e-government
-
Upload
administrasi-publik -
Category
Education
-
view
202 -
download
1
Transcript of e-government
UJIAN AKHIR SEMESTER
E-GOVERNMENT
FIRMAN KHAIRUL HAKIMKELAS : MAP REGULER
7775143385
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK (MAP)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA (UNTIRTA)
SERANG 2015
UAS E-GOVERNMENT
Kelas : s2 MAP
Tipe : Tipe Take Home
1. Jelaskan pengertian dengan contoh e-government dengan menyebutkan sebuah situs pelyanan
pajak di indonesia dan menjelaskan gunanya!
2. Jelaskan tugas kelompok presentasi saudara?
3. Jelaskan peran komitmen walikota surabaya dalam kemajuan e-government di daerahnya, dengan
menjelaskan situs dan fungsinya.
4. Analisa sebuah situs pemerintahan dari sudut birokratnya, jelaskan dengan melihat struktur
organisasinya dan siapa yang bertanggung jawab terhadapa e-governmentnya
5. Jelaskan Perkembangan e-government di indonesia seperti apa?
Penjelasan
1. E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan
informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintah.
A. Keuntungan E-Government
a. Pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik
b. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum
c. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh
B. Aplikasi dalam e-Pajak
a. E-SPT
b. E-Filing
c. E-Registration
d. E-Billing
Pengertian e-SPT
Aplikasi yang dibuat oleh direktorat jenderal pajak untuk digunakan oleh wajib
pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT(setoran pajak tahunan).
Kelebihan e-SPT
Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam
bentuk, media CD/disket Data perpajakan terorganisir dengan baik, Sistem aplikasi e-
SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis.
Pengertian e-Filing
E-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT
tahunan yang dilakukan secara online yang realtime melalui website direktorat jenderal
pajak (www.pajak.go.id) atau penyedia jasa aplikasi atau application service provider
(ASP)
Pengertian e-Registration
E-registration adalah sistem aplikasi bagian dari Sistem Informasi Perpajakan di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dengan berbasis perangkat keras dan perangkat
lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang digunakan untuk
mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak.
Sistem dalam e-Registration
Sistem yang digunakan dalam e-registration terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Sistem yang dipergunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi sebagai sarana
pendaftaran Wajib Pajak secara online
b. Sistem yang dipergunakan oleh Petugas Pajak yang berfungsi untuk memproses
pendaftaran Wajib Pajak
Pengertian e-Billing
E-Billing adalah sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik (Billing System)
menawarkan kemudahan pembayaran pajak melalui metode pembayaran elektronik
Kelebihan sistem e-Billing
Cepat
Mudah
Nyaman
Fleksibel
2. Infrastruktur E-Government
Infrastruktur merupakan sesuatu yang merujuk pada sistem fisik yang menyediakan
transfortasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lain yang di
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam lingkup sosial dan ekonomi. sistem
infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi2 sistem sosial dan ekonomi dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat. sistem infrastruktur juga dapat di definisikan sebagai fasilitas-fasilitas
dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang di bangun dan yang di butuhkan untuk
berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Pengembangan e-government
merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis
elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. E-
government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti
menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan
penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Salah satu unsur yang harus ada di dalam e-government
adalah infrastruktur IT sebagai penunjang keberlangsungan e-government itu sendiri.
Infrastruktur IT berfungsi untuk mewadahi aplikasi-aplikasi dan layanan-layanan e-government
yang dijalankan oleh pihak pemerintah dan memberikan akses layanan kepada masyarakat,
sebuah layanan e-government yang handal tidak bisa lepas dari sebuah infrastruktur IT yang
handal, terdesain, terimplementasi dan terpelihara secara baik sesuai denganstandar.
Pengembangan e-government di suatu lembaga pemerintah, dilandasi oleh 4 (empat)
infrastruktur utama, meliputi :
Suprastruktur e-government yang memuat antara lain kepemimpinan manajemen
lembaga (e-leadeship), sumberdaya manusia (human resources) dan peraturan di
tingkat lembaga yang terkait dengan pengembangan e-Government (regulation).
Infrastruktur jaringan yang memuat antara lain protokol komunikasi, topologi,
teknologi dan keamanan, yang lebih lanjut dapat dilihat pada Panduan Pembangunan
Infrastruktur Portal Pemerintah.
Infrastruktur informasi yang memuat antara lain struktur data, format data, metoda
berbagi data (data sharing), dan sistem pengamanannya, yang lebih lanjut dapat
dilihat pada Panduan Sistem Manajemen Dokumen Elektronik.
Infrastruktur aplikasi yang memuat antara lain aplikasi layanan publik, aplikasi antar
muka (interface), dan aplikasi back office yang lebih lanjut dapat dilihat pada
Panduan Standar Mutu, Jangkauan Layanan dan Pengembangan Aplikasi.
