren. 2006).
2. Fungsi Akuntansi
Dari pengertian akuntansi sudah menyinggung tentang sistem
pelaporan keuangan termasuk untung rugi perusahaan Sehingga.
akuntansi sudah pasti sangat dibutuhkan dalam bisnis karena beberapa
fungsinya sebagai berikut:
a. Recording Report
Pencatatan sistematis dan kronologis dari sebuah laporan atau
catatan transaksi merupakan fungsi utama akuntansi. Catatan
transaksi ini kemudian dikirim ke akun buku besar sampai faktur akhir
diselesaikan untuk menentukan untung dan rugi bisnis pada akhir
periode.
b. Melindungi Properti Dan Aset
16
Fungsi akuntansi berikutnya adalah menghitung penyusutan aset
yang sebenarnya menggunakan metode yang sesuai untuk aset
tertentu. setiap penyebaran aset yang tidak sah akan menyebabkan
kebangkrutan bisnis. Inilah sebabnya mengapa sistem akuntansi
dirancang untuk melindungi properti dan aset komersial dari
penggunaan yang tidak sah.
c. Mengomunikasikan Hasil
Fungsi akuntansi selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil
dan mencatat transaksi kepada semua pihak yang berkepentingan
dalam bisnis tertentu. Misalnya investor. pemberi pinjaman. pegawai.
instansi pemerintah. peneliti. dan instansi lainnya.
d. Meetinglegal
Fungsi akuntansi juga terlibat dalam perancangan dan
pengembangan sistem seperti system untuk memastikan bahwa
catatan dan laporan hasil mematuhi persyaratan hukum. Sistem ini
nantinya akan dibutuhkan untuk memanipulasi pemilik atau
kewenangan untuk mengajukan berbagai laporan seperti pajak.
pengembalian pendapatan pajak. dan iain sebagainya.
e. Mengklasifikasikan
Fungsi akuntansi yang sama pentingnya adalah klasifikasi. yang
terkait dengan analisis sistematis dari semua data yang direkam.
Klasifikasi ini akan memfasilitasi pengelompokan berdasarkan jenis
transaksi atau catatan. Kegiatan klasifikasi ini dilakukan dalam
sebuah buku yang disebut "ledger".
f. Membuat Ringkasan
17
Aktivitas ini melibatkan penyajian data sensitif dengan cara
yang dapat dimengerti dan nyaman untuk pengguna akhir internal
dan eksternal laporan akuntansi. Tindakan ini menghasilkan
penyusunan laporan neraca. laporan laba rugi
g. Analisisdan Menafsirkan
Fungsi terakhir akuntansi adalah analisis dan interpretasi data
keuangan. Data keuangan yang telah melalui proses analisis
kemudian diinterpretasikan dengan cara yang mudah dipahami untuk
membantu menilai kondisi keuangan dan profitabilitas bisnis. Selain
itu. hasil analisis juga digunakan untuk menyusun rencana ke depan
dan menyusun kebijakan untuk pelaksanaan rencana tersebut.
3. Laporan Keuangan
Laporan keuangan suatu perusahaan terbagi menjadi tiga bagian
yaitu laporan posisi keuangan atau neraca. laporan laba rugi dan laporan
arus kas. Informasi perusahaan tidak akan lepas dari laporan keuangan
yang disusun dan disampaikan oleh perusahaan. Apapun tindakan dan
hasil yang diambil perusahaan akan tercermin dalam laporan keuangan
Perusahaan telah mencapai keunggulan dalam hal keuntungan atau
margin keuntungan yang sukses. jaringan yang luas. efisiensi dan daya
saing. Prestasi tersebut dapat kita nilai dari kemajuan dalam pelaporan
keuangan. Alhasil. penurunan pelaporan keuangan tentunya bisa
menjadi pertanda atau suatu perusahaan akan gulung tikar.
18
Mengapa perusahaan bisa bangkrut? Untuk menjawab pertanyaan
ini. kita harus banyak bertanya pada laporan keuangan itu sendiri.
Laporan keuangan ini adalah satu-satunya dokumen yang dapat
memahami perusahaan. misalnya pertanyaan teknis. informasi tambahan
dianggap rahasia perusahaan. Sehingga pihak luar tidak akan dapat
mengakses informasi tambahan ini. Di sisi lain pihak internal atau
karyawan dilarang mengungkapkan informasi ini kepada publik. sebagai
pemilik bisnis. direktur. manajer. pemberi pinjaman. karyawan. dan calon
investor. pada akhirnya tidak dapat dihindari bahwa mereka harus
menguasai seluk-beluk pelaporan keuangan.
Seorang manajer keuangan tidak dapat membuat keputusan untuk
menyewa atau membeli mobil yang dioperasikan oleh sebuah
perusahaan tanpa memahami profitabilitas perusahaan. Dalam arti
tertentu. manajer tidak memahami bagaimana keputusannya
mempengaruhi laba rugi perusahaan manajer keuangan harus dapat
melihat konsekuensi dari keputusannya. Hal ini tentunya dapat dijelaskan
dalam laporan keuangan perusahaan baik melalui neraca maupun melalui
akun laba rugi. Paling tidak seorang manajer keuangan tidak boleh tidak
tahu akibat keputusan yang dilakukannya. perusahaan menjadi tidak
menguntungkan atau menguntungkan. Manajer keuangan perlu
memahami dampak keputusan mereka baik jangka pendek maupun
jangka panjang. laporan keuangan adalah alat komunikasi utama
perusahaan. Faktanya buku tahunan prihatin karena kebanyakan berisi
informasi tentang laporan keuangan perusahaan.
19
Perusahaan dapat mengkomunikasikan produksi atau proses
bisnisnya. Dengan bantuan laporan keuangan ini perusahaan juga dapat
mencari investor baru bahkan mengajukan pinjaman dari bank untuk
memperoleh pembiayaan baru. Dengan bantuan laporan yang
dipublikasikan tersebut badan pajak dapat menerima alasan kerugian
perusahaan sehingga tidak dapat membayar pajak dengan kata lain nihil.
4. S. A. K Entitas Mikro.Kecil.Dan Menengah
Standar akuntansi usaha mikro kecil dan menengah (SAK EMKM)
sebenarnya mengatur usaha kecil dan menengah (UMKM). Padahal.
UMKM memiliki definisi yang berbeda-beda. berdasarkan undang-
undang nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Mikro
Maksimal kekayaan bersih Rp 50. 000. 000.00 (lima puluh juta
rupiah).tidak termasuk tanah dan bangunan komersial pendapatan
penjualan tahunan maksimum Rp 300. 000. 000 (tiga ratus juta
rupiah).
b. Kecil
Kekayaan bersih antara Rp 50. 000. 000.00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan Rp 500. 000. 000.00 (lima ratus juta
rupiah). selain aset tanah dan bangunan tempat usaha
beradapendapatan penjualan tahunan berkisar dari Rp 300. 000.
000.00 (tiga ratus juta rupiah) hingga Rp 2. 500. 000. 000.00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah).
20
c. Menengah
Aktiva bersih mulai dari Rp 500. 000. 000.00 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan Rp 10. 000. 000. 000 (sepuluh miliar
rupiah) tidak termasuk aset tanah dan bangunan untuk tempat
komersial; hasil penjualan tahunan Rp 2. 500. 000. 000.00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 50. 000. 000. 000.
000.00 (lima puluh miliar rupiah). Hasil dari penjualan tahunan
mulai dari Rp 2. 500. 000. 000.00 ( dua miliar lima ratus juta
rupiah) hingga Rp 50. 000. 000. 000 (lima puluh miliar rupiah).
tabel 2. 2 entitas UMKM
Berdasarkan peraturan pemerintah republik indonesia nomor
23 tahun 2018 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari
usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki
peredaran bruto tertentu UMKM adalah pribadi atau badan yang
memperoleh penghasilan dengan peredaran bruto lebih kecil dari
(empat miliar delapan ratus juta rupiah). berdasarkan bentuk
ENTITAS EMKM
MIKRO KECIL MENENGAH
21
usaha. sesuai dengan pp nomor 23 tahun 2018 sesungguhnya di
indonesia dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Pribadi
b. Badan
i. Koperasi
Sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 1992.
koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang
beranggotakan perorangan atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi yaitu:
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota
d) pembagian balas jasa yang terbatas terhadap moda
e) kemandirian.
5. Kerangka dan tujuan SAK EMKM
Kerangka SAK EMKM terdiri atas tujuan Karakteristik kualitatif.
Elemen. asumsi. prinsip dan konstrain. Apabila disusun sebagaimana
bangunan rumah sebagaimana terlihat pada gambar 2. dapat
dipisahkan menjadi 3 lantai. Lantai pertama adalah tujuan laporan
keuangan. lantai kedua adalah karakteristik kualitatif dan elemen
laporan keuangan serta lantai ketiga adalah asumsi. prinsip dan
konstrain. lantai pertama adalah tujuan sak emkm. Tujuan sak emkm
22
ini adalah menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapa pun
yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus
untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut.
pihak yang membutuhkan tidak selalu pemegang saham non
manajemen karena bentuk usaha emkm tidak hanya PT. Namun
demikian ada banyak pihak yang membutuhkan misalnya otoritas
pajak untuk kepastian penentuan besaran dan fasilitas pajak juga
banyak instansi pemerintah lain yang bermaksud memperoleh data
guna keperluan pembinaan sebagaimana diamanatkan oleh undang-
undang.
tabel 2. 3 kerangka dan tujuan UMKM
6. Informasi Akuntansi
•posisi
Keuangan:
•Laporan
Laba Rugi
•Relevan
•KEterbandi
ngan
•Keterpaha
man
• PENYAJIAN
SECARA WAJAR
• KEPATUHAN
TERHADAP SAK
• MATERIALITAS
• KONSISTETVST
PENYAJIAN
• EKUENSI
PELAPORAN
• AKTUAL
• ENTITAS
BISNIS
• KELANGSUNGA
N USAHA
• PERIODISILITA
S
ASUMSI PRINSIP
ELEMEN KARAKTERISTIK
KUALITATIF
23
Menurut Puspitawati Dan Anggadini (2014).informasi akuntansi
merupakan rangkaian kegiatan pengolahan data dari transaksi bisnis
hingga pengolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan
sistem informasi komputer yang terintegrasi secara harmonis. Informasi
yang diperoleh mengenai bisnis suatu perusahaan dapat mengetahui
masa lalu. keadaan perusahaan saat ini. serta menentukan langkah
perusahaan kedepannya untuk mencapai tujuan perusahaan khususnya
dalam bidang pengelolaan UMKM. adapun bentuk fisiknya. informasi
akuntansi akan sangat berguna jika memiliki berbagai karakteristik seperti
relevan. tepat waktu. akurat. lengkap. dan ringkas (Hall. 2009).
a. Relevan
Laporan atau dokumen keuangan harus memiliki konten yang
memiliki tujuan tertentu. Informasi akuntansi harus berisi data yang
relevan dalam pelaporan. Laporan yang berisi informasi yang tidak
relevan hanya akan mencegah pengguna untuk mengambil keputusan.
b. Tepat Waktu
Waktu dalam informasi merupakan faktor yang sangat penting
dalam kegunaannya. Informasi yang melebihi jangka waktu yang lama
mengurangi kualitas informasi akuntansi. Jika pengguna menganalisis
informasi pada waktu yang salah akan menyebabkan pengambilan
keputusan yang salah.
c. Akurasi
Informasi yang diberikan tidak mengandung kesalahan yang
signifikansinya sulit diukur. karena tidak mempunyai nilai absolut
tergantung pada masalahnya. Kesalahan dianggap signifikan jika
24
informasi yang akurat menyebabkan pengguna membuat keputusan
yang salah atau tidak mengambil keputusan yang diperlukan.
d. Kelengkapan
Kelengkapan informasi sangat penting untuk pekerjaan yang ada
dan untuk pengambilan keputusan. Informasi yang komprehensif akan
membantu pengguna dalam mengambil keputusan dengan menyediakan
perhitungan yang diperlukan dan menyajikan data secara jelas dan tidak
ambigu.
e. Ringkas
Informasi yang diberikan harus memenuhi kebutuhan pengguna.
