Edisi I | 2017 Media Informasi Pelayanan Publik Denpasardenpasarkota.go.id/uploads/sewaka/Tabloid...
Transcript of Edisi I | 2017 Media Informasi Pelayanan Publik Denpasardenpasarkota.go.id/uploads/sewaka/Tabloid...
2 3
Dat
ar I
siPenasehat: IB.Rai Dharmawijaya Mantra, S.E., M. Si. • I Gusti Ngr. Jaya Negara, S. E. Pembina 1: Drs. A. A. Ngr. Rai Iswara, M. Si. Pembina 2: Drs. Ketut Mister
Pemimpin Redaksi: Ida Bagus Rahoela, S. Sos., M. Si. • Redaktur: I Wayan Denda, S. Sos.Wakil Redaktur: I Wayan Hendrayana, S. IP., M. AP.Redaktur Pelaksana: Cokorda Gd. Partha Sudarsana, S. Sos. • A. A. Ngr. Mahendra, S.S.Editor: Made Tri Sukmana, S. T. • I Putu Hendika Permana, S. Kom., M. M.Art Director: I P. G. Esha Satrya Wibhawa, S. Sn. Layout: Putu Oka SantosaDesain Grais: Putu Esa Astawayana Suaryadala, S. Ds.Fotografer: I Wayan Purbawa, S. Sn. • I Gst. Ketut Sudiatmika, S. Sos.Penulis/Kontributor: Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Kota Denpasar
Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar
Akademisi • Budayawan • Pemerhati • Wartawan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Masyarakat
04 Kata Warga06 Pasar Tradisional Lawan Pasar Global
12 Orange Economy16 Budaya dan Ekonomi oleh Jokowi
18 Festival Kreatif26 Menuju Kota Yoga
28 Denpasar Film Festival30 Youth Park
34 Arsitek Tanpa Nama36 Semeton Workout Bali
38 Denpasar Menuju Smart City44 1000 Start Up
46 Kelihan Dinas Termuda50 House Music & Ogoh-Ogoh
52 Alih Fungsi Pertanian58 Normalisasi Sungai
Dat
ar I
si
4 5
KATA WARGA KATA WARGA
“Silih sinuggil, Penyuluh Bahasa Bali sane
sampin nglaksanayang PokJar (kelompok be-
jalar). Ngiring lestariang Bahasa Bali”
reply: “Ngiring lestariang basa bali #basa-
balikeren (kelompok belajar kelaksanayang
ring rahina saniscara galah 15.00-17.00 wita
magenah ring kantor Desa Ubung Kaja. Ngi-
ring alit-alit sareng sami melajah Basa Bali @
ubungkaja” — @gekayumaryani
“Penertiban parkir liar di Kota Denpasar oleh
DISHUB Kota Denpasar karena tingginya
angka kemacetan di Denpasar ini akibat
kurangnnya kesadaran masyarakat pengguna
kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya,
atau sembarangan. Mohon pengertian kepada
warga kota untuk mentaati peraturan yang ada”
reply: “Saya setuju jika petugas tegas terhadap
kendaraan yang parkir sembarangan di pinggir
jalan. Mengakibatkan kemacetan”
— @novitakdk “Kota Denpasar mendapatkan
Anugrah Parahita Ekaparya (APE
2016) terbaik sekaligus mentor
nasional untuk pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak
bersama kota Surabaya, Bandung,
Kabupaten Badung, dan lainnya”
reply: “Sudah banyak perubahan di
Kota Denpasar cocok kalau dapat
penghargaan seperti ini karena yang
mimpin bapak @rai_mantra banyak
actionnya. Layak jadi panutan untuk
pemimpin daerah lainnya. Sehat terus
nggih, pak!”
— @itshoneydew_
“Wanita hebat dan tangguh, sehat terus ya bu.
Semoga hujannya jadi berkah. Pict by
@athalia_homebali”
reply: “Salut buat tim DKP Denpasar! Saya juga
sering lewat di kalangan Hayam Wuruk. Mau
cuaca panas atau hujan, mereka tetap bekerja” —
Kurniawan Dan Cindy.
“PERTAMA KALI DI
INDONESIA. Teater 3D dengan
layar Air Mancur di Taman Kota
Lumintang, Denpasar. Makin
kece nih Denpasar!”
reply: “Salut! Seperti di Wing
Singapore. Cuma tempat duduk
mungkin diperbanyak. Di
Singapore bayar mahal. Trus, jadi
atraksi Wisata” — Adi Wiranata“Panen Perdana Warga Rumah Berdaya
Rumah Berdaya adalah komunitas
rehabilitasi Orang dengan Skizofrenia
(ODS). Melalui kegiatan berkesenian
#SchizoFriendsArtMovement Rumah
Berdaya melakukan pendampingan agar
para ODS dapat berdaya di masyarakat.
Hal ini juga diharapkan mampu melawan
stigma buruk pada ODS.
Rumah Berdaya berlokasi di Jl. Hayam
Wuruk No. 179, Denpasar (Sebelah Bali
Bakery). Sumber: @rumahberdaya
Via : @baliheadline”
reply: “Merubah aib Kota menjadi
kebanggaan Kota” — Komang Ayu.
Temukan informasi dan berinteraksi dengan Kota Denpasar melalui akun Facebook Fan Page:
@denpasarkota
Temukan informasi dan berinteraksi dengan Kota Denpasar melalui akun resmi Instagram:
@denpasarkota
6 7
PASAR TRADISIONALLAWAN PASAR GLOBALOleh: I WAYAN RAMANTHAKelompok Ahli Pembangunan Kota Denpasar
Pendahuluan
Banyak kalangan yang memprediksi bahwa pasar tradisional akan punah dalam hitungan sepuluh tahun ke depan. Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan, karena data empirik menunjukkan bahwa dari 13.000 pasar tradisional yang ada di Indonesia, 8,1% nya menyusut setiap tahun. Kalau prediksi itu benar, maka 12 juta pedagang yang berjualan di pasar tradisional akan gulung tikar. Predikat Indonesia sebagai negara yang wirausahawannya paling rendah pun, 10 tahun lagi bukannya tambah baik, tapi akan semakin parah. Karenanya, perlu dipikirkan langkah komprehensif untuk merevitalisasi keberadaan pasar tradisional. Keberadaan pasar tradisional, secara teoritis disamping dapat menyediakan tempat belanja yang murah bagi masyarakat setempat, seyogyanya juga dapat mendorong masyarakat sekitar untuk menjadi pedagang di daerahnya sendiri. Selama ini, langkah-langkah nyata untuk memperbaiki pasar tradisional, memang telah dilakukan, terutama dalam perbaikan pada bangunan gedung dan prasarana lain di beberapa tempat. Jumlah pasar tradisional yang direvitalisasi paling banyak di Kota Denpasar. Pemerintah pusat juga tidak tinggal diam, karena melalui departemen terkait, walaupun jumlahnya masih relatif kecil, juga telah menggelontorkan dana APBN untuk revitalisasi pasar tradisional. Hanya sayangnya, baik dana yang berasal dari daerah maupun pusat, masih fokus tertuju untuk bangunan isik. Masih sedikit dan sangat terbatas yang diperuntukkan bagi pembangunan sumber daya manusia pedagang atau calon pedagang yang berasal dari masyarakat setempat. Dan sangat terbatas pula langkah-langkah yang dilakukan untuk strategi perluasan jangkauan konsumen, seperti menjadikan pasar tradisional sebagai obyek wisata belanja. Perangkat hukum guna melindungi pasar tradisional, khususnya di tingkat pusat, juga sudah lama disiapkan. Perpres No.112/2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Modern yang memberikan panduan dalam mengatur jarak antara pasar tradisional dan pasar modern, kini telah berumur 10 tahun. Sayangnya lagi,
PASAR RAKYAT PASAR TRADISIONAL LAWAN PASAR GLOBAL
pada tataran operasional peraturan tersebut sangat sulit terimplementasi di lapangan. Akibatnya, persaingan yang tidak seimbang antara pasar tradisional dengan toko modern sulit untuk dielakkan. Kondisi ini terus menjadi perhatian dan menguras pemikiran pemerintah dan masyarakat untuk mencari jalan keluarnya. Waktu dan pemikiran untuk “mencetak” wirausaha baru, apalagi di tingkat pedesaat kemudian semakin terbatas. Harapan untuk menjadikan pasar tradisional sebagai obyek wisata belanja bagi turis mancanegara, juga semakin jauh.
Revitalisasi Internal
Beralihnya selera masyarakat untuk berbelanja ke toko modern, sebetulnya tidak Beralihnya selera masyarakat untuk berbelanja ke toko modern, sebetulnya tidak hanya disebabkan oleh megah dan nyamannya tempat belanja. Banyak alasan kenapa masyarakat lebih memilih toko modern ketimbang pasar tradisional, termasuk yang bersifat non isik. Orientasi merek, kepastian harga, kepastian kuantitas/timbangan barang, pelayanan, penampilan orang dan keramah-tamahan juga menjadi pertimbangan mereka dalam berbelanja. Perbedaan harga barang yang sama, kalaupun ada, antara pasar tradisional dengan toko modern, sering tidak menjadi masalah, karena disamping pendapatan masyarakat yang
8 9
PASAR RAKYAT PASAR TRADISIONAL LAWAN PASAR GLOBAL
cenderung meningkat, juga mereka menyadari bahwa dalam berbelanja, mereka tidak hanya sekedar membutuhkan barang, tetapi juga atraksi yang memikat. Kondisi-kondisi non isik seperti tersebut di atas, sangat perlu mendapat porsi yang cukup dalam bentuk pembinaan pada langkah revitalisasi internal pasar tradisional di masa yang akan datang. Merubah mental, penampilan dan prilaku pedagang yang sudah ada, dari orientasi atau pola pikir yang mementingkan produk, ke orientasi pasar atau pola pikir yang lebih mementingkan kebutuhan konsumen, memerlukan waktu dan biaya yang lebih besar daripada membangun isik. Oleh karenanya, kesinambungan pembinaan oleh pemerintah secara terus-menerus, terutama pada bidang non isik, nampaknya merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar. Menjadikan pasar tradisional sebagai obyek wisata belanja, merupakan
strategi tepat untuk memperluas jangkauan konsumen bagi pasar tradisional yang tidak mungkin dilakukan oleh toko modern. Dalam beberapa jenis barang, toko modern kadang-kadang bisa memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional. Kondisi demikian sangat memungkinkan, karena dalam pengadaan barang, kebanyakan mereka peroleh langsung dari pabrik yang diorganisir oleh prinsipalnya. Langkah serupa, seyogyanya juga bisa dilakukan oleh pedagang pasar tradisional dengan memanfaatkan koperasi pasar yang pada umumnya sudah ada di lokasi setempat. Apalagi kini atas arahan Wali Kota, Dinas Koperasi dan Pengembangan UKM Denpasar telah dirintis pendirian Holding Koperasi yang diharapkan menjadi holding koperasi pertama di Indonesia. Pembinaan sumber daya manusia dalam arti luas, bagi seluruh pedagang pasar tradisional, merupakan langkah revitalisasi non isik yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Di era pasar bebas, tidak ada satupun pihak luar, termasuk pemerintah, yang secara mutlak bisa memproteksi para pedagang pasar tradisional, agar memperoleh keistimewaan dalam bersaing. Merekalah yang seharusnya dapat menyesuaikan diri dengan persaingan. Pemerintah hanya memfasilitasi, misalnya dengan kursus-kursus singkat dan pembinaan sejenis yang terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perluasan fungsi pasar tradisional yang sekaligus menjadi obyek wisata belanja. Dalam merevitalisasi pasar tradisional, sebetulnya kita tidak cukup berbuat hanya untuk menguatkan salah satu pihak saja. Di tempat yang namanya pasar, setidak-tidaknya ada dua pihak yang terlibat, yaitu penjual dan pembeli. Disamping langkah revitalisasi non isik kita arahkan kepada para pedagang, kita juga perlu menanamkan rasa cinta terhadap keunikan pasar tradisional kepada para calon pembeli, khususnya para generasi muda yang cenderung berorientasi pada barang dan tempat yang bermerek.
