Dua Operating System Dalam Satu PC

46
WINDOWS – LINUX TERMINAL SERVER PROJECT Penulis Gilang Maulana 12080615 Akademik Bina Sarana Informatika dan Komputer

Transcript of Dua Operating System Dalam Satu PC

Page 1: Dua Operating System Dalam Satu PC

WINDOWS – LINUX

TERMINAL SERVER PROJECT

Penulis

Gilang Maulana 12080615

Akademik Bina Sarana Informatika dan Komputer

Jakarta

2009

Page 2: Dua Operating System Dalam Satu PC

Daftar Isi

Abstraksi

I. Pendahuluan

II. Pembahasan

Sistem Requierement

5

Cara Kerja Sistem WLTSP

8

Instalasi dan Konfigurasi

9

III. Langkah – langkah Menginstall Program Linux

Menjalankan Linux

13

Menginstal Linux Mint ke dalam Hardisk

15

Langkah-langkah Meresize dan Memartisi Hardisk

17

Langkah-langkah Instalasi Linux Mint23

IV. Kesimpulan dan Saran

33

Referensi

. 2

Page 3: Dua Operating System Dalam Satu PC

WINDOWS – LINUX

TERMINAL SERVER PROJECT

ABSTRAKSI

Pembangunan jaringan intrnet, intranet maupun ekstranet memang membutuhkan

resources yang besar, apalagi jika aplikasi server dan rooter-nya. Ada beberapa developer

jaringan yang mengabaikan kalkulasibiaya demi mendapatkan performa yang bak. Ada

juga yang minim. Dua kasus di atas sebernanya bias dijembatani dengan membuat sistem

terminal server ata pc cloning, sehingga kita tetap bias mengedepankan performa yang

baik dengan biaya yang tidak besar. Namun, dengan terminal server, masalah lain muncul

lagi, yaitu tidak semua user bias familier dengan system ini (Linux), dimana kebayakan

user terbiasa dengan windows. Oleh karena itu, solusi cerdasnya adalah pengembangan

aplikasi teminal server yang berbasis Linux dan windows sekaligus.

. 3

Page 4: Dua Operating System Dalam Satu PC

I. Pendahuluan

Sesuai dengan abstraksi diatas, pengembangan jaringan computer dengan banyak

client/user memang akan membutuhkan banyak resources mulai dari hardware, software,

brainware, dan lainnya. Hal ini otomatis akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Ka

kita tekan biaya seminim munkin, performa sistem akan menurun, tapi jika kita

kedepankan performa, maka biaya yang akan membengkak. Memang hal ini sangat

dilematis dan perlu dicari solusinya tanpa mengorbankan salah satunya.

Akhirnya para ahli IT bersama-sama membangun sistem tersentral yang di beri

nama terminal server atau coning sebagai jawaban masalah tersebut. Ada bermacam-

macam versi aplikasi terminal server yang dibangun sesuai dengan kebutuhan masing-

masing. Misalnya novel netware, Linux Terminal Server Program (LTSP), dan lagi yang

lainnya. Kebanyakan diantaranya berbasis Unix. Tetapi, dengan solusi tersebut, muncul

kembali masalh yang sangat mendasar, yaitu tidak semua user bias familier dengan

system ini (linux). Dimana kebanyakan user terbiasa dengan windows. Oleh karena itu,

solusi cerdasnya adalah pengembangan aplikasi terminal server yang berbasis Linux dan

Windows sekaligus. Maka dari itu para ahli mendenvlop sistem tersebut agar bias

menampung beberapa basis system operasi sekalgus. Penulis kali ini hanya akan

menjelaskan interoperability antara dua buah system operasi yaiutu Linux dan Windows

dengan menggunakan aplikasi Linux terminal server.

Aplikasi terminal server identik dangan pengurangan resources pada client

dengan anggapan seluruh/sebagai aktifitasi client akan diberi oleh servernya. Alas an

inilah yang digunakan sebagai pengurangan resources pada sisi client, yakni berupa

penghematan hardware dan software (proses). Penghematan hardwarenya diantaranya

tidak diperlukannya lagi hardisk, cd-rom atau dvd-rom sebagai media stronge di sisi

. 4

Page 5: Dua Operating System Dalam Satu PC

client, hanya cukup mebutuhkan sebuah floppy disk sebagai loader PC client ke

servernya.

