Dunia Kerja
-
Upload
reza-darma -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Dunia Kerja
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 1/14
PERAN KONSEP DIRI DAN KESIAPAN KERJA TERHADAP KECEMASAN
MAHASISWA TINGKAT AKHIR DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA
Disusun Oleh:
Muhamad Riga Yoga Dinata (0911230012)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran konsep diri dan
kesiapan kerja terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi dunia
kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir khususnya angkatan
2009 yang berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
sebanyak 695 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling . Subjek dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa
tingkat akhir. Perolehan jumlah subjek diperoleh melalui rumus Slovin. Penggalian datamenggunakan skala Konsep Diri, Kesiapan Kerja dan Kecemasan dalam Menghadapi
Dunia Kerja dengan model Likert.
Hasil uji normalitas pada variabel konsep diri adalah normal yang diketahui dari
nilai Kolmogorov-Smirnovv 0,718 dengan signifikansi 0,602. Pada variabel kecemasan
diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,834 dengan signifikansi 0,489, yang
berarti data bersifat normal dan kesiapan kerja dengan nilai Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,709 dengan nilai signifikansi 0,696.
Analisis data menggunakan metode analisis regresi berganda dengan nilai
koefisien β -1.348 untuk variabel Konsep Diri dan Kecemasan yang berarti bahwa bahwa
jika konsep diri mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel dianggap
konstan, maka kecemasan dalam menghadapi dunia kerja akan mengalami penurunansebesar -1.348 serta 1.055 untuk variabel Kesiapan Kerja dan Kecemasan yang memiliki
arti jika kesiapan kerja mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel dianggap
konstan, maka kecemasan dalam menghadapi dunia kerja akan meningkat sebesar 1.055.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peran simultan yang signifikan antara
konsep diri dan kesiapan kerja terhadap kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada
mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya
Kata Kunci : Konsep Diri, Kesiapan Kerja, Kecemasan dalam Menghadapi
Dunia Kerja, Mahasiswa Tingkat Akhir
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 2/14
THE ROLE OF SELF-CONCEPT AND JOB READINESS OF ANXIETY IN THE
FACE OF THE WORLD OF WORK FOR FINAL YEAR STUDENTS
Abstract
This study aimed to know how the role of self-concept and job readiness of
anxiety in face of the world of work for final years students. Population of this researchare students in final year special for branch of 2009 in social and political science faculty
in Brawijaya University as many as 695 students. The sampling technique used by this
study was purposive sampling. The subjects who used in this research are 100 students in
final years which count by Slovin’s formula.
The result of normality test in self concept variable is normal which is known by
Kolmogorov-Smirnov value 0.718 with significance 0.602. In anxiety variable known that
Kolmogorov-Smirnov value 0.834 with significance 0.489 which mean that the data is
normal and job readiness with Kolmogorov-Smirnov value 0.709 with significance 0.696.
Data analysis using multiple regression analysis with β coefficient is -1.348 for
self-concept and anxiety in the face of the world of work which means that if self-concept
increase one unit with constant variable, then anxiety in the face of the world of work willbe decrease in the amount of -1.348 as soon as 1.055 for job readiness and anxiety in the
face of the world of work which it means if job readiness increasi one unit with constanr
variable, then anxiety in the face of the world of work will be increase in the amount of
1.055. The result of this research are there is significant role of self-concept and job
readiness of anxiety in the face of the world of work for final year studentsn social and
political science faculty in Brawijaya University.
Keywords : Self-Concept, Job Readiness, Anxiety In The Face Of The World
Of Work and final year students
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 3/14
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
keberadaannya tidak dapat dihindari oleh siapapun, mengakibatkan adanya perubahan
dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut diantaranya adalah perubahan
dalam kualifikasi pemintaan tenaga kerja di dunia kerja yang semakin tinggi karenamengikuti perkembangan yang ada, terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global
(Pamungkas, 2007).
Dunia kerja tidak hanya memilih calon pekerja yang cakap dalam kemampuan
akademik saja (hard skills), tetapi juga sangat memperhatikan nilai-nilai kecakapan
lainnya diantaranya nilai kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, disiplin, komitmen,
rasa percaya diri, etika, kerjasama, kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan (soft
skills). Memiliki kemampuan hard skills yang tinggi tetapi tidak disertai dengan soft skills
yang baik, akan menghasilkan sumber daya manusia dengan keterampilan kurang
maksimal. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat, dunia kerja pun berusaha
untuk dapat bersaing dengan lainnya salah satunya adalah dengan meningkatkan mutu
atau kualitas tidak hanya produknya saja tetapi juga dalam hal pelayanan konsumen(Pamungkas, 2007).
