EJAAN YANG DISEMPURNAKAN.doc
-
Upload
yose-fratama -
Category
Documents
-
view
88 -
download
10
description
Transcript of EJAAN YANG DISEMPURNAKAN.doc
1
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
1.1 PEMAKAIAN HURUFA. Abjad
Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari huruf yang berikut. Nama masing-masing disertai di sebelahnya.
Huruf Nama Huruf Nama Huruf NamaA aB bC cD dE eF fG gH hI i
abecedeeefgehai
J jK kL l
M mN nO oP pQ qR r
jekaelemenopekier
S sT tU uV vW wX xY yZ z
esteufeweeksyezet
B. Huruf Vokal
HurufContoh Pemakaian
di depan di tengah di belakangae*
iou
apienakemasitu
olehulang
Padipetakkena
simpankotabumi
lusaturne
metodemurnitookibu
Catatan :* Dalam pelajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan
keraguan.Misalnya : Anak-anak bermain di teras
Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah Rambutnya perang.Bahaya perang berkurang.
C. Diftong
HurufContoh Pemakaian
di depan di tengah di belakangaiau
-aula
-saudara
pandaiharimau
2
oi - - amboi
Catatan : Diftong, yang dieja dengan au, ai, dan oi, dilafalkan sebagai bunyi vocal yang diikuti
oleh bunyi konsonan luncuran w atau y karena diftong bukanlah gabungan dua bunyi local.
Istilah semivokal yang kadang-kadang dipakai untuk w dan y sudah menunjukkan bahwa
keduanya bukan vokal.
Bandingkanlah beda lafal au atau ai dalam harimau dan menggulai (au dan ai di sini
adalah diftong), dan dalam mau dan menggulai the (au dan ai di sini melambangkan deret
dua bunyi vocal).
D. Huruf Konsonan
HurufContoh Pemakaian
di depan di tengah di belakangbcdfghjk
khlmnngnyp
q + +rssytvw
x + +
bahasacakapduafakirgunaharijalankami
-khususlekasmakanamangilunyata
pasangquranraih
sampaisyarat
talivaria
wanitaxenon
Sebutkacaada
kafantiga
sahammanjapaksa
rakyat +akhiralaskamianakanginhanyaapa
furqanbaraasli
isyaratmatalavahawa
-
adab-
abadmaafgudegtuah
-politik
bapak +tarikhkesaldiamdaun
pening-
siap-
putarlemasarasyrapat
---
3
yz
yakinzeni
payunglazim
--
Catatan : + Huruf k disini melambangkan bunyi hamzah
++ Khusus untuk nama dan keperluan ilmu
E. Persekutuan Setiap suku kata Indonesia ditandai oleh sebuah huruf vokal. Huruf vokal itu dapat didahului atau diikuti oleh huruf konsonan.1. Bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata:
a. V a-nak, i-tu, ba-ub. VK ar-ti, ma-in, om-bakc. KV ra-kit, ma-in, i-bud. KVK pin-tu, hi-lang, ma-kan
2. Di samping itu, bahasa Indonesia memiliki pola suka kata yang berikut : a. KKV pra-ja, sas-tra, in-frab. KKVK blok, trak-tor, prak-tisc. VKK eks, onsd. KVKK teks, pera, kon-tekse. KKVKK kom-pleksf. KKKV stra-te-gi, in-stru-meng. KKKVK struk-tur, instruk-tur
Keterangan : V = Vokal, K = Konsonan
3. Pemisahan suku kata pada kata dasar adalah sebagai berikut.a. Kalau di tengah kata ada dua buah vokal yang berurutan, pemisahan itu dilakukan di
antara kedua huruf vokal itu.Misalnya : ma-in, bu-ah.
b. Kalau ditangah kata ada huruf konsonan di antara dua buah huruf vocal, pemisahan itu dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Misalnya : a-nak, ba-rang, su-lit.Karena ng, ny, sy, dan kh melambangkan satu konsonan, gabungan huruf itu tidak pernah diceraikan sehingga pemisahan suku kata terdapat sebelum atau sesudah pasangan huruf itu.Misalnya : sa-ngat, nyo-nya, i-sya-rat, a-khir, ang-ka, akh-lak.
c. Kalau di tengah kata ada dua buah huruf konsonan yang berurutan, pemisahan itu terdapat di antara kedua huruf konsonan itu.Misalnya : man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap-ril.
d. Kalau di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemisahan itu dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama (termasuk ng) dan huruf kononan yang kedua.Misalnya : in-stru-men, ul-tra-, in-fra, bang-krut, ben-trok.
