Dunia Kerja

14
PERAN KONSEP DIRI DAN KESIAPAN KERJA TERHADAP KECEMASAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA Disusun Oleh: Muhamad Riga Yoga Dinata (0911230012) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran konsep diri dan kesiapan kerja terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi dunia kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir khususnya angkatan 2009 yang berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang sebanyak 695 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah  purposive sampling . Subjek dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa tingkat akhir. Perolehan jumlah subjek diperoleh melalui rumus Slovin. Penggalian data menggunakan skala Konsep Diri, Kesiapan Kerja dan Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja dengan model Likert. Hasil uji normalitas pada variabel konsep diri adalah normal yang diketahui dari nilai Kolmogorov-Smirnovv 0,718 dengan signifikansi 0,602. Pada variabel kecemasan diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,834 dengan signifikansi 0,489, yang  berarti data bersifat normal dan kesiapan kerja dengan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,709 dengan nilai si gnifikansi 0,696. Analisis data menggunakan metode analisis regresi berganda dengan nilai koefisien β -1.348 untuk variabel Konsep Diri dan Kecemasan yang berarti bahwa bahwa  jika konsep diri mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel dianggap konstan, maka kecemasan dalam menghadapi dunia kerja akan mengalami penurunan sebesar -1.348 serta 1.055 untuk variabel Kesiapan Kerja dan Kecemasan yang memiliki arti jika kesiapan kerja mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel dianggap konstan, maka kecemasan dalam menghadapi dunia kerja akan meningkat sebesar 1.055. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peran simultan yang signifikan antara konsep diri dan kesiapan kerja terhadap kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi k Universitas Brawijaya Kata Kunci : Konsep Diri, Kesiapan Kerja, Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja, Mahasiswa Tingkat Akhir

Transcript of Dunia Kerja

Page 1: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 1/14

PERAN KONSEP DIRI DAN KESIAPAN KERJA TERHADAP KECEMASAN

MAHASISWA TINGKAT AKHIR DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA

Disusun Oleh:

Muhamad Riga Yoga Dinata (0911230012)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran konsep diri dan

kesiapan kerja terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi dunia

kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir khususnya angkatan

2009 yang berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

sebanyak 695 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah  purposive sampling . Subjek dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa

tingkat akhir. Perolehan jumlah subjek diperoleh melalui rumus Slovin. Penggalian datamenggunakan skala Konsep Diri, Kesiapan Kerja  dan Kecemasan dalam Menghadapi

Dunia Kerja dengan model Likert.

Hasil uji normalitas pada variabel konsep diri adalah normal yang diketahui dari

nilai Kolmogorov-Smirnovv 0,718 dengan signifikansi 0,602. Pada variabel kecemasan

diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,834 dengan signifikansi 0,489, yang

 berarti data bersifat normal dan kesiapan kerja dengan nilai Kolmogorov-Smirnov

sebesar 0,709 dengan nilai signifikansi 0,696.

Analisis data menggunakan metode analisis regresi berganda dengan nilai

koefisien β -1.348 untuk variabel Konsep Diri dan Kecemasan yang berarti bahwa bahwa

 jika konsep diri mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel dianggap

konstan, maka kecemasan dalam menghadapi dunia kerja akan mengalami penurunansebesar -1.348 serta 1.055 untuk variabel Kesiapan Kerja dan Kecemasan yang memiliki

arti jika kesiapan kerja mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel dianggap

konstan, maka kecemasan dalam menghadapi dunia kerja akan meningkat sebesar 1.055.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peran simultan yang signifikan antara

konsep diri dan kesiapan kerja terhadap kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada

mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Kata Kunci  : Konsep Diri, Kesiapan Kerja, Kecemasan dalam Menghadapi

Dunia Kerja, Mahasiswa Tingkat Akhir

Page 2: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 2/14

THE ROLE OF SELF-CONCEPT AND JOB READINESS OF ANXIETY IN THE

FACE OF THE WORLD OF WORK FOR FINAL YEAR STUDENTS

Abstract

This study aimed to know how the role of self-concept and job readiness of

anxiety in face of the world of work for final years students. Population of this researchare students in final year special for branch of 2009 in social and political science faculty

in Brawijaya University as many as 695 students. The sampling technique used by this

 study was purposive sampling. The subjects who used in this research are 100 students in

 final years which count by Slovin’s formula.

The result of normality test in self concept variable is normal which is known by

 Kolmogorov-Smirnov value 0.718 with significance 0.602. In anxiety variable known that

 Kolmogorov-Smirnov value 0.834 with significance 0.489 which mean that the data is

normal and job readiness with Kolmogorov-Smirnov value 0.709 with significance 0.696.

 Data analysis using multiple regression analysis with  β   coefficient is -1.348 for

 self-concept and anxiety in the face of the world of work which means that if self-concept

increase one unit with constant variable, then anxiety in the face of the world of work willbe decrease in the amount of -1.348 as soon as 1.055 for job readiness and anxiety in the

 face of the world of work which it means if job readiness increasi one unit with constanr

variable, then anxiety in the face of the world of work will be increase in the amount of

1.055. The result of this research are there is significant role of self-concept and job

readiness of anxiety in the face of the world of work for final year studentsn social and

 political science faculty in Brawijaya University.

Keywords   : Self-Concept, Job Readiness, Anxiety In The Face Of The World

Of Work and final year students

Page 3: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 3/14

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

keberadaannya tidak dapat dihindari oleh siapapun, mengakibatkan adanya perubahan

dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut diantaranya adalah perubahan

dalam kualifikasi pemintaan tenaga kerja di dunia kerja yang semakin tinggi karenamengikuti perkembangan yang ada, terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global

(Pamungkas, 2007).

Dunia kerja tidak hanya memilih calon pekerja yang cakap dalam kemampuan

akademik saja (hard skills), tetapi juga sangat memperhatikan nilai-nilai kecakapan

lainnya diantaranya nilai kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, disiplin, komitmen,

rasa percaya diri, etika, kerjasama, kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan (soft

 skills). Memiliki kemampuan hard skills yang tinggi tetapi tidak disertai dengan soft skills

yang baik, akan menghasilkan sumber daya manusia dengan keterampilan kurang

maksimal. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat, dunia kerja pun berusaha

untuk dapat bersaing dengan lainnya salah satunya adalah dengan meningkatkan mutu

atau kualitas tidak hanya produknya saja tetapi juga dalam hal pelayanan konsumen(Pamungkas, 2007).

Menurut data dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada tahun 2012

angkatan kerja di Indonesia bertambah 2.02 juta orang sehingga menjadi 119.39 juta

orang, sedangkan kesempatan kerja diharapkan bertambah 2.70 juta lowongan sehingga

menjadi 112.9 juta kesempatan kerja. Menakertans juga memperkirakan bahwa pada

tahun 2013 angkatan kerja di Indonesia akan bertambah sebanyak 2.04 juta orang

sehingga menjadi 121.43 juta orang dan kesempatan kerja diharapkan bertambah

sebanyak 2.93 juta lowongan, sehingga mampu menyerap 115.30 juta orang. Berdasarkan

data dari Kemenakertrans, pada tahun 2012 jumlah pengangguran yang bergelar sarjana

di Indonesia mencapai 7.8% dari total angkatan kerja. Jumlah ini lebih tinggi

dibandingkan jumlah pengangguran secara nasional yaitu 6.8% (detik.com, 2013).Saat ini, lulusan perguruan tinggi semakin banyak, tetapi kurang diimbangi dengan

munculnya lapangan kerja yang memadai, sehingga banyak dari para lulusan perguruan

tinggi tersebut yang menganggur. Mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan

di Universitas dan dalam tahap penyelesaian tugas akhir, secara tidak langsung akan

merasa terbebani dan cemas jika setelah lulus kuliah mereka tidak mendapatkan

 pekerjaan. Terlebih bagi mereka yang menganggap mereka tidak memiliki kesiapan

apapun dalam menghadapi dunia kerja seperti misalnya IPK yang kurang memadai. IPK

 biasanya mengindikasikan seperti apa peluang pekerjaan bagi mereka (Mahardika, 2008).

Mahasiswa semester akhir merupakan calon lulusan yang kemudian akan

melanjutkan ke dunia kerja. Mahasiswa merasa yakin bahwa dirinya siap untuk masuk

dunia kerja walaupun nantinya belum mengetahui jenis pekerjaan yang akan di dapat. Hal

ini dikarenakan mahasiswa merasa nantinya akan belajar pekerjaan itu setelah

mengetahui jenis pekerjaan yang didapatnya. Mahasiswa juga ada yang belum yakin

dengan kompetensi yang dimilikinya tetapi yakin dengan dirinya bahwa ia mampu dan

siap untuk masuk dunia kerja. Hal ini dipertegas oleh data wawancara yang diperoleh

Wijanti (20fqg08), salah satu mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi mengatakan

 bahwa dirinya merasa belum terlalu siap bekerja, mungkin harus belajar sedikit-sedikit

karena tidak menegtahui bagaimana di lapangannya. Saya rasa dengan proses belajar itu

akan bisa.

Sebagai calon angkatan kerja, mahasiswa tingkat akhir mengalami perubahan

terkait dengan fase perubahan status dari mahasiswa menjadi pegawai. Perubahantersebut menimbulkan dampak, salah satunya adalah kecemasan dalam menghadapi dunia

kerja. Kecemasan dalam menghadapi dunia kerja dapat diartikan sebagai bentuk respon

Page 4: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 4/14

negatif yang meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap ketersediaan

lapangan pekerjaan yang dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang

 bertujuan untuk mengubah keadaan hidup yang lebih baik (Waqiati, 2012).

Berdasarkan paparan diatas, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian untuk

mengetahui peran konsep diri dan kesiapan kerja dalam menjelaskan kecemasan

mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi dunia kerja. Saat ini semakin banyak pelajar

yang menempuh pendidikan tinggi dan sebagian dari mereka saat ini sedang bersiapmenghadapi dunia kerja. Dengan adanya penelitian ini, akan dapat membantu para

mahasiswa untuk mengetahui seperti apa konsep diridan keyakinan diri yang perlu

dikembangkan dalam menghadapi dunia kerja.