II. Pembahasan

Sistem Requirement

Untuk membangun sebuah sitem, kita perlu mengkakulasik resources yang akan

di butuhkan (system requitmen). Kali ini kita asumsikan sebuah warnet akan dibangun

dengan aplikasi Windows Linux Terminal Server Project (WLTSP). Implementasi pada

contoh kasus yangberbeda juga akan serupa dengan penjelasan pada contoh kasus kali

ini.

Misalkan kita akan membangun sebuah warnet WLTSP dengan jumlah client 10

PC, maka PC yang di perlukan sebanyak 14 buah. 10 PC client (5 PC Linux dan 5 PC

Windows), 1 PC untuk Operator, ! PC untuk router, serta 2 buah PC untuk server aplikasi

WLTSP (gambar 1). Jika anggrannya masih tidak memungkinkan juga untuk 14 PC,

maka PC Linux Serever bias difungsikan ganda, sekaligus sebagai router jika

perbandingan jumlah client dan kemampuan server masih dalam batas – batas normal

(gambar 2). Skenarionya bias dilihat pada gambar di bawah ini.

. 5

Page 6: Dua Operating System Dalam Satu PC

Gambar 1. Sekenario Kebutuhan Standar Sistem WLTSP

Gambar 2. kenario Kebutuhan minimalis (alternative) Sistem WLTSP

Dari dua buah gamar diatas, terlihat sebuah LAN yang terhubung ke internet

melalui Router (Gateaway). LTSP server bersistem operasi Linux, berfungsi sebagai

terminal server. Windows server nantinyaakan berfungsi sebagai pemberi layanan untuk

clientnya yang akan berbasiskan windows. Penulis tidak akan membahas pembuatan PC

. 6

Page 7: Dua Operating System Dalam Satu PC

router, namun hanya membahas aplikasi terminal servernya saja. Penulis juga

mangasumsikan Gateway asudah dapat di fungsikan, baik dengan scenario pda gambar 1

maupun gambar 2.

Dari penjelasan singkat, requirement untuk masing-masing mesin berbeda-beda

karena di sesuaikan dengan kebutuhan, fungsional serta beberapa berat kerja (proses)

yang akan di kerjakan. Berikut ini system requirement minimal unutk masing-masing

mesinnya.

1. PC Server LTSP

:

P-4 1,2 Ghz Procecossor, 512 MB Internal Memory, 8 GB

Hard drive, 42X CD-Rom. 1 Ethernet Card, Linux OS

(RedHat, Mandrake, Mandriva, Suse, Ubuntu,dsb).

2. PC Server

Windows :

P-4 1,2 Ghz Processor, 128 MB Internal Memory, 5 GB

Hard drive, 42X CD-Rom, 1 EthernetCard, Ain2000 Server

OS / Win 2003 Server / win XP Profesional

3. PC

Router/Gateway :

P-2 300 MHz Processor, 64 Mb International Memory, 4 GB

Hard drive, 2 Ethernet Card, Linux OS, Squid (Routing dan

Proxy Server).

4. PC Opertaror

:

PC operator sama seperti PC Client jika dikonfigrasikan

sebagai Client dar WLTSP. Namun jika ingin dikonfigurasi

independent, spek PC bias disesuaikan dengan keinginan,

kenyamanan kerja si operator atau sesuai budget. System

operasi yang akan digunakan pada pc ini tergantung user.

BiasLinux atau windows.

5. PC Client

:

P-2 300 MHz Processor. 32 MB Internal Memory, 1

Ethernet Card, 1 Floppy Drive.

6. 1 buah Hub atau Switch 24 port. Penulis menyarankan untuk menggunakan switch

untuk performa jaringan yang lebih baik.

Selain requirement diatas, ita juga harus mempersiapkan beberapa hal,

diantaranya :

. 7

Page 8: Dua Operating System Dalam Satu PC

a. Siapkan file installer untuk aplikasi LTSP. File yang dibutuhkan antara lain ltsp -

4.1.-0. iso (140 MB), ltsp-utils-0.1.0.tgz (40KB). Kemudian Burn file tersebut ke CD

untuk instalasi.

b. Siapkan file Boot ROM Loader. File ini digunakan unutk system loader dari client

ke server melalui NIC yang terkoneksi ke jaringan. File Boot ROM ini harus

dikonfigurasi berdasarkan parameter pada NICClient sebelum di Download.

Kemudian burn file tersebut ke Boot Sector pada floppy disk.

c. Siapkan file Virtual Network Connection. Untuk mentransfer GUI dari server ke

Clientnya. Sebenarnya Linux juga memiliki fasilitas serupa, yaitu remote desktop.

Jika anda tidak mendownload realvnc, maka cukup gunakan remote desktop.

d. Siapkan aplikasi DHCP server, TFTP server, NFS server, dan XDMCP server,

untuk servis di LTSP server. Biasanya file tersebut sudah terdapat dalam paket distro

Linux versi Enterprise Advance Server.

e. Siapkan file Windows Linux Termnal Server Client yang akan digunakan

Windows untuk mentransver GUI-nya ke Linux Server kemudian ke Client yang

meminta layanan GUI Windows.

Cara Kerja Sistem WLTSP

Setelah kita lihat gambar dan requirement tiap mesin, maka terlihat bahwa kedua

server yang nantinya memberikan layanan kepada Clientnya mulai dari system operasi,

GUI, service serta fasilitas-fasilitas yang akan dijalankan di client. Server Linux akan

memberikan layanan berupa GUI ke Client yang akan berbasis Linux, serta

menjembatani Client yan akan berbasis Windows untuk meminta layanan ke server

windowsnya.

Jika kedua server sudah siap bekerja, saat ada Client yang menghidupkan

komputernya kemudian booting dengan disket yang berisi Boot ROM, maka setelah

instalasi hardware di Client selesai, maka NIC Client akan menghubungi server LTSP

( Linux server). Linux Server akan merespon dengan memberi konfigurasi NIC Client

dengan service DHCPnya. Kemudian LTSP akan mentransfer sistem operasi yang

di_share (NFS daemon) melalui service TFTP. Setelah sitem operasi di Client siap,

selanjutnya server mentransfer GUI-nya menggunakan service XDMCP. Dengan

. 8

Page 9: Dua Operating System Dalam Satu PC

demikian Client seperti memiliki sistem operasi sendiri (Linux) padahal system dan GUI-

nya adalah sistem dan GUI-nya LTSP server.

Serupa dengan cara kerja Client Linux, Client Windows juga me-Load Boot

ROM-nya ke LTSP Server (Linux Server), lalu direspon dengan emberikan layanan

DHCP ke NIC Client. Namun kemudian LTSP Server tidak akan mentransfer sistem

yang sudah di share, kemudian ditransfer ke Clientnya. Dengan demikian Client akan me-

load system operasi windows ditambah beberapa file konfigurasi LTSPnya.

Setelah system operasi windows di load, maka ervice XDMCP di Linux server

akan mentransfer GUI dari Windows Server ke Clientnya dengan remote desktop atau

VNC, sehingga di sisi Client akan tampak GUI windows. Dengan demikian, LTSP Server

bekerja ganda, bahkan triple, yaitu bekerja untuk dirinya sendiri, bekerja untuk melayani

Client yang ber-GI Linux serta sebagai jembatan antara windows server dengan Client

yang ber-GUI windows oleh karena itu, LTSP server haruslah di konfigurasi dengan

sebaik mungkin dan dijaga performanya agar tetap bisa melayani banyaknya proses dan

service terhadapnya.

Instalasi dan Konfigurasi

Jika softwareyang buthkan telah siap, cara kerja system juga sudah diketahui,

maka langkah selanjutnya adalah tahap instalasi dan konfigurasi system. Dalam langkah

ini hanya akan dibahas instalasi WLTSP-nya saja. Penulis mengasumskan pada Linux

Server dan Windows Server sudah terinstal software requirement seperti dijelaskan pada

lab sebelumnya secara default dengan penambahan paket (nstall-lah) DHCP server. TFTP

server, NFS server, dan XDMCP server. Jika anda tidak mendapatkan paket tersebut di

distro anda, anda bisa mendownload dari situs yang sesuai dengan distronya. Berikut

konfigurasi IP address dan netmask pada NIC Linux Servernya. Misalnya “ # ifconfig

eth0 192.168.0.1 netmask 255.255.255.240 “. konfigurasi netmask dan IP address

bisadirubah sesuai dengan kebutuhan.

Begitu juga dengan Windows Server. Instalasi system operasinya sesuai dengan

prosedurnya/default saja, kemudian konfigurasi IP address dan netmasknya. Misalkan

IPaddress 192.168.0.2, netmask 255.255.255.240. lalu instal aplikasi didalam windows

server anda. Misalnya aplikasi perkantoran, media player, photo, editor, browser, dan

. 9

Page 10: Dua Operating System Dalam Satu PC

sebagainya yang akan digunakan. Jika prosedurnya diatas telah diatas telah dialui,

langkah berikutnya adalah sebagai berikut, kita mulai dari windows server, kemudian

Linux server.

1. Instal aplikasi yang ingin digunakan di windows server, lalu konfigurasi IP

address dan netmasknya. Msalnya 192.168.0.2 255.255.255.240. berikutnya instal

windows linux terminal server client (linux TSC). Aplikasi ini akan bekerja sama

dengan remote desktop dan protocol XDMCP untuk mentransfer GUI di Windows

server yang menginginkan layanan protocol windows (windows OS).

2. Instalasi aplikasi LTSP pada Linux Server.

Sebelum instalsi LTSP, service DHCP, TFTP, NFS, Dan Display Manager

harus sudah aktif. Caranya ketikan perintah :

Service dhcp restart (mengaktifkan service DHCP)

Service nfsd restart (mengaktifkan service NFS)

Service tftpd restart (mengaktikan servicer TFTPD)

Service dm restart (mengaktifkan service display

manager)

Service DHCP, digunakan untuk mengkofigurasi NIC client dari

server. Konfigurasilah isi dari file /etc/dhcpd.conf sesuai dengan konfigurasi

jaringan anda (ip server/ip address sendiri, netmask, ip router ke internet,

DNS, dan range ip client). Sebagai tabahan, baris yang bertuliskan “filename”

pada file /etc/rhspd.conf. harus di isi nama filenya. Misalkan : filename

‘lts/vmlinuz-2.4.26-ltsp-2 ;

Service NFS (network file system), digunakan untuk mengatur file

sitem dalam jaringan. Konfigurasilah parameter-parameter pada isi file berikut

:

/etc/host dan/etc/hostallow (berisi konfigurasi host mana saja yang

boleh mengakses dan bagaimana cara atau aturan-aturan host untuk ke

servernya).

/etc/export (berisi konfigurasi file/resources apa saja yang akan di

share ke jaringan).

. 10

Page 11: Dua Operating System Dalam Satu PC

Service TFTP (Trival File Transfer Protocol), digunakan untuk

mentransfer file yang berukuran besar serta file yang sedang digunakan / File

Sistem (OS) dariserver ke Client. Tambahkan beberapa parameter “disable”

dengan “no”, serta parameter “-s /tftp “ pada poin server_args.

Server dsplay manager digunakan untuk memberikan tampilan

server ke Clientnya, meskipun servis ini nanti harus berjalan dengan servis

XDMCP nantinya. Anda tidak mengkonfigurasi servis ini, karena servis

display manager hanya dikonfigurasi secara default saja.

Aktifkan dan konfigurasi servis XDMCP di PC Linux Server dengan

cara :

Ubah Run Level untuk meng-enable-kan Display Manager

kdm/gdm dengan perintah: # vi /etc/inittab, kemudian ubah run level-nya

menjadi: “id:5:inidefault: “.

Aktifkan xdmcp-nya dengan mengedit file:

/etc/X11/gdm.config (jika anda menggunakan kdm) atau file: /etc/X11/edm-

config (jika anda menggunakan gdm). Kemudian masuk ke [xdmcp], lalu set

“Enable” dengan “1”. Ika anda menggunakan gdm, maka cari baris

“DisplayManeger.requestPort:0”. Kemudian ubah baris tersebut menjadi “!

DisplayManager.requestPort:0”.

Edit file Xaccess supaya bias dibuka oelh semua work station.

Caranya editlah file /etc/xdm/Xaccess dengan editor picoatau vi. Kemudian

cari baris “#” # any host can get a lgin windows “, lalu hilangkan satu buah

tanda # di awal baris tersebut.

Edit file /etc/X11/xdm/kdmrc. Kemudian ubah nilai agar

“Enabled” menjadi “True”. Setelah itu restart computer anda untuk

mendapatkan efek dari konfigurasi yang telah diakukan.

