Drkpl 2013 Jawa Power

20
PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator) Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 1 1. PENDAHULUAN PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator) memiliki dan mengoperasikan PLTU berbahan bakar batu bara, dengan kapasitas 2 x 610 MW net, beroperasi secara resmi sejak November 2000, dan berlokasi di komplek PLTU Paiton, Jl Raya Surabaya-Situbondo KM.141, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Sampai saat ini, di tahun ke 13 beroperasi, pembangkit listrik PT Jawa Power tetap menjadi salah satu pembangkit dengan tingkat kehandalan dan efisiensi yang tinggi di sektornya. Pembangkit listrik ini juga telah beroperasi secara aman dan ramah lingkungan, dengan dampak lingkungan yang terkendali, dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan PROPER peringkat hijau sebanyak 7 kali berturut-turut sejak tahun 2005. 2. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Sejak tahun 2001, perusahaan telah memperoleh sertifikat ISO 14001. Di tahun 2010, perusahaan mengintegrasikan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001), Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001), Sistem Manajemen K3 (OHSAS 18001) ke dalam Sistem Manajemen Terintegrasi (Integrated Managemen System) sebagai pendekatan sistematis agar penerapan ketiga sistem dapat lebih efektif & efisien. Ketiga sistem manajement tersebut disertifikasi oleh badan sertifikasi Moody International, dan sudah memenuhi standar versi yang terbaru yaitu ISO 14001 versi 2004, ISO 9001 versi 2008, dan OHSAS 18001 versi 2007. Masa berlaku sertifikat ISO 14001 saat ini adalah sampai 12 Maret 2014 dan selanjutnya akan diperbaharui lagi. Ruang lingkup sertifikasi ISO 14001 mencakup seluruh kegiatan operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik termasuk di dalamnya pengelolaan limbah cair, pengendalian emisi udara, manajemen limbah padat termasuk B3, serta aspek-aspek lain terkait efisiensi energi, konservasi air, serta pemanfaatan limbah padat B3 maupun non B3. 3. EFISIENSI ENERGI 3.1. Status Komitmen pimpinan perusahaan dalam Efisiensi Energi tertuang dalam Pernyataan Kebijakan Energi, penerapan Sistem Manajemen Energi (EnMS), pengangkatan seorang Energi Manager sebagai Management Representative (MR) dalam struktur EnMS, penunjukan Energi Auditors, serta pembentukan Team Manajemen Energi. Perusahaan juga telah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Energi (ISO 50001:2011) dari badan sertifikasi TUV Nord pada 31 Juli 2013 . 3.2. Additionalitas Ada 7 program additionalitas Efisiensi Energi di tahun 2013 sebagai berikut (Program No ): 1. Mengurangi konsumsi Fuel Oil (FO) untuk cold start up dengan cara menurunkan tekanan FO dari tekanan sebelumnya 110 bar menjadi 65 bar. 2. Optimisasi Pengaturan Komposisi dan Penempatan Batubara untuk Meningkatkan Efisiensi Boiler. Penggunaan dua jenis batubara Adaro dan Kideco di boiler Unit 6 yang memiliki karakteristik yang berbeda memerlukan suatu pola pengaturan untuk menghasilkan pembakaran yang optimum. Dengan kombinasi 40% Adaro dan 60% Kideco dan menempatkan Adaro di mill A dan B, Kideco di mill C, D, E atau F dapat menghasilkan kenaikan efisiensi boiler. 3. Penggantian Lampu Fluorescent (58W) dengan Lampu LED (25W) di area pembangkit. Tahun 2011 mengganti 500, tahun 2012 mengganti 1.100 lampu, dan tahun 2013 mengganti 3.000 lampu.

description

Drkpl 2013

Transcript of Drkpl 2013 Jawa Power

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 1

    1. PENDAHULUAN

    PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator) memiliki dan mengoperasikan PLTU berbahan

    bakar batu bara, dengan kapasitas 2 x 610 MW net, beroperasi secara resmi sejak November 2000,

    dan berlokasi di komplek PLTU Paiton, Jl Raya Surabaya-Situbondo KM.141, Kecamatan Paiton,

    Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

    Sampai saat ini, di tahun ke 13 beroperasi, pembangkit listrik PT Jawa Power tetap menjadi salah

    satu pembangkit dengan tingkat kehandalan dan efisiensi yang tinggi di sektornya. Pembangkit

    listrik ini juga telah beroperasi secara aman dan ramah lingkungan, dengan dampak lingkungan

    yang terkendali, dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan PROPER peringkat hijau sebanyak

    7 kali berturut-turut sejak tahun 2005.

    2. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

    Sejak tahun 2001, perusahaan telah memperoleh sertifikat ISO 14001. Di tahun 2010, perusahaan

    mengintegrasikan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001), Sistem Manajemen Mutu

    (ISO 9001), Sistem Manajemen K3 (OHSAS 18001) ke dalam Sistem Manajemen Terintegrasi

    (Integrated Managemen System) sebagai pendekatan sistematis agar penerapan ketiga sistem

    dapat lebih efektif & efisien.

    Ketiga sistem manajement tersebut disertifikasi oleh badan sertifikasi Moody International, dan

    sudah memenuhi standar versi yang terbaru yaitu ISO 14001 versi 2004, ISO 9001 versi 2008, dan

    OHSAS 18001 versi 2007. Masa berlaku sertifikat ISO 14001 saat ini adalah sampai 12 Maret

    2014 dan selanjutnya akan diperbaharui lagi. Ruang lingkup sertifikasi ISO 14001 mencakup

    seluruh kegiatan operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik termasuk di dalamnya

    pengelolaan limbah cair, pengendalian emisi udara, manajemen limbah padat termasuk B3, serta

    aspek-aspek lain terkait efisiensi energi, konservasi air, serta pemanfaatan limbah padat B3

    maupun non B3.

    3. EFISIENSI ENERGI

    3.1. Status

    Komitmen pimpinan perusahaan dalam Efisiensi Energi tertuang dalam Pernyataan Kebijakan

    Energi, penerapan Sistem Manajemen Energi (EnMS), pengangkatan seorang Energi Manager

    sebagai Management Representative (MR) dalam struktur EnMS, penunjukan Energi Auditors,

    serta pembentukan Team Manajemen Energi. Perusahaan juga telah memperoleh sertifikat Sistem

    Manajemen Energi (ISO 50001:2011) dari badan sertifikasi TUV Nord pada 31 Juli 2013 .

