EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

19
JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 566 . 2, November 2019 EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA BINANGON KECAMATAN MUARA KOMAM KABUPATEN PASER Fahreza ; Jauhar Arifin)* ; Lilis Suryani)** [email protected] ; [email protected];[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser Program Beras Sejahtera (Rastra) yang ada di Desa Binangon ini adalah salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial di bidang pangan oleh Pemerintah Pusat berupa bantuan beras bersubsidi kepada rumah tangga berpendapatan rendah ( rumah tangga miskin ) bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para rumah tangga sasaran dalam memenuhi kebutuhan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis, serta mengetahui faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program Beras Sejahtera (Rastra) di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam. Mendukung teori dari Sondang P. Siagian (2001:24) yang berpendapat bahwa indikator tercapainya efektivitas adalah : Tercapai tidaknya sasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriftif kuantitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Analisis data menggunakan rumus persentasi untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban dalam angket dikembangkan oleh Muhammad Ali (1998:84). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Program Beras Sejahtera (Rastra) di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser terlaksana Efektif dengan persentasi sebesar 63,8%. faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan Program Rastra di Desa Binangon adalah: a.) Komunikasi yang terjalin kurang baik karena dilaksanakan secara cepat dan kurangnya waktu bagi pelaksana untuk melakukan sosialisasi program, b.) Terbatasnya jumlah alokasi beras bantuan, c.) kurangnya pemahaman masyarakat terhadap program, d.)Keterlambatan pengiriman beras Kata Kunci : Efektivitas Program Beras Sejahtera ( Rastra )

Transcript of EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

Page 1: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 566 . 2, November 2019

EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA)

DI DESA BINANGON KECAMATAN MUARA KOMAM

KABUPATEN PASER

Fahreza ; Jauhar Arifin)* ; Lilis Suryani)**

[email protected] ; [email protected];[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam Kabupaten

Paser Program Beras Sejahtera (Rastra) yang ada di Desa Binangon ini adalah salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial di bidang pangan

oleh Pemerintah Pusat berupa bantuan beras bersubsidi kepada rumah tangga berpendapatan

rendah ( rumah tangga miskin ) bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para rumah

tangga sasaran dalam memenuhi kebutuhan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis, serta

mengetahui faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program Beras

Sejahtera (Rastra) di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam. Mendukung teori dari Sondang P. Siagian (2001:24) yang berpendapat bahwa indikator tercapainya efektivitas

adalah : Tercapai tidaknya sasaran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriftif kuantitatif, dengan

metode pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Analisis data menggunakan rumus persentasi untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban dalam angket

dikembangkan oleh Muhammad Ali (1998:84).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Program Beras Sejahtera (Rastra) di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser terlaksana Efektif dengan persentasi

sebesar 63,8%. faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan Program Rastra di

Desa Binangon adalah: a.) Komunikasi yang terjalin kurang baik karena dilaksanakan secara cepat dan kurangnya waktu bagi pelaksana untuk melakukan sosialisasi program, b.)

Terbatasnya jumlah alokasi beras bantuan, c.) kurangnya pemahaman masyarakat terhadap

program, d.)Keterlambatan pengiriman beras

Kata Kunci : Efektivitas Program Beras Sejahtera ( Rastra )

Page 2: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 567 . 2, November 2019

EFFECTIVENESS OF PROSPEROUS RICE PROGRAM

(RASTRA) IN BINANGON VILLAGE, MUARA KOMAM

DISTRICT PASER REGENCY

ABSTRACT

This research was conducted in Binangon Village, Muara Komam District, Paser

Regency Prosperous Rice Program (Rastra) in Binangon Village, is one of the programs to

accelerate poverty reduction and social protection in food by the Central Government in the form of subsidized rice assistance to low-income households poor households) aims to reduce

the expenditure burden of target households in meeting food needs.

The purpose of this research is to find out and analyze, and find out what are the factors that become obstacles in the implementation of the Prosperous Rice (Rastra) program in

Binangon Village, Muara Komam District. Supporting the theory of Sondang P. Siagian (2001:

24) who argues that indicators of achieving effectiveness are: Whether or not the target is achieved.

The method used in this research is quantitative descriptive, with data collection

methods using observation and questionnaires. Data analysis uses the percentage formula to see

the size of the frequency of answers in a questionnaire developed by Muhammad Ali (1998: 84).

The results of this study indicate that the Prosperous Rice Program (Rastra) in

Binangon Village, Muara Komam District, Paser Regency was carried out effectively with a percentage of 63.8%. the factors which become obstacles in the implementation of the

Literature Program in Binangon Village are: a.) Communication is not good because it is

implemented quickly and lack of time for implementers to carry out program socialization, b.)

Limited amount of allocation of aid rice, c.) lack of community understanding of the program, d.) Late delivery of rice

Keywords: Effectiveness of the Prosperous Rice Program (Rastra)

PENDAHULUAN

Kemiskinan diartikan sebagai suatu

keadaan dimana seseorang tidak sanggup

untuk memelihara dirinya yang sesuai

dengan taraf kehidupan kelompok dan juga

tidak mampu untuk memanfaatkan tenaga

mental maupun fisiknya dalam kelompok

tersebut.Hal tersebut ditandai dengan

adanya berbagai kekurangan dan ketidak

berdayaan diri para miskin.

