EKG.pdf
-
Upload
fariz-breezy -
Category
Documents
-
view
567 -
download
8
description
Transcript of EKG.pdf
2nd Topic Electro Cardiography
Learning Objective:
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan indikasi pemeriksaan EKG 2. Melakukan pemasangan EKG dengan benar
Pertanyaan mInimal:
1. Sebutkan indikasi pemeriksaan EKG? 2. Alat apa saja yang dibutuhkan untuk pemeriksaan EKG?
Masalah keperawatan:
1. Penurunan curah jantung 2. Kerusakan pertukaran gas
Scenario A patient had a history of Acute Myocardial Infark since 5 years ago. Right now the patients ia being admitted in your medical unit because of pain in his left chest. You will check the patient’s ECG result.
EKG (ELEKTROKARDIOGRAM)
Fitri Arofiati, S.Kep., Ns., M.A (Nursing)
I. DEFINISI
EKG adalah merupakan grafik hasil catatan potensial listrik yang dihasilkan oleh denyut jantung
(Mervin J. Goldman).
II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung/aritmia
2. Untuk mengetahui adanya kelainan miokardium seperti infark, hipertropi atrial atau
ventrikel
3. Untuk mengetahui pengaruh/efek obat-obat jantung terutama digitalis
4. Untuk mengetahui adanya gangguan elektrolit
5. Untuk mengetahui adanya perikarditis
III. SISTEM KONDUKSI
1. SA Nodes
Frekwensi 60 – 100 x/menit, iramanya sinus (sinus rhythm)
2. AV Nodes
Frekwensi 40 – 60 x/menit, iramanya junctional rhythm
3. Berkas His
4. Serabut Purkinye
Frekwensi 20 – 40 x/menit, iramanya idioventrikuler rhythm
IV. UKURAN KERTAS EKG
Gambaran EKG akan tergores horisontal dan vertikal pada kertas grafik dengan kotak-
kotak kecil berukuran 1 x 1 milimeter (mm). Tiap milimeter pada sumbu horizontal menyatakan
interval waktu 0,04 detik dan tiap milimeter pada sumbu vertikal menyatakan kekuatan listrik
sebesar 0,1 milivolt (mV). Umumnya pada setiap lima kotak sedang terdapat satu garis tanda yamg
menunjukkan panjang kertas EKG, ialah 5 x 5 mm = 25 mm.
Pada rekaman EKG baku telah ditetapkan bahwa :
a. Kecepatan rekaman : 25 mm/detik
b. Kekuatan voltage : 1 mV = 10 mm
Jadi berarti ukuran kertas EKG :
a. Pada garis horizontal
- Tiap satu mm = 1/25 detik = 0,04 detik
- Tiap lima mm = 5/25 detik = 0,20 detik
- Tiap 25 mm = 1,00 detik
b. Pada garis vertikal
- 1 mm = 0,10 mV
- 10 mm = 1,00 mV
V. SANDAPAN EKG
Untuk rekaman rutin, terdapat 12 sandapan yaitu :
a. Tiga buah bipolar standard lead (I, II, dan III)
- Sandapan I : Menggambarkan perbedaan potensial antara lengan kanan (RA) dan lengan kiri (LA), dimana LA bermuatan lebih positif dari RA
- Sandapan II : Menggambarkan perbedaan potensial antara lengan kanan
dan
tungkai kiri (LL), dimana LL bermuatan lebih positif dari RA
- Sandapan III : Menggambarkan perbedaan potensial antara lengan kiri dan
tungkai kiri, dimana LL bermuatan lebih positif dari LA
b. Tiga buah unipolar limb lead (aVR, aVL, aVF)
Sandapan unipolar limb lead adalah rekaman
perbedaan potensial antara lengan kanan, lengan kiri
atau tungkai kiri terhadap elektroda indifferen yang
berpotensial nol.
- Sandapan aVR = sandapan unipolar lengan kanan
yang diperkuat (augmented)
- Sandapan aVL = sandapan unipolar lengan kiri
yang diperkuat (augmented)
- Sandapan aVF = sandapan unipolar tungkai kiri
yang diperkuat (augmented)
c. Enam buah unipolar chest lead (V1 sampai dengan V6)
Unipolar chest lead adalah rekaman potensial dari
satu titik di permukaan dada
- Sandapan V1 = Sela iga IV garis sternal kanan
- Sandapan V2 = Sela iga IV garis sternal kiri
- Sandapan V3 = Antara V2 dan V4
- Sandapan V4 = Sela iga V garis midklavikular
kiri
- Sandapan V5 = Setinggi V4 garis aksilaris
anterior kiri
- Sandapan V6 = Setinggi V4 garis aksilaris
media kiri
.