Menurut data dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada tahun 2012
angkatan kerja di Indonesia bertambah 2.02 juta orang sehingga menjadi 119.39 juta
orang, sedangkan kesempatan kerja diharapkan bertambah 2.70 juta lowongan sehingga
menjadi 112.9 juta kesempatan kerja. Menakertans juga memperkirakan bahwa pada
tahun 2013 angkatan kerja di Indonesia akan bertambah sebanyak 2.04 juta orang
sehingga menjadi 121.43 juta orang dan kesempatan kerja diharapkan bertambah
sebanyak 2.93 juta lowongan, sehingga mampu menyerap 115.30 juta orang. Berdasarkan
data dari Kemenakertrans, pada tahun 2012 jumlah pengangguran yang bergelar sarjana
di Indonesia mencapai 7.8% dari total angkatan kerja. Jumlah ini lebih tinggi
dibandingkan jumlah pengangguran secara nasional yaitu 6.8% (detik.com, 2013).Saat ini, lulusan perguruan tinggi semakin banyak, tetapi kurang diimbangi dengan
munculnya lapangan kerja yang memadai, sehingga banyak dari para lulusan perguruan
tinggi tersebut yang menganggur. Mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan
di Universitas dan dalam tahap penyelesaian tugas akhir, secara tidak langsung akan
merasa terbebani dan cemas jika setelah lulus kuliah mereka tidak mendapatkan
pekerjaan. Terlebih bagi mereka yang menganggap mereka tidak memiliki kesiapan
apapun dalam menghadapi dunia kerja seperti misalnya IPK yang kurang memadai. IPK
biasanya mengindikasikan seperti apa peluang pekerjaan bagi mereka (Mahardika, 2008).
Mahasiswa semester akhir merupakan calon lulusan yang kemudian akan
melanjutkan ke dunia kerja. Mahasiswa merasa yakin bahwa dirinya siap untuk masuk
dunia kerja walaupun nantinya belum mengetahui jenis pekerjaan yang akan di dapat. Hal
ini dikarenakan mahasiswa merasa nantinya akan belajar pekerjaan itu setelah
mengetahui jenis pekerjaan yang didapatnya. Mahasiswa juga ada yang belum yakin
dengan kompetensi yang dimilikinya tetapi yakin dengan dirinya bahwa ia mampu dan
siap untuk masuk dunia kerja. Hal ini dipertegas oleh data wawancara yang diperoleh
Wijanti (20fqg08), salah satu mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi mengatakan
bahwa dirinya merasa belum terlalu siap bekerja, mungkin harus belajar sedikit-sedikit
karena tidak menegtahui bagaimana di lapangannya. Saya rasa dengan proses belajar itu
akan bisa.
Sebagai calon angkatan kerja, mahasiswa tingkat akhir mengalami perubahan
terkait dengan fase perubahan status dari mahasiswa menjadi pegawai. Perubahantersebut menimbulkan dampak, salah satunya adalah kecemasan dalam menghadapi dunia
kerja. Kecemasan dalam menghadapi dunia kerja dapat diartikan sebagai bentuk respon
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 4/14
negatif yang meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap ketersediaan
lapangan pekerjaan yang dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang
bertujuan untuk mengubah keadaan hidup yang lebih baik (Waqiati, 2012).
Berdasarkan paparan diatas, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian untuk
mengetahui peran konsep diri dan kesiapan kerja dalam menjelaskan kecemasan
mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi dunia kerja. Saat ini semakin banyak pelajar
yang menempuh pendidikan tinggi dan sebagian dari mereka saat ini sedang bersiapmenghadapi dunia kerja. Dengan adanya penelitian ini, akan dapat membantu para
mahasiswa untuk mengetahui seperti apa konsep diridan keyakinan diri yang perlu
dikembangkan dalam menghadapi dunia kerja.
Kajian Pustaka
Konsep DiriKonsep diri menurut Calhoun dan Acocella (dalam Eliana, 2003) menjelaskan
bahwa konsep diri adalah gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan
tentang diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri, dan penilaian terhadap diri sendiri.
Mengingat konsep diri merupakan arah dari seseorang ketika harus bertingkah laku, maka perlu dijelaskan peran penting dari konsep diri.
Dimensi Konsep Diri Konsep diri dapat dibagi menjadi empat bagian dasar, antara lain: actual versus
ideal, and private versus social. Perbedaan actual – ideal mengacu pada persepsi individu
tentang siapa dirinya sekarang (actual self concept) dan yang saya ingin menjadi (ideal
self concept). Private self mengacu pada bagaimana saya atau ingin menjadi diri saya
(private self concept), dan social self adalah bagaimana saya dilihat oleh orang lain atau
bagaimana saya ingin dilihat oleh orang lain (social self concept) (Hawkins, 2007).
Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Eliana, 2003) konsep diri memiliki tiga
dimensi yaitu: pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan tentang diri sendiri dan penilaian tentang diri sendiri.
a. Pengetahuan ( Knowledge)
Dimensi pertama dari konsep diri adalah mengenai apa yang kita ketahui
mengenai diri kita, termasuk dalam hal ini jenis kelamin, suku bangsa,
pekerjaan, usia dsb. Kita memberikan julukan tertentu pada diri kita.
b.
Pengharapan ( Expectation)
Pandangan tentang diri kita tidak terlepas dari kemungkinan kita menjadi
apa di masa mendatang. Pengharapan dapat dikatakan diri ideal. Setiap harapan
dapat membangkitkan kekuatan yang mendorong untuk mencapai harapan
tersebut di masa depan.
c.
Penilaian ( Estimation)
Penilaian menyangkut unsur evaluasi, seberapa besar kita menyukai diri
kita sendiri. Semakin besar ketidak-sesuaian antara gambaran kita tentang diri
kita yang ideal dan yang aktual maka akan semakin rendah harga diri kita.
Sebaliknya orang yang punya harga diri yang tinggi akan menyukai siapa
dirinya, apa yang dikerjakanya dan sebagainya. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa dimensi penilaian merupakan komponen pembentukan
konsep diri yang cukup signifikan.
Kesiapan Kerja
Menurut Ndraha (Anggraeni, 2013) kesiapan kerja adalah penilaian perilakudilakukan oleh peserta didik yang disimulasikan di sekolah untuk mempersiapkan diri di
tempat kerja. Menurut Ndraha (dalam Anggraeni, 2013) kesiapan kerja akan terbentuk
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 5/14
jika telah tercapai perpaduan tingkat kematangan, pengalaman-pengalaman yang
diperlukan serta keadaan mental dan emosi yang serasi.
Dimensi Kesiapan Kerja
Menurut Ndraha (Anggraeni 2013), dimensi dan indikator dari kesiapan kerja
adalah:
a.
Mempunyai pertimbangan yang logisMenyangkut bagaimana cara individu menyesuaikan diri dengan
lingkungan, mempunyai pertimbangan yang baik dalam kegiatan
pembelajaran, mampu mengambil keputusan dengan baik dan mampu
memahami prosedur terhadap tugas yang diberikan.
b.
Mempunyai kemampuan bekerjasama
Menyangkut bagaimana individu tersebut bekerjasama dengan rekan
satu tim, bekerja sama dengan pihak sekolah dan pihak industri.
c.
Mempunyai sikap kritis
Menyangkut bagaimana cara ia berkomunikasi dengan baik,
memiliki kepercayaan diri yang tinggi, bagaimana ia berkontribusi
terhadap kegiatan pembelajaran.d.
Bertanggung jawab
Menyangkut bagaimana ia mampu menyelesaikan tigas yang
diberikan, memiliki insiatif dalam pengambilan keputusan, memiliki
ketenangan berfikir dalam mengambil resiko, memiliki komitmen yang
tinggi terhadap pihak sekolah, memiliki komitmen yang tinggi terhadap
pihak perusahaan dan mampu berkomitmen dengan sehat di lingkungan
belajar.
e. Berambisi untuk majuMenyengkut kemampuan keras untuk menyelesaikan tigas dan
pekerjaan, tidak cepat merasa puas dalam menyelesaikan tigas yang
diberikan, dan berorientasi pada tujuan pembelajaran.
Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia KerjaWaqiati (2012) menyebutkan bahwa kecemasan merupakan suatu emosi negatif
meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap berbagai bahaya objek yang tidak
jelas, perasaan ini tampak pada sejumlah respon perilaku dan tubuh seperti denyut
jantung meningkat dan otot yang menegang ketika seseorang mengalami frustasi dan
pertentangan konflik.
Kecemasan menghadapi dunia kerja dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon
negatif yang meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap ketersediaan
lapangan pekerjaan yang dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang bertujuan untuk mengubah keadaan hidup yang lebih baik (Waqiatim 2012).
Aspek-aspek kecemasan menghadapi dunia kerja mengacu pada aspek-aspek
kecemasan dari Fortinash dan Worent dan Maher (dalam Waqiati, 2012) yaitu:
a. Aspek Kognitif
Seseorang yang mengalami kecemasan biasanya memikirkan bahaya secara
berlebihan, menganggap dirinya tidak mampu mengatasi masalah, tidak menganggap
penting bantuan yang ada dan khawatir serta berpikir tentang hal yang buruk. Seseorang
yang mengalami kecemasan dalam menghadapi dunia kerja memiliki pemikiran negatif
mengenai mampu tidaknya ia menghadapi dunia kerja dan biasanya pikiran ini menetap
dalam waktu lama tanpa ada usaha dari individu tersebut untuk mengubahnya menjadisesuatu yang lebih positif. Aspek kognitif ini dapat berupa perasaan tidak mampu, merasa
tidak memiliki keahlian dan tidak siap.
