EKONOMIA - lembahdempo.ac.id · PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI UPT PUSAT...
Transcript of EKONOMIA - lembahdempo.ac.id · PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI UPT PUSAT...
i
“EKONOMIA” JURNAL EKONOMIA
ISSN : 1858 – 2451
VOL. 8 No. 2 Juli 2018
PEMIMPIN UMUM
Elvera, S.E., M.Sc
PEMIMPIN REDAKSI
Laili Dimyati, S.E. M.Si
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
Mastriati Hini Hermala Dewi, S.H., S.E., M.H
KONSULTAN AHLI
Dr. Zakaria Wahab, M.B.A (Universitas Sriwijaya)
Dr. Nisma Aprini, S.P., M.Si (AMIK Lembah Dempo)
DEWAN REDAKSI
Junaidi, S.I.P., M.Si
Sastra Mico, S.E., M.Si
Ruaman Yudianto, S.E., M.M
Yadi Maryadi, S.E., M.Si
PENYUNTING AHLI
Deki Fujiansyah, S.Pd., M.Si
Yusi Nurmala Sari, S.Kom., M.T.I
SEKRETARIS REDAKSI
Zulaiha, S.E, M.A
DISTRIBUTOR
Fadhilah Fitriyanti, S.Si
Martareza, S.E
DITERBITKAN OLEH :
LEMBAGA PENELITIAN & PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
LEMBAH DEMPO PAGARALAM
Jl. H. Sidik Adim No. 98 Airlaga Pagar Alam Utara
Telp. (0730) 624445 Fax (0730) 623259
67
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
UPT PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) SUKA
MERINDU KABUPATEN LAHAT
Yadi Maryadi, S.E., M.Si.
Dosen STIE Lembah Dempo
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
kinerja pegawai UPT Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Suka Merindu
Kabupaten Lahat. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah dengan observasi dan kuesioner. Jenis data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan
kapada 45 responden, yaitu pegawai yang bekerja di UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Suka Merindu Kabupaten Lahat, dengan menggunakan
metode pengambilan sampel adalah sampel jenuh. pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana.
Berdasarkan hasi uji regresi sederhana variabel lingkungan kerja memiliki
nilai 0,275 maka kinerja akan meningkat sebesar 0,275 atau 27%. Dari hasil uji T (uji
parsial) variabel lingkungan kerja yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini terlihat pada tingkat signifikansi atau
=0,022 pada tabel Coefficientsa
dengan nilai (derajat signifikansi) 0,05
artinya 0,022 0,05. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu
artinya H1 ditolak dan H2 diterima kesimpulannya secara parsial lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Suka Merindu Kabupaten Lahat.
Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kinerja
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu organisasi dalam
menjalankan kegiatan untuk
mencapai tujuannya memiliki
beberapa faktor yang saling
terikat dan berpengaruh. Salah
satu faktor tersebut yang sangat
penting yang digunakan untuk
menggerakan faktor lainnya yaitu
sumber daya manusia. Oleh
karena itu organisasi dituntut
untuk mengelola dan
mengoptimalkan sumber daya
manusia dalam meningkatkan
kinerjanya. Kinerja pegawai dapat
dicapai dengan baik dapat
dipengaruhi oleh salah satu faktor
yaitu faktor lingkungan kerja.
Kondisi lingkungan kerja yang
68
tidak sehat dapat menyebabkan
para pegawai mudah stres, tidak
semangat untuk bekerja, datang
terlambat, demikian juga
sebaliknya apabila lingkungan
kerja itu sehat maka para pegawai
tentunya akan semangat dalam
bekerja, tidak mudah sakit, mudah
untuk konsentrasi sehingga
pekerjaan menjadi cepat selesai
sesuai dengan target. Puskesmas
sebagai salah satu sarana
kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang
sangat strategis dalam
mempercapat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu puskesmas dituntut
untuk memberikan pelayanan
yang bermutu dan memuaskan
bagi pasiennya sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
Setiap organisasi
menjalankan tugas dan perannya
masing – masing secara maksimal
termasuk Puskesmas sebagai
pelayanan publik dibidang
kesehatan. Pusat kesehatan
masyarakat (Puskesmas) adalah
unit pelaksanaan teknis dinas
kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan
kesehatan satu atau sebagian
wilayah Kecamatan. Puskesmas
sebagai unit organisasi fungsional
di bidang kesehatan dasar yang
berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehata, membina
peran serta masyarakat dan
pelayanan kesehatan dasar secara
menyeluruh dan terpadu.