4
4. Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk dan partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dalam penyukuan kata dipisah sebagai satu kesatuan.Misalnya : ma-kan-an, me-me-nuh-i, bel-a-jar, mem-ban-tu, per-gi-lah
F. Nama DiriPenulisan nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan dengan Ejaan yang
Disempurnakan. Nama orang, badan hukum, dan nama diri lain yang sudah lazim disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan, kecuali bila ada pertimbangan khusus.
1.2 PENULISAN HURUF
A. Huruf Besar atau Huruf Kapital 1. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya : Ada gula, ada semutApa maksudmu?Kita harus bekerja kerasSelamat pagi.
2. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.Misalnya : Adik bertanya, ”Kapan kita pulang?”
Bapak menasihatkan, ”Berhati-hatilah, Nak!””Kemarin engkau terlambat,” katanya.
3. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci dan nama Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya : Allah
Yang MahakuasaYang Maha PengasihQuranAlkitabWedaIslamKristenTuhan akan menunjukkan jalan yang besar kepada hamba-Nya.Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya : Haji Agus Salim
Imam Syafii
5
Mahaputra YaminNabi IbrahimSultan Hasunuddin
Perhatikan Penulisan Berikut : Hasanuddin, sultan Makasar, digelari juga Ayam Jantan dari Timur.
5. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.Misalnya : Gubernur Ali Sadikin
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara Menteri Adam Malik Perdana Menteri NehruProfesor Supomo
Perhatian penulisan berikut : Siapakah gubernur yang baru dilantik itu? Brigadir Jenderal Ahmad baru dilantik menjadi mayor jenderal.
6. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.Misalnya : Amir Hamzah
Dewi Sartika Halim PerdanakusumaWage Rudolf Supratman
7. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.Misalnya : bangsa Indonesia
suku Sundabahasa Inggris
Perhatikan penulisan berikut : mengindonesiakan kata-kata asingkeinggris-inggrisan
8. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.Misalnya : tahun Hijrah
tahun Masehibulan Agustus bulan Mauludhari Jumathari Galunganhari Lebaran
6
hari NatalPerang CanduProklamasi Kemerdekaan
Perhatikan penulisan berikut : memproklamasikan kemerdekaan
9. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.Misalnya : Asia Tenggara
Banyuwangi Bukit BarisanCirebon Danau TobaGunung SemeruJalan DiponegoroJazirah ArabKali BrantasSelat LombokTanjung HarapanTeluk BenggalaTerusan Suez
Perhatikan penulisan Berikut : berlayar ke telukmandi di kali menyeberang selatpergi kea rah barat
10. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.Misalnya : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan RakyatPiagam Perserikatan Bangsa BangsaUndang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tetapi, perhatikanlah penulisan berikut :menurut undang-undang dasar kitapemerintah republik itu
11. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti : di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak pada posisi awal.
7
Misalnya : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke RomaPelajaran Ekonomi untuk Sekolah Lanjutan Atas
Salah Asuhan
12. Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan.Misalnya : Dr. Doktor
Ir. InsinyurM.A. Master of ArtsNy. NyonyaProf. ProfesorSdr. Saudara S.E. Sarjana Ekonomi S.H. Sarjana HukumS.S. Sarjana SastraTn. Tuan
Catatan : Singkatan di atas selalu diikuti oleh tanda titik.
13. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.Misalnya : Kapan Bapak berangkat?
Itu apa, Bu?Surat Saudara sudah saya terima.Besok Paman akan datangSilakan duduk, Dik!Mereka pergi ke rumah Pak CamatPara ibu mengunjungi Ibu Hasan.
Catatan : Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.Misalnya : Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.Semua camat dalam kabupaten itu hadir.
