Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik
EVALUASI PROGRAM SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN …/Evaluasi... · beriman diantaramu dan orang-orang...
Transcript of EVALUASI PROGRAM SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN …/Evaluasi... · beriman diantaramu dan orang-orang...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
EVALUASI PROGRAM SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN 2011
DI KPP PRATAMA KARANGANYAR
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan
Oleh :
DESSY ARDHITIA KUSUMA
F3409021
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
EVALUASI PROGRAM SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN 2011 DI KPP PRATAMA KARANGANYAR
DESSY ARDHITIA KUSUMA
NIM F3409021
The National Tax Census is a new program performed by government to increase intensification and extensification of taxes.
The purpose of this research is to evaluate the preparation of the National Tax Census, implementation of the National Tax Census, and evaluate the constraints faced during the implementation of the National Tax Census and its efforts to overcome these constraints.
The step of this research is done by comparing the rule of National Tax Census and implementation of National Tax Census in field. It also conducted interviews with several employees Tax Service Office Pratama Karanganyar.
The conclusion of this research is the implementation of the National Tax Census in Tax Service Office Pratama Karanganyar still not meet the specified targets. From 3.850 respondents, who realized for the census only 60.2% it’s about of 2.478 respondents. The participation of respondents in conducting the census has been classified as good, it can be seen from 2.478 respondent which had been censused there were 2318 respondents are willing to fill out and sign the Census Form.
Based on the results of research, can be given advice to the Tax Service Office Pratama Karanganyar to expand the dissemination to the public, providing information directly carried out in certain places, and introduced the Census National Tax through electronic media and mass media.
Key words: National Tax Census, the implementation of National Tax Census, the result of National Tax Census.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat.” (Qur’an Al mujadalah 11)
“Masa lalu adalah spion untuk masa depan. Kegagalan di masa lalu adalah kunci kesuksesan di masa yang mendatang.”
(Penulis)
“Jangan terlalu lama menangisi apa yang telah terjadi. Hal yang kamu tangisi saat ini mungkin hal yang akan kamu syukuri suatu saat nanti.”
(Kahlil Gilbran) “Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya.” (Abraham Lincoln)
Karya ini penulis persembahkan kepada:
Bapak dan Ibu tercinta
Adik tersayang
Para sahabat yang mendukungku
Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan segala berkah, rahmat, dan inayah-Nya
sehingga Laporan Tugas Akhir dengan Judul “EVALUASI PROGRAM
SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN 2011 DI KANTOR PELAYANAN
PAJAK PRATAMA KARANGANYAR” dapat terselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar
Ahli Madya pada Program Diploma III Program Studi Perpajakan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu, mengarahkan, memberi dorongan, dan
memberi semangat kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
3. Bapak Taufik Arifin, SE., M.SC selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah
memberikan pengarahan selama penyusunan tugas akhir.
4. Bapak Drs. Eko Arief S., Msi., Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen pengajar Program Studi Diploma III Akuntansi
Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan berbagi pengalaman selama penulis
mengikuti pendidikan di bangku perkuliahan.
6. Bapak Haryoto selaku Kepala KPP Pratama Karanganyar yang telah berkenan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan
penelitian.
7. Bapak Hendrikus Dony Setia selaku Kepala Seksi Waskon III dan para
Account Representative Seksi Waskon III atas kebaikan dan kekeluargaannya
kepada penulis.
8. Seluruh pegawai KPP Pratama Karanganyar yang telah banyak membantu
penulis dalam memperoleh data.
9. Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis secara
lahir maupun batin.
10. Justicha Ardhitia Aurelia yang selalu mengganggu dan menyemangatiku.
11. Keluargaku yang telah memberikan dukungan dan doa.
12. Dewi, Siti, Vina atas kebersamaan, dukungan, semangat, dorongan, dan
motivasi kalian selama ini.
13. Bunda, Devi, Dyah, Elysa, Ery, Fitri, Yunda akan kebersamaan, dukungan, dan
semangat kalian.
14. Orang-orang yang kusayang dan menyayangiku.
15. Teman-teman senasib dan seperjuangan Diploma III Perpajakan angkatan
2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
16. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporang magang yang
tidak dapat disebut satu-persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna.
Tugas Akhir ini masih mempunyai banyak kekurangan sehingga penulis
mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca.
Surakarta, 8 Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 1
1. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Karanganyar ............ 1
2. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Karanganyar .............. 3
3. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak ....................... 4
4. Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar ........... 4
5. Deskripsi Jabatan .......................................................... 7
B. Latar Belakang Masalah ....................................................... 20
C. Rumusan Masalah ................................................................ 22
D. Tujuan Penulisan .................................................................. 23
E. Manfaat Penulisan ................................................................ 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 24
1. Pajak ................................................................................ 24
2. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak ............................. 27
3. Program Sensus Pajak Nasional sesuai dengan
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-
30/PJ/2011 Mengenai Pedoman Teknis Sensus
Pajak Nasional................................................................. 28
B. Analisa Data dan Pembahasan ............................................. 40
1. Evaluasi Program Sensus Pajak Nasional tahun 2011
yang Dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar dengan Pedoman Teknis Sensus Pajak
Nasional sesuai Peraturan Direktorat Jenderal Pajak
Nomor PER-30/PJ/2011 .................................................. 41
2. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Program
SPN Tahun 2011 yang Dilakukan oleh KPP Pratama
Karanganyar dan Upaya Mengatasinya .......................... 54
BAB III. TEMUAN
A. Kelebihan ................................................................................ 57
B. Kekurangan............................................................................. 58
BAB IV. PENUTUP ..................................................................... 60
A. Simpulan .............................................................................. 60
B. Rekomendasi ........................................................................ 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
II.1. Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar .... 5
II.1. Laporan Monitoring Harian Sensus Pajak Nasional Tahun 2011
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar ............................ 50
II.2. Laporan Realisasi dan Target Sensus Pajak Nasional Tahun
2011 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar .................... 51
II.3. Jenis Wajib Pajak Terjaring Sensus Pajak Nasional Tahun 2011 ... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
I.1. Bagan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Karanganyar .. 6
II.1. Susunan Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat KPP ......................... 29
II.2. Susunan Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat KPP ......................... 30
II.3. Susunan Tim Sensus Pajak Nasional di KPP Pratama
Karanganyar ................................................................................... 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir.
2. Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Magang.
3. Tanda Terima Laporan Kuliah Magang Kerja.
4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2011 tentang
Pedoman Teknis Sensus Pajak Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
Kantor Pelayanan Pajak adalah unit kerja dari Direktorat Jenderal Pajak
yang melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai
Wajib Pajak maupun tidak. Secara bertahap sejak tahun 2002, Kantor Pelayanan
Pajak telah mengalami modernisasi sistem dan struktur organisasi menjadi instansi
yang berorientasi pada fungsi, bukan lagi pada jenis pajak. Barulah pada tahun
2006 sampai dengan 2008 dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Modern yang
menangani Wajib Pajak terbanyak yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama atau STO
(Small Tax Office).
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP.315/KMK.01/2007
tentang Organsasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Karanganyar adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang
berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kantor Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah II.
1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar merupakan pecahan dari
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta yang dulunya meliputi Kotamadya
Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar sewaktu awal berdirinya
menggunakan bekas Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Surakarta.
Karena kantor tersebut digunakan sebagai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Tengah II maka sekitar bulan Januari 2007 kegiatan operasional
Kantor Pelayanan Pajak Pratama sementara waktu dipindahkan ke bekas Kantor
Pemeriksa dan Penyidikan Pajak Surakarta. Tanpa perencanaan yang matang,
pada akhir Desember 2007 Kantor Pelayanan Pajak Karanganyar dipindah ke
Gedung Megaria di Jalan Palur Raya Nomor 2 Ngringo. Berhubungan adanya
bencana banjir bandang akibat meluapnya sungai Bengawan Solo yang
mengakibatkan sebagian dokumen hanyut dibawa banjir maka tanggal 30
Oktober 2009 Kantor Pelayanan Pajak Pratama dipindahkan ke kantor baru yang
beralamatkan di Jalan Kyai Haji Samanhudi Nomor 7 Komplek Perkantoran
Cangakan, Karanganyar.
Adapun wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
meliputi dua kabupaten yaitu Kabupaten Karangayar yang terdiri dari 17
kecamatan dan Kabupaten Sragen yang terdiri dari 20 kecamatan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006
tentang Organsasi dan Tata Kerja Vertikal Direktorat Jenderal Pajak,
berdasarkan peraturan tersebut diberitahukan bahwa kode wilayah Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar di Nomor Pokok Wajib Pajak yang
sebelumnya 526 (Kantor Pelayanan Pajak Surakarta) menjadi 528 (Kantor
Pelayanan Pajak Karanganyar).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
2. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar memiliki tugas dalam
melaksanakan operasional pelayanan perpajakan di bidang Pajak Penghasilan,
Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan pajak tidak
langsung lainnya dalam daerah wewenangnya berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi tersebut, Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karanganyar memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,
penggalian potensi pajak, serta ekstensifikasi Wajib Pajak.
b. Penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan Masa serta pemantauan
dan penyusunan laporan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan pajak tidak
langsung lainnya.
c. Penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan Tahunan serta berkas
Wajib Pajak.
d. Penatausahaan penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan, serta restitusi
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, dan pajak tidak langsung lainnya.
e. Pengurusan pemberian Surat Ketetapan Pajak.
f. Verifikasi dan penerapan sanksi perpajakan.
g. Pengurangan sanksi perpajakan.
h. Penyuluhan dan pelayanan konsultasi pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
i. Pengurusan Tata Usaha dan Urusan Rumah Tangga Kantor Pelayanan Pajak.
3. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak
Visi Direktorat Jenderal Pajak adalah menjadi institusi pemerintah yang
menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien,
dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.
Sedangkan misi Direktorat Jenderal Pajak adalah menghimpun penerimaan
pajak negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu
mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan melalui sistem
administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.
4. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
Struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar adalah
sebagai berikut.
a. Kepala Kantor
b. Sub Bagian Umum
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
d. Seksi Pelayanan
e. Seksi Penagihan
f. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
i. Seksi Pemeriksaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
j. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
k. Kelompok Fungsional
Selain itu, di wilayah KPP Pratama Karanganyar juga terdapat Kantor
Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sragen yang
berkedudukan di Jalan Raya Sukowati No.84 Sragen.
Tabel I.1
Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
Struktur Organisasi Jumlah Pegawai
Kepala Kantor 1 orang
Sub Bagian Umum 6 orang
Seksi Pengolahan Data dan Informasi 7 orang
Seksi Pelayanan 10 orang
Seksi Penagihan 5 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 9 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 11 orang
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10 orang
Seksi Pemeriksaan 3 orang
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 5 orang
Kelompok Fungsional 12 orang
KP2KP Sragen 3 orang
Total Pegawai 82 orang
Satpam dan Sopir 12 orang
Office Boy dan Cleaning Service 11 orang
Honorer 5 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Gambar I.1
Bagan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Sumber: Sub Bagian Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Seksi Pelayanan Seksi PDI Seksi Penagihan Seksi Pemeriksaan
Seksi Ekstensifikasi Seksi Waskon III Seksi Waskon II Seksi Waskon I
Kepala Kantor
KP2KP Sragen
Subbag Umum
Kelompok Fungsional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
5. Deskripsi Jabatan
a. Kepala Kantor
Kepala kantor bertugas mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan
operasional pelayanan perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
b. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum memiliki tugas mengkoordinasikan tugas
pelayanan kesekretariatan dengan cara mengatur kegiatan tata usaha dan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga, serta perlengkapan untuk
menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.
Uraian tugas dari Sub Bagian Umum antara lain.
1. Mengkoordinasikan pengurusan surat masuk dan surat keluar.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tata usaha perpajakan.
3. Mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi DP3, LP2P, KGB, dan
Daftar Riwayat Hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Mengkoordinasikan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Pejabat Fungsional.
5. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara/Lembaga (RKA-KL).
6. Mengkoordinasikan penerimaan Daftar Isian Pelaksana Anggaran
(DIPA) dari Kantor Wilayah/ Kantor Pusat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
7. Mengkoordinasikan inventarisasi alat perlengkapan kantor/alat tulis
kantor
8. Mengkoordinasikan rencana penghapusan inventaris kantor.
9. Mengkoordinasikan penyusunan laporan mutasi barang milik Negara/
kekayaan Negara triwulanan dan laporan inventaris tahunan.
10. Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan dan barang
berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi
Barang Milik Negara (SABMN).
11. Mengkoordinasikan bahan masukan peyusunan konsep Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Wilayah.
12. Mengkoordinasikan penyusunan tanggapan terhadap Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) dari Aparatur Pengawasan Fungsional.
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pengolahan Data dan Informasi memiliki tugas memberikan
dukungan secara tehnis (technical Support) di bidang TI (Teknologi dan
Informasi) kepada Seksi-Seksi terkait.
d. Seksi Pelayanan
Adapun tugas pokok Seksi Pelayanan adalah sebagai berikut.
1. Mengadministrasikan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak dan
surat-surat lainnya pada Tempat Pelayanan Terpadu (TPT).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Menyelesaikan surat-surat permohonan dari Wajib Pajak yang masuk
ke Seksi Pelayanan.
3. Memberikan jawaban permintaan konfirmasi dan klarifikasi dari Kantor
Pelayanan Pajak lain.
4. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) dan Surat Ketetapan Pajak
(SKP).
5. Menatausahakan Surat Pemberitahuan baik SPT masa / SPT Tahunan
maupun SPOP PBB.
6. Menerbitkan Surat Teguran sehubungan dengan SPT masa atau SPT
Tahunan atau SPOP yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
7. Menatausahakan berkas yang telah dilaporkan oleh Wajib Pajak
meliputi; pengarsipan, pemenuhan peminjaman berkas, sampai dengan
pemisahan terhadap berkas Wajib Pajak yang masa pajak telah
melampaui 10 tahun (daluwarsa).
8. Menerima keputusan keberatan dan banding.
9. Melakukan penyuluhan perpajakan
e. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan memiliki tugas melakukan penatausahaan piutang
pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak (penagihan aktif) dan
membuat usulan piutang pajak serta penyimpanan dokumen-dokumen
penagihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
f. Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan memiliki tugas melakukan penatausahaan di
bidang pemeriksaan pajak.
g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Seksi Ekstensifikasi memiliki tugas melakukan kegiatan ektensifikasi
pajak (sebagai Unit Pelaksana Kegiatan Ektensifikasi) berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
h. Kelompok Fungsional
Seksi Fungsional memiliki tugas melakukan pemeriksaan terhadap
Wajib Pajak (Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak) berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Seksi Pengawasan dan Konsultasi memiliki tugas melakukan
pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak,
bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan,
penyusunan Profil Wajib Pajak, analisa kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi
data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil
banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. Uraian pekerjaan dari Seksi
Pengawasan dan Konsultasi antara lain.
1. Membuat konsep rencana kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2. Menyusun Estimasi Penerimaan Pajak berdasarkan potensi pajak,
perkembangan ekonomi dan keuangan.
3. Melaksanakan pengawasan kepatuhan formal Wajib Pajak.
4. Melaksanakan penelitian dan analisa kepatuhan material Wajib Pajak
atas pemenuhan kewajiban perpajakannya.
5. Memberikan bimbingan/himbauan mengenai ketentuan perpajakan
kepada Wajib Pajak.
6. Memberikan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak.
7. Membuat/memutakhirkan Profil Wajib Pajak.
8. Menentukan besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 berdasarkan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) khusus untuk Wajib
Pajak Badan Umum Milik Negara (BUMN).
9. Membuat uraian penelitian pembebasan/pengurangan pembayaran
angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25.
10. Membuat usulan rencana kunjungan kerja ke lokasi Wajib Pajak dalam
rangka pengawasan dan pemutakhiran data.
11. Membuat Nota Perhitungan dalam rangka penerbitan Surat Tagihan
Pajak (tidak termasuk Surat Tagihan Pajak Bunga Penagihan) Pasal 7,
Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (2) dan Pasal 14.
12. Membuat konsep Nota Perhitungan dalam rangka penerbitan
SKPKB/SKPKBT tanpa prosedur pemeriksaan.
13. Melaksanakan proses pembetulan ketetapan pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
14. Membuat konsep usulan Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak Fiktif.
15. Membuat konsep Perhitungan Lebih Bayar (PLB).
16. Melaksanakan penelitian dalam rangka penerbitan Bukti
Pemindahbukuan berdasarkan permohonan Wajib Pajak.
17. Membuat konsep Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan
Pajak (SKPPKP).
18. Membuat konsep Surat keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak (SKPKPP).
19. Membuat konsep Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).
20. Membuat Konsep Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga (SKPIB).
21. Membuat konsep Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB).
22. Membuat konsep usulan Wajib Pajak patuh.
23. Membuat uraian penelitian dalam rangka penerbitan Surat Keterangan
Bebas Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan dan Pemungutan
Pajak Pertambahan Nilai.
24. Membuat konsep Surat Keterangan Fiskal Non-Bursa.
25. Membuat konsep Surat Keterangan Fiskal Bursa.
26. Membuat konsep Surat Keterangan Pembayaran Pajak Sementara
(SKPPS).
27. Melakukan penelitian dalam rangka penerbitan Surat Ijin Penggunaan
Mesin Teraan Meterai, Surat Ijin Pembubuhan tanda bea materai lunas
dengan teknologi pencetakan dan Surat ijin Pembubuhan tanda bea
materai lunas dengan Sistem Komputerisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
28. Memproses pencabutan ijin penggunaan mesin teraan materai,
pembubuhan tanda bea materai lunas dengan teknologi pencetakan dan
pembubuan tanda bea materai lunas dengan sistem komputerisasi.
29. Membuka segel mesin teraan dan membuat Berita Acara oembukaan
segel mesin teraan.
30. Melaksanakan pengalihan saldo bea materai dengan mesin teraan
,pengalihan saldo bea materai dengan teknologi pencetakan dan
pengalihan saldo bea materai dengan system komputerisasi.
31. Merekonsiliasi data Wajib Pajak (Data Maching)
32. Mengusulkan pemeriksaan dan atau penyidikan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
33. Menyusun konsep uraian pelaksanaan Putusan Banding/Peninjauan
Kembali.
34. Membuat konsep evaluasi hasil putusan banding atau peninjauan kembali
Mahkamah Agung.
35. Membuat konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari
aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat yang
berkaitan dengan Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
36. Menyusun konsep surat tanggapan atas permasalahan yang berkaitan
dengan Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
37. Membuat konsep laporan berkala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
38. Menyelesaiakan Permohonan Kelebihan Pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
39. Menyelesaikan Permohonan Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan.
40. Menyelesaikan Permohonan Pengurangan Bea Pengalihan Hak atas
Tanah dan/atau Bangunan Terhutang.
