Endapan Lahar
-
Upload
renandajati -
Category
Documents
-
view
81 -
download
9
description
Transcript of Endapan Lahar
Tugas ke-7
Vulkanologi
Endapan Lahar
Renanda Sevirajati
270110120115
Geologi C
Fakultas Teknik Geologi
Universitas Padjadjaran
2014
Vulkanologi Endapan Lahar
PendahuluanMagma: Materi yang terbentuk di dalam mantel bumi (lempeng tektonik) berupa
material lumpur yang berpijar pada suhu sangat tinggi (sampai dengan 1000 derajat
Celcius), bersifat asam atau basa, dan mempu menghasilkan gaya endogen yang besar.
Terjadi akibat adanya gesekan/ tumbukan dua lempeng tektonik, sehingga menghasilkan
suhu tinggi dan membentuk dapur magma yang mendorong keatas dan dapat memunculkan
adanya gunung api. Magma merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam kamar
magma di bawah permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silika bersuhu tinggi
yang kompleks dan merupakan asal semua batuan beku. Magma berada dalam tekanan
tinggi dan kadang kala memancut keluar melalui pembukaan gunung berapi dalam bentuk
aliran lava atau letusan gunung berapi.
Magma sebagai masa silikat cair pijar sangat giat melakukan gerakan ke segala arah
baik secara vertical, miring, menyusup atau mendatar, yang bergerak dipermukaan bumi
ataupun hanya di dalam bumi. Bagian bumi tempat keluarnya magma disebut gunung
berapi, sedangkan gerakan magma yang dapat mengangkat lapisan batuan yang cembung
ke atas dan mengikis ruangan yang gejala-gejala vulkanisme tersebut meliputi:
Instruksi Magma
Yaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi tidak mampu mencapai
permukaan bumi. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan di dalam dapur magma.
Batolit, yaitu magma yang membeku di dalam dapur magma.
Lakolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan membeku
diantara dua lapisan batuan berbentuk lensa cembung.
Sill/keeping intrusi, batuan beku yang berbentuk diantara dua lapisan batuan,
berbentuk pipih dan melebar.
Gang, yaitu magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak/miring,
berbentuk pipih dan melebar.
Apofisa, yaitu batuan beku yang berbentuk dicabang-cabang gang, berukuran kecil.
Universitas Padjadjaran 2014 1
Vulkanologi Endapan Lahar
Ekstrusi Magma
Yaitu gerakan magma mencapai permukaan bumi dalam bentuk letusan atau
erupsi.erupsi dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut:
1. Erupsi linear, yaitu keluarnya magma melalui retakan atau celah.
2. Erupsi sentral, yaitu keluarnya magma melalui terusan kepundan
Sedangkan Lava (“lava flow”): adalah magma
yang keluar dari permukaan dan mengalir dipermukaan,
bisa di darat, bisa di dasar laut. Ini adalah betul-betul
material magma (cairan silikat) bersuhu tinggi, bisa
mencapai 1300C. Hasil endapannya adalah batuan
ekstrusif yang masif atau brecciated.
Lava merupakan magma yang keluar dari perut
bumi/ gunung api akibat adanya peningkatan aktifitas vulkanik di dalam gunung api. Lava
keluar dapat berupa leleran yang mengalir menuruni lereng gunung hingga tempat yang
jauh di lembah, magma bisa juga keluar dan berdiam disekitar puncak gunung api dan
membentuk kubah lava (dome) sehingga gunung api tersebut kelihatan lebih tinggi (contoh
pada gunung Merapi di Jawa tengah).
Lahar adalah lava yang tercampur
dengan air (baik air hujan ataupun lainnya
seperti danau di sekitar gunung) sehingga
menjadi jenuh dan membentuk aliran yang
meluncur dengan kecepatan tinggi menuruni
lereng hingga jarak puluhan kilometer. Apabila
lava yang tercampur air masih panas atau baru
keluar dari dapur magma pasca erupsi maka menghasilkan lahar panas. Sebaliknya apabila
lava sudah tertimbun lama dilereng gunung setelah erupsi lalu tercampur air pada musim
hujan maka akan menghasilkan aliran lahar dingin. Kedua type lahar di atas mempunyai
resiko yang sama besar pada bencana pasca erupsi gunung api yang banyak menimbulkan
korban jiwa
Universitas Padjadjaran 2014 2
Vulkanologi Endapan Lahar
Lahar
Kata lahar merupakan bahasa jawa, tetapi sekarang sudah dipakai untuk
menjelaskan endapan dari suatu gunung api secara internasional.
Pada konvensi internasional tentang sedimentologi vulkaniklastik tahun 1988, istilah
lahar digunakan untuk menjelaskan suatu aliran bahan rombakan yang bercampur dengan
air dan alirannya terjadi secara cepat yang berasal dari erupsi gunungapi. Jadi, lahar
merupakan istilah yang mengacu pada peristiwa bukan pada endapannya (Taufik, 1997).
Lahar adalah aliran material dari hasil letusan gunung api yang sudah bercampur
dengan material lain. Baik itu hujan, material endapan fluvial, dll, yang terdiri dari batuan
vulkanik lepas yang berasal dari gunungapi dengan air (panas atau dingin / panas dan
dingin). Di dalam lahar, terkandung paling tidak 50% partikel ukuran pasir, apabila lebih
halus disebut “mudflow”. Lahar sering terjadi langsung dari erupsi gunungapi, dapat juga
segera atau lama sesudah erupsi gunungapi apabila kondisi memungkinkan antara sumber
material fragmental (bahan vulkanik lepas dipermukaan) dan air yang cukup serta
kemiringan lereng.
Menurut Crandell dkk (1984), lahar termasuk “hyper concentrated flows” (Beverage
& Culberton, 1964), yaitu percampuran air-sedimen terdiri dari 40-80% (berat) sedimen,
umumnya bergerak secara aliran turbulen. Karena proporsi dari bahan batuan vulkanik
lepas (debris rock) di dalam lahar bertambah, terutama yang berukuran silt dan lempung,
maka turbulen digantikan oleh aliran laminar. Bahan halus meningkatkan kekuatan kohesif,
BD, dan membuat lahar dapat membawa massa batuan yang besar (blok) dan bangunan-
bangunan buatan manusia.
Universitas Padjadjaran 2014 3
Vulkanologi Endapan Lahar
Faktor yang mempengaruhi bentuk lahar:
Kemiringan lereng
Kemiringan lereng ini terpengaruh oleh adanya gaya gravitasi, karena semakin besar
sudut kelerengan, maka kecepatan aliran lahar akan semakin cepat karena gaya gravitasi
untuk bergerak ke bawahnya semakin besar.
Curah hujan atau kuantitas air
Lahar adalah aliran bahan rombakan yang tercampur oleh air sehingga semakin
tinggi kuantitas air, kekentalan lahar akan berkurang, maka akan semakin mudah untuk
mengalir.
Sifat material bahan rombakan
Material bahan rombakan yang menjadi lahar memilik ukuran mulai dari lempung
hingga bongkah. Ketika material tersebut bercampur dengan air lalu bergerak mengalir
menuruni lereng, maka segala sesuatu yang ada di depannya dapat diterjang karena
kecepatan dan konsentrasinya yang tinggi.
Ciri Khas Lahar
1. Sortasi buruk
2. Konsentrasi tinggi
Universitas Padjadjaran 2014 4
Vulkanologi Endapan Lahar
3. Kecepatan transportasi tinggi
4. Memiliki struktur floating mass
Di daerah tropic, lahar dapat terjadi:
a. Pengeringan tiba-tiba dari suatu danau kawah akibat suatu letusan gunungapi, atau
dinding kawah yang runtuh ke danau kawah, tumpahan air danau kawah meyapu
material lepas di permukaan tubuh gunungapi
b. Suatu aliran piroklastik yang bergerak dan masuk ke sungai atau danau bercampur
dengan air
c. Bergeraknya “debris rock” yang jenuh air (karena air hujan atau kegiatan
hydrothermal), contoh: Gunung Semeru 1981
d. Hujan terus-menerus pada endapan fragmental yang tidak terkonsolidasi pada suatu
lereng gunungapi (Gunung Mayon 1984-1985 dan umumnya lahar di gunugapi
Indonesia)
e. Runtuhnya bendungan sementara endapan vulkanik yang membendung suatu air
sungai (contoh: Gununng EL Chinchon, Mei 1982, Gunung Bandai San, 1888)
Jauh dekatnya jarak endapan lahar didasarkan pada:
a. Volume bahan lepas
b. Kandungan air dan gradient (kemiringan lereng)
c. Kecepatan aliran (dipengaruhi gradient)
d. Perbandingan material padat-air
e. Bentuk lembah
f. Volume
Endapan lahar dapat dibedakan dengan endapan aliran piroklastik berdasarkan:
1. Temperature batuan saat pengendapan, pada endapan lahar bertemperatur rendah
2. Banyak kayu-kayu tetapi tidak terarangkan
3. Matriks umumnya vesicular karena gelembung undara terbentuk seusdah lahar
terendapkan
Universitas Padjadjaran 2014 5
Vulkanologi Endapan Lahar
4. Banyak lahar dengan tekstur matriks sama (seragam) dari dasar sampai bagian ayas
singkapan
5. Banyak pula klastik-klastik besar (blok) yang mengambang di bagian permukaan
endapan lahar
6. Bila ketebalan lapisan hanya beberapa puluh cm, jarang ditemukan ukuran pebble-
boulder.
Lahar sendiri dapat dibedakan berdasarkan suhunya, yaitu:
Lahar (dingin), adalah aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur
rombakan tefra (material vulkanik) yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh
gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda
dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter. Suhu lahar adalah sama
dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah
subrounded. Di Indonesia khususnya, aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring
dengan meningkatnya intensitas curah hujan.
Bahaya Lahar Dingin
a. Lahar Dingin memiliki daya terjang yang sangat kuat. Hal ini terbukti dengan
robohnya beberapa jembatan yang terbuat dari pondasi beton yang mampu
diruntuhkan oleh terjangan lahar dingin.
b. Material vulkanik yang berukuran besar. Seperti batu dan juga pasir yang bias
menimbun apa saja yang dilewatinya.
Universitas Padjadjaran 2014 6
Vulkanologi Endapan Lahar
c. Lahar dingin bisa terjadi dalam waktu yang lama, karena tumpukan material yang
hanyut menjadi lahar dingin terjadi tidak seketika. Namun berlangsung secara
bertahap.
d. Kawasan yang bias di jangkau oleh arus lahar dingin, jaraknya bias lebih jauh
daripada jarak yang bisa di jangkau oleh awan panas atau lahar panas. Sehingga tidak
mungkin kawasan yang jauh dari sebuah gunung berapi bisa pula terkena dampak
lahar dingin.
Lahar panas sama dengan lahar (dingin) hanya saja suhunya di atas suhu sekitar.
Lahar panas HANYA dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai DANAU KEPUNDAN
seperti G. Kelud, sedangkan gunungapi yang tidak punya danau kepundan tidak mungkin
menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak akan mencapai 100 C, suhu yang meningkat ini
akibat dari air danau kawah yang dipanaskan oleh magma di bawahnya sebelum erupsi,
pada saat terjadi erupsi (tidak usah terjadi ledakan). Air yang telah panas ini akan meluap
bercampur dengan tefra (selanjutnya seperti pada proses lahar dingin), dan membentuk
endapan lahar. Lahar panas ini tidak akan menghanguskan tumbuhan atau makhluk hidup
seperti pada awan panas, karena suhunya “hanya” di bawah 1000C.
Aliran lahar sangat berbahaya terutama bagi penduduk yang tinggal di
perkampungan yang berada di lereng gunung ataupun bagi para penambang pasir yang
sering berada di daerah aliran lahar ini. Lahar dapat mengalir dengan kecepatan beberapa
puluh meter per detik menempuh jarak sampai beberapa kilometer membawa energi yang
cukup besar. Untuk itu biasanya lahar dibuatkan saluran khusus yang di dalam
ilmu geoteknik dikenal sebagai "sabo".
Pada prinsipnya penanggulangan lahar hujan ini adalah pengaturan sedimen. Itulah
sebabnya dalam kategori penanganan di PU, lahar hujan ini masuk dalam bencana sedimen.
Secara mudah sedimen itu akan mengendap ketika alirannya melambat disitulah akan
terjadi sedimentasi. Dengan demikian usaha penanganannya adalah mengontrol dimana
kita akan meletakkan (mendeposisikan) material-material ini. Tentu saja akan diusahakan
dimana dampaknya paling kecil.
Universitas Padjadjaran 2014 7
Vulkanologi Endapan Lahar
Endapan alami lahar hujan
Distribution of recent lahar deposits on Merapi slopes (JICA, 1980). The 13 rivers shown had
lahars during historical time AD 1500–1900s. Large lahar deposits are mainly located in-
between the Apu and Woro Rivers. Total area of lahar deposits is about 286 km2
Gambar di atas memperlihatkan lokasi-lokasi endapan lahar hujan yang dikumpulkan
oleh JICA (Japan Corporation Agency, 1980). Distribusi atau penyebaran lahar hujan ini
terjadi secara alami tanpa usaha manusia untuk menahan atau mengaturnya.
Secara tekhnis material yg diangkut air ini akan mengendap apabila laju alirannya
melemah atau kecepatan airnya berkurang. Laju (kecepatan) aliran ini tergantung pada
sudut kemiringan lereng. ketika kemiringan lereng masih tinggi maka disitu lajunya kencang,
dan material ukuran besar lebih mudah terendapkan. Tentu saja laju yang kencang ini juga
memiliki daya merusak lebih besar juga. Walaupun kita endapkan diatas bukan berarti
selesei tugasnya. Tetapi secara praktis itulah cara paling aman (untuk saat ini) dalam
menyelamatkan atau dalam mengurangi dampak yang lebih besar.
Bagaimana dan dimana endapan piroklastik serta lahar diendapkan sebenernya bisa
didekati dengan ilmu fisika dasar. Gaya yang bekerja disini gaya gravitasi. Sehingga elevasi
merupakan potensi energi. Kalau benda (sedimen) masih berada di elevasi tinggi, maka
energi potensialnya juga tinggi. Artinya mengendapkan di daerah elevasi tinggi sebenarnya
Universitas Padjadjaran 2014 8
Vulkanologi Endapan Lahar
“menyimpan” atau menumpuk energi yang suatu saat juga harus turun kebawah. Kalau
tumpukan diatas ini tidak stabil juga akan berbahaya bila terjadi longsoran.
Daerah pengendapan piroklastik dan pengendapan lahar hujan
Secara teori energinya habis (potensinya paling kecil) ketika sedimen berada pada
elevasi terendah. Sabo merupakan salah satu usaha manusia dalam mengontrol dimana
lahar ini akan diendapkan.
Kalau melihat kecepatan lucuran serta jumlah material yang mengalir, dari perkiraan
PVMBG, bendungan SABO ini penuh dalam waktu sekitar 9 detik. Mengapa Sabo
diperlukan ?
Lahar hujan selain memiliki daya rusak ketika mengalir, juga memiliki bahaya
terendapkan pada daerah yang memiliki nilai ekonomis, misalnya: pemukiman-perumahan,
jalan raya dan kereta api, airport, pabrik, mall, toko dll.
Universitas Padjadjaran 2014 9
Vulkanologi Endapan Lahar
Lokasi endapan piroklastik 2010 mengancam lereng bawah Merapi sebelah selatan.
Endapan piroklastik ini hanya sebagian saja. Ada endapan disebelah barat yang saat ini sidah
sering terkena hujan dan menyebabkan lahar hujan hingga ke daerah Mlati Sleman.
Seandainya lahar ini tidak dijaga maka dapat kita lihat bagaimana potensi daerah-
daerah landai di Merapi ini sangat terancam. Salah satu cara atau metode modern adalah
dengan membuat SABO untuk menahan sementara supaya endapan tetap berada diatas.
Memang seolah-olah bendungan SABO ini menguntungkan yang dibawah. Kalau dari
banyak sisi sosio-ekonomis jelas lebih banyak yang akan diselamatkan dengan adanya SABO
ini. Memang bener saya juga melihat banyak SABO yang dibangun terlalu keatas. SABO
bukan pengontrol awanpanas, sehingga kalau masih ada luncuran awanpanas mestinya
tidak dibangun SABO, karena SABO lebih diutamakan mengontrol lahar hujan.
Universitas Padjadjaran 2014 10
Vulkanologi Endapan Lahar
Dalam design idealnya SABO dibangun di lereng transportasi.
Idealnya SABO dibuat pada daerah transportasi, supaya aliran material lahar hujan
dikurangi daya rusaknya dan dikontrol lokasi pengendapannya.
Jadi membuat sabo dibagian atas lereng Merapi itu memang sebuah usaha manusia
dalam “menahan” atau mengontrol energi potensial dan energi mekanik dari aliran lahar
hujan. Itulah sebabnya SABO ini dibuat berjenjang supaya daya rusak aliran lahar hujan ini
dapat dikurangi secara bertahap.
Universitas Padjadjaran 2014 11
Vulkanologi Endapan Lahar
Daftar PustakaOleh: Safitri, 2011, dari: http://safitri-nugraheni.blogspot.com/2011/11/lahar-dingin.html
Oleh: Anonim, 2013, dari: http://www.e-jurnal.com/2013/11/perbedaan-lava-lahar-dan-
magma.html
Oleh: Yudistira, 2013, dari: http://geologi.ugm.ac.id/berita-156-endapan-lahar-hujan-dimana-
diendapkan-.html
Oleh: Anonim, dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Lahar
Oleh: Nico Andreas, 2012, dari:
http://nicoandreasnainggolan.blogspot.com/2012/12/perbedaan-endapan-lahar-dengan-
endapan.html
Oleh: Mansyur, 2009, dari: http://angindonesia.blogspot.com/2009/04/magma-lava-dan-
lahar.html
Oleh: Iwan, 2009, dari: http://iwanabdee.wordpress.com/2009/04/27/beda-antara-lava-dan-lahar/
Universitas Padjadjaran 2014 12