Page 3: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 568 . 2, November 2019

Sesungguhnya merupakan kenyataan

yang tidak dapat disangkal lagi bahwa

mengentaskan rakyat dari kemiskinan

merupakan suatu tantangan sentral yang

menyebabkan Negara-negara yang sedang

membangun menempatkan pembangunan

ekonomi pada peringkat teratas dalam skala

pembangunan nasional masing-masing.

Prioritas demikian menyebabkan banyak

pemerintahan Negara bangsa yang secara

gencar mengejar pertumbuhan ekonomi

yang tinggi, disertai oleh pembagian hasil-

hasilnya untuk dinikmati oleh warga

masyarakatnya.

Era reformasi telah membawa

perubahan dalam sistem pemerintahan dari

tingkat pusat sampai ke Desa. sesuai dengan

undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang

Desa , sebagai sebuah kawasan yang

otonom diberikan hak-hak istimewa,

diantaranya adalah terkait pengelolaan

keuangan dan alokasi dana desa, pemilihan

kepala desa serta proses pembangunan

desa.

Pada saat ini di Desa Binangon di

diami berbagai macam suku yang ada di

situ. Sebagai Desa yang berada di

Kabupaten Paser yang memiliki banyak

program kesejahteraan untuk rakyatnya

Termasuk program beras sejahtera

(RASTRA) yang Saat ini sedang

dilaksanakan di seluruh desa dikabupaten

Paser.

Program beras sejahtera (Rastra) yang

dahulunya dikenal dengan nama awal

Operasi Pasar Khusus (OPK) mulai tercipta

sejak juli 1998 akibat krisis pangan yang

mendorong mahasiswa dan masyarakat

menuntut penurunan harga beras,

aksesibilitas keluarga miskin untuk

mendapatkan pangan pokok pada saat itu

sangat sulit sekali akibat dari kenaikan

harga pokok yang ujung-ujungnya

menurunkan daya beli masyarakat, pada

masa orde baru pemerintah memperkenalka

n program baru yaitu subsidi harga beras

melalui OPK (Operasi Pasar Khusus)

pelaksanaan program ini hanyalah bersifat

sebagai program penyelamatan keluarga

miskin dari kondisi rawan pangan sebagai

dampak terjadinya krisis multidimensi yang

terjadi pada tahun 1997.

Setelah beberapa tahun program ini

dijalankan, tepatnya pada tahun 2002

pemerintah kemudian merubah nama

Operasi Pasar Khusus menjadi beras untuk

Masyarakat Miskin atau Raskin sebagai

upaya mempertajam makna program yang

bersifat kesejahteraan sosial untuk

meningkatkan dan membuka akses keluarga

miskin terhadap pangan/beras agar lebih

Page 4: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 569 . 2, November 2019

tepat sasarannya perubahan nama ini juga

diikuti dengan perubahan mekanisme

penyaluran bantuan serta hal penargetan

penerima manfaat. Kouta atau alokasi raskin

untuk setiap kabupaten dan kota ditetapkan

berdasarkan penghitungan penduduk miskin

oleh BPS. Ditiap Kabupaten dan Kota,

Pemerintah setempat menentukan lagi

alokasi untuk tiap titik distribusi. Untuk

level terbawah, pemerintah desa

menentukan siapa saja rumah tangga yang

berhak menerima bantuan Raskin.

Program raskin merupakan implementa

si dari intruksi presiden (Inpres) nomor 08

tahun 2008 tentang kebijakan perberasan

nasional. Kemudian Presiden mengintruksik

an kepada Menteri dan Kepala Lembaga

Pemerintahan Non Kementrian tertentu,

serta Gubernur dan Bupati/ Walikota

diseluruh indonesia untuk melakukan upaya

peningkatan pendapatan petani, ketahanan

pangan, pengembangan ekonomi perdesaan

dan stabilitas ekonomi nasional. Perubahan

utama terjadi dalam hal penargetan

penerima manfaat. Kouta atau alokasi raskin

untuk tiap kabupaten dan kota ditetapkan

berdasarkan penghitungan penduduk miskin

oleh BPS. Pada bulan september 2015,

Program Raskin berubah nama menjadi

program beras sejahtera (Rastra)

penggantian nama ini dilakukan oleh

pemerintah guna merubah paradigma

masyarakat bukan untuk membantu

masyarakat yang miskin melainkan

mengurangi beban pengeluaran serta

mencukupi kebutuhan pangan. Penilitian ini

mendukung oleh Yuliana (2016) “

Efektivitas Program Raskin diKota Baru”.

pelaksanaan program beras miskin (Raskin)

pada Kota Baru sudah berjalan dengan baik

berdasarkan Pedoman Umum Raskin yang

dibuat oleh Tim Koordinasi Raskin

Kabupaten/Kota. Pola distribusi dan

penyimpanan digudang Kelurahan sudah

terjaga dengan baik. Yudista suryadirta

taufik (2018) Efektivitas pengelolaan

program Raskin dalam peningkatan

kesejahteraan diKelurahan Watuliandu

Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka,

pembagian raskin dikelurahan watuliandu

sudah cukup efektif hal ini ditunjukan

dengan Pemerintah daerah kabupaten

kolaka yang memberikan tanggung jawab

sepenuhnya kepada pihak kelurahan. Shin

auly frida S (2011) Efektivitas pelaksanaan

program Raskin (Beras untuk Keluarga

Miskin) (Studi Kasus: Kelurahan VI Suku

Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok),

Hasil penelitian dilapangan diperoleh bahwa

proses pelaksanaan program Raskin sudah

berjalan dengan baik. Proses

pelaksanaannya sesuai dengan proses

Page 5: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 570 . 2, November 2019

pelaksanaan yang ada di Pedoman Umum

Raskin.

tidak didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Yepi Yegibalom (2001)

“Efektifitas program Beras di Maga Sari “,

belum Efektif yaitu waktu yang terbatas

pada perencanaan menyebabkan program

pelaksanaan Raskin terkesan “dipaksakan”.

