EVALUASI KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PENGGUNA INFORMASI E-GOVERNMENT (WEBSITE) PADA SISTEM...

16
EVALUASI KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PENGGUNA INFORMASI E-GOVERNMENT (WEBSITE) PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) KABUPATEN KOLAKA Zaitun Ageng Setiawan Herianto Budi Guntoro ( Jl. Pattimura No 34 Kelurahan Watuliandu 93515, 085240133480, [email protected].id ) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna pada layanan informasi (website) layanan e-government di sistem informasi manajemen Daerah (SIMDA) di Kabupaten Kolaka . Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif . Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami informasi manajemen proses BAPESIKOM / PDE . Sementara itu, pendekatan kuantitatif digunakan untuk menyelidiki pengguna puas di website layanan informasi berdasarkan kinerja manajemen informasi. Informan yang diwawancarai dalam pendekatan kualitatif adalah 6 orang . Sampel pengguna jasa informasi yang dipilih dengan metode simple random sampling sebanyak 40 responden . Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen informasi tidak memenuhi syarat . Itu dianggap tidak ada pada strategi untuk menghasilkan kualitas yang baik dari informasi yang berkualitas . Pengguna layanan informasi Kolaka Kabupaten Daerah menyatakan tidak puas mereka dalam memanfaatkan layanan informasi berbasis website . Kata kunci : SIMDA , evaluasi , kualitas kepuasan layanan .

Transcript of EVALUASI KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PENGGUNA INFORMASI E-GOVERNMENT (WEBSITE) PADA SISTEM...

  • EVALUASI KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PENGGUNAINFORMASI E-GOVERNMENT (WEBSITE) PADA SISTEM INFORMASI

    MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) KABUPATEN KOLAKA

    ZaitunAgeng Setiawan Herianto

    Budi Guntoro

    ( Jl. Pattimura No 34 Kelurahan Watuliandu 93515, 085240133480,[email protected] )

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna pada layananinformasi (website) layanan e-government di sistem informasi manajemen Daerah(SIMDA) di Kabupaten Kolaka . Metode yang digunakan adalah pendekatankualitatif dan kuantitatif . Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahamiinformasi manajemen proses BAPESIKOM / PDE . Sementara itu, pendekatankuantitatif digunakan untuk menyelidiki pengguna puas di website layananinformasi berdasarkan kinerja manajemen informasi. Informan yangdiwawancarai dalam pendekatan kualitatif adalah 6 orang . Sampel pengguna jasainformasi yang dipilih dengan metode simple random sampling sebanyak 40responden . Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen informasi tidakmemenuhi syarat . Itu dianggap tidak ada pada strategi untuk menghasilkankualitas yang baik dari informasi yang berkualitas . Pengguna layanan informasiKolaka Kabupaten Daerah menyatakan tidak puas mereka dalam memanfaatkanlayanan informasi berbasis website .

    Kata kunci : SIMDA , evaluasi , kualitas kepuasan layanan .

  • 18 KANAL, Vol. 2, No. 1, September 2013, Hal. 1 - 106.

    EVALUATION OF SERVICE QUALITY AND E-GOVERNMENT(WEBSITE) USERS SATISFACTION ON THE REGIONAL

    MANAGEMENT OF INFORMATION SYSTEM (SIMDA) OF KOLAKA

    ABSTRACT

    This research aimed to investigate the users satisfaction on information servicee-government (website) service at Regional information management system(SIMDA) in Kolaka Regency. The methods used were qualitative and quantitativeapproaches. Qualitative approach used for process information managementunderstanding by BAPESIKOM/PDE. Meanwhile, quantitative approach used toinvestigate the user satisfied on information service website based on theinformation management performance. The informants were interviewed inqualitative approach were 6 persons. The sample of users information servicewhich chosen by simple random sampling method were 40 respondents. Theresult of the research shown that the information management was not qualified.It was presumed on no strategies to produce good quality of qualifiedinformation. Information service users of Kolaka Regional Regency stated theirunsatisfied on the using of information service based Website.

    Key words: SIMDA, evaluation, satisfaction quality service.

    PENDAHULUAN

    Sejalan dengan perkembangan teknologi pelayanan informasi, makapemerintah juga membutuhkan teknologi informasi berbasis komputer yangmampu memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh informasitanpa batasan waktu, dengan biaya murah, dan kesederhanaan pelayanan.Pemerintah mengembangkan pelayanan informasi melalui jaringan internetdengan website (laman) yang telah di sediakan dan kini dikenal dengan sebutan e-government.

    Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008, Pemda Kabupaten Kolaka telahmenerapkan keterbukaan informasi bagi masyarakat. Melalui keterbukaaninformasi tersebut, diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas partisipasimasyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik serta mewujudkanpenyelenggaraan good governance. Kabupaten Kolaka juga mulaimengembangkan keterbukaan informasi melalui website pemerintah yangberpusat di kantor pemerintah daerah, sehingga diharapkan akan mampumemberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

  • 19Zaitun, Ageng Setiawan, dan Budi Guntoro, Evaluasi kualitas Pelayanan.....

    Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 tahun 1992 tentangpokok-pokok Kebijaksanaan Sistem Informasi Manajemen Departemen DalamNegeri (selanjutnya disebut SIMDAGRI), yang mendukung kebutuhan informasisecara cepat,tepat dan akurat, untuk menunjang proses pengambilan keputusanyang berhasil dan berdayaguna. Kabupaten Kolaka yang merupakan salah satukabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, memiliki banyak program-programpembangunan bagi masyarakatnya. Sistem Informasi Manajemen PemerintahDaerah (selanjutnya disebut SIMDA), sebagai subsistem dari SIMDAGRIdikelola oleh Bagian Pelayanan Informasi Komunikasi (selanjutnya disebutBAPESIKOM) dan Pusat Data Elektronik (PDE).

    Pengamatan awal peneliti pada SIMDA yang dikelola oleh BAPESIKOMdan PDE Pemda Kabupaten Kolaka, belum berjalan sesuai dengan tugas dantujuannya. Tugas BAPESIKOM/PDE yang mengolah informasi dan kemudianmemberikan pelayanan informasi kepada masyarakat melalui website, haruslahsadar bahwa informasi yang dipublikasikan harus berasal dari data-data terkinimengenai hasil-hasil pembangunan, akan tetapi dalam realitasnya pengelolaaninformasi yang dilakukan oleh BAPESIKOM/PDE sama sekali tidakmenunjukkan informasi yang layak. Website yang ada tidak mengalamiperubahan, padahal ke-up to date-an informasi merupakan salah satu hal yangharus diperhatikan, untuk memberikan standar pelayanan informasi berkualitasmelalui layanan internet.

    Jenis informasi yang disebarkan melalui laman pemerintah daerah yangtidak pernah diperbaharui oleh pihak BAPESIKOM/PDE, dianggap dapatmerugikan masyarakat karena tidak memperoleh informasi yang bermanfaat.Ketidak mampuan pemerintah daerah, dalam hal ini BAPESIKOM/PDE, untukmemperbarui informasi pembangunan yang diperlukan oleh masyarakat perludievaluasi faktor penyebabnya untuk perbaikan pengelolaan informasipembangunan. Evaluasi juga diharapkan dapat menjawab mengapa informasipembangunan tidak dapat dipublikasikan dengan memenuhi azas up to date.

    Permasalahan utama penelitian ini apakah kepuasan pengguna layananinformasi e-government (website) pada SIMDA di Kabupaten Kolaka yangdikelola BAPESIKOM/PDE kepada masyarakat sudah sesuai dengan standarpelayanan informasi yang baik. Secara lebih spesifik, maka arahan permasalahandalam penelitian ini sekaligus menjadi permasalahan khusus adalah sebagaiberikut: 1). bagaimanakah kualitas pengelolaan informasi yang ada diBAPESIKOM/PDE sebagai bagian dari SIMDA di Pemda Kabupaten Kolaka. 2).bagaimanakah kualitas pelayanan informasi pada BAPESIKOM/PDE sebagaibagian dari SIMDA Pemda Kabupaten Kolaka. 3). bagaimanakah pengaruhkualitas pelayanan informasi terhadap kepuasan masyarakat yang menerima

  • 20 KANAL, Vol. 2, No. 1, September 2013, Hal. 1 - 106.

    pelayanan informasi berbasis e-government (website) di Pemda KabupatenKolaka. Ada lima konsep yang menjadi tinjauan pustaka dalam penelitian ini,yaitu produk website, karakteristik pengguna website, kualitas pengelolaaninformasi, kualitas pelayanan informasi masyarakat, dan konsep evaluasi. Websiteyang menjadi produk SIMDA yang diharapkan mampu menciptakan penyampaianinformasi secara menyeluruh kepada pengguna layanan informasi tanpa harusdibatasi dengan waktu, tempat maupun ruang tertentu.

    Menurut Emmanouilides dan Hammond (2000), menggolongkan penggunainternet menjadi dua yaitu active users (pengguna aktif) dan lapsed users (bukanpengguna aktif). Active users adalah orang yang menggunakan internet padakurun waktu satu bulan terakhir. Lapsed users adalah orang yang pernahmenggunakan internet di waktu yang lalu, tapi sudah tidak menggunakan internetlagi pada kurun waktu satu bulan terakhir. Pengguna aktif berdasarkan intensitaspenggunaan internet digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1) Low (rendah), orang yangmenggunakan internet 1 sampai 3 kali pada satu bulan terakhir. 2) Moderate(sedang), orang yang menggunakan internet 4 sampai 19 kali pada satu bulanterakhir. 3) High (tinggi), orang yang menggunakan internet 20 kali atau lebihpada satu bulan terakhir.

    Golongan pengguna website pada penelitian ini tidak pada penggunaberdasarkan bulan, tetapi berdasarkan tahun. Adanya penggolongan berdasarkantahun dilakukan karena dengan begitu akan lebih mudah melihat seringnyapengguna layanan mengunjungi website yang ada di Kabupaten Kolaka. Haltersebut diharapkan mampu menjadi dasar pengamatan tentang kepuasanmasyarakat terhadap pelayanan berbasis e-government sebagai bagian dariSIMDA.

    Dalam penelitian ini, indikator kualitas pengelolaan dilihat dari: 1) mutudata yang dikumpulkan harus tinggi. 2) relevan dengan kepentingan pemakainya.3) penyimpanan yang baik mencakup, keamanannya terjamin, hemat biaya,penulusuran data informasi yang mudah dan pengambilan dari tempatpenyimpanan dengan cepat. 4) output, yang perlu diperhatikan adalah pemilihanjenis output informasi yang sesuai dengan target pengguna. 5)updating/pembaharuan konten (website). 6) mempunyai organsiasi pengelolaantersendiri (Kristanto, 2008). Kesesuaian indikator ini digunakan untukmembuktikan tahapan proses untuk kualitas pengelolaan informasi oleh pengelola.