10 11
Mencetak Wirausaha Baru
Rasio jumlah wirausaha banding populasi penduduk di Indonesia memang terkenal paling kecil dibandingkan dengan Negara-negara Asean yang lain. hailand dalam publikasi terakhir dikatakan memiliki wirausahawan 4 persen, sementara Malaysia sudah meningkat menjadi 5 prsen, bahkan Singapura telah dapat menyaingi Negara-negara Eropa dengan rasio wirausahawan mencapai 7 persen. Sedangkan kita di tingkat nasional angka rata-ratanya masih dibawah 2 persen. Ini berarti dengan jumlah penduduk kurang lebih 250 juta jiwa lebih, baru sekitar 4 jutaan penduduk yang berwirausaha di Indonesia. Kalau berbicara program di tingkat pemerintah Kota Denpasar, upaya membentuk incubator bisnis sebagai wadah untuk menumbuh kembangkan wirausaha baru, memang telah lama dilaksanakan, bahkan kini telah dibentuk Badan Ekonomi Kreatif yang salah satu tujuannya adalah untuk mengembangkan kreativitas anak-anak muda menjadi wirausahawan. Program yang bagus ini juga diharapkan dapat menjangkau tingkat desa, baik desa dinas maupun desa adat atau pekraman. Ke depan program inkubatur bisnis ini perlu difasilitasi oleh pemerintah desa di wilayah Kota Denpasar, agar sebagai Kota Kreatif, Denpasar memiliki wirausahawan yang lebih banyak lagi dan dapat mengungguli angka rata-rata nasional.
PASAR RAKYAT PASAR TRADISIONAL LAWAN PASAR GLOBAL
Menjadikan Pasar Tradisional Sebagai Obyek Wisata Belanja
Bali pada umumnya dan Denpasar pada khususnya, telah lama dikenal sebagai daerah tujuan wisata terkenal di Dunia. Keunikan budaya dan keramah-tamahan penduduk Kota Denpasar merupakan keunggulan komparatif bagi pengembangan kepariwisataan di Kota Kreatif ini. Difersiikasi obyek wisata yang semula mengandalkan pantai, seni pertunjukan, mesium dan lain-lain, sudah waktunya diperluas sampai ke pengembangan pasar tradisional sebagai obyek wisata belanja. Banyak literatur kepariwisataan menjelaskan bahwa yang menjadi tujaun orang berwisata adalah: melihat sesuatu (see something), melakukan
sesuatu (do something), membeli sesuatu (to buy something) dan belajar
sesuatu (learn something). Bila pasar tradisional dikembangkan menjadi obyek wisata belanja, wisatawan mancanegara akan datang ke pasar tradisional untuk melihat (to see) keunikan pasar tersebut, akan dapat berinteraksi (to do) baik dengan pedagang maupun konsumen lokal, akan berbelanja (to buy) produk-produk yang dijual dan akan belajar (to learn) mengenai apa perbedaan pasar tradisional di Denpasar dengan pasar tradisional yang ada di negaranya.Simpulan
Inkubator bisnis menurut Nenden (2015) yang semula diperkenalkan di New York-Amerika Serikat sebetulnya di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1993 yang dibentuk oleh beberapa perguruan tinggi bekerjasama dengan pemerintah. Inkubator bisnis pasar tradisional di tingkat pedesaan seharusnya bisa diprakarsai oleh Badan Ekonomi Kreatif Kota Denpasar bekerjasama dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan Pasar Desa yang tersebar di seluruh Desa Adat di Denpasar. Keberadaan Bekraf, Pasar Desa dan LPD yang dibantu oleh lembaga pendidikan untuk menggerakkan incubator bisnis bagi anggota masyarakat Kota Denpasar, jauh lebih besar artinya bagi kesejahteraan masyarakat ketimbang mereka hanya disediakan tempat jualan dan kredit murah. Di era sekarang, desa mulai mendapat aliran dana pemerintah yang jumlahnya sangat signiikan. Tidak hanya dari Pemerintah Daerah, tetapi juga dari Pemerintah Pusat. Agar pasar tradisional dapat lebih mensejahterakan masyarakatnya, peran sebagai pencetak wirausaha baru bagi generasi muda haruslah segera diperankan. Dalam waktu yang bersamaan, revitalisasi pasar tradisional untuk menjadi obyek wisata belanja juga penting untuk dikerjakan. Dua strategi penting itu perlu lebih digalakkan untuk memperkokoh posisi pasar tradisional guna menghadapi persaingan global, khususnya meningkatkan daya saingnya terhadap gempuran toko modern.
12 13
APA ITU ORANGE ECONOMY?OlehI GUSTI WAYAN MURJANA YASA
Dunia saat ini telah memasuki fase
ekonomi gelombang keempat yang sering
disebut dengan ekonomi kreatif. Dalam
implementasinya ekonomi kreatif memberi
sumbangan besar terhadap perkembangan
ekonomi termasuk di Indonesia. Saat ini
ekonomi kreatif diwarnai oleh ekonomi
kreatif alternatif yang dikenal dengan orange
economy. Ekonomi kreatif berkembang
sangat dinamis yang secara selektif sesuai
potensi mempertahankan aspek-aspek
ekonomi pada tahapan sebelumnya yaitu
pertanian, industri, dan ekonomi informasi.
Dinamisnya ekonomi kreatif terutama
ditunjang oleh perkembangan yang
sangat pesat pada teknologi informasi
yang mewarnai perkembangan ekonomi
kreatif. Akhir-akhir ini secara riil
berkembang apa yang disebut sebagai
orange economy.
Restrepo dan Marques (2013)
menyebut orange economy merupakan
grup berbagai aktivitas berkaitan
yang ide-idenya ditransformasikan ke
dalam barang dan jasa bernilai budaya,
Barang dan jasa tersebut memiliki
nilai yang ditentukan oleh kekayaan
intelektual. Alam orange meliputi:
1) Ekonomi kultural dan industri
kreatif, dan 2) aktivitas pendukung
kreativitas. Ekonomi kultural terdiri
dari semua aktivitas artistik tradisional,
semua aktivitas yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan penyebaran warisan
budaya (seni dan budaya) dan industri
kultural konvensional (seperti penerbitan
dan audiovisual). Industri kreatif
mengombinasikan industri kultural
konvensional dan kreasi fungsional,
media baru dan perangkat lunak.
Kontribusi orange economi di berbagai
belahan dunia telah menunjukan hasil
yang mencengangkan, baik dibidang
perdagangan barang dan jasa (bisa
dilihat perkembangan ekonomi Cina,
Amerika Serikat, Chili) termasuk juga
perannya dalam penyerapan tenaga kerja
dan pertumbuhan ekonomi.
Di Indonesia, pengembangan
ekonomi kreatif justru lebih diwarnai
oleh berkembangnya orange cconomy
yang memadukan antara industri kretif
dengan ekonomi kultural yang sangat
mewarnai kehidupan masyarakat
Indonesia dengan adat budaya lokal
masyarakatnya yang amat beragam.
Industri kreatif juga telah melahirkan
berbagai produk yang dihasilkan
justru dari kreativitas yang idenya
banyak berkembang dari keunggulan
budaya lokal.
Peluang Orange Economy
(Ekonomi Oranye)
Pengembangan ekonomi kreatif
(yang lebih diwarnai oleh ekonomi
oranye) di Indonesia bukan lagi
sekedar pilihan, tetapi keharusan
yang dilandasi oleh beberapa
peluang yaitu bonus demograi, perkembangan gaya hidup digital,
peningkatan jumlah kelas menengah,
meningkatnya permintaan produk
kreatif, potensi kekayaan alam,
budaya dan saujana. (Kementrian
Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia; dalam Hamdan,
2016)
Berdasarkan Perpres No.
72 Tahun 2015, ruang lingkup
industri kreatif meliputi 16 sub
sektor (industri) yaitu arsitektur;
desain interior; desain komunikasi
visual; desain produk; fashion; ilm, animasi, dan video; fotograi; kriya; kuliner; musik; aplikasi dan game
developer; penerbitan, periklanan, seni
pertunjukan, seni rupa, serta televisi
dan radio. Ekonomi kultural dengan
dan pendukung kreativitas tersebar
ke dalam subsektor industri kreatif
sehingga mencerminkan ekonomi
oranye.
EKONOMI KREATIF ORANGE ECONOMY
14 15
tetapi juga pengembangan
pasar, baik regional maupun
nasional dan bahkan
internasional.
Dalam Orange
Economy menuju Smart
Economy memiliki tantangan,
yakni Kualitas SDM yang
relatif rendah, Produktivitas
rendah, Skala usaha belum
memenuhi standar ekspor,
Rantai nilai para pelaku
industri dan ekportir belum
berkeadilan, Sebagian besar
produk ekspor adalah
produk pesanan dengan
desain pemesan, serta
Standarisasi produk dan
networking.
Strategi Pengembangan
Orange Economy
Pengembangan ekonomi
yang memadukan industri kreatif
dan ekonomi kultural dan didukung
kreativitas menempakan sumber
daya manusia sebagai unsur strategis.
Sumberdaya manusia yang jumlahnya
relatif besar dan heterogen
berpeluang mendorong daya saing
ekonomi daerah khususnya Kota
Denpasar. Mereka harus didorong
untuk menciptakan kreasi dan inovasi
untuk menciptakan nilai tambah.
Ini akan menjadi sumberdaya
terbarukan yang tidak ada habisnya.
Memanfaatkan secara optimal
windows opportunity yang muncul
dari rendahnya beban tanggungan
setiap penduduk produktif. Windows
opportunity ini diperkirakan berakhir
pada tahun 2035. Denpasar memiliki
kesempatan yang sangat strategis untuk
mengembngkan sumberdaya produktif
secara lebih optimal melalui pendidikan
kewirausahaan dan peningkatan
pengalaman pengembangan kreativitas
dan inovasi termasuk biropreneur
(mewirausahakan birokrasi).
Strategic focus sangat diperlukan
dalam pengembangan orange economy,
yakni harus berani menetapkan
fokus pengembangan industri kreatif,
khususnya dalam menetapan fokus
sektor industri. Untuk keperluan
tersebut sangat diperlukan kajian
mengenai peran ekonomi kreatif dalam
perekonomian yang menjadi landasan
penting penyusunan roadmap industri
kreatif (orange economy). Berbagai sektor
yang saat ini telah banyak dikenal dan
memiliki potensi berkembang di masa
depan seperti game online, fashion,
kerajinan, kuliner, desain komunikasi
visual, seni pertunjukan, animasi
dan lainnya memerlukan dukungan
pembiayaan, fasilitas, dan dukungan
regulasi termasuk dukungan pemasaran
dan pencitraan (branding) yang kuat.
Pencitraan (branding) yang kuat dapat
dibangun melalui pendekatan sosialisasi
kebijakan, best practice dan succses story
dari industri serta produk kreatif
yang kini sudah berkembang dan akan
dikembangkan.
Pengembangan orange economy (ekonomi oranye) merupakan pilihan yang
harus dilakukan dengan gerak cepat, disebabkan perannya yang sedemikian rupa
dalam pengembangan ekonomi yang didukung perkembangan teknologi informasi
yang berkembang dengan sangat cepat. Denpasar telah mulai mengembangkannya
secara serius sejak 2009 yaitu dicanangkannya Denpasar sebagai kota kreatif
berbasis budaya unggulan.
Secara menyejarah ekonomi kreatif (orange economy) di kota Denpasar
telah ada sejak lama yang ditandai dengan berkembangnya berbagai produk yang
mecirikan produk kreatif seperti berbagai produk kerajinan, baik dari logam
maupun non logam. Berkembangnya berbagai produk kreatif di kota Denpasar
tidak semata berasal dari bahan baku/barang setengah jadi di kota Denpasar, tetapi
justru banyak berasal dari daerah-daerah lainnya di Bali dan juga luar Bali, tetapi
berkembang dan dikembangkan di kota Denpasar. Pengembangan produk-produk
kreatif tidak saja dilakukan melalui pengembangan kualitas produk, kualitas desain,
EKONOMI KREATIF ORANGE ECONOMY
16 17
BUDAYA & EKONOMI DARI JOKOWIMatch dengan Program Rai Mantra: Ekonomi Kreatif, Kota Pusaka, dan Kota Cerdas
Oleh NI WAYAN SUASTINI
meliputi tata kelola kepemerintahan yang baik, memperkuat kelembagaan pelatihan SDM, penegakan supremasi hukum, menguatkan jati diri masyarakat berdasarkan kebudayaan Bali, mengupayakan potensi pemerintah Kota Denpasar guna memberdayakan masyarakat berlandaskan kearifan lokal menuju heritage city, meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju kebahagiaan, membangun partisipasi masyarakat sebagai agen perubahan serta mengembangkan ekonomi kreatif. Dalam tataran ekonomi kreatif meliputi 16 kelompok yang ada, terdapat beberapa bagian menjadi keunggulan budaya Denpasar yang mampu diberdayakan dan mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat, seperti seni pertunjukan, kerajinan, sampai piranti lunak komputer, serta game yang berakar dari seni budaya lokal Denpasar. Sehingga dalam kerangka memajukan bangsa dan Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali yang jelas telah berorientasi pada kemajuan ekonomi kerakyatan. Di samping itu, Denpasar saat ini telah berkembang pada Kota Kreatif, Kota Pusaka, dan Kota Cerdas. Dalam tataran Kota Pusaka memiliki akar beragam seni serta semua warisan budaya Dunia yang jatuh di Bali terdapat pula di Kota Denpasar seperti keris, wayang, sistem subak, dan sembilan seni tari wali dan bebalihan ada di Denpasar. Apabila hal ini dipadukan dalam kota cerdas yang bergerak berbasis teknologi seperti online, Android, e-planning yang mampu terpadu dalam kota pusaka, kota kreatif, dan kota cerdas.