Keterbatasan waktu tersebut turut mempeng

aruhi keberhasilan pelaksanaan masing-

masing tahapan dan keseluruhan program

dalam pentargetan ditemui adanya

kesalahan sasaran (mistargeting) dalam

tingkat yang relatif tinggi. Robert F

Damanik, (2012) “Analisis Efektivitas

Distribusi Beras Miskin (Raskin) di

Tanjung selor. (Studi Kasus : Kelurahan

Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan,

Kota Tebing Tinggi)”.

Berdasarkan Gap teori tersebut diatas,

maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul

“Efektivitas Program Beras Sejahtera

(Rastra) Di Desa Binagon Kecamatan

Muara Komam Kabupaten Paser”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis efektifitas

dari pada program Rastra di desa Binangon

kecamatan Muara Komam kabupaten Paser

. dan Untuk mengetahui Faktor apa sajakah

yang menjadi penghambat dalam

pelaksanaan program Rastra di desa

Binangon kecamatan Muara Komam

kabupaten Paser .

Manfaat dari penelitian ini secara

teoritis diharapkan dapat Mendukung teori

dari Sondang P. Siagian (2001:24) yang

berpendapat bahwa indikator tercapainya

Efektivitas adalah : tercapai tidaknya

sasaran. Dan faktor penghambat menurut

Pedro Harmoko (2009) dalam

penelitiannya: 1.Komunikasi yang terjalin

kurang baik karena dilaksanakan secara

cepat dan kurangnya waktu bagi pelaksana

untuk melakukan sosialisasi program, 2.

terbatasnya jumlah alokasi beras bantuan,

3.kurangnya pemahaman masyarakat

terhadap program, 4.keterlambatan

pengiriman beras. Mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Yuliana (2016) “

Efektivitas Program Raskin diKota Baru”.

pelaksanaan program beras miskin (Raskin)

pada Kota Baru sudah berjalan dengan baik

berdasarkan Pedoman Umum Raskin yang

dibuat oleh Tim Koordinasi Raskin

Kabupaten/Kota. Pola distribusi dan

penyimpanan digudang Kelurahan sudah

terjaga dengan baik. Yudista suryadirta

taufik (2018) Efektivitas pengelolaan

program Raskin dalam peningkatan

kesejahteraan diKelurahan Watuliandu

Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka,

Page 6: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 571 . 2, November 2019

pembagian raskin dikelurahan watuliandu

sudah cukup efektif hal ini ditunjukan

dengan Pemerintah daerah kabupaten

kolaka yang memberikan tanggung jawab

sepenuhnya kepada pihak kelurahan. Shin

auly frida S (2011) Efektivitas pelaksanaan

program Raskin (Beras untuk Keluarga

Miskin) (Studi Kasus: Kelurahan VI Suku

Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok),

Hasil penelitian dilapangan diperoleh bahwa

proses pelaksanaan program Raskin sudah

berjalan dengan baik. Proses

pelaksanaannya sesuai dengan proses

pelaksanaan yang ada di Pedoman Umum

Raskin.

Tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Yepi Yegibalom (2001)

“Efektifitas program Beras di Maga Sari “,

belum Efektif yaitu waktu yang terbatas

pada perencanaan menyebabkan program

pelaksanaan Raskin terkesan “dipaksakan”.

Keterbatasan waktu tersebut turut

mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan

masing-masing tahapan dan keseluruhan

program dalam pentargetan ditemui adanya

kesalahan sasaran (mistargeting) dalam

tingkat yang relatif tinggi. Robert F

Damanik, (2012) “Analisis Efektivitas

Distribusi Beras Miskin (Raskin) di

Tanjung selor. (Studi Kasus : Kelurahan

Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan,

Kota Tebing Tinggi)”.

Adapun manfaat secara praktis

diharapkan dapat menjadi bahan masukan

Agar dapat menjadi bahan masukan baik

langsung maupun tidak langsung kepada

aparat desa Binangon dalam pelaksanaan

program beras sejahtera (Rastra) di Desa

Binangon Kecamatan Muara Komam

Kabupaten Paser dan menjadi bahan

masukan baik langsung maupun tidak

langsung kepada Tim koordinasi Program

Rastra Kabupaten dan Sekretariat Program

Rastra Kabupaten.

LANDASAN TEORI

Administrasi Publik.

Administrasi Publik terdiri dari dua

kata, yaitu administrasi dan publik.

Administrasi diartikan sebagai kegiatan atau

kerjasama dalam rangka mencapai tujuan

yang sudah ditentukan atau diarahkan.

Definis lainnya yang dapat diajukan adalah

kegiatam implementasi kebijakan.