Jika informasi yang diberikan terlalu rinci untuk manajemen senior. itu
akan menghambat pengambilan keputusan. Jika informasi yang disajikan
kepada manajemen tingkat bawah singkat maka akan membingungkan
karena manajer tingkat bawah biasanya membutuhkan informasi yang
sangat rinci.
D. Penggunaan Informasi Akuntansi
Pengguna informasi akuntansi memiliki karakteristik dan sudut
pandang yang berbeda. Pengguna informasi akuntansi dapat
dikelompokkan menjadi dua Yaitu pengguna internal dan pengguna
eksternal pengguna internal adalah mereka yang mengambil keputusan
yang secara langsung mempengaruhi operasional perusahaan. Misalnya
dewan komisaris. dewan direksi. manajer kunci dan karyawan
perusahaan. pengguna eksternal adalah mereka yang membuat
keputusan tentang hubungannya dengan perusahaan. Misalnya investor.
pemberi pinjaman. otoritas pajak. pemerintah. pemasok. pelanggan.
25
peneliti. dan komunitas terkait. Semua pihak yang terkait langsung
dengan kondisi keuangan perusahaan disebut stakeholders. Akuntan dan
para manajer harus memahami pentingnya penyusunan laporan
akuntansi yang berkualitas (understandable. relevance. reliable.
consistency dan comparabil) karena laporan itu menyebabkan dua
dampak yaitu konsekuensi ekonomis dan orientasi pengguna.
Mempertimbangkan dan memahami bagaimana transaksi dan peristiwa
ekonomi mempengaruhi laporan akuntansi. Dampak penting dari kualitas
informasi akuntansi orientasi para pengguna dengan berbagai
karakteristik mempengaruhi perilaku entitas bisnis dan pelakunya.
akuntan dan manajer perlu memahami pentingnya penyusunan laporan
akuntansi yang berkualitas (dapat dimengerti. relevan. dapat diandalkan.
konsisten dan dapat dibandingkan) karena laporan tersebut memiliki dua
pengaruh yaitu implikasi ekonomi dan orintasi pengguna.
E. Skala Usaha
Menentukan ukuran bisnis adalah langkah selanjutnya yang harus
diambil. Skala bisnis dapat ditentukan setelah menentukan semua
sumber daya yang akan digunakan saat memulai bisnis untuk membuat
daftar semua sumber daya yang tersedia dengan deskripsi lengkap
tentang kemampuan sumber daya Misalnya analisis modal usaha.
tenaga. ketersediaan bahan baku. lahan dan alat bantu. Setelah semua
sumber daya didefinisikan dengan jelas kita akan mengetahui seberapa
besar bisnis yang dapat kita lakukan. skala bisnis juga berkaitan dengan
konsep berbisnis. Konsep bisnis tidak hanya terkait dengan sumber daya
yang ada tetapi juga dengan kondisi pasar sasarannya karena definisi
26
yang salah tentang ukuran dan konsep bisnis. pengunjung tidak datang
sesuai harapan Misalnya. tempat usaha dirancang dengan demikian
dengan biaya yang tinggi ternyata daya beli masyarakat setempat masih
kurang. Hal ini tentunya akan menimbulkan kerugian di kemudian hari.
a. Skala kecil
Lokasi dekat dengan pusat keramaian. seperti disekitar mall.
sekolah dan perkantoran. tempat jual beli berupa tenda portable atau
kios kecil. harga cukup terjangkau.sedikit variasi hidangan. hanya
sedikit menu. penampilan makanan tidak terlalu mengkhawatirkan.
b. Skala menengah
Lokasi tidak harus dekat dengan pusat keramaian. namun tetap
mudah dijangkau oleh pelanggan. tempat penjualan umumnya
konstan. harga dan kualitas makanan seimbang. ragam hidangannya
cukup banyak. Penampilan makanan lebih menarik.
F. Umur Perusahan
Semakin lama sebuah perusahaan beroperasi atau semakin tua
usia perusahaan semakin besar kemungkinannya untuk memberikan
informasi yang lebih banyak dan lebih luas tentang perusahaan daripada
perusahaan yang baru dibentuk. Men getahui usia suatu perusahaan
juga akan mengetahui sejauh mana ia dapat bertahan dalam dunia bisnis.
Semakin lama atau semakin tua perusahaan maka akan semakin banyak
pengalaman bisnis yang dimilikinya dan semakin menyadari masalah dan
kondisi dunia usaha yang sebenarnya. sehingga setiap kebijakan yang
27
ditempuh perusahaan akan semakin optimal. usia perusahaan dapat
menunjukkan bahwa perusahaan akan tetap eksis dan mampu bersaing
sehingga usia perusahaan dapat dikaitkan dengan kinerja keuangan
perusahaan. Proksi digunakan untuk mengukur umur suatu perusahaan
dengan menghitung tahun perusahaan tersebut terdaftar di pasar modal
sebelum periode penelitian. Menurut Penelitian Sembiring (2003) Dan
Anderu (2015). umur perusahaan bukan merupakan faktor penentu
pengungkapan csr di Indonesia
.
G. Pendidikan
Entrepreneurship 2020 unit-european commission (2014)
menyebutkan beberapa prinsip pendidikan kewirausahaan seperti yang
dijelaskan.
a. Membangun pribadi
Pendidikan kewirausahaan lebih dari sekedar persiapan untuk
menjalankan bisnis. Pendidikan kewirausahaan tentang bagaimana
mengembangkansikap.keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan.
Bagaimana cara mengajar siswa untuk menghidupkan ide
b. Pelaku
Pendidikan kewirausahaan tidak bisa mengajarkan bagaimana
menjadi wirausaha tanpa menjadi wirausaha.
c. Kompetensi
28
Kompetensi kewirausahaan membutuhkan metode proaktif
untuk melibatkan siswa dalam mengeksplorasi kreativitas dan
inovasinya
d. Praktek
Kompetensi dan keterampilan kewirausahaan hanya dapat
diperoleh atau dikembangkan melalui pembelajaran melalui praktik
yang nyata.
e. Pelajaran
Keterampilan kewirausahaan dapat diajarkan dalam semua
mata pelajaran atau dalam satu mata pelajaran tertentu.
f. intrapreneur
Pendidikan kewirausahaan harus fokus pada wirausaha
sebagai wirausaha. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar
mahasiswa akan menggunakan keterampilan kewirausahaan di
perusahaan atau instansi pemerintah.
g. Pengembangan pembelajaran
Untuk menjadikan pembelajaran kewirausahaan lebih menarik
pembelajaran terkait kewirausahaan perlu dikembangkan serta metode
asesmen dan prosedur penjaminan mutu terkait untuk semua jenjang
sistem pendidikan. Ini harus dirancang untuk membantu kemajuan
pendidik dalam perolehan pengetahuan. keterampilan dan
kemampuan kewirausahaan.
h. Promosi
29
Programpembelajaran kewirausahaan hendaknya dipromosikan
di luar lembaga pelatihan guru di dunia usaha dan masyarakat luas.
i. . kerja sama
Pendidik kewirausahaan dan pendidik sekolah tidak akan dapat
berbagi ambisi dan tujuan pembelajaran kewirausahaan dalam
kolaborasi dan kemitraan dengan rekan kerja. bisnis. dan pemangku
kepentingan lainnya.
H. Pelatihan Akuntansi
Pelatihan akuntansi merupakan suatu proses yang memungkinkan
seseorang untuk meningkatkan keterampilan akuntansi yang
bermanfaat bagi perusahaan (Budiyanto. 2014). Pelatihan akuntansi
akan mengidentifikasi sisi baik dan buruk pemilik atau manajer dalam
menguasai teknik akuntansi (Andriani Dan Zuliyati.2015). Menurut
Solovia Dalam Meiliana Dan Dewi (2015).pelatihan akuntansi yang
dipertimbangkan adalah pelatihan akuntansi yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi. lembaga luar sekolah. pusat pelatihan departemen.
atau layanan khusus. Semakin banyak pemilik atau manajer pelatihan
yang dijalani maka semakin banyak pengetahuan tentang akuntansi dan
pentingnya penggunaan informasi akuntansi sehingga cenderung
menghasilkan informasi akuntansi yang lebih banyak dibandingkan
dengan mereka yang jarang atau tidak pernah mengikuti pelatihan.
I. Penelitian Yang Relevan
30
Tabel 2. 4 penelitian yang relevan
NO PENELITI JUDUL METODE HASIL PENELITIAN
1 Nurul Aini Yolanda (2002) (Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis)
Pengaruh Pendidikan Pemilik. Pengetahuan Akuntansi Pemilik. Budaya Perusahaan. Umur Usaha. Skala Usaha Dan Pelatihan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada UMKM Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderasi
Metode kuantitatif
pada penilitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi pemilik. budaya perusahaan. skala usaha dan pelatihan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Sedangkan pendidikan pemilik dan umur usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM.
NO PENELITI JUDUL METODE HASIL PENELITIAN
2 Wijayanto Wijayanto (2019) (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Pelatihan Akuntansi Pada Umkm Produk Unggulan Kabupaten Magetan
Metode kuantitatif
pada penilitian ini menunjukkan bahwa pendidikan pemilik dan umur usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM.
3 Syamsu Alam ( 2017 ) ( Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Ekonomi )
Efektivitas Pelaksanaan Akuntansi Pada Umkm Di Kota Makassar
Metode kuantitatif
pada penilitian ini menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan akuntansi. Begitu pula pengalaman usaha terhadap efektivitas pelaksanaan akuntansi
4 Awanda Nirwana (2019) (Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi )
Pengaruh Jenjang Pendidikan. Skala Usaha Dan Lama Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Umkm Di Kecamatan Ciawigebang
Metode kuantitatif
pada penilitian ini menunjukkan bahwa pendidikan pemilik dan umur usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM.
31
5 Ni Wayan Aryani Tusanti Tusan ( 2017 ) (Seminar Nasional Inovasi dalam Penelitian Sains. Teknologi dan Humaniora)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Umkm Binaan Dinas Koperasi Kota Denpasar
Metode kuantitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi
NO
PENELITI JUDUL METODE HASIL PENELITIAN
7 Sohidin Sohidin ( 2016) ( BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi )
Pelatihan Manajemen Usaha Dan Sistem Informasi Akuntansi Pada Umkm Clothing Di Surakarta
metode kualitatif
pada penilitian ini menunjukkan bahwa sistem pelatihan yang dinilai oleh UKM mudah digunakan dan berguna dalam penyusunan laporan keuangan.
8 Donna Maulita Intan Finishia ( 2018 ) (e proceeding ofmanagement)
Analisis Pengaruh Skala Usaha. Umur Perusahaan. Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi ( Survei Pada Umkm Unggulan Kabupaten Blora 2018 )
Metode kuantitatif
variabel skala usaha dan latar belakang pendidikan berpengaruh positif terhadap variabel penggunaan informasi akuntansi. sedangkan untuk variabel independen umur perusahaan tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel penggunaan informasi akuntansi.
9 Rini Frima ( 2018 ) ( Jurnal Ekonomi dan
Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik Umkm Terhadap Penggunaaan
Metode kuantitatif
pada penilitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap penggunaan
32
Bisnis Dharma Andalas )
Informasi Akuntansi (Studi Pada Umkm Dengan Klaster Menengah Di Kota Padang)
informasi akuntansi
10 Listiorini Listiorini (2018)
(JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS
: Jurnal Program
Studi Akuntansi )
Pengaruh Jenjang Pendidikan Dan Pelatihan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Umkm Mitra Binaan Bank Sumut Medan
Metode kuantitatif
pada penilitian ini menunjukkan bahwa kepelatihan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Tabel 2. 4 penelitian yang relevan
J. Kerangka pemikiran
Variabel Independen Variabel Dependen
H1
H2
H3
H4
Gambar 2. 5 kerangka pemikiran
Skala Usaha
(x1)
Pendidikan
(x3)
Pelatihan Akuntansi
(x4)
Umur Perusahan
(x2)
Pengguna Informasi
Akuntansi Pada UMKM
(Y)
33
Kapabilitas perusahaan diukur dari total aset. jumlah karyawan dan
pendapatan selama satu periode pelaporan yang disebut skala bisnis. UMKM
yang beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama memiliki pola pikir dan
kemampuan untuk bertindak dan menggambarkan perusahaan lebih
berkembang karena mereka memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan
usahanya.
Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau
sekelompok orang dalam upaya menjadi dewasa melalui pendidikan dan
pelatihan. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan
teknis. kemampuan organisasi dan pengetahuan informasi akuntansi
34
K.Hipotesis
1. Pengaruh Skala Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi
Pada UMKM
Kapabilitas perusahaan diukur dari total aset. jumlah karyawan
dan pendapatan selama satu periode pelaporan yang disebut skala
bisnis. Jika perusahaan besar dan maju maka dibutuhkan jumlah
karyawan yang banyak untuk menjalankan aktivitas di perusahaan
(Yasa. Herawati. Dan Sulindawati. 2017). Peningkatan aset akan
memaksa perusahaan untuk lebih memperhatikan detail aset yang
dimilikinya tidak hanya aset yang dimilikinya. tetapi juga penggunaan
aset tersebut. Semakin besar skala bisnisnya maka semakin kompleks
masalah yang ada di perusahaan tersebut. sehingga manajer yang
membutuhkan informasi yang sesuai mengambil keputusan saat
menentukan langkah yang akan diambil di masa depan. Informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan adalah informasi
akuntansi. Heni (2007) dalam penelitian menyatakan bahwa skala
usaha tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi
Budiyanto (2014) dalam penelitiannya sampai pada kesimpulan
bahwa skala usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Semakin besar
perusahaan semakin luas informasi akuntansi yang digunakan dalam
perusahaan. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka hipotesis yang
akan diuji lebih lanjut dalam penelitian ini dan signinifikan :
35
H1: skala usaha berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi
akuntansi bagi UMKM.
2. Pengaruh Umur Perusahaan Pada Penggunaan Informasi Akuntansi
Untuk UMKM
Durasi bisnis dapat dinilai dari usia perusahaan. UMKM yang
beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama memiliki pola pikir dan
kemampuan untuk bertindak dan menggambarkan perusahaan lebih
berkembang karena mereka memiliki banyak pengalaman dalam
menjalankan usahanya. Holmes Dan Nicholls (1988) menunjukkan
bahwa informasi akuntansi yang disajikan dipengaruhi oleh usia bisnis.
Pemilik usaha yang sudah lama berkecimpung dalam kegiatan
manufaktur memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan
dengan pemilik usaha yang baru memulai usahanya. Era Astuty (2007)
yang menyatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh
terhadap tingkat penyiapaan dan penggunaan akuntansi (Yasa.
Herawati. Dan Sulindawati.2017). Pemilik yang belajar dengan banyak
pengalaman memahami pentingnya informasi ini untuk bisnis mereka.
Semakin lama usia UMKM maka semakin banyak pengalaman dan
pengetahuan yang mereka miliki tentang pentingnya informasi
akuntansi.
Andriani Dan Zuliyati (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penggunaan informasi akuntansi oleh UMKM. Semakin lama bisnis
dijalankan semakin banyak informasi akuntansi yang akan digunakan
36
untuk UMKM. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka hipotesis
yang akan diuji lebih lanjut dalam penelitian ini dan signinifikan ::
H2: umur perusahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan
informasi akuntansi bagi UMKM.
3. Pengaruh Pendidikan Pada Penggunaan Informasi Akuntansi Pada
UMKM
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pendidikan
adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau
sekelompok orang dalam upaya menjadi dewasa melalui pendidikan
dan pelatihan. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan teknis. kemampuan organisasi dan pengetahuan
informasi akuntansi. Apabila pemilik atau pengelola memiliki
pendidikan yang baik tentunya informasi khususnya informasi
akuntansi akan mendapat perhatian lebih dari pada pemilik atau
pengelola yang pendidikannya masih kurang. Budiyanto (2014) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa Pendidikan tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi bagi
UMKM. sedangkan Holmes Dan Nicholls (1989) dan Murniati (2002)
menyatakaan bahwa tingkat Pendidikan menejer sangat berpengaruh
terhadap tingkat penggunaan informasi pada usaha kecil dan
menengah.
Pengetahuan Pentingnya informasi akuntansi yang terdapat
dalam perusahaan akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil
nantinya. Semakin baik pendidikan mereka semakin baik mereka
menggunakan informasi akuntansi untuk UMKM. Berdasarkan hasil
37
penjelasan di atas maka hipotesis yang akan diuji lebih lanjut dalam
penelitian dan signinifikan ::
H3: pendidikan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi
akuntansi bagi UMKM.
4. Pengaruh Pelatihan Akuntansi Pada Penggunaan Informasi
Akuntansi UMKM
Mempelajari sesuatu secara mendetail memungkinkan seseorang
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang jenis
pembelajaran yang mereka jalani. Akuntansi merupakan salah satu
alat bantu yang dapat digunakan UMKM untuk mengelola
keuangannya di dalam suatu perusahaan (Sandrayati. Masnila. Dan
Sari. 2016). Pelatihan akuntansi akan menentukan seberapa baik
pemilik atau manajer mahir dalam teknik akuntansi (Andriani Dan
Zuliyati. 2015).
pelatihan akuntansi berkontribusi pada penggunaan informasi
yang lebih efisien di perusahaan. Andriani Dan Zuliyati (2015) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa pelatihan akuntansi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada
UMKM. Semakin banyak pemilik atau pengelola pelatihan akuntansi
mengikuti semakin banyak penggunaan informasi akuntansi pada
UMKM meningkat. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka
hipotesis yang akan diuji lebih lanjut dalam penelitian ini dan
signinifikan ::
H4: pelatihan akuntansi berpengaruh positif terhadap penggunaan
informasi akuntansi oleh UMKM.
38
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
explanatory dan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk
menganalisa bagaimana suatu variabel independen (skala usaha.umur
perusahaan.pendidikan.dan pelatihan akuntansi) mempengaruhi variabel
dependen(penggunaan informasi akuntansi pada Usaha Mikro .Kecil dan
Menengah (UMKM).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan data primer yaitu data yang langsung disebarkan kepada
pemilik atau manajer Usaha Mikro .Kecil dan Menengah (UMKM) secara acak
yang ada di Kota Makassar
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan mulai September
sampai Oktober 2020 pada perusahaan atau usaha yang termasuk dalam
kelompok Usaha Mikro .Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di kota
Makassar. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang
disebarkan langsung berupa kuesioner kepada pemilik atau manajer Usaha
Mikro .Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Makassar.
C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran
Kategori variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 (dua)
kategori yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel terikat
40
dalam penelitian ini adalah penggunaan informasi akuntansi UMKM. Variabel
independen adalah variabel yang menyebabkan perubahan variabel
dependen. Penelitian ini menggunakan variabel bebas: ukuran usaha. umur
perusahaan.pendidikan terakhir dan pelatihan akuntansi. Definisi operasional
variabel yang ada dijelaskan sebagai berikut:
a. Skala usaha adalah keadaan dimana suatu perusahaan mempunyai usaha
besar atau kecil dengan jumlah karyawan tertentu (Budiyanto. 2014)
b. Umur suatu perusahaan merupakan masa di mana suatu perusahaan
menjalankan usahanya (Budiyanto. 2014)
c. Pendidikan merupakan proses pemilik atau manajer untuk meningkatkan
pengetahuan. kemampuan teknis. dan kapabilitas organisasi (Budiyanto.
2014).
d. Pelatihan akuntansi merupakan suatu proses yang memungkinkan
seseorang meningkatkan keterampilan akuntansi yang berguna bagi
perusahaan (Budiyanto. 2014)
e. Penggunaan informasi akuntansi adalah suatu keadaan dimana
perusahaan menggunakan informasi akuntansi.baik itu intelijen maupun
informasi. akuntansi manajemen dan informasi akuntansi keuangan untuk
pengambilan keputusan (Aufar. 2013).
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur
lima variabel dengan skala likert dirancang untuk menguji seberapa kuat subjek
setuju dengan pernyataan (Sekaran Dan Bougie. 2017). Skala likert digunakan
sebagai berikut:
41
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 3. 1
Indikator pertanyaan
Variabel Indikator pertanyaan No buti
r Sumber
Skala usaha
Jumlah karyawan dalam mengambil kebijakan
1
Budiyanto ( 2014 )
Usaha ditunjang dengan informasi akuntansi
2
Inisiatif untuk menggunakan informasi akuntansi
3
Umur perusahan
Umur perusahaan cukup untuk menggunakan informasi akuntansi
1
Budiyanto ( 2014 ) Perusahaan telah lama menggunakan
informasi akuntansi sebagai dasar kebijakan
2
Informasi akuntansi cukup lama digunakan perusahaan
3
Pendidikan
Kemampuan teknis tentang informasi akuntansi
1
Budiyanto ( 2014 )
Kemampuan organisasi terhadap informasi akuntansi
2
Pengetahuan infomasi akuntansi menunjang pengembangan usaha
3
Pelatihan pelatihan akuntansi
Mengikuti pelatihan informasi akuntansi 1
Budiyanto budiyanto ( 2014 )
Pelatihan informasi akuntansi berguna bagi perusahaan
2
Mempraktikkan pelatihan informasi akuntansi dalam perusahaan
3
Penggunaan informasi akuntansi
Penggunaan informasi akuntansi operasional
1.2.3
Budiyanto ( 2014 )
Penggunaan informasi akuntansi 4.5
Penggunaan informasi akuntansi
keuangan
6.7.
8.9.
10.
11.
12.
13
Tabel 3. 1 indikator pertanyaan
42
D. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan orang. peristiwa. atau hal-hal menarik
yang ingin diungkapkan oleh peneliti (Sekaran Dan Bougie. 2017). Populasi
yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah pemilik atau pengelola UMKM
di kota makassar. pemilihan kelompok populasi ini didasarkan pada wilayah
tempat UMKM beroperasi. sehingga dapat dijadikan sebagai responden untuk
mengetahui penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. dalam melakukan
penelitian ini peneliti menggunakan sampel untuk mengoptimalkan waktu dan
biaya sehingga tidak semua UMKM menjadi sasaran. Sampel adalah porsi
yang mengandung karakteristik populasi yang lebih besar (Saunders. Lewis.
Dan Thornhill. 2012) Populasi dari penelitian ini yaitu sebanyak 100 Usaha
Mikro .Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Makassar
2. sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah acak. Pengambilan sampel secara acak melibatkan pengambilan
sampel secara acak dari suatu populasi sampel dengan menggunakan
komputer atau tabel bilangan acak (Saunders. Lewis. Dan Tornhill. 2012).
Menurut Roscoe dalam Sekaran dan Bougie (2017). ukuran sampel di atas 30
dan di bawah 500 sesuai untuk sebagian besar studi dan untuk studi
multivariat (termasuk analisis regresi berganda). Sampel yang digunakan
sebanyak 50 Usaha Mikro .Kecil dan Menengah (UMKM) dan termasuk
pemilik atau pengelola UMKM yang secara acak ditemui di berbagai di kota
Makassar
43
E. Jenis Dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari
hasil kuesioner yang dikirimkan kepada pemilik atau pengelola UMKM dan
beberapa sumber literatur utama. dimana pekerjaan kasus pertama meliputi
laporan. abstrak. email. prosiding konferensi. laporan perusahaan. sumber
naskah yang tidak dipublikasikan. beberapa publikasi pemerintah (Saunders.
Lewis. Dan Thornhill. 2012). penelitian ini menggunakan tidak hanya data
primer. tetapi juga data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah
diterbitkan. serta data yang diperoleh dari lembaga atau instansi seperti
majalah dan buku. Penelitian ini menggunakan data sekunder untuk
menguatkan data primer yang diperoleh. antara lain jumlah UMKM yang ada
di kota makassar. serta hasil sensus ekonomi jumlah usaha mikro dan kecil
(UMK) dan usaha menengah dan besar (UMB). dengan penyerapan tenaga
kerjanya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini merupakan survei berbasis
kuisioner yang disebarkan secara acak kepada pemilik atau pengelola UMKM
di kota makassar. Responden di berikan waktu untuk mengisi kuesioner yang
dibagikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti
44
G. Metode Analisis
a. Asumsi klasik
i. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian
atau residual mempunyai distribusi normal dalam model regresi. Untuk
memeriksa normalitas residu dilakukan uji statistik nonparametrik
kolmogorov-smirnov (k-s). Jika nilai probabilitas lebih besar dari atau
sama dengan 0.05 maka data dikatakan berdistribusi normal. jika nilai
probabilitasnya <0.05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal
(ghozali. 2013).
ii. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas berupaya untuk mengetahui adanya korelasi
antar variabel penjelas dalam suatu model regresi. dimana model
regresi tersebut dianggap baik jika tidak terdapat korelasi antar variabel
penjelas. Multikolinieritas dapat ditentukan dengan menganalisis nilai
toleransi dan faktor peningkatan varians (vif). Nilai cutoff yang
digunakan untuk menunjukkan multikolinearitas adalah nilai toleransi ≤
0.10 atau sama dengan nilai vif ≥ 10. jadi jika nilai toleransi lebih besar
dari 0.10 atau nilai vif kurang dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel penjelas dalam model regresi (ghozali.