Seluruh infrastruktur tersebut akan dibangun dalam satu kerangka berpikir yang utuh,
yang selanjutnya dikembangkan menjadi cetak biru pengembangan e-government di setiap
lembaga pemerintah.
3. . Komitmen Kota Surabaya terhadap Perkembangan E-Government
Terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam manajemen pelayanan
publikadalah aplikasi E-Procurement, suatu sistem pengadaan barang dan jasa publik yang
dikelola secara elektronik berbasis web. Pertimbangan yang mendasari kebijakan ini adalah
kurang efisiennya sistem pengadaan barang dan jasa secara manual seperti yang selama ini
terjadi di banyak daerah. Selain tidak efisien, praktik pengadaan barang dan jasa secara manual
ternyata penuh dengan ekses korupsi, kolusi antara rekanan dan pejabat pemerintah, sehingga
kualitas barang dan jasa yang diperoleh tidak sepadan dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Pengadaan barang dan jasa melalui lelang secara on line di kota Surabaya mula-mula
dilakukan dengan dibukanya situs web dengan nama www.lelangserentak.com pada tahun 2003.
Sarana awal e-government Pemerintah Kota Surabaya untuk lelang publik tersebut dibuka
dengan keinginan yang kuat untuk menciptakan sistem lelang yang efisien, transparan, akurat,
tepat waktu, dan menghemat anggaran publik. Seiring dengan perkembangan minat warga
Surabaya yang meningkat dalam penggunaan fasilitas internet, situs ini ternyata mendapat
tanggapan yang sangat positif dari warga masyarakat, terutama para pengusaha atau rekanan
swasta yang selama ini kesulitan untuk mendapat akses ke jalur-jalur birokrasi Pemerintah Kota
Surabaya yang terkadang rumit dan tidak transparan. Pada saat yang sama, para pejabat Pemkot
Surabaya juga melihat bahwa biaya yang harus dialokasikan untuk pengembangan sistem ini
sebenarnya cukup murah sedangkan keuntungan dari segi efisiensi biaya sangat besar.
Maka selanjutnya Pemkot Surabaya punya komitmen untuk menyempurnakan sistem
lelang serentak tersebut dengan membuka situs yang lebih formal dengan nama
www.surabayaeproc.or.id pada tahun 2004. Kebijakan pelaksanaan eprocurement tersebut
tertuang dalam Peraturan Walikota Surabaya nomor 50 tahun 2004 jo nomor 30 tahun 2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik (e-Procurement).
Sistem internal yang terdapat di jajaran Pemkot Surabaya itu selanjutnya disebut Surabaya
e-Procurement System (SePS) yang mengaitkan database tentang kebutuhan pengadaan barang
dan jasa dengan banyak asosiasi rekanan atau pengusaha bisnis kecil secara on line. Sejak
dilaksanakannya e-procurement, lebih banyak lagi transaksi pengadaan barang dan jasa dapat
dilaksanakan oleh Pemkot Surabaya melalui media elektronik. Pada tahun 2005.
Aplikasi lain yang dikembangkan oleh Pemkot Surabaya adalah Gessy (Gateway for Short
Message System). Sistem SMS Gateway ini memiliki kegunaan mengirim pesan secara massal,
mengambil data dari database, membuat autoresponder SMS, dan membuat interface berbasis
web. Salah satu manfaatnya adalah warga Kota Surabaya dapat dengan mudah mendapatkan
informasi mengenai data kependudukannya di wilayah Surabaya cukup dengan mengirim SMS.
Gessy juga dapat menyajikan data jumlah penduduk Kota Surabaya lengkap dengan gendernya
atau untuk mengetahui jumlah penduduk usia produktif. Pemkot Surabaya juga memanfaatkan
sistem SMS Gateway sebagai sarana pengaduan proyek fisik
Terobosan lain yang kini tengah dilakukan Pemkot Surabaya adalah menambah sidik jari
dalam Kartu Identitas Penduduk (KTP). Terobosan ini sebagai tambahan identitas seseorang di
samping KTP Nasional. Ke depan, Pemkot seudah menyiapkan konsep pengembangan sistem
integrasi dalam pemanfaatan KTP di samping sebagai identitas diri dapat juga dimanfaatkan
sebagai integrasi untuk intervensi program pemerintah dan penggali potensi. Misalnya melalui
KTP yang telah terintegrasi, akan dapat terdeteksi identitas pe nerima bantuan bagi keluarga
miskin. Pada sektor pendidikan, dapat dimanfaatkan juga sebagai validasi pembayaran biaya
sekolah dan penerimambantuan beasiswa.
4. Analisis Situs Pemerintahan (Bantenprov.go.id)
Kehadiran teknologi informasi yang berbasiskan internet di institusi pemerintah ditandai
dengan munculnya berbagai website di tiap-tiap instansi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, dengan tampilan beragam dan menyediakan informasi yang berkaitan dengan tugas dan
fungsi dari institusi yang bersangkutan. Sebagian dari institusi pemerintah tersebut sudah ada
yang melakukan jasa pelayanan secara online.