41. Menyelesaikan Permohonan Kelebihan Pembayaran Bea Pengalihan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan.
42. Menyelesaikan Permohonan kompensasi (pemindahbukuan) Pajak Bumi
dan Bangunan.
43. Menyelesaikan Kembali Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran Pajak Bumi
dan Bangunan.
44. Menyelesaikan Permohonan Wajib Pajak atas Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan.
45. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan.
46. Menjawab konfirmasi potongan/pungutan.
47. Menjawab konfirmasi Pajak Pertambahan Nilai.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi dibagi menjadi tiga Seksi
Pengawasan dan Konsultasi yaitu Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi
Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III. Setiap
Seksi Pengawasan dan Konsultasi masing-masing membawahi beberapa
daerah atau kecamatan, antara lain.
1. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I membawahi 13 kecamatan,
meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
· Kecamatan Karanganyar
· Kecamatan Karangpandan
· Kecamatan Tangen
· Kecamatan Mondokan
· Kecamatan Gemolong
· Kecamatan Mojogedang
· Kecamatan Jenawi
· Kecamatan Kalijambe
· Kecamatan Sumberlawang
· Kecamatan Tasikmadu
· Kecamatan Tanon
· Kecamatan Sidoharjo
· Kecamatan Masaran
2. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II membawahi 11 kecamatan,
meliputi.
· Kecamatan Jaten
· Kecamatan Jatipuro
· Kecamatan Matesih
· Kecamatan Tawangmangu
· Kecamatan Kerjo
· Kecamatan Sragen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
· Kecamatan Sambungmacan
· Kecamatan Kedawung
· Kecamatan Jenar
· Kecamatan Sukodono
· Kecamatan Gondang
3. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III membawahi 13 kecamatan,
meliputi.
· Kecamatan Colomadu
· Kecamatan Gondangrejo
· Kecamatan Ngargoyoso
· Kecamatan Jatiyoso
· Kecamatan Jumantono
· Kecamatan Plupuh
· Kecamatan Sambirejo
· Kecamatan Ngrampal
· Kecamatan Karang Malang
· Kecamatan Jumapolo
· Kecamatan Miri
· Kecamatan Gesi
· Kecamatan Kebakkramat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
j. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sragen
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor:55/PMK.01/2007
Tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor: 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, tugas pokok dan fungsi Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan adalah melakukan
penyuluhan perpajakan, melaksanakan pelayanan konsultasi perpajakan,
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun uraian pekerjaan
Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sragen adalah
sebagai berikut.
1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja tahunan Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan pelaksanaan tugas
dapat berjalan dengan lancar dan terpadu.
2. Mengawasi dan mengkoordinasikan pengurusan surat masuk dan surat
keluar serta mengarahkan sesuai dengan unit organisasi pengolah atau
alamat yang dituju agar surat tersebut dapat dikendalikan dengan lancar,
menindak lanjuti/merespon dengan cepat dan tepat.
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tata usaha kepegawaian agar
pegawai menerima hak dan kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Mengawasi dan mengkoordinasikan penataan berkas arsip umum (non
Wajib Pajak) serta penyusutan arsip yang tidak mempunyai nilai guna
atau telah memenuhi jadwal retensi arsip di lingkungan Kantor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan agar tidak terjadi
penumpukan atau akumulasi arsip.
5. Mengawasi dan mengkoordinasikan pengetikan dan reproduksi surat-
surat dinas yang berhubungan dengan kesekretariatan dan dokumen
lainnya guna menunjang kelancaran tugas.
6. Mengawasi dan mengkoordinasikan perencanaan kebutuhan,
pelaksanaan penyalurannya, serta penginventarisan alat perlengkapan
kantor/alat tulis kantor/ formulir untuk mengetahui keadaan dan
kebutuhannya guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
7. Mengawasi dan mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan
pemeliharaan atau perbaikan alat perlengkapan kantor/gedung
kantor/rumah dinas serta pemeliharaan kebersihan seluruh ruangan dan
halaman kantor.
8. Mengkoordinasikan penyuluhan di bidang Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Bea Meterai,
Pajak Bumi dan Bangunan melalui tatap muka.
9. Mengkoordinasikan pembuatan buletin perpajakan.
10. Mengkoordinasikan pelayanan konsultasi secara tertulis/tatap muka/
telepon di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Bea Meterai, Pajak Bumi dan
Bangunan.
11. Mengkoordinasikan pelayanan formulir-formulir perpajakan kepada
masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
12. Mengkoordinasikan pembuatan laporan rencana analisis penyuluhan
semesteran.
13. Mengkoordinasikan Penyuluhan Pajak dengan pemberian penataran
melalui diklat.
14. Mengkoordinasikan Penyuluhan pajak dalam rangka pemberian
informasi kepada pelajar/mahasiswa.
15. Mengkoordinasikan penyuluhan perpajakan melalui media masa
elektronik, media cetak, konverensi pers, information desk,
sarasehan/simulasi.
16. Mengkoordinasikan penyuluhan perpajakan melalui penerbitan
brosur/leaflet.
17. Melakukan pengamatan potensi pajak dan pencarian informasi secara
langsung maupun tidak langsung.
18. Mengkoordinasikan dengan seksi Ektensifikasi Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karanganyar dalam menyelenggarakan ekstensifikasi Wajib
Pajak berdasarkan data Wajib Pajak yang tidak dikenal.
19. Meningkatkan pengetahuan perpajakan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
20. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bulanan dan tahunan.
B. Latar Belakang Masalah
Setiap negara terutama negara Indonesia pasti memiliki cita-cita untuk
mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Untuk mewujudkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
semua itu maka pembangunan di negara Indonesia harus selalu dilakukan. Dalam
melaksanakan pembangunan tentunya pemerintah memerlukan dana yang
jumlahnya tidak sedikit. Untuk mengatasi kebutuhan dana tersebut, berbagai
potensi yang dimiliki oleh negara Indonesia diberdayakan oleh pemerintah secara
maksimal. Potensi tersebut antara lain berasal dari dalam negeri dan dari luar
negeri. Potensi dari dalam negeri berupa penerimaan yang berasal dari sektor migas
dan nonmigas, sedangkan potensi dari luar negeri berupa pinjaman. Namun yang
menjadi andalan Pemerintah Indonesia berasal dari sektor nonmigas yaitu pajak.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang utama dan memiliki potensi
yang besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa pajak menjadi primadona utama
pembangunan negara Indonesia.
Pajak adalah kontribusi wajib yang harus dibayar oleh seluruh Wajib Pajak
tanpa mendapat imbalan secara langsung yang akan digunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran masyarakat. Sedangkan menurut Undang-Undang No 28
Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Perpajakan (KUP), pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-sebesarnya
kemakmuran rakyat. Setiap tahun Wajib Pajak wajib menghitung dan melaporkan
besarnya pajak yang harus dibayar melalui formulir yang disebut dengan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT). Dan Wajib Pajak menyetorkan pajaknya ke bank
atau kantor pos menggunakan formulir yang disebut dengan Surat Setoran Pajak
(SSP). Sampai saat ini diketahui masih sedikit Wajib Pajak yang menyampaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Surat Pemberitahuan Tahunan ke Kantor Pelayanan Pajak. Dari puluhan juta orang
yang berada di Indonesia, kurang lebih hanya ratusan ribu orang yang
menyampaikan Surat Pemberitahuan. Hal ini menandakan bahwa masih kurangnya
kesadaran masyarakat Indonesia akan pajak.
Kebijakan pemerintah untuk menaikkan penerimaan negara dari sektor pajak,
tentunya membuat terjadinya kenaikan target penerimaan pajak. Oleh karena itu
pemerintah melakukan berbagai usaha untuk mengoptimalkan penerimaan pajak.
Usaha-usaha ini telah banyak dilakukan melalui berbagai program serta dengan
membuat beberapa kebijakan, antara lain: menyempurnakan sistem administrasi
perpajakan, menyempurnakan peraturan perpajakan, meningkatkan pelayanan
kepada Wajib Pajak. Serta dengan meningkatkan intensifikasi pemungutan pajak
dan melanjutkan program ekstensifikasi Wajib Pajak yaitu dengan program Sensus
Pajak Nasional.
Program Sensus Pajak Nasional merupakan kebijakan baru yang dilakukan
oleh pemerintah. Namun bagi Direktorat Jenderal Pajak, program Sensus Pajak
Nasional ini bukan suatu hal yang baru. Karena program ini merupakan
penyempurnaan dari kegiatan canvassing (penyisiran). Bedanya canvassing
dilakukan secara parsial atau sporadis sedangkan Sensus Pajak Nasional ini
dilakukan secara menyeluruh dan terorganisir. Sensus Pajak Nasional merupakan
program ekstensifikasi yang dilakukan dengan cara proaktif, artinya petugas sensus
akan mendatangi subyek pajak di tempat tinggal maupun tempat usaha, tujuannya
untuk melakukan pendataan kondisi umum tentang Wajib Pajak termasuk
pemenuhan kebutuhan perpajakannya. Sensus Pajak Nasional ini juga sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
sarana himbauan, penyuluhan, serta edukasi tentang tata cara membayar dan
melaporkan pajak. Aspek yang disinggung dalam Sensus Pajak Nasional ini juga
beragam, meliputi seluruh aspek perpajakan. Penekanannya yaitu pada aspek
penyuluhan atau edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan
kesadaran Wajib Pajak. Dengan peningkatan kepatuhan dan kesadaran masyarakat
akan membayar pajak, penerimaan pajak pun juga ikut meningkat.