Kajian Pustaka

Konsep DiriKonsep diri menurut Calhoun dan Acocella (dalam Eliana, 2003) menjelaskan

 bahwa konsep diri adalah gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan

tentang diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri, dan penilaian terhadap diri sendiri.

Mengingat konsep diri merupakan arah dari seseorang ketika harus bertingkah laku, maka perlu dijelaskan peran penting dari konsep diri.

Dimensi Konsep Diri Konsep diri dapat dibagi menjadi empat bagian dasar, antara lain: actual versus

ideal, and private versus social. Perbedaan actual –  ideal mengacu pada persepsi individu

tentang siapa dirinya sekarang (actual self concept) dan yang saya ingin menjadi (ideal

 self concept).  Private self mengacu pada bagaimana saya atau ingin menjadi diri saya

(private self concept), dan social self adalah bagaimana saya dilihat oleh orang lain atau

 bagaimana saya ingin dilihat oleh orang lain (social self concept) (Hawkins, 2007).

Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Eliana, 2003) konsep diri memiliki tiga

dimensi yaitu: pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan tentang diri sendiri dan penilaian tentang diri sendiri.

a.  Pengetahuan ( Knowledge)

Dimensi pertama dari konsep diri adalah mengenai apa yang kita ketahui

mengenai diri kita, termasuk dalam hal ini jenis kelamin, suku bangsa,

 pekerjaan, usia dsb. Kita memberikan julukan tertentu pada diri kita.

 b. 

Pengharapan ( Expectation)

Pandangan tentang diri kita tidak terlepas dari kemungkinan kita menjadi

apa di masa mendatang. Pengharapan dapat dikatakan diri ideal. Setiap harapan

dapat membangkitkan kekuatan yang mendorong untuk mencapai harapan

tersebut di masa depan.

c. 

Penilaian ( Estimation)

Penilaian menyangkut unsur evaluasi, seberapa besar kita menyukai diri

kita sendiri. Semakin besar ketidak-sesuaian antara gambaran kita tentang diri

kita yang ideal dan yang aktual maka akan semakin rendah harga diri kita.

Sebaliknya orang yang punya harga diri yang tinggi akan menyukai siapa

dirinya, apa yang dikerjakanya dan sebagainya. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa dimensi penilaian merupakan komponen pembentukan

konsep diri yang cukup signifikan.

Kesiapan Kerja

Menurut Ndraha (Anggraeni, 2013) kesiapan kerja adalah penilaian perilakudilakukan oleh peserta didik yang disimulasikan di sekolah untuk mempersiapkan diri di

tempat kerja. Menurut Ndraha (dalam Anggraeni, 2013) kesiapan kerja akan terbentuk

Page 5: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 5/14

 jika telah tercapai perpaduan tingkat kematangan, pengalaman-pengalaman yang

diperlukan serta keadaan mental dan emosi yang serasi.

Dimensi Kesiapan Kerja

Menurut Ndraha (Anggraeni 2013), dimensi dan indikator dari kesiapan kerja

adalah:

a. 

Mempunyai pertimbangan yang logisMenyangkut bagaimana cara individu menyesuaikan diri dengan

lingkungan, mempunyai pertimbangan yang baik dalam kegiatan

 pembelajaran, mampu mengambil keputusan dengan baik dan mampu

memahami prosedur terhadap tugas yang diberikan.

 b. 

Mempunyai kemampuan bekerjasama

Menyangkut bagaimana individu tersebut bekerjasama dengan rekan

satu tim, bekerja sama dengan pihak sekolah dan pihak industri.

c. 

Mempunyai sikap kritis

Menyangkut bagaimana cara ia berkomunikasi dengan baik,

memiliki kepercayaan diri yang tinggi, bagaimana ia berkontribusi

terhadap kegiatan pembelajaran.d.

 

Bertanggung jawab

Menyangkut bagaimana ia mampu menyelesaikan tigas yang

diberikan, memiliki insiatif dalam pengambilan keputusan, memiliki

ketenangan berfikir dalam mengambil resiko, memiliki komitmen yang

tinggi terhadap pihak sekolah, memiliki komitmen yang tinggi terhadap

 pihak perusahaan dan mampu berkomitmen dengan sehat di lingkungan

 belajar.

e.  Berambisi untuk majuMenyengkut kemampuan keras untuk menyelesaikan tigas dan

 pekerjaan, tidak cepat merasa puas dalam menyelesaikan tigas yang

diberikan, dan berorientasi pada tujuan pembelajaran.

Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia KerjaWaqiati (2012) menyebutkan bahwa kecemasan merupakan suatu emosi negatif

meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap berbagai bahaya objek yang tidak

 jelas, perasaan ini tampak pada sejumlah respon perilaku dan tubuh seperti denyut

 jantung meningkat dan otot yang menegang ketika seseorang mengalami frustasi dan

 pertentangan konflik.