Sedangkan publik dapat diartikan sebagai

negara, klien, konsumen, warga masyarakat,

dan kelompok kepentingan. Tetapi dalam

wacana di Indonesia lebih berkembang

administrasi publik disamakan dengan

administrasi negara.Dari pengertian dua kat

a tersebut, maka administrasi public dapat d

Page 7: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 572 . 2, November 2019

iartikan sebagai sebuah proses menjalankan

keputusan/kebijakan untuk kepentingan

negara, warga masyarakat. Terdapat

pengertian yang singkat, administrasi public

merupakan metode pemerintahan Negara (p

roses politik) administration of publik, for

public dan by public. Dengan demikian

administrasi publikmerupakan proses

pemerintahan publik, untuk publik dan oleh

publik.

Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata dasar

efektif.Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Kata efektif mempunyai arti

efek, pengaruh, akibat atau dapat membawa

hasil. Jadi, efektivitas adalah keaktifan,

daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu

kegiatan orang yang melaksanakan tugas

dengan sasaran yang dituju. Efektivitas pada

dasarnya menunjukkan pada taraf

tercapainya hasil.

Sementara itu Abdurahmat (2003)

“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber

daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah

pekerjaan tepat pada waktunya. Dan James

L.Gibson dkk(1996)berpendapat bahwa

efektivitas adalah pencapaian sasaran dari

upaya bersama, derajat pencapaian sasaran

menunjukkan derajat efektivitas.

Sedangkan, menurut Sondang P.

Siagian (2001:24) dalam bukunya

“manajemen sumber daya manusia

memberikan definisi sebagai berikut :

“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber

daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah

barang atas jasa kegiatan yang

dijalankannya. Efektivitas menunjukkan

keberhasilan dari segi: tercapai tidaknya

sasaran.

Akan tetapi, dalam pencapaian hasil

(Efektivitas) tentunya dipengaruhi oleh

beberapa faktor-faktor penghambat. Adapun

faktor-faktor penghambat efektivitas itu

menurut Pedro Harmoko (2009) dalam

penelitiannya: 1.Komunikasi yang terjalin

kurang baik karena dilaksanakan secara

cepat dan kurangnya waktu bagi pelaksana

untuk melakukan sosialisasi program, 2.

terbatasnya jumlah alokasi beras bantuan,

3.kurangnya pemahaman masyarakat

terhadap program, 4.keterlambatan

pengiriman beras.

Berdasarkan pendapat Muasaroh

(2010) efektivitas dapat dijelaskan bahwa

efektivitas suatu program dapat dilihat dari

Page 8: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 573 . 2, November 2019

aspek-aspek antara lain: (1) aspek tugas atau

fungsi yaitu lembaga dikatakan efektivitas

jika melaksanakan tugas dan fungsinya; (2)

aspek rencana atau program, yang dimaksud

dengan rencana atau program disini adalah

rencana pembelajaran yang terprogram, jika

seluruh rencana dapat dilaksanakan maka,

rencana atau program dikatakan efektif; (3)

Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas

suatu program juga dapat dilihat dari

berbagai fungsi atau setidaknya aturan yang

telah dibuat dalam rangka menjaga

berlangsungnya proses kegiatan. Jika aturan

ini dilaksanakan dengan baik berarti

ketentuan atau aturan telah berlaku secara

efektif; dan (4) Aspek tujuan atau kondisi

ideal, suatu program kegiatan dikatakan

efektif dari sudut hasil jika tujuan atau

kondisi ideal program tersebut dapat

dicapai.Penilaian aspek ini dapat dilihat dari

prestasi yang dicapai.

Kebijakan

Kebijakan merupakan suatu rangkaian

alternatif yang siap dipilih berdasarkan

prinsip-prinsip tertentu.Sedangkan

kebijaksanaan berkenaan dengan suatu

keputusan yang memperbolehkan sesuatu

yang sebenarnya tidak dilarang berdasarkan

alasan-alasan tertentu, seperti pertimbangan

kemanusiaan, keadaan gawat dan lain-lain.

Kebijakan publik menurut Chaizi

Nasucha(2004), mengatakan bahwa

kebijakan publik adalah kewenangan

pemerintah dalam pembuatan suatu

kebijakan yang digunakan ke dalam

perangkat peraturan hukum. Kebijakan

tersebut bertujuan untuk menyerap

dinamika sosial dalam masyarakat, yang

akan dijadikan acuan perumusan kebijakan

agar tercipta hubungan sosial yang

harmonis. Definisi kebijakan publik diatas

dapat dikatakan bahwa : (1) kebijakan

publik dibuat oleh pemeritah yang berupa

tindakan-tindakan pemerintah, (2) kebijakan

publik harus berorientasi pada kepentingan

publik, (3) kebijakan publik adalah tindakan

pemilihan alternatif untuk dilaksanakan atau

tidak dilaksanakan oleh pemerintah demi

kepentingan publik.

Jenis-jenis kebijakan publik

Jenis-jenis kebijakan publik dapat

ditelusuri melalui Undang-Undang Nomor

10 Tahun 2004 tentang pembentukan

peraturan perundang-undangan sebagai

berikut : (1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, (2)

Undang-Undang/Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang, (3) Peraturan

Pemerintah, (4) Peraturan Presiden, (5)

Peraturan Daerah.