Adapun data pegawai dari
Puskesmas Suka Merindu
Kabupaten Lahat sebagai berikut :
Tabel 1. Data Pegawai Puskesmas
Suka Merindu
N
o
Katagori
Tenaga
Status
Juml
ah P
N
S
PT
T
Hon
or
1. Dokter
umum 2 - 1 3
2. Perawat 5 - 7 12
3. Bidan 2 2 4 8
4. TU 2 - 6 8
5. Perawat
Gigi - - 2 2
6. Adminis
trasi - - 6 6
7. Kebersih
an - - 2 2
8. Petugas
Keaman
an
- - 1 1
9. Pengem
udi - - 1 1
10. Kepala
Puskesm
as
1 - - 1
11. Kasubag
TU 1 - - 1
JUMLAH 45
Pada Puskesmas Suka
Merindu sendiri masih terdapat
masalah mengenai lingkungan
kerja, seperti keluhan pegawai
akan kondisi ruang kerja mereka
yang sempit, suhu udara yang
terlalu panas, suara kendaraan
dari jalan raya terkadang
menganggu konsentrasi pegawai
dalam bekerja, sering terjadi
kesalahan komunikasi dengan
rekan kerja yang menyebabkan
pegawai tidak nyaman, dan lain
sebagainya.
Dari latar belakang diatas,
maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul
69
“Pengaruh lingkungan kerja
Terhadap kinerja Pegawai UPT
Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Suka Merindu
Kabupaten Lahat”.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah
apakah terdapat Pengaruh
lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai UPT Puskesmas Suka
Merindu Kabupaten Lahat?
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang
diberikan kepada karyawan.( Sofyan,
2013). Lingkungan kerja menurut
Nitisemito dalam Arida, Gardjito at al,
2014) adalah sesuatu yang ada
disekitar para pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan.
Menurut Sedamaryanti dalam
Gardjito at al (2014) menyatakan
bahwa secara garis besar jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi 2
yaitu lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik.
Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Menurut Nitisemito dalam
Gardjito at al (2014)lingkungan kerja
fisik adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan, misalnya penerangan,
suhu udara, ruang gerak, keamanan,
kebersihan, musik dan lain-lain. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang
berada disekitar karyawan yang
mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan dan menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya
dalam suatu wilayah, sehingga
penelitian lingkungan kerja lebih
diarahkan kepada bagaimana pegawai
mendapatkan rasa aman, nyaman,
tentram, puas dalam menyelesaikan
pekerjaan dalam ruang kerjanya.
2.1.2 Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Lingkungan
Kerja
Secara garis besar, lingkungan
kerja dipengaruhi oleh faktor-
faktor berikut. Sofyan (2013):
a. Fasilitas Kerja, Lingkungan
kerja yang kurang
mendukung pelaksanaan
pekerjaan ikut menyebabkan
kinerja yang buruk seperti
kurangnya alat kerja, ruang
kerja sempit, fentilasi yang
kurang serta prosedur yang
tidak jelas.
b. Gaji dan Tunjangan, gaji
yang tidak sesuai dengan
harapan pekerja akan
membuat pekerja setiap saat
melirik pada lingkungan kerja
yang lebih menjamin
pencapaian harapan kerja.
c. Hubungan Kerja, kelompok
kerja dengan kekompakan
dan loyalitas yang tinggi akan
meningkatkan produktivitas
kerja, karena antara satu
pekerja dengan pekerja
lainnya akan saling
mendukung pencapaian
tujuan dan atau hasil.
70
2.1.3 Jenis Lingkungan Kerja
Menurut Sarwoto dalam Heny
Sidanti (2015) Terdapat dua jenis
lingkungan kerja yaitu
lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerjanon fisik.
a. Lingkungan kerja fisik.
merupakan lingkungan atau
kondisi tempat kerja yang
dapat mempengaruhi atau
meningkatkan efesiensi kerja,
di antaranya tata ruang, suhu,
suara yang tidak
mengganggu, suasana kerja,
keamanan kerja.
b. Lingkungan kerja non Fisik
adalah semua keadaan yang
terjadi yang berkaitan dengan
hubungan kerja, baik hubungan
atasan dengan bawahan
hubungan bawahan sesama
rekan kerja.