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 6/14
b. Aspek Emosional
Meliputi perasaan gugup, jengkel dan panik. Suasana hati dapat berubah dengan
tiba-tiba jika dihadapkan pada kondisi yang memunculkan kecemasan tersebut. Perasaan
gugup dan panik dapat memunculkan kesulitan dalam memutuskan sesuatu misalnya
dalam hal keinginan atau minat.
c. Aspek Aspek Fisiologis
Reaksi fisik yang terjadi pada orang yang cemas menghadapi dunia kerja meliputitelapak tangan berkeringat, otot tegang, jantung berdebar-debar, pipi merona, pusing dan
sulit bernafas. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang yang mengalami kecemasan
menghadapi dunia kerja tersebut melihat televisi atau media masa mengenai problema
menghadapi dunia kerja.
Mahasiswa Tingkat Akhir
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah peserta didik yang
belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa menurut Rachmana (2003) adalah seseorang yang
berusia mulai 18 sampai dengan 23 tahun. Jika dilihat dari batasan psikologi
perkembangan yang dikonsepsikan oleh Hurlock (2003), mahasiswa dapat digolongkan
memasuki tahap dewasa dini dengan batasan usia dimulai dari 18 tahun sampai kira-kira40 tahun, dimana pada masa ini mahasiswa dihadapkan pada tugas perkembangan yang
dipusatkan memenuhi harapan-harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan
pekerjaan yang bila berhasil diselesaikan dengan baik akan menentukan tingkat
kebahagian maupun pengakuan sosial.
Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Dunia KerjaMahasiswa khususnya yang berada pada tingkat akhir, sering mengalami
kecemasan yang berkaitan dengan penyelesaian studi dan dunia kerja yang akan mereka
hadapi setelah lulus kuliah. Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap
orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal
terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa munculsendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi (Ramaiah,
2003).
Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (Fauziah dan Widuri, 2007) kecemasan adalah
respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi
menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah
dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi
yang dapat dialami siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi
gangguan akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya. Kecemasan muncul
biasanya berkaitan dengan konsep diri dari individu tersebut. Seseorang yang merasa
cemas, biasanya akan mengakibatnya berkurangnya rasa percaya diri dari individu yang
bersangkutan dan akan menimbulkan rendahnya penilaian individu tersebut terhadap
dirinya (konsep diri negatif). Sedangkan orang yang memiliki konsep diri positif,
biasanya akan mudah meminimalisir kecemasan yang dihadapinya.
Hubungan Antara Kesiapan Kerja dan Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia
KerjaMahasiswa tingkat akhir memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Kecemasan
yang dialami oleh mahasiswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah
kesiapan mereka dalam menghadapi dunia kerja. Saat ini, lulusan perguruan tinggi
semakin banyak, tetapi kurang diimbangi dengan munculnya lapangan kerja yang
memadai, sehingga banyak dari para lulusan perguruan tinggi tersebut yang menganggur.
Mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas dan dalam tahap
penyelesaian tugas akhir, secara tidak langsung akan merasa terbebani dan cemas jika
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 7/14
setelah lulus kuliah mereka tidak mendapatkan pekerjaan. Terlebih bagi mereka yang
menganggap mereka tidak memiliki kesiapan apapun dalam menghadapi dunia kerja.
Kesiapan kerja yang dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini tidak hanya hard skills
atau kemampuan akademis, tetapi juga soft skills. Firdaus (2012), mengatakan kesiapan
kerja adalah seperangkat keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk bekerja dalam
pekerjaan apa pun bentuknya. Kesiapan kerja hard skills yang dimaksud disini adalah
nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Mahasiswa memiliki pandangan bahwa jika IPKtinggi memiliki mereka akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan
dengan mahasiswa yang memiliki IPK rendah. Bagi mahasiswa yang memiliki IPK tinggi
mereka tidak akan terlalu merasa cemas, akan tetapi bagi mahasiswa yang memiliki IPK
rendah, tentu saja akan menambah kecemasan mereka.
Hipotesa
Ha1 :Terdapat peran simultan yang signifikan antara konsep
diri dan kesiapan kerja terhadap kecemasan mahasiswa
dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Brawijaya Ha2 :Terdapat peran parsial yang signifikan pada konsep diri
terhadap kecemasan dalam menghadapi dunia kerja
Ha3 :Terdapat peran parsial yang signifikan antara kesiapankerja dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja
METODE PENELITIAN
Partisipan dan Desain Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang
angkatan 2009 yang berjumlah 695 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode non-probability dengan teknik purposive sampling . Peneliti
menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan tertentu, dimana sampel
merupakan mahasiswa tingkat akhir yang ada di FISIP Universitas Brawijaya Malang.