Keinginan Presiden RI Joko Widodo membawa seni budaya menjadi kekuatan ekonomi yang tak terlepas dari melihat bahwa kekayaan seni budaya seperti tari-tarian, benda budaya, kuliner, dan tempat wisata, berpotensi untuk digali lebih dalam dan dipromosikan lebih luas. Perbandingan menurut Presiden Jokowi, bahwa negara lain di dunia tidak memiliki ribuan jenis seni budaya seperti yang Indonesia miliki, sehingga hal itu dianggap sebagai kekuatan di Tanah Air. Menurut Budayawan I Wayan Geriya, dari keinginan Presiden Jokowi tersebut sangat match dengan program Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara. Hal tersebut dapat dilihat dari visi dan misi Padmaksara, yakni delapan langkah baru membangun Denpasar
Dari program Rai Mantra ini telah membawa Denpasar dengan perolehan prestasi di tingkat Nasional. Wayan Geriya mengharapkan secara konseptual Denpasar sangat holistik dan kokoh dengan penerapan aplikasi dalam mewujudkan program nyata kepuasan kepada masyarakat dengan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indeks kesejahteraan, dan indeks kebahagian. Mewujudkan hal tersebut dilakukan secara nyata baik melibatkan masyarakat, peningkatan birokrasi lewat pelatihan dalam peningkatan SDM, serta yang terpenting peningkatan komunitas kreatif masyarakat melalui Badan Kreatif Denpasar. “Ini sangat macth sekali dengan program Nasional dan apa yang diaplikasikan Walikota Rai Mantra di Kota Denpasar,” ujar Geriya.
EKONOMI KREATIF MATCH JOKOWI
18 19
biasa bahkan menjadi wadah sangat
ditunggu-tungu bagai masyarakat
yang bergerak bidang teknologi.
LOMBA WIRAUSAHA MUDA
Menyadari Kota Denpasar sebagai
Ibukota Provinsi Bali, sangat
memberi peluang pada masyarakatnya
untuk melakukan usaha. Namun
semua itu perlu ada dorongan dan
motivasi dari pemerintah terutama
untuk generasi muda. Melihat
peluang tersebut, Walikota Denpasar
IB Rai Dharmawijaya Mantra
mendorong tumbuhnya calon-calon
wirausahawan muda yang mumpuni
dalam melakukan perencanaan
bisnis secara matang, baik dari segi
orisinalitas gagasan, kelayakan,
maupun implementasi di lapangan.
Selama dalam perjalanan sampai
tahun 2016 dimana telah digelar
lomba wirausaha muda yang ke-7
tahun.
LOMBA CHEF PROFESIONAL
Lomba Chef Profesional
dilaksanakan tahun 2013 untuk
melestarikan kuliner khas Bali.
Lomba Chef Profesional tersebut
melibatkan chef-chef hotel-hotel
yang ada di Bali.
LOMBA CHEF JUNIOR
Di samping melaksanakan Lomba Chef
Profesional, juga dilaksanakan Lomba
Chef Junior. Diharapkan melalui Lomba
Chef Junior dapat menanamkan kuliner
khas Bali pada generasi muda yang
menjadi generasi penerus. Untuk itu,
lomba ini melibatkan chef tingkat SMK,
mengingat mereka merupa generasi
penerus pelestari kuliner Indonesia
khsusnya kuliner khas Bali.
DENPASAR FESTIVAL
Denpasar Festival merupakan
event tahunan masyarakat yang
dirancang Walikota Denpasar IB Rai
Dharmawijaya Mantra dari tahun 2008
hingga sekarang. Denpasar Festival
sebagai perhelatan puncak akhir tahun
di Denpasar merupakan sebuah strategi
pemanggungan dan pengembangan
pilar-pilar industri kreatif di Bali yang
telah terbukti memberikan manfaat yang
sangat besar bagi masyarakat Denpasar.
Dengan adanya event Denpasar Festival
telah melahirkan bentuk-bentuk karya
kreatif dan inovatif yang memiliki
kualitas tinggi dan menjadi modal
utama pengembangan ekonomi kreatif
di Denpasar serta tidak saja menjadi
kreativitas hidup dan berkembang
FESTIVAL KREATIF DARI DAN UNTUK DENPASARDenpasar Festival Puncak Dari Seluruh FestivalOleh AYU WINDARI
Pemerintah Kota Denpasar yang dipimpin Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota IGN Jaya Negara dalam melaksanakan pembangunan selalu melibatkan peran serta masyarakat dengan memberikan ruang setiap kreativitas mereka lakukan. Kretivitas yang mereka lakukan diwadahi melalui kegiatan-kegiatan festival yang dilaksanakan sepanjang tahun baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar maupun dilaksanakan oleh Desa/Kelurahan melalui Banjar dan lingkungan yang ada. Setiap festival yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk terus mengembangkan aktivitasnya.
Berikut beberapa festival yang telah diselenggarakan Pemkot Denpasar:
D’TIK FESTIVAL
DTIK Festival yang digelar di kawasan
Lumintang Denpasar, merupakan
pra-event Denpasar Festival yang
menonjolkan edukasi, pemberdayaan
masyarakat di bidang teknologi, informasi,
dan komunikasi atau TIK. Festival ini
melibatkan komunitas-komunitas
TIK, sekolah dan universitas TIK
yang ada di Denpasar.
Dalam perkembangannya, sampai
pada tahun 2016, DTIK Festival
mengalami kemajuan yang sangat luar
FESTIVAL FESTIVAL KREATIF
20 21
karena endek merupakan salah
satu produk bernilai kearifan lokal
yang menjadi produk unggulan
masa depan Propinsi Bali. Maka
dari itu, pada tahun 2012 lalu,
Pemkot Denpasar melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) dengan menggandeng
Dewan Kerajinan Nasional
Daerah (Dekranasda) Denpasar
terus berupaya melestarikan,
mengembangkan produk tekstil
endek lewat berbagai program
dengan membentuk Duta Endek,
dimana duta endek ini yang nantinya
dapat mempromosikan endek di
kalangan remaja dan masyarakat.
Duta Endek ini akan bertugas
memberi layanan informasi kepada
masyarakat tentang endek dan
mempromosikan endek sebagai
produk lokal unggulan Kota
Denpasar. Setiap tahunnya, Pemkot
Denpasar melaksanakan Pemilihan
Duta Endek pada tanggal 2 Oktober.
MAHA BANDANA PRASADA
Sebagai Kota Berwawasan Budaya
Pemerintah Kota Denpasar tidak
sepi kreatiitas. Pada 16 September 2008, Pemerintah Kota Denpasar
juga menggelar event Maha Bandana
Prasada. Event ini merupakan
festival seni budaya yang dilandasi
oleh semangat perjuangan Puputan
Badung. Festival ini melibatkan
seluruh sekaa kesenian yang ada di
empat Kecamatan di Kota Denpasar.
SANUR VILLAGE FESTIVAL
Sebagai salah satu daerah wisata
pantai matahari terbitnya populer
dikenal wisatawan domestik maupun
mancanegara. Sebagai objek wisata
perlu sentral pendukung memajukan
pembangunan pariwisata, seni, budaya
dan ekonomi kreatif. Untuk memajukan
objek wisata khususnya Sanur,
Pemerintah Denpasar menggelar event
Sanur Village Festival atau SVF.
Dalam festival ini ada banyak kegiatan
menarik yang bisa diikuti di SVF,
antara lain: pameran, kuliner, fotograi, olahraga, serta dialog seni dan budaya.
SVF juga menyuguhkan beberapa
program andalan seperti Sanur Run,
Sanur Kreatif Expo, International
Kite Festival, Fun Games, Yoga
Competition, Food Heritage, dan masih
banyak lagi. Selama ini SVF dinilai
berhasil mempunyai peran sentral dalam
memajukan pembangunan pariwisata,
seni, budaya dan ekonomi kreatif.
PETS FESTIVAL
Pets Festival merupakan pra-event dari
Denpasar Festival yang diselenggarakan
setiap bulan Agustus. Denpasar Pets
Festival ini untuk memberikan ruang
dengan jiwa baru, tetapi juga
memberikan kesejahteraan materi dan
spiritual kepada masyarakat Denpasar.
MELEPAS MATAHARI
Untuk menyemarakkan meriahnya
penutupan Denpasar Festival,
Pemerintah Kota Denpasar di bawah
kepemimpinan Walikota IB Rai
Dharmawijaya Mantra menggelar event
Melepas Matahari. Melepas Matahari
yang berlangsung setiap 31 Desember,
tidak jauh berbeda dengan Pembukaan
Denpasar Festival karena masyarakat
disuguhkan dengan berbagai atraksi seni
budaya oleh seniman Kota Denpasar.
Kegiatan yang secara rutin dilaksanakan
di ujung tahun bertempat di titik nol
Kota Denpasar tepat berada di Catur
Muka Denpasar. Dalam kegiatan ini
juga dilaksanakan doa bersama yang
dipimpin oleh Forum Kerukunan Umat
Beragama Denpasar, dengan tujuan
untuk memohon agar Kota Denpasar
di tahun baru ini menjadi lebih baik
dari tahun sebelumnya dan semua umat
merasa aman, nyaman, dan damai.
PETINGET RAHINA TUMPEK
LANDEP
Pemerintah Kota Denpasar menggelar
Petingetan Rahina Tumpek Landep
yang bertujuan untuk memberikan
pemahaman secara holistik tentang tata
nilai dan ilosoi keagungan Keris Pusaka Indonesia, dan Warisan Budaya terkait
kekayaan, keragaman dan kejeniusan
keris Nusantara.
Kegiatan ini juga dapat meningkatkan
pemahaman tentang makna dan peranan
Hari Tumpek Landep sebagai motor
penggerak teknologi di Bali. Kegiatan
ini merupakan suatu sign event yang
menunjukkan kemampuan orang
membuat keris secara intelektual,
spiritual, dan emosional.
BOOK FAIR
Untuk mendorong minat baca
generasi muda dan siswa selain
Petingetan Rahina Tumpek
Landep, Kepemimpinan IB Rai
Dharmawijaya Mantra dari tahun
2008 juga digelar Book Fair hingga
sekarang, yang digelar di kawasan
pedestrian Jalan Kamboja Denpasar.
Kepemimpinan IB Rai Dharmawijaya
Mantra membentuk Book Fair untuk
mereleksikan makna ilosoi dari “Spirit Hari Suci Saraswati” sebagai
sumber ilmu pengetahuan.
PEMILIHAN DUTA ENDEK
DENPASAR
Sebagai Kota Berwawasan
Budaya, Walikota Denpasar IB Rai
Dharmawijaya Mantra bersama
Wakil Walikota IGN Jaya Negara
berupaya membangkitkan endek,
FESTIVAL FESTIVAL KREATIF
22 23
Sekaa Teruna Pamuke Banjar
Kedaton, Kecamatan Denpasar
Timur pada tanggal 22 Desember
2016, yang bertujuan untuk
membangkitan potensi lokal
khususnya kuliner Bali dalam setiap
pelaksanaan kegiatan Bazar sekaa
teruna di banjar. Pamuke Festival
juga sebagai ajang pembangkitan
potensi lokal khusunya kuliner Bali
dalam setiap pelaksanaan kegiatan
Bazar sekaa teruna di banjar.
OMED-OMEDAN
Omed-omedan merupakan
tradisi warisan leluhur yang
diselenggarakan pemuda-pemudi
Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar
semenjak tahun 1900-an. Omed-
omedan diadakan setelah Hari Raya
Nyepi, yakni pada hari Ngembak
Geni. Prosesi omed-omedan dimulai
dengan persembahyangan bersama
untuk memohon keselamatan
dengan ‘berciuman massal’ ala anak
muda Bali.
FESTIVAL PASAR
TRADISIONAL
Penguatan eksistensi pasar tradisional
terus dilakukan Pemerintah Koat
Denpasar. Tidak hanya sebatas pada
program revitalisasi pasar tradisional,
pemerintah juga perhatian terhadap
kebersihan, keamanan, dan
kenyamanan pasar tradisional. Untuk
itu Pemkot Denpasar melalui Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kota Denpasar menggelar Festival
Pasar Tradisional.