2.1.4 Pengertian Kinerja Pegawai
Kinerja memiliki makna lebih
luas, bukan hanya menyatakan sebagai
hasil kerja, tetapi juga bagaimana
proses kerja berlangsung. kinerja
adalah tentang melakukan pekerjaan
dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut. Kinerja adalah tentang apa
yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya. kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategi
tersebut.(Wibowo, 2013)
Kinerja (performance) adalah
hasil kerja yang dapat ditampilkan
atau penampilan kerja seseorang
pegawai. Kinerja (performance)
merupakan aktivitas seseorang dalam
melaksanakan tugas pokok yang
dibebankan kepadanya. Menurut
Mangkunegara, (2011) istilah kinerja
berasal dari kata job Performance atau
Actual Performance (prestasi kerja
atau prestasi sesungguhan yang
dicapai oleh seseorang). Pengertian
kinerja (prestasi kerja) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Kinerja pada dasarnya adalah
apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan Pegawai. Kinerja Pegawai
adalah yang mempengaruhi seberapa
banyak mereka memberikan
konstribusi kepada organisasi,
konstribusi yang dapat diberikan
Pegawai terhadap organisasinya
(Arianty, 2014).
2.1.5 Faktor-faktor Kinerja
Pegawai
Kinerja atau performance
ini, cenderung dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang dibagi
menjadi dua kategori yaitu
faktor Finansial dan Non
Finansial. Faktor Finansial
meliputi gaji, tunjangan dan
jaminan sosial. Sedangkan
Faktor Non Finansial terdiri dari
lingkungan kerja, gambaran
pekerjaan, kepemimpinan dan
alat. (Sofyan, 2013)
Menurut Ruky dalam
Heny Sidanti (2015)
mengidentifikasi enam faktor
yang mempengaruhi kinerja
organisasi, sebagai berikut:
a. Tekhnologi yang meliputi
peralatan kerja dan metode
kerja yang digunakan untuk
menghasilkan produk atau
jasa yang dihasilkan oleh
organisasi. Semakin
berkualitas tekhnologi yang
digunakan, maka akan
semakin tinggi tingkat kinerja
organisasi;
71
b. Kualitas input atau material
yang digunakan oleh
organisasi;
c. Kualitas lingkungan fisik
yang meliputi keselamatan
kerja, penataan ruangan, dan
kebersihan;
d. Budaya organisasi sebagai
pola tingkah lakudan pola
kerja yang ada dalam
organisasi yangbersangkutan;
e. Kepemimpinan sebagai upaya
untukmengendalikan anggota
organisasi agar bekerjasesuai
dengan standar dan tujuan
organisasi;
f. Pengelolaan sumber daya
manusia yangmeliputi aspek
kompensasi, imbalan,
promosi,dan lain-lainnya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. Penelitian Terdahulu Nama
Peneliti Judul Hasil
Diana
Khairani
Sofyan
(2013)
Jurusan
Teknik
Industri,
Universitas
Malikusale
h,
Lhokseum
awe, Aceh-
Indonesia
Pengaruh
Lingkungan
Kerja Terhadap
Kinerja Kerja
Pegawai
BAPPEDA
lingkungan kerja
berpengaruh
terhadap kinerja
pegawai Kantor
BAPPEDA,
dimana hasil uji
Hipotesis
menunjukkan
bahwa Ho
ditolak artinya
ada pengaruh
secara signifikan
antara
lingkungan kerja
terhadap kinerja
kerja pegawai
pada
BAPPEDA
Kabupaten X,
Aldo
Herlamban
g Gardjito,
at al
(2014)
Fakultas
Ilmu
Administra
si
Universitas
Brawijaya
Malang
Pengaruh
motivasi dan
lingkungan kerja
terhadap kinerja
karyawan
(Studi pada
Karyawan
Bagian Produksi
PT. Karmand
Mitra Andalan
Surabaya
Lingkungan
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
karyawan PT.
