Eruptions par Infections virales, mycoses, parasites (2 e partie)
Exanthematous Drug Eruptions Dd
-
Upload
mimiazmiyati -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
description
Transcript of Exanthematous Drug Eruptions Dd
EXANTHEMATOUS DRUG ERUPTIONS
1. Steven johnson syndrom- Toxic Epidermal Necrolysis (SJS-TEN)
Tanda dan gejala :
Gejala prodormal (1-14 hari ) : demam tinggi, malese, nyeri kepala, batuk,
pilek, nyeri tenggorokan, sakit menelan, nyeri dada, muntah, pegal otot, dan
atralgia yang sangat bervariasi.
Trias kelainan berupa :
a. Kelainan kulit :
Lesi dimulai sebagai makula yang berkembang menjadi papula,
vesikula, bullae, dan plak urtikaria.
Lesi menjadi bulosa → pecah → erosi yang luas
Bentuk yang berat kelainannya generalisata.
SSJ < 10% dari permukaan tubuh yang mengelupas. Necrolysis
epidermis toksik ≥ 30% permukaan tubuh yang mengelupas.
Daerah kulit yang terkena akan terasa sakit.
b. Kelainan selaput lendir di orifisium
Kelainannya berupa vesikel dan bula yang cepat memecah →
erosi dan ekskoriasi dan krusta kehitaman.
Di mukosa mulut dapat terbentuk pseudomembran.
Di bibir → krusta hitam yang tebal.
c. Kelainan mata
konjungtivitis kataralis.
konjungtivitis purulent, blefarokonjungtivitis, perdarahan,
simblefaron, ulkus kornea, iritis, iridosiklitis, kelopak mata
edema, penuh dengan nanah sehingga sulit dibuka, dan disertai
rasa sakit.
Pada kasus berat terjadi erosi dan perforasi kornea yang dapat
menyebabkan kebutaan.
2. Drug Rash with Eosinofil and Systemic Symptom (DRESS)
Ruam : hampir 50% mengenai seluruh permukaan
tubuh. Meliputi eritroderma, Wajah edema dan eritem, erupsi menjadi
purpura terutama di tungkai bawah.
Mukosa yang terlibat : jarang terjadi
Onset ruam : >14 hari setelah diberikan obat
Ciri-ciri lainnya : syhu >38,50C, malaise, limpadenopati. Ada
organ yang terlibat seperti hati, ginjal, otot, paru dan pankreas.
Laboratorium : eosinofilia dan limpositosis atau
lympopenia, atypical limposit, trombositopenia.
Hubungan dengan obat2an : hampir seluruh kasus disebabkan karena
obat-obatan.
Diferensial diagnosis : SLE, mycoplasma infection, viral hepatitis,
infeksius mononukleosis dan infeksi lainnya.
3. Acute Generalized Exanthematous Pustulosis (AGEP)
Ruam : pustul nonfolikuler, ruamnya sering di
bagian lipatan tubuh, edema pada wajah
Keterlibatan mukosa : jarang
Onset ruam : <3 hari setelah meminum obat
Ciri-ciri lain : suhu >38,5 0C
Laboratorium : leukositosis dengan neutropil
Hubungan dengan obat2an : 50% kasus disebabkan karena pengobatan
Diferensial diagnosis : psoriasis
Diferensial Exanthem With Exhanthematous Drug
Eruption
1. Measles (rubeola)
Ruamnya bersifat morbiliform, gatal, ruam dimulai dari kepala; leher; dan
menyebar luas secara cepat, koplik spot. Biasanya dimulai dengan demam, batuk,
flu dan konjungtivitis.
2. Rubella
Gejalanya lebih
ringan dibandingkan
dengan rubeola, ruamnya hampir sama biasanya timbul 3 atau 4 hari.
Diikuti dengan demam, adenopati dan atralgia.
3. Roseolla infantum
Menyerang anak-anak suhu tinggi
selama 3 sampai 5 hari, ruam
berwarna pink yang mudah hilang.
Timbul awal mulanya di batang
tubuh dan menyebar luas ke wajah
dan ekstremitas.
4. Erythem infectiosum
Demam lalu timbul
ruam 2 sampai 4 hari dengan
dimulai dari ekstremitas
bagian proksimaldan
menyebar ke bagian periperal
disertai gejala atralgia,
penyebabnya parvovirus
5. Acute graft versus host disease
Ruam biasanya terjadi 2
sampai 4 minggu setelah dilakukan
transplantasi. Mungkin terjadi gatal,
dan sulit dibedakan dengan drug
eruption.