Evaluasi kanker

download Evaluasi kanker

of 10

description

bagi bagi

Transcript of Evaluasi kanker

EVALUASI PERAWATAN KLIEN

KANKER DI RUMAHoleh

Kartika Nurif Adelin P.NIM 112310101018Chrisnina

NIM 112310101041Akhmat Robbi TricahyonoNIM 112310101061PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

EVALUASI PERAWATAN KLIEN

KANKER DI RUMAH

disusun guna menyelesaikan tugas matakuliah Perawatan Klien Di Rumah

yang dibimbing oleh Ns. Latifa Nur Aini S. M.Kep., Sp. Komoleh

Kartika Nurif Adelin P.NIM 112310101018Chrisnina

NIM 112310101041Akhmat Robbi TricahyonoNIM 112310101061PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

20131.1 Definisi Evaluasi

Evaluasi sebagai langkah terakhir proses keperawatan, adalah upaya untuk menentukan apakah seluruh proses sudah berjalan dengan baik dan apakah tindakan berhasil dengan baik (Ali, 2009). Evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan. Tugas selama tahap ini termasuk pendokumentasian pernyataan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan dan intervesi jika perlu. Lebih lanjut, pernyataan evaluasi memberikan informasi yang penting tentang pengaruh intervensi yang direncanakan pada status kesehatan klien. Misalnya, kemampuan klien untuk mengatur perawatan dirinya sendiri atau mengikuti intervensi yang diberikan pada awal proses evaluasi (Muttaqin, 2005).Proses yang tidak sesuai dengan rencana perlu ditinjau kembali dan dilakukan perbaikan. Apabila hasil tidak mencapai tujuan, intervesi diulang kembali dengan beberapa perbaikan. Tujuan yang tidak tercapai mungkin disebabkan oleh tujuan yang tidak jelas, tindakan keperawatan tidak tepat, alat atau metode tidak tepat, dan faktor eksterm tidak dapat diatasi/dikendalikan (Ali, 2009).1.2 Dimensi Evaluasi Dimensi yang terdapat pada proses evaluasi adalah (Ali, 2009):1. Dimensi keberhasilan, yaitu evaluasi dipusatkan untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan.

2. Dimensi ketepatgunaan (efficienci), yaitu evaluasi berkaitan dengan sumber daya (uang, tenaga, bahan, dan waktu).

3. Dimensi kecocokan (appropriateness), yaitu evaluasi berkaitan dengan kecukupan intervensi yang telah dilakukan.1.3 Macam-macam evaluasi

Macam-macam evaluasi (Ali, 2009):

1. Kuantitatif

Dalam evaluasi kuantitatis, uraiannya dalam hal kuantitas, jumlah layanan, atau jumlah kegiatan yang telah dikerjakan. Contohnya antara lain jumlah imunisasi yang telah diberikan dan jumlah anak sekolah yang telah diperiksa.2. Kualitatif

Evaluasi kualitatif dapat dipusatkan pada salah satu dari tiga dimensi. Dimensi pertama adalah struktur atau sumber, yang berhubungan dengan tenaga manusia atau bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan. Dimensi kedua adalah proses yang meliputi kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Dimensi terakhir adalah hasil, yang merupakan akibat tindakan keperawatan. Ketiga dimensi dari evaluasi kualitatif ini saling berkaitan, tetapi tidak selalu secara langsung.

1.4 Tujuan EvaluasiMenurut Muttaqin (2005) tujuan evaluasi adalah untuk menentukan efektifitas asuhan keperawatan untuk mencegah atau mnegobati respon klien terhadap prosedur kesehatan yang telah diberikan. Evaluasi sudah dimulai sejak tahap pengkajian data dan dapat menjadi indikator kemajuan klien terhadap tujuan kriteria hasil.

Komponen evaluasi dicatat untuk (Muttaqin, 2005):1. Mengomunikasikan status klien dan hasilnya yang berhubungan dengan semua arti umum untuk semua perawat.2. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk memutuskan apakah mengawali, melanjutkan, memodifikasi, atau menghentikan asuhan keperawatan.3. Memberikan bukti revisi untuk perencanaan keperawatan berdasarkan pada cacatan penilaian ulang atau reformulasi diagnosis keperawatan.