Page 9: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 574 . 2, November 2019

Menurut Nugroho (2006) kebijakan

publik dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

(1) kebijakan bersifat makro, yaitu

kebijakan yang bersifat umum. (2)

kebijakan bersifat meso yaitu kebijakan

yang bersifat menengah atau memperjelas

pelaksanaan, seperti kebijakan Menteri,

Peraturan Gubernur, peraturan Bupati, dan

Peraturan Wali Kota. (3) kebijakan bersifat

mikro, yaitu kebijakan yang bersifat

mengatur pelaksanaan/implementasi dari

kebijakan.

Proses kebijakan publik

Menurut AG Subarsono (2004)

mengatakan bahwa proses kebijakan publik

adalah serangkaian intelektual yang

dilakukan dalam proses kegiatan yang

bersifat politis. Aktivitas politis tersebut

yaitu mulai dai (1) penyusunan agenda, (2)

formulasi kebijakan, (3) adopsi kebijakan,

(4) implementasi kebijakan, (5) evaluasi

kebijakan.

Program

Menurut Sukrisno (2004) program

adalah kata, ekspresi atau kenyataan yang

disusun dan dirangkai menjadi satu

kesatuan prosedur, yang berupa urutan

langkah untuk menyelesaikan masalah yang

di imlementasikan dengan bahasa

pemprograman.

Dasar hukum pelaksanaan program

rastra

Adapun Dasar Hukum yang mendasari

pelaksanaan kebijakan Program Rastra

adalah sebagai berikut :

a. Intruksi Presiden No. 3 Tahun

2012 tentang Kebijakan pengadaan

Gabah/Beras dan penyaluran beras oleh

Pemerintah.

b. Peraturan perundang-undangan

yang menjadi landasan pelaksanaan

Program Rastra yang tertera dalam

Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia

Nomor 54 Tahun 2014 yang menjadi

Pedoman Umum Rastra yaitu sebagai

berikut:

1) Undang-Undang No.19 Tahun

2003, tentang Badan Usaha Milik Negara

(BUMN).

2) Undang-Undang No. 32 Tahun

2004, tentang Pemerintahan Daerah.

3) Undang-Undang No. 18 Tahun

2012, tentang Pangan.

4) Undang-Undang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Tahun Anggaran 2015.

Page 10: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 575 . 2, November 2019

5) Peraturan Pemerintah No. 68

Tahun 2002, tentang Ketahanan Pangan.

6) Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun

2003, tentang Pendirian Perusahaan Umum

BULOG.

7) Peraturan Pemerintah No. 58

Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah.

8) Peraturan Pemerintah No. 38

Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota.

9) Peraturan Pemerintah No. 60

Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP).

10) Peraturan Presiden RI No. 15

Tahun 2010, tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan.

11) Peraturan Presiden RI tentang

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015.

12) Inpres No. 3 Tahun 2012 tentang

Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan

Penyaluran Beras oleh Pemerintah.

13) Permendagri No. 21 Tahun 2011

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

14) Permendagri No. 42 tahun 2010

tentang Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan Provinsi Kabupaten/Kota.

15) Permenkeu tentang Penunjukan

Kementerian Sosial sebagai Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA) Program

Raskin;

16) Permensos No. 24 Tahun 2013

tentang Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan.

17) Kepmenko Kesra No. 29 Tahun

2014 tentang Tim Koordinasi Raskin Pusat;

18) Instruksi Mendagri No.:

541/3150/ SJ tahun 2013 tentang

Pelaksanaan Pembagian Kartu Perlindungan

Sosial (KPS) dan Penanganan Pengaduan

Masyarakat;

Kemiskinan

Menurut Supriatna(2000) Kemiskinan

merupakan situasi serba kekurangan yang

terjadi bukan dikehendaki oleh si miskin.

Penduduk pada umumya ditandai oleh

rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas

kerja, pendapatan, kesehatan, dan gizi serta

kesejahteraannya sehingga menunjukkan

lingkaran ketidakberdayaan.Kemiskinan

disebabkan oleh terbatasnya sumber daya

manusia yang dimiliki dan dimanfaatkan

terutama dari tingkat pendidikan formal

maupun nonformal dan membawa

konsekuensi terhadap pendidikan informal

yang rendah.

Page 11: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 576 . 2, November 2019

SedangkanSudantoko(2009) definisi

kemiskinan terbagi atas tiga yaitu

kemiskinan relatif, kemiskinan absolut,

kemiskinan struktural dan kultural yaitu

sebagai berikut :

a) Kemiskinan relatif

merupakan kondisi masyarakat karena

kebijakan pembangunan yang belum

mampu menjangkau seluruh lapisan

masyarakat sehingga menyebabkan

ketimpangan distribusi pendapatan.

b) Kemiskinan secara absolut

ditentukan berdasarkan ketidakmampuan

untuk mencukupi kebutuhan pokok

minimum.

c) Kemiskinan struktural dan

kultural merupakan kemiskinan yang

disebabkan kondisi struktur dan faktor-

faktor adat budaya dari suatu daerah tertentu

yang membelenggu seseorang.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan

Kemiskinan

Setiap permasalahan, pasti ada faktor-

faktor yang mempengaruhinya yang

menyebabkan timbulnya permasalahan,

begitu juga dengan kemiskinan di Negara

Indonesia. Beberapa faktor yang

menyebabkan kemiskinan yaitu sebagai

berikut :

a. Kemiskinan yang terlampau

rendah

b. Malas bekerja

c. Keterbatasan sumber daya alam

d. Terbatasnya lapangan pekerjaan

e. Keterbatasan modal, dan

f. Beban keluarga.