Berkenaan dengan hal diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “EVALUASI PROGRAM SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN 2011
DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR”.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah program Sensus Pajak Nasional tahun 2011 yang dilakukan oleh
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar telah dilaksanakan dengan baik
dan sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-
30/PJ/2011?
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Sensus Pajak
Nasional tahun 2011 yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar dan apa upaya untuk mengatasi kendala tersebut?
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui program Sensus Pajak Nasional tahun 2011 yang dilakukan
oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar apa sudah dilaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dengan baik dan sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor
PER-30/PJ/2011.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Sensus
Pajak Nasional yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar dan mengetahui upaya untuk mengatasinya kendala tersebut.
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh penulis dari
perkuliahan dan magang ke dalam dunia nyata melalui karya ilmiah.
2. Bagi objek penelitian, dapat memberikan gambaran dan juga terobosan yang
berguna dalam meningkatkan kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar.
3. Bagi pihak lain, dapat dijadikan sebagai bahan masukan, pertimbangan dalam
usaha perbaikan mutu dan kualitas demi perkembangan Program Studi Diploma III
Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret dimasa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pajak
a. Pengertian Pajak
1) Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S. H.
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-
Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal
balik yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.” (Mardiasmo, 2009:1)
2) Dr. P. J. A. Andriani
“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,
dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan
pemerintahan.” (Waluyo, 2010:2)
3) Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga
atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh Orang
Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
(Thomas Sumarsan, 2010: 4).
b. Fungsi Pajak
1) Fungsi Budgetair (Penerimaan)
Pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun
pembangunan. Karena pajak sebagai sumber keuangan negara maka
pemerintah berupaya memasukan uang sebanyak-banyaknya untuk kas
negara.
2) Fungsi Regularend (Pengatur)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai
tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
c. Jenis Pajak
Terdapat berbagai jenis pajak yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu.
1) Menurut Golongan
a) Pajak Langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Pajak langsung adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh
Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain atau
pihak lain.
b) Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang dapat dilimpahkan kepada
orang lain atau pihak ketiga.
2) Menurut Sifat
a) Pajak Subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan
keadaan Wajib Pajak atau subjeknya.
b) Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan
objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, peristiwa yang
mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa
memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak maupun tempat
tinggal.
3) Menurut Lembaga Pemungut
a) Pajak Negara (Pajak Pusat)
Pajak negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya.
b) Pajak Daerah
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
baik daerah tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah tingkat II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(pajak kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga daerah masing-masing.
d. Sistem Pemungutan Pajak
1) Official Assessment System
Official Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenangan kepada aparatur perpajakan untuk menentukan
sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
2) Self Assessment System
Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada Wajib Pajak dalam menentukan sendiri
jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
3) With Holding System
With Holding System merupakan sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kapeada pihak ketiga yang ditunjuk untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak
Intensifikasi Pajak merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan
penerimaan pajak dari Wajib Pajak yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan adanya indikasi potensi pajak yang
belum tergali.
Ekstensifikasi Pajak merupakan kegiatan untuk menambah jumlah Wajib
Pajak baru dengan memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kepada
Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai pengurus, komisaris,
pemegang saham/pemilik dan pegawai, maupun Wajib Pajak Orang Pribadi
yang melakukan kegiatan usaha dan/atau memiliki tempat usaha di pusat
perdagangan dan/atau pertokoan.
Salah satu kebijakan baru dari pemerintah untuk meningkatkan
intensifikasi pemungutan pajak dan melanjutkan program ekstensifikasi Wajib
Pajak yaitu diadakannya program Sensus Pajak Nasional.
3. Program Sensus Pajak Nasional sesuai dengan Peraturan Direktorat
Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2011 Mengenai Pedoman Teknis Sensus
Pajak Nasional
Program Sensus Pajak Nasional sesuai dengan Peraturan Direktorat
Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2011 mengenai pedoman teknis Sensus Pajak
Nasional terdiri dari:
a. Pedoman Teknis Persiapan Sensus Pajak Nasional
Proses kegiatan persiapan terbagi atas empat bagian utama, yaitu.
1) Proses Pembentukan Tim Sensus
Proses pembentukan Tim Sensus Pajak Nasional meliputi
rangkaian kerja untuk mengalokasikan sumber daya manusia dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mendelegasikan kewenangan dalam pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.
Dari proses pembentukan tim sensus dihasilkan Susunan Tim Sensus
Pajak Nasional Tingkat Kantor Pelayanan Pajak dan Susunan Tim
Sensus Pajak Nasional Tingkat Kanwil.
Susunan Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat Kantor Pelayanan
Pajak terdiri dari Ketua Tim yang membawahi Sekretaris, Sub Tim
Sarana dan Prasarana, Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan, Sub
Tim Edukasi dan Penyuluhan, dan Koordinasi Penyisiran. Koordinasi
Penyisiran membawahi minimal 5 Unit Pelaksana Sensus.
Gambar II.1 Susunan Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat KPP
Susunan Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat Kantor Wilayah
terdiri dari Penanggung Jawab, Sekretaris, Koordinator Pemantauan dan
Ketua Tim
Sekretaris
Ketua Sub Tim Sarana dan Prasarana
Ketua Sub Tim Pengolahan Data
dan Pelaporan
Ketua Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan
Koordinator Penyisiran
Unit Pelaksana Sensus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Evaluasi, Koordinator Edukasi dan Penyuluhan, Koordinator Penyisiran,
dan Koordinator Sarana dan Prasarana.
Gambar II.2 Susunan Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat Kanwil
2) Proses Pembuatan Rencana Kerja
Proses pembuatan rencana kerja meliputi rangkaian kerja untuk
membuat perencanaan atas pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tahapan pembuatan
rencana kerja adalah sebagai berikut.
a) Ketua Tim menugaskan seluruh Ketua Sub Tim dan Koordinator
Penyisiran tingkat Kantor Pelayanan Pajak untuk menyiapkan bahan
dan data sebagai bahan penyusunan konsep rencana kerja sensus di
tingkat Kantor Pelayanan Pajak. Bahan dan data yang harus
dipersiapkan meliputi.
1) Penentuan prioritas lokasi.
Penanggung Jawab
Sekretaris
Koordinator Pemantauan dan Evaluasi
Koordinator Edukasi dan Penyuluhan
Koordiansi Sarana dan Prasarana
Koordinator Penyisiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2) Jumlah Objek Pajak yang akan disensus dan target pelaksanaan.
3) Sarana dan prasarana.
4) Sumber dana dan satuan biaya.
5) Jadwal pelaksanaan.
6) Struktur tim.
b) Bahan dan data dikompilasi dan disusun konsepnya oleh Pelaksana
Sekretariat Tim Sensus Pajak Nasional, kemudian disampaikan
kepada Sekretaris Tim Sensus Pajak Nasional.
c) Sekretaris Tim Sensus Pajak Nasional menelaah dan memaraf
konsep rencana kerja sensus di Kantor Pelayanan Pajak dan
meneruskan konsep kepada Ketua Tim Sensus Pajak Nasional.
d) Ketua Tim Sensus Pajak Nasional menerima, mempelajari,
membahas dengan seluruh Ketua Sub Tim, menyetujui dan
menandatangani rencana kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor
Pelayanan Pajak, dan menugaskan Pelaksana Sekretariat Tim Sensus
Pajak Nasional untuk mengadministrasikan rencana kerja.
e) Pelaksana Sekretariat Tim Sensus Pajak Nasional menatausahakan
dan menyampaikan usulan rencana kerja Sensus Pajak Nasional di
Kantor Pelayanan Pajak kepada Tim Sensus Pajak Nasional di
Kantor Wilayah melalui Subbagian Umum.
Tahapan persetujuan rencana kerja adalah sebagai berikut.
a) Penanggungjawab Tim Sensus Pajak Nasional Kanwil menerima
usulan rencana kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Pajak dari Tim Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak,
kemudian memberikan pengarahan kepada seluruh Koordinator Tim
Sensus Pajak Nasional di Kanwil untuk meneliti dan memberikan
pertimbangan atas usulan rencana kerja Sensus Pajak Nasional di
Kantor Pelayanan Pajak.
b) Seluruh koordinator tim Sensus Pajak Nasional di Kanwil menerima
disposisi dari penanggung jawab Tim Sensus Perpajakan Nasional
Kanwil, lalu mengevaluasi dan meneliti usulan rencana kerja Sensus
Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak.
c) Sekretaris Tim Sensus Pajak Nasional Kanwil melakukan kompilasi
dan menugaskan Pelaksana Sekretariat Tim Sensus Pajak Nasional
Kanwil untuk membuat konsep Surat Persetujuan Rencana Kerja
Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak.
d) Sekretaris Tim Sensus Pajak Nasional Kanwil menelaah dan
memaraf konsep Surat Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak
Nasional di Kantor Pelayanan Pajak serta meneruskan konsep
kepada penanggung jawab Tim Sensus Pajak Nasional Kanwil.
e) Penanggung jawab Tim Sensus Pajak Nasional Kanwil menyetujui
dan menandatangani Surat Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak
Nasional di Kantor Pelayanan Pajak dan menugaskan Pelaksana
Sekretariat Tim Sensus Pajak Nasional Kanwil untuk
mengadministrasikannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
f) Pelaksana Sekretariat Tim Sensus Pajak Nasional Kanwil
menatausahakan dan menyampaikan Surat Persetujuan Rencana
Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak dan
Koordinator Pelaksana Wilayah melalui Subbagian Umum.