2013).
45
iii. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mendefinisikan model
regresi dimana timbul ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Model regresi dianggap baik jika terdapat
homoskedastisitas dan bukan heteroskedastisitas. ketika varians dari
satu residual pengamatan ke pengamatan lainnya konstan. Metode
untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan menganalisis
scatterplot dimana nilai prediksi variabel dependennya adalah zpred
dengan sresid residual. Jika pola pada scatterplot antara sresid dan
zpred tidak menunjukkan pola yang spesifik. maka heteroskedastisitas
tidak terjadi (Ghozali. 2013)
b. Uji Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi variabel
dependen berdasarkan dua atau lebih variabel independen dalam
persamaan linier (Trihendradi. 2009). Berikut adalah rumus persamaan
regresi berganda.
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4
Y : penggunaan informasi akuntansi
A : harga y ketika harga x = 0 (harga konstan)
B1.b2.b3.b4` : angka arah atau koefisien regresi
X1 : skala usaha
X2 : umur perusahaan
X3 : Pendidikan
46
X4 : pelatihan akuntansi
Tabel 3. 2 persamaan regresi berganda
i. Uji koefisien determinasi
Menggunakan koefisien determinasi untuk mengukur kemampuan
model dalam menjelaskan variabel dependen. Jika nilai adjusted r-
squared atau r2 kecil.ini akan menunjukkan kemampuan variabel
penjelas untuk menjelaskan variabel dependen terbatas. Nilai yang baik
adalah nilai adjusted r-squared atau r2 yang mendekati satu. yang berarti
variabel penjelas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali. 2013)
ii. Uji t
Menggunakan t-test untuk menguji apakah dua sampel yang tidak
berhubungan memiliki mean yang berbeda (Ghozali. 2013). Pengujian
ini dilakukan dengan mempertimbangkan nilai probabilitas. dimana jika
nilai signifikan ≤ 0,05 maka dapat dianggap signifikan atau hipotesis
yang diajukan didukung. sebaiknya jika nilainya >0,05 dianggap tidak
signifikan atau hipotesis yang diajukan tidak didukung.
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik atau pengelola UMKM di Kota
Makassar. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran
kuesioner kepada responden yang ditemui langsung atau dititipkan di Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota makassar. Proses pendistribusian
data dilakukan mulai tanggal 01 September 2020 sampai dengan 30 Oktober
2020. Data responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini yang menyajikan
beberapa informasi umum mengenai kondisi responden yang ditemukan pada
penyebaran kuesioner yang ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 1
Distribus Pengembalian Kuesioner
Su
mb
er Data : Data Olahan (2020)
Berdasarkan Tabel 4. 1 dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel sebanyak
50 responden pemilik atau pengelola UMKM yang secara acak ditemui di kota
Makassar. Penelitian ini secara langsung memberikan kuesioner kepada 50
responden. tetapi peneliti hanya memperoleh kembali kuesioner sebanyak 42
kuesioner yaitu sebanyak 84% sedangkan kuesioner yang tidak kembali
sebanyak 8 orang atau sebesar 16% yang tidak kembali
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang dibagikan 50 100%
Kuesioner yang tidak kembali/cacat 8 16%
Total kuesioner yang Kembali 42 84%
48
1. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Untuk mengatahui responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 2
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
S
umber
Data :
Data
Olahan
(2020)
Berdasarkan Tabel 4. 2 maka dapat disimpulkan bahwa responden
dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 8 orang atau 12%. SMP sebanyak 8
orang atau 19%. SMA sebanyak 12 orang atau 29%. Diploma sebanyak 7
orang atau 17% dan S1 sebanyak 8 orang atau 23%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden dipenelitian ini
adalah SMA.
2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Untuk mengatahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel 4. 3 berikut ini :
Tabel 4. 3
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responde Jumlah Persentase
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
SD 8 12%
SMP 8 19%
SMA 12 29%
Diploma 7 17%
S1 8 23%
Total 42 100%
49
Laki – Laki 23 55%
Perempuan 19 45%
Total 42 100%
Sumber Data : Data Olahan (2020)
Berdasarkan Tabel 4.3 maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
responden terbesar adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 23 orang atau 55%. Sedangkan jumlah responden terendah adalah
responden perempuan yaitu sebanyak 19 orang atau 45%
3. Responden Berdasarkan Umur UKM
Untuk mengatahui responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4. 4
Responden Berdasarkan umur UMKM
Umur UKM Jumlah Persentase
0 – 5 Tahun 18 43%
5 – 10 Tahun 12 29%
10- 15 8 19%
Diatas 15 Tahun 4 9%
Total 42 100%
Sumber Data : Data Olahan (2020)
Berdasarkan Tabel 4. 4 maka dapat disimpulkan bahwa responden
berdasarkan Umur UKM 0-5 tahun sebanyak 18 orang atau 43%. 5-10 tahun
sebanyak 12 orang atau 29%. 10-15 tahun sebanyak 8 orang atau 19%.
diatas 15 tahun sebanyak 4 orang atau 9%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa mayoritas umur UKM responden dipenelitian ini adalah diatas 0-5
tahun.
4. Responden Berdasarkan Umur
Untuk mengatahui responden berdasarkan umur dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
50
Tabel 4. 4
Responden Berdasarkan Umur
Umur ( Tahun ) Jumlah Persentase
20 – 30 Tahun 20 48%
30– 35 Tahun 10 24%
35- 40 Tahun 8 19%
Diatas 40 Tahun 4 9%
Total 42 100%
Sumber Data : Data Olahan (2020)
Berdasarkan Tabel 4. 5 maka dapat disimpulkan bahwa responden
berdasarkan umur 20-30 tahun sebanyak 20 orang atau 48%. 30-35 tahun
sebanyak 10 orang atau 24%. 35-40 tahun sebanyak 8 orang atau 19%.
diatas 40 tahun sebanyak 4 orang atau 9%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa mayoritas umur responden dipenelitian ini adalah diatas 20-30 tahun.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
Sebelum data yang terkumpul dianalisis perlu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Pengujian ini akan menentukan layak data untuk dianalisis lebih
lanjut. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang
dilakukan terhadap seluruh item yang digunakan. hasilnya menunjukkan
bahwa seluruh item yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah valid dan
reliable. Oleh karena itu kuesionernya layak untuk digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil data olahan di lampiran
51
berikut ini adalah hasil uji validitas dan reliabilitas yang ditunjukan pada table
4. 5 sebagai berikut:
Tabel 4. 5
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Validitas Reliabilitas
Pearson Corelation
Sig Tabel
Ket. Cronbach Alpha
Ket.
0, 797 0,000 Valid 0, 607 0,60 Reliable
0, 664
0, 784
0, 792 0,000 Valid 0,794 0,60 Reliable
0, 874
0, 868
0, 955 0,000 Valid 0, 944 0,60 Reliable
0, 915
0, 974
0, 787 0,000 Valid 0, 674 0,60 Reliable
0, 822
0, 583
0, 532 0,000 Valid 0, 833
0,60 Reliable
0, 489
0, 400
0, 752
0, 671
Sumber : Data Olahan (2020)
Dalam tabel 4. 5 terlihat dapat di simpulkan sebagai berikut:
a. Uji Validitas
52
Validitas empiris merupakan validitas yang diperoleh dengan jalan
mencoba instrument pada responden penelitian. Pengujian validitas
empiris dilakukan dengan mencobakan instrument pada luar sampel.
1 ) Berdasarkan table 4. 5 analisis data diketahui bahwa variabel Kualitas
Audit terdapat 3 buah pertanyaan. Berdasarkan hasil uji validitas
menunjukan nilai Pearson Corelation diatas 0,40 dengan signifikan
table <0,05. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa semua item
variabel indepeden (Skala Usaha) berkoredasi positif atau memenuhi
syarat valid.
2 ) Berdasarkan table 4. 6 analisis data diketahui bahwa variabel Kualitas
Audit terdapat 3 buah pertanyaan. Berdasarkan hasil uji validitas
menunjukan nilai Pearson Corelation diatas 0,40 dengan signifikan
table <0,05. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa semua item
variabel indepeden (Umur Perusahaan) berkoredasi positif atau
memenuhi syarat valid.
3 ) Berdasarkan table 4.6 analisis data diketahui bahwa variabel Kualitas
Audit terdapat 3 buah pertanyaan. Berdasarkan hasil uji validitas
menunjukan nilai Pearson Corelation diatas 0,40 dengan signifikan
table <0,05. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa semua item
variabel indepeden (Pendidikan) berkoredasi positif atau memenuhi
syarat valid.
4 ) Berdasarkan table 4.5 analisis data diketahui bahwa variabel Kualitas
Audit terdapat 6 buah pertanyaan. Berdasarkan hasil uji validitas
menunjukan nilai Pearson Corelation diatas 0,40 dengan signifikan
table <0,05. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa semua item
53
variabel indepeden (Pelatihan Akuntansi) berkoredasi positif atau
memenuhi syarat valid
5 ) Berdasarkan table 4.5 analisis data diketahui bahwa variabel Kualitas
Audit terdapat 13 buah pertanyaan. Berdasarkan hasil uji validitas
menunjukan nilai Pearson Corelation diatas 0,40 dengan signifikan
table <0,05. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa semua item
variabel indepeden (Penggunaan Informasi) berkoredasi positif atau
memenuhi syarat valid.
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan tabel 4.5 analisis data diketahui bahwa hasil uji reliabilitas
diperoleh nilai koefisien reliabilitas Skala Usaha (X1) 0,607. Umur
Perusahaan (X2) 0,794. Pendidikan (X3) 0,944. Pelatihan Akuntansi (X4)
0,674. Penggunaan Informasi sebesar (Y) 0,833. Berdasarkan nilai
koefisien reliabilitas diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa semua
variabel sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian
2. Analisis Data Deskriptif
Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan mulai September
sampai Oktober 2020 pada perusahaan atau usaha yang termasuk dalam
kelompok Usaha Mikro .Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di kota
Makassar. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang
disebarkan langsung berupa kuesioner kepada pemilik atau manajer Usaha
Mikro .Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Makassar.
Teknik pengumpulan data penelitian ini merupakan survei berbasis
kuisioner yang disebarkan secara acak kepada pemilik atau pengelola UMKM
di kota makassar. Responden diberikan waktu untuk mengisi kuesioner yang
54
dibagikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti. Berdasarkan variabel yang
ada dalam penelitian. maka deskriptif statistik sebagai berikut.