Karmand Mitra
Andalan
Surabaya,
ditunjukkan
dengan nilai
signifikansi t
sebesar 0,013
lebih kecil dari
Nama
Peneliti Judul Hasil
0,05 (0,013 <
0,05) dengan
koefisien regresi
sebesar 0,226.
Ragil
Permansari
(2013)
Jurusan
Manajeme
n, Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Negeri
Semarang,
Indonesia
Pengaruh
motivasi dan
lingkungan kerja
terhadap kinerja
PT. Anugrah
raharjo semarang
Perhitungan
Koefisiensi
determinasi (R2)
motivasi dan
lingkungan kerja
keduanya
mempunyai
pengaruh
terhadap kinerja
sebesar 55,4%.
Syutrika
vergie
rorong
(2016)
Facultry of
economics
and
business
The impac of
physical work
environment
toward employee
perfomance at
PT.Bank
indonesia
manado regional
office
penelitian ini
menyimpulkan
bahwa terdapat
pengaruh yang
signifikan
terhadap
lingkungan kerja
fisik terhadap
kinerja
2.3 Kerangka Konseptual
Dari uraian di atas dapat
digambarkan bagan kerangka berpikir
sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Kospetual Penelitian
3 METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan
jenis penelitian asosiatif yaitu
penelitian yang menghubungkan dua
variabel atau lebih (Sugiyono 2010).
Penelitian ini dilakukan dengan
mengambil objek penelitian pada UPT
Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Suka Merindu
Kabupaten Lahat. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai
yang berjumlah 45 orang. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian
Lingkungan
Kerja
1. fisik
2. non fisik
Kinerja Pegawai
1. Teknologi
2. Kualitas input
3. Budaya organisasi 4. Kepemimpinan
72
ini yaitu teknik sampel jenuh.
sehingga sampel yang diambil penulis
adalah seluruh pegawai yang
berjumlah 45 orang.
Adapun jenis data yang
digunakan adalah data primer dan
sekunder. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini yaitu
menggunakan metode observasi ,
dokumentasi dan kuesioner.
3.1 Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini analisis
data pada tahap awal dilakukan uji
instrumen dengan menggunakan uji
validitas dan uji reliabilitas. Kemudian
dilakukan pula uji normalitas data.
Tujuan uji Normalitas adalah untuk
menguji apakah dalam sebuah
persamaan regresi, variabel dependen,
independent atau keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah
tidak. Persamaan regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau
mendekati normal.
Selanjutnya untuk melakukan
pengujian hipotesis, maka dilakukan
Analisis regresi linier sederhana.
Rumus analisis Regresi Linier
Sederhana :
Y = a + bX Keterangan :
X : Budaya Organisasi
Y : Kinerja Pegawai
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
Rumus untuk mencari nilai b dan a
)()(
))(()(22 XXn
YXXYnb
∑Y – b ∑X
3.2 Definisi Operasional dan
Indikator Penelitian
3.2.2 Definisi Operasional
Lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-
tugas yang diembankan kepada
karyawan.(Sofyan, 2013).
Kinerja adalah tentang apa
yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya. kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategi
tersebut.(Wibowo, 2013)
3.2.3 Indikator Penelitian
Tabel 3. Indikator Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
Lingkung
an Kerja
Fisik 1. Tata Ruang Kerja
2. Cahaya dalam
ruangan
3. Suhu udara
4. Suara yang tidak
mengganggu
konsentrasi keja
5. Keamanan
karyawan.
Non Fisik 1. Hubungan dengan
atasan
2. Hubungan sesama
rekan kerja
Kinerja Teknoligi Tekhnologi yang
meliputi peralatan kerja
dan metode kerja yang
digunakan untuk
menghasilkan produk
atau jasa yang
dihasilkan oleh
organisasi.
Kualitas
input
Kualitas lingkungan
fisik yang meliputi
keselamatan kerja,
penataan ruangan, dan
kebersihan.