Install itsp-until dengan cara:

# cp ltsp-until 0.1.0 tgz/usr/local/src

#tar zxvf tsp-until 0.1.0 tgz

#cd ltsp-until

#/install.sh/

. 11

Page 12: Dua Operating System Dalam Satu PC

Konfigurasi agar instalasi diatas menjadi source ke cd-rom,

caranyamasukan CD LTSP yang telah didownload, kemudian ketikan:

# ltspadmin configure the installer options

Where to retieve packages from? [ketik

file:///mnt/cdrom]

Use http proxy? [enter]

Use ftp proxy? [Enter]

Correct? [Y]

# ltspadmin install / update LTSP Pakage

A

Q

Instalasi akan berjalan otomatis setelah kita menekan tombol Q.

3. konfigurasi LTSP Server (/opt/ltsp/i368/etc/lts.conf), dimana parameter didalam

file ini akan mengatur langsung rule atai aturan-aturan pada cliennya. Anda cukup

sesuaikan dengan konfigurasi pada client nantinya, dengan isi parameternya dalam

file tersebut. Misalkan ip server (isi sesuai ip address server), Xserver (screen

resolution pada client misallnya diisi 1024x768), X_mouse_Protocol (=”PS/2” atau

“com1”), screen_01 (tty1 atau session1 akan diisi tampilan apa, misalkan = startx),

serta parameter device lainnya yang akan difungskan (printer, keyboard touch screen,

dan lain sebagainya). Penulis tidak memberi konfigurasi lengkapnya karena

konfigurasi ini sangat bergantung pada kondisi sesungguhnya.

4. Configure screen scripts (/opt/ltsp/i386/etc/screen.d) untuk layanan session

terminalnya. Linux memberikan fasilitas multiple screen session atau beberapa sesi

tampilan yang bias dilihat dan dokonfigurasi berbeda-beda dalam satu proses.

Misalkan pada session1 tampilan XWindow (startx) yang berfungsi, di session 2 shell

(commend line interface), pada session 3 untuk remote desktop ke mesin lain, atau

yang lain sebagainya.

Contohnya “SCREEN_01 = rdesktop –r w2k.mydomain.co, SREEN_02 = telnet

server2.mydomaincom, SCREEN_)# = startx”. Pada contoh diatas, session pertama pada

client akan mengakses remote desktop dengan target windows 2000 dalam domain

. 12

Page 13: Dua Operating System Dalam Satu PC

mydomain.com. Akibatnya lient akan menampilkan GUI Windows 2000 pada session

pertama. Sedangkan pada session kedua akan mengakses telnet ke LTSP server dengan

tampilan CLI. Serta pada session ketiga akan mengakses metode xwindows pada LTSP

server.

Untuk client yang akan difungsikan dengan GUI Windows, maka cukup panggil

session yang parameternya berisi rdesktop (session pertama atau ALT-F1). Dengan

catatan remote desktop ke target Windows server dan linux TSC-nya sudah aktif. Session

baru dengan mengetikan ALT-F2, maka tampilan langsung akan berpindah ke session

telnet, begitu juga dengan session berikutnya. Bahkan anda bisa memanfaatkan dua

session atau lebih dalam satu waktu.

Dengan multiple session yang dikonfigurasi sistem operasi yang berbeda-beda

tiap sessionnya, kemungkinan untuk berpindah sistem operasi dengan sangat cepat dan

mudah. Bahkan hal ini mustahil dilakukan dengan PC Stand – alone atau workstation non

LTSP. Jika anda tidak menggunakan remote atau anda menggunakan aplikasi Real VNC

atau yang lainnya, konfigurasinya sama seperti penjelasan diatas.

III. Langkah – langkah menginstal Sistem Operasi Linux

Menjalankan Linux

Masukan CD Linux Mint ke dalam CDROM/DVDROM anda pada saat

boot pertama ketika computer dihidupkan. Pastkan BIOS anda sudah diseting agar

bisa diboot lewat CD. Saat boot akan masuk ke dalam sistemnya jika dalam 10

detik user tidak menekan tomnol enter.

. 13

Page 14: Dua Operating System Dalam Satu PC

Welcome to screen Linux Mint

Pilih tombol menu “Start Linux Mint” jika pada proses boot live CD user

menkan tombol enter pada keyboard;

.

