FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN ...Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01...
Transcript of FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN ...Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN
ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Hanif Ardiansyah
NIM 7101408269
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
i
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN
ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Hanif Ardiansyah
NIM 7101408269
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Muhsin, M.Si. Ismiyati, S.Pd. M.Pd.
NIP. 195411011980031002 NIP.198009022005012002
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji
Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
NIP. 197810072003122002
Anggota I Anggota II
Drs. H. Muhsin, M.Si. Ismiyati, S.Pd. M.Pd.
NIP. 195411011980031002 NIP.198009022005012002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si.
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau
keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila dikemudian hari terbukti bahwa
skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain.
Semarang, Februari 2013
Hanif Ardiansyah
NIM.7101408269
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Suatu pekerjaan yang baik adalah pekerjaan
yang dilakukan secara sungguh – sungguh
dan dilakukan dengan disiplin yang tinggi”.
(Hanif Ardiansyah)
Persembahan
Untuk Bapak dan Ibuku
vi
PRAKATA
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada
makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa
Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun
Pelajaran 2012/2013. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan pencerahan dan inspirasi kepada
umat manusia menuju jalan yang benar.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang
mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan
menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.
2. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah
memberi izin penelitian.
3. Drs. Muhsin, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
4. Ismiyati, S.Pd. M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
5. Dosen penguji skripsi yang memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
6. Mokh. Izudin, M.Pd, Kepala SMK NU 01 Kendal yang member ijin untuk
mengadakan penelitian di SMK NU 01 Kendal.
vii
7. Siswa-siswi kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
atas kerjasama dan kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian.
8. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan doa, dorongan, serta bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 2008 dan
semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat dan doa untuk
penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat bermanfaat
bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.
Semarang, Februari 2013
Penyusun
viii
SARI
Ardiansyah, Hanif. 2013. “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun
Pelajaran 2012/2013”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Muhsin, M.Si. II. Ismiyati,
S.Pd. M.Pd.
Kata Kunci : Disiplin Belajar, Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik
Disiplin belajar merupakan serangkaian perilaku seseorang yang
menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma
kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya
untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa
(intrinsik) maupun dari luar siswa (ekstrinsik). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi disiplin belajar siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 90
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, jadi semua populasi dijadikan
sebagai sampel yaitu 90 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor.
Analisis ini untuk mereduksi data dari variabel yang banyak menjadi sedikit.
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat 5 faktor baru yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa sebesar 66,81% sedangkan sisanya sebesar
33,19% dipengaruhi faktor lain yang tidak ditentukan dalam model ini. Kontribusi
dari masing-masing faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa adalah
sebagai berikut: (a) lingkungan sekolah memiliki kontribusi sebesar 22,73%, (b)
pembelajaran memiliki kontribusi sebesar 13,51%, (c) komunikasi memiliki
kontribusi sebesar 11,19%, (d) kondisi udara dan penglihatan memiliki kontribusi
sebesar 10,07%, dan (e) motivasi dan pola makan memiliki kontribusi sebesar
9,31%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang mempunyai kontribusi
terbesar terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal adalah lingkungan sekolah sebesar 33,19%,
dan faktor dengan kontribusi terkecil adalah motivasi dan pola makan yaitu
sebesar 9,31%. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sekolah perlu
menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan kondusif agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik. Perlunya keikutsertaan orangtua dalam
aktivitas belajar anaknya, dengan memantau, memberi fasilitas belajar,
mendukung, dan memotivasi anaknya dalam meningkatkan disiplin belajar.
ix
Abstract
Ardiansyah, Hanif. 2013. "The Factors which Affect Study Discipline on XII
Grade Office Administration Students in SMK NU 01 Kendal in the Academic
Year of 2012/2013". Final Project. Economics Education Department. Economics
Faculty. Semarang State University. Advisor I: Drs. Muhsin, M.Si. Advisor II:
Ismiyati, S.Pd. M.Pd.
Key Words: Study Discipline, Intrinsic Factors, Extrinsic Factors
Study discipline is a human being's behavior set which shows loyalty and
obedience to the rules and manners because of the self-awareness to do the
objective of the study. There are 2 factors which affect study discipline; they are
students themselves (intrinsic) and other factors (extrinsic). The objective of this
research is to know the factors which affect the study discipline on XII grade
Office Administration students in SMK NU 01 Kendal.
The population of this research were 90 students on XII grade Office
Administration Department students in SMK NU 01 Kendal in the academic year
of 2012/2013. This research was a population research, so all 90 students became
the sample. The techniques of data collection were using documentation and
questionnaire. Next, the technique of data analysis was using factor analysis
which was used to reduce the variables of the data.
The result of factor analysis showed that there were 5 new factors which
affect 60.81% of students’ study dicipline. Whereas, the other factors which did
not given by this model affect 33.19% of students' study dicipline. The
contribution of each factor was: (a) school atmosphere has 22.73% contribution,
(b) learning activities have 13.51% contribution, (c) communication has 11.19%
contribution, (d) air condition and eyesight have 10.07% contribution, and (e)
motivation and diet have 9.31% contribution.
The conclusion of this research is the factor which dominantly affect XII
grade Office Administration students’ study discipline in SMK NU 01 Kendal is
the school atmosphere, it contributes up to (33.19%), and the factor which gives
the smallest contribution to students' dicipline study is motivation and diet. It is
suggested that, schools need to make better activities learning. Next, the parents
need to participate and support their children by monitoring, giving learning
facilities, and motivating them to improve their study discipline.
x
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 8
2.1 Kajian Tentang Belajar .................................................................. 8
2.1.1 Pengertian Belajar ............................................................... 8
2.1.2 Prinsip – Prinsip Belajar ................................................ ...... 9
2.1.3 Ciri – Ciri Belajar ................................................................ 13
2.2 Kajian Tentang Disiplin Belajar..................................................... 15
2.2.1 Pengertian Disiplin Belajar .................................................. 15
2.2.2 Pentingnya Disiplin .............................................................. 16
xi
2.2.3 Fungsi Disiplin ..................................................................... 17
2.2.4 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ......... 18
2.3 Penelitian yang Relevan ................................................................ 25
2.4 Kerangka Berfikir .......................................................................... 27
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................. 30
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 30
3.1.1 Populasi ............................................................................... 30
3.1.2 Sampel ................................................................................. 30
3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 31
3.3 Metode Analisis Instrumen Penelitian .......................................... 37
3.3.1 Validitas Instrumen ............................................................. 38
3.3.2 Reliabilitas Instrumen ......................................................... 41
3.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 42
3.4.1. Metode Dokumentasi ......................................................... 42
3.4.2. Metode Angket atau kuesioner ........................................... 42
3.5 Metode Analisis Data .................................................................... 44
3.5.1 Analisis Faktor .................................................................... 44
3.5.2 Analisis Deskriptif Presentase ............................................. 45
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. . 47
4.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 47
4.1.1. Gambaran Umum SMK NU 01 Kendal ............................. 47
4.1.2. Analisis Faktor ............................................................ 49
4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase ............................................ 59
4.2. Pembahasan ................................................................................... 81
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 91
5.1. Simpulan ....................................................................................... 91
5.2. Saran ............................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1. Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal bulan Juli –
September 2012 ........................................................................................ 5
3.1.Jumlah Populasi Penelitian ....................................................................... 30
3.2.Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................. 40
3.3.Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ...................................................... 42
3.4.Kriteria Persentase .................................................................................... 46
4.1.Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK NU 01 Kendal ................ 47
4.2.Sarana dan Prasarana SMK NU 01 Kendal ............................................... 48
4.3.Data Siswa SMK NU 01 Kendal 2012/2013 ............................................ 49
4.4.Hasil Analisis faktor .................................................................................. 59
4.5.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah ......................................... 60
4.6.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul ................................................. 61
4.7.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran ......................................................... 62
4.8.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah ....................................... 64
4.9.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran ....................................... 65
4.10. Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum ..................................................... 66
4.11. Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas ............................. 67
4.12. Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ................................................... 68
4.13. Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru ................................ 70
4.14. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan .................................... 71
4.15. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........ 72
4.16. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ............................................... 73
4.17. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan .................................................... 75
4.18. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan ............................. 76
4.19. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ...................................... 77
4.20. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ................................................... 78
4.21. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ................................................... 79
xiii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Hal.
4.1.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah ......................................... 61
4.2.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul ................................................. 62
4.3.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran ......................................................... 63
4.4.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah ....................................... 64
4.5.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran ....................................... 65
4.6.Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum ........................................................ 67
4.7.Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas ................................ 68
4.8.Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ...................................................... 69
4.9.Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru .................................... 70
4.10. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan .................................... 72
4.11. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........ 73
4.12. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ............................................... 74
4.13. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan .................................................... 75
4.14. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan ............................. 77
4.15. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ...................................... 78
4.16. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ................................................... 79
4.17. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ................................................... 80
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
2.1.Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................... 29
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal.
1 Data Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
Tahun Ajaran 2012/2013 ..................................................................... 95
2 Rekapitulasi Presensi Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran
SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2012/2013 .................................... 97
3 Kisi kisi Angket Uji Coba ................................................................... 98
4 Angket Uji Coba Penelitian ................................................................. 101
5 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................... 110
6 Kisi Kisi Angket Penelitian ................................................................. 112
7 Angket Penelitian ................................................................................ 115
8 Analisis Faktor Tahap 1 ...................................................................... 119
9 Analisis Faktor Tahap 2 ...................................................................... 146
10 Analisis Faktor Tahap 3 ...................................................................... 150
11 Analisis Faktor Tahap 4 ...................................................................... 153
12 Analisis Faktor Tahap 5 ...................................................................... 156
13 Analisis Faktor Tahap 6 ...................................................................... 159
14 Analisis Faktor Tahap 7 ...................................................................... 162
15 Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Fakultas Ekonomi UNNES ...... 164
16 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SMK NU 01 Kendal .. 165
17 Deskriptif Persentase Per Indikator ..................................................... 173
18 ............................................................................................................. 179
19 ............................................................................................................. 180
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kehidupan
masyarakat telah membawa pengaruh bagi dunia pendidikan agar segera
melakukan berbagai upaya penyesuaian untuk mampu menyiapkan siswa dalam
menghadapi berbagai tantangan. Usaha meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia dewasa ini mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya peningkatan sarana prasarana pendidikan, profesionalisme tenaga
pendidik, maupun peningkatan mutu siswa. Salah satu bentuk peningkatan mutu
siswa yaitu ditetapkannya batas minimal kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN)
yang terus meningkat tiap tahunnya. Menurut Republika edisi 11 Maret 2012,
siswa harus mencapai angka minimal 5,5 untuk semua mata pelajaran agar dapat
lulus ujian. Adanya hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu siswa.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan tidak akan terlaksana tanpa adanya proses belajar yang
berkesinambungan, dengan proses belajar seseorang akan berupaya, bersikap dan
2
bertindak lebih baik. Hal ini selaras dengan pendapat Rifa’i (2011:82)
yang menyimpulkan bahwa:
Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang
mampu memahami bahwa aktivitas belajar memegang peranan penting
dalam proses psikologis.
Seorang siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik
dimungkinkan mempunyai disiplin belajar yang baik pula. Siswa yang memiliki
disiplin akan menunjukkan ketaatan dan keteraturan terhadap perannya sebagai
seorang siswa yaitu belajar secara terarah dan teratur. Pada akhirnya siswa yang
berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya.
Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus
dimiliki oleh siswa. Tu’u (2004:93) menyatakan pencapaian hasil belajar yang
baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik,
juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin
individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik.
Disiplin sangatlah diperlukan bagi setiap orang, dimanapun dan kapanpun.
Hal tersebut dikarenakan disiplin menentukan kelancaran seseorang di dalam
menggapai tujuannya. Permasalahan disiplin jika dikaitkan dengan dunia
pendidikan, maka disiplin tersebut akan menentukan bagaimana proses
pembelajaran di lingkungan pendidikan berjalan dengan baik. Menurut Rifa’i
(2011:97) mengambil kesimpulan bahwa:
Faktor – faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil
belajar siswa adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal
mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis,
seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti
3
kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Beberapa faktor eksternal
seperti antar lain variasi dan tingkat kesulitan materi (stimulus) yang
dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan
budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil
belajar.
Proses pembelajaran siswa terdapat hal-hal yang mempengaruhi disiplin
belajar. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar menurut
Suradi (2011) dijelaskan sebagai berikut:
Faktor – faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah faktor intrinsik
dan faktor ekstrinsik. Faktor yang pertama yaitu faktor instrinsik, meliputi
faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan
kemampuan kognitif. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor
fisiologis antara lain pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani,
kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang diderita. Faktor yang kedua
yaitu faktor ekstrinsik meliputi faktor non-sosial, seperti keadaan udara,
waktu, tempat dan peralatan maupun media yang dipakai untuk belajar.
Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar dan disiplin belajar, artinya faktor-faktor tersebut selain
mempengaruhi disiplin belajar siswa, masing-masing faktorpun saling
berhubungan satu sama lain. Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu berkaitan
dengan disiplin belajar siswa kelas XII SMK NU 01 Kendal.
Sebagian besar mata pelajaran di Jurusan Administrasi Perkantoran
merupakan pelajaran praktek. Berbagai macam pelajaran tersebut harus
dituntaskan siswa sebelum melanjutkan kompetensi yang lebih tinggi,
dikarenakan setiap pelajaran satu dengan yang lain masih saling berkaitan dan
berkelanjutan.
SMK NU 01 Kendal merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
yang berada di Kabupaten Kendal. Salah satu jurusan di SMK ini adalah
Administrasi Perkantoran dan terbagi dalam 8 kelas, dengan jumlah masing-
4
masing 3 kelas untuk kelas X dan XI, serta kelas XII berjumlah 2 kelas. Jurusan
Administrasi Perkantoran mempunyai ruang praktek dalam kondisi yang cukup
baik untuk digunakan siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan di dalam ruang
praktek yang digunakan dalam kegiatan administrasi perkantoran juga sudah ada,
seperti filling cabinet dan mesin ketik, namun belum mencukupi untuk semua
siswa Jurusan Administrasi Perkantoran. Kondisi tersebut menghambat siswa dan
guru dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terutama yang berkaitan dengan
Administrasi Perkantoran masih monoton, karena sebagian guru belum
memanfaatkan media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
Proses belajar dengan kondisi sekolah, guru dan siswa yang cukup baik,
seharusnya mampu mewujudkan disiplin belajar yang baik pula, namun pada
observasi awal tidak menunjukkan hasil yang demikian. Hal ini dapat dilihat pada
keseharian siswa di sekolah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian
siswa terlihat masih belum mematuhi tata tertib maupun peraturan yang telah
dibuat, baik dari cara berpakaian yang kurang sesuai, maupun cara
berperilakunya. Proses pembelajaran juga menunjukan siswa kurang begitu
memperhatikan saat pembelajaran dilaksanakan, tidak semua siswa mengerjakan
tugas yang diberikan. Setiap pelajaran juga terkadang terlihat ada siswa yang tidak
masuk atau terlambat. Hal tersebut dapat dilihat di tabel berikut:
5
Tabel 2.1. Tabel Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal
bulan Juli - September 2012
No. Kelas Ketidakhadiran Bulan
Juli Agustus September
1 XII AP 1 Sakit 12 13 19
Ijin 5 5 6
Alfa 5 5 12
Terlambat 14 17 15
2 XII AP 2 Sakit 13 26 23
Ijin 12 6 8
Alfa 11 9 10
Terlambat 19 19 15
( Sumber : Daftar Rekap Presensi Siswa Bulan Juli – September 2012)
Tidak sedikit siswa yang kurang menyadari pentingnya disiplin belajar.
Peraturan-peraturan juga telah dibuat untuk mengatur tingkah laku siswa, namun
melihat berbagai hal di atas, maka penulis tertarik ingin meneliti mengenai faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII di SMK NU
01 Kendal. Diharapkan dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengarui
disiplin belajar, maka disiplin belajar siswa akan baik, dan pada akhirnya
pembelajaran maupun hasil belajar siswa akan lebih baik pula.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran
2012/2013”.
6
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa sajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran
di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013?
1.3. Tujuan Penelitian
Meninjau dari permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran
2012/2013.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Praktis
1. Bagi Sekolah
Masukan bagi pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas hasil
belajar siswanya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin belajar siswa.
2. Bagi Guru
Memberikan sumbangan bagi pihak guru dalam usaha meningkatkan hasil
belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar.
3. Bagi Siswa
Memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha meningkatkan prestasi
belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang
7
mempengaruhi displin belajar siswa terutama tentang kondisi dalam diri
siswa yang meliputi bakat, minat dan motivasi, serta lingkungan yang
mempengaruhi hasil belajarnya.
1.4.2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan penelitian
selanjutnya dengan menambah variabel lain yang berhubungan dengan
usaha mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, hasil penelitian ini juga
dapat dijadikan rujukan untuk penelitian sejenisnya.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Tentang Belajar
2.1.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Setiap orang, baik disadari maupun tidak selalu melaksanakan aktivitas
belajar. Kegiatan harian yang dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
kembali akan selalu diwarnai oleh aktivitas belajar. Belajar membuat manusia
dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Berikut ini
adalah definisi belajar menurut beberapa ahli.
a. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan
belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang (Rifa’i, 2011:82).
b. Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to
listen, and to follow direction (Harold Spears dalam Sardiman, 2011:20).
Artinya belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri,
mendengar, dan mengikuti petunjuk.
c. Belajar merupakan aktvitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan – pelatihan atau pengalaman –
pengalaman (Baharuddin, 2008:12).
9
d. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2011:20).
Berdasarkan beberapa pengertian tentang belajar di atas yang
dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk mengadakan perubahan dalam dirinya
secara keseluruhan baik berupa pengalaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku
sebagai akibat dari latihan serta interaksi dengan lingkungannya.
2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar adalah “hal-hal yang sangat penting yang harus ada
dalam suatu proses belajar dan pembelajaran” (Darsono, 2000:26). Prinsip-prinsip
tersebut jika diabaikan akan membuat semua hal yang berhubungan dengan proses
belajar menjadi terhambat, dan pada akhirnya pencapaian hasil belajar tidak
optimal. Prinsip-prinsip belajar diantaranya adalah:
a. Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal
suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif seperti sakit
akan mengganggu proses belajar. Demikian pula kondisi psikologis yang
kurang baik seperti gelisah, tertekan merupakan kondisi awal yang tidak
menguntungkan bagi kelancaran belajar siswa.
b. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.
Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks sangat membutuhkan
perhatian dari siswa yang belajar. Siswa dapat memperoleh hasil belajar
yang baik jika siswa mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya. Bahan pelajaran jika tidak menjadi perhatian siswa, maka
timbullah kebosanan yang mengakibatkan siswa malas belajar.
10
c. Motivasi
Motivasi siswa dalam belajar terkadang sangat tinggi, terkadang tidak
timbul sama sekali. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik
dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya dalam
mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam
belajar akan memberi dampak kurang baik pula bagi prestasi belajarnya.
d. Keaktifan Siswa
Siswa merupakan subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena
itu siswa harus aktif dan tidak boleh pasif. Siswa harus mampu mencari,
menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan
bantuan Guru. Siswa harus dipandang sebagai makhluk yang dapat diajar
dan mampu belajar. Dengan pandangan ini seyogyanya guru
membelajarkan siswa sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa betul-
betul terwujud.
e. Mengalami sendiri
Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri akan memberikan hasil
belajar yang lebih bermakna dan pemahaman yang lebih mendalam.
Prinsip mengalami sendiri diartikan bahwa siswa tidak hanya tahu secara
teoritis, tetapi juga secara praktis. Prinsip ini akan terwujud jika guru
harus melakukan pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami
sendiri, misalnya dengan metode inquiri, dan eksperimen.
f. Pengulangan
Di dalam mempelajari materi sampai taraf insight siswa perlu membaca,
berfikir, mengingat dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan
latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga
materi makin mudah diingat. Pengulangan ini dapat terlaksana jika guru
dapat mendorong siswa supaya melakukan pengulangan, misalnya
dengan memberikan pekerjaan rumah atau tugas.
g. Materi pelajaran yang menantang
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu terhadap
suatu persoalan. Rasa ingin tahu akan timbul apabila materi pelajaran
yang dihadapi siswa bersifat menantang atau problematis. Oleh karena
itu guru hendaknya sering memberikan materi yang problematis untuk
merangsang rasa ingin tahu siswa yang pada akhirnya membuat anak
aktif belajar.
h. Balikan dan Penguatan
Balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun
bagi guru. Dengan balikan siswa mengetahui sejauh mana
kemampuannya dalam suatu hal. Balikan ini juga berharga bagi guru
untuk menentukan remedial teaching. Penguatan adalah suatu tindakan
yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil
melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa
akan mengulangi perbuatan yang sudah baik.
11
i. Perbedaan Individual
Masing-masing siswa mempunyai karakteristik, baik dilihat dari segi
fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini menuntut adanya
perbedaan perlakuan antara siswa yang satu dengan yang lain. Dalam hal
ini seorang guru harus mampu membuat strategi pengajaran terutama
dalam hal pemilihan metode yang disesuaikan dengan kemampuan siswa
dalam belajar (Darsono, 2000:26-29).
Hal senada pendapat lain bahwa prinsip belajar itu adalah sebagai berikut:
a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para
siswa.
c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi,
terutama motivasi dari dalam/ dasar kebutuhan/ kesadaran atau intrinsic
motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan
rasa tertekan dan menderita.
d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan
kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam
rangka menentukan isi pelajaran.
f. Belajar dapat melakukan tiga cara, yaitu :
1) Diajar secara langsung
2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengamatan langsung (seperti anak
belajar berbicara, sopan santun, dan lain-lain)
3) Pengenalan dan atau peniruan
g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih
efektif mampu membina sikap, ketrampilan, cara berfikir kritis dan
lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi
kemampuan belajar yang bersangkutan.
i. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik
untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
j. Belajar sedapat mungkin dirubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas,
sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau
mengalaminya sendiri (Sardiman, 2011:24-25).
Hal senada pendapat lain juga tentang prinsip belajar itu adalah sebagai
berikut:
a. Peranan Penguatan dan Hukuman
1) Penguatan (reinforcement)
Penguatan merupakan unsur penting di dalam belajar karena
penguatan itu akan memperkuat perilaku. Demikian pula penguat
12
(reinforces) merupakan peristiwa yang dapat memperkuat respon.
