esai lpdp
-
Upload
enas-dhuhri -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of esai lpdp
-
Revolusi Iman : Salah Satu Upaya menyelesaikan
Permasalahan Masyarakat dan Bangsa
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertuhan. Nilai ini diwujudkan dalam salah satu sila Pancasila
yaitu sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa. Berdasarkan asas tersebut, sudah seharusnya rakyat
Indonesia menyandarkan kehidupannya pada prinsip-prinsip ketuhanan, sesuai dengan agama yang
dianut.
Salah satu prinsip dalam Ketuhanan yang Maha Esa menurut penulis adalah menjalankan ajaran agama
yang dianut sesuai dengan aturan baku ajaran tersebut. Salah satu konsekuensi dari hal itu adalah
dilarangnya aliran-aliran yang menyelisihi ajaran agama yang baku, yang sudah direkomendasi
organisasi pemuka masing-masing.
Konsekuensi yang lain adalah menolak paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai Ketuhanan, di
antaranya adalah atheisme. Salah satu pemikiran yang dapat mengarahkan umat ke arah paham sesat
tersebut adalah pemikiran yang terlalu mengedepankan moral dan akhlaq daripada kepercayaan
terhadap tuhan.
Sebagai contoh, ucapan Buat apa beragama baik-baik, kalo ternyata pemuka agama juga korupsi.
Ucapan semacam ini adalah kurang sesuai dengan norma ketuhanan. Semestinya, segala perbuatan
mengerjakan amalan baik dan meninggalkan yang buruk harus disertai dengan mengharapkan ridho
dari Allah, yang berarti dikerjakan atas dasar norma ketuhanan. Ucapan yang benar seharusnya adalah,
Tingkatkanlah keimanan terhadap Tuhan, dan tinggalkanlah korupsi, karena takut pada siksa-Nya di
akherat kelak.
Pada kenyataannya sekarang ini, bangsa Indonesia sedang mengalami degradasi moral dan akhlaq.
Penyimpangan yang paling terlihat dan memang disebarluaskan oleh media massa adalah perilaku
korupsi, dari kecil-kecilan sampai besar-besaran. Meskipun sudah ada komisi pemberantasan korupsi,
perilaku korupsi dalam berbagai turunannya, seperti gratifikasi, suap, dan penyalahgunaan wewenang,
masih saja merajalela. Oleh karena itu, pembinaan iman dan taqwa, serta pengetahuan tentang nilai-
nilai ketuhanan pada seluruh bangsa Indonesia juga perlu lebih ditingkatkan.
Dalam implementasinya pada dunia pendidikan, nilai-nilai ketuhanan adalah yang semestinya turut
-
disebarluaskan pada peserta didik dalam sistem pendidikan kita, baik siswa ataupun mahasiswa dalam
setiap pelajaran dan kuliah yang diberikan. Lebih penting daripada itu, pendidikan dalam internal
keluarga harus mendapat perhatian khusus dari orang tua kepada anak-anaknya, karena keluarga adalah
sekolah yang paling utama bagi anak-anak sebelum sekolah akademis. Pendidikan di lingkungan
masyarakat, seperti hubungan antar tetangga, pendayagunaan organisasi RT dan RW, dan komunitas
warga seperti pengajian agama secara rutin juga perlu ditingkatkan untuk menerapkan secara intensif
nilai-nilai ketuhanan.
Penanaman motivasi perlu dilakukan kepada para peserta didik, yaitu supaya amalan-amalan baik yang
dikerjakan harus disertai dengan motivasi ibadah kepada Tuhan yang Maha Esa, karena sesungguhnya
semua manusia itu diciptakan Tuhan dengan tujuan ibadah kepada-Nya. Segala amal kebaikan
termasuk kelak saat bekerja mencari nafkah senantiasa disertai dengan niat ibadah. Begitu pula ketika
meninggalkan segala perbuatan tercela, senantiasa disertai motivasi karena takut terhadap ancaman-
Nya. Tanpa motivasi tersebut, boleh jadi rakyat memang akan terbebas dari suatu perilaku buruk,
misalnya korupsi, tetapi berisiko melakukan perbuatan tercela lain, misalnya perzinahan, atau penyakit
moral yang lain dengan alasan kebebasan pribadi.
Adanya lembaga pemberantasan korupsi dan berbagai peraturan perundang-undangan anti korupsi
sangat dibutuhkan. Selain dari itu, pemberantasan segala perilaku menyimpang harus dimulai dari diri
sendiri, mulai dari pejabat, aparatur negara, sampai dengan rakyat itu sendiri. Motivasi untuk menjauhi
perilaku menyimpang tersebut, sepatutnya bukan karena diawasi oleh atau takut tertangkap lembaga
pemberantasan, tetapi lebih karena takut kepada Tuhan yang maha mengawasi. Motivasi tersebut juga
bukan hanya karena dorongan moral yang sifatnya relatif antara satu masyarakat dengan masyarakat
yang lain, tetapi disandarkan pada motivasi keimanan.
Motivasi ketuhanan inilah yang nantinya akan mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
bermartabat, berakhlak mulia, dan berusaha terbebas dari sifat-sifat tercela, yang termasuk di dalamnya
adalah perilaku korupsi. Bagaimanapun, negara ini adalah negara yang kaya baik sumber daya alam
maupun manusia, tetapi sekarang ini masih berjuang melawan keterpurukan. Boleh jadi keterpurukan
itu disebabkan karena rakyat Indonesia yang kurang iman. Oleh karena itu, sebelum mencanangkan
segala revolusi pribadi maupun bangsa, seyogyanya seluruh elemen bangsa Indonesia mencanangkan
revolusi iman dalam setiap diri mereka. Revolusi iman yang terimplementasikan dalam setiap sendi
kehidupan.