DISPEPSIA+ht
-
Upload
lilik-eko-pranantyo -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of DISPEPSIA+ht
![Page 1: DISPEPSIA+ht](https://reader037.fdocument.pub/reader037/viewer/2022103017/55725c29497959da6be8bfee/html5/thumbnails/1.jpg)
Dispepsia merupakan suatu kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak
nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh, sendawa,
regurgitasi dan rasa panas yang menjalar di dada. Dan di dalam konsensus Roma II tahun 2000,
disepakati bahwa definisi dispepsia sebagai dyspepsia refers to pain or discomfort centered in
the upper abdomen. Secara garis besar, penyebab sindrom dispepsia ini dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu kelompok penyakit organik (seperti tukak peptik, gastritis, batu kandung empedu, dll) dan
kelompok di mana sarana penunjang diagnostik yang konvensional atau baku (radiologi, endoskopi,
laboratorium) tidak dapat memperlihatkan adanya gangguan patologis struktural atau biokimiawi, atau
dengan kata lain, kelompok terakhir ini disebut sebagai gangguan fungsional.
Penyebab Dispepsia
Esofago-gastro-duodenal Tukak peptik, gastritis kronis, gastritis NSAID, keganasan
Obat-obatan Antiinflamasi non-steroid,teofilin, digitalis, antibiotik
Hepato-bilier Hepatitis, kolesistitis, kolelitiasis, keganasan, disfungsi
sfingter Odii
Pankreas Pankreatitis, keganasan
Penyakit sistemik lain Diabetes melitus, penyakit tiroid, gagal ginjal, kehamilan,
penyakit jantung koroner/iskemik
Gangguan fungsional Dispepsia fungsional, irritable bowel syndrome
Dalam Konsensus Roma II yang khusus membicarakan tentang kelainan gastrointestinal
fungsional, dispepsia fungsional didefinisikan sebagai dispepsia yang berlangsung ‘At least 12
weeks, which need not be consecutive, in the preceding 12 month of : 1.) Persistent or recurrent
dyspepsia (pain or discomfort centered in the upper abdomen); 2.) No evidence of organic
disease (including at upper endoscopy) that is likely to explain the symptoms, and; 3.) No
evidence that dyspepsia is exclusively relieved by defecation or associated with the onset of a
change in stool frequency or stool form (i.e. not irritable bowel).’ Jadi ada batasan waktu yang
ditujukan untuk meminimalisasikan kemungkinan adanya penyebab organik. Seperti dalam
![Page 2: DISPEPSIA+ht](https://reader037.fdocument.pub/reader037/viewer/2022103017/55725c29497959da6be8bfee/html5/thumbnails/2.jpg)
algoritme penanganan dispepsia, bahwa bila ada alarm symptoms seperti penurunan berat badan,
timbulnya anemia, melena, muntah yang prominen, maka merupakan petunjuk awal akan
kemungkinan adanya penyebab organik yang membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik
secara lebih intensif endoskopi dan sebagainya.
Dispepsia fungsional dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Dispepsia tipe seperti ulkus, yang lebih dominan adalah nyeri epigastrik
2. Dispepsia tipe seperti dismotilitas, yang lebih dominan adalah keluhan kembung, mual,
muntah, rasa penuh, cepat kenyang
3. Dispepsia tipe non-spesifik, tidak ada keluhan yang dominan
Sebelum era konsensus Roma II, ada dispepsia tipe refluks dalam alur penanganan dispepsia,
tapi saat ini kasus dengan keluhan tipikal refluks, seperti adanya heartburn atau regurgitasi,
langsung dimasukkan dalam alur/algoritme penyakit gastroesofageal refluks. Hal ini disebabkan
tingginya sensitivitas dan spesivitas keluhan itu untuk adanya proses refluks gastroesofageal.
HIPERTENSI
Korotkoff sounds :
![Page 3: DISPEPSIA+ht](https://reader037.fdocument.pub/reader037/viewer/2022103017/55725c29497959da6be8bfee/html5/thumbnails/3.jpg)
CARA PENGUKURAN TENSI