Kecemasan menghadapi dunia kerja dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon

negatif yang meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap ketersediaan

lapangan pekerjaan yang dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang bertujuan untuk mengubah keadaan hidup yang lebih baik (Waqiatim 2012).

Aspek-aspek kecemasan menghadapi dunia kerja mengacu pada aspek-aspek

kecemasan dari Fortinash dan Worent dan Maher (dalam Waqiati, 2012) yaitu:

a.  Aspek Kognitif

Seseorang yang mengalami kecemasan biasanya memikirkan bahaya secara

 berlebihan, menganggap dirinya tidak mampu mengatasi masalah, tidak menganggap

 penting bantuan yang ada dan khawatir serta berpikir tentang hal yang buruk. Seseorang

yang mengalami kecemasan dalam menghadapi dunia kerja memiliki pemikiran negatif

mengenai mampu tidaknya ia menghadapi dunia kerja dan biasanya pikiran ini menetap

dalam waktu lama tanpa ada usaha dari individu tersebut untuk mengubahnya menjadisesuatu yang lebih positif. Aspek kognitif ini dapat berupa perasaan tidak mampu, merasa

tidak memiliki keahlian dan tidak siap.

Page 6: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 6/14

 b.  Aspek Emosional

Meliputi perasaan gugup, jengkel dan panik. Suasana hati dapat berubah dengan

tiba-tiba jika dihadapkan pada kondisi yang memunculkan kecemasan tersebut. Perasaan

gugup dan panik dapat memunculkan kesulitan dalam memutuskan sesuatu misalnya

dalam hal keinginan atau minat.

c.  Aspek Aspek Fisiologis

Reaksi fisik yang terjadi pada orang yang cemas menghadapi dunia kerja meliputitelapak tangan berkeringat, otot tegang, jantung berdebar-debar, pipi merona, pusing dan

sulit bernafas. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang yang mengalami kecemasan

menghadapi dunia kerja tersebut melihat televisi atau media masa mengenai problema

menghadapi dunia kerja.

Mahasiswa Tingkat Akhir

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah peserta didik yang

 belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa menurut Rachmana (2003) adalah seseorang yang

 berusia mulai 18 sampai dengan 23 tahun. Jika dilihat dari batasan psikologi

 perkembangan yang dikonsepsikan oleh Hurlock (2003), mahasiswa dapat digolongkan

memasuki tahap dewasa dini dengan batasan usia dimulai dari 18 tahun sampai kira-kira40 tahun, dimana pada masa ini mahasiswa dihadapkan pada tugas perkembangan yang

dipusatkan memenuhi harapan-harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan

 pekerjaan yang bila berhasil diselesaikan dengan baik akan menentukan tingkat

kebahagian maupun pengakuan sosial.

Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Dunia KerjaMahasiswa khususnya yang berada pada tingkat akhir, sering mengalami

kecemasan yang berkaitan dengan penyelesaian studi dan dunia kerja yang akan mereka

hadapi setelah lulus kuliah. Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap

orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal

terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa munculsendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi (Ramaiah,

2003).

Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (Fauziah dan Widuri, 2007) kecemasan adalah

respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi

menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah

dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi

yang dapat dialami siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi

gangguan akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya. Kecemasan muncul

 biasanya berkaitan dengan konsep diri dari individu tersebut. Seseorang yang merasa

cemas, biasanya akan mengakibatnya berkurangnya rasa percaya diri dari individu yang

 bersangkutan dan akan menimbulkan rendahnya penilaian individu tersebut terhadap

dirinya (konsep diri negatif). Sedangkan orang yang memiliki konsep diri positif,

 biasanya akan mudah meminimalisir kecemasan yang dihadapinya.

Hubungan Antara Kesiapan Kerja dan Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia

KerjaMahasiswa tingkat akhir memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Kecemasan

yang dialami oleh mahasiswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah

kesiapan mereka dalam menghadapi dunia kerja. Saat ini, lulusan perguruan tinggi

semakin banyak, tetapi kurang diimbangi dengan munculnya lapangan kerja yang

memadai, sehingga banyak dari para lulusan perguruan tinggi tersebut yang menganggur.

Mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas dan dalam tahap

 penyelesaian tugas akhir, secara tidak langsung akan merasa terbebani dan cemas jika

Page 7: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 7/14

setelah lulus kuliah mereka tidak mendapatkan pekerjaan. Terlebih bagi mereka yang

menganggap mereka tidak memiliki kesiapan apapun dalam menghadapi dunia kerja.

Kesiapan kerja yang dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini tidak hanya hard skills

atau kemampuan akademis, tetapi juga  soft skills. Firdaus (2012), mengatakan kesiapan

kerja adalah seperangkat keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk bekerja dalam

 pekerjaan apa pun bentuknya. Kesiapan kerja hard skills yang dimaksud disini adalah

nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Mahasiswa memiliki pandangan bahwa jika IPKtinggi memiliki mereka akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan

dengan mahasiswa yang memiliki IPK rendah. Bagi mahasiswa yang memiliki IPK tinggi

mereka tidak akan terlalu merasa cemas, akan tetapi bagi mahasiswa yang memiliki IPK

rendah, tentu saja akan menambah kecemasan mereka.

