~ENTANG KErENTUAN .. KmENTUAN POKOK KEKU.ASAAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... ·...
Transcript of ~ENTANG KErENTUAN .. KmENTUAN POKOK KEKU.ASAAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... ·...
Menisabang
Periam.a
Xe4ua
BAl!rJABGAN
UNDANG-UNDANG NCMOR ••• • TAHUN 1970
~ENTANG
KErENTUAN .. KmENTUAN POKOK KEKU.ASAAN KEHA.n.1¥JIAWij
DEL~GAN .RAHMA.T TUIIAN JANG MAHA llEA
P.RllB IDEN REPUBLIK INDONESIA,
' e.. ~wa Und.aug-unda.ng Nomor 19 Tahun 1964 1;enta.:ng Ketentwm
ketentua.n Pokok Kekuasa.a.n Kehakima.n (Lanbaran Negara Tahun
1964 Nomor 107) tidak merupakan pelakSa.na.a.n murni dari pa
sal 24 Undang-unda.ng Dasa.r 194.5, karena memuat ketentua.n
ketentua.n jang bertentangan dengan Undang--undang Dasa.r 1945;
b. bahWa Unda.ng-unda.llg Nomor 19 Ta.hun 1964 tentang Ketentua.n
ketentuan Pokok Kek:Uasaan Keha.kiman (Lanba.ran Negara Tahun
1964 No~o~ io1ft~18.ii dii'ljataka.n tidak,·berla.ku d~ Unda.ng
unda.ng Nomor 6 Tahun 1969 =tetaPi ~aat ·tidak berlakunja Unda.ng
unda.ng tersebJt di tetapka.n pada sa.a.t Unclang-unda.ng ja.ng meng
ga.ntika.nnja. mUl&i. berla.kus ;_
c. babwa. berhubung denga.n ·h$l•hal tersebut diatas perlu diteta.p
kan Undang-undmig ba.ru mengena.i Ketentua.n•ketentuan Pokok KeJ kua.saa.n Keh~ jang •eauai denga.n Pa.ntjasila da.n U.n,cla.ng-
:.
unda.ng Dasa.r 1945;
1 1. Pasal 5 ajat (l}, pe.tial' 20 ajat (1), pasal 24 dan pa.sal 25
... Unda.ng-undang Dasa.r 1945;
2. Xetetapan Madjelis PermWJj~wa.ratan Ra.kjat SE!llllentara Nomor
X/MPlG/1966 pa.sal 2 dan pasal 3;
3: Unda.ng--undang :tbmor 6 Tahun. 1969;
Dengan persetudjua.n Dewan Pe~kilan Rakja.t Gotong Ro jong.
Mentjabut
MEMU!rUSK'.AN:
UNDANG.UNDANG NGIOR 19 TAHUN. ,1964 TENT.ANG KmEN!ruAN
O:ENTUAN POKOK JCEKUASAAN KEHA.KIMAN. . ; ".- . ~ .
: Menetapkan : _UNDANG-UNDANG TENTANG Kmai1'UAN-Km.ENTUAN POKOK IO!KUASAAN KEHAKIMAN.
BAB, I. •••••••••••
40 36/Ba.g. B/70 ...
. . ·.
- 2 -
BAB I. KmlmTUAN·UMUM.-
Pasal l.
K.ituasa.a.n Kehaldman ad.a.lab kekuasaan Negara jang merdeka
untuk menjelenggarakan pe:t"a.dilan gun&. menegakkan hukum dan . : .. .
· kea.dila.n berdasF~ Pantja.sila, 'demi terselengga.ra.nja. Negara
Hukum . Republ:;k . Indonesia.~:,.
,Pa.sal 2.
(1}, Penjelenggaraan.KekWJ.Sa.a.n Kehakima.n tertjantun& da.lam pa
sa.1 1 diserahkan ~ Bada.n ... badan Peradi.lan ctan ditetap.
kan·denga.n Unda.ng-~ang,_denga.n tugas pokok untult menerima, memerilcsa. dan mengadili·ser"\a ~enjelesa.ika.n setiap
perkara jang diadjajca.n kepadanja.
(2), Tuga.s lain dari pa.da jang tersebut .pada a.jat (1) dapat di
·berikan ltepa.da.nja berdasa.rka.n pera.tura.n perunda.n8an.
Pasal 3.
· (l) • Semua peradila.n ·· diiteluruh wilaja.h Republik Indonesia. a.dala.b.
peradilan Negara da.n di tetapkan dengan Undang-undang.
(2). Pera.4ila.n Negara meneterapka.n dan menegakka.n hukum dan ~~- .
a.dil~ ja.ng berdasarka.n Pant ja&ila.
·Pasal 4,
(1). Pera.dilan dila.kukan "DlMI DA.DILAN BERDASARKAN .KETUHANAN
JANG MAHA ESA" •
(2). Peradila.n dilakukan denga.n sederha.na., tjepat da.n biaja ringan.
(3}• Segala tjampur ta.ngan dalam ..usa.n peradila.n ol.eh fiha.k
fihak lain diiuar Kekuasaa.;n Kehaldman dila.rang, ketjuali
· daJ.am hal .. hal jang tersebut dalam Und.a.ng-unda.ng Dasa.r. . . . . ' . .
.······. Pasal 5.
(l). Pengadilan mengadili men.urut hukum dangan tidak membeda
bedaka.n orang •
(2). Daly••••••••
~ t ''
.. : . '··.\: _:-..: .· ._.: •."·:: =.L. ... ~. : · .. ·" · .... ·. · .. · .... ::· ': .... · .. ·· . .·-:. ~--... ·.:-.:· .-'::· •. . . . . i ·.. ··:
·• ... • •.. ·• .. i ·. ;: -...
. '
(2). Dalam perka.r.a perda.ta.·P•nga.dilan :meaba.ntu p~a paitjari
ke&dila.n dan 'berusah.8. sekeras•ke~snja mengatasi segala
hambata.n da.n rint~ untuk_dapat tertjapainja. peradila.n
. jang sederhana, tjepa.t dan biaja ringan.
Pas-al 6.
(1). Tiada seorang djuapun dapat dihada.pka.n dideprp>. ·Pengadilan·
sel&in da.ri pad.a ja.ng ditentukan· bag:lnja oleh ,U1J.d~ang.
(2). Tia.da seora.ng djuapun da.pat didja.iuhi· pida.na, ·ketjua.li a.pa.
bile. Penpdilan, ~a ~at Jembuktian jang sah menurut·
Unclalig-unclang mendapa.t kejakinan; bahwa. seseorang' jang di
anggap dapa.t_ bet"tanggul'J8· djawa.b, telab: bersalah a.tas perbua.t
an ja.ng -di~duhka.n' :ata.s dirinja..
Pasal 7.
Tiada seorang djuapun da.pat dikenakan penangkapan, penahanan,
penggel~an da.n. pensita.a.n, selain a.tas perintah tertulis oleh
kek\lasaa.n jang sa.h dalam ha.l•hal dan m_enurut tjara-tja.ra jang di ...
Paaal a • .... Setiap orang, jang disa.ngka, dita.ngkap, ditahar1, dituntut
dan/a.tau dihadapkan didepan Pengadilan, wadjib·dianggap tidak ber·
&ala.h a.ebelum adaaja putusan Pengadilan, ja.ng menja.ta.kan kesa.lah•
anuja da.n memperoleb kekua.tan hukum jang tetap.
..... Pasal 9 •
(l). Seorang ja.ng ditangkap, di taba.n, di ~tut ata.upun. dia4ili · ...
ta.npa a.lasan ja.ng.berda.sarka.n Undang-unda.ng ata.u: karena kel.te-
liruan m~i, orangnja atau hukum jang diterapkamja., ber-f, ••
hak menuntut ~~ti kerug.Lan dan rehabilitasi. (2). Pedja.bat ja.ng ·~enga.n senga.dja mela.kuka.n perbu~tan sebagaima.na
tersebut dalam a.jat {J.) dapa.t dipidana..
(3). Tja.ra.-tjara. untukmenuntut ga.nti keJ.°Ugian, reba.bilita.si den
pcbeba.n.an ga.ltti kerugian dia.tur lebih la.ndju~ denian fJndangr-
.;.; :~t ... '}
BA.B II •
:· · .. ~ ' ..• . . . . . , . .
.. . ·:· ...
···.:·· . '
. '
. ..; 4 -
BAB II. ·. ,'•
(• .BA.DAN~l3ADUI PmADDAN DAN AZA&...AZASNJ.A..
• . : ~ . • • ; ' ' • • . ; ; ~ . • ~ ' ·l. ';_· •
•. ... . .!:·. ·:. :PasaJ. ).<r, , . ; ::· ... : .: .
(l). Kekuasaan Kehakimari·~ dila.kukan oleh Penga.dila.n da.lam lingkunga.nt
a. Pera.dila.n Um~ , , + ... ... .,., . .·. ;.• ;... . .
.b• ·.Per~ila,n ~~a,~·:.:·:i .. ':•:·. o. Pera.dilan ... ~liter;
~;· .. ·: .. :: .. -.·. ·. ~ · .
·d• Peradi.1~ Tata. ·hsa.ha. Negara. · · ;·' · '· · · .·
(2). Ma.hkama.b Asung. ~lab. Pe~ila.n N~a. Tertinggi.
·'.
(3). Tertia.da'.p putuSa.n-Pilt~a.n jan·g dibertkan tingkat terachir
oleb Periga.dila.n•pengadilan la.in dari p~da Mahkamah Agung,
kasa.si dapat diminta. k~ada Ma.hkamah Agung•
(4). Mahkamah Agung melakukan. pengawa.s~ tertinggi a.tas per
buata.n Penga.dil:SJl, .jang lain, menurt;t ketentuan jang di-. . ;.i . .. .... ' ' .
tetapka.n denga.n Unda.ng-undang. · ·
. :·· __ . P~sa~ .... 11 •
(1). Badan-badan jang melakukan paradilan-.tersebut ,pasal 10
aja.t (l)·organisa.toris, administratif clan finansiil rula.
diba.wa.h kekua.sa.a.n masing-masing Departemen jang bersang-. I• f
kuta.n.
(2). Mabkama.h A~ ntemPunj&i org8.nisa.8i, 'admim.strasf dM ·
keua.ngan tersendiri~ · . . ..
Pasal 12.
·susmta.n, Kek.uasaaii · serta Atjara. dari Badan-ba.da.n Peradila.n seperti. t.erf3ebut da.lam pasal 10 ajat (1). diatur da~am Unda.ng-
. . .. . . . '-'.·· .. _.,.. . un~ tersendiri.
-··::·· .
!• .... . , Pasal 13.. ·
. :Ba.dan-bada.n Peradila.n chusua disamping Badan-ba.da.n Peradilan
. '· :., ~ang suda.b ada, ha.nja dapat diadaka.n dengan Undang-uz1da.ng.
Pa.sal 14, j •· ..... __ :·
(1h Penga<tilan tida.k boleh menolak -untuit mea.eriks&. dazl·mengadili
sesuatu perka.ra ja.ng dia.djukan dengan dalih .bahwa. hukum
tidal& a.tau kura.ng djela.s, melai.nkan wadjib.un~uk memeriksa
.den •••••.•
•
-5-
clan mengad11snja.i . . (2) •· Ketentuan da.lam ajat ( 1) ti.dak menilmp' kemungldrtlin Uritbk uaha pmijil~
saian ~rkara perdata setj ara · pe·rdamaia&i.· ..
Pasal. ·1s~·
( 1 ) • Semua Peng~dil_an memeriksa &n iiJemutuskan dengan sekurtmg'-kurangnja
· ~ga orang Hak:bt;. ltetjua.li aPW>ila ~· menentukan lain~ (2) ~- Di.antara para ·Hakim terse but dalam aj a~ (1 ) seora.tl'g bertindak ·. soagai
. Ketua., ~ :w.nziJ a sel;>agai Hakim anggota si(lang~ .
(3). Sida.ng dibantu .puia· Oi9h ·'seorang Panitera ~tau. eeora.ng jang di~•skan . . .· . . . '' .
· melakukan pekerdjaan panitera~ (4) ·~ Dal.ma per}tara pidana vadjib he.dir ~ seorang Penuni:ut UD1.UD1 ketjuali
'~. . ~ . '
apabila .tti.tentukan. lain dengan Undan~g~ . ... : .·:; ::::. . . ·... ': . . .. :.
Pasal .16.· "'; Pel\gadiian · memer:Utsa dan · niemutus perk.al-a· pi.dana dengan hadirnj a tertu
tuduh, ketjuali apabila Undang-undang menentukan lain.
Pasal 17~
( 1 } • Sidang peme~aan Pengadilan-: adaJ.ah terbuka untllk U111Ul1i1 ketjuali apa- · . .
. bil.a Un&m~ mene~;·J.ain~. . .·
(2}~ Tidak di.penultinja keten~ ~ 8.jat'(1)'.mengaki.batkan bata.1.nja ? 1 · .. . ~ .
. ~. mezll4--urilt hulmm.· "
(3}. Rapat pm!l18jawaratan Hakim '6ersitat rahasia.· . . ..
- Pasal 18. Saaa putusan Pengadilan han.ja sah dap mempunjai kekuatan hukwa apabila
d:l.utjapkan dal.am siQa.n.g terbuka untuk ~·
PasaJ. 19.· Atas semua pu'tusan Penga4i Jan tingka t perta.ma1 j ang tidak merupakan
pembebasan dari tuduhan1 dapat di.m:intakan b~g. oJ.eh fihak-tihak jang
bersangkUtan, lce'bjuali apa.bila Undan:g-un<lang menentukan lain·.·
40~/Bag. B/70-015.-
Pasal: 20 •.
Atas putusan Pengadilan dalam tingkat banding dapat d:bninta-. . .. ' '
: , ... ~an kasasi ke_pada Mahkamah Agung ol~h .fibak-fihak jang berkepen-. · tingan j ang diatlir aalam -und.alng..;.unaang. ·
Pasal. 21. Apabi.la terdapat. ~1...ii.i atau. keaclaan-keadaan jaM ditent~
lean dengan ~~~~E4il&, terhadap putusan · Pe~dilaa, jang telil\ mem.peroleh kekuatan hukl.JJJl. ja.ng te't?&P ·dapat dimintakan penindjau- •·· an ~embali kepada Mahkamah Agung, dalam perka,ra perdata dan pidana oleh f'ihak.;,f'ihak jang berkepentingan.
Pasal .22. Tindak pidana j ang dilakukan bersama-sama oleh merelra j ang
termasuk lingkungan Peradilan Umum dan lingkUngan Peradilan Mi.liter, diperiksa dan diadili olell Pe.dilan dalam l~ Peradilan Umum1 ketjuali djika menurut keputusan Menteri Perta·hanan/K~~ dengan perset.udjuan, Me~teri Kehaldman perlr.ara itu harus diperiksa dan cHadili oleh Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer.