B. Huruf MiringHuruf miring dalam cetakan dipakai untuk : 1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Misalnya : majalah Bahasa dan KesusastraanNegarakertagama karangan Prapanca
8
surat kabar Suara Karya
2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.Misalnya : Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf besar.
Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.Huruf pertama kata abad ialah a.
3. Menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.Misalnya : Apakah tidak sebaiknya kita menggunakan kata penataran untuk kata up-
grading?Buah manggis nama ilmiahnya ialah Garcinia mangostana.Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini. Weltanshauung antara lain diterjemahkan menjadi pandangan dunia.
Catatan : Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis dibawahnya.
1.3 PENULISAN KATA A. Kata Dasar
Kata yang berupa dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya : Ibu Percaya engkau tahu.
Kantor pajak penuh sesak.Buku itu buku baru.
B. Kata Turunan 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkaian dengan kata dasarnya.
Misalnya : bergetar dibiayai diperlebarmempermainkanmenengok
2. Awalannya atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata.Misalnya : bertepuk tangan
garis bawahimenganak sungai sebar luaskan
9
3. Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis serangkai. Misalnya : memberitahukan
mempertanggungjawabkandilipatgandakan penghancurleburan
4. Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya : amoral
antarkota antikomunisbikarbonatdasawarsademoralisasiekstrakurikuluminfrastrukturinkonvensionalinternasionalintrospeksikolonialismekontrarevolusikosponsormultilateralnonkolaborasipanteismepoligamiprasangkapurnawirawanreinkarnasisaptakridasemiprofesionalsubseksiswadaya transmigrasitritunggaltunanetraultramodern
Catatan : (1) Bila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, diantar
kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-).
10
Misalnya : non-Indonesia Pan-Afrikanisme
(2) Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai kecuali jika diikuti oleh kata yang bukan kata dasar.Misalnya : Di daerahnya ia benar-benar ”mahakuasa.”
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Semoga yang Mahakuasa memberkahi usaha Anda.
C. Kata Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya : anak-anak berjalan-jalan buku-bukucentang-perenangdedaunandibesar-besarkangerak-gerikhuru-haralelakilauk-paukmenulis-nulismondar-mandirporak-porandaramah-tamahsayur-mayurterus-menerustukar-menukartunggang-langgangundang-undang
D. Gabungan Kata 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-
bagiannya umumnya ditulis terpisah. Misalnya : duta besar
kambing hitam kereta api cepat luar biasamata pelajarameja tulismodel linearorang tuapersegi panjang
11
rumah sakit umumsimpang empat
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara unsur yang bersangkutan.Misalnya : alat pandang-dengar
buku sejarah-barudua-sendiibu-bapakwatt-jam
3. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.Misalnya : akhirulkalam
alhamdulillah apabilabagaimanabarangkalibilamanabismillahbumiputradaripadahalalbihalalhulubalangkepadamanakalamataharipadahalparamasastraperibahasasekaligussendratarisilaturahmisyahbandarwasalam
E. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nyaKata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan –nya
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Misalnya : Apa yang kumiliki boleh kuambil
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan
12
F. Kata Depan di, ke, dan dariKata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.Misalnya : Adiknya pergi ke luar negeri.
Bermalam sajalah di sini.Di mana ada Siti, di situ ada Sidin.Ia datang dari Surabaya kemarinIa ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.Kain itu terletak di dalam lemari.Ke mana saja ia selama ini?Kita perlu berpikir sepuluh tahun ke depan.Mari kita berangkat ke pasar.Mereka ada di rumah.Saya pergi ke sana-sini mencarinya.
Perhatikanlah penulisan berikut :Jangan mengesampingkan persoalan yang penting itu.Kami percaya sepenuhnya kepadanya.Ia keluar sebentar.Kemarikan buku itu.Si Amin lebih tua daripada si AhmadSemua orang yang terkemuka di desa itu hadir dalam kenduri itu.Surat perintah itu dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1966.
G. Kata si dan sangKata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya : Harimau itu marah sekali kepada sang KancilSurat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim.
