Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
Transcript of Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
1/47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan
suatu Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global.Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber
daya alam Indonesia.Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi perubahan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Penilaian, Kerangka Dasar,dan Struktur Kurikulum maka terjadi
perubahan terhadap 4 standar di atas yang mencakup 3 domain yakni sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Untuk tahun pelajaran 2014-2015, SMA Semen Padang melaksanakan
kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI sedangkan di kelas XII tetap menggunakan
kurikulum 2006. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada
(kurikulum 2012-2013), maka SMA Semen Padang perlu melakukan revisi terhadapdokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan
Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hal ini diperkuat dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Berdasarkan hal tersebut maka
SMA Semen Padang perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik
untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum.Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses dikembangkan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peseta didik. Untuk itu SMA
Semen Padang melakukan perencanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
2/47
2
pemebelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan. Terkait dengan prinsip ini maka dikembangkan standar proses yang mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi.
Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur dan
instrument penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup : penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Berdasarkan
hal ini SMA Semen Padang sudah melaksanakan penilaian seperti hal diatas sedangkan hal
yang harus ditingkatkan adalah tentang penilaian sikap dan penilaian autentik.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Landasan filosofis dalam
pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum,
sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kondisi nyata di SMA Semen Padang dalam melaksanakan kurikulum 2013 sesuai hal
diatas sudah terlaksana seperti program peminatan dan program lintas minat, sedangkan
hal yang perlu ditingkatkan adalah pengembangan dan pendalaman materi pembelajaran
untuk guru dan siswa.
Pengembangan Kurikulum SMA Semen Padang tahun pelajaran 2015-2016
mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan Kurikulum SMA Semen Padang
2.
Beban belajar bagi peserta didik pada SMA Semen Padang yang didasarkan pada hasilanalisis konteks, dan minat peserta didik;
3. Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan berdasarkan hasil revisi Kurikulum
tahun 2014-2015, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga
pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap Kurikulum 2013.
4. Kalender Pendidikan SMA Semen Padang disusun berdasarkan hasil perhitungan
minggu efektif untuk tahun pelajaran 2015-2016.
Kurikulum SMA Semen Padang menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik Kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil SMA Semen Padang dan Analisis Kondisi LingkunganSekolah. Memperhatikan kondisi riil SMA Semen Padang yang berada di lingkungan
penduduk yang sudah lebih maju dibanding dengan sebagian daerah lain di Kota Padang,
merupakan ciri khas peserta didik yang berasal dari berbagai suku di Indonesia yang
orangtuanya merupakan karyawan PT Sermen Padang maka pengembangan kurikulum
juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,
dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu menyebabkan Kurikulum SMA
Semen Padang memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni, olah raga
dan peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada
mata pelajaran Prakarya. Olah raga yang dikembangkan adalah olah raga prestasi seperti
Sepak Bola yang dibimbing langsung oleh tim pelatih Semen Padang FC dan SemenPadang Football Academi, Olah raga silat yang merupakan olah raga prestasi yang
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
3/47
3
pesertanya berasal dari siswa SMA Semen dibina secara khusus dan diasramakan. Untuk
seni dikembang dalam sanggar yang dimanfaatkan pada kegiatan Interen PT Semen
Padang.
Kurikulum SMA Semen Padang harus memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan
kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok (Muatan Lokal) atau PBKL (PendidikanBerbasis Kearifan Lokal) yang terintegrasi dalam mata pelajaran.
B. Landasan dan Dasar Hukum
Penyusunan Kurikulum SMA Semen Padang 2014/2015ini dilaksanakan dengan
landasan yuridis sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan,
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
pelaksanaan Standar Isi dan SKL
6. Peraturan Menteri Pendidikaan Nasional Nomor 6 Tahun 207 tentang Perubahan
Permendiknas No. 24 tahun 2006
7.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2013 tentang
Pendidikan Menengah Universal
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 tahun 2014 tentang
Masa Orientasi Peserta Didik Baru di Sekolah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMA/MA.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
4/47
4
17. Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) pada Sekolah Dasar dan Menengah.
18. Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.
19. Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah.20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah.
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 tahun 2014 tentang
Guru TIK
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
25. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Semen Padang tahun Pelajaran 2015-
2016
Tujuan Pengembangan
Kurikulum SMA Semen Padang disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan
Kurikulum SMA Semen Padang memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh.Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Semen
Padang dilaksanakan juga program pendalaman agama Islam melalui Rohis salah
satu cabang pengembangan diri yang diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan
budi pekerti. Selain itu dilaksanakan pembacaan asmaul husna dan surat-surat
pendek setiap paginya, salat zuhur berjamaah di sekolah,peringatan hari-hari besar
keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau
memanfaatkan warga sekolah dan bantuan sosial terhadap warga siswa yang
kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SMA Semen Padang disusun dengan
memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
5/47
5
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Kota Padang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Semen Padang memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli
lingkungan (sekolah adiwiyata), serta keterampilan sesuai dengan tuntutanKompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SMA Semen Padang memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan pada
pembelajaranseni budaya dalam bentuk lagu dan tarian minang yang merupakan
ciri khas Sumatera Barat.Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global
yang ditandai dengan adanya prakarya rekayasa yang lebih ke arah praktis dengan
menggunakan teknologi inovatif seperti robotik, roket air dan lain sebagainya.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SMA Semen Padang harus memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok (Seni Budaya dan
Prakarya) yang terintegrasi dalam mata pelajaran, yang pada dasarnya
pembelajaran tersebut mengajak siswa untuk mandiri dalam pembuatan berbagai
karya. Dengan prinsip berwirausaha diharapkan peserta didik mampu memikirkan
berbagai peluang bisnis dari karya yang mereka buat.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan
kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
lingkungan sekolahsesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa laindengan
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di
dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian
autentik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri
peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler
wajib yang harus diikuti.