    Hal ini dilakukan agar sistem pengolahan data yang sudah ditetapkan diikutisepenuhnya oleh para penanggung jawabnya. Artinya, urutan langkah yang perludiambil benar-benar diikuti, karena dengan demikian mampu menghasilkaninformasi yang memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang memerlukannya.

  • 21Zaitun, Ageng Setiawan, dan Budi Guntoro, Evaluasi kualitas Pelayanan.....

    Kualitas pelayanan informasi, Menurut Umar (2003), pelayanan secaraumum adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain disertaikemudahan-kemudahan dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Sedangkanmenurut Tjiptono (2001), kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yangdiharapkan, dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhikeinginan pelanggan (pengguna produk jasa). Pendapat Levine (1990) produkpelayanan masyarakat (public servise) didalam negara demokrasi setidaknya harusmemenuhi tiga indikator, yaitu : 1) responsiveness atau responsivitas adalahtanggap penyedia layanan terhadap harapan, keinginan, aspirasi maupun tuntutanpengguna layanan. 2) responsibilty atau responsibilitas adalah suatu ukuran yangmenunjukkan seberapa jauh proses pemberi pelayanan publik dilakukan sesuaidengan prinsip-prinsip atau ketentuan-ketentuan administrasi dan organisasi yangbenar dan yang telah ditetapkan. 3) accountabilty atau akuntabilitas adalah suatuukuran yang menunjukkan seberapa besar proses penyelengaraan pelayanansesuai dengan kepentingan stakeholders dan norma-norma yang berkembangdalam masyarakat.

    Untuk penelitian ini. tiga indikator utama untuk memberikan pelayananberkualitas dinilai dari responsiveness, responsibilty, dan accountabilty adalahpanduan utama yang harus diperhatikan oleh pengelola layanan jasa publik,karena tiga indikator ini merupakan pilar utama pengembangan layanan untukmenuju arah keberhasilan pembangunan. Selanjutnya mengenai konsep kualitaspelayanan informasi. Dunn (2000), mengumumkan istilah evaluasi mempunyaiarti yang berhubungan, masing-masing menunjukkan pada aplikasi beberapaskala nilai terhadap hasil kebijakan dan program, dan dalam arti yang lebihspesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai ataumanfaat hasi kebijakan.

    Penelitian ini akan melihat SIMDA sebagai salah satu fungsi manajemenberurusan dan berusaha untuk mempertanyakan efektifitas dan efisiensipelaksanaan dari suatu rencana sekaligus untuk mengukur subyek. Harapannyaadalah hasil-hasil pelaksanaan itu dapat diterima dengan ukuran-ukuran yangdapat mendukung maupun yang tidak mendukung rencana, dalam merencanakanperencanaan dan memproyeksikan penerapannya untuk tahapan selanjutnya.

    Melalui tahapan evaluasi yang dilihat dari faktor internal yaitu pengelolaSIMDA dalam hal ini BAPESIKOM/PDE akan mampu memberikan kualitaspelayanan informasi yang baik, dan dari faktor eksternal yaitu bagaimanatanggapan masyarakat pada kualitas pelayanan informasi. Tanggapan masyarakatini menjadi nilai evaluasi yang didasarkan oleh kepuasan pengguna layananmemperoleh informasi, sehingga diharapkan kedua faktor ini akan mampumenjawab permasalahan yang telah diajukan di penelitian ini.

  • 22 KANAL, Vol. 2, No. 1, September 2013, Hal. 1 - 106.

    LANDASAN TEORI

    Penelitian ini dikembangkan dari satu grand teori, yaitu teori informasi dansatu teori cabang yaitu teori kepuasan. Teori informasi, pertama kalidikembangkan dan diperkenalkan oleh Shanon dan Weaver (dalam Berger, 2006)dalam buku klasiknya The Mathematical Theory of Communication.Pengembangan teori yang dilakukan pada waktu itu lebih cenderung padaperspektif aplikasi sistem elektrik. Karenanya fokus perhatian teori ini bersifatlinearitas. Artinya, sinyal-sinyal yang disampaikan oleh sender (pengirim) kereceiver (penerima) lewat media berjalan searah tanpa adanya feedback samasekali. Model tersebut didesain untuk memudahkan efisiensi informasi.

    Salah satu karakteristik pemerolehan informasi adalah proses memilih.Proses tersebut dapat saja diawali dengan melakukan identifikasi kesesuaianinformasi yang dibutuhkan. Hal itu terjadi karena melimpah-ruahnya jumlahinformasi yang tidak memungkinkan untuk diolah sekaligus. Pada ranah publik,informasi memiliki arti penting dan peran strategis terutama untuk menghadapiperubahan masyarakat yang serba cepat, situasi yang uncertainty (tidak pasti),serta mengurangi anxiety (kecemasan). Bagi seseorang atau organisasi, informasidapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan diri, memberikan added value,serta membantu untuk mengambil keputusan dalam mengembangkan masyarakatdan lingkungan. Tanpa dukungan informasi, seseorang ataupun organisasi tidakakan mungkin mampu mencapai tujuan yang telah direncanakan.