H. Partikel 1. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : Apakah yang tersirat dalam surat itu?Bacalah buku itu baik-baik.Jakarta adalah ibu kota Republik Indonesia.Siapatah gerangan dia?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.Misalnya : Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
Hendak pulang pun, sudah tak ada kendaraan.Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
13
Kelompok kata yang berikut, yang sudah dianggap padu benar, ditulis serangkai : adapun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun.Misalnya : Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu.Baik para mahasiswa maupun para mahasiswi ikut berdemonstrasi.Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat dijasikan pegangan.Walaupun ia miskin, ia selalu gembira.
3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendampinginya.Misalnya : Harga kain itu Rp2.000,00 per helai.
Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
I. Angka dan Lambang Bilangan 1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim
digunakan angka Arab dan angka Romawi. Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini.Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,
L (50), C (100), D (500), M (1.000), V (5.000), M (1.000.000)
2. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, dan isi, (b) satuan waktu, dan (c) nilai uang.Misalnya : a. 10 liter
4 meter persegi5 kilogram 0,5 sentimeter 10 persen
b. 1 jam 20 menit pukul 15.00tahun 192817 Agustus 1945
c. Rp5.000,00US$ 3.50 +€ 5.10 +Y 1002.000 rupiah
50 dolar Amerika
14
10 pon Inggris 100 yen
Catatan :+ Tanda titik di sini melambangkan tanda desimal.
3. Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, apartemen atau kamar pada alamat.Misalnya : Jalan Tanah Abang I No. 15
Hotel Indonesia, Kamar 169
4. Angka digunakan juga untuk menomori karangan atau bagiannya.Misalnya : Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin : 9
5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut : a. Bilangan utuh
Misalnya : 12 dua belas22 dua puluh dua
222 dua ratus dua puluh dua
b. Bilangan Pecahan Misalnya : ½ setengah
¾ tiga perempat 1/16 seperenam belas 33/3 tiga dua pertiga1/100 seperseratus 1 % satu persen 1o/00 satu permil 1,2 satu dua persepuluh
6. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.
Misalnya : Paku Buwono XPaku Buwono ke-10Paku Buwono kesepuluhBab IIBab ke-2Bab kedua Abad XXAbad ke-20 Abad kedua puluh
15
Tingkat ITingkat ke-1Tingkat kesatu (pertama)
7. Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti cara yang berikut.Misalnya : tahun 50-an atau tahun lima puluhan
Uang 5000-an atau uang lima ribuan Lima uang 1000-an atau lima uang seribuan
8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam pemerincian dan pemaparan.Misalnya : Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang memberikan suara setuju, 15 suara tidak setuju, dan 5 suara blangko.Kendaraan yang ditempah untuk pengangkutan umum berjumlah 50 bus, 100 helicak, dan 100 bemo.
9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat lagi pada awal kalimat.Misalnya : Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Bukan : 15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.Bukan : 250 orang tamu diundang Pak Darmo, atau dua ratus lima puluh
orang tamu diundang Pak Darmo.
10. Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.Misalnya : Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
11. Kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.Misalnya : Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.
Bukan : Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.
Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah Bukan : Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah.
12. Kalau bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
16
Misalnya : Saya lampirkan tanda terima sebesar Rp999,00 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah). Saya lampirkan tanda terima sebesar 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) rupiah.