11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
6/47
6
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestariankeragaman budaya
13. Kesetaraan Gender
Kurikulum SMA Semen Padang diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan
dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender
14. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-
nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam
pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam
lingkungan kehidupan di luar sekolah.
C. Visi SMA Semen Padang
Visi SMA Semen Padang
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan berubahnya
kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk
merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Semen Padang memiliki citra
moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang
diwujudkan dalam visi sekolah berikut:
“ Terwujudnya Sekolah Unggul, Berimtaq, Kompetitif, Berbudaya
Lingkungan “
D. Misi SMA Semen Padang
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depandengan memperhatikan potensi kekikinian, sesuai dengan norma dan harapan
masayarakat.
Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang
dinyatakan dalam Misi berikut :
1) Menyelenggarakan pembelajaran efektif dan inovatif yang berorientasi pada
pencapaian kompetensi dengan memperhatikan potensi yang dimiliki peserta didik
2) Menumbuhkan semangat keunggulan dalam penguasaan ilmu dan teknologi untuk
menghasilkan lulusan berkualitas, tangguh, mandiri, cerdas dan berkarakter serta
dapat diterima di perguruan tinggi yang ternama
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
7/47
7
3) Menjadikan agama sebagai landasan untuk pengembangan kepribadian yang
beriman dan bertaqwa serta menghargai antar sesama warga sekolah dan
lingkungannya
4) Mewujudkan sekolah yang berwawasan global yang mampu bersaing dengan
sekolah lokal dan nasional
5)
Menciptakan sekolah dan pembelajaran yang berbudaya lingkungan6) Pembiasaan hidup bersih dan sehat
7) Mengembangkan bakat dan potensi peserta didik di segala bidang yang berkaitan
dengan lingkungan
8) Meningkatkan budaya K-9 (Keindahan, Kedisiplinan, Ketertiban, Keamanan,
Kerapian, Kebersamaan, Kerindangan, Kenyamanan, dan Keramahan)
9) Menggalang kerjasama dengan orang tua siswa, lembaga pendidikan lainnya demi
terwujud visi
Untuk mencapai visi dan misi sekolah tersebut, Kepala Sekolah dan para Guru serta
dengan persetujuan Komite Sekolah/Yayasan Igasar Semen Padang menetapkansasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
E. Tujuan SMA Semen Padang
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.Kurikulum SMA Semen Padang
disusun secara bersama dengan tim dan guru serta karyawan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1.
Memiliki dan melaksanakan Kurikulum SMA Semen Padang yang 100% berorientasi pada delapan Standar Nasional Pendidikan.
2. Meningkatkan kompetensi guru menjadi 100% menggunakan modul bahan ajar
cetak dan hand out.
3. Semua guru dan siswa memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran,
memahami dan mengaplikasikan KTSP di kelas
4. tercapainya pembelajaran yang efektif dan inovatif meliputi peningkatan
kompetensi dalam metode dan strategi pembelajaran.
5. Terciptanya pembelajaran yang kondusif.
6. Memiliki sistem jaringan/LAN yang dapat digunakan dalam bidang pembelajaran
dan pengelolaan administrasi.
7. Semua kegiatan pembelajaran yang mengarah kepada program pengajaran
berbasis kompetensi menggunakan media pembelajaran berbasis IT dengan
tersedianya sarana tersebut disetiap kelas.
8. 70 % lulusan SMA Semen Padang diterima di perguruan tinggi dan sisanya
diserap lapangan kerja setiap tahunnya.
9. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal
untuk terjun ke dunia kerja, dengan mengupayakan bentuk kerjasama dengan
instansi lain, masyarakat dan dunia usaha/ industri dalam rangka pengembangan
program pendidikan yang berakar dari budaya bangsa serta mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
8/47
8
10. Meningkatkan kinerja seluruh warga sekolah, dengan pemberian reward dan
punishment.
11. Memiliki Tim olah raga yang tangguh yang mampu berkiprah dalam ajang lomba
dan pertandingan di tingkat Kota, Propinsi, Nasional dan Internasional
12. Memiliki sanggar Seni yang mampu tampil dalm setiap pegelaran seni budaya
daerah di tingkat kabupaten/kota, propinsi dan nasional13. Menghasilkan siswa yang beriman dan bertaqwa melalui berbagai bidang kegiatan
keagamaan.
14. Semua warga sekolah melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya.
15. Terwujudnya lingkungan yang religius melalui sikap dan kepribadian yang
berkarakter
16. Menumbuhkan sikap kritis siswa terhadap perubahan dan pengaruh globalisasi
serta tetap memperhatikan jati diri dan budaya bangsa Indonesia
17. Melaksanakan penghijauan di lingkungan sekolah sehingga mendukung kegiatan
pembelajaran yang kondusif.
18. Meningkatkan peran serta komite sekolah sebagai mitra sekolah dalam
pengembangan mutu dengan tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan
pembelajaran .