    Teori selanjutnya adalah teori kepuasan, teori ini berkaitan dengan Kualitaspelayanan informasi dimana, pengukuran kepuasan bukan hanya pada sisipembuat kebijakan, tetapi harus disesuaikan dengan pendapat masyarakat yangtelah menjadi pengguna layanan informasi. Kebijakan SIMDA memberikanpelayanan infomasi yang berkualitas bergantung pada kepuasan pengguna layananinformasi, penilaian ini disesuaikan dengan harapan, keinginan dan kenyataanyang dirasakan pengguna layanan informasi.

    Kepuasan pengguna layanan informasi merupakan suatu hal yang sangatberharga demi mempertahankan keberadaan pelayanan informasi dan keseluruhankegiatan yang dilakukan oleh SIMDA, pada akhirnya akan bermuara pada nilaiyang akan diberikan oleh pengguna layanan informasi mengenai kepuasan yangakan dirasakannya. Tjiptono (2001), menyatakan bahwa Kepuasan konsumensebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerjaproduk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidakcocok dengan tujuan pemakaian. Pendapat ini jika dikaitkan dengan penelitianSIMDA, yaitu kepuasan masyarakat (pelanggan) akan memberikan kesuksesanbagi kelangsungan pelayanan jasa di masa akan datang. Berarti bahwa sistempelayanan informasi yang telah ada akan bisa dipertahankan dan ditingkatkan

  • 23Zaitun, Ageng Setiawan, dan Budi Guntoro, Evaluasi kualitas Pelayanan.....

    kemampuannya untuk lebih memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagaiperwujudan dari good governance.

    Kepuasan pengguna layanan informasi dapat menjadi alat evaluasi untukmengukur kinerja pengelolaan, dimana evaluasi pengguna terhadap kinerjaproduk/layanan yang sesuai atau melampaui harapan. Kepuasan pengguna layanansecara keseluruhan mempunyai tiga antecedent yaitu kualitas yang dirasakan, nilaiyang dirasakan dan harapan. Menurut Gaspersz (dalam Kotler dan Keller, 2009)menyatakan bahwa, kepuasan konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa halyang meliputi pengiriman produk, performa produk, citra perusahaan/ produk/merk/ nilai harga yang dihubungkan dengan nilai yang diterima konsumen,prestasi para karyawan, keunggulan dan kelemahan pesaing. Maka berdasarkanberbagai penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yangmempengaruhi kepuasan pelanggan adalah produk, harga (biaya), dan pelayanan.

    Relevansi teori kepuasan di atas dengan kepuasan masyarakat menerimapelayanan infomasi pada penelitian ini adalah pemda Kabupaten Kolakamerupakan perusahaan yang melaksanakan SIMDA, memberikan jasa berupaproduk pelayanan informasi publik dan pelayanan informasi berbasis e-government melalui website diberikan kepada konsumen, nasabah atau penggunajasa yaitu masyarakat. Kesesuaian teori tersebut menjadi dasar memunculkan rasapuas dengan cara pengiriman yang bisa dikatakan suatu pertransferan jasa(informasi) kepada masyarakat pengguna informasi berbasis e-government(website).

    Konotasi evaluasi sering diartikan sebagai mencari dan memeriksakekurangan dan kesalahan subyek tertentu. Evaluasi terhadap setiap kegiatanadalah penting, karena dalam evaluasi orang berusaha menentukan nilai ataumanfaat dari kegiatan dengan menggunakan informasi yang tersedia, melaluievaluasi atau penilaian dalam penentuan nilai. Menurut kamus istilah manajemen,evaluasi adalah proses sistem dan obyektif yang menganalisa sifat dan ciripekerjaan didalam perusahaan atau organisasi (Aji dan Sirait, 1990). Perlunyaevaluasi dilakukan pada SIMDA yang dikembangkan di Kabupaten Kolaka,diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran kearah perbaikan layananinformasi yang berkelanjutan, karena penerapan kebijakan diharapkan tidakberhenti ketika tujuan kebijakan tercapai.

    METODE PENELITIAN

    Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluasikualitatif, dimana peneliti mempelajari isu-isu, kasus-kasus atau kejadian-kejadianterpilih secara mendalam dan rinci (Patton, 2009). Metode analisis penelitian yangdigunakan adalah mixed method. Penentuan 6 informan dengan purposive

  • 24 KANAL, Vol. 2, No. 1, September 2013, Hal. 1 - 106.

    sampling karena dianggap representativ, mereka memiliki kedudukan dantanggungjawab langsung tentang seluk-beluk penyelenggaraan pelatihan SIMDA,pengolahan dan pemutakhiran data serta kerjasama dengan media elektronik(website) dalam penyebaran informasi kepada masyarakat, sedangkan clusterrandom sampling digunakan untuk menentukan sampel secara acak, tanpamemperhatikan strata (tingkatan) responden pengguna layanan informasi yangaktiv mengakses website Pemda Kabupaten Kolaka sebanyak 40 dari populasipengguna 200. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisiskualitatif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang berkaitan denganpengelolaan informasi oleh BAPESIKOM/PDE. Analisis kuantitatifmenggunakan uji regresi dan pengukuran melalui indeks kepuasan masyarakat(IKM) dari Menpan, regresi digunakan untuk melihat pengaruh kualitas pelayananinformasi pada kepuasan masyarakat, uji IKM untuk memberikan nilai kepuasanmasyarakat pada kualitas pelayanan informasi oleh BAPESIKOM/PDE.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Kualitas pengelolaan informasi melalui indikator yang telah ditentukanuntuk penelitian ini dilakukan oleh pegelola layanan informasi(BAPESIKOM/PDE), proses tersebut yaitu : 1) Mutu data, Seperti yang dikutipdari hasil wawancara, sebagai berikut:

    ..Kalau mereka tidak memiliki kesempatan untuk memberikan hasilperolehan data dan informasi dari hasil kegiatan pembangunan makakita sendiri yang pergi tagih data dan informasi itu untuk bisa di olah,tapi..sebelum itu saya sudah melayangkan surat pada dinas tersebut.(Hasil wawancara, Kepala Badan BAPESIKOM/PDE Pemda KabupatenKolaka. Tanggal 19 Agustus 2011).

