Dunia Kebidanan.pdf
-
Upload
rereayedia -
Category
Documents
-
view
49 -
download
0
Transcript of Dunia Kebidanan.pdf
-
Dunia Kebidanan
I. Upaya Promotif preventif pada Ibu Hamil :
A. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk pertumbuhan
janin dan pertahanan dirinya sendiri. Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya melakukan upaya
untuk mempromosikan tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil tersebut.
1. Jenis-jenis makanan:
a. Makanan pokok : karbohidrat sebagai sumber energi
b. Makanan pembangun : protein untuk tumbang janin
c. Makanan pelengkap : vitamin dan mineral
d. Makanan penunjang : lemak
2. Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :
a. Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari
b. Energi / kalori : yang dapat diperolieh dari karbohidrat dan lemak
c. Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung
Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan
janin, persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas. Penambahan ini pada trimester
pertama belum diperlukan, tetapi pada trimester dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi
karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat.
3. Tiga jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu hamil :
a. Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR, perdarahan,dll
b. Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang
c. Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu, perkembangan lambat
sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.
-
4. Perubahan yang perlu dipahami ibu hamil :
a. Tahap I (2 minggu setelah konsumsi)
Gizi yang diperlukan seperti biasa harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan penambahan
b. Tahap II (minggu ke 2 - minggu ke 8)
Sudah dibutuhkan nutrisi karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringan-jaringan dan organ-
organ tubuh janin
c. Tahap III (minggu ke 8 lahir)
Untuk persiapan persalinan, laktasi dan kesempurnaan janin
B. Istirahat
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi aktivitas otot.
Wanita hamil butuh istirahat yang cukup, wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang karena
udara panas mudah membuat merasa lebih baikan bila cukup banyak istirahat.
Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama hamil terutama
pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya.
Agar ibu hamil dapat melakukan istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana
cara penyegaran tubuh dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali
lagi angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.
1. Kegunaan istirahat adalah :
a. Untuk melepaskan lelah
b. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
c. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan
2. Cara tidur yang nyaman
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan.
Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut menopang tubuh ibu
perlahan-lahan, kemudian ibu hamil bisa tidur dengan telentang.
Begitu juga saat bangun, terlebuh dahulu miringkan tubuh ke kanan, topanglah tubuh
dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemydian ibu hamil bisa duduk
kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan posisi telentang
maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur dengan posisi miring ke kiri.
-
C. Kebutuhan Pakaian
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian tertentu
sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak
2. Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak bebas
3. Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan keluarnya keringat sehingga
tidak bebas bergerak
4. Menarik : enak dipandang mata
5. Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan memakai
pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan dasarnya.
D. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid
(TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus.
Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x
injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian
)
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
TT 1 selama kunjungan antenatal I
TT 2 4 minggu setelah TT 1
TT 3 6 minggu setelah TT 2
TT 4 1 tahun setelah TT 3
TT 5 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui
dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha
program ini terlaksana maksimal dan cepat.
E. Senam Hamil
-
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil
akan memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalina, antara lain
dapat melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada
saat persalinan.
1. Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu
dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar
dan mudah,Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis,Melonggarkan
persendian yang berhubungan dengan proses persalinan,Cara memperoleh kontraksi dan
relokasi yang sempurna,Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan,Dapat
mengatur diri pada ketenangan
2. Manfaat senam hamil secara teratur :
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Mengurangi pembengkakan
c. Memperbaiki keseimbangan otot
d. Mengurangi kram / kejang pada kaki
e. Menguatkan otot-otot perut
f. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
3. Syarat mengikuti senam hamil :
a. Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan
b. Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu
c. Lakukan latihan secara teratur dan disiplin
4. Gerakan senam hamil ada 3 tahap :
a. Kunjungan I ada 4 tahap
b. Kunjungan II ada 7 tahap
c. Kunjungan III gabungan kedua tahap tersebut
5. Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :
a. Senam untuk kaki
1) Dududk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantai
-
2) Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, berguna untuk memperkuat
otot panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh ibu yang semakin besar
b. Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri
1) Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk otot pinggang
dan panggul
c. Senam duduk bersila
1) Duduk bersila
2) Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut
3) Tekan lutut ke bawah perlahan-lahan, berguna untuk mengurangi kram kaki karena
duduk terlalu lama
d. Cara tidur yang nyaman
1) Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk
6. Gerakan senam hamil pada kunjungan ke dua :
a. Senam posisi telentang
1) Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan telapak
tangan kebawah dan berada di samping badan
2) Angkat pinggang secara perlahan-lahan
b. Senam posisi merangkak
1) Badan dalam posisi merangkak
2) Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas dengan wajah menghadap ke bawah,
membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan mengangkat wajah, hembuslah nafas. Turunkan
punggung kembali perlahan
c. Senam untuk lutut
1) Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke kanan, bergantian
d. Senam dengan kedua lutut
1) Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri dan kanan
e. Gerakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan
1) Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari bawah perut ke
payudara
f. Cara mengejan
-
1) Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan
2) Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas dan tahan
mengejan kearah pantat dan hembuskan
g. Cara pernapasan saat melahirkan
1) Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi
2) Letakkan kedua tangan di atas dada
3) Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan hah..hah
F. Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan
Setiap wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa engancam jiwanya.
Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal :
1. 1x kunjungan selama Trimester I (sebelum 14 mg)
2. 1x knujungan selama Trimester II (antara mg 14-28)
3. 2x kunjungan selama Trimester III (antara mg 28-36 dan sesuda mg 36)
Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasai yang sangat
penting. Tabel di bawah ini memberikan garis-garis besarnya :
Kunjugan Waktu Informasi Penting
TM I Sebelum mg ke-
14
Membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dengan ibu hamil
Mendeteksi masalah dan menanganinya
Melakukan tindakan pencegahan spt tetanus
neonaturum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan dan sebagainya)
TM II Sebelum mg ke- Sama seperti di atas ditambah kewaspadaan khusus
-
28 mangenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi oedema
periksa untuk mengetahui proteinuria)
TM III Antara mg ke
28-36
Sama seperti di atas ditambah palpasi abdominal untuk
mengetahui apakah ada kehamilan ganda
TM III Setelah mg ke-
36
Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang
tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran di Rumah Sakit
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan tanda-tanda bahaya
atau jika ia merasa khawatir.
I. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
Persiapan persalinan yaitu rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga
dan bidan
Komponen rencana persalinan :
1. Membuat rencana persalinan
Berupa tempat bersalin, tenaga kesehatan yang terlatih, bagaimana berhubungan
dengan tenaga kesehatan, yransportasi, teman dalam persalinan, serta biaya untuk persalina
2. Rencana pembuat keputusan
Disini dibicarakan siapa yang bertindak sebagai pengambil keputusan utama, pembuat
keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada.
3. Mempersiapkan sistem transpor
Dimana tempat bersalin, cara menjangkau tingkat asuhan lebih lanjut, fasilitas
kesehatan untuk merujuk, mendapatkan dana, dan persiapan donor darah
4. Membuat rencana atau pola menabung
Anjurkan keluarga menabung, sehingga jika diperlukan dapat diambil langsung, bidan
bekerjasama dengan masyarakat dan tokoh masyarakat
5. Mempersiapkan barang-barang untuk persalinan
Berupa pakaian ibu dan palaian bayi
-
J. Persiapan Laktasi
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi yang perlu
diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
1. Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari
bawah, bukan menekan dari depan.
2. Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas bimbingan persiapan menyusui
3. Penyuluhan (audio-visual) tentang :
a. Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
b. Manfaat rawat gabung
c. Perawatan bayi
d. Gizo ibu hamil dan menyusui
e. Keluarga berencana,dll
4. Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam
keberhasilan menyusui
5. Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil
Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-
faktor :
1. Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing
2. Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak
3. Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak
4. Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan
untuk menyusui adalah :
1. Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui
bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang
hampir semua ibu berhasil menjalaninnya. Bila ada masalah, petugas kesehatan akan
menolong dengan senang hati
2. Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula
-
3. Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui
sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
4. Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu
harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya
pembagian tugas dalam keluarga
5. Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus dapat
memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau
ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya.