PEKEN LAIS MESELUK
Dalam meningkatkan perekonomian
dan membantu masyarakat serta
berperan aktif dalam menangani
inlasi daerah Pemkot juga menggelar event Pekenan Lais Meseluk setiap
tahun di empat Kecamatan se-Kota
Denpasar. Event ini telah mampu
kreatif bagi para pencinta hewan
kesayangan, serta meningkatkan
kesadaran manusia untuk sayang kepada
satwa.
Kegiatan ini juga mendekatkan dunia
kesehatan dan kesejahteraan hewan
dalam menciptakan keharmonisan
antara manusia dan alam. Adalah
bagian penting dalam pelaksanaan Tri
Hita Karana menciptakan keselarasan
yang harmoni dengan penghormatan
melalui tindakan-tindakan kesejahteraan
hewan (kesrawan) yang merupakan
tugas mulia sebagai hamba Tuhan dalam
menjalankan itrahnya sebagai makhluk sosial. Maka pelaksanaan kegiatan
kontes dan Pameran Ternak (Denpasar
Pets Festival) dikaitkan dengan perayaan
Hari Tumpek Kandang.
FLORIKULTURA FESTIVAL
Pemerintah Kota Denpasar dibawah
Kepemimpinan Walikota Denpasar
IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama
Wakil Walikota IGN Jaya Negara terus
mencari peluang untuk meningkatkan
pembangunan Kota Denpasar. Salah
satu upaya dilakukan adalah menggelar
Florikultura Festival yang dimulai dari
28 Desember 2009 hingga 1 Januari
2010. Tujuan diselenggarakan event
tersebut guna memasyarakatkan
produk hortikultura kepada para
konsumen dalam upaya peningkatan
permintaan pasar lokal maupun luar
negeri.
Selain itu untuk meningkatkan
citra tanaman hias unggulan lokal
serta sebagai ajang forum investasi,
konsultasi dan kontak di antara para
bisnis maupun pencinta tanaman
hias.
FESTIVAL PUPUTAN
BADUNG
Dalam membangun pembangunan
di Kota Denpasar Banjar
Tainsiat Denpasar ikut serta
membantu dengan menggelar
“Festival Puputan Badung”,
dengan pementasan seni dan
budaya untuk mengenang sejarah
perang heroik pertempuran Raja
Badung melawan kolonial Belanda
tahun 1906. Festival seni budaya
ini diselenggarakan supaya para
generasi muda lebih mengetahui
sejarah “Puputan Badung” serta
keterkaitan Banjar Tainsiat dalam
sejarah tersebut. Kegiatan festival
ini terbagi menjadi tiga kegiatan
utama, meliputi pergelaran budaya,
sastra, dan pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan.
PAMUKE FESTIVAL
Pamuke Festival diselenggarakan
FESTIVAL FESTIVAL KREATIF
24 25
memberikan pemberdayaan dan
mempromosikan potensi-potensi
masyarakat desa/kelurahan yang ada.
BALI KITE FESTIVAL
Bali Kite Festival adalah sebuah
festival layang-layang internasional,
diadakan setiap tahun setiap bulan
Juli di wilayah Padang Galak Sanur.
Festival Layang-Layang atau Bali Kite
Festival sudah momen tahunan di
Bali yang biasanya banyak ditunggu-
tunggu oleh para wisatawan. Festival
ini bermula pada tahun 1979 yang
diikuti oleh banyak peserta dari
International Kite Flying Club. Saat
festival, ribuan peserta dan pecinta
layangan akan membanjiri arena serta
membawa layangan dari berbagai
style, warna, dan ukuran.
FESTIVAL OGOH-OGOH
Sebagai kota berwawasan budaya,
Pemerintah Kota Denpasar
terus memberikan ruang untuk
menuangkan seni kreatif generasi
muda. Sebagai wadah menuangkan
kreatiitas anak Pemerintah Kota Denpasar setiap tahun yakni pada
saat Pengerupukan sehari sebelum
Nyepi terus di menyelenggarakan
Festival Ogoh-ogoh. Festival Ogoh-
ogoh di selenggarakan Pemerintah
Kota Denpasar juga untuk melestarikan
kebudayaan Bali.
DENPASAR FILM FESTIVAL
Denpasar Film Festival (DFF)
merupakan sebuah ajang ilm dokumenter yang mengusung semangat
kebersamaan di tengah keragaman.
Selain lomba, festival juga menggelar
pelatihan pameran, jumpa maestro,
dan pemutaran ilm. Untuk pelatihan diselenggarakan bergiliran di seluruh
Kota/Kabupaten di Bali.
Dan mulai tahun 2014 ini DFF juga
menyelenggarakan lomba dengan
dua kategori yakni umum dan pelajar.
Kategori umum diperuntukkan bagi
peserta di seluruh Indonesia, sedangkan
katagori pelajar diperuntukkan hanya
bagi para pelajar di Kota Denpasar dan
delapan Kabupaten.
FESTIVAL FESTIVAL KREATIF QUOTE
“Masa depan kota Denpasar ada di tangan pemuda kreatif yang berwawasan budaya”
— sebuah kutipan dari Bapak Walikota Denpasar, IB Rai
Dharmawijaya Mantra, S.E., M. Si. pada saat event perdana Denpasar Street Movement.
26 27
ini akan menjadi daerah yang paling maju,” ujar Walikota Denpasar
IB Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka Bali Yoga Festival yang
dirangkai dengan Hut Kota Denpasar 229th beberapa waktu lalu.
Rai Mantra menginginkan Kota Denpasar ke depannya menjadi Kota Yoga.
Hal ini mengingat dengan yoga akan bisa menghasilkan manusia-manusia
yang berkualitas, jujur, memiliki moralitas serta etika yang baik, karena ini
merupakan suatu modal dalam memajukan suatu daerah. Ia mengaku telah
melakukan berbagai kegiatan yoga dan membentuk instruktur-instruktur di
sekolah-sekolah dengan menggandeng Yayasan Markandeya.
Selain itu, Rai Mantra menambahkan sejak lima tahun lalu sudah
memberitahukan pelaksanaan yoga di dunia pendidikan terutama SD dan
SMP di Denpasar. Sekarang ini pendidikan yoga telah diajarkan dari TK
dengan melakukan gerakan yoga secara kreatif dengan bimbingan para
guru yoga. Hal ini diharapkan anak-anak TK bisa melakukan gerakan yoga
dengan senang sambil bermain sehingga anak-anak ini bisa paham gerakan-
gerakan di samping juga mengajarkan arti pentingnya yoga.
Hal senada juga disampaikan Tjok Istri Mas Minggu Wathini, selaku
Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Provinsi Bali
yang digandeng Yayasan Markandeya dalam pelaksanaan Festival Yoga yang
ditemui dalam pelaksaan Penutupan Festival Yoga pada Minggu malam
(15/1) mengatakan bahwa dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan di
Indonesia punya asosiasi tentang yoga, sehingga bisa masuk di Direktorat
Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Dengan
demikian pada direktorat tersebut tidak hanya memberikan ijin untuk
Lembaga Kursus Pendidikan (LKP) kursus bahasa inggris, bimbingan
belajar tetapi juga ada kursus yoga. “Mudah-mudahan segera diturunkan
SK dari Disdikpora, agar Yayasan Markandeya ini menjadi satu
lembaga yakni LKP Yoga”, ujarnya.
“Harapan kita setiap tahun diadakannya Festival Yoga ini, selain itu
kita juga sudah melatih guru-guru taman kanak-kanak seluruh Bali
untuk workshop yoga untuk anak-anak TK dan ke depannya akan
dibuat workshop untuk guru SD dan SMP, sehingga betul-betul
Denpasar ini menjadi Kota Yoga. Tahun depan kita akan membuat
festival dengan tema Denpasar menuju kota yoga sesuai dengan
harapan Bapak Walikota agar tidak berhenti hanya di sini tetapi
berkelanjutan”, ujarnya lagi.
MENUJU KOTA YOGASelaras Jiwa, Pikiran dan Tubuh
Oleh EKA MARTHA
Yoga memang sangat popular di Indonesia, bahkan di dunia sebagai salah satu
olahraga yang menyehatkan tubuh. Seseorang yang melakukan yoga harus mampu
berkosentrasi penuh, mengatur dan mengontrol guna menciptakan keselarasan dan
keseimbangan antara jiwa, pikiran dan tubuh.
“Kunci dari semua kemajuan dan kesuksesan suatu daerah harus
diimbangi dengan kejujuran dan moralitas masyarakatnya. Kalau yoga ini
bisa dilakukan dan dipahami dengan baik oleh masyarakat maka Denpasar
FESTIVAL MENUJU KOTA YOGA
28 29
Upaya Pemkot Denpasar untuk terus mendorong tumbuhnya industri kreatif
yang kompeten terus digalakkan melalui berbagai macam program dan event-event
berkelanjutan. Salah satu industri yang kini mulai menggeliat di Kota Denpasar
adalah industri perilman, khsusunya ilm dokumenter ataupun ilm pendek. Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang perilman Dinas
Kebudayaan Kota Denpasar menggandeng Yayasan Bali Gumanti menggelar
kemah ilm dokumenter dari tanggal 7-11 Maret diseputaran Danau Buyan, Bedugul, Tabanan. Hal tersebut disampaikan Direktur Denpasar Film Festival,
Agung Bhawantara saat bertatap muka dengan Walikota Denpasar IB Rai
Dharmawijaya Mantra, Rabu (8/2) di Griya Sebha Sari, Denpasar.
Direktur Denpasar Film Festival, Agung Bhawantara mengatakan dalam kemah
pelatihan ilm dokumenter yang telah memasuki tahun kedua penyelenggaraan ini, para peserta yang terdiri dari siswa SMP, SMA/SMK dan komunitas ilm se-Kota Denpasar akan dilatih tentang tata cara produksi ilm dokumenter dan pembuatan foto esai. “Dalam prosesnya nanti para peserta terlebih dulu akan diberikan
pelatihan dan konsepsi mengenai ilm dokumenter selama lima hari. Setelahnya para peserta akan mulai masuk proses berkarya, dimana hasil
karya terpilih nantinya akan diikutsertakan ke dalam festival-festival ilm baik skala regional, nasional maupun internasional. Dalam kemah pelatihan
ini para peserta akan dibina oleh nama-nama yang sudah kompeten di
bidang perilman”, ujar Agung Bhawantara.
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan melalui
penyelenggaraan kemah pelatihan ilm dokumenter ini diharapkan mampu membangun kualitas sumber daya manusia terutama di bidang perilman di Kota Denpasar. “Harus dibangun kerjasama yang kuat dengan semua pihak dan
juga pelatihan mengenai ilm dokumenter ini dibuka seluas-luasnya, karena melalui kemah ilm dokumenter ini dapat menjadi sarana pembangunan sumber daya manusia terutama di bidang perilman di Kota Denpasar”, ujar
Rai Mantra.
Lebih lanjut, Rai Mantra mengatakan setelah mengikuti kemah ilm dokumenter ini para peserta diarahkan jangan sekedar hanya bisa membuat karya ilm dokumenter,
JADIKAN FILM SEBAGAI MATA PENCAHARIANoleh: PUTU ESA ASTAWAYANA SUARYADALA
namun bagaimana dari karya ilm itu dapat mereka jadikan mata pencaharian. “Selain itu, dari pelatihan ini bagaimana nantinya pembuatan suatu
karya ilm dokumenter juga bisa menghasilkan outcome yang bermanfaat
bagi masyarakat, seperti pemanfaatan ilm dokumenter sebagai media promosi pelayanan program pemerintah, agar nantinya sosialisasi program
pemerintah menarik bagi masyarakat dan pesan yang disampaikan
mudah dicerna oleh masyarakat. Kreatiitas dalam berkarya dapat dijadikan landasan moral, namun yang harus dipikirkan juga bagaimana
mengarahkan suatu karya ilm sebagai mata pencaharian”, ujar Rai Mantra.
Plt Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati mengatakan sejalan
dengan program Pemkot Denpasar membangun industri kreatif yang kuat, dimana
salah satunya diwujudkan dengan pengembangan sektor perilman maupun animasi yang akhir-akhir ini industrinya semakin bergairah. ”Pelatihan di bidang
perilman ini juga secara tidak langsung menguntungkan Pemkot Denpasar, dimana pemahaman masyarakat mengenai ilm dokumenter nantinya bisa saja membantu pemerintah di dalam pengarsipan warisan budaya di Kota
Denpasar yang dapat dijadikan database bagi pemerintah”, ujar Nyoman
Sujati.