. 14

Page 15: Dua Operating System Dalam Satu PC

Proses Booting Linux Mint “Usplash”

Selamat anda telah sukses menjalankan Linux Mint secara livCD

. 15

Page 16: Dua Operating System Dalam Satu PC

Desktop Linux Mint

Menginstal Linux Mint ke dalam Hardisk

Untuk menginstal Linux Mint kedalam hardisk anda, penulis

merekomendasikan untuk menyediakan space kosong didalam hardisk anda

sebesar 6GB ditambah untuk partisi SWAP memori. SWAP memory 2x lebih

besar dari main memory atau RAM Personal Computer (PC) anda. Sebagai

contoh, jika PC anda memiliki RAM 256 MB, buatlah SWAP memoru sebesar

512 MB.

Untuk membuat partisi, pastilah anda membutuhkan tool

semacam Partition Magic jika lingungan kerja PC anda adalah Microsoft

Windows. Tetapi jika tidak ada tools tersebut, didalam livecd Linux Mint sudah

menyediakan Tool pengolahan partisi yang di kenal dengan nama GPARTED.

Mari ita ikuti langkah demi langkah untuk mebuat/meresize

partisi dalam hardisk anda dengna menggukan GPARTED.

Untuk membuka aplikasi GPARTED, klick pada Start menu “Elyssa”

>> Administration >> Partition Editor

. 16

Page 17: Dua Operating System Dalam Satu PC

Akan tampil tool GPARTED seperti gambar dibawah ini

Didalm hardisk yang penulis gunakan untuk praktek istalasi Linux Mint, sudah

ada 1 partisi Primary dengan filesystem NTFS dan kapasitas 20GB (lihat gambar

di atas). Sengaja penulis membuat partisi tersebut dengan asumsi pada umunya

setiap user yang sebelum migrasi ke system operasi linux, pastilah dalam hardisk

computer user tersebut kebanyakan hanya filesistem windows (fat, Fat32, dan

NTFS). Untuk itulah penulis sengaja menginstal Windows XP dengan filesystem

NTFS agar anda bisa belajar bagaimana cara meresize yang sudah ada filesystem

windosnya. Anda jangan taut kehilangan sistem operasi yang selama ini sudah

. 17

Page 18: Dua Operating System Dalam Satu PC

menetap sistem komputer anda, karena Linux Mint akan menjadi salah satu

pendamping systemoperasi yag sudah ada tersebut, nantinya anda akan memiliki

dua sistem operasi didalam satu PC.

Langkah-langkah Meresize dan Memartisi Hardisk

Pada Menu toolbar GPARTED, klick icon “Resize/Move”

Geserlah ujung panah sebelah kiri deangan mouse untuk mendapatkan free

space following (MiB) sebesar 6512 atau bisa alngsung mengetik ukuran pada

text box Free Space Following (MiB). Kemudian lanjutkan dengan memiliki

tombol Resize/Move. Lihat contoh gambar di bawah ini.

Dan akan medapatkan hasil seperti gambar ini. Ingat ini adalh

praktek resize partisi yang dilakukan didalam hardisk penulis, akan berbeda apa

yang ada difalan hardisk anda.

. 18

Page 19: Dua Operating System Dalam Satu PC

Kemudian klick kanan pada partisi kosong tersebut dan pilihah

NEW atau bisa juga dengan menekan Ctrl + N pada keyboard anda.

Setelah itu, rubahlah partisi tersebut menjadi Extended

Partition pada combo box Create as; dan dilanjutkan dengan memilih tombol

Add

. 19

Page 20: Dua Operating System Dalam Satu PC

hasil dari gambar diatas seperti gambit di bawah ini

Klick kana sekali lagipada partisi kosong yang telah dbuat

Extended Partition tersebut dan pilih New atau juga dengan menekan Ctl + N

pada keyboard.

. 20

Page 21: Dua Operating System Dalam Satu PC

Masukan angka 6000 pada box New Size dan pilh ext3 pada

combo box filesystem. Kemudian pilih tombol Add

Dengan dara yang sama seperti langkah di atas, buatlah partisi

SWAP dari sisa space kosong yang ada. Lihat gambar di bawah.

. 21

Page 22: Dua Operating System Dalam Satu PC

hasil dari semua langkah pembustsn partisi Linux

untuk menuliskan semua hasil partisi yang telah kita buat

tersebut pada partition table. Klick icon Apply pada menu bar GPARTED.

. 22

Page 23: Dua Operating System Dalam Satu PC

Setelah itu akan muncul kotak konfigurasi. Pilih tombol aplly

dan proses penulisan partisi pada hardisk andapun akan berjalan.

Selamat anda telah berhasil membuat partisi Linux sendiri.