Prinsip Pengelolaan Rastra

Agar program beras sejahtera (Rastra)

dapat berjalan sesuai dengan prosedur

secara efektif diperlukan adaya kerjasama

dari semua pihak baik dari pemerintah

maupun masyarakat.Karena tujuan dari

Raskin sendiri adalah untuk menanggulangi

kemiskinan dan menjadikan masyarakat

sejahterasesuai dengan prinsip pengelolaan

Rastra yaitu sebagai berikut :

a. Keberpihakan kepada rumah

tangga sasaran (RTS), yang maknanya

mendorong RTM untuk berperan aktif

dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian, dan pengawasan seluruh

kegiatan rastra .

b. Transparansi, yaitu membuka

akses informasi kepada lintas pelaku rastra

terutama masyarakat penerima Raskin, yang

harus tahu memahami dan mengerti adanya

kegiatan raskin .

Page 12: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 577 . 2, November 2019

c. Partisifatif, yaitu mendorong

berperan secara aktif pada setiap tahapan

Rastra, mulai dari tahapan sosialisasi,

perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian.

d. Akuntabilitas, yaitu mengikat

bahwa setiap pengelolaan kegiatan raskin

harus dapat dipertanggungjawabkan.

Rumah tangga yang menerima Rastra

Syarat Rumah Tangga Yang Berhak

Menerima Bantuan Beras Sejahtera (Rastra)

adalah sebagai berikut :

a. Rumah tangganya tergolong

miskin sesuai dengan data dari BPS.

b. Rumah tangga miskin yang

memiliki anggota rumah tangga yang besar

yaitu terdiri dari balita dan anak sekolah.

c. Apabila kepala rumah tangganya

perempuan,maka itu termasuk dalam

kelompok miskin atau tidak mampu.

d. Rumah tangga yang kondisi fisik

rumahnya tidak layak huni.

e. Rumah tangga yang

berpenghasilan rendah dan tidak tetap.

Tingkat Keefektivitan Distribusi Rastra

Efektivitas kinerja Program Rastra

diukur berdasarkan kriteria tolok ukur yang

sering disebut dengan 6 tepat (6T), meliputi

tepat sasaran, jumlah, harga, waktu, kualitas

dan administrasi. Terlepas dari catatan

kinerja Program Rastra yang tergolong

memiliki efektivitas rendah, pemerintah

masih memiliki waktu dan ruang yang

cukup luas dalam melakukan berbagai

perbaikan dan penyempurnaan Program

Raskin sehingga mampu menjawab

tantangan efektivitas 6T ke depan.

Page 13: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 578 . 2, November 2019

KERANGKA KONSEPTUAL

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan pendekatan kuantitatif

dimana dalam penelitian ini dilakukan

hanya bersifat deskriptif yang memberikan

gambaran tentang permasalahan yang akan

diteliti dalam bentuk angka-angka.

Penelitian ini digunakan karena sesuai

dengan objek dan pokok permasalahan yang

akan diteliti yang memerlukan suatu

pengamatan dan pemahaman yang cermat

dan seksama terhadap objek penelitian.

Berdasarkan hal tersebut dapat

dikemukakan bahwa, memecahkan masalah

dan menjawab permasalahan yang dihadapi

pada situasi sekarang, dilakukan dengan

langkah-langkah pengumpulan data, dan

membuat kesimpulan tentang suatu keadaan

secara objektif dalam suatu deskriptif

situasi. (Muhammad Ali, 1982:120)

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan

penulis dalam penelitian ini yaitu deskriftif

dengan pendekatan kuantitatif. Yang

menekankan fenomena-fenomena yang

diambil dari langkah-langkah pengumpulan

data baik lewat observasi (pengamatan)

maupun Angket.

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2014

Tentang Pedoman Umum Rastra

faktor penghambat menurut Pedro Harmoko (2009) dalam penelitiannya:

1. Komunikasi yang terjalin kurang baik karena dilaksanakan secara cepat dan kurangnya waktu bagi pelaksana untuk melakukan sosialisasi program,

2. terbatasnya jumlah alokasi beras bantuan,

3. kurangnya pemahaman masyarakat terhadap program,

4. keterlambatan pengiriman beras .

Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2012 tentang

kebijakan pengadaan Gabah/Beras dan penyaluran

beras oleh pemerintah

Indikator Rastra 6T :

1. Tepat Sasaran

2. Tepat Jumlah

3. Tepat Harga

4. Tepat Waktu

5. Tepat Kualitas

6. Tepat

Adiministrasi

Teori Efektivitas menurut Sondang P. Siagian (2001:24) :

Tercapai tidak nya sasaran

Tim koordinasi Rastra dan Tim Sekretariat Program Rastra Nomor 07 Tahun 2017 Kabupaten paser Tentang Penunjang

Kelancaran Pelaksanaan Program Rastra.

Program Rastra di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam Kabupaten

Paser sudah Efektif

Page 14: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 579 . 2, November 2019

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa

Binangun Kecamatan Muara Komam

Kabupaten Paser yang mendapat bantuan

Program beras sejahtera (Rastra). Pemilihan

lokasi

penelitian ini berdasarkan pada

pertimbangan sebagai berikut.Dalam

pelaksanaan program Pemerintah seperti

program Rastra ini tentunya sangat rawan

akan permasalahan baik dalam

pelaksanaan pendataan rumah tangga

sasaran maupun proses distribusi beras

sejahtera (Rastra). Penulis ingin

mengetahui tentang hambatan dalam

pelaksanaan Program Beras Sejahtera

(Rastra) di Desa Binangun Kecamtan

Muara Komam.