K. Dukungan Psikologis
Lingkup psikologis meliputi:
1. Support keluarga
2. support tenaga kesehatan
3. rasa aman dan nyaman
4. Persiapan menjadi orang tua, dan persiapan sibling.
Dukungan psikologis dan perhatian akan memberi dampak terhadap pola kehidupan
sosial (keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih sayang dan empati) pada wanita
hamil dan aspek teknis, dapat mengurangi aspek sumber daya (tenaga ahli, cara penyelesaian
persalinan normal, akselerasi, kendali nyeri dan asuhan kebidanan). Hal-hal tersebut dapat
dilakukan oleh suami bersama keluarga ibu atau bidan sebagai tenaga kesehatan melalui
promosi kesehatan.
Pada ibu yang primipara, kehamilan merupakan suatu pengalaman yang baru.
Sehingga ibu tersebut memerlukan suatu informasi yang berhubungan dengan kehamilannya.
Bagi petugas kesehatan berkewajiban menyampaikan informasi-informasi yang diperlukan
oleh ibu. Sehingga ibu dapat memahami keadaaannya dan dapat melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan kehamilannya
II. upaya promotif preventif pada Ibu Bersalin :
Promosi kesehatan pada ibu bersalin untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan
hidup sehat bagi ibu yang akan menghadapi persalinan agar terwujud derajad kesehatan yang
optimal.Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari bidan dapat membuat ibu bersalin
dapat menjalani persalinannya dengan tenang.
-
Hal-hal yang perlu dipromosikan pada ibu bersalin adalah sebagai berikut :
A. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Bersalin
Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan pergerakan-pergerakan
bayi. Perut ibu semakin besar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak
nyaman. Kadang-kadang ibu mengalami gangguan kencing, kaki bengkak. Kondisi otot otot
panggul dan otototot jalan lahir mngalami pemekaran.
Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan-kekuatan kontraksi otot,
dan sebagian lagi oleh tekanan dari perut. Kontraksi dari otot-otot uterus dan pelontaran bayi
keluar amat dipengaaruhi oleh : Sistem saraf simpatis, parasimpatis dan saraf lokal pada otot
uterus.
B. Perubahan Psikologis
Pada minggu-minggu terakhir menjelang kelahiran bayinya, ibu banyak di pengaruhi
oleh perasaan-perasaan/ emosi-emosi dan ketegangan. Ibu merasa cemas apakah bayinya
dapat lahir lancar, sehat atau cacat. Ibu juga amat bahagia menyongsong kelahiran bayinya
yang di idam-idamkannya.
Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu
melahirkan, bahkan takut mati. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah
hampir sama besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah
tidak secara langsung merasakan efeknya dari kehamilan.
C. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang di sebut kala pendahuluan
(prepatory stage of labord). Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu terlihat.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan
oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus
kadang-kadang di sebut false labor pains
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan setresinya bertambah bisa bercampur darah
(bloody show).
-
D. Tanda-Tanda In-Partu
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur. Keluarnya lendir
bercampur darah yang labih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks. Kadang-
kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan
pembukaan telah ada. Seperti telah di kemukakan terdahulu, faktor-faktor yang berperan
dalam persalinan adalah :
Kekuatan mendorong janin keluar (power) :
1. His (kontraksi uterus)
2. Kontraksi otot-otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma
4. Faktor janin
5. Faktor jalan lahir
E. Persiapan Persalinan
Beritahu ibu mengenai persiapan persalinan meliputi : biaya persalinan, rencana
tempat bersalin (di bidan atau rumah sakit), siapa yang akan menolong (bidan, dokter
spesialis kandungan), sarana transportasi. Dipersiapkan juga satu buah tas yang berisi
perlengkapan bayi seperti : popok, baju bayi, minyak telon, kayu putih, talk, selimut,
selendang, dan perlengkapan untuk ibu seperti : baju ganti, pakaian dalam, pembalut, kain
panjang, dll.