.. . Pasal 25. (1). Segala putusan Pengadilan·:aelain'barus maauat alaaan-elasan
clan dasar-dasar putusan itu, djuga; ·harus memuat pul.a paaal -pasal tertentu dari perat~n-peraturan jalli bersangkutan · atau sumber hukmn talc tertuiis jang- didja4ikan dasar. untuk
. ·.' .~ngadiiL . ( 2) • Tiap putusan Pengadil8n ditaiida tangam oleh Ketua serta · · ·
~im-haldm -jang mem1.1tus dan Panitera jang ikut ser:ta bar-. sidang. . ·
(5),_ Penetapan-penetapan, ichtisar-iohtisar rapat pel"JllUajavaratan dan berita-berita atjara tentang- pemeriksaan sidang ditanda tangan1 C?leh Ketua dan Panitera · ·
-Pasal 24, Untuk kepentingan peradilan semua ·.Pengadilan wadj ib saling
. .
memberi ••• ... •
. l
4036/Bag.B/70-0l.5.~
- 7 -
memberi bantuan j ang diminta.
BAB III. HUBUNGA_N PENGADILAN DAN LEMBA.GA NEGARA LA.INN.YA.
Pasal 25.
Semtl8 Pengadilan dapat memberi keterangan, pertimbangan dan nasehat-naseha'f tentang soal..;.sbal'hukuin kepada Lembaga. Negara
lainnja. ap~bila aiininta. . I •'•
Pasal 26~
( 1) • Mahkamah AEWJg bel'lffi.~~.}Ult~,me.nja?kan .. ti.d~ sah semua Peratu:ran _perµndanga~ ·dari · _t,in_gkat jailg lebih rendah dari -. . . . . . . . . . .·· . ... .
U~g7~ . atas ala.san berl.~I?:ta~.~n denga.n · peraturan perundang-undangaxi .j~ i_ebih. "tfuggi~ . · · · ''-. : . ' . . '..: .: . .... . .
( 2) • Putusan tentang pernjataan ti~~ sahnja peraturan perundangundangan tersebut dapat diamoil berhubung dengan pemerik -saan daiam.tingkat· kasasi.
Pent~abutan fuiri_ Peraturan perundangan jang dinjatalran
tidak sah tersebut; dilakukan oleh instansi jang bersang-· kutan •
W IV • . HAKIM Dl\N KEwADJIBANNJA.
·· Pasal 27.
( l) • Hakim eebagai penegak hukum dan kee.dilan wadj ib menggali, mengikuti dan memaham.1. nilai-nilai hukum jang hidup ,, dal101a' ·:•
masjarakat.
(2). Dal.am riiempertimbangkan ber~t ringamtja pidana, Haldm wadjib memperhatl.kan pula sifat-sifat jang ba.ik dan jang djahat dari tertuduh.
Pasal 28.
( l) • Pihak j ang diadili mempunj ai hak ingkar terhadap Hakht j ang
mengadili perkaranja.
Hak ingkar · ialah h~ seseerang j ang diadili untuk . m~ngadj ukan lceberatan....keberatan jang dis~rtai dengan alasan- alnsan
terha.rum •••
terhadap seorang Hakim jang akan mengadili perkaranja. Putusan mengenai hal tersebut dilak~ oleh Pengadilan.
(2). Apabila seornng Hakim masih terikat hubungnn keluarga 1edarah sampai deradjatketiga atau semenda. dengan Ketua, salah seorang Hakim ang.gota, Djaksa, Penasehat Huk~ at.au Panitera dal.~ suatu perkara tertentu, .ia.wt:tdjib meng~ndurkan diri dad. panerikS.88.n perkara itu. . .. . .. .
(3). Begitu pula apabila Ketua, Hakim anggot&, Djiaksa atau Pan:Ltera masih teriknt dalam hubu~gr;l~keluarga·sednrah sampai deradj·at .ketigt,\ .atau semenda dengan jang dindili, ia wadjib
niengundurkan qiri, &;( p~~~l.k$aan :l>erkara i tu.. . . :· ... , · .: .. ·. ·.:·:· ··.
. .
Sebelum melak~on d.jaba~.,,Haldm; · Pnnitera, Panitera penggantt. 4an ·njurusita 'Wituk masing-m~ l~kUng~n peradilan hafus be~sumpah a~u i>era.jandji nienurtit agl\JllQnja·, jung}Jerbunji ·
seblagni b~rikut :
.'!SAOa.: bersumpah/menerangklln·· dengnn sungguh-sungguh . bnhwa ·aaja, ~tuk-memperol~ djabntnn saja ?-zd, langsung ntau tak langsung, ·· dengan mengguriakan nama · ntau tjara apapun djuga1 tidak memberikan atau·mendjandj:ikAn barnng· sesuq,tu kepadn siapapun djugn "•
"Saja bersumpah/berdjandji bahwn s.aja~ untuk mel.nkukan. ntau tidnk melakukan sesuatu dnlmn ~~tan ioi, . tidak sekali-kali akon menerh,ta langsung at.nu tidnk langsung dari stapapWi djliga. sesuatu djnndji_ atau pemberian"•
"Saj~ bersumpoJ0>erdjam;Ji bahwa saja akan se~ia kepnda ~n .. akan inempertrulnnkan serta mengomallam Pantjnaila .eebag~t·nistir ~n Ideologi Negnra1 Undang-und,Uig :r:csar · 1945, clan segala Undang-undnng sertn Pernturnn- pero.turan la;in jang beJilaku ba.gi Negarn Republik fudonesin "• ·· .
"Saja bersumpall/berdjandji bahw saja senuntiasa nknn mendjalnriknri.dJabatiln.saja ini dengandjudjur, saksmna dnn dengnn tidnk membedn-bedo.la:m .ornng .dan aknn berlaku dnlmn .mei:aksai'tiiknn kewadji~. saja sebnik-bniknja dnn
se~dll~dilnja seperti selajakzija bagi seor~ng Hak:im/ . . .·; ... .... :-
l'J!nitera/Pnnitern •••
-. 9 -
Paai.te-,/Panitaa ~~~t4 ja.ng Q6rbwli baik dan djudjur dalam menegakk~- -in dan k9a.dilal'l•',
BAB V.
KEllJWKAN PEJ>JaarPERADIL.AN (PlllGADIL.AN) •
Pasal 30.
Sjarat-sjarat u·ntuk dapat diangkat dan diberbentikan sebagai
Hakim da.n tata tja.ra pengangkatannja dan pe.mberbentiannja ditentu
kan dengan Undang-undang.
Pasal 31.
Hakim diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Negara.
Pasa1 32~
Hal-hal ja.ng mengenai ~ngkat, -gadji clan tumjangan Hakim,
diatur dengan p:traturan terse.ndiri.
BAB VI.
PiL.AXSANAAN RJTUSAN PENGADIL.AN.
Pasal 33.
(l). fttlaksa!3llan .pitusaa PeJtp.dilan dalam perlrara pidam dilakukan
tl.eh Dj akaa. (2). Pengawasan pelaksanaan p.itusan Pengadilan tersebut ajat (l)
oleh letua Fengadilan ;,tang bersancmtan, tiatur lebih lan:ljut
4engan Unda~ndang,
(l). Pelalcsanaan J».tusan P.e19-dilan dalam perkara perdata dil~
kan oleh E'.anitera danJJ~tadi:Pimpin el.eh KeUaa. !t:tnge.dilan.
(4) • DaJ.aJn melaksanaltan :rutAlsan Pengadilan diueab!lkan supaja pi.~
inamsiaan dan perileadilan tetap terpelibara.
Paaal 34.
Pel.aksanaan tutusaa PengadUan dia'blr lebih J.amjut dengan
peraturan peruntang .. uni~Zb
BAB· XUn
40.36/Bag.B/70. - l.O -
BAB vn. BANTUAN HUNJM.
Pasal .35.
Setiap orang ja~ tersangkut perkara berhak mE11peroleh bantuan
hJ.kwn.
Pasa,1 36.
Da.lam perkara pi.dana seorang ters~ te~tama eedjak s.a:1t
dila.kukan penangkapan cla.rv'atau penah&m.n berhak menghlbung.i. dan
maninta ba.ntuan Periaseha.t Iilkum.
Pasal. 37.
De.lam memberi ·bantuan hllcwn te~ebut pad.a pasal 36 diatas,
Penaseba.t Hu.kum membantu melantjarka~'·'PenJelesaian perka.ra dengan
mendjulxiju:ng ;~.Hgi. Pantjasila, hl~.:~{jn keadila.ri. :·_ ~·~ .'.: .. -
.,:. . (.1 .. ::, -; :.rJ· .. ~ :~~s~··"· ;~,.·!,;. ,.: . i1•.:
Ketentuan-kstentuan da~ ~al.;..pas.al 3.5, 36 dan 37 tersebut
diatas diatur lebih landjut d~kn.:ijm'lng-u?Ii~ng.'<:,. · ... ·.
BAB .. ·~VIII. . ... .. . .~ .;. .
;,__ ·- . :.
P EN ULT U P •
. Pastl .39 .'
Pengba.iusan Pengadilnn Adat d'l.n Swn.pr'l<ij~ .~lakuk"l.n oleh . . ...
P~rintnh. ,_ .
Pa~~ ·"i/J.
Setrna peraturan-pere.turari '·jLdiig me~~ ~eteninn.n-ketentuan Poko'k Kekuas,a~ Kehakimah ja.ng·~ertentangn.n 'ciengan Uniang...Uabng
.... ··.·. .
ini dinjatak.:i.n tida.k berlaku~ .. :· .. ..
~.,..::;; . .-,_. .. ::: : : Pas'll 41· " •: ;., I , ... : i.' .' ,: : '-'.°: :~;: ·~ !/;f i.: .
um'lng...urxhng fttt.-dilllllllaka:n. UNDANG-UNDJUm KEWASAAN KEHAKrMAN • . .... ···;. · ....
• J, •
. -, ... ".=· .. :,.~1::u:· r: ·--L." ;·'•·
fnso.l A2 .. :.
· ...... .'{ . ..
... -.• . ·. : ) · ... ·
. i .. , , ..
. ..... :.:·.+
_,. '
; .: .
. : ... ·-·-
-u-Pasu 42.
Ago.r supa.ja aetiap orang dnpat mengatAhuil\1 !l memerint~
pen1Juxb.ngan Undi.ng-urxbng ini denga.n renemi:ntan do.lam Lembara.n
Negara Bepiblik Indonesia ..
Dis '.lhkan. di Dj ak.1rtn
pads tanggal ••••••••••••••••• 1970.
Diuniangkan di Dj a.knrto. PRPSIDEN REIUBLIK INDONESIA,
pad'l tangga.l •••••••••• 1970
SEKRETARIS Nm.ARA RERJBLIK INOONESIA,
ALj.MSJAH MAJOR DJ:mIDER.AL T .N .I.
SQEHARTQ DJENDERAL T. N •I.
LJ!MB.ARAN NJJlARA RERJBLIK INIX>NF.SIA T.AHUN 1'110 NOMOR •••••••••
Ihntjangan U n:ia.ng-umang tersebut diat~s disetaidjui
untuk disahkan uerdjadi Unda11g.;urxlan& oleh Dewan Perwn.kilan :&k...
jat Gotong Roj ong dalrun Re.pit· Pleno terbuka Jca-21 pada hari Sab
tu tanggal 14 Nopember 1970.
Sekretaris re.pit,
ttd.
Sg@btf om S. H.
PIMPINAN DEW.AN PERWAKILAN RAKJAT OOTONG lt>JONG
Wakil Ketua,
ttd.
PJ:s, Ben Ma1'lC Rang Say.
4036/Bo.g. B/70/08.-
R A N T J. A N G. A N
'.· PENDJELAS.AN
Kr$
UNDANG-UNDANG NOMOR ,; •• "'... TAHUN 1970 . . . . TENTANG
KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KEKUASAAN KEHJ'JCTWi.N.
I. UM UM •
... ·•.
l. Dengan Dekrit Prqsj.d~n 5 Djuli 1959 ~ta sudah kembtli kepada ... "
Undang-undang Dasar, k~p£tda djiwa prokl.Eimasi 17 .Agustus 1945,
Tetapi k0njataa~ja se~p.ma ini dji'l;ra dan kotentuan-ketentuan .
Undang-undang Dasar 194.? itu belum d'ilaksanakan sotja.ra murni. Sebagai tjon~h dapat, diadjukan1 bbhwa pasru. 24 dan pasa1 25
Undang-undang Dasar 1945 t;lalam Pendjelasan:nja setjara togas
telah menjatakan1 bahwa Ke~saan Keba.Id.man ioJ.ah kekuasaan
ja.ng. mordoka, artinja terlep·as dari pengaruh ;kekuasaan Pemerin-. . . . . . " ..
tah.1 akan tetapi ~rnjata dalam·'praktek dan pelaksanaannja te;...
lah mcnji!nI>ang ai:rl. U~ang-undang Dasar, anto.ra lai~ pasal 19_
... daJ.am Undang-undr.ng Nomor 19 To.hun 1964; jang memberikan wo~~ J
' . . . .
nang kopada Presiden untuk daJ.am 11beberapa: hal dctpat tu.run atau . . .... .
tjo.mpur tangan dalam soal-soal Pongadilantt.
2 •. Dale..n rangka pemu~ pelaksanaan Undang-undang Dase.r 1945 se
suai don.gan ketentuaJ:l Ketetapan Ma.djelis Pormusjawaro.t~ R~jat
Semantara Noinor XIX/MPRS/1966 .juncto Nomor XXXIX/MPRS/1.968 maka.
Pomerintah .· bersama-sama. Dewan Perwakilan Rakjat Gotong Ro jong
tel.ah lilengadakan penindjauan Undang-undang :Nomor 19 Tahun 1964
dongan Undang-undang Noroor 6 Tahun l969·pasa.1 2 lampiran III
nomor u.rut J jang menghend.aki ad~ja Undang-undang unti;ik mong-·... .
gantik.D.rmja. .
J. DongQll c1itjabutnja Undang-undc.ng Nornor 19 Tnhun 1964 tersobut
· diatas ter9.jadilah .suatu keko.imngan, jang akan mcnghmnbo.t dja.
lannja poradila.n pada umumnja.
Oleh knrona itu perlulah dengan sOgera dibontuk Undcng-undr:ng
tentang Ketentuan-ko.tentuari Pblcok lfelmadaan Kohakimn jo.ng bo.ru
sobago.i ponggantinja.
Undruig-undang jang baru ini sclain bortudjuan imtuk mongisi
kekosongnn tersebut diatas, harus.pula mondjaga penrurnian pe
laksnnnan Undwg-undang Dasar 1945.