Sampel pada penelitiaan ini berjumlah 10 orang yang diperoleh melalui rumus Slovin.
Peneliti memilih mahasiswa tingkat akhir sebagai subjek penelitian karena
mahasiswa tingkat akhir memiliki tingkat kecemasan yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan mahasiswa baru atau mahasiswa tingkat kedua dan ketiga. Kecemasan tersebut
terjadi karena mereka harus menyusun skripsi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi
dunia kerja. Sedangkan pada mahasiswa awal kecemasan yang dialami berbeda,
mahasiswa awal akan lebih cemas dalam menghadapi kurikulum baru di perkuliahan.Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
regresi. Penelitian ini memiliki dua variabel bebas yaitu Konsep Diri (X1) dan Kesiapan
Kerja(X2). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kecemasan Dalam
Menghadapi Dunia Kerja (Y). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi
klasik dan uji hipotesa. Uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas, uji
heterokedastitas, uji multikorelasi, dan uji linieritas. Uji hipotesa yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji t dan uji f. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Skala Konsep Diri, Skala Kesiapan Kerja dan Skala Kecemasan dalam
Menghadapi Dunia Kerja. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha.
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 8/14
No Alat Ukur Skor Reliabilitas
1. Skala Konsep Diri 0,781 Tinggi
2. Skala Kesiapan Kerja 0,824 Tinggi
3. Skala Kecemasan dalam
Menghadapi DuniaKerja
0,773 Tinggi
Alat Ukur dan Prosedur PenelitianAlat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsep diri, skala
kesiapan kerja, dan skala kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Jumlah aitem yang
valid pada skala konsep diri adalah 12 aitem. Skala kesiapan kerja memiliki aitem valid
sebanyak 18 aitem, dan skala kecemasan dalam menghadapi dunia kerja sebanyak 9
aitem.
HasilDalam melakukan penghitungan dengan menggunakan software SPSS versi 17,
diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov variabel Konsep diri sebesar 0,765 dengan
asymptotic significance 0,602. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data menyebar
secara normal. Hal ini dikarenakan nilai dari asymptotic significance, yaitu sebesar 0,602
lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas pada variabel kecemasan dalam menghadapi
dunia kerja dapat dikatakan normal, yaitu dengan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar
0,834 dengan signifikansi 0,489 > 0,05. Variabel kesiapan kerja memiliki nilai
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,709 dengan signifikansi 0,696 > 0,05 yang berarti data
menyebar secara normal.
Berdasarkan penghitungan melalui software SPSS versi 17 diketahi bahwa tidakterjadi gejala multikolinearitas pada variabel bebas penelitian ini. Hal tersebut bisa dilihat
dari nilai tolerance masing-masing variabel, yaitu sebesar 0,306, dan 0,306 yang nilai
tidak lebih besar dari satu, sedangkan nilai VIF pada masing-masing variabel, yaitu
sebesar 3,270 dan 3,270 yang juga lebih kecil dari 10. Hasil uji linieritas menunjukkan
nilai signifikansi variabel konsep diri adalah sebesarr 0,260. Artinya nilai signifikansi
tersebut lebih besar dari 0,05 (0,260 > 0,05). dengan demikian dapat dikatakan bahwa
hubungan antara variabel konsep diri dan variabel kecemasan dalam menghadapi dunia
kerja adalah linear. Nilai signifkansi pada variabel kesiapan kerja juga lebih besar dari
0,05 (0,364 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan pula bahwa hubungan antara variabel
kesiapan kerja dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja adaah linear.
Hasil Uji Hipotesis
SimultanBerdasarkan penghitungan melalui software SPSS versi 17, diketahui bahwa
terdapat peran simultan yang signifikan antara konsep diri dan kesiapan kerja terhadap
kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Ha1 diterima dan H01 ditolak.
Hipotesis Konsep Diri (X1) Secara ParsialBerdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS 17 dapat diketahui nilai
signifikansinya adalah 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05). Tanda negarif yang diperoleh
dari thitung menandakan adanya hubungan negatif. Dengan demikian H02 diterima dan Ha2
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 9/14
diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peran parsial yang signifikan
antara konsep diri dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat
akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.
Hipotesis Kesiapan Kerja (X2) Secara ParsialBerdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS 17 dapat diketahui nilai
signifikansinya adalah 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05), meskipun demikian Ha3 ditolak karena arah hipotesa berbeda. Artinya tidak terdapat peran parsial yang signifikan
antara kesiapan kerja dan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja.