FESTIVAL DENPASAR FILM FESTIVAL
30 31
YOUTH PARK SEBAGAI SIMBOL PERKEMBANGAN KREATIVITAS PEMUDA DI DENPASAROleh MADE TRI SUKMANA
Denpasar kini memiliki sebuah taman baru, berlokasi di sudut Taman Kota Lumintang, yang bernama Youth Park atau Taman
Pemuda. Seperti namanya, Youth Park ini dibangun untuk memfasilitasi kegiatan pemuda di Denpasar untuk berkreativitas. Dan bisa dibilang, Youth Park ini merupakan ikon kreativitas pemuda Denpasar.Mengapa bisa disebut demikian? Jika dilihat lagi ke awal, keinginan untuk dibentuknya Youth Park ini diawali dari berkumpulnya beberapa komunitas kreatif di Denpasar, yang melakukan diskusi santai, sampai akhirnya memutuskan untuk mengusulkan ide untuk membangun sebuah taman tematik yang ditujukan untuk memfasilitasi kegiatan kreatif pemuda Denpasar.
Ide tersebut akhirnya disetujui oleh Pemerintah Kota Denpasar, dan akhirnya dibuat sebuah Sayembara Desain Youth Park. Kemudian BEDA (Badan Kreatif Pemuda Denpasar) bersama ATN (Arsitek Tanpa Nama) digandeng untuk mewujudkan sayembara ini.Antusiasme warga sangat tinggi dengan adanya
PEMUDA YOUTH PARK
32 33
sayembara ini, karena diberi kesempatan untuk ikut terlibat dalam pembangunan Kota Denpasar. Selain itu, untuk penjurian, dipilih juga juri dari arsitek, ahli landscape, dan perwakilan beberapa komunitas kreatif yang nantinya akan menggunakan Youth Park ini. Setelah pemenang sayembara ditentukan, Dinas Tata Ruang
dan Perumahan (sekarang Dinas Perumahan dan Permukiman) Kota Denpasar ditunjuk oleh Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya
Mantra untuk merealisasikannya. Youth Park ini diprioritaskan pembangunannya, sebagai bukti keseriusan Pemerintah Kota Denpasar terhadap kreativitas pemuda, hingga akhirnya Youth Park ini di-launching pada tanggal 25 Februari 2017 dan sudah bisa digunakan oleh para insan kreatif Denpasar.
Adapun fasilitas yang disediakan di Youth Park adalah: mini-stage, listrik dan air, art space, booth kuliner, river view, beberapa spot foto, dan Ampitheater (pembangunan tahap kedua). Salah satu point plus juga dari Youth Park ini adalah lokasinya yang strategis, di pusat kota, dan pusat keramaian. Selain itu, Youth Park ini juga bisa dijadikan alternatif jogging track di Taman Kota Lumintang. Salah satu anak muda Denpasar, Ayu
Friska, yang sedang jogging di area Youth Park mengatakan, “Taman
Pemuda yang baru ini sangatlah
asik dan enak untuk dijadikan
tempat olahraga sambil melihat
pemandangan sungai tagtag yang
bersih. Selain bisa berolah raga saya
juga bisa menyegarkan mata dengan
keindahan sungai dan penataan
taman pemuda yang sangat bagus
untuk beristirahat.”Sebagai informasi, untuk komunitas atau insan kreatif yang akan menggunakan Youth Park ini, Pemerintah Kota Denpasar tidak mengenakan biaya apapun. Cuma satu pesan dari Rai Mantra dalam menggunakan Youth Park, “Kebersihannya harus selalu dijaga
ya.”
PEMUDA YOUTH PARK
34 35
sharing wawasan, memperluas pertemanan, serta refresh dari
rutinitas kerja. ATN digagas oleh arsitek-arsitek muda di Bali
pasca penyelenggaraan ARCASIA Congress 2012 Bali. Dan
karena latar belakang tersebut, ATN diajak BEDA sebagai
tim penyelenggara Sayembara Disain Youth Park.
ATN ikut terlibat untuk petunjuk pelaksanaan, persiapan
materi-materi dasar, promosi acara, sampai penjurian
Sayembara Disain Youth Park. Sampai akhirnya pemenang
sayembara dipilih, dan pembangunan Youth Park
dilaksanakan, ATN ikut mengawasi pembangunan taman
pemuda ini, dan tentunya berhasil menciptakan keinginan
Pemerintah Kota Denpasar untuk meciptakan pembangunan
dari warga untuk warga. Terima kasih Arsitek Tanpa Nama!
Seperti yang telah diketahui, bahwa Youth Park
adalah simbol dari pergerakan kreativitas di
Denpasar. Tidak hanya ditujukan sebagai wadah
kreativitas pemuda kreatif Denpasar, tetapi proses
pembangunannya pun melibatkan kreativitas dari
pemuda kreatif Denpasar.
Sebuah komunitas arsitek yang menamakan
dirinya sebagai Arsitek Tanpa Nama (ATN)
sangat berperan dalam pembangunan Youth
Park. Semua ini diawali sejak proses awal
pembangunan Youth Park, dimana Pemerintah
Kota Denpasar menginginkan adanya peran
serta masyarakat dalam merancang Youth Park,
dan itu ditandai dengan Sayembara Desain
Youth Park. Sebuah organisasi bernama Badan
Kreatif Pemuda Denpasar (BEDA) ditunjuk
sebagai penyelenggara sayembara tersebut. Dan
karena sayembara ini sangat terkait dengan
dunia arsitektur, maka BEDA menggandeng
Arsitek Tanpa Nama ikut terlibat sebagai panitia
penyelenggara.
Sebagai informasi, bahwa Arsitek Tanpa Nama
adalah komunitas arsitek no-boundaries di Bali
yang secara reguler mengadakan forum sharing
informal arsitek tiap bulan, dihadiri oleh arsitek-
arsitek tanpa batasan perusahaan/institusi/
asosiasi/almamater tertentu, bertujuan untuk
PERAN SERTA “ARSITEK TANPA NAMA” PADA PEMBANGUNAN YOUTH PARK
Oleh AGUS HENDRA PUTRA YASA
PEMUDA ARSITEK TANPA NAMA
36 37
PEMANFAATAN FASILITAS LAPANGAN PUPUTAN BADUNG YANG DIMAKSIMALKAN SEMETON WORKOUT BALI
Oleh GDE ESHA SATRYA
Monumen Puputan Badung, kini dikenal dengan nama Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, atau lebih simple disebut masyarakat dengan nama Lapangan Puputan Badung. Lapangan Puputan Badung ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat, entah untuk tempat rekreasi murah, bermain catur, tempat bermain anak-anak, bahkan sebagai tempat itness gratisan.
Ya, di Lapangan Puputan Badung memang menyediakan fasilitas olahraga di salah satu sudut lapangannya. Jika melihat di sudut barat daya Lapangan Puputan, ada beberapa tiang, bahkan saat ini sudah dilengkapi dengan sepeda statis. Masyarakat pun banyak yang menyebut Lapangan Puputan sebagai “tempat nge-gym murah”.
Sebutan itu dilontarkan oleh seorang warga Denpasar pengguna aktif fasilitas ini, Yussa Pasutama yang terlibat dalam komunitas Semeton Workout
Bali (SWB). SWB ini adalah komunitas yang terdiri dari pemuda-pemuda yang memiliki hobi di bidang olahraga calisthenics, dan SWB ini sangat aktif memanfaatkan fasilitas olahraga di sudut Lapangan Puputan Badung sejak tahun 2013. Bahkan, komunitas ini yang mengusulkan kepada Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra pada event Denpasar Street Movement untuk menambah fasilitas olahraga di Puputan Badung.
“Ternyata yang kami suarakan direalisasiin sama Pak Wali. Sekarang
tiangnya lebih banyak, bahkan ada sepeda statis pula. Keren!”, ujar Yussa. Dan dengan bertambahnya fasilitas ini, sangat berdampak bagi antusias warga untuk berolahraga, yang menurut Yussa hampir setiap kali latihan di Lapangan Puputan Badung, selalu ada masyarakat yang menggunakannya.
Dan menurutnya, sedikit saran untuk Pemerintah Kota Denpasar adalah untuk menambah fasilitas olahraga di tempat terbuka lainnya, untuk memecah antrian. Selain itu, larangan untuk tidak merokok di dekat fasiilitas olahraga agar lebih diperhatikan lagi. Dan tidak lupa, di akhir pertemuan dengan SWB, mereka mengucapkan terima kasih untuk perhatian Pemerintah Kota Denpasar terhadap kebutuhan warganya.
PEMUDA SEMETON WORKOUT BALI
38 39
DENPASAR MENUJU KOTA SMART CITYoleh WAYAN YOGA SUMANTARA
Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra paham betul
terdapat permasalahan kota yang dihadapi ke depannya semakin kompleks.
Mengingat Denpasar sebagai kota besar dengan pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan pembangunan yang semakin pesat ini yang menjadi salah satu
permasalahan kota yang mengakibatkan tinggi masyarakat urban yang datang ke
Kota Denpasar untuk mengadu nasib. Dampak lain ditimbulkan adalah tingginya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang diinginkan dari pemerintah.
Menyadari hal tersebut Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya
Mantra bersama Wakil Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara telah
mencanangkan Denpasar sebagai Kota Smart City. Bahkan ini telah dituangkan
dalam visi saat mencalonkan diri kembali sebagai Walikota dan Wakil Walikota
yaitu “Padmaksara”, delapan langkah menuju Kota Denpasar maju, dimana pada
langkah pertama mewujudkan tata kelola pemerintah yang
baik (good governance) menuju kota cerdas (smart city).
Untuk menuju kota smart city, mengawali dengan
menata tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya, di samping juga terus melanjutkan reformasi
birokrasi guna meningkatkan kepercayaan publik, serta
penikatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah.
Kesemuanya ini untuk mendukung dalam mewujudkan
Denpasar sebagai smart city.
Dengan dikembangkannya Denpasar menjadi smart
city, diharapkan pengembangan dan pengelolaan kota dengan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan
berbagai sumber daya yang ada di dalam kota, dengan
lebih efektif dan eisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, serta mendukung pembangunan yang
berkelanjutan, sehingga diharapkan mampu memberikan
pelayanan dan informasi yang cepat kepada masyarakat.
Berbagai langkah telah dilakukan Pemerintah Kota
Denpasar dalam menuju smart city dan untuk mempersiapkan
masyarakat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia
(MEA) sekarang ini. Melaui kemudahan pelayanan dan
informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat kota dengan
membangun sumber informasi digital yang terintegrasi
sehingga kemanfaatannya benar-benar dirasakan masyarakat
yang membutuhkanya.
Sumber-sumber informasi digital yang telah dibangun
Pemerintah Kota Denpasar untuk menuju Smart City yaitu:
Taman Digital Lumintang
Sebuah taman merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah
Kota Denpasar dengan PT. Telkom dalam menyediakan wii di kurang lebih 50 titik di tempat umum di penjuru kota
Denpasar, salah satunya di Lapangan Lumintang. Lapangan
kota yang disulap menjadi taman edukasi ini berlokasi di
depan Gedung Sewaka Dharma yang merupakan Kantor
Pemerintahan. Fasilitas wii yang tersedia di tempat ini dapat
dengan mudah dan murah dimanfaatkan oleh warga kota yang
membutuhkannya.
SMART CITY DENPASAR MENUJU SMART CITY
40 41
Pengaduan Rakyat Online (PRO)
Denpasar
PRO Denpasar merupakan aplikasi
berbasis website maupun Android
yang bersifat dua arah sehingga dapat
meningkatkan partisipasi publik untuk
turut memantau pembangunan yang
dilakuktan Pemerintah Kota Denpasar.
Dengan keterlibatan langsung dari
masyarakat, diharapkan pembangunan
yang dilaksanakan dirasakan langsung
oleh masyarakat Kota Denpasar,
berperan sebagai alat bantu untuk
melakukan monitoring dan veriikasi program pembangunan, serta pengaduan
masyarakat di Kota Denpasar.
Masyarakat umum dapat berpartisipasi
mengawasi pembangunan dengan memberikan laporan mengenai masalah di
Kota Denpasar, untuk kemudian tim veriikasi PRO Denpasar akan meninjau dan memposisikan laporan tersebut kepada instansi terkait untuk segera ditindaklanjuti.
Smart Digital Lounge untuk Pelajar
Lounge digital yang dikelola secara profesional oleh Masyarakat Industri Kreatif
TIK Indonesia (MIKTI) Kota Denpasar serta Balai Diklat Industri Denpasar
bertujuan untuk mewadahi mereka pelaku technopreneur, baik yang menjalankan
secara profesional maupun yang sedang dalam tahap belajar, sehingga industri
technopreneur seperti games, edutainment, musik, animasi, maupun software solutions
dapat tumbuh subur di Denpasar dan sekitarnya.
Denpasar Trading
Denpasar Trading adalah sebuah pelayanan yang berbasis internet yang disediakan
untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mempromosikan
produknya melalui program E-Commerce yang dikelola oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Denpasar. Katalog barang-barang UMKM yang dijual pada
website tersebut adalah hasil karya industri kreatif dari UMKM itu sendiri, mulai
dari herbal, aksesoris, perhiasan, kain, bahkan ukiran. Informasi tiap-tiap item yang
dijual sangat lengkap sampai info detail seperti warna, ukuran, berat, hingga bahan
juga turut disampaikan.