1.4 PENULISAN UNSUR SERAPAN Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik
dari bahasa daerah maupun dari bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Inggris, dan bahasa
asing lain.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas
dua golongan besar :
Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti :
team, shuttle cock, I’exploitation de I’homme par I’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks
bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
Kedua, unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan ialah sebagai berikut :
aa (Belanda) menjadi a.paal palball baloctaaf oktaf
ae,jika tidak bervariasi dengan e,tetap aeaerobe aerobaerobdynamics aerodinamika
ae, jika bervariasi dengan e, menjadi ehaemoglobin hemoglobinhaematite hematite
ai tetap aitrailer trailer caisson kaison
au tetap auaudiogram audiogram
17
autotroph autotroftautomer tautomerhydraulic hidraulikcaustic kaustik
c, di muka a, u, o, dan konsonan, menjadi kcalomel kalomelconstruction konstruksicubic kubikcrystal kristalclassification klasifikasicoupe kup
c, di muka e, i, oe, dan y, menjadi scentral sentralcent sen cybernetics sibernetikacirculation sirkulasicylinder silindercoelom selom
cc, dimuka o, u, dan konsonan, menjadikaccomodation, accommodatie akomodasiacculturation akulturasiacclimatization aklimatiasiaccumulation akumulasiacclamation aklamasi
cc, di muka e dan i, menjadi ksaccent aksenvaccine vaksin
cch dan ch, dimuka a, o, dan konsonan, menjadi ksaccharin sakarincharisma karismacholera kolerachromosome kromosomtechnique teknik
ch, yang lafalnya s atau sy, menjadi sechelon eselon
18
machine mesin
ch, yang lafalnya c, menjadi ccheck cekChina Cina
c (Sanskerta) menjadi scabda sabdacastra sastra
e tetap eeffective efektifdescription deskripsisynthesis sintesissystem sistem
ea tetap eaidealist edealishabeas habeas
ee (belanda) menadi estratosfeer stratosfersystem system
ei tetap eieicosane eikosaneidetic eideticeinsteinium einsteinium
eo tetap eostereo stereogeometry geometrizeolite zeolitzeolite zeolit
eu tetap euneutron neutroneugenol eugenoleuropium europium
f teta f
19
fanatic, fanatiek fanatikfactor faktorfossil fosil
gh menjadi gsorghum sorgum
gue menjadi geigue igegigue gige
i, pada awal suku kata di muka vocal, tetap iiamb iambeion ioniota iota
ie, jika lafalnya i, menjadi ipolitiek politikriem rim
ie, jika lafalnya bukan I, tetap ievariety varietaspatient pasienefficient efisien
kh (Arab) tetap khkhusus khususakhir akhir
ng tetap ngcontingent kontingencongress kongreslinguistics linguistic
oe (oi Yunani) menjadi eoestrogen estrogenoenology enologyfoetus fetus
oo (Belanda) menjadi okomfoor kompor
20
provoost provos
oo (Inggris) menjadi ucartoon kartunproof pruf pool pul
oo (vokal ganda) tetap oozoology zoologicoordination koordinasi
ou, jika lafalnya au, menjadi au gouverneur gubernurcoupon kuponcontour kontur
ph menjadi fphase fasephysiology fisiologispectrograph spektrograf
ps tetap pspseudo pseudopsychiatry psikiatripsychosomatic psikosomatik
pt tetap ptpterosaur pterosaurpteridology pteridologiptyalin ptyalin
q menjadi kaquarium akuariumfrequency frekuensiequator ekuator
rh menjadi rrhapsody rapsodirhombus rombusrhythm ritmerhetoric retorika
21
sc, di muka, a, o, u, dan konsonan, menjadi skscandium scandiumscotopia skotopiascutella skutelasclerosis sklerosisscriptie skripsi
sc, di muka e, i, dan y, menjadi sscenography senografiscintillation sintilasiscyphistoma sifistoma
sch, dimuk avokal, menjadi skschema skemaschizophrenia skizofreniascholasticism skolastisisme
t, di muka i, jika lafalnya s, menjadi sratio rasioaktie, action aksipatient pasien
th menjadi ttheocracy teokrasiorthography ortografithiopental thiopental thrombosis thrombosismethod, methode metode
u tetap u unit unitnucleolus nucleolusstructure struktur institute institute
ua tetap ua ualisme dualismeaquarium akuarium
ue tetap ue
22
suede suedduet duet
ui tetap uiequinox ekuinoksconduit konduiteduit duit
uo tetap uofluorescein fluoreseinquorum kuorumquota kuota
uu menjadi uprematuur prematurvacuum vakum
v tetap vvitamin vitamntelevision televiscavalry kavaleri
x, pada awal kata, tetap xxanthate xantatxenon xenonxylophone xilofon
x, pada posisi lain, menjadi ksexecutive, executieftaxi taksiextra ekstraexudatie eksudasilatex lateks
xc, di muka e dan i, menjadi ksexceptie eksepsi excess eksesexcitation eksitasiexcision eksisi
xc, dimuka a, o, u, dan konsonan, menjadi ksk
23
excavation ekskavasiexcommunication ekskomunikasiexcursive ekskursifexclusive eksklusif
y, jika lafalnya y, tetap yyangonin yangoninyen yenyuccaganin yukaganin
y, jika lafalnya i, menjadi iyttrium itriumdynamo dinamopropyl propelpsychology psikologi
z tetap zzenith zenithzirconium zirconiumzodiac zodiaczygote zigot
Konsonan ganda menjadi konsonan tunggal, kecuali kalau dapat membingungkan.gabbro gabroaccu akieffect efekcommission komisiferrum ferumsolfeggio solfegio
Catatan :
1. Unsur-unsur yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan lazim dieja secara Indonesia
tidak perlu lagi diubah ejaannya.