F. Nilai Karakter Sekolah
1. Sekolah Unggul
a. Unggul dalam disiplin
Sebuah proses pendidikan tidak akan berhasil jika tidak ada penerapan
disiplin kepada para siswa. Disiplin adalah kemampuan memanfaatkanwaktu untuk melakukan hal-hal yang positif guna mencapai sebuah prestasi.
Disiplin juga berarti kemampuan berbuat hanya yang memberikan manfaat
bagi diri, orang lain, dan lingkungan. Disiplin merupakan hasil dari sebuah
proses atau interaksi siswa dengan lingkungannya, baik bacaan, budaya,
atau individu. Maka, sangat penting menyediakan lingkungan sekolah yang
disiplin, sehingga siswa memiliki kedisiplinan diri. Disiplin diri dilakukan
karena kesadaran bahwa prestasi tidak bisa diraih tanpa kerja keras dan
perilaku yang baik. Prestasi dicapai bukan semata bermodal kecerdasan,
namun melalui disiplin yang tinggi dalam belajar dan melakukan sesuatu.
Disiplin di SMA Semen Padang dicantumkan dalam Peraturan dan Tata
Tertib Sekolah serta Peraturan Akademik SMA Semen Padang.
b. Unggul dalam Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah di luar jam
belajar kurikulum standar. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat
berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan
kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu
sendiri. Ekstrakurikuler unggulan di SMA Semen Padang Sepak Bola yang
bekerja sama dengan Akademi Sepak Bola Semen Padang, seni tari dan seni
musik.
2. Iman dan Taqwa
https://id.wikipedia.org/wiki/Siswahttps://id.wikipedia.org/wiki/Sekolahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulumhttps://id.wikipedia.org/wiki/Senihttps://id.wikipedia.org/wiki/Olahragahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadianhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadianhttps://id.wikipedia.org/wiki/Olahragahttps://id.wikipedia.org/wiki/Senihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulumhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sekolahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Siswa
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
9/47
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
10/47
10
Bukan hanya Sekolah , siswa pun juga mendapatkan dampak yang positif
karena program ini seperti :
Siswa dapat membiasakan agar membuang sampah pada tempatnya
Siswa dapat mengerti pentingnya memilah - milah sampah
Siswa dapat mengerti bahwa barang bekas bukan hanya untuk dibuangtapi juga dapat dimanfaatkan.
Sejak melaksanakan Program Sekolah Adiwiyata SMA Semen Padang berhasil
meraih predikat sebagai berikut:
1. Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Padang tahun 2013
2. Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2013
3. Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2013
4. Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional tahun 2015
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
11/47
11
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT
A. Muatan Kurikulum
Kelompok Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran 2015-2016 SMA Semen Padang sebagai pelaksana Kurikulum 2013memiliki kewajiban untuk menyusun KTSP dan melaksanakannya
Pada Kurikulum 2013 kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan
kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Kompetensi Inti SMA/MA adalah sebagai berikut:
NO DOMAIN KOMPETENSI INTI
1. Sikap 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2 Pengetahuan 1. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
2. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
12/47
12
NO DOMAIN KOMPETENSI INTI
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3. Keterampilan 1. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
2. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif , serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
3. Mencoba, mengolah, menyaji, dan mencipta dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
a. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum SMA Semen Padang mengacu kepada karakteristik
Kurikulum 2013 dan prinsip pengembangan KTSP sebagai berikut:
a. Karakteristik Kurikulum 2013:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektualdan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
13/47
13
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced ) dan memperkaya (enriched ) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal ).
b. Prinsip Pengembangan kurikulum;
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum di SMA Semen Padang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar
menjadi menusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan tersebut, pengembangan potensi peserta didik di SMA Semen Padang
disesuaikan dengan tuntutan kompetensi sesuai SNP, perkembangan kemajuan
zaman seiring dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2) Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, keunggulan lokal dan potensi daerah, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku,budaya dan adat istiadat serta status sosial ekonomi dan
jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatanlokal, dan pengembangan diri secara terpadu serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna antarsubstansi.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang ecara dinamis. Oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum diusahakan dapat mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dengan tepat. Untuk memenuhi hal tersebut maka di SMA Semen Padang
ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan lokal tentang seni dan karya tulis
ilmiah yang terintegrasi dalam mata pelajaranyang relevan.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
( stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia kerja.Oleh karena itu
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial,
keretampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan kebutuhan yang
harus dipenuhi di SMA Semen Padang.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
14/47
14
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhn dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.
6)
Belajar Sepanjang HayatKurikulum SMA Semen Padang diarahkan kepada proses pengembangan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsure-unsur pendidikan formar,
informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum SMA Semen Padang dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.Oleh sebab itu kurikulum SMA Semen
Padang mengacu kepada visi pendidikan nasional dan visi Kota Padang.
2. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum di SMA Semen Padangdilaksanakan sebagai berikut :
a. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik
harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan
menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur(PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri
baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.
b. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
- Belajar untuk memahami dan menghayati .
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
- Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
c. Melalui bimbingan guru wali yang bekerjasama dengan guru mata pelajaran
dan BK secara terjadwal.
d. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran
disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan
hangat, dengan prinsip Ing Ngarso Sung Tulodo, Ingmadyo Mangun Karso, Tut
Wuri handayani.
e. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar dan fasilitas internet.
f.
Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untukkeberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
15/47
15
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.
B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Struktur
kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran.