Untuk itu •••••••••
40J$/Bag• B/70/08.- - 2 -
Untu.k itu perlul.a.h dalam UndDtlg-undang tonk~g Kotontuan-ketcn
t\Uln Pokok Kekuasnan Kchakimon. jang baru ini1 diusnhakan tertjan-, '
tumnja dasar-dasar bngi ponjelonggaraan porc.dilan dan ··:kOtentuanketcntunn pokok mongonai hUbungan peradilan dan pentjari koadila.n,
jang sodjiwa. dengan Uniang-und.Cl?lg Dasar 1945 Sll:Plid a pclaksy.naan
nja nan-t.i dapat sesuai dengan Pa.ntjasila.
Ponjclcnggaraan KekUD.snan Kohakima.n diserahknn 'kepndn Badan-badan
Peradilan dengan ketentUtl.n bahwa · Undang-undang tentang Koten~~
kotontuan Pokok Kekuasann Kehakinnn ini o.kan morupaknn i. · "~ t"~·: dan .
kcranglm umum jang t10letakk.8.n daso.r sorta a.zas-azas peradilari ·
scr~ pcdoman bagi lingkungan Peri\dilan:UIIlUll11 Poradilah Agama,
Pcrruiilan lliliter dan Per.p.dilan To.ta. U~aha Negara jang iuasirig-.. , .. ".
masing diatur da1am Undnng-1.lm.ang ~t.e.z:send.iri. t . :· _., . . ,. • ;, . • . . • ·.
4. Undang-undang·Dasar 1945 bcser:ta Pe~jelaf$unnja tidnk: momberikan · . ~ .. . .
ketcrangan mengenai arti Ke~~ao.n 'Kehakj.µJD.n sotjara tunto.6 ·. . ~~-· . . ..
( 11ui t-pu~tond 11 f~ N~mun kctentuan-kctcnt~n do1~ pa~cil 24 dan . . . . .·~ !"
Po.scl. 25 Undang-Una.ahg.~sar 1945 besorta,Pcndjelo.sannja antnra ' '
lain· riler¥!;jantumlron:1-'i "Kekuasaan Kebnkinnn d~kUkan oleh sobu.ib.
Mahko.m.:1.h :Ag\mg dan ;lain-lain Badan Ke~kinnn mdiinrut U¢ang~ · . . . . . . .
undc:ng 11 clan "Sjarat....sjarat untuk mendja,di-.4-an d~berhoi:;Ltik:an .seba•
gai Hakim ditetcipkan 'dehgnn· · Uridang-~~11'~. . . . . . 1: . .. ···:: . . .. ··.-· ·.· .: . . .·
Mlikb. j nng di tudju dengari:)• ~kuasaan ~lq.mqn:11 · do.l.a.m · pasn.l 24 · · .• · · . ' ~· ' '
U!idnng~undang:Dastir 1945 iaJ.4h kekuasti~~N,~g.~~o: jnngmerdeka
ufituk roon,jole~garakan. per¢iian guna. menogo.kkrui hUkum dan ke-.. ,. ... . . . : . .. .. fl.;·. ,•\!·-~ - • '· . .. .. ·. ··'·.-~/ . . .
adilanbordasarkah Pan:t;jasila demi ter.sclenggarhnjn·Nogara Hukum t:. . ':·~, .
.r. Republik Indonesia.'· .
Ado.pun poil;jeleriggara~ja · df.~~rD.hkan kep~dl1 Badail.-lk.1dan Pe~adilan .
dan di totapkan dengan 'und~g~'UlXlang, de~an tugas- .pbkok untclt . . . . . . . . . - , ..
L'J.elleri.m, momer;i,.k~D. dari mcngad:i;li serta menjelosO.ikan sotiap
porku;::c jang dmaQ.jutmn kepadhnjo ~ . . . ·.,
Hn.1 ini sosuni dengnn jari~ tcrtjantum dJrun Pendjo=!-asan "Qndang
\ll'ldrng Dascir 11Nege.rn Iridonosin b~rdasar· $tas hukum; ·tid~ bcr..:
dasnrkan kokuo.snan bela.kri" .• ' -. .. " ....
. :5 •. Da;L..1.m Undang..:undang ·, irl:i di tjentumkan bebor['.pa kotontUc.."-ll~kotentuan pokok, jtLhg. 1nembQri· perli:ndtingan hnk-ha.k ti.zasi m.:.'lllusih
dnlrun bidang ••••••••
"' !
'" :.··:.::.·:
.. -~-..
· .. -.1:· .,r_· . '
; ...
... 3 - .
.. , dt>.lnm ._b:Ld~ pe:rndil.an, (3Csi,mi dongo.n djiwa Urid.cng-undo.ng
Do..snr 1945t . . : . , . · · .: · "· · ·· · tJn:t;uk ~Je:ndn ~;inksan,anj~ mak~\ld · tcr.sol;>ut .. sa~ni mend~
.·pat hns:U j~· diharnp~~.p6t~~. a.d~~a:.·pencgak'.:hukul11 dan
•. kead:U.nli .. seio.lcu b~n~-:~e~s~,. Jang molaloiko.n. tugo.snja • ." . '' •• I '.' • . '. . . ' . • • . ~.. .·~.l .: . . . . • .
' soadll-rt:dilhju. dim tidak inenli,hak, <tJ:ritUk 'me?llijaga:; supo.ja
kendilan didjo.~~ ~o?b~e~jU'~bj'?kt,it'~ja 'diraqe.t dal.run
'Undo.ng-undarig .. in{ o.ntara la.fu be'bcr~pa- pcrn.turan. jang monen-;·; ··'
tuko.n = .-: .. ~: ... · ... ·
lh di't.i8.djibkrinnjo. supaj~ pemeriksab.n dilakulmn. dqlam aidnng ... : . - . ' .
tcrbukA untuk umum oloh s.ekU.ran.g-kurangnjµ tiga orang
-· ~ · · ~~ ketj~i ~pabili Undo.ng-~~ monentukan· lain ;
b.:. dil·radjibkMnjo. ~p~a lWcim jang ~s~ te~ikat dwra hu
bimgafi ·kekel~rgaan te~t~~t~ .. d~~nJ~ertmuh, KetUD.1 Ha-. . .. t . · .. ·'• •.•.. . . . . •
:ld.m anggota la:Lniijn1 . Dji;tksa a tau }:>anitera do.lnm suo.tu . 'i: , ..
perkara ter~entu vntuk monguzjdurkan diri, dc.ri pcmeriksa..1.ll ,i_·.· " .. p~~lm~a· itu .; .. . .
··,
·. ·:
c.; pcmpcrian l>antuan.. h~.::kcpada tersangka tcrutn.inD. semen
.· · · . dj~~ .ses~orang, p.ikeookan pQna.ngka~ dan .. rita.u pcno.hannn ;
. d.:dladclr~ja .k~-kinan untuk mengganti: korugiar?sortll r .•·. ' I o . ' . . .' . ... • • ' -
· · .rehD.bili tasi so.seorang ,jang ditah~I di t~tut o. to:\l.pun di-
. adili ·t~a D.laann )fi.ng berdnsarkan Ulld~g-.undtl!lg atc.u
kr.rona, kekelirunn mongenai orangnjn ·o:to.u hukum jang dite
raplmnnja.
6. Padn.· hD.kekntnja s.egalo. sesua.tu j!i.ng borhubungan dengan pclnk-
snnc".an tugas badJ?n-bo.dan ponogak hukum ·d.a.n keadilan torsobut
baik/buruknj0 ~l-ganttlqt· .. dal';L ·~a··ma,~~m~ipo~laksaiia-1 t··. ;,, . . .. . . . . ' .
nja; in casu para ,!1akim1 m:im untuk itu porl'Ullih dal.o.m Undong-
. und.ang tontn.ng Kctcntunn-ketontunn Pokok Kekua.so.an Ko.hakiman
ini ditj®tumkan sjo.J:'.o.t-s.ja.rat. jang senanti.usa hGrus dipenuhi . .
olch,~ soorang H~ jaitu djudjilr1 .roordekn1 bi~ ,oor:igc.mbil
keputu.snn dan }leb~ dari ponganib:, .baik de,ri dol.aIIi ma\iPun
da..ri lu.1.r.
Unt~·momporoleh H~ seperti tersebut diutc.s pcrlu ad.a
kerdja snmn sorta konsultasi anta.ra Mnhkamnh .l!g\mg dan
Pcmerintah ••••••••••••
. ... *. -..
. . : ..
40.36/Bag.B ~/'70/0S .- -4-
Pemerintnh chUs~nja dalam bidang pongangk.'1.t..'1ll, pomberhc:n.i
tian~· pemindahan1 kenailmn pangko.t ntaupun tindo.ka.n/h~'Ul
ad~strtt.t:i.f' terhada.p ~kim Penga.dilan Umum,~ sebelum
Pemerintah mengadaknn pengangkatan1 pemberhentian drun lnin
lai.nnjo. ..
Dengrui demikian, Qhlsasiija.da.J.am soal-soo.1 kopegawaian jang ,A.:
be~sr,ngkutan ·. dengo.n·Hakiin j~ dilakukan oloh Pemerint~,·
MtJ.hkam..'1.h Agtmg tidak a.kan ditingga.lkan, bahkan· clmn didengar
dnn diiktit sortll.kan.·
Kerdja snoo jang dapat berupn usul-usul., pertimbango.n-pertim
bango.n atnup~ · Sll.ran-saron jang dapo.t d.iborik..-,n 03.eh kcdua
bad.an torsebUt·setid~tidaknja dapat.mangura.ngi kemungkinan
timbul.Iija subjektivisme;, apabila. soa.l-soal ja.ng borhub~gan . . . . ·. . .
denga.n kepegawaian Hakim ditentuknn dan dilclmkan.. setjb.rri:
ekt:ikiu~ip. olch s~tu ba.dan dalam .soal.-soal pengl.'Bgkatcn,_ pem
borhcntian drill lain-lain.
··· l>jri.m:ll~art ·tersebut diatas ~ang spmpurI¥J., apab~ tidnk ··· dl.sertn.i
d~hgan · Mi:Uija peraturan-pe;r.p.turan_- jan,g mepeljumin: 'kuiruhliju .ko
.dudJ:iic..~ :.para .. Ho.lim,· un~ -~ ~ong~umang.:i.ni mew~jibkan . j· ··:- . .- . . . ; . . . . •. ··•. . . . ···' . .. . ·~·
kepada Pemerirttah·:Urituk .llli?~t\lr~.keduduknn.1 pangkht ·dan ·gadji
para HaJdln" de~a.n ;·perat~ j~ .. ·.t~rse~,~Si 1.:~clng f(}bili .~lOnd·ja~ min. bahm:: ·Ifukim. tidak ·:aka.ft dipengp.nihi. bail:. mteriil. iiP.lipun
~rena d:jabntan.· Sedangkan scbagai sja~nt. bC:thinijah. _· kepada ·. para· HtiJdrl d:itla.m .. mend:j~ kcad~ ·olch Una.~-undru1g ini
dllctaklmn auat\r pert~~gan· djawab, j 0ang lebih bd.ral .. dan • • : • ' ' . ! . ' ~ ; . • • •
· iilondnlxi.nf dengan ~~jaflro,n kqpadanja, · ba.hwa karoria aumpnh .. :.. f . . ·"". . . . ·'·. . - .:·. • ' :.... . .
djabatntilja did.tidakJmnjo. ,bcrtangg\lllg djnwa.b kcpCda hukum# . ·. ··, : ' ... ·t· . -· ·:·~ !!' . • . •• • ~· ~ ....... · • .. ·•• . • . ,·:· .•. ;. • • ;' - •. '. . .. ..
· · kepri.da'afr.i. sem~ri dan JropQ,da ro.);Cjat, ~tap; djuga b{3rtanggung
djawab kopa¢1a ·~ .Jang ~, ,Esa~: jllllti dBlam Unaang-undang ini 4irumus1mn d~rigan .,keten~/ bahwa pe~:U.an =: ~hairuimn
. :· . . . . . . . . . .... ~- -~ i:".\1:. . : . .' . . ; -•.
. . ::: "DEMI KEilDJ:LAW ~EIIDM.tmKAN KETUH.ANAN. JANG· MlJIA ESA11 ;.
·- 7. Pencge~an bahwa ~;ildttan adalah pcradilnh :Negara, dinnksudkan
· untuli; menut~ se~ i<emungkinri# ~d&ija ·~tau clmn dtaQ.akumjo.
lngi Pera<i~~-~~¢'ii~ Swa.prndJ~<atri\i Perad~ .. hint jcxig ····::.".;•·"<' •; •.
, .. · dilakul®i . oioh ~ badan poradilan Negara. · Kotentuan ini ·' :t· .. • . ' '
.. ·.··.-
aokttl.i-ko.li ~· •••••.••• -~ •
·. x '.'
'•i .. , I
. . .· ~ ..
'.• ,"•.: .. . :'~;
4036/Bag .B/70/ 09. --
- ' -sekali-kali tidak bermaksud untuk m~ngingkari hukum tidak
' terttilis, melainkan hanja.akan mengalihkan perkembangan . .
dan penetet-apan hukum 1tu kepada PerM.ilan-peradilan Negara. Dengan ketentuan bahwa Hakim wad.jib menggali, mengikuti dan memaha.mi nilai-nilai hukum jang hidup dengan mengintegrasikan diri dalam masjarakat, telah terdjamin sepenuhnja bahwa per-
. kembangan dan peneterapan hukum tidak tertulis 1 tu akan berdjalan setjara wad.jar.
; . a. Ketentuari p~WJi "PERADILAN D:t:LAKUKIW DElfGAN SED~A, TJEPAT
DAN BIAJA RINGAN" tetap harus dipegang te.guh jang tertjermin dala.ni Undang-Undang t~n.tang Hukum Atj~ra Pidana qan Hukum ..
Atjar~ Perd.~ta jang. tneJlluat P-eratµran-peraturan tentt\tlg peme-·
riksaan dan pembuktian jang. djauh. lebih. sederha.na. ·~_:.·, ":. 9~ Pera.dilan dilaksanakan oleh m~jelis jang terdiri dari seku
.rang..,;kur&ngJlja tiga orang Hakim. ·" ·«'' Menging~t .bahwa Negara Republik Indonesia memiliki wiJ.ajah
,-·
j~g··sangat luas dan sulitnja alat-alat pengangkutan,· maka, bagi daerah-daerah jang terpentjil dimana terdapat kek'urang-. an Ha.kim, perlu dibuka k(:lmuugkinan untuk ~elajrukan penjim-
. ~.. . . . . . . . .
pangan dari ketentuan tarseb:ut diata.s • . ·<··· ;,.. ... . ·. ' 10.~ .A;gar, pengaa.:t.lan benar-benar mendjalankan keadilan demi-
. • . '!' ... - . .... .