3) Proses Penyediaan Data
Proses ini dilakukan oleh Sub Tim Pengolahan Data dan
Pelaporan di tingkat Kantor Pelayanan Pajak yang dibantu oleh
Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan selaku Bidang Penyediaan
Data dan Informasi dalam Tim Sensus Pajak Nasional di Tingkat Pusat.
Pada tingkat Kantor Pelayanan Pajak penyediaan data meliputi.
a) Melakukan pencetakan peta blok.
b) Melakukan matching NOP-AR dengan menggunakan aplikasi
SISMIOP.
c) Melakukan upload data matching NOP-NPWP dalam bentuk excel.
d) Melakukan upload daftar tenant dalam bentuk excel apabila tersedia.
e) Melakukan clustering atas peta blok sesuai dengan skala prioritas
pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.
f) Koordinator Penyisiran melakukan persetujuan cluster yang akan
dilakukan pencacahan melalui sistem.
g) Melakukan pencetakan Daftar Penugasan Sensus melalui sistem.
h) Melakukan pencetakan Daftar Tenant melalui sistem, jika tersedia.
i) Menyiapkan data pendukung atau data pihak ketiga apabila tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Pada tingkat pusat penyediaan data sesuai dengan Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-69/PJ./2011 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Identifikasi (Matching) Nomor Pokok Wajib Pajak dan
Nomor Objek Pajak.
4) Proses Koordinasi Internal dan Eksternal
Proses koordinasi meliputi proses koordinasi internal dan
eksternal yang dilakukan oleh Tim Sensus Pajak Nasional di tingkat
Kantor Pelayanan Pajak.
Koordinasi Internal adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
antar anggota tim maupun sub tim untuk menjamin efektifitas
pelaksanaan. Tahapan proses koordinasi internal adalah sebagai berikut.
a) Ketua Tim melaksanakan rapat terkait pembagian tugas serta
wewenang dalam Tim Sensus Pajak Nasional.
b) Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan di tingkat Kantor Pelayanan Pajak
melaksanakan proses sosialisasi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
kepada Petugas Pelaksana Sensus Pajak Nasional.
c) Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan juga melakukan simulasi proses
pelaksanaan sensus untuk melatih petugas lapangan.
Koordinasi eksternal adalah rangkaian kegiatan koordinasi dan
sosialisasi dengan pihak eksternal yang dilakukan oleh Tim Sensus
Pajak Nasional tingkat Kantor Pajak Nasional. Tahapan proses
koordinasi eksternal adalah sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
a) Ketua Tim Sensus Pajak Nasional melalui sekretaris menyampaikan
surat pemberitahuan kegiatan Sensus Pajak Nasional kepada pihak
ketiga.
b) Ketua Tim Sensus Pajak Nasional melalui sekretaris menyampaikan
surat permohonan pendampingan kepada pihak ketiga.
c) Ketua Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan di tingkat Kantor Pelayanan
Pajak bersama dengan Koordinator Edukasi dan Penyuluhan di
tingkat Kanwil mengadakan acara launching di lokasi sensus yang
ditentukan.
d) Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan dan Sub Tim Sarana dan
Prasarana mempersiapkan bahan dan materi publikasi.
e) Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan di tingkat Kantor Pelayanan Pajak
bersama dengan Koordinator Edukasi dan Penyuluhan di tingkat
Kanwil melakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan proses
pencacahan.
Kegiatan persiapan memberikan output kepada kegiatan pelaksanaan antara
lain berupa Laporan Hasil Rapat (LHR), Rencana Kerja (RK), Surat Tugas
(ST), Daftar Penugasan Sensus (DPS).
b. Pedoman Teknis Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
Kegiatan pelaksanaan sensus terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
1) Proses Pencacahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Proses pencacahan merupakan proses pengambilan dan
pengumpulan data dari responden yang dilakukan oleh petugas
lapangan di bawah Koordinator Penyisiran tingkat Kantor Pelayanan
Pajak di lokasi kegiatan dengan bantuan dan dukungan dari Sub Tim
lain. Tahapan proses pencacahan dilakukan oleh Sub Tim terkait yaitu:
a) Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan.
1) Menempatkan pojok pajak atau mobil keliling pada tempat yang
dianggap strategis di lokasi sensus.
2) Memberikan edukasi dan bimbingan kepada responden melalui
pojok pajak atau mobil keliling.
b) Koordinator Penyisiran tingkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
1) Koordinator Penyisiran membawahi minimal lima Unit Pelaksana
Sensus.
2) Unit Pelaksana Sensus terdiri dari dua orang petugas yang terdiri
dari dua orang Petugas Pelaksana Sensus Direktorat Jenderal
Pajak atau satu orang Petugas Pelaksana Sensus Direktorat
Jenderal Pajak dan satu orang Petugas Pelaksana Sensus Non
Direktorat Jenderal Pajak.
3) Unit Pelaksana Sensus menyiapkan alat kelengkapan Sensus
Pajak Nasional.
4) Koordinator Penyisiran tingkat Kantor Pelayanan Pajak
melakukan koordinasi dengan pihak ketiga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
5) Unit Pelaksana Sensus didampingi oleh pihak ketiga mendatangi
lokasi sensus untuk menyampaikan Formulir Isian Sensus kepada
responden.
6) Unit Pelaksana Sensus melaksanakan tahapan proses sesuai
dengan kondisi responden yang ditemui di lapangan.
a. Kode Kategori 1, Responden dapat ditemui di lokasi sensus
dan bersedia menjawab dan menandatangani Formulir Isian
Sensus.
b. Kode Kategori 2, Responden dapat ditemui di lokasi sensus
akan tetapi tidak bersedia menjawab dan menandatangani
Formulir Isian Sensus. Petugas sensus meminta responden
mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan Tidak Bersedia
Mengisi dan Menandatangani Formulir Isian Sensus. Dan
apabila petugas mendatangi responden untuk yang kedua
kalinya di lain waktu dan responden tetap tidak bersedia
diwawancarai dan mengisi Surat Pernyataan maka petugas
membuat Berita Acara Tidak Bersedia Diwawancarai dan
Menandatangani Surat Pernyataan.
c. Kode Kategori 3, Responden tidak berada di tempat saat
pencacahan akan tetapi ada pihak yang memiliki hubungan
dengan responden. Petugas melakukan perjanjian untuk
bertemu dengan responden melalui pihak yang memiliki
hubungan dengan responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
d. Kode Kategori 4, Objek sensus belum/tidak berpenghuni.
7) Unit Pelaksana Sensus melaksanakan tahapan Sensus Pajak
Nasional pada cluster berikutnya apabila keseluruhan responden
di cluster tersebut telah selesai dilakukan proses pencacahan.
8) Setelah selesai melakukan pencacahan, di hari yang sama Unit
Pelaksana Sensus menyampaikan dokumen Formulir Isian
Sensus, Formulir Pengamatan Sensus Pajak Nasional dan
lampirannya serta Daftar Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan
Hasil Sensus yang telah diisi kepada Koordinator Penyisiran
tingkat Kantor Pelayanan Pajak.
9) Di hari yang sama, Koordinator Penyisiran tingkat Kantor
Pelayanan Pajak kemudian menyerahkan dokumen Formulir Isian
Sensus, Formulir Pengamatan Sensus Pajak Nasional dan
lampirannya serta Daftar Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan
Hasil Sensus kepada Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan
untuk dilakukan proses perekaman ke dalam sistem aplikasi
perekaman Sensus Pajak Nasional.
2) Proses Pelaporan
Pelaporan merupakan proses rekapitulasi dan perekaman Formulir
Isian Sensus sebagai alat pertanggungjawaban pelaksanaan lapangan
Sensus Pajak Nasional dalam bentuk Laporan Harian Rekapitulasi dan
Laporan Harian Perekaman Formulir Isian Sensus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Laporan Harian Rekapitulasi adalah Laporan Pelaksanaan Sensus
Pajak Nasional berdasarkan Formulir Isian Sensus yang dikompilasi
dalam Daftar Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil Sensus yang
diadminidtrasikan setiap hari oleh Koordinator Penyisiran tingkat
Kantor Pelayanan Pajak.
Laporan Harian Perekaman Formulir Isian Sensus adalah Laporan
Pelaksanaan yang diperoleh dari perekaman Formulir Isian Sensus dan
Formulir Pengamatan Sensus Pajak Nasional pada aplikasi Sensus
Pajak Nasional.
3) Proses Asistensi
Proses asistensi merupakan proses yang dilakukan oleh Tim
Sensus Pajak Nasional tingkat Kanwil dan Koordinator Lapangan (Tim
Sensus Pajak Nasional tingkat pusat) dalam mengawal pelaksanaan
Sensus Pajak Nasional. Proses asistensi mendapatkan input dari proses
persiapan berupa Rencana Kerja, Laporan Hasil Rapat, Surat Tugas,
dan lain-lain sebagai bentuk upaya proaktif dalam pemberian asistensi.
c. Pedoman Teknis Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring merupakan rangkaian kegiatan untuk memantau
secara rutin pelaksanaan kegiatan Sensus Pajak Nasional secara keseluruhan
yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut (back office)
Sensus Pajak Nasional. Kegiatan monitoring dimaksudkan untuk
mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
rencana yang telah disusun. Monitoring pelaksanaan Sensus Pajak Nasional
dilakukan dengan melakukan pengawasan dari hasil perekaman Formulir
Isian Sensus, Daftar Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil Sensus
yang disajikan dalam kelompok tabel pengawasan. Output dari kegiatan
monitoring baik dari monitoring harian Sensus Pajak Nasional maupun
monitoring tindak lanjut Sensus Pajak Nasional merupakan input untuk
kegiatan evaluasi.