1. Daftar Mata Pelajaran Kelas X
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
NO MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
10 Matematika
11 Biologi
12 Fisika
13 Kimia
Lintas Minat
14 Ekonomi15 Sosiologi
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
NO MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
16/47
16
NO MATA PELAJARAN
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
10 Geografi
11 Sejarah
12 Sosiologi
13 Ekonomi
Lintas Minat
14 Bahasa dan Sastra Inggris
15 Bahasa Jepang
2. Daftar Mata PelajaranKelas XI
Peminatan Matematika dan Sains
NO MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
10 Matematika
11 Biologi
12 Fisika
13 Kimia
Lintas Minat
14 Ekonomi
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
17/47
17
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
NO MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9 Prakarya dan KewirausahaanKelompok C (Peminatan)
10 Geografi
11 Sejarah
12 Sosiologi
13 Ekonomi
Lintas Minat
14 Bahasa dan Sastra Jepang
3. Daftar Mata Pelajaran Kelas XII
Peminatan Matematika dan Sains
NO MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
10 Matematika
11 Biologi
12 Fisika13 Kimia
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
18/47
18
NO MATA PELAJARAN
Lintas Minat
14 Geografi
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
NO MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
10 Geografi
11 Sejarah
12 Sosiologi13 Ekonomi
Lintas Minat
14 Bahasa dan Sastra Inggris
1) Struktur Kurikulum Kelas X
a. Sekolah menetapkan alokasi waktu per minggu sebesar 4 2 jam pelajaran
dengan menggunakan sistem klasikal.
b. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit .
c. Kelas X terdiri atas peminatan (Matematika Sains, Ilmu – ilmu Sosial, dan
Lintas Minat yang didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta
didik, Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta Kegiatan
Pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas
X.Jumlah mata pelajaran di kelas X 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata
pelajaran wajib A, 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2
mata pelajaran lintas minat.
d. Struktur Kurikulum SMA Semen Padang Kelas X disajikan dalam tabel 1
berikut :
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
19/47
19
Tabel 1 :
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik 18 18
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
Minggu42 42
Tabel 2 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran
sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulumSMA adalah sebagai berikut:
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I
1 Matematika 3 3
2 Biologi 3 3
3 Fisika 3 3
4 Kimia 3 3Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
20/47
20
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
II
1 Geografi 3 3
2 Sejarah 3 3
3 Sosiologi 3 3
4 Ekonomi 3 3
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 6
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 68 68
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 42
Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat
Di SMA Semen Padang tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan Lintas Minat.
Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat untuk
peserta di masing-masing peminatan dapat memilih dua mata pelajaran di peminatan lain
dengan ketentuan sebagai berikut:
PEMINATAN
Sains Sosial
Dapat memilih dua mata pelajaran
diantara berikut :
Ekonomi Biologi
Sosiologi Bahasa Jepang
2) Struktur Kurikulum Kelas XI
Kurikulum Kelas XI terdiri atas:
- 14 Mata Pelajaran,
- Program Pengembangan Diri.a. Sekolah menetapkan alokasi waktu per minggu sebesar 44 jam pelajaran
dengan menggunakan sistem classical.
b. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit .
c. Kelas XI terdiri atas peminatan (Matematika Sains,Ilmu – ilmu Sosial , dan Lintas
Minat yang didasarkan pada kelas X, serta Kegiatan Pramuka sebagai ekstra kurikuler
wajib.Jumlah mata pelajaran di kelas XI 14 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata
pelajaran wajib A, 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 1 mata
pelajaran lintas minat.
d. Struktur Kurikulum SMA Semen Padang Kelas XI disajikan dalam tabel 1 berikut :
Tabel 1 :
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
21/47
21
Tabel 2 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran
sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.
Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA Semen Padang adalah
sebagai berikut:
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I
1 Matematika 4 4
2 Biologi 4 4
3 Fisika 4 4
4 Kimia 4 4
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
II
1 Geografi 4 4
2 Sejarah 4 4
3 Sosiologi 4 4
4 Ekonomi 4 4
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 76 76
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
Minggu44 44
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
22/47
22
Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat
Di SMA Semen Padang tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan Lintas
Minat.
Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat
untuk peserta di masing-masing peminatan dapat memilih satu mata pelajaran lintas
minat dari kelas X yaitu:
PEMINATAN
Sains Sosial
Dapat memilih salah satu dari dua
mata pelajaran Lintas Minat kelas XEkonomi Bahasa Jepang
3) Kurikulum Kelas XII Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA) dan Ilmu-
ilmu Sosial (IIS)
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit dengan struktur
kurikulum sebagai berikut :
Tabel 2 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan:
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
Minggu44 44
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
23/47
23
(1) Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya
di perguruan tinggi;
(2) Untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau
keterampilan tertentu.
Struktur mata pelajaran peminatan kelas XII dalam kurikulum SMA Semen Padang
adalah sebagai berikut:
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I
1 Matematika 4 4
2 Biologi 4 4
3 Fisika 4 4
4 Kimia 4 4
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
II
1 Geografi 4 4
2 Sejarah 4 4
3 Sosiologi 4 4
4 Ekonomi 4 4
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 76 76
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44
Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat
Di SMA Semen Padang tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan Lintas
Minat. Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas
Minat sesuai dengan mata pelajaran Lintas Minat kelas XI:
PEMINATAN
Sains Sosial
Mata Pelajaran sesuai denga Lintas
Minat kelas XIGeografi
Bahasa dan Sastra
Inggris
B. Muatan Lokal
SMA Semen Padang sebagai salah sartu sekolah pelaksana Kurikulum 2013
secarah penuh maka muatan lokal terintegrasi pada Mata Pelajaran Wajib B. yakniPendidikan Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan, dan
Prakarya dan Kewirausahaan.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
24/47
24
C. Muatan kekhasan satuan pendidikan
1. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang
keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi
pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep
kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan praktis dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel ( flexible learning ),
dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning ).3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan
personal skill, social skill, academic skill , dan vocasional skill .
