Efek Sedatif Ekstrak Etanol dan Serbuk Biji pala ... · PDF filepsikosis, gangguan lambung,...
Transcript of Efek Sedatif Ekstrak Etanol dan Serbuk Biji pala ... · PDF filepsikosis, gangguan lambung,...
Efek Sedatif Ekstrak Etanol dan Serbuk
Biji pala (Myristica fragrans Houtt) Pada
Mencit
Sapto Yuliani, Moch.Saiful Bachri
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
Merupakan tanaman asli dari maluku
Pada abad 12 telah menjadi komoditas
penting perdagangan rempah-rempah di
eropa yang di bawa oleh pedagang arab dan
kemudian dilanjutkan oleh pedagang
Portugis.
Secara tradisional buah pala banyak
dipakai untuk terapi rematik, kolera,
psikosis, gangguan lambung, mual, diare,
anti kembung dan kecemasan (Barceloux,
2008).
Buah Pala ( Myristica fragrans)
Penelitian ilmiah tentang khasiat buah dan biji
pala sudah banyak dilakukan oleh peneliti asing.
Sonavane et al., 2001 melaporkan bahwa biji
pala mempunyai aktifitas analgetik baik in vivo
maupun in vitro.
Berkhasiat anti fungi (Nadkarni, 1998),
anti bakteri (Takikawa et al., 2002),
anti-inflamasi (Olajide et al., 1999),
hepatoprotektor (Morita et al., 2003).
Ekstrak heksana biji pala mempunyai
Aktifitas antidepresan (Dhingra and Sharma,
2006),
Trymistrin dan fraksi tidak larut acetone
mempunyai aktifitas anti cemas (Sonavane et
al., 2002).
Ekstrak heksana biji Pala dosis 5 mg/kg
memperbaiki ingatan dari tikus yang diinjeksi
scopolamine (Parle et al., 2004),
Aktivitas Anti CNS
Aktivitas sedatif dan anti kejang
Biji Pala dosis 300 mg/kg dapat memperpendek
onset tidur dan lamanya tidur dari mencit yang
diinduksi dengan thiopental (Rahadian dan
Wijayahadi, 2006).
Hasil penelitian yang terbaru dilaporkan oleh
Wahab et al. (2009), bahwa pemberian secara i.p
minyak biji pala mampu menghambat kejang dari
mencit yang diinduksi dengan Pentylene tetrazole
(PTZ)
Ekstrak etanol biji Pala dosis 100 mg/kgBB
mempunyai aktivitas anti kejang (Saiful Bachri, M
dan Yuliani, S (2011)
CARA PENELITIAN
Efek sedatif dari biji Pala diuji dengan
metode Mujumdar et al (2000) dengan
modifikasi. Mencit di suntik secara per oral
selama 1 minggu dengan sampel, pembawa
dan diazepam ( 5 mg/kg) secara p.o, 1 jam
setelah pemberian sampel, semua mencit
di suntik secara i.p dengan pentotal (50
mg/kg). Waktu dimulai dari penyuntikan
pentotal sampai dengan hilang reflex balik
badan dihitung sebagai onset, dan diamati
durasi tidurnya.
Biji pala
Maserasi dengan
Etanol 70%
Ekstrak EtOH (EEBP) dan Serbuk Sisa Ekstraksi
Biji Pala (SSEE)
Pemberian sampel selama 1
minggu, satu jam setelah itu
di suntik dengan Pentotal
Pengamatan Onset, Durasi Tidur mencit
Grup Dosis
(mg / kg BB)
Onset
(detik)
Durasi (detik)
Kontrol - 123±20.38ab
171±92.44a
EEBP 100 132±24,08ab
226±91.39a
200 110±8.70a 275±110.9
a
SSEE 100 135±17.94ab
481±93.81b
200 131±21.45ab
253±139.83a
Diazepam 5 114±12.58ab
1974±136.20c
Tabel I. Rata-rata ± SD onset dan durasi pada mencit
yang diberi pentotal setelah pemberian ekstrak etanol
dan sisa serbuk ekstrak etanol biji pala
Data berupa Rata-rata ± SD ,dianalis dgn Duncan Multiple range test
Keterangan : Huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan
yang nyata (P<0.05)
Kelompok SSEE menunjukkan durasi yang lebih
lama dan berbeda bermakna dengan kelompok
kontrol, sedangkan kelompok EEBP menunjukkan
adanya peningkatan durasi namun tidak berbeda
bermakna dengan kontrol (grup yang hanya
mendapt pentotal saja).
Pentotal merupakan salah satu obat anastesi
yang mempunyai efek kerja yang singkat (ultra
short acting barbital) (Tjay dan Rahardja, 2001).
Pemberian pentotal dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk menginduksi hilangnya reflek
balik badan pada mencit, sehingga dapat diamati
onset maupun durasinya.
Peningkatan waktu durasi yang
lebih tinggi dari kontrol menunjukkan
bahwa serbuk sisa ekstraksi biji pala
mampu meningkatkan waktu tidur
pada mencit yang diberi pentotal.
KESIMPULAN
Serbuk sisa Ekstrak etanol
biji Pala dosis 100 mg/kg BB
mempunyai aktifitas sedatif