Tabel 4. 6
DESKRIPISI DATA PENELITIAN
Statistics
Skala
Usaha
Umur
Perusahaan Pendidikan
Pelatihan
Akuntansi
Penggunaan
Informasi
N Valid 42 42 42 42 42
Missing 0 0 0 0 0
Mean 12.0714 13. 3095 12. 5476 11. 6429 53. 7619
Median 12. 0000 13. 0000 12. 0000 12. 0000 53. 0000
Mode 12. 00 15. 00 12. 00 12. 00 47. 00
Std. Deviation 1. 87919 1. 38789 2. 27609 1. 88475 6. 10002
Variance 3. 531 1. 926 5. 181 3. 552 37. 210
Minimum 7. 00 11. 00 6. 00 7. 00 42. 00
Maximum 15. 00 15. 00 15. 00 15. 00 63. 00
Sumber data: Hasil Data Olahan (2020)
a. Deskripsi Data Skala Usaha (X1)
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji data diketahui bahwa data Skala Usaha
(X1) diperoleh nilai tertinggi sebesar 12.00. nilai terendah sebesar 7.00.
rata-rata sebesar 12.0714. median sebesar 12.000. modus sebesar 12. 00
standar deviasi sebesar 1.87919 serta varian sebesar 3. 531.
b. Deskripsi Data Umur Perusahaan (X2)
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji data diketahui bahwa data Umur
Perusahaan (X2) diperoleh nilai tertinggi sebesar 15.00. nilai terendah
55
sebesar 11.00. rata-rata sebesar 13.3095. median sebesar 13.0000.
modus sebesar 15.00. standar deviasi sebesar 1.38789 serta varian
sebesar 1.936.
c. Deskripsi Data Pendidikan (X3)
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji data diketahui bahwa data Pendidikan
(X3) diperoleh nilai tertinggi sebesar 15.00. nilai terendah sebesar 6.00.
rata-rata sebesar 12.5476. median sebesar 12.0000. modus sebesar
12.00. standar deviasi sebesar 2. 27609 serta varian sebesar 5.181.
d. Deskripsi Pelatihan Akuntansi (X4)
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji data diketahui bahwa data Pelatihan
Akuntansi (X4) diperoleh nilai tertinggi sebesar 15.00. nilai terendah
sebesar 7.00. rata-rata sebesar 11.6429. median sebesar 12.0000. modus
sebesar 12.00. standar deviasi sebesar 1.88475 serta varian sebesar
3.552.
e. Deskripsi Data Penggunaan Informasi (Y)
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji data diketahui bahwa data Penggunaan
Informasi (Y) diperoleh nilai tertinggi sebesar 63.00. nilai terendah sebesar
42.00. rata-rata sebesar 53.7619. median sebesar 53.0000. modus
sebesar 47.00. standar deviasi sebesar 6.10002 serta varian sebesar
37.210.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas adalah langka awal yang harus dilakukan untuk setiap
analisis multiviate khususnya jika tujuanya adalah inferensi. Jika terdapat
56
normalitas maka akan terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas
disajikan sebagai berikut terlihat pada gambar 4.1 dibawah ini:
Sumber : Hasil Data Olahan (2020)
Gambar 4. 1
UJI NORMALITAS
Pada gambar 4.1 normal probability plot dilihat secara seksama
bahwa data menyebar sekitar garis diagonal atau mengukuti dan
mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Hasil Uji Heterokedastisitas
Untuk mendeteksi heterokedastisitas dapat melalui grafik scatterplot
deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana
sumbu X dan Y menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y.
Seperti terlihat pada gambar 4. 2 dibawah ini:
57
Sumber : Hasil Data Olahan (2020)
Gambar 4. 2
DIAGRAM SCATTERPLOT HETEROKEDASTISITAS
Pada gambar 4.2 jelas bahwa tidak ada pola tertentu karena titik
menyebar tidak beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y.
Maka dapat di simpulkan tidak terdapat gejala heterokedastisitas yang
berarti model regresi ini layak untuk memprediksikan variabel dependen
berdasarkan masukan variabel independen.
c. Hasil Uji Autokorelasi
AutokoreIasi digunakan untuk mengetahui dimana variable tertentu
berkorelasi dengan variable gangguan pada periode lain. Pengujian
autokorelasi ini dilakukan dengan mengujikan korelasi di antara masing
masing data dalam satu variable independen dengan menggunakan
durbin Watson.
58
Suatu modeI regresi Iinear yang terdapat pengaruh oIeh kondisi
sebeIumnya dengan kata Iain autokoreIasi sering terjadi pada data time
series. ModeI regresi yang baik merupakan regresi yang bebas dari
autokoreIasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan
melihat angka Durbin-Watson. terlihat pada tabel 4.7 dibawah ini:
Tabel 4. 7
HASIL UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 . 778a . 605 . 563 4. 03350 1. 134
a. Predictors: (Constant). Pelatihan Akuntansi. Umur Perusahaan. Skala Usaha.
Pendidikan
b. Dependent Variable: Penggunaan Informasi
Sumber : Hasil Data Olahan (2020)
Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa angka durwin whotson
sebesar 1.134. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai durwin
whotson sebesar 1.134 berada di 1< DW < 3 maka dapat dikatakan bahwa
dalam model regresi linier tersebut tidak terdapat autokorelasi atau tidak
terjadi korelasi diantara kesalahan pengganggu.
d. Hasil Uji Multikolinearitas
Pengujian Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas. yaitu menguji
apakah modal regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
atau independent.
59
Sebuah modeI regresi dikatakan muItikoIinearitas apabiIa terjadi
hubungan Iinear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua
variabeI bebas dari suatu modeI regresi. Tabel 4.8 dibawah ini
memperlihatkan Uji Multikolinearitas.
Tabel 4. 8
UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3. 648 7. 161
Skala Usaha -. 338 . 594 -. 104 . 318 3. 145
Umur Perusahaan 2. 927 . 627 . 666 . 524 1. 910
Pendidikan -. 945 . 632 -. 353 . 191 5. 223
Pelatihan Akuntansi 2. 327 . 614 . 719 . 296 3. 374
a. Dependent Variable: Penggunaan Informasi
Sumber : Hasil Data Olahan (2020)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat di simpulkan bahwa nilai Tolerance
semua variabel lebih besar 0.05 (>5%) serta nilai VIF semua variabel
independen lebih kecil dari 10 (VIF<10). Maka dapat di simpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas.
e. Hasil Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dilakukan dengan
menggunakan metode enter dimana semua variabel dimasukan untuk
mencari pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen.
60
Hasil analisis regresi berganda ini menggunakan program SPSS yang
sudah tercantum pada tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4. 9
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
Ket
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3. 648 7. 161
. 509
. 613
Skala Usaha -. 338 . 594 -. 104 -. 568
. 573
H1 ditolak
Umur Perusahaan 2. 927 . 627 . 666 4. 666
. 000
H2 dierima
Pendidikan -. 945 . 632 -. 353 -1. 494
. 144
H3 ditolak
Pelatihan Akuntansi 2. 327 . 614 . 719 3. 790
. 001
H4 diterima
R . 778a
a. Dependent Variable: Penggunaan Informasi
Sumber data: Hasil Data Olahan 2020
Dari hasil analisis data di atas. maka hasil persamaan regresi adalah
sebagai berikut:
1. AnaIisis Data lnferensiaI
Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih dahulu
dilakukan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis
diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 3. 648 - 0.338 + 2. 927 - 0.945 + 2. 327
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linear berganda
tersebut adalah:
a. Konstanta (a)
Ini berarti bahwa jika variabel Skala Usaha (X1). Umur
Perusahaan (X2). Pendidikan (X3). Pelatihan Akuntansi (X4). tidak
61
mengalami perubahan maka nilai Penggunaan Informasi (Y)
sebesar 3.648.
b. Kepemilikan Skala Usaha (X1) terhadap Penggunaan Informasi (Y)
Nilai koefisien leverage untuk variabel X1 sebesar -0.338. Hal
ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan sebesar 1. maka
variabel dependen juga mengalami penurunan sebear 0,338.
Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai Umur
Perusahaan (X2). Pendidikan (X3). Pelatihan Akuntansi (X4).
c. Kepemilikan Umur Perusahaan Terhadap Penggunaan Informasi.
Nilai koefisien leverage untuk variabel X2 sebesar 2,927. Hal
ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan sebesar 1. maka
variabel dependen juga mengalami peningkatan sebesar 2,927.
Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai Skala Usaha
(X1). Pendidikan (X3). Pelatihan Akuntansi (X4).
d. Kepemilikan Pendidikan (X3) terhadap Penggunaan Informasi (Y)
Nilai koefisien leverage untuk variabel X3 sebesar -0,945. Hal
ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan sebesar 1. maka
variabel dependen juga mengalami penurunan sebear 0,945.
Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai Skala Usaha
(X1). Umur Perusahaan (X2). Pelatihan Akuntansi (X4).
e. Kepemilikan Pelatihan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi
Nilai koefisien leverage untuk variabel X4 sebesar 2,327. Hal
ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan sebesar 1. maka
variabel dependen juga mengalami peningkatan sebesar 2,327.
62
Dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai Skala Usaha
(X1). Umur Perusahaan (X2). Pendidikan (X3).
2. Hasil Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji ini mengetahui dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi a < 0,05 maka
dapat di katakana bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen secara individu.
Sebalik jika signifikansi a> 0,05 maka tidak terjadi pengaruh yang
signifikan. Berikut hasil uji regresi (uji t) dicamtumkan dalam tabel 4. 9
yang telah di bahas pada uji analisis regresi berganda:
a. Kepemilikan Skala Usaha (X1) menunjukan Coefficients Beta
bertanda negative sebesar -0,338 pada tingkat signifikansi 0,573.
karena tingkat signifikansi 0,573 > 0,05.Hal ini berarti variabel
Skala Usaha (X1) berpengaruh negatif terhadap Penggunaan
Informasi (Y) dengan demikian hepotesis H1 tolak.
b. Kepemilikan Umur Perusahaan (X2) menunjukan Coefficients Beta
bertanda positif sebesar 2,927 pada tingkat signifikansi 0,000.
karena tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti variabel
Umur Perusahaan berpangaruh positive terhadap Penggunaan
Informasi (Y) dengan demikian hepotesis H2 terbukti.
c. Kepemilikan Pendidikan (X3) menunjukan Coefficients Beta
bertanda negative sebesar -0,945 pada tingkat signifikansi 0,144.
karena tingkat signifikansi 0,144 > 0,05. Hal ini berarti variabel
Pendidikan (X1) berpengaruh negative terhadap Penggunaan
Informasi (Y) dengan demikian hepotesis H1 tolak.
63
d. Kepemilikan Pelatihan Akuntansi (X2) menunjukan Coefficients
Beta bertanda positif sebesar 2,327 pada tingkat signifikansi 0,001.
karena tingkat signifikansi 0,001 < 0,05. Hal ini berarti variabel
Pelatihan Akuntansi berpangaruh positive terhadap Penggunaan
Informasi dengan demikian hepotesis H2 terbukti.
3. Koefisien Determinasi
Pada modeI Iinier berganda ini. akan diIihat besarnya
kontribusi untuk variabeI bebas secara bersama-sama terhadap
variabeI terikatnya dengan meIihat besarnya koefisien determinasi
totaInya (R2).
Berdasarkan table 4. 7 nilai R Squet 0,605. Hal ini menunjukan
besarnya pengaruh yang diberikan oleh kombinasi Skala Usaha (X1).
Umur Perusahaan (X2). Pendidikan (X3). Pelatihan Akuntansi (X4).
terhadap Penggunaan Informasi (Y) adalah sebesar 60.5% sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 29.5%.
B. Pembahasan
1. Hasil Uji Hipotesis Skala Usaha (X1) terhadap Penggunaan Akuntansi (Y)
Hasil temuan pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa Skala
Usaha (X1) tidak berpengaruh terhadap Penggunaan Informasi (Y).
Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4.9 dimana tingkat
signifikansi 0,573 > 0,05. Artinya bahwa besar kecilnya proporsi Skala Usaha
yang dimiliki tidak akan berpengaruh terhadap Penggunaan Informasi yang
digunakan. Oleh sebab itu hepotesis H1 dalam penelitian ini ditolak.
64
Skala Usaha yang besar dan jumlah pekerja yang banyak tidak selalu
menggunakan informasi akuntansi pada usahanya karena pemahaman terkait
informasi akuntansi tidak bergantung oleh ukuran perusahaan dan juga jumlah
karyawan di dalam perusahaan.
Hasil penelitian tidak sesuai dengan Technology Acceptance Model
(TAM) yang menjelaskan bahwa penerimaan-penerimaan teknologi informasi
dengan dimensi-dimensi (skala) tertentu yang dapat mempengaruhi dengan
mudah diterimanya teknologi informasi oleh pemakai.
Menurut Holmes dan Nicholls (1988). skala usaha diartikan sebagai
kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya berdasarkan besarnya
aset. jumlah karyawan. dan pendapatan yang diperoleh selama satu periode
akuntansi. Skala usaha merupakan salah satu indikasi perkembangan suatu
perusahaan. apabila usaha yang dijalankan semakin besar maka UMKM
sendiri akan membutuhkan data yang semakin kompleks sebagai
konsekuensi atas besarnya usaha. Pemahaman informasi akuntansi tidak
terlalu dipengaruhi oleh jumlah karyawan dan aset yang dimiliki perusahaan.