1.5 Tahap EvaluasiTahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya (Alimul, 2001).Menurut Nursalam (2001), tahap-tahap evaluasi, meliputi:1. Mengukur pencapain tujuan klienPada tahap ini perawat menggunakan keterampilan pengkajian untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam evaluasi. Faktor yang di evaluasi mengenai status kesehatan klien yang terdiri atas beberapa komponen yaitu:a. Kognitif (pengetahuan)Lingkup evaluasi pada kognitif meliputi pengetahuan klien terhadap penyakitnya, mengontrol gejala-gejalanya, pengoatan, diet, aktivitas, persedian obat-obat, resiko komplikasi, gejala yang dilaporkan, dan cara pencegahan. Evaluasi kognitif dapat di peroleh melalui wawancara dan tes tulis.b. Afektif (status emosional)Penilaian afektif merupakan penilaian subyektif dan sangat sukar di evaluasi. Hasil evaluasi di tulis dalam bentuk perilaku yang akan memberikan sesuatu indikasi terhadap status emosi klien dengan melalui observasi secara langsung. Perawat mengobservasi ekspresi wajah, postur tubuh, dan nada suara, serta isi pesan secara verbal pada waktu melakukan wawancara.c. PsikomotorPsikomotor biasanya lebih mudah untuk di evaluasi dibandingkan yang lainya jika perilaku yang dapat diobservasi sudah diidentifikasikan pada kriteria hasil (tujuan). Penilaian ini dilakukan melalui observasi perilaku klien secara langsung. Melihat apa yang dilakukan klien sesuai dengan yang diharapkan merupakan cara yang terbaik untuk mengevaluasi psikomotor klien.d. Perubahan fungsi tubuhEvaluasi pada komponen perubahan fungsi tubuh mencakup beberapa aspek status kesehatan klien yang dapat diobservasi. Mengevaluasi perubahan fungsi tubuh maka perawat dapat memfokuskan pada bagaimana fungsi kesehatan klien berubah setelah dilakukan asuhan keperawatan. Evaluasi pada gejala yang spesifik digunakan untuk menilai penurunan atau peningkatan gejala yang mempengaruhi status kesehatan klien. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara observasi secara langsung, wawancara, dan pemeriksaan fisik.2. Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan. Data-data dapat terkumpul melalui:a. Menentukan kriteria dan standar keperawatanKriteria di gunakan sebagai pedoman observasi untuk pengumpulan data dan sebagai penentuan data yang terkumpul. Suatu standar menyatakan apa yang harus dilaksanakan dan digunakan sebagai suatu model untuk kualitas pelayanan. Standar harus berdasarkan hasil penelitian, konsep teori, dan dapat di terima oleh praktek klinik keperawatan.b. Merangkum hasil dan membuat kesimpulanPada tahap dilakukan untuk menyimpulkan efektifitas terhadap semua tindakan yang telah di laksanakan dan menentukan suatu kesimpulan pada setiap diagnosa yang telah di lakukan intervensi. Perawat melakukan suatu tindakan berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah di perbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, dan rencana tindakan keperawatan. Setelah data terkumpul maka perawat dapat membandingkan data yang muncul dengan hasil yang diperoleh dari perilaku klien (outcome), sehingga terdapat kemungkinan keputusan yang dapat terjadi, yaitu:a. Klien mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan;

b. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan (sebagian).c. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan.1.6 Evaluasi pada klien dengan KankerDiagnosa 1: nyeri berhubungan dengan tekanan tumor Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, klien merasa tidak nyeri.Kriteria Hasil : klien tampak rileks dan tidak merasa nyeri

No IntervensiRasional

123

4

Kaji karakteristik nyeri, area dan skala nyeri

Kaji pernyataan verbal dan nonverbal nyeri klien

Ajarkan teknik relaksasi kepada klien

Kolaborasi pemberian analgesik 1. Untuk membantu mengevaluasi nyeri karena kanker, penggunaan skala membantu klien dalam mengkaji tingkat nyeri