-,.· -I:f. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1
. \".'
: .K~kuasaan Kehakirnan jang merdeka ini mengandung pengertian didalamnj.a Kekuasaan J(ehaki.ma.n jang
bebas dari tjampur. tangap pihak kekuasaan Negara lainnja, dan kebebasan dari paksaan, direktiva
a tau ...... • .......• ·,
-· ~ •.
•/I ' . ·. "-...: .. _..,. .
.. ::J: · · lf;036/Bag:~.:a/70/09·.-~ . .. . •-'· . . ,, .
. '. -~ : ., ·.,._._ ·' ..... : . ~ ·. :. -~ ~· .:.
1 •• - ~.;.-..
. . . ~.
. . .; ·.p .. ·~· : ..
.. '''• .. : .. '' ·,~ : .:
'. ·~ .. . . L. :~
. ..... ~ .. 6 ...
~t~~.'.:~k~me-~~$i. '~~~:,:,,d.atang" darf pihak extra _j{idf ~iii,_ , k~tjuhJd · ciai~· hal-h&l. ~Jani· ai1a:j inkan
... ::P~e~ µ~d:ari~::find~~~.;_, . . . .. . ·~ . . .. :-_·': ... ·. .
•.. <J,: . _:.:-'.·: . .". Kebep~s.·p.~ d~_am.~e1aks.anakan wewenang judiciil - . '.· ._ ·.~ . :· ;,. . .. tid.a0.ail:.xnu~1a1t"·s1ratnja,":_1mrena· tugas- dari pada
. H~kim··a.Ci.a:18.h untuk mene8aidtan huklim dan keadilan
.... :
_.: ~ :: , · :· · :··rt.~<; ..: ·· ·. ···, . . ·. . :·· ,.. · ... ., · - ·
be.rda${irka.Ii P:arttjasiia. detigan -djal;an · mema.fsirkan 'C ' •.• \ •.• • • .... • ••
hukum dan mentjari dasar-dasar serta· azas-azas j ang .. dj adi; 1a.ndas··~j a, . melalui. perkara..:perkara
_ j~; diht=ldap_l;an kepadanja·, sehingga keputusa.nnja me~t.J~rminka~ pe.~asa~'.tkfiad11an ·Bangga da.tr Rakjat Indone.s.1,a. · ·. . ;-.·~·
Pasa.1. 2 (1) ·: Penj~l:-~s~an set~ap ··perkara j~· diadjukan kepads
Bad.~-badan .. Peradila~ mengandung pengertian dida.. 1~.ja pe.njeles~f~n .:mas~~ jang bersangkuta.n de.;
PasaJ.
·..o:··,
. . . l. "·. . . ' . . . . ngan. jurisdiksi voi~tair.
f2) : . ·· f jl,ik;up dje1as. . . -
3 (1) : Pasal ini ·mengaridung arti; ·bahwa-··disamping p_er8.d:i.ian Negara,· t·iaak diperkenankan lagi · .adanj a
· · '·peraa1i·a:n~pe'rad.11ah j a.rtg dila.kukan oleh bukan ·badan peradilan Negara: •. ·Penjel.es;afan pe:t.k'ara ·di1uar Pengadilan atas dasar
perda:maian atau melalui wasit (arbitrag~) tetap ii lo·. . .... diperbolehkan.
(2) :
• "'asal 4 (1) : Tjukup djelas •
n1>:BMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN JANG MAHA. ES
adalah sesuai dengan p·as·al 29 :Undang-undang Dasar jang berbunji :
1. Negara .berdasarkan atas ke-Tuhanan Jang Maha E
2. N e~ara mend.j amin kemerdekaan tiap-tiap pendudu ·untuk, memeluk agama masing·•masing dan untuk beribad.at menurut agamanja dan kepertjajaannja itu•
Rumusan i~ ber1aku untuk semua pengadilan dal.am da.1.am semua 1ingkungan peradilan.
(2) : Peradilan ••••••
. . ~036/Bag.B/?0/09 •••
: !
1!'.
7 . • ..
.. (~) : P.e~g~i:ian narus .m~m~nUhi narapan dari para pentjari ke.:adilan jang 'sel,al}i menghenda~ peradilan j ang tje-
. ..; . I .· .
,, . pat, . tepat,· adi'"l dan b:Laja ·ringan. Tidak diperlukan .p~_Iile:tiksaan dan · .. a.t'jara: jang berbelit-belit jang da-
, .. · ·.- -
pat menjebabka.Il, pros.es ·sampai b~~tahun-ta.hun," bahkan .kad~g•k53-<iang ha~s-dilan~jutkan oleh para ahli
..... .•. . . ..
, .,:wq.;ris .p.entjari keadila~h .. : -~q · B:iaja ringan: .. artinja l>i.aj~ ... ja.ng serendah mungkin sehingga dapat. t~~ii-p~~. ol~}l rakjat. Ini semua
:··: .·.<i:",• •. l.· --; ·. . . ' ..... ' . ' - - : · .. -. . ·. ··t :_.;. - . 1 '
dengan tanr>a'mengc:irl:)ankaJ?. k~.telitian untuk mentjari . ke benarari ·' 'dan ke adilan.
(J) : ;Disini perlu· ditegaska.n, b~1.h:w~ agar supaja Penga~ dilan dapat menunaikan tugas~ja dengan sebaik-baik-. . . . . . '
... · .. .. : ~' . ;
· . ,-l'l.ja, jakzli ·membe~ikar,i ~e.putus.an jang semata.-mata berdas~ri~an kebenaran; keadila;n. dan kedjudjuran, maka
:\?idak dapat d:i.benarka~' ad~_3a tekanan-teka.nan atau
.. -, : :: . . , :-~:· .
. pengaruh•pengaruh dari '1,'.l~~ ja.ng a~: meP:J.e'babkan para Hakim tidak:bebas 1agi<_dal0Jl!- · mengambil keputus• an j~g., s.eadil-adilnja~
. .. .
PasaJ. '5 .s/d : · Ini semua mendjamin hak-hak ·azasi manusia j ang men-· . pasaJ. 8 .· dap~·tkan p~~llnd,unga.n dalam Negara berdasarkan Pan-
PasaJ. -9 ... . '-·· ,•.
, ·t j ·asiia. · · ·
Pengertian r~}J.a,billtas1·· d8iam Undang-Unda.ng ini
ada.la.h pem~lihan.;hak seseorMg dalam kemt:Wlpua.n atau . . ·. . - .
· ···posisi se.mula jang dibe:rikarf'6leh Pengadilan. ~. ,. . . . . :.
. Pas al 10 ( 1) : Undang-undang ini membedakan antara e~pat. l~ngkµngan peradilan j ang masing ... masi·~g· menipuhj ~ itngkungan wewnang ~~~g-adil:i.. tertentu · dB,n meliputi Badanbadan Peradilan tingkat pertamadan tingkat banding.
. ' . .
. . ~ ' ...
Pet,adilan ·AgEUna, Militer_ dan ;Tat~: Usa.h~ Negara me -_rupakan~pera~ilan .chusus, ·karena mengadili perkara
perkara' tert~ntu atau m:engenai golongan rakjat tertet;t.tu,- · s'edangkan :Peradilan Umum adalah peradilan
bagi rakjat pada.umumnja. mengenai baik perkara per-... : .. data;' · maupun perkara pida.na.
Perpedaan .•• ,, ••••••••••
lt036/Bag .B/70/09 • -- · ·
- 8 -
Perbedaan dala.ni. ~?npa.t lingltungan peradilan ird., tidak menutup·kemungkinan adanja.pengchususan {dit -·rerensias1/spesialisas~) da1am ma.Sing-masing lingkungan, misa.J.n~a dalam Perad.il.an ·Umum dapat diada
kan pengehususan ·benipa· Pe~pd~l-~ lalu Id.ntas ,·, . · PengadUarl Ana.k-:_¥, . Penga.dilan Ekonomi; da.n seba-
· gainja dengari Undang.;.;.Unda.ng •
. brB i: :Jrhq ... J?-> f:~:: T'j~ dje1as. - ;; t J ~Fx-:: ;; . :<3): : .. .- ~~!(~ah A~g :tmh•upal(an pe:radilan tin$~crt terachir tr.'"=L~r:-,. ·;r. r-. ~.--:. '.,-· · bi.:a~·asf)-·hagi ~a llngkungan pe~adilan~
-·-· ··;--· -tv..:J·r .... 1 _r:;:·.·.··-·'.···· · .. ~ .. ·.. . · ~. .
-r-:h :_-1..:: {: .:.:J~>,- .. ~ .. 1 .... f>-~~~a.wa.s·~.· ·tertihggj/ te;r-hadap: pengad:i.lan dalam se ... . .. . ~-- -:~ ...; ; ·; : . : ·: ;-..,• ' ~ . .. .·. . . . .
n.:::".-fr'.! .::f ~ £L:. • .. r.nua, ~irigkurigan p~ngadilan di'tetapkan ciaJ.am Undang-
L:,.~- ,,:· ~ ;., ,.,-~J,.':~-~~~~di~~'• ·· .. . . ·. . Ratio lin·tUk·men~ntukan .ini.-- karena adanja aspek-
- aspek cbusus :dari m~:tng-ma.sing lingkungan peradilan :, .. p~ik dai~.m.":hidang-' p~r:soalan maupun daJ.am bidang me
,· .. ng~nai orang-~orangnja ba.i:k dalam hukum materiil mau-. '-·. · p~'t~rmii, j.~g d:tterapkannj,a. .
. .~es~m~~ja itu per·;~·-1~ndapatkari perhatian dari masing -:::'J; •. . ., .',., ~: . -1n~iriktUndang-lind~tg- 'jang- bersangkutan.
' .. 1.;_,· ~ .!; ..... ··, ·;.fJ.~:·J, .:·. -~::.~···. . . >. .:. .
<t:..:; Pas·ai;.!"'f·1,t1:)~}Ji."fTju~p.djeias.·, .. ·· :>i. :'., : .. :L · ., i:_(,2)j>:,_ .. }!al ~emi:kian b~ra~ti .b~wa ·orgallisasi, administrasi
.. . .· . ~ r . .-". :.:: .-:. ·; _,, .. _ -~~;· _. t. :rclan, :~e~anga?l. :t,ers.~l.?tit ·terpisa.h dari administrasi dan
--· •.. . , -.}t~~ahg~n- De.partemen1tal, · walauPun demikian penentuan Ti:, ... · .~. ; .-o.~g·~~~si, .. admf.nis,~~a~1 dan keuangan Sekretariat
~:·;~~ Agung i tii· dilSkukan oleh Pemerintah deng~ bah~-b~ari j a,ng ··dis ampaikan oleh Mahkamah Agung.
1 .:~ ... : :~ --~- .
:-,• : . ... • !_
__ r·.~ ,-;-.
·. t>'asto. 12 dan::. Tjukup.::djelas .• ('
· .. _pasa.J. 13
· PasaJ. 14(1) ·: · Hakim sebkg·a1 organ. pe~gadilan dianggap mer.a.ahami 11u ... ·,·.: . . .. ~: .
.'· J; . . : .
,,.~- i· •
... ~Wii· .. ·....... . .· 'Pentjari · keadilan ·dat"ang .padanja untuk mohon keadilan.
-: ·A.ndaikata ia tidak mene~µkan hukum tertUli,s; ia wa __ djib::me:nggali hukum tidak tertulis untuk mcmutus berdasarkan hukumsebaga.i seorang jang bidjaksana da:n
. . .~ . , ... r·~
· be rtanggung
C·
4o36 Bag.B/70/05.-
. (2)
isai··15 (l)
(2)
(3) (4')
asal 16 s/d asai 20
aaal 21
tasal 22
- 9 -·
bertanggung djawab. penuh kepada T.uhan Jang Maha Esa, diri sendiri, masjarakat, Bang.~a dan Negara •
: Tjukup dj elas. : Sudah tjukup didj alankan dalam pendj el,asan umum
ad. 9. : T.'jukup dj elas. : T;jukup djelas.·;'
: T ju\up dj ei~s-. ·· : -T-jukup. djeii:ls\ ,. ·'
, . ~· .
: Pasal ini mengattir tentang penindjauan kembali terl'iadap putusan Pengadilan jang telah memperoleh kekuatan hukwn:jang tetap, Permohonan penindjauan kembali dalam perkata perdata diadjukan oleh pihak -pihak jang berkepentingan, termasuk didalamnja dju• ga para ahli · ~aris dari pihalt-pthak jang ber:perkare. dan dalam perkara pidana oleh,.terhukum atau.ahli wa• risnja. gjarat~sjarat penindjauan kembali akan ditetapkan da•
· iam Hukum Atjara.
: Kewenangan Pengadilan ff, u:1a-u.ntuk mengadili perkara• perkara j ang. dilakukan oleh. mereka j ang t·ermasuk ang• gota ABRI b ersama-sama non ABRI, pada hakeka~nja merUpakan suatu keketjualian ataupun penjimpangan dar1 ketentuan, bahwa seorangsemes.tinja dihadap• kan didepan Pengadill;innja masing-rnasing. Djustru karena hal ini merupakan suatu keketjualian, maka kewenangan_!'engadilan Umum ini terba:tas pada bentuk-bentuk_ pensertaan daiam suatu delik, seperti dimak-sudkan oleh pasa1-pasal 55, 56 K.U.H.P, Undang-undang ini memberikan kewenangan kepada Manteri Pertahanan/Keamanan dengan persetudjuan Menteri Kehakiman untuk menetapkan Pengadilan Militer sebagai pengadilan jang berwenqng mengadili perkara koneksitas te:rseb~t.
Fensertaan pada suatu delik .. militer jang murni oleh
seorang bukan •••••••
4036/Bag.B/?0/05.~-
...... '.· ..
... 10 -··
ssorang buk'ah. rnil±ter iian perkara penseX'taan, diI!Jana··· '• t- ·-. :· • . ..... ·. ~-~ :
unsur militer meleqj.}l:i unsur,sipilmisalnja' dap·at"' ·· · di.djadikan 1ana.~·san'·u~tuk.meneta:_pkan Peng~dilan lain dari pada Pengadilan U~~{ ~alah:Pengadilah tniliter untuk mengadili perkara-perkara demikfan, Dj·ika dalam
'!' . I . ~
hal perkara diadili oleh PEmgadilan Mili ter •· maka . . . \ .. '
susunan Hakim ada:lah da~i Pengadilan Militer dan Peng-,
ad:t.ian Umum• . ,·-1
' .. nalam hal ihi kepentingan ~a1;1:i; justisiabel tetap; men-·
dapat perhati~- sepenuhnja, jaitu·dala.m susunan Hakim jang bersidang.