DISKUSI
1. Peran Simultan Antara Konsep Diri, Kesiapan Kerja Terhadap
Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Tingkat Akhir di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Konsep diri dan kesiapan kerja secara bersama-sama dapat memprediksi kecemasan
dikarenakan konsep diri memiliki peranan dalam menentukan perilaku ataupun sikap
seseorang seseorang. Salah satunya adalah kesiapan kerja. Kesiapan kerja mempengaruhi
seseorang dalam mengambil sikap dan memutuskan jenis pekerjaan yang akan diambil.Seseorang yang memiliki konsep diri tinggi belum tentu memiliki kecakapan atau
kesiapan dalam menghadapi dunia kerja yang memadai, sebaliknya seseorang yang
memiliki konsep diri rendah juga tidak berarti kesiapan kerja yang dimilikinya kurang.
Kesiapan kerja yang dimiliki seseorang juga tidak menjamin orang yang bersangkutan
memiliki konsep diri tinggi.
Secara ideal, mahasiswa mempunyai prospek baik dalam menghadapi dunia kerja.
Hal ini dikarenakan bahwa mahasiswa mempunyai berbagai media dan potensi untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak. Akan tetapi pada kenyataanya, lapangan kerja yang
tersedia tidak semudah apa yang dibayangkan ketika masih kuliah. Beberapa bukti di
lapangan menunjukkan bahwa memperoleh pekerjaan merupakan hal yang sangat sulit,
bahwa bagi lulusan perguruan tinggi sekalipun. Jumlah pengangguran makin banyak,karena tidak seimbangnya antara supply dan demand di dunia kerja dan beberapa faktor
lain. (Mahardika, 2008).
Faktor-faktor lain yang mungkin memprediksi terjadinya kecemasan dalam
menghadapi dunia kerja antara lain: kematangan vokasional. Kematangan vokasional
merupakan kemampuan individu dalam mengenali dan memahami berbagai aspek yang
diperlukan dalam pemilihan pekerjaan, meliputi informasi tentang pekerjaan dan usaha
untuk mencari informasi lebih lanjut, kemampuan penilaian berbagai aspek diri yang
berguna untuk pemilihan pekerjaan, perencanaan pekerjaan di masa depan dan
pengambilan keputusan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya (Hidayati, 2012).
Aspek-aspek kematangan vokasional menurut Hidayati (2012) ada empat. Pertama
eksplorasi terhadap masalah pekerjaan yang merupakan sejauh mana individu berusaha
mencari dan mengetahui informasi mengenai pekerjaan yang diinginkan. Kedua,
perencanaan masalah pekerjaan, yaitu kesadaran individu untuk membuat perencanaan
dan sejauh mana individu membut rencana pekerjaan. Ketiga, penilaian diri yang
dikaitkan dengan pemilihan pekerjaan, yaitu sejauhmana individu mampu mengevaluasi
kemampuan dirinya dan mampu mengadakan penyesuaian antara kemampuan dengan
pekerjaan yang dipilih. Keempat pengambilan keputusan dalam pemilihan pekerjaan,
yaitu sejauh mana individu mampu membuat keputusan dalam memilih pekerjaan dan
perencanaan, mampu membuat keputusan sendiri berdasar keinginan dan
kemampuannya.
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 10/14
2. Peran Parsial Konsep Diri Terhadap Kecemasan dalam Menghadapi Dunia
KerjaKonsep diri merupakan suatu konsep yang dimiliki oleh seorang individu
Menurut Fuhrmann (dalam Pamungkas, 2010) konsep diri merupakan variabel yang
akan ikut menentukan bagaimana individu menerima, merasakan dan merespon diri dan
lingkungannya. Bila individu menilai dirinya kurang baik maka individu akan
menganggap remeh dan membayangkan kegagalan dirinya, sedangkan bila individumenilai dirinya baik atau positif maka individu akan bersikap optims terhadap usahanya
dalam mengatasi kesulitan dalam hal ini kesulitan menghadapi persaingan ketat ketika
memasuki dunia kerja. Dalam hal ini individu dengan konsep diri positif akan meletakkan
kegagalan mendapatkan pekerjaan bukan sebagai akhir suatu usaha (mencari pekerjaan)
melainkan lebih menjadikannya sebagai pelajaran berharga untuk melangkah ke depan.
Individu yang memiliki keyakinan diri yang tinggi akan memiliki persepsi positif
terhadap diri sendiri termasuk dalam hal kemandirian. Dengan adanya keyakinan diri
individu merasa mampu untuk mengerjakan sesuatu tugas dan perasaan ini akan
mendorong individu untuk mengupayakan mendapatkan pekerjaan (Pamungkas, 2010).