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar
peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses
belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup
yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar,
antara lain:
1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim,
kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2)
Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan
persoalan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat
diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk
mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta
didik dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari
jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang
ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau
diberikan melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan
untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
25/47
25
lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir
peserta didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan
kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisansekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik
berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide
atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari
orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.
6)
Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan
menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di
Perguruan Tinggi (PT).
2. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi siswa.
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasiskeunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata
pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh siswa dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
Berdasarkan hal di atas maka pada tahun pelajaran 2015 / 2016 SMA Semen
Padang melaksanakan pendidikan keunggulan global dalam bentuk
pemanfaatan teknologi khususnya tentang robotik. Sedangkan untuk ilmu
pengetahuan dan teknologi dilaksanakan pembinaan siswa untuk Olimpiade
Sains yang terdiri dari mata pelajaran Matematika, Kimia, Biologi, Fisika,
Astronomi dan Kembumian .
D. Pengembangan Diri
1. Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Visi dan Misi
Visi bimbingan dan konseling membantu individu untuk mampu
mandiri, berkembang dan berbahagia secara optimal melalui berbagai
kompetensi berkenaan dengan pengembangan diri,pemahaman
lingkungan, pengambilan keputusan dan pengarahan diri,
merencanakan masa depan, berbudi pekerti luhur serta beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
26/47
26
b. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah secara konkrit diarahkan
kepada pengembangan berbagai kompetensi peserta didik.
Kompetensi yang akan dikembangkan itu dirumuskan melalui
langkah-langkah sebagaimana tergambar dalam diagram berikut :
1.
Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan dalamsuasana (1) kontak langsung dan (2) tanpa kontak langsung
dengan siswa. Untuk kegiatan melalui kontak langsung dengan
siswa secara klasikal dialokasikan waktu terjadwal 1 jam pelajaran
per-kelas per-minggu.
2. Kegiatan kontak untuk pelaksanaan layanan menggunakan waktu di
luar jam pelajaran di sekolah. Volume kegiatan di luar jam
pelaja ran seko lah ini dimungkinkan sampai 50 % dari seluruh
kegiatan bimbingan dan konseling (SK Mendikbud No. 025/0/1995).
3. Kegiatan bimbingan dan konseling tanpa kontak langsung dilaksanakan
oleh guru pembimbing pada jam-jam pelajaran sekolah, seperti
pengelolaan himpunan data, pengolahan hasil instrumentasi, konferensi
kasus, kunjungan rumah, pengelolaan kegiatan bimbingan dan
konseling pada umumnya, termasuk alih tangan kasus.
Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa,
selain terjadwal pada jam pelajaran guru pembimbing memiliki hak
panggil terhadap siswa asuh yang menjadi tanggung ja wabnya yang
pelaksanaannya tidak merugikan siswa dalam mengikuti pelajaran.
2. Ekstrakurikuler
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh
tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
1) Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikukler yang alokasi waktunya
tidak ditetapkan dalam kurikulum
2) Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar standar sebagai perluasan dari kegiata kurikulum dan dilakukan
dibawah bimbingan sekolah.
3) Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti
oleh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang
tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
4) Ekstrakurikuler pilihan marupakan program ektrakurikuler yang dapat diikuti
oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing – masing.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
27/47
27
5) Dalam Kurikulum 2013 , KEPRAMUKAAN ditetapkan sebagai kegiatan
ektrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD / MI ) hingga sekolah menengah
atas (SMA / SMK),
6) Pelaksanaanya dapat bekerja sama dengan organisasi Kwartir Ranting
Kecamatan Lubuk Kilangan, Kwartir Cabang Kota Padang dan Kwartir Daerah
Sumatera Barat.
1. Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler
Fungsi:
1) Fungsi Pengembangan ,mendukung perkembangan personal peserta didik
melalui perluasan minat, penegmbangan potensi dan pemberian kesempatan
untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
2) Fungsi Sosial, mengembangkan kemempuan dan rasa tanggung jawab social
peserta didik.
3) Fungsi rekreatif, dilakukan dalam suasana rileks, mengembirakan, dan
menyenangkan sehingga menyenangkan dan menunjang proses perkembangan
peserta didik.
4) Fungsi persiapan karir, mengembangakan kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas.
Tujuan
1) Meningkatakan kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor peserta didik
2) Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan probadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya.
2. Prinsip Pelaksanaan
Prinsip Kegiatan1) Bersifat individual
2) Bersifat pilihan
3) Keterlibatan aktif
4) Menyenangkan
5) Membangun etos kerja
6) Kemanfaatan sosial
3. Jenis Kegiatan Wajib dan Pilihan
Kegiata Ekstra Kurikuler yang dilaksanakan di SMA Semen Padang adalah:- Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas X dan XI
- Olah Raga, diantaranya : Pencak Silat, Volley Ball, Basket, Sepak Bola, Futsal
dan Bowling
- Kesenian: Teater, Tari, Musik, Vokal dan Marching Band
- Karya Tulis Ilmiah dan Jurnalistik
- Pendalaman Agama Islam (Rois)
4. Teknis pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
1) Ektrakurikuler Pramuka dilaksanakan setiap hari Kamis setelah proses KBM.
