Dislipidemia Lansia

7
SARASEHAN GERIATRI DISLIPIDEMIA Oleh : Budiyanto Pembimbing : dr. Sumarmi Soewoto, SpPD K-Ger FINASIM dr. Fatichati Budiningsih, SpPD-FINASIM BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FK UNS/ RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2013 A. PENGERTIAN Dislipidemia adalah gangguan/perubahan pada kadar lemak dalam darah. Gangguan itu dapat berupa peningkatan kadar total kolesterol, penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL), peningkatan kadar Low Density Lipoprotein (LDL), atau peningkatan kadar trigliserida. B. KLASIFIKASI Dislipidemia dibagi menjadi primer dan sekunder. 1. Hiperkolesterolemia primer Ini dapat ditegakkan apabila semua faktor penyebab dari hiperkolesterolemia sekunder dapat disingkirkan. Kelainan ini umumnya bersifat familiar dan karena itu skrining terhadap anggota keluarga 2. Hiperkolesterolemia sekunder.

description

Dislipidemia Lansia

Transcript of Dislipidemia Lansia

Page 1: Dislipidemia Lansia

SARASEHAN GERIATRI

DISLIPIDEMIA

Oleh :

Budiyanto

Pembimbing :dr. Sumarmi Soewoto, SpPD K-Ger FINASIM

dr. Fatichati Budiningsih, SpPD-FINASIM

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

FK UNS/ RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2013

A. PENGERTIANDislipidemia adalah gangguan/perubahan pada kadar lemak dalam darah. Gangguan itu dapat berupa peningkatan kadar total kolesterol, penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL), peningkatan kadar Low Density Lipoprotein (LDL), atau peningkatan kadar trigliserida.

B. KLASIFIKASIDislipidemia dibagi menjadi primer dan sekunder.

1. Hiperkolesterolemia primer

Ini dapat ditegakkan apabila semua faktor penyebab

dari hiperkolesterolemia sekunder dapat disingkirkan.

Kelainan ini umumnya bersifat familiar dan karena itu

skrining terhadap anggota keluarga

2. Hiperkolesterolemia sekunder.

disebabkan oleh berbagai kelainan organik dan

fungsional. a. Faktor eksogen: obat-obatan seperti

kortikosteroid, antikonvulsan, beta bloker, alkohol dan

obesitas; b. Gangguan endokrin dan metabolik:

hipoteroidesme, diabetes mellitus, hiperkalsemia

idiopatik; c. Penyakit obstruktif hepar: atresia biliaris

dan sirosis hati; d. Penyakit ginjal kronik : syndroma

neprotik; e. Lain-lain: anoreksia nervosa

Page 2: Dislipidemia Lansia

C. ETIOLOGI/PENYEBAB1. Faktor Jenis Kelamin

Risiko terjadinya dislipidemia pada pria lebih besar daripada wanita. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita produktif terdapat efek perlindungan dari hormon reproduksi (estrogen)

2. Faktor UsiaSemakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin menurun, sehingga bercak perlemakan dalam tubuh semakin meningkat dan menyebabkan kadar kolesterol total lebih tinggi

3. Faktor GenetikDislipidemia dapat di dapatkan dari salah satu bapak atau ibu yang menderita dislipidemia.

4. Faktor KegemukanKegemukan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk bersama makanan, dengan energi yang dipakai. Kelebihan energi inilah yang ditimbun menjadi sel lemak.

5. Faktor Olah RagaOlah raga yang teratur dapat menyebabkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida menurun dalam darah

6. Faktor MerokokMerokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan menekan kolesterol HDL.

7. Faktor MakananKonsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia. Asupan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total dan LDL sehingga mempunyai risiko terjadinya dislipidemia

D. TANDA DAN GEJALATanda dan gejalanya bervariasi luas dari tidak ada keluhan hingga ada keluhan yang jelas seperti nyeri perut, xanthoma (tumpukan lemak) pada telapak tangan dan kelopak mata, tendinitis (nyeri pada otot), obesitas dan bahkan serangan jantung atau stroke

E. LABORATORIUMKadar normal laboratorium adalah sbb:Kolesterol total : 50-200 mg/dlLDL : 0-130 mg/dlHDL : 49-74 mg/dlTrigliserid : 34-143 mg/dl Dikatakan dislipidemia apabilaterjadi peningkatan kadar total kolesterol, penurunan kadar HDL, peningkatan kadar LDL, atau peningkatan kadar trigliserida dalam darah

Page 3: Dislipidemia Lansia

F. TATA LAKSANA Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat badan. Tujuan pengobatan dislipidemia adalah mencegah penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung koroner dan stroke dengan menurunkan kadar kolesterol total menjadi < 200 mg/dl, kolesterol LDL < 100 mg/dl, HDL > 40 pada laki-laki, HDL>50 pada wanita serta kadar trigliserida <150 mg/dl.

1. DIETPengaturan diet ditujukan untuk mengurangi asupan kolesterol dan asam lemak jenuh. Diet yang di rekomendasi adalah: asam lemak jenuh harus kurang 10% dari kalori total, total lemak tidak boleh melebihi 30% dari total kalori, kadar kolesterol harus kurang dari 300 mg perhari.

2. OLAHRAGA Olahraga atau melakukan suatu kegiatan secara teratur, seperti bersepeda, berjalan kaki atau berenang, akan membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kadar HDL dan menurunkan resiko kemungkinan menderita kelainan kardiovaskuler. Hal ini akan lebih bermanfaat bila dilakukan bersama-sama dengan diet dan upaya lain guna menurunkan kegemukan atau obesitas. Setiap melakukan latihan jasmani perlu diikuti 3 tahap: 1. Pemanasan dengan peregangan selama 5-10 menit 2. Aerobik dengan target denyut jantung 70-85 % dari denyut jantung maximal ( 220 – umur ) selama 20-30 menit . 3. Pendinginan dengan menurunkan intensitas secara perlahan – lahan, selama 5-10 menit.

Frekwensi latihan sebaiknya 4-5 x/minggu dengan lama latihan seperti diutarakan diatas. Dapat juga dilakukan 2-3x/ minggu dengan lama latihan 45-60 menit dalam tahap aerobik.

3. OBAT-OBATANBila terapi Non Farmakologi tidak berhasil maka kita perlu obat-obatan untuk menormalkan kolesterol kita tergantung dari jenis dislipidemia yang kita dapat. Ada beberapa macam obat kolesterol yang bisa kita ketahui:a. Golongan resin (sequestrants) b. Asam nikotinatc. Golongan Statin (HMG-CoA Reductase Inhibitor)d. Derivat Asam FibratYang sebaiknya perlu kita konsultasikan kepada dokter kita masing-masing mengenai kegunaan dan efek samping masing-masing obat tersebut.

Page 4: Dislipidemia Lansia
Page 5: Dislipidemia Lansia

Daftar makanan dengan TRIGLISERIDA tinggi:Alcohol, gorengan, margarine, kue, biscuit, gula, sereal manis,, mie, santan kelapa, durian, roti putih

Daftar makanan dengan ASAM URAT tinggi:Otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, daging bebek, ikan sarden, kerang, asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, melinjo/emping.