Budaya
organisasi
pola tingkah laku dan
pola kerja yang ada
dalam organisasi
Kepemim
pinan
Kepemimpinan
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan Penelitian
4.1.2 Deskripsi Responden
Berdasarkan kuesioner dapat
diidentifikasi karakteristik responden
a =
73
dalam penelitian ini berdasarkan lima
karakteristik yaitu jenis kelamin, usia,
dan pendidikan terakhir.
Secara rinci karakteristik dari
responden/ Pegawai Puskesmas Suka
Merindu Kabupaten Lahat. dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Karakteristik untuk Usia
Dari karakteristik 45
responden, jika ditinjau dari
tingkat usia dibawah 30 tahun
menunjukkan diketahui bahwa
mayoritas responden paling
banyak berusia 41 – 50 tahun
sebesar 35,6 persen, sedangkan
usia 31 – 40 tahun dan 51 - 60
sebesar 22,2 persen, urutan
ketiga usia 21 – 30 tahun sebesar
20,0 persen.
b. Karakteristik untuk Jenis Kelamin
Dari total 45 responden yang
menjadi objek penelitian, laki-laki
sebanyak 40 % atau 18 orang,
sedangkan sisanya adalah
perempuan sebanyak 60 % atau
27orang.
c. Karakteristik untuk Pendidikan
Dari karakteristik 45 responden,
jika ditinjau dari tingkat
pendidikan pendidikan S1 yaitu
sebesar 33,3 persen dan yang
paling sedikit yaitu dengan
pendidikan SMP yaitu sebesar 5,0
persen.
4.1.3 Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas Tabel 4. Uji Validitas Instrumen
Penelitian Variabel Item
pertanyaan
Corrected
Item
pertanyaan
r
table
Ket
Lingkungan kerja (X)
Item 1 0.916** 0,316 Valid
Item 2 0.748** 0,316 Valid
Item 3 0.861** 0,316 Valid
Item 4 0.920** 0,316 Valid
Item 5 0.864** 0,316 Valid
Item 6 0.864** 0,316 Valid
Item 7 0.361** 0,316 Valid
Item 8 0.467** 0,316 Valid
Kinerja Pegawai
(Y)
Item 1 0.526** 0,316 Valid
Item 2 0.455** 0,316 Valid
Item 3 0.777** 0,316 Valid
Item 4 0.756** 0,316 Valid
Item 5 0.800** 0,316 Valid
Item 6 0.707** 0,316 Valid
Item 7 0.703** 0,316 Valid
Item 8 0.777** 0,316 Valid
Sumber: Data penelitian diolah 2018
Berdasarkan uji validitas
kuesioner mengenai Lingkungan
Kerja maka dapat dilihat nilai
koefisien korelasi setiap butir
pernyataan dari butir 1 hingga butir 10
lebih besar dari nilai 0,576. Hal ini
menggambarkan bahwa setiap butir
pernyataan yang diajukan valid dan
dapat diikutsertakan pada penelitian
selanjutnya. Hasil pengujian validitas
untuk item – item pernyataan yang
digunakan dalam variabel bebas yaitu
lingkungan kerja (X) menunjukkan
item atau pernyataan yang digunakan,
semuanya valid, karena dapat dilihat
dari tabel diatas dapat diketahui
bahwa masing – masing item
pernyataan memiliki r hitung dari r
tabel (0,316) dengan nilai positif. Dan
variabel bebas yaitu kinerja (Y)
menunjukkan item atau pernyataan
yang digunakan, semuanya valid,
karena dapat dilihat dari tabel diatas
dapat diketahui bahwa masing –
masing item pernyataan memiliki r
hitung dari r tabel (0,316) dengan
nilai positif.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Reliabilitas
Coefficient
Cronbach
Alpha
Keterangan
Lingkungan
Kerja
8 item
pertanyaan
0,892 Reliabel
Kinerja 8 item
pertanyaan
0,846 Reliabel
Untuk pengujian reliabitas
menghasilkan koefisien reliabitas
sebesar 0,892 untuk lingkungan kerja
(X). koefisien reliabitas sebesar 0,846
untuk kinerja (Y), Nilai koefisien
reliabitas ini lebih besar dari nilai
yang ditentukan untuk reliabitasnya
74
yaitu sebesar 0,6. Dengan demikian
instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel koordinasi tersebut
dinyatakan memiliki reliabitas yang
yang cukup dan dapat dikatakan
reliabel.