Dan kini saatnya anda menginstal Linux Mint kedalam computer anda. Matikan

Aplikasi GPARTED untuk kembali ke desktop Linux Mint.

. 23

Page 24: Dua Operating System Dalam Satu PC

Langkah-langkah Instalasi Linux Mint

Klick icon Instal pada desktop anda

Setelah ini akan tampil halaman Welcome screen, dimana kita juga dapat

emilih bahasa yang akan dipakai dalam proses instalasi. Pilih forward untuk

melanjutkan.

. 24

Page 25: Dua Operating System Dalam Satu PC

Pilih icon kota dan zona waktu Negara yang anda tempati anda dapat

memilih kota dan zona waktu tersebut. Dengan mengklick pada map dunia atau

bisa juga melalui combo box “Selected City”. Kemudian mengklick forward.

Pada keybord layout, pilih layout sesuai tipe keybord anda.

. 25

Page 26: Dua Operating System Dalam Satu PC

Pada “Langkah-langakh meresize dan memartisi harddisk”, kita sudah

membuat dua partisi baru. Dimana satunya untuk mengistal Linux Mint dan yang

satunya lagi untuk SWAP memory. Sekarang kita akan mengedit partisi tersebut

agar bisa diinstal Linux Mint. Klick pada partisi baru tersebut, kemudian pilih

tombol Edit Partition

. 26

Page 27: Dua Operating System Dalam Satu PC

Pilh combo box Use as, pilih filesystem ext3 Journaling file System,

kemudian barilah tanda checkbox pada menu format the partition, dan masukan

tanda/ (Root) pada combo box Mount Point.

Untuk partisi yan satunya tidak perlu diedit, karena sudah langsung

terdeteksi sebagai partisi SWAP. Lanjutkan saja dengan memilih forward.

Selanjutnya masukan nama, username dan password anda. Seperti

yang terlihatt pada contoh dalam gambar dibawah ini.

. 27

Page 28: Dua Operating System Dalam Satu PC

Sistem instalasi akan mendeteksi sistem operasi lain yang ada di

computer anda dan mengkonfirmasikan apakah anda ingin migrasikan bebrapa

informasi pribadi dari sistem operasi lain tersebut. Informasi tersebut mencangkup

bookmarks, contacts, favorite, dan bebrapa informasi lainnya. Setelah anda selesai

pilih forward.

. 28

Page 29: Dua Operating System Dalam Satu PC

Linux Mint telah siap diinstal, pastikan semua setingannya sudah

benar seperti langkah-langkah yang sudah dibahas di atas. Jika anda yakin

semuanya sudah benar lanjutkan dengan memmilih tombol install.

persianapan instal

proses instalasi kurang lebih memakan waktu sekitar 10-15 menit

Setelah proses instalasi selesai, akan tampil box konfigurasi yang

menyatakan bahwa instalasi sudah selesai. Restarlah computer dengan memilih

tombol “Restar now”

. 29

Page 30: Dua Operating System Dalam Satu PC

Ketika computer direstart, anda akan melihat screen ini. Ini adalah

“Boot Menu” biasanya juga dikenal dengan nama “GRUB”. Jika computer anda

sudah ada Microsoft Windows ataupun sistem lainnya, Linux Mint secara

otomatis akan mendeteksi dan memasukannya kedalam daftar “Boot Menu”

tersebut. Sehingga anda memilih sistem operasi yang ada sesuai dengan

kemampuan anda, hanya adengan tombol UP dan Down pada keyboard anda.

Boot Menu adata GRUB

. 30

Page 31: Dua Operating System Dalam Satu PC

Loginlah menggunakan user name dan password yang telah anda

buat pada saat menginstal Linux Mint.

Pertama kali anda login edalam sistem Linux Mint, anda akan

disuguhi beberapa konfigurasi melalui mint Assistant. Pilih saja forward untuk

melanjutkan.

. 31

Page 32: Dua Operating System Dalam Satu PC

Dari sini anda dapat menerapkan password untuk akun rot. Root

merupakan user yang mepunyai hak penuh terhadap sistem. Root bisa di artikan

dengan Adminisiator. Di linux Mint secara default username yang anda buat akan

emiliki hak istimewa dalam mengelola sistem, jadi anda tidak perlu lagi

menggunakan Password Root. Jika anda tidak yakin klick saja tombil forward.

Langkah sekanjutnya anda akan ditanya apakah ingin melihat jokes

dan fortune tampil saat anda membuka terminal. Buatlah pilihan dan lanjutkan.