Hasil tersebut bertolak belakan dengan hasil penelitian sejenis
terdahulu oleh Nurul Aini Yolanda (2002) yang berjudul “Pengaruh Pendidikan
Pemilik. Pengetahuan Akuntansi Pemilik. Budaya Perusahaan. Umur Usaha.
Skala Usaha dan Pelatihan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Pada UMKM dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel
Moderasi” dalam penelitianya menunjukkan bahwa. skala usaha dan pelatihan
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi
pada UMKM.
65
2. Hasil Uji Hipotesis Umur Perusahaan (X2) terhadap Penggunaan
Akuntansi (Y)
Hasil temuan kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat
pengaruh atas variabel Umur Perusahaan (X2) terhadap Penggunaan
Informasi (Y). Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4.9
dimana tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya bahwa semakin lama Umur
Perusahaan maka semakin banyak Penggunaan Informasi yang digunakan.
Sebaliknya jika Umur Perusahaan masih baru maka banyak Penggunaan
Informasi yang digunakan masih kurang. Oleh sebab itu hepotesis H2 dalam
penelitian ini diterima.
Hasil penelitian sesuai dengan Technology Acceptance Model (TAM)
yang menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yang berladaskan
pada kepercayaan (belief). sikap (attitude). minat (intention). dan hubungan
perilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini adalah untuk
dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi
informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
Menurut Aufar (2013). umur perusahaan adalah lama usaha perusahan
berjalan yang mengakibatkan adanya perkembangan usaha yang mengarah
positif maupun negatif. Penentuan perkembangan usaha untuk diarahkan ke
perkembangan yang positif harus dengan pertimbangan yang matang. Jika
pemilik/manajer menggunakan informasi akuntansi secara tepat dengan
pengalaman usaha yang cukup maka perusahaan berpeluang besar untuk
berkembang lebih pesat.
66
Hasil tersebut senada dengan hasil penelitian sejenis terdahulu oleh
Andriani Dan Zuliyati (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa umur
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi oleh UMKM. Semakin lama bisnis dijalankan semakin
banyak informasi akuntansi yang akan digunakan untuk UMKM.
3. Hasil Uji Hipotesis Pendidikan (X3) terhadap Penggunaan Akuntansi (Y)
Hasil temuan pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa
Pendidikan (X3) tidak berpengaruh terhadap Penggunaan Informasi (Y).
Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4. 9 dimana tingkat
signifikansi 0,144 > 0,05. Artinya bahwa besar kecilnya proporsi Pendidikan
yang dimiliki tidak berpengaruh terhadap Penggunaan Informasi yang
digunakan. Oleh sebab itu hepotesis H3 dalam penelitian ini ditolak.
Hasil penelitian tidak sesuai dengan Technology Acceptance Model
(TAM) yang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi akan
meningkatkan kinerja karyawan atau perusahaan disamping itu penggunaan
sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari
pemakainnya. keputusan.
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3. pendidikan berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat. sehingga pengetahuan yang dimiliki
pemilik/manajer UMKM didapatkan melalui pendidikan. Pemahaman pemilik
mengenai penggunaan informasi akan dapat menjadi kendala jika tidak diasah
melalui pendidikan yang baik. karena belum mengetahui pentingnya
penggunaan informasi akuntansi bagi usaha mereka jika pendidikan yang
dimiliki masih rendah.
67
Hasil tersebut bertolak belakan dengan hasil penelitian sejenis
terdahulu oleh Budiyanto (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi
akuntansi bagi UMKM. Pengetahuan Pentingnya informasi akuntansi yang
terdapat dalam perusahaan akan mempengaruhi keputusan yang akan
diambil nantinya. Semakin baik pendidikan mereka semakin baik mereka
menggunakan informasi akuntansi untuk UMKM
4. Hasil Uji Hipotesis Pelatihan Akuntansi (X4) terhadap Penggunaan
Akuntansi (Y)
Hasil temuan kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat
pengaruh atas variabel Pelatihan Akuntansi (X4) terhadap Penggunaan
Informasi (Y). Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4. 5
dimana tingkat signifikansi 0,001 < 0,05. Artinya bahwa semakin banyak
Pelatihan Akuntansi dilakukan maka semakin tinggi Penggunaan Informasi
yang digunakan. Sebaliknya jika Pelatihan Akuntansi dilakukan masih kurang
maka Penggunaan Informasi yang digunakan akan menurun. Oleh sebab itu
hepotesis H4 dalam penelitian ini terima.
Hasil penelitian sesuai dengan Technology Acceptance Model (TAM)
yang memprediksi penerimaan teknologi informasi. Tujuan model ini adalah
untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi
informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu
sendiriMenurut Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya
oleh Budiyanto (2014) yang menunjukkan bahwa pelatihan akuntansi
pemilik/manajer berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada UMKM.
68
Hasil tersebut senada dengan hasil penelitian sejenis terdahulu oleh
Andriani dan zuliyati (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
pelatihan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan
informasi akuntansi pada UMKM. Semakin banyak pemilik atau pengelola
pelatihan akuntansi mengikuti semakin banyak penggunaan informasi
akuntansi pada UMKM meningkat.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Skala usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi. Artinya
bahwa besar kecilnya proporsi skala usaha yang dimiliki tidak akan
berpengaruh terhadap penggunaan informasi yang digunakan. Skala usaha
yang besar dan jumlah pekerja yang banyak tidak selalu menggunakan
informasi akuntansi pada usahanya karena pemahaman terkait informasi
akuntansi tidak bergantung oleh ukuran perusahaan dan juga jumlah
karyawan di dalam perusahaan.
2. Umur perusahaan berpengaruh terhadap penggunaan informasi. Artinya
bahwa semakin lama umur perusahaan maka semakin banyak penggunaan
informasi yang digunakan. Sebaliknya jika umur perusahaan masih baru
maka banyak penggunaan informasi yang digunakan masih kurang. Umur
perusahaan adalah lama usaha perusahan berjalan yang mengakibatkan
adanya perkembangan usaha yang mengarah positif maupun negatif.
Penentuan perkembangan usaha untuk diarahkan ke perkembangan yang
positif harus dengan pertimbangan yang matang.
3. Pendidikan tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi. Artinya
bahwa besar kecilnya proporsi pendidikan yang dimiliki tidak berpengaruh
terhadap penggunaan informasi yang digunakan.
70
4. Pelatihan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi. Artinya
bahwa semakin banyak pelatihan akuntansi dilakukan maka semakin tinggi
penggunaan informasi yang digunakan. Sebaliknya jika pelatihan akuntansi
dilakukan masih kurang maka penggunaan informasi yang digunakan akan
menurun.
5. Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0.605 menunjukkan besarnya
pengaruh yang diberikan oleh kombinasi skala usaha (x1). umur perusahaan
(x2). pendidikan (x3). pelatihan akuntansi (x4). terhadap penggunaan informasi
(y) adalah sebesar 60.5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
sebesar 29.5%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini. adapun saran sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa skala usaha dan pendidikan tidak
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Maka
dari itu. pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap peningkatan usaha
mikro kecil dan menengah Kota Makassar. terutama Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi Kota Makassar untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan tentang penggunaan informasi akuntansi dalam mengoperasikan
usaha karena informasi akuntansi sangat diperlukan dalam mengelola usaha
tidak melihat usaha tersebut masih tergolong kecil ataupun besar.
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan seluruh variabel
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini yang mungkin mempengaruhi
penggunaan informasi akuntansi dan juga menggunakan sampel yang lebih
banyak sehingga hasil penelitian diharapkan lebih mencerminkan realita akan
penggunaan informasi akuntansi pada UMKM di Kota Makassar.
71
3. Penelitian selanjutnya perlu adanya kajian lebih lanjut terhadap tiap item
Penggunaan Informasi dengan menyesuaikan kondisi yang ada di Indonesia.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel perusahaan
yang benar-benar memiliki tingkat intellectual capital yang tinggi.
72
DAFTAR PUSTAKA
Agni Hikmah.A. R. 2020. Bisnis Umkm Ditengah Pandemi. Surabaya:Adaptasi Bisnis Umkm Ditengah Pandemi Covid 19.
Alam.S. 2017. Efektivitas Pelaksanaan Akuntansi Pada Umkm Di Kota Makassar. Akuntabilitas: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Ekonomi. 10(1). 1–22.
Andriani.N. Z. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi (Studi Pada Umkm Kain Tenun Ikat Troso Jepara). In Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan Teknologi (Pp. 41–52).
Bambang Wahyudiono.S. M. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta: Pengertian Laporan Keuangan.
Budiyanto.H. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Tenun Troso Jepara.Universitas Islam Nahdatul Ulama.
Choms.N. A. 2019. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Penarapan Akuntansi Pada Umkm.
Dwilita.H. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Informasi Akuntansi Pada Umkm Di Kota Medan. Jurnal Akuntansi Bisnis Dan Publik. 11(2). 173–188.
Finishia. D. M. I. .Suzan. 2019. Analisis Pengaruh Skala Usaha. Umur Perusahaan. Dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi ( Survei Pada Umkm Unggulan Kabupaten Blora 2018 ). Eproceedings Of Management. 6(1).
Freeman.R. E. 1984. Strategic Management:A Stakeholder Approach. Boston:Pitman Publishing Inc.
Frima. R.Sarm. 2018. Pengaruh Tingkat Pendidikan Pemilik Umkm Terhadap Penggunaaan Informasi Akuntansi (Studi Pada Umkm Dengan Klaster Menengah Di Kota Padang). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas. 20(1). 107.
Ghozali.I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 21 Update Pls Regresi (7th Ed. ). Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi.M. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Umkm Di Kabupaten Sragen. Publikasi Ilmiah.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Haisir.M. M. 2017. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (Jii) Tahun 2013-2015). Tesis.Uin Raden Intan Lampung.
Hall.J. A. 2009. Accounting Information System. Jakarta: Salemba Empat.
Holmes.S. .Nicholls.D. 1998. An Analysis Of The Use Of Accounting Information By Australian Small Business. In Journal Of Small Business Management.26 (20). 57-68.
73
Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia. 2019. Kemenkop Dan Ukm Komitmen Terus Mendukung Tiga Startup Pemenang Apec 2019. Jakarta:Humas Kementerian Koperasi Dan Ukm.
Keyso.D. E. .Weygandt. 2017. Intermediate Accounting Ifrs Edition (3rd Ed. ). New York:Wiley.
Koperasi.K. 2014. Kriteria Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Menurut Uu No 20 Tahun 2008 Tentang Umkm.
Kurnia Cahya Lestari.A. M. 2020. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta:Sekilas Tentang Umkm.
Lela Nurlaela Wati. S. M. 2019. Model Corporate Social Responsibility(Csr). Jawa Timur:Usia Perusahaan.
Listiorini. 2018. Pengaruh Jenjang Pendidikan Dan Pelatihan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Umkm Mitra Binaan Bank Sumut Medan. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis : Jurnal Program Studi Akuntansi. 4(1).
Nirwana. A.Purnama. D. 2019. Pengaruh Jenjang Pendidikan. Skala Usaha Dan Lama Usaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Umkm Di Kecamatan Ciawigebang. Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi. 5(1).
Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Uu No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro. Kecil. Dan Menengah. Jakarta.
Puji Has.A. N. 2020. Kewirahusaan Dan Umkm. Prinsip Pendidikan Kewirausahan.
Puspitawati.S. D. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sandrayati.Sari. Y. 2016. Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Kaitannya Dengan Pemahaman Dan Penerapan Akuntansi Pada Ukm. In Sosial. Ekonomi. Dan Humaniora (Pp. 800–805).
Saunders.M.Lewis.P. 2012. Research Methods For Business Students (6th Ed. ). London:Pearson.
Sekaran.U. .Bougie.R. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis (6th Ed. ). Jakarta: Salemba Empat.
Sohidin. S.Kristanto. E. 2017. Pelatihan Manajemen Usaha Dan Sistem Informasi Akuntansi Pada Umkm Clothing Di Surakarta. Bise: Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomi. 3(2).
Sri Mangesti .W. R. 2020. Akuntansi Dasar Sesuai Dengan Sak Emkm. Yogyakarta:Standar.
Sugiyono 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Merhods). Bandung:Alfabeta
Suharli. M. Pelaporan Keuangan Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi. Kegunaan Dan Pengguna Laporan Keuangan.
Trihendradi. C. 2009. Step By Step Spss 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta.
