DS.tutoR (Badan Kuning) .1

download DS.tutoR (Badan Kuning) .1

of 19

description

njkxhc

Transcript of DS.tutoR (Badan Kuning) .1

  • PANDUAN TUTOR DIGESTIVE SYSTEM

    PEMICU badan kuning

    Dr. Leonardo Dairi,SpPD KGEHDr. Herrianto Tobing,SpPD KGEHDr. Risma Doloksaribu,Sp.PD

  • I. PENDAHULUANPemicu-2 pada Blok IV Digestive System (DS) ini adalah mengenai badan kuning II.TUJUAN ,TUJUAN BLOKTujuan UmumMelalui Blok IV Digestive System (DS) mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter pada layanan primer, yaitu:Komunikasi efektifKeterampilan klinik dasarLandasan ilmiah ilmu kedokteranPengelolaan masalah kesehatanPengelolaan informasiMawas diri dan pengembangan diriEtika, moral dan profesionalisme dalam praktek medis

  • TUJUAN MAHASISWASasaran pembelajaran terminalBila dihadapkan pada data masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologi penyakit Digestive System (DS), mahasiswa yang telah menjalani Blok IV Digestive System (DS) akan mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.Sasaran pembelajaran penunjangSetelah menyelesaikan pemicu2 ini maka mahasiswa mampu:mempelajari dan memahami penyakit-penyakit Digestive System (DS).

  • III.METODA PENGAJARANPROBLEM BASE LEARNING (PBL)Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi kelompok (tutorial) untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok Digestive System (DS).Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 10 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.Metode pembelajaran ini bertujuan melatih keterampilan mahasiswa dalam belajar mandiri, menentukan materi pembelajaran mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya mengasah.

  • IV. PELAKSANAAN TUTORIAL-2PERAN TUTORPeran Tutor dalam proses tutorial sangatlah penting, tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai melalui peran tutor dalam menciptakan suasana yang kondusif, menyenangkan dan terarah dalam dinamika kelompok diskusi. Peran tutor antara lain:Berperan sebagai fasilitator yang berfungsi untuk memfasilitasi jalannya diskusi dan tidak dibenarkan untuk bertindak sebagai narasumber.Membangun keterampilan berfikir metacognitive dari mahasiswaMembangun suasana yang menyenangkan sehingga mahasiswa dapat mengekspresikan pendapat dan perasaannya secara bebas tanpa merasa takut, malu atau tertekan.Membangun dinamika kelompok yang aktif dengan mengikutsertakan seluruh peserta diskusi.Membangun kerjasama timMemberikan umpan balik (feedback) yang konstruktifMemberikan penilaian yang adil terhadap setiap mahasiswa dengan memberikan kesempatan dan perhatian yang sama selama diskusi.Memberikan penilaian terhadap log-book dan makalah kelompok diskusi

  • TATA TERTIB TUTORBerikut ini adalah beberapa tata tertib yang harus diketahui untuk kelancaran proses tutorial:Tutor diharapkan hadir 25 menit sebelum proses tutorial berlangsungJika Tutor tidak dpt hadir sesuai jadwal yang ditentukan, Tutor wajib melapor ke pengelola tutorial paling lambat 2 hari sebelumnya atau ke kantor MEU: Saudari Sry Rejeki SianiparTutor harus berada diruangan tutorial selama proses tutorial berlangsung yaitu selama 3x50 menit.Setiap fasilitator wajib mengisi lembaran penilaian terhadap mahasiswa dan lembar berita acara tutorial dan mengembalikannya kepada pengelola tutorial setelah proses tutorial selesai.

  • LANGKAH-LANGKAH TUTORIALMetode tutorial yang dilakukan di FK-Nommensen adalah:Ice Breaking (menghangatkan suasana agar lebih akrab, tidak tegang)Perkenalan (Tutor terlebih dahulu memperkenalkan diri, yang diikuti dengan seluruh peserta tutorial)Pemilihan ketua dan sekretaris kelompokMembuat peraturan dalam kelompokTutor membagikan lembaran pemicu kepada mahasiswaMahasiswa membahas masalah pemicu dengan prinsip 7 jump yang telah dimodifikasiTutor menuliskan learning issue dan hal-hal yang tidak ketahui (I dont know) dituliskan di lembaran berita acaraSebelum menutup tutorial, fasilitator:Membagikan absensiMengisi lembar berita acara (No.7)Membagi lembar penilaian tutorial dan fasilitatorMemasukkan seluruh berkas ke dalam map yang tersediaPada Tutorial-2, Tutor mengingatkan mahasiswa agar mengisi log-book tutorialnyaPada Tutorial ke-2, Tutor mengkoreksi log-book mahasiswa, ini merupakan salah satu penilaian tutor terhadap aktifitas mahasiswa pada proses tutorial.Mengucapkan kata penutup misalnya: tutorial hari ini telah selesai atau kata-kata lainnya yang memberitahukan bahwa perjalan diskusi baik atau kurang dan diahiri dengan doa.

  • PEMICU 2Lembar 1Seorang laki-laki,AS,25 tahun,buruh pabrik, belum menikah,datang ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan badan kuning sejak 5 hari yang lalu. Badan kuning diikuti dengan mata kuning.