    Komunikasi personal dilakukan oleh pihak pengelola dalam pengumpulandata dan informasi, masih saja terdapat hambatan, yaitu terkadang pihak-pihakyang terkait masih belum sadar akan pentingnya pengumpulan data dan informasitersebut. Menyiasati hal tersebut, pihak pengelola melakukan komunikasi melaluimedia surat yang disampaikan kepada dinas terkait yang ada dijajaran PemdaKabupaten Kolaka. 2) Relevansi informasi, berkaitan dengan segmentasi untukmenentukan target, sehingga mampu dilihat sasaran informasi yang tepat. Hasilwawancara dengan informan :

    ..Jadi ini kelemahannya kita sendiri, belum memikirkanitu(segmentasi),..karena kedepannya dinas terkait yang ada jugamengembangkan pelayanan informasi juga.. (Hasil Wawancara, KepalaBadan BAPESIKOM/PDE Pemda Kabupaten Kolaka. Tanggal 19Agustus 2011).

  • 25Zaitun, Ageng Setiawan, dan Budi Guntoro, Evaluasi kualitas Pelayanan.....

    Penjelasan informan yang tertuang, mengindikasikan bahwa pengelolaanpelayanan melalui website belum dipikirkan terlalu mendalam. Hal ini terjadi,karena kedepannya setiap instansi dalam jajaran Pemda Kabupaten Kolaka akanmengembangkan pelayanan informasi melalui website mereka sendiri.3) Penyimpanan data yang baik, hasil wawancara dengan informan berkaitandengan hal ini :

    ..Kalau penyimpanan data itu sebenarnya ada beberapa macam itu, pertamayaitu secara manual melalui berkas-berkas yang dicatat dan dibukukan, disemacam bundel lah begitu..jadi nanti kalau kita butuhkan bisa dilihat secaralangsung,..kemudian..penyusunan melalui barang elektronik sepertikomputer,.. (Hasil wawancara, Kepala Sub Bagian Pengolahan dan PenataanArsip BAPESIKOM/PDE Pemda Kabupaten Kolaka. Tanggal 24 Agustus2011).

    Pada proses penyajian data ini akan menentukan output data dan informasitersebut, dimana hasil output tersebut akan menentukan cara data dan informasitersebut akan disebar kepada masyarakat pengguna. Kesuaian proses penyusuanandata yang dilakukan oleh pihak pengelola layanan informasi dengan melakukanpengolahan data yang berkualitas, tidak terlepas dari perhatian dukunganpemerintah daerah juga. 4) Output yang sesuai dengan target (pengguna), outputinformasi merupakan pandangan tersendiri apakah informasi itu berguna atautidak, bergantung pada cara mengkomunikasikannya pada pengguna informasi.

    ..Tidak semua data yang sudah dikumpulkan itu kita masukkan untukdiberikan kepada khalayak, karena karena ada juga data yang sifatnyaprinsipil, itu tidak bisa kita masukkan semua,untuk menjaga jangansampai mampu memberikan pengaruh yang tidak baik kepadapenerimanya... (Hasil wawancara, Kepala Badan BAPESIKOM/PDEPemda Kabupaten Kolaka. Tanggal 19 Agustus 2011).

    Hasil wawancara dan observasi dengan pihak informan menunjukkan bahwainformasi output data belum keseluruhan mencakup tujuan kualitas pelayananyang telah ditetapkan. Untuk memberikan output data informasi bagi pengguna,maka pemerintah perlu berbenah diri, yaitu kembali pada tujuan dari pelayananpublik dan kaitannya dengan pelayanan informasi masyarakat adalah mewujudkangood governance yaitu transparansi informasi, dengan nilai-nilai seperti efisien,non-diskriminatif dan keadilan, berdaya tanggap tinggi dan memiliki akuntabilitastinggi. Hasil wawancara terhadap informan terindikasikan ada data dan informasiyang bersifat prinsipil yang tidak disebarkan. Informasi yang tidak transparantelah melenceng jauh dari asas sesungguhnya tentang pelayanan informasi. 5)Updating (pembaruan konten) website, berkaitan dengan penyajian informasiinforman menjelaskan dalam hasil wawancara berikut ini :

  • 26 KANAL, Vol. 2, No. 1, September 2013, Hal. 1 - 106.

    ..Up date informasi itu per 3 (tiga) bulan,.ada juga informasi perharian,informasi yang dari keHumasan itu saya ambil per hari-hari mengenaiberita-berita daerah yang terjadi sehari-hari.. (Hasil Wawancara,Kepala Badan BAPESIKOM/PDE Pemda Kabupaten Kolaka. Tanggal19 Agustus 2011).