Jenis dan Sumber Data

Data primer

Data primer merupakan data penunjang

data utama yang digunakan peneliti untuk

memperoleh jawaban atas masalah peneliti

yang sedang dikaji. Dalam proses penelitian

didefinisikan sebagai sekumpulan informasi

yang diperoleh yang diperoleh peneliti

langsung dari lokasi penelitian melalui

sumber pertama (Responden atau informan

melalui angket dari masyarakat yang

menerima Rastra sebanyak 35 orang.

Data skunder

Data skunder merupakan data

penunjang yang keberadaannya hanya

digunakan memperkuat, melengkapi, atau

mendukung data primer. Data sekunder

dimaknai sebagai data yang tidak dperoleh

dari sumber pertama. Dalam hal ini peneliti

berada dalam posisi bukan orang pertama

yang mengumpulkan data. Peneliti

memanfaatkan data yang telah dikumpulkan

pihak lain. Data sekunder tersebut terdiri

dari : 1) Dokumen, arsip – arsip dan laporan

kegiatan yang ada dikantor Desa Binangon

Kecamatan Muara Komam. 2) Artikel dan

informasi dari jurnal internet. 3) Peraturan

perundang – undangan yang berlaku.

Sumber informasi/ Responden

Pemilihan sumber informasi digunakan

untuk mengarahkan pengumpulan data

sesuai dengan kebutuhan melalui penyeleksi

informasi yang menguasai permasalahan

mendalam serta dapat dipercaya untuk

menjadi sumber data.

Berikut sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35

Page 15: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 580 . 2, November 2019

Orang yaitu Masyarakat yang menerima

Rastra.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Observasi yaitu kegiatan melihat

mengamati, dan mencermati serta mencatat

secara sistematis fenomena – fenomena

yang diselidiki untuk suatu tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini peneliti terjun

langsung ke lokasi untuk menyelidiki

praktek distribusi beras bagi rata beras

bersubsidi untuk masyarakat berpendapatan

rendah di Desa Binangon Kecamatan Muara

Komam Kabupaten Paser yaitu tentang dari

mana dan dimana beras bersubsidi di serah

terimakan, siapa yang bertanggung jawab

untuk membaginya, kapan dan berapa kali

beras didistribusikan dalam setahun serta

bagaimana mekanisme pembagian beras

bersubsidi kepada masyarakat.

Penulis mengadakan pengamatan dan

pencatatan apa adanya dilapangan terhadap

berbagai fenomena yang ada hubungannya

dengan program beras sejahtera (Rastra) di

Desa Binangon Kecamatan Muara Komam

Kabupaten Paser .Melalui observasi,

peneliti belajar tentang perilaku, dan makna

dari perilaku tersebut (Sugiyono 2013).

1. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan

data dengan cara mengajukan pertanyaan

tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh

responden sesuai dengan petunjuk

pengisian. Kelebihan dari angket adalah

bersifat praktis, biasanya angket digunakan

apabila: pertama, jumlah responden yang

dijadikan sebagai sumber data jumlahnya

cukup banyak. Kedua, angket digunakan

apabila ingin menggali pendapat atau opini

responden tentang isu-isu yang sedang

berkembang. Ketiga, biasanya

permasalahan yang digali melalui angket

adalah permasalahan yang sangat terbatas.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian

kuantitatif Efektivitas Program Beras

Sejahtera (Rastra) di Desa Binangon

Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser

dilakukan sejak sebelum terjun ke lapangan,

observasi, selama pelaksanaan penelitian

dilapangan. Analisis data kuantitatif

dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah pengumpulan data

dalam periode tertentu. Pengumpulan data

ini menggunakan angket (koesioner) yang

berupa sebuah pertanyaan tertulis dan harus

dijawab oleh repoden. Menurut Arikunto

(2006: 151) mengemukakan bahwa “angket

Page 16: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 581 . 2, November 2019

(koesioner) adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya. Tabulasi adalah suatu

proses peringkasan data dan penampilannya

dalam bentuk yang rapi untuk kepentingan

analisis yang lebih lanjut.

Presentasi data digunakan untuk

melihat besar kecilnya frekuensi jawaban

dalam angket yang dihitung dalam jumlah

frekuensi, karena jumlah jawaban pada

setiap angket berbeda. Sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh

Muhammad Ali (1998:184), bahwa rumus

untuk menghitung presentasi adalah :

P=F/N x 100%

Keterangan :

P : Presentai

F : Frekuensi

N : Jumlah Responden

HASIL PENELITIAN DAN PEMBA

HASAN

Berdasarkan dari hasil pengumpulan

data angket/ kuisioner yang telah diperoleh,

maka dapat disimpulkan bahwa Program

Rastra di Desa Binangon Kecamatan Muara

Komam Kabupaten Paser, bias dikatakan

sudah Berjalan “Efektif”, hal ini dapat kita

dilihat dari hasil persentasi jawaban para

kuesioner. yaitu sebesar 63,8% sudah

berada dalam kategori Efektif.