. 32

Page 33: Dua Operating System Dalam Satu PC

Semua pilihan akan diringkas dibawah. Pastikan semua

setingannya sudah betul. Lanjutkan dengan mengklick “Aplly”.

Selamat! Anda telah sekses menginstal Linux Mint 5 (elysaa) kedalam sistem

Komputer anda. Kini anda sudah memiliki dua sistem operasi dalam satu harddisk

silakan eksplorasi lebih lanjut.

. 33

Page 34: Dua Operating System Dalam Satu PC

IV. Kesimpulan dan Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa system windows Linux

Terminal Server ini memiliki ke unutngan dankerugian sebgai berikut.

1. Keuntungannya antara lain :

Mudah dalam pengoprasian, memonitor, mengontrol

serta memanajemen aktifitas client. Hal ini dikarenakan keseragaman konfigurasi

sitem operasi yang dijalankan dari servernya (sistemnya yang tersentral), serta

tidak perlu banyak konfigurasi di clien-nya.

Mengurangi pengurangan sumberdaya secara illegal

oleh orang yan tidak bertanggung jawabdengan adanya servis DHCP dan NFS.

Biaya perbaikan system dapat ditekan dengan adanya

system dikless serta konsumsi resources yang minimalis yang digunakan di sisis

client-nya.

Dengan adanya multi session, tentnunya memberikan

kenyamanan lebih terhadap user yang ingin menggunkana dua system operasi

sekaligus ataupun secara bergantian.

Multi session juga bermanfaat dalam hal fleksibelitas

terhadap penggunaan sistem operasi yang bisa saling bergantian. Misalkan ketika

. 34

Page 35: Dua Operating System Dalam Satu PC

pada suatu waktu terdapat banyak client yan minta layanan windows semua, maka

seluruh work station akan bisa cepat di seting ke windows. Demikian juga

sebaliknya, jika suatu saat banyak pengujung yang minta layanan Linux. Hal ini

sangat menguntungkan bagi pemilik warnet/kantor, serta bagi user.

2. Kerugiannya antara lain :

Dengan sistem tersentral, maka jika kondisi

server dedang albil, maka deluruh work station akan merasakan hal yang serupa.

Missal Hang, terserang virus, bottle neck terhadap banyaknya proses dari client,

serangan DoS, dan sebagainya.

Dengan fungsi kerja Linux server yang berlipat

ganda, rentan sekali tejadi tabrakan data, bottle neck, hang, system crash,

memory overload, dan sebagainya sehingga mengakibatkan performa sistem

menjadilebih rendah dibandingkan dengan performa PC Stand alone.

Aktifitas client dengan servernya banyak

memakan resources untuk aplikasi LTSP dan transfer GUI-nya, secara otomatis

bandwidth ke network luar (internet/upstream-nya) menjadi berkurang atau terasa

lambat. Sangat tidak cocok untuk jaringan yang memiliki banyak client.

3. Saran penulis:

Jangan implememtasikan system ini dengan jumlah client

berlebih. Sesuaikan kemampuan kedua server dengan jumlah clientnya, terutama

Linux Servernya. Lakukan kalkulasi, analisa sserta pengetesan sebelum

mengimplementasikan system ini. Performa sangat tergantung pada resources

yang anda pakai di sistem ini.

Gunakan spek yang baik pada server (hardware dan

software) karena baik/tidaknya performa sistem ini bergantung pada server.

Pada konfigurasi DHCP-nya, berikan range ip ang sesuai

kebutuhan, jangna sampai berlebih agar tidak banyak memakan resources.

Untuk keamanan yang lebih baik lagi, tambahkan

aplikasi/knfigurasi proxy, firewall atau autentukasi pada Linux server.

. 35

Page 36: Dua Operating System Dalam Satu PC

DAFTAR PUSTAKA

Basic LTSP How to URL :

http://www.ltsp.org/documentations/index.php

http://souceforge.net

http://benpinter.net

Windows Lnux Terminal Server Project How to URL :

www.lilnuxtsc.org

Windows Cloning URL :

http://www.microsoft.com/tecnet/arcive/termsrv/plan/tscap.mspx

http://onno.vlsm.org/

Linux Mint Instaler :

. 36

Page 37: Dua Operating System Dalam Satu PC

http://www.linuxmint.com

http://www.howtoforgre.com

. 37