EKG Lead Placement
Gambar sebuah EKG Normal
Keterangan Gambar:
Gelombang P: menggambarkan aktivitas depolarisasi atrium. Repolarisasi atrium tidak
tergambarkan karena terlalu kecil dan tertutup oleh kompleks QRS.
Gelombang Q: menggambarkan awal fase depolarisasi ventrikel dan merupakan defleksi negatif
pertama dari kompleks QRS.
Gelombang R: menggambarkan fase depolarisasi ventrikel dan merupakan defleksi positif
pertama dari kompleks QRS.
Gelombang S: menggambarkan fase depolarisasi ventrikel dan merupakan defleksi negatif
sesudah gelombang R
Kompleks QRS: menggambarkan seluruh fase depolarisasi ventrikel
Gelombang T: menggambarkan fase repolarisasi ventrikel
Interval PR: merupakan penjumlahan waktu depolarisasi atrium dan waktu perlambatan dari
simpul AV ( AV nodes delay ), yang dihitung dari permulaan gelombang P sampai dengan
permulaan kompleks QRS. Batas normal nilainya adalah 0,12 – 0,20 detik
Interval QRS: menggambarkan lamanya aktivitas depolarisasi ventrikel, yang dihitung dari
permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang S. Nilai normalnya < 0,12 detik
Interval QT: jarak permulaan gelombang Q sampai dengan akhir gelombang T, yang
menggambarkan lamanya aktivitas depolarisasi dan repolarisasi ventrikel. Nilai normalnya 0,42
detik.
Segment ST dimulai dari akhir gelombang S sampai dengan awal gelombang T. Normalnya
isoelektris berkisar antara – 0,5 mm sampai + 2 mm.
SOP PEMERIKSAAN EKG
No Komponen
I. .
II. .
III. .
IV. .
Persiapan alat: 1. Mesin EKG 2. Kertas EKG 3. Jelly 4. Tissue/handuk 5. Alat tulis Tahap Pre Interaksi 1. Lakukan verifikasi order untuk pemeriksaan EKG 2. Siapkan alat – alat 3. Siapkan lingkungan klien: jaga privacy klien, tutup pintu dan jendela/ korden Tahap Orientasi 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya, serta memperkenalkan diri 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/keluarga 3. Klarifikasi kontrak waktu pemeriksaan EKG 4. Beri kesempatan klien untuk bertanya 5. Minta persetujuan dari klien/keluarga 6. Persiapan alat didekatkan klien Tahap Kerja 1. Membaca basmalah sebelum melakukan tindakan 2. Perawat cuci tangan 3. Bantu klien dalam posisi supine. Posisi semi fowler dapat digunakan untuk klien dengan
masalah respirasi 4. Lepaskan semua perhiasan dari logam yang dikenakan oleh pasien: cincin, kalung, gelang,
jam tangan, gesper, dll 5. Berikan privasi dan minta klien untuk melepaskan pakaiannya terutama di bagian dada,
pergelangan tangan dan mata kaki 6. Instruksikan klien untuk tetap berbaring, tidak bergerak, batuk atau berbicara saat
dilakukan perekaman EKG PASANG ELEKTRODA PADA TUBUH KLIEN DENGAN LEBIH DAHULU MEMBERIKAN GEL PADA PERMUKAAN ELEKTRODA:* 7. Kabel RA (Right Arm, merah) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan lengan
kanan* 8. Kabel LA (Left Arm, kuning) dihubungkan dengan elektroda di pergelangan kiri* 9. Kabel LL (Left Leg, hijau) dihubungkan dengan pergelangan kaki kiri* 10. Kabel RL (Right Leg, hitam) dihubungkan dengan pergelangan kaki kanan* 11. V1 : di ruang interkostal 4 kanan, ditepi kanan sternum* 12. V2 : di ruang interkostal 4 kiri di tepi kiri sternum* 13. V3 : di pertengahan V2 dan V4* 14. V4 : perpotongan antara linea medioklavikularis kiri dengan ruang interkostal 5 kiri* 15. V5 : di perpotongan antara linea axillaris anterior kiri dengan interkostal 5 kiri* 16. V6 : diperpotongan antara linea axillaris media kiri dengan interkostalis 5 kiri* 17. Hidupkan mesin EKG. Putar pengatur lead pada daerah netral (huruf C) dan aturlah agar
jarum pencatat menunjukkan ke tengah grafik
No Komponen
V.