Melalui website ini tidak hanya pembeli dari lokal semata yang dimudahkan,
lebih dari itu buyer dari luar untuk mencari barang yang diinginkan. Hal ini tentu
membuka peluang pasar
yang lebih luas lagi bagi
seluruh pelaku bisnis dan
industri kreatif di Kota
Denpasar. Denpasar Trading
merupakan salah satu strategi
Pemerintah Kota Denpasar
dalam mempersiapkan pelaku
industrinya guna menghadapi
masyarakat ekonomi ASEAN.
Denpasar Seightseeing
Aplikasi yang dapat dijadikan
pegangan saat ingin jalan-jalan
di Denpasar ini melengkapi
Denpasar sebagai sebuah
smart city. Melalui aplikasi
ini, wisatawan lokal maupun
mancanegara dapat dengan
mudah menemukan tempat
wisata, tempat bersejarah,
kuliner, penginapan, pusat
kerajinan, pementasan, hingga
event-event yang berlangsung di
seluruh penjuru Denpasar.
Aplikasi berbasis
Android melalui Gamatechno
ini dilengkapi navigasi map
dan informasi hotel terdekat
dari lokasi event sehingga
memudahkan wisatawan yang
berkunjung. Tak ketinggalan,
aplikasi Denpasar Sightseeing
juga dilengkapi dengan
itur sosial media yang memungkinkan penggunanya
mengabadikan, dan berbagi
moment saat menjelajahi
Denpasar.
Kota Denpasar sebagai ibu
kota provinsi Bali terus berbenah untuk
menjadi salah satu smart city di Indonesia.
Denpasar tengah membuat segala aspek
kehidupan warganya menjadi lebih cerdas
melalui teknologi informasi, mulai dari
pemerintahan, perekonomian, kesehatan, lalu
lintas, lingkungan, hingga warga kotanya sendiri.
Hal ini diharapkan dapat lebih mempermudah
dalam memberikan pelayanan dan informasi
pada masyarakat yang membutuhkannya.
Youth Park
Pemerintah Kota Denpasar selain
membangkitkan potensi kreativitas anak-anak,
juga mempersiapkan sarana dan prasarana
berupa tempat kreativitas mereka dengan
membangun taman “Youth Park”. Dengan
dibangunnya “Youth Park” diharapkan bisa
menghasilkan sebuah kesatuan persepsi di
dalam memulai memprogramkan kegiatan yang
bisa meningkatkan kreatiitas generasi muda Denpasar. “Youth Park” yang telah dibangun di
Taman Kota Lumintang diresmikan bertepatan
dengan HUT ke-229 Kota Denpasar. “Youth
Park” yang dibangun dilengkapi dengan taman
pintar, ruang diskusi terbuka, serta jogging track
SMART CITY DENPASAR MENUJU SMART CITY
42 43
dengan disain jogging track di pinggir Sungai Tagtag yang nantinya juga
akan dibangun sebuah amphitheatre Di samping itu “Youth Park” juga
dilengkapi tempat atau ruang kuliner secara permanen, dengan ada 19
tempat ruang kuliner, serta terdapat ruang bagi generasi muda untuk
melaksanakan pameran dan menampikan hasil kreatif dari anak muda.
IPM Tertinggi
Keberhasilan pembangunan di Kota Denpasar dari 2010-2016 telah
menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Keberhasilan ini dapat
kita lihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2010-
2015 yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Dari
laporan laporan statistik tersebut IPM Kota Denpsar terus mengalami
peningkatan. Pengukuran IPM dengan indikator angka harapan
sekolah dan rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup dan rata-rata
pengeluaran.
Dari indikator tersebut mengatarkan IPM tertinggi di Provinsi Bali
dengan capaian tiap tahunnya sebagai berikut ditahun 2010 IPM Kota
Denpasar mencapai 79,19, meningkat di tahun 2011 menjadi 79,77,
tahun 2012 menjadi 80,45, tahun 2013 menjadi 81,32, 2014 mencapai
angka 81,65 dan tahun 2015 IPM Kota Denpasar mencapai 81,84.
SMART CITY DENPASAR MENUJU SMART CITY
44 45
BUKA PELUANG KERJA 1000 STARTUP DENPASARRAI MANTRA PEMIMPIN “CINTA”, BERI DUKUNGAN BAGI INTERPRENEURSHIPOleh WAYAN PURBAWA
Era digital saat ini menjadi peluang tersendiri bagi kalangan generasi muda, dengan penerapan ilmu pada lembaga pendidikan dalam penguasaan interpreneurship dan technopreneurship menjadi sebuah tantangan. Koordinator Kopertis Wilayah VIII Bali, NTB, NTT, Prof. Dr.
I Nengah Dasi Astawa saat menghadiri Primakara Startup Expo 2017, Jum’at (3/2) di Kampus STMIK Primakara mengatakan terdapat 66 Pendidikan Tinggi Swasta (PTS) di Bali dengan keberadaan STMIK Primakara menjadi satu-satunya PTS yang baru berusia
tiga tahun menjadi kebanggaan nasional. Hal ini juga tak terlepas dari dukungan pimpinan daerah yakni Walikota Denpasar I.B Rai
Dharmawijaya Mantra dalam program interpreneurship dan technopreneurship bagi generasi muda. Dari program tersebut Prof. Dasi menyebutkan Rai Mantra pemimpin “CINTA” yakni Cerdas, Intelektual, Natural, Transformatif, dan Arif. Kegiatan Primakara Startup Expo 2017 juga dihadiri Walikota Rai Mantra yang sekaligus melakukan
penandatanganan kerjasama dengan STMIK Primakara terkait pengembangan technopreneurship di Kota Denpasar. Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra mengatakan STIMIK Primakara dengan inkubator bisnis yang dimiliki menjadi tantangan dengan keberlangsungan program 1000 Startup di Indonesia yang juga ikut digulirkan Pemkot Denpasar sebagai peluang kerja dalam era digital saat ini. Menurut Rai Mantra saat ini tidak hanya terfokus pada peluang pariwisata, yang jika banyak dieksploitasi akan dapat menjadi pariwisata yang tidak spesiik, sehingga hal ini dapat dilakukan dengan ekonomi kreatif yang mampu menunjang pariwisata. Salah satunya cara yang dilakukan adalah dengan gerakan Startup Kota Denpasar, serta Pemkot Denpasar telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif Denpasar sebagai target menumbuhkan ekonomi kreatif. Selain itu, tak terlepas juga dari program digitalisasi Pemkot Denpasar yang telah terbentuk dengan infrastruktur yang telah disiapkan, seperti sekolah dan fasilitas di Bali Creative Industry Centre
berlokasi di kawasan Kesiman Petilan Kecamatan Denpasar Timur, sebagai inkubator bisnis Kota Denpasar yang membutuhkan motivator untuk membentuk hal-hal kreatif kalangan generasi muda. Sebelumya dalam era agraris dan era industrial memiliki karakter berbeda dalam melihat sebuah peluang bisnis, namun saat ini di era
digital memiliki sebuah percepatan peluang. “Primakara sangat
strategis mengambil peran dan
menjawab tantangan dengan
membuat inkubator bisnis untuk
menjawab tantangan yang saat
ini baru terdapat 21 startup yang
dirancang generasi muda dan
mahasiswa STMIK Primkara,” ujarnya. Sementara Ketua STMIK Primakara I Putu Agus Swastika mengatakan Primakara memiliki kurikulum yang terintegrasi dengan inkubator bisnis dan mengembangkan kemampuan berwirausaha berbasis IT. Di samping itu juga, Primakara memberikan peluang lebih kepada mahasiswa yang bekerjasama dengan komunitas salah satunya Startup Bali dalam pengembangan kreatiitas. Pelaksanaan Startup Expo saat ini menjadi puncak kurikulum technopreneurship yang menampilkan karya-karya startup mahasiswa. Dari penilaian startup yang memiliki nilai baik dalam expo ini dapat dilanjutkan ke skripsi dan inkubator bisnis dengan taget 50 persen lulusan tahun 2018 ini harus mampu menjadi technopreneurship. Hal ini juga tak terlepas dari dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, serta Pemkot Denpasar dalam mewujudkan technopreneur kreatif secara berkelanjutan.
SMART CITY 1000 START UP
46 47
PENGAPLIKASIAN SMART CITY DARI LINGKUNGAN BANJAR
oleh PUTU HENDIKA PERMANA
Pemerintah Kota
Denpasar sangat
serius dalam
membangun Kota
Denpasar ke arah
Smart City. Hal ini
bisa dilihat dari visi
dan misi Walikota
Denpasar Ida Bagus
Rai Dharmawijaya
Mantra dan
Wakil Walikota I
Gusti Ngurah
Jaya Negara,
Padmakarsa,
dimana pada langkah
pertama yang
menyatakan untuk
mewujudkan tata
kelola pemerintah
yang baik (good
governance) menuju
kota cerdas (smart
city).
SMART CITY GUNG MANIK
48 49
kegiatan-kegiatan Banjar Ekasila, plus terdapat informasi mengenai persyaratan-
kelengkapan yang berhubungan dengan hal-hal kedinasan.
Bagaimana respon warga?
Tentunya sangat senang, dan mereka merasa bangga karena banjarnya sekarang
punya website. Sebenarnya dengan adanya website ini memudahkan saya juga. Jadi
saya ngga perlu capek-capek untuk menjelaskan beberapa informasi secara berulang-
ulang. Selain website, di Banjar Ekasila juga diterapkan sistem pertukaran informasi
via grup Whatsapp. Penerapan ini sangat cocok diaplikasikan di kota, yang mayoritas
masyarakatnya banyak kesibukan, dan susah untuk bertemu satu sama lain. Jadi
keterikatan antar warga tetap terjaga, cuma medianya aja yang berbeda. Pengaduan
juga sering disampaikan lewat grup Whatsapp.
Dan apa harapan ke depannya Pak Agung dengan website ini?
Kalau harapan, pengen-nya menambah itur lagi, cuma nanti disesuaikan dengan kebutuhan warga aja. Kalau untuk skala yang lebih besar, mudah-mudahan
penerapan teknologi di Banjar Ekasila bisa menjadi inspirasi bagi banjar-banjar yang
lainnya, sehingga nantinya dari pergerakan-pergerakan kecil ini bisa mewujudkan
Denpasar sebagai smart city secara menyeluruh.
Dan yang pasti, tetap berpegang pada konsep sewaka dharma, dan diarahkan menuju
smart city.
Okay, terima kasih atas interview yang menarik ini. Semoga sukses ke
depannya.
Sama-sama. Terima kasih.
Hal tersebut ternyata sangat dipahami oleh seorang Kepala Dusun
(Kadus) Banjar Ekasila, Denpasar Barat, dalam menjalankan tugasnya.
Berikut hasil interview tim Sewaka Dharma dengan Kepala Dusun
Banjar Ekasila, A.A. Ngurah Manik Jaya Pramartha:
Halo, Pak Agung. Apa kabar?
Astungkara baik.
Ngomong-ngomong, wilayah lingkungan Banjar Ekasila ini di
daerah mana saja?
Untuk wilayah Banjar Ekasila ini, lingkungannya di seputaran Jalan
Teuku Umar - Diponegoro.
Sejak kapan menjabat sebagai Kepala Dusun?
Sejak tahun 2015. Tepatnya 21 April 2015.
Denger-denger, Pak Agung ini termasuk salah satu Kadus
termuda di Bali ya?
Hahaha, ya begitulah. Waktu diangkat berusia 27 tahun.
Bagaimana perasaannya saat menjabat sebagai Kadus di usia
27 tahun?
Bangga tentunya. Apalagi pekerjaan sebagai Kadus ini suka dianggap
sebagai gae nak wayah. Dan yang bikin bangga adalah di usia muda ini
dipercaya untuk nyemak gae nak wayah.
Nah, tapi menurut kami, usia muda itu justru merupakan
kelebihan dari seorang Kadus yang masih idealis, banyak ide,
dan tentunya melek teknologi…
Hahaha, terima kasih atas sanjungannya. Tapi memang, hal ini
menjadi sebuah challenge bagi saya untuk membuat sebuah pergerakan
di lingkungan yang saya pimpin. Dan kebetulan saya mempunyai
ketertarikan dengan teknologi, dan kebetulan lagi, ternyata ini sesuai
dengan visi dan misi Bapak Walikota dan Bapak Wakil Walikota untuk
menciptakan Denpasar ke arah smart city.
Sudah diaplikasikan?