    Proses ini dilakukan mengingat penyebaran data informasi yang banyak,berkaitan dengan menghindarkan pengguna tidak akan menggunakan keseluruhaninformasi yang selalu ditampilkan, akan tetapi pengguna membutuhkankebergaman informasi yang selalu disesuaikan dari waktu-kewaktu. Harapannyatentu saja dengan up date informasi akan memberikan pengguna tambahanpengetahuan. 6) Organisasi pengelolaan sendiri, hasil wawancara denganinforman :

    ..awalnya teman-teman ada banyak yang membantu mengelola website,belakangan sudah berkurang, tadinya kita itu berdelapan yang jugadidalamnya dibantu teman-teman dari honorer,sekarang sisa bertiga...(Hasil Wawancara, Kepala Sub Bagian Teknologi InformasiBAPESIKOM/PDE Pemda Kabupaten Kolaka. Tanggal 8 September2011).

    Telaah peneliti dalam hasil wawancara dengan informan mengenaiorganisasi pengelolaan informasi ini adalah adanya hambatan dari segi SDM,yang pada awalnya cukup memadai tetapi pada proses berjalannya kegiatan kerjaterjadi pengurangan. Fenomena ini terjadi akibat penerapan kebijikan yangsetengah-setengah dan terkesan tidak tepat.

    Kepuasan masyarakat pengguna layanan informasi berbasis e-government(website) Tabel 1 menunjukkan bahwa presentase pendapat pengguna layananinformasi website sebesar 84 % berada pada indikator tampilan situs merupakanindikator yang menunjukkan adanya warna atau gambar yang menarik. Kemudianpresentase terendah berada pada ketepatan dan keakuratan informasimenunjukkan muatan informasi dan berita tidak puas sebesar 68 %, hal ini terjadikarena informasi yang disajikan/ditampilkan pada website tidak sesuai denganfakta dan data yang diperoleh. Sebaran pernyataan pendapat kualitas layanan dankepuasan pengguna layanan informasi berbasis e-government (website) dapatdilihat sebagai berikut :

  • 27Zaitun, Ageng Setiawan, dan Budi Guntoro, Evaluasi kualitas Pelayanan.....

    Tabel 1. Sebaran Pernyataan Pengguna Mengenai Kualitas Layanan InformasiPemda Kabupaten Kolaka Tahun 2011 (N=40)

    No Indikator kualitas layanan informasiKualitas Layanan

    Berkualitas (%) Tidak berkualitas(%)12345678910

    Kemudahan memperoleh informasiKesesuaian informasiAkurat dan teruji kebenarannyaInformasi Jelas dan pastiKedisiplinan petugasTanggung jawab petugasKemampuan/keandalan petugasKecepatan layanan informasiKeadilan mendapatkan layananKenyamanan layanan informasi

    5335389334514285238

    47656291675586724862

    Sumber : Analisis data primer, 2011

    Tabel 1 menunjukkan bahwa pendapat pengguna layanan informasimengenai kualitas pelayanan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan padakejelasan dan kepastian informasi pengguna layanan menyatakan tidak berkualitasditunjukkan oleh presentase 91 %. Presentase tidak berkualitasnya layananinformasi pada indikator kemampuan dan keandalan petugas juga dinyatakan olehpengguna sebesar 86 %.

    Selanjutnya akan diamati mengenai sebaran pendapat pengguna tentangkualitas layanan informasi yang telah mereka terima. Sebaran pernyataan tersebutdapat dilihat pada tabel berikut :Tabel 2. Sebaran Pendapat Pengguna Pemda Kabupaten Kolaka Mengenai

    Kualitas layanan Informasi Tahun 2011 (N=40)

    No Kategori indikator kualitas Layananinformasi publik Interval Skor Persen (%)

    1 Tinggi 20 25 132 Sedang 13 19 723 Rendah 5 12 15

    Total 100 %Sumber: Analisis Data Primer, 2011

    Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pendapat pengguna kualitas layananinformasi berada pada kategori sedang (72 %). Penggambaran yang selanjutnyamengenai kepuasan pengguna layanan informasi e-gov (website) sebagai berikut:

  • 28 KANAL, Vol. 2, No. 1, September 2013, Hal. 1 - 106.

    Tabel 3. Sebaran Pernyataan Pendapat Kepuasan Pengguna Layanan InformasiPada Indikator Kategori Layanan Berbasis E-Government (website)Pemda Kabupaten Kolaka Tahun 2011 (N=40)

    NoIndikator kepuasan layanan informasi website

    Kepuasan penggunaPuas (%) Tidak puas (%)

    12345678910

    Tampilan situsKetepatan dan keakuratan isi informasiPembaruan informasiKeandalan jaringan/linkKecepatan tampilan dan responKemudahan untuk dibacaKepastian respon pengaduanKelengkapan isi informasiKesesuaian informasi dengan penggunaTanggung jawab

    84313746485333505352

    16696354524767504748

    Sumber : Analisis data primer, 2011

    Untuk keseluruhan indikator yang ada, kepuasan masyarakat penggunalayanan informasi yang tertinggi hanya pada indikator tampilan situs sebesar 84% ini berarti tidak menunjukkan kepuasan, karena ukuran kepuasan berdasarkankeseluruhan indikator. Tidak puasnya masyarakat pengguna karena tidak tidakmerasakan keterikatan keinginan, dan tidak ada kaitan kepercayaan (belief)anatara pengguna dengan pihak BAPESIKOm/PDE untuk memberikan danmenyediakan pelayananan sesuai harapan pengguna.