74
Tusan. N. W. A. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Umkm Binaan Dinas Koperasi Kota Denpasar. Seminar Nasional Inovasi Dalam Penelitian Sains. Teknologi Dan Humaniora - Inobali. 499–509.
Universitas Muhammadiyah Makassar. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar.
Warren.J.M. 2006. Pengantar Akuntansi.Buku Satu.Edisi 21.Jakarta:Salemba Empat
Wijayanto. W.A. F. 2019. Pelatihan Akuntansi Pada Umkm Produk Unggulan Kabupaten Magetan. Dikemas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat). 3(1).
Wilopo. B.Samrotun. K. H. T. Y. C. 2019. Analisis Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Umkm Pengrajin Kayu Batik Desa Wisata Bobung Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Akuntansi Dan Sistem Teknologi Informasi. 14(3).
Yasa. K. S. H. 2017. Pengaruh Skala Usaha. Umur Perusahaan. Pengetahuan Dan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah (Ukm) Di Kecamatan Buleleng Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Journal S1 Ak.Hal 354-361
Yolanda. N. A.Zarefar. A. 2020. Pengaruh Pendidikan Pemilik. Pengetahuan Akuntansi Pemilik. Budaya Perusahaan. Umur Usaha. Skala Usaha Dan Pelatihan Akuntansi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Umkm Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis. 13(1). 21–30.
Yuni Pradata.R. I. 2008. Masakan Ayam Favorit Cocok Untuk Usaha. Jakarta Selatan:Penentu Skala Dan Konsep Usaha.
75
LAMPIRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Nomor : 0280/05/C. 4-II/IX/42/2020 Makassar. 19 September 2020 Lamp.
: -
H a l : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
PENGUSAHA UMKM DI KOTA MAKASSAR
di-
Tempat
Dengan hormat.
Dalam rangka proses penelitian dan penulisan skripsi mahasiswa di bawah ini :
N a m a : Kurniati
Stambuk : 105730540115
Jurusan : AKUNTANSI
Judul Penelitian : Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi Akuntansi
pada usaha Mikro kecil dan menengah di Kota makassar
Dimohon kiranya mahasiswa tersebut dapat diberikan izin untuk melakukan penelitian
sesuai tempat mahasiswa tersebut melakukan penelitan.
Demikian permohonan kami. atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.
Tembusan :
1. Rektor Unismuh Makassar 2. Ketua Jurusan
3. Mahasiswa Ybs. 4. Arsip 5. Jl. Sultan Alauddin No. 259 HP. 085230309264 Telp. 0411-866972 Fax. 0411-865588
Makassar 90221 Menara Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Pengisian kuesioner dilakukan oleh Pemilik/Manajer Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
2. Sebelum mengisi kuesioner. mohon lengkapi identitas responden dengan
mengisi nama. alamat usaha. jenis kelamin. usia.
3. Jawaban atas pertanyaan dilakukan dengan memberikan tanda checklist
(√) pada salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya.
4. Responden dimohon untuk dapat menjawab setiap pertanyaan dengan
keyakinan tinggi serta tidak mengosongkan satu jawaban pun dan tiap
pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban.
Skala yang digunakan dalam menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Data Responden
1. Nama :
2. Alamat Usaha :
3. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*
4. Usia : Tahun
* Coret yang tidak perlu
Bagian I : Skala Usaha
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
STS TS N S ST
1
Jumlah karyawan yang
banyak telah membuat
saya mengambil kebijakan
berdasarkan informasi
akuntansi.
2
Usaha saya telah ditunjang
dengan informasi
akuntansi sebagai dasar
keputusan keuangan.
3
Walaupun usaha saya
belum besar tapi saya
berinisiatif untuk
menggunakan informasi
akuntansi.
Bagian II : Umur perusahaan
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
STS TS N S ST
1
Umur perusahaan saya
telah cukup untuk
menggunakan informasi
akuntansi.
2
Perusahaan saya telah
lama menggunakan
informasi akuntansi
sebagai dasar kebijakan.
3 Informasi akuntansi sudah
cukup lama
digunakan oleh
perusahaan saya.
Bagian III : Pendidikan
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
STS TS N S ST
1
Kemampuan teknis saya
cukup tinggi untuk
dapat mengetahui
informasi akuntansi.
2
Kemampuan organisasi
saya mempengaruhi
keputusan saya
dalammenggunakan
informasi akuntansi
sebagai landasan
pembuatan kebijakan.
.
3
Pengetahuan saya
mengenai produk informasi
akuntansi menunjang
perkembangan usaha
karena saya telah
memahami sistem
informasi
akuntansi.
Bagian IV : Pelatihan Akuntansi
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
STS TS N S ST
1 Saya pernah mengikuti
pelatihan akuntansi.
2
Saya mendapatkan
pelatihan akuntansi yang
sangat berguna bagi
perusahaan.
.
3
Pelatihan akuntansi yang
pernah saya ikuti
latihannya. saya praktikkan
di perusahaan.
Bagian V : Penggunaan Informasi Akuntansi
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
STS TS N S ST
1
Pada perusahaan yang saya pimpin
melakukan pencatatan/pembukuan akuntansi
atas semua transaksi yang terjadi.
2
Pada perusahaan yang saya pimpin dalam
melakukan pencatatan selalu berkaitan
dengan catatan diantaranya buku kas
masuk.buku kas keluar.buku hutang.buku
piutang.
buku inventaris kekayaan.buku persediaan
barang.buku penjualan.dan buku pembelian.
3
Pada perusahaan yang saya pimpin selalu
melakukan pencatatan akuntansi secara rutin.
4
Pada perusahaan yang saya pimpin
memperkerjakan karyawan khusus untuk
menjalankan proses akuntansi.
5
Pada perusahaan yang saya pimpin selalu
membuat informasi dan penilaian guna
pengambilan keputusan.
6
Pada perusahaan yang saya pimpin selalu
menyajikan laporan-laporan diantaranya
laporan persediaan. laporan gaji karyawan.
laporan jumlah produksi. dan laporan biaya
produksi dalam pencatatannya.
7
Laporan keuangan disusun secara rutin sesuai
dengan periode pencatatan akuntansi.
8
Pada perusahaan yang saya pimpin
menggunakan SAK EMKM sebagai standar
dalam menyusun laporan keuangan.
NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN
STS TS N S ST
9
Pada perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin
menyajikan laporan keuangan diantaranya
laporan laba-rugi.neraca.dan catatan atas
laporan keuangan.
10
Dalam Penyusunan laporan keuangan.
perusahaan memerlukan software akuntansi
untuk membantu dalam penyusunan laporan
keuangan perusahaan.
11
Penggunaan software akuntansi sangat
membantu dalam penyusunan laporan
keuangan perusahaan.
12
Laporan yang disusun dipergunakan untuk
keperluan internal. pengajuan kredit ke bank.
dan pelaporan ke bank.
13
Laporan keuangan yang selama ini dibuat
telah memenuhi kebutuhan perusahaan dan
sesuai dengan tujuan perusahaan.
14
Laporan keuangan sangat penting dalam
menunjang perkembangan dan pertumbuhan
perusahaan.
REKAP DATA VARIABEL SKALA USAHA
NO SKALA USAHA (X1)
X1 1 2 3
1 4 4 4 12
2 4 4 4 12
3 4 4 4 12
4 5 4 5 14
5 4 4 4 12
6 5 4 5 14
7 4 4 4 12
8 4 5 3 12
9 4 4 4 12
10 5 5 5 15
11 4 4 4 12
12 4 4 4 12
13 4 5 3 12
14 4 4 4 12
15 4 4 3 11
16 5 4 1 10
17 5 4 5 14
18 5 4 4 13
19 2 4 5 11
20 5 4 5 14
21 5 5 5 15
22 3 4 4 11
23 5 4 5 14
24 4 4 2 10
25 4 5 4 13
26 4 5 4 13
27 4 5 4 13
28 4 4 4 12
29 4 5 3 12
30 5 4 5 14
31 4 4 4 12
32 2 3 2 7
33 2 3 2 7
34 1 3 3 7
35 4 5 4 13
36 5 3 3 11
37 5 5 4 14
38 4 3 3 10
39 4 5 4 13
40 4 5 4 13
41 4 5 4 13
42 4 4 4 12
REKAP DATA VARIABEL UMUR PERUSAHAAN
NO UMUR PERUSAHAAN (X2)
X2 1 2 3
1 4 4 4 12
2 4 4 4 12
3 4 4 4 12
4 4 4 5 13
5 5 4 5 14
6 5 4 5 14
7 5 4 5 14
8 5 5 5 15
9 4 4 4 12
10 4 5 5 14
11 4 4 4 12
12 4 4 4 12
13 5 5 5 15
14 5 4 5 14
15 5 4 5 14
16 4 4 5 13
17 5 4 4 13
18 4 4 5 13
19 5 4 5 14
20 5 4 4 13
21 5 5 5 15
22 5 4 4 13
23 5 4 4 13
24 5 4 5 14
25 5 5 5 15
26 5 5 5 15
27 5 5 5 15
28 4 4 4 12
29 5 5 5 15
30 4 4 4 12
31 4 4 4 12
32 4 3 4 11
33 4 3 4 11
34 4 3 4 11
35 5 5 5 15
36 5 3 4 12
37 5 5 5 15
38 4 3 4 11
39 5 5 5 15
40 5 5 5 15
41 5 5 5 15
42 4 4 4 12
REKAP DATA VARIABEL PENDIDIKAN
NO PENDIDIKAN (X3)
X3 1 2 3
1 4 4 4 12
2 4 4 4 12
3 4 4 4 12
4 4 5 4 13
5 4 4 4 12
6 5 4 5 14
7 4 4 4 12
8 4 4 4 12
9 4 4 4 12
10 4 5 4 13
11 4 4 4 12
12 4 4 4 12
13 4 4 4 12
14 4 4 4 12
15 4 5 4 13
16 4 5 5 14
17 5 5 5 15
18 4 5 4 13
19 5 4 5 14
20 5 4 4 13
21 5 4 5 14
22 5 4 4 13
23 5 5 5 15
24 4 4 4 12
25 5 5 5 15
26 5 5 5 15
27 5 5 5 15
28 4 4 4 12
29 5 5 5 15
30 5 5 5 15
31 4 4 4 12
32 2 2 2 6
33 2 2 2 6
34 2 2 2 6
35 5 5 5 15
36 3 4 3 10
37 5 5 5 15
38 4 3 4 11
39 5 5 5 15
40 4 4 4 12
41 4 4 4 12
42 4 4 4 12
REKAP DATA VARIABEL PELATIHAN AKUNTANSI
NO PELATIHAN AKUNTANSI (X4)
X4 1 2 3
1 4 4 4 12
2 4 4 4 12
3 4 4 4 12
4 4 4 5 13
5 4 2 4 10
6 5 5 4 14
7 4 2 4 10
8 4 3 4 11
9 4 4 4 12
10 4 4 5 13
11 4 4 4 12
12 4 4 5 13
13 4 4 3 11
14 4 2 4 10
15 4 4 5 13
16 4 4 4 12
17 5 5 5 15
18 4 3 5 12
19 5 5 4 14
20 5 4 5 14
21 5 5 4 14
22 5 4 3 12
23 5 4 2 11
24 4 1 4 9
25 5 4 4 13
26 5 4 4 13
27 5 4 4 13
28 4 2 4 10
29 5 3 4 12
30 5 3 5 13
31 4 3 3 10
32 2 2 3 7
33 2 2 3 7
34 2 2 3 7
35 5 4 4 13
36 3 5 4 12
37 5 3 4 12
38 4 4 3 11
39 5 4 4 13
40 4 2 4 10
41 4 2 4 10
42 4 4 4 12
REKAP DATA VARIABEL PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
NO PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI (Y)
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 4 42
2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 4 42
3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 46
4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 60
5 4 4 4 2 5 5 5 4 4 3 2 5 4 51
6 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 61
7 4 4 4 2 5 5 5 4 4 3 2 5 4 51
8 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 58
9 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 53
10 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 61
11 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 47
12 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 55
13 4 4 3 3 5 5 5 4 5 3 3 5 4 53
14 4 4 4 2 5 5 5 4 4 3 2 5 4 51
15 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 56
16 5 4 5 2 4 3 5 5 4 4 2 5 4 52
17 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 60
18 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 60
19 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 60
20 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 58
21 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 59
22 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 48
23 5 4 1 2 5 5 5 5 4 2 2 5 5 50
24 4 3 4 2 4 4 4 4 5 5 2 4 4 49
25 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63
26 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63
27 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63
28 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 48
29 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 57
30 4 3 4 1 5 5 4 5 4 3 1 4 5 48
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
32 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 47
33 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 47
34 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 47
35 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 62
36 5 4 5 5 5 3 5 4 3 5 5 5 3 57
37 4 3 5 3 5 5 5 5 5 4 3 5 5 57
38 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 51
39 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63
40 4 4 4 2 5 5 5 4 5 4 2 5 4 53
41 4 4 4 2 4 5 4 4 5 4 2 4 4 50
42 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 47
Correlations
X1. 1 X1. 2 X1. 3 Skala Usaha
X1. 1 Pearson Correlation 1 . 365* . 383
* . 797
**
Sig. (2-tailed) . 018 . 012 . 000
N 42 42 42 42
X1. 2 Pearson Correlation . 365* 1 . 302 . 664
**
Sig. (2-tailed) . 018 . 052 . 000
N 42 42 42 42
X1. 3 Pearson Correlation . 383* . 302 1 . 784
**
Sig. (2-tailed) . 012 . 052 . 000
N 42 42 42 42
Skala Usaha Pearson Correlation . 797** . 664
** . 784
** 1
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).