4.1.4 Analisis Regresi Tabel. 6. Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standard
ized
Coeffici
ents
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constan
t)
19.773 3.105
6.368 .000
Tot_X .275 .116 .340 2.371 .022
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Dari tabel diatas diperoleh dari
hasil uji regresi maka estimasi fungsi
regresi linier sederhana diperoleh
adalah:
Nilai konstanta adalah 19,773 yang
mengandung arti bahwa total skor
kinerja sebesar 19,773, jika skor
. Nilai koefisen X sebesar 0,275
artinya untuk setiap kenaikan 1 skor
variabel lingkungan kerja akan
meningkatkan kinerja sebesar 0,275
atau 27%.
4.1.5 Uji Parsial dengan T-test
Uji t diguganakan untuk
mengetahui variabel – variabel
independen secara parsial
berpengaruh nyata atau tidak terhadap
variabel dependen. Derajat
signifikansi yang digunakan adalah
0,05. Apabila nilai signifikan lebih
kecil dari derajat signifikansi maka
hipotesis alternatif diterima, yang
menyatakan bahwa lingkungan kerja
secara parsial mempengaruhi variabel
kinerja.
Tabel 7.Hasil Uji Parsial X1
Variabel t sig
Lingkungan Kerja 2.371 0.022
Sumber: Data penelitian diolah 2018
Variabel lingkungan kerja
(Total X) memiliki nilai t hitung
2,371, dengan t tabel 45–2=43
sehingga diperoleh t tabel sebesar
2,016, dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa nilai 2,371>2,016.
Memiliki nilai signifikan (sig) sebesar
0,022 pada tabel Coefficientsa
dengan
nilai (derajat signifikansi) 0,05
artinya 0,02<0,05. Dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan lingkungan kerja terhadap
kinerja.
4.2 Pembahasan
Salah satu faktor yang dapat
mempenaruhi kinerja adalah
lingkungan kerja. Pada dasarnya suatu
instansi bukan hanya mengharapkan
pegawai mau dan mampu bekerja
dengan giat, tetapi bagaimana
meningkatkan kinerja dalam menjalan
pekerjaan.
Pembentukan lingkungan kerja
yang mendukung prestasi kerja akan
menimbulkan kepuasan kerja bagi
pekerja dalam suatu organisasi.
lingkungan kerja sangat berpengaruh
terhadap pekerjaan yang dilakukan
karyawan. Sehingga setiap organisasi
haruslah mengusahakan lingkungan
kerja yang sedemikian rupa agar
memberikan pengaruh positif terhadap
pekerjaan yang dilakukan karyawan.
Lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-
tugas yang diembankan kepada
pegawai.( Sofyan, 2013).
75
Ada banyak faktor
mempengaruhi lingkungan kerja
diantaranya fasilitas kerja, gaji dan
tunjangan, hubungan kerja, dan lain
sebagainya.
Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa dengan
terciptanya lingkungan kerja yang
baik akan dapat mempengaruhi kinerja
pegawai, dan lingkungan kerja dapat
menurunkan kinerja pegawai pegawai.
Hasil temuan mengenai Pengaruh
lingkungan kerja Terhadap kinerja
Pegawai UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Suka
Merindu Kabupaten Lahat dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil uji regresi
variabel lingkungan kerja memiliki
nilai t hitung 2,371, dengan t tabel 45–
2=43 sehingga diperoleh t tabel
sebesar 2,016, dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa nilai 2,371>2,016.
Memiliki nilai signifikan (sig) sebesar
0,022 pada tabel Coefficientsa
dengan
nilai (derajat signifikansi) 0,05
artinya 0,02<0,05. Dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan lingkungan kerja terhadap
kinerja.