Selain keyakinan diri, dukungan sosial juga mempengaruhi individu dalam mencari
pekerjaan. Melalui adanya dukungan sosial dan orang-orang terdekat maupun orang-orang disekitar maka ketakutan dan kekhawatiran yang dialami oleh seseorang akan
mereda. Hal ini sesuai dengan penelitian Waqiati (2012) yang menunjukkan bahwa
dukungan sosial memberikan efek yang besar terhadap perilaku seseorang yang sedang
mencari pekerjaan. Apabila dukungan sosial yang diberikan kepada seorang pengagguran
tinggi, maka usaha dalam mencari pekerjaan juga tinggi. Dukungan sosial disini dapat
diperoleh dari orang tua dan lingkungan sosial. Khusus bagi dukungan orang tua,
interaksi anak dan orang tua sejak dini hingga selesai sekolah seharusnya menjadi masa
persiapan bagi anak-anak mencapai kematangan karier. Orang tua (keluarga)
mendampingi anak-anak dalam aktivitas yang spontan, alamiah dan tidak terprogram.
Individu mengenal konsep pekerjaan dalam interaksi mereka sejak masa kanak-kanak
bersama orang tua yang kemudian membentuk konsepd diri karier. Anakmengenmabngkan konsep diri karier melalui observasi dan identifikasi berkelanjutan
terhadap aktivitas kerja (karier) orang tua mereka (Agustin, 2012).
Berdasarkan analisa deskiptif diketahui bahwa sebanyak 35% mahasiswa
FISIP Universitas Brawijaya memiliki konsep diri sedang, sedangkan 65% sisanya
memiliki konsep diri tinggi dan tidak ada yang memiliki konsep diri rendah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya memiliki konsep diri
positif. Berdasarkan hasil analisa deskriptif pula diketahui bahwa sebanyak 40%
mahasiswa tingkat akhir FISIP Universitas Brawijaya mengalami kecemasan dalam
menghadapi dunia kerja rendah dan sisanya sebanyak 60% mahasiswa tingkat akhir
FISIP Universitas Brawijaya memiliki kecemasan dalam menghadapi dunia kerja tinggi.
3. Peran Parsial Antara Kesiapan Kerja dan Kecemasan dalam Menghadapi
Dunia Kerja Kesiapan kerja merupakan usaha mempersiapkan mahasiswa untuk siap kerja.
Kesiapan kerja diperani dua faktor yaitu faktor internal meliputi: kecerdasan
(kemampuan akademik), keterampilan dan kecakapan, bakat, motivasi, kemampuan dan
kepribadian, cita-cita dan tujuan dalam bekerja. Faktor eksternal meliputi lingkungan
keluarga dan pengetahuan lingkungan kerja.
Waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan perkuliahan adalah
sebanyak delapan semester. Delapan semester ini merupakan waktu atau jangka waktu
normal yang mungkin ditempuh hingga memperoleh gelar. Pada waktu tersebut,mahasiswa sebaiknya sudah memiliki perencanaan karier kedepan sehingga akan
memudahkan bagi mereka dalam pengambilan keputusan berkarier. Perencanaan karier
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 11/14
menurut Agustin (2012), adalah sebuah proses yang menunjukkan bagaimana seseorag
mahasiswa merasa bahwa ia tahu tenntang aktivitas yang dimilikinya tidak hanya berkisar
tentang aktivitas yang ia lakukan saat ini. Perencanaan karier membantu mahasiswa
memutuskan karier apa yang akan ditekuni setelah lulus kuliah. Pengambilan keputusan
tersebut membutuhkan kematangan vokasional. Kematangan vokasional merupakan
kemampuan individu dalam mengenali dan memahami berbagai aspek yang diperlukan
dalam pemilihan pekerjaan, meliputi informasi tentang pekerjaan dan usaha untukmencari informasi lebih lanjut, kemampuan penilaian berbagai aspek diri yang berguna
untuk pemilihan pekerjaan, perencanaan pekerjaan di masa depan dan pengambilan
keputusan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya (Hidayati, 2012).
Aspek-aspek kematangan vokasional menurut Hidayati (2012) ada empat. Pertama
eksplorasi terhadap masalah pekerjaan yang merupakan sejauh mana individu berusaha
mencari dan mengetahui informasi mengenai pekerjaan yang diinginkan. Kedua,
perencanaan masalah pekerjaan, yaitu kesadaran individu untuk membuat perencanaan
dan sejauh mana individu membut rencana pekerjaan. Ketiga, penilaian diri yang
dikaitkan dengan pemilihan pekerjaan, yaitu sejauhmana individu mampu mengevaluasi
kemampuan dirinya dan mampu mengadakan penyesuaian antara kemampuan dengan
pekerjaan yang dipilih. Keempat pengambilan keputusan dalam pemilihan pekerjaan,yaitu sejauh mana individu mampu membuat keputusan dalam memilih pekerjaan dan
perencanaan, mampu membuat keputusan sendiri berdasar keinginan dan
kemampuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, V. (2012). Kompetensi Lulusan Sarjana Strata 1 (S1) Psikologi dalam
Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Perguruan Tinggi “X”. Diunduh dari
Azwar, S. (2013). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2013). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bungin, B. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Kencana, Jakarta.