2)
Ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan setiap hari Sabtu setelah proses KBM.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
28/47
28
3) Instruktur ekstrakurikuler Pramuka berasal dari guru-guru SMA Semen Padang
dan Yayasan Igasar Semen Padang serta bekerjasama dengan Kwarcab Kota
Padang dan Kwarda Sumatera Barat.
4) Instruktur ekstrakurikuler pilihan dibimbing guru dan pihak luar yang ahli pada
bidangnya.
5)
Masing-masing cabang membuat program yang akan dilaksanakan.
5. Tatacara penilaian dan pelaporan kegiatan
1) Tatacara Penilaian
Setiap cabang melakukan penilaian peserta didik di akhir semester meliputi:
a. Kemampuan penguasaan teknik masing-masing cabang.
b. Sikap
c. Kehadiran
2) Pelaporan Kegiatan
Setiap akhir semester masing-masing cabang melaporkan kegiatan yang
telah dilaksanakan dan mengevaluasi program beserta nilai peserta didik ke
Koordinator Ekstrakurikuler. Koordinator ektrakurikuler merekap nilai dan
mendistribusaikan ke masing-masing wali kelas.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
29/47
29
BAB III
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Sistem PaketTerkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah.Begitu pula halnya dengan
kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa
kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa: Kurikulum dikembangkan
secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada
di daerah serta peserta didik; dan Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di
tingkat satuan pendidikan.
Berdasarkan hal diatas maka pada tahun pelajaran 2015 / 2016 SMA Semen Padang
menggunakan Sistem Paket , beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur
dalam struktur kurikulum merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.
Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban Belajar TM, PT, KMa. Berdasarkan lampiran Permendikbud nomor 61 tentang KTSP , pedoman
penyusunan dan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan . Beban
belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan
yang menggunakan Sistem Paket yaitu untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi. Berdasarkan hal di atas maka untuk tahun pelajaran 2015
/ 2016 di tetapkan:
i.
Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran adalah 45 menit.ii. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
1) Kelas X : 42 jam pelajaran;
2) Kelas XI : 44 Jam pelajaran,
3) Kelas XII : 44 jam pelajaran,
iii. Jumlah minggu efektif pada tahun pelajaran 2015 / 2016 sebanyak 37
minggu yang terdiri dari 18 minggu pada semester gasal dan 19 minggu
pada semester genap.
Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada satuan
pendidikan, KTSP memuat komponen-komponen yang berkaitan dengan
pembelajaran. Salah satu komponen tersebut adalah beban belajar. MenurutPermendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, beban belajar
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
30/47
30
dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka (TM), penugasan
terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). Kegiatan belajar
dengan sistem tatap muka dilaksanakan sesuai dengan jam belajar efektif yang
terjadwal yang disusun oleh satuan pendidikan. Sistem pembelajaran dengan
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur merupakan kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi yang dirancang oleh guru sesuaikompetensi yang diharapkan. Kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui ketiga sistem tersebut secara
terintegrasi dan dengan pendekatan yang bervariasi sangat berpengaruh terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik di satuan pendidikan tersebut
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk
menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada
kegiatan TM. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan
percepatan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006,
Glosarium butir 16);
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
pendidikuntuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya
diatur sendiri oleh peserta didik (Peraturan Menteri Pendidikan Nasiona Nomor
22 Tahun 2006, Glosarium butir 17);
Kegiatan PT dan KMTT merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran TM yang pelaksanaannya dilakukan di luar jam pelajaran;
Beban belajar terdiri atas kegiatan TM, PT, dan KMTT. Bagi sekolah yangmenerapkan sistem paket, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran yang
ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA terdiri atas 45 menit kegiatan
TM, sedangkan untuk PT dan KMTT memanfaatkan 0% - 60% dari waktu
kegiatan TM dengan rincian sebagai berikut :
1. Untuk 2 jam pelajaran
- TM ;
x 90 menit = 36 menit
- PT dan KMTT ;
x 90 menit = 54 menit
2. Untuk 3 jam pelajaran
- TM ;
x 135 menit = 54 menit
- PT dan KMTT ;
x 135 menit = 81 menit
3. Untuk 4 jam pelajaran
- TM ;
x 180 menit = 72 menit
- PT dan KMTT ;
x 180 menit = 108 menit
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
31/47
31
Pemetaan strategi, metode dalam kegiatan TM, PT, dan KMTT pada sekolah
yang menggunakan sistem paket:
No Kegiatan Strategi Metode Keterangan
1 Tatap Muka variasi strategi
ekspositori
maupun
diskoveri inkuiri
interaktif, presentasi, diskusi
kelas, diskusi kelompok,
pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, demonstrasi,
eksperimen, observasi,
ekplorasi, kajian pustaka,
tanya jawab, dan simulasi.
Terjadwal
2 Penugasan
terstruktur
diskoveri inkuiri penugasan, observasi
lingkungan, atau proyek
Tidak
terjadwal
namun
dirancang ke
dalam silabus
dan RPP3 Kegiatan
mandiri tidak
terstruktur
diskoveri inkuiri penugasan, observasi
lingkungan, atau proyek
Tidak
terjadwal
B. Beban Belajar TambahanSMA Semen Padang sebagai salah satu sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tidak
ada beban belajar tambahan.