Berikut dideskripsikan secara ringkas tentang penguat.
a) Penguatan positif dan negatif
Menyampaikan kata “bagus” setelah siswa merespon pertanyaan
tertentu, atau memperhatikan anak yang bekerja sungguh –
sungguh, merupakan stimulus yang dinilai positif, sedangkan
apabila suatu peristiwa yang dinilai negatif itu diganti atau tidak
diteruskan setelah adanya respon tertentu, maka akan memperkuat
respon yang mendahului pergantian peristiwa yang tidak
menyenangkan, dengan kata lain penguat yang melepaskan diri
dari situasi tidak menyenangkan disebut penguat negatif.
b) Penguatan primer dan sekunder
Penguat primer merupakan penguat yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan fisik, seperti makanan, air, udara, dan
sejenisnya. Pemenuhan kebutuhan fisik itu dapat digunakan untuk
memperkuat perilaku, terutama perilaku organisme yang lebih
rendah. Penguat sekunder merupakan penguat yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan non-fisik, seperti pujian, uang,
bintang tanda jasa, dan sejenisnya.
2) Hukuman
Konsekuensi yang tidak memperkuat, atau memperlemah, perilaku
disebut hukuman. Hukuman ini dimaksudkan untuk memperlemah
atau meniadakan perilaku tertentu dengan cara menggunakan
kegiatan yang tidak diinginkan.
b. Kesegaran pemberian penguatan
Penguatan yang diberikan segera setelah perilaku muncul, akan
menimbulkan efek terhadap perilaku yang jauh lebih baik,
dibandingkan dengan pemberian penguatan yang diulur-ulur waktunya.
c. Jadwal pemberian penguatan (schedule of reinforcement)
Penguatan berantara dapat diberikan dengan menggunakan jarak waktu
(time interval) antar penguatan secara bervariasi. Guru menggunakan
jadwal jarak waktu (interval schedule) dalam memberikan penguatan.
Variasi lain dari jadwal pemberian penguatan dapat berbentuk jadwal
perbandingan tetap (fixed-ratio schedule) atau jadwal perbandingan
berubah (variable-ratio schedule), dan jadwal jarak waktu tetap (fix
ratio schedule) atau jadwal jarak waktu berubah (variable ratio
schedule).
d. Peranan stimulus yang mendahului respon
1) Petunjuk
Petunjuk dinamakan stimulus anteseden karena memberikan
informasi kepada setiap orang mengenai perilaku apa yang akan
memperoleh hadiah dan perilaku apa yang akan mendapatkan
hukuman.
13
2) Diskriminasi
Diskriminasi dilakukan dengan cara menggunakan petunjuk, tanda,
atau informasi untuk mengetahui kapan suatu perilaku akan
memperoleh penguatan.
3) Generalisasi
Generalisasi pada setiap orang tidak dapat berlangsung begitu saja.
Biasanya apabila program manajemen perilaku berhasil
diperkenalkan di lingkungan tertentu, perilaku seseorang itu tidak
secara otomatis akan menjadi baik di lingkungan yang lain (Rifa’i,
2011:120-124).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai prinsip-prinsip belajar,
dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yang baik adalah adanya
kesiapan dari awal, motivasi yang baik (internal maupun eksternal), keaktifan
siswa (di kelas ataupun di rumah), dan adanya pengulangan baik yang diberikan
oleh guru maupun inisiatif dari siswa itu sendiri. Prinsip – prinsip belajar harus
benar-benar dipahami, hal ini dikarenakan menunjang faktor keberhasilan belajar
yang ingin dicapai baik oleh siswa maupun tujuan pembelajaran.
2.1.3. Ciri-ciri Belajar
Proses belajar yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan tersebut, siswa perlu memahami ciri-ciri
belajar yang baik. Ciri-ciri belajar yang baik diantaranya adalah:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti, bahwa hasil belajar dapat diamati dari tingkah laku,
yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil
belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
atau tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah laku tersebut tidak akan
terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat
potensial.
14
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008:15-16).
Hal senada pendapat lain bahwa ciri-ciri belajar yang baik adalah sebagai
berikut:
a. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu
perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya
bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi,
perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam
keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian
belajar. Hal ini disebabkan karena individu yang bersangkutan tidak
menyadari akan perubahan itu.
b. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi
akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang
anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak
menulis menjadi dapat menulis.
c. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan
tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin
banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang
bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya,
perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan
sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam
pengertian belajar.
d. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara
Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk
beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan
sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian
belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap
atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar
akan bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam
memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus
dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau
dilatih.
15
e. Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah
laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar
mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat
dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang
dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan
senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkan.
f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan,
dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah belajar naik sepeda,
maka perubahan yang paling tampak adalah dalam ketrampilan naik
sepeda itu. Ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti
pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis
sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki
sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan
sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan
aspek lainnya (Djamarah, 2002:15-17).
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa ciri-ciri belajar adalah ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku yang relatif permanen, perubahan tersebut terjadi secara sadar,
bersifat positif dan terarah, dan perubahan tersebut tidak hanya dapat dilihat pada
saat proses belajar saja, karena perubahan ini bersifat potensial.
2.2. Kajian Tentang Disiplin Belajar
2.2.1. Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin
merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada
kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai
16
kurang optimal terutama dalam belajar. Berikut adalah pendapat disiplin menurut
para ahli.
a. Disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau
masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap
peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang
muncul dari dalam hatinya (Rachman dalam bukunya Tu’u, 2004:32).
b. Disiplin adalah satu aspek kehidupan yang mesti wujud dalam
masyarakat. Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian berat dari semua
pihak sama ada di sekolah atau di luar sekolah (Zainal, 2009:2).
c. Disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa,
dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah
tercapai (Sanjaya, 2005:9).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian perilaku
seseorang yang menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib
norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam
dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan.
2.2.2. Pentingnya Disiplin
Perilaku disiplin sangatlah diperlukan oleh siapapun, dimanapun dan
kapanpun, begitu juga siswa yang harus disiplin dalam mentaati tata tertib
sekolah, ketaatan dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas dan disiplin
dalam belajar di rumah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berikut
pendapat-pendapat para ahli mengenai pentingnya disiplin.
17
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan
sekolah pada umumnya akan terganggu optimalisasi potensi dan
prestasinya.
b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan kelas menjadi kurang
kondisif bagi kegiatan pembelajaran.
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan
norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-
anaknya dapat menjadi individu yang teratur, tertib dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan
kelak ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan,
kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang
(Tu’u, 2004:37).
Hal senada pendapat lain bahwa pentingnya disiplin adalah sebagai
berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan.
c. Menjadi cara untuk menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan siswa
terhadap lingkungannya.
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu
lain.
e. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
g. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif, dan
bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
h. Kebiasaan yang baik itu menyebabkan ketenangan jiwa dan
lingkungannya (Rachman dalam Tu’u, 2004:35-36).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai pentingnya disiplin,
dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin sangatlah penting dan dibutuhkan oleh
setiap siswa. Berbagai manfaat disiplin belajar bagi siswa sangatlah terlihat,
terutama disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan
tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa meraih kesuksesan
dalam belajar.
18
2.2.3. Fungsi Disiplin
Disiplin belajar yang diterapkan berulang-ulang akan memberikan
kebiasaan yang baik bagi siswa. Berbagai macam fungsi disiplin belajar dapat
bermanfaat bagi kehidupan siswa maupun orang-orang disekitarnya. Beberapa
fungsi disiplin antara lain:
1. Menata kehidupan bersama
Disiplin mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau
dalam masyarakat. Hubungan atara satu dengan yang lainnya akan
menjadi baik dan lancar dengan adanya disiplin.
2. Membangun kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik akan sangat berpengaruh pada
kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh
kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang,
tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih kepribadian
Kepribadian yang tertib, teratur, taat, dan patuh perlu dibiasakan serta
dilatih.
4. Pemaksaan
Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.
5. Hukuman
Sanksi disiplin berupa hukuman tidak boleh dilihat hanya sebagai cara
untuk menakut-nakuti atau untuk mengancam supaya orang tidak berani
berbuat salah. Ancaman atau hukuman sangat penting karena dapat
memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan
mematuhinya.
6. Mencipta lingkungan kondusif
Peraturan sekolah yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik,
memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran (Tu’u, 2004:38-
44).
19
2.2.4. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Permasalahan disiplin belajar siswa biasanya tampak jelas dari
menurunnya kinerja akademik atau hasil belajarnya. Permasalahan-permasalahan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, pada umumnya berasal dari faktor
intern yaitu dari siswa itu sendiri maupun faktor ekstern yang berasal dari luar.
Beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin adalah sebagai berikut:
a. Kesadaran diri, berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin
dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain
kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya disiplin.
b. Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas
peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai
kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan
dan kemauan diri yang kuat.
c. Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan
membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan
diajarkan.
d. Hukuman, sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan
yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan
harapan (Tu’u, 2004:48-49).
Hal senada pendapat lain bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
belajar adalah sebagai berikut:
a. Teladan
Teladan yang ditunjukkan guru-guru, kepala sekolah maupun atasan
sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Dalam disiplin belajar,
siswa akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan
daripada dengan apa yang mereka dengar.
b. Lingkungan berdisiplin
Seseorang yang berada di lingkungan berdisiplin tinggi akan
membuatnya mempunyai disiplin tinggi pula. Salah satu ciri manusia
adalah kemampuannya beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan
potensi adaptasi ini, ia dapat mempertahankan hidupnya.
c. Latihan berdisiplin
Disiplin seseorang dapat dicapai dan dibentuk melalui latihan dan
kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara berulang-ulang dan
membiasakannya dalam praktik kehidupan sehari-hari akan membentuk
disiplin dalam diri siswa (Tu’u, 2004:49-50).
20
Hal senada menurut pendapat Suradi (2011) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor eksterinsik
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, waktu, tempat dan peralatan
maupun media yang dipakai untuk belajar.
Pendapat lain menyatakan bahwa:
Faktor – faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah lingkungan
alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,
sinar yang tidak terlalu silau/ kuat, atau tidak terlalu lemah/ gelap,
suasana yang sejuk dan senang. Kedua yaitu faktor instrumental, yaitu
perangkat belajar yang dapat digolongkan menjadi dua macam.
Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas
belajar dan lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku dan lain sebagainya. Faktor materi
pelajaran termasuk dalam lingkungan nonsosial yang terakhir. Faktor
ini hendaknya disesuaikan dengan perkembangan siswa, begitu juga
dengan metode mengajar guru (Baharuddin, 2008:27-28).
Lingkungan nonsosial dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,
meliputi keadaan ruang belajar dan peralatan mengajar. Keadaan ruang
belajar dijabarkan menjadi kondisi udara yang baik, pencahayaan yang
cukup, dan keadaan ruang belajar yang nyaman. Peralatan mengajar dapat
dibedakan menjadi keadaan ruang kelas, fasilitas di dalam ruang kelas,
kurikulum dan peraturan yang telah dibuat.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Pendapat lain menyatakan bahwa:
1) Lingkungan Sosial Sekolah
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa.
Hubungan yang harmonis antar ketiganya dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang
21
simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi
dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
2) Lingkungan Sosial Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh,
banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar
yang kebetulan belum dimilikinya.
3) Lingkungan Sosial Keluarga
Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap
aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua,
anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa
melakukan aktivitas belajar dengan baik (Baharuddin, 2008:26-27).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa lingkungan sosial mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Hubungan
yang baik antar lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari guru, dengan
teman – teman sekelas, serta administrasi mampu memberikan dorongan
yang baik bagi siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sosial
masyarakat merupakan lingkungan dimana siswa berinteraksi dengan
warga sekitar rumahnya. Siswa harus dapat membatasi diri dari pengaruh
lingkungan yang buruk. Lingkungan sosial yang terakhir berasal dari
keluarga, peran serta orangtua dalam proses belajar anaknya sangatlah
dibutuhkan. Aturan – aturan yang ada di dalam lingkungan keluarga
hendaknya dilaksanakan dengan baik guna menjalin hubungan yang baik
antar anggota keluarga.
2. Faktor instrinsik
a. Faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan
kemampuan kognitif.
22
Pendapat lain mengatakan bahwa:
Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu
(Baharuddin, 2008:24). Seseorang yang tidak mempunyai minat untuk
belajar dapat membuat gairah ataupun semangat belajar yang kurang.
Munculnya minat belajar yang baik biasanya akan disertai dengan
aktivitas belajar yang baik pula.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan
mendukung kelancaran proses belajar siswa. Minat belajar siswa dapat
ditunjukkan dengan perasaan senang pada suatu pelajaran, perhatian
siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa terhadap pelajaran, dan
kesadaran siswa untuk belajar.
Motivasi adalah keseluruhan daya gerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011:75).
Motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Menurut Sardiman (2011:89), “motivasi intrinsik adalah
motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu”.
Menurut Sardiman (2011:83) “ciri-ciri motivasi adalah tekun
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat
23
terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja sendiri, cepat
bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya,
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, dan senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal”.
“Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut
kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan
pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan”
(Djamarah, 2002:168).
“Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang
menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau
berdasarkan kesan – kesan yang diperoleh dari masa lampau”
(Djamarah, 2002:169). Mengingat di dalam aktivitas belajar dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara
mempelajari kembali (review) materi-materi yang telah dipelajari.
Menurut Bloom dalam Purwanto (2008:43-47) kemampuan
kognitif dibagi menjadi enam. Rincian ini dapat disebutkan sebagai
berikut:
1. Pengetahuan hafalan (knowledge)
Knowledge adalah tingkat kemampuan yang hanya meminta
responden atau testee untuk mengenal atau mengetahui
adanya konsep, fakta, atau istilah-istilah tanpa harus
mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya.
Dalam hal ini testee dituntut untuk menyebutkan kembali
(recall) atau menghafal saja.
2. Pemahaman (komprehensi)
Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan
tastee mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta
yang diketahuinya.
24
3. Aplikasi (penerapan)
Dalam tingkatan ini, responden dituntut kemampuannya
untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah
diketahuinya dalam suatu situasi yang baru baginya.
4. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan)
Tingkat kemampuan untuk menganalisis atau menguraikan
suatu integritas atau suatu situasi tertentu ke dalam
komponen – komponen atau unsur pembentuknya.
5. Sintesis
Sintesis adalah penyatuan unsur – unsur atau bagian – bagian
ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh. Berfikir sintesis
merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih
kreatif.
6. Evaluasi (menilai)
Dengan kemampuan ini responden diminta untuk membuat
penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu.
b. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain
pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, kekurangan gizi, kurang
tidur dan sakit yang diderita.
Pendapat lain mengatakan bahwa:
Faktor-faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan
menjadi dua macam. Pertama keadaan tonus jasmani keadaan
tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi belajar
seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Cara
menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah: (1) Menjaga pola
makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh; (2) Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan
sehat; (3) Istirahat yang cukup dan sehat kedua, keadaan fungsi
jasmani/fisiologis.
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada
tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama
pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Pancaindra
yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata
dan telinga (Baharuddin, 2008:19).
Dalam penelitian ini, kondisi fisiologis dikategorikan menjadi dua,
yaitu kondisi fisik dan fungsi jasmani. Kondisi fisik siswa yang baik dapat
25
memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar. Kondisi fisik yang
dimaksud di atas dapat diperoleh dengan menjaga pola makan, rajin
berolahraga, dan dengan istirahat yang cukup. Fungsi jasmani yang diteliti
lebih kepada fungsi pancaindera yang digunakan dalam aktivitas belajar,
dalam hal ini adalah mata dan telinga.
Hal senada menurut pendapat Zainal (2009:2) menyimpulkan “ada banyak
faktor yang menyebabkan siswa melakukan perbuatan – perbuatan tidak disiplin,
faktor – faktor ini lazimnya dikelompokkan kepada faktor sekolah dan faktor luar
sekolah seperti persekitaran, keluarga, pengaruh rekan sebaya dan lain
sebagainya”.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor –
faktor yang mempengaruhi disiplin belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor intrinsik (faktor yang terdapat pada diri siswa) dan faktor ekstrinsik (faktor
yang terdapat diluar diri siswa).
2.3. Penelitian yang Relevan
1. Atifah, Nur (2006) dengan judul “Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan
Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah
Negeri Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006”, menunjukkan
hasil hubungan disiplin yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan
siswa dalam kategori tinggi, terbukti sebanyak 74,5% siswa mempunyai
tingkat kedisiplinan yang tinggi selebihnya 19,1% dengan kedisiplinan
26
sangat tinggi dan 6,4% dalam kategori rendah. Dilihat tingkat
pelanggarannya, sebanyak 48,9% siswa tidak melakukan pelanggaran,
23,4% melakukan 1 kali, selabihnya melakukan 2-5 kali pelanggaran.
Prestasi belajar sosiologi yang dicapai siswa dalam kategori cukup, terbukti
dari 46,8% siswa memperoleh nilai 70-80 dalam kategori cukup, 27,7%
siswa memperoleh nilai kurang dari 70 dalam kategori kurang dan 25,5%
dengan nilai antara 80-90 dalam kategori baik. Hasil analisis regresi
diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,18 > Ftabel (4,06) pada taraf kesalahan 5%
dengan dk = 1 dan dk = 45, sehingga Ho ditolak, yang berarti ada hubungan
yang signifikan antara tingkat kedisiplinan dengan prestasi belajar sosiologi
yang dicapai siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu
Tegal.
2. Khafid, Muhammad dan Suroso (2007) dengan judul “Pengaruh Disiplin
Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi”,
menunjukkan hasil analisis deskriptif persentase dan analisis statistik yang
telah dilaksanakan, maka dapat dirumuskan pokok-pokok simpulan hasil
penelitian sebagai berikut: (1) Disiplin belajar siswa dalam kategori tinggi
dengan presentase 77,25% dan lingkungan keluarga dalam kategori baik
dengan presentase 71,02%, (2) Secara simultan disiplin belajar dan
lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar
14,8% dan sisanya sebesar 85,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diungkap dalam penelitian ini, dan (3) Pengaruh disiplin belajar terhadap
27
hasil belajar siswa adalah sebesar 8,17% sedangkan besarnya pengaruh
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa adalah 8,76%.
3. Zainal, Khalim. dan Wan Zulkifli Wan Hassan (2009) dengan judul
“Pendekatan Islam dalam Mengangani Masalah Disiplin Tegar dalam
Kalangan Pelajar Sekolah” menunjukkan dari 50 siswa Malaysia yang
diteliti, 10 diantaranya mengalami masalah disiplin yang serius. Kesalahan
disiplin yang kerap dilakukan oleh 10 siswa tersebut adalah: Menghisap
rokok, bergaduh dengan menggunakan senjata berbahaya, vandalism, biadap
terhadap guru, datang terlambat ke sekolah, ponteng kelas, dan buli.
Analisis faktor yang menyebabkan siswa terus mengulangi tingkah laku
tidak berdisiplin di sekolah adalah 80% pengajaran guru terlalu
membosankan, 90% guru bersifat perkauman (kedaerahan), 85% kurang
puas akan tindakan guru yang selalu menyalahkan siswa, 90% karena
pengaruh teman sebaya, 100% karena pengaruh keluarga yang kurang
peduli kepada anaknya.
2.4. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku.
Perubahan perilaku yang didapat melalui belajar bersifat permanen yang akan
bertahan relatif lama. Kegiatan belajar mengajar yang baik berasal dari disiplin
belajar yang baik pula, sebaliknya apabila disiplin belajar tidak dioptimalkan
maka akan timbul masalah disiplin.
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin
28
merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada
kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai
kurang optimal terutama dalam belajar. Penelitian ini akan dianalisis dalam
beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin belajar berdasarkan teori yang ada
dan kondisi dilapangan. Faktor-faktor tersebut antara lain: ketaatan terhadap tata
tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam
mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di
rumah. “Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat
kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin
sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena
perilaku yang baik” (Tu’u, 2004:93).
Adapun alur atau kerangka berfikir dalam penelitian “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat
digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
29
Sumber: Suradi (2011) dengan modifikasi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Disiplin
Belajar
1. Faktor Psikologis a. Minat
1) Perasaan senang (X1)
2) Perhatian (X2)
3) Konsentrasi (X3)
4) Kesadaran (X4)
b. Motivasi
1) Tekun menghadapi tugas (X5)
2) Ulet menghadapi kesulitan (X6)
3) Senang memecahkan soal (X7)
c. Kemampuan kognitif
1) Pengetahuan hafalan (X8)
2) Pemahaman (X9)
3) Penerapan atau aplikasi (X10)
4) Analisis (X11)
5) Sintesis (X12)
6) Evaluasi (X13)
2. Faktor Fisiologis a. Kondisi fisik
1) Pola makan (X14)
2) Olah raga (X15)
3) Waktu istirahat (X16)
b. Fungsi jasmani
1) Penglihatan (X17)
2) Pendengaran (X18)
1. Lingkungan Sosial
a. Sekolah
1) Hubungan dengan guru (X19)
2) Administrasi sekolah (X20)
3) Hubungan dengan teman sekolah (X21)
b. Masyarakat
1) Teman bergaul (X22)
2) Aktivitas di lingkungan masyarakat (X23)
c. Keluarga
1) Hubungan dengan keluarga (X24)
2) Dukungan dari orangtua (X25)
3) Aturan keluarga (X26)
2. Lingkungan Nonsosial a. Keadaan Ruangan belajar
1) Kondisi udara (X27)
2) Pencahayaan (X28)
3) Sejuk dan tenang (X29)
b. Peralatan belajar
1) Gedung sekolah (X30)
2) Alat-alat praktik (X31)
3) Kurikulum (X32)
4) Peraturan sekolah (X33)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1. Populasi Penelitian
“Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian,
yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui” (Gulo, 2004:76).
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Suharsimi, 2006:130). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa Jurusan Administrasi
Perkantoran kelas XII di SMK NU 01 Kendal yang berjumlah 90 siswa.
Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 XII AP1 3 42 45
2 XII AP2 4 41 45
Jumlah 7 83 90
Sumber: Daftar Nama Siswa Kelas XII-AP Tahun 2012/2013
3.1.2. Sampel Penelitian
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Jumlah subjek yang besar, dapat diambil antara
15% atau 20-25% atau lebih” (Suharsimi, 2006:133-134).
31
Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran yang berjumlah 90 terdiri dari 2
kelas. Berdasarkan penjelasan di atas, jumlah populasi adalah sebanyak 90 siswa,
sehingga semua populasi dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 90 siswa.
3.2. Variabel Penelitian
“Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian” (Suharsimi, 2006:118). “Variabel pada analisis faktor tidak
dikelompokkan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya sebagai
penggantinya seluruh set hubungan interdependent antar variabel diteliti”
(Supranto, 2004:113).
1. Kondisi Psikologis
a. Minat
1) Perasaan Senang (X1)
Perasaan senang yang dimaksud adalah perasaan senang siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal ketika pelajaran
dimulai.
2) Perhatian (X2)
Perhatian yang dimaksud adalah perhatian siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.
3) Konsentrasi (X3)
Konsentrasi yang dimaksud adalah konsentrasi siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.
32
4) Kesadaran (X4)
Kesadaran yang dimaksud adalah rasa sadar untuk belajar, sadar akan
pentingnya belajar yang ada pada diri siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
b. Motivasi
1) Tekun Menghadapi Tugas (X5)
Tekun menghadapi tugas yang dimaksud adalah keseriusan siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam
mengerjakan tugas.
2) Ulet Menghadapi Kesulitan (X6)
Ulet menghadapi kesulitan yang dimaksud adalah sikap pantang
menyerah siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal didalam mengerjakan tugas.
3) Senang Memecahkan Soal (X7)
Senang memecahkan soal yang dimaksud adalah sikap siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam mencari
soal – soal untuk belajar.
c. Kemampuan Kognitif
1) Pengetahuan Hafalan (X8)
Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah kemampuan menghafal yang
dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal.
33
2) Pemahaman (X9)
Pemahaman yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam
memahami materi yang diajarkan.
3) Penerapan atau Aplikasi (X10)
Penerapan atau aplikasi yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki
siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
dalam memahami materi yang diajarkan dalam menerapkan materi untuk
mengerjakan tugas.
4) Analisis (X11)
Analisis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam memahami soal -
soal.
5) Sintesis (X12)
Sintesis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam membagi waktu
untuk belajar.
6) Evaluasi (X13)
Evaluasi yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyimpulkan
materi pelajaran.
34
2. Kondisi Fisiologis
a. Kondisi fisik
1) Pola makan (X14)
Pola makan yang dimaksud adalah pola makan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Olahraga (X15)
Olahraga yang dimaksud adalah rutinitas olahraga yang dilakukan siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
3) Waktu Istirahat (X16)
Waktu istirahat yang dimaksud adalah waktu yang digunakan untuk
beristirahat oleh siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK
NU 01 Kendal.
b. Fungsi Jasmani
1) Penglihatan (X17)
Penglihatan yang dimaksud adalah kemampuan melihat atau kemampuan
indera penglihat yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Pendengaran (X18)
Pendengaran yang dimaksud adalah kemampuan mendengarkan atau
kemampuan indera pendengar yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
35
3. Lingkungan Sosial
a. Lingkungan sekolah
1) Hubungan dengan guru (X19)
Hubungan dengan guru yang dimaksud adalah hubungan atau komunikasi
antara siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal dengan guru.
2) Administrasi sekolah (X20)
Administrasi yang dimaksud adalah ketepatan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyelesaikan
urusan administrasi sekolahnya.
3) Hubungan dengan teman sekolah (X21)
Hubungan dengan teman sekolah yang dimaksud adalah hubungan antara
siswa dengan siswa yang lain dalam satu kelas maupun teman yang
berbeda kelas di SMK NU 01 Kendal.
b. Lingkungan masyarakat
1) Teman Bergaul (X22)
Teman bergaul yang dimaksud adalah teman bergaul di lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Aktivitas di Lingkungan Masyarakat (X23)
Aktivitas siswa di lingkungan masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas
siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal di
lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal.
36
c. Lingkungan keluarga
1) Hubungan dengan Keluarga (X24)
Hubungan dengan keluarga yang dimaksud adalah hubungan antara siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dengan
orangtua dan saudaranya.
2) Dukungan dari Orangtua (X25)
Dukungan orangtua yang dimaksud adalah dukungan dari orangtua siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal agar
dapat berprestasi dengan baik.
3) Aturan Keluarga (X26)
Aturan keluarga yang dimaksud adalah aturan yang ada di dalam
lingkungan keluarga siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran
SMK NU 01 Kendal agar dapat berprestasi dengan baik.
4. Lingkungan non sosial
a. Keadaan Ruangan belajar
1) Kondisi udara (X27)
Kondisi udara yang dimaksud adalah kondisi udara saat siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal sedang belajar di
kelas.
2) Pencahayaan (X28)
Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
37
3) Sejuk dan Tenang (X29)
Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
b. Peralatan Belajar
1) Gedung Sekolah (X30)
Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
2) Alat-alat praktik (X31)
Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
3) Kurikulum (X32)
Kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum untuk kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
4) Peraturan Sekolah (X33)
Peraturan sekolah yang dimaksud adalah tata tertib yang ada di SMK NU
01 Kendal.
3.3. Metode Analisis Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen
tersebut digunakan dalam pengambilan data penelitian. “Instrumen tersebut
38
dicobakan pada sampel dimana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang
digunakan adalah 30 orang” (Sugiyono, 2010:177). Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam pengambilan data angket ujicoba adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Membuat kisi-kisi angket/kuesioner dengan beberapa variabel dan
subvariabel yang akan diungkap dengan batasan sesuai dengan judul
penelitian.
b. Membuat pernyataan sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada 30 siswa Jurusan
Administrasi Perkantoran, 15 siswa kelas XII AP1 dan 15 siswa kelas XII AP2
di SMK NU 01 Kendal.
3. Tahap Analisis instrumen
a. Validitas Instrumen
“Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut” (Ghozali, 2011:52).
Suharsimi (2006:168) mengutarakan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
39
Uji validitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk mengetahui
apakah instrumen yang dipergunakan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas untuk instrumen
menggunakan uji validitas dengan melakukan korelasi bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan program
SPSS for windows release 15.
Suharsimi (2006:170) menuliskan rumus digunakan untuk mengukur
validitas sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌
𝑁 𝑋2 − 𝑋2 𝑁 𝑌2 − 𝑌2
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Validitas instrumen
𝑋 = Jumlah skor tiap butir soal
𝑌 = Skor total
𝑁 = Jumlah subjek
40
Hasil uji coba instrumen yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen
No
Soal
R
Hitung
R
Tabel Keterangan
No
Soal
R
Hitung
R
Tabel Keterangan
1 0,385 0,361 Valid 36 0,380 0,361 Valid
2 0,407 0,361 Valid 37 0,382 0,361 Valid
3 0,371 0,361 Valid 38 0,266 0,361 Tidak Valid
4 0,151 0,361 Tidak Valid 39 0,458 0,361 Valid
5 0,405 0,361 Valid 40 0,411 0,361 Valid
6 0,412 0,361 Valid 41 0,297 0,361 Tidak Valid
7 0,432 0,361 Valid 42 0,481 0,361 Valid
8 0,397 0,361 Valid 43 0,393 0,361 Valid
9 0,431 0,361 Valid 44 0,413 0,361 Valid
10 0,313 0,361 Tidak Valid 45 0,304 0,361 Tidak Valid
11 0,467 0,361 Valid 46 0,387 0,361 Valid
12 0,404 0,361 Valid 47 0,368 0,361 Valid
13 0,314 0,361 Tidak Valid 48 0,393 0,361 Valid
14 0,416 0,361 Valid 49 0,413 0,361 Valid
15 0,411 0,361 Valid 50 0,571 0,361 Valid
16 0,399 0,361 Valid 51 0,493 0,361 Valid
17 0,592 0,361 Valid 52 0,181 0,361 Tidak Valid
18 0,474 0,361 Valid 53 0,390 0,361 Valid
19 0,374 0,361 Valid 54 0,378 0,361 Valid
20 0,405 0,361 Valid 55 0,592 0,361 Valid
21 0,432 0,361 Valid 56 0,393 0,361 Valid
22 0,486 0,361 Valid 57 0,073 0,361 Tidak Valid
23 0,565 0,361 Valid 58 0,373 0,361 Valid
24 0,440 0,361 Valid 59 0,408 0,361 Valid
25 0,317 0,361 Tidak Valid 60 0,333 0,361 Tidak Valid
26 0,606 0,361 Valid 61 0,462 0,361 Valid
27 0,394 0,361 Valid 62 0,375 0,361 Valid
28 0,485 0,361 Valid 63 0,364 0,361 Valid
29 0,435 0,361 Valid 64 0,188 0,361 Tidak Valid
30 0,337 0,361 Tidak Valid 65 0,418 0,361 Valid
31 0,460 0,361 Valid 66 0,267 0,361 Tidak Valid
32 0,420 0,361 Valid 67 0,492 0,361 Valid
33 0,405 0,361 Valid 68 0,368 0,361 Valid
34 0,398 0,361 Valid 69 0,412 0,361 Valid
35 0,415 0,361 Valid 70 0,370 0,361 Valid
Jumlah Valid 57
Jumlah Tidak Valid 13
Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2012 (lampiran 4, halaman 105-110)
41
Instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Uji
coba instrumen dengan jumlah 70 butir pernyataan telah dilakukan kepada 30
responden. Hasil uji coba instrumen terdapat 13 item yang tidak valid karena nilai
r hitung lebih kecil dari r tabel, yaitu item nomor 4, 10, 13, 25, 30, 38, 41, 45, 52, 57,
60, 64, dan 66. Item yang tidak valid kemudian dibuang dan tidak dipakai dalam
pengambilan data karena dari masing-masing item yang tidak valid sudah
terwakili oleh item yang lain. Jadi intrumen yang digunakan untuk pengambilan
data adalah 57 butir.
b. Reliabilitas Instrumen
“Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu” (Ghozali, 2011:47).
“Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik” (Suharsimi, 2006:178). Menurut
Nunnally (1994) dalam buku Ghozali (2011:48) menarik simpulan sebagai
berikut:
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS
18 dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,70. Nilai
Alpha yang < 0,70 mengindikasikan ada beberapa responden yang
menjawab tidak konsisten dan harus melihat satu persatu jawaban
responden yang tidak konsisten harus dibuang dari analisis dan Alpha
akan meningkat.
42
Instrumen dikatakan reliabel apabila cronbach’s alpha lebih besar
dari 0,6. Hasi uji coba reliabilitas instrumen diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen
Cronbach's Alpha N of Items
0,915 70
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012 (lampiran 5, halaman 110).
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji coba
instrumen memperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,915 artinya instrumen
yang digunakan reliabel sehingga dapat digunakan untuk pengambilan data
dalam penelitian (lampiran 5, halaman 110).
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Metode dokumentasi
“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda, dan sebagainya” (Suharsimi, 2006:231).
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data yang berkaitan dengan data siswa, tata tertib, dan kondisi sekolah SMK NU
01 Kendal.
3.4.2. Metode angket atau kuesioner
“Kuesioner atau angket hanya berbeda dalam bentuknya. Pada kuesioner,
pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan pada angket,
pertanyaan disusun dalam kalimat pertanyaan dengan opsi jawaban yang tersedia”
(Gulo, 2004:122). Kuesioner atau angket yang digunakan dalam pengumpulan
43
data dalam penelitian ini tergolong dalam kuesioner tertutup karena sudah tersedia
jawaban dan responden tinggal memberi tanda pada jawaban yang dikehendaki.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang berkaitan
dengan disiplin belajar siswa XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah check list,
dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom jawaban
yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau dialami oleh responden.
Penggunaan check list ini diharapkan dapat memudahkan responden dalam
memberikan jawaban pada setiap item pernyataan dan disediakan 4 kolom.
Angket ini digunakan untuk mencari besarnya faktor-faktor yang berkaitan
dengan disiplin belajar siswa kelas XII di SMK NU 01 Kendal. Skor angket yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jawaban sangat setuju dengan bobot skor 4.
b. Jawaban setuju dengan bobot skor 3.
c. Jawaban tidak setuju dengan bobot skor 2.
d. Jawaban sangat tidak setuju dengan bobot skor 1 (Mardapi, 2008:121).
Angket yang digunakan adalah pilihan ganda dengan skala 4 alternatif
jawaban. Mardapi (2008:121) menyatakan “pengukuran sering terjadi
kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3 (tiga) untuk skala
Likert. Di dalam mengatasi hal tersebut skala Likert hanya menggunakan 4
(empat) pilihan”.
44
3.5. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis faktor, karena faktor-
faktor yang mempengaruhi suatu variabel dapat direduksikan menjadi beberapa set
indikator, tanpa kehilangan informasi yang berarti.
Analisis faktor, ialah analisis yang menemukan variabel baru yang disebut
faktor yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel
asli yang tidak berkorelasi satu sama lainnya (tidak terjadi
multicollinearity), variabel baru tersebut memuat sebanyak mungkin
informasi yang terkandung di dalam variabel asli (Supranto, 2004:26).
Analisis faktor adalah suatu cara meringkas (summarize) informasi yang
ada dalam variabel asli (awal) menjadi satu set dimensi baru (Ghozali, 2011:393).
Variabel-variabel dalam analisis faktor jika dibukukan (standarized), maka model
faktor dapat ditulis sebagai berikut:
Xi = Bi1 F1 + Bi2 F2 + Bi3 F3 + ... + Bij Fj + ... + Bim Fm + Viµi
Xi = Variabel ke i yang dibakukan (rata-ratanya nol, standar
deviasinya satu).
Bij = Koefisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel i
pada common factor ke j.
Fj = Common factor ke j.
Vi = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke i pada
faktor yang unik ke i (unique factor).
µi = Faktor unik variabel ke i.
m = Banyaknya common factor.
(Supranto, 2004:116)
Supranto, (2004:117-118), mengemukakan langkah – langkah analisis
faktor sebagai berikut:
1. Keiser-Mayer-Olkin (KMO)
KMO mengukur kecukupan sampel (sampling adequacy), yaitu suatu
indek yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor-faktor
yang menyebabkan disiplin belajar pada siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal. “Apabila koefisien
KMO antara 0,50 – 1,0 berarti analisis faktor tepat, sedangkan apabila
kurang dari 0,50 analisis faktor dinyatakan tidak tepat”
45
2. Anti-Image Matrices
Pada Anti-Image Correlation terdapat sejumlah angka yang membentuk
diagonal (bertanda “a”). Jika ada variabel yang bernilai korelasi < 0,50,
maka variabel tersebut dikeluarkan.
3. Communality
“Analisis ini merupakan jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu
variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis”. Analisis ini
menunjukkan seberapa jauh suatu variabel terukur memiliki ciri yang
dimilki oleh variabel-variabel yang lain. Koefisien communality disebut
cukup efektif apabila bernilai > 50%.
4. Total Variance Explained
Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui banyaknya
faktor yang terbentuk, faktor yang terbentuk harus memiliki Eigenvalue
> 1. Eigenvalue merupakan koefisien yang menunjukkan jumlah varian
yang berasosiasi dengan masing-masing faktor kesulitan belajar. Faktor
yang mempunyai eigenvalue > 1 akan dimasukkan ke dalam model.
5. Rotated Componen Matrix
Rotated Componen Matrix merupakan distribusi variabel-variabel yang
telah di ekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor
loading setelah melalui proses rotasi faktor. Factor loading merupakan
besarnya muatan suatu item. Factor loading yang > 0,50 akan
dimasukkan sebagai indikator suatu faktor. Variabel yang memiliki
factor loading <50 dianggap memiliki konstribusi yang lemah terhadap
faktor yang terbentuk sehingga harus direduksi atau digugurkan
(Supranto, 2004:124).
3.6. Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui besarnya persentase faktor-faktor baru yang terbentuk yang
mempengaruhi disiplin belajar pada siswa kelas XII di SMK NU 01 Kendal.
Rumus yang digunakan untuk menghitung deskripsi persentase adalah sebagai
berikut:
% = 𝑛
𝑁 × 100
(Ali, 1994:184)
46
Keterangan:
n = Nilai yang diperoleh
N = Jumlah seluruh nilai
Penentuan tabel kategori sebagai berikut:
a. Nilai tertinggi = x(skor tertinggi)
b. Nilai terendah = x(skor terendah)
c. Menetapkan rentangan = x(skor tertinggi) – x(skor terendah)
d. Interval skor = x(skor tertinggi) −x(skor terendah)
4
Berdasarkan perhitungan di atas, tabel dan kriteria persentase adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Persentase
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase
1 x – x(skor tertinggi) Sangat Baik - -
2 x – x Baik - -
3 x – x Kurang Baik - -
4 x(skor terendah) - x Tidak Baik - -
Keterangan:
x(skor terendah) = Interval terendah
x(skor tertinggi) = Interval tertinggi
Frekuensi = Jumlah responden
Persentase = Jumlah responden yang dipersentasekan sesuai kategorinya
Jumlah “x” disesuaikan dengan jumlah butir pernyataan tiap variabel atau indikator
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum SMK NU 01 Kendal
Secara letak geografis SMK NU 01 Kendal berada di Jalan Soekarno Hatta
Kendal. Mempunyai tanah seluas ± 4781 m2.
SMK NU 01 Kendal mudah
dijangkau karena letaknya yang strategis.
1. Tenaga pendidik di SMK NU 01 Kendal
Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
SMK NU 01 Kendal
No Status Total
1 Tenaga Pendidik 38
2 Tenaga Kependidikan 17
Total 55
Sumber : Data Penelitian
Total tenaga pendidik di SMK NU 01 Kendal adalah 38 orang. Total tenaga
kependidikan 17 orang yang semuanya bukan pegawai negeri sipil. Jumlah semua
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SMK NU 01 Kendal adalah 55 orang.
48
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana seperti gedung dan sarana penunjang lainnya yang
ada di SMK NU 01 Kendal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana SMK NU 01 Kendal
No Ruang Jumlah Ruang
1 Ruang Kelas 28 Ruang
2 Ruang Guru 2 Ruang
3 Ruang Lab Mengetik 1 Ruang
4 Ruang Lab Tata Busana 1 Ruang
5 Ruang Lab Tata Boga 1 Ruang
6 Ruang Lab Komputer 1 Ruang
7 Ruang Tata Usaha 1 Ruang
8 Ruang Kepala Sekolah
1 Ruang
9 Ruang Perpustakaan 1 Ruang
10 Ruang Koperasi 1 Ruang
11 Ruang Ibadah 1 Ruang
Sumber: Data Penelitian
Sarana berupa gedung penunjang yang digunakan untuk mendukung proses belajar
mengajar di SMK NU 01 Kendal adalah ruang kelas 21 (dua puluh satu), ruang
guru 2 (satu), ruang lab mengetik 1 (satu), ruang lab tata busana 1 (satu), ruang
tata boga 1 (satu), ruang lab komputer 1 (satu), ruang tata usaha 1 (satu), ruang
kepala sekolah 1 (satu), ruang perpustakaan 1 (satu), ruang koperasi 1 (satu), dan
ruang ibadah/mushala 1 (satu).
49
3. Data Siswa
Tabel 4.3 Data Siswa SMK NU 01 Kendal 2012/2013
No Kelas Jumlah Kelas Jumlah Persentase
1 X 10 372 33,70%
2 XI 10 366 33,15%
3 XII 8 366 33,15%
Jumlah 30 1104 100,00%
Sumber : Data Penelitian
Siswa SMK NU 01 Kendal berjumlah 1104 (seribu seratus empat siswa).
Terdiri dari kelas X sebanyak 10 kelas, dengan jumlah 372 siswa atau 33,70%,
dan kelas XI sebanyak 10 kelas dengan jumlah 366 atau 33,15% dan kelas XII
sebanyak 8 kelas, dengan jumlah 366 siswa atau 32,15%.
4.1.2 Analisis Faktor
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis faktor melalui
sofware SPSS. Analisis ini dilakukan untuk mengungkap faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar pada siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal. Analisis dilakukan sampai dengan tidak ada
item faktor yang gugur.
1. Analisis Tahap 1
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) yaitu angka indeks yang digunakan untuk
menguji ketepatan analisis faktor, menunjukkan bahwa nilai KMO sebesar
0,603 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa
hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 9, halaman 124).
50
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor perasaan
senang (X1), faktor perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor
penerapan/aplikasi (X10), faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor
pencahayaan (X28), dan faktor sejuk dan tenang (X29), sehingga harus
dikeluarkan dari model (lampiran 9, halaman 125).
c. Comunalities
Terlihat bahwa nilai dari masing-masing faktor di atas 0,5 sehingga dapat
dikatakan bahwa faktor-faktor yang bersangkutan cukup efektif
(lampiran 9, halaman 124).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 12 (delapan
belas) buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 12 komponen yang
akan dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 9, halaman 132).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 12 kelompok faktor yang nantinya akan
membentuk variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK
NU 01 Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus
dikeluarkan dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor aturan
keluarga (X26), faktor aktivitas di lingkungan masyarakat (X23), faktor
peraturan sekolah (X33), faktor synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13)
(lampiran 9, halaman 134).
51
Berdasarkan hasil analisis tahap 1, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor perasaan
senang (X1), faktor perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor
penerapan/aplikasi (X10), faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor
pencahayaan (X28), faktor sejuk dan tenang (X29), faktor aturan keluarga
(X26), faktor aktivitas di lingkungan masyarakat (X23), faktor peraturan
sekolah (X33), faktor synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13).
2. Analisis Tahap 2
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 2, setelah faktor perasaan senang (X1), faktor
perhatian (X2), faktor konsentrasi (X3), faktor penerapan/aplikasi (X10),
faktor hubungan dengan keluarga (X24), faktor pencahayaan (X28), faktor
sejuk dan tenang (X29), faktor aturan keluarga (X26), faktor aktivitas di
lingkungan masyarakat (X23), faktor peraturan sekolah (X33), faktor
synthesis (X12), dan faktor evaluasi (X13) dikeluarkan dari model dan
dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,669 angka
tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis
ini sudah tepat digunakan (lampiran 10, halaman 136).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 10,
halaman 137).