    3.2. Additionalitas

    Ada 7 program additionalitas Efisiensi Energi di tahun 2013 sebagai berikut (Program No ):

    1. Mengurangi konsumsi Fuel Oil (FO) untuk cold start up dengan cara menurunkan tekanan FO dari tekanan sebelumnya 110 bar menjadi 65 bar.

    2. Optimisasi Pengaturan Komposisi dan Penempatan Batubara untuk Meningkatkan Efisiensi Boiler. Penggunaan dua jenis batubara Adaro dan Kideco di boiler Unit 6 yang memiliki

    karakteristik yang berbeda memerlukan suatu pola pengaturan untuk menghasilkan

    pembakaran yang optimum. Dengan kombinasi 40% Adaro dan 60% Kideco dan

    menempatkan Adaro di mill A dan B, Kideco di mill C, D, E atau F dapat menghasilkan

    kenaikan efisiensi boiler.

    3. Penggantian Lampu Fluorescent (58W) dengan Lampu LED (25W) di area pembangkit. Tahun 2011 mengganti 500, tahun 2012 mengganti 1.100 lampu, dan tahun 2013 mengganti

    3.000 lampu.

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 2

    4. Optimisasi Excess Air, dengan menurunkan level O2 pembakaran dari 3,1% ke 3,0% untuk mengurangi konsumsi listrik untuk auxiliary sebesar 552,2 MWh/tahun atau menurunkan

    konsumsi batubara 238,7 ton/tahun.

    5. Pencucian tungku api boiler (boiler furnace) Unit 6 untuk meningkatkan efisiensi boiler. Peningkatan efisiensi sebesar 0,5 % dan mengurangi konsumsi batu bara 20.298 ton/tahun

    (dibandingkan dengan base line data tahun 2011)

    6. Optimisasi operasi pompa absorber FGD untuk mengurangi konsumsi listrik. Mengurangi konsumsi energi listrik untuk pompa absorber hingga 11%.

    7. Penghematan energi untuk proses pengolahan air (WTP). Prosentase penurunan konsumsi energi listrik untuk produksi air sebesar 26,5% (2010)

    Disamping itu, pengendalian efisiensi energi yang utama rutin dilakukan dengan menjaga

    parameter operasi pembangkit pada kondisi optimum. Evaluasi parameter operasi ini dilakukan

    harian, mingguan, dan bulanan di mana data-data parameter operasi aktual dibandingkan dengan

    nilai targetnya. Deviasi yang terjadi dikuantifikasi ke dalam potensi kehilangan energy (lost

    energy) dan tindakan perbaikan diprogramkan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

    3.3. Hasil Absolut

    No. Kegiatan Konservasi

    Energi Hasil Absolute Program Konservasi Energi

    Satuan

    (x 1000) 2009 2010 2011 2012 2013

    (Sept) 1. Program No 1 11.016

    kiloJoule

    2. Program No 2 113.465.453 kiloJoule

    3. Program No 3 520.344 1.144.757 3.122.064 kiloJoule

    4. Program No 4 1.987.853 kiloJoule

    5. Program No 5 424.754.406 kiloJoule

    6. Program No 6 3.661.200 4.863.600 5.094.000 3.837.600 3.438.000 kiloJoule

    7. Program No 7 4.685.919 7.295.386 7.531.109 9.144.853 13.764.506 kiloJoule

    3.4. Intensitas

    1. Program pengurangan konsumsi Fuel Oil (FO) untuk cold start up berhasil menurunkan pemakaian bahan bakar FO sebesar 18% (dibandingkan dengan base line data tahun 2011).

    2. Optimisasi Pengaturan Komposisi dan Penempatan Batubara untuk Meningkatkan Efisiensi Boiler hingga 0,13% (mengurangi konsumsi batu bara 5.328 ton/tahun)

    3. Penggantian Lampu Fluorescent (58W) dengan Lampu LED (25W) di area pembangkit dapat mengurangi konsumsi listrik hingga 50%.

    4. Optimisasi Excess Air, berhasil mengurangi konsumsi listrik untuk auxiliary sebesar 552,2 MWh/tahun atau menurunkan konsumsi batubara 238,7 ton/tahun.

    5. Pencucian tungku api boiler (boiler furnace) Unit 6 dapat meningkatkan efisiensi boiler. sebesar 0,5 % (mengurangi konsumsi batu bara 20.298 ton/tahun)

    6. Optimisasi operasi pompa absorber FGD berhasil mengurangi konsumsi energi listrik untuk pompa absorber hingga 11%.

    7. Penghematan energi untuk proses pengolahan air (WTP) menurunkan konsumsi energi listrik untuk produksi air sebesar 26,5%.

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 3

    3.5. Benchmarking

    Jika dibandingkan dengan efisiensi pembangkit di negara lain. pembangkit listrik PT Jawa Power

    memiliki efisiensi yang terbilang tinggi seperti terlihat pada grafik berikut.

    Benchmarking Efisiensi PLTU Batubara Di Dunia

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    Fran

    ce

    Japa

    n

    Nord

    ic Co

    untri

    es

    KIT

    IPP

    Tanju

    ng Ja

    ti

    Paito

    n Ph

    ase

    II

    Germ

    any

    IPP

    Cire

    bon

    Kore

    a

    UK +

    Irela

    ndUS

    A

    Chin

    a

    Austr

    alia

    India

    Wor

    ldwide

    (avg

    .)

    Efis

    iens

    i Pla

    nt (%

    )

    Notes:

    *) Data: Erik Klaassen. International Comparison of Fossil Power efficiency and CO2 Intencity.ECOFYS.