C. Pengaturan Peminatan, KKM, Kenaikan kelas, uji Kompetensi dan Kelulusan
1. Ketuntasan Belajar
a. Penetapan KKMKKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah batas minimal yang harus
dicapai seorang siswa dalam setiap mata pelajaran dalam belajar sehingga dapat
dikategorikan menuntaskan belajarnya Ketuntasan belajar yang dikenal dengan
KKM disusun sebelum kegiatan diawal tahun ajaran dan berlaku selama 1
tahun ajaran tersebut. KKM ditentukan oleh guru matapelajaran melalui
Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan ditetapkan oleh sekolah dengan
mempertimbangkan perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai
berikut:
1)
Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapatdilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif
dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik
mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif
dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan
kriteria yang ditentukan;
2) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis
ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
32/47
32
3) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-
rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta
didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu
apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang
telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut;
4)
Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakanrata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;
5) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua
KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran,
dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;
6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidikuntuk membuat soal-soal
ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS)
maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulanganataupun tugas-tugas
harus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang
diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotanseluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara;
7) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal.
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung,
dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata
pelajaran;
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokanguru dalam
melakukanpenilaian;
3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik.
KKM
Indikator
KKM
KD
KKM
KI
KKM
MP
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
33/47
33
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah:
1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar,
dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam
pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi
sebagai berikut:
a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada
peserta didik;
b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;
c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang
diajarkan;
d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;
f. peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaiantugas/pekerjaan;
g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki
tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik
dapat mencapai ketuntasan belajar.
2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran
pada masing-masing sekolah.
a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensiyang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan
alat/bahan untuk proses pembelajaran;
b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders
sekolah.
3. Tingkat kemampuan (intake ) rata-rata peserta didik di sekolah yang
bersangkutan
Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat
penerimaan peserta didikbaru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes
seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang
disepakati oleh guru mata pelajaran.
Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%)
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial yang
dilaksankan di luar jam KBM. Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar
tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah
diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat
meningkat dari tahun ke tahun. Adapun KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk
setiap mata pelajarannya adalah sebagai berikut:
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
34/47
34
NILAI KKM KELAS X
Mata Pelajaran
Capain Kompetensi Minimal
Pengetahu
an dan
Keterampil
an
Predikat
Sikap
(SB/B/C/
K)
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3.20 B+ B
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3.20 B+ B
3. Bahasa Indonesia 3.20 B+ B
4. Matematika 3.20 B+ B
5. Sejarah Indonesia 3.20 B+ B
6. Bahasa Inggris 3.20 B+ B
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 3.20 B+ B
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3.20 B+ B
9. Prakarya dan Kewirausahaan 3.20 B+ B
Kelompok C (Peminatan) Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
10. Matematika 3.20 B+ B
11. Biologi 3.20 B+ B
12. Fisika 3.20 B+ B
13. Kimia 3.20 B+ B
Lintas Minat
14. Ekonomi 3.20 B+ B
15. Sosiologi 3.20 B+ B
Kelompok C (Peminatan) Ilmu-ilmu Sosial
10. Geografi 3.20 B+ B
11. Sejarah 3.20 B+ B
12. Sosiologi 3.20 B+ B
13. Ekonomi 3.20 B+ B
Lintas Minat
14. Bahasa dan Sastra Inggris 3.20 B+ B
15. Bahasa Jepang 3.20 B+ B
NILAI KKM KELAS XI
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
35/47
35
Mata Pelajaran
Capain Kompetensi Minimal
Pengetahu
an dan
Keterampil
an
Predikat
Sikap
(SB/B/C/
K)
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3.20 B+ B
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3.20 B+ B
3. Bahasa Indonesia 3.20 B+ B
4. Matematika 3.20 B+ B
5. Sejarah Indonesia 3.20 B+ B
6. Bahasa Inggris 3.20 B+ B
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 3.20 B+ B
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3.20 B+ B
9. Prakarya dan Kewirausahaan 3.20 B+ B
Kelompok C (Peminatan) Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
10. Matematika 3.20 B+ B
11. Biologi 3.20 B+ B
12. Fisika 3.20 B+ B
13. Kimia 3.20 B+ B
Lintas Minat
14. Ekonomi 3.20 B+ B
Kelompok C (Peminatan) Ilmu-ilmu Sosial
10. Geografi 3.20 B+ B
11. Sejarah 3.20 B+ B
12. Sosiologi 3.20 B+ B
13. Ekonomi 3.20 B+ B
Lintas Minat
14. Bahasa Jepang 3.20 B+ B
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
36/47
36
NILAI KKM KELAS XII
Mata Pelajaran
Capain Kompetensi Minimal
Pengetahu
an dan
Keterampil
an
Predikat
Sikap
(SB/B/C/
K)
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3.20 B+ B
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3.20 B+ B
3. Bahasa Indonesia 3.20 B+ B
4. Matematika 3.20 B+ B
5. Sejarah Indonesia 3.20 B+ B
6. Bahasa Inggris 3.20 B+ B
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 3.20 B+ B
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3.20 B+ B
9. Prakarya dan Kewirausahaan 3.20 B+ B