VI.
VII.
18. Jalankan kertas grafik. Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi beberapa kali; gunakan kalibrasi dengan menggunakan angka 1. Kemudian hentikan kertas grafik
19. Putar tombol pengatur lead pada pengatur lead I dan aturlah agar garis dasar terletak di tengah-tengah kertas grafik
20. Jalankan kembali kertas grafik sampai sepanjang 15 cm (minimal 3 gambaran EKG pada setiap lead), lalu hentikan kembali kertas grafik
21. Ulangi prosedur 5 dan 6 untuk lead II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, dan V6 22. Matikan mesin EKG 23. Lepaskan elektroda dan bersihkan kulit dari gel yang tersisa menggunakan tissue atau
handuk 24. Merapikan pasien dan lingkungannya serta mengembalikan benda-benda logam yang
dipakai pasien jika ada 25. Merapikan alat dan membuang sampah 26. Perawat mencuci tangan Tahap Terminasi 1. Evaluasi respon, perasaan, dan kondisi klien 2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengucapkan Alhamdulillah setelah selesai tindakan Dokumentasi 1. Cantumkan nama di kertas EKG 2. Cantumkan umur klien di kertas EKG 3. Cantumkan nomor rekam medis di kertas EKG 4. Cantumkan waktu (jam dan tanggal) pelaksanaan pemeriksaan EKG di kertas EKG 5. Catat identitas pasien, waktu pelaksanaan dan kemungkinan adanya abnormalitas hasil EKG
dalam catatan medis (RM) 6. Laporkan adanya kondisi abnormal 7. Respon klien Sikap 1. Teliti 2. Empati 3. Memperhatikan keamanan
Keterangan: * critical point dari prosedur. Jika critical point tidak dilakukan, otomatis mahasiswa tidak lulus
FORMAT PENILAIAN PEMASANGAN EKG
Nilai Akhir = Jumlah total skore x 100 = … 36 Nilai batas lulus ≥ 75
Skala Penilaian Item yang dinilai
0 1 2 3 Nilai
Persiapan Alat (Bobot 1)
Tidak menyiapkan alat Bila alat yang disiapkan 75% sesuai SOP
Bila alat yang disiapkan sesuai SOP namun penempatan alat kurang atau tidak memperhatikan keamanan pasien
Bila alat yang disiapkan lengkap sesuai SOP dan penempatan alat memperhatikan keamanan pasien
Pra Interaksi (Bobot 1)
Tidak melakukan tahap pra interaksi
Hanya melakukan 1 item pre interaksi dengan benar
Melakukan 2 item pre interaksi dengan benar
Melakukan semua (3) item pre interaksi dengan benar
Tahap Orientasi (Bobot 1)
Tidak melakukan tahap orientasi
Hanya melakukan 1 – 3 item dari 6 item dengan benar
Melakukan 4 – 5 item dari 6 item dengan benar
Melakukan semua (6) item orientasi dengan benar
Tahap Kerja (Bobot 6)
Tidak melakukan semua item yang ada pada tahap kerja
Melakukan tahap kerja 1 – 13 item dari yang seharusnya dilakukan pada tahap kerja
Melakukan tahap kerja dari 14 – 20 item dari yang seharusnya dilakukan pada tahap kerja
Melakukan tahap kerja sesuai SOP 21 – 26 item dan sesuai prinsip yang benar
Tahap Terminasi (Bobot 1)
Tidak melakukan tahap terminasi
Hanya melakukan 1 hal dari 4 hal pada tahap terminasi
Melakukan 2 - 3 dari 4 hal pada tahap terminasi
Melakukan 4 hal yg harus dilakukan pada tahap terminasi dengan baik
Dokumentasi (Bobot 1)
Tidak melakukan dokumentasi
Melakukan 1 – 3 hal dokumentasi
Melakukan 4 – 5 hal dokumentasi
Melakukan 6 – 7 hal yang harus didokumentasi dengan lengkap
Sikap (Bobot 1)
Tidak menunjukan sikap yang baik kepada pasien
Menunjukkan 1 sikap interaksi yang baik
Menunjukkan 2 sikap interaksi yang baik
Menunjukkan 3 hal sikap yang baik selama interaksi dengan pasien