Hipotesa

  Ha1 :Terdapat peran simultan yang signifikan antara konsep

diri dan kesiapan kerja terhadap kecemasan mahasiswa

dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Brawijaya  Ha2 :Terdapat peran parsial yang signifikan pada konsep diri

terhadap kecemasan dalam menghadapi dunia kerja

  Ha3 :Terdapat peran parsial yang signifikan antara kesiapankerja dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja

METODE PENELITIAN

Partisipan dan Desain Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang

angkatan 2009 yang berjumlah 695 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan metode non-probability  dengan teknik  purposive sampling . Peneliti

menggunakan  purposive sampling dengan pertimbangan tertentu, dimana sampel

merupakan mahasiswa tingkat akhir yang ada di FISIP Universitas Brawijaya Malang.

Sampel pada penelitiaan ini berjumlah 10 orang yang diperoleh melalui rumus Slovin.

Peneliti memilih mahasiswa tingkat akhir sebagai subjek penelitian karena

mahasiswa tingkat akhir memiliki tingkat kecemasan yang jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan mahasiswa baru atau mahasiswa tingkat kedua dan ketiga. Kecemasan tersebut

terjadi karena mereka harus menyusun skripsi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi

dunia kerja. Sedangkan pada mahasiswa awal kecemasan yang dialami berbeda,

mahasiswa awal akan lebih cemas dalam menghadapi kurikulum baru di perkuliahan.Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

regresi. Penelitian ini memiliki dua variabel bebas yaitu Konsep Diri (X1) dan Kesiapan

Kerja(X2). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kecemasan Dalam

Menghadapi Dunia Kerja (Y). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi

klasik dan uji hipotesa. Uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas, uji

heterokedastitas, uji multikorelasi, dan uji linieritas. Uji hipotesa yang digunakan dalam

 penelitian ini adalah uji t dan uji f. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Skala Konsep Diri, Skala Kesiapan Kerja dan Skala Kecemasan dalam

Menghadapi Dunia Kerja. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

isi. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha. 

Page 8: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 8/14

No Alat Ukur Skor Reliabilitas

1. Skala Konsep Diri 0,781 Tinggi

2. Skala Kesiapan Kerja 0,824 Tinggi

3. Skala Kecemasan dalam

Menghadapi DuniaKerja

0,773 Tinggi

Alat Ukur dan Prosedur PenelitianAlat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsep diri, skala

kesiapan kerja, dan skala kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Jumlah aitem yang

valid pada skala konsep diri adalah 12 aitem. Skala kesiapan kerja memiliki aitem valid

sebanyak 18 aitem, dan skala kecemasan dalam menghadapi dunia kerja sebanyak 9

aitem.

HasilDalam melakukan penghitungan dengan menggunakan  software SPSS versi 17,

diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov variabel Konsep diri sebesar 0,765 dengan

asymptotic significance 0,602. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data menyebar

secara normal. Hal ini dikarenakan nilai dari asymptotic significance, yaitu sebesar 0,602

lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas pada variabel kecemasan dalam menghadapi

dunia kerja dapat dikatakan normal, yaitu dengan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,834 dengan signifikansi 0,489 > 0,05. Variabel kesiapan kerja memiliki nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,709 dengan signifikansi 0,696 > 0,05 yang berarti data

menyebar secara normal.

Berdasarkan penghitungan melalui  software SPSS versi 17 diketahi bahwa tidakterjadi gejala multikolinearitas pada variabel bebas penelitian ini. Hal tersebut bisa dilihat

dari nilai tolerance  masing-masing variabel, yaitu sebesar 0,306, dan 0,306 yang nilai

tidak lebih besar dari satu, sedangkan nilai VIF pada masing-masing variabel, yaitu

sebesar 3,270 dan 3,270 yang juga lebih kecil dari 10. Hasil uji linieritas menunjukkan

nilai signifikansi variabel konsep diri adalah sebesarr 0,260. Artinya nilai signifikansi

tersebut lebih besar dari 0,05 (0,260 > 0,05). dengan demikian dapat dikatakan bahwa

hubungan antara variabel konsep diri dan variabel kecemasan dalam menghadapi dunia

kerja adalah linear. Nilai signifkansi pada variabel kesiapan kerja juga lebih besar dari

0,05 (0,364 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan pula bahwa hubungan antara variabel

kesiapan kerja dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja adaah linear.

Hasil Uji Hipotesis

SimultanBerdasarkan penghitungan melalui  software SPSS versi 17, diketahui bahwa

terdapat peran simultan yang signifikan antara konsep diri dan kesiapan kerja terhadap

kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Ha1 diterima dan H01 ditolak.

Hipotesis Konsep Diri (X1) Secara ParsialBerdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS 17 dapat diketahui nilai

signifikansinya adalah 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05). Tanda negarif yang diperoleh

dari thitung menandakan adanya hubungan negatif. Dengan demikian H02 diterima dan Ha2 

Page 9: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 9/14

diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peran parsial yang signifikan

antara konsep diri dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat

akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. 