    August 2011.www.ecofys.nl

    **) Data: VGB (2009). Electricity Generation: Facts and Figures 2009/2010. VGB PowerTech e.V..

    Essen. Germany

    4. PENURUNAN EMISI GAS PENCEMAR & GAS RUMAH KACA

    4.1. Status

    Komitmen perusahaan terhadap penurunan emisi udara tertuang dalam pernyataan kebijakan

    lingkungan perusahaan. Program-program pengendalian emisi udara meliputi:

    - Pemantauan dan pengendalian kualitas bahan bakar (batubara) - Menjaga pembangkit listrik beroperasi dengan efisiensi tinggi. - Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan pengendali pencemaran udara (Low Nox burner

    system, Electro Static Precipitator (ESP) and Flue Gas De-sulphurization)

    Di samping itu. perusahaan juga melaksanakan program-program sebagai berikut:

    - Pengembangan energi alternatif (MicroHydro & Biogas) yang secara langsung menyumbang penurunan emisi Gas Rumah Kaca.

    - Pemantauan emisi kendaraan operasional perusahaan - Penghapusan bahan perusak ozon (status : CFC phase out)

    4.2. Additionalitas

    Program yang signifikan menurunkan emisi gas pencemar udara konvensional (SOx,NOx) :

    - Pengurangan emisi SOx sebagai hasil program pengurangan penggunaan batu bara berkadar sulfur tinggi

    - Pengurangan emisi NOx sebagai hasil program optimasi pembakaran di boiler Program pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK):

    PT Jawa Power

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 4

    - Pengurangan emisi CO2 sebagai hasil program menjaga pembangkit beroperasi dengan efisiensi tinggi

    - Pengurangan emisi CO2 sebagai hasil program optimasi pompa absorber FGD - Pengurangan emisi Gas Rumah Kaca melalu pengembangan energi alternatif MicroHydro dan

    Biogas (Penjelasan di bagian Pengembangan Masyarakat)

    Pembangkit Listrik PT Jawa Power di Paiton juga sudah tidak menggunakan bahan perusak ozon

    CFC dalam operasionalnya (phase out).

    4.3. Hasil Absolut

    Penurunan Emisi Gas Pencemar Konvensional (SOx, NOx)

    No Program Hasil absolut Penurunan Emisi Satuan

    2010 2011 2012 2013 (Sep)

    1 Pengurangan Emisi SOx

    (pengurangan penggunaan batubara

    berkadar sulfur tinggi).

    160 1009 1152 756 ton

    2 Pengurangan Emisi Nox

    (optimasi pembakaran di boiler, low

    NOx burner)

    994 1,538 911 876 ton

    Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

    No Program Hasil absolut Penurunan Emisi Satuan

    2010 2011 2012 2013 (Sep)

    1 Pengurangan Emisi CO2

    (efisiensi tinggi). 458,303 711,080 524,730 385,385 ton

    2 Pengurangan Emisi CO2

    (Program optimasi FGD) 14,424 15,108 11,376 10,188 ton

    3 Pengurangan Emisi CO2

    (Program Konservasi Air) 1,797 1,861 2,297 2,378 ton

    4 Pengurangan Emisi CO2

    (Program pengurangan Fuel Oil) 1,242 582 1,384 753 ton

    4.4. Intensitas

    Total Emisi SO2 tahunan (sebelum program, th 2009) sebagai berikut:

    - Carbon dioxida (CO2) = 7,984 kton - Sulfur dioxida (SO2) = 2,540 ton - Nitrogen Oksida (NOx) = 7,328 ton

    Dengan demikian intensitas penurunan emisi dari program-program tersebut sebagai berikut:

    - Intensitas penurunan SO2 (th 2013) = 29.8% - Intensitas penurunan NOx (th 2013) = 11.95% - Intensitas penurunan CO2 (th 2013) = 4.8%

    4.5. Benchmarking

    Kinerja pengendalian emisi pembangkit listrik PT Jawa Power dibandingkan pembangkit listrik

    sejenis di dunia cukup baik.

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 5

    Benchmarking Emisi CO2 (kg/MWh)

    Benchmarking Emisi SO2 (kg/MWh)

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 6

    Benchmarking Emisi NO2 (kg/MWh)

    Benchmarking Emisi Partikulat (kg/MWh)

    5. 3R LIMBAH B3

    5.1. Status

    Kebijakan pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 PT. Jawa Power telah tercantum dalam

    dokumen kebijakan lingkungan perusahaan.

    5.2. Additionalitas

    Program pengurangan limbah B3 yang dilakukan oleh PT. Jawa Power diprioritaskan pada

    limbah B3 dominan yaitu fly ash dan bottom ash. Dengan pengurangan konsumsi batu bara

    berkadar abu tinggi. jumlah limbah fly ash dan bottom ash dapat dikurangi.

    Program pemanfaatan limbah B3 yang dilakukan oleh PT. Jawa Power adalah sebagai berikut :

    1. Pemanfaatan fly ash sebagai campuran semen. bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu industri semen dan readymix

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 7

    2. Pemanfaatan lumpur (sludge) hasil samping dari Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) sebagai campuran batu bara untuk di bakar di dalam boiler.

    3. Pemanfaatan limbah oli bekas untuk diproses ulang. bekerja sama dengan pihak ketiga yang sudah mendapatkan ijin dari instansi terkait.

    5.3. Hasil Absolut

    Program pengurangan limbah B3 (bottom ash):

    No Program Hasil absolut Pengurangan Satuan

    2010 2011 2012 2013 (Sep)

    1 Program Pengurangan Bottom Ash 7,784 16,597 15,785 22,365 ton

    Jumlah Bottom Ash PLTU Paiton Unit 5&6 (PT Jawa Power)

    0

    10000

    20000

    30000

    40000

    50000

    2009 2010 2011 2012 2013(sep)

    Ton

    Program Pemanfaatan Fly Ash:

    No Program Hasil absolut Pemanfaatan Satuan

    2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    (Sep)

    1 Pemanfaatan Fly

    Ash

    26.39 37.97 82.25 78.44 97.54 98.51 98.01 98.54 98.96 99.10 99.14 %

    Pemanfaatan Fly ash PLTU Paiton Unit 5 & 6 (PT Jawa Power)

    0

    30000

    60000

    90000

    120000

    150000

    180000

    2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013(sep)

    TonDihasilkan Ditimbun Dimanfaatkan

    Periode 2012,jumlah

    bottom ash yang dihasilkan

    berkurang 23.84 %

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 8

    Program Pemanfaatan Oli Bekas

    No Program Hasil absolut Pemanfaatan Satuan

    2010 2011 2012 2013 (Sep)