Dari pengujian regresi dan
hipotesis menunjukkan secara parsial
lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja Pegawai
UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Suka Merindu
Kabupaten Lahat. Hasil ini
menunjukkan bahwa lingkungan kerja
mempengaruhi kinerja, ini terjadi
karena pegawai sadar dalam kondisi
lingkungan yang bagaimanapun
mereka harus tetap menjalani tugas
dan kewajiban mereka dengan baik,
sehingga lingkungan kerja
mempengaruhi kinerja pegawai UPT
Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Suka Merindu
Kabupaten Lahat.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Diana Khairani Sofyan (2013), dengan
judul penelitian Pengaruh Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Kerja
Pegawai BAPPEDA. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai
Kantor BAPPEDA, dimana hasil uji
Hipotesis menunjukkan bahwa Ho
ditolak artinya ada pengaruh secara
signifikan antara lingkungan kerja
terhadap kinerja kerja pegawai pada
BAPPEDA Kabupaten X, sehingga
jelas bahwa produktifitas kerja sangat
dipengaruhi oleh lingkingan kerja.
Hasil penelitian ini jugat t
sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Syutrika vergie rorong
(2016), dengan judul penelitian The
impac of physical work environment
toward employee perfomance at
PT.Bank indonesia manado regional
office. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penelitian ini menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap lingkungan kerja
fisik terhadap kinerja.
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil olah
data penelitian yang telah dilakukan
mengenai Pengaruh lingkungan kerja
Terhadap kinerja Pegawai UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Suka Merindu Kabupaten Lahat, dapat
ditarik kesimpulan bahwa lingkungan
kerja berpengaruh terhadap kinerja
pegawai UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Suka
Merindu Kabupaten Lahat, ini dapat
dijelaskan dengan data sebagai
berikut:
1) Dari hasi uji regresi sederhana
variabel lingkungan kerja memiliki
76
nilai 0,275 maka kinerja akan
meningkat sebesar 0,275 atau 27%.
2) Dari hasil uji T (uji parsial)
variabel lingkungan kerja yang
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja sehingga H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini terlihat pada
tingkat signifikansi atau
=0,022 pada tabel
Coefficientsa dengan nilai (derajat
signifikansi) 0,05 artinya
0,022 0,05. Dari hasil tersebut
maka kriteria pengujiannya yaitu
artinya H1 ditolak dan
H2 diterima kesimpulannya secara
parsial lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di atas maka saran yang
dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1) Pegawai UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Suka
Merindu Kabupaten Lahat
diharapkan dapat menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif
pada saat melaksanakan tugas
untuk meningkatkan kinerja
pegawai sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efektif.
2) Untuk penelitian selanjutnya
hendaknya memperluas
penelitiannya sehingga diperoleh
informasi yang lebih lengkap
seperti menambah variabel
penelitian, menambah jumlah
responden, memperbanyak item
pernyataan penelitian, dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Arianty, Nel.2014. Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja
pegawai Rumah Sakit Haji
Medan. Jurnal : Universitas
Muhammadiyah Sumatera
Utara.
Gardjito, Aldo, Herlambang, , et.al.
2014. Pengaruh Motivasi Kerja
Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal JAB. Universitas
Brawijaya Malang.
Koima, Joel. 2015. Effect Of Work
Place Environment On The
Perfomance Of Commercial
Banks Employees In Nakuru
Town.department of economics
and business. Kabarak
university, egerton university.
Kenya.
Mangkunegara. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia dan
Praktiknya. Jakarta : Gramedia
Ragil. Permansari, 2013. Pengaruh
Motivasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja PT. Anugrah
Raharjo Semarang. ISSN.
Universitas Negeri Semarang:
Semarang.
Rahmawanti, at al. 2014. Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal
Administrasi Bisnis. Universitar
Brawijaya: Malang.
Sedarmayanti. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
Refika Aditama, Bandung.
Sidanti, Heny. 2015. Pengaruh
Lingkungan Kerja, Disiplin
77
Kerja, Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerj Pegawai
Negeri Sipil Di Sekretariat
DPRD Kabupaten Madiun.
Jurnal JIBEKA Volume 9. STIE
DarmaIswara. Madiun.
Sofyan, Khairani, Diana. 2013.
Pengaruh Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai
BAPPEDA. Jurnal
MIEJ.Universitas Malikul Saleh
Lhokseumawe. Aceh.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung : Alfabeta
Rorong, Syutrika, Vergie. 2016. The
Impac Of Physical Work
Environment Toward Employee
Perfomance At PT.Bank
Indonesia Manado Regional
Office. Facultry Of Economics
And Business. University Of
Ratulangi Manado.
Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja.
Edisi Keempat. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.