Chaplin, J.P. (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Eliana, R. (2003). Konsep Diri Pensiunan. Jurnal . Diunduh dari
http://library.ub.ac.id pada 10 Februari 2014
Firdaus, Z. (2013). Pengaruh Unit Produksi, Prakeren, dan Dukungan Keluarga Terhadap
Kesiapan Kerja di SMK. Jurnal. Diunduh pada 04 Januari 2014
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 12/14
Ghazali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS . Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi Keperawatan. Edisi I. Jakarta: BPK. Gunung Mulia
Huda. N. (2008). Hubungan Antara Self-Efficacy dengan Kecemasan dalam Menghadapi
Dunia Kerja. Jurnal. Diunduh dari http://eprints.umm.ac.id. Diunduh pada 13
Januari 2014
Jajeli, R. (2013). 66 Ribu Fresh Graduate Menganggur Akibat Kurangnya Informasi
Pekerjaan. Diunduh dari http://news.detik.com pada 26 Februari 2014
Mahardika, T. (2008). Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Ditinjau Dari Prestasi Akademik. Skripsi (Tidak Diterbitkan).
Marwiati. (2009). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Strategi Coping pada Keluarga
dengan Anggota Keluarga yang Dirawat dengan Penyakit Jantung di RSUD
Ambarawa 2005. Jurnal . Diunduh dari http://skripsiteks.wordpress.com pada 8
Januari 2014
Muharomi, L.S. (2012). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Komunikasi dan Konsep
Diri dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Baru. Skripsi (Tidak
Diterbitkan).
Pamungkas, S. (2007). Minat Berwiraswasta pada Mahasiswa Ditinjau Dari Konsep Diri
dan Motivasi Berprestasi. Skripsi(Tidak Diterbitkan).
Papalia, D. E (2009). Perkembangan Manusia (Human Development). Buku
Kedua. Jakarta: Salemba Humanika
Prasetyo, A. (2013). Pengaruh Konsep Diri dan Kedisiplinan Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Jurusan Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Skripsi (Tidak Diterbitkan)
Prawoto, Y.B. (2010). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Sosial
Pada Remaja Kelas Xi Sma Kristen 2 Surakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan)
Rachmat, H.W. (2009). Kecemasan pada Mahasiswa Saat Menghadapi Ujian Skripsi
Ditinjau dari Kepercayaan Diri
Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Varibel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 13/14
Santrock, J.W. (2007). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Saputro, N.D. (2010). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Employability Pada
Mahasiswa. Jurnal . Diunduh dari http://psikohumanika.setiabudi.ac.id pada 13Januari 2014
Sari, N. (2012). Kesesuaian Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Minat Terhadap
Kreativitas, Kemandirian dan Kesiapan Kerja Siswa SMK 1 Pundong. Skripsi
(Tidak Diterbitkan)
Sarjono, H dan Winda J. (2011). SPSS vs Lisrel Sebuah Pengantar Aplikasi dan Untuk
Riset . Jakarta. Salemba Empat.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sukmawati, E. (2012). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecenderungan Depresi
pada Remaja. Jurnal. Diunduh dari http://setiabudi.ac.id pada 25 Januari 2014
Sumiatun. (2014). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kelulusan Ujian Tahap Iii
Pada Mahasiswa Program Khusus Diploma Iii Kebidanan. Jurnal. Diunduh pada 3
November 2014
Waqiati, H. dkk. Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Efikasi Diri dengan Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja pada Penyandang Tuna Daksa. Jurnal. Diunduh dari
http://library.uns.ac.id pada 3 Januari 2014
Warsito, H. (2004). Penerapan Strategi Relaksasi Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa
Menjelang Ujian. Jurnal . Diunduh dari http://ejournal.unesa.ac.id pada 14 Februari
2014
Widayanti, R. (2010). Pengaruh Hard Skill dan Soft Skill Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi pada PT. Telkom Kandatel Malang). Jurnal . Diunduh dari
http://lkppm.pradnya.ac.id pada 3 Februari 2014
Wijayanti, D. dkk. (2008). Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik pada
Mahasiswa Keperawatan. Jurnal . Diunduh dari http://ejournal.-s1.undip.ac.id. Pada
18 Februari 2014
7/23/2019 Dunia Kerja
http://slidepdf.com/reader/full/dunia-kerja 14/14
Winarsunu, T. (2006). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan (Edisi Revisi).
Malang: UMM Press
Wirakristama, R. C. (2011). Analisis Pengaruh Konflik Peran Ganda (Work Family
Conflict ) Terhadap Kinerja Karyawan Wanita pada PT. Nyonya Meneer Semarang
dengan Stress Kerja Sebagai Variabel Intervening. Skripsi (Tidak Diterbitkan).