    1 Pemanfaatan Oli Bekas 100 100 100 100 %

    Program Pemanfaatan Sludge IPAL (WWTP)

    Pemanfaaatan Sludge IPAL PLTU Paiton Unit 5&6 (PT Jawa Power)

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013(Sept)

    Ton

    Dihasilkan

    Dimanfaatkan

    1)

    1)

    2)

    Catatan :

    1) Perpanjangan ijin pemanfaatan sludge sedang dalam proses, sehingga sejak Maret 2009 program pemanfaatan sludge dihentikan,dan sludge yang dihasilkan untuk

    sementara di timbun di tempat penimbunan abu bara

    2) Ijin pemanfaatan sludge untuk PT. Jawa Power dikeluarkan oleh KLH pada 19 Juli 2011 (KEPMENLH No.133/2011), maka sludge cake yang dihasilkan pada periode

    sebelumnya (termasuk juga periode 2009-2010) yang ditimbun di area penimbunan batu bara kemudian direcycle sebagai campuran batu bara untuk dibakar dalam boiler,

    sehingga pada periode 2011 jumlah sludge yang direcycle lebih besar dari pada jumlah produksinya.

    5.4. Intensitas

    Total Produksi bottom ash sebelum adanya program pengurangan bottom ash per tahun = 41,349

    ton. Rasio pengurangan sebagai berikut:

    - Tahun 2010 = 18.83% - Tahun 2011 = 26.26% - Tahun 2012 = 23.84%

    Sedangkan rasio pemanfaatan fly ash, oli bekas, dan sludge IPAL sebagai berikut:

    - Fly Ah = 99.14 % - Oli bekas = 100 % - Sludge IPAL = 100 %

    5.5. Benchmarking

    PT Jawa Power memanfaatan fly ash 99.14 %, sementara bottom ash belum dimanfaatkan. Total

    % pemanfaatan abu (fly ash & bottom ash) di tahun 2013 adalah 76.1%. Grafik berikut

    benchmarking pemanfaatan abu PT Jawa Power dibandingkan pembangkit lain di dunia.

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 9

    6. 3R LIMBAH PADAT NON B3

    5.1. Status

    Di dalam pernyataan kebijakan lingkungannya, perusahaan bertekat mendorong adanya sistem

    pengelolaan limbah yang efektif dengan mengutamakan konsep Reduce, Reuse, Recycle

    Sampah non B3 yang dihasilkan oleh PLTU Paiton Unit 5 & 6 (PT Jawa Power) terdiri dari

    sampah kertas. plastik. dan limbah sisa makanan. Program pengurangan & pemanfaatan sampah

    non B3 yang dilakukan oleh perusahaan seperti tertuang dalam Environment Management

    Program adalah kampanye pengurangan pemakaian kertas. Limbah lain seperti plastik. kayu.

    karet. metal sudah dikirim ke pihak ketiga untuk dimanfaatkan.

    5.2. Additionalitas

    Program pengurangan pemakaian kertas :

    - Mendorong penggunaan 2 sisi dari kertas - Komunikasi internal menggunakan email (surat masuk di scan kemudian didisposisi melalui

    email, tidak lagi dicopy).

    - Mendorong praktik paperless (elektronik) pada proses-proses Administrasi (pengadaan, keuangan, dll)

    - Filing dokumen/ catatan secara elektronik (tidak lagi hardcopy) Pengurangan volume sampah umum melalui kampanye lingkungan (Green Campaign) untuk

    meningkatkan kesadaran karyawan dan kontraktor

    5.3. Hasil Absolut

    Hasil program kampanye pengurangan pemakaian kertas sebagai berikut:

    No Program Hasil absolut pengurangan Satuan

    2010 2011 2012 2013 (Sep)

    1 Pengurangan pemakaian kertas 305 479 595 920 Rim Kertas A4

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 10

    2 Pengurangan sampah umum 0.09 0.02 0.004 0.16 m3 per orang

    Konsumsi Kertas (rim A4) di PLTU Paiton Unit 5&6

    1830

    1525

    1351

    910

    1235

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    1400

    1600

    1800

    2000

    2009 2010 2011 2012 2013(sep)

    A4 rim

    Sebelum pelaksanaan program Setelah pelaksanaan program Target pemakaian kertas

    5.4. Intensitas

    Rasio penurunan jumlah pemakaian kertas dibandingkan jumlah pemakaian kertas sebelum

    implementasi sampai dengan bulan September 2013 adalah 33.7%.

    5.5. Benchmarking

    Upaya pengurangan limbah non B3 lain dilakukan melalui Green Campaign. Berikut grafik

    jumlah limbah non B3 dalam satuan unit m3 per jumlah karyawan.

    Grafik berikut menunjukkan perbandingan data produksi sampah non B3 PT Jawa Power

    (kg/orang/tahun) dengan data rata-rata produksi sampah dari 14 negara maju

    (www.nationmaster.com).

    Sampah Non B3 yang dihasilkan oleh PT Jawa Power

    432

    380

    327 333 320337

    308 315 317

    260

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013(sept)

    kg/orangData rata-rata jumlah sampah yang dihasilkan (kg/orang/tahun) dari

    www.nationmaster.com = 572.4 kg/orang/tahun

    7. KONSERVASI AIR & PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR

    7.1. Status

    http://www.nationmaster.com/

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 11

    Program konservasi air dan penurunan beban pencemaran air dimulai sejak tahun 2009, bertujuan

    untuk mengurangi penggunaan air service, air potable, dan air demin dengan menekankan upaya

    Reduce, Reuse,Recycle. Pengurangan akan berdampak langsung pada pengurangan penggunaan

    bahan kimia dan konsumsi daya listrik untuk memproduksi air.

    Program ini juga memberikan dampak positif pada penurunan beban bencemaran air dari buangan

    PLTU ke lingkungan.