Misalnya : kabar, sirsak, iklan, perlu, hadir.
2. Sekalipun dalam ejaan ini huruf c dan x diterima sebagai bagian abjad bahasa Indonesia, unsur
yang mengandung kedua huruf itu diindonesiakan menurut kaidah yang terurai di atas. Kedua
huruf itu dipertahankan dalam penggunaan tertentu saja seperti dalam pembedaan nama dan
istilah khusus.
24
Di samping pegangan untuk penyesuaian huruf atau bunyi asing tersebut di atas, berikut ini
didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran
itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif,
diserap secara utuh di samping kata standar, impelemen, dan objek.
-aat menjadi -atAdvokat advokat
-age menjadi -asepercentage percentageetalage etalase
-air, -ary menjadi -ercomplementair, complementary, komplementerprimair, primary primersecundair, secondary sekunder
-ant menjadi -an accountant akuntaninformant informan
-archie, -archy, menjadi -arki anarchi, anarchy anarkioligarchie, oligarchy oligarki
-(a)tie, -(a)tion menjadi -asi, -siactie, ation aksipublicatie, publication publikasi
-eel, -aal, -al menjadi -alstructureel, structural struktural formeel, formal formal rationeel, rational rasional ideal, ideal ideal normaal, normal normal
-ein tetap -ein cystein sisteincasein kasein
25
protein protein
-eur, -or menjadi -urdirecteur, director direkturinspecteur inspector inspektur conducteur, conductor kondektur
-or tetap ordictator diktatorcorrector korektor
-ief, -ive menjadi -ifdescriptief, descriptive deskriptifdemostratief, demonstrative demonstratif
-iek, -ica, ic- ics, ique (nominal) menjadi -ik, -ikaphonetiek, phonetics fonetikphysica, physics fisikalogica, logic logikadialectika, dialectics dialektikatechniek, technique teknik
-iel, -ile menjadi -ilpercentile, percentile persentilmobile, mobile mobil
-isch, -ic (adjektif) menjadi -ikelectronisch, electronic elektronik mechanisch, mechanic mekanikballistisch, ballistic balistik
-isch, -ical menjadi -is economisch, economical ekonomispractisch, practical praktislogisch, logical logis
-isme, -ism menjadi -ismemodernism, modernism modernisme communisme, communism komunisme
-ist menjadi –is
26
publicist publisisegoist egois
-logie, -logy menjadi -logi Technologie, technology teknologiPhysiologie, physiology fisiologiAnalogie, analogy analogi
-logue menjadi -logcatalogue catalogdialogue dialog
-loog (Belanda) menjadi -loganaloog analogepilog epilog
-oide, -oid menjadi -oidhominoide, hominoid hominoidanthropoide, anthropoid antropoid
-oir(e) menjadi -oartrottoir trotoarrepertoire repertoar
-teit, -ty menjadi -tasuniversiteit, university universitasqualiteit, quality kualitas
-uur, -ure menjadi -urfactuur fakturstructuur, structure struktur
1.5 TANDA BACA
A. Tanda Titik ( . )1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya : Ayahku tinggal di Solo.Biarlah mereka duduk di sana.Dia menanyakan siapa yang akan datang
27
Hari ini tanggal 6 April 1973.Marilah kita mengheningkan cipta.Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permohonan ini.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.Misalnya : A.S. Kramawijaya
Muh. Yamin
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.Misalnya : Bc. Hk. Bakalaureat Hukum
Dr. DoktorIr. Insinyur Kep. KepalaKol. KolonelM.B.A. Master of Business AdministrationM.Sc. Master of ScienceNy. Nyonya Prof. ProfesorSdr. Saudara S.E. Sarjana Ekonomi S.H. Sarjana HukumS.S. Sarjana Sastra
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.Misalnya : a.n. atas nama
dkk. dan kawan-kawandll. dan lain-lain dsb. dan sebagainya dst. dan seterusnyahlm. halaman tgl. tanggal tsb. tersebut u.b. untuk beliau u.p. untuk perhatiany.l. yang laluyth. yang terhormat
5. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya :
III. Departemen Dalam Negeri
28
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat DesaB. Direktorat Jenderal Agraria
Penyiapan Naskah : 1.Patokan Umum1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan 1.2.2 Tabel 1.2.3 Grafik
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.Misalnya : pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
7. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.Misalnya : 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.Misalnya : Ia lahir pada tahun 1950 di Bandung
Lihat halaman 2345 dan seterusnya Nomor gironya 045678. (Tanda titik di sini mengakhiri kalimat.)