Dalam waktu perang dimana berlaku hukutn ekseptionil
ataupun hukum luar biasa', meskipun tindak pidana itt1
,, dilakukari .. 'bersania"".'sama . dengan ·seorang sipil orang
orarig militer tidak ditarik dari pengadilannja.
Pasal . 43 dan :T'jukup djelas.
Pasal 24
Pasal: 25
PasaJ.. 26.
: Dengan Lembaga Negara dimaksudkan semua ·Lembaga Kenegaraan b~ik di Pusat···maupun di.7.Da·erah~
: Pasal 1.ni mengatur· tentang bak mengudji dari Mahkamah ·. Agung, Mahkamah Agung berhak untuk m~ngudji peraturan
Jang_ leb~h rendah dari Undang-undang merigenai sah
tidaknja suatu peraturan atau.bertentangan tidaknja
ctengan.ket~ntuan perundang-undangan jang leoih tinggi. Apabila Mahkamah Agung menggunakan--hak niengudjinja. berdasarkan pasal ini, maka Mahkamah Agurig mengambil ·putusan su·atu peraturan perurtdang-uridapgan dari ting
katan jang :L:E3bih rendah dari Undang-undang bertentang-. an dengan peraturan perundang~undangari jang lebih ting. ·gi,.dEt~ Ma:tikamah Agung setjara tegas menjatakan bah- . wa. peraturan tersebut adalah tidak sah dan tidak berlaku untuk umum; oleh karena itu pentj~butan peraturan ini segera. harus dilakukan oleh instansi jang bersangkutan.
Dalam. . ...
.036/Bag,B/70/05 ••
- 11 -
Dalam Negara ~esatuan Republik Ihdonesia hak m~ngudji Undang•undang dan peraturan :r;:e 1aksanaan Undang-undang terhadap Undang-undang D8s~r sebagai fungsi pokok tidak terdapat pada Mahkamah Agung,. Oleh karena Undang .. uhdang Dasar- 1945 tidak mengaturnja, maka tidak dengan sendirinja hak mengudji Undang -undang terhadap Undang-undang Dasar oleh Mahkamah Agung dapat diletakkan dalam Undang-undang ini. Hak mengudji tersebut apabila hendak diberikan kepada Mahkamah ~gung seharusnj a merupakan ketentuan Konsti tution.il. Demikian pula, MPR {S) hingga sekarang tidak menetapkan hak mengudji oleh Mahkamah Agung.
' ' . .
Tidak disebut hak mengudji ini dalam Undang-und8 ng Da-sar 1945°' dan dalam Ketetapan MPR(S) jang dapat mengaturnja sebagai suatu perwudjudan dar1 hubungan hukum antara alat per1engkapan N§go.ra jang ada dalazn Negara, berarti bahwa Undang .. undang irii (Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman) tidak dap8 t memberikan :kepada Mahkam8.:h Agung kewenangan hak mengudji; apalagi setjara materiil Undang-undang terhadap Undang-undang Dasar. Hanja Undang-undang Dasar ataupun Ketetapan MJ?R(S) dapat memberikan ketentuan.
Pasal 2? (1): Dalam.m3sjarakat jang masih mengenal hukum tidak ter-. tulis, serta berada dalam masa pergolakan dan peralihan, Hakim merupakan perumus dp.n penggali dari nilai-nilai hukum jang hidup dikalangan rakjat. Untuk itu ia harus terdjun ketengah~tengah niasjarakat untuk mengenal, merasak3n dan mampu menjelami perasaan hukum dan rasa keadilan jang hidup dalam masjarakat. Dengan demikian Hakim dapat memberikan putusan jang sesuai dengan hukum dan rasa keadila? masjaraknt,
((2): Sifat-sifat jang djahat niauPun j 8 ng buik dari tertuduh wadjib diperhatikan Hakim dalam mempertimbangkan pidana j o::irrg akan didj a tuhkan. Keadann-keadaan pribadi seseorang perludiperhitungkan untuk memberik8.n pidana jang setimpal dan seadil-adilnja.
Keadaan. • ••
l+036/Bag.B/70/05~--., .. · - .
Pasal 28 . Pasal 29
Keadaan:pribadi tersebut dapatdiperoleh dari keterang~ an orang-orang dari lingkurigahnja, rukun tetangganja,
dokter ahli djiwa dan sebagainj a.
: Tjukup dj elas, : Pada Tw aktu p~ngambilan sumpah/djandji l3Zimnja dipakai
kata-kata .tertentu sesuai .dengan a.gama masing-masing
jaitu mi~alnja· untuk penganut agama Is1am didahului de-. nga~. k8 .ta :11Demi ·A.llah11 >dan untuk Agama Kristen/Ka tho-
. -· . •"J . . :
lik diachiri dengan ltata-kata t18emoga T.uhan menolong
saja."
···. Pasal 30 Pasal 31
: T j ukup . ~j e.ln~s. : Deng an diangka tnj a- dan di berhen tikannj a para Hakim
oleh Kepala Negara, maka didjaminlah kebebasan kedu
dukannja • . ·· . . ·.:
Pasal 32 : Agar para Hakim pengadilan.tersebut dapat melakukan . tugasnja dengan bebas. dan baik, maka kepada mereka
diberikan djaminan hidup jang sesuai dengan ,kedudukan
dan tanggung djawabnja.
Pasa1 33 {l) :Tjukup; dj ela.s ·
Pasal 34 I.
Pasal 35
...
(-2) ::UntUk mendapatkan djaminan bahwa putusan tersebut di
iaksanakan sebagaimana: mestinja., Ketua Pengadilan jang
bersangkutan mengawast pelaksanaan putusan tersebut. (3) :Tjukup djelas. {4):Tjukup djelas.
:'.Rjlikup dj elas,
:Merupakar} .~uatl.l azas ._jang pen ting bahwa seorang jang
· terkena ·perkara mempunjai hak untuk rrieinperoleh bantu
an hukum. Hal ini dianggap periu karena ia wadjih diberi perlindungan sewadjarnja.
Perlu diingat djuga ketentuan d:Jlcun pasal 8, dimana
seorang tertuduh wadjib dianggap tidak bersalah sam
pai adnnja putusan·Pengadilan jang menjatakan kesnlah•
annja dan telah memperolehkekuo.tan hukum jang tetap,
Karena pentirignja maka supaja diadakan Undang-und8 ng tersendiri tentang bantuan hukum.
Pasal 36. • ••
•.: - 13 -
Pasal 36 Sesuai dengan sila Perikomanusiaan maka seorang ter-
.. ' · tuduh:•harus diperlak'Qkan sesuai dongan lll.9.rtabatnja
scl>agai manusia dan .selama belum terbukti kesalaha.n
nja harus dianggap tidak bersalah.
Pasal 37 Pasal 38
Pasal 39
Karena· .. itu ia harus dibolehkan untuk berhubungan de
ngan keluarga·atau.penaseha.t hukumnja. terutama sedjak
ia ditangkap/ditahan. Tetapi hubungan ini dengan sen-
..... diriaja..-:tidak:::boleh;merugikan kepentingan pemcriksaan
jang·dimlai dengan:penjidika.n.
Untuk itu penjid.ilc.dan penuntut wnum dapat melakukan . . . . . . ' . :~ ~.. . . ' . .. . .. ·, '. . ... . . : . ..
pengawasan terhadap hubungan terscbut s9suai dengan
ketentuan-kotentuan dala.in Hukum Atjara Pidana.
Tjukup djelae.
Tjukup djelas. '
Bcrdasarkan Uhdahgi..und~rig Nonior 1 Drt. Tahun t 951
tentang tindhkan ~emehtata. Uht\Jk menjelcnggarakan
kesatuan, susunan, kekuasaan dan atjara pengadilan
sipil pasal 1 ajat (2) oleh Mentori Kohakiman se
tjara berangsur-angsur telah dilakukan penghapusan
· Pengadilan Adat/Swapra.dja, diseluruh Bali, Propinsi
Sulawesi, Lombok, Sumbawa, Timor, Kalima.ntan, Djam-. .
bi dan Maluku.
Dengan Peraturan Presiden Namor 6 Tahun 1966 ten
tang Penghapusan Pengadilan Adat/Swapradja dan Pem
bentukan Pengadilan Negeri di Irian Ba.rat dihapus
pula Pengadilan Adat/Swapradja di Irian Ba.rat.
Peraturan Presiden tersebut dengan Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1969 telah ditctapkan mendjadi Undang
undang.
Dalam pasal 1 ditjantumka.ri, bahwa pelaksa.naan pengha
pusannja diserahkan kepada Keputusan Bersama. Gubernur
Kcpala. Daerah dan Ketua ~engadilan Tinggi Propinsi
Irian Ba.rat.
Sebagai •••••••
4036/Bag,B/?O.
·---
14 ..:
Sebagai pelaksanaan telahdikeluarkan Keputusan
Bersama Gubernur Kepa.la Daerah Propinsi Irian Barat
dan Ketua Pengadilan Tinggi Djajapura No.11 GIB 1970 .8').11 IV 1970.
tentang Pelaksanaan Penghapusan Pengadilan Adat/Swa.
pradja didaerah tertentu di Propir.\si'Irian Ba.rat. ~ . ,.
Dalam pasal 1 ajat (1) untuk ta~p pertama. telah di-
hapus Pengadilan Adat/Swapradja sebagai berikut :
Pengadilan Swapradja Djajapura, Lembah Balim, Nabire,,
Biak, Manokwari,, Soron~, Radja Ampat, Fak-Fak, Kaimana, Serui,, Bokondini. Pengadilan Adat di Mera\lke,,
Tanah Merah, Mindiptana.
Pasal 40 s/d Tjukup djelas.
pasal 42 ,
TAMBAHAM IZMBAHAN· NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ..................
PIMPINAN
DEWAN PERWAKILAN RAKJAT GOTONG ROJONG
Wakil Ketua,,
ttd.
Sekertaris rapat, 'Drs. Ben Mang Reng Sa7.-
ttd.
Soebijono S.H.-
Menimba!lg
PRESlOE.N REPUB\..JK INOONEStA
UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1970 TENT ANG
KETE:NTUAN-KETENTUAN POKOK KEKUASAAN KBHAKIMAN
DENGAN RAHM:AT TUHAN JANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
a. bahwa Undap.g-unda!lg Nomor 19. Tahtin 1964 tenta!lg Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakimari (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 107) tidak merupakan pelaksanaan murni dari pasa1 24". Unda!1g-unda!1g Dasar 1945, karena memuat ketentuan-ketentuan ja!lg bertenta!1gan de!J:gan Unda!lg-unda!lg Dasar 1945 ;
·t;>. bahwa Unda!1g-unda!1g Nomor 19 Tahun 1964 tenta!lg Ketentuan-ketentuan Po_kok Kekua·saan Kehakiman (Lembaran N~gara Tahun 1964 Nomor 107) telah dinjatakan tidak berlaku de!lgan Undapg-unda!lg Nomor· 6 Tahun 1969 tetapi saat tidak berlakunja Undang-unda!lg tersebut ditetapkan pada saat Unda!lg-unda!lg ja!lg me!1ggantikarinja mulai berlakti ;
c. bahwa berhubup.g de!lgan hal-hal tersebut diatas perlu ditetapkan Unda!1g-unda!1g baru me!lgenai Ketentuan 7ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman ja~g sesuai de~gan Pantjasila dan Undang-unda!lg Dasar 1945
1. Pasal 5 ajat (1), pasal 20 ajat. (1), pasal 24 dan pasal 25 Undang-undap.g Dasar 1945 ;
2. Ketetapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara Nomor X/MPRS/1966 pasal 2 dan pasal 3 ;
3. Unda!lg-undang Nomor· 6 tahun 1969 ;
De!J.gan per~etudjuan Dewan Perwakilan Rakjat Goto!lg Rojo!lg
MEMUTUSKAN ........
Pertama
Kedua
.·: ..
M E M U T U S .K A N.:
: Meritjabut UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1964 TBNTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KEKUASAAN KEHA-KIMAN.
: Menetapka.n: UNDANG-UNDANG TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN PO KOK KEKUASAAN KEilAKIMAN.
B A . B 1
KETENTUAN UMUM
Pas al 1
Kekuasaan Kehakiman adalah ke.kuasaan N~gara · j a!lg
. merdeka untuk 'merij e.le!lggarakan peradilan. guna men~gakkan htikum dan kea'dilan .ber·dasa-rkan Paritjasila, demi
ter.sele!lggaranja N~gara Hukum Republik Indonesia.
Pasal 2 ·
(1). Penjele!lggaraan Kektiasaan Kehakiman tertjantum d~ lam pas:al 1 diser:ahkan kepada Badan-badan peradilan
dan di.tetapkan de~gan Unda!lg-unda!lg, de!lgan t~gas pokok untuk mener'ima,. memeriksa dan mepgadili se!_
ta men.j elesaikan .s.etiap perkara j apg diadjukan k~ padanja.
{2:) • T~gas lain dari pada: j a!lg tersebut pada aj at (1)
dapat diberikan kepadanja berdasarkan peraturan
perundangan.
Pasal 3
(1). Semua per·adilan di.s.eluruh ·wilajah Republik Indone sia adalah peradilan N~gara dan ditetapkan de~gan Unda~g-undang.
(2). Peradilan N~gara meneterapkan dan men~gakkan hukum dan keadilan ja~g berdasarkan Paritjasila.
Pas al 4 • • • • • • • .
- 3 -
Pasal · 4
(1). Peradilan dilakukan "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN · JANG MAHA ESA 11 •
CZ}. ·Peradilan dilakukan de!lga.n sederhana, tjepat dan biaja
ri!lgan.
(3). S~gala tjampur ta!1gan dalam urusan peradilan oleh fihakfihak lain diluar Kekuasaan Kehakimandilara!1g, ketjuali dalam hal-hal ja!lg tersebut dalam Undap.g-unda!lg Dasar.
Pasal 5
(1). Pe:ngadilan me~gadili menurut hukum de!lgan tidak membedabe4akan ora!lg.
(2}. Dalam perkara perdata Pe!!gadilan membantu para pentjari keadilan dan berusaha sekeras-.kerasnja me!lgatasi s~gala
hambatan dan rinta:ngan untuk dapat tertjapainja peradilan ja!lg sederhana, tjepat dan biaja ri!lgan.
Pasal · 6
(1). Ti.ada seora!lg djuapun dapat dihadapkan didepan Pe!lgadilan selain dari pad• ja!lg ditentukan b~ginja oleh Unda!lgunda:ng.
(2). Tiada seora!lg djuapun dapat didjatuhi pidana, ketjuali apabila Pe!1gadilan, karena alat pembuktian jap.g sah menurut Undang-unda!tg, mendapat kejakinan, bahwa .seseora!lg j a!lg dia!lirnap dapat berta!lggu!1g ·dj awab, tel ah bersalah atas perbuatari ja!lg dituduhkan atas dirinja.