    7.2. Additionalitas

    Inisiatif (inovasi) yang sudah dilakukan dalam program ini sebagai berikut:

    Pengurangan (Reduce)

    1. Pengurangan penggunaan air demin untuk sealing water condenser vacuum breaker (dengan penggantian tipe valve dari ball valve menjadi needle valve) (Program Reduce 1)

    Penggunaan kembali (Reuse):

    1. Penggunaan kembali air buangan dari MCWP Jacket Oil Cooler untuk dikembalikan ke Service Water tank dan selanjutnya digunakan sebagai air service (Program Reuse 1)

    2. Penggunaan kembali air keluaran IPAL (WWTP) untuk kebutuhan air di area pembuangan abu (Ash Disposal Area). (Program Reuse 2)

    3. Penggunaan kembali air keluaran IPAL (WWTP) untuk SSCC make up water. (Program Reuse 3)

    4. Penggunaan kembali air buangan dari sampling panel sebagai air umpan desalinasi RO. (Program Reuse 4)

    5. Penggunaan kembali air buangan dari SSCC sump untuk kebutuhan air Chain Spray. (Program Reuse 5)

    6. Penggunaan kembali air buangan dari proses rinsing saat regenerasi Mixed Bed Polisher menjadi air service dan air umpan untuk diproses menjadi air Demin. (Program Reuse 6)

    7. Mengoptimalkan program Recycle air hasil olahan IPAL untuk penangkap debu (dust suppression) di area penimbunan batubara. (Program Reuse 7)

    Pengolahan dan penggunaan kembali (Recycle):

    1. Recycle air moonsoon dari collection basin ke IPAL untuk selanjutnya digunakan kembali untuk keperluan air service di pembangkitan listrik. (Program Recycle 1)

    7.3. Hasil Absolut

    Hasil Absolut dari program konservasi air dapat dilihat pada tabel berikut:

    No Kegiatan Konservasi Air Hasil absolute konservasi air

    (Jumlah Air yang dapat dihemat)

    Satuan

    2009 2010 2011 2012 2013

    (Sep)

    1 (Program Reuse 1) 178,553 178,553 178,553 178,553 133,914 m3

    2 (Program Reuse 2) -

    99,430 99,430 99,430 74,573 m3

    (Program Recycle 1)

    3 (Program Reuse 3) -

    -

    8,983 8,983 6,737 m3

    (Program Reuse 4)

    (Program Reduce 1)

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 12

    4 (Program Reuse 5) -

    -

    -

    61,490 46,117

    (Program Reuse 6)

    5 (Program Reuse 7) - - - - 263,141 m3

    Total penghematan air yang

    dapat dicapai

    178,553 277,983 286,965 348,455 524,483 m3

    18 28 29 35 37 %

    Keberhasilan program konservasi air ini memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan

    menurunkan beban pencemaran (parameter TSS & TDS) seperti tabel berikut :

    No Kegiatan Konservasi Air Penurunan Beban Pencemaran IPAL Satuan

    2009 2010 2011 2012 2013 (Sep)

    1 Padatan Tersuspensi (TSS) - 567.7 1,420.1 1,506.2 1,598.9 Kg

    2 Padatan Terlarut (TDS) - - 101,077.9 122,780.4 159,265 Kg

    7.4. Intensitas

    Sampai dengan bulan September 2013, program konservasi air ini telah berhasil menurunkan

    pemakaian air sampai dengan 37% (target 40%) dari total pemakaian air.

    Intensitas Konsumsi Air PLTU Paiton Unit 5&6

    Periode 2008 - 2013(sept)

    0

    30

    60

    90

    120

    2008 2009 2010 2011 2012 2013(sep)

    Lt/MWh

    Konsumsi Air Spesifik Target

    Beban pencemaran air (TSS dan TDS) keluaran IPAL berhasil diturunkan melebihi tagert 50%:

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 13

    Intensitas Penurunan Beban Pencemaran Padatan Tersuspensi

    (TSS) Outlet IPAL PLTU Paiton Unit 5&6 (PT Jawa Power)

    0.00

    0.06

    0.12

    0.18

    0.24

    2009 2010 2011 2012 2013(sep)

    Kg/kWh

    TSS Target

    Penurunan Beban Pencemaran Padatan Telarut (TDS)

    Outlet IPAL PLTU Paiton Unit 5&6 (PT Jawa Power)

    -

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    2009 2010 2011 2012 2013(sep)

    Kg/kWh

    TDS Target

    7.5. Benchmarking

    Pemakaian air per MWh pembangkit listrik PT Jawa Power menunjukkan nilai yang lebih rendah

    dibandingkan standar pembangkit listrik sejenis (benchmark NREL data for sub critical coal fired

    power plant with once-through cooling system)

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 14

    8. PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

    7.1. Status

    Di dalam pernyataan kebijakannya perusahaan bertekat menjaga keanekaragaman hayati

    lingkungan sekitar pembangkit listrik dan secara berkelanjutan berperan aktif pada upaya-upaya

    perlindungan dan peningkatan keanekaragaman hayati.

    Sasaran perlindungan keanekaragaman hayati difokuskan pada:

    - Biota laut di sekitar Kawasan Pembangkit - Biota darat (Flora) Hutan Kesambi & kera ekor panjang - Pengembangan tanaman mangrove dan cemara laut di sepanjang garis pantai Probolinggo

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka telah ditetapkan Rencana Strategis program

    perlindungan keanekaragaman hayati dengan melibatkan para pemangku kepentingan (Pemerintah

    Daerah, Masyarakat, Lembaga Sosial Masyarakat) dalam proses perencanaan sampai

    pelaksanaannya.

    7.2. Additionalitas

    Penekanan pada keterlibatan masyarakat dan konsep pemberdayaan pada program penghijauan

    pantai. Program ini mengarah pada pengembangan kawasan konservasi cemara laut dan mangrove di kawasan pesisir desa Randu tatah, di mana nantinya diharapkan:

    - Terbentuknya kawasan cemara laut dan mangrove akan menjadikan kawasan ini obyek wisata umum dan pendidikan. Secara langsung akan meningkatkan ekonomi (misalnya

    melalui perdagangan) di kawasan ini.