Situs Bantenprov.go.id Apabila dilihat dari frekuensi update berita, fitur-fitur yang
disajikan bantenprov.go.id cukup informatif. Namun untuk memberikan informasi publik, baik
itu masyarakat biasa, pelaku bisnis maupun pemerintahan lain, dinilai belum dapat memenuhi
keinginan atas lengkapnya informasi, hal ini tampak pada dinas dan badan di bawah Pemprov
Banten yang belum mempunyai website atau sub-domain sendiri.
Dari data yang ada, selain masih sedikitnya link eksternal yang terhubung dengan
bantenprov.go.id, masih terdapat lembaga yang menggunakan domain .com, .org, blogspot.
Padahal, informasi yang disajikan di dalamnya sangat penting bagi masyarakat. Dari sini bisa
disimpulkan bahwa link eksternal bantenprov.go.id butuh pengelolaan lebih baik lagi, dan smeua
ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi)
selaku pengelola Situs ini.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemerintah Provinsi Banten
dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan layanan informasi publik di lingkungan Pemerintah
Proivnsi Banten sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik, PPID Pemerintah Provinsi Banten secara ex officio
dikelola oleh Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. Untuk mendelegasikan
pemenuhan permintaan informasi ke semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) telah
dibentuk pula PPID Pembantu.
Dengan sajian informasi lengkap kepada publik di setiap instansi atau lembaga di Pemprov
Banten maka akan sangat membantu optimalisasi layanan publik. Kita berharap website
bantenprov.go.id sebagai pintu gerbang online provinsi Banten, dan masyarakat akan
mendapatkan informasi yang holistik dan lengkap.
5. E-Government di Indonesia
Saat ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat
pesat. Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada pemakaian
aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e-government. Pemerintah
pusat dan pemerintah daerah berlomba-lomba membuat aplikasi e-government. Pengembangan
aplikasi e-government memerlukan pendanaan yang cukup besar sehingga diperlukan kesiapan
dari sisi sumber daya manusia aparat pemerintahan dan kesiapan dari masyarakat. Survei di
beberapa negara menunjukkan bahwa ada kecenderungan aparat pemerintah untuk tidak
melaksanakan kegiatan secara online, karena mereka lebih menyukai metode pelayanan
tradisional yang berupa tatap langsung, surat-menyurat atau telepon. Kita harus belajar dari
penyebab-penyebab kegagalan e-government di sejumlah negara yang disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu: ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana danprasarana teknologi informasi, serta
kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang terlibat langsung.
E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa
dikenal e-government, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi.
E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan
yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan
pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Atau E-
Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan
informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan
pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi
publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses
kepemerintahan yang demokratis.
Pada tahun 2015, Indonesia nampaknya tak main-main dengan rencana pelaksanaan
e-government. Baru-baru ini pemerintah Indonesia melalui Menteri Pemberdayan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi telah resmi menjalin kesepakatan kerjasama
dengan Korea Selatan untuk membangun E-Government. Selain Korea Selatan, Australia dan
Singapura juga menjadi bidikan pemerintah Indonesia untuk proyek ini.1
Ketiga negara ini memang sengaja ditarget sebagai mitra kerja dikarenakan mereka
memiliki pengalaman dan telah menerapkan e-government sejak lama. Pemerintahan elektronik
atau E-Government ini memang merupakan salah satu program pemerintah untuk mewujudkan
pemerintahan yang transparan dan terbuka yang ditergetkan rampung pada taun 2019.
Program E-Government yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Aparatur Negara
dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi ini ditargetkan pada tahun 2019 sudah
diterapkan di tingkat Kabupaten/Kota. Dalam program itu, pemerintah sendiri membaginya
dalam lima tahap yang masing-masing tahap diberi tengat waktu selama satu tahun. Tahap
1 https://www.maxmanroe.com/indonesia-sambut-e-government-seperti-apa-pemerintahan-tersebut.html. Diakses pada Tanggal 25 Juni 2015.
pertama adalah membuat dan menyeragamkan folder-folder yang akan digunakan sebagai dasar
pembuatan web masing-masing instansi pemerintahan
Pemerintahan dengan bentuk eletronik ini bisa sangat efisien dan efektif dalam segala
urusan pemerintahan. Sebagai bentuk negara demokratis, pemerintahan elektronik ini juga
menawarkan bentuk pemerintahan yang terbuka dan transparan dari penyelenggara pemerintahan
pada rakyatnya. Model pemerintahan ini sendiri bisa berupa Government-to-
Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B)serta Government-
to-Government (G2G). Dengan jaringan yang cukup luas ini e-government diharapkan mampu
meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan publik dengan rasa nyaman dan aksesibilitas yang
mumpuni.