Pasal · 7
Tiada seora!1g a.Juapun dapat dikenakan penangkapan, penahanan, pe~ggeledahan dan pensitaan, selain atas per:intah tertulis oleh kekuasaan ja!lg sah dalam ha1-ha1 dan menurut tjara tjara ja!lg diatur de:rigan Unda~g-unda~g.
Pasal . & ......... .
.. · 4 -
Pasal · 8
Setiap ora!lg, ja~g disa~gka, dita~gkap, ditahan, ditun-. .
tut dan/atau dihadapkan didepan Pe;tigadilan, wadjib dia?ggap
tidak be1·salah sebelum adanja putusan Pe?gadilan, ja~g menj!!_
takan kesalahannja dan memperoleh kekuatan hukuni jang tetap.
Pas:al 9
(1). Seorang ja!1g dit~gkap, ditaha·n, dituntut ataupun diadili tanpa alasali ja~g bei•dasarkan·Unda~g-unda~g- atau karena kekeliruan me~genai ·o-ra~gnj'a atau hukulli ja*1g di-. . .
terapkarinja, berhak menuntut; ·ganti k~r~gian dan rehabi-li tasi.
(2). Pedjabat ja~g de?-gan se~g.adja melakukan perbuatan seba. gaimana tersebut dalam ·ajat :(:1) dapat dipidana.
'(3). Tjara-tjara untuk menuntut.ganti ker~gian, rehabilitasi . . .
dan pembebanan. ganti: ke~gian diatur lebih lan4jut de-p_gan Unda!tg-unda~g.
B A . B . ·11 . . '
BADAN-BADAN PBRADILAN DAN AZAS-.AZASNJA
Pasal lO .
(1). Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh ·pe~gadilan dalam li~& ku~gan :
a.· Peradilan Umum; b. Peradilan AgaDia; c. Peradilan Mili.teT;
d. Peradilan Tata Usaha N~gar:a.
(2). Mahkamah Agung adalah Pe~gadilan N~gara Terti~ggi.
(3). Terhadap putusan-putusari j'a:ng. dib,rikan ti~gkat ter.achir
oleh Pe~gadilan-pe~gadilan lain dari pada Mahkamah Agµ~g, kasasi dapat diminta kep:ada Mahkamah Agu~g.
( 4) • Mahkamah •.•• ·• ••
•
-> s· ·-
(4). Mahkamah ~gupgmelakukan pe?gawasan .terti~ggi atas perbuatan .Pengacli].aJi jaJll lain} meriurut ketentuari ja!lg ditetapkan · .d,ng~n un:da~g-und&Jl~ •·
• . . f . ). • . .~. •
.Pasal' 11
(1). Badan-bali&ll:.J j.a!lg melal<tikan peradilan .ters.ebut pasal 10
·aja~ {IJ .. o;r'ganisa~°.T.is,- -.•dlli_ni:s~Yatif. dan finansiil ada
dibawah lcektiasa·an' mas~~g-masi~g .Depart·emeli ;·a~g bersa~.K kuta,n. · - ·.· .. ·.< .
("2). Mahkamah ~IW?i .memptinjai ·o,·;r-gaiJd;sa:s!·,_, .administ-rasi dan keua?gan tersendil".i•
Pasal . : 12 ·_ · . ~ .. Susunan, Kelcit'asaan .setia A.tj:-.i;a ·4ari:J'.Jiad.an-b.a.dan Per-
adilan, seperti tersebut .dala~-,~~-'i,:::·i():,ajat .:{1)-d:i;atur dalam . . . . . .
Unda!lg-unda!lg .terseridil'"i;.·
Pasa"l · ·· ;i:-3.· . . · '«.
Badan-hadan Peradilari chustr$._::·d:isamping .:riadan-badan Per
adilari ja!lg sudah ~da,- hanja, 4,a~~.diadak~ de~gan. Unda~g -undang.
Pasal. .14 ·
. (l) . Pe:ngadi~an tidak b~leh mert~lak untuk memeriksa· dan me:n.& adili sesuatu ·perkara. j~g dia.djukan de:ngan dalih bahwa
. hukum tidak ~atau .ku'ra:ng "dj:elas ,·· melainkan wadj ib untuk
memeriksa dan. me:ng.adilinj:a ..
(:2).. Ke~entuan dalam ·ajat :(lJ tida~: menutup kemu!lgkinan . untuk usaha pe:nJelesaian perlrara perdata setjara perdamai
an.
Pasal · 15 .
(1). Seniua Pe:ngadilan menieriksa dan memutus de!lg~ sekura!l·gkura:ngnja t~g· ora~g~_ Hakim, ketjuali apabila Unda!lg-uti-da!lg menentukan ·lain.. .
(2). Diantara para Hakim .tet's.ebut ·dalam aj.at "(:1.) se·ora!lg be!_
tindak seb~gai Ketua, dan lairinja seb~gai Hakim a!lggota
sida!lg.
(3). Sida~g •••..••.••
- 6 -
(3). Sida!lg dibantu oleh s·eora!lg Panitera a tau seora!lg j a!lg ditugaskan melakukan pekerdjaan panitera.
(4). Dalarn perkara pidana wadjib hadir pula seora!lg Penun -tut Umum, ketjuali apabila ditentukan lain de!lgan Unda~gunda~g.
Pas al 16
Pe!lgadilan memeriksa dan memutus perkara pidana de!lgan . hadirnja tertuduh, ketjuali apabila Unda!1g-unda!lg menentukan
lain.
Pasal 17
(1). Sida!lg pemeriksaan Pe!lgadilan adalah terbuka untuk umum, ketjuali apabila Unda!lg-unda~g rnenentukan lain.
:(2). Ti.dak dipenuhinja ketentuan dalam ajat (1) me!lgakibat -kan batalnja putusan menurut hukum.
(3). Rapat permusjawaratan Hakim bersi.fat rahasia.
Pasal 18
Semua putusan Pe!lgadilan hanja sah dan mempunjai kekuatan. hukum apabila dititj.apkan dalam sida!lg terbuka untuk umum.
Pas al 19
Atas semua putusan Pe!lgadilan ti!1gkat pertama, ja!lg tidak merupakan pembebasan dari tuduhan, dapat dimintakan bandi!lg oleh fihak-fihak jang bersa?gkutan, ketjuali apabila Undangunda?g menentukan lain.
Pasal ·20
Atas putusan Pe!lgadilan dalam ti~gkat bandi!lg dapat dimintakan kasasi kepada Mahkamah ~gu!lg oleh fihak-fihak jang berkepenti!1gan ja!lg diatur dalam Unda!lg-unda!lg·
Pasal 21
Apabila terdapat hal-ha1 atau keadaan-keadaari jang ditentukan de!1ga11 Undang-unda!lg, terhadap putusan Pe!1gadilan, j ang
telah memperoleh kekuatan hukuni ja!lg tetap dapat dimintakan penindjauan kembali kepada Mahkamah Agu~g~ dalam perkara perdata dan pidana Oleh · f iha.k-fihak ja!lg berkepenti!lgan.
Pas.al 22 •••••••••••
.. 7 -
Pasal 22
Tindak pidana ja~g dilakukan bersama-sama oleh mereka jang
termasuk lingku~gan Peradilan Umum dan lingkungan Peradilan Mi
liter, diperiksa dan diadili oleh Pe~gadilan dalam lingkungan
Peradilan Umum, ketjuali djika menurut keputusan Menteri Perta
hanan/Keamanan dengan persetudjuan Menteri Kehakiman perkara
itu harus diperiksa dan diadili oleh Pengadilan dalam lingkungan
Peradilan Militer~
Pas al 23
(I). S~gala putusan Pe~gadilan selain harus memuat alasan-alasan
dan dasar-dasar putusan itu, djuga harus memuat pula pasal
pasal tertentu dari peraturan-peraturan jang bersa~gkutan
atau sumber hukum tak tertulis ja!lg didjadikan dasar untuk me~gadili.
(2) .• Tiap putusan Pengadilan di tanda tangani oleh Ketua serta
Hakim-hakim jang memutus dan Panitera jang ikut serta ber
sidang.
(3). Penetapan-penetapan, ichtisar-ichtisar rapat permusjawaratan
dan berita-berita atjara tenta~g pemeriksaan sidang ditan
da-ta~gani oleh Xetua dan Panitera.
Pas al 24
Untuk kepenti~gan peradilan semua Pengadilan wadjib saling
memberi bantuan ja~g diminta.
B A B III HUBUNGAN PENGADILAN DAN LEMBAGA NEGARA
LAINNJA
Pasal 25
Semua Pengadilan dapat memberi ketera~gan, pertimbangan dan
nasehat-nasehat tentang soal-soal hukum kepada Lemb!'lga Negara
lainnja apabila diminta.
Pasal 26
(1). Mahkamah Agung berwena?g untuk menjatakan tidak sah semua peraturan-perundangah dari ti~gkat ja?g lebih rendah dari
Undang-unda~g atas alasan bertenta~gan dengan peraturan
perundang-unda~gan jang lebih tinggi.
(2). Putusan ...... .
- 8 -
~). Putusan tentang pernjataan tidak sahnja peraturan perundang
undangan tersebut dapat diambil berhubung dengan pemerik
saan dalam tingkat kasasi.
Pentjabutan dari pcraturan perundangan jang <linjatakan
tidak sah tersebut, dilakukan oleh instansi jang hersang
kutan.
F\ J\ B IV liAKIM DAN KEWADJIBANNJA
Pasal 27
1). Hakim scbagai penegak hukum dan keadilan wadjib menggali,
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum jang hidup dalam
masjarakat.
2) . nalam mempertimhangkan
djib memperhatikan pula
hat dari tertuduh.
berat ringannja pidana, Hakim wa
sifat-sifat jang baik dan jang dja-
Pas al 28
1). Pihak jang diadili mempunjai hak ingkar terhadap Hakim
jang mengadili perkaranja.
Hak ingkar ialah hak seseorang jang diadili untuk meng
adjukan keberatan-keberatan jang disertai dengan alasan
alasan terhadap seorang Hakim jang aka:h mengadili per
karanja.
Putusan mengenai hal tersebut dilakukan oleh Pengadilan.
2). Apabila seorang Hakim masih terikat hubungan keluarga
sedarah sampai sederadjat ketiga atau semenda dengan
Ketua, salah seorang Hakim anggota, Djaksa, Penasehat Hu
kum atau Panitera dalam suatu perkara tertentu, ia wadjib
mengundurkan diri dari pemeriksaan perkara itu.
3). Begitu pula apabila Ketua, Hakim anggota, Djaksa atau Pa
nitera masih terikat dalam hubungan keluarga sedarah sampai
deradjat ketiga atau semenda dengan jang diadili, ia wa
djih mengundurkan diri dari pemeriksaan perkara itu.
rasal 2 9 .••••
- 9 -
Pasal 29
Sebelum melakukan djabatannja, Hakim, Panitera, Panitera
Pengganti dan Djurusita untuk masihg-masing lingkungan per
adilan harus bersumpah atau herdjandji rnenurut agamanja, jang
berbunji sebagai berikut ;
"Saja bersumpah/menerangkan dengan sungguh-sungguh bahwa saja, untuk memperoleh djabatan saja· ini, langsung
atau tak langsung, dengan menggunakan nama atau tjara
apapun djuga, tiada memberikan atau mendjandjikan ba
rang sesuatu kepada siapapun djuga".
"Saja b.ersumpah/berdjandji bahwa saja, untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu dalam djabatan ini, tiada
sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung
dari siapapun djuga sesuatu djandj i a tau pemberian''.
"Saja bersumpah/berdjandji bahwa saja akan setia kepada · dan akan mempertahankan serta mengamalkan Pantjasila
sebagai Dasar clan Ideologi Negara, Undang-undang Dasar 1945, dan segala Undang-undang serta peraturan-per -
aturan lain jang-berlaku bagi Negara Republik Indone -
sia 11 •
"Saja bcrsumpah/berdjandji bahwa saja senantiasa akan
mendjalankan djabatan saja ini dengan djudjur, saksa
ma dan dengan tidak membeda-bedakan orang dan akan be£
laku dalam melaksanakan kewadjiban saja sebaik-baiknja dan seadil-adilnja seperti selajaknja bagi seorang Ha
kim/Panitera/Panitera pengganti/Djurusita jang berbudi
haik dan djudjur dalam menegakkan hukum dan keadilan".
B A B v KEDUDUKAN PEDJABAT PERADILAN
(PENGADILAN)
Pa:.:;J.l 30
Sjarat-sjarat untuk dapat diangkat dan diberhentikan sehagai Hakim dan tata-tjara pengangkatannja dan pemberhentiannj a ditentukan dengan Undang-undang.
Pas al 31 ............. .
- 1 2
Agar supaja setiap orang dapat mengetahuinja, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Diundangkan di Djakarta
Disahkan di Djakarta
pada tanggal 17 De.se,rnber 197(
PRESIDEN REl't.JBLIK 1NDONESIP
t. t. d.
S 0 E H A R T 0
DJENDERAL T.N.I.
pada tanggal 17 Desel$..ber 1970
SEKRETARIS NEGARA.~l\PUBLIK INDONESIA,
t. t. d.
A L A M ~···J. A H
MAJOR DJENDERAL T.N.I.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1970 NOMOR 74.
Disalin sesuai asf inja oleh SEKRETARIAT KABINET
I. UMUM.
P E N D J E L A S A N A T A S
UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1970 TENT ANG
KETENTUAN-KETENTUAN .PO.KOK KEKUASAAN KEHAKIMAN
1. De;tlgan Dekri t Presideri 5 ·njuli 1959 ki ta sudah kembali kepada Unda:ng-unda:ng Dasar, kepada djiwa proklam(lsi 17 Agustus -1945. Tetapi kenjataannja selama ini ·djiwa dan ketentuan-ketentuan Unda:ng-unda:ng Dasar 1945 itu belum dilaksanakan setjara murni.
Sebagai tjontoh dapat diadjukan, bahwa pasal 24 dan pasal 25
Unda:ng-unda:ng Dasar 1945 dalam Peridjelasarinja setjara t~gas
telah menjatakan, bahwa Kekuasaan Kehakiman ialah ·kekuasaan ja;tig merdeka, artinja terlepas dari pe:ngaruh kekuasaan P~merintah, akan tetapi ternjata dalam praktek dan pelaksanaanja telah menjimpa:p.g dari Unda!lg-unda;tig Dasar, antara lain pasal 19 dalam Unda:ng-unda:p.g Nomor 19 tahtin 1964, ja:p.g memberikan wewena:ng kepada Presiden untuk dalam "beberapa hal dapat turun atau ·tjampur ta:ngan dalam soal-soal Pe;tigadilan".