Correlations
X2. 1 X2. 2 X2. 3
Umur
Perusahaan
X2. 1 Pearson Correlation 1 . 494** . 566
** . 792
**
Sig. (2-tailed) . 001 . 000 . 000
N 42 42 42 42
X2. 2 Pearson Correlation . 494** 1 . 658
** . 874
**
Sig. (2-tailed) . 001 . 000 . 000
N 42 42 42 42
X2. 3 Pearson Correlation . 566** . 658
** 1 . 868
**
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
Umur Perusahaan Pearson Correlation . 792** . 874
** . 868
** 1
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).
Correlations
X3. 1 X3. 2 X3. 3 Pendidikan
X3. 1 Pearson Correlation 1 . 773** . 943
** . 955
**
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
X3. 2 Pearson Correlation . 773** 1 . 828
** . 915
**
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
X3. 3 Pearson Correlation . 943** . 828
** 1 . 974
**
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
Pendidikan Pearson Correlation . 955** . 915
** . 974
** 1
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).
Correlations
X4. 1 X4. 2 X4. 3
Pelatihan
Akuntansi
X4. 1 Pearson Correlation 1 . 472** . 276 . 787
**
Sig. (2-tailed) . 002 . 077 . 000
N 42 42 42 42
X4. 2 Pearson Correlation . 472** 1 . 188 . 822
**
Sig. (2-tailed) . 002 . 232 . 000
N 42 42 42 42
X4. 3 Pearson Correlation . 276 . 188 1 . 583**
Sig. (2-tailed) . 077 . 232 . 000
N 42 42 42 42
Pelatihan Akuntansi Pearson Correlation . 787** . 822
** . 583
** 1
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).
Correlations
X4. 1 X4. 2 X4. 3
Pelatihan
Akuntansi
X4. 1 Pearson Correlation 1 . 472** . 276 . 787
**
Sig. (2-tailed) . 002 . 077 . 000
N 42 42 42 42
X4. 2 Pearson Correlation . 472** 1 . 188 . 822
**
Sig. (2-tailed) . 002 . 232 . 000
N 42 42 42 42
X4. 3 Pearson Correlation . 276 . 188 1 . 583**
Sig. (2-tailed) . 077 . 232 . 000
N 42 42 42 42
Pelatihan Akuntansi Pearson Correlation . 787** . 822
** . 583
** 1
Sig. (2-tailed) . 000 . 000 . 000
N 42 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13
Penggunaan
Informasi
Y1 Pearson Correlation 1 . 189 . 220 . 352* . 385
* . 120 . 388
* . 313
* -. 057 . 265 . 352
* . 388
* . 379
* . 532
**
Sig. (2-tailed) . 229 . 161 . 022 . 012 . 447 . 011 . 044 . 722 . 090 . 022 . 011 . 013 . 000
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y2 Pearson Correlation . 189 1 . 170 . 356* . 222 . 118 . 138 . 528
** . 238 . 064 . 356
* . 138 . 292 . 489
**
Sig. (2-tailed) . 229 . 283 . 021 . 158 . 458 . 384 . 000 . 129 . 685 . 021 . 384 . 061 . 001
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y3 Pearson Correlation . 220 . 170 1 . 278 . 006 -. 159 . 015 . 010 -. 034 . 323* . 278 . 015 . 010 . 400
Sig. (2-tailed) . 161 . 283 . 075 . 972 . 314 . 924 . 948 . 829 . 037 . 075 . 924 . 948 . 053
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y4 Pearson Correlation . 352* . 356
* . 278 1 . 252 . 089 . 317
* . 109 . 252 . 550
** 1. 000
** . 317
* . 109 . 752
**
Sig. (2-tailed) . 022 . 021 . 075 . 107 . 574 . 040 . 492 . 108 . 000 . 000 . 040 . 492 . 000
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y5 Pearson Correlation . 385* . 222 . 006 . 252 1 . 533
** . 825
** . 418
** . 181 . 340
* . 252 . 825
** . 316
* . 671
**
Sig. (2-tailed) . 012 . 158 . 972 . 107 . 000 . 000 . 006 . 250 . 028 . 107 . 000 . 041 . 000
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y6 Pearson Correlation . 120 . 118 -. 159 . 089 . 533** 1 . 364
* . 246 . 494
** . 207 . 089 . 364
* . 365
* . 456
**
Sig. (2-tailed) . 447 . 458 . 314 . 574 . 000 . 018 . 117 . 001 . 189 . 574 . 018 . 017 . 002
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y7 Pearson Correlation . 388* . 138 . 015 . 317
* . 825
** . 364
* 1 . 344
* . 213 . 358
* . 317
* 1. 000
** . 253 . 678
**
Sig. (2-tailed) . 011 . 384 . 924 . 040 . 000 . 018 . 026 . 176 . 020 . 040 . 000 . 106 . 000
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y8 Pearson Correlation . 313* . 528
** . 010 . 109 . 418
** . 246 . 344
* 1 . 392
* . 100 . 109 . 344
* . 773
** . 557
**
Sig. (2-tailed) . 044 . 000 . 948 . 492 . 006 . 117 . 026 . 010 . 527 . 492 . 026 . 000 . 000
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y9 Pearson Correlation -. 057 . 238 -. 034 . 252 . 181 . 494** . 213 . 392
* 1 . 427
** . 252 . 213 . 392
* . 511
**
Sig. (2-tailed) . 722 . 129 . 829 . 108 . 250 . 001 . 176 . 010 . 005 . 108 . 176 . 010 . 001
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y10 Pearson Correlation . 265 . 064 . 323* . 550
** . 340
* . 207 . 358
* . 100 . 427
** 1 . 550
** . 358
* . 043 . 654
**
Sig. (2-tailed) . 090 . 685 . 037 . 000 . 028 . 189 . 020 . 527 . 005 . 000 . 020 . 785 . 000
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y11 Pearson Correlation . 352* . 356
* . 278 1. 000
** . 252 . 089 . 317
* . 109 . 252 . 550
** 1 . 317
* . 109 . 752
**
Sig. (2-tailed) . 022 . 021 . 075 . 000 . 107 . 574 . 040 . 492 . 108 . 000 . 040 . 492 . 000
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y12 Pearson Correlation . 388* . 138 . 015 . 317
* . 825
** . 364
* 1. 000
** . 344
* . 213 . 358
* . 317
* 1 . 253 . 678
**
Sig. (2-tailed) . 011 . 384 . 924 . 040 . 000 . 018 . 000 . 026 . 176 . 020 . 040 . 106 . 000
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Y13 Pearson Correlation . 379* . 292 . 010 . 109 . 316
* . 365
* . 253 . 773
** . 392
* . 043 . 109 . 253 1 . 512
**
Sig. (2-tailed) . 013 . 061 . 948 . 492 . 041 . 017 . 106 . 000 . 010 . 785 . 492 . 106 . 001
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
Penggunaan Informasi Pearson Correlation . 532** . 489
** . 300 . 752
** . 671
** . 456
** . 678
** . 557
** . 511
** . 654
** . 752
** . 678
** . 512
** 1
Sig. (2-tailed) . 000 . 001 . 053 . 000 . 000 . 002 . 000 . 000 . 001 . 000 . 000 . 000 . 001
N 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42
*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0. 01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 42 100. 0
Excludeda 0 . 0
Total 42 100. 0
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 42 100. 0
Excludeda 0 . 0
Total 42 100. 0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
. 607 3
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 42 100. 0
Excludeda 0 . 0
Total 42 100. 0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
. 794 3
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 42 100. 0
Excludeda 0 . 0
Total 42 100. 0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
. 944 3
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 42 100. 0
Excludeda 0 . 0
Total 42 100. 0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
. 674 3
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 42 100. 0
Excludeda 0 . 0
Total 42 100. 0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
. 831 13
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Pelatihan
Akuntansi. Umur
Perusahaan.
Skala Usaha.
Pendidikana
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Penggunaan Informasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 . 778a . 605 . 563 4. 03350 1. 134
a. Predictors: (Constant). Pelatihan Akuntansi. Umur Perusahaan. Skala Usaha.
Pendidikan
b. Dependent Variable: Penggunaan Informasi
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 923. 660 4 230. 915 14. 193 . 000a
Residual 601. 959 37 16. 269
Total 1525. 619 41
a. Predictors: (Constant). Pelatihan Akuntansi. Umur Perusahaan. Skala Usaha. Pendidikan
b. Dependent Variable: Penggunaan Informasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3. 648 7. 161 . 509 . 613
Skala Usaha -. 338 . 594 -. 104 -. 568 . 573 . 318 3. 145
Umur Perusahaan 2. 927 . 627 . 666 4. 666 . 000 . 524 1. 910
Pendidikan -. 945 . 632 -. 353 -1. 494 . 144 . 191 5. 223
Pelatihan Akuntansi 2. 327 . 614 . 719 3. 790 . 001 . 296 3. 374
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3. 648 7. 161 . 509 . 613
Skala Usaha -. 338 . 594 -. 104 -. 568 . 573 . 318 3. 145
Umur Perusahaan 2. 927 . 627 . 666 4. 666 . 000 . 524 1. 910
Pendidikan -. 945 . 632 -. 353 -1. 494 . 144 . 191 5. 223
Pelatihan Akuntansi 2. 327 . 614 . 719 3. 790 . 001 . 296 3. 374
a. Dependent Variable: Penggunaan Informasi
Statistics
Skala Usaha
Umur
Perusahaan Pendidikan
Pelatihan
Akuntansi
Penggunaan
Informasi
N Valid 42 42 42 42 42
Missing 0 0 0 0 0
Mean 12. 0714 13. 3095 12. 5476 11. 6429 53. 7619
Median 12. 0000 13. 0000 12. 0000 12. 0000 53. 0000
Mode 12. 00 15. 00 12. 00 12. 00 47. 00
Std. Deviation 1. 87919 1. 38789 2. 27609 1. 88475 6. 10002
Variance 3. 531 1. 926 5. 181 3. 552 37. 210
Minimum 7. 00 11. 00 6. 00 7. 00 42. 00
Maximum 15. 00 15. 00 15. 00 15. 00 63. 00
BIOGRAFI PENULIS
Kurniati. lahir pada tanggal 14 September 1994 di Desa Saruran.
Kecamatan Anggeraja. Kabupaten Enrekang. Anak Pertama dari
pasangan Jumadi dan Jumria. Memasuki jenjang pendidikan
formal di SD Negeri 104 Tontonan pada tahun 2003 dan tamat
pada tahun 2009. Pada tahun yang sama melanjutkan
pendidikan di SMP RAHMATUL ASRI MAROANGIN dan tamat pada tahun 2012.
Kemudian tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 BARAKA dan
tamat pada tahun 2015. Penulis melanjutkan ke Perguruan tinggi di Universitas
Muhammadiyah Makassar dengan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. pada program Strata Satu (S1).
Dengan ketekunan. motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha. penulis telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan
penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikannya skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di
Kota Makassar ”.