F. Pelaksanan Komunikasi Pada Ibu Bersalin
Melihat berbagai bentuk kecemasan yang muncul pada ibu yang akan melahirkan dan
juga pada suami yang menunggunya maka orientassi pelayanan bukan hanya ditujukan pada
sang ibu juga sekaligus iatan-kegiatan kepada sang suami. Ibu di tuntun untuk melakukan
kegiatan yang menunjang proses pelontaran/ kelahiran bayi. dalam kelahiran normal ada dua
faktor yang harus dipertimbangkan yaitu: Status resiko kehamilan dan kemajuan persalinan
dan pelahiran.
-
G. Tujuan Perawatan Dalam Kelahiran Normal, Tugas Pemberi Perawatan
Tujuan perawatan adalah mendapatkan ibu dan anak yang sehat dengan tingkat
intervensi sedikit mungkin yang memperhatikan keselamatan. Pendekatan ini menyiratkan
bahwa dalam kelahiran normal, harus ada alasan yang sah jika akan mencampuri proses
alami. Ada empat tugas pemberi perawata yaitu:
1. Mendukung wanita, pasangannya, dan keluarga selama persalinan, saat ia melahirkan dan
pada periode selanjutnya.
2. Mengobservasi wanita yang bersalin, memantau kondisi janin dan kondisi bayi setelah
lahir, mengkaji faktor resiko, mendeteksi masalah sedini mungkin.
3. Melakukan intervensi minor jika diperlukan, seperti amniotomi, dan episiotomi,
perawatan bayi baru lahir.
4. Merujuk ke tingkat perawatan yang lebih tinggi jika faktor resiko menjadi jelas atau
terjadi komplikasi yang memperkuat perujukan.
H. Promosi kesehatan pada ibu bersalin meliputi beberapa aspek yaitu:
1. Mengkaji Kesejahteraan Wanita Selama Persalinan
Ketika persalinan spontan, biasanya wanita tersebutlah yang memulai perawatan, baik
dengan meminta penolong kelahiran datang atau dengan melakukan atau dengan melakukan
persiapan ke fasilitas kesehatan. Tanggung jawab penolong persalinan untuk mengkaji
perawatan yang paling tepat pada awal persalinan telah dibicarakan dan pentingnya
pemberian dukungan sepanjang persalinan. Di manapun kelahiran terjadi, terbinanya
hubungan yang baik antara wanita dan pemberi perawatan sangat penting baik mereka pernah
atau belum bertemu sebelumnya. Kualitas penerimaan yang di tawarkan kepada wanita yang
mencari perawatan institusi akan sangat menentukan tingkat kepercayaan yang di berikan
oleh wanita tersebut dan keluarganya kepada pemberi perawatan.
Selama perasalinan dan melahirkan, kesejahteraan fisik dan emosional wanita harus di
kaji secara teratur, meliputi pengukuran suhu, nadi, dan tekanan darah, memeriksa asupan
cairan dan haluaran urine, mengkaji nyeri dan kebutuhan akan dukungan. Pemantauan ini
harus di pertahankan sampai proses kelahiran berakhir.
Pengkajian kesejahteraan wanita juga di lakukan dengan memperhatikan privasi
selama persalinan, menghormati orang yang di pilih untuk menyertainya, dan menghindari
kehadiran orang yang tidak perlu dalam ruang bersalin.
2. Nutrisi
-
Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang sama sangat bervariasi.
Pendekatan yang tepat tampaknya tidak menghambat keinginan wanita untuk makan dan
minum selama persalinan dan melahirkan., karena dalam kelahiran normal harus ada alasan
yang shahih jika ingin mencampuri proses alami. Namun sangat ketakutan yang sangat sulit
lenyap dan rutinitas di seluruh dunia, yang masing-masing membutuhkan penanganan dengan
cara berbeda. Dengan dilakukan promosi kesehatan tentang niutrisi pada ibu bersalin inilah di
harapkan akan mampu mengurangi rutinitas pemenuhan nutrisi dengan ketakutan makan
makanan tertentu.
3. Tempat Melahirkan
Praktik persalinan dirumah dibantu yang benar memerlukan beberapa persiapan yang
esensial. Penolong persalinan harus memastikan bahwa tersedia air bersih dan ruangan untuk
tempat melahirkan yang hangat. Mencuci tangan harus di lakukan dengan cermat. Pakaian
atau handuk hangat harus di siapkan untuk membungkus bayi agar tetap hangat. Jadi paling
tidak harus ada beberapa bentuk peralatan melahirkan yang bersih sesuai rekomendasi WHO,
yang bertujuan menciprkan lapangan persalinan sebersih mungkin dan memberi perawatan
tali pusat yang adekuat.
4. Nyeri Persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita
terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Ada beberapa metode non-invasif sekaligus non-
farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat di gunakan selama persalinan. Banyak
wanita merasa nyeri berkurang dengan mandi, sentuhan dan pijatan. Ada pula wanita yang
memngatasi nyeri dengan cara relaksasi yang di lakukan secara verba, menjauhkan wanita
dari nyerinya secara hipnotis, musik dan umpan balik biologis.
5. Memantau Janin Selama Persalinan
Memantau kesejahteraan janin adalah bagian bagian perawatan yang penting selama
persalinan. Metode pilihan untuk pemantauan janin selama persalinan normal adalah
auskultasi intermiten. Perawatan secara individual pada wanita melahirkan sangat esensial
dan bisa dilakukan dengan lebih mudah melalui kontak pribadi saat melakukan auskultasi
secara teratur. Hanya pada wanita dengan peningkatan resiko mesalnya pada persalinan yang
diinduksi atau diaugmentasi, komplikasi oleh cairan amnion yang tercemar oleh mekonium,
atau oleh faktor resiko lain. Maka pemantauan elktronik dan dan konseling menjadi
bermanfaat.
6. Kebersihan
-
Di manapun proses persalinan dan melahirkan ditangani, kebersihan adalah kebutuhan
yang paling penting dan utama. Sterilisasi yang biasa di gunakan di kamar operasi tidak
diperlukan tetapi kuku harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci dengan air sabun
secara cermat. Beberapa tindakan harus diambil selama persalinan untuk mencegah
kemungkinan infeksi pada wanita dan atau penolong persalinan. Tindakan ini meliputi
penghindaran kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh lain, penggunaan sarung
tangan selama pemeriksaan vagina, selama pelahiran bayi, dan dalam penanganan plasenta.
Penting untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dengan mempertahankan teknik
invasif misalnya episiotomi seminimal mungkin dan jika melakukan perawatan tambahan,
setelah digunakan instrumen yang tajam di buang.
-
III Upaya Promotif dan Preventif pada masa nifas
1. Health promotion : Merupakan usaha meningkatkan nilai kesehatan melalui pemeliharaan
secara umum yang di lakukan pada pada ibu nifas adalah sebagai berikut :
Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada ibu
Tindakan Deskripsi dan keterangan
Kebersihan
diri
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan
daerah kelamin dengan sabun dan air.pastikan
bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di
sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah
sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan
diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau
kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat
digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik, dan
dikeringkan di bawah matahari atau di seterika.
Sarankan ibu untuk mencuci tanagan dengan
sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau
laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyenth daerah luka.
Istirahat Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan.
Saranka ia untuk kembali ke kegiatan-kegiatan
rumah tangga biasa perlahan-lahan, serta untuk tidur
siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam
beberapa hal :
-
- Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
- Memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak perdarahan.