2. Dalam ra:p.gka pemurnian pelaksanaan Undang-unda:ng Dasar 1945 sesuai de:p.gan ketentuan Ketetapan Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara Nomor XIX/MPRS/1966 juncto Nomor XXXIX/MPRS/ 1968 maka Pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakjat Go to~i:g-Rojo:ng telah mengad.akan penindjauan Unda:ng-unda!J.g Nomor
. .
19 tahun 1964 de:ngan Unda:ng-unda:ng Nomor 6 tahun 1969 pasal 2 lampiran III nomor urut 3 ja:p.g me!J.ghendaki adanja Unda:ngunda~g untuk me:nggantikannja.
3. De:ngan ditjabutnja Unda:ng-unda:ng Nomor 19 tahun 1964 ter~ebut diatas terdj adilah suatu kekosongan,· j a:p.g akan me:nghambat djalannja peradilan pada umumnja. Oleh karena itu perlulah de:ngan s~gera dibentuk Undang-unda;tig tenta!lg Ketcntuan-ketentuan Poko}; Kekuasaan Kehakimari j a!lg baru sebagai penggantinja.
• .. - 2 -
Undang-undang jang baru ini selain bertudjuan untuk meq&isi kekosongan tersebut diatas, harus pula mendj aga pemu!._· nian p·elaksanaan Undang-undang Dasar 1945 •
Untuk itu perlulah dalam Undang-undang tentang Ketentuanketentuan Pokok kekuasaan Kehakiman jang baru ini, dius~hakan tertjantumnja dasat-dasar bagi penjelenggaraan peradilan dan ketentuan-ketentuan pokok mengenai hubungan
peratlilan dan pentjari keadilan,jang sedjiwa dengan Undangundang Dasar 1945 supaja pelaksanaannja nanti dapat sesuai
' dengan Pantjasila. Penjelenggaraan Kekuasaan Kehakiman diserahkan kepada Badanbadan Peradilan dengan ketentuan bahwa Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman ini akan merupakan induk dan kerangka umum jang melctakkan dasar ser-ta azas-azas peradilan serta pedoman bagi lingkungan Perad;ilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara jang masing-masing diatur dalam Undangundang tersendiri.
4. Undang-undang Dasar 1945 beserta ~endjelasannja tidak mem
berikan keterangan mengenai arti Kekuasaan Kehakiman setjara tuntas (''ui t-puttend"). Namun ketentuan-ketentuan dalam pasal 24 dan pasal 25 Undang-undang Dasar 1945 beserta Pendjelasannja antara lain mentjarttumkan : "Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain Badan Kehakiman menurut Undang-undang" dan "Sjarat-sjarat untuk mendjadi dan diberhentikan sebagai Hakim ditetapkan dengan Undang-undang". Maka jang ditudju dengan "Kekuasaan Kehakiman" dalam pasal 24 Undang-undang Dasar 1945 ialah kekuasaan Negara jang merdeka untuk menjelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pantjasila demi terselenggaranja Negara Hukum Republik Indonesia.
Adapun penjelenggaraannja diserahkan kepada Badan-badan Peradilan dan ditetapkan dengan Undang-undang, dengan tugas pokok untuk menerima, memeriksa.dan rnengadili serta menjelesaikan setiap perkara jang diadjukan kepadanja.
Ha 1 •••••••••
- 3 -
Hal ini sesuai dengan jang tertjantum dalam Pendjelasan
Undang-undang Dasar "Negara Indonesia berdasar atas hukum, tidak berdasarkan kekuasaan belaka".
5. Da-lam Undang-undang ini ditjantumkan beberapa ketentuan
ketentuan pokok, jang. memberi perlindungan hak-hak azasi
manusia dalam bidang peradilan, sesuai dengan djiwa Undangundang Dasar 1945.
Untuk mendjamin terlaksananja maksud tersebut sampai mendapat hasil jang diharapkan perlu adanja penegak hukum dan keadilan selaku badan pelaksana, jang melakukan tugasnja
seadil-adllnja dan tidak memihak. Untuk rnendjaga, supaja
keadilan didjalankan seobjektif-objektifnja dimuat dalam
Undang-undang ini antara lain beberapa peraturan jang menentukan :
a. diwadjibkannja supaja pemeriksaan dilakukan dalam sidang
terbuka untuk umum oleh sekurang-kurangnja tiga orang
Hakim, ketjuali apabila Undang-undang menentukan lain
b. diwadjibkannja kepada Hakim jang masih terikat dalam hu
bungan kekeluargaan tertentu dengan tertuduh, Ketua, Ha
kim anggota lainnja, Djaksa atau Panitera dalam suatu
perkara tertentu untuk mengundurkan diri dari pemeriksaan perkara itu ;
c. pemberian bantuan hukum kepada tersangka terutama semendjak seseorang dikenakan penangkapan dan atau penahanan
d. diadakannja kemungkinan untuk mengganti kerugian serta
rehabilitasi seseorang jang ditahan, dituntut ataupun diadil°i tanpa alasan jang berdasarkan Undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnja atau hukum jang di
terapkannja.
6. Pada hakekatnja segala sesuatu jang berhubungan dengan pelak
sanaan tugas badan-badan penegak hukum dan keadilan tersebut baik/buruknja tergantung dari pada manusia-manusia pelaksananja, in casu para Hakim, maka untuk itu perlulah dalam Undang
undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman
ini
- 4 -
ini ditjantumkan sjarat-sjarat ja!lg senantiasa harus dipenuhi ~leh seorap.g Hakim jaitu djudjur, merdeka, herani mengambil keputusan dan bebas dari pe!lgaruh, baik dari dalam maupun dari luar. Untuk memperoleh Hakim seperti tersebut diatas perlu ada kerdja sama serta konsultasi antara Mahkamah Agu!lg dan Pemerintah chususnja dalam bidang pe!lga!lgkatan, pemberhentian, pemindahan, kenaikan pa!lgkat ataupun tindakan/hukuman administratif terhadap Hakim-hakim Pe!J.gadilan Umum, sebelum Pemerintah me!lgadakan penga!lgkatan, pemberhentian dan lain-lainnja. De!J.gan demikian, chususnja dalam soal-soal kep~gawaian ja'.'lg bersa!J.gkutan de!lgan Hakim ja!lg dilakukan oleh Pemerintah, Mahkamah Agu:rig tidak akan ditinggalkan, bahkan akan did~p.gar dan diikut sertakan.
Kerdja sama ja!lg dapat berupa usul-usul, pertimba!lgan-pertimba:rigan .ataupun saran-saran ja!lg dapat diberikan oleh kedua badan tersebut setidak-tidaknja dapat me!lgura:rigi kemu~gkinan timbulnja subjektivisme, apabila soal-soal ja~g berhubu~gan de~gan kep~gawaian Hakim.ditentukan dan dilakukan setjara eksklusip oleh satu badan dalam soal-soal pengangkatan, pemberhentian dan lain-lain. Djaminan tersebut diatas kura!lg sempurna apabila tidak disertai de~gan adanja peraturan-peraturari jap.g mendjamin kukuhnja kedudukan para Hakim, untuk mana Undang-undap.g ini mewadjibkan kepada Pemerintah untuk me!lgatur kedudukan, pa!lgkat dan_ gadji para Hakim de~gan peraturan ja~g tersendiri ja!lg lebih mendjamin bahwa Hakim tidak akan dipe~garuhi baik materiil maupun karena djabatan. Seda;rigkan seb~gai sjarat· bathinijah kepada para Hakim dalam mendjalankan keadilan oleh Unda~g-undang ini diletakkan suatu pertanggu~gan djawab; jang lebih berat dan mendalam dengan me!lginsjafkan kepadanja, bahwa karena sumpah djabatannja dia tidak hanja berta~ggu!lg djawab kepada hukum, kepada diri sendiri dan kepada rakjat, tetapi dj~ga berta:riggung djawab kepada Tuhan Ja~g Maha Esa, jang dalam Unda!J.g-unda~g ini dirumuskan
dengan
- 5 -
dengan ketentuan, bahwa peradilan dil<ikukan "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN JANG MAHA ESA".
7. Penegasan bahwa peradilart adalah Peradilan Negara, dimaksudkan untuk menutup semtia kemungkinan ad.anja atau akan diadakannja lagi Peradilan-peradilan Swapradja atau Peradilan Adat jang dilakukan oleh bukan badan petadilan Negara. Ketentuan irti sekaii-kali tidak bermaksud untuk mengingkari huku~ tidak tertuli~~ melbinkan hanja akan mengalihkan perkembangan dan penetrapan hukum itu kepada Peradilan-peradilan Negara. Dengan ket~ntuan bahwa Hakimwadjib menggali, mengikuti
;
dan rnemahami nilai-nilai hukum jang hidup dengan mengin-tegrasikan diri dalam masjarakat, telah terdjamin sepenuhnja bahwa perkembangan dan peneterapan hukum tidak tertulis itu akan herdjalan setjara wadjar.
8. Ketentuein bahwa "PERADILAN DILAKUKAN DENGAN SEDERHANA, TJEPAT DAN BIAJA RINGAN". ~etap harus dipegang teguh jang tertjermin dalam Undang-undang tentang l~kum Atjara Pidana dan Hukurn Atjara Perdata jang memuat peraturanperaturan tentang pemeriksaan dan pembuktian jang djauh lebih sederhana.
9. Peradilan dilaksanakan oleh madjelis jang terdiri dari sekurang-kurangnja tiga orang Hakim. Mengingat bahwa Negara Republik Indonesia memiliki wilaj ah jang sangat luas dan sulitnja alat-alat pengangkutan, maka bagi daerah-daerah jang terpentjil dimana terdapat kekurangan Hakim, perlu dibuka kemungkinan untuk melakukan penjimpangan dari ketentuan tersebut diatas.
10. Agar pengadilan benar-benar mendjalankan keadilan demi memenuhi hasrat dari para pentjari keadilan, maka disamping kemungkinan untuk me~ohon pemeriksaan pada tingkat banding dan kasasi, dibuka pula kemungkinan untuk memohon penindjauan kembali terhadap putusan pengadilan jang telah memperoleh kekuatan hukum jang tetap.
Penindjauan .....
-· 6" -
Peniridj:auan .kemba.li ·ini. dilakuka·n apabi1a .terdapat_ fakt-a
fakta .atau keadaan-.ke:adaari ja~g ·pada wakt'u. me~gadili dahu
lu b:eTum diketahU:i.
I:I. PASAL. DEMI PAS.AL."
Pasa1 . 1
Kektiasaan: Keha1dmari · j a~g mer:deka· ini me~gandu~g- pe~gerti
an didalaninja Kekuasa:an .Keha"kimari "ja~g behas ·dari tj'ampur t! ~gan pihak kekuasaan N~gara lainnj a·, dan ke.beb'asan dari pak
sa.an,. dir:ektiva atau .rekomendasi ja~g data~g. dari pihak extra
judiciil, .ke.tjua.li dalam ·hal-hal ja~g diidj inkan .oleh Unda~g-
. unda~g.
Keb.ebasan dalam me"laksana:kan we:w·ena~g .judiciil tidaklah :mu
tlak sifatnja, karen·a :t!Jgas .. dari pada Hakim adal.ah 'untuk mene
. gakka·n .hukuin. ·dan kea.dilan .ber·dasaTkan Paritjasila de~gan djalan
menafsiTkan :hu.ku'm dali meritj"ari. dasay:-dasar .. serta azas-azas
· ja~g dj.adi landasarinja, mela·lui per·kara-perkara ja~g dihadap
kan .kepadanja, ,sehi~~ga .keputusarinja meritJerminkan .per·asaan
keadilan ·Ba~gsa· dan ·Rakfat :Indones1:a.
Pasa1 : 2 ·
(.1). P.enje.les·aian .set'i.ap .perlca·ra:. Ja~g di.adj.uka·n kepada Badan-
. b.adan ~Peradilan me~ga:ndu~g pe~ger.ti:an didalaninja perij e:l~ ·
saian ·mas:a:lah j:a~g .ber·s~gku.tan .de~gari jurisd::i.ksi vo.lun
ta:i:r.
{Z}. Tjukup. ·djela.s.
Pasa1 . 3
. (l) . Pas.al ini me~gandu~g art i, ,bahwa: disampi~g :per·adilan Ne.
gara 1. tidak di.perkeriankan ·I~gi .adanja .per."adilan-peradilan
· ja~g. dilakukan o.l:eh bukan ba·dan per."adilan N~gar:a.
Penj:e.les·a-ian perkara diluar Pe~gadilan · atas dasar .perda
maian .atau melalui wa.sit ·(arbi.tr~.g.el te"ta:p. dipe.rbo.lehkan.
:(:Z:) .•. Tjukup "dj elas. ·
Pas.al · 4
.(1:). "DEMI KEADlLAN BERDASARKAN "KETUHANAN JANG IvlAHA ESA" ada-
lah .se·suai de~gan pasal: 29. Unda~·g-unda~g Dasar j a~g
ber.bunj i : "' ......
- 7 -
berbunji :
1. Neiara berdasarkan atas ke-Tuhanan Jang Maha Esa; 2. Negara mehdjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk un
tuk memelbk agama masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanja dan kepertjaannja itu.
Rumusan ini berlaku untuk semua pengadilan dalam semua lingkungan peradilan.
(2). Peradilan harUs memenuhi harapan dari para pentjari keadilan jang selalu menghendaki peradilan jang tjepat, tepat~ adil dan biaja ringan. Tidak diperlukan pemeriksaan dan atjara jang berbelit-belit jang dapat menjebabkan proses sampai bertahun-tahun, bahkan kadang-kadang harus dilandjutkan oleh para ahli waris pentjari keadilan.
Biaja ringan artinja biaja jang serend.ah mungkin sehing
ga dapat terpikul oleh rakjat. Ini semua dengan tanpa mengorbankan ketelitian untuk·mentjari kebenaran dan keadilan.
(3). Disini perlu ditegaskan, bahwa agar supaja Pengadilan dapat menunaikan tugasnja dengan sebaik-baiknja, jakni memberikan keputusan jang semata-mata berdasarkan kebenaran, keadilan dan kedjudjuran, maka tidak dapat dibenarkan adanja tekanan-tekanan atau pengaruh-pengaruh dari luar jang akan menjebabkan para. Hakim tidak bebas
lagi dalam mengambil keputusan jang seadil-adilnja.
Pasal 5 sampai dengan Pasal 8 Ini semua mendjamin hak-hak azasi manusia jang mendapat
kan perlindungan dalam Negara berdasarkan Pantjasila.
· Pasal 9
Pengertian rehabilitasi dalam Undang-undang ini adalah pemulihan hak seseorang ·lalam kemampuan atau posisi semula jang
diberikan oleh Pengadilan.
Pasal 10 ...•.