Kegiatan evaluasi merupakan upaya pengumpulan, pengolahan,
analisis, deskripsi, dan penyajian data atau informasi sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan dan feed back untuk penyempurnaan. Output yang
dihasilkan dari proses bisnis ini berupa kebijakan baik di tingkat Kantor
Pelayanan Pajak, Kanwil maupun Kantor Pusat.
B. Analisis Data dan Pembahasan
Kegiatan sensus yang dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar merupakan salah satu program baru yang dilakukan oleh pemerintah
guna meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak. Kegiatan ini
dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar mulai dari tanggal 3
Oktober 2011 sampai dengan 2 Desember 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1. Evaluasi Program Sensus Pajak Nasional tahun 2011 yang Dilakukan di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar dengan Pedoman Teknis
Sensus Pajak Nasional sesuai Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor
PER-30/PJ/2011.
Dalam hal ini penulis akan mengevaluasi program Sensus Pajak Nasional
tahun 2011 pada tingkat Kantor Pelayanan Pajak yang dilakukan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. Apakah pelaksanaannya sudah baik atau
belum dan apakah sudah sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak
Nomor PER-30/PJ/2011.
a) Persiapan Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional tahun 2011 yang dilakukan
oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.
Persiapan kegiatan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional tahun 2011
yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar terbagi
menjadi empat, yaitu.
1) Pembentukan Tim Sensus Pajak Nasional
Susunan Tim Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karanganyar terdiri dari Ketua Tim yang membawahi
Sekretaris, Sub Tim Sarana dan Prasarana, Sub Tim Pengolahan Data dan
Pelaporan, Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan, dan Sub Tim Penyisiran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar II.3 Susunan Tim Sensus Pajak Nasional di KPP Pratama Karanganyar
Sub Tim Penyisiran membawahi minimal 5 (lima) Unit Pelaksana
Sensus (UPS). Setiap Unit Pelaksanan Sensus terdiri dari 2 (dua) orang
Petugas Pelaksana Sensus Direktorat Jenderal Pajak. Di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar tedapat 24 tim Unit Pelaksana
Sensus yang terdiri dari 1 (satu) orang Account Representative dan 1
(satu) orang pelaksana serta tidak ada tenaga outsorcing yang membantu
pelaksanaan sensus. Hal ini dikarenakan sulitnya mencari tenaga
outsourcing sesuai dengan kriteria yang ada yaitu memiliki pendidikan
minimal Diploma I dan tidak sedang kuliah.
Ketua Tim
Sekretaris
Ketua Sub Tim Sarana dan Prasarana
Ketua Sub Tim Pengolahan Data
dan Pelaporan
Ketua Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan
Sub Tim Penyisiran
Unit Pelaksana Sensus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2) Pembuatan Rencana Kerja
Kegiatan pembuatan rencana kerja merupakan kegiatan
perencanaan atas pelaksanaan Sensus Pajak Nasional. Dalam pembuatan
rencana kerja ada beberapa bahan dan data yang harus dipersiapkan oleh
seluruh Ketua Sub Tim dan Sub Tim Penyisiran. Adapun bahan dan data
yang harus dipersiapkan, antara lain.
a. Wilayah yang akan disensus.
b. Jumlah Objek Pajak yang akan disensus.
c. Target pelaksanaan.
d. Sarana dan prasarana.
e. Jadwal pelaksanaan.
f. Struktur tim.
Wilayah sensus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
meliputi kabupaten Karanganyar dan kabupaten Sragen. Di kabupaten
Karanganyar terdiri dari 7 kecamatan, yaitu kecamatan Karanganyar,
Colomadu, Jaten, Tasikmadu, Kebakkramat, Gondangrejo, dan
Karangpandan. Sedangkan di Sragen ada 4 kecamatan, yaitu kecamatan
Ngrampal, Kalijambe, Masaran, dan Sragen.
Untuk target pelaksanaan, Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar menargetkan sehari ada 10 Formulir Isian Sensus yang
terisi dari setiap Unit Pelaksana Sensus yang bertugas di hari yang sama.
Jadwal pelaksanaan sensus sendiri dilaksanakan setiap hari kerja Senin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
sampai dengan Jumat dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00
WIB.
3) Penyediaan Data
Penyediaan data dilakukan oleh Sub Tim Pengolahan Data dan
Pelaporan. Account Representative, Operator Console SISMIOP, dan
Operator Console SIG berperan dalam kegiatan penyediaan data ini.
Data-data yang harus disediakan, antara lain.
a. Peta Blok.
b. Nomor Objek Pajak dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang sebelumnya
telah dilakukan matching (identifikasi).
c. Cluster yang akan dilakukan untuk pencacahan.
d. Daftar Penugasan Sensus.
e. Data pendukung atau data pihak ketiga apabila tersedia.
Terdapat kendala yang dihadapi oleh petugas dalam melakukan salah
satu kegiatan penyediaan data ini yaitu dalam melakukan matching
Nomor Objek Pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak.
4) Koordinasi Internal dan Eksternal
Koordinasi internal merupakan kegiatan yang dilakukan antar
anggota tim maupun sub tim untuk menjamin efektifitas pelaksanaan
kegiatan, contohnya seperti rapat mengenai wewenang dan pembagian
tugas yang dilakukan oleh Ketua Tim, melakukan proses sosialisasi atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
pelatihan terhadap petugas pelaksana sensus dan simulasi proses
pelaksanaan sensus untuk melatih petugas lapangan oleh Sub Tim
Edukasi dan Penyuluhan.
Koordinasi eksternal merupakan kegiatan koordinasi dan
sosialisasi dengan pihak eksternal yang dilakukan oleh Tim Sensus Pajak
Nasional, contohnya seperti menyampaikan surat pemberitahuan kegiatan
Sensus Pajak Nasional kepada pihak ketiga, menyampaikan surat
permohonan pendampingan kepada pihak ketiga, melakukan kegiatan
sosialisasi sebelum pelaksanaan kegiatan sensus, mengadakan acara
launching di lokasi sensus yang telah ditentukan. Di Karanganyar
launching sensus diadakan di Pendopo Karanganyar sedangkan di Sragen
launching diadakan di Pendopo Sragen.
Semua kegiatan persiapan yang dilakukan memberikan output
terhadap kegiatan pelaksanaan berupa Laporan Hasil Rapat (LHR),
Rencana Kerja (RK), Surat Tugas (ST), Daftar Penugasan Sensus (DPS).
Dari seluruh penjelasan mengenai persiapan pelaksanaan program
Sensus Pajak Nasional tahun 2011 yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Karanganyar dapat diambil kesimpulan bahwa persiapan
pelaksanaan sensus yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar sudah sesuai dengan pedoman teknis persiapan Sensus
Pajak Nasional tingkat Kantor Pelayanan Pajak berdasarkan Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2011 dan pelaksanaannya
dilakukan dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
b) Pelaksanaan Program Sensus Pajak Nasional Tahun 2011 yang
Dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.
Kegiatan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional yang dilaksanakan di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar terbagi menjadi dua, yaitu.
1) Proses Pencacahan
Proses pencacahan merupakan proses pengambilan dan
pengumpulan data dari subjek/objek pajak sensus yang dilakukan oleh
petugas lapangan di bawah Sub Tim Penyisiran di lokasi kejadian.
Selain Unit Pelaksana Sensus yang terlibat dalam kegiatan ini juga
terdapat Sub Tim Edukasi dan Penyuluhan serta Sub Tim Sarana dan
Prasarana.
Sebelum dilaksanakannya sensus maka Sub Tim Penyisiran
membagikan terlebih dahulu surat pemberitahuan mengenai Sensus
Pajak Nasional terhadap para responden, sehingga responden dapat
mempersiapkan data-data yang akan dibutuhkan untuk sensus dan
juga mereka tidak kaget jika tiba-tiba petugas pajak datang untuk
melakukan sensus terhadap mereka. Apabila pelaksanaan kegiatan
sensus dilakukan di mall atau pasar, maka Sub Tim Penyisiran
melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pengelola mall atau
pasar. Hal ini dilakukan supaya Sub Tim Penyisiran mengetahui
seluruh data jumlah toko dan nama-nama pemilik toko yang terdapat
di dalam mall atau pasar. Selanjutnya dalam pelaksanakan sensus,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Unit Pelaksana Sensus mendatangi tempat responden dengan
didampingi pihak ketiga. Unit Pelaksana Sensus yang didampingi
pihak ketiga hanya dilakukan jika tempat pelaksanaan sensus adalah
mall atau pasar. Apabila sensus dilakukan di pertokoan di pinggir
jalan raya maka tidak ada pendampingan dari pihak ketiga. Dan pihak
ketiga yang dimaksud yaitu salah satu pengelola mall atau pasar. Jadi
pihak ketiga ini merupakan petunjuk bagi petugas sensus untuk
mengetahui data-data responden yang terdapat di mall atau pasar.
Pihak ketiga hanya dibutuhkan selama kegiatan sensus masih
dilakukan di pasar atau mall.