    Tabel 2. Sebaran Pendapat Pengguna Layanan Informasi Mengenai KualitasPelayanan Informasi Berbasis e-government (website) PemdaKabupaten Kolaka (N=40)

    No Kategori indikator kualitas layananinformasi berbasis e-gov (website) Interval skor Persen (%)

    1 Tinggi 22 32 17,52 Sedang 12 21 55,03 Rendah 1 11 27,5

    Total 100 %

    Sumber : Analisis data primer, 2011

    Presentase berada pada kategori sedang karena berkaitan dengan pengelolainformasi, pertama, informasi yang tersedia dilayanan informasi melalui website,sama sekali tidak ter up to date, kedua informasi pembangunan hanya satu jenis,ketiga, terkadang website Pemda Kabupaten Kolaka sangat sulit di akses karenapihak pengelola ternyata tidak mampu menaggulangi dana penyediaanpembayaran bagi provider yang menyediakan jaringan internet.

  • 29Zaitun, Ageng Setiawan, dan Budi Guntoro, Evaluasi kualitas Pelayanan.....

    Kualitas pelayanan informasi pemda Kabupaten Kolaka berdasarkan hasilperhitungan indeks kepuasan masyarakat (IKM) dari MENPAN, ditunjukkan padatabel 3 :

    Tabel 3. Kualitas Layanan Informasi Pemda Kabupaten Kolaka BerdasarkanHasil Perhitungan IKM Tahun 2011 Tahun (N=40)

    No Unsur LayananJumlah

    totaljawabanper unsur

    NRR unsurlayanan

    (jawaban/unsur: yang

    terisi)

    Indeks perunsur layanan

    NRRx0,01

    12345678910

    Kemudahan layanan informasiKesesuaian informasi dengan realitasKeakuratan layanan informasiKejelasan informasiKedisiplinan petugasTanggung jawab petugasKemampuan petugasKecepatan layanan informasiKeadilan memperoleh informasiKenyamanan layanan informasi

    98209085709291826995

    2,450,052,25

    2,1251,752,3

    2,2752,1251,7252,375

    0,2450,005

    0,2250,21250,1750,23

    0,22750,21250,17250,2375

    Total 1,737Nilai IKM setelah dikonversi Nilai indeksx nilai dasarNilai persepsi penggunaKualitas layanan

    1,737 x 25 43,424

    DTidak baik

    Sumber : Analisis data primer, 2011

    Tabel 4. Kepuasan Pengguna Layanan Informasi E-Gov (website) PemdaKabupaten Kolaka Berdasarkan Hasil Perhitungan IKM Tahun 2011Tahun 2011 (N=40)

    No Unsur Layanan

    Jumlahtotal

    jawabanper unsur

    NRR unsurlayanan

    (jawaban/unsur: yang

    terisi)

    Indeks per unsurlayanan

    NRRx0,1

    123456789

    10

    Tampilan situsKetepatan dan keakuratan Informasi tidakberulangKeandalan jaringan linkKecepatan tampilan situsKemudahan dibacaKepastian respon pengaduanKelengkapan isi informasiKesesuaian informasiKesadaran petugasTotal

    104702537608065423820

    2,61,750,6

    0,9251,52

    1,6251,050,950,5

    0,260,175

    0,60,09250,150,02

    0,16250,1050,0950,051,69

    Nilai IKM setelah dikonversi Nilai indeksx nilai dasarNilai persepsiKepuasan pengguna

    1,69 x 25 42,25

    DKurang puas

    Sumber: Analisis data primer, 2011

  • 30 KANAL, Vol. 2, No. 1, September 2013, Hal. 1 - 106.

    Hasil nilai unsur yang tertera pada Tabel 3 setelah dihitung dan dikonversiberdasarkan cara perhitungan IKM, yaitu dengan rumus nilai indeks x nilai dasarmemilki nilai 43,42 menunjukkan bahwa mutu layanan D, yang berarti kualitaslayanan informasi yang telah dikelola oleh BAPESIKOM/PDE tidak baik.

    Adanya data yang ditunjukkan oleh tabel 4 di atas setelah dilakukanpenjumlahan nilai indeks x nilai dasar, didapatkan nilai sebesar 42,25. Hasilperhitungan dengan IKM ini menunjukkan kepuasan pengguna layanan informasiyang berbasis e-government (website) berada pada nilai D, yang berartimasyarakat kurang puas terhadap kualitas layanan informasi yang ada diKabupaten Kolaka.

    Pelayanan informasi yang kurang baik, menandakan tidak berkualitas,hasilnya masyarakat kurang puas. Terjadinya hal ini karena sumber daya manusiatidak mendukung, karena proses mutasi yang terlalu sering dilakukan oleh Pemdasetempat, karakter individu yang tidak sadar pada tupoksi masing-masing,pengembangan sistem informasi menajemen untuk layanan informasi tidakberdasarkan pada keinginan dan harapan pengguna dan kebiijakan pemerintahdalam menciptakan lingkungan politik yang kondusif untuk masyarakat danjajaran pemerintahan daerah.

    Pengaruh kualitas terhadap kepuasan pengguna layanan informasi memangtidak hanya dapat digambarkan secara kualitatif atau hanya penjabaran semata,karena jika menyangkut pengaruh kualitas pelayanan untuk menentukan kepuasanadalah hal yang memang tidak mudah diukur hanya melalui penggambaran kata-kata saja. Maka diadakan uji regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 16 forWindows.