- Menyebabkan depresi dan ketidak mampuan
untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
Latihan Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot
perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa
lebih kuata dan ini menyaebabkan otot perutnya
menjadi kuata sehingga mengurangi rasa sakit pada
punggung.
Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit
setiap hari sangat membantu, seperti, :
- Dengan tidur telentang dengan lengan di
samping, menarik otot perut selagi menarik nafas,
tahan nafas kedalam dan angkat dagu ke dada :
Tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi 10
kali.
- Untuk memperkuat tonus otot vagina (latiahan
Kegel).
Berdiri dengna tungkai dirapatkan. Kencangkan
otot-otot, pantat dan pinggu tahan sampai 5
hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5
kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan utnuk
setiap gerakan . setiap minggu naikkan jumlah
latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6
setelah persalinan ibu harus memngerjakan setiap
gerakan sebanyak 30 kali.
Gizi Ibu menyusui harus :
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
Makan dengan diet berimbang untuk
mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang
-
cukup.
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat
gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar
bisa memeberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASI nya.
Perawatan
Payudara
Menjaga payudara tetap bersih dan kering .
Menggunakan BH yang menyokong payudara.
Apabila putting susu lecet oleskan kolostrum
atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu setiap
kali selesai menyu ASI yang keluar pada sekitar
putting susu setiap kali selesai menyusuisui.
Menyususi tetap dilakukan dimulai dari putting susu
yang tidak lecet
Apabila lecet sangat berat dapat
diistirahatkanselama 24 jam. ASI dikeluarkan dan
diminusui. Menyususi tetap dilakukan dimulai dari
putting susu yang tidak lecet
Apabila lecet sangat berat dapat
diistirahatkanselama 24 jam. ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan menggunakan sendok.
Untuk menghilangkan nydengan menggunakan
sendok.
Untuk menghilangkan nyeri dapat minum
paracetamol 1 tablet setiap 4-6 paracetamol 1 tablet
setiap 4-6 jam.
Apabila payudara bengkak akibat
pembendungan ASI, lakukan :
- Pengompresan payudara dengan menggunakan
kain basah dan hangat selama 5 menit.
-
- Urut payudara dari pangkal menuju putting atau
gunakan sisir untuk mengurut payudara dengna arah
Z meneju putting.
- Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan
paudara sehingga putting susu menjadi lunak.
- Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali apabila tidak
dapat menghisap seluruh ASI keluarkan dengna
tangan.
- Letakakn kain dingin pada payudara setelah
menyusui.
- Payudara dikeringkan.
Hubungan
Perkawinan /
Rumah
Tangga
Secara fisik aman untuk memulai banyak
budaya, yang mempunyahubungan suammi istri
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukkan satu atau sua jarinya kedalam vagina
tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan
dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk
memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja
ibu siap.
Banyak budaya, yang mempuyai tradisi mennda
hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu,
misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah
persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan
yang bersangkutan.
Keluarga
Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-
kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali.
Setiap pasangan harus menentukan sendiri kaoan
dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang
keluarganya. Namun, petugas kesehatan dapat
membantu merencanakan keluarganya dengan
mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan.
Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur
(ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haidnya
selama meneteki. Oleh karena itu, metode amenore
-
laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali
untuk mencegah terjadinya kehamilan baru resiko
caranya ini ialah 2 % kehamilan.
Meskipun beberapa metode KB mengandung
resiko, menggunakan kontrasepsi tetap lebih aman,
terutama bila ibu sudah haid lagi.
Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal
berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu :
- Bagaimana metode ini dapat mencegah
kehamilan dan evektifitasnya,
- Kelebihan atau keuntungannya,
- Kekurangannya,
- Efek samping,
- Bagaimana menggunakan metode itu,
- Kapan metode itu dapat mulai digunakan utnuk
wanita pasca salin yang menyusui.
Jika seorang ibu atau pasangan telah memilih
metode KB tertentu, ada baikny untuk bertemu
dengannye lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui
apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu /
pasangan itu dan untuk melihat apakah metode
tersebut bekerja dengan baik.