  • Learning Issue

    Struktur makroskopis dan mikroskopis hati/hepar,kandung empedu,saluran empedu & pankreasFisiologi fungsi hati,kandung empedu, saluran empedu & pankreasDefinisi Jaundice,IkterikPatofisiologi terjadinya JaundiceKlasifikasi Jaundice Menurut cara terjadinya:Prehepatik,Hepatik,Post hepatik, Menurut pembentukannya : Conjugated dan Unconjugated)Menyebutkan pathogenesis terjadinya Jaundice

  • Menyebutkan differensial diagnosa yang dapat menyebabkan Jaundice Prehepatik jaundice (hemolytic jaundice) Hepatic jaundice disebabkan oleh hepatitis viral,hepatitis kronik,sirosis hepatis\Post hepatik jaundice (tumor pankreas, tumor pada saluran empedu, batu pada saluran empedu, atresia bilier pada bayi)

    Learning Issue

  • MORE INFOLembar 2 Sebelumnya AS mengalami demam selama 4 hari minggu yang lalu.AS juga mengeluh adanya mual-mual, muntah, dan nafsu makan berkurang,badan pegal-pegal.Buang air kecil berwarna seperti air teh pekat.Buang air besar nomal. AS merasa tidak enak pada ulu hati.Riwayat pemakaian obat suntik/narkoba tidak dijumpai, riwayat transfusi dijumpai 1 bulan yang lalu saat mengalami kecelakaan, tidak memiliki tato atau piercing, riwayat orang tua mengalami keluhan yang sama juga tidak dijumpai

  • Learning Issue

    Mampu menjelaskan ikterus pre hepatik, hepatik atau post hepatik berdasarkan gejala klinisCara penularanFaktor risikoMetabolisme bilirubin

  • Vital sign,Pemeriksaan Fisik,Laboratorium,USGLembar 3Status present,CM, TD.110/70 mmHg,Pols. 80x/menit, t/v normal, RR 16x/menit.Ikterus (+),anemia (-), cyanose (-),oedema (-)Pem. fisik,Kepala:mata anemia (-) sklera ikterik.Leher: TVJ tdk meninggi.Thorax: Cor/PP dalam batas normal. Abdomen: Hati teraba 2cm di bawah arcus costa,3cm dibawah processius xiphoideus. konsistensi kenyal, pinggir tumpul, permukaan rata, dan nyeri tekan (+). Genitalia tdp.Ext sup/inf dbnLaboratorium:Darah rutin: Hb : 11.8 gr%, Leukosit : 6.000/ mm3, Trombosit : 158.000/ mm3, LED 15 mm/ jamLFT: Bil total 8,4 mg%, Bil direk= 5,2 mg%.SGOT = 845IU/ml, SGPT = 1450 IU/ml. Alkaline phospatase = 180IU/ml.HBsAg (reaktif), HbeAg (reaktif), Anti Hbe (non reaktif), IgM anti HbC(+), IgM anti HAV (-), IgG anti HAV (-), Anti HCV (-)Urine:Warna: gelap/ teh pekat,Protein (-)Bilirubin (+)Urobilinogen (+)Reduksi (-)

  • Learning Issue

    Penyebab kasus diatas,Viral : hepatitis A,B,C,D,E,F,G dan TT,Non viral : alkohol, drug induced, autoimunPenyebab dari hepatomegali : hepatitis, fatty liver, tumor heparMenyebutkan diagnostik laboratorium untuk hepatitis : SGOT, SGPT, Alkaline phosphatase, gamma GT, bilirubin direk, bilirubin indirek, masa protrombin dan SPE (albumin)Viral marker (HbsAg dan IgM anti HBc, anti HCV dan HCV RNA, IgM anti HAV, IgM anti HDV, IgM anti HEV, HBeAg, Anti HBs, Anti HBe)

  • Penatalaksanaan hepatitis : istirahat dan symptomatikPenatalaksanaan klinis berat/gawat serta indikasi rawat inapPenatalaksanaan non medikamentosa (terapi nutrisi medik)Diet pada Hepatitis AkutDiet pada Hepatitis Khronis (berdasarkan kondisi pasien)Prognosis kasus (hepatitis akut)Komplikasi (fulminant type, chronic type, chirhosis hepatis dan kanker hati)Pencegahan : primer, sekunder, dan tertier dari Hepatitis edukasi mengenai cara penularan, sanitasi dan hygene peroranganPencegahan dengan imunisasi aktif dan imunisasi pasif, termasuk transmisi pada ibu-bayi . Pada pre-exposure dapat diberikan imunisasi pasif, pada exposure dapat diberikan imunisasi aktif dan pasif.

  • TUJUAN PEMICU

    Bila seorang mahasiswa dihadapkan pada masalah infeksi hepatitis, mahasiswa diharapkan mampu merumuskan masalah yang dihadapi, dan menjelaskan gejala klinis, pathogenesis, penatalaksanaan serta pencegahan penyakit Hepatitis.Metode pembelajaran Problem-based Learning bertujuan agar mahasiswa dapat belajar berdasarkan masalah yang ada, bukan bertujuan untuk menyelesaikan masalah. Untuk itu, Tutor perlu menggali kemampuan mahasiswa untuk dapat menjelaskan mekanisme patogenesis penyakit infeksi di tingkat seluler.

  • MASALAH PEMICU

    Masalah yang dijumpai pada AS adalah :Demam sebelum mata kuningMual-mual, muntah dan nafsu makan berkurangBuang air kecil seperti air teh pekatBadan kuning,Mata kuningRasa tidak enak pada ulu hati

  • KESIMPULAN Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, AS kemungkinan mengidap hepatitis B akut.

    ***