- 8 -
Pas al 10
(1) ~ Unda~g-u_nda~g ini lliembe·dakan antara empat li~gku~gan peradila1( jang masing-masing memptinjai lingktingan w.ewenang . . . . - . . . me!J.gadili ter:tentu d?..n meli,putf _Badan-badan Peraciilan tip.g-kat pertama dan ti~gkat. ban.di~g.
. .
Per·adilan Agama;. Militer. dan Tata Usaha N~gara merupakan pe1·adiiari chtisu-s, karena me~gadlli perlcar·a-perlcara .tertentu atau me~genal.. gol~~gan ~akjat :ter:tentu, .seda~gkan Peradilan Umum adalah peradilan. b~gi rakj.at pada umuninja
. .
me~genaibaik perkara perdata, maupun perkara pidana. Perbedaan dalam empat ·li~gku~gan .pelJdilan ini, tidak menu~up .keniu:rigkinan adanja pe~gchususan (~i.ffe.r·en·siasi/ spesialisasi) dalam ma$i~g-masi~g li~gku~gan, misalnja dalam Peradilan umu.m dapat diadakan·p~~gchususan berupa Pe~gadilan lalu lintas ,- Pe~g.adilan Ana'k ... anak, Pe~gadilan
· Ekoriomi, dan .seb~gainj a de~gan Unda~g-unda~g.
(2). Tjukup ·dj elas .
. (3.). Mahkaniah Agu~g merupakan per.adilan ti~gkat ~ter·achir (kasasi) b~gi semua li~gku~gan peradilan.
(4). Pe~gawasan .terti~Bgi terhadap pe~gadilan dalam semua 1 ingkungan per·adi lan di tetapkan dal"am Undang-undang ter sen-. . . ' . . . .
diri. Ratio untuk men·entukan ~ni, karena .adanja as.pek-aspek
. . chusus dari masi~g-masi~g li~g.~gan peradilan baik dalam bida~g pers~alan maupun dalam bid~g me~genai ·~ra~l'g-~ra~gnj a baik dalam hukum mater.iil maupun formil," j~g diterap-
. . kannja. Kesemuanja .itu p~rl\l mendapatkan. perbatian dari masi~g-masi~g Unda~g-undapg japg be:tlakti.
Pasal 11
(1). Tjukup ·djeles.
(Z.).. Hal demikian .berarti babwa O;t"ganisasi, administrasi dan . . .
keuapgan tersebut «terpisah ·dari .a:dministrasi dan keu·~gan Dep·artemental, walaupun demikian peneJ\tuan o:rganisasi, administrasi dan .keuangan Sekreta-riat Mahkainah AGung .itu . . . . .
dilakukan oleh ·Pemerintab ·de~gan bahan-bahari ·ja~g disam-paikan oleh Mabkamah Agu?g.
Pas al 12 ......
Pasal 12 dan Pasal 13
Tjukup djelas.
Pasal 14
-9-
(1). Hakim sebagai organ pengadilan dianggap memahami hukuw.
Pentjari keadilan datang p~danja untuk mohon keadilan.
Andaikata ia tidak menemukan hukum tertulis, ia wadjib
menggali hukum tidak tertulis untuk memutus berdasarkan
hukum sebagai seorang jang bidjaksana dan bertanggung
djawab pcnuh kepada Tuhan Jang Maha Esa, diri sendiri,
mas j araka t, Bangs a da·n Negara.
(2). Tjukup djelas.
Pasal 15
(1). Sudah tjukup didjelaskan dalam pendjelasan umum ad. 9.
(2). Tjukup djelas.
(3). Tjukup djelas.
(4). Tjukup djelas.
Pasal 16 sampai dengan Pasal 20
Tjukup djelas.
Pasal 21
Pasal ini mengatur tentang penindjauan kembali terhadap
~utusan Pengadilan jang telah memperoleh kekuatan hukum jang
tetap. Permohonan penindjauan kembali dalam perkara perdata diadjukan oleh pihak-pihak jang berkepentingan, termasuk di
dalamnja djuga para ahli waris dari pihak-pihak jang berperkara dan dalam perkara pidana oleh terhukum atau ahli warisnj8.
Sj ara t-s j ara t penindj au an kem.ba.l i akan di tetapka:n cl a lam Huhm•
Atjara.
Pasal 2 2
Kewenangan Pengadi lan Umum untuk mengadi 1 i perkarn.-pe > i.;;. :r a
jang dilakukan oleh mereka jang termasuk anggota ABRI bersama
sama non J\BRI., pada hakekatnja merupakan suatu keketjualian
ataupun penjimpangan dari ketentuan~ bahwa seorang semestinja
dihadapkan didepan Pengadilannja masing-masing.
Djustru
- 10 -
Djustru karena hal Jni merupakan suatu keketjualian, maka kewenangan Pengadilan Umum ini terbatas pada bentuk-bentuk pen-. .
sertaan dalam suatu delik, seper·ti dimaksudkan oleh pasalpasal 55, 56 K.U.H.P. Unda~g-undang ini memberikan kewenap.gan kepada Menteri Per
tahanan/Keamanan de~gan persetudjuan Menteri Kehakiman untuk menetapkan Pe~gadilanMiliter seb:agai pe~gadilan ja!1g berwenang ~engadili perkara koneksitas ter~ebut. Pensertaan pada suatu delik militer jang murni oleh seora~g bukan mi'.li ter dan perkara pensertaan, dimana unsur mili ter m~lebihi unsur sipil misalnja, dapat didjadikan landasan untuk menetapkan Pe!1gadilan lain dari pada Pe!lgadilan Umum, ialah Pe:iigadilan Militer untuk mengadili perkara-perkara demikian. Djika dalam hal perkara diadili oleh Pe!1gadilan Militer, maka susunan Hakim adalah dari Pe!lgadilan Militer dan Pe~gadilan Umum. Dalam hal ini kepenti:iigan dari justiciabel tetap mendapat perbatian s.epenuhnj a, j ai tu dalam susunan Ha~dm j ang .bersidang. Dalam waktu pera!lg dimana berlaku hukum ekseptioni1 ataupun hukum luar biasa, meskipun tindak pidana itu 4ilakukan bersamasama de!lgan seorang sipil ora!1g~ora!1g militer tidak ditarik dari pertgadilannja.
Pasal 23 dan Pasal 24
Tjukup djelas.
Pasal 25 De!1gan Lemb:aga Negara dimaksudkan semua Lemb'.lga Ken_egaraan
baik di PUsat roaupun di Daerah.
Pasa1 26 Pas al ini me!1ga tur tenta~g hak me.ngudj i dar i. Mahkamah
Agu!1g, Mahkamah Agu!lg berhak untuk me!lgudji peraturan ja?g lebih rendah dari Unda!1g-unda!1g me!lgenai sah tidaknja suatu peraturan atau bertenta~gan tidaknja de!lgan ketentuan perundang--undangan j•~g lebih ti!lggi. Apabila Mahkamah Agu!1g me!lsgunakan hak me!lgudjinja berdasarkan
. - 11 -
pasal ini, maka Mahkamah Agung mengambil putusan suatu peraturan perundang-undangan dari tingkatan )ang lebih rendah dari Undang-undang b~rtentangan dengan peraturan perundangundangan jang lebih tinggi, dan Mahkamah Agung setjara tegas 'llenjataka_n bahwa peraturan tersebut adalah tidak sah dan ti
dak berlaku untuk umum; oleh karena itu pentjabutan peraturan ini segera harus dilakukan oleh instansi jang bersangkutan. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia hak mengudji Undang
undang clan peraturan pelaksanaan Undang-undang terhadap Undang-undang Dasar sebagai fungsi pokok tidak terdapat pada \fahkamah Agung.
Oleh karena Undang-undang Dasar 1945 tidak mengaturnja, maka tidak dengan sendirinja hak mengudji Undang-undang terhadap Undang-undang Dasar ol~h Mahkamah Agung dapat diletakkan da
lam Undang-undang ini. Hak mengudji tersebut apabila hendak diberikan kepada Mahkamah Agung seharusnja merupakan ketentuan Konstitutionil. Demikian pula~ MPR(S) hingga sekarang tidak menetapkan hak mengudj i oleh Mahkama'h Agung.
Tidak disebut hak mengudji ini dalam Undang-undang Dasar 1945 dan dalam Ketetapan MPR(S) jang dapat mengaturnja sebagai suatu perwudjudan dari hubungan hukum antara alat perlengkapan Negara jang ada dalam Negara, berarti bahwa Undang-undang ini (Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasa-an Kehakiman) tidak dapat memberikan kepada Mahkamah Agung kewenangan hak mengudji, apalagi setjara materiil Undang-undang ter hadap Undang~undang Dasar. Hanj~ Undang-undang Dasar ataupun Ketetapan MPR(S) dapat memberikan ketentuan.
Pasal . 27 (1). Dalam rnasjarakat jang masih mengenal hukum tidak tertulis,
serta berada dalarn masa pergolakan dan peralihan, Hakim merupakan perumus dan penggali dari nilai-nilai hukum jang hidup dikalangan rakjat. Untuk itu ia ~aius terdjun ketengah-tengah masjarakat untuk mengenal, merasakan dan mampu menjelami perasaan hukurn dan rasa keadilan jang hidup dalam masjarakat.
Dengan ........ .
- 12 -
De~gan demikian Hakim dapat memberikan putusan ja!J.g sesuai de~gan hukum dan rasa keadilan masjarakat.
(2). Sifat-sifat ja~g ·djahat maupuri ja~g baik dari tertuduh wadjib diperliatikan Hakim dalam mempertimbangkan pidana ja~g akan didj.atuhkan. Keadaan-keadaan pribadi seseora;rig perlu diperhitungkan untuk memberi pidana ja~g setimpal dan seadil-adilnja. Keadaan pribadi tersebut dapat diperoleh dari ketera!lgan ora:rig-ora!lg dari li~gku:rigannja, rukun tetan$ganja, dokter ahli djiwa dan seb~gainja.
Pas al 28
Tjukup djelas.
Pas al 29
Pada waktu pe:rigambilan sumpah/djandji lazimnja dipakai kata-kata tertentu .sesuai de~gan ~gama masi~g-masi!lg jaitu misalnja untuk pe~ganut ~gama Islam didahului de:rigan l.<ata
"Demi Allah" dan untuk ~gama Kristen/Katholik diachiri de!J.gan kata-kata "Semoga Tuhan menolo~g sajan.
Pasal 30
Tjukup djelas.
Pas al 31
De~gan dia:rigkatnja dan diberhentikannja para Hakim oleh Kep.ala N_egara, maka didj aminlah kebebasan kedudukannja.
Pasal 32 Agar para Hakim pep_gadilan tersebut dapat melaktikan tu
gasnj a de:rigan bebas dan baik, maka kepada mereka diberikan
djaminan hidup jang sesuai de:rigan kedudukan dan Tanggu:rigdjawabnj a.
Pasal 33 (1). Tjukup djelas.
(2). Untuk mendapatkan djaminan bahwa putusan tersehut dilaksanakan seb~gaimana mestinja, Ketua Pe?gadilari jang bersa!lgkutan mengawasi pelaksan.aan putusan tersebut.
(3). Tjukup djelas.
(4). Tjukup djelas.
Pasal 34
Tjukup djelas.
Pasal 35
- 13 -
Merupakan suatu azas jang penting bahwa seorang jang terkena perkara mempunjai hak untuk mernperoleh bantuan hukum. Hal ini dianggap perlu karena ia wadjib diberi perlindungan sewadjarnja. Perlu diingat djuga ketentuan dalam pasal 8, dimana seorang tertuduh wadjib dianggap tidak bersalah sarnpai adanja putusan Pengadilan jang menjatakan kesalahannja dan telah memperoleh kekuatan hukum jang tetap. Karena pentingnja maka supaja diadakan Undang-undang tersendiri tentang bantuan hukum.
Pas al 36
Sesuai dengan sila Perikemanusiaan maka seorang tertuduh harus diperlakukan sesuai dengan martabatnja sebagai manusia dan selama belum terbukti kesalahannja harus dianggap tidak bersalah. Karena itu.ia harus dibolehkan untuk berhubungan dengan keluarga atau penasehat hukumnja terutama sedjak ia ditankap/ ditahan. Tetapi hubungan ini dengan sendirinja tidak boleh merugikan ~epentingan pemeriksaan jang dimulai dengan penjidikan. Untuk itu Penjidik dan penuntut umum dapat melakukan pengawasan terhadap hubungan tersebut sesuai dengan ketentuanketentuan dalam Hukum Atjara Pidana.
Pasal 37
Tjukup djelas.
Pas al 38 Tjukup djelas.
Pas al 39 ...... .
- 14 -
Pas al 39 Berdasarkan Unda~g-unda!lg Nornor l Drt. Tahun 1951 tentang
tindakan sementara untuk rnenj ele!l~rnarakan kesatuan, susunan, kekuasaan dan atjara pengadilan sipil pasal 1 ajat (2} oleh Menteri Kehakirnan setjara bera:ngsur-a!lgsur telah dilakukan pe!lg
hapusan Pe!lgadilan Adat/Swapradja, diseluruh Bali, Propinsi Sulawesi, Lornbok, Sumbawa, Timer, Kalimantan, Djambi dan Maluku. De!lgan Peraturan Presiden Nomor 6 tahun 1966 tenta!lg Pe!lghapusan Pe!lgadilan Adat/Swapradja dan Pembentukan Pengadilan Ne
geri di Irian Barat dihapus pula Pe!lgadilan Adat/Swapradja di Irian Barat. Peraturan Presiden tersebut dep.gan Undang-unda!lg Nomor 5 tahun 1969 telah ditetapkan mendjadi Undang·undang. Dalarn pasal 1 ditjantumkan, bahwa pelaksanaan pe:nghapusannja diserahkan kepada Keputusan Bersama Gubernur Kepala Daerah dan Ketua Pe~gadilan Ti~ggi Propinsi Irian Barat. Seb?-gai pelaksanaan telah dikeluarkan Keputusan Bersama Gubernur Kepala Daerah '.e:r..opinsi Irian Batat dan Ketua Pe:ngadilan Tin. agi Dj aj apura No·~· 'll/GIB/1970
P • tenta~g Pelaksanaan Pengha-Bo. 11/IV /1970.
pusan Pe~gadilan Adat/Swapradja didaerah tertentu di Propinsi Irian Barat. Dalam pasal 1 ajat (1) untuk tahap pertama telah dihapus Pe?lgadilan Adat/Swapradja sebagai berikut : Pe~gadilan Swapradja Djajapura,, Lembah Balim, Nabiro, Biak, Manokwari, Soro:ng, Radja Ampat, Fak-Fak, Kaimana, Serui, Bokondini. Pe~gadilan Ada.t di Merauke, Tanah Merah, Mindiptana.
Pasal 40 sampai dengan Pasal 42
Tjukup djelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2951.