52
c. Comunalities
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor gedung
sekolah (X30) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 10,
halaman 136).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 8 (delapan)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 8 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 10, halaman 142).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 8 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus dikeluarkan
dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor gedung sekolah
(X30), faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6),
dan faktor analisis (X11) (lampiran 10, halaman 144).
Berdasarkan hasil analisis tahap 2, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis dengan menggugurkan faktor gedung sekolah
(X30), faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6),
dan faktor analisis (X11).
53
3. Analisis Tahap 3
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 3, setelah yaitu faktor gedung sekolah (X30),
faktor alat-alat praktik (X31), faktor ulet menghadapi kesulitan (X6), dan
faktor analisis (X11) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian
ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,609 angka tersebut lebih besar
dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat
digunakan (lampiran 11, halaman 145).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 11,
halaman 146).
c. Comunalities
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor olahraga
(15) dan faktor senang memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan
dari model (lampiran 11, halaman 145).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 7 (tujuh)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 7 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 11, halaman 148).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 7 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
54
Kendal. Terlihat bahwa terdapat faktor yang gugur dan harus dikeluarkan
dari model karena nilainya kurang dari 0,50 yaitu faktor senang
memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran
11, halaman 149).
Berdasarkan hasil analisis tahap 3, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis dengan menggugurkan faktor olahraga (15) dan
faktor senang memecahkan soal (X7).
4. Analisis tahap 4
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 3, setelah faktor olahraga (15) dan faktor
senang memecahkan soal (X7) sehingga harus dikeluarkan dari model dan
dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,597 angka
tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis
ini sudah tepat digunakan (lampiran 12, halaman 150).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor waktu
istirahat (X16) (lampiran 12, halaman 151).
c. Comunalities
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 12,
halaman 150).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 7 (tujuh)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 7 komponen yang akan
55
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 12, halaman 153).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 7 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa semua faktor mempunyai nilai di atas 0,50
(lampiran 12, halaman 154).
Berdasarkan hasil analisis tahap 4, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor waktu
istirahat (X16).
5. Analisis tahap 5
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 4, setelah faktor waktu istirahat (X16)
dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa nilai
KMO sebesar 0,617 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga dapat
dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran 13,
halaman 155).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 13,
halaman 156).
56
c. Comunalities
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor hubungan
dengan teman sekolah (X21) sehingga harus dikeluarkan dari model
(lampiran 13, halaman 155).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 6 (enam)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 6 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 13, halaman 158).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 6 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor yang nilainya di bawah 0,50
(lampiran 13, halaman 159).
Berdasarkan hasil analisis tahap 5, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor hubungan
dengan teman sekolah (X21).
6. Analisis tahap 6
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 5, setelah faktor hubungan dengan teman
sekolah (X21) dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang.
Terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,602 angka tersebut lebih besar dari
57
0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat
digunakan (lampiran 14, halaman 160).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa ada nilai faktor yang di bawah 0,50, yaitu faktor
pendengaran (X18) sehingga harus dikeluarkan dari model (lampiran 14,
halaman 161).
c. Comunalities
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 14,
halaman 160).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 6 (enam)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 6 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 14, halaman 163).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 6 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor mempunyai nilai di bawah 0,50
(lampiran 14, halaman 164).
Berdasarkan hasil analisis tahap 6, maka perlu adanya revisi yaitu
melakukan kembali analisis faktor dengan menggugurkan faktor
pendengaran (X18).
58
7. Analisis tahap 7
a. KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)
Hasil pengujian ulang tahap 6, setelah faktor pendengaran (X18)
dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang. Terlihat bahwa
nilai KMO sebesar 0,629 angka tersebut lebih besar dari 0,50 sehingga
dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan (lampiran
15, halaman 165).
b. Anti Image Correlation
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 15,
halaman 166).
c. Comunalities
Terlihat bahwa tidak ada nilai faktor yang di bawah 0,50 (lampiran 15,
halaman 165).
d. Total Variance Explained
Terlihat bahwa nilai eigenvalues yang lebih dari 1,00 berjumlah 5 (lima)
buah faktor sehingga dalam hal ini akan terdapat 5 komponen yang akan
dibentuk oleh faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk
membentuk variabel (lampiran 15, halaman 165).
e. Rotated Component Matrix
Terlihat bahwa terdapat 5 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk
variabel yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU 01
Kendal. Terlihat bahwa tidak ada faktor mempunyai nilai di bawah 0,50
(lampiran 15, halaman 168).
59
Berdasarkan hasil analisis tahap 7, maka tidak perlu adanya pengujian atau
analisis ulang karena tidak ada faktor yang harus gugur dalam pengujian ke
7. Nilai Total Variance Cumulative sebesar 66,81% artinya disiplin belajar
pada siswa SMK NU 01 Kendal dapat dijelaskan oleh 5 faktor baru yang
terbentuk, sisanya 33,19% tidak ditentukan dalam model ini. Terdapat 5
faktor terbentuk yang mempengaruhi disiplin belajar pada siswa SMK NU
01 Kendal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Analisis Faktor
No Nama Variabel Muatan Faktor Nama Faktor
1 Teman bergaul
Kesadaran
Administrasi Sekolah
X22
X4
X20
0,777
0,711
0,607
Lingkungan
sekolah
2 Kurikulum
Tekun menghadapi tugas
X32
X5
0,828
0,804
Pembelajaran
3 Hubungan dengan guru
Mengenal / Mengingat
X19
X8
0,836
0,662
Komunikasi
4 Kondisi udara
Penglihatan
X27
X17
0,802
0,770
Kondisi Udara
dan Penglihatan
5 Dukungan orangtua
Pemahaman
Pola makan
X25
X9
X14
0,792
0,624
0,517
Motivasi dan
pola makan
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan hasil analisis faktor di atas, menunjukkan faktor-faktor
yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
60
Perkantoran SMK NU 01 Kendal terbagi dalam 5 sub variabel yaitu 1)
Lingkungan Sekolah, 2) Pembelajaran, 3) Komunikasi 4) Kondisi Udara dan
Penglihatan, 5) Motivasi dan pola makan.
4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase
Sebanyak 57 soal yang disebarkan kepada 90 responden terbagi ke
dalam setiap variabel dan indikator. Pembagian interval disesuaikan dengan
jumlah soal tiap variabel maupun tiap indikator.
1. Analisis Deskriptif Persentase Tentang Lingkungan Sekolah
Subvariabel Lingkungan sekolah terdiri dari tiga faktor yaitu teman
bergaul, kesadaran, dan administrasi sekolah. Butir pernyataan pada variabel
lingkungan sekolah berjumlah 7 pernyataan. Secara keseluruhan deskripsi
dari lingkungan sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah
Interval
Skor Kriteria Frekuensi Persentase
22,76 – 28 Sangat Baik 19 21,11%
17,6 – 22,75 Baik 56 62,22%
12,26 – 17,5 Kurang baik 14 15,56%
7 – 12,25 Tidak Baik 1 1,11%
Jumlah 90 100,00%
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan analisis tentang lingkungan
sekolah, terlihat bahwa 19 siswa (21,11%) menyatakan bahwa lingkungan
sekolah sangat baik, 56 siswa (62,22%) menyatakan bahwa lingkungan
sekolah baik, 14 siswa (15,56%) menyatakan bahwa lingkungan sekolah
kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) menyatakan bahwa lingkungan sekolah
61
tidak baik. Secara umum lingkungan sekolah dinyatakan dalam kondisi baik,
yaitu sebesar 71,63% (lampiran 16, halaman 170). Lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.1 Lingkungan Sekolah
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Masing-masing indikator apabila disajikan dari variabel lingkungan
sekolah maka setiap indikator akan terlihat sebagai berikut:
a. Teman bergaul
Teman bergaul menentukan arah perkembangan belajar dari siswa,
jika siswa memiliki teman bergaul yang memiliki disiplin belajar yang baik,
maka siswa tersebut akan cenderung berdisiplin baik pula. Butir pernyataan
pada indikator teman bergaul berjumlah 2 pernyataan. Analisis teman
bergaul tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
6,6 – 8 Sangat Baik 34 37,78%
5,1 – 6,5 Baik 36 40,00%
3,6 – 5 Kurang baik 19 21,11%
2 – 3,5 Tidak Baik 1 1,11%
Jumlah 90 100,00% Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
21,11%
62,22%
15,56%1,11%
Lingkungan Sekolah
62
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan analisis tentang teman bergaul,
terlihat bahwa 34 siswa (37,78%) menyatakan bahwa teman bergaul sangat
baik, 36 siswa (40,00%) menyatakan bahwa teman bergaul baik, 19 siswa
(21,11%) menyatakan bahwa teman bergaul kurang baik, dan 1 siswa
(1,11%) menyatakan bahwa teman bergaul tidak baik. Secara umum teman
bergaul dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 77,36% (lampiran 17,
halaman 174). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.2 Teman Bergaul
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
b. Kesadaran
Kesadaran dalam hal ini berkaitan dengan keinginan yang besar yang
terdapat dalam diri siswa untuk belajar. Keinginan tersebut timbul secara
sadar dari dalam diri siswa itu sendiri. Butir pernyataan pada indikator
kesadaran berjumlah 2 pernyataan. Analisis tentang kesadaran dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
37,78% 40,00%
21,11%
1,11%
Teman Bergaul
63
Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
6,6 – 8 Sangat Baik 21 23,33%
5,1 – 6,5 Baik 28 31,11%
3,6 – 5 Kurang baik 37 41,11%
2 – 3,5 Tidak Baik 4 4,44%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan analisis tentang kesadaran,
terlihat bahwa 21 siswa (23,33%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya
sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya
baik, 37 siswa (41,11%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya kurang
baik, dan 4 siswa (4,44%) menyatakan bahwa kesadaran belajarnya tidak
baik. Secara umum kesadaran belajar siswa dinyatakan dalam kondisi baik,
yaitu sebesar 69,86% (lampiran 17, halaman 174). Lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.3 Kesadaran
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
23,33%31,11%
41,11%
4,44%
Kesadaran
64
c. Administrasi Sekolah
Administrasi Sekolah dalam hal ini berkaitan dengan perilaku siswa
di dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai warga sekolah, yaitu
berkaitan dengan presensi harian dan pembayaran iuran sekolah (SPP/uang
pembangunan). Butir pernyataan pada indikator administrasi sekolah
berjumlah 3 pernyataan. Analisis administrasi sekolah dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
9,76 – 12 Sangat Baik 18 20,00%
7,6 – 9,75 Baik 44 48,89%
5,26 – 7,5 Kurang baik 25 27,78%
3 – 5,25 Tidak Baik 3 3,33%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan analisis tentang administrasi
sekolah, terlihat bahwa 18 siswa (20,00%) menyatakan bahwa administrsi
sekolahnya sangat baik, 44 siswa (48,49%) menyatakan bahwa administrasi
sekolahnya baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa administrasi
sekolahnya kurang baik, dan 3 siswa (3,33%) menyatakan bahwa
administrasi sekolahnya tidak baik. Secara umum administrasi sekolah
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 68,98% (lampiran 17, halaman
174). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
65
Diagram 4.4 Administrasi Sekolah
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
2. Analisis Deskriptif Persentase Tentang Pembelajaran
Subvariabel pembelajaran terdiri dari dua faktor yaitu kurikulum dan
tekun menghadapi tugas. Butir pernyataan pada variabel pembelajaran
berjumlah 3 pernyataan. Secara keseluruhan deskripsi dari pembelajaran
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Pembelajaran
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
9,76 – 12 Sangat Baik 20 22,22%
7,6 – 9,75 Baik 43 47,78%
5,26 – 7,5 Kurang baik 27 30,00%
3 – 5,25 Tidak Baik 0 0,00%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan analisis tentang pembelajaran,
terlihat bahwa 20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa pembelajaran sangat
baik, 43 siswa (47,78%) menyatakan bahwa pembelajaran baik, 27 siswa
(30,00%) menyatakan bahwa pembelajaran kurang baik, dan tidak ada yang
menyatakan bahwa pembelajaran tidak baik. Secara umum pembelajaran
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
Administrasi Sekolah
66
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 70,09% (lampiran 16, halaman
170). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.5 Pembelajaran
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Deskriptif persentase dari pembelajaran apabila disajikan tiap
indikator akan terlihat sebagai berikut:
a. Kurikulum
Kurikulum di dalam perencanaan pembelajaran sangatlah penting
untuk diperhatikan, kesesuaian antara kurikulum dengan keadaan siswa dan
sekolah akan membantu dalam peningkatan belajarnya. Butir pernyataan
pada indikator kurikulum berjumlah 1 pernyataan. Analisis kurikulum dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
4 Sangat Baik 30 33,33%
3 Baik 47 52,22%
2 Kurang baik 13 14,44%
1 Tidak Baik 0 0,00%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
22,22%
47,78%
30,00%
0,00%
Pembelajaran
67
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan analisis tentang kurikulum,
terlihat bahwa 30 siswa (33,33%) menyatakan bahwa kurikulum sangat baik,
47 siswa (52,22%) menyatakan bahwa kurikulum baik, 13 siswa (14,44%)
menyatakan bahwa kurikulum kurang baik, dan tidak ada yang menyatakan
bahwa kurikulum tidak baik. Secara umum kurikulum dinyatakan dalam
kondisi baik, yaitu sebesar 79,72% (lampiran 17, halaman 176). Lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.6 Kurikulum
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
b. Tekun Menghadapi Tugas
Tekun menghadapi tugas merupakan salah satu sikap yang harus
dimiliki oleh seorang siswa yang baik untuk mendapatkan hasil belajar yang
maksimal. Butir pernyataan pada indikator tekun menghadapi tugas
berjumlah 2 pernyataan. Analisis tekun menghadapi tugas dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
33,33%
52,22%
14,44%0,00%
Kurikulum
68
Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
6,6 – 8 Sangat Baik 8 8,89%
5,1 – 6,5 Baik 28 31,11%
3,6 – 5 Kurang baik 53 58,89%
2 – 3,5 Tidak Baik 1 1,11%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan analisis tentang tekun
menghadapi tugas, terlihat bahwa 8 siswa (8,89%) menyatakan bahwa tekun
menghadapi tugas sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan bahwa tekun
menghadapi tugas baik, 53 siswa (58,89%) menyatakan bahwa tekun
menghadapi tugas kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan
bahwa tekun menghadapi tugas tidak baik. Secara umum tekun menghadapi
tugas dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 65,28% (lampiran 17,
halaman 176). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.7 Tekun Menghadapi Tugas
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
8,89%
31,11%
58,89%
1,11%
Tekun Menghadapi Tugas
69
3. Analisis Deskriptif Persentase Tentang Komunikasi
Subvariabel komunikasi terdiri dari dua faktor yaitu hubungan
dengan guru, dan pengetahuan hafalan. Butir pernyataan pada variabel
komunikasi berjumlah 4 pernyataan. Secara keseluruhan deskripsi
persentase dari komunikasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
13,1 – 16 Sangat Baik 9 10,00%
10,1 – 13 Baik 53 58,89%
7,1 – 10 Kurang baik 27 30,00%
4 – 7 Tidak Baik 1 1,11%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan analisis tentang komunikasi,
terlihat bahwa 9 siswa (10,00%) menyatakan bahwa komunikasi sangat baik,
53 siswa (59,89%) menyatakan bahwa komunikasi baik, 27 siswa (30,00%)
menyatakan bahwa komunikasi kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang
menyatakan bahwa komunikasi tidak baik. Secara umum komunikasi
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 70,76% (lampiran 16, halaman
172). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
70
Diagram 4.8 Komunikasi
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Masing-masing indikator dari variabel komunikasi apabila disajikan
perindikator akan menunjukkan sebagai berikut:
a. Hubungan dengan guru
Di dalam proses pembelajaran, hubungan baik antara guru dan siswa
sangatlah diperlukan. Butir pernyataan pada indikator hubungan dengan
guru berjumlah 2 pernyataan. Hasil analisis hubungan antara siswa dengan
guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
6,6 – 8 Sangat Baik 27 30,00%
5,1 – 6,5 Baik 43 47,78%
3,6 – 5 Kurang baik 19 21,11%
2 – 3,5 Tidak Baik 1 1,11%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukan analisis tentang hubungan
dengan guru, terlihat bahwa 27 siswa (30,00%) menyatakan bahwa
hubungan dengan guru sangat baik, 43 siswa (47,78%) menyatakan bahwa
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
10,00%
58,89%
30,00%
1,11%
Komunikasi
71
hubungan dengan guru baik, 19 siswa (21,11%) menyatakan bahwa
hubungan dengan guru kurang baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan
bahwa hubungan dengan guru tidak baik. Secara umum hubungan dengan
guru dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 77,08% (lampiran 17,
halaman 176). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.9 Hubungan dengan guru
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
b. Pengetahuan hafalan
Pengetahuan hafalan merupakan salah satu kemampuan yang
dibutuhkan di dalam proses belajar. Butir pernyataan pada indikator
pengetahuan hafalan berjumlah 2 pernyataan. Analisis pengetahuan hafalan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
6,6 – 8 Sangat Baik 10 11,11%
5,1 – 6,5 Baik 20 22,22%
3,6 – 5 Kurang baik 55 61,11%
2 – 3,5 Tidak Baik 5 5,56%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
30,00%
47,78%
21,11%
1,11%
Hubungan dengan Guru
72
Berdasarkan tabel 4.14 menunjukan analisis tentang pengetahuan
hafalan, terlihat bahwa 10 siswa (11,11%) menyatakan bahwa pengetahuan
hafalan sangat baik, 20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa pengetahuan
hafalan baik, 55 siswa (61,11%) menyatakan bahwa pengetahuan hafalan
kurang baik, dan 5 siswa (5,56%) yang menyatakan bahwa pengetahuan
hafalan tidak baik. Secara umum pengetahuan hafalan dinyatakan dalam
kondisi baik, yaitu sebesar 64,44% (lampiran 17, halaman 176). Lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.10 Pengetahuan hafalan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
4. Analisis Deskriptif Persentase Tentang Kondisi Udara dan
Penglihatan
Kondisi udara merupakan keadaan udara di dalam kelas, sedangkan
penglihatan adalah kemampuan melihat yang baik yang dimiliki siswa. Butir
pernyataan pada variabel kondisi udara dan penglihatan berjumlah 3
pernyataan. Kedua hal tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
11,11%22,22%
61,11%
5,56%
Pengetahuan hafalan (knowledge)
73
Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara dan Penglihatan
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
9,76 – 12 Sangat Baik 12 13,33%
7,6 – 9,75 Baik 28 31,11%
5,26 – 7,5 Kurang baik 39 43,33%
3 – 5,25 Tidak Baik 10 11,11%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan analisis tentang kondisi udara
dan penglihatan, terlihat bahwa 12 siswa (13,33%) menyatakan bahwa
kondisi udara dan penglihatan sangat baik, 28 siswa (31,11%) menyatakan
bahwa kondisi udara dan penglihatan baik, 39 siswa (43,33%) menyatakan
bahwa kondisi udara dan penglihatan kurang baik, dan 10 siswa (11,11%)
yang menyatakan bahwa kondisi udara dan penglihatan tidak baik. Secara
umum kondisi udara dan penglihatan dinyatakan dalam kondisi kurang baik,
yaitu sebesar 62,22% (lampiran 16, halaman 172). Lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.11 Kondisi Udara dan Penglihatan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
13,33%
31,11%
43,33%
11,11%
Kondisi Udara dan Penglihatan
74
a. Kondisi Udara
Kondisi udara yang baik akan membuat suasana belajar yang
menyenangkan. Butir pernyataan pada indikator kondisi udara berjumlah 1
pernyataan. Analisis kondisi udara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
4 Sangat Baik 16 17,78%
3 Baik 25 27,78%
2 Kurang baik 35 38,89%
1 Tidak Baik 14 15,56%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukan analisis tentang kondisi udara,
terlihat bahwa 16 siswa (17,78%) menyatakan bahwa kondisi udara sangat
baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa kondisi udara baik, 35 siswa
(38,89%) menyatakan bahwa kondisi udara kurang baik, dan 14 siswa
(15,56%) yang menyatakan bahwa kondisi udara tidak baik. Secara umum
kondisi udara dinyatakan dalam kondisi kurang baik, yaitu sebesar 61,94%
(lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram
berikut:
75
Diagram 4.12 Kondisi Udara
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
b. Penglihatan
Penglihatan merupakan salah satu fungsi panca indera yang
digunakan dalam belajar. Butir pernyataan pada indikator penglihatan
berjumlah 2 pernyataan. Analisis penglihatan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.17 Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
6,6 – 8 Sangat Baik 7 7,78%
5,1 – 6,5 Baik 20 22,22%
3,6 – 5 Kurang baik 56 62,22%
2 – 3,5 Tidak Baik 7 7,78%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.17 menunjukan analisis tentang penglihatan,
terlihat bahwa 7 siswa (7,78%) menyatakan bahwa penglihatan sangat baik,
20 siswa (22,22%) menyatakan bahwa penglihatan baik, 56 siswa (62,22%)
menyatakan bahwa penglihatan kurang baik, dan 7 siswa (7,78%) yang
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
17,78%
27,78%
38,89%
15,56%
Kondisi Udara
76
menyatakan bahwa penglihatan tidak baik. Secara umum penglihatan
dinyatakan dalam kondisi kurang baik, yaitu sebesar 62,36% (lampiran 17,
halaman 178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.13 Penglihatan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
5. Analisis Deskriptif Persentase Tentang Motivasi dan Pola makan
Motivasi dan pola makan merupakan terdiri dari tiga faktor, yaitu
dukungan orangtua, pemahaman dan pola makan. Butir pernyataan pada
variabel motivasi dan pola makan berjumlah 5 pernyataan. Ketiga hal
tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
16,27 – 20 Sangat Baik 22 24,44%
12,52 – 16,26 Baik 54 60,00%
8,76 – 12,51 Kurang baik 14 15,56%
5 – 8,75 Tidak Baik 0 0,00%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
7,78%22,22%
62,22%
7,78%
Penglihatan
77
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukan analisis tentang motivasi dan
pola makan, terlihat bahwa 24,44 siswa (24,44%) menyatakan bahwa
motivasi dan pola makan sangat baik, 54 siswa (60,00%) menyatakan bahwa
motivasi dan pola makan baik, 14 siswa (15,56%) menyatakan bahwa
motivasi dan pola makan kurang baik, dan tidak ada siswa yang menyatakan
bahwa motivasi dan pola makan tidak baik. Secara umum motivasi dan pola
makan dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 73,56% (lampiran 16,
halaman 172). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.14 Motivasi dan Pola Makan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
a. Dukungan Orang tua
Dukungan belajar dari orang tua memberikan motivasi tersendiri bagi
siswa untuk meningkatkan disiplin belajarnya. Butir pernyataan pada
indikator dukungan orang tua berjumlah 2 pernyataan. Analisis dukungan
orang tua dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
24,44%
60,00%
15,56%0,00%
Motivasi dan Pola Makan
78
Tabel 4.19 Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orang tua
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
6,6 – 8 Sangat Baik 40 44,44%
5,1 – 6,5 Baik 25 27,78%
3,6 – 5 Kurang baik 24 26,67%
2 – 3,5 Tidak Baik 1 1,11%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.19 menunjukan analisis tentang dukungan orang
tua, terlihat bahwa 40 siswa (44,44%) menyatakan bahwa dukungan orang
tua sangat baik, 25 siswa (27,78%) menyatakan bahwa dukungan orang tua
baik, 24 siswa (26,67%) menyatakan bahwa dukungan orang tua kurang
baik, dan 1 siswa (1,11%) yang menyatakan bahwa dukungan orang tua
tidak baik. Secara umum dukungan orang tua dinyatakan dalam kondisi
baik, yaitu sebesar 77,22% (lampiran 17, halaman 178). Lebih jelasnya
dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.15 Dukungan Orangtua
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
45,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
44,44%
27,78% 26,67%
1,11%
Dukungan Orang tua
79
b. Pemahaman
Butir pernyataan pada indikator pemahaman berjumlah 2 pernyataan.