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.Misalnya : ABRI Angkatan Bersenjatan Republik Indonesia
MPR Majelis Permusyawatan Rakyat SMA Sekolah menengah atasUUD Undang-Undang Dasar WHO World Health OrganizationDeppen Departemen Penerangan ormas organiasi massa radar radio detecting and rangingsekjen sekretaris jenderal tilang bukti pelanggaran
10. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Cu KuprumTNT Trinitrotoluen cm sentimeter l liter
29
kg kilogramRp rupiah
11. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.Misalnya : Jalan Diponegoro 82
Jakarta 1 April 1973
Yth. Sdr. Moh. Hasan Jalan Arif 43Palembang
Kantor Penempatan Tenaga Jalan Cikini 71Jakarta
B. Tanda Koma ( , )1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya : Saya membeli kertas, pena, dan tinta.Satu, dua, … tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.Misalnya : Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.Misalnya : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b.Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.Misalnya : Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
Dia lupa akan janjinya karena sibuk. Dia berpendapat bahwa soal itu tidak penting.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.Misalnya : Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
30
Jadi, soalnya tidaklah semudah itu.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.Misalnya : O, begitu?
Wah, bukan main!
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya : Kata ibu, ”Saya gembira sekali.”
”Saya gembira sekali,” kata ibu, “Karena kamu lulus.”
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tinggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.Misalnya : Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor.
Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.Surabaya, 10 Mei 1960Kuala Lumpur, Malaysia
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.Misalnya : Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
9. Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.Misalnya : Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara Membina Bahasa Persatuan
Kita? Djakarta, Eresco, 1968.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang yang dan gelas akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga.Misalnya : B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan.Misalnya : 12,54 m
Rp12,50 (Lambang Rp tidak diberi titik)
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. Misalnya : Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki makan sirih.Seorang mahasiswa, selaku wakil kelompoknya, maju cepat-cepat.
31
13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabla petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda Tanya atau tanda seru dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.Misalnya : “Di mana Saudara tinggal?” Tanya Karim.
“Berdiri lurus-lurus!” perintahnya.
C. Tanda Titik Koma ( ; )1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara.Misalnya : Malam makin larut; kami belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.Misalnya : Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik
menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
D. Tanda Titik Dua ( : )1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemerian. Misalnya : Yang kita perlukan sekarang ialah barang-barang yang berikut : kursi, meja,
dan lemari.Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.Misalnya : a. Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : S. HandayaniBendahara : B. Hartawan
b. Tempat Sidang : Ruang 104 Pengantar Acara : Bambang S.Hari : SeninPukul : 9.30 pagi
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.Misalnya : Ibu : ”Bawa kopor ini, Mir!”
Amir : ”Baik, Bu.”Ibu : ”Jangan lupa. Letakkan baik-baik!”
4. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerintah itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.Misalnya : Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
32
Fakultas itu mempunyai jurusan Ekonomi Umum dan jurusan Ekonomi Perusahaan.
5. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.Misalnya : (i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
E. Tanda Hubung ( - )1. Tanda hubung menyambug suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya :
Suku kata yang terdiri dari satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris atau pangkal baris.
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.Misalnya :
Akiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.Misalnya : anak-anak
berulang-ulang dibolak-balikkemerah-merahan
tanda ulang (2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.Misalnya : p-a-n-i-t-i-a
. . . ada cara ba-ru juga.