Hipotesis Kesiapan Kerja (X2) Secara ParsialBerdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS 17 dapat diketahui nilai

signifikansinya adalah 0,000 yang lebih kecil dari α  (0,05), meskipun demikian Ha3 ditolak karena arah hipotesa berbeda. Artinya tidak terdapat peran parsial yang signifikan

antara kesiapan kerja dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja.

DISKUSI

1.  Peran Simultan Antara Konsep Diri, Kesiapan Kerja Terhadap

Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Tingkat Akhir di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Konsep diri dan kesiapan kerja secara bersama-sama dapat memprediksi kecemasan

dikarenakan konsep diri memiliki peranan dalam menentukan perilaku ataupun sikap

seseorang seseorang. Salah satunya adalah kesiapan kerja. Kesiapan kerja mempengaruhi

seseorang dalam mengambil sikap dan memutuskan jenis pekerjaan yang akan diambil.Seseorang yang memiliki konsep diri tinggi belum tentu memiliki kecakapan atau

kesiapan dalam menghadapi dunia kerja yang memadai, sebaliknya seseorang yang

memiliki konsep diri rendah juga tidak berarti kesiapan kerja yang dimilikinya kurang.

Kesiapan kerja yang dimiliki seseorang juga tidak menjamin orang yang bersangkutan

memiliki konsep diri tinggi.

Secara ideal, mahasiswa mempunyai prospek baik dalam menghadapi dunia kerja.

Hal ini dikarenakan bahwa mahasiswa mempunyai berbagai media dan potensi untuk

mendapatkan pekerjaan yang layak. Akan tetapi pada kenyataanya, lapangan kerja yang

tersedia tidak semudah apa yang dibayangkan ketika masih kuliah. Beberapa bukti di

lapangan menunjukkan bahwa memperoleh pekerjaan merupakan hal yang sangat sulit,

 bahwa bagi lulusan perguruan tinggi sekalipun. Jumlah pengangguran makin banyak,karena tidak seimbangnya antara  supply dan demand di dunia kerja dan beberapa faktor

lain. (Mahardika, 2008).

Faktor-faktor lain yang mungkin memprediksi terjadinya kecemasan dalam

menghadapi dunia kerja antara lain: kematangan vokasional. Kematangan vokasional

merupakan kemampuan individu dalam mengenali dan memahami berbagai aspek yang

diperlukan dalam pemilihan pekerjaan, meliputi informasi tentang pekerjaan dan usaha

untuk mencari informasi lebih lanjut, kemampuan penilaian berbagai aspek diri yang

 berguna untuk pemilihan pekerjaan, perencanaan pekerjaan di masa depan dan

 pengambilan keputusan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya (Hidayati, 2012).

Aspek-aspek kematangan vokasional menurut Hidayati (2012) ada empat. Pertama

eksplorasi terhadap masalah pekerjaan yang merupakan sejauh mana individu berusaha

mencari dan mengetahui informasi mengenai pekerjaan yang diinginkan. Kedua,

 perencanaan masalah pekerjaan, yaitu kesadaran individu untuk membuat perencanaan

dan sejauh mana individu membut rencana pekerjaan. Ketiga, penilaian diri yang

dikaitkan dengan pemilihan pekerjaan, yaitu sejauhmana individu mampu mengevaluasi

kemampuan dirinya dan mampu mengadakan penyesuaian antara kemampuan dengan

 pekerjaan yang dipilih. Keempat pengambilan keputusan dalam pemilihan pekerjaan,

yaitu sejauh mana individu mampu membuat keputusan dalam memilih pekerjaan dan

 perencanaan, mampu membuat keputusan sendiri berdasar keinginan dan

kemampuannya.

Page 10: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 10/14

2.  Peran Parsial Konsep Diri Terhadap Kecemasan dalam Menghadapi Dunia

KerjaKonsep diri merupakan suatu konsep yang dimiliki oleh seorang individu

Menurut Fuhrmann (dalam Pamungkas, 2010) konsep diri merupakan variabel yang

akan ikut menentukan bagaimana individu menerima, merasakan dan merespon diri dan

lingkungannya. Bila individu menilai dirinya kurang baik maka individu akan

menganggap remeh dan membayangkan kegagalan dirinya, sedangkan bila individumenilai dirinya baik atau positif maka individu akan bersikap optims terhadap usahanya

dalam mengatasi kesulitan dalam hal ini kesulitan menghadapi persaingan ketat ketika

memasuki dunia kerja. Dalam hal ini individu dengan konsep diri positif akan meletakkan

kegagalan mendapatkan pekerjaan bukan sebagai akhir suatu usaha (mencari pekerjaan)

melainkan lebih menjadikannya sebagai pelajaran berharga untuk melangkah ke depan.

Individu yang memiliki keyakinan diri yang tinggi akan memiliki persepsi positif

terhadap diri sendiri termasuk dalam hal kemandirian. Dengan adanya keyakinan diri

individu merasa mampu untuk mengerjakan sesuatu tugas dan perasaan ini akan

mendorong individu untuk mengupayakan mendapatkan pekerjaan (Pamungkas, 2010).