Pemahaman siswa akan mata pelajaran yang diterima di sekolah dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.20 Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
6,6 – 8 Sangat Baik 26 28,89%
5,1 – 6,5 Baik 30 33,33%
3,6 – 5 Kurang baik 32 35,56%
2 – 3,5 Tidak Baik 2 2,22%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.20 menunjukan analisis tentang pemahaman,
terlihat bahwa 26 siswa (28,89%) menyatakan bahwa pemahaman sangat
baik, 30 siswa (33,33%) menyatakan bahwa pemahaman baik, 32 siswa
(35,56%) menyatakan bahwa pemahaman kurang baik, dan 2 siswa (2,22%)
yang menyatakan bahwa pemahaman tidak baik. Secara umum pemahaman
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 73,61% (lampiran 17, halaman
178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
80
Diagram 4.16 Pemahaman
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
c. Pola Makan
Pola makan yang benar akan memberikan energi yang baik untuk
menunjang proses belajar. Butir pernyataan pada indikator pola makan
berjumlah 1 pernyataan. Analisis pola makan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.21 Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
4 Sangat Baik 15 16,67%
3 Baik 31 34,44%
2 Kurang baik 41 45,56%
1 Tidak Baik 3 3,33%
Jumlah 90 100,00%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.21 menunjukan analisis tentang pola makan,
terlihat bahwa 15 siswa (16,67%) menyatakan bahwa pola makan sangat
baik, 31 siswa (34,44%) menyatakan bahwa pola makan baik, 41 siswa
(45,56%) menyatakan bahwa pola makan kurang baik, dan 3 siswa (3,33%)
yang menyatakan bahwa pola makan tidak baik. Secara umum pola makan
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
40,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
28,89%33,33% 35,56%
2,22%
Pemahaman
81
dinyatakan dalam kondisi baik, yaitu sebesar 66,11% (lampiran 17, halaman
178). Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.17 Pola makan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2012
4.2 Pembahasan
4.2.1. Faktor-faktor yang Mempengerahui Disiplin Belajar Siswa Kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal
Berdasarkan hasil analis faktor, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal
sebagai berikut:
1. Lingkungan Sekolah
Subvariabel lingkungan sekolah meliputi teman bergaul, kesadaran, dan
administrasi sekolah. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Teman Bergaul
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase teman bergaul siswa secara umum
masih dalam kategori baik karena disebabkan sekolah yang berbasis islam, dam
sekolah juga memiliki peraturan mengenai batasan-batasan antara laki-laki dan
perempuan. Teman bergaul yang baik di sekolah adalah teman yang selalu
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
16,67%
34,44%45,56%
3,33%
Pola Makan
82
mentaati peraturan dan selalu mengingatkan apabila temannya melakukan
kesalahan. Disiplin belajar seorang siswa akan meningkat jika ia berteman
dengan siswa yang mempunyai disiplin baik pula.
b. Kesadaran
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase kesadaran belajar siswa secara
umum dalam kategori baik, namun frekuensi secara keseluruhan dari hasil
analisis menunjukkan kesadaran siswa paling banyak berada pada kriteria
kurang baik. Kesadaran belajar yang kurang baik disebabkan karena siswa
kurang terbiasa belajar secara rutin. Di dalam diri siswa belum muncul
pemikiran bahwa hasil dari proses belajar sesungguhnya sangat bermanfaat
bagi kehidupannya di masa depan. Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi
dalam diri individu berlangsung terus menerus. Suatu perubahan yang terjadi
akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan
ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar
membaca, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa membaca
menjadi bisa membaca.
c. Administrasi Sekolah
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase administrasi sekolah siswa secara
umum dalam kategori baik. Di sekolah swasta, administrasi sekolah terdiri dari
berbagai hal, salah satunya berkaitan dengan pembayaran iuran sekolah seperti
pembayaran SPP, uang gedung, maupun iuran-iuran lain guna memperlancar
proses pembelajaran. Pengelolaan administrasi yang baik oleh pihak sekolah
juga sangatlah dibutuhkan, jika antara pihak sekolah dengan siswa bekerjasama
83
di dalam berdisiplin administrasi, maka proses pembelajaran akan semakin
lancar. Sebaliknya jika administrasi sekolah tidak berjalan dengan baik, maka
proses pembelajaranpun akan terganggu.
2. Pembelajaran
Subvariabel pembelajaran meliputi kurikulum dan tekun menghadapi
tugas. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Kurikulum
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai kurikulum secara umum
masih dalam kategori baik. Pemilihan materi-materi yang kurang berimbang
antara teori dan praktek menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar, tingginya
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bagi siswa sehingga siswa merasa
kesulitan untuk mencapai KKM. Kurikulum yang kurang baik akan
menyebabkan siswa kesulitan didalam berdisiplin belajar, sebagai contoh
tingginya bobot materi pelajaran, misalnya materi pelajaran yang seharusnya
diperoleh siswa di kelas XII namun sudah harus diterima di kelas XI.
Kurikulum seharusnya disusun berdasarkan kemampuan siswa secara umum,
sehingga akan mempermudah siswa di dalam berdisiplin belajar dan dalam
pencapaian tujuan belajar.
b. Tekun Menghadapi Tugas
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai tekun menghadapi tugas,
secara umum masih dalam kategori rendah karena disebabkan oleh kurangnya
kesadaran siswa didalam mengerjakan tugas – tugasnya. Tugas – tugas yang
diberikan oleh guru terkadang hanya dianggap sepele oleh siswa-siswanya.
84
Misalnya sewaktu guru berhalangan hadir, dan sebelumnya siswa sudah diberi
tugas, karena tidak adanya pengawasan oleh guru terkadang siswa hanya
membuat tugas seenaknya saja. Siswa seharusnya menganggap tugas sebagai
salah satu sarana untuk belajar, bukan hanya dianggap sebagai kewajiban
semata, sehingga siswa akan mengerjakan tugas dengan senang hati dan tekun.
3. Komunikasi
Subvariabel keluarga meliputi hubungan dengan guru, dam pengetahuan
hafalan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Hubungan dengan Guru
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai hubungan dengan guru
secara umum masih dalam kategori baik karena disebabkan siswa menganggap
guru sebagai penentu keberhasilan belajar para siswa. Sebenarnya disiplin
belajar yang baik itulah yang menentukan keberhasilan belajarnya. Seorang
guru yang bersikap acuh terhadap siswanya, akan mengakibatkan siswa tidak
tertarik untuk mengikuti materi pelajaran yang disampaikan, suasana tersebut
akan membuat suasana belajar menjadi tidak tenang. Sebaliknya, hubungan
yang baik antara siswa dengan guru akan membuat suasana belajar yang
menyenangkan, sehingga proses belajar semakin kondusif.
b. Pengetahuan Hafalan
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai pengetahuan hafalan
masih dalam kategori tinggi, namun frekuensi terbanyak berada dalam kategori
kurang baik. Hal tersebut disebabkan karena disiplin belajar yang kurang baik
dari siswa. Pengetahuan hafalan yang buruk menjadikan siswa menjadi tidak
85
bisa mengikuti pelajaran seperti yang diinginkan guru. Misalnya seorang guru
yang akan memberikan ulangan kepada siswa, namun terdapat beberapa siswa
yang masih belum menguasai materi, hal itu akan menyebabkan siswa
mendapat hasil ulangan yang buruk.
4. Kondisi Udara dan Penglihatan
Subvariabel dari faktor ini terdiri dari dua, yaitu kondisi udara dan
penglihatan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Kondisi Udara
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai kondisi udara termasuk
dalam kategori kurang baik, hal ini dikarenakan ruang kelas yang kurang sesuai
dengan standar, tidak adanya fasilitas penunjang seperti kipas angin membuat
ruangan menjadi panas, ditambah lagi kurangnya pohon maupun tanaman hijau
di lingkungan sekolah. Kondisi udara dan fasilitas pendukungnya tidak layak,
akan mengakibatkan siswa dan guru yang berada di dalamnya tidak dapat
berkonsentrasi dengan baik dan tidak merasa nyaman di saat proses belajar.
Sekolah perlu menyediakan ruang belajar yang layak untuk proses belajar demi
menunjang kelancaran aktivitas belajar di sekolah, serta penataan ruang belajar
yang sesuai akan menjadikan suasana belajar lebih nyaman.
b. Penglihatan
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai penglihatan termasuk
dalam kategori kurang baik. Kurangnya fungsi penglihatan dapat mengganggu
aktivitas belajar siswa, siswa yang mempunyai fungsi penglihatan kurang akan
mengalami kesulitan dalam belajarnya, sehingga ketika guru menyampaikan
86
materi siswa akan mengalami kesulitan belajar apabila melihat tulisan yang ada
di papan tulis maupun buku. Siswa yang mengalami gangguan dalam
penglihatan, sebaiknya langsung segera diperiksakan agar didalam proses
belajar tidak terganggu. Penglihatan yang baik akan membantu siswa di dalam
membaca, dan semakin siswa terbiasa membaca, maka disiplin belajarnya juga
akan meningkat.
5. Motivasi dan Pola Makan
Subvariabel dari faktor ini terdiri dari tiga, yaitu dukungan orangtua,
pemahaman, dan pola makan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Dukungan Orangtua
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai dukungan orangtua
dengan anak secara umum masih dalam kategori baik. Kurangnya dukungan
dan nasihat orang tua kepada anaknya dalam belajar yang menyebabkan anak
merasa kesulitan dalam belajar, dengan demikian disiplin belajarnya juga
menurun. Orangtua yang selalu mendukung anaknya belajar untuk mencapai
prestasi yang baik akan mengakibatkan anak akan termotivasi untuk belajar.
Perhatian atau dukungan orang tua kepada anaknya dapat berupa pemberian
semangat atau motivasi, menyediakan peralatan belajar, dan mengingatkan
anaknya untuk belajar akan memudahkan anak dalam meningkatkan disiplin
belajarnya, dengan demikian hasil belajar anak dapat meningkat.
b. Pemahaman
Berdasarkan hasil dari deskriptif persentase mengenai pemahaman masih
berada dalam kategori baik, namun frekuensi paling banyak berada dalam
87
kategori kurang baik, hal ini disebabkan siswa kurang begitu memperhatikan di
dalam proses pembelajaran, sehingga pada saat guru menyampaikan materi
siswa tidak dapat menerimanya dengan baik. Pemahaman didalam belajar dapat
diperoleh siswa dengan berbagai cara, salah satunya dengan memperhatikan
guru disaat menerangkan, dan yang kedua dengan cara memperbanyak
membaca atau belajar diluar jam pelajaran yang ada.
4.2.2. Kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
Kontribusi faktor-faktor yang mempengarahi disiplin belajar siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal sebagai berikut:
1. Lingkungan Sekolah
Subvariabel lingkungan sekolah mempunyai nilai varian sebesar 22,73%,
artinya subvariabel lingkungan sekolah mempunyai kontribusi sebesar 22,73%
terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK
NU 01 Kendal. Faktor lingkungan sekolah terdiri dari teman bergaul, kesadaran,
dan administrasi sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Tu’u (2004:94) bahwa
teman bergaul dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab:
Teman bergaul di sekolah yang baik dapat memberi dorongan agar seorang
siswa berubah perilakunya. Diharapkan teman dekat ini memberi pengaruh
positif bagi perubahan perilakunya. Akan tetapi, teman bergaul di sekolah
atau di luar sekolah, juga dapat membuat perilaku dan prestasi yang baik
berubah menjadi kurang baik. Hal ini terjadi apabila memilih teman
bergaul yang kurang disiplin.
Kesadaran menurut Tu’u (2004:48) dapat mempengaruhi disiplin belajar
sebab “kesadaran diri sebgai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting
88
bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran diri menjadi motif
sangat kuat terwujudnya disiplin”. Administrasi sekolah menurut Tu’u (2004:120)
dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab:
Setiap pelanggaran yang terjadi harus dicatat oleh bagian administrasi yang
ditugaskan khusus mencatat pelanggaran tata tertib sekolah. Administrasi
disiplin ini perlu dibuat rapi dan sistematis. Tujuannya agar kita dapat
melihat siswa yang bermasalah dengan disiplin sekolah. Kita dengan cepat
dapat mengetahui kondisi siswa tersebut.
2. Pembelajaran
Subvariabel pembelajaran mempunyai nilai varian sebesar 13,51%, artinya
subvariabel pembelajaran mempunyai kontribusi sebesar 13,51% terhadap disiplin
belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Faktor pembelajaran terdiri dari kurikulum dan tekun menghadapi tugas.
Kurkulum menurut Tu’u (2004:12) dapat mempengaruhi disiplin belajar sebab
“Komponen-komponen sekolah yang utama seperti kurikulum dan program
pembelajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan dan sarana-prasarana
ikut memberi kontribusi bagi disiplin siswa yang berpengaruh pada perubahan
perilaku dan prestasinya”. Menurut Sardiman (2011:84) “dalam kegiatan belajar-
mengajar akan berjalan dengan baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet
dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri”.
3. Komunikasi
Subvariabel komunikasi mempunyai nilai varian sebesar 11,19%, artinya
subvariabel komunikasi mempunyai kontribusi sebesar 11,19% terhadap disiplin
belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
89
Faktor komunikasi terdiri dari hubungan dengan guru dan pengetahuan
hafalan. Hubungan dengan guru menurut Tu’u (2004:61) dapat mempengaruhi
disiplin belajar sebab “Siswa yang telah melanggar ketentuan sekolah dan telah
diberi sanksi disiplin perlu dibina dan dibimbing oleh guru-guru”. Pengetahuan
hafalan menurut Santoso dalam Tu’u (2004:2) dapat mempengaruhi disiplin
belajar sebab “kita selama ini memiliki kecenderungan belajar dengan cara
mememorisasi atau menghafal segala sesuatu yang kita hafalkan dan
memasukannya ke dalam sistem memori di otak kita”.
4. Kondisi udara dan penglihatan
Subvariabel kondisi udara dan penglihatan mempunyai nilai varian sebesar
10,07%, artinya subvariabel kondisi udara dan penglihatan mempunyai kontribusi
sebesar 10,07% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Faktor kondisi udara dan penglihatan terdiri dari kondisi udara dan
penglihatan. Menurut Baharuddin (2008:27) “kondisi udara merupakan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi
lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat”. Menurut
Djamarah (2002:155) “sebagian besar yang dipelajari manusia (anak) yang belajar
berlangsung dengan membaca, melihat contoh, atau model, melakukan observasi,
mengamati hasil-hasil eksperimen”.
5. Motivasi dan pola makan
Subvariabel motivasi dan pola makan mempunyai nilai varian sebesar
9,31%, artinya subvariabel motivasi dan pola makan mempunyai kontribusi
90
sebesar 9,31% terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Faktor motivasi dan pola makan terdiri dari dukungan orang tua,
pemahaman, dan pola makan. Dukungan orang tua menurut Tu’u (2004:122) dapat
mempengaruhi disiplin belajar sebab “Pembinaan disiplin tidak dapat berjalan
dengan mulus dan baik apabila orang tua kurang memberi dukungan”.
Pemahaman menurut Suradi (2011) dapat mempengaruhi disiplin sebab
“pemahaman mengenai makna dari peraturan maupun tata tertib sekolah menjadi
langkah awal dari siswa untuk berperilaku disiplin”. Pola makan menurut
Baharuddin (2008:19) dapat mempengaruhi disiplin belajar, hal ini disebabkan
“Oleh karena keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi proses belajar maka
perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Cara untuk menjaga kesehatan
jasmani antara lain adalah menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan
nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Hal senada pendapat lain bahwa faktor –
faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah:
“disiplin belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1)
Motivasi, baik berupa motivasi internal maupun eksternal. (2) Lingkungan
sekolah, fasilitas yang disediakan sekolah dan guru yang menjadi teladan
siswa. (3) Peraturan sekolah, berupa penerapan kurikulum dan tata tertib
yang ada, serta pihak-pihak pelaksana. (4) Kesadaran dari siswa dan pola
makan yang baik” (Sanjaya, 2005:9)
91
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bagian
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 5 (lima) faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal, faktor-faktor tersebut adalah:
a. Lingkungan sekolah
b. Pembelajaran
c. Komunikasi
d. Kondisi udara dan Penglihatan
e. Motivasi dan pola makan
2. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat lima faktor baru yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal yaitu sebesar 66,81% sedangkan sisanya
sebesar 33,19% dipengaruhi faktor lain yang tidak ditentukan dalam model
ini. Sumbangan atau kontribusi dari masing-masing faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal adalah sebagai berikut: (a) Lingkungan
sekolah memiliki kontribusi sebesar 22,73%, pembelajaran memiliki
kontribusi sebesar 13,51%, komunikasi memiliki kontribusi sebesar 11,19%,
92
kondisi udara dan penglihatan memiliki kontribusi sebesar 10,07%, dan
motivasi dan pola makan memiliki kontribusi sebesar 9,31%.
5.2 SARAN
1. Sekolah perlu memperbaiki tata ruang kelas agar kondisi udara serta
pencahayaan menjadi lebih baik. Hal tersebut dilakukan agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik.
2. Perlunya keikutsertaan orangtua dalam memantau dan memotivasi anaknya
agar kesadaran belajar serta ketekunan menghadapi tugasnya menjadi
meningkat.
3. Perlunya kerjasama guru, pihak sekolah dan orang tua siswa didalam
peningkatan pengetahuan belajar dan kesadaran berdisiplin belajar siswa
sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Penerapan peraturan dan tata
tertib yang sudah ada sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, agar disiplin siswa
lebih terkontrol.
93
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1994. “Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi”.
Bandung: Angkasa.
Atifah, Nur. 2006. Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan Prestasi Belajar
Sosiologi bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan
Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006.
Baharuddin dan Esa. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gulo, W. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo
Khafid, Muhammad. dan Suroso. 2007. Pengaruh Disiplin Belajar dan
Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan
Ekonomi Vol 2 No. 2. Semarang.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Republika. 2012. 5,5 Nilai Standar Kelulusan Ujian Nasional.
www.republika.co.id. (21 Mei 2012).
Rifa’i, Achmad. dan Cathrina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press.
Sanjaya, Ani. 2005. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa
Kelas XI SMA 6 Banjarmasin pada Mata Pelajaran Matematik. Jurnal
Pendidikan Universitas Achmad Yani. Banjarmasin
94
Sardiman AM., 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: RinekaCipta.
Supranto. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Suradi, S.Pd, M.Si. 2011. Pentingnya Penerapan Disiplin Siswa di SMK Negeri 1
Mesuji Raya. smkn1mesujiraya.blogspot.com (20 Juni 2012).
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1. www.hukumonline.com (24 Juni
2012).
Zainal, Khalim. Dan Wan Zulkifli Wan Hassan. 2009. Pendekatan Islam dalam
Menangani Masalah Disiplin tegat dalam Kalangan Pelajar Sekolah.
Jurnal of islamic and Arabic Education 1(2). Malaysia.