Saat ini sudah, walaupun ngga banyak. Banjar Ekasila kini sudah punya
website yang bernama banjarekasila.org. Di dalam website itu terdapat
proil dan informasi seputar Banjar Ekasila. Ada berita mengenai
SMART CITY GUNG MANIK
50 51
Denpasar,” ujarnya. Bila semua pihak telah mentaati aturan dan himbaun yang telah ditetakan sudah dipastikan dapat mewujudkan rasa damai sesuai makna dari perayaan hari raya suci Nyepi tersebut.Tidak hanya itu dalam mengarak ogoh-ogoh, Sujati juga berharap tidak sampai keluar dari desa pakraman masing-masing untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami berharap semua pihak melaksanakan peran masing-masing untuk menciptakan ketertiban dalam merayakan hari raya Suci Nyepi bulan Maret mendatang,” ujarnya.
Menciptakan ketertiban dan kenyamanan saat malam Pengerupukan, Pemerintah Kota Denpasar melarang seluruh sekeha teruna dan komunitas masyarakat Kota Denpasar untuk tidak menggunakan “house music”. Larangan ini telah disampaikan dan disosialisasikan pada sekeha teruna dan komunias masyarakat beserta beserta tokoh masyarakat beberapa waktu lalu. Hal tersebut disampaikan Plt. Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Wayan Sujati saat ditemui, Rabu (1/2) di ruang kerjanya. Lebih lanjut Sujati menambahkan penggunaan “house music” tidak sesuai dengan kaedah Budaya Bali yang religius juga rentan dapat menimbukan situasi yang tidak kondusif dan dapat menimbulkan gesekan antar warga. “Mari kita jadikan spirit Hari Suci Nyepi untuk mulat sarira dan mampu mengendalikan diri, sehingga tidak terjerumus melakukan hal-hal yang bersifat negatif yang dapat memancing timbulnya suasana yang kurang harmonis. Mari kita jaga bersama dan lakukan prosesi ogoh-ogoh ini dengan tertib sehingga tidak menimbulkan gesekan antar pengusung ogoh-ogoh, sehingga tidak menodai kesucian hari raya Nyepi ini,” ujar Sujati. Ia berharap iringan ogoh-ogoh ini menggunakan gambelan Bali. Penggunaan sound system diperbolehkan, namun yang diputar musik gamelan Bali, sehingga prosesi dapat berjalan dengan hikmad dan tertib. “Peran dari tokoh-tokoh masyarakat adat ini sangat kami harapkan untuk ikut membantu dan mengawasi prosesi ini disamping dari aparat Kepolisian, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan Kota
PEMKOT DENPASAR LARANG GUNAKAN “HOUSE MUSIC”
SAAT PAWAI OGOH-OGOHoleh GUSTI KETUT SUDIATMIKA
BUDAYA HOUSE MUSIK & OGOH-OGOH
52 53
TEKAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN, PEMKOT DENPASAR LESTARIKAN SUBAK DENGAN BERBAGAI PROGRAMOleh AGUNG YUDHISTIRA
Subak merupakan suatu kelembagaan tradisional bersifat otonom yang
mengatur pengairan pertanian di Bali. Subak di Kota Denpasar sendiri memiliki
peran penting dalam pendekatan-pendekatan teknis pertanian dalam upaya
mensukseskan program-program pembangunan Pemerintah Kota Denpasar, di
mana Subak merupakan salah satu lembaga yang bersifat sosio religius yang sangat
berperan dalam mensukseskan program-program di bidang pertanian. Untuk
itu Pemerintah Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Walikota Denpasar I.B.
Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota Denpasar I.G.N. Jaya Negara
berupaya melestarikan “subak” atau organisasi pengairan tradisional yang ada di
perkotaan dengan berbagai program pemberdayaan.
Berbagai program dan terobosan pun terus
dilakukan Pemkot Denpasar melalui Dinas
Pertanian untuk melindungi keberadaan
subak di Kota Denpasar. Setelah
sebelumnya memberikan subsidi terhadap
tanah-tanah pertanian yang berada di
kawasan jalur hijau, memberikan jaminan
harga pasar ditingkat petani dengan
melakukan kerjasama dengan pabrik
penyosohan beras, memberikan asuransi
pertanian serta pembebasan pajak untuk
areal persawahan di Kota Denpasar,
menata beberapa subak menjadi sebuah
tempat wisata/ekowisata (seperti Subak
Angabaya di Penatih, Subak Sembung
di Peguyangan serta Subak Kerdung di
Pedungan), dan kini program terbaru
Pemkot Denpasar dalam pelestarian subak
ialah dengan membuat suatu program yang
bernama Subak Lestari, dimana rancang
pembentukan Kawasan Subak Lestari
ini untuk mewujudkan lahan pertanian
pangan berkelanjutan di Ibu Kota Bali.
Dalam kegiatan Subak Lestari ada hak
dan kewajiban antara pengelola subak dan
pemerintah nantinya. Rencananya, kawasan
Subak Lestari yang pembentukannya
melibatkan tim akademisi dan Organisasi
SUBAK ALIH FUNGSI PERTANIAN
54 55
Perangkat Daerah (OPD) meliputi Subak Umadesa, Subak Anggabaya, Subak
Umalayu, Subak Intaran Barat, dan Subak Intaran Timur yang disingkat menjadi
(Made Ayu Intan). Kawasan subak ini nanti akan dilindungi dengan peraturan
desa adat atau awig-awig. Untuk awal, program Subak Lestari ini akan di mulai
dari Subak Anggabaya yang telah menjadi objek pariwisata, dikarenakan Subak
Anggabaya telah menyediakan tempat olahraga (jogging track) dan bersepeda.
Pemerintah Kota Denpasar juga memberikan bantuan pembangunan Balai Subak
Anggabaya serta bale kulkul untuk menunjang Subak Lestari, dan bantuan ini akan
diberikan kepada semua subak, namun secara bergiliran sesuai anggaran.
Untuk menunjang sebagai Subak Lestari, kini petani kembali melestarikan
sistem pertanian dengan sistem mina padi, di mana mina padi dari dulu sudah
diterapkan di Subak Anggabaya dan sistem mina padi ini dapat menambahkan
hasil pertanian. Dengan adanya Subak Anggabaya sebagai
contoh Subak Lestari, diharapkan semua subak yang ada
di Kota Denpasar dapat dilestarikan, melihat di Kota
Denpasar terdapat 42 subak yang tersebar di 4 Kecamatan
masing-masing: Denpasar Barat 8 subak, Denpasar Timur
14 subak, Denpasar Selatan 10 subak dan Denpasar Utara
10 subak.
Denpasar Barat
Subak Serogsogan di Kel. Padang Sambian
Subak Pagutan di Ds. Padang Sambian Kaja
Subak Tegal Buah di Ds. Padang Sambian Kelod
Subak Tegal Lantang di Ds. Padang Sambian Kelod
Subak Banyu Kuning di Ds. Padang Sambian Kelod
Subak Semila di Ds. Pemecutan Kelod
Subak Lange di Ds. Pemecutan Kelod
Subak Mergaya di Ds. Pemecutan Kelod
Denpasar Timur
Subak Kedaton di Ds. Sumerta Kelod
Subak Yang Batu di Ds. Dangin Puri Kelod
Subak Buaji di Kel. Kesiman
Subak Delod Sema di Ds. Kesiman Petilan
Subak Umalayu di Kel. Penatih
Subak Anggabaya di Kel. Penatih
Subak Paang di Kel. Penatih
Subak Saba di Kel. Penatih
Subak Umadesa di Kel. Penatih
Subak Temaga di Ds. Penatih Dangin Puri
Subak Pohmanis di Ds. Penatih Dangin Puri
Subak Taman di Ds. Penatih Dangin Puri
Subak Biaung di Ds. Kesiman Kertalangu
Subak Padang Galak di Ds. Kesiman Kertalangu
Denpasar Selatan
Subak Renon di Kel. Renon
Subak Sidakarya di Ds. Sidakarya
Subak Sesetan di Kel. Sesetan
Subak Panjer di Kel. Panjer
Subak Kepaon di Ds. Pemogan
SUBAK ALIH FUNGSI PERTANIAN
56 57
Subak Cuculan di Ds. Pemogan
Subak Kerdung di Kel. Pedungan
Subak Intaran Barat di Ds. Sanur Kauh
Subak Intaran Timur di Ds. Sanur Kauh
Subak Sanur di Ds. Sanur Kaja
Denpasar Utara
Subak Ubung di Kel. Ubung
Subak Pakel II di Ds. Ubung Kaja
Subak Petangan di Ds. Ubung Kaja
Subak Peraupan Barat di Ds. Dangin Puri Kaja
Subak Peraupan Timur di Ds. Sumerta Kaja
Subak Pakel I di Kel. Peguyangan
Subak Dalem di Kel. Peguyangan
Subak Sembung di Kel. Peguyangan
Subak Kedua di Ds. Peguyangan Kangin
Subak Lungatad di Ds. Peguyangan Kangin
Salah seorang masyarakat, Made Dharmayuda
asal Peguyangan mengatakan, sekarang ini subak-
subak di Denpasar sudah mulai tertata rapi, terlihat
beberapa subak yang sudah memiliki tata kelola
pengairan yang baik. Bahkan sekarang ini subak
sudah bisa di jadikan sebuah ekowisata, seperti
Subak Sembung di Kelurahan Peguyangan.
Sekarang subak Sembung ini sudah memiliki areal
jogging track dengan menampilkan pemandangan
persawahan yang asri dan juga sebagai tempat
edukasi untuk para siswa, yakni sekolah alam untuk
belajar mengenai pertanian. Tentu saja ini menjadi
sebuah tempat rekeasi bagi masyarakat sekaligus
untuk menjaga kelestarian dari subak itu sendiri.
“Saya harapkan ke depannya Pemerintah
Kota Denpasar bisa terus men-support agar
subak-subak di Denpasar bisa terus asri dan
dilestarikan”, ungkapnya.
SUBAK ALIH FUNGSI PERTANIAN
58 59
Keberadaan sungai-sungai besar di Kota Denpasar kini telah banyak mengalami
perubahan, yang tadinya kotor dan dianggap sebagai tempat membuang segala
macam kotoran yang tidak diinginkan, baik itu berupa sampah maupun air limbah
dari rumah tangga hingga industri, sehingga masyarakat jarang yang datang ke
bantaran sungai karena dianggap sebagai tempat yang kotor. Kini sungai-sungai
PEMKOT DENPASAR SULAP SUNGAI KOTOR MENJADI TEMPAT REKREASI BARULakukan Penggelontoran Hingga Normalisasi SungaiOleh NGURAH MAHENDRA
besar itu pun telah ditata dan disulap menjadi
sebuah taman rekreasi wisata baru yang
diperuntukan bagi masyarakat.
Dari data yang diperoleh, jumlah sungai-
sungai yang ada di Kota Denpasar sebanyak 10
sungai, seperti Tukad Mati sepanjang 12,25
km, Tukad Badung sepanjang 17,15 km,
Tukad Ngenjung sepanjang 2,15 km, Tukad
Tagtag sepanjang 4,50 km, Tukad Ayung
sepanjang 6,50 km, Tukad Rangda sepanjang
4,25 km, Tukad Pangkung Kedampang
sepanjang 2,00 km, Tukad Pangkung Ulun
Danu sepanjang 1,50 km, Tukad Abianbase
sepanjang 4,20 km, dan Tukad Pangkung
Muding sepanjang 1,00 km. Untuk mencegah
terjadinya banjir di musim penghujan serta
menghilangkan kesan yang kotor dan kumuh
pada sungai, Pemerintah Kota Denpasar
melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Denpasar telah melakukan
penataan sungai yang sudah dimulai pada
Tahun 2014. Adapun sungai-sungai yang telah
ditata yakni, Tukad Loloan, Tukad Bindu,
Tukad Tagtag, dan Tukad Badung.
Untuk dana yang dihabiskan dari penataan
keempat sungai ini bervariasi, dari Rp 2,5 millyar
sampai Rp 198 juta. Jelas nilai ini sangat besar.
Betapa tidak, dari sungai yang dulunya kotor
yang dipenuhi berbagai sampah kini disulap
menjadi bersih dan tertata. Pada sungai ini juga
dipercantik dengan hiasan lampu warna-warni
disertai dengan penataan telajakan pada bahu
sungai yang di pavingisasi. Tidak hanya itu saja,
masyarakat bisa juga menjadikannya sebagi
sebuah wahana/rekreasi baru berwisata, yang
tentunya sangat murah dan nyaman. Disini
juga dilengkapi dengan wahana mainan anak-
anak dari ayunan hingga perosotan, ditambah
SUNGAI NORMALISASI SUNGAI
60 61
lagi dengan adanya beberapa perahu untuk menjelajahi
kawasan sungai yang benar-benar bersih dari sampah.