Kelompok C (Peminatan) Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
10. Matematika 3.20 B+ B
11. Biologi 3.20 B+ B
12. Fisika 3.20 B+ B
13. Kimia 3.20 B+ B
Lintas Minat
14. Geografi 3.20 B+ B
Kelompok C (Peminatan) Ilmu-ilmu Sosial
10. Geografi 3.20 B+ B
11. Sejarah 3.20 B+ B
12. Sosiologi 3.20 B+ B
13. Ekonomi 3.20 B+ B
Lintas Minat
14. Bahasa dan Sastra Inggris 3.20 B+ B
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
37/47
37
2. Program Penulusuran Bakat, Minat dan Peserta
Pelayanan penelusuran bakat siswa dalam Kurikulum 2013 merupakan bagian dari upaya
advokasi dan fasilitasi bimbingan dan konseling, agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara sehingga mencapai perkembangan
optimal (arahan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Perkembangan optimal dalam arahan di atas, dimaksudkan bukan sebatas
tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki,
melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan siswa mampu
mengambil pilihan dan keputus an secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya
adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Dengan kondisi tersebut
diharapkan siswa mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung
jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Pelayanan penelusuran bakat siswa merupakan kegiatan bimbingan dan konseling yang
amat penting dan menentukan kesuksesan dalam belajar, perkembangan, dan masa depan
setiap siswa. Dalam konteks ini, bimbingan dan konseling membantu siswa memahamidiri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, dan merealisasikan
keputusannya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan konseling membantu siswa
mencapai perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupannya serta
menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Di samping itu, bimbingan dan
konseling membantu individu dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk
mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga
masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan. Dilihat dari konteks ini
maka bimbingan dan konseling adalah ”wilayah layanan yang bertujuan memandirikan
individu yang normal dan sehat dalam menavigasi perjalanan hidupnya melalui
pengambilan keputusan termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih
serta mempertahankan karier guna mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera,
serta menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum (the common good)
melalui (upaya) pendidikan.
SMA Semen Padang melaksanakan program penulusuran bakat, minat dan prestasi peserta
didik dikoordinir Kepala Urusan Bimbingan Konseling melalui:
A. Analisis
1. Penyusunan angket Prestasi peserta didik yang berisi prestasi akademik dan
non akademik ( bakat dan minat )
2.
Pengeshan angket oleh Kepala Sekolah3. Penyebaran anket
4. Pengolahan data angket
B. Sintesis
Kesimpulan dari pengolahan data angket
C. Pelaksanan melalui program Ekstrakurikuler
D. Evaluasi
E. Tindak lanjut
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
38/47
38
3. Peminatan
a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X :
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada
saat pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat,
dan potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN,
Placement test dan Test IQ. Jumlah Peserta Didik untuk setiap
rombongan belajar minimal 20 orang dan maksimal 32 orang;
2) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-
prasarana yang tersedia di SMA Semen Padang, ditentukan peminatan yang
dilaksanakan hanya Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), dan
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dengan jumlah masing-masing
rombongan belajar yaitu Kelas X, 3 (tiga) rombel untuk Matematika Sains
dan 3 (tiga) rombel untuk Ilmu-ilmu Sosial, kelas XI 4 (empat) rombel
untuk Matematika Sains dan 3 (tiga) rombel untuk Ilmu-ilmu Sosial. Kelas
XII 3 (tiga) rombel untuk Matematika Sains dan 4 (empat) rombel untuk
Ilmu-ilmu Sosial
c. Penentuan Peminatan Kelas X
Peminatan kelas X ditentukan melalui;
1) Pengolahan nilai raport, dan SKHUN: Untuk peminatan Matematika
Sains yang diutamakan adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA,
dan Bahasa Indonesia, dan untuk peminatan Ilmu-ilmu Sosial
diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia.
2)
Placement Test mata pelajaran Matematika dan IPA3) Psikotest
4) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh
orang tua. Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik
peminatan ataupun lintas minat, maka dilakukan wawancara dengan guru
Bimbingan Konseling dan hasilnya disetujui oleh orang tua.
2. Kenaikan Kelas
a. Kenaikan kelas
1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90%
diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran
karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Untuk Kelas X dan XI, peserta didik harus mencapai KKM untuk
Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan sesuai ketentuan
penilaian yang berlaku.
4) Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
3. Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
39/47
39
4. Tidak terlibat tindak kriminal
5. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan
memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Peserta didikdinyatakan tidak naik, apabila:
1.
memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran peminatan.2. memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan
mata pelajaran di peminatan.
7. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai yang tidak
tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi
8. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada
mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
9. Peserta didik dinyatakan naik kelas tetapi mempunyai nilai tidak tuntas, maka
Rapor yang bersangkutan ditahan dan diberi kesempatan menuntaskan pada
minggu pertama sekolah.
Penilaian
Kelas X, XI dan XII
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 tahun 2013 Penilaian hasil belajar
dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
4) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
5) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
6) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas
XI, dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Sekolah/MGMP.
Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas kelas XII dilakukan melalui UN.
7) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey oleh
Pemerintah pada akhir kelas X dan kelas XI.
8) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
9) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:
a) observasi,
-
8/17/2019 Dokumen 1 KTSP TP 2015_2016
40/47
40
b) penilaian diri ( self assessment ),
c) penilaian “teman sejawat” ( peer assessment ) oleh peserta didik
d) Jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist ) atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,