    Tabel 5 Pengaruh Kualitas Pelayanan Informasi Pemda Kabupaten KolakaTerhadap Kepuasan Masyarakat yang Menerima PelayananInformasi Berbasis E-government (website) di Pemda KabupatenKolaka (N=40).

    Variabel Koefisien Regresi Nilai t ProbabilitasKualitas pelayanan informasi (X) 0,678 5,685 0,000Konstanta = -5,369Adjusted R2 = 0,445

    Fhitung = 32,318Ftabel = 3,251ttabel = 0,312Sig = 0,328 = 0,05

    Sumber : Analisis data primer, 2011

  • 31Zaitun, Ageng Setiawan, dan Budi Guntoro, Evaluasi kualitas Pelayanan.....

    Tabel 5 menunjukkan bahwa koefisien determinasi besarnya adjusted R2

    adalah 0,445, hal ini berarti 44,5 % kepuasan pengguna layanan informasi websitedapat dijelaskan oleh variabel kualitas pelayanan masyarakat, sedangkan sisanyasebesar 55,5 % dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model. Dari penjelasanyang telah ada, persamaan matematisnya dapat di tuliskan seperti berikut :

    Y= 5,369 + 0,678 X + e

    Koefisien regresi menunujukkan bahwa variabel kualitas pelayananmasyarakat mempunyai nilai positif 0,678 dengan taraf signifikansi yang dilihatdari nilai probabilitas a = 0,000 dan juga hal ini dapat dibuktikan dengan adanyanilai fhitung sebesar 32,318 lebih besar dari nilai probabilitas (0,000), dapatdikatakan bahwa variabel kualitas pelayanan masyarakat berpengaruh terhadapkepuasan masyarakat pengguna layanan informasi website. Dibuktikan olehadanya nilai probabilitas (0,000) yang lebih kecil dari nilai = 0,05, dengandemikian apabila kualitas pelayanan terhadap masyarakat tinggi maka kepuasanpengguna layanan informasi website akan semakin besar pula.

    SIMPULAN

    Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik beberapakesimpulan sebagai berikut :

    1. Pengelolaan informasi oleh pihak BAPESIKOM/PDE tidak berkualitasdimana informasi tidak sesuai dengan indikator layanan informasi yang telahditetapkan. Melalui Indikator menunjukkan pihak pengelola tidak melakukanlangkah-langkah yang sesuai dengan teori kualitas pengelolaan informasiyang telah ditetapkan pada penelitian ini. Sumberdaya manusia yang tidaksesuai dengan bidang kerja, proses mutasi yang sering terjadi, pengelola yangtidak menyadari tanggung jawab, serta kondisi politis daerah yang tidakkondusif menyebabkan kualitas pengelolaan rendah.

    2. Layanan informasi tidak berkualitas, setelah konversi dengan indekskepuasan masyarakat diperoleh nilai 42,25. Pengguna layanan informasiberbasis e-government website) berada pada nilai D (kurang puas). Penggunamerasakan tidak ada ketertarikan keinginan dari adanya informasi yangdiberikan, karena tidak jelas dan tidak sesuai dengan fakta, serta informasiyang tidak di up date.

    3. Kualitas layanan masyarakat berpengaruh terhadap kepuasan masyarakatpengguna layanan informasi website, dilihat dari nilai koefisien regresimenunujukkan bahwa variabel kualitas layanan masyarakat mempunyai nilaipositif 0,678 dengan taraf signifikansi yang dilihat dari nilai probabilitas a =

  • 32 KANAL, Vol. 2, No. 1, September 2013, Hal. 1 - 106.

    0,000 dan adanya nilai fhitung sebesar 32,318 lebih besar dari nilai probabilitas(0,000). Nilai probabilitas (0,000) yang lebih kecil dari nilai = 0,05, dengandemikian apabila kualitas layanan terhadap masyarakat tinggi maka kepuasanpengguna layanan informasi website akan semakin besar pula. Penggunatidak merasakan keinginannya terpenuhi dengan layanan yang tidakberkualitas berakibat pada nilai kepuasan pengguna yang kurang baik.

    DAFTAR RUJUKAN

    Aji, F.B. dan M.Sirait., 1990, Perencanaan Evaluasi, Jakarta: Bumi Aksara.Berger, C., 2006, Uncertainty Reduction Theory, Boston : Mc Graw Hill

    Intenational Edition.Dunn, T.F., 2000, Tess difficulty, Validity, and Reliability as Function of

    Selectied Multiple Choice Item Construction Principle, Educationaland Psycholigical Measurement.

    Emmanouilides, C dan K. Hammond., 2000. Internet Usage: Predictors OfActive Users and Frequency of Use. J Of Interactive Marketing.

    Kotler, P. dan Keller., 2001, Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jild 1. Indonesia:PT. Macanan Jaya Cemerlang.

    Levine, C.H., 1990, Publik Administration: Chalenges, Choices,Consequences, Illinois: Scott Fareman.

    Patton,Q. M., 2009, Metode Evaluasi Kualitatif, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Umar, H., 2002, Metode Riset Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT. Gramedia

    Pustaka Utama.Tjiptono, F., 2001. Strategi Pemasaran (Edisi II), Yogyakarta: Andi Offset.