95
Lampiran 1
Data Siswa Kelas XII Adm. Perkantoran 1
SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013
No. Nama Jenis Kelamin 1 Agustin Safinatun Fadhilah P
2 Ahlas Unas Fahri L
3 Annisa P
4 Arifani Ika Purbayanti P
5 Asrifatun Nisak P
6 Bela Cahya Pertiwi P
7 Desi Astiana Wati P
8 Dianti Isnati Kurniasari P
9 Eni Nofiati P
10 Eny Kusniyati P
11 Epniristina P
12 Eva Ekasari P
13 Fitri Wahyuningsih P
14 Hilda Eka Suryaningsih P
15 Himmatul Aliyah P
16 Ifah Lutfiyani P
17 Iin Ndarwati P
18 Karinatul Khoiriyah P
19 Lusiana P
20 M.Sayidil Ahyar L
21 Maghfira Fitri Kasliani P
22 Mayang Arda Candra Kirana L
23 Mella Adiyanah P
24 Novi Aulia Ratnasari P
25 Nur Farikah Asmawati P
26 Nurul Mujayanti P
27 Onika Irda Rusikawati P
28 Puji Muzazanah P
29 Purwati P
30 Purwati Kamilah P
31 Qubaela Fitri P
32 Ria Agestiya Suryani P
33 Rima Rahmawati P
34 Rosadah P
35 Sayyidah Laily Ismawati P
36 Septi Astighfaroh P
37 Siti Aminah P
38 Siti Maghfiroh P
39 Siti Mualifah P
40 Siti Muzaro'ah P
41 Tri Aryani P
42 Tri Utami Asih P
43 Utami Kumalasari P
44 Wulan P
45 Zuni Ernawati P
Laki - laki : 3
Perempuan : 42
Jumlah : 45
96
Data Siswa Kelas XII Adm. Perkantoran 2
SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013
No. Nama Jenis Kelamin
1 A. M. Abdul Mu'in L
2 Andre Himawan L
3 Aniqotu yu'la P
4 Anisah P
5 Asti Dwi Ningrum P
6 Bagus Ari setiyawan L
7 Dessy Nur Amida P
8 Diah Kumalasari P
9 Dina Setiana P
10 Ela Fitrianingsih P
11 Fudhelah Lestari P
12 Gigih Fidyan Anggraini P
13 Hany Fitriyanty P
14 Hesty Waryanti P
15 Ira Zuliawati P
16 Lilik Arofah P
17 Miftakhul Jannah P
18 Muhammad Joko Purnomo L
19 Mukholifah P
20 Nauly Laksa Fauzia P
21 Novita Retno Widaningsih P
22 Nur Aini P
23 Nur Janah P
24 Nur Lita Wiji Astuti P
25 Nur Saadah P
26 Nurul Afifah P
27 Nurulfa P
28 Okyana Laheratani P
29 Ratna Wulandari P
30 Rimatrisilfianti P
31 Riski Nafisatun Nikmah P
32 Septi Handayani P
33 Shinta Dewi Darma Putri P
34 Siti Arumsari P
35 Siti Choirunisa P
36 Siti Eni Muyasaroh P
37 Siti Hikmatul Khasanah P
38 Siti Zulianti P
39 Sri Indah Rahayu P
40 Sriyanah P
41 Sukmawati P
42 Tri Wahyuni P
43 Windi Purwanti A.S. P
44 Yuni Larpitowati P
45 Yuyun Isniati P
Laki - laki : 4
Perempuan : 41
Jumlah : 45
97
Lampiran 2
REKAPITULASI PRESENSI SISWA
SMK NU 01 KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Kelas : : XII AP 1
Wali Kelas : Umi Nurdiana Ulfa, S.Pd.
Semester : I
No
. Keterangan
JULI AGUSTUS SEPTEMBER Ket
. Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 Jumlah 1 2 3 4 Jumlah 1 2 3 4 Jumlah
1 Sakit 0 3 4 5 12 3 1 5 4 13 4 3 5 7 19
2 Ijin 1 2 0 2 5 2 1 2 0 5 1 2 2 1 6
3 Tanpa
keterangan 0 2 2 1 5 0 3 1 1 5 3 3 2 4 12
4 Terlambat 3 4 4 3 14 4 4 3 6 17 3 4 5 3 15
Jumlah 36 Jumlah 40 Jumlah 52
Kelas : : XII AP 2
Wali Kelas : Siti Solekhah, S.E.
Semester : I
No
. Keterangan
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Ket
. Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 Jumla
h 1 2 3 4
Jumla
h 1 2 3 4
Jumla
h
1 Sakit 2 3 3 5 13 7 5 6 8 26 5 5 7 6 23
2 Ijin 1 4 5 3 12 1 0 2 3 6 2 1 3 2 8
3 Tanpa
keterangan 0 1 4 6 11 3 2 3 1 9 4 2 2 2 10
4 Terlambat 4 2 6 7 19 5 4 3 7 19 5 2 4 4 15
Jumlah 55 Jumlah 60 Jumlah 56
98
Lampiran 3
KISI KISI ANGKET UJI COBA
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA
KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”
No. Indikator Deskriptor Nomor
Soal
Minat
1. Perasaan senang a. Perasaan senang ketika pelajaran dimulai 1
b. Perasaan senang ketika diskusi berkelompok 2
2. Perhatian a. Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung 3
3. Konsentrasi a. Berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung di kelas 4
b. Berkonsentrasi saat belajar di rumah 5
4. Kesadaran a. Kesadaran mencatat hal-hal penting saat pelajaran 6
b. Menanyakan materi pelajaran ketika tidak masuk 7
Motivasi
1. Tekun
menghadapi tugas
a. Kegiatan yang dilakukan ketika guru memberi tugas 8
b. Sikap pada saat mengerjakan tugas dan diajak teman
untuk bermain
9
c. Tidak berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai 10
2. Ulet menghadapi
kesulitan
a. Sikap apabila belum memahami pelajaran 11
b. Hal yang dilakukan untuk menghadapi ulangan 12
c. Hal yang dilakukan ketika tidak mengikuti pelajaran 13
3. Senang
memecahkan
soal-soal
a. Mengerjakan soal didepan kelas 14
b. Cara mengerjakan tugas yang sulit 15
c. Mencari dan mengerjakan soal-soal untuk belajar 16
Kemampuan Kognitif
1. Pengetahuan
hafalan
(knowledge)
a. Belajar sebelum materi diterangkan 17
b. Mengingat materi pelajaran sebelumnya 18
2. Pemahaman
(Comprehension)
a. Memahami materi yang dijelaskan
19
b. Meringkas materi yang diajarkan guru
20
3. Penerapan atau
aplikasi
(Application)
a. Mengerjakan soal ulangan mulai dari soal termudah
21
b. Mengerjakan soal ulangan dengan baik 22
4 Analisis
(Analysis)
a. Memahami soal sebelum mengerjakannya 23
b. Mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik 24
99
5 Synthesis
(menggabungkan,
menyusun
kembali)
a. Mencari materi dari sumber lain 25
b. Belajar secara bertahap untuk menempuh ulangan 26
c. Merencanakan setiap kegiatan (Tes, Pembelajaran,
Ekstrakulikuler)
27
6 Evaluasi
(Evaluation)
a. Mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
guru
28
b. Mampu menyadari kekurangan/ kelemahan diri 29
Kondisi Fisik
1. Pola makan a. Mengatur pola makan 4 sehat 5 sempurna 30
b. Menjaga pola makan yang teratur 31
2. Olahraga a. Rutin berolahraga 32
3. Waktu istirahat a. Tidur cukup setiap hari 33
b. Menyempatkan beristirahat di sela-sela kegiatan 34
Fungsi jasmani
1. Penglihatan a. Melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan layar
LCD
35
b. Rutin melakukan pemeriksaan mata 36
2. Pendengaran a. Mendengar suara guru yang menerangkan dengan
jelas
37
b. Rutin melakukan pemeriksaan telinga 38
Lingkungan Sekolah
1. Hubungan dengan
guru
a. Mematuhi perintah dan nasihat guru 39
b. Menjalin komunikasi yang baik dengan guru 40
c. Menjalin hubungan yang baik dengan guru dan
karyawan
41
2. Administrasi
sekolah
a. Membayar biaya administrasi tepat waktu 42
b. Memakai seragam sekolah dengan atribut lengkap 43
c. Datang ke sekolah tepat waktu 44
d. Sekolah memberi hukuman bagi siswa yang
melanggar
45
3. Hubungan dengan
teman sekolah
a. Mempunyai hubungan yang baik dengan teman
sekolah
46
Lingkungan Masyarakat
1. Teman bergaul a. Dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang
buruk
47
b. Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga dan
teman
48
2. Aktivitas di
lingkungan
masyarakat
a. Berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman
yang berbeda sekolah
49
b. Meminjam buku maupun alat-alat belajar pada
teman
50
Lingkungan Keluarga
1. Hubungan dengan
keluarga
a. Hubungan yang baik dengan keluarga 51
b. Menyediakan waktu berkumpul dengan keluarga 52
100
2. Dukungan dari
orangtua
a. Fasilitas yang diberikan untuk menunjang belajar 53
b. Orangtua mengingatkan untuk belajar 54
3. Aturan keluarga a. Mematuhi perintah orangtua 55
b. Mematuhi aturan-aturan yang ada di rumah 56
c. Orangtua bersikap tegas jika ada anggota keluarga
yang salah
57
Keadaan Ruang Belajar
1. Kondisi udara a. Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun
AC
58
2. Pencahayaan a. Belajar dengan cahaya yang cukup di kelas
59
3. Sejuk dan tenang a. Sekolah jauh dari keramaian 60
b. Menjaga kebersihan dengan membuat jadwal piket 61
c. Tidak pernah melanggar jadwal piket yang dibuat
62
Peralatan Belajar
1. Gedung sekolah a. Sekolah menyediakan ruang belajar yang cukup 63
b. Sekolah memperbaiki ruang belajar yang rusak 64
c. Sekolah menyediakan ruang praktik khusus jurusan
Adinistrasi Perkantoran
65
2. Alat-alat praktik a. Sekolah menyediakan peralatan praktik dan buku
pelajaran yang lengkap
66
b. Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang rusak 67
c. Menggunakan peralatan praktik dengan baik 68
3. Kurikulum a. Sekolah membuat kurikulum sesuai bidang keahlian 69
4. Peraturan sekolah a. Sekolah memiliki peraturan terkait nilai siswa 70
101
Lampiran 4
ANGKET UJI COBA PENELITIAN
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA
KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”
I. PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab.
3. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan apa yang anda alami.
4. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang ( √ ) pada
jawaban yang sesuai dengan kondisi anda. SS (Sangat Setuju), S (Setuju),
TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
5. Jawaban yang anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda.
II. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
No Absen :
Kelas :
III. DAFTAR PERNYATAAN
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang ketika setiap pelajaran akan dimulai
2 Saya senang saat pelajaran berdiskusi secara
berkelompok
3 Saya selalu memperhatikan guru saat pelajaran
berlangsung
4 Saya berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung di kelas
5 Saya berkonsentrasi saat belajar di rumah
6 Saya selalu mencatat hal – hal penting saat pelajaran
102
7
Ketika saya tidak masuk sekolah, saat berangkat saya
menanyakan kepada teman mengenai apa yang
disampaikan oleh guru
No Pernyataan SS S TS STS
8 Saya selalu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan
guru
9 Saya tetap mengerjakan tugas meskipun diajak teman
bermain
10 Saya tidak berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai
11 Saya selalu bertanya jika masih ada materi yang
membingungkan/ kurang jelas
12 Saya selalu mengerjakan ulangan sendiri
13 Saya meminjam buku teman apabila saya tidak berangkat
sekolah
14 Saya senang mengerjakan soal di depan kelas
15 Saya selalu berdiskusi dengan teman untuk mengerjakan
soal-soal yang sulit
16 Saya selalu mencari dan mengerjakan soal-soal untuk
belajar
17 Saya selalu belajar sebelum materi diterangkan di kelas
18 Saya selalu mengingat kembali materi yang sudah
dijelaskan pada pertemuan sebelumnya
19 Saya memahami materi yang dijelaskan oleh guru
20 Saya meringkas materi/ hal-hal penting yang dijelaskan
oleh guru
21
Saya mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS mulai
dari soal termudah
22 Saya dapat mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS
dengan baik
23 Saya memahami soal Tes/Ulangan/MID/UAS sebelum
mengerjakannya
24 Saya mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik
25 Saya selalu mencari materi pelajaran dari sumber lain
(perpustakaan, internet, modul)
26 Saya selalu belajar secara bertahap sebelum
pembelajaran/ Tes
103
27 Saya selalu merencanakan setiap kegiatan (Tes,
Pembelajaran, Ekstrakulikuler)
28 Saya mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
guru
No Pernyataan SS S TS STS
29 Saya selalu menyadari kelemahan/ kekurangan diri dan
selalu berusaha memperbaikinya
30 Saya selalu makan 4 sehat 5 sempurna
31 Saya salalu makan dengan teratur
32 Saya selalu rutin berolahraga setiap 2 hari sekali
33 Saya selalu tidur 7 jam setiap hari
34 Saya selalu menyempatkan beristirahat di sela-sela
kegiatan
35 Saya melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan di
layar LCD
36 Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan mata
37 Saya mendengar dengan jelas saat guru menerangkan
pelajaran
38 Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan telinga
39 Saya selalu mematuhi perintah dan nasihat guru
40 Saya menjalin komunikasi yang baik dengan guru
41 Saya mempunyai hubungan yang baik dengan guru – guru
dan karyawan sekolah
42 Saya membayar biaya administrasi sekolah tepat waktu
(SPP,Uang gedung,dsb)
43 Saya memakai seragam rapi dan dengan atribut lengkap
sewaktu di sekolah
44 Saya datang ke sekolah tepat waktu
45 Sekolah memberi hukuman bagi siswa yang melanggar
tata tertib
46 Saya mempunyai hubungan yang baik dengan teman –
teman sekelas
47 Saya dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang
buruk
104
48 Saya menjalin hubungan yang baik dengan tetangga di
sekitar lingkungan rumah
49
Saya selalu berdiskusi tentang materi pelajaran dengan
teman-teman yang berada di sekitar lingkungan rumah
No Pernyataan SS S TS STS
50 Saya selalu meminjam buku maupun alat-alat belajar lain
pada teman-teman di sekitar lingkungan rumah
51 Saya mempunyai hubungan yang baik dengan anggota
keluarga
52 Saya menyediakan waktu berkumpul dengan anggota
keluarga
53 Orangtua menyediakan fasilitas untuk belajar
54 Orangtua mengingatkan saya untuk belajar
55 Saya selalu mematuhi semua perintah dan nasehat
orangtua
56 Saya mematuhi aturan – aturan yang ada di rumah
57 Orangtua selalu bersikap tegas jika saya berbuat salah
58 Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun AC
yang cukup
59 Saya belajar dengan cahaya yang cukup di kelas
60 Sekolah jauh dari keramaian sehingga saya dapat
berkonsentrasi sewaktu belajar
61 Saya dan teman – teman sekelas selalu menjaga
kebersihan kelas dengan membuat jadwal piket harian
62 Saya tidak pernah melanggar jadwal piket yang sudah
disepakati bersama
63 Sekolah menyediakan ruang belajar yang mencukupi
seluruh siswa
64 Sekolah memperbaiki ruang belajar yang mengalami
kerusakan
65 Sekolah menyediakan ruang praktik khusus untuk jurusan
Administrasi Perkantoran
66 Sekolah menyediakan peralatan praktik dan buku – buku
pelajaran yang lengkap
67 Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang mengalami
kerusakan
68 Saya selalu menggunakan peralatan praktik dengan baik
105
69 Sekolah membuat kurikulum yang sesuai dengan bidang
keahlian Administrasi Perkantoran
70 Sekolah memiliki peraturan tata tertib sekolah
106
107
108
109
110
Lampiran 5
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA ANGKET PENELITIAN
Rumus :
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No. X Y X
2 Y
2 XY
1 3 214 9 45796 642
2 2 181 4 32761 362
3 3 182 9 33124 546
4 4 225 16 50625 900
5 3 211 9 44521 633
6 3 184 9 33856 552
7 4 230 16 52900 920
8 3 187 9 34969 561
9 3 211 9 44521 633
10 2 225 4 50625 450
11 3 196 9 38416 588
12 3 216 9 46656 648
13 3 229 9 52441 687
14 4 177 16 31329 708
15 3 188 9 35344 564
16 3 195 9 38025 585
17 4 227 16 51529 908
18 2 193 4 37249 386
19 3 193 9 37249 579
20 3 198 9 39204 594
21 3 198 9 39204 594
22 3 195 9 38025 585
23 4 225 16 50625 900
24 3 169 9 28561 507
25 3 211 9 44521 633
26 3 216 9 46656 648
27 3 185 9 34225 555
28 4 218 16 47524 872
29 3 207 9 42849 621
30 4 225 16 50625 900
94 6111 304 1253955 15665
( )( )
( ){ } ( ){ }2222xyr
U-NUC-NC
UC-NCU=
111
Rumus :
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel
Perhitungan
1. Varians Total
=
2. Varians Butir
=
= =
= =
3. Koefisien reliabilitas
r11 =
70 - 1
r11 =
0,33
30
300,45
30494
sb12
=
sb22
sb682
30
2899130
30
314
30
Pada a = 5% dengan N = 30 diperoleh r tabel = 0.361. Karena r11 > r tabel maka
dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
960,23
0,915
sb2
=
30,98
315,321
30
701 -
30,42
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA ANGKET
PENELITIAN
6111301253955
st2
315,321
=
2
2
2
2
÷÷
ø
ö
çç
è
æ -÷
ø
öçè
æ
-=
2
2
11 11k
k
t
brs
s
( )
N
N
U-U
=
2
2
2
ts
.
.
.
112
Lampiran 6
KISI KISI ANGKET PENELITIAN
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA
KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”
No. Indikator Deskriptor Nomor
Soal
Minat
1. Perasaan senang a. Perasaan senang ketika pelajaran dimulai 1
b. Perasaan senang ketika diskusi berkelompok 2
2. Perhatian a. Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung 3
3. Konsentrasi a. Berkonsentrasi saat belajar di rumah 4
4. Kesadaran a. Kesadaran mencatat hal-hal penting saat pelajaran 5
b. Menanyakan materi pelajaran ketika tidak masuk 6
Motivasi
5. Tekun
menghadapi tugas
a. Kegiatan yang dilakukan ketika guru memberi tugas 7
b. Sikap pada saat mengerjakan tugas dan diajak teman
untuk bermain
8
6. Ulet menghadapi
kesulitan
a. Sikap apabila belum memahami pelajaran 9
b. Hal yang dilakukan untuk menghadapi ulangan 10
7. Senang
memecahkan
soal-soal
a. Mengerjakan soal didepan kelas 11
b. Cara mengerjakan tugas yang sulit 12
c. Mencari dan mengerjakan soal-soal untuk belajar 13
Kemampuan Kognitif
8. Pengetahuan
hafalan
(knowledge)
a. Belajar sebelum materi diterangkan 14
b. Mengingat materi pelajaran sebelumnya 15
9. Pemahaman
(Comprehension)
a. Memahami materi yang dijelaskan
16
b. Meringkas materi yang diajarkan guru
17
10. Penerapan atau
aplikasi
(Application)
a. Mengerjakan soal ulangan mulai dari soal termudah
18
b. Mengerjakan soal ulangan dengan baik 19
11. Analisis
(Analysis)
a. Memahami soal sebelum mengerjakannya 20
b. Mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik 21
12. Synthesis
(menggabungkan,
a. Belajar secara bertahap untuk menempuh ulangan 22
113
menyusun
kembali)
b. Merencanakan setiap kegiatan (Tes, Pembelajaran,
Ekstrakulikuler)
23
13. Evaluasi
(Evaluation)
a. Mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
guru
24
b. Mampu menyadari kekurangan/ kelemahan diri 25
Kondisi Fisik
14. Pola makan a. Menjaga pola makan yang teratur 26
15. Olahraga b. Rutin berolahraga 27
16. Waktu istirahat a. Tidur cukup setiap hari 28
b. Menyempatkan beristirahat di sela-sela kegiatan 29
Fungsi jasmani
17. Penglihatan a. Melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan layar
LCD
30
b. Rutin melakukan pemeriksaan mata 31
18. Pendengaran a. Mendengar suara guru yang menerangkan dengan
jelas
32
Lingkungan Sekolah
19. Hubungan dengan
guru
a. Mematuhi perintah dan nasihat guru 33
b. Menjalin komunikasi yang baik dengan guru 34
20. Administrasi
sekolah
a. Membayar biaya administrasi tepat waktu 35
b. Memakai seragam sekolah dengan atribut lengkap 36
c. Datang ke sekolah tepat waktu 37
21. Hubungan dengan
teman sekolah
a. Mempunyai hubungan yang baik dengan teman
sekolah
38
Lingkungan Masyarakat
22. Teman bergaul a. Dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan
yang buruk
39
b. Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga dan
teman
40
23. Aktivitas di
lingkungan
masyarakat
a. Berdiskusi tentang materi pelajaran dengan teman
yang berbeda sekolah
41
b. Meminjam buku maupun alat-alat belajar pada
teman
42
Lingkungan Keluarga
24. Hubungan dengan
keluarga
a. Hubungan yang baik dengan keluarga 43
25. Dukungan dari
orangtua
a. Fasilitas yang diberikan untuk menunjang belajar 44
b. Orangtua mengingatkan untuk belajar 45
26. Aturan keluarga a. Mematuhi perintah orangtua 46
b. Mematuhi aturan-aturan yang ada di rumah 47
Keadaan Ruang Belajar
27. Kondisi udara a. Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun
AC
48
114
28. Pencahayaan a. Belajar dengan cahaya yang cukup di kelas 49
29. Sejuk dan tenang a. Menjaga kebersihan dengan membuat jadwal piket 50
b. Tidak pernah melanggar jadwal piket yang dibuat 51
Peralatan Belajar
30. Gedung sekolah a. Sekolah menyediakan ruang belajar yang cukup 52
b. Sekolah menyediakan ruang praktik khusus jurusan
Adinistrasi Perkantoran
53
31. Alat-alat praktik a. Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang rusak 54
b. Menggunakan peralatan praktik dengan baik 55
32. Kurikulum a. Sekolah membuat kurikulum sesuai bidang keahlian 56
33. Peraturan sekolah a. Sekolah memiliki peraturan terkait nilai siswa 57
115
Lampiran 7
ANGKET PENELITIAN
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA
KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”
I. PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab.
3. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan apa yang anda alami.
4. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang ( √ ) pada
jawaban yang sesuai dengan kondisi anda. SS (Sangat Setuju), S (Setuju),
TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
5. Jawaban yang anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda.
II. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
No Absen :
Kelas :
III. DAFTAR PERNYATAAN
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang ketika setiap pelajaran akan dimulai
2 Saya senang saat pelajaran berdiskusi secara
berkelompok
3 Saya selalu memperhatikan guru saat pelajaran
berlangsung
4 Saya berkonsentrasi saat belajar di rumah
5 Saya selalu mencatat hal – hal penting saat pelajaran
6
Ketika saya tidak masuk sekolah, saat berangkat saya
menanyakan kepada teman mengenai apa yang
disampaikan oleh guru
116
7 Saya selalu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan
guru
No Pernyataan SS S TS STS
8 Saya tetap mengerjakan tugas meskipun diajak teman
bermain
9 Saya selalu bertanya jika masih ada materi yang
membingungkan/ kurang jelas
10 Saya selalu mengerjakan ulangan sendiri
11 Saya senang mengerjakan soal di depan kelas
12 Saya selalu berdiskusi dengan teman untuk mengerjakan
soal-soal yang sulit
13 Saya selalu mencari dan mengerjakan soal-soal untuk
belajar
14 Saya selalu belajar sebelum materi diterangkan di kelas
15 Saya selalu mengingat kembali materi yang sudah
dijelaskan pada pertemuan sebelumnya
16 Saya memahami materi yang dijelaskan oleh guru
17 Saya meringkas materi/ hal-hal penting yang dijelaskan
oleh guru
18
Saya mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS mulai
dari soal termudah
19 Saya dapat mengerjakan soal Tes/Ulangan/MID/UAS
dengan baik
20 Saya memahami soal Tes/Ulangan/MID/UAS sebelum
mengerjakannya
21 Saya mengetahui cara mengoperasikan peralatan praktik
22 Saya selalu belajar secara bertahap sebelum
pembelajaran/ Tes
23 Saya selalu merencanakan setiap kegiatan (Tes,
Pembelajaran, Ekstrakulikuler)
24 Saya mampu menyimpulkan materi yang disampaikan
guru
25 Saya selalu menyadari kelemahan/ kekurangan diri dan
selalu berusaha memperbaikinya
26 Saya salalu makan dengan teratur
27 Saya selalu rutin berolahraga setiap 2 hari sekali
117
28 Saya selalu tidur 7 jam setiap hari
No Pernyataan SS S TS STS
29 Saya selalu menyempatkan beristirahat di sela-sela
kegiatan
30 Saya melihat dengan jelas tulisan di papan tulis dan di
layar LCD
31 Saya selalu rutin melakukan pemeriksaan mata
32 Saya mendengar dengan jelas saat guru menerangkan
pelajaran
33 Saya selalu mematuhi perintah dan nasihat guru
34 Saya menjalin komunikasi yang baik dengan guru
35 Saya membayar biaya administrasi sekolah tepat waktu
(SPP,Uang gedung,dsb)
36 Saya memakai seragam rapi dan dengan atribut lengkap
sewaktu di sekolah
37 Saya datang ke sekolah tepat waktu
38 Saya mempunyai hubungan yang baik dengan teman –
teman sekelas
39 Saya dapat membatasi diri dari pengaruh lingkungan yang
buruk
40 Saya menjalin hubungan yang baik dengan tetangga di
sekitar lingkungan rumah
41 Saya selalu berdiskusi tentang materi pelajaran dengan
teman-teman yang berada di sekitar lingkungan rumah
42 Saya selalu meminjam buku maupun alat-alat belajar lain
pada teman-teman di sekitar lingkungan rumah
43 Saya mempunyai hubungan yang baik dengan anggota
keluarga
44 Orangtua menyediakan fasilitas untuk belajar
45 Orangtua mengingatkan saya untuk belajar
46 Saya selalu mematuhi semua perintah dan nasehat
orangtua
47 Saya mematuhi aturan – aturan yang ada di rumah
48
Sekolah menyediakan ventilasi, kipas angin, maupun AC
yang cukup
118
49 Saya belajar dengan cahaya yang cukup di kelas
No Pernyataan SS S TS STS
50 Saya dan teman – teman sekelas selalu menjaga
kebersihan kelas dengan membuat jadwal piket harian
51 Saya tidak pernah melanggar jadwal piket yang sudah
disepakati bersama
52 Sekolah menyediakan ruang belajar yang mencukupi
seluruh siswa
53 Sekolah menyediakan ruang praktik khusus untuk jurusan
Administrasi Perkantoran
54 Sekolah memperbaiki peralatan praktik yang mengalami
kerusakan
55 Saya selalu menggunakan peralatan praktik dengan baik
56 Sekolah membuat kurikulum yang sesuai dengan bidang
keahlian Administrasi Perkantoran
57 Sekolah memiliki peraturan tata tertib sekolah
119
Lampiran 8
ANALISIS FAKTOR TAHAP I
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,603
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 768,718
df 528
Sig. ,000
Communalities
Initial Extraction
VAR00001 1,000 ,578
VAR00002 1,000 ,782
VAR00003 1,000 ,562
VAR00004 1,000 ,675
VAR00005 1,000 ,787
VAR00006 1,000 ,611
VAR00007 1,000 ,702
VAR00008 1,000 ,609
VAR00009 1,000 ,712
VAR00010 1,000 ,647
VAR00011 1,000 ,718
VAR00012 1,000 ,539
VAR00013 1,000 ,670
VAR00014 1,000 ,664
VAR00015 1,000 ,640
VAR00016 1,000 ,704
VAR00017 1,000 ,654
VAR00018 1,000 ,707
VAR00019 1,000 ,722
VAR00020 1,000 ,611
VAR00021 1,000 ,739
VAR00022 1,000 ,735
VAR00023 1,000 ,589
VAR00024 1,000 ,690
VAR00025 1,000 ,652
VAR00026 1,000 ,595
VAR00027 1,000 ,700
VAR00028 1,000 ,685
VAR00029 1,000 ,714
VAR00030 1,000 ,582
VAR00031 1,000 ,652
VAR00032 1,000 ,723
VAR00033 1,000 ,568
Extraction Method: Principal Component Analysis.
120
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 4,882 14,795 14,795 4,882 14,795 14,795 2,336 7,079 7,079
2 2,492 7,553 22,347 2,492 7,553 22,347 2,066 6,262 13,341
3 2,109 6,391 28,738 2,109 6,391 28,738 2,060 6,244 19,585
4 1,849 5,602 34,341 1,849 5,602 34,341 1,932 5,855 25,440
5 1,653 5,008 39,349 1,653 5,008 39,349 1,843 5,585 31,025
6 1,523 4,616 43,964 1,523 4,616 43,964 1,825 5,531 36,556
7 1,467 4,446 48,410 1,467 4,446 48,410 1,774 5,376 41,932
8 1,336 4,049 52,459 1,336 4,049 52,459 1,719 5,210 47,142
9 1,251 3,791 56,250 1,251 3,791 56,250 1,716 5,200 52,342
10 1,206 3,655 59,905 1,206 3,655 59,905 1,631 4,943 57,285
11 1,132 3,429 63,334 1,132 3,429 63,334 1,581 4,792 62,077
12 1,017 3,083 66,417 1,017 3,083 66,417 1,432 4,340 66,417
13 ,959 2,907 69,324
14 ,916 2,775 72,099
15 ,851 2,579 74,679
16 ,829 2,514 77,192
17 ,799 2,421 79,613
18 ,752 2,279 81,892
19 ,678 2,055 83,947
20 ,641 1,941 85,889
21 ,571 1,729 87,618
22 ,556 1,683 89,301
23 ,478 1,450 90,751
24 ,433 1,311 92,062
25 ,407 1,234 93,296
26 ,362 1,097 94,393
27 ,346 1,050 95,442
28 ,339 1,026 96,469
29 ,301 ,913 97,382
30 ,246 ,745 98,127
31 ,236 ,714 98,841
32 ,212 ,642 99,482
33 ,171 ,518 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
121
Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VAR00031 ,648 -,155 -,036 ,086 -,171 -,183 -,124 -,149 ,138 ,158 ,223 ,077
VAR00026 ,571 -,273 ,026 -,132 -,099 ,084 -,036 ,287 -,070 ,177 -,095 -,177
VAR00008 ,555 ,155 ,049 -,136 -,163 ,125 ,233 ,276 -,048 -,272 -,056 ,061
VAR00019 ,511 ,257 -,016 -,004 -,433 -,046 ,238 ,150 -,182 ,048 -,121 -,277
VAR00030 ,491 -,016 -,423 ,049 ,172 ,063 ,061 -,044 -,027 -,177 -,065 ,290
VAR00023 ,464 -,184 ,296 -,077 ,092 -,258 ,247 -,029 -,163 -,282 -,041 -,021
VAR00009 ,453 ,117 ,004 -,028 -,145 ,390 -,284 -,080 -,220 -,388 -,031 ,179
VAR00004 ,443 ,332 ,069 -,272 ,308 -,192 ,014 -,056 -,189 ,125 -,117 -,298
VAR00027 ,425 -,315 -,299 ,164 ,324 ,226 ,188 -,147 ,047 ,119 -,273 -,010
VAR00025 ,407 -,373 ,022 -,106 -,268 -,238 -,141 ,098 -,117 -,379 -,029 ,140
VAR00015 ,372 -,320 ,062 ,070 ,253 -,169 ,037 ,326 -,153 ,264 ,312 ,012
VAR00016 ,366 -,303 ,091 ,140 ,283 -,298 ,240 ,253 ,256 ,023 -,184 ,243
VAR00006 ,354 ,082 -,341 -,040 ,155 ,315 -,017 ,172 ,325 -,057 -,269 ,162
VAR00033 -,117 ,586 -,207 -,051 ,113 ,031 ,310 -,093 -,034 -,009 -,032 ,213
VAR00021 ,351 ,471 ,250 ,194 ,029 -,295 -,193 -,110 ,376 -,056 -,105 -,049
VAR00014 ,333 -,471 ,310 -,129 ,050 ,054 -,156 -,269 -,110 ,219 -,223 ,079
VAR00020 ,358 ,427 ,208 -,017 ,150 ,108 ,061 -,168 -,196 ,028 -,224 -,319
VAR00017 ,401 -,414 ,088 ,341 -,047 ,170 ,364 -,049 ,016 ,011 ,088 -,154
VAR00032 ,452 ,015 -,560 -,009 ,023 ,085 -,244 ,179 ,096 -,121 ,141 -,249
VAR00011 ,301 -,027 ,519 -,079 ,134 ,342 ,130 -,193 ,335 -,139 ,130 -,116
VAR00002 ,183 ,059 -,408 ,035 -,104 ,047 ,329 -,290 -,352 ,363 ,258 ,224
VAR00024 ,089 ,285 ,194 ,661 ,188 ,230 ,059 ,145 -,085 ,047 -,035 ,049
VAR00003 ,075 ,236 -,035 ,626 ,004 ,118 -,226 ,166 ,002 ,104 ,027 -,060
VAR00018 ,367 ,120 ,304 ,385 -,255 ,122 -,040 -,193 -,081 -,155 ,374 ,166
VAR00028 ,299 -,035 -,206 ,376 -,306 -,319 ,114 -,209 ,334 ,057 ,022 -,208
VAR00012 ,256 ,117 ,095 -,223 -,477 ,066 ,240 -,225 ,029 ,141 -,170 ,104
VAR00022 ,319 ,290 ,427 -,124 ,449 -,205 ,009 -,041 -,054 ,019 ,192 ,257
VAR00013 ,330 ,410 -,205 ,140 -,022 -,459 -,076 ,118 -,231 ,005 -,163 ,143
VAR00029 ,450 -,098 -,047 ,030 ,152 ,176 -,491 -,340 -,148 ,208 -,150 ,021
VAR00010 ,210 ,097 ,250 -,080 -,309 -,013 -,418 ,282 ,035 ,353 -,087 ,203
VAR00001 ,094 ,171 ,237 -,158 -,052 ,384 ,149 ,464 -,031 ,223 ,138 ,028
VAR00007 ,354 ,281 -,070 -,377 -,126 ,070 ,079 -,064 ,472 ,241 ,118 ,158
VAR00005 ,455 ,124 -,284 -,316 ,262 -,002 -,155 -,031 ,045 -,107 ,484 -,206
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 12 components extracted.
122
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VAR00015 ,720 -,032 -,031 -,038 ,090 -,061 ,085 ,231 ,149 ,094 -,047 ,113
VAR00016 ,595 -,068 ,003 ,401 -,033 ,190 -,041 -,200 ,279 -,031 -,045 -,159
VAR00017 ,500 ,047 ,176 ,114 ,175 ,231 ,060 -,074 -,210 -,165 ,396 ,189
VAR00026 ,494 ,253 ,190 ,168 -,075 ,026 ,213 ,152 -,218 ,312 ,044 -,040
VAR00023 ,425 ,288 ,404 -,010 -,184 ,095 ,021 -,092 ,241 -,205 ,084 -,061
VAR00033 -,389 ,190 -,095 ,206 ,057 -,076 -,360 -,058 ,257 -,035 -,133 ,320
VAR00020 -,109 ,724 ,059 ,034 ,168 -,005 ,124 ,016 ,126 -,012 ,104 ,009
VAR00004 ,108 ,700 -,061 ,046 -,106 -,007 ,123 ,231 ,275 ,018 -,108 -,002
VAR00019 ,140 ,569 ,331 ,004 ,039 ,270 -,165 ,019 -,241 ,275 -,083 ,164
VAR00009 -,205 ,101 ,681 ,195 ,147 -,135 ,268 ,183 ,006 ,082 ,074 ,020
VAR00025 ,304 -,109 ,618 ,008 -,259 ,152 ,143 ,046 -,046 -,013 -,160 -,160
VAR00008 ,174 ,316 ,537 ,281 -,027 ,005 -,230 ,068 ,033 ,214 ,076 ,021
VAR00018 ,007 -,049 ,503 -,215 ,410 ,261 ,084 ,034 ,209 ,069 ,259 ,214
VAR00006 -,048 ,027 ,061 ,738 ,055 ,003 ,010 ,153 -,036 ,159 ,031 -,073
VAR00027 ,300 ,120 -,066 ,601 ,060 ,067 ,311 ,010 -,132 -,243 ,126 ,184
VAR00030 ,095 ,000 ,298 ,567 ,019 ,070 ,092 ,204 ,110 -,140 -,153 ,229
VAR00024 ,052 ,116 ,009 ,090 ,782 -,038 -,065 -,166 ,118 -,033 ,069 ,025
VAR00003 -,021 -,009 -,034 ,023 ,714 ,134 ,029 ,068 -,067 ,075 -,114 -,053
VAR00028 ,100 ,032 -,002 ,054 ,091 ,791 -,034 ,049 -,151 -,073 -,026 ,066
VAR00021 -,158 ,289 ,046 ,059 ,227 ,512 ,022 ,034 ,435 ,150 -,025 -,313
VAR00031 ,306 -,011 ,236 ,068 -,010 ,506 ,299 ,247 ,136 ,199 ,030 ,179
VAR00029 -,023 ,145 ,081 ,169 ,115 ,036 ,772 ,191 ,051 ,053 -,027 ,064
VAR00014 ,298 ,062 ,096 ,019 -,202 -,003 ,661 -,213 ,041 ,059 ,181 -,001
VAR00005 ,076 ,160 ,089 ,092 -,148 ,033 ,026 ,810 ,206 -,019 ,079 ,100
VAR00032 ,079 ,076 ,142 ,341 ,065 ,158 ,035 ,680 -,243 ,028 -,146 -,031
VAR00022 ,157 ,223 ,064 -,041 ,047 -,099 ,052 ,054 ,794 ,059 ,060 ,009
VAR00010 ,054 -,019 ,094 -,087 ,088 ,033 ,248 -,062 ,058 ,707 -,175 -,136
VAR00001 ,155 ,134 ,015 ,023 ,144 -,353 -,240 ,024 -,013 ,518 ,240 ,072
VAR00007 -,139 ,087 -,056 ,302 -,268 ,282 -,075 ,203 ,244 ,502 ,207 ,165
VAR00012 -,136 ,235 ,228 ,047 -,264 ,252 ,031 -,266 -,076 ,321 ,130 ,284
VAR00011 ,046 ,161 ,138 ,053 ,015 ,063 ,079 ,007 ,249 ,052 ,755 -,153
VAR00013 ,024 ,297 ,174 ,098 ,148 ,218 -,059 ,043 ,237 ,058 -,633 ,077
VAR00002 ,042 ,029 -,012 ,056 -,011 ,065 ,047 ,076 -,024 -,024 -,129 ,864
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 21 iterations.
123
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ,396 ,398 ,457 ,361 ,050 ,321 ,269 ,281 ,172 ,198 ,076 ,121
2 -,583 ,461 -,038 ,002 ,301 ,030 -,353 ,109 ,351 ,236 -,180 ,082
3 ,157 ,168 ,131 -,463 ,097 -,101 ,101 -,437 ,385 ,205 ,443 -,328
4 ,126 -,173 -,001 -,004 ,845 ,333 ,006 -,204 -,103 -,270 -,061 ,024
5 ,205 ,102 -,413 ,304 ,123 -,391 ,121 ,205 ,498 -,435 ,050 -,144
6 -,264 -,030 ,104 ,305 ,283 -,462 ,129 ,062 -,336 ,174 ,586 ,158
7 ,264 ,224 -,055 ,166 -,165 ,053 -,597 -,368 -,019 -,226 ,282 ,443
8 ,444 -,065 ,035 ,113 ,191 -,344 -,479 ,098 -,156 ,423 -,258 -,348
9 -,128 -,293 -,299 ,368 -,103 ,512 -,190 ,067 ,120 ,210 ,389 -,388
10 ,211 ,083 -,652 -,069 ,073 ,060 ,289 -,108 -,038 ,503 -,068 ,395
11 ,135 -,348 ,046 -,447 ,089 ,026 -,230 ,596 ,233 ,029 ,266 ,340
12 -,074 -,539 ,268 ,300 -,020 -,146 ,049 -,338 ,483 ,207 -,208 ,291
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
124
Anti-Image Matrices
125
126
127
128
129
130
131
Anti Image Matrices
132
133
134
135
136
Anti Image Matrices
137
138
Anti Image Matrices
139
140
Anti Image Matrices
141
142
Anti Image Matrices
143
144
Anti Image Matrices
145
146
Lampiran 9
ANALISIS FAKTOR TAHAP 2
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,669
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 398,681
df 210
Sig. ,000
Communalities
Initial Extraction
VAR00004 1,000 ,730
VAR00005 1,000 ,812
VAR00006 1,000 ,632
VAR00007 1,000 ,575
VAR00008 1,000 ,607
VAR00009 1,000 ,716
VAR00011 1,000 ,575
VAR00014 1,000 ,654
VAR00015 1,000 ,564
VAR00016 1,000 ,668
VAR00017 1,000 ,732
VAR00018 1,000 ,740
VAR00019 1,000 ,689
VAR00020 1,000 ,657
VAR00021 1,000 ,506
VAR00022 1,000 ,652
VAR00025 1,000 ,683
VAR00027 1,000 ,733
VAR00030 1,000 ,462
VAR00031 1,000 ,581
VAR00032 1,000 ,679
Extraction Method: Principal Component Analysis.
147
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 3,958 18,846 18,846 3,958 18,846 18,846 1,927 9,177 9,177
2 2,015 9,593 28,439 2,015 9,593 28,439 1,882 8,963 18,141
3 1,785 8,498 36,937 1,785 8,498 36,937 1,819 8,663 26,804
4 1,464 6,971 43,908 1,464 6,971 43,908 1,697 8,079 34,882
5 1,185 5,641 49,548 1,185 5,641 49,548 1,628 7,754 42,637
6 1,122 5,342 54,890 1,122 5,342 54,890 1,617 7,698 50,335
7 1,117 5,318 60,208 1,117 5,318 60,208 1,540 7,332 57,667
8 1,001 4,766 64,974 1,001 4,766 64,974 1,534 7,307 64,974
9 ,990 4,716 69,690
10 ,848 4,039 73,729
11 ,765 3,643 77,372
12 ,676 3,220 80,592
13 ,646 3,075 83,667
14 ,600 2,857 86,524
15 ,590 2,811 89,335
16 ,479 2,282 91,617
17 ,430 2,047 93,664
18 ,401 1,911 95,575
19 ,353 1,681 97,256
20 ,320 1,523 98,778
21 ,257 1,222 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
148
Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
VAR00031 ,613 -,131 ,100 -,072 -,141 -,257 ,274 -,107
VAR00008 ,599 ,108 -,056 -,222 -,033 -,140 -,171 ,367
VAR00030 ,540 -,237 -,319 ,027 ,078 -,058 -,039 ,010
VAR00005 ,511 ,121 -,367 ,259 -,324 ,255 ,204 -,350
VAR00019 ,470 ,197 -,088 -,384 ,052 -,383 -,353 ,018
VAR00004 ,468 ,391 -,037 ,379 -,128 ,096 -,433 -,018
VAR00015 ,368 -,336 ,269 ,308 -,301 -,191 ,012 -,145
VAR00021 ,359 ,510 ,141 ,055 ,074 -,213 ,149 ,147
VAR00027 ,422 -,486 -,080 ,214 ,421 ,179 -,155 -,183
VAR00020 ,389 ,468 ,079 ,012 ,211 ,128 -,447 -,138
VAR00022 ,337 ,444 ,362 ,403 -,157 ,044 ,124 -,075
VAR00017 ,397 -,438 ,353 -,218 ,294 -,119 -,114 -,309
VAR00032 ,481 -,189 -,594 -,012 -,150 -,034 ,005 -,188
VAR00014 ,297 -,296 ,484 ,114 -,041 ,431 -,082 ,194
VAR00011 ,345 ,187 ,415 -,037 ,311 ,235 ,300 ,074
VAR00018 ,365 ,147 ,357 -,504 -,024 -,010 ,215 -,396
VAR00016 ,375 -,334 ,246 ,416 ,049 -,310 -,027 ,288
VAR00025 ,370 -,331 ,101 -,260 -,493 ,053 ,016 ,335
VAR00006 ,388 -,116 -,388 ,077 ,409 ,177 ,218 ,256
VAR00009 ,469 ,079 -,096 -,418 -,146 ,510 -,007 ,157
VAR00007 ,381 ,292 -,222 ,080 ,223 -,181 ,438 ,123
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 8 components extracted.