Dalam pencapaian hasil (Efektivitas)

program rastra ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang menjadi penghambat

menurut Pedro Harmoko (2009) dalam

penelitiannya yaitu,

1.Komunikasi yang terjalin kurang

baik karena dilaksanakan secara cepat dan

kurangnya waktu bagi pelaksana untuk

melakukan sosialisasi program,

2.Terbatasnya jumlah alokasi beras

bantuan,

3.Kurangnya pemahaman masyarakat

terhadap program, serta

4.Keterlambatan pengiriman beras.

Dari hasil rekapitulasi data kuesioner

untuk faktor penghambat program rastra di

desa binangon kecamtan muara komam

kabupaten paser di atas diperoleh persentasi

Page 17: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 582 . 2, November 2019

sebesar (74%) kuesioner yang menjawab

TIDAK . Dari hasil ini dapat terlihat, bahwa

mayoritas responden menyatakan Tidak.

Oleh karena itu, maka keempat indikator

tersebut tidak menjadi faktor penghambat

dalam pelaksanaan program Rastra di Desa

Binagon Kecamatan Muara Komam

Kabupaten Paser.

Hasil penelitian ini didukung oleh,

penelitian dari. Yuliana (2016) “ yang

berjudul “Efektivitas Program Raskin

diKota Baru”, Yudista suryadirta taufik

(2018) yang berjudul “Efektivitas

pengelolaan program Raskin dalam

peningkatan kesejahteraan diKelurahan

Watuliandu Kecamatan Kolaka Kabupaten

Kolaka”, dan Shin auly frida S (2011) yang

berjudul “Efektivitas pelaksanaan program

Raskin (Beras untuk Keluarga Miskin)

(Studi Kasus: Kelurahan VI Suku

Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok)”.

Tetapi penelitian ini menolak hasil

penelitian yang dilakukan oleh, Yepi

Yegibalom (2001) dengan judul “Efektifitas

program Beras di Maga Sari “, dan Robert

F Damanik, (2012) “Analisis Efektivitas

Distribusi Beras Miskin (Raskin) di

Tanjung selor. (Studi Kasus : Kelurahan

Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan,

Kota Tebing Tinggi)”.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan di desa Binangon Kecamatan

Muara Komam Kabupaten Paser dengan

penyebaran angket yang telah dijawab oleh

informan dan pembahasan hasil penelitian

yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

maka dapat dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Program beras sejahtera di desa

Binangon Kecamatan Muara Komam

Kabupaten Paser berjalan efektif 63,8%.

2. Tidak ada faktor penghambat

dalam Program Beras Sejahtera di desa

Binangon Kecamatan Muara Komam.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku

Ali,Muhammad (1998),Strategi

Penelitian Pendidikan, Jakarta Angkasa

Laksono, A. 2015. Buku Pedoman Umum

Raskin. Kementrian Koordinator

Bidng Kesejahteraan Rakyat Republik

Indonesia.

Martono, nanang. 2015. Metode Penelitian

Sosial. Jakarta : Rajawali Pers.

Pasolong,Harbani. 2010. Teori Administras

Publik. Jakarta : Alfabeta

Page 18: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 583 . 2, November 2019

Ridwar. 2005. Hukum Administrasi Negara.

Jakarta: Rajawali Pers.

Siagian, Sondang P. (2001). Administrasi

Pembangunan. Surabaya : Pustaka

Agung

Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan

Publik. Bandung: Alfabeta

Sumardi,dkk.(1982).Kemiskinandan

Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali

Pers.

Sumaryadi,Nyoman I. 2005.Efektivitas

Im plementasi Kebijakan Otonomi

Daerah. Jakarta : Citra Utama

Sugiyono prof. Dr., 2013. Metode Peneliti n

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R& D, Bandung : Cv. Alfa Beta

TimDosen.2018Pedoman Penulisan Skripi

dan Penulisan Usulan Penelitian.Sekol

ah Tinggi Ilmu Administrasi Publik

A. Perundang – Undangan

Inpres nomor 03 tahun 2012 tentang kebijak

an pengadaan gabah/beras dan

penyaluran beras oleh Pemerintah.

Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Kesejahteraan Rakyat Republik

Indonesia nomor 54 tahun 2014 yang

menjadi pedoman umum Rastra.

B. Jurnal

Robert F damanik, (2012) analisis Efektivita

s distribusi beras miskin (Raskin) di

Tanjung Selor.

Shin aulyfrida S (2011) Efektivitas pelaksan

a program raskin (Beras untuk keluarg

a miskin) di Keluhan VI suku

Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Suluk.

Yepi Yegibalom (2001) Efektivitas

program beras di Maga Sari

Yuliana (2016) Efektivitas program

raskin di Kota Baru.

Yudista suryadita taufik (2018) Efektivitas

pengelolaan program raskin dalam peni

ngka tankesejahteraandi Kelurahan Wa

tuliandu KecamatanKolaka Kabupaten

Kolaka.

Pedro Harmoko (2009) Efektivitas Program

Raskin di Kecamatan Banjarsari Kota

Surakarta.

C. Internet dan sumber lainnya

Data profil desa binangonkecamatan muara

komam kabupaten paser 2018.

Page 19: EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA ...

JAPB : Vol. 2, No. 2, November 2019 584 . 2, November 2019

Pemerintahan 2018. Data Jumlah

Sasaran Rastra. Kantor Desa Binangon

Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser

2018.

http://www.kompas.com/kompas-

cetak/0303/12/opini/176818.htm

downloaded at februari 25, 2018.