Selain keyakinan diri, dukungan sosial juga mempengaruhi individu dalam mencari

 pekerjaan. Melalui adanya dukungan sosial dan orang-orang terdekat maupun orang-orang disekitar maka ketakutan dan kekhawatiran yang dialami oleh seseorang akan

mereda. Hal ini sesuai dengan penelitian Waqiati (2012) yang menunjukkan bahwa

dukungan sosial memberikan efek yang besar terhadap perilaku seseorang yang sedang

mencari pekerjaan. Apabila dukungan sosial yang diberikan kepada seorang pengagguran

tinggi, maka usaha dalam mencari pekerjaan juga tinggi. Dukungan sosial disini dapat

diperoleh dari orang tua dan lingkungan sosial. Khusus bagi dukungan orang tua,

interaksi anak dan orang tua sejak dini hingga selesai sekolah seharusnya menjadi masa

 persiapan bagi anak-anak mencapai kematangan karier. Orang tua (keluarga)

mendampingi anak-anak dalam aktivitas yang spontan, alamiah dan tidak terprogram.

Individu mengenal konsep pekerjaan dalam interaksi mereka sejak masa kanak-kanak

 bersama orang tua yang kemudian membentuk konsepd diri karier. Anakmengenmabngkan konsep diri karier melalui observasi dan identifikasi berkelanjutan

terhadap aktivitas kerja (karier) orang tua mereka (Agustin, 2012).

Berdasarkan analisa deskiptif diketahui bahwa sebanyak 35% mahasiswa

FISIP Universitas Brawijaya memiliki konsep diri sedang, sedangkan 65% sisanya

memiliki konsep diri tinggi dan tidak ada yang memiliki konsep diri rendah. Hal tersebut

menunjukkan bahwa mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya memiliki konsep diri

 positif. Berdasarkan hasil analisa deskriptif pula diketahui bahwa sebanyak 40%

mahasiswa tingkat akhir FISIP Universitas Brawijaya mengalami kecemasan dalam

menghadapi dunia kerja rendah dan sisanya sebanyak 60% mahasiswa tingkat akhir

FISIP Universitas Brawijaya memiliki kecemasan dalam menghadapi dunia kerja tinggi.

3.  Peran Parsial Antara Kesiapan Kerja dan Kecemasan dalam Menghadapi

Dunia Kerja Kesiapan kerja merupakan usaha mempersiapkan mahasiswa untuk siap kerja.

Kesiapan kerja diperani dua faktor yaitu faktor internal meliputi: kecerdasan

(kemampuan akademik), keterampilan dan kecakapan, bakat, motivasi, kemampuan dan

kepribadian, cita-cita dan tujuan dalam bekerja. Faktor eksternal meliputi lingkungan

keluarga dan pengetahuan lingkungan kerja.

Waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahan adalah

sebanyak delapan semester. Delapan semester ini merupakan waktu atau jangka waktu

normal yang mungkin ditempuh hingga memperoleh gelar. Pada waktu tersebut,mahasiswa sebaiknya sudah memiliki perencanaan karier kedepan sehingga akan

memudahkan bagi mereka dalam pengambilan keputusan berkarier. Perencanaan karier

Page 11: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 11/14

menurut Agustin (2012), adalah sebuah proses yang menunjukkan bagaimana seseorag

mahasiswa merasa bahwa ia tahu tenntang aktivitas yang dimilikinya tidak hanya berkisar

tentang aktivitas yang ia lakukan saat ini. Perencanaan karier membantu mahasiswa

memutuskan karier apa yang akan ditekuni setelah lulus kuliah. Pengambilan keputusan

tersebut membutuhkan kematangan vokasional. Kematangan vokasional merupakan

kemampuan individu dalam mengenali dan memahami berbagai aspek yang diperlukan

dalam pemilihan pekerjaan, meliputi informasi tentang pekerjaan dan usaha untukmencari informasi lebih lanjut, kemampuan penilaian berbagai aspek diri yang berguna

untuk pemilihan pekerjaan, perencanaan pekerjaan di masa depan dan pengambilan

keputusan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya (Hidayati, 2012).

Aspek-aspek kematangan vokasional menurut Hidayati (2012) ada empat. Pertama

eksplorasi terhadap masalah pekerjaan yang merupakan sejauh mana individu berusaha

mencari dan mengetahui informasi mengenai pekerjaan yang diinginkan. Kedua,

 perencanaan masalah pekerjaan, yaitu kesadaran individu untuk membuat perencanaan

dan sejauh mana individu membut rencana pekerjaan. Ketiga, penilaian diri yang

dikaitkan dengan pemilihan pekerjaan, yaitu sejauhmana individu mampu mengevaluasi

kemampuan dirinya dan mampu mengadakan penyesuaian antara kemampuan dengan

 pekerjaan yang dipilih. Keempat pengambilan keputusan dalam pemilihan pekerjaan,yaitu sejauh mana individu mampu membuat keputusan dalam memilih pekerjaan dan

 perencanaan, mampu membuat keputusan sendiri berdasar keinginan dan

kemampuannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, V. (2012). Kompetensi Lulusan Sarjana Strata 1 (S1) Psikologi dalam

Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Perguruan Tinggi “X”. Diunduh dari

Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2013). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, B. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Kencana, Jakarta.