149
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
VAR00005 ,796 ,308 ,067 -,007 ,147 -,188 ,094 ,115
VAR00032 ,753 -,048 ,037 ,206 ,027 ,247 -,038 ,042
VAR00030 ,422 -,004 ,167 ,373 ,145 ,286 -,037 ,111
VAR00004 ,215 ,778 ,132 ,018 ,022 ,173 -,162 ,067
VAR00020 -,025 ,705 -,186 ,164 ,045 ,278 ,138 ,006
VAR00022 ,007 ,589 ,306 -,221 ,304 -,207 ,161 ,030
VAR00016 -,104 ,041 ,717 ,255 ,175 ,118 -,175 ,036
VAR00015 ,185 ,083 ,692 ,065 -,115 -,048 ,146 ,049
VAR00031 ,312 -,041 ,442 ,046 ,272 ,210 ,390 ,122
VAR00027 ,188 ,070 ,180 ,811 -,028 -,028 ,026 ,023
VAR00017 -,087 -,063 ,288 ,541 -,132 ,193 ,537 ,015
VAR00007 ,222 ,026 ,008 ,006 ,709 ,114 ,030 -,092
VAR00021 -,062 ,339 ,093 -,202 ,524 ,216 ,127 -,027
VAR00006 ,240 -,087 -,108 ,479 ,499 ,060 -,212 ,165
VAR00011 -,243 ,206 ,025 ,182 ,474 -,154 ,357 ,253
VAR00019 ,085 ,186 -,007 ,028 ,049 ,775 ,207 -,006
VAR00008 ,087 ,164 ,130 ,053 ,258 ,598 -,004 ,359
VAR00018 ,041 ,050 -,036 -,061 ,096 ,122 ,830 ,134
VAR00009 ,245 ,127 -,272 ,074 ,094 ,156 ,181 ,703
VAR00025 ,152 -,199 ,349 -,120 -,099 ,235 ,047 ,645
VAR00014 -,216 ,182 ,318 ,294 -,079 -,221 ,084 ,570
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 18 iterations.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8
1 ,415 ,355 ,349 ,323 ,363 ,371 ,282 ,356
2 -,083 ,602 -,416 -,520 ,386 ,094 ,055 -,160
3 -,691 ,206 ,418 -,078 -,073 -,201 ,474 ,170
4 ,100 ,401 ,475 ,113 ,119 -,478 -,502 -,310
5 -,385 -,007 -,312 ,701 ,381 ,048 ,031 -,337
6 ,075 ,238 -,440 ,241 -,115 -,551 -,035 ,607
7 ,170 -,473 ,067 -,207 ,648 -,463 ,259 ,013
8 -,387 -,166 ,095 -,116 ,349 ,255 -,610 ,491
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
150
Lampiran 10
ANALISIS FAKTOR TAHAP 3
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,609
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 293,284
Df 136
Sig. ,000
Communalities
Initial Extraction
VAR00004 1,000 ,712
VAR00005 1,000 ,823
VAR00007 1,000 ,372
VAR00008 1,000 ,622
VAR00009 1,000 ,671
VAR00014 1,000 ,681
VAR00015 1,000 ,497
VAR00016 1,000 ,660
VAR00017 1,000 ,766
VAR00018 1,000 ,821
VAR00019 1,000 ,695
VAR00020 1,000 ,673
VAR00021 1,000 ,503
VAR00022 1,000 ,785
VAR00025 1,000 ,666
VAR00027 1,000 ,699
VAR00032 1,000 ,695
Extraction Method: Principal Component Analysis.
151
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 3,212 18,895 18,895 3,212 18,895 18,895 1,729 10,172 10,172
2 1,957 11,513 30,407 1,957 11,513 30,407 1,670 9,825 19,997
3 1,517 8,924 39,332 1,517 8,924 39,332 1,656 9,741 29,737
4 1,442 8,483 47,815 1,442 8,483 47,815 1,633 9,605 39,343
5 1,139 6,698 54,513 1,139 6,698 54,513 1,577 9,276 48,619
6 1,057 6,215 60,728 1,057 6,215 60,728 1,541 9,064 57,683
7 1,018 5,989 66,717 1,018 5,989 66,717 1,536 9,033 66,717
8 ,878 5,164 71,881
9 ,858 5,046 76,927
10 ,746 4,390 81,316
11 ,616 3,625 84,941
12 ,566 3,328 88,270
13 ,553 3,256 91,525
14 ,469 2,757 94,283
15 ,364 2,144 96,426
16 ,330 1,941 98,368
17 ,277 1,632 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7
VAR00008 ,621 -,051 -,166 ,177 -,088 ,260 -,315
VAR00004 ,553 -,324 ,181 -,330 -,051 -,283 -,279
VAR00005 ,528 -,153 -,302 -,476 ,326 -,079 ,301
VAR00019 ,505 -,170 -,233 ,313 -,417 ,107 -,271
VAR00009 ,487 -,043 -,284 ,342 ,433 -,216 -,026
VAR00020 ,465 -,378 ,186 ,108 -,242 -,445 -,105
VAR00007 ,349 -,325 -,123 -,168 -,164 ,245 ,122
VAR00017 ,380 ,563 ,059 ,291 -,352 -,064 ,296
VAR00027 ,361 ,488 -,065 -,239 -,306 -,356 ,221
VAR00014 ,283 ,453 ,331 ,045 ,252 -,373 -,285
VAR00015 ,367 ,435 ,198 -,269 ,058 ,241 -,018
VAR00021 ,398 -,430 ,282 ,089 -,059 ,251 ,076
VAR00016 ,353 ,413 ,382 -,247 -,146 ,365 -,060
VAR00022 ,403 -,303 ,626 -,121 ,265 ,089 ,215
VAR00032 ,446 ,064 -,610 -,310 -,013 ,049 ,147
VAR00018 ,377 -,030 ,108 ,621 ,133 ,028 ,511
VAR00025 ,368 ,380 -,159 ,198 ,422 ,224 -,306
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 7 components extracted.
152
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7
VAR00005 ,847 ,066 -,097 ,171 ,197 -,018 ,154
VAR00032 ,755 ,045 ,242 -,180 -,035 ,146 ,093
VAR00007 ,378 ,051 ,340 ,246 ,063 -,075 -,203
VAR00016 -,027 ,781 ,105 ,108 ,017 ,156 -,042
VAR00015 ,142 ,660 -,008 ,037 ,002 ,147 ,138
VAR00019 ,029 -,065 ,794 ,021 ,174 ,154 ,065
VAR00008 ,146 ,194 ,671 ,097 ,120 -,003 ,299
VAR00022 ,048 ,279 -,160 ,745 ,330 -,123 ,020
VAR00018 -,024 -,217 ,112 ,656 -,179 ,451 ,308
VAR00021 ,042 ,077 ,317 ,583 ,178 -,119 -,091
VAR00004 ,234 ,146 ,176 ,115 ,760 -,118 ,023
VAR00020 -,014 -,206 ,260 ,230 ,693 ,173 -,009
VAR00017 -,063 ,232 ,167 ,054 -,086 ,812 ,097
VAR00027 ,271 ,249 -,075 -,229 ,241 ,668 -,035
VAR00025 ,059 ,310 ,200 -,064 -,159 -,039 ,704
VAR00009 ,251 -,250 ,153 ,161 ,124 ,100 ,686
VAR00014 -,227 ,325 -,215 -,101 ,390 ,223 ,515
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 25 iterations.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7
1 ,426 ,307 ,459 ,353 ,412 ,295 ,363
2 -,134 ,528 -,218 -,431 -,296 ,538 ,303
3 -,576 ,426 -,308 ,508 ,331 -,010 -,156
4 -,547 -,446 ,342 ,267 -,269 ,278 ,405
5 ,180 -,020 -,487 ,214 -,126 -,424 ,699
6 ,032 ,458 ,387 ,262 -,651 -,356 -,139
7 ,369 -,188 -,378 ,496 -,347 ,489 -,282
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
153
Lampiran 11
ANALISIS FAKTOR TAHAP 4
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,597
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 256,562
Df 105
Sig. ,000
Communalities
Initial Extraction
VAR00004 1,000 ,723
VAR00005 1,000 ,811
VAR00008 1,000 ,636
VAR00009 1,000 ,633
VAR00014 1,000 ,773
VAR00016 1,000 ,830
VAR00017 1,000 ,766
VAR00018 1,000 ,831
VAR00019 1,000 ,721
VAR00020 1,000 ,664
VAR00021 1,000 ,534
VAR00022 1,000 ,774
VAR00025 1,000 ,689
VAR00027 1,000 ,714
VAR00032 1,000 ,756
Extraction Method: Principal Component Analysis.
154
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 3,024 20,159 20,159 3,024 20,159 20,159 1,676 11,173 11,173
2 1,800 11,999 32,158 1,800 11,999 32,158 1,662 11,078 22,251
3 1,484 9,893 42,051 1,484 9,893 42,051 1,615 10,770 33,021
4 1,384 9,225 51,276 1,384 9,225 51,276 1,572 10,482 43,503
5 1,129 7,529 58,805 1,129 7,529 58,805 1,542 10,283 53,786
6 1,023 6,821 65,626 1,023 6,821 65,626 1,445 9,632 63,419
7 1,011 6,740 72,366 1,011 6,740 72,366 1,342 8,947 72,366
8 ,750 4,999 77,364
9 ,691 4,609 81,973
10 ,621 4,139 86,112
11 ,565 3,767 89,879
12 ,476 3,173 93,052
13 ,415 2,766 95,818
14 ,342 2,281 98,099
15 ,285 1,901 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7
VAR00008 ,629 ,002 -,127 -,204 -,109 -,406 -,078
VAR00004 ,562 -,381 ,015 ,390 -,105 ,019 -,314
VAR00009 ,532 ,056 -,196 -,316 ,414 ,135 -,141
VAR00019 ,509 -,092 -,170 -,396 -,454 -,155 -,194
VAR00005 ,504 -,137 -,456 ,374 ,303 ,236 ,208
VAR00020 ,499 -,383 ,140 -,019 -,292 ,285 -,285
VAR00017 ,380 ,581 ,247 -,162 -,320 ,211 ,225
VAR00027 ,344 ,533 ,013 ,370 -,259 ,327 ,026
VAR00021 ,410 -,440 ,235 -,045 -,038 -,225 ,250
VAR00032 ,446 ,163 -,655 ,202 -,044 -,028 ,241
VAR00022 ,392 -,446 ,492 ,221 ,277 ,039 ,228
VAR00018 ,407 ,001 ,253 -,567 ,148 ,327 ,389
VAR00025 ,368 ,414 -,047 -,180 ,440 -,355 -,168
VAR00016 ,328 ,331 ,390 ,405 -,091 -,470 ,258
VAR00014 ,274 ,394 ,410 ,144 ,280 ,143 -,504
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 7 components extracted.
155
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7
VAR00005 ,851 -,003 -,094 ,150 ,205 ,082 ,078
VAR00032 ,786 ,185 ,293 -,080 -,078 -,030 -,060
VAR00017 -,067 ,780 ,192 -,009 -,064 ,062 ,328
VAR00027 ,251 ,771 -,075 -,105 ,164 ,086 -,076
VAR00019 ,003 ,071 ,779 -,079 ,287 -,034 ,140
VAR00008 ,176 ,042 ,701 ,210 ,076 ,248 ,027
VAR00022 ,046 -,071 -,197 ,768 ,306 ,071 ,199
VAR00021 ,032 -,120 ,278 ,614 ,163 -,113 ,157
VAR00016 -,012 ,510 ,131 ,601 -,223 ,180 -,331
VAR00020 -,005 ,063 ,234 ,117 ,750 -,057 ,160
VAR00004 ,259 ,000 ,168 ,303 ,687 ,105 -,228
VAR00025 ,125 ,030 ,270 ,046 -,261 ,726 ,047
VAR00014 -,194 ,319 -,192 -,004 ,287 ,716 -,040
VAR00009 ,332 -,104 ,206 -,056 ,141 ,506 ,437
VAR00018 -,013 ,141 ,110 ,208 -,010 ,053 ,868
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 13 iterations.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7
1 ,426 ,307 ,483 ,378 ,404 ,346 ,257
2 -,020 ,695 -,020 -,359 -,464 ,411 -,054
3 -,717 ,266 -,252 ,542 ,137 ,148 ,132
4 ,362 ,250 -,456 ,277 ,199 -,051 -,693
5 ,250 -,438 -,452 ,166 -,234 ,641 ,221
6 ,144 ,247 -,528 -,370 ,461 -,172 ,510
7 ,301 ,191 -,108 ,439 -,543 -,498 ,354
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
156
Lampiran 12
ANALISIS FAKTOR TAHAP 5
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,617
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 225,818
df 91
Sig. ,000
Communalities
Initial Extraction
VAR00004 1,000 ,723
VAR00005 1,000 ,800
VAR00008 1,000 ,582
VAR00009 1,000 ,537
VAR00014 1,000 ,766
VAR00017 1,000 ,767
VAR00018 1,000 ,801
VAR00019 1,000 ,716
VAR00020 1,000 ,569
VAR00021 1,000 ,440
VAR00022 1,000 ,732
VAR00025 1,000 ,659
VAR00027 1,000 ,722
VAR00032 1,000 ,749
Extraction Method: Principal Component Analysis.
157
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 2,953 21,094 21,094 2,953 21,094 21,094 1,992 14,230 14,230
2 1,755 12,537 33,631 1,755 12,537 33,631 1,641 11,722 25,951
3 1,447 10,335 43,965 1,447 10,335 43,965 1,623 11,590 37,541
4 1,270 9,073 53,038 1,270 9,073 53,038 1,522 10,869 48,410
5 1,126 8,045 61,083 1,126 8,045 61,083 1,490 10,643 59,053
6 1,014 7,242 68,325 1,014 7,242 68,325 1,298 9,271 68,325
7 ,783 5,594 73,919
8 ,699 4,994 78,913
9 ,691 4,936 83,849
10 ,598 4,274 88,123
11 ,564 4,027 92,151
12 ,424 3,029 95,180
13 ,353 2,518 97,698
14 ,322 2,302 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6
VAR00008 ,625 ,045 -,026 -,343 -,040 -,264
VAR00004 ,568 -,393 -,193 ,338 -,148 -,269
VAR00009 ,561 ,169 ,030 -,174 ,401 -,049
VAR00019 ,534 ,002 ,047 -,448 -,412 -,243
VAR00020 ,526 -,352 ,135 ,128 -,349 -,112
VAR00017 ,345 ,560 ,350 ,083 -,346 ,292
VAR00022 ,379 -,539 ,277 ,330 ,258 ,215
VAR00027 ,305 ,498 -,108 ,477 -,335 ,172
VAR00021 ,415 -,466 ,174 -,095 ,005 ,106
VAR00032 ,449 ,251 -,654 -,132 -,013 ,199
VAR00005 ,524 -,066 -,561 ,208 ,273 ,297
VAR00018 ,422 ,054 ,523 -,265 ,146 ,505
VAR00014 ,243 ,334 ,351 ,544 ,185 -,377
VAR00025 ,351 ,441 ,085 -,107 ,471 -,318
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 6 components extracted.
158
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6
VAR00022 ,758 ,022 -,236 -,094 ,076 ,295
VAR00004 ,708 ,224 ,243 ,081 ,075 -,317
VAR00020 ,620 -,029 ,387 ,166 -,082 -,007
VAR00021 ,527 ,041 ,210 -,173 -,048 ,290
VAR00005 ,302 ,825 -,099 ,042 ,126 ,018
VAR00032 -,116 ,804 ,257 ,144 ,039 -,035
VAR00019 ,112 ,021 ,831 ,075 ,023 ,080
VAR00008 ,157 ,186 ,640 -,020 ,323 ,088
VAR00027 ,023 ,244 -,023 ,807 ,035 -,098
VAR00017 -,100 -,050 ,193 ,751 ,071 ,386
VAR00025 -,146 ,093 ,136 ,021 ,779 ,066
VAR00014 ,221 -,264 -,161 ,436 ,633 -,175
VAR00009 ,105 ,291 ,211 -,043 ,564 ,278
VAR00018 ,141 -,010 ,109 ,113 ,129 ,860
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 10 iterations.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6
1 ,539 ,421 ,500 ,265 ,386 ,251
2 -,685 ,081 ,025 ,599 ,405 ,033
3 ,180 -,796 -,017 ,155 ,192 ,522
4 ,453 -,018 -,611 ,517 ,075 -,386
5 -,026 ,202 -,491 -,493 ,658 ,205
6 -,039 ,376 -,367 ,193 -,461 ,688
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
159
Lampiran 13
ANALISIS FAKTOR TAHAP 6
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,602
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 207,935
Df 78
Sig. ,000
Communalities
Initial Extraction
VAR00004 1,000 ,728
VAR00005 1,000 ,808
VAR00008 1,000 ,590
VAR00009 1,000 ,544
VAR00014 1,000 ,765
VAR00017 1,000 ,769
VAR00018 1,000 ,833
VAR00019 1,000 ,725
VAR00020 1,000 ,593
VAR00022 1,000 ,749
VAR00025 1,000 ,686
VAR00027 1,000 ,734
VAR00032 1,000 ,762
Extraction Method: Principal Component Analysis.
160
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
%
1 2,838 21,834 21,834 2,838 21,834 21,834 1,756 13,509 13,509
2 1,628 12,526 34,360 1,628 12,526 34,360 1,643 12,636 26,145
3 1,421 10,927 45,287 1,421 10,927 45,287 1,637 12,593 38,738
4 1,264 9,722 55,009 1,264 9,722 55,009 1,498 11,524 50,262
5 1,126 8,663 63,672 1,126 8,663 63,672 1,451 11,162 61,424
6 1,010 7,767 71,439 1,010 7,767 71,439 1,302 10,015 71,439
7 ,722 5,550 76,989
8 ,699 5,377 82,366
9 ,604 4,645 87,011
10 ,570 4,383 91,394
11 ,424 3,265 94,660
12 ,355 2,730 97,390
13 ,339 2,610 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6
VAR00008 ,630 -,024 -,015 -,363 -,038 -,241
VAR00009 ,579 ,109 ,021 -,186 ,402 -,024
VAR00004 ,539 -,513 -,030 ,298 -,146 -,253
VAR00005 ,539 -,267 -,478 ,226 ,272 ,304
VAR00019 ,532 -,031 ,049 -,472 -,410 -,220
VAR00020 ,493 -,387 ,263 ,068 -,347 -,082
VAR00017 ,386 ,602 ,226 ,102 -,348 ,275
VAR00022 ,319 -,513 ,435 ,262 ,259 ,244
VAR00032 ,478 ,086 -,703 -,062 -,015 ,169
VAR00014 ,276 ,338 ,335 ,528 ,185 -,386
VAR00027 ,358 ,414 -,172 ,521 -,338 ,141
VAR00025 ,384 ,437 -,021 -,079 ,470 -,346
VAR00018 ,410 ,146 ,493 -,303 ,147 ,536
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 6 components extracted.
161
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6
VAR00004 ,746 ,222 ,260 ,030 ,059 -,224
VAR00022 ,722 ,023 -,191 -,146 ,038 ,411
VAR00020 ,626 -,035 ,410 ,126 -,110 ,068
VAR00005 ,325 ,825 -,077 ,014 ,093 ,086
VAR00032 -,125 ,805 ,243 ,175 ,041 -,085
VAR00019 ,090 ,017 ,840 ,080 ,000 ,071
VAR00008 ,142 ,189 ,659 -,028 ,294 ,112
VAR00027 ,081 ,238 -,044 ,808 ,057 -,113
VAR00017 -,110 -,056 ,186 ,771 ,076 ,345
VAR00025 -,159 ,108 ,139 ,033 ,791 ,048
VAR00014 ,289 -,257 -,157 ,396 ,649 -,113
VAR00009 ,085 ,300 ,240 -,059 ,525 ,332
VAR00018 ,051 -,011 ,150 ,114 ,078 ,888
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 8 iterations.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6
1 ,447 ,448 ,523 ,307 ,392 ,280
2 -,667 -,130 -,028 ,600 ,410 ,093
3 ,337 -,780 -,009 ,046 ,117 ,511
4 ,480 ,041 -,633 ,496 ,101 -,334
5 -,053 ,218 -,460 -,511 ,641 ,259
6 -,090 ,353 -,336 ,192 -,494 ,688
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
162
Lampiran 14
ANALISIS FAKTOR TAHAP 7
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,629
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 177,416
df 66
Sig. ,000
Communalities
Initial Extraction
VAR00004 1,000 ,624
VAR00005 1,000 ,799
VAR00008 1,000 ,620
VAR00009 1,000 ,520
VAR00014 1,000 ,679
VAR00017 1,000 ,671
VAR00019 1,000 ,714
VAR00020 1,000 ,584
VAR00022 1,000 ,646
VAR00025 1,000 ,666
VAR00027 1,000 ,722
VAR00032 1,000 ,773
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative
% Total % of
Variance Cumulative %
1 2,728 22,732 22,732 2,728 22,732 22,732 1,768 14,736 14,736
2 1,621 13,510 36,242 1,621 13,510 36,242 1,615 13,460 28,197
3 1,343 11,192 47,434 1,343 11,192 47,434 1,605 13,377 41,574
4 1,208 10,071 57,504 1,208 10,071 57,504 1,534 12,787 54,361
5 1,117 9,310 66,814 1,117 9,310 66,814 1,494 12,453 66,814
6 ,782 6,519 73,333
7 ,719 5,992 79,325
8 ,620 5,165 84,490
9 ,571 4,756 89,246
10 ,523 4,360 93,606
11 ,424 3,534 97,140
12 ,343 2,860 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
163
Component Matrix
Component
1 2 3 4 5
VAR00008 ,637 -,011 -,100 -,441 ,097
VAR00004 ,586 -,473 ,164 ,131 -,110
VAR00005 ,570 -,207 -,372 ,532 ,099
VAR00009 ,557 ,106 -,066 -,104 ,429
VAR00020 ,489 -,398 ,283 -,143 -,294
VAR00017 ,342 ,578 ,282 -,044 -,373
VAR00022 ,292 -,552 ,416 ,213 ,193
VAR00027 ,384 ,458 ,163 ,401 -,422
VAR00032 ,515 ,165 -,636 ,247 -,122
VAR00014 ,274 ,331 ,624 ,198 ,255
VAR00019 ,522 -,032 -,098 -,604 -,257
VAR00025 ,377 ,446 ,013 -,101 ,561
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 5 components extracted.
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5
VAR00022 ,777 -,049 -,111 -,125 ,111
VAR00004 ,711 ,247 ,232 ,054 -,003
VAR00020 ,607 -,012 ,424 ,140 -,126
VAR00032 -,134 ,828 ,209 ,143 ,081
VAR00005 ,350 ,804 -,074 -,003 ,154
VAR00019 ,067 ,033 ,836 ,087 ,042
VAR00008 ,148 ,146 ,662 -,003 ,371
VAR00027 ,051 ,270 -,055 ,802 -,010
VAR00017 -,099 -,065 ,230 ,770 ,108
VAR00025 -,139 ,064 ,076 ,094 ,792
VAR00009 ,133 ,227 ,246 -,024 ,624
VAR00014 ,274 -,254 -,223 ,472 ,517
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 6 iterations.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5
1 ,470 ,470 ,512 ,330 ,432
2 -,676 -,039 -,067 ,627 ,379
3 ,511 -,725 -,178 ,405 ,135
4 ,246 ,498 -,785 ,262 -,081
5 ,005 -,063 -,293 -,515 ,803
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
164
Lampiran 15
165
Lampiran 16