Unit Pelaksana Sensus mendatangi responden dengan
menunjukkan tanda pegawai Direktorat Jenderal Pajak dan dilengkapi
dengan topi sensus, rompi sensus, Formulir Isian Sensus, dan
beberapa dokumen penting lainnya. Di lapangan akan ditemui
berbagai kategori responden, yaitu.
a. Kode Kategori 1 untuk responden yang dapat ditemui di lokasi
sensus dan bersedia menjawab dan menandatangani Formulir Isian
Sensus.
b. Kode Kategori 2 untuk responden yang dapat ditemui di lokasi
sensus tetapi tidak bersedia menjawab dan menandatangani
Formulir Isian Sensus. Untuk kategori ini responden dapat mengisi
surat pernyataan bahwa responden tidak bersedia untuk mengisi
dan menandatangani Formulir Isian Sensus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
c. Kode Kategori 3 untuk responden yang tidak berada di tempat saat
pencacahan tetapi ada pihak yang memiliki hubungan dengan
responden. Untuk kategori ini petugas dapat melakukan perjanjian
dengan responden di lain waktu melalui pihak yang memiliki
hubungan dengan responden. Dalam pelaksanaannya ada beberapa
Formulir Isian Sensus yang diisikan dan ditandatangani oleh pihak
yang memiliki hubungan dengan responden. Untuk minimarket
yang merupakan cabang maka Formulir Isian Sensus dikirim ke
pusat melalui faxsimile. Ada juga Formulir Isian Sensus yang
diisikan oleh karyawan namun sesuai dengan data yang ada.
d. Kode Kategori 4 untuk objek sensus tidak/belum berpenghuni.
Waktu sensus yang dilakukan terhadap responden sekitar 10
sampai dengan 20 menit. Apabila sensus telah selesai dilakukan maka
akan ditempel stiker tanda sensus di tempat responden. Jika ada
responden yang belum paham mengenai sensus yang telah dilakukan
oleh petugas, maka responden dapat mengunjungi pojok pajak
dan/atau mobil keliling yang ditempatkan di tempat strategis. Pojok
pajak dan/atau mobil keliling ini terdapat Sub Tim Edukasi dan
Penyuluhan yang bertugas menerima konsultasi lanjutan dari
responden yang telah disensus serta memberikan edukasi dan
bimbingan kepada responden. Selain itu Sub Tim Edukasi dan
Penyuluhan juga memberikan pelayanan perpajakan yang lainnya
kepada masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Setelah proses pencacahan selesai pada hari yang sama, Unit
Pelayanan Sensus menyerahkan seluruh dokumen yang telah diisi ke
Koordinator Penyisiran dan di hari yang sama pula Sub Tim
Penyisiran menyerahkan dokumen-dokumen tersebut ke Sub Tim
Pengolahan Data dan Pelaporan untuk dilakukan proses perekaman.
2) Proses Pelaporan
Proses pelaporan merupakan proses rekapitulasi dan perekaman
Formulir Isian Sensus sebagai alat pertanggungjawaban pelaksanaan
lapangan Sensus Pajak Nasional dalam bentuk Laporan Harian
Rekapitulasi dan Laporan Harian Perekaman Formulir Isian Sensus.
Laporan Harian Rekapitulasi adalah Laporan pelaksanaan
Sensus Pajak Nasional berdasarkan Formulir Isian Sensus yang
dikompilasi dalam Daftar Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil
Sensus yang diadministrasikan setiap hari oleh Koordinator
Penyisiran. Sedangkan Laporan Harian Perekaman Formulir Isian
Sensus adalah Laporan Pelaksanaan yang diperoleh dari perekaman
Formulir Isian Sensus dan Formulir Pengamatan Sensus Pajak
Nasional pada aplikasi Sensus Pajak Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel II.1 Laporan Monitoring Harian Sensus Pajak Nasional
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar Periode 3 Oktober 2011 – 2 Desember 2011
Unit Pelaksana Sensus (UPS)
Kategori Responden Target 1 2 3 4 Total
UPS 1 110 68 - 16 14 98 UPS 2 180 143 - 23 28 194 UPS 3 200 119 1 4 6 130 UPS 4 200 145 - - - 145
UPS 5 200 124 - 1 - 125 UPS 6 220 165 - 1 10 176 UPS 7 180 85 2 11 17 115 UPS 8 160 137 5 - - 142 UPS 9 160 93 1 2 - 96
UPS 10 160 111 4 - - 115 UPS 11 160 107 - - - 107
UPS 12 120 104 - - - 104 UPS 13 160 103 1 - - 104 UPS 14 150 110 - 7 3 120 UPS 15 140 133 - - - 133 UPS 16 140 98 - - - 98
UPS 17 160 69 1 - - 70 UPS 18 160 70 - - - 70 UPS 19 160 67 - 1 - 68 UPS 20 160 44 - - - 44 UPS 21 160 43 - - - 43 UPS 22 160 38 - - - 38
UPS 23 150 72 1 - - 73 UPS 24 100 70 - - - 70
Total 3.850 2.318 16 66 78 2.478 Sumber: diolah dari Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Karanganyar
Keterangan Kode Kategori Responden: 1. Responden Bersedia Mengisi dan Menandatangani Formulir Isian Sensus 2. Responden Menolak Mengisi dan Menandatangani Formulir Isian Sensus 3. Responden Tidak Berada di Tempat 4. Objek Sensus Tidak/Belum Berpenghuni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dari tabel II.1 dapat diketahui bahwa Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karanganyar menargetkan sebanyak 3.850 responden yang
akan terjaring dalam Sensus Pajak Nasional, namun realisasinya
sebanyak 2.478 responden yang terjaring dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut. Dari sejumlah responden yang telah terjaring hanya terdapat
2.318 responden yang bersedia untuk mengisi dan menandatangani
Formulir Isian Sensus. Selisihnya merupakan responden yang
menolak untuk mengisi dan menandatangani Formulir Isian Sensus,
responden yang tidak berada di tempat, dan objek sensus yang belum
berpenghuni. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
partisipasi responden dalam melaksanakan Sensus Pajak Nasional
tergolong sedang walaupun sudah baik.
Tabel II.2 Laporan Target dan Realisasi Sensus Pajak Nasional Tahun 2011
KPP Pratama Karanganyar
Target Realisasi Selisih % 3.850 2.318 1372 60,2
Sumber: diolah dari Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Karanganyar
Dari tabel II.2 dapat dilihat tingkat efektifitas Sensus Pajak
Nasional tahun 2011 yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karanganyar. Perhitungan presentase (%) tingkat efektifitas
realisasi Sensus Pajak Nasional tahun 2011 di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Karanganyar adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2.318 x 100% = 60,2 % 3.850 Walaupun sudah tergolong efektif, namun pencapaiannya masih
kurang maksimal.
Tabel II.3 Jenis Wajib Pajak Tejaring
Sensus Pajak Nasional Tahun 2011
Jenis Wajib Pajak WP Lama WP Baru % WP Badan 332 59 2,54 WP OP 1239 688 29,7
Sumber: diolah dari Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Karanganyar
Berdasarkan tabel II.3 dapat dijelaskan bahwa dari sebanyak
2.318 responden yang bersedia mengisi dan menandatangani Formulir
Isian Sensus, yang terjaring sebagai Wajib Pajak Baru ada 747 Wajib
Pajak yaitu 59 Wajib Pajak Baru Badan dan 688 Wajib Pajak Baru
Orang Pribadi. Perhitungan presentase (%) tingkat efektifitas Sensus
Pajak Nasional tahun 2011 dalam menjaring Wajib Pajak baru di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar adalah sebagai berikut:
a. Wajib Pajak Badan
59 x 100% = 2,54 % 2.318
b. Wajib Pajak Orang Pribadi
688 x 100% = 29,7 % 2.318
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penjaringan Wajib Pajak baru
melalui Sensus Pajak Nasional belum dapat dikatakan maksimal.
Dari seluruh kegiatan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional yang
dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar dapat
diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa pelaksanaan sensus yang
tidak sama dengan pedoman teknis pelaksanaan sensus pada Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2011. Dan pelaksanaannya
di lapangan sudah baik dan mendapat respon yang baik juga dari
responden, hal tersebut dapat dilihat dari sebanyak 2.478 responden
yang disensus ada 2.318 responden yang bersedia mengisi dan
menandatangani Formulir Isian Sensus. Namun pelaksanaan sensus di
tingkat Kantor Pelayanan Pajak tidak ada asistensi karena asistensi
merupakan proses yang dilakukan oleh Tim Sensus Pajak Nasional
tingkat Kanwil.
c) Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring merupakan kegiatan memantau secara rutin
pelaksanaan kegiatan Sensus Pajak Nasional secara keseluruhan yang
mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut (back office)
Sensus Pajak Nasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui
kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana
yang telah disusun. Monitoring pelaksanaan Sensus Pajak Nasional yang
dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan pengawasan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
hasil perekaman Formulir Isian Sensus, Daftar Penugasan Sensus/Daftar
Kesimpulan Hasil Sensus yang disajikan dalam kelompok tabel
pengawasan tingkat Kantor Pelayanan Pajak, tabel pengawasan per
Petugas Sensus, dan tabel pengawasan per cluster. Output dari kegiatan
monitoring merupakan input untuk kegiatan evaluasi.
Kegiatan evaluasi yang dilakukan berupa pengumpulan,
pengolahan, analisis, deskripsi, dan penyajian data atau informasi sebagai
masukan untuk pengambilan keputusan dan feed back untuk
penyempurnaan. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa
kebijakan di tingkat Kantor Pelayanan Pajak.
2. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Program Sensus Pajak
Nasional tahun 2011 yang Dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karanganyar dan Upaya untuk Mengatasinya.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar dalam melaksanakan Sensus Pajak Nasional, antara lain.
1) Sulitnya mencari tenaga outsourcing untuk membantu pelaksanaan
Sensus Pajak Nasional. Tenaga outsourcing yang membantu pelaksanaan
sensus harus sesuai dengan kriteria yaitu pendidikan minimal Diploma I
dan tidak sedang kuliah.
2) Kendala dalam melakukan matching antara Nomor Objek Pajak dengan
Nomor Pokok Wajib Pajak. Link dari sistem informasi Nomor Objek
Pajak dengan sistem informasi Nomor Pokok Wajib Pajak. Dahulu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
masing-masing sistem dibuat dari dua unit berbeda sehingga sistem
informasi dan kegunaannya agak berbeda satu sama lain maka konsep
standarisasi kunci utamanya tidak terbentuk. Akibatnya proses merger
antara dua basis data ini menjadi tidak sempurna, padahal kedua basis
data tersebut saling berkaitan. Hambatan utama dalam menggabungkan
dua basis data tersebut adalah tidak adanya kunci utama yang sama pada
kedua sistem. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)
berpatokan pada Nomor Pokok Wajib Pajak sedangkan Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) berpatokan pada Nomor
Objek Pajak.
3) Adanya responden yang menolak untuk dilakukan sensus. Hal ini
dikarenakan masih ada beberapa responden yang tidak mempercayai
pegawai pajak, ada juga responden yang takut berurusan dengan pajak.
4) Adanya responden yang tidak memberikan informasi data yang benar.
Upaya-upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar dalam melaksanakan Sensus Pajak
Nasional, antara lain.
1) Tenaga outsourcing yang membantu pelaksanaan sensus tidak harus
memiliki kriteria pendidikan minimal Diploma I dan tidak sedang kuliah.
Namun kriteria tersebut dapat diganti dengan pendidikan minimal
Sekolah Menengah Atas dan diperbolehkan mahasiswa.
2) Salah satu kendala dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar
yaitu matching Nomor Objek Pajak dan Nomor Pokok Wajib Pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Langkah efisien dan efektif yang ditempuh untuk mengatasi kendala ini
yaitu dengan melakukannya secara sistem.
3) Sosialisasi, edukasi, penyuluhan terhadap masyarakat supaya masyarakat
lebih mengenal pajak dan mengetahui kewajiban perpajakan mereka,
serta sadar akan membayar pajak.
4) Untuk responden yang menolak disensus maka responden tersebut dapat
mengisi surat pernyataan tidak bersedia mengisi dan menandatangani
Formulir Isian Sensus. Dan apabila menolak lagi untuk disensus ketika
petugas sensus melakukan sensus untuk yang kedua kalinya maka
petugas dapat membuat berita acara bahwa responden tidak bersedia
mengisi dan menandatangani surat pernyataan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
BAB III
TEMUAN
Sensus Pajak Nasional (SPN) adalah kegiatan pengumpulan data mengenai
kewajiban perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak, pencapaian target
penerimaan perpajakan dan pengamanan penerimaan negara dengan mendatangi
subjek pajak di seluruh Indonesia, yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak
dan bekerja sama dengan pihak lain. Dalam pelaksanaannya petugas sensus akan
mendatangi subjek pajak di tempat tinggal maupun di tempat usaha. Adapun tujuan
utama dari pelaksanaan program Sensus Pajak Nasional adalah memperluas basis
pajak (Wajib Pajak dan Objek Pajak) serta meningkatkan penerimaan pajak.
Setelah dilakukan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar terutama mengenai program Sensus Pajak Nasional tahun 2011, maka
dapat ditemukan kelebihan dan kelemahan yang terkait dengan hal tersebut.
Adapun kelebihan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut.
A. Kelebihan
1. Koordinasi internal yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Karanganyar dalam persiapan pelaksanaan kegiatan sensus, seperti proses
sosialisasi dan pelatihan terhadap petugas sensus serta simulasi proses
pelaksanaan sensus untuk melatih petugas lapangan. Kegiatan yang
dilakukan diantara anggota tim ini dapat menjamin efektifitas pelaksanaan
kegiatan Sensus Pajak Nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
2. Kegiatan sosialisasi dan launching Sensus Pajak Nasional yang dilakukan
oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar merupakan salah satu
cara yang paling efektif dan efisien dalam memperkenalkan program baru
seperti program Sensus Pajak Nasional kepada masyarakat.
3. Surat Pemberitahuan Sensus Pajak Nasional yang disebarkan kepada
responden sebelum dilaksanakannya sensus dapat memudahkan responden
dalam mempersiapkan data-data yang akan dibutuhkan pada saat dilakukan
sensus, selain itu dapat mengantisipasi kepanikan dari responden ketika
petugas sensus datang ke tempat responden untuk melakukan sensus.
4. Proses pelaporan dan perekaman Formulir Isian Sensus dilakukan setiap
harinya, sehingga data yang ada update.
5. Kegiatan monitoring yang dilakukan sebagai tindakan untuk mengetahui
kecocokan dan ketepatan kegiatan sensus yang telah dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Sehingga apabila ada kegiatan
pelaksanaan sensus yang tidak tepat dengan rencana yang telah disusun
dapat dilakukan evaluasi.
B. Kelemahan
1. Pendampingan pihak ketiga hanya dilakukan pada saat sensus dilaksanakan
di dalam mall atau pasar, sedangkan pelaksanaan sensus di took-toko yang
berada di pinggir jalan raya tidak didampingi oleh pihak ketiga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2. Adanya responden yang menolak untuk dilakukan sensus. Mereka tidak
bersedia mengisi dan menandatangani Formulir Isian Sensus karena
beberapa alasan tertentu.
3. Pengisian Formulir Isian Sensus pada responden kategori 3 (responden yang
tidak berada di tempat saat pencacahan tetapi ada pihak yang memiliki
hubungan dengan responden) dilakukan oleh orang lain atau bukan
responden, misalnya karyawan dari responden.
4. Waktu pelaksanaan sensus yang terbatas. Dilakukan selama dua bulan yaitu
pada tanggal 3 Oktober 2011 sampai dengan 2 Desember 2011. Sehingga
sensus terbatas hanya dilakukan di mall, pasar, dan pertokoan yang
diutamakan di pinggir jalan raya.
5. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga sebagian besar dari
mereka bingung ketika melihat para petugas pajak menghampiri mereka
untuk melakukan sensus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya
yang berhubungan dengan program Sensus Pajak Nasional tahun 2011 yang
dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Persiapan pelaksanaan program Sensus Pajak Nasional tahun 2011 yang
dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar telah sesuai
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2011 serta
pelaksanaannya sudah baik dan memenuhi ketentuan yang ada.
2. Pelaksanaan program Sensus Pajak Nasional tahun 2011 yang dilakukan oleh
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar secara keseluruhan baik namun
pelaksanaannya di lapangan ada yang belum memenuhi ketentuan yang ada
seperti yang tercantum pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
30/PJ/2011.
3. Adanya monitoring dalam kegiatan ini sehingga apabila ada pelaksanaan yang
tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dapat dilakukan evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
B. Rekomendasi
Dari kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan Sensus
Pajak Nasional, maka dapat diberikan rekomendasi sebagai berikut.
1. Tetap dilakukan pendampingan oleh pihak ketiga walaupun pelaksanaan
kegiatan sensus tidak dilaksanakan di mall atau pasar. Sehingga pihak Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar lebih mengetahui data responden lebih
rinci dan petugas sensus lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan sensus.
2. Melakukan pendekatan secara persuasif yang bertujuan membujuk responden
agar responden bersedia untuk diwawancarai, mengisi dan menandatangani
Formulir Isian Sensus.
3. Pengisian Formulir Isian Sensus pada responden kategori 3 (responden yang
tidak berada di tempat saat pencacahan tetapi ada pihak yang memiliki
hubungan dengan responden) sebaiknya tetap diisikan oleh responden yang
bersangkutan. Sedangkan pihak yang memiliki hubungan dengan responden,
misalnya karyawan dari responden hanya sebagai perantara dalam menerima
Formulir Isian Sensus dari petugas yang akan diserahkan langsung kepada
responden. Dan petugas dapat datang kembali dan melakukan perjanjian untuk
bertemu dengan responden pada hari telah ditentukan.
4. Program Sensus Pajak Nasional dilaksanakan lebih lama di tahun 2012.
Kegiatan sensus merupakan program baru yang dilakukan oleh pemerintah
pada akhir tahun 2011 dan pelaksanaannya bertahap. Sehingga tahap pertama
dilaksanakan di akhir tahun 2011, tahap selanjutnya dilaksanakan pada tahun
2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
5. Melakukan penyuluhan secara rutin di kantor-kantor kecamatan. Petugas dapat
memberikan undangan kepada responden-responden yang terkait untuk
mengikuti penyuluhan yang akan diadakan di kecamatan. Dengan kegiatan
seperti ini dapat membuat responden lebih memahmi sensus dan menyadari
kewajiban mereka dalam membayar pajak.
6. Memperkenalkan program Sensus Pajak Nasional melalui media elektronik,
media massa, dan media transportasi seperti radio lokal, televisi lokal, majalah,
koran, bis kota atau angkutan umum yang digambari icon dari Sensus Pajak
Nasional serta penyebaran brosur Sensus Pajak Nasional.