Chaplin, J.P. (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Eliana, R. (2003). Konsep Diri Pensiunan. Jurnal . Diunduh dari

http://library.ub.ac.id pada 10 Februari 2014

Firdaus, Z. (2013). Pengaruh Unit Produksi, Prakeren, dan Dukungan Keluarga Terhadap

Kesiapan Kerja di SMK. Jurnal. Diunduh pada 04 Januari 2014

Page 12: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 12/14

Ghazali, I. (2005).  Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS . Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi Keperawatan. Edisi I. Jakarta: BPK. Gunung Mulia

Huda. N. (2008). Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Kecemasan dalam Menghadapi

Dunia Kerja.  Jurnal. Diunduh dari http://eprints.umm.ac.id.  Diunduh pada 13

Januari 2014

Jajeli, R. (2013). 66 Ribu Fresh Graduate Menganggur Akibat Kurangnya Informasi

 Pekerjaan. Diunduh dari http://news.detik.com pada 26 Februari 2014

Mahardika, T. (2008). Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa

Tingkat Akhir Ditinjau Dari Prestasi Akademik. Skripsi (Tidak Diterbitkan).

Marwiati. (2009). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Strategi Coping pada Keluarga

dengan Anggota Keluarga yang Dirawat dengan Penyakit Jantung di RSUD

Ambarawa 2005.  Jurnal . Diunduh dari http://skripsiteks.wordpress.com  pada 8

Januari 2014

Muharomi, L.S. (2012). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Komunikasi dan Konsep

Diri dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Baru. Skripsi (Tidak

 Diterbitkan).

Pamungkas, S. (2007). Minat Berwiraswasta pada Mahasiswa Ditinjau Dari Konsep Diri

dan Motivasi Berprestasi. Skripsi(Tidak Diterbitkan).

Papalia, D. E (2009). Perkembangan Manusia (Human Development). Buku

Kedua. Jakarta: Salemba Humanika

Prasetyo, A. (2013). Pengaruh Konsep Diri dan Kedisiplinan Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Jurusan Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

Skripsi (Tidak Diterbitkan)

Prawoto, Y.B. (2010). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Sosial

Pada Remaja Kelas Xi Sma Kristen 2 Surakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan)

Rachmat, H.W. (2009). Kecemasan pada Mahasiswa Saat Menghadapi Ujian Skripsi

Ditinjau dari Kepercayaan Diri

Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Varibel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Page 13: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 13/14

 

Santrock, J.W. (2007). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Saputro, N.D. (2010). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan  Employability Pada

Mahasiswa.  Jurnal . Diunduh dari http://psikohumanika.setiabudi.ac.id  pada 13Januari 2014

Sari, N. (2012). Kesesuaian Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Minat Terhadap

Kreativitas, Kemandirian dan Kesiapan Kerja Siswa SMK 1 Pundong. Skripsi

(Tidak Diterbitkan)

Sarjono, H dan Winda J. (2011). SPSS vs Lisrel Sebuah Pengantar Aplikasi dan Untuk

 Riset . Jakarta. Salemba Empat.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sukmawati, E. (2012). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecenderungan Depresi

 pada Remaja. Jurnal. Diunduh dari http://setiabudi.ac.id pada 25 Januari 2014

Sumiatun. (2014). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kelulusan Ujian Tahap Iii

Pada Mahasiswa Program Khusus Diploma Iii Kebidanan.  Jurnal. Diunduh pada 3

 November 2014 

Waqiati, H. dkk. Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Efikasi Diri dengan Kecemasan

Menghadapi Dunia Kerja pada Penyandang Tuna Daksa.  Jurnal. Diunduh dari

http://library.uns.ac.id pada 3 Januari 2014

Warsito, H. (2004). Penerapan Strategi Relaksasi Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa

Menjelang Ujian. Jurnal . Diunduh dari http://ejournal.unesa.ac.id pada 14 Februari

2014

Widayanti, R. (2010). Pengaruh  Hard Skill dan Soft Skill Terhadap Kinerja Karyawan

(Studi pada PT. Telkom Kandatel Malang).  Jurnal . Diunduh dari

http://lkppm.pradnya.ac.id pada 3 Februari 2014

Wijayanti, D. dkk. (2008). Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik pada

Mahasiswa Keperawatan. Jurnal . Diunduh dari http://ejournal.-s1.undip.ac.id. Pada

18 Februari 2014

Page 14: Dunia Kerja

7/23/2019 Dunia Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 14/14

Winarsunu, T. (2006). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan (Edisi Revisi).

Malang: UMM Press

Wirakristama, R. C. (2011). Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda (Work Family

Conflict ) Terhadap Kinerja Karyawan Wanita pada PT. Nyonya Meneer Semarang

dengan Stress Kerja Sebagai Variabel Intervening. Skripsi (Tidak Diterbitkan).