Tujuan diadakannya pentaan sungai ini tentu saja untuk
menghilangkan kesan jorok, kumuh, dan kotor. Terjaganya
kebersihan serta fungsi sungai saat ini tergantung dari
peran serta masyarakat dan sektor swasta untuk ikut
peduli dan secara sadar bertanggungjawab ikut menjaga
kelestarian lingkungan sungai secara berkelanjutan.
Peran masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha dalam
menjaga kebersihan lingkungan menjadi hal penting,
terlebih di musim hujan. Akibat perilaku masyarakat
yang kurang peduli terhadap lingkungan akan membawa
dampak negatif bagi lingkungan, serta membutuhkan biaya
sosial yang sangat tinggi. Musibah banjir menjadi salah
satu contoh dampak dari kurang pedulinya masyarakat
dalam menjaga kebersihan. Untuk menghindari hal
tersebut, diperlukan kerjasama mulai dari aparat terbawah,
Kepala Lingkungan, Kepala Dusun, serta Perbekel untuk
terus melakukan gerakan-gerakan kebersihan disetiap
lingkungan masing-masing yang sudah barang tentunya
menggencarkan larangan membuang sampah baik secara
sembarangan maupun ke sungai.
Untuk seluruh masyarakat yang tinggal di Kota Denpasar, diharapkan untuk terus
menjaga kebersihan lingkungannya. Dari data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar pada Tahun 2010, terdapat 32 titik
banjir, dan setelah dilakukan normalisasi terhadap sungai-sungai di Kota Denpasar
di akhir Tahun 2016 yang tersisa 10 titik banjir. Selain diharapkan dapat menjaga
kebersihan lingkungan di masing-masing lingkungan, Pemerintah Kota Denpasar
melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar juga rutin
melakukan penggelontoran serta normalisasi sungai, got, serta drainase di kawasan
Kota Denpasar.
Salah seorang masyarakat, Nyoman Sabar sangat mengapresiasi serta menyambut
baik upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Di bawah
kepemimpinan Walikota, I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota,
I.G.N Jaya Negara, Kota Denpasar telah banyak mengalami perubahan, seperti
contohnya penataan sungai. Dulu ia melihat sungai-sungai di Kota Denpasar
banyak yang kotor dan kumuh, hingga menimbulkan bau yang menyengat dan
tidak sedap. Kini melalui program penataan sungai, telah banyak merubah sungai
yang dulunya kotor menjadi bersih dan memang layak untuk dijadikan wahana
baru di Kota Denpasar sebagai tempat rekreasi.
“Saya sebagai warga Kota Denpasar saat ini sangat bisa berbangga memiliki
sungai-sungai yang bersih, terlebih sungai saat ini telah dilengkapi dengan
wahana mainan anak hingga gemerlapnya lampu warna-warni di malam
hari. Ini sungguh sangat luar biasa, dan sungai di Kota Denpasar ini patut
dijadikan contoh bagi daerah lain bagaimana bisa menjadikan sungai yang
dulunya kotor menjadi bersih serta menjadikannya tempat wisata baru,”
kata Sabar. Kemudian terkait dengan banjir, pihaknya tidak bisa menyalahkan pihak
pemerintah saja, akan tetapi ia berharap secara bersama-sama ikut berpartisipasi
dalam menjaga kebersihan. “Cara manual yang bisa kami lakukan saat
terjadinya banjir adalah dengan membersihkan sumbatan-sumbatan alur
air dari sampah yang menghalanginya, serta melakukan gotong royong
guna mengatasi hal tersebut,” kata Sabar.
SUNGAI NORMALISASI SUNGAI
62 63
Ibu Selly Fajarini pada Grand Final Putra-Putri Tuli 2016 Ibu Selly Fajarini pada Bioskop Berbisik beberapa saat lalu
Bapak Walikota Denpasar adu kebolehan di Pamuke Festival.Saatnya berkarya, bukan bergaya, nggih pak? ;)
Bapak Wakil Walikota Denpasar di sela waktunya bersama keluarga tercinta.
Workshop dan kunjungan wirausaha muda bersama Tantra Komik
Berfoto bersama KKS pada event “Sharing Love: I Stand for Disability Rights”
Bersih-bersih bersama komunitas Malu Dong beberapa waktu silam.
Bapak Wakil Walikota dan Bapak Walikota di saat persiapan upacara adat beberapa waktu silam.
Bapak Walikota dan staf pada saat Mangrove Care. Bapak Walikota bersama salah satu siswa harapan Bali di Book Fair kemarin.
Bapak Walikota di acaraCSR Tenaga Kebersihan Denpasar
Bapak Walikota beserta jajaran staf pada launching rujukan online untuk bidang kesehatan yang lebih baik
GALERI GALERI
64 65
PRESTASI KOTA DENPASAR TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016Tak terasa tahun 2016 sudah berlalu, dan ternyata di tahun kemarin yang berjalan
cepat, beberapa prestasi berhasil ditorehkan oleh Kota Denpasar. Semua berkat
kerjasama yang baik antara Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra,
Wakil Walikota I GN Jaya Negara, SKPD, dan tentunya semua warga Denpasar.
Berikut prestasi yang berhasil ditorehkan Kota Denpasar di tingkat nasional pada
tahun 2016:
1. Anugerah Pangripta Nusantara (APN) dalam
Penyusunan Program Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) terbaik — oleh Bappenas RI
2. Penghargaan Terbaik Kategori Badan Kepegawaian
Daerah Ter-inovatif se-Indonesia — oleh Badan
Kepegawaian Negara (BKN) RI
3. Penghargaan Nirwasita Tanta Award, sebagai Nominator
Seleksi Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) — oleh
Kementrian Lingkungan Hidup RI
4. Penghargaan Tropi Adipura Kirana Kategori Kota
Besar, Prestasi Bidang Kebersihan — oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
5. Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),
dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kota Denpasar sejak
tahun 2012 sampai tahun anggaran 2015 — oleh BPK
Perwakilan Bali
6. Penghargaan dan Tanda Jasa Bakti Koperasi, dalam
Prestasi Pengembangan Koperasi — oleh Kementerian
Koperasi RI
7. Penghargaan Prakarti Utama I Nasional di Bidang
Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) diraih Kelurahan
Sesetan — oleh Kementerian Dalam Negeri RI
8. Juara I Lomba Kadarkum Tingkat Nasional, dalam
Tertib Hukum — oleh Kementerian Hukum dan HAM RI
9. Juara I Lomba Kelurahan Tingkat Nasional, yang diraih
Kelurahan Penatih — oleh Kementerian Dalam Negeri RI
10. Indonesian Attractiveness Awards 2016, Kategori Kota
Terbaik, dalam Penggerak Investasi — oleh PT. Tempo Inti
Media Group dan Frontire Consulting Group
11. Indonesian Attractiveness Awards 2016, Kota Terbaik
Kategori Pariwisata, dalam Penggerak Investasi — oleh PT.
Tempo Inti Media Group dan Frontire Consulting Group
12. Indonesian Attractiveness Awards 2016, Kota Terbaik
Kategori Perkoridor MP3EI Bali Nusra, dalam Penggerak
Investasi — oleh PT. Tempo Inti Media Group dan Frontire
Consulting Group
13. Penghargaan Tangguh Award, di bidang Kebencanaan
— oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
14. Penghargaan Puskesmas Terbaik Tingkat Nasional
66 67
(Puskesmas II Denpasar Barat), Pelayanan Puskesmas
Terbaik — oleh Kementerian Kesehatan RI
15. Penghargaan Best of the Best Kategori Natamukti
Nindya, di bidang Pengembangan Investasi — oleh
International Council for Small Business (ICSB)
16. Predikat Golden Champion pada The 2nd Indonesia
Smart Nation Award (ISNA)Smart City Kategori
Kota Besar, di Bidang Informatika — oleh Kementerian
Komunikasi dan Informastika RI
17. Penghargaan Indonesia Smart Nation Award
Peringkat 5 Besar Smart City Kategori Kota Besar
Nasional, di Bidang Informatika — oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika RI
18. Penghargaan Tertinggi Bidang Daya Saing Pariwisata
— oleh Kementerian Pariwisata RI
19. Penghargaan Predikat Kepatuhan Terhadap Standar
Pelayanan Publik — oleh Ombudsman RI
20. Marketeers’ Award 2016, dalam Menjalankan Konsep
Pemasaran yang Baik dan Benar — oleh Marketeers’
Award dan Indonesia Marketing Association (IMA)
21. Penghargaan Terbaik Daerah se-Indonesia, dalam
Usaha Pencegahan Korupsi melalui Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) — oleh
KPK RI
22. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, yang diraih
oleh SD Negeri 5 Tonja Kecamatan Denpasar Utara, SD
Negeri 10 Sumerta Kecamatan Denpasar Timur, dan
SMP Negeri 8 Denpasar — oleh Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI
23. Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tertinggi
Kategori “Mentor”, dalam Pembangunan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan ANak, terutama
Mewujudkan Pengarustamaan Gender (PUG) — oleh
Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla.
68 69
I. Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) Menuju Kota Cerdas (Smart City)1. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.
2. Melanjutkan Reformasi Birokrasi guna meningkatkan kepercayaan publik.
3. Peningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah.
4. Mewujudkan Denpasar sebagai Kota Cerdas.
II. Mengembangkan dan Memperkuat Kelembagaan Pelatihan SDM dan
Sistem Ekonomi Kerakyatan menuju Kota Kompeten
1. Meningkatkan kualitas produksi serta promosi usaha mikro, kecil, menengah, dan
koperasi.
2. Melanjutkan revitalisasi pasar tradisional.
3. Meningkatkan kualitas produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan.
4. Memperbaiki iklim ketenagakerjaan, antara lain dengan sertiikasi ketenagakerjaan.
III. Mewujudkan Penegakan Supremasi Hukum (Law Enforcement) Dalam
Tata Kelola Pemerintahan
1. Melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP).
2. Melanjutkan kerjasama dengan BPKP dan KPK dalam pencegahan korupsi.
3. Harmonisasi peraturan perundang-undangan.
4. Mengembangkan kompetensi SDM pemerintahan.
IV. Menguatkan Jati Diri Masyarakat Denpasar Berdasarkan Kebudayaan Bali
1. Menguatkan lembaga-lembaga tradisional dalam rangka menjalin kerjasama
dengan pemerintah.
2. Memberdayakan lembaga keamanan tradisional, seperti Pecalang dan Jaga Bhaya
dalam rangka menjaga ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan budaya.
4. Menata ruang kota yang nyaman dan terkendali.
V. Mengupayakan Potensi Pemerintah Kota Denpasar Untuk Memberdayakan
Masyarakat Berlandaskan Kearifan Lokal Menuju Heritage City1. Merancang politik legislasi dan politik anggaran yang berpihak kepada kepentingan
dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Mewujudkan masyarakat berdaulat pada bidang politik, berdikari pada bidang
ekonomi, dan berkepribadian pada bidang kebudayaan melalui peningkatan
kerjasama internasional, Organitation of World Heritage Cities (OWHC).
3. Meningkatkan perbaikan lingkungan dan infrastruktur kota.
VI. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Welfare Society) Menuju
Kebahagiaan
1. Mewujudkan pelayanan prima berlandaskan Sewaka Dharma.
2. Meningkatkan aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas pendidikan.
3. Meningkatkan aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas kesehatan.
4. Meningkatkan pelayanan bagi penyandang disabilitas.
5. Meningkatkan penanganan kemiskinan secara terpadu.
6. Mengembangkan pariwisata.
7. Meningkatkan daya saing industri, perdagangan, dan iklim investasi.
VII. Membangun Partisipasi Masyarakat Sebagai Agen Perubahan (Agent of Change) dengan Human Capital dan Social Capital1. Membangun Sewaka Yasa Kerti (sistem analisis data dan informasi) untuk
mewujudkan rasa aman, nyaman, tentram dan damai (Denpasar Sutrepti).
2. Memberdayakan Sabha Upadesa dalam pembangunan Kota Denpasar.
3. Pemberdayaan sinergitas komunitas untuk mempercepat program-program
pembangunan.
VIII. Mengembangkan Ekonomi Kreatif
1. Mendorong tumbuhnya Sumber Daya Manusia kreatif melalui pendekatan
kelembagaan pendidikan.
2. Membangun lembaga kreatif (creatif hub).
3. Membuka peluang usaha baru pada bidang ekonomi kreatif.
4. Membangun Yowana Mandala.
PADMAKSARA PEMERINTAH
KOTA DENPASAR
70
Humas DenpasarJalan Gajah Mada No. 1 DenpasarNo. Tlp: 0361 234 831 | 0361 226 163 E-mail: [email protected]: @humaspemerintah.kotadenpasar Instagram: @humasdenpasarTwitter: @HumasDenpasar Website: denpasarkota.go.id