2. Ketidaksesuaian petunjuk verban atau nonverbal dapat memberikan petunjuk derajat nyeri

3. Untuk mengalihkan rasa nyeri klien

4. Untuk mengurangi rasa nyeri

Diagnosa 2 : bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi tumor dan sekresi trakheobronkhial.Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, klien merasa tidak sesak saat bernafas.Kriteria Hasil: Klien tidak sesak nafas.NoIntervensi Rasional

1

2

3

4

Kaji kepatenan jalan napasAuskultasi bunyi paru secara periodik, catat kualitas bunyi napas

Anjurkan untuk minum air hangatBantu klien untuk melakukan latihan batuk efektif bila memungkinkanLakukan dan ajarkan keluarga untuk melakukan fisioterapi dada

1. Untuk mengetahui kondisi kepatenan jalan nafas pasien terkini

2. Untuk mengetahui adanya bunyi tambahan ronchi indikasi adanya sekret3. Untuk membantu pengenceran sekret serta sebagai pengganti dari nebulizer4. Tindakan efektif untuk membantu mengeluarkan sekret

Diagnosa 3: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hipermetabolisme, anoreksia, nausea, vomitingTujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, nutrisi klien terpenuhi.Kriteria Hasil : Klien menunjukkan pertambahan berat badan.No IntervensiRasional

123

4

5

6Kaji tingkat nutrisi pasien

Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh

Lakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan

Anjurkan pasien minum air hangat saat makan

Anjurkan pasien makan sedikit-sedikit tapi sering

kolaborasi1. Untuk menentukan dan membantu dalam intervensi selanjutnya.

2. Untuk membantu pasien meningkatkan pengetahuannya sehingga pasien dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

3. Untuk mengetahui status seberapa tingkat penurunan nutrisi.

4. Air hangat dapat membantu proses vasodilatasi sehingga dapat menekan rasa mual yang dialami oleh pasien

5. Memaksimalkan intake nutrisi klien6. Untuk menentukan makanan yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi klien

Berdasarkan 3 diagnosa dan rencana tindakan diatas maka dapat dilakukan evaluasi pada klien kanker. Adapun evaluasi tersebut diantaranya:

No.DiagnosaEvaluasi

1.nyeri berhubungan dengan tekanan tumor

S: Klien mengatakan rasa sakit di tubuh saya sudah berkurang, mas.O: Berdasarkan pengkajian perawat homecare diperoleh data:

a. Skala nyeri 4b. Pasien meringis kesakitan dan lebih baik dibanding sebelumnya.c. Pasien mengutarakan aktivitasnya mulai membaikA: masalah keperawatan teratasi sebagianP: Lanjutkan dan modifikasi intervensi pada diagnosa diatas.

2.bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi tumor dan sekresi trakheobronkhial.S: Klien mengatakan saya tidak sesak lagi, mas.O: Berdasarkan pengkajian perawat homecare diperoleh data:

a. Klien tidak terlihat sesakb. RR: 16-20 x/menitc. Klien mulai beraktivitas.A: masalah keperawatan teratasi.P: hentikan intervensi.

3.ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hipermetabolisme, anoreksia, nausea, vomiting.S: Klien mengatakan saya masih tidak nafsu makan, mas.O: Berdasarkan pengkajian perawat homecare diperoleh data:

a. Klien makan sedikit (1 sendok) dan 1 kali seharib. Klien terlihat kurus.c. BB klien menurun saat sakit.A: masalah keperawatan tidak teratasi.P: ganti dan modifikasi intervensi dan diagnosa diatas.

DAFTAR PUSTAKAAlimul, Aziz. 2001. Pengantar Dokumentasian Proses Keperawatan. Jakarta: EGC

Ali, H. Zaidin. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Muttaqin, Arif. 2005. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Erlangga.Nursalam. 2001. Proses Dan Dokumentasi Keperawatan Konsep Dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika