Emagazine yatm mandiri juli 2016
-
Upload
yatim-mandiri -
Category
Government & Nonprofit
-
view
21 -
download
5
Transcript of Emagazine yatm mandiri juli 2016
Lembaga Amil Zakat Nasional
Edis
i Feb
ruar
i 201
5 / R
abi’u
l akh
ir - J
umad
il Aw
al 1
436
H
Pemberi Beasiswa Yatim Terbanyak 2011
Certificate No: 10071ISO 9001:2008
Maja
lah
Do
natu
r Ya
tim
Man
dir
i Ju
li 2016 /
Ram
ad
han
- S
yaw
al 1437 H
Donatur:
144.836
Berkah Silaturahim
Dzikir Santri Suburkan Tanaman
Melanjutkan Amalan Bulan Ramadhan
Problem Obesitas Pada Anak
üüü
Harta Kita yang Hakiki, Milik Kita yang Abadi
Info lebih lanjut hubungi Kantor Layanan Yatim Mandiri terdekat
D3D4
C2
D1D2
C1
F
C1. Sekolah Icmbs
D1. ASRAMA SISWAD1. Asrama Siswa
A. MasjidUlul Albab
PintuGerbang
D2. Asrama Siswa
Kampus Kemandirian
F
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 1
Mata Hati
“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan”
(HR. Bukhari - Muslim)
02901445144 - -
-
-
-
2244900000
8
BNI
Permata Syariah
Dewan Redaksi : Sumarno, Yusuf Zain, Bimo Wahyu, Sodikin, Andriyas Eko V, Zaini Faisol, Imam Solikin Pemimpin Umum : Zaini Faisol Wakil Pemimpin Umum : Shiddiq Baihaqi Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo Reporter : M. Irsyad Layout : Hilya,dan Asfol. Fotografer : Wirawan Sirkulasi : Naura Diterbitkan oleh : Yayasan Yatim Mandiri Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri, Jl Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya Telp. (031) 83488, Fax. (031) 1757 82 829E-Mail : [email protected] ISSN : 1410-542X
HEAD OFFICEGraha Yatim Mandiri
Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya 60232 Telp.(031) 8283488 (Hunting) Fax.(031) 8291757
Website: www.yatimmandiri.org Email: [email protected]
Fajar Anugra Tama YATIM MANDIRI Lembaga yang luar biasa
Meriana Meriana Yatim Mandiri Membangun Sinergi Meraih Kemenangan.
Saksikan Liputan Berita dan Tausyiah diYatim Mandiri TV Channel dengan subcribe di:
Puput Silviana DewiAlhamdulillah bersyukur bisa ketemu lembaga yatim mandiri dan ikut serta melakukan kewajiban berbagi dengan anak yatim.
Andi Salfa NasyifaYatim mandiri membuat hati anak-anakku tenang dan senang..amin
atau ketik : www.youtube.com/yatimmandiritv
422 Yatim Mandiri/Edisi Juli 201624
Hj. Susiama - 08133181XXXX Alhamdulillah saya bersyukur bisa menjadi bagian dari yatim mandiri, majalahnya memberi tambahan ilmu, wawasan dan semangat dalam beribadah.
MISI1. Membangun nilai-nilai kemandirian ya�m dhuafa
2. Meningkatkan per�sipasi masyarakat dan dukungan sumberdaya untuk kemandirian ya�m dan dhuafa
3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi.
VISI Menjadi Lembaga Terpercaya dalam
Membangun Kemandirian Ya�m
Yayasan Yatim Mandiri
Pembina
Prof. Dr. H.Imam Bawani, MAProf. Dr. HM. Roem Rowi, MADrs. Agustianto, MAKH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Dewan Pengawas SyariahBendahara Bimo Wahyu
Yusuf Zain, S.Pd, MM
Direktur Fundraising
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan
Drs. Sodikin, M.Pd
Dr. MargonoMuklis, ST
Ir.
Zaini Faisol
Direktur Operasional
Direktur ICMBSDirektur MEC
Hendy Nurrohmansyah
.
Penasehat Hukum H. Mahfud, SH
Andriyas Eko V, SP
,
.
.
.
GM Regional Office IIIImam Solikin
H. Mutrofin, SE
BALI Jl. Merpati X No 9A, Monangmaning ,Denpasar bali 081 333241248,BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444. BATAM Perumahan Kurnia Djaya Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112. BEKASI Jl. Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400 BLITAR Jl. Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl.Sempur Kaler No 2 Bogor Tengah - Kota Bogor Telp (0351) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Perumda Blok A No. 11 Bojonegoro Telp. (0353) 893314, 0851 0461 1158 DEPOK Jl. Tanjung No. 208C, Blok B cinere estate Kota Depok Telp. , (021) 7533982, 0852 407 421 35 GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok 082140742135B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0835 4774 2008, Fax. (031) 399 0727 JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081) 316313700 JEMBER Jl. Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062, 0851-0264-0333 JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III, Jombang Telp.(O321) 865879, 0851 0015 0808 KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975 KUDUS Jl. Kiai Telingsing Gang 02 Purwosari Wijilan No.419 Telp. (0291) 4250151,0851 027 542 79 KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp.
Via SMSya�m mandiri
2-3 Prol Majalah
Bekal Hidup
8 Hikmah
9 Oase
4
10 Data Program
11 Jendela
13 Cermin
16-17 Solusi Islam
Tausiyah
18-19 Smart Parenting
21 Doa & Karyaku
14
25 Solusi Sehat
24 Pustaka & Iklan
30 Penerima Manfaat
29 Silaturahim
35 Kemandirian34 Iklan
36-39 kabar Nusantara40 Catatan
28 Kinerja
31 Naik Kelas
Pintu Rezeki32
Move On12
Dapur23
4
12
14
23
Fenomena26 26
32
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW.
Silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan
pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahim,
maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik.
Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif,
sama sekali tidak ada artinya bila didalamnya tidak ada
persatuan dan kerjasama untuk taat kepada Allah.
“Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah
pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan
tali silaturahim, sedangkan yang paling cepat
mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang
berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan.”
(HR. Ibnu Majah).
Silaturahim tidak sekedar bersentuhan tangan atau
memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki
dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati.
Rasulullah SAW bersabda, “Yang disebut
bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas
kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahim itu
ialah menyambungkan apa yang telah putus.” (HR.
Bukhari).
Kalau kita bersilaturahim kepada orang yang
membenci kita, seseorang yang sangat menghindari
pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri
untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahim
sebenarnya.
Itulah tema bahasan utama pada Rubrik Bekal Hidup
Majalah Yatim Mandiri Edisi Juli 2016. Serta kami juga
menyajikan tema bahasan menarik di rubrik-rubrik
lainnya.
Semoga Majalah Yatim Mandiri kali ini semakin
informatif, menarik dan dapat menambah wawasan bagi
para donatur. Tak lupa, segenap Redaksi Majalah Yatim
Mandiri mengucapkan Selamat Idul Fitri 1437H, Minal
Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
(0341) 392199,081 332900639, LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300. MADIUN Jl. Yos Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76 A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411) 371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok IX/5 Pasuruan Telp. (0343) 418440,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,085 329277285,PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp 0352-488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335) 427430, 085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Blok A no. 2 Magersari Sidoarjo. Telp. (031) 8921021, 085100490045 Fax. (031) 8921021 SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien RT.01 RW.01 No.21 Mageru Kidul, Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031) 8494100, 0851- 0098-6844 TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Raya Bogorejo No.29 Tuban Telp. (0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 0851-0577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007 , GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya Telp. (031) 8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,085748888170,Fax : 031-8297654.
20 Komik Anak
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 33
Bekal Hidup
4 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
ilaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan
Spertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya
silaturahim, maka ukhuwah Islamiyah akan
terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam
secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila
didalamnya tidak ada persatuan dan kerjasama untuk taat
kepada Allah.
“Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan
adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan
menghubungkan tali silaturahim, sedangkan yang paling
cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang
yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali
persaudaraan.” (HR. Ibnu Majah).
Tidak Sekedar Minta Maaf
Silaturahim tidak sekedar bersentuhan tangan atau
memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki
dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal
ini sesuai dengan asal kata dari silaturahim itu sendiri,
yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan
atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih
sayang.
Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses
aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung.
Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu
yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu
yang bersatu dan utuh kembali. Rasulullah SAW
Berkah Silaturahim
bersabda, “Yang disebut
bersilaturahim itu bukanlah
seseorang yang membalas
kunjungan atau pemberian,
melainkan bersilaturahim itu ialah
menyambungkan apa yang telah
putus.” (HR. Bukhari).
Kalau orang lain mengunjungi
kita dan kita balas mengunjunginya,
ini tidak memerlukan kekuatan
mental yang tinggi. Boleh jadi kita
melakukannya karena merasa malu
atau berhutang budi kepada orang
tersebut. Namun, bila ada orang
yang tidak pernah bersilaturahim
kepada kita, lalu dengan sengaja
kita mengunjunginya walau harus
menempuh jarak yang jauh dan
melelahkan, maka inilah yang
disebut silaturahim.
Apalagi kalau kita
bersilaturahim kepada orang yang
membenci kita, seseorang yang
sangat menghindari pertemuan
dengan kita, lalu kita
mengupayakan diri untuk bertemu
dengannya. Inilah silaturahim yang
sebenarnya.
Rasulullah SAW pernah
memberikan nasihat kepada para
sahabat, “Hendaklah kalian
mengharapkan kemuliaan dari
Allah.” Para sahabat pun bertanya,
“Apakah yang dimaksud itu, ya
Rasulullah?” Beliau kemudian
bersabda lagi, “Hendaklah kalian
suka menghubungkan tali
silaturahim kepada orang yang
telah memutuskannya, memberi
sesuatu (hadiah) kepada orang yang
tidak pernah memberi sesuatu
kepada kalian, dan hendaklah kalian
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 5
Bekal Hidup
bersabar ( jangan lekas marah) kepada orang
yang menganggap kalian bodoh.” (HR. Hakim).
Dalam hadis lain dikisahkan pula, “Maukah
kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar
pahalanya daripada shalat dan shaum?” tanya
Rasulullah SAW kepada para sahabat. “Tentu
saja,” jawab mereka. Beliau kemudian
menjelaskan, “Engkau damaikan yang
bertengkar, menyambungkan persaudaraan
yang terputus, mempertemukan kembali
saudara-saudara yang terpisah, menjembatani
berbagai kelompok dalam Islam, dan
mengukuhkan tali persaudaraan di antara
mereka adalah amal shalih yang besar
pahalanya. Barangsiapa yang ingin
dipanjangkan umurnya dan diluaskan
rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali
silaturahim.” (HR. Bukhari Muslim).
Mempererat Tali Persaudaraan
Bagaimana mungkin hidup kita akan
tenang kalau di dalam hati masih tersimpan
kebenciaan dan rasa permusuhan kepada
sesama muslim. Perhatikan keluarga kita,
kaum yang paling kecil di masyarakat. Bila di
dalamnya ada beberapa orang saja yang
sudah tidak saling tegur sapa, saling
menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah
saling menohok, menggunjing, dan
memfitnah, maka rahmat Allah akan
dijauhkan dari rumah tersebut.
Dalam skala yang lebih luas, dalam
lingkup sebuah negara, bila di dalamnya
sudah ada kelompok yang saling jegal,
saling fitnah, atau saling menjatuhkan, maka
dikhawatirkan bahwa bangsa dan negara
tersebut akan terputus dari rahmat dan
pertolongan Allah SWT.
Sebagai umat yang besar, kaum muslim
memang diwajibkan ada yang terjun di
bidang politik, ekonomi, hukum, dan
sebagainya, karena tanpa itu kita akan
dipermainkan dan kepentingan kita tidak
ternaungi secara legal di dalam kehidupan
bermasyarakat.
Namun demikian, berbagai kelompok
yang ada harus dijadikan sarana
berkompetisi untuk mencapai satu tujuan
mulia, tidak saling menghancurkan dan
berperang, bahkan lebih senang berkoalisi
dengan pihak lain.
Sebagai umat yang taat, kita
berkewajiban untuk mendukung segala
kegiatan yang menyatukan langkah
berbagai kelompok kaum muslimin dan
mempererat tali persaudaraan diantara kita
semua. Wallahu'alam.(*)
6 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Bekal Hidup
Selain Ibadah yang wajib, banyak lagi ibadah
mendapat penilaian yang baik dari Allah SWT, salah
satunya dalam Islam menyuruh umatnya
memperbanyak silaturahim dengan siapapun dan
dimanapun. Sebab dalam kehidupan keseharian,
setiap individu selalu membutuhkan orang lain dan
tidak bisa hidup sendiri.
Silaturahim merupakan ibadah yang sangat
mulia, mudah dan membawa berkah. Kaum
muslimin hendaknya tidak melalaikan dan
melupakannya. Karena itu merupakan ibadah yang
paling indah berhubungan dengan manusia,
sehingga perlu meluangkan waktu untuk
melaksanakan amal shaleh ini. Silaturahim
termasuk akhlak yang mulia.
Demikian banyak dan mudahnya alat
transportasi dan komunikasi, seharusnya
menambah semangat kaum muslimin
bersilaturahim. Kini dapat kita mengerti, betapa
pentingnya silaturahim dalam Islam.
Maka, melihat pentingnya silaturahim tersebut,
berikut ini beberapa manfaat silaturahim, yaitu:
1. Mendapatkan ridha dari Allah SWT.
2. Membuat orang yang kita dikunjungi
berbahagia. Rasulullah SAW bersabda, “Amal
yang paling utama adalah membuat
seseorang berbahagia.”
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga
sangat senang bersilaturahim.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rezekinya.
8. Membuat senang orang yang telah wafat.
Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita
yang masih hidup, namun mereka tidak dapat
berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika
keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin
hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama,
meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa
kekeluargaan, mempererat dan memperkuat
tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya,
karena kebaikannya (dalam hal ini, suka
bersilaturahim) akan selalu dikenang sehingga
membuat orang lain selalu mendoakannya.
Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang
yang suka bersilaturahim.(*)
Manfaat Silaturahim
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 7
Bekal Hidup
Manusia dituntut
untuk saling mempererat tali silaturahim antara
yang satu dengan lainnya, tidak dibenarkan
sesama manusia untuk saling bermusuhan dan
saling menyakiti. Dikatakan bahwa seseorang yang
telah memutuskan tali silaturahim, maka ia akan
dilaknat oleh Allah SWT.
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu
akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan. Mereka
itulah orang-orang yang dilaknati Allah SWT dan
ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya
penglihatan mereka.” (QS. Muhammad: 22-23)
Silaturahim merupakan wujud iman kita kepada
Allah SWT dan hari akhir, dan juga dasar tegaknya
Islam. Allah SWT menyuruh kita untuk saling
mengenal dan berbuat baik dengan sesama (QS.
An-Nisa: 36).
Dengan demikian, akan terwujud rasa kasih
sayang yang terjalin dalam jalinan ukhuwah
Islamiyah. Nikmatnya ukhuwah Islamiyah akan
terasa bila sesama kita juga mengerti akan
pentingnya saling membantu dalam kebaikan.
Itulah yang kita harapkan. Bahkan semua orang
merindukannya.
Berikut merupakan dampak yang
ditimbulkan jika silaturahim diantara
sesama manusia telah terputus. Dan hal
tersebut akan berpengaruh kepada
dunia dan akhirat kelak, diantaranya:
1. Segala amalnya tidak berguna dan
tidak berpahala. Walaupun kita telah
beribadah dengan penuh keikhlasan,
tetapi bila kita masih memutus tali
silaturahim dan menyakiti hati orang-
orang Islam yang lain, maka
amalannya tidak ada artinya di sisi
Allah SWT.
2. Amalan shalatnya tidak berpahala.
Tali Silaturahim
Rasul
ullah SAW bersabda,
“Terdapat 5 macam orang yang shalatnya
tidak berpahala, yaitu: Istri yang dimurkai
suami karena menjengkelkannya, budak
yang melarikan diri, orang yang mendendam
saudaranya melebihi 3 hari, peminum
khamar dan imam shalat yang tidak
disenangi makmumnya.”
3. Rumahnya tidak dimasuki malaikat rahmat.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
malaikat tidak turun kepada kaum yang
didalamnya ada orang yang memutuskan
silaturahim.”
4. Orang yang memutuskan tali silaturahim
diharamkan masuk surga. Rasulullah SAW
bersabda, “Terdapat 3 orang yang tidak
akan masuk surga, yaitu: orang yang suka
minum khamar, orang yang memutuskan tali
silaturahim dan orang yang membenarkan
perbuatan sihir.”
Dengan demikian, sangatlah kita harus
menjaga tali silaturahim di antara sesama
manusia, serta tetaplah menjaga tali
persaudaraan kita agar menjadi hamba Allah
SWT yang dicintaiNya.(*)
Haram Memutus
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan. Mereka itulah orang-orang yang
dilaknati Allah SWT dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.”
(QS. Muhammad: 22-23)
8 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Kuncinya adalah silaturahim, khususnya
kepada alim-ulama,” tutur seorang kakek
yang sudah berusia senja. Hal itu ia
ungkapkan saat ditanya resep hidupnya yang selalu
segar, sehat, ceria, dan bahagia hingga tua-renta.
Dengan demikian silaturahim membawa dampak
positif lahiriah dan batiniah. Silaturahim bukan saja
menyehatkan jiwa, tetapi menghasilkan energi
positif bagi tubuh, sehingga sehat dan bahagia.
Silaturahim adalah ‘menyambung kasih sayang’.
Orang Indonesia lebih sering menyebutnya dengan
silaturahmi. Bila ditelaah dari sisi bahasa, sebenarnya
ada perbedaan mendasar antara ‘silaturrahim’ dan
‘silaturahmi’. Meskipun tidak bisa ditampik ada
keterikatan antara keduanya. Kedua istilah itu sama-
sama berasal dari kata shilah artinya sambungan
atau menyambung. Rahim artinya kasih sayang,
sementara rahmi maknanya kandungan.
Silaturrahim lebih universal dan silaturahmi lebih
spesifik. Dalam konteks sosial, maka yang pas dan
yang benar adalah silaturahim. Hadits Rasulullah
yang masyhur tentang ‘hubungan antara sesama
manusia’ konteksnya juga silaturahim, bukan
silaturahmi. Dalam hadits dimaksud dikatakan;
sesiapa saja yang ingin dilapangkan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya maka hendaknya
melanggengkan hubungan (kasih sayangnya)
dengan sesama.
Sementara Al-Quran membahasakan
‘silaturrahim’ tersebut dengan istilah al-arhām (QS.
an-Nisā’: 1). Dalam ayat tersebut anjuran menjaga
silaturahim disandingkan dengan perintah takwa
kepada Allah SWT. Hal tersebut paling tidak
menunjukkan betapa pentingnya menjaga
silaturahim. Sementara itu, dalam konteks
pembagian warisan ada istilah dzawilarhām.
Maksudnya adalah mereka yang masih memiliki
hubungan kekerabatan dengan si mayit.
Mungkin ada sebagian muslim yang bertanya,
bagaimana mungkin silaturahim bisa memanjangkan
usia? Sementara usia adalah
ketetapan Allah yang tidak mungkin diubah.
Menanggapi hal tersebut ada sebagian ulama yang
memiliki pendapat bijak. Pertama, bahwa usia
memang sudah ditentukan, namun atas kuasa Allah
maka semuanya mungkin saja terjadi. Artinya bisa
saja karena ‘berkah’ silaturahim kemudian Allah
berikan tambahan usia.
Kedua, bahwa yang dimaksud dengan
panjangnya usia adalah ‘usia kebaikan’. Maksudnya,
seseorang boleh jadi sudah bersemayam di alam
baka. Namun kebaikannya terus dijadikan contoh
dan teladan oleh mereka yang hidup di dunia.
Jasadnya memang tidak hadir di dunia, namun
ruhnya masih menyemangati siapa saja untuk
melakukan kebaikan. Kebaikan yang diteruskan
tersebut menjadikan ‘kisah baik’ seseorang
menyejarah dan bertahan lama.
Ketiga, bahwa yang dimaksud bertambahnya
usia adalah semakin banyaknya porsi usia yang
digunakan untuk melakukan kebaikan. Sebab
manusia boleh jadi jatah usianya sama-sama 60
tahun. Namun kesempatan melakukan kebaikan
dengan jatah yang sama tersebut tentu berbeda.
Mereka yang gemar menjaga silaturahim, Allah
berikan kesempatan untuk beramal lebih banyak.
Termasuk silaturahim yang dijaganya adalah
kebaikan pula di sisi Allah.
Tiga alasan di atas adalah berkaitan dengan
‘rezeki batin’. Sementara untuk rezeki fisik, mereka
yang terus menjaga hubungan baiknya dengan
siapapun lebih banyak jalan rezekinya. Sebab
manusia itu yartaziqūna ba’dhuhumba’dhā, saling
memberi rezeki.
Silaturahim di era sekarang sebenarnya menjadi
lebih mungkin. Mereka yang dipisahkan oleh
hamparan daratan dan lautan dapat mengikat
persahabatan lewat media sosial (medsos).
Meskipun hal tersebut tidak boleh mengurangi
semangat untuk bertemu langsung. Silaturahim
adalah cara memperbanyak sahabat supaya hidup
lebih nikmat. Selamat bersilaturahim!(*)
“
Silaturahim, Resep Hidup Bahagia
Oleh: Samsul Zakaria, S.Sy.Alumnus Program Studi Hukum Islam Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII Yogyakarta
Hikmah
Oase
Oleh: Drs. Usman Daud, MA.Konsultan Hukum Islam dan Keluarga
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 9
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.”
(QS. Maryam: 96)
Rasa kasih sayang dalam diri manusia bisa
berkembang seiring adanya komunikasi sebagai salah
satu jalan untuk mempererat hubungan, baik
dilakukan dengan cara “sambung rasa, sambung raga
dan sambung jiwa,” dengan jalan ini terpupuk rasa
kasih sayang yang mendalam diantara sesama
muslim.
Allah memberi pelajaran pada kita selain dalam
ayat di atas juga pada ayat yang lain (QS. al-Isra’: 26)
untuk satu tujuan yang amat mulia dan berkah, yaitu
memberikan kepada keluarga-keluarga yang dekat
akan haknya dan kepada orang miskin juga orang-
orang dalam perjalanan tanpa berlebihan.
Hak keluarga-keluarga dekat ada pada dua
dimensi yang harus dilakukan secara seimbang,
sehingga mampu menjadi perekat batin dan
membawa kepada keberkahan hidup dalam bentuk
financial. Hak itu adalah; hak untuk dikunjungi
(silaturahim) tanpa harus membawa status yang
menyebabkan seseorang itu gengsi jika dia
berkunjung kepada keluarganya yang memiliki status
sosial yang lebih rendah.
Sebaliknya juga demikian, keluarga yang tidak
mampu memiliki beban yang luar biasa ketika
berkunjung kepada keluarga yang lebih mampu.
Ketika kedua belah pihak sudah meninggalkan status
sosial, maka betapa indahnya jalinan kasih yang
ditimbulkan dari silaturahim ini.
SilaturahimPerekat Jiwa Lapangkan Rezeki
Hak lainnya adalah membantu meringankan
beban di dalam hidup secara financial atau untuk
membangun kelayakan ekonomi dalam hidup. Jika
semua keluarga berkonsentrasi untuk membangun
kehidupan ekonomi keluarga (yang tidak mampu)
maka tidak ada orang yang menjadi beban
kehidupan bagi orang lain dalam masyarakat.
Inilah hebatnya bagaimana orang muslim ingin
membangun kebersamaan dan memupuk nilai-nilai
luhur silaturahim. Hidup ini terasa sangat indah dan
menentramkan jiwa.
Dilapangkan rezeki dengan sebab dibelanjakan
kepada keluarga dan orang-orang yang tidak
mampu berdasarkan janji Allah dan Rasul-Nya,
bahwa siapa saja yang berbuat baik dengan
hartanya akan dibalas oleh Allah sepuluh sampai
tujuh ratus kali. Dipanjangkan umur dengan sebab
silaturahim, baik diartikan dengan makna hakiki
atau makna majazi.
Ada hal yang perlu diketahui, bahwa walau
umur itu sudah tetap adanya tapi Allah SWT tetap
menjadikan dunia ini sebagai daarul asbaab
berdasarkan sunnah yang ditetapkan oleh Allah.
Saling berkunjung, saling mendoakan adalah salah
satu sebab keberkahan umur ditambah oleh Allah,
sehingga menjadi buah tutur bagi generasi yang
akan datang dan teladan bagi setiap orang.
Sahabat Anas r.a. membawa satu riwayat dari
Nabi dalam “Ashabus Sunan” Rasulullah SAW
bersabda, “Pada Hari Kiamat, ada tiga macam orang
yang berada di bawah naungan 'Arsy Ar-Rahman:
1. Orang yang bersilaturahim, akan dipanjangkan
umurnya, dilapangkan rezekinya, dan
kuburnya akan diluaskan.
2. Wanita yang ditinggal mati suaminya
dan ia tidak menikah karena
memelihara anak-anaknya yang
masih kecil hingga menginjak
dewasa.
3. Orang yang menyiapkan makanan
kemudian mengundang anak-anak
yatim dan orang-orang miskin.
Wallahu a’lam.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 11
Jendela
kelestariannya,” ujar bapak 2 anak ini.
Lebih unik lagi, konsepnya tehnik perawatan
lele. Kolam sengaja dibentuk bundar. Karena
Dedih yakin, dengan sistem bioflok akan
memudahkan aerasi dan sirkulasi air. Kolam tak
lagi memiliki sudut mati, sehingga lele lebih
leluasa bergerak.
Tak berhenti disitu. Lelaki kelahiran 1979 yang
sejak 2009 bergabung dengan Yatim Mandiri ini,
juga menerapkan konsep tawaf di kolamnya. Dia
percaya, bakteri berkembang biak lebih optimal
dengan melakukan gerakan berputar berlawanan
dengan dengan arah jarum jam. Dalam dispilin
ilmu fisika disebut Hukum Faradai.
Jadilah kemudian, ketika ditebarkan benih lele
dengan jumlah lebih banyak daripada di kolam
bentuk kotak, aliran air cenderung berputar
seperti arus tawaf. Residu pakan terkumpul di
tengah, dan berproses menjadi flok-flok ketika
ditambah probiotik. Efek positifnya pertumbuhan
plankton dalam kolam sebagai pakan lele jauh
lebih cepat dan berlipat.
“Lele-lele yang makin rajin tawaf, apalagi
berjamah, akan lebih cepat tumbuh kembangnya.
Panen Insya Allah lebih berlimpah. Sebuah
pelajaran bagi kita. Makin rajin manusia bergerak
sesuai orbit Allah, hidup juga makin berkah,”
jelasnya dengan yakin. (hq)
uasana damai Desa Jatirejo, Gemolong,
SSragen, menawan hati Dedih Kurniawan.
Alumni FMIPA Malang kelahiran Madiun
ini, menikmati berproses bersama santri Pesantren
Kemandirian Mandiri Entrepreneur Center binaan
Yatim Mandiri.
Di pesantren ini, anak-anak lulusan SMA usia 19-
21 tahun belajar tentang integrated farming. Sebuah
konsep bertani yang ramah lingkungan, memadukan
pertanian, peternakan, dan perikanan.
Saat ini tanah seluas 1 hektar mereka kembang
kan. Tanah tersebut adalah wakaf dari keluarga
Slamet Martorejo. Pengolahan tanah wakaf
menghasil kan produk unggulan. Mulai dari beras
berkualitas, buah dan sayuran organik, aneka
produk olahan lele, bibit buah tin dan pohon bokasi
plus.
Lelaki ramah penggemar tumis brokoli ini,
bertekad tak hanya melahirkan alumni yang bisa
mandiri melalui bertani. Tapi juga petani yang kaya
hati. Itulah kenapa, para santri dididik untuk selalu
berdzikir ketika mengolah tanah, merawat tanaman
dan peliharaan. Satu sisi, hati petani lebih damai, sisi
lainnya tanaman jadi tersirami dengan energi positif
dzikir.
“InsyaAllah yang seperti ini akan menjadikan kita
lebih harmoni dengan alam, dan alam pun terjaga
Dzikir Santri, Suburkan Tanaman
Pesantren Kemandirian Jendela
Move on
Oleh: Jamil AzzainiPenasehat Yatim Mandiri
12 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Menurut kajian IBM, dunia sekarang
semakin efisien. Dampak turunannya,
orang tidak mudah tergoda belanja
karena “merk” atau brand, tetapi apakah produk
atau jasa tersebut memberikan solusi bagi dirinya
atau tidak.
Sekarang sudah dimulai era solusi bukan
gengsi. Maka, Anda tidak perlu heran apabila naik
pesawat dan bertemu dengan para direksi yang
duduk di kelas ekonomi.
Apabila Anda seorang pebisnis, maka jawablah
pertanyaan berikut, “Apakah produk atau jasa Anda
memberikan solusi bagi permasalahan yang
dihadapai para pengguna? Solusi apa yang Anda
tawarkan? Apakah solusi yang Anda tawarkan
sejalan demgan kebutuhan zaman?”
Bagi Anda yang bekerja, jawablah pertanyaan
berikut, “Apakah Anda sering mendiskusikan
masalah atau mendiskusikan mencari solusi atas
masalah yang Anda hadapi? Apakah Anda sumber
masalah atau sumber solusi? Apa buktinya bahwa
Anda sumber solusi? Solusi apa saja yang sudah
Anda tawarkan?”
Begitu pula dalam kehidupan berumahtangga,
Era Solutif
carilah solusi atas berbagai persoalan yang Anda
hadapi. Bukan sibuk mencari kambing hitam atas
berbagai masalah yang menimpa keluarga Anda.
Sering-seringlah bertanya, “Bagaimana agar
masalah ini tuntas?” Bukan banyak bertanya,
“Mengapa masalah ini terjadi?”
Bagi Anda yang punya profesi seperti saya,
sebagai seorang trainer, sekarang bukan saatnya
lagi Anda jualan modul atau paket training.
Industri training sudah berubah, saatnya Anda
jualan solusi yang Anda tawarkan.
Materi training sangat dinamis dan tidak
boleh terpaku dengan modul yang Anda punya.
Fokuslah kepada solusi yang bisa Anda bantu.
Memberikan solusi atau menunjukkan jalan
agar orang lain menemukan solusi memang
perlu energi dan memerlukan kecerdasan.
Maka, teruslah meningkatkan kapasitas diri
agar Anda menjadi bagian dan berkontribusi di
era yang solutif ini.
Apabila Anda tidak solutif, bersiaplah untuk
tertinggal, terkubur dan akhirnya nama Anda
lenyap tak terdengar.
Salam SuksesMulia!(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 13
Cermin
Di tengah pesatnya kemajuan zaman, selain
nilai akademis yang memadai, kemampuan soft
skill juga wajib dimiliki untuk meraih cita-cita
maupun pekerjaan yang diidamkan. Salah satu soft
skill yang tidak pernah usang oleh waktu dan
malah penting di saat sekarang ini adalah public
speaking.
Public speaking adalah kemampuan seseorang
untuk berbicara di depan umum, kemampuan
berkomunikasi yang baik dan bagaimana
menyampaikan informasi kepada orang lain
dengan efektif. Tidak semua orang berani bicara di
depan umum, tidak semua orang berani
mengemukakan pendapat secara terang-terangan.
Namun bukan berarti public speaking tidak bisa
dipelajari!
Contohnya saja Putri Dwi Andari. Sukses
mencatatkan namanya menjadi salah satu public
speaker paling hits saat ini, committee Hijabers
Community yang juga ibu rumah tangga ini
berbagi ilmu public speaking, terutama bagi
muslimah Indonesia.
Berawal dari kesukaannya mendengarkan radio
dan megagumi penyiar radio yang begitu luwes
dalam membawakan acara, Putri menjadi
Menjadi Public Speaker Yang Handal
terinspirasi ingin seperti mereka. “Awalnya dulu
waktu SMA berbicara di radio, terus ternyata
saya suka akhirnya pas di dunia kuliah saya coba
melamar menjadi penyiar di salah satu radio
terkenal Jakarta. Alhamdulillah masuk dan
akhirnya saya jadi suka dunia public speaking
karena di dunia ini sangat dinamis, saya bisa
ketemu banyak orang baru, saya bisa banyak
belajar untuk menyampaikan pesan dengan baik.
Ternyata disitu membutuhkan skill khusus, tidak
asal gitu. Dan akhirnya berlanjut jadi MC,”
ujarnya.
Skill khusus yang dimaksudnya adalah
penguasaan materi ketika berbicara dan juga
intonasi artikulasi. Kemampuan public speaking
juga ada relasinya dengan kesuksesan seseorang
karena mampu berbicara dengan baik akan
meningkatkan kepercayaan diri dan
meninggalkan impresi mendalam kepada orang-
orang lain yang ditemui.
“Kita pastinya dituntut untuk bisa
menyampaikan pesan atau informasi agar yang
mendengar kita tertarik apa yang kita sampaikan.
Nah jika kita dapat menyampaikan sesuatu
dengan tehnik yang benar, pastinya itu menjadi
indikator kita sukses menyampaikan yang ingin
kita sampaikan,” jelasnya.
Sebagai public speaker yang juga sering
mengangkat tema Islam memberikan kesan
tersendiri kepada spokeperson sebuah brand
hijab ternama ini.
“Perasaan saya seneng banget, bisa tetep
aktif dunia islam, bisa berbagi ilmu, dan kita bisa
meperlihatkan ke orang-orang ya, kalo muslimah
itu ga kaku, kita juga bisa smart, percaya diri. Kita
sebagai muslimah harus berani, dalam artian
kepercayaan diri kita harus bagus. Kalau misal
kita diam saja, kita ga bisa dong ya membawa
aura positif ke yang lain,” tuturnya.
“Bagi yang belum, saran saya mulai sekarang
harus dan coba diperbaiki, bisa banyak belajar
dari buku, seminar-seminar, sering dengar radio
orang, kursus-kursus, gak ada yang salah dan
terlambat ya menurut saya. Ketika merasa
nervous bergantung juga pada penguasaan
materi, jadi kuasai materi dengan baik dan
dalam, persiapkan dengan baik,” katanya.(*)
Putri Dwi Andari
Tausiyah
14 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
elum terlambat jika kita ingin Bmengevaluasi tentang kesuksesan
Ramadhan yang baru
meninggalkan kita. Di antara ukuran
kesuksesan penempaan Ramadhan, ada pada
empat amalan berikut ini.
Jika terjaga dan apalagi meningkat, insya
Allah, sukseslah Ramadhannya. Dan, boleh
jadi dialah yang paling berhak menyandang
gelar al-muttaqiin, orang yang bertakwa. (QS
Al-Baqarah: 183).
Pertama, tetap mau berpuasa. Karena kita
berada pada bulan Syawal, puasa yang
dimaksud adalah puasa sunah enam hari di
bulan Syawal. Bulan yang menyimpan arti dan
pesan luhur sebagai bulan peningkatan amal.
Abu Ayyub al-Anshari ra meriwayatkan,
Nabi SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa
penuh di bulan Ramadhan
lalu menyambungnya
dengan (puasa) enam hari di
bulan Syawal, maka
(pahalanya) seperti ia
berpuasa selama satu
tahun.” (HR. Muslim).
Hadis tersebut tidak
semata-mata dilihat dari
sudut pandang bilangan
puasa yang hanya enam
hari, tapi juga dilihat dari
sudut pandang puasanya.
Puasa Syawal merupakan
salah satu bukti nyata amal
saleh berupa puasa yang
terus berlanjut, tidak
menurun.
Syawal adalah kelanjutan Ramadhan, baik
dalam keterkaitan bulan-bulan Hijriah
(Qamariah), maupun kelanjutan amal-amal
saleh. Semangat kita dalam beramal saleh,
baik itu yang sifatnya ibadah personal
maupun sosial, tidak boleh kendur.
Maka, amalan yang kedua sebagai
ukuran kesuksesan Ramadhan adalah tradisi
tadarus (membaca) Al-Quran. Kebiasaan
membaca Al-Quran ini minimal harus
terjaga, syukur-syukur meningkat.
Membaca Al-Quran menunjukkan sikap
kecintaan seorang Muslim kepada Allah dan
RasulNya. Dengan membaca Al-Quran,
seorang Muslim berarti berkomunikasi
dengan Allah SWT. Selain itu, pembaca Al-
Quran akan diberi reward (balasan) 10
kebaikan dari setiap satu huruf yang dibaca.
Dari Al-Quran yang dibaca, maka
pembacanya akan terbimbing oleh
Oleh: Ustad Arifin Ilham
Melanjutkan Amalan Ramadhan
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 15
Tausiyah
petunjukNya, diantaranya berupa keadaan
hati yang tenang, pikiran yang jernih, dan
amalan yang terjaga.
Bila terbiasa membaca Al-Quran,
pembicaraannya penuh hikmah, sehingga
orang mau mendengar. Jika berdoa, tidak
ada penghalang. Melazimkan Al-Quran akan
dapat syafaat sakaratul maut, baik di alam
kubur maupun di akhirat kelak.
Amalan ketiga adalah shalat malam. Di
bulan Ramadhan kita telah terbiasa shalat
tarawih. Oleh karena itu, di bulan Syawal dan
di bulan-bulan berikutnya tahajud bisa
menjadi amalan primadona dan khas untuk
aktivitas malam kita.
“Pada malam hari, hendaklah kamu
shalat tahajud sebagai ibadah tambahan
bagimu. Mudah-mudahan Tuhan
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
(QS. al-Isra: 79).
“Seutama-utama shalat sesudah shalat
fardhu ialah shalat sunah di waktu malam.”
(HR. Muslim).
“Sesungguhnya pada waktu malam ada
satu waktu. Dan seandainya seorang Muslim
meminta suatu kebaikan di dunia maupun di
akhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT
akan memberinya. Dan, itu berlaku setiap
malam.” (HR. Muslim).
Keempat, sedekah. Sedekah merupakan
penolak bala, penyubur pahala, dan
melipatgandakan rezeki; bagai sebutir benih
yang ditanam akan menghasilkan tujuh
cabang, yang pada tiap-tiap cabang itu
terjurai seratus biji (QS. al-Baqarah: 261).
Selain itu, seorang hamba akan mencapai
hakikat kebaikan dengan sedekah (QS Ali
Imran: 92).(*)
“Pada malam hari,
hendaklah kamu shalat
tahajud sebagai ibadah
tambahan bagimu. Mudah-
mudahan Tuhan
mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji.”
(QS. al-Isra: 79).
Solusi Islam
Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa TimurOleh: KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
16 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Tata Cara
Sujud Sahwi
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Pak Lukman yang saya hormati. Sujud sahwi atau sujud karena lupa
itu termasuk yang dianjurkan bagi orang yang lupa tidak tasyahuud
Assalammualaikum Wr. Wb
Ustad Navis selaku pengasuh rubrik Solusi Islam pada Majalah
Yatim Mandiri, saya ingin bertanya perihal Sujud Sahwi. Ketika salat kita
ada yang kurang rakaatnya atau disaat lupa, kita harus melakukan
sujud sahwi.
Yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Sujud Sahwi dilakukan sebelum salam, atau sesudah salam?
2. Bagaimana tata cara sujud sahwi yang benar ? Karena selama ini
saya hanya menjadi makmum saat sedang dilaksanakannya sujud
sahwi.
3. Adakah doa khusus ketika sujud sahwi?
Demikian pertanyaan yang saya ajukan. Atas jawaban dan
bimbingan ustad Navis, saya mengucapkan terima kasih.
Lukman, Sidoarjo
awal, tidak baca qunut
Subuh atau jumlah
rakaat.
Baiklah pengasuh
jawab pertanyaan
Anda:
1. Sujud sahwi
dikerjakan sebelum
salam tapi boleh juga
sesudah salam.
Hal ini berdasarkan
hadits shahih dari Sa'id
al-Khudri, bahwa
Rasulullah SAW
bersabda, “Jikalau
salah seorang
diantaramu ragu-ragu
dalam shalatnya,
hingga tak tahu berapa
raka'at yang sudah
dikerjakannya, apakah
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 17
Solusi Islam
tiga ataukah empat, maka baiknya ia
menghilangkan mana yang diragukan dan
menetapkan mana yang diyakini, kemudian
sujud dua kali sebelum salam.” (HR. Muslim).
Dalam shahih Bukhari dan Muslim
disebutkan pula mengenai cerita
Dzulyadain bahwa beliau pernah pula Sujud
Sahwi sesudah salam.
2. Bertakbir sekali kemudian sujud dua kali
bangun dari sujud kemudian salam. Hal ini
dijelaskan dalam hadits ‘Abdullah bin
Buhainah, “Setelah beliau menyempurnakan
shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu
beliau bertakbir pada setiap akan sujud
dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud
sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no.
1224, dan Muslim no. 570).
Atau kalau sujud sahwi setelah salam,
dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah, “Lalu
beliau shalat dua rakaat lagi (yang
tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah
itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian
bertakbir lagi, lalu beliau bangkit.
Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau
sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir,
lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229
dan Muslim no. 573).
3. Ya bacaannya dalam sujud sahwi seperti
berikut ini:
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-
huw” (Maha Suci Dzat yang tidak mungkin
tidur dan lupa). Tapi boleh baca doa seperti
sujud biasa.
Wallahu a’lam bissahwab. (*)
18 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Smart Parenting
Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah HatiOleh: Elly Risman
Ada beberapa cerita menarik
tentang makanan yang kami bahas
di antara kami akhir-akhir ini. Yang
pertama adalah beberapa teman yang tidak
makan nasi sama sekali. Ada teman yang anak
remajanya diet nasi dan menggantinya dengan
sumber karbohidrat lain, karena ingin punya
badan yang aduhai.
Ada juga yang… nah ini menarik: dia sedang
melakukan penelitian mengenai adiksi, dan
ingin merasakan apakah bisa orang lepas dari
sesuatu yang adiktif sifatnya. Dia menilai dirinya
selama ini tak bisa lepas dari nasi, sehingga dia
bereksperimen tak makan nasi selama 1 bulan.
Sukses? Ya, dengan susah payah.
Cerita lain mengenai nasi adalah tentang
anak teman kami, hampir 3 tahun usianya, yang
tidak suka makan nasi dari kecil. Ia makan
segalanya, kecuali nasi. Ibunya sudah
membawanya kesana kemari, sampai suatu hari
ia bertemu dokter yang melegakan. Kata
dokternya, ya anak ibu
‘bule’, gak suka nasi. Tidak
masalah selama dia
makan cukup dan sehat.
Tak semua orang tua
setuju dengan pendapat
dokter ini. Tanpa makan
nasi, apalagi dalam masa
pertumbuhan, anak tidak
akan tumbuh dengan
baik, menurut mereka.
Akhirnya teman kami itu
‘dihujat’ di medsos. Teman
lain bercerita bahwa
anaknya tidak mau lagi
makan frozen food karena
dia pikir tidak sehat. Ada
Makanan Pengantar Rasa (Sayang)
juga ibu yang pusing karena anaknya
mempermasalahkan apakah makanan
Jepang kecapnya halal.
Seorang teman lain menceritakan bahwa
anak-anak remajanya sulit ditanya ‘mau
makan apa?” ketika mereka makan di luar.
Tadinya sang ibu merasa sebal karena dia
kira anak-anaknya malas berpikir. Namun,
dengan dialog yang tenang, akhirnya sang
ibu menemukan alasan yang sebenarnya:
sang anak tidak memandang perlu makan
apa, karena dia sudah mencoba hampir
semua makanan di mal-mal di sekitar
tempat tinggal mereka. Sekarang yang lebih
penting adalah kumpul bersama keluarga,
apapun makanannya.
Beberapa teman saya menceritakan
bahwa mereka juga sudah hilang
keinginannya untuk makan sesuatu yang
spesifik. Di antara obrolan itu, saya
mencatat dua hal: saat ini banyak ibu-ibu
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 19
Smart Parenting
yang membeli makanan di luar, bukan masak
sendiri; dan anak-anak ternyata punya
pendapat dan sikap sendiri tentang makanan.
Beberapa hari setelah diskusi seru itu,
kebetulan saya bertemu dengan teman lama
yang sekarang tinggal di luar kota. Ia punya
kebiasaan yang menurut saya luar biasa:
setiap kali ia memasak untuk anak-anaknya,
ia lantunkan doa kepada Allah agar makanan
yang ia masak untuk anak-anaknya
menyehatkan, membuat
anaknya shaleh dan
shalehah, selamat di dunia
dan di akherat, dan
sebagainya. Setiap kali ia
menyiapkan bekal untuk
anak-anaknya, ia selipkan
pesan kecil yang
menunjukkan betapa
cintanya ia pada mereka.
Hasilnya? Ia merasakan
kehangatan yang semakin
besar dengan anak-anaknya
(ia single parent).
Saya jadi merenung: Apa
sudah betul konsep saya
tentang makanan yang saya
berikan kepada anak-anak?
Apakah sekedar mengisi
perut mereka, atau
memuaskan appetite
mereka? Atau agar mereka
sehat dan tumbuh besar?
Apakah saya sudah
memberikan makanan yang
halal dan toyib kepada
mereka? Apakah selama ini
saya hanya berpikir keras
tentang menu dan resep
masakan? Apakah saya
cuma peduli tentang apakah
makanan ini kurang garam
atau terlalu pedas? Apakah
saya menyiapkan makanan
‘asal ada’ atau selalu
menyiapkannya dengan penuh kasih
sayang disertai doa dan harapan seperti
yang teman saya lakukan? Apakah kita
makan untuk hidup atau hidup untuk
makan?
Jawabannya biarlah untuk saya sendiri.
Begitu juga Anda, jika Anda berkenan
menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
Selamat menyiapkan makanan untuk
keluarga Anda.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 21
Muslimah
22 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Bagi anak, orang tua adalah orang terdekat
yang seharusnya dijadikan sandaran untuk
mendapatkan kasih sayang. Terlebih seorang
ibu. Allah menjadikan seorang wanita mulia dengan
kedudukannya sebagai seorang ibu. Seorang ibu adalah
manusia yang kerap kali menjadi tujuan kita bertumpu. Di
saat sedih, di saat membutuhkan semangat, atau bahkan
di saat butuh bantuan, ibu selalu ada untuk kita.
Seorang ibu, laksana malaikat yang dikirim Allah SWT
kepada setiap anak. Melimpahkan kasih sayangnya,
memberikan perlindungannya, dan melakukan segala
pengorbanan demi kebahagiaan anak-anaknya. Tak
terukur perjuangan seorang ibu di kala hamil, rasa sakit
dahsyat yang dirasakannya ketika melahirkan, serta
kelelahan demi kelelahan yang dilakukannya demi
memberikan yang terbaik untuk kita.
Maka wajarlah ketika Rasulullah SAW menyebutkan
nama ibu hingga tiga kali sebelum menyebut nama ayah
saat ditanya siapa yang patut kita perlakukan dengan
baik. Karena, ibulah yang dengan karunia kasih sayang
yang dilimpahkan Allah SWT padanya, telah memberikan
segenap rasa itu pada anak-anaknya.
Dari sahabat Abu Hurairah radiyalhu ‘anhu beliau
berkata, “Datang seorang pria laki-laki kepada Rasulullah
Muslimah
kemudian dia bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang
paling berhak untuk kuperlakukan dengan baik?” Beliau
bersabda, “Ibumu”, Orang tersebut bertanya lagi,
”Kemudian siapa?”. Beliau bersabda, ”Ibumu”. Orang
tersebut bertanya lagi, ”Kemudian siapa?”. Beliau
bersabda, ”Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi,
”Kemudian siapa?” Beliau bersabda, ”Bapakmu.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Ketika kita sakit, ibulah yang bangun sepanjang
malam untuk memperhatikan kondisi anaknya, sementara
sebagian besar ayah bisa tertidur lelap dikala itu. Ibu,
bahkan ketika kita berniat membalas jasanya dengan
emas segunung pun, tak akan mampu mengganti semua
yang telah ia lakukan pada kita.
Bahkan sekeras apapun perjuangan usaha kita untuk
‘menyaingi’ semua yang dilakukan ibu kepada kita, semua
itu tak akan menandingi sedikit pun yang dilakukan ibu
pada anak-anaknya.
Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang
sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi
Kabah. Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai
Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah
membalas kebaikan ibuku?”
Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu
erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau
sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang
banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau
lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi).
Ibu, melaluinya kita bisa merasakan betapa besar
kasih sayang Allah yang dimiliki bagi setiap hambaNya.
Sungguh, sebesar apapun kasih sayang seorang ibu pada
anaknya, pada dasarnya semua itu tak mampu melebihi
kasih sayang Allah pada hambaNya.
Namun, apakah yang sudah kita lakukan untuknya?
Ketika kita kecil, pelukan ibu adalah tempat paling
nyaman dan menenangkan di dunia, ketika kita beranjak
remaja tak sedikit dari kita yang merasa malu dengan
keberadaannya, bahkan ketika dewasa dan berumah
tangga, banyak juga yang merasa terganggu dengan
keberadaannya dalam rumah tangga kita.
Bahkan setelah lelah dan segala pengorbanan yang
ibu lakukan pada kita, kita malah membalasnya dengan
menjadi anak kurang ajar, menjadikan ibu-ibu kita
sebagai pengasuh bagi anak-anak kita, melimpahkan
kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai seorang ibu,
lagi-lagi kepadanya.
Bahkan di masa senjanya, seorang ibu tak
mengharapkan materi apapun dari anak-anaknya.
Seorang ibu hanya mengharap anak-anaknya akan
bahagia. Hanya itu. Sungguh tulus.
Seandainya, para wanita tahu betapa mulianya
kedudukan seorang ibu, betapa indahnya surga yang
dijanjikanNya bagi para ibu-ibu mulia. Sungguh,
seandainya mereka mengetahuinya, maka dunia ini akan
dipenuhi oleh para ibu penghuni surga.(*)
Muliakanlah Ibumu
Dapur
Kari Ayam Spesial Lebaran
Resep dan Bahan:
Ÿ ½ ekor (800-1000 gram) ayam
kampung
Ÿ 3 sdm minyak goreng
Ÿ 21/2 cm kayu manis
Ÿ 2 tangkai serai, ambil bagian
putihnya, memarkan
Ÿ 700 ml santan encer
Ÿ 1 sdt garam
Ÿ 125 ml santan kental
Ÿ 10 butir bawang merah
Ÿ 3 siung bawang putih
Ÿ 6 buah cabai merah
Ÿ 21/2 cm jahe
Ÿ 4 butir kemiri
Ÿ 5 cm kunyit
Ÿ 1sdm ketumbar
Ÿ 1 sdt jintan
Ÿ ¼ butir kelapa
Cara Membuat:
Ÿ Potong ayam menjadi 12. Sisihkan.
Ÿ Panaskan minyak di atas api sedang, tumis bumbu cabai,
kayu manis, dan serai sampai harum (3-4 menit).
Ÿ Bubuhkan bumbu rempah, aduk rata selama 3 menit.
Ÿ Masukkan potongkan ayam, aduk sampai ayam kaku dan
bumbu rata.Tambahkan santan encer dan garam.
Ÿ Didihkan sambil aduk sesekali (wajan jangan ditutup).
Ÿ Masak sampai ayam empuk dan bumbu mengental (30
menit).
Ÿ Jika belum empuk tambahkan sedikit air, masak terus sampai
empuk.Tuangkan santan kental, masak sambil aduk sesekali
selama 2-3 menit sampai mendidih. Angkat
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 23
Hidup cuma sekali, karenanya jangan sia-
siakan hidup hanya dengan sering sakit.
Jika sudah sering sakit, apa yang akan
dinikmati dari hidup, beribadah saja akan sulit. Apa
penyebabnya? Ternyata makanan instan itu memang
enak, tetapi memiliki efek samping membahayakan.
Gaya hidup modern memakan fast food, sering
makan Mie instan dan segala yang instan, ternyata
memiliki dampak yang buruk bagi yang
mengkonsumsi. Penyakit kolesterol, kanker,
penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan
stroke dan serangan jantung adalah akibat dari gaya
hidup di atas. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Menurut dr. Zaidul Akbar dalam bukunya, Hidup
Sehat Ala Rasulullah, gaya hidup seperti ini tidak
baik untuk dilanjutkan. Meski zaman sudah modern,
jika bahan obat-obatan alami ada yang bisa
mengobati tanpa efek samping sebaiknya dipakai
saja. Lalu, tinggalkan obat-obatan kimiawi.
Sebenarnya ada banyak gaya hidup sehat
Rasulullah SAW, di antaranya tentang makan dan
minum. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum
kenyang, tidak meniup makanan atau minuman,
minum seteguk demi seteguk, memakan makanan
yang halal dan thayyib, memakai obat herbal.
Selain itu gaya hidup sehat Rasulullah SAW
yang menyangkut hablumminallah ada tahajud
yang ternyata meningkatkan daya tahan tubuh,
otak dan organ tubuh lainnya, serta puasa Senin-
Kamis.
Tidak lupa juga Rasulullah tidak tidur setelah
Shubuh, waktu sore hari setelah Ashar, dan
sebelum shalat Isya’.
Selain habblumminallah, ternyata gaya hidup
hablumminannas Rasulullah juga menyehatkan.
Seperti, memafkan orang yang menyakiti,
bersedekah, menahan marah, dan menghindari iri
dan dengki. Selamat membaca.(*)
Judul : Hidup Sehat ala RasulullahPenulis : dr. Zaidul AkbarPenerbit : Mizania-Mizan
Gaya Hidup Sehat
Ala RasulullahPustaka
Solusi Sehat
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 25
Oleh: dr. Rima Hayyu ChrisnandaDokter Klinik Rumah Sehat Mandiri
Assalammualaikum Wr. Wb.
Saya mempunyai balita yang sehat dan gemuk.
Sejak usianya menginjak 4 tahunan, anak saya senang
sekali makan dan ngemil. Karena kebiasaannya
tersebut, kini berat badan anak saya hampir hampir
25kg dengan tinggi badan sekitar 80cm. Tetangga
menghimbau saya untuk mengatur pola makan anak
saya, agar tidak terjadi obesitas.
Yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Apakah obesitas pada balita dapat berpengaruh
buruk bagi kesehatannya ?
2. Adakah tips untuk menjaga pola makan anak agar
tidak mengalami obesitas?
Demikian pertanyaan yang saya ajukan, atas
jawabannya, saya mengucapkan terima kasih.
Ningrum, Serang
Jawaban:
Assalamualaikum Wr. Wb Bu Ningrum. Angka
kejadian obesitas saat ini memang mengalami
kenaikan dibelahan dunia mana pun. Dari data
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO
memperkirakan terdapat 2.3 Miliar orang dewasa
yang memiliki berat badan berlebih pada tahun 2015
dan 700 juta diantaranya adalah obesitas. Obesitas
merupakan masalah di era modern.
Peningkatan jumlah penderita obesitas
dipengaruhi oleh makin maraknya makanan siap saji
(fast food) yang tidak sehat dan banyaknya kemajuan
teknologi yang menyebabkan seseorang malas
bergerak. Berdasarkan data WHO tahun 2005
sedikitnya 20 juta anak dibawah usia 5 tahun
mengalami obesitas dan hal ini telah menjadi masalah
Problem Obesitas Pada Anak
yang serius di Negara Amerika. Di Indonesia sendiri
jumlahnya meningkat sejak 10 tahun terakhir.
Bahaya obesitas pada anak antara lain:
1. Gangguan pola makan. Bila sejak dini seorang
anak susah mengendalikan pola makan, kebiasaan
buruk ini dapat terbawa sampai dewasa.
2. Aktivitas fisik terganggu karena mudah lelah. Hal
ini dapat mempengaruhi prestasi akademiknya.
3. Gangguan pernafasan. Salah satu tandanya
adalah ketika tidur anak suka mendengkur.
4. Beresiko menimbulkan penyakit berbahaya di
kemudian hari, seperti hipertensi, kencing manis
dan penyakit jantung koroner bila tidak dikontrol
sejak dini.
5. Dapat mempengaruhi psikisnya seperti depresi
dan rendah diri.
Cara mengatasi obesitas dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Makan teratur. Perbanyak asupan buah dan sayur.
Usahakan menghindari makanan yang digoreng.
Karena minyak dapat menambah jumlah kalori.
2. Menghindari makanan atau minuman manis.
Termasuk minuman bersoda yang mengandung
banyak gula. Jika anak masih minum susu, kurangi
jumlah gula dalam susunya. Banyak gula berarti
makin banyak asupan kalori yang masuk dalam
tubuh.
3. Mengatur konsumsi makanan cepat saji.
Sebaiknya makanan cepat saji hanya dikonsumsi
sebulan sekali atau dua kali dengan jumlah
terbatas.
4. Biasakan makan di meja makan atau tidak
makan dengan menonton televisi. Makan sambil
menonton membuat anak cenderung makan lebih
banyak. Hindari juga makan camilan saat
menonton tv.
5. Mengajak anak untuk lebih sering bergerak.
Seperti mengajaknya jalan sore, berenang atau
bersepeda.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Ingat,
pencegahan obesitas harus dimulai sejak dini dengan
menerapkan pola hidup sehat dalam keluarga Anda.(*)
26 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Fenomena
Dalam rangka memotivasi kaum
muslimin untuk memakmurkan
masjid, Allah SWT memberikan
banyak janji dan keutamaan bagi orang yang
menghadiri shalat berjamaah. Di antaranya
adalah siapa saja yang melangkahkan kakinya ke
masjid untuk menunaikan shalat fardhu secara
berjamaah, niscaya Allah SWT akan menghapus
dosa-dosa kecilnya di masa yang lalu.
Dari sahabat Abu Hurairoh ra, bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku
tunjukkan kepada kalian tentang perkara yang
dengannya Allah akan menghapuskan kesalahan-
kesalahan dan juga mengangkat beberapa
derajat?” Para sahabat menjawab,”Tentu, wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda,”Menyempurnakan
wudhu pada saat yang tidak disukai, banyak
melangkah ke masjid-masjid, dan menunggu
shalat setelah melaksanakan shalat. Maka, itulah
ar-ribath atau berjuang di jalan Allah.” (HR.
Muslim)
Ar-ribath pada asalnya (sebagaimana
dikatakan oleh al Imam Ibnul Atsir) adalah berdiri
untuk berjihad memerangi musuh, mengikat
kuda dan menyiapkannya. Nabi SAW
menyerupakan ar-Ribath dengan apa yang telah
disebutkan dalam hadis tersebut. Penyerupaan
ini juga menegaskan betapa besarnya kedudukan
Satu Langkah Satu Pahala
tiga amalan tersebut. Salah satu di antara
amalan itu adalah banyak melangkah ke masjid.
Dari hadis tersebut, kita telah mengetahui
bahwa melangkah ke masjid untuk menunaikan
shalat fardhu secara berjamaah mampu
menghapus kesalahan-kesalahan. Namun,
kesalahan apakah yang dihapus oleh Allah
SWT? Berkaitan dengan hadis riwayat Imam
Muslim yang telah disebutkan, Syaikh
Hisamuddin ar-Rohmani al-Mubarokfuri di
dalam kitab Mir’atul Mafatih Syarh Misykatul
Mashobih mengatakan bahwa maksud kalimat,
‘Allah SWT menghapuskan kesalahan-kesalahan’
adalah mengampuni dosa-dosanya atau
menghapus kesalahan-kesalahannya di kitab
catatan amal yang berada di sisi para malaikat.
Penghapusan dosa itu menunjukan atas
“Barangsiapa berjalan menuju masjid tempat diadakannya shalat berjamaah,
maka satu langkah menghapus satu kesalahan dan satu langkah dicatat
baginya satu kebaikan, ketika ia berangkat dan ketika ia pulang.”
(HR. Ahmad)
Fenomena
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 27
pemaafan dan pengampunan dari Allah SWT.
Sedangkan yang dimaksud kesalahan-
kesalahan adalah dosa-dosa kecil yang
berkaitan dengan hak-hak Allah SWT.
Pergi Pulang Dapat Pahala
Janganlah dikira bahwa banyaknya langkah
kaki yang menjadi salah satu sebab
dihapuskannya dosa dan ditinggikan derajat itu
hanya pada saat berangkat menuju masjid saja.
Akan tetapi hal itupun berlaku pada saat
pulang dari masjid.
Dengan demikian beruntung sekali orang
yang menunaikan shalat fardhu secara
berjamaah di masjid dan rugilah bagi siapa saja
yang menunaikan shalat wajib di rumahnya.
Marilah kita renungkan, apabila satu kali
saja seorang menunaikan shalat wajib. Ketika ia
berangkat dan ketika pulang melangkahkan
kakinya sejumlah tiga ratus langkah. Sungguh
ia sangat bahagia karena tiga ratus kesalahan
dihapus darinya. Apabila dia menunaikan shalat
wajib sehari semalam lima kali. Berarti seribu
lima ratus kesalahannya dihapus. Sungguh
sangat mengagumkan dan menakjubkan.
Dari ‘Abdulloh bin ‘Amr ra, ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
berjalan menuju masjid tempat diadakannya
shalat berjamaah, maka satu langkah
menghapus satu kesalahan dan satu langkah
dicatat baginya satu kebaikan, ketika ia
berangkat dan ketika ia pulang.” (HR. Ahmad)
Tidak hanya penghapusan dosa yang akan
didapatkan oleh orang yang menunaikan shalat
fardhu secara berjamaah di masjid, namun
pahala yang besar dan melimpah dipersiapkan
baginya. Satu langkah dihitung satu pahala.
Semakin jauh jarak dari rumah menuju masjid,
maka semakin banyak langkahnya. Dengan
demikian pahala yang didapatkanpun semakin
besar.
Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling
besar pahalanya dalam shalat adalah orang
yang paling jauh perjalanannya.” (HR. Muslim)
Demikian bersemangatnya para sahabat
Nabi SAW dalam melakukan shalat berjamaah,
sehingga sahabat Ubay bin Ka’ab ra pernah
meriwayatkan: “Ada seorang sahabat Anshor,
tiada seorang yang saya kenal rumahnya lebih
jauh daripadanya, tetapi ia tidak pernah
tertinggal shalat jamaah di masjid. Maka ia
ditegur, ‘Andaikan engkau membeli keledai
untuk kendaraanmu di waktu gelap atau panas.’
Ia menjawab, ‘Saya tidak ingin kalau rumahku
di sebelah masjid, saya ingin perjalananku ke
masjid dan kembaliku ke rumah keluargaku
tercatat dalam amal kebaikanku.’ Maka Nabi
SAW bersabda, “Allah telah mengumpulkan
bagimu semua itu.” (HR. Muslim)
Setelah kita mengetahui keutamaan
melangkahkan kaki menuju ke masjid untuk
menunaikan shalat fardhu secara berjamaah,
semoga hal ini memompa semangat kita. Untuk
itu, ketika mendengar muadzin
mengumandangkan adzan, hendaklah kita
bersegera menuju ke masjid dan meninggalkan
segala aktivitas kita. Semoga kita menjadi
orang-orang yang beruntung. (*)
LAZ - YAYASAN YATIM MANDIRI LAPORAN PENERIMAAN DAN PENYALURAN DANA
BULAN MARET 2016 (Dalam Rupiah)
Kinerja
Total PenerimaanSurplus Bulan LaluDana Tersedia
1 Program Sekolah SMP - SMA ICMBS2 Program Pendidikan MEC 3 STAI An-Najah Indonesia Mandiri 4 Program Pendukung: BESTARI Bantuan Guru Pan� Bantuan Guru Genius Program Rumah Kemandirian Program Kesehatan & Gizi Program BISA Alat tulis Sekolah (ASA) Ramadhan Plus Kemanusiaan Klinik5 Dakwah 6 Amil dan Admin 7 Inventaris
PENERIMAAN
PENYALURAN
Jumlah PenyaluranSurplus Bulan Ini *)
1 Penerimaan Dana Zakat2 Penerimaan Dana Infak Shodakoh3 Penerimaan Dana Terikat
997,475,733 5,433,883,178
427,806,438
9,295,780,309
1,047,419,456
967,404,726355,404,726
8,750,000
1,401,127,890 110,268,500163,487,050
64,966,064 176,895,920
6,737,10066,500,000
260,827,50067,352,82523,680,37634,224,841
1,635,119,485 925,172,312
57,571,100
6,859,165,349 1,047,419,456 7,906,584,805
Silaturahim
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 29
utin berbagi kepada anak yatim melalui RYatim Mandiri. Inilah yang dilakukan oleh
karyawan Astra Credit Companies (ACC)
setiap bulannya. Kebersamaan dalam membantu
kemandirian anak-anak yatim ini patut diapresiasi.
Semenjak 5 tahun yang lalu, tepatnya pada
2011, tercatat ada 8 karyawan yang ikut
berpartisipasi dalam memberikan kemandirian
untuk yatim, dengan menjadi donatur Yatim
Mandiri Balikpapan.
Hal ini dibenarkan oleh Heni Nurita selaku
koordinator donatur di Astra Credit Companies.
Awal mulanya, informasi Yatim Mandiri tersebut
datang dari Branch Manager Yatim Mandiri
Balikpapan. “Kebetulan saat itu istri dari Ahmad
Rifai adalah temannya pak Sugiono,” ungkap Heni
Nurita selaku Staf Finance and Banking Astra Credit
Companies.
Dengan adanya Yatim Mandiri, mereka merasa
makin dimudahkan untuk bersedakah maupun
berinfaq. “Alhamdulillah, donasi kami setiap
bulannya selalu di jemput,” imbuh perempuan
kelahiran Balikpapan, 26 Juni 1977 ini.
Mereka juga merasa senang dan bahagia bisa
ikut serta berbagi dengan menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu anak-anak yatim
dhuafa. “Seneng rasanya bisa melihat mereka
bahagia menerima manfaat dari sedekah kami,”
katanya.(ir)
Seperti yang diungkapkan oleh Ramli selaku
Direktur PT Anugrah Tunas Medica Utama, bahwa
ia merasakan banyak hikmah dari sedekah.
“Kelancaran dan kemudahan serta kekompakan
antar karyawan, sangat kami rasakan setiap
harinya,” ujar pria kelahiran Cirebon 11 Juni 1978.
Dua tahun yang lalu merupakan awal
pertemuan antara Yatim Mandiri dengan dirinya.
Saat itu, Yatim Mandiri Purwokerto mengajak Ramli
untuk jadi donatur anak yatim. Setelah mendapat
penjelasan program-program kemandirian untuk
anak yatim, ia pun lantas bersedia menjadi donatur
aktif. “Untuk alokasi zakat perusahaan saya
salurkan ke Yatim Mandiri,” jelasnya pada redaksi.
Tidak hanya menerima donasi dari perusahaan,
karyawannya pun juga turut berdonasi untuk
membantu kemandirian anak yatim. “Alhamdulillah
ada 8 karyawan yang juga terdaftar sebagai
donatur di Yatim Mandiri,” ungkap Ramli.
Kedepannya, Ramli berharap bisa terus
membantu anak yatim bersama Yatim Mandiri.
“Semoga Yatim Mandiri tambah bagus, dan terus
menebar manfaat,” harapnya penuh keyakinan.(ir)
anyak hikmah yang didapat setelah Bbersedekah, apalagi bersedekah untuk
anak yatim. Kelak akan bertemu dengan
Rasulullah SAW, seperti dua jari yang berdekatan.
Motivasi inilah yang memicu Direktur dan karyawan
PT. Anugrah Tunas Medica Utama untuk berdonasi
membantu anak yatim dhuafa melalui Yatim Mandiri
Purwokerto.
PT. Anugrah Tunas Medica Utama
Untuk Anak YatimZakat Perusahaan
Astra Credit Companies, Balikpapan
Melihat Anak Yatim Bahagia
Hati Senang,
Penerima Manfaat
30 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Untuk menjaga hafalannya, gadis yang suka
dengan maratabak manis ini, selalu mengulang
bacaan surat-surat yang ada di Al-Quran. Dan ia
juga rutin melakukan setoran hafalan sehabis
shalat Magrib dan shalat Subuh kepada
ustadzahnya.
Alhasil, dia pun sekarang sudah mampu
menghafal juz 30 pada Al-Quran.
Saat ini, Deva fokus untuk menghafal juz 29.
“Semoga saya bisa menghafal juz selajutnya, dan
bisa meraih beasiswa,” harapnya.(ir)
aya ingin menjadi dokter yang hafal Al-
SQuran,” kata Deva Bunga Fatihah. Sungguh
membuat hati terenyuh mendengar apa
yang dicita-citakan gadis yang masih duduk di kelas
6 SDN 185 Palembang ini. Deva Bunga Fatihah, atau
akrab di sapa Deva, adalah anak yatim binaan Rumah
Kemandirian Palembang.
Diantara anak lainya, Deva memiliki
keistimewaan, yakni memiliki daya ingat yang kuat
dalam menghafal Al-Quran. Putri dari Fauzi Sahiru
(alm) dan Dewi Miarti tersebut, sangat optimis bisa
menghafal Al-Quran dengan baik.
Bercita-cita jadi Dokter
yang Hafal Al-Quran
“
Deva Bunga FatihahYatim Binaan Rumah Kemandirian Palembang
Supriadi (alm) dan Karsih.
Pengalaman inilah yang tak akan Dadan
lupakan. Berada di Rumah Kemandirian
mengajarkan dirinya untuk bisa mandiri. Dirinya
pun mengakui, ketika berada disana, selalu ada
saja aktifitas yang positif. “Kalau tidak belajar,
biasanya saya juga menghafal juz 30. Untuk
setoran hafalan di malam harinya,” ucap anak yang
gemar masakan padang ini.
Untuk melanjutkan ke SMP, Dadan berhasil
lolos seleksi di SMP ICMBS (Insan Cendekia
Mandiri Boarding School). Bersama saudara
kembarnya dia akan mencari ilmu di sekolah milik
Yatim Mandiri tersebut, dengan gratis.(ir)
adan Satria memiliki pengalaman yang Dtak akan dilupakan selama di Rumah
Kemandirian Yatim Mandiri Bogor. Sejak
tinggal di Rumah Kemandirian, kehidupan anak
yatim usia 12 tahun tersebut, berubah lebih baik.
Bimbingan dari para ustadlah yang menjadi faktor
utama metamorfosis Dadan.
Selama 1 tahun, ia tinggal di Rumah
Kemandirian. Disana, bocah yang gemar membaca
ini, mendapat pelajaran umum dan agama. Saat
hendak menghadapi Ujian Nasional (UN), Dadan
mendapatkan pendampingan belajar khusus. Alhasil,
dirinyapun mendapatkan juara kedua. “Ini pertama
kalinya saya meraih juara,” kata anak dari pasangan
Berprestasi, Berkat Bimbingan
di Rumah Kemandirian
Dadan SatriaYatim Binaan Rumah Kemandirian Bogor
30 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Penerima Manfaat
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 31
Naik Kelas
Masa muda adalah masa paling
menyenangkan. Jiwa muda akan
mengajak manusia untuk berkreasi,
berinovasi, sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain.
Seperti yang dialami oleh Muhammad Mas’ud,
alumni MEC (Mandiri Entrepreneur Center) Malang.
Semangat berkreasinya muncul karena ia hobi
mengutak-atik coding web melalui aplikasi Dream
Weaver. Dari sekedar hobi inilah, ia akhirnya mampu
mendapatkan penghasilan sendiri.
Semenjak mempelajari ilmu tentang IT, khususnya
web desain, pemuda ini langsung jatuh hati.
Meskipun awalnya mengalami kesulitan, tapi dengan
giat belajar, lama-kelamaan ia pun menjadi mahir.
“Harus belajar dengan tekun untuk bisa desain web,”
kata pemuda yang akrab
disapa Mas’ud.
Hobi inilah yang
menuntut dirinya
untuk terus
berkreatifitas dan
berinovasi dalam
membuat sebuah
web, portal berita, dan
aplikasi. Dan hasil
karyanya tersebut, ia
tawarkan ke beberapa
konsumen via
internet. “Saya
buat
promosi di
Facebook,
maupun
di web
saya
pribadi,”
katanya.
Dan
pelanggan
pertamany
“Ingin jurusan yang sesuai banget dengan passionmu? hub STIFIn Jatim 0822 4440 1246 / 0858 5218 9132”
Kreatif dan InovatifKreatif dan InovatifBekal untuk Mandiri
Muhammad Mas’udAlumni MEC Malang
a datang dari Papua. “Saya diminta membuat portal
berita untuk majalah Selangkah,” lanjutnya.
Dan setelah itu, pelanggannya yang meminta
jasa pembuatan web, portal berita, maupun aplikasi
semakin bertambah. Tak hanya datang dari dalam
kota, namun juga banyak yang dari luar kota,
bahkan dari luar pulau.
Pemuda yang gemar minum jus jambu ini pun
memberikan nama untuk usahanya agar
memudahkan orang mencari jasa membuat web.
“Saya kasih nama Ol Design Corps.com,” ujarnya.
Ide usahanya ini sebenarnya terbesit saat ia
masih kuliah di MEC Malang. Mas’ud bersama
teman-temannya ingin membuat kelompok usaha.
Saat itu, ia terpilih menjadi pengembang usaha
web. Berkat keuletan dan kerja keras, Mas’ud pun
kini berhasil berwirausaha.
Yatim Hidup Mandiri
Sejak usia 7 tahun, Mas’ud telah menjadi anak
yatim. Ayahnya (alm. Saina) meninggal akibat
penyakit komplikasi organ dalam. Kejadian itu
merupakan sebuah ujian bagi keluarga Mas’ud,
khususnya sang ibu (Asmiyah).
Saat itu hanya ibunya menjadi tulang punggung
keluarga. Meski sang ayah meninggalkan sebuah
warung, namun itu belum mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. “Kadang ibu harus
pinjam uang sana-sini hanya untuk memenuhi
kami,” jelas anak ke 6 dari 7 bersaudara.
Sejak saat itulah, Mas’ud mau tidak mau harus
hidup mandiri. Untuk meringankan beban ibunya,
setelah lulus dari MA An-Nur Bekasi, ia sering ikut
berjualan bersama kakaknya. “Bantuin kakak jualan
jajanan di sekolah, hasilnya lumayan buat di
tabung,” katanya pada redaksi.
Mas’ud pun merasakan, bahwa hidup mandiri
yang dijalaninya, kini telah membuahkan hasil. Saat
ini, ia telah mandiri mempunyai penghasilan sendiri
dari usaha yang ditekuninya. Menurutnya, hal ini
tidak terlepas dari bekal didapatnya dari Yatim
Mandiri melalui Program MEC.(ir)
Pintu Rezeki
32 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Dalam bersedekah, selalu ada keberkahan
yang didapat dari Allah SWT. Hal inilah
yang dirasakan oleh Sariyanti, donatur
Yatim Mandiri Semarang. “Banyak sekali berkah
yang saya terima dari bersedekah,” ucapnya.
Berkah tersebut terasa hinggap di bisnisnya
yang telah berjalan lebih dari 15 tahun. Dari berkah
itulah Sariyanti mulai kerap bersedekah. Sebelum
memiliki toko bunga sendiri, Sariyanti adalah
seorang karyawan di toko bunga milik familinya.
Dari pengalaman
menggeluti
bunga inilah, ia menjadi tertarik untuk membuat
usaha sendiri. “Saya memang hobi merangkai
bunga untuk hiasan,” ujar ibu 3 anak ini.
Merasa hobi yang ia miliki mengandung nilai
jual, membuat Sariyanti ingin mempunyai bisnis
serupa, yakni membuka toko bunga. Bersama sang
suami, yang kebetulan juga bekerja dibidang yang
sama, Sariyanti dan Sadloli pun mulai merintis
bisnis bunga mereka di tahun 2000. “Untuk
modalnya saya menjual kendaraan,” jelasnya
kepada redaksi.
Ternyata membuka usaha tidak semudah yang
dibayangkan. Lika-liku perjalanan bisnis
bunganya pun harus dihadapi
Sariyanti dan suaminya. Kadang,
penghasilan dari jualan selalu
minus. “Hasilnya hanya cukup
untuk bayar sewa kios dan
kulakan bunga,” tuturnya.
Meski begitu,
Sariyanti dan suami
tetap bertekad untuk
memajukan
usahanya.
SariyantiPemilik Toko Bunga Aster
Berkah Adalah Bunga Sedekah
32 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Pintu Rezeki
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 33
“
Dengan keuletan dan memberikan pelayanan
yang terbaik kepada konsumen, bisnisnya pun
mulai berkembang dalam tempo 3 tahun.
“Alhamdulillah, bisa membeli kios sendiri,” katanya.
Namun Sariyanti masih merasakan
kegelisahan. Dia memiliki pemikiran apakah
dirinya mampu bersaing dengan penjual bunga
lainnya. Belum lagi hasil penjualan yang selalu
naik turun, sering membuat dirinya khawatir.
Lalu, karena sebuah tausyiah tentang
keutamaan bersedekah kehidupan Sariyanti pun
berubah. Kala itu dia mendengarkan, bahwa
sedekah memiliki berkah untuk melancarkan
usaha. Kata-kata itulah yang membuat hatinya
penasaran. Tak mau berlama-lama memikirkannya,
ia pun mulai bersedekah.
Dan benar saja, selang 2 bulan setelah
bersedekah, toko bunga miliknya menerima
orderan besar dari sebuah perusahaan.
“Alhamdulillah saya mendapatkan keuntungan
yang banyak dari orderan tersebut. Selain itu,
pelanggan saya pun juga bertambah,” ungkapnya.
Sariyanti juga merasakan ketentraman hati
setelah bersedekah. Sekarang dirinya lebih
tenang, tidak takut lagi untuk bersaing dengan
yang lainya. “Rezeki itu sudah ada yang mengatur,
jadi saya pasrahkan semuanya kepada Allah,”
imbuhnya.
Bersedekah Untuk Yatim
Sukses dalam berbisnis, Sariyanti tak lupa juga
tetap melakukan sedekah. Semakin banyak
bersedekah, semakin banyak pula berkah yang
didapat. “Saya mengistilahkannya, berkah adalah
bunga-bunga dari sedekah kita,” katanya.
Karen itulah, Sariyanti turut menjadi donatur
untuk anak-anak yatim melalui melalui Yatim
Mandiri Semarang sejak tahun 2013 silam. Diawal
pertemuannya dengan Yatim Mandiri, dia tidak
menolak saat diajak menjadi donatur. Malah,
dengan senang hati menyambut tawaran tersebut.
“Alhamdulillah, bersama Yatim Mandiri saya bisa
rutin bersedekah setiap bulannya,” ujarnya.
Baginya, menyantuni anak yatim pahalanya
sangat besar. Yakni, bisa berdampingan dengan
Rasulullah SAW, bagaikan dua jari yang berjajar
diakhirat nanti.(*)
Semakin banyak bersedekah, semakin banyak pula berkah yang didapat.
Saya mengistilahkannya, berkah adalah bunga-bunga
dari sedekah kita.
“
”
Kemandirian
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 35
SIS SMA ICMBS (Insan Cendekia Mandiri
OBoarding School) berkolaborasi
bersama siswa akhir KMI 2016 Pondok
Modern Darussalam Gontor Identity Generation
menggelar pentas seni spektakuler bertajuk Night
Art Colaboration. Pagelaran tersebut berlangsung
dihalaman Sekolah ICMBS, pada Selasa malam
(31/5).
Acara tersebut menampilkan lebih dari 12
pertunjukan seni dari siswa ICMBS dan santri Gontor.
Selain dari kalangan masyarakat, acara tersebut juga
dihadiri oleh Moch Hasyim selaku Pembina Yatim
Mandiri, Drs. Margono Direktur ICMBS dan segenap
jajaran guru SMA ICMBS.
Para pengunjung dibuat takjub dengan berbagai
pertunjukan seni yang ditampilkan oleh para siswa
ICMBS dan santri Gontor. Diantaranya paduan
suara, ID Band dari Gontor, pantonim, break dance,
dan seni beladiri. Menambah kemeriahan acara,
juga ada pertunjukan kembang api sebagai
opening ceremony dan penutup.
Menurut Muhammad Afifudin selaku Ketua
Panitia menyatakan bahwa dengan digelarnya
pentas seni ini, diharapkan dapat memacu
kreatifitas siswa ICMBS. “Kerja sama yang luar
biasa antara kami di ICMBS dan teman-teman dari
Gontor,” katanya.(ir)
MEC
Kolaborasi Siwa ICMBS
dan Santri Gontor
Workshop Meningkatkan Kualitas Kurikulum Pendidikan
andiri Entrepreneur Center (MEC)
Mmenggelar workshop untuk
meningkatkan kualitas kurikulum
pendidikan di Kampus MEC. Workshop dilaksanakan
di Ubaya Traning Center (UTC), Trawas, bertujuan
untuk membenahi MEC agar lebih baik kedepannya,
dan akan diterapkan di tahun ajaran baru.
Acara ini dilaksanakan selama 2 hari, terhitung
dari 14 - 15 Mei 2016, dan diikuti oleh 15 peserta.
Yang terdiri dari manajemen, dosen, dan para
mentor. Dalam workshop tersebut, ada 4 poin
utama yang menjadi bahasan. Yakni penyegaran visi
dan misi MEC, penyusunan kompetensi dan Standar
Kriteria Lulus (SKL), sosialisasi antar dosen, dan
evaluasi pendidikan MEC.
Dari 4 poin tersebut, MEC memiliki target, yaitu
mencetak kemandirian mahasiswanya. Menurut Ita
Kumalasari selaku Manager Akademik MEC, ada 3
unsur sebagai acuan penilaian yang wajib dimiliki
mahasiswa. “Akademik, keasramaan, dan
enterpreneur,” terangnya.
Ketiga unsur tersebut adalah komposisi dari
program pendidikan profesional MEC. Setiap unsur
memiliki persentase masing-masing. Untuk
akademik porsinya 30%, keasramaan 30%, dan
entrepreneur sebanyak 40%. “Kami berusaha
menanamkan jiwa entrepreneur kepada mahasiswa.
Sehingga nantinya mereka bisa berwirausaha
mandiri,” jelas Ita.(ir)
ICMBS
Aksi ‘menangkap setan’ untuk menyambut Ramadhan bertajuk
“Borgol Setanmu, Penjarakan Nafsumu” digelar oleh Yatim Mandiri
Surabaya, bertempat di traffic light Jalan Raya Darmo, Surabaya (didepan
Masjid Al-Falah Surabaya), Jumat (3/6).
Uniknya, aksi ini melibatkan 5 orang yang berkostum ala setan. Ada
grandong hitam legam bertanduk, ada pula pocong. Tangan empat setan
diborgol dengan rantai. Setan lainnya dipenjara dalam kurungan ayam
besar. Sepanjang aksi, enam setan ini tampak menderita. Mereka berteriak
kepanasan, karena mendengar bacaan ayat suci
Al-Quran.
Sementara itu menurut Branch Manager Yatim
Mandiri Surabaya, Imam Fahrudin, mengatakan
bahwa aksi ini digelar untuk mengingatkan
masyarakat akan datangnya bulan Ramadhan.
“Kami ingin masyarakat menyambut ramadhan
dengan suka cita. Menahan hawa nafsu dan
melipat gandakan amal kebaikan,” jelasnya.(ir)
Yatim Mandiri Kediri pada Kamis (9/6), mengadakan acara buka
puasa bersama 100 anak dari Yayasan Al-Ikhlas Balowerti dan Al
Hidayah Ngampel, Mojoroto. Acara ini berlangsung di halaman
Mushola Al-Ikhlas.
Selain itu, juga turut diserahkan bantuan paket Program ASA
kepada anak-anak yatim berupa tas sekolah dan Al-Quran. Tak hanya
itu, anak-anak yatim juga mendapatkan uang santunan. "Terima kasih
Yatim Mandiri," kata Rani.
Kegembiraan ini juga di rasakan oleh Bambang, salah satu donatur
Yatim Mandiri Kediri. Dirinya merasa senang bisa membantu Yatim
Mandiri. "Alhamdulillah, semoga kegiatan ini membawa berkah dan
manfaat," harapnya.(*)
Antusiasme masyarakat Desa Selok Awar-awar, Kecamatan
Pasirian, dalam mengikuti kegiatan Kampung Berkah Ramadhan Yatim
Mandiri begitu besar. Hal ini terlihat saat mereka menghadiri acara
buka puasa bersama di masjid Al-Muqodimah, pada Kamis (9/6).
Sebanyak 200 anggota keluarga hadir sebelum Ashar, untuk
mengikuti shalat Ashar berjamaah. Setelah itu, mereka mendengarkan
tausiyah parenting, dengan tema "Menjaga Anak Dari Tontonan
Televisi" yang disampaikan oleh ustad Hadiyan.
Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Al-Quran
untuk anak-anak yatim. Kegembiraan mereka bertambah, ketika Tim
Program Yatim Mandiri Lumajang membagikan ta’jil dan nasi kotak
untuk berbuka puasa. "Saya juga dapat sosis," ujar Panji salah satu
anak yatim Desa Selok Awar-awar.(ir)
Aksi Menangkap Setan di Surabaya
100 Anak Yatim Buka Puasa Bersama
Buka Puasa Bersama di Kampung Berkah Ramadhan
36 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Kabar Nusantara
Kabar Nusantara
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 37
Sebuah pemandangan unik terlihat di kawasan Tugu Adipura,
Lampung pada Sabtu (4/6). Ada setan yang tengah mengganggu
orang yang sedang membaca Al-Quran. Tak lama setelah itu, setan
tersebut ditangkap oleh seorang ustad, lalu diborgol.
Adegan ini merupakan aksi treatikal yang digelar oleh Yatim
Mandiri Lampung untuk menyambut Ramadhan. Dengan tajuk
“Borgol Setanmu, Penjarakan Nafsumu” aksi ini berhasil menyita
perhatian pengguna jalan di sekitar Tugu Adipura.
Sementara itu, Rizkil Asri selaku Branch Manager Yatim Mandiri
Lampung mengatakan, bahwa aksi ini bertujuan untuk mengajarkan
kepada masyarakat untuk bersuka cita sambut Ramadhan. Dirinya
juga berharap, masyarakat bisa menunaikan zakat menjelang hari
raya. (*)
Pentingnya menjaga kesehatan gigi pada anak menjadi dorongan
Yatim Mandiri Blitar untuk mengadakan kegiatan layanan kesehatan
gratis. Bertajuk “Ayo Jaga Gigi Kita” acara ini mengajak anak yatim
dhuafa menyikat gigi dengan cara yang benar.
Layanan kesehatan ini dilakukan pada Sabtu (21/5), bertempat di
Desa Togokan, Kecamatan Srenggat, Kabupaten Blitar. Sebanyak 11
anak yatim mengikuti penyuluhan kesehatan gigi oleh drg. Yudha
Prayuanata. Lalu, dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi. Bahkan, ada
beberapa anak yang harus ditambal maupun dicabut giginya.
Sebelum kegiatan berakhir, drg. Yudha berpesan kepada anak-
anak untuk rajin membersihkan gigi. “Ingat sikat gigi 2 kali sehari,
dan jangan sering makan coklat agar giginya tetap sehat,” pesan drg.
Yudha kepada anak-anak yatim.(msa)
“Cita-citaku ingin jadi seorang menteri,” kata si Lukman. “Kalau
saya, ingin menjadi dokter,” sahut Hakim. Itulah jawaban dari si
kembar saat di tanya oleh ustadzah, mengenai masa depan mereka
di sela-sela kegiatan Gathering Sanggar Genius, Sabtu (28/5).
Mereka berdua selalu ceria, cerdas, dan penuh rasa ingin tahu.
Murid kelas 6 SD Islam Kebonsari, Kota Pasuruan ini adalah anak
yang cerdas. Tidak hanya menjadi juara kelas saja, namun juga
berprestasi di ajang kompetisi. Misalnya, pada Olimpiade Matimatika
yang di gelar Yatim Mandiri Pasuruan. Mereka berdua berhasil
menjadi juara.
Bahkan ditahun ini, anak pasangan Muhammad Naf’an (alm) dan
Khanifa berhasil lolos seleksi di SMP ICMBS. Mereka berdua akan
melanjutkan pendidikan dengan beasiswa dari ICMBS. “Semoga cita-
cita Lukman dan Hakim bisa tercapai,” ungkap ibunya, Khanifa.(dik)
Tarhib Ramadhan dan Ajak Membayar Zakat
Ayo, Jaga Kesehatan Gigi!
Si Kembar Yatim yang Berprestasi
38 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Kabar Nusantara
Para wali murid begitu bahagia, tatkala melihat rapor anak-anak
mereka yang belajar di Sanggar Genius di Yayasan Al-Mubarok, Desa
Bagon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Yatim Mandiri Jember
sengaja mengundang 20 wali murid pada acara Gathering Sanggar
Genius, Kamis (2/6).
Acara ini bertujuan untuk memberikan evaluasi kepada wali murid
tentang perkembangan belajar anak mereka di Sanggar Genius. Selain
itu, acara ini juga untuk memperkenalkan Yatim Mandiri kepada
mereka. “Karena selama ini orang tua mengira bahwa anaknya hanya
sekedar les seperti pada umumnya,” ujar Zaki selaku staf Program.
Sementara itu, para wali murid berharap Sanggar Genius
kedepannya semakin baik lagi membantu belajar anak-anaknya.
“Semoga Sanggar genius bisa membentuk anak semakin cerdas dan
kreatif,” ujar salah satu wali murid.(*)
Tim Program Yatim Mandiri Ponorogo melakukan kunjungan ke
daerah plosok, antara Kabupaten Ponorogo dan Pacitan. Kunjungan
ini untuk menyalurkan Program ASA untuk anak-anak yatim di Desa
Slahung pada Rabu (1/6).
Sebanyak 8 anak yatim menerima bantuan Program ASA ini. Yakni
anak yatim di SDN Slahung 1, 3, 5, dan 7. Namun, ada satu anak yang
tidak masuk sekolah karena sakit. Ia adalah Idayanti, siswi kelas 6 SDN
7 Slahung.
Demi tersalurkannya bantuan tepat sasaran, tim yang terdiri dari 2
orang ini langsung menuju kerumahnya. Jarak sekolah dengan
rumahnya yang terletak diatas bukit, cukup jauh. Saat tiba, Idayanti
terkejut sekaligus gembira karena menerima paket ASA.(*)
Gathering Sanggar Genius Yayasan Al Mubarok
Idayanti Bahagia Terima ASA
Kemunculan hantu pocong, mumi, dan iblis sempat
mengagetkan pengguna jalan di perempatan Alun-alun Sragen.
Hantu tersebut kemudian ditangkap oleh polisi dan diborgol. Inilah
aksi treatikal Yatim Mandiri Sragen dalam menyambut datangnya
bulan Ramadhan.
Aksi yang dilaksanakan pada Sabtu (4/6) tersebut, berhasil
menarik perhatian masyarakat. Bahkan banyak masyarakat yang
meminta berfoto selfie bersama pocong, mumi, dan iblis tersebut.
Menurut Branch Manager Yatim Mandiri Sragen, Saiful Azis,
mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengingatkan kepada
masyarakat akan datangnya bulan suci Ramadhan. “Agar kita
meningkatkan ibadah di Ramadhan ini,” katanya.(*)
Foto Selfie Bersama Pocong
Kabar Nusantara
Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016 39
“Libur telah tiba, hore, hore, hatiku gembira,” inilah lagu yang
dinyanyikan oleh 19 anak yatim Sanggar Genius Pagersari saat
kunjungan di Wisata Edukasi Kampung Susu Dinasty. Kunjungan yang
dilaksanakan pada Ahad (5/6) tersebut bertajuk “Farmer Get Happier”.
Pada kegiatan ini, anak-anak yatim mendapat edukasi tentang
cara berternak sapi. Mulai dari memerah susu sapi, memanfaatkan
kotaran sapi jadi pupuk dan biogas, dan pengolahan susu sapi
menjadi yogurt.
Diakhir kegiatan, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk
menangkap ikan dan berkuda. “Saya tidak takut naik kuda, walau ini
pertama kalinya,” ujar Dimas wahyu Ardiansyah, salah satu anak yatim.
(*)
Ada kegiatan menarik yang dilakukan oleh Sanggar Genius
Kemandirian, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.
Selain kegiatan belajar, khusus di bulan Ramadhan ini, mereka
menggelar buka puasa bersama, pada Selasa (7/6).
Uniknya lagi, sebanyak 13 anak yatim memasak menu berbuka
puasa secara bersama-sama. Mereka nampak terlihat sibuk untuk
menyiapkan masakan berbuka puasa. “Ada tempe, telur puyuh, dan
macam-macam bumbu,” kata Arin, salah satu anak Sanggar Genius,
sembari mengupas telur puyuh.
Saat Magrib tiba, dengan gembira mereka berbuka puasa dengan
terlebih dahulu berdoa dan memakan kurma. Setelah melaksanakan
shalat Magrib, barulah mereka menyantap hidangan utama buka
puasa.(*)
Untuk menyambut Ramadhan 1437H, Yatim Mandiri Jakarta
menggelar aksi treatrikal bertema “Borgol Setanmu, Penjarakan
Nafsumu” yang diadakan dikawasan Kota Tua Jakarta pada Sabtu
(28/5). Acara ini berhasil menarik perhatian kebanyakan pengunjung
Kota Tua.
Aksi treatrikal tersebut mempertunjukan setan-setan yang
sedang mengganggu orang beribadah, lalu kemudian diborgol dan
di penjara. Berbagai pesan tersirat pada aksi treatrikal ini, yakni agar
mengendalikan emosi selama bulan Ramadhan.
Acara ini berhasil menarik perhatian kebanyakan pengunjung
Kota Tua. Bahkan, mereka mengajak para hantu untuk berfoto selfi.
Sementara itu, Sugeng Riyadi, Branch Manager Yatim Mandiri
Jakarta, berharap masyarakat semakin bersemangat menyambut
Ramadhan. (*)
Borgol Setan di Kota Tua Jakarta
Anak Yatim Belajar Memerah Susu Sapi
Anak Yatim Memasak Menu Buka Puasa
Pustaka
asih segar dalam ingatan kita tentang Mberlangsungnya final kejuaraan bulu
tangkis Piala Thomas antara Indonesia
dan Denmark, Ahad 22 Mei 2015 yang berakhir
dengan kemenangan Denmark. Negara yang baru
pertama kalinya juara Piala Thomas ini, ternyata
memiliki konsep sangat baik di bidang pendidikan.
Mereka berpandangan, bahwa membangun negara
itu sebenarnya dari sekolah atau lebih spesifik lagi dari
kelas, termasuk membangun kualitas bulu tangkis,
sehingga memiliki kualitas kelas dunia. Lalu apa
kaitannya dengan ICMBS?
Lembaga pendidikan Insan Cendekia Mandiri
Boarding School (ICMBS) adalah sebuah lembaga
pendidikan jenjang SMP dan SMA di bawah naungan
Yayasan Yatim Mandiri, yang mendidik anak yatim
dengan visi menyiapkan calon pemimpin dunia yang
berkarakter dan visioner. Saat ini sedang diterapkan
konsep pendidikan kelas dunia seperti yang
diterapkan oleh Denmark dan negara-negara maju
lainnya, sehingga lulusannya diharapkan memiliki
kualitas yang nyata dan menjadi model dalam
membangun kesejahteraan bangsa.
Konsep pendidikan yang dimaksud selanjutnya
disebut dengan konsep sekolah efektif, yaitu sekolah
yang memberikan layanan pembelajaran bermutu
didukung oleh proses penyelenggaraan yang bermutu
dan mampu menghasilkan lulusan yang bermutu.
Dengan cara mewujudkan perubahan, membangun
kapasitas belajar, mewujudkan pembela jaran berbasis
minat dan gaya belajar, mengembang kan kualitas
guru melalui coaching, dan mengembangkan
kurikulum sesuai tujuan sekolah.
Mewujudkan perubahan mencakup kegiatan
membangun visi sekolah, membangun skills/kecaka
pan, membangun semangat, mengembangkan
sumber daya, dan mengembangkan action plan.
Tujuannya adalah untuk memusatkan energi dan
potensi yang ada menuju visi, misi, dan tujuan sekolah
yang dibangun berdasarkan dinamika perubahan
masyarakat.
Membangun kapasitas belajar mencakup
kegiatan mengembangkan visi pribadi, membangun
pola pikir positif, mengembangkan pengalaman
belajar, mengembanngkan peran pendidik, dan
membangun iklim pembelajaran. Tujuannya untuk
mewujudkan potensi setiap orang menjadi kekuatan
yang dahsyat dalam menghadapi kehidupan di
sekolah maupun di masyarakat.
Mewujudkan pembelajaran berbasis minat dan
gaya belajar (learning style) mencakup kegiatan
merancang pembelajaran bersama siswa,
melaksanakan pembelajaran, mengakhiri
pembelajaran, mewujudkan peran guru sebagai
motivator, dan guru sebagai fasilitator dalam
pembelajaran. Tujuannya untuk melejitkan
kemampuan siswa dalam menghadapi
permasalahan secara cepat dan akurat dengan cara
mengembangkan keterampilan bertanya dan
keterampilan melakukan penelitian yang akan
melahirkan temuan-temuan baru yang bermanfaat
untuk dirinya maupun untuk orang lain.
Mengembangkan kompetensi guru melalui
coaching mencakup kegiatan, menentukan sasaran
pengembangan kualitas guru, pemetaan kualitas
guru, strategi pengembangan kualitas guru,
penilaian kinerja, dan tindak lanjut. Bertujuan untuk
mewujudkan guru yang kompeten sebagai
motivator dan fasilitator pembelajaran sehingga
guru dapat menjadi sumber inspirasi perubahan
mutu pendidikan dari kelas.
Mengembangkan kurikulum sesuai tujuan
sekolah mencakup kegiatan: menentukan
komponen pengembangan kurikulum, strategi
pengembangan kurikulum, keterlibatan pihak terkait
dalam pengembangan kurikulum, menyelaraskan
komponen kurikulum, dan mewujudkan
pembelajaran sesuai dengan tujuan sekolah. (*)
Konsep SekolahKonsep Sekolah EfektifOleh: Dr. Margono, M.PdDirektur ICMBS (Insan Cendekia Mandiri Boarding School)
40 Yatim Mandiri/Edisi Juli 2016
Catatan