    - Meningkatnya pendapatan kelompok tani dari hasil penjualan bibit cemara laut dan mangrove

    Bagan Rencana Pengembangan Mangrove dan Cemara Laut

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 15

    7.3. Implementasi & Evaluasi

    Pemantauan biota laut di sekitar kawasan pembangkit terdiri dari fitoplankton, zooplankton,

    benthos (makrozoobenthos), dan terumbu karang. Parameter komunitas plankton (fitoplankton dan

    zooplankton) dan benthos (makrozoo-benthos) yang dikelola adalah jumlah jenis (taksa),

    kelimpahan (kepadatan), keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi. Untuk terumbu karang

    parameter yang dikelola adalah penutupan karang hidup. Setelah 13 tahun beroperasi,

    keanekaragaman biota laut serta kondisi terumbu karang tetap dalam kondisi yang baik jika

    dibandingkan dengan Rona Awal.

    Pengelolaan keanekaragaman hayati biota darat difokuskan pada pertumbuhan tanaman

    kesambi (Schleicera oleosa) yang dibudidayakan oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)

    Probolinggo. Perum Perhutani Unit II dalam rangka memproduksi lak. serta keberadaan dan

    kelangsungan hidup satwa liar kera ekor panjang (Macaca fascicularis) di sekitar PLTU.

    Berdasarkan hasil pengamatan. secara umum kondisi tegakan hutan tanaman kesambi tidak

    terpengaruh oleh aktivitas PLTU Paiton Unit 5&6 (PT Jawa Power), utamanya dengan kegiatan

    penimbunan abu batubara. Seringkali dijumpai sekawanan kera ekor panjang mendekat ke arah

    jalan raya Jawa-Bali di Desa Banyuglugur, sebelah timur lokasi PLTU Paiton Unit 5&6. Kawanan

    kera ekor panjang tersebut melakukan perjalanan dari kawasan hutan di atas hutan kesambi milik

    Perum Perhutani Unit II menuju hutan mangrove yang letaknya tidak terlalu jauh dengan PLTU

    Paiton Unit 5&6 (Desa Banyuglugur, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo).

    Pengembangan Mangrove dan Cemara Laut bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman

    hayati sekaligus menahan abrasi pantai di pesisir pantai Kecamatan Paiton. Target penghijauan

    sepanjang 6 km cemara laut dan 20,000 mangrove diprogramkan untuk tahun 2013. Program ini

    mendapat dukungan dan keterlibatan aktif dari Pemkab Probolinggo, Tuban Mangrove Center,

    Kecamatan Paiton, Desa Sumberanyar, Desa Randu Tatah, Kelompok Tani, Organisasi Pencinta

    Alam, Sekolah-sekolah Adiwiyata, dan pihak-pihak terkait yang memiliki kepedulian terhadap

    permasalahan lingkungan. Pencanangan program penanaman mangrove dan cemara laut telah

    dilaksanakan bersama Bupati Probolinggo pada 13 Maret 2013. Selanjutnya kawasan pesisir desa

    Randu tatah akan dikembangkan menjadi kawasan konservasi dan pembibitan Cemara Laut dan

    Mangrove.

    9. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (CSR)

    9.1 Addisionalitas

    Program dan kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan PT Jawa Power dan PT YTL

    Jawa Timur di tahun 2013 mengalami perkembangan pesat baik dari sisi jenis dan jumlah maupun

    juga dari sisi luasnya area yang dijangkau. Perkembangan pesat ini bisa dicapai karena beberapa

    inisiasi baru yang telah dilakukan baik di luar perusahaan maupun di dalam perusahaan.

    9.1.1. Additionalitas di luar perusahaan.

    Additonalitas di luar perusahaan yang dilakukan PT Jawa Power & PT YTL Jawa Timur adalah

    berupa pembentukan Forum-forum dan Jaringan-jaringan dengan tujuan untuk bisa memperluas

    jangkuan program-program pengembangan masyarakat ke seluruh Kabupaten Probolinggo dan

    Kabupaten Situbondo. Forum dan Jaringan yang dibentuk melibatkan semua pemangku

    kepentingan yang terkait untuk tiap bidang program pengembangan masyarakat.

    Addisionalitas dalam Program Pengembangan Masyarakat meliputi hal hal berikut ini.

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 16

    No Addisionalitas Legalitas Manfaat Terhadap Program Pengembangan Masyarakat

    1 Forum CSR

    Probolinggo

    SK Bupati dan

    Akter Notaris

    Meluaskan jangkauan program pengembangan masyarakat.

    Mengajak perusahaan-perusahaan lain untuk melaksanakan program pengembangan masyarakat

    2 Forum

    Adiwiyata

    SK Bupati

    Meluaskan program Sekolah Adiwiyata untuk bisa menjalin kerjasama dengan 60 sekolah binaan di kab.

    Probolinggo dan kab. Situbondo

    3 MOU CSR Bupati Mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten

    Menjalin koordinasi yang baik dalam pelaksanaan program-program pengembangan masyarakat.

    4 MOU Keaneka

    Ragaman Hayati

    BLH,

    Pemerintah

    Kecamatan

    Menjalin kerjasama dengan LSM, Kelompok Tani dan pihak-pihak terkait laiinya untuk aktif melaksanakan

    program-program Keanekaragaman Hayati

    9.1.2. Additionalitas di dalam perusahaan.

    No Addisionalitas Legalitas Manfaat Terhadap Program Pengembangan

    Masyarakat

    1 Restrukturisasi

    Yayasan

    Yayasan Tunas

    Luhur

    Yayasan Bhakti

    Pertiwi

    Yayasan Bhakti

    Energi

    Akte Notaris Restrukturisasi Yayasan yang telah dilakukan adalah

    dengan melakukan penyegaran susunan pengurus dan

    dengan merumuskan program kerja yang lebih jelas dan

    lebih sistematis sehingga bisa memberi dampak sebagai

    berikut

    Yayasan Tunas Luhur dan Yayasan Bhakti Pertiwi bisa lebih banyak melakukan kegiatan pendidikan

    tidak hanya untuk internal sekolah tetapi juga

    kegiatan-kegiatan pendidikan ke dunia pendidikan di

    Probolinggo berupa Olimpiade Sains dan Matematika,

    Pelatihan Kurikulum 2013, Penggerak Forum

    Adiwiyata dll

    Yayasan Bhakti Energi bisa lebih banyak melakukan kegiatan pelayanan masyarakat berupa pembangunan

    fasilitas umum, sarana pendidikan dan keguatan

    lingkungan.