. . . cara baru meng-
ukur panas.
. . . cara baru me-ngukur kelapa.
33
8-4-1973
5. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.Bandingkan : ber-evolusi dengan be-revolusi
dua puluh lima-ribuan (20 x 5000) dengan dua puluh-lima-ribuan (1 x 25000)istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang-ramah
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf bapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.Misalnya : se-Indonesia
Se-Jawa Barat hadiah ke-2tahun 50-anber-SMAKTP-nya nomor 141693 ABom-Hsinar-X
7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing.Misalnya : di-charter
Pen-tackle-an
F. Tanda Pisah ( − ) 1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di
luar bangun kalimat.Misalnya : Kemerdekaan bangsa itu–saya yakin akan tercapai−diperjuangkan oleh
bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.Misalnya : Rangkaian penemuan ini−evolusi, teori, kenisbian, dan juga pembelahan
atom−telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’ atau di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’, atau ‘sampai’.Misalnya : 1910−1945
tanggal 5−10 April 1970Jakarta−Bandung
34
G. Tanda Elipsis ( ... )1. Tanda elipsis menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
Misalnya : Kalau begitu … ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.Misalnya : Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.
Catatan :Kalau bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat perlu dipakai empat titik : tiga untuk menghilangkan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat.Misalnya : Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati …
H. Tanda Tanya ( ? ) 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya : Kapan ia berangkat?Saudara tahu, bukan?
2. Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disansikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.Misalnya : Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
I. Tanda Seru ( ! )Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.Misalnya : Alangkah seramnya peristiwa itu!
Bersihkan kamar ini sekarang juga!Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak istrinya!Merdeka!
J. Tanda Kurung ( (…) )1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya : DIP (Daftar Isian Proyek) kantor itu sudah selesai.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.Misalnya : Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat yang terkenal di Bali)
ditulis pada tahun 1962. Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangann baru dalam pasaran dalam negeri.
3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
35
Misalnya : Faktor-faktor produksi menyangkut masalah : (1) alam;(2) tenaga kerja; dan (3) modal
(a) alam;(b) tenaga kerja; dan(c) modal.Factor-faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
K. Tanda Kurung Siku ( […] )1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan
pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu merupakan isyarat bahwa kesalahan itu memang terdapat di dalam naskah asal.Misalnya :Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelasan yang sudah bertanda kurung.Misalnya : (Perbedaan antara dua macam proses ini [lihat Bab I] tidak dibicarakan).
L. Tanda Petik (”…”)1. Tanda petik mengapit petikan langung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan
tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.Misalnya : ”Sudah siap?” tanya awal.
”Saya belum siap,” seru Mira, ”Tunggu sebentar!”
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.Misalnya : Bacalah ”Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
Karangan Andi Hakim Nasution yang berjudul ”Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo.Sajak ”Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.Misalnya : Pekerjaannya itu dilaksanakannya dengan cara ”coba dan ralat” saja.
Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama ”cutbrai”.
4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.Misalnya : Kata Tono, ”Saya juga minta satu.”
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
36
Misalnya : Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan ”si Hitam”.Bang Komar sering disebut ”pahlawan”, ia sendiri tidak tahu sebabnya.
M. Tanda Petik Tunggal (’…’)1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya : Tanya Basri, “Kaudengar bunyi ’kring-kring’ tadi?”“Waktu kubuka pintu kamar depan, kudengar teriak anakku, ’Ibu, bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
2. Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing. (Lihat pemakaian tanda kurung, BabV, Pasal J.)Misalnya : rate of inflation ’laju inflasi’
N. Tanda Ulang ( …2) (angka 2 biasa)Tanda ulang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulangan kata dasar.Misalnya : kata2
lebih2sekali2
O. Tanda Garis Miring ( / )1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
Misalnya : No. 7/PK/1973
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat.Misalnya : mahasiswa/mahasiswi
harganya Rp15.000,00/lembar jalan Daksinapati IV/3
P. Tanda Penyingkat (Apostrof (`)Misalnya : Ali `kan kusurati (`kan = akan)
Malam `lah tiba (`lah = telah)