    2 Gerakan

    Pengabdian

    Masyarakat

    Tidak

    Diperlukan

    Dengan ikut aktifnya karyawan-karyawan perusahaan

    untuk serta dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan

    pengembangan masyarakat, didapat beberapa manfaat

    sebagai berikut

    Pelaksanaan program kegiatan bisa lebih cepat karena warga desa juga menjadi lebih tertarik untuk bersama-

    sama bergotong royong.

    Kontrol social yang lebih baik karena dari sinergi antara karyawan dengan warga bisa memberi masukan

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 17

    atau koreksi terhadap program yang dilakukan.

    Melekatnya company image yang lebih baik dihati masyarakat.

    9.2 Dana Anggaran Kegiatan Pengembangan Masyarakat

    Manfaat posiitif dari additionalitas diatas adalah berupa peningkatan aktiftitas kegiatan

    pengembangan masyarakat yang salah satunya bisa dilihat dari kenaikan anggaran pada tahun

    2013 dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya.

    Tabel Dana Kegiatan Pengembangan Masyarakat dalam USD

    2011 2012 2013 (Anggaran)

    Donasi 6,137 17,579 43,367

    Infrastruktur 61,441 46,098 108,035

    Capacity Building 70,780 49,854 103,469

    Empowerment 11,474 54,888 133,061

    Total 149,832 168,419 387,933

    9.3 Pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat

    Program CSR perusahaan terbagi ke dalam dua kategori yaitu: (1) program utama (2) program

    pendukung. Dimana kedua kategori tersebut difokuskan pada empat bidang, yaitu: (1)

    Peningkatan Kualitas Pendidikan; (2) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat; (3) Kesehatan dan

    Sanitasi Lingkungan; (4) Kepedulian Sosial.

    9.3.1 Program Utama (Main Program)

    Program yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat

    dan menjadi program berkelanjutan dengan cakupan penerima manfaat yang luas. Terdapat empat

    program yang termasuk ke dalam program utama. yaitu: (1) Program Pembangkit Listrik Tenaga

    Mikro Hidro (PLTMH); (2) Program Biogas; (3) Program Pembinaan Sekolah Adiwiyata; (4)

    Program Pengembangan Pengrajin Kayu Jati dan (5) Program Keanekaragaman Hayati.

    9.3.1.1 Program Mikrohidro

    Program mikrohidro dilaksanakan di Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran dan di desa

    BAtur, Kecamatan Gading. Lokasi ini dipilih berdasarkan hasil survei ketersediaan sumber daya

    air sepanjang tahun dan ketiadaan jaringan listrik. Program ini terdiri dari 10 Unit Mikrohidro,

    dan akan memberikan manfaat kepada 364 Keluarga di Desa Kedung Sumur. Sampai dengan

    September 2013, 7 unit mikrohidro telah beroperasi.

    9.3.1.2 Program Biogas

    Program biogas dilakukan di desa-desa yang mayoritas masyarakatnya memelihara sapi. Biogas

    yang dikembangkan memanfaatkan kotoran sapi untuk bahan bakar kegiatan memasak dan

    penerangan. Penerima manfaat unit biogas ditentukan melalui hasil survei kelayakan (feasibility

    survey) yang selanjutnya dilatih agar dapat mengoperasikan dan memelihara unit biogas dengan

    baik. Semua penerima manfaat berpatisipasi aktif dalam pembangunan, pemeliharaan, dan

    pemanfaatan unit biogas.

    Tabel Program Mikrohidro dan Biogas (Pengembangan Energi Alternatif)

    No Program Unit Tahun

    2012 2013 2017 (Plan)

    1. Mikrohidro Unit 2 10 30

    Kapasitas ( kW) 4.6 19.35 60

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 18

    2. Biogas Unit 10 70 240

    9.3.1.3 Program Pembinaan Sekolah Adiwiyata

    Tujuan program ini adalah untuk mengembangkan sekolah-sekolah berwawasan lingkungan di

    Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo. Dalam program ini perusahaan bekerja sama

    dengan Dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup pada dua kabupaten tersebut. Dukungan

    dari kedua Pemerintah Kabupaten tersebut tertuang dalam SK Bupati.

    Program pembinaan Sekolah Adiwiyata ditunjang dengan pembentukan jaringan Sekolah Mitra

    Hijau dan Forum Adiwiyata. Sekolah Mitra Hijau adalah sekolah yang berpotensi meraih

    Penghargaan Adiwiyata, yang ditentukan berdasarkan hasil penilaian Green School Competition.

    Kegiatan Green School Competiton diprakarsai dan dilaksanakan oleh perusahaan setiap tahun,

    sejak tahun 2009, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup

    Kabupaten Probolinggo. Forum Adiwiyata dibentuk oleh Perusahaan dalam rangka meluaskan

    jangkauan program pembinaan ke sekolah-sekolah berpotensi. SMA Tunas Luhur telah terpilih

    sebagai ketua Forum Adiwiyata.

    Dari hasil pembinaan terhadap sekolah Mitra Hijau, di Kabupaten Probolinggo saat ini terdapat 4

    sekolah yang berhasil masuk dalam jenjang penilaian tingkat Propinsi Jawa Timur (SMPN 1

    Sukapura, SMP Bhakti Pertiwi, SMAN 1 Gending dan SMAN 1 Kraksaan). Dari 4 sekolah

    tersebut, SMP Bhakti Pertiwi dan SMPN 1 Sukapura dinominasikan ke jenjang Adiwiyata

    Nasional. Di Kabupaten Situbondo, SMAN 2 Situbondo juga dinominasikann ke jenjang penilaian

    Adiwiyata Nasional.

    Pada periode sebelumnya, dua sekolah telah mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Nasional

    (SMA 1 Dringu dan SMA Tunas Luhur).

    Tabel Program Sekolah Adiwiyata Binaan Perusahaan

    No Kategori Sekolah Jumlah Sekolah

    Kabupaten Probolinggo Kabupaten Situbondo

    2010 2011 2012 2013* 2014* 201

    0 2011 2012 2013* 2014*

    1. Adiwiyata Kabupaten 4 4 6 10 60 - - - 1 10

    2. Adiwiyata Propinsi 2 2 3 4 10 - - - 1 2

    3. Adiwiyata Nasional - - 2 4 6 - - - 1 1

    4. Adiwiyata Mandiri - - - - 4 - - - - 1

    Keterangan : * Target

    9.3.1.4 Program Pengembangan Pengrajin Kayu Jati Di Desa Selobanteng

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pengrajin kayu jati dengan cara

    meningkatkan kapasitas produksi, kualitas desain produk dan pemasaran produk berbahan kayu

    jati lokal. Program pembinaan kepada 55 pengrajin kayu jati di desa ini meliputi pendampingan

    dalam pembentukan koperasi pengrajin kayu jati dengan Dinas Koperasi Kabupaten Situbondo,

    perumusan struktur organisasi koperasi dan rencana kerja koperasi, memberikan pelatihan

    manajemen, desain, finishing, bantuan peralatan, dan renovasi kantor koperasi, serta pemasaran.

    Pada Maret 2013, telah terbentuk Pra Koperasi Selobanteng Jati Makmur.

    9.3.1.5 Program Keanekaragaman Hayati

    Penanaman pohon akan menyerap gas CO2 dan mendukung program pengurangan gas Green

    House. Penanaman mangrove akan memperbaiki kualitas air di area karena mangrove bisa

    menyerap polutan organic. Mangrove juga akan membantu menstabilkan tanah dan mencegah

    erosi. Cemara laut, selain membantu menstabilkan tanah dan mencegah erosi, juga bisa

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 19

    menciptakan keindahan dan menambah estetika daerah pantai. Di tahun 2013 akan ditanam

    sebanyak 20,000 pohon mangrove dan 3,000 pohon cemara laut.

    9.3.2 Program Pendukung (supporting program)

    Program pendukung adalah program yang dilaksanakan oleh perusahaan dan memiliki sifat

    mendukung pelaksanaan program utama.

    9.3.2.1 Peningkatan Kualitas Pendidikan

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan memperluas akses

    pendidikan masyarakat. Beberapa program yang termasuk ke dalam program ini, yaitu: (1)

    Peningkatan Kualitas Pendidikan di SMP Bhakti Pertiwi dan SMA Tunas Luhur; (2) Program

    Pemberian Beasiswa Bagi Anak-anak Berprestasi dari Keluarga Tidak Mampu; (3) Olimpiade

    Sains dan Matematika.

    9.3.2.2 Program Pemberian Beasiswa Bagi Anak-anak Berprestasi dari Keluarga Tidak

    Mampu

    Program pemberian beasiswa bertujuan untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang

    tidak mampu. No. Jenis Bantuan Pendidikan Jumlah Siswa Penerima Bantuan

    2010 2011 2012 2013

    1. Peralatan sekolah

    (Tas & Buku)

    - 360 (SD)

    400 (SD)

    1200 (SDSMP- SMA)

    2. Santunan Pendidikan (diberikan diawal Tahun Ajaran)

    - - 92 109

    3. Beasiswa Penuh

    - Siswa SMP - Siswa SMA

    -

    -

    -

    -

    2

    3

    4

    6

    9.3.2.3 Olimpiade Sains dan Matematika

    Program yang telah dilaksanakan perusahaan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan sejak tahun

    2006 ini ditujukan untuk meningkatkan prestasi siswa-siswi sekolah dasar se-kabupaten

    Probolinggo di bidang sains dan matematika. No. Deskripsi Tahun Pelaksanaan Olimpiade Sains dan Matematika

    2010 2011 2012 2013

    1. Jumlah Sekolah Peserta 650 642 600 600

    2. Jumlah Siswa 650 584 800 1420

    3. Jumlah siswa yang dikirim

    dalam Olimpiade Sains dan

    Matematika Nasional

    2 4 4 6

    4. Pencapaian akhir (peringkat

    terbaik dari siswa yang dikirim

    ke Olimpiade Sain dan

    Matematika Nasional dan

    Internasional)

    - Peringkat 3

    dan 4

    Nasional

    jalur Diknas

    10 besar

    Nasional

    jalur Diknas

    1 Perunggu

    dan 1 Merit

    di tingkat

    Internasional

    9.3.2.4 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

    Program pemberdayaan ekonomi masyarakat bertujuan untuk mengembangkan sumber daya,

    potensi, dan inisiatif masyarakat. Program ini dilaksanakan perusahaan melalui pembinaan

    Koperasi Bhinor Jaya Abadi (BJA) sejak tahun 2005. Kegiatan utama yang dilakukan oleh

    Koperasi Bhinor Jaya Abadi (BJA) adalah: (1) Pelaksanaan kontrak kerja dengan PT Jawa Power

    PT YTL Jawa Timur dan beberapa perusahaan lain di Komplek PLTU Paiton (2) Simpan

  • PT Jawa Power (PT YTL Jawa Timur as Operator)

    Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan & CSR (www.jawapower.co.id) 20

    Pinjam yang bekerja sama dengan beberapa bank di Kabupaten Probolinggo, serta penjualan

    barang kebutuhan sehari-hari di Mini Market.

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    500

    Anggota 25 39 78 105 125 160 190 201

    SHU (Juta Rupiah) 0 0 0 37 43 116 133 488

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Jumlah Anggota and SHUKoperasi Bhinor Jaya Abadi

    9.3.2.5 Kepedulian Sosial

    Perusahaan juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang dikategorikan menjadi 3 bagian,

    yaitu: (1) Bantuan untuk bencana alam seperti kebakaran, banjir, dan tanah longsor. Perusahaan

    memberikan bantuan material rumah kepada seorang janda miskin di Desa Sukodadi karena

    rumahnya terbakar dan bantuan makanan untuk masyarakat Desa Kedungsumur yang terkena

    bencana tanah longsor ; (2) Pembangunan fasilitas umum bagi masyarakat sekitar. Perusahaan

    memberikan bantuan pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di Desa Binor, bantuan

    pembangunan atap Madrasah Diniyah di Desa Sukorejo, bantuan material untuk renovasi

    jembatan di Desa Sukodadi, bantuan pembangunan jembatan gantung di Desa Kedungsumur ; (3)

    Dukungan terhadap kegiatan sosial masyarakat. Setiap tahun perusahaan mengadakan kegiatan

    Safari Ramadhan, Pasar Murah, Pasar Tajil, Ramadhan Ceria dan Idul Adha.